iii - USNI
Transcript of iii - USNI
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 ii
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 iii
JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIA merupakan Jurnal Ilmiah
yang menyajikan artikel original tentang pengetahuan dan informasi penelitian
atau aplikasi penelitian dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan
bidang yang ada di Universitas Satya Negara Indonesia yang memiliki empat
Fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jurnal ini merupakan sarana
publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di Universitas
Satya Negara Indonesia (USNI).
Pemuatan artikel di Jurnal ini dapat dikirim ke alamat Penerbit. Informasi lebih
lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada
halaman terakhir yakni pada Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah atau dapat dibaca
pada setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor atau
mitra bestari.
Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yakni Juni dan
Desember. Pemuatan naskah tidak dipungut biaya. Jurnal Ilmiah Satya Negara
Indonesia merupakan peningkatan dari Jurnal USNI sebelumnya.
Alamat Penerbit / Redaksi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)
Universitas Satya Negara Indonesia
Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama Utara
Jakarta Selatan 12240 – Indonesia
Telp. (021) 7398393/7224963. Hunting, Fax 7200352/7224963
Homepage : http://www.usni.ac.id
E-mail : [email protected]
Frekuensi Terbit
2 kali setahun : Juni dan Desember
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 iv
Vol. 6 No. 1 Juni 2013 ISSN : 1979-5246
JURNAL ILMIAH
SATYA NEGARA INDONESIA
Pelindung
Prof. Dr. Lijan P. Sinambela, MM, M.Pd
(Rektor)
Penanggung Jawab
Dr. Yusriani Sapta Dewi, MSi
(Ketua LPPM)
Penasehat
Prof. Dr. Ir. Supriyono Eko Wardoyo, M.Aq
Dewan Redaksi
Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, M.S
Ir. Semuel AM. Littik, M.Sc, Ph.D
Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng
Dr. Ir. Mustahal, M.Sc
Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si
Ir. Urip Rahmani, M.Si
Meifida Ilyas, SE, M.Si
Ir. Nunung Nurhayati, M.Si
Mitra Bestari
Prof. Dr. Irwan Abdullah, M.Sc (UGM)
Prof. Dr. Ronald Z. Titahelu, SH, M.S (UNPATTI)
Prof. Dr. Ir. Rosmawati Paranginangin, M.S (Balai Riset DKP)
Dr. Dedi Setia Permana, M.Sc (LIPI)
Penyunting Pelaksana
Istiqomah Sumadikarta, ST. M.Kom
Supriadi, ST.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 v
DAFTAR ISI
Perancangan Situs Jejaring Sosial Fakultas Teknologi Informatika dan
Komputer Universitas Mpu Tantular 1-11
Berlin P. Sitorus dan Henny Dwi Indrayati
Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu Jakarta Timur 12-20
Bertha Komala Sinambela
Kajian Manfaat Penetapan Kawasan Konservasi Terhadap Periklanan
Tangkap di Kelurahan Panggang Kepulauan Seribu 21-26
Mercy Patanda
Rancangan Lengan Robot Menggunakan Motor Stepper Berbasis Komputer 27-33
Pertumpun Gurusinga dan Musa Arianto Noho
Working Capital and Profitability in Agriculture Sector 34-37
Samuel Dossugi
Kecenderungan Headline Tabloid Media Umati 38-47
Sandra Olifia dan Fajar El Pradianto
Analisa dan Perancangan Aplikasi Game Battleship Berbasis
Local Area Network 48-61
Sukarno Bahat Nauli
Analisis Bioekonomi Ikan Tuna Indonesia 62-69
Urip Rahmani
Petroleum - Contaminated Soil Treatment By Bioremediation 70-78
Yusriani Sapta Dewi dan Abdul Mujib
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 vi
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOKTER DENGAN
PASIEN RAWAT JALAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU
JAKARTA TIMUR
Bertha Komala Sinambela
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Satya Negara Indonesia
Jl. Arteri Pondok Indah No. 11 Jakarta 12240
Email: [email protected]
Abstrak
Manusia merupakan makhluk sosial, ia dapat hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan
berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satunya dengan cara berkomunikasi. Komunikasi
antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. Kenyataannya, komunikasi
yang dilakukan secara tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.Penelitian ini
mencoba membahas pentingnya komunikasi antarpribadi dan bentuk-bentuk hubungan dokter dengan pasien.
Dalam komunikasi yang terjadi antara dokter dan pasien dalam proses pengobatan dan penyembuhan
penyakit, pasien biasanya enggan untuk menceritakan tentang penyakit yang dideritanyadi depan umum.
Melalui komunikasi antarpribadi pasien akan lebih terbuka dan bebas untuk menceritakan tentang penyakit
kepada dokter, karena pada komunikasi antarpribadi hanya ada pasien dan dokter dalam komunikasi tersebut.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana peneliti terjun ke lapangan
tanpa dibebani oleh teori. Hasil dari penelitian adalah dapat diketahui dokter maupunpasien sadar bahwa
komunikasi antarpribadi merupakan hal yang sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan, baik di
kalangan medis maupun umum terutama untuk proses pengobatan dan penyembuhan penyakit. Dengan
komunikasi antarpribadi pasien maupun dokter akan lebih terbuka dalam memberikan informasi mengenai
masalah kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam berkomunikasi secara efektif tidak dapat
dilakukan secara mendadak, perlu melakukan suatu pelatihan agar dapat meningkatkan kualitas komunikasi
baik yang dilakukan oleh dokter maupun petugas rumah sakit. Kegiatan pelayanan yang dilakukan di Rumah
Sakit Yadika Pondok Bambu perlu ditingkatkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan demi untuk
meningkatkan kepuasan pasien.
Kata Kunci: komunikasi antarpribadi, dokter dengan pasien, meningkatkan kepuasan.
Abstract
Humans are social beings, he can live, grow, and serve as the human touch and cooperate with other human
beings. One way to communicate.Interpersonal communication potenctial to influence or persuade others. In
fact, communication is done face to face to make people feel more familiar with each other. This study tries
to discuss the infortance of interpersonal communication and other forms of patient – physician relationship.
In communication between physician and patients in the treatment and cure of the disease, patients are often
reluctant to tell about her illness in public. Through patient interpersonal communication will be open and
free to tell your doctor about the disease, because there in only interpersonal communication in patient and
physician communication. In this study the method used is a qualitative method, where researchers go into
the field unencumberedby theory. Results of the study are known to physician and patients are aware that
interpersonal communication is indispensable in every aspect to life, both in the medical community and the
public, especially for the treatment and cure of disease. With the patient and physician interpersonal
communication will be more open in providing information on health issues. The conclusion of this research
is the effective communication can not be done suddenly, need to do training.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.6, No.1 Juni 2013 Hal.:12-20 vii
Keywords: communication interpersonal, physicians with patient, increasing satisfaction.
PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk sosial, ia dapat hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia
dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara untuk berhubungan dan bekerja
sama dengan manusia adalah berkomunikasi.
Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi suatu
sarana yang dilakukan manusia untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, membangun kontak sosial
dengan orang disekitar kita, dan untuk mem-pengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku
seperti yang kita inginkan. Namun, tujuan dasar dari komunikasi itu untuk mengendalikan lingkungan fisik
dan psikologis kita (Mulyana, 2005:172).
Komunikasi antarpribadi sangat poten-sial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain.
Kenyataannya, komunikasi yang dilakukan secara tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan
sesamanya.
Komunikasi antarpribadi yang efektif menurut De Vito (1989:27) bahwa terdapat pengaruh konsep
diri pada perilaku manusia. Hal tersebut artinya bagaimana kita memandang diri kita dan bagaimana orang
lain memandang diri kita, kesemuanya itu akan dipengaruhi pola interaksi satu orang dengan orang lain.
Istilah komunikasi antarpribadi tersebut juga komunikasi sosial karena merujuk pada komunikasi yang
dilakukan antar manusia atau antar individu atau terkait erat dengan hubungan antar manusia.
Dalam komunikasi yang terjadi antara dokter dan pasien, Berlo (dalam peran media komunikasi
modern: http://www.arsaf.info) mengilustrasikan seorang dokter yang men-diagnosis pasien, maka ia
bertindak sebagai source (sumber), pasien sebagai receiver (penerima), message-nya adalah masalah
kesehatan, channel-nya adalah udara (karena merupakan komunikasi primer), dan effect-nya adalah
perubahan sikap dari sang pasien tersebut.
Pasien biasanya enggan untuk menceritakan tentang penyakit yang dideritanya di depan umum.
Melalui komunikasi antarpribadi pasien akan lebih terbuka dan bebas untuk menceritakan tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter, karena pada komunikasi antarpribadi hanya ada pasien dan dokter dalam
komunikasi tersebut.
Sebagai kegiatan dalam bidang jasa pelayanan, salah satunya adalah rumah sakit. Seringkali
mendapat keluhan dari pasien atau keluarga pasien mengenai informasi yang disampaikan dokter tentang
penyakit yang diderita oleh pasien, dokter cenderung menjawab pertanyaan pasien dengan cara menghindar
atau dengan cara menggunakan istilah yang sukar dan kabur bagi pasien dan keluarga pasien (Lumenta,
1989:51).
Pasien sebagai konsumen akan memilih rumah sakit yang menurutnya bagus dalam memberikan
informasi tentang kesehatan pasien. Karena pasien sangat penting bagi rumah sakit dari sudut konsumen
sebagai pengguna jasa kesehatan.
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata
dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam tatanan suatu
rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, latihan tenaga kesehatan dan penelitian (Depkes
RI:1999).
Salah satu faktor pendukung dari pelayanan rumah sakit adalah komunikasi, yang mana komunikasi
sangat berpengaruh dalam pencapaian kepuasan pada pasien.Oleh sebab itu pihak rumah sakit harus peka
terhadap keluhan-keluhan pasien, karena segala opini pasien tentang rumah sakit tempat pasien berobat
merupakan citra dari rumah sakit tersebut.
Seiring timbul permasalahan yang terjadi di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun
swasta mengenai keluhan-keluhan dari pasien yang cenderung dijawab oleh para dokter atau petugas rumah
sakit dengan menggunakan istilah-istilah atau bahasa yang sukar dipahami oleh para pasien.Pada hal pasien
sangat membutuhkan informasi yang jelas, misalnya tentang diagnosis penyakit yang dideritanya, prosedur
medis dan kondisi pasien lainnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
Bagaimana Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dokter Dengan Pasien Rawat Jalan Untuk Meningkatkan
Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: ingin mengetahui sejauh mana Efektivitas Komunikasi
Antarpribadi Dokter Dengan Pasien Rawat Jalan Untuk Meningkatkan KepuasanPasien Di Rumah Sakit
Yadika Pondok Bambu dan juga untuk mengetahui komunikasi dokter dalam menanggapi keluhan dari
pasien.
TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang umumnya dilakukan secara tatap muka (face to
face) antara dua orang atau beberapa orang.Oleh karena prosesnya saling bertatap muka, maka terjadilah
kontak pribadi dan umpan baliknya berlangsung seketika. Dimana kita dapat mengetahui pada saat itu
tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan melalui ekspresi wajah, dan gaya bicaranya.
Keampuhan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi lainnya adalah bahwa komunikasi
antarpribadi mampu mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.Sehingga bentuk
komunikasi antarpribadi, seringkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif.
Pengertian komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
individu-individu. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan
hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
Menurut Hardjana (2003:85) men-definisikan komunikasi antarpribadi (inter-personal
communication) adalah “interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung
pula”.
Komunikasi Kesehatan
Menurut Liliweri (2007:47) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu proses untuk
mengembangkan atau membagi pesan kesehatan kepada audiens tertentu dengan maksud mempengaruhi
pengetahuan, sikap, keyakinan mereka tentang pilihan perilaku hidup sehat.
Komunikasi kesehatan adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada
komunikan dengan segala ide dan permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan
merupakan upaya sistematis yang secara positif mempengaruhi praktek-praktek kesehatan dalam populasi
yang besar.Sasaran utama komunikasi kesehatan adalah melakukan perbaikan kesehatan yang berkaitan
dengan praktek dan pada gilirannya mengarah pada status kesehatan.Komunikasi kesehatan juga
dimaksudkan untuk menjelaskan pentingnya kesehatan di dalam masyarakat. Hal ini dapat diperoleh
pendekatan-pendekatan dalam komu-nikasi kesehatan dalam merubah perilaku menjadi peduli akan
kesehatan pribadi.Komunikasi kesehatan sepakat bahwa proses komunikasi merupakan kegiatan mendengar
dan bekerja secara bergantian antara penelitian dan tindakan.
Saluran yang digunakan dalam komunikasi kesehatan adalah saluran komunikasi antarpribadi
seperti: komunikasi tatap muka. Distribusi ke komunitas dilakukan dengan cara: kunjungan ke rumah,
pelatihan, diskusi kelompok dan penyuluhan. Umumnya distribusi tersebut di atas merupakan saluran yang
paling baik untuk menjaga kredibilitas pesan-pesan, penyediaan informasi dan mengajarkan keterampilan
yang kompleks yang membutuhkan komunikasi dua arah antara individu dengan seseorang sebagai sumber
informasi yang terpecaya.
Pengetahuan mengenai komunikasi kesehatan, terutama hasil komunikasi kesehatan yang efektif
dapat membantu kita untuk meningkatkan kesadaran tentang resiko dan solusi terhadap masalah kesehatan
yang dihadapi masyarakat, juga memberikan motivasi agar masyarakat dapat mengembangkan keterampilan
untuk mengurangi resiko tersebut (Liliweri, 2007:55).
Komunikasi Dokter – Pasien
Hubungan antara dokter dan pasien harus ada saling percaya, menjadi pendengar yang aktif,
berempati, dan memberi motivasi. Hal ini dapat dilihat pada Model Komunikasi Dokter-pasien, dimana
informasi merupakan milik bersama seperti terdapat pada gambar sebagai berikut:
Sumber: Djauzi Samsuridjal dan Supartondo, hubungan Dokter-Pasien, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, hal. 37
Untuk membuka saluran komunikasi antara dokter – pasien maka unsur motivasi dan kepercayaan
pasien serta kesediaan dokter untuk mendengarkan secara aktif serta berempati merupakan unsur yang
penting. Setelah komunikasi tercipta dan pertukaran-pertukaran informasi dilaksanakan, akan mulai timbul
rasa percaya terhadap lawan komunikasinya.
Hubungan Dokter dan Pasien
Hubungan dokter dan pasien lebih cenderung mengenai perilaku pasien pada batas tertentu untuk
mendapatkan pengetahuan yang menjelaskan (explanatory knowledge) tentang keadaan diri pasien.
Pasien adalahorang yangmengalami
suatu penyakit.Orang bisa disebut pasien bila orang tersebut datang kepada dokter yang berhak dan
berkompeten menolong, mengobati, dan menyembuhkan orang tersebut. Pasien merupakan manusia yang
merasa berkurang haknya dan kadang-kadang demi efisiensi pengobatannya ia mengalami depersonalisasi
agar penyakit yang sebenarnya lebih tampak (Lumenta, 1989:11).
Dokter sebagai orang yang berprofesi dibidang kesehatan dengan pengalaman disertai pendidikan
dalam membantu orang menyembuhkan sakit, memberikan citra positif di mata masyarakat.Dokter akan
melayani pasiennya dan memahaminya dalam keseluruhan konteks keadaan sakitnya baik dalam konteks
pribadi, keluarga, sosial maupun budaya dan adat istiadat juga membina hubungan atau komunikasi yang
baik dengan pasien beserta keluarganya (Lumenta, 1989:97).
Dalam buku psikologi komunikasi (Rakhmat, 2004:128-129) menyatakan bahwa ada tiga faktor
yang mempengaruhi tumbuhnya hubungan dokter – pasien dalam komunikasi internasional yaitu sikap saling
percaya, sikap suportif, yang merupakan sikap mengurangi, sikap defensial dalam berkomunikasi dan sikap
terbuka. Dari ketiga hal tersebut akan mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang
paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan antara dokter dan pasien.
Pemberian Informasi/Informed Consent
Pada kode etik kedokteran diharapkan dokter dapat menjalankan profesinya dengan baik sehingga
martabat profesi kedokteran dapat lebih terjaga.Kode etik kedokteran dalam kehidupan sehari-hari adalah
peraturan tentang sikap dan tindakan seorang dokter terhadap penderita yang menjadi tanggungjawabnya
(Samil, 2001:5-6).
Informed consent merupakan suatu pernyataan yang diperlukan oleh dokter untuk membuat
keputusan bersama dengan pasien.Informed consent adalah persetujuan yang diperoleh secara bebas tanpa
adanya tekanan atau bujukan setelah pasien memperoleh keterangan yang wajar, jelas, dan lengkap serta
disampaikan sesuai dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti atau dipahami oleh si pasien
(Hardjodisastro, 2006:413).
Menurut Guwandi (1996:19) hubungan antara dokter dan pasiennya secara yuridis dapat
dimasukkan ke dalam golongan kontrak.Kontrak adalah pertemuan pemikiran (meeting of minds) dari dua
orang mengenai suatu hal (solis).Pihak pertama mengikatkan diri untuk memberikan pelayanan sedangkan
pihak kedua menerima pemberian pelayanan tersebut. Pasien datang meminta pelayanan pengobatan terhadap
sang dokter yang kemudian menerima untuk memberikan pelayanan, maka sifat hubungannya mempunyai
dua ciri, yaitu:
1.Adanya suatu persetujuan (conceptual agreement) atas dasar saling menyetujui dari pihak dokter dan
pasien tentang pemberian pelayanan pengobatan.
2.Adanya suatu kepercayaan (fiduciary) karena hubungan tersebut berdasarkan saling percaya mempercayai
satu sama lain juga harus menciptakan hubungan yang atau dengan kata lain terciptanya komunikasi yang
baik antara dokter dan pasien.
Kepuasan Pasien
Salah satu dari efek komunikasi terhadap komunikasi dokter dan pasien adalah kepuasan.Menurut
Paul A. Samuelson dan Willian D. Nordhaus (1995:47), kepuasan adalah kesenangan dan kegunaan subyektif
yang dirasakan oleh seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa.
Kepuasan pasien atas informasi mengenai penyakit yang diderita pasien sangat bergantung pada
penjelasan dokter disertai analisis dan hipotesa berdasarkan pemeriksaan kesehatan pasien. Kejelasan
informasi yang diterima oleh pasien didukung oleh informasi yang akurat dan cara penyampaian informasi
yang baik atau dengan kata lain menggunakan komunikasi yang baik dan jelas sehingga pasien mengerti
kondisi kesehatannya. Berdasarkan dari kepuasan tersebut, pasien baik secara langsung maupun tak langsung
akan memberikan penilaian terhadap dokter yang merawat kesehatannya.
Bila ditinjau lebih lanjut mengenai kepuasan pelanggan dikaitkan bagaimana komunikasi yang
efektif antara dokter dengan pasien menjadi satu kunci pokok, maka harapan pasien terhadap dokter dapat
dilihat dari berbagai ungkapan pasien baik secara langsung maupun melalui media massa, secara garis besar
harapan tersebut dapat dilihat dari beberapa pandangan, antara lain:
1. Dokter mampu mengobati pasien dengan cara mutakhir, teliti dan terampil
2. Dokter mampu mendengarkan, meng-hormati pendapat pasien dengan baik dan memberikan nasehat
tanpa terlihat menggurui
3. Dokter mampu untuk menyimpan rahasia, bersifat jujur, dan memiliki integritas serta tetap mampu
memberikan asuhan walaupun ilmu kedokteran berhasil lagi
4. Dokter mampu mempertahankan hubungan yang luwes sehingga pasien mendapat penjelasan lengkap
dan dilibatkan dalam keputusan tentang asuhan.
Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang dokter berikan adalah berdasarkan penilaian
pasien terhadap dokter yang bertanggungjawab atas kesehatan diri pasien.Faktor ketepatan baik ketepatan
waktu dalam memulai tugas atau praktek dan juga ketepatan analisis dokter terhadap penyakit pasien menjadi
pertimbangan atas penilaian pasien terhadap dokter.Sigap dalam menangani pasien yang sedang merasakan
sakit atas penyakit yang dideritanya, keseriusan dokter dalam menangani penyakit pasien menjadi faktor
yang tidak dapat dipungkiri oleh pasien dalam memberikan penilaian terhadap kinerja dokter.Fasilitas
kedokteran juga mendukung penilaian positif terhadap rumah sakit dan dokter tempat pasien berobat.
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dalam penelitian ini penulis
terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Penelitian ini tidak bermaksud menguji teori, ia
bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang jalan penelitian.
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dapat membuka interprestasi dokter dan
pasien yang dalam hal ini sebagai informan melalui wawancara mendalam (in depth interview) secara
personal mengenai komunikasi antarpribadi.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data utama berupa kata-kata atau tindakan yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam (in
depth interview) yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak yang dipilih.
Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui cara dengan mengumpulkan dan mencatat
informasi-informasi penting yang berkaitan dengan objek penelitian, berupa studi kepustakaan, literatur,
referensi, dokumentasi, dan lain-lain.
Nara Sumber
Menurut Bungin (2007:108) informan adalah orang yang diwawancarai.Informan adalah orang yang
diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Dalam menentukan informan pada penelitian ini tidak ditentukan berapa jumlahnya, yang terpenting
dalam hal ini dapat memberikan informasi tentang komunikasi antarpribadi sesuai dengan kapasitas informan
tersebut. Adapun informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah sakit Yadika Pondok Bambu Jakarta Timur, yaitu: Dr.
Tunggul Marihot Tua Malau, Sp.PD
2. Pasien Rawat Jalan pengguna asuransi/jaminan perusahaan dan pribadi, yaitu:
1) Ahmad (bukan nama sebenarnya)
2) Nova (bukan nama sebenarnya)
3) Nina (bukan nama sebenarnya)
4) Maryati (bukan nama sebenarnya)
Keempat pasien tersebut di atas meng-gunakan nama samaran, sesuai permintaan nara sumber.
HASIL PEMBAHASAN
Pentingnya Komunikasi Antarpribadi dalam Pengobatan dan Penyembuhan Penyakit
Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang paling penting dalam menjalankan hubungan
dokter dan pasien dalam proses pengobatan dan penyembuhan penyakit. Dengan komunikasi antarpribadi
yang dilakukan oleh dokter dan pasien dalam proses pengobatan dan penyembuhan, akan menim-bulkan
hubungan yang harmonis pada kedua belah pihak.
Dalam komunikasi antarpribadi dokter bukan hanya memeriksa pasien dan memberikan resep obat,
melainkan dokter dapat membuka komunikasi dengan baik kepada pasien dengan mau mendengarkan
keluhan dan permasalahan yang disampaikan oleh pasien mengenai penyakit yang dideritanya secara aktif
dan mempunyai rasa empati.Dengan demikian dokter akan dengan mudah untuk mendiganosis penyakit
pasien dan memberi penjelasan dari pengobatan yang dilakukannya serta resiko yang mungkin timbul seperti
alergi akan diderita pada obat-obatan tertentu.
Komunikasi antarpribadi yang dilakukan pasien dalam hal ini bukan hanya datang ke rumah sakit
atau tempat dokter praktek untuk memeriksakan kesehatannya.Akan tetapi pasien dalam komunikasi
antarpribadi dapat mengeluhkan atau menceritakan penyakit yang diderita selengkap mungkin serta
menanyakan pengobatan yang dapat dilakukan lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya dari
pengobatan tersebut.Pasien harus aktif bertanya mengenai keluhan penyakit yang diderita dan solusi untuk
penyembuhannya.
Komunikasi yang terjadi antara dokter dan pasien mengenai kesehatan, diperlukan adanya
komunikasi dua arah. Dengan komunikasi tersebut akan tercipta hubungan timbal balik yang diperlukan oleh
kedua belah pihak, dalam hal ini dokter dan pasien untuk memperoleh respons yang baik dari keduanya.
Dalam komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang sangat penting untuk dilakukan pada
komunikasi dokter dan pasien.
Cara komunikasi yang sering ditemui antara dokter dan pasien, yaitu para dokter cenderung
menjawab pertanyaan pasien dengan cara menghindari atau dengan cara menggunakan istilah yang sukar
dipahami oleh pasien. Dalam hal ini dokter merasa lebih baik pasien mencari tahu sendiri secara alamiah
tentang jawaban yang diberikan oleh dokter.
Penyampaian Informasi
Untuk menyampaikan informasi atau keterangan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien,
alangkah baiknya informasi tersebut langsung disampaikankepada pasien yang bersangkutan.Berdasarkan
hasil wawancara penulis dengan para informan, semua informan yang dalam hal ini dokter dan
parapasien.Dokter mengatakan informasi yangberhubungandengan keadaan yang diderita oleh pasien
baiknya diberitahukan langsung kepada yang bersangkutan. Akan tetapi jika penyakit yang diderita pasien
cukup serius dan bila disampaikan secara langsung kepada pasien akan berakibat buruk pada kondisi pasien,
maka penyampaian informasi tersebut sebaiknya disampaikan melalui keluarga pasien.
Begitu pula pendapat dari para informan yang dalam hal ini para pasien yang penulis wawancarai
mengatakan bahwa informasi mengenai penyakit yang diderita pasien sebaiknya disampaikan lengsung
kepada pasien. Supaya pasien tahu apa yang harus dilakukannya, seperti memantang makanan yang boleh
dimakan sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. Serta cara-cara apa yang harus dilakukan dalam
proses pengobatan dan penyembuhannya. Akan tetapi jika kondisi pasien tidak memungkinkan informasi
tersebut disampaikan kepada keluarga.
Bentuk-Bentuk Hubungan Komunikasi Antarpribadi
Bentuk dari komunikasi antarpribadi bersifat secara langsung atau tatap muka, misalnya berbicara
dengan teman, bertukar cerita di meja makan merupakan salah satu interaksi yang sering dilakukan secara
langsung.Akan tetapi berkat kemajuan teknologi dapat pula dilakukan dengan e-mail, kelompok milis, dan
chat group.Sedangkan bentuk dari komunikasi antarpribadi bersifat secara tidak langsung, misalnya
informasi melaluimedia, baik media cetak maupun media elektronik dan informasi tersebut dapat dibicarakan
melalui komunikasi antarpribadi.
Pembahasan
Efektivitas komunikasi antarpribadi dokter dan pasien dipandang dari sudut humanistik akan
menimbulkan kepuasan pada pasien. Hal ini dikarenakan cara berkomunikasi antara dokter dan
pasiendilakukan secara tatap muka. Dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dapat
dipandang sebagai proses komunikasi, karena di dalam proses tersebut terdapat elemen-elemen penting
dalam komunikasi, yaitu: Komunikator (dokter, pesan (informasi kesehatan), media yang digunakan adalah
komunikasi langsung, komunikan (pasien), serta efek yang ditimbulkan adalah untuk meningkatkan kepuasan
pasien.
1. Komunikator (Dokter RS Yadika Pondok Bambu)
Komunikator merupakan sumber atau pihak yang mengirim pesan. Dalam penelitian ini dokter RS
Yadika Pondok Bambu sebagai sumber (komunikator) yang menyampaikan atau mengirim pesan, membei
informasi mengenai keadaan kesehatan kepada pasien.
Dokter dalam hal ini adalah orang diberi wewenang oleh pasien untuk bertanggung-jawab atas
kondisi kesehatan dan merawat pasien yang menderita suatu penyakit. Hal yang menjadi penilaianpasien
terhadap dokter diantaranya adalah: keterbukaan dokter dalam menyampaikan informasi, empati yang
diberikan dokter, sikap positif, dan sikap mendukung dalam mengambil tindakan, serta kesetaraan yang
saling membutuhkan.
Keterbukaan dokter dalam menyampaikan informasi mengenai penyakit yang diderita oleh pasien
merupakan hal yang sangat penting. Sehingga pasien dapat lebih terbuka dan dapat bekerjasama untuk proses
pengobatan dan penyembuhan penyakit.
Empati yang diberikan dokter kepada pasien akan dapat meringankan penderitaan pasien dari
penyakitnya, juga memberi keyakinan dan kepuasan tersendiri pada pasien bahwa dokter dapat
menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
Sikap positif akan memberikan reaksi menyenangkan baik langsung maupun tidak langsung dari
pasienkepada dokter mengenai sikap dokter, pelayanan kesehatan dan sebagainya. Sikap positif pasien
ditunjukkan dengan berkomunikasi lebih terbuka dengan dokter sehinggan konsultasi akan
berkesinambungan atau berjalan terus.
Sikap mendukung sangat diperlukan, baik oleh dokter maupun pasien. Sikap mendukung yang
diberikan oleh dokter dan pasien hal yang penting untuk mengambil tindakan dalam proses pengobatan dan
penyembuhan penyakit agar berjalan dengan lancar.
Kesetaraan merupakan hal yang penting, dalam kesetaraan dokter melihat pasien sebagai teman
yang saling membutuhkan. Dengan kesetaraan tidak ada yang merasa dibutuhkan, karena sifatnya yang setara
sehingga antara dokter dan pasien adalah sama.
2. Komunikan (Pasien RS Yadika Pondok Bambu)
Komunikan merupakan pihak yang menerima pesan.Pasien RS Yadika Pondok Bambu adalah
penerima (komunikan) dalam komunikasi antarpribadi dokter dan pasien.Pasien sebagai stakeholder
mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi rumah sakit.Baik buruknya citra rumah sakit di mata
masyarakat berdasarkan opini atau penilaian pasien mengenai mutu pelayanan kesehatan pada suatu rumah
sakit.Oleh karena itu, menciptakan kepuasan pasien merupakan hal yang sangat penting agar pasien tetap
memilih Rumah Sakit Yadika sebagai tempat pengobatan penyakit yang dipercayakan pasien untuk merawat
dan menyembuhkan penyakit.
3. Pesan
Pesan merupakan isi sampaian, baik dalam bentuk kata maupun isyarat yang digunakan
komunikator.Kegiatan pelayanan kesehatan yang berupa informasi kesehatan atau penyakit pasien
merupakan pesan yang disampaikan dokter kepada para pasiennya.
Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh dokter berupa konsultasi kesehatan yang didalamnya
terdapat pemeriksaan fisik pasien, diagnosis penyakit dan pemberian obat serta anjuran kesehatan sebagai
solusi penyembuhan penyakit.Dalam kegiatan pelayanan kesehatan, informasi yang akurat tentang penyakit
pasien sangat dibutuhkan dalam penyembuhan penyakit yang diderita pasien. Keakuratan dan ketepatan
dokter dalam mendignosis penyakit, merawat dan menyembuhkan penyakit pasien akan meningkatkan
kepuasan bagi pasien yang berdampak pada pencitraan baik terhadap dokter maupun Rumah sakit Yadika
Pondok Bambu.
4. Media
Media adalah hal yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan.
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam penelitian ini adalah secara langsung atau tatap
muka, pasien berkomunikasi face to face dengan dokter sehingga pasien dapat melihat ekspresi diri sang
dokter baik dari muka ataupun gerak tubuh. Pada saat konsultasi, dokter menjelaskan keadaan kesehatan
pasien berdasarkan diagnosis kesehatan yang dilakukan kepada pasien.Didukung dengan komunikasi verbal
dan nonverbal yang baik, pasien memperoleh informasi atas penyakit dan penyebab rasa sakit yang
dideritanya. Pasien juga akan merasa yakin atas kesembuhan penyakit yang dideritanya setelah diperiksa oleh
dokter.
5. Efek
Efek yang timbul dari komunikasi yang dilakukan oleh dokter dapat dilihat dari adanya umpan balik
dari pasien.Bentuk umpanbalik dari pasien adalah meningkatnya kepuasan pasien.
Kepuasan pasien atas efektivitas komunikasi antarpribadi dokter dan pasien tidak lepas dari mutu
dan pelayanan. Mutu dan pelayanan adalah kemampuan dokter dalam menyembuhkan pasien dan cara
menyampaikan informasi kepada pasien. Kepuasan pasiendiperoleh dari pelayanan jasa kesehatan yang
diberikan oleh dokter dan komunikasi yang mendukung pelayanan kesehatan tersebut.
Atas dasar kepuasan pasien Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu Jakarta Timur memutuskan untuk
tetap berobat dan berkonsultasi dengan dokter Rumah Sakit Yadika Pondok BambuJakarta Timur.
KESIMPILAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai Efektivitas
Komunikasi Antarpribadi (Humanistik) Dokter dan Pasien Rawat Jalan Untuk Meningkatkan Kepuasan
Pasien di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran sebagai
berikut:
Kesimpulan
1) Komunikasi antarpribadi dokter dan pasien yang berbentuk dua arah menjadi sangat penting dalam
memberikan informasi mengenai kondisi dan kesehatan pasien. Hal ini dikarenakan masyarakat sekarang ini
(pasien) malas untuk membaca, mereka hanya mau mendengar. Dengan menggunakan komunikasi
antarpribadi, komunikasi yang dilakukan oleh dokter kepada pasien menjadi lebih efektif dan efisien dalam
menyampaikan informasi.
2) Keterbukaan baik yang disampaikan oleh pasien tentang penyakit yang diderita maupun oleh dokter
mengenai cara pengobatan dan penyembuhan. Dengan keterbukaan akan memperoleh solusi atau jalan keluar
dalam proses pengobatan dan penyembuhan penyakit pasien.
3) Dalam proses pengobatan dokter harus berempati pada pasien, empati yang diberikan dokter untuk
memberikan kekuatan dan membangun keyakinan serta kepercayaan pada diri pasien bahwa penyakit yang
dideritanya dapat cepat sembuh. Dengan empati hubungan dokter dan pasien dapat menimbulkan suatu
kesepahaman dan memberi kesan pribadi pada diri pasien terhadap dokter.
4) Sikap positif pasien terhadap diri sendiri akan mempengaruhi pola piker pada pasien dan sikap positif
pada diri dokter akan memotivasi pasien untuk cepat sembuh. Sikap positif pada diri pasien akan terbina
hubungan yang harmonis pada dokter dan juga pihak manajemen rumah sakit.
5) Sikap mendukung antara dokter dan pasien akan memperoleh suatu kesepakatan dalam proses
pengobatan dan penyembuhan. Sikap mendukung yang diberikan dokter kepada pasien adalah mau
mendengarkan dengan baik keluhan penyakit yang disampaikan pasien, serta memberikan informasi tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pasien seperti masukkan, nasehat, dan saran-saran.
6) Dalam kesetaraan antara dokter dan pasien sama-sama memiliki posisi yang saling membutuhkan, hal ini
dikarenakan antara dokter dan pasien mempunyai nilai yang sama. Artinya baik dokter maupun pasien sama-
sama saling membutuhkan, pasien membutuhkan pertolongan dokter dan dokter memberikan pertolongan
yang dibutuhkan oleh pasien.
Saran-Saran
Komunikasi menjadi salah satu bagian penting dalam kegiatan baik bagi dokter maupun pasien. Juga untuk
memberikan masukkan bagi peningkatan pelayanan kesehatan Rumah sakit Yadika Pondok Bambu Jakarta
Timur, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1) Saran Akademis
❖ Komunikasi antarpribadi baik dalam konsultasi antara dokter dengan pasien maupun dalam proses
pengobatan sangatlah penting. Untuk itu diharapkan dalam mencermati baik konsultasi maupun proses
pengobatan yang dilakukan oleh dokter kepada pasien harus didasari dengan kemampuan komunikasi
kesehatan yang memadai.
❖ Wawasan komunikasi kesehatan yang ada di dalam dunia pendidikan dalam hal ini adalah fakultas ilmu
komunikasi, membutuhkan lebih luas dan dalam lagi tentang komunikasi kesehatan dikalangan civitas
akademika agar dapat melihat wawasan baru dalam komunikasi kesehatan yang jarang dicermati oleh
masyarakat, akan tetapi hal tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri.
2) Saran Praktis
❖ Berkomunikasi secara efektif dan mampu melayani pasien dengan baik tentunya tidak dapat dilakukan
secara instan dan untuk itu perlu pelatihan untuk meningkatkan kualitas baik dokter maupun petugas rumah
sakit dalam hal pelayanan kesehatan, khususnya komunikasi yang dilakukan dokter kepada pasien.
❖ Dokter dapat lebih tanggap dalam merespons keluhan dan keinginan pasien.Perlu diadakan penelitian
lebih lanjut mengenai kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu, agar rumah
sakit dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
tersebut sehingga dapat memperbaiki kekurangannya demi kepuasan pasien.
DAFTAR PUSTAKA 1. Bungin, Burhan, 2007, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
lainnya, Jakarta, Kencana
2. De Vito, A. Joseph, 1989, The Interpersonal Communication, New York
3. Guwandi, J, 1996, Dokter, pasien, dan Hukum, Jakarta, Fakultas Kedokteran Univer-sitas Indonesia
4. Hardjana, Agus. M, 2003, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Yogyakarta, Kanisius
5. Hardjodisastro, Daidiyono, 2006, Menuju Seni Ilmu Kedokteran: Bagaimana Dokter Berpikir dan
Bekerja, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
6. Liliweri, Alo, 2007, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
7. Lumenta, Benyamin, 1989, Dokter (Citra, Peran, dan Perilaku) Tinjauan Fenomena dan Sosial,
Yogyakarta, Kanisius
8. Lumenta, Benyamin, 1989, Pasien (Citra, Peran, dan Perilaku) Tinjauan Fenomena dan Sosial,
Yogyakarta, Kanisius
9. Mulyana,Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
10. Rakhmad, Jalaludin,2004, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
11. Samil, Ratna, Suprapti, 2001, Etika Kedokteran Indonesia, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
12. Samuelson, Paul, A. dan Nordhans D. William, 1995, Pengantar Ilmu Makro Ekonomi, Jakarta,
Erlangga.
13. http://www.arsaf.info
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1999