II. Pengertian Dan Gaya Kepemimpinan

47
II. PENGERTIAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN

description

PROMKES

Transcript of II. Pengertian Dan Gaya Kepemimpinan

  • II. PENGERTIAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN

  • I. PENGERTIAN KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN BERASAL DARI KATA BAHASA INGGRIS, YAITU LEADERSHIP.MENURUT TIKNO LENSUFIE, KEPEMIMPINAN MEMILIKI ARTI LUAS, MELIPUTI ILMU TENTANG KEPEMIMPINAN, TEKNIK KEPEMIMPINAN, SENI MEMIMPIN, CIRI KEPEMIMPINAN, SERTA SEJARAH KEPEMIMPINAN.TIKNO LENSUFIE DLM BUKUNYA YG BERJUDUL LEADERSHIP UTK PROFESIONAL DAN MAHASISWA MEMBERIKAN PENGERTIAN PEMIMPIN SEBAGAI SESEORANG YANG MAMPU MENGGERAKKAN PENGIKUT UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI

  • KEPEMIMPINAN BUKAN BERARTI MEMIMPIN ORANG UNTUK SESAAT (insidental) SEPERTI MEMIMPIN UPACARA BENDERA, MEMIMPIN PADUAN SUARU DSB, TAPI KEPEMIMPINAN LEBIH KEPADA SESEORANG YANG MEMIMPIN SUATU ORGANISASI ATAU INSTITUSI.KEPEMIMPINAN ADALAH PROSES MEMPENGARUHI ATAU MEMBERI CONTOH OLEH PEMIMPIN KEPADA PENGIKUTNYA DALAM UPAYA MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI.

  • KEPEMIMPINAN vs KEKUASAANKEPEMIMPINAN, MELIPUTI PROSES MEMPENGARUHI DAN MEMOTIVASI ORANG LAIN UTK MELAKUKAN SESUATU SESUAI TUJUAN BERSAMA. PROSES MEMPENGARUHI DLM MENENTUKAN TUJUAN ORGANISASI, MEMOTIVASI PERILAKU PENGIKUT UTK MENCAPAI TUJUAN, MEMPENGARUHI UTK MEMPERBAIKI KELOMPOK DAN BUDAYANYA.KEKUASAAN, ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MEMPENGARUHI ORANG LAIN UNTUK MAU MELAKUKAN APA YG DIINGINKAN PIHAK LAINNYA.

  • KOMPONEN-KOMPONEN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASIPEMIMPIN, YAITU ORANG YG MAMPU MENGGERAKKAN PENGIKUT UTK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. PEMIMPIN HARUS PUNYA VISI, SPIRIT, KARAKTER, INTEGRITAS, DAN KAPABILITAS YG TINGGI.KEMAMPUAN MENGGERAKKAN, YAITU BAGAIMANA PEMIMPIN MENGGERAKKAN PENGIKUTNYA UTK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI.PENGIKUT, YAITU ORANG-ORANG YG BERADA DIBAWAH OTORITAS ATAU JABATAN SEORANG PEMIMPIN.TUJUAN YG BAIK, YAITU APA YG INGIN DICAPAI OLEH ORGANISASI TERSEBUT.ORGANISASI, YAITU WADAH ATAU TEMPAT KEPEMIMPINAN BERADA.

  • DEFINISI KEPEMIMPINANGeorge R. Terry (Sutarto,1998). Kepemimpinan adalah hubungan yg ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.H.Koontz & ODonnel Principles of ManagementKepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama dalam pencapaian tujuan bersama.

  • 3. Kartini Kartono (1994)Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dlm suatu kelompok yg melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, dan mempunyai satu tujuan serta peralatan-peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.

  • IMPLIKASI KEPEMIMPINANBanyak definisi kepemimpinan yang telah dikemukakan para ahli, dari definisi-definisi tersebut kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara lain :1. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan yg memiliki kemauan utk menerima arahan dari pemimpin. Tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.2. Seorang pemimpin yg efektif adalah seseorang yg dg kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya utk mencapai kinerja yg memuaskan.

  • 3. Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggung jawab yg tulus(compassion) , pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dg keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi.

  • II. TEORI PEMBENTUKAN PEMIMPINSesuai dengan beragamnya definisi mengenai kepemimpinan, teori-teori tentang pembentukan pimpinan pun bermacam ragam.Secara umum dapat digolongkan kedalam empat kategori besar, yaitu:1. Pengaruh kekuasaan2. Bakat3. Perilaku4. Situasi

  • 1. Teori Pengaruh KekuasaanTeori yg dikemukakan oleh French dan Raven (1959) menyatakan bhw kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi.Orang-orang yang mempunyai akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok organisasi itu.Sumber kekuasaan itu bisa berupa kedudukan, kepribadian, dan politik.

  • a. Kekuasaan yg bersumber pada kedudukanKekuasaan yg bersumber pada kedudukan terdiri atas :1). Kekuasaan formal atau legal , termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri dsb yg mendapat kekuasaan karena ditunjuk dan/atau diperkuat dg peraturan atau perundangan yg resmi.2). Kendali atas sumber dan ganjaran.Majikan yg menggaji karyawan, majikan yg mengupah buruh, kepala suku atau kepala kantor yg dapat memberi ganjaran kepada bawahannya, dsb, memimpin berdasarkan sumber kekuasaan seperti ini.

  • 3). Kendali atas hukum .Ganjaran biasanya terkait dg hukuman shg kendali atas ganjaran biasa juga kendali atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yg sumbernya hanya kendali atas hukuman saja, ini merupakan kepemimpinan yg berdasarkan pada rasa takut.Contoh para preman yg memungut pajak kepada pedagang, pedagang akan tunduk kepada preman karena takut akan mendapat perlakuan kasar.

  • 4). Kendali atas informasi.Informasi ganjaran positif bagi orang yg memerlukannya, shg siapa pun yg menguasai informasi dapat menjadi pemimpin. Misalnya adalah orang yg paling tahu arah jalan maka otomatis dia akan menjadi pimpinan rombongan.5). Kendali ekologi (lingkungan).Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasa situasi. Contoh adalah kendali atas penempatan jabatan(Oldham, 1975). Seorang atasan, manajer, atau kepala bagian personalia mempunyai kekuasaan atas bawahannya, karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.

  • b. Kekuasaan yg bersumber pada KepribadianKekuasaan yg bersumber pada kepribadian berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu:1). Keahlian atau keterampilan.Dalam agama Islam, orang yg menjadi imam adalah orang yg paling fasih membaca ayat al-Quran. Demikian pula dalam pesawat atau kapal, orang yg paling ahli dalam mengemudilah yg akan menjadi pemimpin.2). Persahabatan atau Kesetiaan .Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan, shg seseorang dianggap sebagai pemimpin.

  • 3). Karisma (Hourse, 1977).Ciri kepribadian yg menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan.

  • c. Kekuasaan yang bersumber pada politikKekuasaan yg bersumber pada politik (Pfeffer, 1981):1). Kendali atas proses Pembuatan Keputusan. Dalam organisasi, ketua menentukan apakah suatu keputusan yg akan dibuat akan dilaksanakan atau tidak.2). Koalisi (Stevenson, Perace & Porter, 1985).Kepemimpinan atas sumber kekuasaan politik ditentukan juga atas hak atau kewenangan utk membuat kerjasama dg kelompok lain.

  • 3). Partisipasi (Pfeffer, 1981). Pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yg boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota berpartisipasi, dsbnya.4). Institusionalisasi. Pemimpin agama menikahkan pasangan suami isteri, menentukan terbentuknya keluarga baru. Notaris atau hakim menentukan berdirinya suatu yayasan atau perusahaan baru, dsbnya.

  • 2. Teori BakatTeori bakat dinamakan juga teori sifat (trait), teori karismatik atau transformasi.Inti dari teori ini adalah bhw kepemimpinan terjadi karena sifat-sifat atau bakat yg khas yg terdapat dalam diri pemimpin yg dapat diwujudkan dlm perilaku kepemimpinan. Sifat atau bakat ini dinamakan karisma atau wibawa.Sbg contoh: Bung Karno, Adolf Hitler, Fidel Castro, Mahatma Gandi, Ibu Theresa dan Martin Luther King. Tokoh-tokoh ini memiliki sifat yg tdk dimiliki pemimpin-pemimpin lain.

  • Pemimpin-pemimpin karismatik tidak dapat disamakan dg tokoh-tokoh yg kewibawaan, kekuasaan atau kepemimpinannya bersumber atau ditopang oleh legenda-legenda, mitos, dan dongeng-dongeng. Misalnya keturunan raja, bangsawan, orang sakti, keturunan yg dianggap titisan dewa dan sebagainya.Karisma yg ditunjang oleh mitos dan legenda ini bukanlah datang dari bakat atau sifat pribadi yang bersangkutan, shg tidak dapat digolongkan dalam teori bakat yg sedang dibicarakan ini.

  • Teori bakat menurut Hourse (1977)Bahwa karisma yg berupa bakat atau sifat adalah hal yg dapat dijelaskan secara objektif ilmiah, sehingga dapat diteliti, diukur, dan dibuktikan keberadaannya.Teori bakat menurut Baas (1985)Ada faktor-faktor tambahan lain yg menyebabkan lahirnya kepemimpinan karismatik selain faktor bawaan sejak lahir yg dikemukakan oleh Hourse, yaitu faktor antesenden (hal yg mendahului terjadinya seorang pemimpin), faktor atribusi (keyakinan sendiri) dan faktor konsekuensi dari kepemimpinan.

  • 3. Teori PerilakuTeori ini memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin dalam kaitannya dengan struktur dan organisasi kelompok. Oleh karena itu, teori perilaku ini lebih sesuai untuk kepemimpinan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, karena pemimpin digariskan dengan jelas.Menurur Mintzberg (1973) mengemukakan sepuluh peran pemimpin (manajer) .

  • Peran dalam hubungan antarpribadi adalah sebagai pemimpin, penghubung dan panutan (figurehead).Peran yang berkaitan dg pemrosesan informasi adalah sebagai pemantau, penyebaran informasi dan juru bicara.Peran yg berkaitan dg pembuatan keputusan adalah sebagai wiraswasta, penyelesaian anggaran, pengalokasian sumber, dan negosiator.Bagaimana seorang pemimpin memenuhi kesepuluh peran itu, hal itu akan ditentukan bagaimana kepemimpinannya. Mereka akan memiliki kecocokan dg salah satu peran, dan biasanya mereka akan unggul dalam hal itu.

  • Menurut Page, 1985 dan Tomow, 1987 juga memusatkan teori kepemimpinannya pada peran yg dibawakan pemimpin dalam posisi manajerial. Menurutnya ada sembilan kewajiban dan tanggung jawab manajer dalam organisasi, yaitu: penyelia (supervising), perencana dan pengorganisasi, pembuat keputusan, pemantau indikator, pengendalian, perwakilan, pengkoordinasi, konsultasi, dan adminstrasi.Sebagai manajer sudah barang tentu seseorang yg dapat menduduki sembilan peran tsb., namun setiap orang memiliki kemampuan tersendiri, shg ada yg kuat di peran tertentu dan lemah di peran yang lain.

  • 4. Teori SituasionalTeori situasional berintikan hubungan antara perilaku pimpinan dan situasi dilingkungan pemimpin itu.Terdapat dua macam hubungan :1). Perilaku pemimpin yg merupakan hasil atau akibat dari situasi.2). Perilaku pemimpin merupakan penentu atau penyebab situasi.Pada hubungan pertama, pemimpin merupakan variable ikutan (dependent variable), sedangkan yg kedua masuk dalam variable bebas (independent variable).

  • a. Perilaku pemimpin sebagai akibat situasiTeori-teori yg membicarakan hal ini adalah :1). Teori peran (role theory) dari Merton (1957)disini perilaku pemimpin disesuaikan pada perannya dalam kelompok, misalnya peran seorang komandan berbeda dengan peran seorang ayah, sehingga perilaku seorang pemimpin berbeda ketika dia sedang berperan sebagai komandan dan ketika dia sedang menjadi ayah.

  • 2). Teori Harapan ( Expectancy theory) dari Nebecker & Mitchell (1974), yg mengatakan bhw pemimpin ditentukan oleh harapan kelompoknya, misalnya seorang ayah diharapkan untuk mencari nafkah bagi keluarganya, sedangkan ayah yang lain diharapkan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya.

  • 3). Teori Adaptif-Reaktif (adaptive-reactive theory) dari Osborne & Hunt (1975), yg mengatakan bhw perilaku pemimpin tdk ditentukan oleh satu faktor tertentu,tetapi oleh interaksi antara beberapa faktor dalam suatu situasi (multiple influence model). Dengan kata lain, pemimpin setiap kali menyesuaikan perilakunya pada perubahan situasi. Misalnya, perilaku komandan berbeda pada saat perang dan pada saat damai.

  • 4). Teori Pilihan Kendala (Constraints choices model) dari Stewan (1967,1976,1982) yg mengatakan bahwa perilaku pemimpina disesuaikan dengan kendala-kendala yang ada. Ia akan memilih perilaku yang kendalanya terkecil. Misalnya seorang komandan tentara dalam situasi pertempuran, jika mengambil suatu tindakan kemungkinan korban sedikit dan kemenangan akan dicapai maka komandan akan melaksanakan hal itu, namun bila sebaliknya, lebih baik menunggu sampai situasi menguntungkan.

  • b. Perilaku pemimpin sebagai Penyebab SituasiDalam teori ini pemimpin dipandang sebagai pihak yang bereaksi terhadap situasi semata-mata, tetapi dipandang sebagai pihak yang lebih aktif, yang mengambil inisiatif dan yang memberi dampak pada situasi.Teori ini dinamakan juga teori model kontingensi (contingency models).

  • Pendapat bbrp ahli tentang model kontingensiHourse & Mitchell (1974) ; mengemukakan empat tipe perilaku pemimpin, yaitu : suportif (mendukung), detektif (memberi petunjuk), partisipatif (ikut terlibat), dan orientasi prestasi (tujuan pencapaian terbaik).Hersey & Blanchard (1969,1977,1982); mengemukakan dua tipe perilaku pemimpin, yaitu: lebih mementingkan tugas (task behavior) dan lebih mementingkan hubungan (relationship behavior).

  • Kerr & Jernier (1978) menyatakan, ada dua macam variable situasi, yaitu: yang mendukung efektivitas kepemimpinan (substitutes) dan menghambat efektivitas kepemimpinan.Menghadapi dua situasi itu memiliki sikap kepemimpinan yang berbeda, yaitu ; instrumental (mengawali, merangsang) dan supartif (melanjutkan, mempertahankan).

  • Vroom & Yettom (1973) mendasarkan pada bagaimana perilaku pembuatan keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas pembuatan keputusan bawahan dan penerimaan bawahan terhadap keputusan.Ada tiga prosedur pembuatan keputusan, yaitu; otokratik (membuat sendiri), konsultasi (konsultasi terlebih dahulu), dan keputusan bersama.

  • Fiedler (1964,1967) dan Sarwono (1995), yang mengatakan bhw efektivitas kepemimpinan tergantung pada persepsi pemimpin terhadap anggota kelompoknya. Persepsi pemimpin terhadap anggotanya diukur berdasarkan pada pandangannya terhadap anggota yang paling lemah, paling rendah prestasinya atau paling tidak disukai (LPC / last preferred co-worked).Sumber: Sarwono. S.W, Psikologi Sosial, 2005, Jakarta, Balai Pustaka.

  • III. SYARAT DAN SIFAT SEBAGAI PEMIMPINBanyak sifat-sifat ideal yg dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan.Untuk memperoleh perbandingan yg luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan yg diajukan bbrp ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.

  • Menurut Dr. Roeslan Abdul GaniSeorang Pemimpin harus memiliki kelebihan dalam tiga hal dari orang-orang yang dipimpinnya, yaitu:1. Kelebihan dalam bidang ratio, artinya seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien, dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.

  • 2. Kelebihan dalam bidang rohaniah, artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.3. Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah, artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang dipimpin.

  • Menurut Terry Menyebutkan adanya delapan syarat yg harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu:1. Kekuatan atau energi; seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rohaniah shg mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yg dihadapi.2. Penguasaan emosional; seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan; seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yg manusiawi dg bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yg dihadapinya.

  • 4. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.5. Kecakapan berkomunikasi; kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.6. Kecakapan mengajar, pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.

  • 7. Kecakapan bergaul; dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.8. Kemampuan teknis kepemimpinan; mengetahui asas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi dll untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan manajerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

  • Jenderal SoehartoDalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan Panca Sila, menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:1. Ketuhanan YME, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh.2. Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri tauladan yg baik di hadapan anak buah.3. Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat untuk menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).4. Tut Wuri Handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.

  • 5. Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.6. Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.7. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.8. Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga kesamping.9. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.

  • 10. Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.11. Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.

  • Resi AbiyasaSeperti yang diajarkan oleh Resi Abiyasa kepada Ksatriya Arjuna dalam kisah-kisah Mahabrata, yaitu: Heneng, Hening, Heling, dan Hawas.1). Heneng, artinya tenang, seorang pemimpin harus memiliki sifat tenang dalam menhadapi segala persoalan. Jika mudah gelisah maka anak buah pun akan menjadi gelisah. Dengan ketenangan segala persoalan akan lebih mudah dihadapi.

  • 2). Hening artinya cipta, seorang pemimpin harus memiliki ide, prakarsa, dan kreatif.3). Heling artinya ingat atau sadar, seorang pemimpin harus selalu ingat kepada orang-orang yang dipimpinnya atau kepada rakyat.4). Hawas artinya waspada, seorang pemimpin harus selalu waspada terhadap segala sesuatu yang mungkin terjadi.

  • Sri RamaSri Rama kepada Wibisana ketika hendak menjadi raja di Alengka menggantikan Rahwana kakaknya.Dalam dunia pewayangan terdapat delapan sikap atau laku, yang disebut dengan Hasta Brata, yaitu:1. Surya Brata, seperti matahari menerangi dunia2. Bayu Brata, seperti angin memberikan kesejukan3. Indra Brata, seperti hujan yg memberikan kesuburan4. Dhana Brata, harta /kekayaan utk kepentingan bersama5. Sasi Brata, seperti bulan yg disenangi 6. Yama Brata, artinya jiwa yg tegas menegakkan keadilan7. Pasa Brata, senjata yg tdk pernah meleset 8. Agni Brata, artinya api membangkitkan semangat.

  • IV. GAYA KEPEMIMPINANIstilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang digunakan pemimpin di dalam mempengaruhi para pengikutnya.Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.Tugas : Tuliskan beberapa gaya kepemimpinan yang dapt kamu himpun beserta ciri-cirinya (karakteristik).