Ilmu Hukum
-
Upload
yessy-meryantika-sari -
Category
Documents
-
view
54 -
download
1
description
Transcript of Ilmu Hukum
PENGANTAR
ILMU HUKUM
Yessy Meryantika Sari, S.H.,M.H
Fakultas Hukum - Universitas Islam OKI
Pengertian Hukum
Dalam hukum sulit untuk ditemui kesamaandefinisi tentang hukum karena hukum banyakseginya.
L.J. Van Apeldoorn mengatakan bahwa “tidakmungkin memberikan definisi tentang hukumitu sebenarnya”
Hukum pada umumnya adalah semuaperaturan yang berisi perintah dan laranganyang harus ditaati oleh masyarakat dantimbul sanksi jika peraturan itu dilanggar.
Beberapa Definisi Hukum
Menurut Para Ahli
Van Apeldoorn
Hukum adalah suatu gejala sosial; tidak ada masyarakat
yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi
suatu aspek dari kebudayaan seperti agama, kesusilaan,
adat istiadat dan kebiasaan.
E. Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan
larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh seluruh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu,
pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat
menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa.
Beberapa Definisi Hukum Menurut Para
Ahli
Plato
Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
Aristoteles
Hukum adalah peraturan yang tidak hanya mengikatmasyarakat tetapi juga hakim.
Immanuel Kant
Hukum adalah keseluruhan syarat yang dengan inikehendak bebas dari orang yang satu dapatmenyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain memenuhi peraturan hukum tentang kemerdekaan.
Aneka Arti Hukum
1. Hukum Dalam Arti Ketentuan Penguasa
2. Hukum Dalam Arti Penegak Hukum
3. Hukum Dalam Arti Sikap Tindak
4. Hukum Dalam Arti Sistem Kaedah
5. Hukum Dalam Arti Jalinan Nilai (TujuanHukum)
6. Hukum Dalam Arti Tata Hukum
7. Hukum Dalam Arti Ilmu Hukum
8. Hukum Dalam Arti Disiplin Hukum
1. Hukum Dalam Arti Ketentuan Penguasa
HukumKetentuan-KetentuanPenguasa
- UUD = konstitusi
- Undang-Undang
- Keputusan Presiden
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Menteri
- Peraturan Daerah
Keputusan Hakim
(Jurisprudensi)
2. Hukum Dalam Arti Penegak
Hukum
Hukum Dalam wujud Para penegaknya
Hukum
Polisi
Jaksa
Hakim
Sipir
advokad
Kepolisian
Kejaksaan
Peradilan
Lembaga
Pemasyaraktan
Lembaga Bantuan
Hukum
(LSM/NGO)
3. Hukum Dalam Arti Sikap Tindak
Hukum
Suruhan
Larangan
Kebolehan
4. Hukum Dalam Arti Sistem Kaedah
5. Hukum Dalam Arti Jalinan Nilai
Hukum
adil
serasi
pastiseimbang
dll
6. Hukum Dalam Arti Tata Hukum
Hukum
Hukum Publik
• HukumTata Negara
• Hukum Pidana
• Hukum Internasional
Hukum Privat
• Hukum Perdata
• Hukum Dagang
• Hukum Sipil
7. Hukum Dalam Arti Ilmu Hukum
Hukum
IlmuTentang Kaidah(Normwissenchaf)
IlmuTentangKenyataan
(Sallenwissenchaft)
IlmuTentangPengertian
(Begriffenwissenchaft)
8. Hukum Dalam Arti Disiplin
Hukum
MATERI PERTEMUAN
KE-2
RUANG LINGKUP,
UNSUR, TUJUAN DAN
FUNGSI HUKUM
Unsur-UnsurHukum
Idiil
etika Estetika logika
Riil
Alam Kebudayaan Manusia
Nilai
Asas
Kaedah
Ilmu Tentang
Kaedah
Ilmu Tentang
Kenyataan
Ilmu Tentang
Pengertian
Dogmatik Hukum
Politik Hukum
Filsafat Hukum
Tugas dan Tujuan Hukum
Tugas Hukum :
Mencapai
Keadilan
Mengintegrasikan kepentingan masyarakat
Keserasian antara nilai kepentingan Hukum
(Individu, Golongan, Umum)
Tugas
Kaedah
Hukum
Keadilan KedamaianTujuan
Hukum
KetertibanKepastian
Hukum
Ketentraman/
Ketenangan
Kesebandingan
Hukum
Teori Tentang Tujuan Hukum
1. Teori Etis (Ethische theorie)
hukum ditempatkan pada perwujuidan keadilan yang
semaksimal mungkin dalam tata tertib masyarakat.
(Menempatkan keadilan pada kasus ttn dan tempat ttn)
2. Teori Utilitis (Utilities theorie)
hukum bertujuan untuk memberikan kepada manusia
kebahagian yang sebesar-besarnya. (Hukum baru berguna
jika menghasilkan kebahagiaan).
3. Teori Gabungan/Campuran (Vereningings
theorie)
tujuan hukum bukan hanya keadilan semata tetapi juga
kemanfaatannya (kegunaannya).
Fungsi Hukum
Fungsi Hukum Menurut Lawrence M.
Friedmann, yaitu :
1. Pengawasan/ Pengendalian Sosial (Sosial
Control)
2. Penyelesaian Sengketa (Disspute
Settlement)
3. Rekayasa Sosial (Sosial Engineering)
SEJARAH TATA HUKUM
DAN POLITIK HUKUM
DI INDONESIA
MATERI PERTEMUAN KE-3
TATA HUKUM
Setiap bangsa punya tata hukumnya
sendiri, demikian pula bangsa Indonesia
yaitu tata hukum Indonesia.
Guna mempelajari tata hukum adalah
untuk mengetahui hukum positif (ius
constitutum) di suatu negara tertentu.
PENGERTIAN TATA HUKUM
Tata Hukum (recht orde), yaitu susunan hukumyang terdiri atas aturan-aturan yang teratursedemikian rupa, sehingga dapat dengan mudahmenyelesaikan peristiwa hukum yang terjadi dalammasyarakat.
Tata hukum yang sah dan berlaku di suatu negaratertentu, tempat tertentu dalam waktu tertentudinamakan hukum positif (ius constitutum).
Tata hukum yang diharapkan berlaku dimasa yang akan datang disebut ius constituendum (hukumyang dicita-citakan).
Pengertian Tata Hukum Indonesia
Tata hukum Indonesia adalah tata hukumyang ditetapkan oleh pemerintah negaraIndonesia, yang terdiri atas aturan-aturanhukum yang ditata atau disusun sedemikianrupa, dan aturan-aturan itu satu sama lain saling berhubungan dan saling menentukan.
Contoh :◦ Hukum pidana saling berhubungan dengan hukum
acara pidana dan saling menentukan satu samalain, sebab hukum pidanan tidak dapat diterapkantanpa hukum acara pidana.
Pengertian Sejarah Tata Hukum
Menurut Soerjono soekanto, sejarahadalah pencatatan yang bersifat deskriptifdan interpretative, mengenai kejadian-kejadian masa lampau, yang adahubungannya dengan masa kini.
Sejarah tata hukum Indonesia adalah suatupencatatan dari kejadian-kejadiaan pentingmengenai tata hukum Indonesia padamasa lalu yang perlu diketahui, diingat dandipahami oleh bangsa Indonesia.
SEJARAH TATA HUKUM
INDONESIA
Pra Kemerdekaan
• MasaVereenigde OostIndische Compagnie(VOC) (1602-1799)
• Masa Besluiten Regerings(1855-1926)
• Masa Regering Regelment(1855-1926)
• Masa Indische Staatregeling(1926-1942)
• Masa Jepang (Osamu seirei) (1942-1945)
Pasca Kemerdekaan
• Masa 1945-1949
• Masa 1949-1950
• Masa 1950-1959
• Masa 1959-1999
• Masa 1999-sekarang
ILMU HUKUM SEBAGAI
ILMU TENTANG KAeDAH
(NORMWISSENSCHAFT)
MATERI PERTEMUAN KE-4
Definisi
Hukum merupakan perangkat sikap tindak atau
perilaku manusia itu sendiri.
Menurut Soerjono Soekanto, hukum sebagai
kaedah merupakan patokan perilaku atau sikap
tindak yang sepantasnya, patokan tersebut
memberikan pedoman, bagaimana seharusnya
manusia berprilaku atau bersikap tindak.
Sikap Tindak/
Perilaku KebiasaanHukum
Kebiasaan
Syarat
Psikologis
Syarat MaterilKebiasaan yang
ajeg
Kesadaran akan
adanya
kewajiban
Kataatan dan
Kepatuhan
Hukum
Jenis-jenis kaedah hukum
Sejak lahir, manusia dilengkapi dengan naluriuntuk senantiasa hidup bersama denganmanusia lain.
Oleh karenanya diperlukan patokan ataunorma yang berupa norma sosial atau kaedahsosial.
Kaidah sosial merupakan perumusan suatupandangan mengenai perilaku atau sikap tindakyang seyogyanya dilakukan.
Jenis-jenis kaedah yang menjadi pedoman manusia berprilaku dalam
masyarakat
KAEDAH
Aspek kehidupanpribadi
Kaeedahkepercayaan/agama
Kaedah Kesusilaan
Aspek kehidupanantar pribadi
Kaedah sopansantun/adat
Kaedah hukum
Kaedah kepercayaan/keagamaan
Tujuannya : mencapai suatu kesempurnaan
kehidupan dan aktualiasasinya adalah arkanul iman
serta arkanul Islam.
Sumber : Perintah Allah SWT melalui Nabi atau
Rasul-Nya
Ruang lingkup : Mengatur hubungan manusia
dengan Khaliknya (Penciptanya) dan manusia
dengan sesama manusia
Pelanggaran terhadap kaedah ini akan mendapat
sanksi dari Allah SWT yaitu siksaan di Neraka
Contoh :
Dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 29-30 :◦ “…Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat
demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak
akan memasukkannya ke dalam neraka…”
Dalam Surat Al-Isra ayat 32 dan 33 :◦ “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar”.
Kaedah kesusilaan
Tujuannya : agar manusia hidup berakhlak
(bermoral) atau mempunyai hati nurani yang
bersih
Unsur Idiil Manusia, ada tiga yaitu:
◦ Logika Cipta
◦ Etika Rasa
◦ Estetika Karsa/Seni
Lanjutan…
Sumber kaidah ini adalah dari manusia itusendiri. Batin menjadi ukuran sikaptindaknya.
Sansi atas pelanggaran kaedah ini adalahpenyesalan, siksaan batin, dll
Contoh kaedah kesusilaan:
◦ Berbuatlah jujur
◦ Hormatilah sesamamu
◦ Jangan iri hati
◦ Jangan menghina orang lain
Kaedah kesopanan
Kaedah kesopanan adalah kaedah yang timbul dari
pergaulan dalam masyarakat tertentu.
Kaedah kesopanan dasarnya adalah kepantasan,
kebiasaan atau kepatutan yang berlaku dalam
masyarakat.
Kaedah kesopanan disebut juga kaedah tata
krama atau adat.
Tujuannya : kesedapan hidup bersama, atau supaya
pergaulan hidup berlangsung dengan
menyenangkan
Lanjutan…
Aktualisasi kaedah kesopanan, seperti :◦ Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua,
◦ Seseorang tidak boleh memasuki suatu ruanganmelalui jendela
◦ Jangan meludah di depan orang
◦ Seorang murid harus memberi salam kepada gurunya.
Sanksi atas pelanggaran kaedah ini adalahpengucilan, celaan dan cemoohan.
Kaedah kesopanan hanya berlaku untukmasyarakat tertentu di tempat tertentu dandalam waktu tertentu.
Kaedah hukum
Kaedah hukum adalah suatu patokan
dalam bentuk peraturan yang mempunyai
sifat memaksa dan mempunyai sanksi-
sanksi yang tegas.
Pertanyaan :
Mengapa kaedah hukum
diperlukan???
Lanjutan…
Kaedah hukum adalah kaedah atau peraturanyang dibuat oleh penguasa negara, yang isinyamengikat setiap orang dan berlakunya dapatdipaksakanoleh aparat negara danpelaksanaannya dapat dipertahankan.
Tujuannya : menjamin terciptanya ketertibandan keadilan dalam masyarakat.
atau dengan kata lain untuk mencapaikedamaian dalam pergaulan antar manusia
Contoh :◦ Barang siapa dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan
memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia,
dihukum, karena memperkosa dengan hukuman penjara selama-lamanya
dua belas tahun (Pasal 285 KUHPidana).
◦ Tiap-tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat
sesuatu, apabila si berhutang tidak memenuhi kewajibannya, mendapatkan
penyelesaian dengan cara memberikan penggantian biaya dan kerugian.
(Pasal 1293 KUHPerdata)
◦ Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya (Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1
Tahun 1974)
Kaedah
Aspek hidup
Pribadi
Aspek hidup
antar pribadi
Kaedah
Kepercayaan
Kaedah
Kesusilaan
Nilai Fundamental :
Manusia harus yakin dan
mengabdi Pada Allah SWT
Nilai Aktual:
Mengamalkan Rukun Iman dan
Rukun Islam
Nilai Fundamental :
Seseorang hrs baik akhlaknya
Nilai Aktual:
Tidak boleh curiga, iri, benci
Nilai Fundamental :
Orang hrs memelihara kesedapan
hidup bersama
Nilai Aktual:
Orang muda hrs menghormati
orang tua
Nilai Fundamental :
Orang hrs memelihara kedamaian
hidup bersama
Nilai Aktual:
Siapa membeli harus bayar
Kaedah
Kesopanan
Kaedah Hukum
Perbedaan kaedah hukum dan kaedah
sosial lainnya• Kaedah hukum bertujuan menciptakan tata
tertib masyarakat dan memberi perlindunganterhadap manusia beserta kepentingannya
• Kaedah agama, kesusilaan dan kesopananbertujuan untuk memperbaiki pribadi manusiaagar menjadi manusia yang baik.
Tujuan
• Kaedah hukum memberi hak dan kewajiban(atribut dan normatif), mengatur tingkah laku danperbuatan lahir manusia dalam hukum akandirasakan puas kalau perbuatan manusia itu sesuaidengan peraturan hukum
• Kaedah agama, susila, dan kesopanan hanyamemberikan kewajiban saja, yg isi aturannyaditujukan kepada sikap lahir manusia
Isi
• Kaedah Hukum, berasal dari luar dan dipaksakanoleh kekuasaan dari luar diri manusia (heteronom) yaitu aparatur negara
• Kaedah agama, berasal dari luar dan dipaksakanoleh kekuasaan dari luar diri manusia yaitu Allah SWT
• kaedah susila, berasal dari dalam diri manusia(otonom) yang dipaksakan oleh suara hati.
• kaedah kesopanan, berasal dari luar diri manusiayang sifatnya memaksa yaitu masyarakat
Asal-UsulSanksinya
• Kaedah hukum sanksinya dipaksakan oleh masyarakatsecara resmi,
• Kaedah agama sanksinya dipaksakan oleh Allah SWT
• Kaedah kesusilaan sanksinya dipaksakan oleh diri sendiri
• Kaedah kesopanan sanksinya dipaksakan olehmasyarakat secara tidak resmi
Sanski
• Kaedah Hukum dankaedah kesopanan, sasaranaturannya ditujukan kepadaperbuatan konkret (lahiriah).
• Kaedah agama dan kaedahkesusilaan, sasaran aturannyaditujukan kepada sikap batin.
Sasarannya
Sifat dan isi kaedah hukum
SIFAT KAEDAH
HUKUM
IMPERATIF
(dwingend recht)
FAKULTATIF
(aanvullend
recht)
SURUHAN
(gebod)
LARANGAN
(verbod)
KEBOLEHAN
(mogen)
ISI KAEDAH
HUKUM
Esensialia kaedah hukum
Esensialia kaedah hukum adalah membatasi ataumematoki, bukan memaksa, sebab hukum sebagaikaedah merupakan pedoman atau patokan tentangbagaimana seharusnya manusia bersikaptindak/berprilaku dalam hukum.
Tidak ada kaedah hukum yang memaksa, melainkanadanya menimbulkan paksaan.
Yang dapat memaksa, menurut soerdjono soekantoadalah:◦ Diri sendiri
◦ Pihak lain yang diberi kewenangan untuk melakukanpaksaan
ILMU HUKUM SEBAGAI
ILMU TENTANG KAEDAH(NORMWISSENSCHAFT)
MATERI PERTEMUAN KE-5
Lanjutan...
Perbedaan kaedah hukum dan kaedah
sosial lainnya
Tujuan
• Kaedah hukum bertujuan menciptakan tatatertib masyarakat dan memberi perlindunganterhadap manusia beserta kepentingannya
• Kaedah agama, kesusilaan dan kesopananbertujuan untuk memperbaiki pribadi manusiaagar menjadi manusia yang baik.
Isi
• Kaedah hukum memberi hak dankewajiban (atribut dan normatif), mengaturtingkah laku dan perbuatan lahir manusiadalam hukum akan dirasakan puas kalauperbuatan manusia itu sesuai denganperaturan hukum
• Kaedah agama, susila, dan kesopananhanya memberikan kewajiban saja, yg isiaturannya ditujukan kepada sikap lahirmanusia
Asal-Usul Sanksinya
• Kaedah Hukum, berasal dari luar dandipaksakan oleh kekuasaan dari luar dirimanusia (heteronom) yaitu aparatur negara
• Kaedah agama, berasal dari luar dandipaksakan oleh kekuasaan dari luar dirimanusia yaitu Allah SWT
• kaedah susila, berasal dari dalam diri manusia(otonom) yang dipaksakan oleh suara hati.
• kaedah kesopanan, berasal dari luar dirimanusia yang sifatnya memaksa yaitumasyarakat
Sanski
• Kaedah hukum sanksinya dipaksakanoleh masyarakat secara resmi,
• Kaedah agama sanksinya dipaksakan olehAllah SWT
• Kaedah kesusilaan sanksinya dipaksakanoleh diri sendiri
• Kaedah kesopanan sanksinya dipaksakanoleh masyarakat secara tidak resmi
Sasarannya
• Kaedah Hukum dan kaedah kesopanan, sasaran aturannya ditujukan kepada perbuatankonkret (lahiriah).
• Kaedah agama dan kaedah kesusilaan, sasaran aturannya ditujukan kepada sikap batin.
Sifat dan isi kaedah hukum
SIFAT
KAEDAH
HUKUM
IMPERATIF
(dwingend
recht)
FAKULTATIF
(aanvullend
recht)
SURUHAN
(gebod)
LARANGAN
(verbod)
KEBOLEHAN
(mogen)
ISI KAEDAH
HUKUM
Esensialia kaedah hukum
Esensialia kaedah hukum adalah membatasi
atau mematoki, bukan memaksa, sebab
hukum sebagai kaedah merupakan pedoman
atau patokan tentang bagaimana seharusnya
manusia bersikap tindak/berprilaku dalam
hukum.
Tidak ada kaedah hukum yang memaksa,
melainkan adanya menimbulkan paksaan.
Yang dapat memaksa, menurut soerdjono
soekanto adalah:
◦ Diri sendiri
◦ Pihak lain yang diberi kewenangan untuk
melakukan paksaan
ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU TENTANG KAEDAH
(NORMWISSHENCHAFT)
Penyimpangan
Terhadap Kaedah
Hukum & Keberlakuan
Kaedah Hukum
Sumber : Poernandi Purbacaraka & Soerjono Soekanto “Perihal Kaedah Hukum”
Skema Jenis Penyimpangan terhadap Kaedah Hukum
PenyimpanganTerhadap
Kaedah Hukum
Penyelewengan Pengecualian/Dispensasi
CONTOH :
1. Hukum Perdata :
Onrechtmatigedaad
2. Hukum Pidana :
Delik/Tindak Pidana
3. HukumTata Negara :
Excess de Pouvoir
4. Hukum administrasi
Negara : Deteournemen
depouvori/ misbruik
vanmacht
Pembenaran Pemaaf
CONTOH :
-Noodtoestand
- Noodweer
-
wettelijkvoorschrift
- ambtelijkbevel
CONTOH :
- Ontoerenkenin
gs vetbaarheid
- overmacht
- noodweer
excess
Dasar Penghapusan Pidana
(Strafuitsluitings gronden)
Pernyataan Kaedah Hukum
Kaedah hukum yang tertera dalamundang-undang adalah kaedah hukumsebagai kenyataan ideal.
Kaedah hukum dalam kenyataan ideal merupakan pandangan hukum(rechtsoordeel).
Kaedah hukum dalam kenyataan real/riilartinya menyangkut pernyataan(beslissing) atau perwujudan dari kaedahhukum.
---------------------------
Pernyataan atau Perwujudan kaedahhukum merupakan kenyataan hukum(rechtswerkelijkheid).
Logemann kaedah hukum didalamkenyataannya terwujud dalam pernyataanhukum, dimana kaedah tersebut terwujuddalam pergaulan hidup manusia.
Pernyataan kaedah hukum dalamkenyataannya biasa dalam bentukkebiasaan.
Tanda-tanda Penyataan
Kaedah Hukun
Contoh tanda penyataan kaedah hukum :
◦ Surat Perniagaan
◦ Surat Nikah
◦ Rambu Lalu Lintas
Tanda penyataan kaedah hukum dibagi menjadidua golongan yaitu :
◦ Tanda-tanda yang berwujud
◦ Tanda-tanda yang tidak berwujud
A. Tanda-tanda yang berwujud
Tanda-tanda yang berwujud antara lain terdiri dari:
◦ Bahan-bahan resmi yang tertulis, seperti Undang-undang, peraturan pemerintah, traktat, vonis, akta, dll
◦ Benda-Benda, seperti Patung Timbangan, hukum adat(larangan memetik sesuatu), Panjar dlm perniagaan
◦ Rambu-rambu lalu lintas, misalnya
Rambu yang menunjukkan peringatan ada bahaya
Rambu yang menunjukkan larangan atau perintah
Rambu yang memberikan petunjuk.
◦ Kebiasaan yang merupakan perilaku tertentu yang diulang-ulang dengan bentuk dan cara yang sama. Seperti memberikan tip pada pelayan.
HAL BERLAKUNYA KAEDAH
HUKUM Hal berlakunya kaedah hukum atau kelakuan
kaedah hukum disebut “geltung” (Jerman) dan“gelding” (Belanda)
Dalam teori-teori hukum pada umumnyadibedakan antara tiga macam kelakuan atau halberlakunya kaedah hukum (berdasarkansasarannya) yaitu:
◦ Kelakuan atau hal berlakunya secara yuridis
◦ Kelakuan atau hal berlakunya secara filosofis
◦ Kelakuan atau hak berlakunya secara sosiologis
1. KELAKUAN SECARA YURIDIS
Menurut Hans Kelsen bahwa kaedah hukummempunyai kelakuan yuridis apabila penentuannyaberdasarkan kaedah yang lebih tinggi tingkatnya(teori Stufenbau)
W. Zevenbergen menyatakan bahwa suatu kaedahhukum mempunyai kelakuan yuridis apabilaterbentuk menurut cara yang telah ditetapkan. (UU yang dibentuk oleh Persiden bersama DPR)
Logemann menyatakan bahwa suatu kaedahmempunyai kelakuan secara yuridis apabilamenunjukkan hubungan keharusan antara suatukondisi dan akibatnya.
2. Kelakuan Secara Sosiologis
Kelakuan secara sosiologis atau hal berlakunya
secara sosiologis pada intinya adalah efektivitas
kaedah hukum di dalam kehidupan bersama.
Dikenal dua teori tentang kelakuan secara
sosiologis yaitu:
◦ Teori kekuasaan, kaedah hukum mempunyai
kelakuan sosiologis apabila dipaksakan kelakuannya
oleh penguasa, diterima atau tidak oleh warganya.
◦ Teori Pengakuan, bahwa kelakuan kaedah hukum
didasarkan pada penerimaan atau pengakuan oleh
mereka kepada siapa kaedah itu ditujukan
3. Kelakuan Secara Filosofis
Kelakuan secara filosofis artinya bahwa kaedahhukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum(Rechtidee) sebagai nilai positif yang tertinggi. Misalnya Pancasila, dst
Maka agar suatu kaedah hukum harus memenuhiketiga unsur diatas. Sebab apabila suatu kaedahhukum hanya memiliki kelakuan yuridis makakaedah hukum tersebut merupakan kaedahhukum yang mati (dode regel), jika hanya kelakuansosiologis maka kaedah itu menjadi aturanpemaksa (dwangmaat regel), dan jika hanyamemiliki kelakuan filosofis maka kaedah hukumtersebut menjadi ius constituendun, ideal morm.
RUANG LINGKUP
KELAKUAN KAEDAH HUKUM
Logemann juga membedakan kelakuan kaedah
hukum dalam arti ruang lakunya kaedah
hukum.
Ajaran ini disebut dengan “Gebiedsleer”.
Inti ajaran ini adalah kelakuan kaedah hukum
dilihat dari keadaan atau bidang dalam mana
kaedah hukum itu berlaku (Landasan kaedah
hukum).
Kelakuan menurut Gebeidsleer
meliputi 4 bidang yaitu:
1. Ruimtegebied
adalah kelakuan kaedah hukum berdasarkanlingkup laku wilayah yang mengenai ruangterjadinya peristiwa yang diberi batas-batas ataudibatasi oleh kaedah hukum
2. Personengebied
adalah kelakuan kaedah hukum berdasarkanlingkup laku pribadi yang menunjukkan siapa(probadi kodrati) atau apa (peran, pribadihukum) yang oleh kaedah hukum dipatokiperanannya.
Lanjutan…
3. Tijdsgebied
adalah kelakuan kaedah hukum berdasarkanlingkup laku masa yang berhubungan denganjangka waktu bilamana suatu peristiwatertentu (akan, masih atau tidak lagi) diaturoleh kaedah hukum.
4. Zaaksgebied
adalah kelakuan kaedah hukum berdasarkanlingkup laku ihwal; yaitu yang bersangkutandengan hal apa saja yang menjadi objekkaedah hukum.
Kelakuan kaedah Hukum
KelakuanKaedah HK
Landasan
Yuridis
Sosiologis
Filosofis
Sasaran
Ruimtegebied(Wilayah)
Personengebied(Orang)
Tijdsgebied(Waktu)
Zaaksgebeid(Hal/Ihwak)
ILMU HUKUM SEBAGAI
ILMU TENTANG PENGERTIAN
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS ISLAM OGAN KOMERING ILIR
Sumber referensi:
R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum
Pendahuluan
Ilmu tentang pengertian, tidak membahasmengenai apa arti hukum tetapi membahas secarasistemik terhadap pengertian-pengertian pokokdalam hukum.
Sistematika pengertian-pengertian dasar dalam(ilmu) hukum terdiri dari:
1. Masyarakat Hukum
2. Subjek Hukum
3. Objek Hukum
4. Hak dan Kewajiban
5. Peristiwa Hukum
6. Hubungan Hukum
1. Masyarakat Hukum
Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoo politicon yaitu bahwa manusia sebagai mahluk sosialselalu berusaha untuk hidup berkelompok, bermasyarakat.
Kelompok kecil (terdiri dari 2 orang), kelompokmenengah (biasa disebut perkumpulan/desa, danmasyarakat terbesar disebut negara.
Manusia secara kodrati mempunyai naluri untukhidupbersama secara damai, saling membantu dan salingmelindungi.
Untuk itu diperlukan suatu peraturan, penanaman suatupetunjuk hidup bermasyarakat yang dinamakan hukum.
Dengan peraturan hukum yang sama sekelompokmasyarakat merupakan suatu masyarakat hukum.
Pengertian
Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dimana didalam kelompok tersebut berlaku suatu rangkaianperaturan yang menjadi tingkah laku bagi setiapkelompok dalam pergaulan hidup mereka.
Masyarakat hukum diartikan sebagai suatu sistemhubungan yang teratur dengan hukumnya sendiri.
Yang dimaksud dengan hubungan hukumnyasendiri adalah hukum yang tercipta di dalam, olehdan untuk masyarakat itu sendiri dalam hubunganyang berupa relasi dan komunikasi.
Batasan Masyarakat Hukum
Peraturan yang di buat oleh kelompok berlaku untukkelompok itu sendiri sebagai suatu perilaku hidup.
Secara sadar dan sengaja suatu aturan memangdiciptakan atau dikehendaki oleh anggota masyarakat, atau adakalanya aturan tingkah laku terjadi/terciptakarena disebabkan oleh kebiasaan.
Kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa orang laludiikuti oleh anggota kelompok yang lain karenadianggap benar dan memang seharusnya demikian dapatdijadikan hukum.
Tetapi kebiasaan suatu kelompok belum sama dengankelompok yang lain. hal inilah yang menyebabkanterjadinya perbedaan.
Pembentukan Kelompok
Dimulai dari manusia itu sendiri sebagaimahluk pribadi yang memiliki sifat kodratisebagai mahluk sosial yang selalu inginberkelompok.
Lalu membentuk kehidupan kelompok kecilyang terdiri dari dari 2 orang yang disebutperkumpulan.
Perkumpulan yang disatukan oleh wilayahdisebut masyarakat keluarga, lalu berkembangmenjadi masyarakat pasar, masyarakat desa
kumpulan Masyarakat desa yang lebih besarmembentuk Negara.
Faktor yang mendorong untuk
bermasyarakat Faktor-faktor yang mendorong agar manusia
berkelompok dengan sesamanya atau hidupbermasyarakat karena didorong oleh:
1. Kebutuhan biologis, seperti masyarakat keluarga, perkumpulan koperasi konsumsi
2. Persamaan nasib, seperti organisasi pengusaha kecil, serikat buruh
3. Persamaan kepentingan, seperti organisasi negaraatau organisasi perusahaan dan pengusaha
4. Persamaan Ideologi, seperti partai politik, ormas
5. Persamaan tujuan, seperti sama-sama menghendakiperdamaian dunia (PBB)
Faktor…
Secara garis besar faktor pembentuk
masyarakat dapat dirangkum menjadi 3 faktor
pokok yaitu;
a. Faktor ekonomis
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup
b. Faktor biologis
untuk dapat mendapatkan keturunan
c. Faktor keamanan
untuk penyelamatan dari segala mara bahaya.
Macam-Macam Bentuk Masyarakat Hukum
1. Menurut dasar pembentukannya, dibagi dalam 3 macam bentuk masyarakat, yaitu
a. Masyarakat teratur, yaitu masyarakat yang diaturdengan tujuan tertentu, contoh : perkumpulanolahraga
b. Masyarakat teratur yang terjadi dengan sendirinya, yaitu masyarakat yang tidak dengan sengajaterbentuk, tetapi masyarakat itu ada karena kesamaankepentingan. Contoh : supporter sepak bola, penonton bioskop
c. Masyarakat tidak teratur, adalah masyarakat yang terjadi dengan sendirinya tanpa dibentuk. Contoh : sekumpulan orang yang membaca di perpustakaan.
Macam…
Menurut dasar hubungan yang diciptakan oleh
para anggotanya; bentuk masyarakat dapat
dibedakan menjadi:
a. Masyarakat Paguyuban (Gemeinschaft) adalah
msayarakat yang antara anggota yang satu dengan
yang lainnya ada hubungan pribadi sehingga
menimbulkan ikatan batin. Contoh : perkumpulan
kematian, rumah tangga
b. Masyarakat Patembayan (Gesselschaft) adalah
masyarakat yang hubungan antara anggota yang satu
dengan yang lain dan mendapat keuntungan materil.
Contoh : Firma, perseroan terbatas, yayasan, dll
Macam…
Menurut dasar perikehidupannya atau
kebudayaannya masyarakat hukum dapat dibagi
dalam 5 bentuk ;
a. Masyarakat primitif dan masyarakat modern
Masyarakat primitif adalah masyarakat yang
masih serba sederhana baik cara hidup,
berpakaian, tingkah laku,
Masyarakat modern adalah masyarakat yang
sudah lebih maju dibanding dengan masyarakat
yang primitif dalam segala hal
Macam…
b. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidupbersama di desa.
Masyarakat kota aadalah sekelompok orang yang hidupbersama di kota
c. Masyarakat teritorial, adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu.
d. Masyarakat Genealogis, adalah masyarakat yang antaraanggotanya ada pertalian darah
e. Masyarakat teritorial geneologis adalah masyarakat yang para anggotanya mempunyai pertalian darah dan bersam-sama bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu.
Macam…
Menurut hubungan keluarga, bentuk
masyarakat hukum dapat dibedakan
dalam:
a. Keluarga inti
b. Keluarga luas
c. Suku bangsa
d. Bangsa / Negara
ILMU TENTANG PENGERTIAN
(BEGRIFFEN WISSENSCHAFT)
SUBJEK HUKUM
PERTEMUAN KE 7
FAKULTAS HUKUM UNISKI
SUBJEK HUKUM
Subjek Hukum adalah sesuatu yang menurut
hukum berhak dan berwenang untuk
melakukan perbuatan hukum ; atau
Subjek Hukum adalah setiap pihak yang
mempunyai hak dan kewajiban untuk
bertindak dalam hukum
Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang
menurut hukum mempunyai hak dan
kewajiban.
Subjek Hukum adalah setiap pihak sebagaipendukung hak dan kewajiban.
Dilihat dari sifatnya, subjek hukum terdiri dari:1. Subjek Hukum yang Mandiri, karena berkemampuan
penuh untuk bersikap tindak
2. Subjek Hukum Terlindungi, karena dianggap tidakmampu bersikap tindak/berprilaku, baik disebabkanbelum cukup usia sehingga tidak cakap dalammelakukan perbuatan hukum. Dalam hal ini kepentinganhukumnya diwakiilkan oleh pihak lain dengna kuasayang sah untuk itu.
3. Subjek Hukum Perantara, yang meskipunberkemampuan penuh namun sikap tindaknya dibatasisebatas kepentingan pihak yang diwakili. Subjek hukumyang demikian adalah pihak yang mengantarai(mewakili) kepentingan dari pihak lain.
SUBJEK HUKUM…
Dilihat dari hakikatnya, subjek hukum dibedakanantara lain:
1. Pribadi Kodrati (natuurlijkepersoon)
yaitu manusia tanpa terkecuali, sejak melahirkanhingga meninggal dunia.
2. Pribadi Hukum/Badan Hukum (rechtspersoon)
yaitu suatu kesatuan organisasi, pengurus, bersertaharta kekayaannya baik yang bersifat keperdataan(privat) maupun kenegaraan (publik) yang dalam lalulintas hubungan hukum diakui sebagai pendukung hakdan kewajiban. (ex lege)
3. Tokoh atau Pejabat
Karena status dan kewenangannya maka seorangdapat dianggap sebagai subjek hukum
SUBJEK HUKUM
(PENDUKUNG HAK DAN
KEWAJIBAN)
Manusia kodrati
(Natuurlijke Persoon)
Badan Hukum (Recht
Persoon)Tokoh/Pejabat
Manusia sebagai Pribadi Kodrati
Kapan seorang manusia dianggap sebagai
subjek hukum ?
Apakah Setiap manusia sebagai pribadi
kodrati dapat dikategorikan sebagai subjek
hukum ?
Dalam kondisi yang bagaimana seseorang
tidak dapat menjadi subjek hukum?
Manusia sudah dianggap sebagai subjek hukumsejak dalam kandungan apabila ada kepentinganyang menghendaki si anak untuk di lahirkan.
Teori ini di sebut Teori Factie yang di peloporioleh Apeldoorn.Dalilnya Pasal 2 KUHPerdata.
Pada hakikiatnya setiap manusia adalah subjekhukum, pendukung hak dan kewajiban, tetapiada pengecualian dalam hukum yang menyebabkan seseorang tidak dapat menjadisubjek hukum.
Bahwa seseorang yang dapat dijadikan sebagai
subjek hukum adalah seseorang yang cakap dan
wenang untuk melakukan tindakan hukum.
Cakap, artinya seseorang dianggap cakap jika
memenuhi syarat :
◦ telah cukup usia (menurut hukum yang berlaku)
◦ Telah menikah
◦ Tidak berada dalam status perwalian/pengampuan
◦ Tidak sakit jiwa, bukan pemabuk
Dan berwenang, artinya sesuai dengan kapasitasnya,
hukum memberikan hak dan kewajiban kepada
seseorang karena statusnya.
Badan Hukum (Rechtsperson)
Badan hukum adalah suatu perkumpulan
orang-orang yang mengadakan kerja sama
dan atas kesatuan yang memenuhi syarat
yang ditentukan oleh hukum.
Syarat badan hukum adalah :
◦ Mempunyai harta kekayaan yang terpisah dari
kekayaan pribadi anggotanya
◦ Hak dan kewajiban badan hukum terpisah dari
hak dan kewajiban para anggotanya.
Dasar atau Dalil Hukum dari Badan
HukumContoh :
UU No. 40 tahun 2004 tentang Perseroan
Terbatas
UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi
UU No. 10 Tahun 1998 jo UU No.7 tahun
1992 tentang Perbankan
Dasar teori Badan Hukum
1. Menurut Teori Fiksi
2. Teori Harta Bertujuan
3. Ajaran Realitas Hukum
4. Teori Harta Kekayaan Bersama
5. Teori Organ
1. Teori Fictie
Teori ini dicetuskan oleh F.C. von Savigny, C.W. Opzoomer dan Houwing.
Menurut teori ini badan hukum dianggapbuatan negara, sebenarnya badan hukumitu tidak ada, hanya orang menghidupkanbayangannya untuk menerangkan sesuatudan terjadi karena manusia yang membuatberdasarkan hukum. Jadi merupakan orangbuatan hukum atau “pesona ficta”
2. Teori Kekayaan Tujuan
Dipelopori oleh A. Brinz dan EJJ van derHeyden
Menurut teori ini kekayaan badan hukum itubukan kekayaan seseorang tetapi kekayaanitu terikat pada tujuan. Tiap hak tidakditentukan oleh satu subjek tetapi oleh suatutujuan.
Menurut teori ini manusianya lah yang menjadi subjek hukum dan badan hukumadalah untuk melayani kepentingan tertentu.
3. Teori Organ
Teori ini dipelopori oleh Otto von Gierke
Menurut teori ini badan hukum adalahsesuatu yang sungguh-sungguh ada di dalampergaulan yang mewujudkan kehendaknyadengan perantara alat-alatnya (organ) yang ada pada pengurusnya,
Jadi bukanlah sesuatu fiksi tapi merupakanmahluk yang sungguh-sungguh ada secaraabstrak dari konstruksi yuridis.
4. Teori Kekayaan Kolektif
Teori ini dipelopori oleh W.L.P.A. Molengraaffdan Marcel Planiol.
Dalam teori ini badan hukum ialah hartayang tidak dapat dibagi-bagi dari anggota-anggotanya secara bersama-sama.
Hak dan kewajiban badan hukum padahakikatnya dalam hak/kewajiban para anggotabersama-sama, oleh karenanya badan hukumhanya konstruksi yuridis, jadi pada hakikatnyaabstrak.
5. Teori Realitas Hukum
Badan Hukum adalah suatu jelmaan yang
ada dalam pergaulan hidup masyarakat.
Badan hukum memiliki hak dan kewajiban
sebagaimana subjek hukum lainnya.
Unsur-Unsur Badan Hukum
Memiliki harta kekayaan tersendiri yang
terpisah dari harta kekayaan pengurusnya.
Adanya kepentingan bersama dari
sekelompok orang
Adanya pengurus yang bertanggung jawab
terhadap tindakan badan hukum itu.
Penggolongan Badan Hukum
Badan Hukum
Badan HukumPublik
Badan HukumPrivat
Badan HukumPrivatYang mencari
keuntungan
Badan HukumPrivat yang tidak
mencari keuntungan
Penggolongan Badan Hukum
Badan Hukum Publik
◦ Badan hukum yang dibentuk karena faktor
sosial, politik, dan sejarah yang tujuan
dibentuknyanya untuk kepentingan umum.
◦ Contoh : Pemerintah Kabupaten
Daerah/Provinsi. Negara, Instansi, BUMN,
BUMD
Badan Hukum Privat
◦ Yaitu badan hukum yang dibentuk dengan sengaja
dan sukarela oleh orang-orang yang bermaksud
memperkuat kedudukan ekonomi mereka,
memelihara kebudayaan, mengurus soal sosial dan
lain-lain.
◦ Badan hukum privat berdasarkan tujuan
dibentuknya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
Badan hukum privat yang bertujuan untuk mencari
keuntungan, contoh : PT, Koperasi,
Badan Hukum Privat yang bertujuan tidak untuk mencari
keuntungan, tetapi tujuan sosial, agama, dll. Contoh :
Yayasan, LSM, dll
Berakhirnya Badan Hukum
Badan hukum dapat berakhir karena dua
hal yaitu :
◦ Jatuh pailit atau bangkrut
◦ Dibubarkan oleh para pengurusnya
OBJEK
HUKUM
ILMU TENTANG PENGERTIAN
PENGERTIAN
Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna
bagi subjek hukum.
Dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi
objek dari hubungan hukum, yang pada dasarnya
dapat dinilai dengan uang yang dilandasai oleh
adanya kepentingan .
Objek hukum pada umumnya adalah benda (zaak)
BENDA menurut Pasal 499 KUHPerdata adalah
tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat
dikuasai oleh hak milik.
SIFAT OBJEK HUKUM
MATERIEL
Yaitu objek hukum yang berwujud, dalambahasa Indonesia disebut dengan bendaatau barang, yaitu segala sesuatu yang dapat diraba oleh panca indera.
contoh : romah, kursi, dll
IMMATERIEL
Yaitu objek hukum yang tidak berwujud, seperti hak cipta, yang tidak sama denganhasil ciptaannya (patung=benda).
MACAM-MACAM BENDA
Menurut Pasal 503 KUHPerdata, benda
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Benda Berwujud, yaitu segala sesuatu yang
dapat dilihat dan diraba dengan panca
indera, contoh : rumah, kursi, tanah, dll
2. Benda tidak berwujud, yaitu semua hak,
contoh : hak cipta, hak paten, hak atas
merek, dan sebagainya.
Menurut Pasal 504 KUHPerdata, benda dapat
dibagi lagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Benda Bergerak (Benda Tidak Tetap), yaitu benda
yang dapat dipindahkan.
Benda Bergerak dapat dibedakan sebagai
berikut:
menurut sifatnya adalah benda yangdapat dipindah
(Pasal 509 KUHPerdata), contoh : meja, kursi, buku, dll
Menurut ketentuan undang-undang ialah benda dapat
bergerak atau dipindah, yaitu hak-hak yang melekat atas
benda bergerak (Pasal 511 KUHPerdata).
Contoh : saham, piutang, dll
2. Benda Tetap (Benda Tidak Bergerak), yaitu benda yang tidak dapat dipindahkan.
Benda tetap (benda tidak bergerak) dapat dibedakansebagai berikut:
a. Menurut sifatnya, benda tersebut tidak dapatdipindahkan, contoh : gedung
b. Menurut tujuannya, bendda itu juga tidak dapatdipindahkan, karena dilekatkan pada benda tidakbergerak sebagai benda pokok untuk tujuantertentu. Contoh : mesin-mesin dalam pabrik(Pasal 507KUHperdata)
c. Menurut Ketentuan undang-undang, bendatersebut juga tidak dapat bergerak, ialah hak-hakyang melekat pada benda tiddak bergerak (Pasal508 KUHPerdata), seperti : hipotek
Macam-Macam Benda Benda bergerak (perabot rumah tangga)
Benda tak bergerak (tanah)
Benda berwujud (patung)
Benda tak berwujud (hak cipta atas patung)
Benda yang dapat dibagi (beras)
Benda yang tidak dapat dibagi (kuda)
Benda yang diperdagangkan (sembako)
Benda yang tidak dapat diperdagangkan (jalan, lapanganumum)
Benda yang ada sekarang (makanan)
Benda yang akan datang (laba/keuntungan)
Benda yang tidak dapat diganti (seekor sapi)
Benda yang dapat diganti (uang)
Khusus benda bergerak dan benda tak
bergerak ini ditentukan oleh kriteria:
◦ Karena ditetapkan Undang-undang, misalnya : kapal
20 ton keatas dianggap benda tetap
◦ Menurut sifat bendanya, tanah dengan segala
sesuatu yang melekat diatasnya, karena sifatnya
dianggap benda tetap, sedangkan benda yang dapat
dipindahkan karena sifatnya dapat dianggap benda
bergerak.
◦ Karena tujuan pemakaiannya, mesin-mesin dipabrik
sebetulnya benda bergerak, tetapi karena
pemekaiannya dikategorikan benda tetap.
HAK KEBENDAAN
(ZAKELIJKERECHT)
Hak kebendaan adalah hak mutlak atas suatu
benda dimana hak itu memberikan kekuasaan
langsung dan dapat dipertahankan terhadap
siapapun juga.
Sifat Hak Kebendaan :
a. Sifatnnya Mutlak, yaitu dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga dari gangguan pihak
ketiga, misalnya : hak penyewa utk dapat
perilndungan
b. Hak kebendaan melekat pada benda tersebut
dimanapun benda itu berada. Misalnya : hak
sewa melekat pada bendanya, perjanjian sewa
tetap berjalan walaupun pemiliknya berganti.
c. Mempunyai Sifat Prioritas, yaitu hak yang lebih
dahulu terjadinya diutamakan dari pada hak
yang terjadi kemudian. Misalnya hak previlege.
CARA MEMPEROLEH HAK
KEBENDAAN
Menurut Pasal 584 KUHPerdata, ada beberapa
cara untuk memperoleh hak kebendaan, yaitu:
1. Pendakuan/Penganbilan secara Langsung,
syaratnya bendanya harus benda bebas, tidak ada
pemiliknya/resnullius
2. Perlekatan/netreking, misalnya : membeli tanah
beserta pohon-pohon diatasnya
3. Daluarsa/lewat waktu, yang terdiri dari:
Daluarsa Extensif, dalam batas waktu tertentu seseorang
kehilangan hak atau bebas dari suatu kewajiban, misalnya :
hilang selama 5 tahun
Daluarsa Accuratif, dalam waktu tertentu orang
memperoleh hak atau mendapat hak.
4. Penyerahan/levering. untuk benda bergerak
penyerahannya secara langsung dan untuk benda
tidak bergerak harus dengan prosedur hukum
(yuridis levering)
5. Pewarisan, yaitu cara memperoleh hak milik
berdsarkan pewarisan dari yang meninggal.
MACAM-MACAM HAK
KEBENDAAN
Hak yang memberi kenikmatan benda miliksendiri, misalnya:◦ Hak Milik
◦ Hak Bezit (Hak menguasai seolah milik sendiri)
Hak yang memberi kenikmatan benda milik oranglain, misalnya:◦ Hak Pakai
◦ Hak Sewa
Benda sebagai jaminan, untuk jaminan bendabergerak, misalnya:◦ Hak Gadai/Fidusia
◦ Hak Hipotek (kapal)/Hak Tanggungan(Tanah)
HAK DAN KEWAJIBAN
dan
PERISTIWA HUKUM
PENGERTIAN
Hak dan Kewajiban dapat diartikan dengan
peranan,
Hak adalah Peranan yang boleh tidak
dilaksanakan (bersifat fakultatif/kebolehan)
Kewajiban adalah peranan yang harus
dilakukan (bersifat imperatif/keharusan)
Hak dan kewajiban juga dapat diartikan
sebagai kewenangan yang diberikan
kepada seseorang oleh hukum.
PENGGOLONGAN HAK DAN
KEWAJIBAN
Hak dan Kewajiban yang Mutlak/Absolut
yaitu hak dan kewajiban itu dapat dipertahankanterhadap siapa saja. Seperti hak dalam hubungankenegaraan.
Hak mutlak adalah setiap kekuasaan mutlak yang oleh hukum diberikan kepada subjek hukumuntuk berbuat sesuatu atau bertindak akanmemperhatikan kepentingannya.
Hak mutlak juga merupakan hak yang memberikan kekuasaan kepada yang bersangkutanuntuk wajib dihormati oleh setiap orang lain.
Hak Mutlak, dibagi menjadi:
a. Hak Pokok (dasar) manusia/asasi
Hak pokok manusia menjadi hak yang olehhukum diberikan kepada manusia, yang disebabkan oleh sesuatu berdasarkanhukum. Hak asasi merupakan hak abadi yang tidak dapat dicabut kembali
contoh :
Hak untuk mendapat perlindungan yang sama dihadapan hukum,
Hak untuk memiliki sesuatu
Hak hidup
a. Hak Publik Absolut
Yaitu hak yang
a. Sebagian dari Hak Privat (keperdataan)
ILMU TENTANG KENYATAAN
(SAINSWISSENSCHAFT)
SOSIOLOGI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM
PENGERTIAN SOSIOLOGI HUKUM
◦ Pertama kali dikemukakan oleh Anzillotti pada
tahuin 1882
◦ Sosiologi hukum lahir dari Hasil pemikiran
filsafat hukum, ilmu hukum dan sosiologi.
◦ Sosiologi hukum merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang secara empiris dan analitis
mempelajari hubungan timbal balik antara
hukum sebagai gejala sosial dengan gejala
sosial lainnya.
SOSIOLOGI HUKUM
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
HUKUM
◦ Mempelajari dasar sosial dari hukum, dengan
anggapan bahwa hukum timbul dari proses
sosial lainnya (The Genetic sociology of law) atau
dikenal dengan Sosiologi Hukum Genetik
◦ Mempelajari efek hukum terhadap gejala-gejala
sosial lainnya dalam masyarakat (The
operational sociology of law) atau dikenal dengan
Sosiologi Hukum Organik.
SOSIOLOGI HUKUM
PERSPEKTIF PENELITIAN SOSIOLOGI HUKUM
◦ Sosiologi Hukum Teoritis
bertujuan menghasilkan generalisasi/abstraksisetelah pengumpulan data, pemeriksaan terhadapketeraturan sosial, dan pengembangan hipotetsis(yang didalamnya selalu terdapat hubungan sebabakibat)
◦ Sosiologi Hukum Empiris/Praktis
bertujuan untuk menguji berbagai hipotesis melaluipendekatan yang sistematis dan metodelogis.
SOSIOLOGI HUKUM
ALIRAN PEMIKIRAN SOSIOLOGI HUKUM
◦ Mahzab Sosiologi Neopositivis atau SosiologiHukum Analitis
beranggapan bahwa sosiologi hukum merupakansarana ilmiah untuk menjelaskan gejala sosial.
◦ Mahzab Sosiologi Dealektis atau SosiologiHukum Kritis
beranggapan bahwa sosiologi hukum bukan hanyasebagai sarana untuk menjelaskan gejala sosial, tetapi lebih jauh dari itu merupakan sarana untukmelakukan evaluasi mengenai gejala sosial yang dihadapi.
SOSIOLOGI HUKUM
Secara akademis, sosiologi hukum yang melakukan pengujian terhadap gejalasosial dimakssudkan sebagai upaya untukmemungkinkan pembentukan teori hukumyang bersifat sosiologis, maksudnya adalahuntuk merelatifkan dogmatik hukum, karena tekanannya lebih banyak diletakkanpada bereaksinya atau berprosesnyahukum dalam masyarakat (law in action) efektivitas Hukum
SOSIOLOGI HUKUM
OBJEK SOSIOLOGI HUKUM
◦ Sosiologi hukum diantaranya mempelajaripengorganisasian sosial hukum. Objeksasarannya adalah badan-badan yang terlibatdalam kegiatan penyelengaraan hukum, seperti: Pembuatan UU, Lembaga Penegak Hukum(Polisi, Jaksa, advokad, Hakim, dll)
◦ Sosiologi hukum secara mendalam berusahamengungkap faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektivitas Hukum, mengapaorang menaati hukum, dll
SOSIOLOGI HUKUM
KARAKTERISTIK SOSIOLOGI HUKUM
menurut Soedjono Dirdjosisworo:
◦ Sosiologi hukum bertujuan memberi
penjelasan terhadap praktik hukum.
◦ Sosiologi hukum senantiasa menguji keabsahan
empiris.
◦ Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian
terhadap hukum.
ANTROPOLOGI HUKUM
ILMU TENTANG KENYATAAN
SAINSWISSENSCCHAFT)
ANTROPOLOGI HUKUM
PENGERTIAN ANTROPOLOGI HUKUM
◦ Antropologi secara istilah berasal dari kata:
Antropos manusia
Logos ilmu
Antropologi ilmu tentang manusia
◦ Menurut Hilman Hadikusumah, antropologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia, baik
segi hayati maupun segi budaya.
◦ Sasaran antropologi adalah manusia baru kemudian
budaya.
ANTROPOLOGI HUKUM
BIDANG ANTROPOLOGI
◦ Antropologi Fisik, terdiri dari :
Paleoantropologi, yakni mempelajari sejarah terjadinyaperkembangan manusia sebagai mahluk biologis
Sosmatologi yang mempelajari terjadinya perkembanganmanusia dari ciri badaniah
◦ Antropologi Budaya, terdiri dari:
Etnolinguistik, yaitu mempelajari penyebaran danpertumbuhan bahasa manusia
Prehistory, mempelajari terjadinya penyebaran danpertumbuhan budaya manusia
Etnology, mempelajari dasar-dasar kebudayaan manusiadalam kehidupan masyarakat.
ANTROPOLOGI HUKUM
Antropologi melihat hukum sebagai aspekdari kebudayaan, yaitu aspek yang digunakan oleh kekuasaan masyarakatyang teratur dalam mengatur perilakumanusia dan masyarakat, agar tidak terjadipenyimpangan yang terjadi dari normasosial yang ditentukan dapat diperbaiki.
Hukum itu ada (dalam perspektifantropologi hukum) jika ada masyarakatdan kekuasaan.
ANTROPOLOGI HUKUM
Menurut Leopold Pospisil, bahwa hukum itumempunyai empat ciri, yaitu:◦ Attribute authority
◦ Attribute of intention of universal application
◦ Attribute of obligation
◦ Attribute of sanction
Antropologi hukum adalah cabang ilmupengetahuan hukum yang mempelajari pola-polasengketa dan penyelesaiannya, baik padamasyarakat sederhana maupun pada masyarakatyang mengalami modernisasi.
ANTROPOLOGI HUKUM
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI HUKUM
◦ Sebagai sarana pengendalian sosial (sosial control)
◦ Sebagai sarana untuk memperlancar interaksi sosial
◦ Sarana pembaruan.
Antropologi hukum memperhatikan danmenerima hukum sebagai bagian dari proses yang lebih besar dalam masyarakat, ia melihat hukumdalam bentuk proses-proses terbentuknya danmenghilangnya secara berkesinambungan(bagaimana terjadinya sengketa dan bagaimanapola reaksi dan pola pemulihannya).
PSIKOLOGI HUKUMILMU TENTANG KENYATAAN
PENGANTAR ILMU HUKUM
PENGERTIAN
Psikologi Ilmu pengetahuan tentang
kejiwaan
Psyco jiwa
Logos ilmu
Psikologi Hukum adalah cabang ilmu
pengetahuan hukum yang mempelajari
hukum sebagai perkembangan jiwa
manusia
Ruang Lingkup Psikologi Hukum
Segi psikologi tentang terbentuknya
norma atau kaedah hukum
Kepatuhan atau ketaatan terhadap kaedah
hukum
Perilaku menyimpang
Psikologi dalam hukum pidana dan
pengawasan perilaku
Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Kejiwaan
Proses Pematangan Penyempurnaan
fungsi tubuh
Proses Belajar Proses memperbaiki
sikap-tindak/perilaku, baik melalui imitasi
atau edukasi
Proses Pengalaman Proses interaksi
terhadap lingkungan kemasyarakatan
SIKAP/PERILAKU MENURUT PSIKOLOGI HUKUM
Perilaku
Normal Abnormal
Menyebabkan
seseorang mematuhi
hukum
Menyebabkan
seseorang melanggar
hukum
KESADARAN
HUKUM
KELAINAN
KEJIWAAN/ GEJALA
PSIKOLOGIS
KESADARAN HUKUM Compliance
kepatuhan terhadap hukum didasarkan pada harapan akan
imbalan atau menghindari dari hukuman
Identification
kepatuhan terhadap hukum didasarkan untuk menjaga
keutuhan dan menjaga hubungan baik antar sesama anggota
kelompok
Internalization
kepatuhan terjadi karena nilai hukum sesuai dengan nilai
nali=uriah warga masyarakat
Kepentingan yang Terjamin
kepatuhan hukum terjadi apabila kepentingannya terjamin
GEJALA PSIKOLOGIS
Neurosis
Psikhosis
Gejala Sosiopatik
◦ Reaksi anti sosial
◦ Reaksi dissosial
◦ Deviasi seksual
◦ addiction
PENGGOLONGAN HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM
Segi Bentuk◦ HukumTertulis
◦ HukumTidak Tertulis
◦ Hukum tercatat
Segi Isi / Hubungan◦ Hukum Publik
◦ Hukum Privat
Segi Waktu Berlaku◦ Ius Constituendum
◦ Ius Constitutum
Segi Permbedaan wilayah keberlakuannya◦ Hukum Alam
◦ Hukum Positif
Segi Sifatnya◦ Hukum yang memaksa/imperatif
◦ Hukum pelengkap/ fakultatif
Segi bidang yang diatur◦ Hukum substantif/Hukum Materil
◦ Hukum Ajektif/hukum formil/hukum acara
• Menurut sumbernya Hukum UU
Hukum kebiasaan
Hukum traktar
Hukum yusrisprudensi
Hukum ilmu