IKK klinikita kedungmundu.pptx

39
LAPORAN KASUS IKK Pelayanan Dokter Keluarga pada Keluarga Tn. F ANDHIKA PRADHANA PUTRA H2A010004

description

kesehatan

Transcript of IKK klinikita kedungmundu.pptx

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. S DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA GIZI BURUK

LAPORAN KASUS IKK

Pelayanan Dokter Keluarga pada Keluarga Tn. FANDHIKA PRADHANA PUTRAH2A0100041PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

TAHAP IKARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA2PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

Nama KK: Tn. FAlamat : Jl. Sambiroto 5 rt 08 rw 02 KedungmunduBentuk keluarga: Extended FamilyNo.NamaKedudukanL/PUmurPendidikanPekerjaanPasienKeterangan1Tn. FAyahL37 thSarjanaSwasta--2Ny. DIbu P34 thSLTASwasta--3An. DAnak ke-1L10 thTKPelajarPasienTFA4An. AAnak Ke-2P 1 th----5Ny. SMertua P53 thSMP---6Tn. SMertua L57 thSLTASwasta--7Ny. YSaudaraP30 thSarjanaMahasiswa--8An.FSaudara L 9 thTKPelajar--TAHAP IISTATUS PASIEN4PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

Identitas PasienNama: An. DUmur: 10 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: PelajarPendidikan: TKAgama: IslamAlamat: Jl. Sambiroto 5 rt 08 rw 02 KedungmunduSuku: JawaTanggal periksa: 12 Mei 2015 ANAMNESISKeluhan Utama: Pusing, batukRiwayat Penyakit SekarangSejak 3 hari yang lalu pasien mengeluh pusing / nyeri kepala pada seluruh bagian kepala seperti nyut-nyutan dan dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh nyeri kepala di sertai demam dengan suhu 38c. Demam yang dirasakan terus menerus, demam semakin bertambah jika pasien terlambat makan, dan saat beraktifitas. Suhu tubuh pasien mulai turun setelah di beri obat penurun panas oleh ibu pasien.1 hari yang lau pasien masih merasakan pusing disertai batuk dan muntah. Pasien merasakan batuk kering tidak keluar dahak di sertai nyeri di bagian tenggorokan. Batuk di rasakan terus menerus, batuk bertambah jika pasien beraktifitas dan minum es. Di malam harinya pasien muntah 1x. Isi dari yang dimuntahkan carian bening dan nasi yg sebelumnya pasien makan.Pasien datang dengan ibu nya mengeluh pusing dan batuk, sejak mengeluh tenggorokan nya sakit, nafsu makan pasien turun, badan terasa lemas, pasien merasakan sakit menelan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, Status Gizi cukup. Pemeriksaan fisik lokalis didapatkan tosil tampak hiperemis dengan ukuran T2/T2.Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit serupa : diakui sejak 2 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat tekanan darah tinggi: diakui, bapak (terkontrol)Riwayat penyakit gula: diakui, kakek dan nenek ( terkontrol dan tidak sampai minum obat)Riwayat KebiasaanRiwayat olah raga teratur: diakui tiap sore bermain sepak bolaRiwayat Sosial EkonomiPasien adalah seorang pelajar SD kelas 4. Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya yang bekerja sebagai pegawai swasta, kedua mertua, adik dari ibu dan anak dari adik ibu. Penghasilan perbulan dari kedua orang tua Rp. 4.000.000,00. Di keluarga memakai asuransi BPJS dan AFIFA.Kesan ekonomi : cukup Riwayat GiziPasien makan 3x sehari dengan menu makan berganti ganti karena lebih sering makan beli di sekitar rumah. Pasien sering mengkonsumsi buah-buahan.Kesan gizi : cukup

PEMERIKSAAN FISIKRESUME Sejak 3 hari yang lalu pasien mengeluh pusing / nyeri kepala pada seluruh bagian kepala seperti nyut-nyutan dan dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh nyeri kepala di sertai demam dengan suhu 38c. Demam yang dirasakan terus menerus, demam semakin bertambah jika pasien terlambat makan, dan saat beraktifitas. Suhu tubuh pasien mulai turun setelah di beri obat penurun panas oleh ibu pasien.1 hari yang lau pasien masih merasakan pusing disertai batuk dan muntah. Pasien merasakan batuk kering tidak keluar dahak di sertai nyeri di bagian tenggorokan. Batuk di rasakan terus menerus, batuk bertambah jika pasien beraktifitas dan minum es. Di malam harinya pasien muntah 1x. Isi dari yang dimuntahkan carian bening dan nasi yg sebelumnya pasien makan.Pasien datang dengan ibu nya mengeluh pusing dan batuk, sejak mengeluh tenggorokan nya sakit, nafsu makan pasien turun, badan terasa lemas, pasien merasakan sakit menelan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, Status Gizi cukup. Pemeriksaan fisik lokalis didapatkan tosil tampak hiperemis dengan ukuran T2/T2. status generalis dalam batas normal.PATIENT CENTERED DIAGNOSISDiagnosis HolistikAn.D usia 10 tahun Extended Family dengan Tonsilofaringitis Akut, keluaga harmonis dan dekat dengan anggota masyarakat.Diagnosis Biologis Tonsilofaringitis AkutDiagnosis PsikologisPasien tinggal bersama kedua orang tuanya, kakek nekek serta saudara dari ibu serta anak dari saudara ibu, hubungan dengan orang tua, kakek nenek serta saudara yang lain sangat dekat. Setiap waktu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik. Pasien lebih sering melakukan aktivitas disekitar rumah bermain bersama teman-teman nya.Diagnosis Sosial, Ekonomi, BudayaPenderita merupakan anggota masyarakat biasa dan sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh mayarakat. Hubungan degan masyarakat sekitar berjalan baik.Status ekonomi cukup.PENATALAKSANAANNon MedikamentosaMemberikan edukasi kepada pasien yaitu :Istirahat yang cukup dan tidak tidur larut malam.Makan tepat waktu tiga kali sehari.Menjaga pola makan yang teratur, menghindari makanan berminyak, pedas, asam, berlemak, asin dan bersantan.Memberikan saran makanan seperti, bubur saring, kentang, roti. Sedangkan lauk pauk daging ayam, telur, ikan tanpa duri yang direbus atau dipanggang.Menghindari minuman es /dingin.Meminum obat secara teratur.MedikamentosaAmoxicillin 3 x 1 250mg selama 7-10 hariParacetamol 150mg, penylpropanolamine HCL 3,5mg, chlorpnhenamine maleat 0,5mg, dextromethopan HBc 5mg 3x2 selama 5 hariFOLLOW UPTanggal 12 Mei 2015, pukul 08.00 WIBSubyektif: nyeri telan, nyeri kepala, badan terasa lemas.Obyektif : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentisTanda vitalTensi: 110/70 mmHgNadi: 90 kali permenitRR: 16 kali permenitSuhu: 37,5CAssesment: Status lokalis : tonsil hiperemis (+), ukuran T2/T2Planning: Terapi medikamentosa berupa Amoxicillin 3 x 1 250mg syrup selama 7-10 hari, Paracetamol 150mg, penylpropanolamine HCL 3,5mg, chlorpnhenamine maleat 0,5mg, dextromethopan HBc 5mg 3x2 syrup selama 5 haridilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa cukup istirahat dan tidak tidur larut malam, minum obat teratur, makan tepat waktu tiga kali sehari, menghindari makanan berminyak, pedas, asam, berlemak, asin dan bersantan, menghindari minuman es/dingin.FLOWSHEET

TAHAP IIIIDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA14PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

FUNGSI HOLISTIKFungsi BiologisDari hasil wawancara dengan pasien saat kunjungan, didapatkan informasi bahwa pasien tidak sering mengalami Tonsilofaringitis. terakhir kali dua bulan yang lalu. Pasien mengalami keluhan yang sekarang saat pasien telat makan dan minum es.Fungsi PsikologisPasien tinggal bersama kedua orang tua, kakek nenek, adik dari ibu dan anak dari adik ibu, hubungan dengan kedua orang tua dan saudara sangat dekat, setiap waktu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik. Pasien lebih sering melakukan aktivitas disekitar rumah dan sudah sekitar 3 hari ini pasien tidak bisa bepergian jauh-jauh karena pasien seringkali merasa pusing bila melakukan aktivitas.Fungsi SosialPasien dapat diterima dengan baik di lingkungan sekitar rumah. Pasien merupakan anggota masyarakat biasa dan sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh masyarakat. hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPasien merupakan seorang anak dengan penghasilan kedua orang tuanya sebesar Rp.4.000.000;00 perbulan. Semua kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan baik. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama

Fungsi PendidikanPendidikan terakhir pasien adalah TK. Fungsi ReligiusPasien beragama Islam. Setiap hari shalat lima waktu dan membaca Al-Quran. Jika Kondisi sehat, pasien sering melaksanakan sholat berjamaah dimasjid. Saat menghadapi suatu permasalahan setiap anggota keluarga selalu berusaha memecahkan masalah dengan berlandaskan nilai-nilai keagamaan.

FUNGSI FISIOLOGIS

17FUNGSI PATOLOGIS

HUBUNGAN PASIEN DENGAN KELUARGAGenogram Pola interaksi keluarga

FAKTOR PERILAKUPengetahuan Tingkat pendidikan keluarga ini sangat baik, pendidikan terakhir TK, sedangkan ayah bekerja swasta dengan berpendidikan sarjana, ibu bekerja swasta dengan berpendidikan SLTA, saudara ibu pendidikan sarjana dan anaknya masih sekolah SD di salah satu sekolah dasar di Semarang. Pengetahuan pasien tentang kesehatan dan pola hidup sehat sudah baik, tetapi tetap perlu diingatkan mengenai perubahan pola hidup.SikapSikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya kurang positif karena penderita dan keluarganya sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya kesehatan namun belum cukup menerapkan pola hidup sehat, seperti kurang memperhatikan pola makan, dan makanan yang dimakan. TindakanPasien dan keluarga segera berobat ke klinik jika sakit. Dan pemeriksaan berkala dilakukan setiap bulan.FAKTOR NON PERILAKULingkunganPasien tinggal di rumah bersama keluarganya. Keadaan di dalam rumah dan di luar sekitar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada tempat sampah, sumber air cukup bersih, sanitasi baik, ventilasi dan pencahayaan cukup. Kondisi rumah tertata rapi dan di halaman terdapat beberapa tanaman.KeturunanTerdapat resiko keturunan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi dari kakek nenek dari ayah pasien.Pelayanan kesehatanFasilitas kesehatan yang sering dikunjungi jika sakit adalah klinik swasta yaitu Klinikita dan dokter keluarga. Pasien memilki asuransi kesehatan yaitu BPJS, AFIFA dan biaya pribadi.LINGKUNGAN INDOORKeluarga Tn.F tinggal dirumah berukuran 25x20 m2 dengan posisi rumah menghadap ke timur. Kondisi rumah rapi terdiri atas 2 ruang tamu, ruang keluarga,enam kamar tidur, ruang makan, dapur, dan satu kamar mandi. Lantai rumah keramik, sedangkan atap rumah terdapat langit-langit dan dilindungi genting. Ventilasi dan pencahayaan rumah cukup. Perabotan rumah tangga cukup. Kebersihan rumah cukup baik. Keluarga memasak di dapur menggunakan kompor gas dan terdapat pintu keluar dari dapur. Terdapat 1 buah kamar mandi yang terpisah dari kamar. Wc menggunakan wc jongkok. Sumber air berasal dari PDAM.Gambar denah rumah pasien

LINGKUNGAN OUTDOORRumah pasien terletak di wilayah pemukiman padat penduduk dengan halaman yang terbatas dengan pagar. Di halaman depan terdapat pot tanaman hias. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar. Di belakang rumah terdapat lahan yang terbatas untuk menjemur pakaian. Rumah pasien berdekatan dengan rumah tetangga. Kebersihan halaman cukup. RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGAFungsi Holistik (biopsikososial): BaikFungsi Fisiologis (APGAR): BaikFungsi Patologis (SCREEM): BaikFungsi Genogram Keluarga: Terdapat resiko keturunan penyakit Diabetes mellitus dan hipertensi dari kakek dan nenek pasien.Fungsi Pola Interaksi Keluarga: BaikFungsi Perilaku Keluarga:Pola makan makanan kadang kurang diperhatikanFungsi Non Perilaku Keluarga: Terdapat resiko keturunan penyakit Diabetes mellitus dan hipertensi dari kakek dan nenek pasien.Fungsi Lingkungan Indoor: BaikFungsi Lingkungan Outdoor: BaikPRIORITAS MASALAHTabel Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah

DIAGRAM PERMASALAHPASIEN

TAHAP IVHUBUNGAN ANTARA PRIORITAS MASALAH DENGAN PENYAKIT TONSILOFARINGITIS AKUT28PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

Tonsilofaringitis adalah radang pada tenggorokan yang terletak di bagaian faring dan tonsil. Radang faring pada anak hampir selalu melibatkan organ disekitarnya sehingga infeksi pada faring juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis dan kadang dikenal dengan sebutan radng tenggorokan.1Tonsilofaringitis akut merupakan faringitis akut dan tonsilitis akut akan ditemukan bersama-sama. Tonsilofaringitis adalah infeksi (virus atau bakteri) dan inflamasi pada tonsil dan faring. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tonsilofaringitis merupakan peraadangan pada faring atau tonsil ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri dan juga oleh virus.3,4Menurut Suardi berbagai bakteri dan virus dapat menjadi etiologi faringitis, baik faringitis sebagai manifestasi tunggal maupun sebagai bagian dari penyakit lain. Virus merupakan etiologi terbanyak terjadinya faringitis akut, terutama pada anak berusia 3 tahun (prasekolah).5Streptococcus beta hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab terbanyak faringitis/tonsilofaringitis akut. Bakteri tersebut mencangkup 15-3-% dari penyebab faringitis akut pada anak.

Gejala faringitis yang khas akibat bakteri streptococcus berupa nyeri tenggorokan dengan awitan mendadak, disfagia, dan demam. Urutan gejala yang biasanya dikeluhkan oleh anak berusia diatas 2 tahun adalah nyeri kepala, nyeri perut, dan muntah. Selain itu juga terdapat nyeri tenggorokan. Gejala seperti rinorea, suara serak, batuk, konjungtivitis, dan diare biasanya disebabkann oleh virus.5

Menurut Mansjoer komplikasi yang bisa timbul akibat penyakit tonsilofaringitis yang tidak tertangani secara baik adalah :Otitis media akutAbses peritonsilToksemiaBronkitisMiokarditisArtritis3Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilofaringitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :Leukosit : terjadi peningkatanHemoglobin : terjadi penurunan Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat

TAHAP VSIMPULAN DANSARAN33PPT--PPT PPT PPT PPTPPT--http://www.51ppt.com.cn .ppt

SIMPULANDagnosis BiologisTonsilofaringitis AkutDiagnosis PsikologisHubungan dengan kedua orangtua, kakek nenek dan saudara sangat dekat, setiap waktu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama-sama. Semenjak pasien sakit, seluruh anggota keluarga selalu memberikan semangat kepada pasien, sehingga hubungan pasien dengan keluarga sangat dekat dan baik. Diagnosis SosialPenderita sebagai tokoh masyarakat dan hubungan dengan masyarakat sangat baik. SARANSaran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai berikut:PromotifEdukasi kepada keluarga mengenai Tonsilofaringitis Akut yang diderita An.D dan juga komplikasinya sehingga keluarga dapat membantu mengawasi pola makan,minum,aktivitas dan istirahat An.D PreventifUsahakan jangan sampai terlambat makan. Mengatur jam makan setiap hari. Makan 3 kali sehari yaitu sarapan pada pagi hari, makan siang dan makan malam. Jika diantara jam makan pasien merasa lapar segeralah mengonsumsi makanan ringan seperti, wafer atau roti dan bisa juga mengkonsumsi buah yang tidak asam seperti apel, pisang, pepaya.Menghindari stress dan berfikir positif jika terdapat masalah.Mengurangi makanan yang dapat menyebabkan pasien kambuh yaitu dengan mengurangi makanan yang bersantan, asam, pedas, dan minuman es/dingin.KuratifAmoxicillin 3 x1 250mg syrup per hariParacetamol 3 x 2 250mg syrup per hariDextromethopan 3x2 250mg syrup per hariRehabilitatifMenjaga pola makanan (jumlah, frekuensi, jenis makanan)Menghidari makanan minuman yang dapat memicu timbulnya keluhan Tonsilofaringitis Akut.

Rumah tampak depan

Ruang tamu 1

Kamar tidur 1

Kamar tidur 2

Kamar tidur 3

Ruang tamu 2

Kamar mandi

Dapur

Ruang makan

Syukron