Iklan Politik Dengan Studi Kasus PDIP

2
Iklan Politik dengan studi kasus PDIP Alat peraga dalam berkampanye yaitu tv, radio, baligo, spanduk, poster, dll Dalam sistem kampanye PDIP, disebutkan terdapat iklan kelembagaan partai dan iklan pribadi caleg. Iklan kelembagaan partai memiliki sistem terpusat, semua hal-hal yang mengatur iklan kelembagaan dilakukan oleh pusat di Jakarta. Untuk iklan pribadi caleg, lebih dikhususkan kepada caleg dan tim sukses yang terkait. Pada pembuatan iklan partai atau iklan politik, terdapat materi standar yang di sediakan oleh pusat, baik itu iklan kelembagaan, ataupun iklan pribadi caleg, harus menggunakan materi tersebut, seperti logo, gambar tokoh, slogan, dan kata-kata tertentu yang sudah ditentukan oleh pusat. Pada sebuah iklan politik, gambar tokoh memiliki peran penting untuk menarik kepercayaan masyarakat, contoh PDIP tidak terlepas dengan sosok Bung Karno, Megawati, dan yang sekarang ini sedang naik citra yaitu Ir. Joko Widodo. Iklan politik umumnya dilakukan ketika memasuki masa kampanye, dengan tujuan umum yaitu sebagai media promosi dan untuk menarik simpati atau kepercayaan masyarakat. Efektifitas kepercayaan masyarakat, tergantung dari media iklan yang digunakan, tim survei PDIP menilai bahwa spanduk lebih efektif dibanding dengan baligo dan TV lebih efektif dibanding dengan radio, namun untuk TV memiliki masalah cost, sehingga PDIP lebih berfokus kepada spanduk dibanding iklan TV. PDIP mengakui, pencitraan seorang caleg selalu semu. Citra yang diberikan kepada masyarakat dan kenyataan dilapangan adalah semu, dan selalu tidak sesuai. Namun PDIP selalu mencoba memberikan cintra yang ‘hampir’ sesuai dengan kenyataan dilapangan. Sampah Visual Beberapa masyarakat menganggap iklan politik adalah sampah visual, PDIP menanggapi bahwa itu memang wajar terjadi, dikarenakan masyarakat yang sudah jenuh oleh sistem politik yang sedang berjalan saat ini, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik yang ada, namun PDIP mengakui, bahwa ‘kemenangan’ pemilu kemarin tidak terlepas dari puncak krisis kepercayaan masyarkat terhadap sistem politik dan partai politik saat ini.

description

D

Transcript of Iklan Politik Dengan Studi Kasus PDIP

Iklan Politik dengan studi kasus PDIP

Alat peraga dalam berkampanye yaitu tv, radio, baligo, spanduk, poster, dll

Dalam sistem kampanye PDIP, disebutkan terdapat iklan kelembagaan partai dan iklan pribadi caleg. Iklan kelembagaan partai memiliki sistem terpusat, semua hal-hal yang mengatur iklan kelembagaan dilakukan oleh pusat di Jakarta. Untuk iklan pribadi caleg, lebih dikhususkan kepada caleg dan tim sukses yang terkait.

Pada pembuatan iklan partai atau iklan politik, terdapat materi standar yang di sediakan oleh pusat, baik itu iklan kelembagaan, ataupun iklan pribadi caleg, harus menggunakan materi tersebut, seperti logo, gambar tokoh, slogan, dan kata-kata tertentu yang sudah ditentukan oleh pusat.

Pada sebuah iklan politik, gambar tokoh memiliki peran penting untuk menarik kepercayaan masyarakat, contoh PDIP tidak terlepas dengan sosok Bung Karno, Megawati, dan yang sekarang ini sedang naik citra yaitu Ir. Joko Widodo.

Iklan politik umumnya dilakukan ketika memasuki masa kampanye, dengan tujuan umum yaitu sebagai media promosi dan untuk menarik simpati atau kepercayaan masyarakat. Efektifitas kepercayaan masyarakat, tergantung dari media iklan yang digunakan, tim survei PDIP menilai bahwa spanduk lebih efektif dibanding dengan baligo dan TV lebih efektif dibanding dengan radio, namun untuk TV memiliki masalah cost, sehingga PDIP lebih berfokus kepada spanduk dibanding iklan TV.

PDIP mengakui, pencitraan seorang caleg selalu semu. Citra yang diberikan kepada masyarakat dan kenyataan dilapangan adalah semu, dan selalu tidak sesuai. Namun PDIP selalu mencoba memberikan cintra yang hampir sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Sampah VisualBeberapa masyarakat menganggap iklan politik adalah sampah visual, PDIP menanggapi bahwa itu memang wajar terjadi, dikarenakan masyarakat yang sudah jenuh oleh sistem politik yang sedang berjalan saat ini, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik yang ada, namun PDIP mengakui, bahwa kemenangan pemilu kemarin tidak terlepas dari puncak krisis kepercayaan masyarkat terhadap sistem politik dan partai politik saat ini.Keterkaitan Untuk masalah iklan politik kelembagaan, pengurus pusat yang berperan penting dalam membuat iklan politik tersebut, dari perencanaan sampai publikasi. Untuk iklan pribadi caleg, caleg sendiri tidak banyak terlibat dalam pembuatan iklan politik. Untuk percetakan, tidak terlibat dalam perancangan iklan, percetakan hanya terlibat dalam cetak dan kualitas dari iklan itu sendiri.