Ikan Gabus
-
Upload
iqbal-mujaddid -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of Ikan Gabus
Ikan gabus (Channa striata) adalah salah satu ikan asli yang hidup di perairan tawar di Indonesia, seperti daerah aliran sungai di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di Sumatera Selatan nilai ekonominya terus meningkat karena ikan gabus selain dimanfaatkan dalam bentuk ikan segar juga telah digunakan sebagai bahan pembuatan kerupuk, pempek dan olahan lainnya.
Ikan gabus merupakan golongan ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan sehingga dapat tumbuh di air tergenang yang minim oksigen dan tidak perlu dilakukan pergantian air, oleh karena itu jenis ikan ini sangat mudah di budidayakan. Ikan gabus mengandung protein 70% , albumin 21% , asam amino, mikronutrien serta selenium dan iron yang sangat penting untuk kesehatan sehingga dapat digunakan sebagai obat.
Penelitian dosen universitas Brawijaya Prof. Dr. Eddy Suprayitno, MS mengungkap pemanfaatan ekstrak ikan gabus sebagai serum albumin yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan operasi, oleh karena itu ikan gabus sangat cocok dikonsumsi oleh pasien lukan bakar, pasien yang telah melakukan operasi/ orang yang dalam masa penyembuhan.
Albumin ikan gabus dan kandungan lainnya penting untuk pembentukan sel-sel baru dan mengganti sel-sel yang rusak di tubuh. Beberapa kasus pasien kanker, gagal ginjal, stroke, tuberkolusis, dan diabetes yang telah menjalani terapi nutrisi dengan albumin ikan gabus memberikan kondisi memuaskan. Dalam sebuah situs web menjelaskan ada seorang yang sakit kanker kandung kemih namanya Amir H–nama samaran–di Bandung Jawa Barat. Amir yang sejak 3 tahun lalu divonis menderita kanker kandung kemih mesti menjalani kemoterapi sebagai salah satu pencegahan agar sel-sel tumor di tubuhnya tidak berkembang. Pada kasus kemoterapi, efek samping yang ditimbulkan umumnya: rambut rontok dan mudah lemas. Amir H yang selalu rutin mengonsumsi 6 kapsul per hari albumin ikan gabus memperlihatkan kondisi menggembirakan. Setiap selesai menjalani kemoterapi kanker, ia lekas bugar dan rambutnya pun tidak mengalami kerontokan.
1.1 Morfologi ikan gabus ( Channa striata )
Klasifikasi ikan gabus ( Channa striata )
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Superkelas : Pisces
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actynopterygiii
Superordo : Teleostei
Ordo : Perciformes
Subordo : Channoidei
Famili : Channidae
Genus : Channa
Spesies : Channa striata
Ikan gabus disebut juga snake head karena kepalanya lebar dan bersisik besar seperti ular, mulutnya bersudut tajam, sirip dorsal dan sirip anal panjang serta tingginya hampir sama. Semua jenis ikan ini mampu menghirup udara dari atmosfer karena memiliki organ pernafasan tambahan yang disebut diverticula, yang merupakan tulang rawan terletak pada daerah pharink.
Tubuh ikan gabus bulat panjang, makin kebelakang makin pipih dan ditutupi oleh sisik yang bewarna hitam dengan sedikit belang pada bagian punggung dan perutnya berwarna putih. Sirip punggung mempunyai jari – jari lemah lebih panjang dan lebih lebar dari anal dengan 38 - 47 jari – jari lemah. Linea lateralisnya sempurna dengan 52 – 57 sisik dan ikan ini mempunyai panjang hingga berukuran 100 cm. Gabus hidup di air tawar hingga payau, ikan ini mampu hidup di daerah yang minim oksigen dan
dapat berjalan dengan menggunakan sirip ventral diatas tanah dan dapat hidup didalam lumpur.
Gabus merupakan ikan karnivora dan predator yang memakan ikan, udang, cacing, katak, kepiting kecil dan berbagai hewan lainnya.
Gambar 1.1 ikan gabus ( Channa striata )
1.2 Syarat Hidup Ikan Gabus
Ikan gabus telah dikenal sebagai ikan budidaya dikolam tadah hujan (KTH) tanpa penggantian air ikan tetap hidup dan tumbuh sekalipun
dikubangan atau comberan. Ikan akan tumbuh optimal bila dipelihara pada lingkungan dengan kualitas air optimal, kualitas air untuk budidaya ikan gabus sebagai berikut.
Tabel 1.1 kriteria kualitas air untuk budidaya ikan gabus.
Parameter Nilai Batas Nilai OptimalSuhu (oC) 20 – 35 25 – 32pH 4 – 9 6 – 8,5Oksigen Terlarut (mg/l) 2 - 9 3 - 7 Karbondioksida (mg/l) 5 – 200 < 5Amonia (mg/l) 1 < 0,1Nitrit (mg/l) 0,1 < 0,1Asam Belerang (mg/l) 0,1 < 0.1Kecerahan (cm) >45 >45
1.1 Sapta Usaha Perikanan
Dalam budidaya ikan kita harus mengenal sapta usaha perikanan agar lebih mudah dalam proses pembudidayaan ikan. Sapta usaha perikanan tersebut meliputi :
1. 1. Pengolahan lahan meliputi :
Kontruksi kolam Membuang lumpur sisa kotoran ikan Pengapuran Pemberian Air dll
1. 2. Pemberantasan hama dan penyakit 2. 3. Pemberian pupuk untuk meningkatkan produksi plankton
Anorganik ( menstimulir pertumbuhan fitoplankton yang ada di perairan kolam ).
Pupuk kandang/tanaman yang telah mati
1. 4. Tebar benih :
Hal pertama yang harus dilakukan oleh pembudidaya ikan dalam tahap ini adalah memesan benih membuat salinitas kolam budidaya sama dengan salinitas kolam yang ada pada pembenihan, sehingga ikan mudah beradaptasi dan mengurangi angka mortalitas.
1. 5. Pemberian pakan :
Ada 2 jenis pakan yang biasanya diberikan kepada ikan yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dengan meramu berbagai bahan nabati dan hewani sesuai formula tertentu atau sesuai dengan kebutuhan biota budidaya.
Pakan alami adalah pakan yang diambil langsung dari alam baik dalam kondisi hidup maupun mati.
1. 6. Panen2. Pasca panen
1.2 Budidaya Ikan Gabus
1. 1. Pengolahan lahan :
Pengolahan lahan untuk budidaya ikan gabus tidak terlalu rumit karena jenis ikan ini sangat mudah dibudidayakan karena ikan gabus mampu hidup hidup di kolam yang minim akan oksigen.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengolahan lahan adalah
Konstruksi kolam Pengapuran ( liming )
Pada proses ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi ekologi kolam, menciptakan kondisi pH kolam agar optimal. Ikan gabus mampu hidup pada pH 4 hingga 9.
Sebelum melakukan pengapuran hendaknya melakukan identifikasi kolam yang akan dikapur baik kesadahan atau alkalinitas kolam dan pH tanah.
1. 2. Pemberian Pupuk
Ada dua macam pupuk yang diberikan untuk budidaya ikan gabus yaitu :
Anorganik ( menstimulir pertumbuhan fitoplankton yang ada di perairan kolam ).
Pupuk kandang/tanaman yang telah mati.
1. 3. Pembenihan
Benih ikan gabus ada yang menggunakan benih dari hasil tangkapan di alam yang ditangkap dengan bubu, seser (serok) dan jala. Ada juga benih ikan gabus yang dibenihkan oleh balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Mandiangin.
Teknologi Pembenihan gabus tergolong mudah karena dapat dibenihkan secara alami maupun buatan. Benih ikan gabus yang biasanya ditebar oleh pembudidaya ikan berukuran 8 – 12 cm dengan bobot 10 – 12 g/ekor. Benih yang digunakan harus sehat, berukuran seragam, dan respon terhadap pemberian pakan. Sedangkan padat penebaran 50 – 100 ekor/m2 .
1. 4. Penanggulangan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ikan gabus adalah parasit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Namun, jenis penyakit yang dibahas dalam buku ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Jenis penyakit dan penyebabnya
NONAMA PENYAKIT
PENYEBAB
1. Bintik Putih
(White Spot)
Penyebabnya adalah jamur Ichthiopthirius multifiliis. Penularan penyakit ini dapat melalui air dan kontak langsung antar ikan.
Tabel 1.3. Penyakit dan gejala serangan
NONAMA PENYAKIT
GEJALA SERANGAN
1. Bintik Putih
(White Spot)
- Timbul bintik-bintik putih pada bagian ekor, kepala, dan punggung.
- Gerakan lemah.
- Nafsu makan berkurang.
Pengobatan
Tabel 1.4 Pengobatan dengan menggunakan bahan kimia
NONAMA PENYAKIT
PENGOBATAN DENGAN BAHAN KIMIA
1. Bintik putih
(White Spot)
1. Menggunakan Formalin untuk menghilangkan lendir dengan dosis 0,1 ppm atau 0,1 mg (0,1 ml) / liter air.
2.Menggunakan Malachite Green (MG) untuk membunuh Ichtthyoptirius
multifulis dengan dosis 0,1 ppm atau 0,1 mg (0,1 ml) / liter air.
Tabel 1.6 Pengobatan dengan bahan alami
NONAMA PENYAKIT
PENGOBATAN DENGAN BAHAN ALAMI
1. Bintik putih
(White Spot)
1. Daun Sambiloto
- Dosis 10 lembar/10 liter air.
- Rendam selama 20 jam.
2. Mahkota Dewa
- Dosis 10 iris/2 liter air, direbus sampai sisa air sebanyak 1 liter dan dibiarkan sampai dingin.
Rendam selama 8 jam sampai ikan benar-benar sembuh.
1. 5. Pemberian Pakan
Selama pemeliharaan ikan diberi pakan berupa daging bekicot, ikan – ikan kecil, anak kodok, cacing dan ikan – ikan rucah lainnya sebanyak 5 – 7 % dari berat bobot badan ikan perhari. Bisa juga diberikan pakan pellet yang mengandung 30-40%, jika pellet digunakan sebagai pakan utama hendaknya ini dilakukan sejak ikan masih kecil, sehingga ikan – ikan terlatih memakan makanan tersebut.
Pakan diberikan 2 hingga 4 kali sehari, caranya, pakan diberikan dalam jumlah sedikit yang bertujuan untuk mengumpulkan populasi ikan sebanyak mungkin disuatu tempat kemudian dilanjutkan dengan cara menebarnya di permukaan air tempat ikan berkumpul.
1. 6. Panen
Pada hari pemanenan, pemberian pakan dihentikan selanjutnya air pada kolam dikeringkan secara bertahap dengan membuka pintu air atau penutup pipa pembuangan. Selanjutnya semua biota digiring ke saluran tersebut hingga terkumpul lalu tangkap ikan dengan menggunkan seser dan dipindahkan dalam kolam waring berisi air yang mengalir agar tubuh biota menjadi bersih.
1. 7. Pasca Panen
Setelah dilakukan pemanenan langkah selanjutnya adalah penanganan hasil panen. Penanganan hasil pemanenan harus disesuaikan dengan jarak dan waktu tempuh dalam mengangkut hasil panen ke konsumen. Hal penting untuk menjaga agar hasil panen tetap hidup segar hingga diterima konsumen.
Penanganan hasil panen hidup
Harga ikan hidup jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang sudah mati walaupun masih segar, oleh karena itu pemanenan dan penanganan hasil panen harus hati – hati agar hasil panen tetap hidup sampai ke tangan konsumen. Wadah yang biasanya digunakan oleh pembudidaya ikan gabus untuk mendistribusikan hasil panen adalah boks, atau wadah terbuka seperti bak, tong dan tanki sehingga membutuhkan sebuah metode agar ikan tetap hidup.
penggunaan es adalah cara yang paling mudah untuk mengurangi gerak ikan (membius), penggunaan es akan mengakibatkan penurunan suhu hingga mencapai 6 –
7 0C. Pada suhu tersebut ikan yang hiudp akan cepat pingsan dan mati. Jumlah es yang digunkan 1/6 volume air.
Jika menggunakan wadah boks maka es yang digunakan harus potongan – potongan kecil dengan perbandingan antara es dan ikan adalah 1:1. Es diletakkan secara berlapis dimana dasar kotak dilapisi es setebal 4 -5 cm, kemudian ikan disusun diatasnya lalu diberi es lagi dengan ketebalan 5 – 10 cm dan sterusnya.
Cara yang lain untuk menjaga ikan tetap hidup adalah dengan melakukan pembiusan, berikut beberapa contoh obat bius dan dosisnya.
Jenis Obat DosisNovacaine
Amobarbital sodium
Barbital sodium
Sodium amytal
Tertiary amyl alkohol
Methyl paraphynol
Chloral hydrate
Hydroxy quinaldine
Tricaine methan sulphonate (MS 222)
Urethane
Thiouracil
Quinaldine
Phenoxy ethanol
50 mg/kg ikan
85 mg/kg ikan
50 mg/kg ikan
52-172 mg/l air
2 mg/4,5 l air
1-2 mg/4,5 l air
3-3,5 mg/4,5 l air
1 mg/l air
2,5 ml/ l air
100 mg/l
10 mg/l
5 -10 mg/l
0,15 mg/l
Tabel 1.7 jenis obat bius pada ikan dan dosisnya
Budidaya ikan gabus diasumsikan sebagai berikut :
1. Kegiatan pembesaran ikan gabus dilakukan dalam jangka waktu 4 - 5 bulan. Sehingga dalam 1 tahun akan panen selama 2 kali.
2. Luas kolam ikan gabus 208 meter ( panjang : 13 m dan lebar : 16 m ).3. Kepadatan benih ikan gabus yang ditebar 50 – 100 ekor/m2 dengan berat rata –
rata benih ikan gabus 10 g/ekor.4. Pada saat pemanenan ikan gabus berukuran 8 – 12 cm dengan berat 500 – 600
g/ekor.5. Ikan gabus yang dipanen dijual dengan harga Rp 20.000/kg atau Rp 10.000
per ekor. 6. Penyusutan 5% /1 tahun dan umur alat 5 tahun.7. Harga benih Rp 75 per-ekor.8. Mortalitas ikan sebesar 5% dalam sekali panen.
PERHITUNGAN ANALIS USAHA SECARA LENGKAP DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. 1. Biaya Investasi ( kolam dan alat )
1. 2.
Biaya Variabel
No. Komponen Jumlah Harga Total Biaya1 Membeli Benih 1350 ekor Rp 75 Rp 1.170.0002 Pakan ikan kecil 1000 Kg Rp 1.500 Rp 1.500.0003 pakan Pellet 200 Kg Rp 5.000 Rp 1.000.000
Rp 3.670.000
1. 3. Biaya Tetap
No. Komponen Jumlah Harga Total Biaya1 Gaji karyawan 1 X 5 bulan Rp 250.000 Rp 2.250.0002 Biaya Listrik 1 Rp 20.000 Rp 100.0003 Penyusutan Rp 182.000
Rp 2.432.000
1. 4. Biaya Operasional
= Biaya tetap + Biaya Variabel
No. Komponen Jumlah Harga Total Biaya Penyusutan 1 sewa lokasi 12 bulan Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp120.0002 cangkul 1 buah Rp 55.000 Rp 55.000 03 serok ( besar) 3 buah Rp 100.000 Rp 300.000 Rp 3.0004 pompa air 1 unit Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 35.0005 waring 1 Pcs/400 m Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 4.000
6pembuatan kolam 1 kolam Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 20.000
Rp10.755.000Rp182.000
= Rp 2.432.000 + 3.670.000
= Rp 6.102.000
1. 5. Penerimaan
= Jumlah ikan yang dipanen X harga jual ikan
= 1282 ekor X Rp 10.000
= Rp 12.820.000
Analis Keuangan
Laba/ Rugi
Keuntungan = penerimaan – biaya operasional
= Rp 12.820.000 – Rp 6.102.000
= Rp 6.718.000
Revenue Cost Ratio ( R/C )
R/C = Total Penerimaan
Total Biaya Operasional
= Rp 12.820.000
Rp 6.102.000
= 2,1
Jika nilai R/C >1 maka usaha budidaya ikan gabus layak dijalankan.
Benefit Cost Ratio ( B/C )
B/C = Tingkat Keuntungan
Total Biaya
= Rp 6.718.000
Rp 6.102.000
= 1,1
Jika nilai B/C >0 maka usaha budidaya ikan gabus layak untuk dilanjutkan.
Payback Period ( PP )
PP = Total Investasi X 1 tahun
Keuntungan
= Rp 10.755.000 X 1 Tahun
Rp 6.718.000
= 1,6
Waktu yang dibutuhkan intuk mengembalikan modal yang dikeluarkan untuk biaya investasi pada usaha budidaya ikan gabus adalah 1,6 tahun atau 3 kali pemanenan ( 18 bulan ).
Break Event Point ( BEP )
BEP = Total biaya operasional
Harga Penjualan
= Rp 6.102.000
Rp 20.000
= 305,1
BEP Harga = Total Biaya Operasional
Total Produksi
= Rp 6.102.000
1282 ekor
= Rp 4.760
Nilai BEP Produksi sebesar 305,1 menunjukkan bahwa titik impas akan dicapai pada saat produksi usaha sebesar 305,1. Sementara nilai BEP harga sebesar Rp 4.760 menunjukkan bahwa titik impas akan dicapai pada saat harga jual ikan gabus Rp 4.760 .
Cash Flow
Cash Flow = Laba Bersih – Penyusutan
= Rp 6.718.000 – Rp 182.000
= Rp 6.536.000
Cash folw yang ditunjukkan tersebut dapat dinyatakan bahwa dalam satu kali panen, aliran pemasukan keuangan/laba setelah dikurangkan oleh penyusutan didaptkan Rp 6.536.000 .
Dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya ikan gabus sangat menguntungkan dan sangat mungkin dikembangkan secara luas sebagai bentuk usaha yang berpotensi tinggi untuk menghasilkan keuntungan.
1. 1. Sumber dari Internet / Web
http://www.bebeja.com/5-penyakit-berat-albumin-ikan-gabus/ http://ilmubiologi.com/morfologi-ikan-gabus http://www.viternaplus.com http://m.epetani.deptan.go.id/budidaya/studi-pembuatan-konsentrat-protein-
ikan-gabus-1941 www. Google cindekia.com budidaya ikan gabus
1. 2. Sumber dari Buku
Anonim, 2002. Budidaya Ikan Air Tawar. Deputi Manegeristik Bidang Pendayagunaan dan Kemasyarakatan IPTEK. Jakarta.
Djuanda, Tatang. 1981. Dunia Ikan. Armico. Bandung. Ghufran M, 2012. Akuakultur di Perkotaan.