Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

download Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

of 34

description

Gizi merupakan suatu percabangan ilu dari ilmu kesehatan masyarakat. Pada makalah ini kami membahas ilmu secara garis besar.

Transcript of Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    1/34

    GIZI MASYARAKAT

    (ILMU KESEHATAN MASYARAKAT)

    Tim Penyusun :

    ARDIKAL

    MARLIYANA SAFITRI

    NUR PUTRI LAVENIA PERMATA SARI

    S1 KesehatanMasyarakatReguler 7

    PERGURUAN TINGGI MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

    Jalan Raya PondokGede No.23-25, KramatJati,

    Jakarta Timur

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    2/34

    2KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

    Alhamdulilahirabbalalamin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah

    SWT, yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya kepada kami sehingga

    dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Gizi Masyarakat.

    Makalah ini secara khusus bertujuan untuk menunjang proses

    pembelajaran mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Namun, dalam paparan

    pada makalah ini kami pun berbagi pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai

    Gizi Masyarakat. Kami berharap paparan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

    khususnya kepada para mahasiswa pemula yang sedang mempelajari Ilmu

    Kesehatan Masyarakat subbab Gizi Masyarakat.

    Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Inggit Meliana Anggarini,

    SKM, M. Comm. Health yang telah memberi dorongan dan membantu kami

    dalam mempelajari Ilmu Psikologi. Serta tidak lupa kami berterimakasih kepada

    orang tua kami, Bapak Syamsul Akmal, M.Pd & Ibu Helendri (Orangtua dari

    Ardikal), Drs. Suyitno & Ibu Nuraini (Orangtua dari Marliyana Safitri), Drs. M.

    Ardjo D. Daud & Ibu Rutniwati F. Iyus, S.Pd. (Orangtua dari Nur Putri Lavenia

    Permata Sari), dan yang senantiasa memberikan dukungan serta doa tulusnya

    kepada kami.

    Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna. Oleh

    karna itu kami sangat menunggu kritik dan saran para pembaca untuk

    memperbaiki segala kekurangan kami.

    Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

    Tim Penyusun,

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    3/34

    3DAFTAR ISI

    COVER MAKALAH 1

    KATA PENGANTAR 2

    DAFTAR ISI 3

    BAB I : PENDAHULUAN 5

    Latar Belakang 5

    Tujuan 6

    Ruang Lingkup Materi 6

    BAB II : DASAR TEORI 7

    Pengertian Gizi 7

    Pengertian Ilmu Gizi 7

    Sifat Zat Gizi 8

    Bentuk Zat Gizi 8

    Fungsi Gizi 8

    Zat-Zat Makanan yang Bergizi 9

    Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat 11

    Penyakit-Penyakit Kekurangan Gizi 12

    Kelompok Rentan Gizi 15

    Pengukuran Status Gizi Masyarakat 19

    Gizi Seimbang untuk Bayi 28

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    4/34

    4Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil 29

    Penanggulangan Masalah Gizi Kurang 29

    BAB III : PEMBAHASAN 31

    BAB IV : PENUTUP 33

    Kesimpulan 33

    Usul dan Saran 33

    DAFTAR PUSTAKA 34

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    5/34

    5BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktik

    (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, dan

    meningkatkan kesehatan masyarakat (Winslow, 1920). Kesehatan masyarakat

    merupakan ilmu yang multidisiplin. Salah satu yang menopang ilmu kesehatan

    masyarakat adalah gizi masyarakat.

    Gizi merupakan ilmu pengkajian makanan yang berkaitan dengan kesehatan

    gizi masyarakat. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi ialah ilmu yang

    mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh

    dan energi serta diekskresikan sebagai sisa (Djaeni, 1987). Dalam

    perkembangannya ilmu gizi dimulai dari pengadaan, pemeliharaan, pengelolaan,sampai dengan penyajian makanan tersebut. Dengan demikian keseimbangan gizi

    di dalam tubuh dapat seimbang.

    Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang

    mengandung zat-zat gizi makro maupun mikro yang bertujuan sesuai dengan

    pengertian gizi itu sendiri. Ilmu gizi mencakup dua komponen penting yaitu

    makanan dan kesehatan.

    Pada kehidupan sehari-hari masyarakat seringkali mengabaikan kebutuhan

    gizi pada makananyang mereka konsumsi. Padahal kebutuhan gizi sangat

    berpengaruh kepada kesehatan masyarakat itu sendiri. Akibatnya masyarakat

    sering sekali mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi dan

    makanan.

    Oleh karna itu, kami menyusun makalah ini yang membahas tentang Gizi

    Masyarakat. Sehingga pembaca dapat menambahkan wawasannya terhadap

    fungsi gizi beserta penyakit yang diakibatkan oleh kekuarangan gizi.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    6/34

    6Tujuan

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai gizi

    dan fungsinya, penyakit-penyakit yang disebabkan kekurangan gizi, pengukuran

    status gizi, dan kasus gizi di Indonesia.

    Ruang Lingkup Materi

    Gizi merupakan ilmu pengkajian makanan yang berkaitan dengan

    kesehatan gizi masyarakat.. Pada makalah ini kami menyajikanpenguraian tentang

    gizi, ilmu gizi, fungsi gizi, zat-zat makanan yang bergizi, gizi klinik, gizi

    kesehatan, penyakit-penyakit kekurangan gizi, kelompok rentan gizi, dan

    pengukuran status gizi masyarakat.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    7/34

    7BAB II

    DASAR TEORI

    Pengertian Gizi

    Secara etimologi, kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang

    berarti makanan. Menurut dialek Mesir, ghidza dibaca ghizi.

    Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi

    secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi,

    penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.

    Ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan

    kesehatan.

    Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrien (zat-zat

    gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang

    timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) zat gizi.

    Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung

    dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan

    kesehatan tubuh kita

    Pengertian Ilmu Gizi

    Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan

    setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan,

    absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak

    digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi

    yang sehat pula.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    8/34

    8Sifat Zat Gizi

    1. Essensial,tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh sehingga harusdikonsumsi dari makanan-makanan yang telah di konsumsi. Zat gizi

    essensial tersebut meliputi vitamin, mineral, asam amino, asam lemak dan

    sejumlah karbohidrat sebagai energi

    2. Non essensial, zat gizi yang dapat disintesis (dibentuk) didalam tubuh darisenyawa atau zat gizi tertentu.

    Betuk Zat Gizi

    1. Makronutrien/Zat Gizi Makro :Merupakan komponen terbesar dari susunan diet serta berfungsi

    mensuplai energi dan zat-zat gizi essensial yang berguna untuk keperluan

    pertumbuhan sel atau jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktifitas

    tubuh.

    Kelompok makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein,

    makromineral (natrium, klorida, fosfor, kalsium, magnesium) dan air.

    2. Mikronutrien/Zat Gizi MikroKelompok mikronutrien terdapat pada vitamin dan sejumlah mikro

    mineral (zat besi, yodium, flor, zink, selenium, mangan, dsb).

    Fungsi Gizi

    Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh

    makhluk hidup, yaitu:

    1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan sertamengganti jaringan tubuh yang rusak.

    2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    9/34

    93. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral

    dan cairan tubuh yang lain.

    4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit(protein).

    Batasan klasik mengatakan ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib

    makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta

    diekskresi sebagai sisa (Achmad Djaaelani, 1987).

    Zat-Zat Makanan yang Bergizi

    Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang

    mengandung gizi atau zat-zat gizi. Zat-zat makanan yang diperlukan untuk

    menjaga dan meningkatkan kesehatan, yakni

    1. Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan(protein nabati) dan hewan (protein hewani). Fungsi protein bagi tubuh

    antara lain :

    a. Membangun sel-sel yang rusak.b. Membentuk zat-zat pengatur, seperti Enzim dan Hormon.c. Membentuk zat inti energi (1 gram energi kira-kira akan

    menghasilkan 4,1 kalori)

    2. Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarine, dan sebagainya.Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :

    a. Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemakmenghasilkan sekitar 9,3 kalori)

    b. Sebagai pelarut vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin Kc. Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dan

    pelindung bagian tubuh pada tempratur rendah.

    3. Karbohidrat, bedasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakanmenjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    10/34

    10adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah, karena pada

    umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan (seperti

    beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang merupakan makanan

    pokok.

    4. Vitamin-vitamin, dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalamair (vitamin A dan vitamin B) dan vitamin yang larut dalam lemak

    (vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K). Fungsi masing-masing

    vitamin tersebut ialah :

    a. Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagaipengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.

    b. Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbanganair dalam tubuh, dan menyerapan zat lemak oleh usus.

    c. Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsangan sinar ke sarafmata dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.

    d. Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalamproses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.

    e. Vitamin C berfungsi aktivator macam-macam fermen perombakprotein dan lemak dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting

    dalam pembentukan trombosit.

    f. Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalambersama-sama kelenjar kelenjar gondok, memperbesar penyerapan

    kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar

    endoktrin.

    g. Vitamin E berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil sertamencegah keguguran dan diperlukan pada sel-sel sedang membelah.

    h. Berfungsi dalam pembentukan protombin yang berarti penting dalamproses pembekuan darah.

    5. Mineral, terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium(Na) dan chlor (Cl), kalium (K), serta Iodium (I). Secara umum fungsi

    mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau

    sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    11/34

    11Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat

    Ilmu gizi di bedakan menjadi dua sifat, yakni gizi yang berkaitan dengan

    kesehatan perorangan dab gizi yang berkaitan dengan gizi kesehatan masyarakat

    (public health nutrition). Kedua ilmu tersebut memiliki perkembangannya masing-

    masing, yakni cabang ilmu gizi kesehatan perorangan yang disebut gizi klinik

    (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat yang di sebut gizi

    masyarakat.

    Gizi klinik berkaitan dengan nasabah gizi pada individu yang sedang

    menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh karna

    itu, gizi klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventiv promotif.

    Sedangngkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok

    masyarakat. Oleh sebab itu, sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada

    pencegahan (preventiv) dan peningkatkan (promotif).

    Gizi klinik berhubungan dengan masalah klinis pada individu yang

    mengalami gangguan gizi. Maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk

    menanganinya. Sebaliknya, gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada

    masyarakat, dimana masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas, maka

    penanganannya harus secara multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter saja

    belum cukup untuk menangani masalah gizi masyarakat.

    Penanganan gizi masyarakat tidak cukup dengan upaya terapi para penderita

    saja, karena apabila setelah mereka sembuh akan kembali ke masyarakat. Oleh

    karena itu, terapi penderita gangguan gizi masyarakat tidak ditunjukkan pada

    penderitanya saja, tetapi seluruh masyarakat tersebut.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    12/34

    12Penyakit-Penyakit Kekurangan Gizi

    Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya

    tingkat kesehatan (status gizi). Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang

    tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi.

    Malnutrisi tersebut mencangkup kelebihan nutrisi/gizi (overnutrition) dan

    kekurangan gizi (undernutrion).

    1. Penyakit Kurang Kalor dan Protein (KKP)Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi

    kalori (karbohidrat) dan protein dengan kebutuhan energi, atau terjadi

    defisiensi atau defisit energi dan protein. Penyakit ini di bagi dalam

    tingkatan tertentu, yakni

    a. KKP ringan, jika berat badan anak mencapai antara 84%-95% dariberat badan menurut standar Harvard.

    b. KKP sedang, jika berat badan anak mencapai antara 44%-60% dariberat badan menurut standar Harvard.

    c. KKP berat (gizi buruk), jika berat badan anak kurang dari 60% dariberat badan menurut standar Harvard.

    Beberapa ahli hanya membedakan dua macam KKP, yakni KKP

    ringan (gizi kurang) dan KKP berat (gizi buruk) yang lebih sering disebut

    marsmus (kwashiohor).

    2. Obesitas (Penyakit Kegemukan)Penyakit ini terhadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori

    dan kebutuhan energi, artinya konsumsi kalori terlalu berlebih

    dibandingkan kebutuhan (pemakaian) energi.

    Kelebihan energi yang didapat dari konsumsi yang berlebih di

    simpan dalam bentuk lemak.

    Akibat dari penyakit obesitas dapat menyebabkan penyakit

    kardiovasikuler, hipertensi, dan diabetes melitus.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    13/34

    13Berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois

    ialah sebagai berikut.

    B = (T10) + 10%

    Dengan keterangan sebagai berikut,

    B adalah berat badan hasil perkiraan/pengukuran (kg)

    T adalah tinggi badan (cm)

    Dari hasil pengoreksian oleh bagian gizi Fakultas KedokteranUniversita Indonesia menghasilkan rumus

    B = { ( T10 ) - 10% }+ 10%

    Dengan keterangan sebagai berikut,

    B adalah berat badan hasil perkiraan/pengukuran (kg)

    T adalah tinggi badan (cm)

    Dewasa ini ahli gizi menentukan seseorang atau kekurangan gizi

    dengan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI)

    dengan rumus :

    ( )

    ( )

    Bila hasilnya :a. 30 : kegemukan (obesitas) = Berat badanberkelebihan

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    14/34

    143. Anemia (Penyakit Kurang Darah)

    Penyakit ini disebabkan karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh

    tidak seimbang (kurang dari kebutuhan).zat besi merupakan mikroelemen

    yang esensial bagi tubuh, sangat diperlukan dalam pembentukan darah

    yang terdapat pada haemoglobin (Hb).

    Dalam kondisi Fe yang baik, hanya sekitar 10% dari Fe yang

    terdapat dalam makanan diserap ke dalam mukosa usus. Ekskesi Fe

    dilakukan melalui kulit, dalam bagian-bagian tubuh yang aus dan

    dilepaskan oleh permukaan tubuh yang jumlahnya sangat kecil.

    Sedangkan pada wanita ekskresi Fe lebih banyak melalui menstruasi.

    Oleh sebab itu, kebutuhan Fe pada wanita dewasa lebih banyak

    dibandingkan pria. Pada wanita hamil kebutuhan Fe meningkat karena

    bayi berada dikandungannya memerlukan Fe.

    4. Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A

    dalam tubuh. Gejala-gejala penyakit ini adalah kekeringan epithelbiji mata

    dan kornea, karenaglandula lacrimalismenurun.terlihat selaput bola mata

    keriput dan kusam bila biji mata bergerak. Pada stadium lanjut mata akan

    mengoreng karena sel-selnya menjadi lunak yang disebut keratomalacia

    dan dapat menimbulkan kebutaan.

    Vitamin A berfungsi dalam proses melihat, proses metabolism, dan

    proses reproduksi. Ganguan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin

    A yang menonjol adalah gangguan proses melihat yang disebut zero-

    phalmia.

    5. Penyakit Gondok Endemik

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    15/34

    15Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena

    merupakan komponen gari hormon thyroxin. Zat iodium tersebut

    dikonsenterasikan dalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang

    dipergunakan dalam sintetis hormone thyroxin.

    Kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme

    (kekurangan iodium) dan tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan

    menambah jaringan kelenjar gondok. Apabila kelebihan zat iodium maka

    maka akan mengakibatkan gejala-gejala pada kulit yang disebut iodium

    dramatis.

    Kelompok Rentan Gizi

    Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam masyarakatyang paling

    mudah menderita gangguan kesehatan atau rentan karena kekurangan gizi. Pada

    kelompok-kelompok umur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau

    perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari

    kelompok umur yang lain. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :

    a. Kelompok bayi, umur 0-1 tahun.b. Kelompok di bawah lima tahun (balita) : 1-5 tahun.c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun.d. Kelompok remaja, umur 13-20 tahun.e. Kelompok ibu hamil dan menyusuif. Kelompok usia lanjut atau lansia

    Kelompok usia lanjut termasuk kelompok rentan gizi, meskipun kelompok

    ini tidak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini disebabkan

    karena pada usia lanjut terjadi proses degredasi yang menyebabkan kelompok usia

    ini mengalami kelainan gizi.

    1. Kelompok Bayi

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    16/34

    16Dalam siklus kehidupan manusia, bayi berada dalam masa

    pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Agar bayi tumbuh

    dengan baik, zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah :

    a. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.b. Calcium (Cl)c. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal

    ini tidak begitu menjadi masalah.

    d. Vitamin A dan vitamin K yang harus diberikan sejakpostnatal.e. Fe (zat besi) diperlukan karena dalam proses kelahian sebagai Fe

    ikut terbuang.

    Secara alamiah zat-zat gizi tersebut sudah terkandung dalam ASI

    (Air Susu Ibu). Oleh karna itu, jika gizi makan ibu baik dan di berikan

    pada anak usia 0 sampai 6 bulan, maka zat tersebut dapat mencukupinya.

    Peraalihan ASI pada makananan tambahan (PMT) harus dilakukan

    sesuai dengan kondisi anatomi dan fungsional alat pencernaan bayi.

    Jumlah makanan tambahan dapat ditingkatkkan sesuai dengan kebutuhankalori yang diperlukan bayi/anak untuk berkembang.

    Umur Anak PMT Kebutuhan Kalori

    06 bulan ASI saja 300 kalori

    69 bulan Makanan halus 800 kalori

    912 bulan Makanan lunak 1.100 kalori

    1824 bulan Makanan semi keras 1.300 kalori

    24 bulan (2 tahun)

    Makanan dewasa dan

    disapih (pemberhentian

    mengkonsumsi ASI)

    2. Kelompok Anak Balita

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    17/34

    17Kelompok ini merupakan kelompok umur yang paling menderita

    akibat gizi (KKP), dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi

    atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dam rawan

    kesehatan adalah :

    a. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi kemakanan orang dewasa.

    b. Biasanya anak balita sudah mempunyai adik, atau ibunya sudahbekerja pennuh shingga perhatian ibu sudah kurang

    c. Anak balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main di luarrumahnya sendiri, sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang

    kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan

    berbagai macam penyakit.

    d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalammemilih makanan. Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu

    memperhatikan lagi makanan anak balita, kareena dianggap sudah

    dapat makan sendiri.3. Kelompok Anak Sekolah

    Pada umumnya kelompok ini mempunyai kesehatan yang lebih baik

    dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang akan

    timbul pada kelompok ini, antara lain :

    a. Berat badan rendah.b. Defisiensi Fe (kurang darah).c. Defisiensi vitamin E.

    Masalah ini akan timbul karena pada umur ini anak sangat aktif

    bermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan

    tempat tinggal. Di pihak lain anak yang berada di kelompok ini terkadang

    nafsu makannya menuurun, sehingga konsumsi makanan tidak seimbang

    dengan kalori yang di perlukan.

    4. Kelompok Remaja

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    18/34

    18Pertumbuhan anak remaja pada kelompok ini sanagat pesat,

    kemudian kegiatan mereka berkaitan dengan kegiatan jasmani termasuk

    olahraga juga pada puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan

    tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk ppertumbuhan dan

    kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang berakhir

    menghambat pertumbuhannya. Pada remaja putri mulai terjadi menarche

    (awal menstruasi), yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe.

    5. Kelompok Ibu HamilPeningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil

    memerlukan peningkatan suplai vitamin, terutama thiamin, reboflafin,

    vitamin A, viatamin D. kenutuhan berbagai mineral, khususnya Fe dan

    Calsium juga menigkat.

    Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang

    meningkat tidak dapat terpenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu

    hamil, akan terjadi kekurangan gizi yang berakibat, sebagai berikut.

    a. Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut BeratBayi Lahir Rendah (BBLR).

    b. Kelahiran premature (lahir belum cukup umur kehamilan).c. Lahir dengan berbagai kesulitan, dan lahir mati.

    6. Ibu MenyusuiAir Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi. Oleh sebab itu,

    maka untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang

    sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI rata-rata 800 850

    mililiter per hari, dan mengandung kalori 60 65 kalori, 1,0 1,2 gram,

    dan lemak 2,5 3,5 gram setiap 100 milimeter. Zat-zat ini diambil dari

    tubuh ibu, dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari.

    Untuk itu, ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori

    per hari dan di tambah protein 25 gram per hari, selain kebutuhan ibu bila

    tidak menyusui.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    19/34

    197. Kelompok Usia Lanjut (Usila)

    Pada usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya, makan

    sering terjadi gangguan gizi. Oleh karna itu, disarankan seseorang yang

    berada di usia ini mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak

    memberatkan fungsi kelenjar pencernaan.

    Keperluan energi pada usila sudah menurun. Oleh sebab itu,

    konsuumsi makanan untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan

    kelompok rentan lainnya. Yang terpenting pada kelompok ini dalah

    makana yang berkulitas, artinya keseimbangan zat gizi harus dijaga.

    Kegemukan pada usila sangat merugikan, karena beresiko terkena

    penyakit, seperti kardiovasikuler, diabetes mellitus, hiperteni, dan

    sebagainya.

    Pengukuran Status Gizi Masyarakat

    Berbagai studi telah menguju macam-macam pengukuran status gizi dan

    membuat berbagai rekomendasi. Wattelow (1973) menyarankan bahwa

    pengukuran gizi dilakukan melalui ukuran berat badan per tinggi badan.

    Sedangkan ukuran tinggi badan per umur hanya sesuai digunakan untuk

    mengukur status gizi pada saat yang lalu. Ia yang menyebabkan pula bahwa berat

    badan per umur berguna bagi pengukuran seri untuk anak di bawah 1 tahun.

    Throwbridge, F. (1970) dari hasil studinya menyimpulkan bahwa ukuran

    berat badan per umur tidak/kurang mampu membedakan antara malnutrisi akut

    dan malnutrisi kronis. Oleh sebab itu, ia menyarankan bahwa berat badan per

    tinggi badan dan lingkaran lengan atas adalah indicator yang paling baik untuk

    mengetahui prevalensi malnutrisi akut pada anak. Sedangkan untuk prevalensi

    malnutrisi kronis dipergunakan ukuran tinggi badan per umur.

    Zetlin, N. F. (1673) menyarankan, untuk anak berumur kurang dari 2 tahun

    sebagai indikator pertumbuhan anak cukup menggunakan ukuran berat badan per

    umur. Dari hasil pengamatan pada anak berusia 2-5 tahun yang mempunyai berat

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    20/34

    20badan rendah menunjukan adanya gejala malnutrisi yang berat. Selanjutnya, ia

    menyarankan bahwa berat badan per umur dapat digunakan untuk mengukur

    status gizi pada anak di bawah 5 tahun, bahkan anak yang lebih tua pun dapat

    mempergunakan ukuran tersebut.

    Morley, D. (1971) membahas bahwa pengukuran berat dan tinggi badan

    mempunyai beberapa kelemahan, antara lain kurang akuratnya dalam pelaksanaan

    pengukuran oleh para petugas. Tetapi ia menyatakan bahwa ukuran lain pun tidak

    mempunyai wilayah dinamis untuk pertumbuhan anak. Akhirnya ia

    berkesimpulan bahwa berat dan tinggi badan per umur dapat mencerminkan status

    gizi anak, baik waktu lampau maupun saat ini.

    Pada umumnya para peneliti cenderung mengacu kepada standar Harvard

    dengan berbagai modifikasi. Berikut ini adalah uraian cara pengukuran yang

    digunakan pada bidang gizi masyarakat beserta klasifikasinya.

    1. Berat Badan per UmurBerdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard, keadaan gizi anak

    diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yakni :

    a. Gizi lebih (over weight)b. Gizi baik (well nourished)c. Gizi kurang (under weight), yang mencangkup kekurangan kalori

    dan protein (KKP) tingkat I dan tingkat II.

    Untuk Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya

    menggunakan klasifikasi dari Harvard (Standard Harvard) tersebut,

    dengan berbagai modifikasi. Oleh karna standar Harvard tersebut

    dikembangkan untuk mengukur status gizi anak dari negara-negara Barat

    maka prinsip utama dalam modifikasi adalah disesuaikan dengan kondisi

    anak-anak di negara Asia dan Afrika. Sehingga untuk negara-negara

    sedang berkembang termasuk Indonesia, klasifikasi suatu gizi anak

    didasarkan pada 50 percentile dari 100% standart Harvard.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    21/34

    21Klasifikasi standar Harvard yang sudah dimodifikasi tersebut, yakni

    a. Gizi baik, apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya lebihdari 89% dari standar Harvard.

    b. Gizi kurang, apabila berat badan bayi/anak menurut umurnyadiantara 60,1%-80% dari standar Harvard.

    c. Gizi buruk, apabila berat badan bayi/anak menurut umurnyakurang dari 60% dari standar Harvard.

    Berat Badan Menurut Umur

    (Umur 0-5 Tahun, Jenis Kelamin Tidak Dibedakan)

    Umur Berat (kg)

    Tahun Bulan Normal Kurang Buruk

    80% 60%

    Baku Baku Baku

    0

    - 3,4 2,7 2,0

    1 4,3 3,4 2,5

    2 5,0 4,0 2,9

    3 5,7 4,5 3,4

    4 6,3 5,0 3,8

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    22/34

    225 6,9 5,5 4,2

    6 7,4 5,9 4,5

    7 8,0 6,3 4,9

    8 8,4 6,7 5,1

    9 8,9 7,1 5,3

    10 9,3 7,4 5,5

    11 9,6 7,7 5,8

    1-

    0 9,9 7,9 6,0

    3 10,6 8,5 6,4

    6 11,3 9,0 6,8

    9 11,9 9,6 7,2

    2-

    0 12,4 9,9 7,5

    3 12,9 10,5 7,8

    6 13,5 11,2 8,1

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    23/34

    239 14,0 11,7 8,4

    3-

    0 14,5 11,9 8,7

    3 15,0 12,0 9,0

    6 15,5 12,4 9,3

    9 16,0 12,9 9,6

    4-

    0 16,5 13,2 9,9

    3 17,0 13,6 10,2

    6 17,4 14,0 10,6

    9 17,9 14,4 10,8

    5- 0 18,4 14,7 11,0

    Sumber : Puslitbang Gizi, Depkes. RI

    Pedoman Ringkas Pengukuran Antropometri, halaman 10

    2. Tinggi Badan Menurut UmurPengukuran status gizi bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan

    menurut umur, juga menggunakan modifikassi standar Harvard, dengan

    klasifikasinya adalah :

    a. Gizi baik, apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurutumurnya lebih dari 80% dari standar Harvard.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    24/34

    24b. Gizi kurang, apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurut

    umurnya diantara 70,1%-80% dari standar Harvard.

    c. Gizi buruk, apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurutumurnya kurang dari 70% dari standar Harvard.

    Tinggi Badan Menurut Umur

    (Umur 0-5 Tahun, Jenis Kelamin Tidak Dibedakan)

    Umur Tinggi (cm)

    Tahun Bulan Normal Kurang Buruk

    80% 60%

    Baku Baku Baku

    0

    - 60,5 43,0 35,0

    1 65,0 46,0 38,0

    2 68,0 49,0 40,5

    3 60,0 51,0 42,0

    4 62,5 53,5 43,5

    5 64,5 54,5 45,0

    6 66,0 56,0 46,0

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    25/34

    257 67,5 57,5 47,0

    8 62,0 52,0 48,5

    9 70,5 60,0 42,5

    10 72,0 61,5 50,5

    11 73,5 63,0 51,5

    1-

    0 74,5 54,5 52,5

    3 78,0 65,5 54,5

    6 81,5 70,0 57,0

    9 84,5 72,0 60,0

    2-

    0 87,0 74,0 61,0

    3 88,5 76,0 62,5

    6 92,0 78,0 64,,0

    9 94,0 80,0 66,5

    3- 0 96,0 82,0 67,0

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    26/34

    263 98,0 83,5 88,5

    6 99,5 84,5 70,0

    9 101,5 85,5 71,0

    4-

    0 103,5 87,5 72,0

    3 105,0 89,5 73,5

    6 107,0 90,0 74,5

    9 108,0 91,5 75,5

    5- 0 109,0 92,5 76,0

    Sumber : Puslitbang Gizi, Depkes. RI

    Pedoman Ringkas Pengukuran Antropometri, halaman 10

    3. Berat Badan Menurut TinggiPengukuran berat badan mrnurut tinggi badan ini di peroleh dengan

    mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur sesuai standar

    Harvard. Klasifikasinya adalah :

    a. Gizi baik, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/ tingginyalebih dari 90% dari standar Wolansky.

    b. Gizi kurang, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya berada diantara 70,1%-85% dari standar Wolansky.

    c. Gizi buruk, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya kurang dari 70% dari standar Wolansky.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    27/34

    274. Lingkar Lengan Atas (LLA) Menurut Umur

    Klasifikasi pengukuran status gizi bayi/anak berdasarkan lingkar

    lengan atas, yang sering digunakan mengacu pada standar Harvard,

    klasifikasinya adalah :

    a. Gizi baik, apabila LLA bayi/anak sesuai dengan umurnya lebih dari85% standar Wolansky.

    b. Gizi kurang, apabila LLA bayi/anak sesuai dengan umurnya beradadiantara 70,1-85% standar Wolansky.

    c. Gizi buruk, apabila LLA bayi/anak sesuai dengan umurnya kurangdari 70% standar Wolansky.

    Standar Lingkaran Baru Lengan Atas (LLA) Menurut Umur

    Umur

    Standar 85% 70%

    Tahun Bulan (dalam cm) (dalam cm) (dalam cm)

    0 6-8 14,75 12,50 10,50

    0 9-11 15,10 13,25 11,0

    1- 16,0 13,50 11,25

    2- 16,25 13,75 11,50

    3- 6,50 14,0 11,60

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    28/34

    284- 16,75 14,25 11,75

    5- 17,0 14,50 12,0

    Sumber : Pedoman Ringkas Pengukuran Antropometri, halaman 18

    5. Indeks Massa Tubuh (IMT)Untuk menentukan status gizi orang dewasa dapat menggunakan

    indeks massa tubuh atau body mass index (BMI).

    Formula untuk menentukan Indeks Massa Tubuh adalah :

    ( )

    ( )

    Hasil perhitungan dengan formula ini akan mengindikasikan status

    gizi dengan klasifikasi sebagai berikut :

    a. 30 : gemuk sekali (obesitas), gizi berlebihan

    Gizi Seimbang untuk Bayi

    1. Bayi perlu mengkonsumsi lebih banyak air per unit BB (150 ml/kg)daripada orang dewasa, karena fungsi ginjalnya yang matur

    2. Perlu pemberian makan sedikit tapi sering. Sumber makanan untuk bayiadalah ASI

    3. Pengenalan makanan padat sebelum usia 4-6 bulan meningkatkan resikoalergi makanan

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    29/34

    294. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kilogram BB/hari

    Gizi seimbang untuk Ibu Hamil

    1. Kebutuhan zat gizi meningkat 3 kali lipat lebih banyak selama hamil.Vitamin B12 hanya meningkat 10% dari kebutuhan biasa

    2. Kebutuhan kalori meningkat kira-kira 15% dari kebutuhan kalori normalwanita

    3. Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan danperkembangan janin

    4. Konsumsi asam folat selama awal bulan kehamilan menurunkan resikomengandung bayi dengan defek tuba neural (spina bifida, anensefali).

    Makanan yang kaya asam folat : jus jeruk, sayuran hijau, brokoli,

    asparagus.

    Penanggulangan Masalah Gizi Kurang

    1. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melaluipeningkatan produksi beraneka ragam pangan;

    2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang diarahkan padapemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat

    rumah tangga;

    3. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan system rujukan dimulai daritingkat Posyandu, hingga Puskesmas dan Rumah Sakit;

    4. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui SistemKewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    30/34

    305. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi

    masyarakat;

    6. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produkpangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas;

    7. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan(PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta

    kapsul minyak beryodium;

    8. Peningkatan kesehatan lingkungan;9. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, yodium dan zat besi10.Upaya pengawasan makanan dan minuman;11.Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    31/34

    31BAB III

    PEMBAHASAN

    Salah satu ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat yang menjadi sorotan

    adalah Gizi Masyarakat,pembahasan berkaitan dengan gizi memang menjadi hal

    menarik, karena masih banyak masyarakat yang dalam pemenuhan gizinya belum

    mendekati normal. Gizi adalah sebagai unsur dasar yang dapat mempertahankan

    kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh sel-sel sehingga

    berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan berbagai tindakan yang

    terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon kayu

    yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus-menerus, pemupukan dan

    pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan secara kuat.

    Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia.

    Selama masa penambahan gizi, hanya gizi yang seimbang yang dapat

    mencegah tubuh dari keadaan tidak seimbang yang selanjutnya dapat mengarah

    kepada timbulnya penyakit. Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan

    menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Menjaga agar keadaan gizi tetap berada dalam

    keseimbangan yaitu makan dengan disertai adanya pengendalian dengan teliti

    berkenaan dengan makanan yang disukai dan yang tidak disukai.

    Suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan

    zat gizi dengan kebutuhan disebut status gizi. Keseimbangan tersebut dapat dilihat

    dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar

    kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).

    Untuk menentukan status gizi seseorang atau kelompok populasi dilakukan

    dengan interpretasi informasi dari hasil beberapa metode penilaian status gizi

    yaitu: penilaian konsumsi makanan, antropometri, laboratorium/biokimia dan

    klinis (Gibson, 2005).

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    32/34

    32Dalam kaitannya, masalah kesehatan dan lingkungan ada segelintir

    masalah yang perlu dicermati yaitu masalah gizi pada individu. Pada era Global

    saat ini perlu dicermati khususnya pada daerah di Indonesia, dengan

    berkembangan ilmu gizi dan perubahan pola makan serta gaya hidup terjadi

    transisi pola masalah gizi dari masalah gizi kurang ke masalah gizi lebih. Di

    negara berkembang khususnya Indonesia dalam masa transisi terjadi masalah gizi

    ganda. strategi perubahan dalam masalah ini perlu memerlukan penyesuaian,

    dimana di amerika pada tahun 1980 mempunyai Pedoman Gizi Seimbang yang

    ditujukan untuk pengelompokan makanan dalam asupan untuk gizi masyarakat,

    sehingga masyarakat dapat memenuhi gizinya dengan optimal.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    33/34

    33BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsisecara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi,

    penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.2. Penyakit yang disebabkan akibat kekurangan/kelebihan gizi yaitu, KKP, obesitas,

    anemia,zeropthalmia, dan gondok endemic

    3. Gizi daur kehidupan memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya denganupaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus

    kehidupan

    Usul dan saran

    Adapun saran yang dapat kami berikan dalam pembuatan makalah ini

    adalah masyarakat dalam mengkonsumsi makanan harus memperhatikan gizi

    seimbang agar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

    Bagi seorang yang berkutat di bidang kesehatan masyarakat harus mampu

    mensosialisasikan tentang gizi seimbang yang berkaitan dengan daur kehidupan

    manusia.

  • 7/13/2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Gizi Daur Hidup

    34/34

    34DAFTAR PUSTAKA

    I Putu Arya Ramadhan (2012). Definisi Gizi, Ilmu Gizi, serta Fungsi dari Gizi.

    http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/09/definisi-gizi-ilmu-gizi-serta-

    fungsi-dari-gizi/ diunduh pada tanggal 12 Maret 2013

    Notoatmodjo, Soekidjo.1996.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Rineka Cipta:Jakarta

    Notoatmojo, Soekidjo.2011.Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni.Rineka

    Cipta:Jakarta

    http://mhs.blog.ui.ac.id/members/i.putu01/http://mhs.blog.ui.ac.id/members/i.putu01/