Ileus Paralitik

download Ileus Paralitik

of 42

Transcript of Ileus Paralitik

  • Oleh :dr. I Made Arya Winangun, S.Ked

    Pendamping :dr. Ni Made Supatriasih

  • IDENTITAS PASIENNama Pasien: I W RJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 47 tahunBangsa: IndonesiaSuku: BaliAgama: HinduPekerjaan: PetaniAlamat: BD Bau Kawan, Nama KertiTanggal : 8 -11- 2013 18.50 WITA

  • Keluhan Utama : Nyeri perut

    Riwayat Penyakit Sekarang :Nyeri di seluruh bagian perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut memberat sejak tadi siang pukul 13.00 WITA. Nyeri perut dirasa terus menerus seperti mules dan perut terasa kaku. Awalnya rasa tidak nyaman timbul di sekitar daerah pusar sampai akhirnya terasa nyeri di seluruh bagian perut. Nyeri pada perut tidak membaik dengan makanan ataupun diberikan minyak oleh pasien. Perut juga dikatakan kembung sudah sejak 3 hari yang lalu.

  • Keluhan mual dan muntah sejak siang. Keluhan panas badan disangkal oleh pasien. Riwayat tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya dikatakan BAB baik warna kekuningan teratur tanpa darah dan lendir, Tidak bisa kentut sejak 3 hari yang lalu. BAK baik, warna kekuningan, 2-3x sehari. Nafsu makan dan minum dikatakan berkurang karena keluhan ini.Keluhan lainnya (-)

  • Riwayat Penyakit Dahulu :Keluhan nyeri perut seperti ini tidak pernah dirasakan oleh pasien sebelumnya. Riwayat penyakit lain atau riwayat operasi juga disangkal oleh pasien.

    Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan nyeri perut seperti ini. Riwayat adanya penyakit lain di keluarga juga disangkal oleh pihak keluarga.

    Riwayat Pengobatan :Pasien belum pernah berobat untuk keluhan saat ini.

    Riwayat Sosial dan Lingkungan :Pasien dalam kesehariaannya merupakan seorang petani. Sejak muncul keluhan ini, pasien hanya bisa beristirahat dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

  • Status Present :Kesan Sakit: sedangKesadaran: compos mentisNadi: 100 x/menit, reguler,cukupRR: 20 x/menitSuhu Axilla: 37,0 0C Tekanan Darah: 130/70 mmHg

  • Status General :Mata: Anemis -/-, ikterus -/-, RP +/+ isokorTHT : Kesan tenang, lidah kotor (-)Leher: Benjolan (-), pembesaran KGB (-)Thorax- JantungInspeksi: iktus kordis tidak tampak, bulging (-)Palpasi: iktus kordis teraba di ICS V MCL (S), thrill (-)Perkusi: batas kanan MCL (S), kiri PSL (D)Ausk.: S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)- ParuInspeksi: simetris statis dan dinamis, retraksi (-)Palpasi: vokal fremitus N/NPerkusi: sonor di kedua lapangan paruAusk.: vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

  • Abdomen- Inspeksi: distensi (+)- Auskultasi: bising usus (+) menurun- Palpasi: nyeri tekan (), hepar/lien tidak teraba, massa (-), rebound tenderness (-)- Perkusi: timpani

    Foto Abdomen Pasien, IWR, 47 tahun (8 November 2013)

  • Extremitas - Inspeksi: edema -/ - -- Palpasi: akral hangat + +/ + +

  • Pemeriksaan Darah Lengkap (8 November 2013)

    ParameterNilaiNilai RujukanWBC 7,45 Normal4-10,0 . 103/L Lym 1,93 (25,9) Rendah6,00-19,00 (0-99 %L) Neu4,89 (65,7)Normal2,00-19,00 (0-99 %N) Mono0,458 (6,14)Normal(0-99 %M) Eos0,025 (0,341)Normal(0-99 %E) Baso0,139 (1,87)Normal(0-99 %B)RBC 4,80Normal4-5,9 . 106 HGB 13,3Normal10-15 g/dlHCT 40,7 Normal35-50 %MCV 84,9 Normal78-100 fLMCH 27,6 Normal26-34 pgPLT 388Normal130-400 . 103/LGDA130Normal 110-140 mg/dlBT145Normal1-3CT855Normal5-15

  • Kesan : Ileus Paralitik.

  • DIAGNOSIS KERJAIleus Paralitik.

  • MRSPuasaNGT dekompresiIVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menitCeftriaxon 2 x 1 g iv (skin test)Ketorolac 3x1 ampulRanitidine 2x1 ampulOndansentron 3x1 ampulPasang DCPlanning: Elektrolit, RFT, LFT di ruanganMonitoring : Keluhan, tanda-tanda vital

    PROGNOSISDubius ad bonam

  • TanggalSOAP9/11/13

    Elektrolit (9/11/13)-K : 4,55 mmol/L-Na:146,09 mmol/L ( )-Cl: 112,68 mmol/L()-nCa: 1,08 mmol/L-iCa: 13,14 mmol/L-Tca: 2,16 mmol/L ()

    LFT (8/11/13)-bilirubin direk:0,33 ()-bilirubin total: 0,66-SGOT: 24-SGPT: 24-ALP-AMP: 55

    RFT (8/11/13)-Urea UV: 60 ()-Creatinin: 1,01

    UL (9/11/13)-Leu : (+) banyak-Erit: (+) banyak

    Nyeri perut masih terasa (+) memberat pukul 01.00 WITA, perut kembung (+) mual (+), muntah (-), flatus (+), BAB (-),BAK (+) kateter, warna kuning kemerahanStatus presentTD : 120/80 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitT ax : 36,50C

    Status generalMata : an -/-, ikt -/-Abdomen : Dist (+), BU (+) Nyeri tekan (+)Ileus paralitik- IVFD Futrolit 20 tpm-NGT Dekompresi-Puasa-Imipenam 3x1 gram drip dalam NaCl 0,9% 100cc habis dalam 1 jam-Stop Ketorolac-Farmadol 3x1 flash-Stop Ranitidine-Pantoprazole 2x40 mg IV-Ondansentron 3x1 ampul IV-Planning UL- Monitoring :Keluhan & tanda tanda vital

  • TanggalSOAP10/11/13

    UL (10/11/13)Leu (+) 4-10Erit (+) banyakNyeri perut (+), kembung (), mual (-), muntah (-),flatus (+), BAB (+)BAK (+) kateterStatus presentTD : 110/70 mmHgNadi : 80 x/menitRR : 20 x/menitT ax : 36,60C

    Status generalMata : an -/-, ikt -/-Abdomen :Dist (), BU (+)NNyeri Tekan (-)Ileus Paralitik + Hematuriae.c suspekISK dd BSK- IVFD Futrolit 20 tpm- NGT Dekompresi-Puasa-Imipenam 3x1 gram drip dalam NaCl 0,9% habis dalam 1 jam-Farmadol 3x1 flash- Pantoprazole 2x40 mg IV-Ondansentron 3x1 ampul IV- Monitoring :Keluhan & tanda tanda vital

  • TanggalSOAP11/11/13

    Nyeri perut (+), mual (-), muntah (-),flatus (+), BAB (+) baikBAK (+) baikStatus presentTD : 120/80 mmHgNadi : 80 x/menitRR : 18 x/menitT ax : 360C

    Status generalMata : an -/-, ikt -/-Abdomen : Dist (-), BU (+) NNT (-)Ileus Paralitik+ ISK - IVFD Futrolit 20 tpm- Aff NGT Diet cair-Imipenam 3x1 gram drip dalam NaCl 0,9% habis dalam 1 jam-Farmadol 3x1 flash- Pantoprazole 2x40 mg IV-Ondansentron 3x1 ampul IV (k/p)- Monitoring :Keluhan & tanda tanda vital

  • TanggalSOAP12/11/13

    UL (12/11/13)-Leu (+) 2-3-Erit (+) 10-20-Squomoes (+) banyak

    Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-),flatus (+), BAB (+) baikBAK (+) baikStatus presentTD : 150/80 mmHgNadi : 70 x/menitRR : 20 x/menitT ax : 360C

    Status generalMata : an -/-, ikt -/-Abdomen : Dist (-), BU (+) NNT (-)Ileus Paralitik (membaik) + ISK (membaik)- IVFD Futrolit 20 tpm- Diet lunak-Imipenam 3x1 gram drip dalam NaCl 0,9% habis dalam 1 jam-Farmadol 3x1 flash- Pantoprazole 2x40 mg IV-Ondansentron 3x1 ampul IV (k/p)-Planning UL ulang- Monitoring :Keluhan & tanda vital

  • TanggalSOAP13/11/13

    Nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-),flatus (+), BAB (+) baikBAK (+) baikStatus presentTD : 150/70 mmHgNadi : 80 x/menitRR : 20 x/menitT ax : 36,40C

    Status generalMata : an -/-, ikt -/-Abdomen : Dist (-), BU (+), NT (-)Ileus Paralitik + ISK (membaik)- BPL- Levofloxacin 1x1- Omeprazole 1-0-1- Vitamin B complex 3x1-Kontrol poli penyakit dalam

  • Pasien IWR, 47, tahun laki-laki datang dengan keluhan nyeri di seluruh bagian perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut memberat sejak siang pukul 13.00 WITA. Perut juga dikatakan kembung sudah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan mual dan muntah juga dirasakan sejak tadi siang. Riwayat BAB pasien dikatakan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya BAB dikatakan warna kekuningan teratur tanpa darah dan lender. Pasien tidak bisa kentut juga sejak 3 hari yang lalu. BAK dikatakan baik warna kekuningan, 2-3x sehari. Nafsu makan dan minum dikatakan berkurang karena keluhan ini. Pada pemeriksaan fisik vital sign dalam batas normal, sedangkan abdomen distensi dengan bising usus yang menurun. Pada pemeriksaan penunjang dari hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan tidak ada tanda-tanda infeksi dengan semua parameter dalam batas normal. Pada pemeriksaan BOF didapatkan gambaran udara yang banyak mengisi usus membentuk gambaran herring bone sign yang menunjukkan kesan suatu ileus paralitik.

  • TEORIPASIENPasien didiagnosis dengan ileus paralitikPEMBAHASAN

  • Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang 1. Anamnesis : keluhan nyeri perut, perut kembung, mual, muntah, tidak bisa BAB sejak 3 hari, tidak bisa kentut sejak 3 hari yag lalu.2. Pemeriksaan fisik: abdomen distensi, bising usus menurun, 3. Pemeriksaan penunjang: DL dalam batas normal, BOF menunjukkan kesan suatu ileus paralitik.

    PASIENTEORIPEMBAHASAN

  • TEORIPASIENperut kembung, mual, muntah, tidak bisa BAB sejak 3 hari, tidak bisa kentut sejak 3 hari yag lalu.PEMBAHASAN

  • Ileus merupakan keadaan penderita mengalami gangguan pasase atau jalannya makanan dalam usus.

    Keluhan tidak bisa BAB atau tidak bisa kentut motilitas usus yang terganggu sehingga menyebabkan feses tidak dapat keluar dengan baik. Keluhan mual/muntah akibat gangguan usus menyebabkan sistem saluran cerna terhambat, menyebabkan perut kembung dan tekanan dalam saluran cerna meningkat menyebabkan pasien muntahPASIENTEORIPEMBAHASAN

  • TEORIPASIENPemeriksaan BOFPEMBAHASAN

  • Pada pemeriksaan BOF sesuai dengan diagnosis ileus paralitik bahwa didapatkan gambaran udara yang memenuhi usus sehingga membuat dinding usus tampak terlihat jelas membentuk gambaran herring bone signBila dikerjakan foto abdomen 3 posisi tampak dilatasi usus menyeluruh dari gaster sampai rektum. Penebalan dinding usus halus yang dilatasi memberikan gambaran herring bone appearance (gambaran seperti tulang ikan), karena dua dinding usus halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan muskulus yang sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak di tepi abdomenPASIENTEORIPEMBAHASAN

  • TEORIPASIENDalam kasus ini, sampai pasien keluar dan rawat jalan, sumber penyebab terjadinya ileus paralitik masih belum diketahui.Pemeriksaan darah lengkap tidak ditemukan adanya tanda infeksi. WBC 7,45Pemeriksaan elektrolit (9 November 2013)K : 4,55 mmol/L, Na: 146,09 mmol/L, Cl: 112,68 mmol/L, nCa: 1,08 mmol/L, iCa: 13,14 mmol/L, Tca: 2,16 mmol/LPemeriksaan LFT (8/11/13) Bilirubin direk: 0,33, bilirubin total: 0,66, SGOT: 24, SGPT: 24 ALP-AMP: 55 Pemeriksaan RFT (8/11/13) Urea UV: 60, Creatinin: 1,01

    PEMBAHASAN

  • Pada ileus paralitik bisa disebabkan elektrolit imbalance dengan yang paling sering adalah kondisi hipokalemia, hipokalsemia, dan hipermagnesemia walaupun pada pasien ini didapatkan hipokalsemia namun bisa mengarah ke ileus atau tidak. nCa: 1,08 mmol/L, iCa: 13,14 mmol/L, Tca: 2,16 mmol/L () Dari pemeriksaan neurologis juga tidak ditemukan defisit dan adanya riwayat trauma atau penyakit pada tulang belakang disangkal. Adanya riwayat penyakit lain seperti DM atau hipertensi, atau pemakaian obat-obatan tertentu juga disangkalPASIENTEORIPEMBAHASAN

  • TEORIPASIENMRSPuasaNGT dekompresiIVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menitCeftriaxon 2 x 1 g iv (skin test)Ketorolac 3x1 ampulRanitidine 2x1 ampulOndansentron 3x1 ampulPasang DCPlanning: Elektrolit, RFT, LFT di ruanganMonitoring : Keluhan, tanda-tanda vital

    PEMBAHASAN

  • Pada pasien dipasang NGT untuk dekompresi dan mengurangi tekanan di lambung, pasien juga dipasang kateter untuk mengeluarkan urine sehingga mengurangi tingginya tekanan abdomen. Pemberian obat-obat lainnya bersifat simptomatis seperti ketorolak 3% 3x1 untuk mengurangi keluhan nyeri, ranitidine 2x1 untuk mengurangi keluhan mual dan ondansentron 3x1 untuk mengurangi keluhan muntahPemberian antibiotika berupa cefotaxime 3x1 gram sebagai tindakan profilaksis.PASIENTEORIPEMBAHASAN

  • TEORIPASIENPada pasien didapatkan infeksi lainnya yaitu infeksi saluran kencing didiagnosis sejak tanggal 10/11/2013berdasarkan hasil UL (10/11/13) :Leu (+) 4-10, Erit (+) banyakUL (12/11/13): Leu (+) 2-3, Erit (+) 10-20, Squomoes (+) banyakUL (12/11/13): Leu (+) 2-3, Erit (+) 10-20, Squomoes (+) banyak

    Pasien BPL tanggal 13/11/2013

    PEMBAHASAN

  • Berdasarkan follow up di ruangan dari tanggal 9 November 2013 sampai tanggal 13 November 2013 kondisi pasien semakin membaik dengan keluhan perut kembung yang sudah berkurang dan pasien sudah dapat BAB seperti biasa.

    Dalam perjalanannya pasien juga didiagnosis infeksi saluran kencing sejak tanggal 10 November 2013 berdasarkan hasil pemeriksaan urine dengan klinis hematuria dengan leukosit (+) 4-10 dan eritrosit (+) banyak.

    Keluhan sudah membaik pada tanggal 13 November 2013 dan pasien diperbolehkan pulang.

    PASIENTEORIPEMBAHASAN

  • Definisileus merupakan keadaan penderita mengalami gangguan pasase atau jalannya makanan dalam usus

    Usus gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya

  • EpidemiologiPada bagian penyakit dalam, ileus paralitik lebih sering diakibatkan peritonitis atau sepsis

    kejadian ileus pasca operasi pada pembedahan saluran pencernaan berkisar15-20%, terjadi pada histerektomi (4%), pada kolesistektomi (8,5%), appendektomi (6%), dan rata-rata 9% untuk prosedur lainnya

  • Etiologi1.Neurologik-Pasca operasi-Kerusakan medula spinalis-Iritasi persarafan splanknikus-Trauma pada tulang belakang2.Metabolik-Gangguan keseimbangan elektrolit (terutama hipokalemia)-Uremia-Komplikasi DM-Penyakit sistemik3.Obat-obatan-Narkotik-Antikolinergik-Antihipertensi4.Infeksi-Urosepsis-Peritonitis-Infeksi sistemik berat lainnya

  • Patofisiologi1.Neurogenik- Aktivasi sistem saraf simpatis-Inhibisi sistem parasimpatis-Gangguan saraf enterik pleksus Auerabch dan Meissner2.Hormonal-Gastrin, kolesistokinin, motiline, P substance, dan insulin-Hormon vasoaktif intestinal polipeptida, dan glukagon3.Farmakologi4.Elektrolit-Hipokalemia-Hipokalsemia

  • DiagnosisAnamnesis: distensi dari usus, rasa mual dan dapat disertai muntah. Pasien kadang juga mengeluhkan tidak bisa BAB ataupun flatus, rasa tidak nyaman diperut tanpa disertai nyeriPemeriksaan fisikdistensi, bising usus lemah atau tidak ada sama sekaliPemeriksaan penunjang

  • Pemeriksaan Penunjang radiologis BOFTerdapat distensi baik pada usus halus maupun usus besar, termasuk lambung dan rektosigmoid Air-fluid level pada usus halus dan usus besar muncul hanya jika ileus bertahan sampai 5-7 hari.Seluruh rongga usus terisi udara Preperitoneal fat menjadi tipis atau kadang menghilangMembentuk gambaran herring bone (duri ikan)6,8

  • Pemeriksaan Penunjang Radiologis

    KriteriaObstrktifParalitikDistribusi gasUdara lebih banyak pada proksimal obstruksi daripada pada distal Tidak ada preferensi khusus gas, distribusi gas mencakup dari lambung sampai seluruh ususDilatasi ususDilatasi lebih proksimal dari obstruksiDilatasi umum seluruh abdomenAir fluid levelBanyak gambaran air fluid levelSedikit gambaran air fluid levelGambaran lengkungan ususStep Ladder Pattern seperti gambaran susunan anak tanggaHerring Bone SignPreperitoneal Fat(+)(-)

  • Penanganan1. Konservatif-Penderita dirawat di rumah sakit.-Penderita dipuasakan-Cari kausa penyakit-Kontrol status airway, breathing and circulation.-Dekompresi dengan nasogastric tube.-Intravenous fluids and electrolyte-Puasa dan nutrisi parenteral total sampai bising usus positif atau dapat buang angin melalui dubur-Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.2. Farmakologis -Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.-Analgesik apabila nyeri.-Prokinetik: obat obat seperti dopamine antagonis dan koliergik agonis seperti metaklopromide. Obat seperti cisapride Parasimpatis stimulasi: neostigmin-Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik agonis: Clonidin3. Operatif

  • TERIMA KASIH