Ideologi Islam

16
IDEOLOGI ISLAM Ideologi dapat dipecah manjadi 2 kata yaitu : idea dan logos. Yang keduanya scara harfiyah dapat di artikan sebagai aturan atau hukum tentang ide. Plato (abad 3 SM) Menerangkan bahwa Ideologi sebagai kebenaran sejati, yang scara kasar dapat disimpulkan sebagai seperangkat nilai dan aturan atau hukum yang dipercayai dapat membantu manusia dalam menjalani hidupnya. Ada banyak sekali definisi Ideologi, Egelton(1991) dalam bukunya “Ideology” menyatakan Ideologi sebagai suatu yang kompleks. Pengertian Ideologi yang selama ini beredar adalah : Proses produksi makna-makna, tanda-tanda dan nilai-nilaidalam kehidupan sosial,Panduan gagasan yang menjadi panduan sekelompok manusia dalam bertingkahlaku mancapai tujuannya, Seperangkat nilai dan aturan tentang kebenaran yang dianggap terberi, alamiyah, universal dan menjadi tujuan bagi tingkahlaku manusia, Sistem Ide yang menyangkut filsafat, ekonomi, politik, kepercayaan, social dan ide-ide, Pemikiran yang mendasar yang tidak dibangun diatas dasar pemikiran lain. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Ideologi diartikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untukkelangsungan hidup. An-Nabhany (1953) mendefinisikan Ideologi sebagai pemikiran yang mendasar(aqidah) yang rasional yang darinya melahirkan sistem peraturan kehidupan. Dari Definisi-definisi diatas ada beberapa kesamaan arti, yaitu Ideologi sebagai Sekumpulan Ide, gagasan, pemikiran yang mendasar atau aqidah

description

ideologi islam

Transcript of Ideologi Islam

IDEOLOGI ISLAMIdeologi dapat dipecah manjadi 2 kata yaitu : idea dan logos. Yang keduanya scara harfiyah dapat di artikan sebagai aturan atau hukum tentang ide. Plato (abad 3 SM) Menerangkan bahwa Ideologi sebagai kebenaran sejati, yang scara kasar dapat disimpulkan sebagai seperangkat nilai dan aturan atau hukum yang dipercayai dapat membantu manusia dalam menjalani hidupnya. Ada banyak sekali definisi Ideologi, Egelton(1991) dalam bukunya Ideology menyatakan Ideologi sebagai suatu yang kompleks.

Pengertian Ideologi yang selama ini beredar adalah : Proses produksi makna-makna, tanda-tanda dan nilai-nilaidalam kehidupan sosial,Panduan gagasan yang menjadi panduan sekelompok manusia dalam bertingkahlaku mancapai tujuannya, Seperangkat nilai dan aturan tentang kebenaran yang dianggap terberi, alamiyah, universal dan menjadi tujuan bagi tingkahlaku manusia, Sistem Ide yang menyangkut filsafat, ekonomi, politik, kepercayaan, social dan ide-ide, Pemikiran yang mendasar yang tidak dibangun diatas dasar pemikiran lain.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Ideologi diartikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untukkelangsungan hidup. An-Nabhany (1953) mendefinisikan Ideologi sebagai pemikiran yang mendasar(aqidah) yang rasional yang darinya melahirkan sistem peraturan kehidupan. Dari Definisi-definisi diatas ada beberapa kesamaan arti, yaitu Ideologi sebagai Sekumpulan Ide, gagasan, pemikiran yang mendasar atau aqidah yang lahir sebuah sistem, aturan atau nilai untuk dijadikan rujukan atau panduan manusia dalam menjalankan kehidupannya.

Ideologi Islam lahir berdasar akidah Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna dan diperuntukkan bagi manusia.

Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadist. Dari keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang menuntun dan mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan adanya hari perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan aturan hidup yang bersumber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat individu ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan,seluruhnya ada diatur dalam Islam. Jadi agama Islam mempunyai peraturan hidup.Seperti Hukum Muamalah (Sistem Ekonomi Islam, Sistem Pentadbiran, Sistem Sosial, Pendidikan Islam) dan Hukum Uqubat (Hudud, Qisas, Takzir dan Mualafat) merupakan peraturan hidup sesama manusia. Manakala peraturan manusia dengan diri sendiri seperti makan minum dan pakaian serta peraturan manusia dengan Allah mencakupi ibadah dan aqidah. Peraturan ini yang diciptakan oleh Allah biasanya dipanggil syarak. Disamping itu Muhammad itu pesuruh Allah, Al Quran itu kalam Allah dan seperti pembaca sedia maklum tentang Rukun Iman & Rukun Islam.

Ciri ideologi Islam

Sumber

: Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW

Dasar Kepemimpinan Ideologi: La ilaha illallah ( menyatukan antara hukum Allah SWT dengan kehidupan )

Kesesuaian dengan fitrah

: Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala aturan ataupun harus berasal dari Allah SWT lewat wahyu-NyaPembuat hukum dan aturan

: Allah SWT lewat wahyu-Nya, Akal manusia menggali fakta dan memahami hukum dari wahyuFokus

: Individu merupakan salah satu anggota masyarakat Individu diperhatikan demi kebaikan masyarakat dan masyarakat untuk kebaikan individu.Ikatan perbuatan

: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro'. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro'.Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT, sebagaimana telah dibahas.Tolok ukur kebahagiaan

: Mencapai ridho Allah SWT, yang terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan.Kebebasan pribadi dalam berbuat : Distandarisasi oleh hukum syaro'. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh dilakukan.Pandangan terhadap masyarakat : Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama.Dasar perekonomian : Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi.Kemunculan sistem aturan : Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami permasalahan, lalu menggali hukum dari Al Qur'an dan As Sunnah.

Tolok ukur : Halal dan haram.Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat.Selain dari ciri-iri diatas, ideologi Islam memiliki beberapa karakteristik. Antara lain:

Ide Aqidah 'aqliyyah

: Rukun imanEtika : Jalan yang LurusPenyelesaian masalah hidup : Identetan hukum dalam ibadah, sosial masyarakat, ekonomi, pemerintah, pendidikan, pengadilan, dan akhlakMetodePenerapan

: Khilafah Islamiyah.Penjagaan : Hukum Islam.Penyebarluasan ideologi : Dakwah dan jihad.

Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah berasal dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan ridha-Nya, dan setelah meninggal kembali kepada Nya dengan pertanggungjawaban.Islam sebagai Ideologi

Islam mempunyai keunikan dibanding dengan agama lain, dari segi wilayah ajarannya, Islam tidak hanya mengurusi urusan Ruhiyah (ritual-spiritual), akan tetapi meliputi juga masalah Siyasiyah (politik). Atau dengan kata lain Islam adalah aqidah spiritual dan politik (al-aqidah ar-ruhiyah was-siyasiyah). Al-aqidah ar-ruhiyah adalah aqidah atau ajaran yang mengatur masalah yang berhubungan dengan akhirat, seperti surga, neraka, pahala,dan dosa. Termasuk didalamnya masalah ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, dll. Sedangkan al-aqidah as-siyasiyah adalah aqidah atau ajaran yang mengatur urusan kehidupan, seperti politik, ekonomi, social, pemerintahan, pendidikan, layanan kesehatan, persangsian/hukum.

Kedua aqidah atau ajaran tersebuut berasas pada aqidah (pemikiran dasar) yang sama yaitu aqidah Islam. Jadi jika kita melihat pada definisi-definisi ideology diatas jelas Islam adalah sebuah agama sekaligus Ideologi. Islam bukanlah sekadar agama ritual yang mengatur masalah tatacara ibadah saja seperti agama-agama lain. Sebagai agama dan Ideologi, islam adalah ajaran yang mengandung aqidah dan sistem, atau dalam istilah lain Islam adalah ajaran yang yang mengandung aqidah dan Syariah.

Aqidah yang dimaksud disini adalah keimanan kepada Allah, malaikat, Rasul, kitab, Hari Kiamat, serta Qadha dan Qadar. Sedangkan Syariah adalah sekumpulah hukum Syara yang mengatur seluruh masalah manusia. Syariah Islam merupakan hukum yang mencakup semua urusan, dengan sumber utamanya al-Quran dan as-Sunnah.

dan kami turunkan kepada muy kitab ini untuk menerangkan semua perkara(TQS. An-Nahl:89). Hari ini telah ku sempurnakan agama kamu dan telah ku cukupkan nikmat-Ku untukmu, serta aku Ridha Islam sebagai Dien mu(TQS. Al-Maidah: 3). Rasulullah Muhammad SAW. Adalah contoh manusia yang mengemban Islam sebagai Ideologi. Aisyah ra. Menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah adalah al-Quran, jadi apasaja yang beliau kerjakan adalah datang dari al-Quran sebagai sumber hukum utama Ideologi Islam. Penerapan ideologi IslamIslam memandang masyarakat sebagai individu yang terkait dan tidak dapat dipisahkan dari jamaah ibarat satu bahagian anggota tubuh. Serta jamaah pula tidak dapat dipisahkan dari individu-individu. Masyarakat itu terdiri daripada manusia, pemikiran, perasaan dan peraturan (sistem) yang mengikat perbuatan dan tingkahlaku.

Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintahan Islam sejak tahun 622 Masehi di Madinah oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sepanjang riwayatnya, ideologi ini mampu memberikan solusi dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Namun, ideologi Islam tidak lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat runtuhnya khilafah Turki Utsmani. Sejak saat itu, Islam sebagai ideologi tidak lagi diterapkan secara menyeluruh.KERAJAAN MELAYU

Pada masa awal (sebelum abad ke IV masehi) berita- berita Cina mengenai daerah ini masih sangat langkah. Menginjak abad ke V keterangan mengenai Asia Tenggara khususnya tentang wilayah sekitar selat Malaka, mulai meningkat dan menunjukan bahwa berita tersebut berasal dari pengunjungnya sendiri. Menurut Lapian hal ini membuktikan bahwa pelayaran orang Cina ke daerah ini semakin banyak, dan mencerminkan pula keramaian pelayaran di kawasan ini yang semakin meningkat. Jika sebelumnya pelayaran Cina dan orang asing lainnya dihubungkan dengan perdagangan antara negeri Cina dengan India dan kawasan Asia Barat, kawasan ini hanya berperan sebagai tempat singgah dalam jalur perdagangan masa kuno yang dikenal sebagai jalur sutra (Lapian, 1992: 4)keberadaan kerajaan Melayu, pertama berasal dari kitab sejarah dinasti Tang didapatkan keterangan adanya utusan dari melayu datang ke Cina pada tahun 644 dan 645, jika ini terjadi dapat dikatakan ketika itu kerajaan Melayu sudah menancapkan kekuatan dan kekuasaan sebagai kerajaan yang telah menjalin hubungan dengan bangsa luar. Kedua, berita yang lebih menarik dan lebih jelas berasal dari kisah perjalanan I-tsing, seorang pendeta Budha dari Cina yang pernah tinggal di Sriwijaya cukup lama. Dalam perjalanannya dari Kanton di Cina ke Nagapattam di India dalam tahun 671/672 ia singgah dulu di She-li-fo- she untuk belajar bahasa sanskerta selama enam bulan. Dari sini ia menuju Mo-lo-yeu, di mana ia tinggal selama dua bulan, untuk kemudian meneruskan perjalanannya ke Chieh-cha (Kedah)dan selanjutnya ke India. Dalam perjalanan pulangnya pada tahun 685 ia singgah lagi di Mo-lo-yeu, yang telah menjadi She-li-fo-she, selama enam bulan. Kisah perjalanan I-tsing ini memberi gambaran bahwa melayu adalah tempat persinggahan yang cukup penting,karena tidak dilewati begitu saja, baik dalam pelayaran dari Cina ke India maupun sebaliknya.

Adapun letaknya dari bandar Melayu itu, kiranya dapat disimpulkan dari keterangan mengenai arah pelayaran yang diceritakan I-tsing. Pelayaran dari Sriwijaya ke melayu memakan waktu lima belashari, dan demikian juga dari Melayu ke Kedah. Hanya saja dari melayu ke Kedah orang harus berganti arah (Soekmono, 1992: 2-3).Menurut Coedes,penentuan letak kerajaan Melayu secara tepat sudah bertahun-tahun lamanya menjadi pokok pembicaraan. I-tsing menjadi petunjuk bahwa letak kerajaan melayu dekat dengan Che-li-fo-che (nama yang dipakai bangsa Cina untuk menyebut kerajaan Palembang sebelum dipakai nama San-fo-tsi). Berkat sebuah pasal dalam tulisan I-tsing, pencaplokan melayu oleh Che-li-fo-che dapat ditentukan waktunya yaitu antara tahun 672-675 (Coedes, 1989: 10).

I-tsing menyinggung adanya kerajaan Melayu, yang kemudian menjadi bagian dari kerajaan Sriwijaya dan terletak antara Sriwijaya dengan Kedah. Selanjutnya I-tsing menuliskan negara-negara di laut selatan yang memeluk agama Budha, terutama aliran Hinayana, di antaranya menurut I-tsing melayu,menyimak dari keterangan I-tsing maupun catatan Cina lainnya, kerajaan Melayu yang dikunjungi I-tsing tahun 672 dalam pelayaraanya ke Nalanda terletak di dekat sungai Batanghari, sama dengan kota Jambi sekarang. Dengan kata lain dalam abad ke-7 kota Jambi bernama Melayu. Nama Jambi baru muncul pada abad ke 9 tepatnya pada tahun 853 masehi (Hanafiah, 1992:1). KESULTANAN1. Di Siak Riau terdapat Kesultanan Siak Sri Inderapura yang merupakan sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Kerajaan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung bergelar Sultan Abdul Jalil pada tahun 1723, setelah sebelumnya terlibat dalam perebutan tahta Johor. Bangunan istana ini memiliki perpaduan arsitektur Melayu-Arab-Eropa. Dijuluki sebagai istana Matahari Timur dan bernama asli Assiyaratul Hasyimiah. Pada dinding istananya dihiasi keramik yang didatangkan dari Perancis.

Selain itu Istana Siak berlantai dua, dimana di lantai bawah terbagi menjadi enam ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan sekaligus ruang pesta. Sementara lantai atas meliputi 9 ruangan untuk Sultan dan ruang untuk tamu kerajaan.

Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera dan Kalimantan. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia.2. Pulau Penyengat Sejarah Pulau Penyengat dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Dahulunya pulau ini merupakan tempat persinggahan para pelaut dikarenakan di pulau ini tersedia banyak air tawar. Penyengat berasal dari kata sengat, karena dulu para pelaut yang sedang mengambil air bersih di pulau itu selalu diserang semacam lebah. Letaknya yang strategis sangat baik bagi pertahanan negeri Riau. Pada tahun 1803 Pulau Penyengat telah dibina dari sebuah pusat pertahanan negeri menjadi tempat kedudukan Yang Dipertuan Muda Kesultanan Riau-Lingga. Pada tahun 1900 Sultan Riau-Lingga memindahkan pusat kerajaan ke Pulau Penyengat. Di antara Kesultanan Melayu yang pernah berdiri di kawasan Riau, Kesultanan Riau-Lingga menyumbangkan peran terbesar pada perkembangan bahasa Melayu, terutama sebagai bahasa tulis. Salah satu karakter peradaban yang dipengaruhi ajaran Islam adalah menyebarnya kemampuan dan tradisi tulis baca pada semua kalangan, bukan hanya di kalangan kerajaan. Tokoh intelektual yang paling dikenal adalah Raja Ali Haji yang telah melahirkan karya-karya besar seperti Gurindam Dua Belas, Tuhfat al-Nafis, Bustan Al-Katibin dan Kitab Pengetahuan Bahasa yang menjadikan bahasa Melayu sebagai lingua franca (bahasa perhubungan). Maraknya perkembangan dunia tulis menulis di Riau-Lingga juga didukung oleh tersedianya sarana pendukung seperti percetakan dan penerbitan Mathbaah al-Riuwiyahdan kelompok diskusi yang paling terkenal adalah Rusdiyah Club. Peranan Pulau Penyengat berakhir tatkala Sultan Riau-Lingga terakhir Sultan Abdul Rahman Muazam Syah meninggalkan Pulau Penyengat mengungsi ke Singapura karena tidak bersedia menandatangani kontrak yang isinya menghilangkan hak dan kekuasaan raja. Sultan memerintahkan kepada rakyatnya untuk menghancurkan bangunan-bangunan yang ada agar tidak diduduki oleh Belanda. Itulah sebabnya sisa-sisa kebesaran dan keagungan Kerajaan Riau-Lingga sudah pupus hanya tinggal puing-puing. Diantara puing-puing yang ada, masih dapat ditandai, antara lain (Gambar 2 sampai dengan Gambar 6) : Sebuah mesjid yang terawat dengan baik; Empat buah kompleks makam; Dua buah bekas istana dan beberapa buah gedung lama; dan Benteng, sumur, dan sebagainya.

Gambar 1. Mesjid Raya Penyengat

(atas) dan Makam Engku Puteri

HamidahGambar 2. Bekas Istana Raja Ali

Marhum Kantor (kanan) dan Gedung

Tengku Bilik

Gambar 3. Makam Raja Haji Fisabilillah

Gambar 4. Makam Embung Fatimah

Gambar 5. Gedung Mesiu

Gambar 6. Makam Raja Abdurrahman

Gambar 7. Perigi Puteri dan Makam Raja JaafarEngku Puteri Hamidah

Sejarah Riau mencatat, Engku Putri Raja Hamidah adalah Putri Raja Syahid Marhum Teluk Ketapang Yang Dipertuan Muda Riau ke-IV yang termashur sebagai pahlawan Riau dalam menantang penjajahan Belanda. Sebagai putri tokoh ternama, Engku Putri besar peranannya dalam pemerintahan kerajaan Riau sebab selain memegang regalia (alat-alat kebesaran kerajaan)

Beliau juga seorang permaisuri Sultan Mahmud. Sebagai pemegang regalia kerajaan, beliau sangat menentukan dalam penobatan sultan karena penobatan haruslah dengan regalia kerajaan. Engku Putri pernah pula melakukan perjalanan ke beberapa daerah lain seperti Sukadan, Mempawah, dan lain-lain untuk mempererat tali persaudaraan antara kerajaan Riau dengan kerajaan yang dikunjunginya.

Engku Putri mangkat di Pulau Penyengat pada Juli 1884. Makamnya terletak di Pulau Penyengat, terbuat dari beton, dan dikelilingi pagar tembok. Dahulu atap bangunan makam dibuat bertingkat-tingkat dengan hiasan yang indah. Di kompleks ini terdapat pula makam tokoh terkemuka kerajaan Riau seperti makam Raja Haji Abdullah ( Marhum Mursyid), Yang dipertuan muda Riau IX, makam Raja Ali Haji, pujangga Riau yang terkenal dengan Gurindam 12, makam Raja Haji Abdullah, makam-mahkamah Syariah Kerajaan Riau-Lingga, makam Tengku Aisyah Putri Yang Dipertuan Muda Riau IX dan kerabat-kerabat Engku Putri yang lain. Selain makam Engku Putri terdapat juga makam-makam pembesar istana kerajaan yang lain terletak menyebar di Pulau Penyengat seperti makam Raja Jaafar, makam Raja Abdurrahman, bekas istana Sultan Abdurahman Muazzamsyah,dan istana Raja Ali Marhum.

Kompleks makam Raja Jaafar adalah komplek makam yang baik diantara makam lainnya. Dinding-dindingnya dilapisi dengan pilar dan kubah kecil di sampingnya terdapat kolam tempat berwudhu. Raja Jaafar adalah anak Raja Haji Fisabilillah merupakan Yang Dipertuan Muda VI. Dalam kompleks makam Raja Jaafar juga terdapat makam Raja Ali Yang Dipertuan Muda VIII. Merupakan figur yang taat beribadah. Pada masa pemerintahannya, ia mewajibkan kaum laki-laki melaksanakan shalat Jumat dan mewajibkan kaum wanita menggunakan busana muslim.Raja Abdurrahman

Raja Abdurrahman adalah Yang Dipertuan Muda ke VII Kerajaan Riau Lingga, ia yang membangun mesjid. Pada masa pemerintahannya terjadi pengacauan oleh bajak laut dan campur tangan pihak Inggris yang mempersulit kedudukan Raja Abdurrahman.

Beliau wafat pada 1843 dengan gelar Post Humous adalah Marhum Kampung Bulang. Makamnya terletak di atas sebuah bukit yang memaparkan pemandangan pada mesjid yang dibangunnya.

Bangunan bekas istana Sultan Abdurrahman Muazamsyah yang terakhir ini hanya berupa puing-puing belaka, istana ini disebut Kedaton dengan lapangan luas disekitarnya. Istana ini mulai rusak sejak Sultan Abdurrahman (1833-1911). Meninggalkan penyengat karena dimusuhi Belanda akibat sikap beliau menentang pemerintahan Belanda tahun 1911. Beliau pindah ke Daik, kemudian meninggalkan Daik, selanjutnya bermukim di Singapura. Sejak itulah istana ini terlantar dan akhirnya runtuh. Istana Kantor adalah istana Raja Ali Yang Dipertuan Muda Riau VIII (1844-1857) disebut juga Marhum Kantor. Istana ini berada di bagian tengah Pulau Penyengat, sekitar 150 m sebelah barat daya Mesjid Raya Sultan Riau Penyengat.

Istana ini sebagian sudah hancur yang tersisa hanya bangunan induknya. Bangunan utama merupakan bangunan bertingkat dua yang pada mulanya merupakan kantor Raja Ali Haji. Seluruh area bangunan dibatasi dengan tembok keliling yang mempunyai tiga buah pintu masuk dari afrah barat, utara, dan timur. Pintu gapura berupa gapura yang sekaligus berfungsi sebagai penjagaan dan pengintaian.

DAFTAR PUSTAKA

Buku : Sejarah Nasional Indonesia III/Marwati Djoened Poesponegoro:Nugroho,Cetakan ke-2-Edisi Pemutak Hiran,Jakarta : Balai Pustaka,2008http://www.mushabbinumair-ibs.sch.id/2013/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.htmlhttp://eprints.unsri.ac.id/3682/1/3._PERTUMBUHAN_KERAJAAN_MELAYU_SAMPAI_MASA_ADITYAWARMAN.pdfhttp://www.myjurnal.my/filebank/published_article/24027/Article_5.PDFhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=255340&val=6913&title=ISLAM%20%20DAN%20%20BUDAYA%20MELAYU:%20DALAM%20MEWUJUDKAN%20VISI%20%20INSTITUT%20SENI%20%20INDONESIA%20%28ISI%29%20PADANGPANJANGhttp://journalarticle.ukm.my/3186/1/1.pdfhttp://umrefjournal.um.edu.my/filebank/articles/2989/02%20Bil%206%20PensejarahanIslamdiAlamMelayu_DrArbaiyah.pdfhttp://lifestyle.okezone.com/read/2011/08/20/408/494246/susuri-kerajaan-melayu-islam-terbesar-di-riau