IDENTIFIKASI PROSES KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI DALAM ... · kinerja dan observasi hasil LKS...
Transcript of IDENTIFIKASI PROSES KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI DALAM ... · kinerja dan observasi hasil LKS...
IDENTIFIKASI PROSES KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI DALAM
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI HUKUM ARCHIMEDES
STUDI KASUS DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA DAN SMA NEGERI
1 PRAMBANAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
Oleh:
Elty
NIM : 131424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
IDENTIFIKASI PROSES KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI DALAM
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI HUKUM ARCHIMEDES
STUDI KASUS DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA DAN SMA NEGERI
1 PRAMBANAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
Oleh:
Elty
NIM : 131424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ I can do all things through Christ who strengthens me”
(Philippians 4:13)
“He has made everything beautiful in its time”
(Ecclesiastes 3:11a)
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbing
disetiap langkahku dengan cinta kasih
Bpk. Daniel Rotak dan Ibu Nurhayati Polang
Hence Denny, Lenny Donny, Yance Denny, Erwin Denny
Yang selalu memberi motivasi dan dukungan lewat doa dan materi
Keluarga besar GKN Gloria
Keluarga besar Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Penulis
Elty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma,
Nama : Elty
NIM : 131424057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
IDENTIFIKASI PROSES KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI DALAM
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI HUKUM ARCHIMEDES
STUDI KASUS DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA DAN SMA NEGERI
1 PRAMBANAN
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data,mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain, untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya atau meminta royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Denikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tangga 31 Juli 2017
Yang menyatakan
( Elty )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Elty. 2017. Identifikasi Proses Kognitif Siswa SMA Kelas XI Dalam Model
Pembelajaran Inkuiri Materi Hukum Archimedes Studi Kasus Di SMA Negeri
11 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Prambanan. Skripsi Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses kognitif siswa saat
melakukan eksperimen mengenai materi hukum Archimedes. Kegiatan eksperimen
dirancang dalam model pembelajaran Inkuiri. Identifikasi proses kognitif siswa
dilakukan dengan mengacu pada taksonomi Bloom hasil revisi Anderson dan
Krathwohls.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei –
Juni 2017. Responden berjumlah empat orang siswa SMA kelas XI yang berasal
dari dua SMA yang berbeda. penelitian dilaksanakan secara langsung tanpa
pemberian materi terlebih dahulu. Data proses kognitif siswa diperoleh dari hasil
observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan dua tahap yaitu obervasi
kinerja dan observasi hasil LKS (Lembar Kerja Siswa). Lembar kerja siswa yang
digunakan dibuat sesuai dengan sintaks pembelajaran Inkuiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Eksperimen yang didesain dalam
model pembelajaran inkuiri dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang memperlihatkan bahwa semua
responden teridentifikasi pada tahap High Order Thinking Skills.
Kata kunci: Identifikasi, High Order Tingking Skills, Taksonomi Bloom revisi
Anderson dan Krathwohls
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Elty. 2017. Identification of Cognitive Process High School Students Class XI
in Model Inquiry Learning Law Material Archimedes Case Study In SMA
Negeri 11 Yogyakarta and SMA Negeri 1 Prambanan. Thesis Physics
Education Program, Department of Mathematics and Natural Sciences
Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta
This research aims to identify students' cognitive processes while
conducting an experiment in the Archimedes Law. These experimental activities
are designed using Inquiry learning model. It is referring to the Bloom's taxonomy
which is revised by Anderson and Krathwohls.
This research is a qualitative research. It conducted in May - June 2017. The
respondents were four high school students from class XI who came from two
different senior high schools. Research is carried out directly without the provision
of material first. Student cognitive process data obtained from observation and
interview. The observations were conducted in two stages: observation of
performance and observation of LKS results (Student Worksheet). The student
worksheets made in accordance with the Inquiry learning syntax.
The results show that: Experiments designed in the inquiry model can train
students' high-order thinking skills. This evidenced by the results of the analysis
showing that all respondents identified at the stage of High Order Thinking Skills.
The cognitive processes identified in the learning activities which designed in the
Inquiry learning model include: recognizing, recalling, interpreting, explaining,
executing, and implementing which are a low-level thinking stages. Organizing,
attributing, examining, and formulating which are the stages of high-level thinking.
Keywords: Cognitive Process, The Revision of Bloom’s Taxonomy by Anderson
and Krathwohls, Inquiry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul Identifikasi Proses Kognitif Siswa SMA
Kelas XI Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Materi Hukum Archimedes
Studi Kasus di SMA Negeri 11 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Prambanan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga
dalam kesempatan ini peneliti menghaturkan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP USD sekaligus dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan Staf sekretariat JPMIPA, yang
telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
3. Kepala Sekolah, guru dan karyawan serta siswa-siswi kelas XI SMA
Negeri 11 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Prambanan, yang telah
membantu dalam penelitian ini.
4. Orangtua dan saudara-saudariku yang banyak memberikan motivasi dan
dukungan baik melalui doa maupun materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Kelompok skripsi, Hana Viviana dan Mardius Deli yang bersama-sama
saling membantu dan berbagi ilmu selama menyelesaikan tugas akhir
ini.
6. Seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2013 Universitas
Sanata Dharma yang telah berjuang dalam kebersamaan guna
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat pembaca
khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Penulis
Elty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvi
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Batasan Masalah........................................................................................ 4
D. TujuanPenelitian ....................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................. 6
LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 6
A. Kategori Dimensi Kognitif ........................................................................ 6
B. Model Pembelajaran Inkuiri .................................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Materi Hukum Archimedes ..................................................................... 25
BAB III ......................................................................................................................... 30
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................. 30
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 30
B. Responden Penelitian .............................................................................. 30
C. Desain Penelitian ..................................................................................... 31
D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 32
E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 32
F. Metode Analisis Data .............................................................................. 33
BAB IV .......................................................................................................................... 39
DATA DAN ANALISIS .............................................................................................. 39
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 39
B. Analisis Data ........................................................................................... 39
Tahapan Proses Kognitif Responden A ............................................ 45
Tahapan Proses Kognitif Responden B............................................. 61
Tahapan Proses Kognitif Responden C............................................. 78
Tahapan Proses Kognitif Responden D ............................................ 95
C. Rangkuman Pembahasan Keempat Responden ....................................105
D. Implikasi ................................................................................................110
E. Keterbatasan Penelitian .........................................................................114
BAB V ......................................................................................................................... 115
PENUTUP .................................................................................................................. 115
A. Kesimpulan ...........................................................................................115
B. Saran ......................................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Enam kategori pada dimensi proses kognitif. ........................................ 7
Tabel 3. 1 Indikator proses kognitif ..................................................................... 34
Tabel 3. 2 Koding Indikator Proses Kognitif ........................................................ 36
Tabel 4. 1 Transkrip Observasi Kinerja responden A ........................................... 40
Tabel 4. 2 Transkrip Observasi LKS .................................................................... 42
Tabel 4. 3.Transkrip Observasi Kinerja responden B ........................................... 56
Tabel 4. 4 Transkrip Observasi LKS .................................................................... 58
Tabel 4. 5 Transkrip Observasi Kinerja Responden C .......................................... 73
Tabel 4. 6 Transkrip Hasil Observasi LKS ........................................................... 75
Tabel 4. 7 Transkrip Observasi Kinerja Responden D ......................................... 90
Tabel 4. 8 Transkrip Hasil Observasi LKS ........................................................... 92
Tabel 4. 9 Rangkuman Pembahasan Proses Kognitif Keempat responden ........ 108
Tabel 4. 10 Pembahasan hubungan tahapan pembelajaran Inkuiri terhadap proses
kognitif yang muncul pada keempat responden. ................................................. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Menghitung gaya apung ................................................................... 25
Gambar 4. 1 Rumusan masalah ........................................................................................ 42
Gambar 4. 2 Hipotesis ....................................................................................................... 42
Gambar 4. 3 Penulisan simbol dan besaran ...................................................................... 43
Gambar 4. 4 Konversi satuan volume dari ml ke m3 ........................................................ 43
Gambar 4. 5 Persamaan gaya ke atas ................................................................................ 43
Gambar 4. 6 Persamaan Vfluida yang dipindahkan ........................................................................ 43
Gambar 4. 7 Penjelasan Gaya ke atas ............................................................................... 44
Gambar 4. 8 Penjelasan Gaya ke atas ............................................................................... 44
Gambar 4. 9 Data hasil pengukuran volume ..................................................................... 48
Gambar 4. 10 Ilustrasi benda dalam sebuah wadah .......................................................... 50
Gambar 4. 11 Keterangan pertama yang dituliskan responden ......................................... 51
Gambar 4. 12 Keterangan ke-2 yang dituliskan responden .............................................. 51
Gambar 4. 13 Rumusan masalah....................................................................................... 58
Gambar 4. 14 Hipotesis ..................................................................................................... 58
Gambar 4. 15 Penulisan simbol ........................................................................................ 59
Gambar 4. 16 Konversi satuan volume dari ml ke m3 ..................................................... 59
Gambar 4. 17 Persamaan gaya ke atas .............................................................................. 59
Gambar 4. 18 Persamaan Vfluida yang dipindahkan ...................................................................... 59
Gambar 4. 19 Penjelasan gaya ke atas .............................................................................. 60
Gambar 4. 20 Kesimpulan responden B ........................................................................... 60
Gambar 4. 21 Keterangan yang dituliskan responden ...................................................... 68
Gambar 4. 22 Analisis ....................................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 4. 23 Rumusan Masalah Responden C ................................................................ 75
Gambar 4. 24 Hipotesis ..................................................................................................... 75
Gambar 4. 25 Penulisan Simbol ........................................................................................ 75
Gambar 4. 26 Konversi satuan volume dari ml ke m3 ...................................................... 76
Gambar 4. 27 Persamaan gaya ke atas .............................................................................. 76
Gambar 4. 28 Persamaan Vfluida yang dipindahkan ...................................................................... 76
Gambar 4. 29 Faktor yang mempengaruhi berat ............................................................... 77
Gambar 4. 30 Hasil kesimpulan responden C ................................................................... 77
Gambar 4. 31 Data hasil pengukuran volume ................................................................... 80
Gambar 4. 32 Keterangan yang dituliskan responden ...................................................... 85
Gambar 4. 33 Analisis ....................................................................................................... 87
Gambar 4. 34 Rumusan masalah....................................................................................... 92
Gambar 4. 35 Hipotesis ..................................................................................................... 92
Gambar 4. 36 Penulisan Simbol ........................................................................................ 93
Gambar 4. 37 Konversi satuan volume dari ml ke m3 ...................................................... 93
Gambar 4. 38 Persamaan gaya ke atas .............................................................................. 93
Gambar 4. 39 Persamaan Vfluida yang dipindahkan ...................................................................... 93
Gambar 4. 40 Hasil kesimpulan responden D ................................................................... 94
Gambar 4. 41 Data hasil pengukuran volume ................................................................... 97
Gambar 4. 42 Keterangan yang dituliskan responden .................................................... 100
Gambar 4. 43 Analisis data pada LKS ............................................................................ 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Lembar Kerja Siswa .................................................................... 119
LAMPIRAN II Lembar Pengerjaan Responden A ............................................. 122
LAMPIRAN III Lembar Pengerjaan Responden B ............................................ 125
LAMPIRAN IV Lembar Pengerjaan Responden C ............................................ 128
LAMPIRAN V Lembar Pengerjaan Responden D ............................................. 131
LAMPIRAN VI Transkrip Wawancara .............................................................. 134
LAMPIRAN VII Transkrip Wawancara ............................................................. 137
LAMPIRAN VIII Transkrip Wawancara............................................................ 141
LAMPIRAN IX Transkrip Wawancara .............................................................. 144
LAMPIRAN X Lembar Validasi ........................................................................ 147
LAMPIRAN XI Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA N 11
Yogyakarta .......................................................................................................... 150
LAMPIRAN XII Surat Telah Melakukan Penelitian di SMA 1 Prambanan ...... 151
LAMPIRAN XIII Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan .......................... 152
LAMPIRAN XIV Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan .......................... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tema pengembangan kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan
Indonesia yang produktif , kreatif, inovatif dan efektif melalui penguatan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegritas (Trianto, 2014:9).
Untuk mencapai tema tersebut, dibutuhkan proses pembelajaran yang
mendukung kreativitas, yang mengedepankan pengalaman personal melalui
proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menitik beratkan pada
pendekatan scientific education, Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, dan mengkomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang “ditemukan” (Daryanto, 2014:51).
Pembelajaran dengan metode saintifik juga melibatkan proses-proses
kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (Daryanto, 2014:
53). Salah satu model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik adalah model Inkuiri.
Model inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman pada
tahun 1962, yang memandang hakikat belajar sebagai latihan berpikir melalui
pertanyaan-pertanyaan. Gulo seperti yang dikutip oleh Trianto (2014)
menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa secara sistematis,
kritis, logis dan analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri. Penelitian yang berhubungan dengan proses
kognitif yang dilakukan oleh Tria Endah Fajariani dan Ismono yang di
publikasikan oleh Unesa Journal of Chemistry Education, mengenai
penerapan model pembelajaran Inkuiri pada materi pokok Larutan Penyangga
untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Plemahan Kediri, mengatakan bahwa penerapan model inkuiri dapat
membangun struktur kognitif siswa.
Pembelajaran inkuiri sangat dianjurkan karena memiliki beberapa
keunggulan, salah satu diantaranya yaitu pembelajaran yang menekankan
pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Pembelajaran ini juga memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka (Shoimin, 2014:86). Dari beberpa keunggulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersebut diharapkan model pembelajaran inkuiri dapat mengidentifikasi proses
kognitif siswa terlebih khusus pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
(High Order Thinking Skills).
Materi yang digunakan pada penelitian ini mengenai hukum
Archimedes. Pemilihan materi fisika berdasarkan beberapa pertimbangan
diantaranya yaitu karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
tidak memberikan treatmen maka diberikan materi fisika yang sudah pernah
diajarkan oleh guru. Selain itu materi hukum Archimedes sangat sesuai jika
diberikan dengan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan
saintifik. Untuk itu peneliti menggunakan materi Archimedes dalam model
pembelajaran inkuiri.
Penggunaan model pembelajaran Inkuiri pada materi Archimedes
diharapkan dapat mengidentifikasi proses kognitif siswa. Siswa dengan
kemampuan berpikir tingkat rendah akan teridentifikasi apabila
memperlihatkan proses-proses kognitif seperti; Mengingat, Memahami, dan
Mengaplikasikan, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
akan teridentifikasi apabila memperlihatkan proses – proses kognitif seperti;
Menganalisis, Mengevaluasi, Mencipta.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang identifikasi proses kognitif siswa SMA dalam model pembelajaran
Inkuiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, maka masalah yang ingin diteliti
yaitu:
1. Proses kognitif apa yang teridentifikasi pada siswa saat melakukan
eksperimen mengenai materi Hukum Archimedes yang didesain
dengan model pembelajaran inkuiri?
2. Apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa?
C. Batasan Masalah
Prioritas utama ialah proses kognitif yang terlihat pada siswa saat
melakukan eksperimen mengenai materi Archimedes dalam model
pembelajaran inkuiri. Aktivitas yang dilakukan diatur sedemikian rupa
sehingga memberikan ruang kepada siswa untuk melatih kemampuan berpikir
siswa, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini diterapkan
dalam sebuah kelas khusus untuk siswa kelas XI.
D. TujuanPenelitian
1. Mengidentifikasi proses kognitif siswa saat melakukan eksperimen
mengenai materi Hukum Archimedes.
2. Melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (High Order
Thinking Skills) dalam model pembelajaran Inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui proses kognitif siswa dalam menyelesaikan
sebuah eksperimen untuk menemukan sendiri jawaban dari
rumusan masalah yang dibuat.
b. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model Inkuiri dapat
menjadi salah satu referensi metode mengajar guru-guru untuk
dapat dikembangkan dalam melatih kemampuan berpikir tingakt
tinggi siswa.
2. Bagi siswa
Siswa dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
menyelesaikan sebuah eksperimen untuk menemukan sendiri
jawaban dari rumusan masalah yang dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kategori Dimensi Kognitif
Perilaku kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi atau tertinggi yaitu
berpikir (thinking). Diaktakan demikian karena berpikir merupakan bentuk
pengenalan dengan memanipulasi sejumlah konsep terutama dalam tatanan
konsep abstrak. Dalam kajian psikologi, kognitif didefinisikan sebagai
suatu proses mental dalam mengeksplorasi peta pengalaman yang
merupakan suatu keterampilan bertindak dengan kecerdasan sebagai
sumber daya penalaran. Proses berpikir berlangsung melalui moda – moda
kognitif yang meliputi pengamatan, ingatan, pembentukan konsep,
pemberian respon, menganalisis, membandingkan, imajinasi, dan
penimbangan (judging) (Surya, 2015: 117).
Lorin Anderson, Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitif
memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil
perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama
Revisi Taksonomi Bloom (Kuswana. 2014:109). Taksonomi Bloom yang
terdiri dari enam level kognitif yaitu mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi direvisi menjadi mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, evaluasi, dan mencipta. Sama
seperti sebelum revisi, tiga level pertama (terbawah) merupakan Low order
Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya merupakan High Order
Thinking Skill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Setiap proses kognitif memiliki kategori-kategori. Kategori –
kategori dalam dimens proses kognitif itu dijelaskan dalam tabel berikut
(Anderson. 2010).
Tabel 2. 1 Enam kategori pada dimensi proses kognitif dan proses kognitif terkait.
Kategori dan proses
kognitif Nama lain Definisi
1. MENGINGAT adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka
panjang
1.1 Mengenali Mengidentifikasikan Menempatkan pengetahuan dalam
memori jangka panjang yang sesuai
dengan pengetahuan tersebut.
1.2 Mengingat
kembali
Mengambil Mengambil pengetahuan yang relevan
dari memori jangka panjang.
2. MEMAHAMI adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa
yang diucapakan, ditulis, dan digambar oleh guru.
2.1 Menafsirkan Mengklarifikasikan,
memparafrasakan,
merepresentasikan,
menerjemahkan.
Mengubah suatu bentuk gambaran
(misalnya angka) jadi bentuk lain
(misalnya,kata-kata) dan
memparafrasakan ucapan dan dokumen
penting.
2.2 Mencontohkan Mengilustrasikan,
memberikan contoh.
Menemukan contoh atau ilustrasi
tentang konsep atau prinsip (misalnya,
memberikan contoh tentang aliran-
aliran seni lukis) .
2.3
Mengklasifikasikan
Mengategorikan,
mengelompokan
Menentukan sesuatu dalam satu
kategori.
2.4 Merangkum Mengabstraksi,
menggeneralisasi
Mengabstraksikan tema umum atau
poin-poin pokok.
2.5 Menyimpulkan Menyarikan,
mengekstrapolasi,
menginterpolasi,
memprediksi.
Membuat kesimpulan yang logis dari
informasi yang diterima (misalnya,
dalam belajar bahasa asing,
meyimpulkan tata bahasa berdasarkan
contoh-contohnya).
2.6 Membandingkan Mengontraskan,
memetakan,
mencocokan.
Menentukan hubungan antara dua ide,
dua objek, dan semacamnya.
2.7 Menjelaskan Membuat model Membuat model sebab-akibat dalam
sebuah sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kategori dan proses
kognitif Nama lain Definisi
3. MENGAPLIKASIKAN adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam
keadaan tertentu.
3.1 Mengeksekusi Melaksanakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas
yang familier (misalnya, membagi satu
bilangan dengan bilangan lain, kedua
bilangan ini terdiri dari beberapa digit).
3.2
Mengimplementasika
n
Menggunakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas
yang tidak familier (misalnya,
menggunakan hukum Newton kedua
pada konteks yang tepat).
4. MENGANALISIS adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan
menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan anatara bagian-bagian
tersebut dan keseluruh struktur atau tujuan.
4.1 Membedakan Menyendirikan,
memilah,
memfokuskan, memilih
Membedakan bagian materi pelajaran
yang relevan dari yang tidak relevan,
bagian yang penting dari yang tidak
penting (membedakan antara bilangan
yang relevan dan bilangan yang tidak
relevan dalam soal cerita matematika
4.2 Mengorganisasi Menemukan koherensi,
memadukan,
membuat garis besar,
mendeskripsikan peran,
menstrukturkan.
Menentukan bagaimana elemen-elemen
bekerja atau fungsi dalam sebuah
stuktur.
4.3 Mengatribusikan Mendekonstruksi Menentukan sudut pandang, bias, nilai,
atau maksud dibalik materi pelajaran.
5. MENGEVALUASI adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar.
5.1 Memeriksa Mengoordinasi,
mendeteksi,
memonitor, menguji.
Menemukan inkonsistensi atau
kesalahan dalam suatu proses atau
pokok; menentukan apakah suatu
proses atau produk memiliki
konsistensi internal; menemukan
efektivitas suatu prosedur yang sedang
dipraktikan (misalnya, memeriksa
apakah kesimpulan-kesimpulan seorang
ilmuwan sesuai dengan data amatan
atau tidak).
5.2 Mengkritik Menilai Menemukan inkonsistensi antara suatu
produk dan kriteria eksternal;
menentukan apakah suatu produk
memiliki konsistensi eksternal;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kategori dan proses
kognitif Nama lain Definisi
menemukan ketetapan suatu prosedur
untuk menyelesaikan masalah.
6. MENCIPTA adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru
dan koheran atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.
6.1 Merumuskan Membuat hipotesis Membuat hipotesis-hipotesis
berdasarkan kriteria (misalnya,
membuat hipotesis tentang sebab-sebab
terjadinya suatu fenomena)
6.2 Merencanakan Mendesain Merencanakan prosedur untuk
menyelesaikan suatu tugas.
6.3 Memproduksi Mengkonstruksi Menciptakan suatu produk.
Pada proses-proses kognitif diatas dapat dijelaskan secara spesifik dibawah ini
:
1. Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan
dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh
jadi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif, atau
kombinasi dari beberapa pengetahuan. Kategori Mengingat terdiri dari
mengenali dan mengingat kembali.
1.1. Mengenali
Dalam Proses mengenali, siswa mencari informasi yang identik
atau mirip dengan informasi yang baru diterima kemudian
membandingkannya. Contoh proses kognitif mengenali yaitu
pada saat siswa menyebutkan dan menuliskan besaran –
besaran yang perlu diketahui sebelum melakukan eksperimen
tentang hukum Archimedes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.2. Mengingat Kembali
Pada proses Mengingat kembali, siswa mencari informasi di
memori jangka panjang dan membawa informasi tersebut ke
memori kerja untuk diproses. Contoh proses kognitif
mengenali yaitu pada saat siswa menuliskan persamaan
𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk kasus gaya angkat.
2. Memahami
Kategori memahami adalah kategri dimana siswa harus mampu
mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang
diucapakan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses-proses kognitif dari
kategori Memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan
dan menjelaskan.
2.1. Menafsirkan
Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari
satu bentuk ke bentuk lain. Istilah lain dari menafsirkan adalah
menerjemahkan, menggambarkan atau mengklarifikasi. Contoh
proses kognitif mengenali yaitu pada saat siswa mengubah
pertanyaan pada lembar soal ke dalam bentuk gambar atau
sebaliknya.
2.2. Mencontohkan
Proses kognitif Mencontohkan terjadi manakala siswa
memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Misalkan pada saat siswa menuliskan contoh penerapan
hukum Archimedes dalam kehidupan sehari – hari. Istilah lain
untuk Mencontohkan adalah mengilustrasikan atau memberi
contoh.
2.3. Mengklasifikasikan
Proses kognitif Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa
mengetahui bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu.
Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau
pola-pola “sesuai” dengan contoh dan konsep atau prinsip
tersebut. Nama lain dari Mengklasifikasikan adalah
mengkategorikan atau mengelompokkan. Contohnya pada saat
siswa mengelompokkan benda – benda yang dapat terapung,
tenggelam dan melayang ketika dimasukkan ke dalam air.
2.4. Merangkum
Proses kognitif Merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan
satu kalimat yang memperesentasikan informasi yang diterima
atau mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan
proses membuat ringkasan informasi, misalnya makna suatu
adegan drama, dan proses mengabstraksikan ringkasannya,
misalkan menentukan tema atau poin-poin pokoknya. Istilah
lain dari Merangkum adalah menggeneralisasi dan
mengabstraksi.
2.5. Menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Proses kognitif Menyimpulkan menyertakan proses menemukan
pola dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa
dapat mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang
menerangkan contoh-contoh tersebut dengan mencermati ciri-
ciri dari setiap contohnya dan yang terpenting, dengan menarik
hubungan di antara ciri-ciri tersebut. Istilah lain dari proses
kognitif menyimpulkan adalah mengekstrapolasi,
menginterpolasi dan memprediksi.
2.6. Membandingkan
Proseskognitif Membandingkan melibatkan proses mendeteksi
persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa,
ide, masalah, atau situasi. Misalkan pada saat siswa mengukur
volume fluida sebelum beban dimasukkan dan saat benda
tercelup dalam fluida. Istilah lain dari membandingkan adalah
mengontraskan, memetakan, mencocokkan.
2.7. Menjelaskan
Proses kognitif Menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat
membuat dan menggunakn model penyebab atau pengaruh yang
mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem. Misalkan pada
saat siswa memberikan penjelasan bahwa ketika benda berada
dalam fluida, gaya ke atas yang dialami benda sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berat fluida yang dipindahkan. Istilah lain dari proses kognitif
menjelaskan adalah membuat model.
3. Mengaplikasikan
Proses kognitif Mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-
prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan
masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan Pengetahuan
Prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari proses kognitif
mengeksekusi dan mengimplementasikan.
3.1. Mengeksekusi
Dalam proses kognitif mengeksekusi, siswa secara langsung
menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang umum.
Istilah lain dari proses kognitif mengeksekusi adalah
melaksanankan.
3.2. Mengimplementasikan
Mengimplentasiakn berlangsung saat siswa memilih dan
menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang
tidak familier. Pada proses ini siswa harus memahami jenis
masalahnya dan alternative-alternatif prosedur yang tersedia.
Proses kognitif mengimplementasikan terjadi bersamaan dengan
kategori memahami dan mencipt. Istilah lain dari proses kognitif
mengimplemantasikan adalah menggunakan.
4. Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menganalisis merupakan kategori yang memecah-mecah materi jadi
bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian
dan antara setiap bagian serta struktur keseluruhannya. Menganalisis
juga dapat dipandang sebagai perluasan dari kategori memahami atau
sebagai pembuka untk kategori mengevaluasi atau mencipta. Kategori
menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi,
dan mengatribusikan.
4.1. Membedakan
Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian yang
relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses kognitif
membedakan terjadi sewaktu seseorang mendiskriminasikan
informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak
penting dan kemudian memerhatikan informasi yang relevan
atau penting. Istilah lain dari proses kognitif membedakan
adalah menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih.
4.2. Mengorganisasi
Proses kognitif mengorganisasi merupakan proses menetapkan
bagaimana elemen-elemen cocok atau berfungsi dalam sebuah
struktur. Dalam proses kognitif mengorganisasi, seorang
membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren
antar potongan informasi. Istilah lain dari proses kognitif
mengorganisasi adalah menstrukturkan, memadukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menemukan, koherensi, membuat garis besar, dan
mendiskripsikan peran.
4.3. Mengatribusikan
Proses kognitif mengatribusikan merupakan proses yang terjadi
terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat,
nilai, atau tujuan yang mendasari materi. Contohnya pada saat
siswa mendeskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi benda
ketika berada di dalam fluida. Istilah lain dari proses kognitif
mengatribusikan adalah mendekonstruksi.
5. Mengevaluasi
Kategori mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kriteria-kriteria yang paling
sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
Standar-standarnya bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif.. Kategori
mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa (keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan proses
kognitif mengkritik (keputusan-keputusan yng diambil berdasarkan
kriteria eksternal).
5.1. Memeriksa
Proses kognitif memeriksa melibatkan proses menguji
inkonsistensiatau kesalahan internal dalam suatu operasi atau
produk. Contohnya pada saat siswa memeriksa hasil kesimpulan
apakah sesuai dengan data yang diperoleh. Istilah lain dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
proseskognitif memeriksa adalah menguji, mendeteksi,
memonitor dan mengoordinasi.
5.2. Mengkritik
Proses kognitif mengkritik melibatkan proses penilaian asuatu
produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal.
Dalam proses kognitif mengkritik, seseorang mencatat ciri-ciri
positif dan negative dari suatu produk dan membuat keputusan
setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Istilah lain
dari proses kognitif mengkritik adalh menilai.
6. Mencipta
Kategori mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi
sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori mencipta
menghendaki seseorang untuk membuat produk baru dengan
mengorganisasi sejumlah elemen jadi suatu pola yang tidak pernah ada
sebelumnya. Kategori mencipta terdiri dari proses kognitif
merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
6.1. Merumuskan
Proses kognitif merumuskan melibatkan proses
menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis
yang memenuhi kriteria tertentu. Merumuskan melampaui
batasan pengetahuan lama dan teori-teori yang ada. Proses
kognitif ini melibatkan proses berpikir divergen dan menjadi inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dari apa yang disebut berpikir kreatif. Istilah lain dari proses
kognitif merumuskan adalah membuat hipotesis.
6.2.Merencanakan
Proses kognitif merencanakan melibatkan proses
merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai
dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana
untuk menyelesaikan masalah. Proses kognitif merencanakan
adalah mempraktikkanlangkah-langkah untuk menciptakan
solusi yang nyata bagi suatu masalah. Istilah lain dari proses
kognitif merencanakan adalah mendesain.
6.3. Memproduksi
Proses kognitif memproduksi melibatkan proses melaksnakan
rencana untuk menyelesaikan masalah yngmemenuhi
spesifikasi-spesifikasi tertentu. Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, tujuan –tujuan yang termasuk kategori mencipta
bisa pula tidak memasukkan orisinalitas atau kekhasan sebagai
salah satu spesifikasinya. Tujuan yang memasukkan
orisinalitas atau kekhasan merupakan tujuan memproduksi.
Istilah lain dari proses kognitif memproduksi adalah
mengkonstruksi.
B. Model Pembelajaran Inkuiri
1. Hakikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila
diselenggarakan melalui model – model pembelajaran yang
termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model
pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seorang
berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah
informasi. Salah satu model yang merupakan kategori model
pemrosesan informasi yaitu model pembelajaran Inkuiri (Trianto,
2014: 77).
2. Pengertian
Pembelajaran berbasis Inkuri adalah pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang
mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya
membangun pengetahuan dan makna baru (Ridwan, 2014: 88).
Strategi inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa secara
sistematis, kritis, logis dan analitis, sehingga dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo (Trianto,
2014 : 78)).
Model Inkuri merupakan model yang menekankan pada
pada proses penyelidikan berbasis pada upaya menjawab
pertanyaan. Proses yang dilakukan mencakup pengumpulan
informasi, membangun pengetahuan, dan mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang sesuatu yang diselidiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Ciri dan Prinsip-prinsip Pembelajaran Inkuiri
Trianto (2014) menyatakan bahwa, pembelajaran inkuiri
memiliki beberapa ciri, diantaranya: pertama, pembelajaran inkuiri
menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya
berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru
secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti
dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan. Pada pembelajaran ini guru tidak hanya ditempatkan
sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan diposisikan sebagai
fasilitator dan motivator belajar siswa.
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis.dalam
pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguassai
pembelajaran tetapi juga bagaimana mereka menggunakan potensi
yang dimilikinya.
Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip – prinsip berikut ini:
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri yaitu pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini
selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada
proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya ialah proses interaksi, baik
interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru
bahkan interaksi siswa dengan lingkungan. Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, melainkan sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam pembelajaran inkuiri
yaitu guru sebagai penanya. Kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat
diperlukan. Disamping itu, pada pembelajran ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang
dipelajarinya.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, melainkan
suatu proses berpikir (learning how to think), yakni “proses
mengembangkan seluruh potensi otak”. Pembelajaran berpikir
adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Prinsip keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru ialah
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
4. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena memilki beberapa keunggulan, diantaranya:
a. Pembelajran ini merupakan pembelajaran yang menekankan
pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pembelajaran ini dianggap jauh
lebih bermakna.
b. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar sebagai proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan diatas rata-rata.
5. Tahapan Pembelajaran Inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tahapan pembelajaran yang dilakukan melalui inkuiri secara
terbuka pada umumnya meliputi hal-hal sebagai berikut (Sani,
2014:92).
a. Membuat rumusan masalah
Peserta didik merumuskan suatu masalah dari suatu
permasalahan yang mungkin untuk diselidiki. Kemampuan
yang diharapkan muncul dari peserta didik adalah:
1) Menyadari adanya masalah
2) Mampu mengidentifikasi masalah
3) Melihat pentingnya masalah, dan
4) Merumuskan masalah
b. Mengembangkan dan merumuskan hipotesis
Peserta didik membuat hipotesis atau jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diselidiki. Kemampuan yang
diharapkan muncul dari peserta didik adalah:
1) Menentukan variabel atau menggolongkan data yang
dapat diperoleh.
2) Mengidentifikasi dan merumuskan hubungan variabel
yang ada secara logis.
3) Merumuskan hipotesis.
c. Merancang dan melakukan kegiatan untuk menguji hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Peserta didik melakukan kegiatan penyelidikan untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Kemampuan yang
diharapkan muncul dari peserta didik adalah:
1) Mengidentifikasi peristiwa yang perlu diamati
2) Merancang kegiatan eksplorasi atau eksperimen yang
perlu dilakukan
3) Melakukan kegiatan pengamatan berdasarkan
rancangan eksperimen dalam upaya mengumpulkan
data.
4) Mengevaluaasi, menyususn data, mengolah dan
menganalisis data.
d. Menarik kesimpulan
Peserta didik diminta menarik kesimpulan berdasarkan hasil
analisis data yang telah dilakukan. Kemampuan yang
diharapkan muncul dari peserta didik adalah:
1) Mencari pola dan makna hubungan data atau peristiwa
2) Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh.
6. Jenis Pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri
Pendekatan Inkuiri terbagi menjadi tiga jenis
berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau
besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada
siswanya. Ketiga jenis pendekatan Inkuiri tersebut yaitu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry Approach), Inkuiri bebas
(Free Inquiry Approach), Inkuiri bebas yang dimodifikasi
(Modified Free Inquiry Approach) (Putra, 2013:96). Pada
penelitian ini jenis inkuiri yang digunakan yaitu inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry Approach),
6.1 Inkuiri Terbimbing
Pendekatan Inkuiri terbimbing adalah pendekatan dimana
guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam menentukan
permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri
terbimbing digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman
belajar dengan model inkuiri. Pada pendekatan inkuri terbimbing,
siswa akan dihadapkan kepada tugas-tugas yang relevan untuk
diselesaikan, baik melalui diskusi kelompok maupun individual,
agar bisa menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulan secara
mandiri. Selama proses belajar, siswa akan memperoleh pedoman
sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak
memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap-tahap berikutnya,
bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan
proses inkuiri secara mandiri.
Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan dan diskusi multiarah yang mengiringi siswa agar bisa
memahami konsep pelajaran. Selain itu, bimbingan dapat pula
diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Materi Hukum Archimedes
1. Hukum Archimedes
Benda yang dicelupkan dalam suatu fluida akan tampak
memiliki berat yang lebih ringan dari pada beratnya saat berada
diluar Fluida.
Hal ini dapat terjadi karena adanya gaya apung atau gaya ke atas
yang dikerjakan oleh fluida. Gaya apung terjadi karena tekanan pada
Fluida bertambah terhadap kedalaman. Tekanan ke atas yang
dikenakan pada bidang dasar benda yang masuk ke dalam fluida
akan lebih besar dari tekanan yang bekerja pada bidang atas benda
(Giancoli, 2014:336). Gambar 2.1 memperlihatkan suatu benda
berbentuk silinder yang tercelup dalam sebuah fluida dan gaya-gaya
yang bekerja pada silinder tersebut ketika tercelup dalam fluida.
Gambar 2. 1 Menghitung gaya apung
Gaya yang ditimbulkan oleh tekanan pada bidang tutup silinder
ini adalah 𝐹1 = 𝑃1 𝐴 = 𝜌𝐹 𝑔ℎ1𝐴 dan arahnya kebawah. Serupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dengan itu, fluida memberikan gaya pada bidang alas silinder
sebesar
𝐹2 = 𝑃2 𝐴 = 𝑃2𝑔ℎ2𝐴. Gaya yang bekerja pada tabung akibat
tekanan fluida disebut gaya apung 𝐹𝐵 yang mengarah ke atas.
𝐹𝐵 = 𝐹2 − 𝐹1 = 𝜌𝐹𝑔𝐴(ℎ2 − ℎ1) (2.1)
= 𝜌𝐹𝑔𝐴 ∆ℎ
= 𝜌𝐹𝑉𝑔
= 𝑚𝐹𝑔
dimana 𝑉 = 𝐴 ∆ℎ adalah volume silinder, hasil kali 𝜌𝐹 𝑉adalah
massa fluida yang dipindahkan, dan 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 = 𝑚𝐹𝑔 merupakan
berat fluida yang mempunyai volume yang sama dengan volume
silinder. Sehingga, gaya apung yang bekerja pada silinder adalah
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder. Fakta
hukum ini pertama kali ditemukan oleh Archimedes dan
dinamakan Hukum Archimedes: gaya apung atau gaya ke atas
pada benda yang dicelupkan ke dalam fluida adalah sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu (Giancoli,
2014:336). Persamaan gaya apung atau gaya ke atas dapat ditulis
sebagai berikut:
𝐹𝐵 = 𝑚𝐹 𝑔 (2.2)
𝐹𝐵 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 (2.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dengan:
𝑚𝐹 = massa fluida yang dipindahkan (kg)
𝜌𝐹 = massa jenis fluida (kg
m3⁄ )
𝑉
= volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3)
𝐹𝐵 = gaya ke atas oleh fluida (N)
2. Syarat tenggelam, melayang, dan mengapung
2.1 Benda tenggelam
Pada kasus tenggelam, gaya berat benda 𝑤 lebih besar dari
pada gaya ke atasnya. Pada keadaan tenggelam, seluruh benda
tercelup di dalam zat cair, sehingga volum zat cair yang
dipindahkan sama dengan volum benda. Jadi, untuk keadaan
tenggelam berlaku bahwa massa jenis benda lebih besar dari
pada massa jenis zat cair.
𝑤 > 𝐹𝐵
𝑚 𝑔 > 𝑚𝐹 𝑔
(𝑉𝜌𝑏) 𝑔 > (𝑉𝜌𝐹) 𝑔
Dengan membagikan kedua ruas pertidaksamaan dengan 𝑉 𝑔,
maka di dapatkan
𝜌𝑏 > 𝜌𝐹 (2.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.2 Benda Melayang
Pada kasus melayang, gaya berat benda 𝑤 sama dengan
gaya ke atasnya . Pada keadaan ini, seluruh benda tercelup di
dalam zat cair sehingga volume zat cair yang dipindahkan
sama dengan volume benda.
𝑤 = 𝐹𝐵
𝑚 𝑔 = 𝑚𝐹 𝑔
(𝑉𝜌𝑏) 𝑔 = (𝑉𝜌𝐹) 𝑔
Dengan membagi kedua ruas persamaan dengan 𝑉 𝑔, maka
didapatkan
𝜌𝑏 = 𝜌𝐹 (2.5)
2.3 Benda Mengapung
Pada kasus mengapung, gaya berat benda 𝑤 sama dengan
gaya ke atas. Pada keadaan ini hanya sebagian benda yang
tercelup di dalam zat cair sehingga volum zat cair yang
dipindahkan sama dengan volum benda yang tercelup di
dalam zat cair, dan lebih kecil dari volume benda. Jadi untuk
keadaan mengapung berlaku bahwa massa jenis benda lebih
kecil dari pada massa jenis zat cair.
𝑤 = 𝐹𝑏
m g = 𝑚𝑓 𝑔
(𝑉 𝜌𝑏)𝑔 = ( 𝑉𝑓𝜌𝑓)𝑔
Bila kedua ruas dibagi dengan g, maka didapatkan
𝜌𝑏 = 𝑉𝑓
𝑉 𝜌𝑓 (2.6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan ∶
𝜌𝑏 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎,
𝜌𝑓 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟,
𝑉𝑓 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟,
𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
Oleh karena 𝑉𝑓 < 𝑉, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑉𝑓
𝑉 < 1.
Dengan demikian 𝜌𝑏 < 𝜌𝑓
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif menekankan analisis proses dari proses berpikir secara
induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang
diamati. Penelitian kualitatif tidak memperkenalkan perlakuan manipulasi
variabel melainkan membiarkan sebuah makna muncul dari partisipan-
partisipan itu sendiri (Imam Gunawan, 2013: 80). Penelitian ini bersifat
deskriptif dimana data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata
dan gambar-gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berupa
kutiapan data yang mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan,
fotografi, dokumen pribadi, memo dan rekaman-rekaman resmi lainnya
(Emzir, 2012: 3).
B. Responden Penelitian
Responden penelitian ini merupakan siswa SMA kelas XI yang
berjumlah empat orang. Keempat responden telah mendapatkan materi tentang
Hukum Archimedes. Responden berasal dari SMA N 11 Yogyakarta dan SMA
N 1 Prambanan. Penentuan responden dilakukan secara random atau acak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Peneliti meminta responden untuk mempelajari kembali materi
Archimedes secara pribadi sebelum hari pengambilan data dimulai.
C. Desain Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA yang berbeda. Responden penelitian pada
masing-masing sekolah berjumlah dua orang. Pelaksanaan penelitian
dilakukan selama kurang lebih 1 minggu pada masing-masing sekolah. Pada
pertemuan pertama di SMA Negeri 11 Yogyakarta, peneliti menginformasikan
kepada responden bahwa penelitian ini akan dilakukan setelah jam pelajaran
di sekolah berakhir. Sedangkan pertemuan pertama di SMA Negeri 1
Prambanan, informasi disampaikan melalui Guru matapelajaran Fisika.
Pengambilan data dilakukan secara bersama. Tiap responden melalui
dua tahap, tahap pertama melakukan eksperimen secara bersama. Eksperimen
yang dilakukan berhubungan dengan materi hukum Archimedes. Lembar kerja
siswa untuk eksperimen disesuaikan dengan model pembelajaran inkuiri.
Selama proses eksperimen berlangsung, peneliti melakukan observasi untuk
melihat proses kognitif yang dialami oleh responden. Tahap yang kedua adalah
wawancara. Pada proses wawancara, tiap responden dijadwalkan satu hari
untuk dilakukan wawancara. Waktu yang digunakan pada saat pengambilan
data yaitu 2 jam, sedangkan pada proses wawancara waktu yang diberikan
fleksibel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 - Juni 2017. Tempat
penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dan SMA N 1
Prambanan. Penelitian dilakukan selama 1 minggu pada masing masing
sekolah.
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua yaitu lembar observasi
kinerja dan lembar observasi produk. Lembar observasi kinerja
digunakan untuk mengetehui proses kognitif yang nampak pada saat
responden melakukan eksperimen. Lembar observasi produk digunakan
untuk mengetahui proses kognitif melalui hasil eksperimen yang
dilakukan. Data hasil eksperimen diperoleh dari Lembar Kerja Siswa
(LKS) . LKS yang digunakan dibuat sesuai dengan sintaks pembelajaran
inkuiri. Pada lembaran LKS telah dicantumkan tujuan eksperimen, alat
dan bahan yang digunakan saat ekperimen, serta langkah percobaan
(terlampir).
2. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah responden melakukan eksperimen. Setiap
responden diwawancara secara individu. Hal ini dilakukan untuk
mengungkap cara berpikir responden yang tidak terlihat secara lisan saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
peneliti melakukan observasi selama kegiatan eksperimen. Disamping itu
wawancara juga memberikan klarifikasi dari beberapa aktivitas yang
belum jelas dan memerlukan keterangan tambahan.
F. Metode Analisis Data
1. Membuat Transkrip data
Hasil observasi dan hasil wawanacara diubah dalam bentuk dialog tertulis
untuk mempermudah proses analisis data. Transkrip observasi dan
wawancara digabung menjadi satu pada bagian analisis untuk tiap
responden.
2. Mengidentifikasi tahapan kognitif responden
Identifikasi proses kognitif responden mengacu pada taksonomi Bloom
hasil revisi Anderson dan Kreathwohl. Indikator proses kognitif yang
digunakan pada instrumen observasi saat eksperimen berlangsung, dibuat
berdsarkan sintaks model pembelajaran Inkuiri. Indikator tersebut
disajikan pada tabel 3.1. setiap kategori kognitif terdiri dari beberapa
proses kognitif.
Jika salah satu indikator terpenuhi maka itu sudah cukup mengidentifikasi
proses kognitif yang terlibat pada masing-masing responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3. 1 Indikator proses kognitif
No Kategori
Kognitif Proses kognitif Indikator Proses kognitif
1. Mengingat Mengenali - Menyebutkan dan
menuliskan besaran-besaran
yang perlu diketahui terlebih
dahulu.
Mengingat kembali - Memilih alat yang tepat
untuk melakukan penguuran.
- Mengkonversi besaran-
besaran dalam bentuk satuan
baku.
- Menuliskan simbol dan
satuan dengan tepat.
- Menuliskan persamaan 𝐹𝐵 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk kasus
gaya angkat.
- Menyebutkan bunyi hukum
Archimedes.
2. Memahami Menafsirkan - Mengkonstruksi langkah-
langkah yang akan dilakukan.
Membandingkan - Membandingkan berat benda
saat berada di luar fluida dan
saat berada di dalam fluida.
- Responden membandingkan
volume fluida saat beban
belum dimasukkan dan saat
benda tercelup
- Membandingkan apakah
gaya ke atas suatu benda
dalam fluida, sama dengan
berat fluida yang
dipindahkan.
Menjelaskan - Menjelaskan bahwa ketika
benda berada dalam fluida,
gaya ke atas suatu benda
dalam fluida, sama dengan
berat fluida yang
dipindahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
No Kategori
Kognitif Proses kognitif Indikator Proses kognitif
- Menjelaskan cara
menentukan gaya ke atas
yang dilakukan fluida.
Merangkum - Merangkum keseluruhan hal-
hal yang mempengaruhi hasil
penelitian pada bagian
pembahasan
Menyimpulkan - Menuliskan hasil yang
diperoleh dari praktikum dan
dan menjelaskan apakah
hipotesis yang dibuat terbukti
atau tidak.
3. Mengaplikasikan Mengeksekusi - Sebelum melakukan
eksperimen, responden
mengecek alat terlebih
dahulu.
- Melakukan pengukuran
dengan benar.
- Responden mengukur berat
benda saat berada di luar
fluida dan saat berada di
dalam fluida dengan tepat.
- Responden mengukur
volume fluida sebelum beban
dimasukkan dan sesudah
beban dimasukkan, dengan
tepat.
Mengimplementasikan - Menggunakan persamaaan
𝐹𝐵 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 sesuai dengan
konteks atau besaran-besaran
yang diketahui.
4. Menganalisis Membedakan - Memecah permasalahan
dengan mencari terlebih
dahulu berat benda di udara
dan berat benda di dalam
fluida.
Mengorganisasi - Responden mendeskripsikan
hubungan F dan w, saat
benda berada dalam air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
No Kategori
Kognitif Proses kognitif Indikator Proses kognitif
- Responden mencari voloume
fluida yang dipindahkan dari
data volume mula-mula dan
volume akhir yang diukur,
dengan melakukan
pengurangan.
Mengatribusikan - Mendeskripsikan besaran-
besaran yang mempengaruhi
benda, ketika berada di
dalam fluida.
5. Evaluasi Memeriksa - Mengecek atau melihat
kembali besaran dan satuan
untuk memastikan sudah
benar.
- Memutuskan apakah
rumusan masalah sesuai
dengan hipotesis.
- Memastikan hasil atau
kesimpulan sesuai dengan
data.
6. Mencipta Merumuskan - Mencari dan merumuskan
masalah yang akan diteliti
sesuai dengan tujuan.
- Membuat hipotesis dari
rumusan masalah yang
dibuat.
Tabel 3. 2 Koding Indikator Proses Kognitif
Kode Indikator Proses Kognitif
A Mengingat
A.1 Mengenali
A.1.1 Responden menyebutkan dan menuliskan besaran-besaran
yang perlu diketahui terlebih dahulu. A.2 Mengingat Kembali
A.2.1 Responden memilih alat yang tepat untuk melakukan
pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kode Indikator Proses Kognitif
A.2.2 Responden menuliskan simbol dan satuan dengan tepat. A.2.3 Mengkonfersi besaran-besaran dalam bentuk satuan baku. A.2.4 Responden menuliskan persamaan
𝐹𝐵 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk kasus gaya angkat. A.25 Responden menyebutkan arti fisis dari hukum Archimedes. B Memahami
B.1 Menafsirkan
B.1.1 Responden mengkonstruksi langkah-langkah yang akan
dilakukan. B.2 Membandingkan
B.2.1 Responden membandingkan berat benda saat berada di luar
fluida dan saat berada di dalam fluida. B.2.2 Responden membandingkan volume fluida saat beban
belum dimasukkan dan saat benda tercelup B.2.3 Responden membandingkan apakah gaya ke atas suatu
benda dalam fluida, sama dengan berat fluida yang
dipindahkan. B.3 Menjelaskan
B.3.1 Responden menjelaskan bahwa benda berada dalam fluida,
gaya ke atas suatu benda dalam fluida, sama dengan berat
fluida yang dipindahkan. B.3.2 Responden menjelaskan cara menentukan gaya ke atas yang
dilakukan fluida. B.4 Merangkum
B.4.1 Responden menuliskan keseluruhan peristiwa yang
dilakukan secara singkat dan beberapa hal mempengaruhi
hasil penelitian pada bagian pembahasan. B.5 Menyimpulkan
B.5.1 Menuliskan hasil yang diperoleh dari praktikum dan
menjelaskan apakah hipotesis yang dibuat mengenai gaya ke
atas terbukti atau tidak. C Mengaplikasikan
C.1 Mengeksekusi
C.1.1 Sebelum melakukan eksperimen, responden mengecek alat
terlebih dahulu. C.1.2 Responden mengukur berat benda saat berada di luar fluida
dan saat berada di dalam fluida dengan tepat. C.1.3 Responden mengukur volume fluida sebelum beban
dimasukkan dan sesudah beban dimasukkan, dengan tepat. C.1.4 Responden melakukan pengukuran dengan benar. C.2 Mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kode Indikator Proses Kognitif
C.2.1 Responden menggunakan persamaaan 𝐹𝐵 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 sesuai
dengan konteks atau besaran-besaran yang diketahui. D Menganalisis
D.1 Membedakan
D.1.1 Responden memecah permasalahan dengan mencari terlebih
dahulu berat benda di udara dan berat benda di dalam fluida. D.2 Mengorganisasi
D.2.1 Responden mendeskripsikan hubungan F dan w, saat benda
berada dalam air D.2.2 Responden mencari voloume fluida yang dipindahkan dari
data volume mula-mula dan volume akhir yang diukur,
dengan melakukan pengurangan. D.3 Mengatribusikan
D.3.1 Responden mendeskripsikan besaran-besaran yang
mempengaruhi benda, ketika berada di dalam fluida. E Evaluasi
E.1 Memeriksa
E.1.1 Responden mengecek atau melihat kembali besaran dan
satuan untuk memastikan sudah benar. E.1.2 Responden memutuskan apakah Hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah. E.1.3 Responden memastikan hasil atau kesimpulan sesuai dengan
data. F Mencipta
F.1 Merumuskan
F.1.1 Responden mencari dan merumuskan masalah yang akan
diteliti sesuai dengan tujuan. F.1.2 Responden membuat hipotesis dari rumusan masalah yang
dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaa penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017 – Juni 2017.
Responden berasal dari dua SMA yang berbeda. Responden penelitian
berjumlah empat orang siswa SMA kelas XI. Peneliti tidak memberikan
informasi mengenai materi yang akan dibahas dalam penelitian. Penelitian
pada sekolah yang pertama dilakukan pada siang hari setelah kegiatan belajar
mengajar di sekolah berakhir. Penelitian pada sekolah yang kedua dilakukan
pada jam peljaran fisika. Tiap sekolah memberikan izin untuk penggunaan
laboratorium. Durasi pada saat pengambilan data pada masing – masing
sekolah yaitu 2 jam. Waktu 2 jam yang digunakan sudah termasuk pembukaan,
eksperimen dan pengolahan data sampai pada hasil kesimpulan. Pada bagian
pembukaan responden menjelaskan beberapa hal mengenai LKS.
B. Analisis Data
Data berupa lembar observasi dan wawancara (terlampir). Observasi
dilakukan dengan dua tahap. Pertama dengan observasi kinerja, observasi
kinerja dilakukan selama proses praktikum berlangsung dari pengambilan data
sampai pengerjaan LKS selesai. Kemudian yang kedua dengan observasi hasil
laporan atau observasi hasil LKS. Tahap wawancara dilakukan setelah
responden bersama dengan kelompok menyelesaikan praktikum dan laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Responden A
Tabel 4. 1 Transkrip Observasi Kinerja responden A
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori Kognitif
1
Responden berdiskusi dengan
kelompok mengenai langkah – langkah
yang harus dilakukan
Responden berdiskusi dengan kelompok, dalam
memilih alat, menentukan banyaknya air dalam
gelas.
B.1.1 Memahami
2
Responden memeriksa apakah
Hipotesis sudah berhubungan dengan
Rumusan Masalah dan tujuan
eksperimen.
Responden memeriksa hipotesis beberapa kali. E.1.2 Evaluasi
3 Responden memilih alat yang tepat
untuk eksperimen
Responden memilih alat, neraca pegas, gelas
beaker, statip dan beban 100 gr.
A.2.1 Mengingat
4
Sebelum melakukan eksperimen,
responden mengecek keadaan alat
terlebih dahulu dan melakukan
kalibrasi jika diperlukan
__
C.1.1 Mengaplikasikan
5
Responden mengukur volume fluida
sebelum beban dimasukkan dan
sesudah beban dimasukkan, dengan
tepat.
Responden mengukur volume air sebelum beban
dicelupkan dalam air 300 ml dan setelah beban
tercelup responden memperkirakan volumenya.
C.1.3 Mengaplikasikan
6
Responden mengukur berat benda saat
berada di luar fluida dan saat berada di
dalam fluida dengan tepat.
Responden mengukur berat benda diudara,
dengan menggantungkan beban pada statip,
kemudian mengukur berat benda di dalam air
dengan menurunkan penjepit padastatip sehingga
beban tercelup.
C.1.2 Mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori Kognitif
7 Responden melakukan pengukuran
berat dan Volume secara berulang kali.
Responden melakukan pengukuran berat dan
pengukuranvolume sebanyak tiga kali
C.1.2 Mengaplikasikan
8
Responden melihat kembali besaran
yang diukur untuk memastikan apakah
sudah benar
Responden melihat kembali data yang sudah
diperoleh dan menemukan beberapa kesalahan
pada data hasil pengukuran berat di udara.
Dimana satuan yang mereka tulis salah.
E.1.1 Evaluasi
9
Responden memeriksa kembali untuk
memastikan hasil atau kesimpulan
sesuai dengan data yang diperoleh dari
hasil eksperimen.
Responden tidak memeriksa dan memastikan
hasil atau kesimpulan sesuai dengan data.
E.1.3 Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4. 2 Transkrip Observasi LKS
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
1
Responden menuliskan
rumusan masalah sesuai
dengan tujuan
Gambar 4. 1 Rumusan masalah
F.1.1 Merumuskan Mencipta
2
Responden membuat
hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah yang telah
dibuat
Gambar 4. 2 Hipotesis
F.1.2 Merumuskan Mencipta
3
Responden menuliskan
besaran – besaran yang perlu
diketahui terlebih dahulu
___
A.1.2 Mengenali Mengingat
4
Responden mendeskripsikan
besaran-besaran yang
mempengaruhi benda ketika
berada di dalam fluida.
___
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
5
Responden menuliskan
simbol dari besaran dan
satuan dengan tepat Gambar 4. 3 Penulisan simbol dan besaran
A.2.2
Mengingat
kembali
Mengingat
6
Responden mengkonversi
satuan volume dari ml
menjadi m3
Gambar 4. 4 Konversi satuan volume dari ml ke m3
A.2.3 Mengingat
Kembali
Mengingat
7
Responden menjelaskan cara
menentukan gaya ke atas
yang dilakukan oleh fluida ___
B.3.2 Menjelaskan Memahami
8
Responden menuliskan
persamaan
𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk
menentukan gaya ke atas.
Gambar 4. 5 Persamaan gaya ke atas
A.2.4
C.2.1
Mnegingat
kembali
Mengimplement
asikan
Mengingat
Menganalisis
9
Responden menuliskan
persamaan
𝑉 = 𝑉𝑓𝑏 − 𝑉𝑓𝑡𝑏 untuk
menentukan Vfluida yang
dipindahkan.
Gambar 4. 6 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
D.2.3 Mengorganisasi Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
10
Responden mendeskripsikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi berat benda
didalam fluida berkurang.
___
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
11
Responden menjelaskan
bahwa benda berada dalam
fluida, gaya ke atas suatu
benda dalam fluida, sama
dengan berat fluida yang
dipindahkan.
Gambar 4. 7 Penjelasan Gaya ke atas
B.3.1 Menjelaskan Memahami
12
Menuliskan hasil yang
diperoleh dari praktikum dan
menjelaskan apakah
hipotesis yang dibuat
mengenai gaya ke atas
terbukti atau tidak.
Gambar 4. 8 Penjelasan Gaya ke atas
B.5.1 Menyimpulkan Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tahapan Proses Kognitif Responden A
Penilaian responden A dimulai pada saat kelompok diberi
kesempatan untuk berdiskusi, responden A masih kurang berpartisipasi
dalam kelompok. Kemudian teman kelompok mengajak dan memberikan
kesempatan kepada responden A untuk memberikan masukan mengenai
rumusan masalah dan hipotesis. Responden A bersama dengan teman
kelompok menuliskan 3 rumusan masalah dan hipotesisnya.
Gambar 4. 1 Rumusan masalah
Gambar 4. 2 Hipotesis
Rumusan masalah dan Hipotesis yang telah didiskusikan oleh reponden A
bersama teman kelompok sudah sesuai dan berhubungan dengan tujuan
praktikum. Proses menuliskan rumusan masalah dan hipotesis pada laporan
mengartikan bahwa responden membuat suatu rumusan baru yang belum
pernah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan lama dengan melakukan
praktikum secara langsung. Dalam hal ini responden A melakukan suatu
proses kognitif yaitu merumuskan yang merupakan bagian dari kategori
Kognitif mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Responden A juga berdiskusi dengan kelompok mengenai alat yang
akan digunakan dan menentukan banyaknya air dalam gelas. Setelah
berdiskusi dengan kelompok, responden memeriksa hipotesis beberapa kali
sebelum melakukan praktikum. Pada saat praktikum, responden A
menggunakan alat neraca pegas, statip, beban 100 gr dan gelas beaker.
Proses memilih alat yang tepat untuk eksperimen merupakan kategori
mengingat khususnya proses kognitif mengingat kembali. Namun ada
perbedaan pada penjelasan saat wawancara dimana responden mengatakan
bahwa menggunakan gelas ukur.
P : “Alat – alat yang kamu gunakan selama percobaan
apa aja?”
A : “Tadi kelompok saya pake Neraca pegas, Statip,
gelas ukur sama beban 100 gr.”
Responden A memahami alat yang mereka gunakan secara bentuk dan
fungsinya namun belum bisa membedakan antara gelas ukur dan gelas
beaker. Responden A beranggapan bahwa gelas ukur dan gelas beaker
merupakan benda yang sama.
Responden melakukan pengukuran berat tanpa mengecek alat atau
melihat apakah alat tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu. Sebelum
melakukan pengukuran, responden juga menyusun alat. Neraca pegas
digantungkan pada statip kemudian beban 100 gr digantungkan pada neraca
pegas dan gelas beaker ditempatkan tepat dibawah beban. Pengukuran
diawali dengan mengukur berat beban di udara, kemudian mengukur
volume air dalam gelas beaker tanpa beban. Setelah itu dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengukur berat beban didalam air. Penjepit pada statip secara perlahan
diturunkan hingga beban tercelup dalam air. Pada saat yang bersamaan
responden bersama dengan teman kelompok mengukur volume air dengan
beban tercelup. Hal ini menunjukkan beberapa proses kognitif yang
teridentifikasi pada saat melakukan pengukuran. Pengukuran berat dan
volume air merupakan kategori kognitif mengaplikasikan khususnya proses
mengeksekusi.
Setelah mengambil data, responden mengecek kembali data yang
sudah diperoleh dan menemukan ada beberapa kesalahan. Kesalahan yang
ditemukan adalah satuan dari besaran bearat yang ditulis kg. Responden
meminta temannya untuk memperbaiki penulisan yang salah dan
menggantinya dengan satuan yang benar (N). Pada LKS (Lembar Kerja
Siswa) responden A tidak menuliskan besaran – besaran yang di ukur
karena sudah tertera pada LKS. Pada saat wawancara mengenai besaran apa
yang diukur, responden A menjawab dengan benar beserta satuannya.
P : “Besaran apa yang kalian ukur pada saat
percobaan?”
A : “Berat dan volume mb.”
P : “Satuannya berat & volume apa?”
A : “Kalau berat itu satuannya Newton, kalau volume
satuannya m3.”
Responden A menjawab satuan volume dengan tepat yaitu m3. Namun pada
lembar kerja masih menggunakan ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4. 9 Data hasil pengukuran volume
Responden A bersama dengan teman kelompok juga menuliskan beberapa
simbol dari beberapa besaran dan satuan dengan tepat.
Gambar 4. 3 Penulisan simbol dan besaran
Pada bagian volume air, responden A bersama dengan kelompok
mengkonversi satuan dari ml menjadi m3.
Gambar 4. 4 Konversi satuan ml ke m3
Responden menyebutkan besaran-besaran dan satuannya, kemudian
mengkonversi satuan volume serta penulisan simbol yang tepat merupakan
kategori kognitif mengingat khususnya proses kognitif mengenali dan
mengingat kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Setelah responden mengkonversi satuan volume, selanjutnya responden
menentukan volume fluida yang dipindahkan. Berikut ini kutipan dari hasil
wawancara mengenai volume fluida yang dipindahkan.
P : “Bagaimana cara kamu dan teman kelompokmu
menghitung volume fluida yang dipindahkan?”
A : “Volume yang akhir dikurangi dengan volume
awal.”
Pada lembar LKS, juga tertulis bahwa cara menentukan volume fluida yang
dipindahkan yaitu mengurangi volume akhir dengan awal.
Gambar 4. 7 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
Hasil yang diperoleh dari pengurangan ini, masih dalam bentuk satuan ml,
kemudian dikonversi ke bentuk satuan m3. Seperti yang sebelumnya
dibahas. Penentuan volume fluida yang dipindahkan merupakan kategori
kognitif menganalisis. Pada saat wawancara, responden A menjelaskan cara
menentukan Fa (gaya ke atas).
P : “Cara kalian menentukan nilai Fa(gaya ke atasnya)
bagaimana?”
A : “untuk F-Nya itu pake rumus 𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉.”
Responden menjelaskan bahwa Volume yang digunakan pada persamaan
diatas, adalah volume fluida ynag dipindahkan. Hasil Fa yang diperoleh
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4. 6 Persamaan gaya ke atas
Responden A menuliskan dan menjelaskan persamaan yang
digunakan untuk menentukan Fa seperti pada gambar 4.6, mengartikan
bahwa responden mengambil pengetahuan tentang Archimedes dari
memori jangka panjang. Proses ini termasuk dalam kategori mengingat
khususnya dalam proses kognitif mengingat kembali.
Responden A mendeskripsikan besaran – besaran yang
mempengaruhi benda ketika berada dalam fluida. Pada lembar LKS tidak
dijelaskan maupun digambarkan mengenai besaran-besaran yang
mempengaruhi benda ketika berada di dalam fluida, namun pada proses
wawancara responden A memberikan deskripsi mengenai gaya-gaya yang
mempengaruhi benda ketika berada dalam air. Berikut kutipan wawancara
responden A dan deskripsi mengenai besaran-besaran yang mempengaruhi
benda dalam air.
P : “Misalkan beban yang kamu masukkan ke dalam
air. {menggambar sebuah wadah berisi air, dan
sebuah benda didalam air}”
Gambar 4. 10 Ilustrasi benda dalam sebuah wadah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
“Menurut kamu, gaya-gaya apa yang bekerja pada
benda tersebut?”
A : “{Menuliskan pada gambar gaya – gaya
yangbekerja}”
Gambar 4. 11 Keterangan pertama yang dituliskan responden
{Setelah berpikir sejenak, rsponden kemudian mengganti dengan
gambar yang baru}.
Gambar 4. 12 Keterangan ke-2 yang dituliskan responden
P : “Kamu menuliskan gaya-gaya yang bekerja pada
benda tersebut yaitu F & w. Apa maksud dari F &
w ini?”
A : “ w itu adalah gaya berat, sedangkan F itu kebalian
dari w.
P : “Gaya yang kebalikan dari w, yang arahnya ke atas
itu, namanya apa?”
A : “Emm…{berpikir sejenak, sambil memainkan
pena}.
Gaya ke atas mb.”
P : “ Oke, misalkan saya tulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
Menurut kamu ini benar gk, F= w ?
A : “ Kalau menurut saya itu benar mb.”
Pada saat responden A dipersilakan untuk menuliskan besaran-besaran
yang mempengaruhi benda ketika berada dalam air, responden
menggambar kembali sebuah wadah berisi air dan beban yang tercelup.
Kemudian responden A menggambar garis panah ke atas dan ke bawah.
Arah panah ke atas diberi keterangan F dan arah panah ke bawah tidak
diberi keterangan. Setelah beberapa lama berpikir, responden kemudian
menggambar yang kedua dengan dilengkapi keterangan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.11. Hasil gambar dan keterangan mengenai
gaya-gaya yang dialami pada benda yang tercelup dalam wadah
mengidentifikasikan bahwa responden A melakuka proses kognitif
mengatribusikan dan termasuk dalam kategori kognitif menganalisis.
Setelah membahas mengenai gaya-gaya yang mempengaruhi benda
ketika berada dalam air, peneliti melanjutkan membahas mengenai
kesimpulan dari hasil laporan. Responden A telah memahami bahwa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
benda tercelup dalam air, maka Fa = w. Dari pernyataan ini peneliti
meminta kepada responden untuk melihat kembali bagian analisis.
Respoden A menyadari bahwa ada perbedaan antar anilai Fa dan w. Pada
saat peneliti menanyakan apa yang menyebabkan nilai Fa dan w berbeda,
responden A dapat memberikan penjelasan. Penjelasan mengenai
perbedaan antara nilai Fa dan w juga telah dituliskan dalam LKS pada
bagian kesimpulan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 4. 7 Kesimpulan dari kelompok responden A
P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis
dengan kesimpulan. “Bagaimana kesimpulan dari
kelompokmu?”
A : “Hasil perhitungannya berbeda mb.
Kesimpulannya gaya ke atas sama dengan berat
benda yang hilang didalam air.”
P : “Kesimpulan kelompok kalian gaya ke atas sama
dengan berat benda yang hilang, tapi pada bagian
analisis jawabannya beda?”
A : “Iya mb memang beda tapi ada penjelasannya
kenapa hasilnya beda.”
P : “Alasannya kenapa?”
A : “Karena pada saat penentuan volume akhir, karena
berada diantara 300 dan 400 ml, jadi kami
memperkirakan 310. Kalau misalkan kami
perkirakan 315 mungkin akan sama nilainya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kesimpulan yang dituliskan pada LKS menunjukkan bahwa hipotesis yang
mereka tulis dapat dibuktikan, meskipun urutannya tidak sesuai dan hanya
menuliskan dan menjawab dua hipotesis. Penjelasan yang diberikan oleh
responden A mengenai perbedaan antara Fa dan w, dan juga hasil
kesimpulan pada LKS mengiindikasikan bahwa responden melakukan
proses kognitif menjelaskan dan menyimpulkan yang merupakan kategori
kognitif dari memahami.
Hasil analisis responden A dari kegiatan praktikum yang didesain
dalam model pembelajaran inkuiri memperlihatkan bahwa responden A
mampu menuliskan rumusan masalah yang berhubungan dengan tujuan
praktikum dan hipotesis yang berhubungan dengan rumusan masalah. Pada
bagian analisis data, responden A memperoleh hasil yang berbeda antara
nilai F dan w, namun langkah pengerjaan yang dilakukan sudah benar. Hasil
yang berbeda dan letak kesalahannya dapat dijelaskan oleh responden A.
pada bagian kesimpulan, responden dapat memberikan penjelasan
mengenai gaya ke atas dan membuktikan hipotesis mereka.
Responden A teridentifikasi mampu berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi responden A yang teridentifikasi
meliputi kategori menganalisis, evalusai, dan mencipta. Kategori analisis
meliputi proses kognitif mengorganisasi dan mengatribusikan. Proses
kognitif mengorganisasi teridentifikasi saat responden menentukan volume
dan gaya ke atas. Proses kognitif mengatribusikan teridentifikasi pada saat
responden A mendiskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi benda, ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
benda berada di dalam air. Pada kategori evaluasi, proses kognitif yang
terlibat adalah memeriksa. Proses kognitif ini teridentifikasi saat responden
A memeriksa kembali data pengukuran yang diperoleh dan menemukan
beberapa kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut. Untuk kategori
mencipta, proses kognitif yang terlibat adalah merumuskan. Proses kognitif
ini teridentifikasi saat responden A menuliskan rumusan masalah dan
membuat hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Responden B
Transkrip Observasi Kinerja
Tabel 4. 3.Transkrip Observasi Kinerja responden
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
1
Responden berdiskusi dengan kelompok
mengenai langkah – langkah yang harus
dilakukan
Responden berdiskusi dengan kelompok
mengenai alat yang harus digunakan (gelas ukur
atau gelas beaker), banyaknya air yang
digunakan pada gelas beaker.
B.1.1
Memahami
2
Responden memeriksa apakah Hipotesis
sudah berhubungan dengan Rumusan
Masalah
__
E.1.2 Evaluasi
3
Responden memilih alat yang tepat untuk
eksperimen
Responden memilih alat gelas beaker, neraca
pegas, beban 100 gr
A.2.1 Mengingat
4
Sebelum melakukan eksperimen,
responden mengecek keadaan alat terlebih
dahulu dan melakukan kalibrasi jika
diperlukan
Responden memeriksa keadaan alat, untuk
mengecek apakah neraca pegas tersebut masih
berfungsi atau tidak, dan memeriksa gelas
beaker, apakah ada bagian yang retak/ pecah.
C.1.1 Mengaplikasikan
5
Responden mengukur volume fluida
sebelum beban dimasukkan dan sesudah
beban dimasukkan, dengan tepat.
Responden mengukur volume mula-mula tepat
pada 300 ml. setelah beban dimasukkan dalam
air, responden memperkirakan batas volume air.
C.1.3 Mengaplikasikan
6
Responden mengukur berat benda saat
berada di luar fluida dan saat berada di
dalam fluida dengan tepat.
Responden mengukur berat di udara dengan
menggantungkan beban pada statip, kemudian
mengukur berat beban di dalam air dengan
menurunkan penjepit statip hingga beban
tercelup dalam air.
C.1.2 Mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
7 Responden melakukan pengukuran berat
dan Volume secara berulang kali.
Responden melakukan pengukuran berat dan
volume secara berulang.
C.1.4 Mengaplikasikan
8
Responden melihat kembali besaran yang
diukur, untuk memastikan apakah sudah
benar
__
E.1.1 Evaluasi
9
Responden memeriksa kembali untuk
memastikan hasil atau kesimpulan sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil
eksperimen.
Responden memeriksa kembali hasil
kesimpulan,apakah sesuai dengan data dari hasil
percobaan.
E.1.3 Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4. 4 Transkrip Observasi LKS
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
1
Responden menuliskan
rumusan masalah sesuai
dengan tujuan
Gambar 4. 13 Rumusan masalah
F.1.1 Merumuskan Mencipta
2
Responden membuat
hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah yang telah
dibuat
Gambar 4. 14 Hipotesis
F.1.2 Merumuskan Mencipta
3
Responden menuliskan
besaran –besaran yang perlu
diketahui terlebih dahulu
_
A.1.2 Mengenali Mengingat
4
Responden mendeskripsikan
besaran-besaran yang
mempengaruhi benda ketika
berada di dalam fluida.
_
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
5
Responden menuliskan
simbol dan satuan dengan
tepat Gambar 4. 15 Penulisan simbol
A.2.2
Mengingat
kembali
Mengingat
6
Responden mengkonversi
satuan volume dari ml
menjadi m3
Gambar 4. 16 Konversi satuan volume dari ml ke m3
A.2.3 Mengingat
Kembali
Mengingat
7
Responden menjelaskan cara
menentukan gaya ke atas
yang dilakukan oleh fluida
_
B.3.2 Menjelaskan Memahami
8
Responden menuliskan
persamaan
𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk
menentukan gaya ke atas.
Gambar 4. 17 Persamaan gaya ke atas
A.2.4
C.2.1
Mnegingat
kembali
Mengimplement
asikan
Mengingat
Menganalisis
9
Responden menuliskan
persamaan
𝑉 = 𝑉𝑓𝑏 − 𝑉𝑓𝑡𝑏 untuk
menentukan Vfluida yang
dipindahkan.
Gambar 4. 18 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
D.2.2 Mengorganisasi Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode Proses Kognitif Kategori
Kognitif
10
Responden mendeskripsikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi berat benda
didalam fluida berkurang. _
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
11
Responden menjelaskan
bahwa benda berada dalam
fluida, gaya ke atas suatu
benda dalam fluida, sama
dengan berat fluida yang
dipindahkan.
Gambar 4. 19 Penjelasan gaya ke atas
B.3.1 Menjelaskan Memahami
12
Menuliskan hasil yang
diperoleh dari praktikum dan
menjelaskan apakah
hipotesis yang dibuat
mengenai gaya ke atas
terbukti atau tidak.
Gambar 4. 20 Kesimpulan responden B
B.5.1 Menyimpulkan Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tahapan Proses Kognitif Responden B
Penilaian responden B dimulai pada saat responden berdiskusi dengan
teman kelompok mengenai alat yang digunakan. Pada LKS (Lembar Kerja
Siswa) tercantum beberapa alat yang dapat digunakan selama proses
praktikum. Namun tidak semua alat dapat terpakai. Pada LKS juga tercantum
beberapa langkah kerja yang dapat membantu tiap kelompok dalam
melakukan praktikum. Namun pada langkah kerja tersebut, tidak dicantumkan
nama alat yang digunakan. Langkah kerja hanya memberikan perintah
mengenai apa saja yang harus mereka lakukan secara berurutan, termasuk
besaran apa yang harus diukur.
Sebelum memulai praktikum, responden B berdiskusi dengan teman
kelompok mengenai alat yang akan digunakan. Selain itu responden juga
berdiskusi menentukan berapa banyak air yang harus diisi ke dalam gelas
beaker. Kegiatan berdiskusi dan menentukan beberapa hal seperti alat yang
digunakan, dan banyaknya air yang diperukan menunjukkan bahwa responden
B melakukan proses kognitif menafsirkan dan termasuk dalam kategori
kognitif memahami. Pada saat wawancara responden menyebutkan nama alat
sesuai dengan catatan peneliti.. Berikut ini kutipan wawancara mengenai alat-
alat yang disebutkan oleh responden.
P : “Kamu masih ingat, alat yang kamu gunakan
kemarin apa aja?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B : “Neraca pegas, gelas beaker, statip sama beban
100 gr.”
Dari keterangan ini, dapat diketahui responden memahami nama alat yang
digunakan. Dalam hal ini responden mengambil pengetahuan tentang nama
alat-alat praktikum beserta fungsinya dari memori jangka panjang. Proses
memilih alat yang tepat untuk eksperimen merupakan kategori mengingat
khususnya proses kognitif mengingat kembali.
Setelah berdiskusi mengenai alat yang digunakan responden B bersama
dengan teman kelompok berdiskusi untuk membuat rumusan masalah dan
hipotesis. Dari diskusi yang dilakukan bersama, responden B bersama teman
kelompok menuliskan 3 rumusan masalah dan hipotesis.
Gambar 4.13 Rumusan masalah
Gambar 4.14 Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Rumusan masalah dan Hipotesis yang telah didiskusikan oleh
reponden B bersama teman kelompok sudah sesuai dan berhubungan dengan
tujuan praktikum. Proses menuliskan rumusan masalah dan hipotesis pada
laporan mengartikan bahwa responden membuat suatu rumusan baru yang
belum pernah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan lama dengan
melakukan praktikum secara langsung. Dalam hal ini responden B melakukan
suatu proses kognitif yaitu merumuskan yang merupakan bagian dari kategori
Kognitif mencipta.
Setelah berdiskusi mengenai alat dan menuliskan rumusan masalah dan
hipotesisnya, responden B bersama dengan kelompok melanjutkan dengan
melakukan eksperimen. Responden B mengambil alat yang sesuai dengan
hasil diskusi. Responden sempat melakukan pengecekan pada alat sebelum
merangkai. Responden B memastikan apakah pada gelas beaker tidak dalam
keadaan cacat (pecah/retak). Kemdian responden B juga memastikan apakah
neraca pegas tersebut masih berfungsi dengan baik, dengan memeriksa bagian
skala pada neraca pegas. Langkah tersebut merupakan suatu proses kognitif
yang termasuk dalam kategori mengaplikasikan khususnya dalam proses
kognitif mengeksekusi.
Responden B melanjutkan dengan merangkai alat terlebih dahulu
sebelum mengambil data. Responden B bersama dengan seorang teman
kelompok memasang penjepit pada statip kemudian menggantungkan neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pegas pada penjepit statip. Responden B meletakkan gelas beaker yang berisi
air 300 ml pada posisi tepat dibawah neraca pegas. Setelah alat terpasang pada
posisinya masing-masing, responden B melakukan pengukuran berat di udara
dengan memasang beban 100 gr pada neraca pegas. Setelah mengukur berat
di udara, responden bersama teman kelompok mengukur berat beban di dalam
air dengan menurunkan penjepit pada statip secara perlahan sampai beban
tercelup di dalam air. Pada saat yang bersamaan responden bersama dengan
teman kelompok mengukur volume air dengan beban tercelup. Hal ini
menunjukkan beberapa proses kognitif yang teridentifikasi pada saat
melakukan pengukuran. Pengukuran berat dan volume air merupakan kategori
kognitif mengaplikasikan khususnya proses mengeksekusi.
Pada LKS (Lembar Kerja Siswa) responden B tidak menuliskan
besaran–besaran yang di ukur karena sudah tertera pada LKS. Pada saat
wawancara mengenai besaran apa yang diukur, responden B menjawab
dengan benar.
P : “Besaran apa saja yang kamu ukur?”
B : “Yang diukur itu berat beban dan Volume fluida.”
P : “Satuannya?”
B : “emmm {berpikir sejenak sambil menoleh kearah
kiri}. Kalau ndk salah berat itu satuannya Newton.”
P : “Kalau volume?”
B : “Volume itu satuannya ml tapi diubah ke m3
pada lembar kerja masih menggunakan ml, namun pada LKS terdapat
keterangan yang menunjukkan bahwa satuan volume dikonversi dari ml ke m3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 4.16 Konversi satuan volume dari ml ke m3
Pada saat reponden B mencoba mengkonversi satuan volume dari ml
ke m3, responden B merasa kebingungan, setelah beberapa saat responden B
meminta teman kelompoknya untuk mengoreksi hasil satuan volume yang
sudah dikonversi. Proses menyebutkan besaran-besaran dan satuannya
kemudian mengbubah satuan atau mengkonversi satuan merupakan kategori
kognitif mengingat khususnya proses mengingat kembali. Responden B
bersama dengan teman kelompok juga menuliskan beberapa simbol dari
beberapa besaran dan satuan dengan tepat.
Gambar 4.15 Penulisan simbol
Proses ini juga merupakan proses kognitif dalam hal mengingat kembali dan
merupakan kategori kognitif mengingat.
Setelah mengkonversi satuan volume, selanjutnya menentukan volume fluida
yang dipindahkan. Berikut ini kutipan dari hasil wawancara mengenai volume
fluida yang dipindahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
P : “Nah bagaimana cara kamu mencari volume fluida
yang dipindahkan?”
B : “Oh itu dari V2 – V1.
Gambar 4. 18 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
P : “V2 - nya yang mana? V1 – nya yang mana?”
B : “V2 itu, volume setelah beban dimasukkan, terus
untuk V1 :volume mula-mula sebelum beban
dimasukkan.”
Pada lembar LKS, tertulis cara menentukan volume fluida yang dipindahkan
yaitu dengan mengurangi volume akhir dan volume awal dari fluida yang
digunakan. Fluida yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air. Hasil yang
diperoleh dari pengurangan ini, masih dalam bentuk satuan ml, kemudian
dikonversi ke bentuk satuan m3. Seperti yang sebelumnya dibahas. Penentuan
volume fluida yang dipindahkan merupakan kategori kognitif menganalisis
khususnya proses mengorganisasi.
Pada saat wawancara, responden B menjelaskan cara menentukan Fa (gaya ke
atas).
P : “Setelah mencari nilai Volume fluida yang
dipindahkan, kalian menghitung nilai Fa (gaya ke
atasnya) tidak?”
B : “iya mb, kami menghitung nilai gaya ke atasnya.”
P : “Kalian menggunakan persamaan apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B : “pake persamaan itu, 𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉 .”
P : “𝜌 itu artinya apa?”
B : “Itu massa jenis air mb, kami pake 𝜌 = 1000 𝑘𝑔
𝑚3⁄ .
Terus nilai gravitasiya ( 𝑔 = 10 𝑚𝑠2⁄ ) . "
P : “V yang kalian gunakan yg mana?
B : “pake nilai volume fluida yang di pindahkan.
Responden menjelaskan bahwa pada saat menentukan nilai Fa volume yang
digunakan adalah volume fluida yang dipindahkan dan nilai gravitasi yang
digunakan 10 m/s2.
Gambar 4. 17 Persamaan gaya ke atas
Responden B menuliskan dan menjelaskan persamaan yang digunakan
untuk menentukan Fa seperti pada gambar 4.17, mengartikan bahwa
responden mengambil pengetahuan tentang Archimedes dari memori jangka
panjang. Proses ini termasuk dalam kategori mengingat khususnya dalam
proses kognitif mengingat kembali. Pada saat responden menjelaskan cara
menentukan nilai Fa, menunjukkan bahwa responden B melakukan proses
kognitif yang termasuk dalam kategori memahami.
Pada prsoses wawancara, responden B mendeskripsikan besaran –
besaran yang mempengaruhi benda ketika tercelup di didalam air. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kutipan wawancara responden B dan deskripsi mengenai besaran-besaran
yang mempengaruhi benda dalam air.
P : “Misalkan kita gambar gelas beaker {peneliti
menggambar sebuah wadah yang berisi air yang
dan sebuah benda yang tercelup dalam air}.
Coba kamu tuliskan gaya – gaya apa yang bekerja
pada benda tersebut?”
B :
Gambar 4. 21 Keterangan yang dituliskan responden
P : “nah coba perhatikan gaya – gaya yang kamu
tuliskan. Gaya Fa (gaya ke atas) dan ada gaya w
(berat benda) yang arahnya berlawanan. Misalkan
saya tulis”
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
“Menuurut kamu apakah ini benar?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B : “kalau menurut saya ini benar mb, gaya ke atasnya
itu sama dengan berat benda di dalam air.”
P : “Kamu yakin hasilnya sama dengan berat benda di
dalam air?”
B : “emm. Eh sebentar, kayaknya keliru mb. Oh iya
maksudnya sama dengan berat benda yang di dalam
air dikurangi dengan berat benda di udara.”
Hasil gambar dan keterangan mengenai gaya-gaya yang bekerja pada benda
yang tercelup dalam wadah yang berisi air, mengidentifikasikan bahwa
responden B melakuka proses kognitif mengatribusikan dan termasuk dalam
kategori kognitif menganalisis.
Setelah membahas mengenai gaya-gaya yang mempengaruhi benda
ketika berada dalam air, peneliti melanjutkan membahas mengenai
kesimpulan dari hasil laporan. Responden B telah memahami bahwa ketika
benda tercelup dalam air maka Fa = w. Dari pernyataan ini peneliti meminta
kepada responden untuk melihat kembali bagian analisis pada LKS.
Responden B melihat kembali hasil pengerjaan kelompoknya dan memeriksa
bagian analisis dan kesimpulan. Responden B menyadari bahwa ada
perbedaan pada bagian analisis dan kesimpulan.
P : “Coba kamu baca kesimpulan di laporan
kelompokmu.”
“Gimana, sama gk dengan hasil analisis kalian?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4. 20 Kesimpulan
Gambar 4. 22 Analisis
B : “{Responden B membaca kesimpulan dengan
volume suara sedikit lebih besar}. Beda mb.”
P : “Coba kamu jelaskan kenapa bisa berbeda”
B : “kesimpulannya, gaya ke atas akan sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan. Tapi karena
volume air saat beban dicelupkan tidak tepat, hanya
diperkirakan maka hasilnya berbeda. Kalau
misalkan diperkirakan 315, pasti hasilnya akan
sama mb.”
Pada lembar kerja siswa juga terlihat pada bagian kesimpulan responden
menjelaskan beberapa hal mengenai hasil penelitian yang secara tidak
langsung menyampaikan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan, meskipun
hanya menjawab dua dari tiga hipotesis yang dituliskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari penjelasan yang diberikan oleh responden B mengenai perbedaan antara
Fa dan w dan juga informasi hasil kesimpulan, mengiindikasikan bahwa
responden melakukan proses kognitif menjelaskan dan menyimpulkan yang
merupakan kategori kognitif dari memahami.
Hasil analisis responden B dari kegitanan praktikum yang didesain
dalam model pembelajaran inkuiri, memperlihatkan bahwa responden mampu
menuliskan rumusan masalah yang berhubungan dengan tujuan praktikum dan
hipotesis yang berhubungan dengan rumusan masalah. Pada bagian analisis
data, responden B merasa kebingungan dan meminta bantuan teman
kelompoknya untuk mengoreksi ulang. Responden B memperoleh hasil yang
berbeda antar nilai F dan w, namun langkah pengerjaan yang dilakukan sudah
benar. Hasil yang berbeda dan letak kesalahannya dapat dijelaskan oleh
responden B. pada bagian kesimpulan, responden dapat memberikan
penjelasan mengenai gaya ke atas dan membuktikan hipotesis mereka.
Responden B teridentifikasi mampu berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi responden B yang teridentifikasi meliputi
kategori menganalisis, evaluasi, dan mencipta. Kategori analisis meliputi
proses kognitif mengorganisasi dan mengatribusikan. Proses kognitif
mengorganisasi teridentifikasi saat responden menentukan volume dan gaya
ke atas. Proses kognitif mengatribusikan teridentifikasi pada saat responden B
mendiskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi benda, ketika benda berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
di dalam air. Pada kategori evaluasi, proses kognitif yang terlibat adalah
memeriksa. Proses kognitif ini teridentifikasi saat responden memeriksa
kembali data pengukuran yang diperoleh dan menemukan beberapa kesalahan
dan memperbaiki kesalahan tersebut. Untuk kategori mencipta, proses kognitif
yang terlibat adalah merumuskan. Proses kognitif ini teridentifikasi saat
responden menuliskan rumusan masalah dan membuat hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Responden C
Tabel 4. 5 Transkrip Observasi Kinerja Responden C
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
1
Responden berdiskusi dengan kelompok
mengenai langkah – langkah yang harus
dilakukan
Responden berdiskusi mengenai berapa banyak
air yang harus digunakan dan alat yang harus
digunakan.
B.1.1
Memahami
2
Responden memeriksa apakah Hipotesis
sudah berhubungan dengan Rumusan
Masalah
Responden memeriksa hipotesis beberapa kali E.1.2 Evaluasi
3 Responden memilih alat yang tepat untuk
eksperimen
Responden memilih alat gelas beaker, neraca
pegas dan beban 100 gr.
A.2.1 Mengingat
4
Sebelum melakukan eksperimen, responden
mengecek keadaan alat terlebih dahulu dan
melakukan kalibrasi jika diperlukan
Responden tidak mengecek alat dan langsung
menggunakan.
C.1.1 Mengaplikasikan
5
Responden mengukur volume fluida
sebelum beban dimasukkan dan sesudah
beban dimasukkan, dengan tepat.
Responden mengukur volume sebelum benda
dicelupkan tepat 500 ml dan volume setelah
dicelupkan dengan memperkirakan 510 ml.
C.1.3 Mengaplikasikan
6
Responden mengukur berat benda saat
berada di luar fluida dan saat berada di
dalam fluida dengan tepat.
Pada saat pengukuran berat di dalam air, beban
dicelupkan sampai pada dasar, kemudian
setelah itu, pengukuran selanjutnya dilakukan
dengan posisi beban didalam air tidak
menyentuh dasar.
C.1.2 Mengaplikasikan
7 Responden melakukan pengukuran berat
dan Volume secara berulang kali.
Pengukuran dilakukan sebanyak 4 kali. C.1.2 Mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
8
Responden melihat kembali besaran yang
diukur, untuk memastikan apakah sudah
benar
Responden menemukan kesalahan pada saat
melakukan pengukuran berat benda, dimana
satuan yang digunakan gr bukan N (Newton).
E.1.1 Evaluasi
9
Responden memeriksa kembali untuk
memastikan hasil atau kesimpulan sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil
eksperimen.
__
E.1.3 Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4. 6 Transkrip Hasil Observasi LKS
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode
Proses Kognitif Kategori
Kognitif
1
Responden menuliskan
rumusan masalah sesuai
dengan tujuan
Gambar 4. 23 Rumusan Masalah Responden C
F.1.1 Merumuskan Mencipta
2
Responden membuat
hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah yang telah
dibuat
Gambar 4. 24 Hipotesis
F.1.2 Merumuskan Mencipta
3
Responden menuliskan
besaran –besaran yang perlu
diketahui terlebih dahulu
__
A.1.2 Mengenali Mengingat
4
Responden mendeskripsikan
besaran-besaran yang
mempengaruhi benda ketika
berada di dalam fluida.
__
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
5
Responden menuliskan
simbol dan satuan dengan
tepat Gambar 4. 25 Penulisan Simbol
A.2.2
Mengingat
kembali
Mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode
Proses Kognitif Kategori
Kognitif
6
Responden mengkonversi
satuan volume dari ml
menjadi m3
Gambar 4. 26 Konversi satuan volume dari ml ke m3
A.2.3 Mengingat
Kembali
Mengingat
7
Responden menjelaskan cara
menentukan gaya ke atas
yang dilakukan oleh fluida
__
B.3.2 Menjelaskan Memahami
8
Responden menuliskan
persamaan
𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk
menentukan gaya ke atas.
Gambar 4. 27 Persamaan gaya ke atas
A.2.4 Mnegingat
kembali
Mengingat
9
Responden menuliskan
persamaan
𝑉 = 𝑉𝑓𝑏 − 𝑉𝑓𝑡𝑏 untuk
menentukan Vfluida yang
dipindahkan.
Gambar 4. 28 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
D.2.3 Mengorganisasi Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Indikator Proses Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS) Kode
Proses Kognitif Kategori
Kognitif
10
Responden mendeskripsikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi berat benda
didalam fluida berkurang.
Gambar 4. 29 Faktor yang mempengaruhi berat
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
11
Responden menjelaskan
bahwa benda berada dalam
fluida, gaya ke atas suatu
benda dalam fluida, sama
dengan berat fluida yang
dipindahkan.
__
B.3.1 Menjelaskan Memahami
12
Menuliskan hasil yang
diperoleh dari praktikum dan
menjelaskan apakah
hipotesis yang dibuat
mengenai gaya ke atas
terbukti atau tidak.
Gambar 4. 30 Hasil kesimpulan responden C
B.5.1 Menyimpulkan Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tahapan Proses Kognitif Responden C
Penilaian responden C dimulai pada saat responden berdiskusi.
Responden C bersama dengan teman kelompok berdiskusi mengenai rumusan
masalah dan hipotesis. Pada lembar kerja, responden C bersama dengan teman
kelompok menuliskan dua rumusan masalah dan hipotesisnya.
Gambar 4.23 Rumusan Masalah responden C
Gambar 4.24 Hipotesis
Rumusan masalah yang dituliskan oleh responden C bersama dengan
teman kelompok membahas mengenai berat benda dan volume air. Pada LKS,
siswa diminta untuk mengukur berat benda dan volume, pengukuran berat dan
volume ini akan dilanjutkan dengan menghitung gaya ke atas yang dialami
oleh benda. Responden C hanya menuliskan rumusan masalah mengenai
besaran-besaran yang akan diukur. Rumusan masalah ini akan mengarah pada
pembuktian mengapa berat benda di air menjadi lebih ringan. Pada bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
hipotesis responden menuliskan bahwa berat benda di dalam air lebih ringan
karena menerima gaya ke atas. Rumusan masalah yang dituliskan responden
C berbeda dengan responden sebelumnya, namun terlihat bahwa tujuannya
ingin menyelidiki gaya ke atas. Proses menuliskan rumusan masalah dan
hipotesis yang telah dilakukan oleh responden C merupakan kategori
mencipta.
Responden C berdiskusi mengenai banyaknya air yang digunakan.
Responden C bersama teman kelompoknya memutuskan mengisi gelas beaker
sebanyak 500 ml. Pada saat wawancara responden C menyebutkan nama alat
tidak sesui dengan yang digunakan.
P : “masih ingat sama alat yang kamu gunakan
kemarin?”
C : “emm. Alat nya itu neraca {responden berusaha
mengingat nama neraca yang digunakan}, pegas,
ya… neraca pegas mb, sama gelas ukur dan beban
100 gr.”
Responden C menyebutkan gelas ukur, namun pada saat praktikum kelompok
responden C menggunakan gelas beaker. Responden C mengatakan bahwa
gelas beaker juga merupakan gelas ukur. Proses memilih alat untuk
eksperimen merupakan kategori mengingat khususnya proses kognitif
mengingat kembali. Sedangkan proses berdiskusi menentukan banyaknya air
yang digunakan merupakan proses kognitif menafsirkan dan termasuk dalam
kategori memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Setelah memilih alat yang diperlukan, responden bersama teman
kelompok memulai pengukuran dengan mengukur berat benda di udara.
Responden C bersama teman kelompok mengukur berat benda tanpa
menggunakan statip. Beban 100 gr digantungkan pada neraca pegas, karena
tidak menggunakan statip, maka neraca pegas dipegang dengan menggunakan
tangan. Setelah mengukur berat beban di udara, responden C mengukur berat
beban di dalam air. Pada saat pengukuran berat di dalam air, beban dicelupkan
sampai pada dasar, kemudian setelah itu, pengukuran selanjutnya dilakukan
dengan posisi beban didalam air tidak menyentuh dasar. Pengukuran
dilanjutkan dengan mengukur volume air setelah benda tercelup. Volume air
yang tercatat pada LKS yaitu:
Gambar 4. 31 Data hasil pengukuran volume
Pengukuran berat beban dan volume air menunjukkan bahwa responden C
melakukan proses kognitif mengeksekusi yang merupakan kategori kognitif
dari mengaplikasikan.
Pada saat wawancara mengenai besaran apa yang diukur, responden C
menjawab dengan benar beserta satuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
P : “Kemarin kamu ngukur besaran apa aja?”
C : “Ngukur berat beban sama volume air.”
P : “satuannya apa?”
C : “Berat dan volume mb?”
P : “Iya, satuannya berat dan volume.”
C : “Berat itu satuannya Newton, kalau volume m3.”
Pada LKS, responden C menuliskan beberapa simbol dari besaran,
namun ada beberapa besaran yang tidak memiliki keterangan satuan.
Gambar 4. 25 Penulisan Simbol
Pada bagian volume air, responden C bersama dengan kelompok
mengkonversi satuan dari ml menjadi m3.
Gambar 4. 26 Konversi satuan volume dari ml ke m3
Volume awal yang digunakan yaitu 500 ml, kemudian pada LKS khususnya
bagian tabel data hasil pengukuran responden C dan bersama teman kelompok,
langsung menuliska hasil pengukuran dalam satuan m3. Proses menyebutkan
besaran-besaran dan satuannya, kemudian mengkonversi satuan volume serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
penulisan simbol yang tepat merupakan kategori kognitif mengingat
khususnya proses kognitif mengenali dan mengingat kembali.
Setelah data terkumpul, responden bersama dengan teman kelompok
menentukan volume fluida yang dipindahkan atau volume berat benda yang
tercelup dalam air. Gambar berikut ini menunjukkan pengerjaan responden C
bersama teman kelompok dalam menentukan volume fluida yang dipindahkan
dan juga kutipan wawancara mengenai bagaimana cara
Gambar 4. 28 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
P : “kemarin cara kalian mengukur volume fluida
yang dipindahkan bagaimana?”
C : “caranya, V2 – V1.”
P : “V2 nya yang mana?”
C : “V2 nya itu, volume dengan beban tercelup.”
Setelah membahas mengenai volume fluida yang dipindahkan, peneliti
kemudian melanjutkan dengan membahas mengenai cara menentukan gaya ke
atas. Pada saat wawancara responden menjelaskan bahwa gaya ke atas
ditentukan dengan menggunakan rumus 𝜌 𝑔 𝑉. Berikut ini adalah gamabr
menunjukkan pengerjaan responden C bersama teman kelompok dalam
menentukan gaya ke atas dan juga kutipan dari wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
P : “Terus cara menentukan F (gaya ke atasnya
bagaimana?”
C : “Fa nya itu pake rumus 𝜌 𝑔 𝑉.”
P : “Loh! Disini ditulisnya bukan 𝜌 tapi P.”
C : “oh maaf mb, teman saya mungkin salah tulis, itu
harusnya 𝜌. (mengubah P menjadi 𝜌).”
P : “Volume yang kalian gunakan, volume yang
mana?”
C : “V yang digunakan itu, volume fluida yang
dipindahkan.”
Gambar 4. 26 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
Gambar 4. 27 Persamaan gaya ke atas
Pada saat menentukan gaya ke atas, responden C menuliskan rumus 𝐹 =
𝑃 𝑔 𝑉 namun saat wawancara responden menyebutkan dengan benar,
responden menyadari ada kesalahan dalam penulisan 𝜌 kemudian
mengubahnya.
Pada LKS tertulis bahwa nilai F yang diperoleh yaitu 0,1 N. pada saat
pengerjaan responden C tidak menuliskan satuan dari 𝜌 𝑔 𝑉. Responden C
menuliskan dan menjelaskan persamaan yang digunakan untuk menentukan
Fa seperti pada gambar 4.27, mengartikan bahwa responden mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
pengetahuan tentang hukum Archimedes dari memori jangka panjang. Proses
ini termasuk dalam kategori mengingat khususnya dalam proses kognitif
mengingat kembali.
Responden C mendeskripsikan besaran-besaran yang mempengaruhi benda
ketika berada di dalam air. Pada saat wawancara responden C memberikan
deskripsi mengenai besaran-besaran yang mempengaruhi benda ketika berada
dalam air. Berikut kutipan wawancara responden C dan deskripsi mengenai
besaran-besaran yang mempengaruhi benda dalam air.
P : “Misalkan saya gambar sebuah wadah yang berisi
air, nah didalam air ini ada benda yang tercelup.
Coba kamu tuliskan gaya-gaya yang bekerja pada
benda.”
C : “Gaya-gaya yang bekerja itu, emm”
{responden memberikan keterangan pada gambar
dengan menuliskan w gaya yang arahnya ke atas, F
untuk gaya yang arahnya ke bawah}.
P : “Gaya yang arahnya ke atas itu kamu tuliskan 𝑤
terus yang kebawah 𝐹. Menurutmu ini sudah benar
belum?”
C : “|Emm. Menurut saya (sambil berpikir sejenak),
sudah benar mb.”
P : “Kamu yakin sdh benar?”
C : “Eh salah mb, itu kebalik, F itu kan gaya ke atas
jadi harusnya arahnya ke atas. (responden
memperbaiki keterangan gambarnya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4. 32 Keterangan yang dituliskan responden
P : “Oke misalkan kita tulis
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
Menurut kamu ini benar gk, F= w ?
C : “ Kalau menurut saya itu benar mb.”
Responden C diminta untuk menuliskan besaran-besaran yang
mempengaruhi benda ketika berada di dalam air. Responden memberikan
keterangan dengan menulisakan F untuk gaya yang arahnya menuju kebawah
dan w untuk gaya yang arahnya menuju ke atas. Peneliti kemudian bertanya
dan meyakinkan apakah jawaban yang dia tulis sudah benar atau belum.
Responden kemudian berpikir sejenak dan berubah pikiran lalau mengubah
posisi gaya F yang mengarah ke atas dan w yang mengarah ke bawah. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
gambar dan keterangan mengenai gaya-gaya yang bekerja pada benda yang
tercelup dalam wadah mengidentifikasikan bahwa responden C melakukan
proses kognitif mengatribusikan dan termasuk dalam kategori kognitif
menganalisis. Responden C juga mengubah pendapat pertama mengenai gaya-
gaya yang dia tuliskan. Hal ini menunjukkan bahwa responden melakukan
proses kognitif memeriksa yang merupakan kategori kognitif evaluasi.
Pada LKS hasil pengerjaan responden C dituliskan bahwa benda lebih ringan
didalam air karena adanya pengaruh dari gaya ke atas yang diberikan oleh air.
Gambar 4. 29 Faktor yang mempengaruhi berat
Hal ini menunjukkan bahwa responden C melakukan sebuah analisis terhadap
benda yang berada di dalam air, dengan melihat bahwa ada perbedaan ketika
menghitung berat benda di udara dengan di dalam air. Langkah ini termasuk
dalam kategori menganalisis.
Setelah membahas mengenai gaya-gaya yang mempengaruhi benda
ketika berada dalam air serta faktor yang mempengaruhi berat benda menjadi
ringan, peneliti melanjutkan membahas mengenai kesimpulan dari hasil
laporan. Responden C telah memahami bahwa ketika benda berada dalam air,
maka Fa = w. Dari pernyataan ini peneliti meminta kepada responden untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
melihat kembali bagian analisis. Pada bagian analisis, peneliti memastikan
kepada responden bagaimana jawaban yang diperoleh kelompok responden C.
Berikut ini merupakan analisis dari kelompok responden C:
Gambar 4. 33 Analisis
P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis
dari LKS kelompokmu, bagaimana nilai F dan w,
apakah nilainya sama?
C : “Iya mb nilainya sama.”
P : “Kok bisa hasilnya bisa sama?”
C : “Kan sudah dibahas, pada gambar yang tadi. Gaya
F kan arahnya ke atas, sedangkan w itu arahnya ke
bawah. Nah karena saling berlawanan maka gaya F
akan sama dengan w nya itu mb.”
Hasil analisis pada laporan responden C bersama dengan teman
kelompoknya menunjukkan bahwa nilai F sama dengan nilai w. Responden C
memahami bahwa gaya ke atas yang di alami benda akan sama dengan w.
Kesimpulan yang tertulis pada lembar kerja siswa menerangkan secara tidak
langsung bahwa hipotesis yang mereka ajukan benar, bahwa benda di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
air akan lebih ringan dikarenakan benda mendapat gaya ke atas. Berikut ini
gambar yang memperlihatkan hasil kesimpulan pada lembar kerja siswa.
Gambar 4.30 Hasil kesimpulan responden C
Hasil analisis responden C dari kegiatan praktikum yang didesain
dalam model pembelajaran inkuiri memperlihatkan bahwa responden mampu
menuliskan rumusan masalah yang berhubungan dengan tujuan praktikum.
Untuk hipotesis yang dituliskan oleh responden sudah berhubungan dengan
rumusan masalah. Pada bagian analisis data, responden C memperoleh hasil
yang sama antar nilai F dan w. Langkah pengerjaan yang dilakukan responden
C sudah benar. Pada bagian kesimpulan, responden belum dapat memberikan
penjelasan mengenai gaya ke atas, nmaun responden dapat membuktikan
hipotesis mereka dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
berat benda didalam fluida berkurang.
Responden C teridentifikasi mampu berpikir tingkat tinggi (HOTS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kemampuan berpikir tingkat tinggi responden C yang teridentifikasi meliputi
kategori menganalisis,mengevalusai dan mencipta. Kategori analisis meliputi
proses kognitif mengorganisasi dan mengatribusikan. Proses kognitif
mengorganisasi teridentifikasi saat responden menentukan volume dan gaya
ke atas. Proses kognitif mengatribusikan teridentifikasi pada saat responden C
mendiskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi benda, ketika benda berada
di dalam air. Pada kategori mengevaluasi, proses kognitif yang terlibat adalah
memeriksa. Sedangkan pada kategori mencipta proseskognitif yang terlihat
yaitu merumuskan. Proses kognitif ini teridentifikasi saat responden C
memeriksa kembali data pengukuran yang diperoleh dan menemukan
beberapa kesalahan dan memperbaiki kesalahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4. Responden D
Tabel 4. 7 Transkrip Observasi Kinerja
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
1
Responden berdiskusi dengan kelompok
mengenai langkah – langkah yang harus
dilakukan
Responden berdiskusi mengenai berapa
banyak air yang harus digunakan dan alat
yang harus digunakan.
B.1.1
Memahami
2
Responden memeriksa apakah Hipotesis
sudah berhubungan dengan Rumusan
Masalah
Responden bersama dengan teman
kelompok memeriksa hipotesis beberapa
kali
E.1.2 Evaluasi
3 Responden memilih alat yang tepat untuk
eksperimen
Responden memilih alat gelas beaker,
neraca pegas dan beban 100 gr.
A.2.1 Mengingat
4
Sebelum melakukan eksperimen, responden
mengecek keadaan alat terlebih dahulu dan
melakukan kalibrasi jika diperlukan
Responden tidak mengecek alat dan
langsung menggunakan.
C.1.1 Mengaplikasikan
5
Responden mengukur volume fluida
sebelum beban dimasukkan dan sesudah
beban dimasukkan, dengan tepat.
Responden mengukur volume sebelum
benda dicelupkan tepat 400 ml dan volume
setelah dicelupkan dengan memperkirakan
410 ml.
C.1.3 Mengaplikasikan
6
Responden mengukur berat benda saat
berada di luar fluida dan saat berada di
dalam fluida dengan tepat.
Responden mengukur berat benda langsung
dengan menggunakan neraca pegas.
C.1.2 Mengaplikasikan
7 Responden melakukan pengukuran berat
dan Volume secara berulang kali.
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali. C.1.2 Mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Indikator proses kognitif Keterangan Kode Kategori
Kognitif
8
Responden melihat kembali besaran yang
diukur, untuk memastikan apakah sudah
benar
__
E.1.1 Evaluasi
9
Responden memeriksa kembali untuk
memastikan hasil atau kesimpulan sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil
eksperimen.
__
E.1.3 Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4. 8 Transkrip Hasil Observasi LKS
No Indikator Proses
Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS)
Kode Proses
Kognitif
Kategori
Kognitif
1
Responden menuliskan
rumusan masalah sesuai
dengan tujuan
Gambar 4. 34 Rumusan masalah
F.1.1 Merumuskan Mencipta
2
Responden membuat
hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah yang
telah dibuat
Gambar 4. 35 Hipotesis
F.1.2 Merumuskan Mencipta
3
Responden menuliskan
besaran – besaran yang
perlu diketahui terlebih
dahulu
__
A.1.2 Mengenali Mengingat
4
Responden
mendeskripsikan
besaran-besaran yang
mempengaruhi benda
ketika berada di dalam
fluida.
__
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Indikator Proses
Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS)
Kode Proses
Kognitif
Kategori
Kognitif
5
Responden menuliskan
simbol dan satuan
dengan tepat
Gambar 4. 36 Penulisan Simbol
A.2.2 Mengingat
kembali
Mengingat
6
Responden
mengkonversi satuan
volume dari ml menjadi
m3
Gambar 4. 37 Konversi satuan volume dari ml ke m3
A.2.3 Mengingat
Kembali
Mengingat
7
Responden menjelaskan
cara menentukan gaya ke
atas yang dilakukan oleh
fluida
__
B.3.2 Menjelaskan Memahami
8
Responden menuliskan
persamaan
𝐹 = 𝜌𝐹 𝑔 𝑉 untuk
menentukan gaya ke atas.
Gambar 4. 38 Persamaan gaya ke atas
A.2.4 Mnegingat
kembali
Mengingat
9
Responden menuliskan
persamaan
Gambar 4. 39 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
D.2.3 Mengorganisasi Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Indikator Proses
Kognitif Gambar pengerjaan responden (dari LKS)
Kode Proses
Kognitif
Kategori
Kognitif
𝑉 = 𝑉𝑓𝑏 − 𝑉𝑓𝑡𝑏 untuk
menentukan Vfluida yang
dipindahkan.
10
Responden
mendeskripsikan faktor-
faktor yang
mempengaruhi berat
benda didalam fluida
berkurang.
__
D.3.1 Mengatribusikan Menganalisis
11
Responden menjelaskan
bahwa benda berada
dalam fluida, gaya ke
atas suatu benda dalam
fluida, sama dengan berat
fluida yang dipindahkan.
__
B.3.1 Menjelaskan Memahami
12
Menuliskan hasil yang
diperoleh dari praktikum
dan menjelaskan apakah
hipotesis yang dibuat
mengenai gaya ke atas
terbukti atau tidak.
Gambar 4. 40 Hasil kesimpulan responden D
B.5.1 Menyimpulkan Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tahapan Proses Kognitif Responden D
Penilaian responden D dimulai pada saat responden berdiskusi dengan
teman kelompok mengenai alat yang digunakan. Pada LKS (Lembar Kerja
Siswa) tercantum beberapa alat yang dapat digunakan selama proses
praktikum. Namun tidak semua alat dapat terpakai. Pada LKS juga tercantum
beberapa langkah kerja yang dapat membantu tiap kelompok dalam
melakukan praktikum. Namun pada langkah kerja tersebut, tidak
dicantumkan nama alat yang digunakan. Langkah kerja hanya memberikan
perintah mengenai apa saja yang harus mereka lakukan secara berurutan,
termasuk besaran apa yang harus diukur.
Responde D bersama dengan teman kelompok berdiskusi mengenai
rumusan masalah dan hipotesis. Pada LKS dari kelompok responden D,
tertulis rumusan masalah dan hipotesis seperti gambar berikut.
Gambar 4. 34 Rumusan masalah
Gambar 4. 35 Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Responden D menuliskan rumusan masalah mengenai besaran-
besaran yang akan diukur, Rumusan masalah ini akan mengarah pada
pembuktian mengapa berat benda di air menjadi lebih ringan. Pada hipotesis
yang dituliskan oleh kelompok dari Responden D, menjelaskan bahwa berat
benda di udara dan berat benda di dalam air berbeda karena massa jenisnya
berbeda. Proses menuliskan rumusan masalah dan hipotesis merupakan
kategori mencipta. Namun karena pengerjaan responden D belum
sepenuhnya berhubungan dengan tujuan praktikum maka kategori kognitif
mencipta belum tercapai.
Setelah menuliskan rumusan masalah dan hipotesis, responden D bersama
dengan teman kelompok, berdiskusi mengenai alat yang digunakan.
Responden memilih alat neraca pegas, gelas beaker, beban 100 gr. Responden
juga berdiskusi mengenai berapa banyak air yang digunakan. Responden D
memutuskan mengisi gelas beaker dengan air sebanyak 400 ml. Saat
wawancara responden menyebutkan alat sesuai dengan yang digunakan pada
saat praktikum.
P : “Masih ingat gk, alat-alat yang kamu gunakan
kemarin apa aja?”
D : “Gelas beaker, neraca pegas, terus air, sama
beban.”
Proses memilih alat untuk eksperimen merupakan kategori
mengingat khususnya proses kognitif mengingat kembali. Sedangkan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
berdiskusi menentukan banyaknya air yang digunakan merupakan proses
kognitif menafsirkan dan termasuk dalam kategori memahami.
Setelah berdiskusi menentukan alat dan juga banyaknya air yang digunakan,
responden kemudian mengukur berat beban di udara. Berat beban di udara
diukur dengan menggantungkan beban pada neraca pegas tanpa
menggunakan statip. Setelah mengukur berat beban di udara, responden
mengukur berat beban di dalam air dengan mencelupkan beban ke dalam air.
Pada saat yang sama, responden D mengukur volume air dengan beban
tercelup. Pengukuran dilanjutkan dengan mengukur volume air setelah benda
tercelup. Volume air yang tercatat pada LKS yaitu:
Gambar 4. 41 Data hasil pengukuran volume
Pengukuran berat beban dan volume air menunjukkan bahwa responden D
melakukan proses kognitif mengeksekusi yang merupakan kategori kognitif
dari mengaplikasikan.
Pada LKS (Lembar Kerja Siswa) responden D tidak menuliskan
besaran–besaran yang di ukur karena sudah tertera pada LKS. Pada saat
wawancara mengenai besaran apa yang diukur, responden D menjawab
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
P : “Besaran apa yang kamu ukur kemarin?”
D : “Besaran…e. {responden mencoba mengingat}
itu, volume sama berat.”
P : “Satuannya volume apa?”
D : “meter pangkat tiga (m3)”
P : “Satuannya berat?”
D : “Newton.”
Responden D menuliskan beberapa simbol dari beberapa besaran, namun
ada beberapa besaran yang tidak memiliki keterangan satuan.
Gambar 4. 36 Penulisan Simbol
Pada bagian data volume, responden D bersama dengan teman kelompok
mengkonversi nilai volume dari ml ke m3 tetapi hasil yang diperoleh
menunjukkan nilai yang salah. Untuk itu responden dinyatakan belum
berhasil dalam mengkonversi satuan volume.
Gambar 4. 37 Konversi satuan volume dari ml ke m3
Proses menyebutkan besaran-besaran dan satuannya, merupakan
kategori kognitif mengingat khususnya proses kognitif mengenali. Setelah
melakukan konversi satuan, responden D kemudian menentukan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Volume fluida yang dipindahkan. Karena hasil konversi satuan yang keliru,
maka nilai yang diperoleh juga salah. Pada lembar LKS, responden tidak
menuliskan persamaan 𝑉 = 𝑉𝑓𝑏 − 𝑉𝑓𝑡𝑏, tetapi cara menentukan volume yang
dituliskan pada LKS sudah benar yaitu dengan mengurangkan nilai volume
akhir dengan volume mula-mula.
Gambar 4. 39 Persamaan Vfluida yang dipindahkan
Penentuan volume fluida yang dipindahkan merupakan kategori kognitif
menganalisi khususnya proses mengorganisasi.
Responden D menentukan gaya ke atas dengan menggunkan persamaan
seperti pada gambar berikut.
Gambar 4. 38 Persamaan gaya ke atas
Responden D menggunakan nilai dari volume fluida yang
dipindahkan pada saat menentukan gaya ke atas (Fa). Hasil yang diperoleh
sangat kecil. Hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh nilai volume yang pada
saat dikonversi dari ml ke m3 kurang tepat. Meskipun demikian responden D
menuliskan persamaan yang digunakan untuk menentukan Fa seperti pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
gambar 4.38, hal ini mengartikan bahwa responden mengambil pengetahuan
tentang hukum Archimedes dari memori jangka panjang. Proses ini termasuk
dalam kategori mengingat khususnya dalam proses kognitif mengingat
kembali. Pada saat responden menjelaskan cara menentukan nilai Fa,
menunjukkan bahwa responden D melakukan proses kognitif yang termasuk
dalam kategori memahami.
Pada saat wawancara, responden D diminta untuk mendeskripsikan
besaran –besaran yang mempengaruhi beban ketikan berada di dalam air.
P : “{peneliti menggambar wadah yang berisi air,
dan benda yang tercelup dalam air}. Coba kamu
gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda
yang tercelup dalam air.
D : “{Responden menuliskan F yang arahnya ke atas,
dan w yang arahnya ke bawah}.”
Gambar 4. 42 Keterangan yang dituliskan responden
Pada saat responden D diminta untuk menuliskan besaran yang
mempengaruhi benda di dalam air, responden menuliskan gaya F yang
mengarah ke atas dan w yang mengarah kebawah. Hasil keterangan pada
gambar mengenai besaran-besaran yang mempengaruhi benda ketika berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
di dalam air mengidentifikasikan bahwa responden D melakuka proses
kognitif mengatribusikan dan termasuk dalam kategori kognitif
menganalisis.
Pada saat wawancara peneliti membahas mengenai hubungan antara F dan w
ketika berada didalam air. Berikut adalah kutipan wawancara beserta
beberapa gambar saat wawancara dan gambar yang dikutip dari LKS.
P : “Misalkan kita tulis {peneliti menuliskan gaya-
gaya yang bekerja pada benda}”
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
“Berarti 𝐹 = 𝑤 . Coba kamu lihat nilai F dan w
pada lembar kerja kelompokmu, sama gk?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 4. 43 Analisis data pada LKS
D : “Beda”
P : “Kenapa bisa beda? Kamu pake persamaan apa?”
D : “𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉”
P : “Volume fluida yang mana?”
D : “Voume rata-rata”
P : “harusnya volume yang digunakan yang mana?”
D : “volume fluida yang dipindahkan.”
Responden diminta untuk melihat nilai F dan w pada bagian analisis.
Responden menyadari bahwa pada LKS kelompoknya terdapat kekeliruan.
Responden memahami nilai volume yang digunakan, seharusnya nilai dari
volume fluida yang dipindahkan. Namun karena pada saat mengkonversi
satuan responden melakukan kesalahan, maka hasil yang diperoleh pada F
(gaya ke atas) juga keliru.
Setelah membahas mengenai kekeliruan yang terjadi pada bagian analisis,
peneliti kemudian melanjutkan membahas mengenai kesimpulan dari hasil
laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
P : “Coba lihat kesimpulanmu”
D : “Uji coba kami sama dengan hipotesis (responden
membaca bagian kesimpulan pada lembar kerja
kelompoknya seperi gambar yang tertera dibawah
ini)”
Gambar 4. 37 Hasil kesimpulan responden C
P : “Uji coba kami sama dengan hipotesis {peneliti
membaca kesimpulan dari kelompok responden
E}. hipotesismu apa?”
D : “Hipotesis yang pertama, “Tidak, karena massa
jenisnya berbeda” {responden membaca hipotesis
pada lembar kerja kelompoknya}”
P : “tadi kan kamu gambar gaya-gaya yang bekerja
pada benda, ada yang ke atas da nada yang
kebawah. Kemarin bendanya sedikit terangkat to?
Nah yang membuat dia terangkat apa?”
D : “Gaya”
P : “Gaya apa namanya?”
D : “Gaya..{sambil mikir}. Gaya Archimedes.”
P : “Gaya Apung atau Gaya?”
D : “Gaya ke atas”
Pada bagian kesimpulan responden D menuliskan bahwa uji coba
yang dilakukan sudah sama dengan hipotesis yang dilakukan. Namun pada
kesimpulan yang kedua yang dituliskan tidak memiliki hubungan dengan
hipotesis yang dituliskan. Responden tidak menjelaskan mengenai faktor
yang mempengaruhi berat benda di udara dengan berat benda di dalam air
berbeda. peneliti kemudian memberikan gambaran mengenai gaya-gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
yang mempengaruhi benda ketika berada didalam air seperti yang sudah
dibahas sebelumnya. Pada saat peneliti bertanya apa yangmembuat berat
benda lebih ringan di dalam air, responden D berpikir sejenak sampai pada
akhirnya memberikan jawaban dengan tepat.
Hasil analisis responden D dari kegiatan praktikum yang didesain
dalam model pembelajaran inkuiri memperlihatkan bahwa responden belum
mampu menuliskan rumusan masalah yang berhubungan dengan tujuan
praktikum. Pada bagian analisis data, responden D memperoleh hasil yang
berbeda antara nilai F dan w. terdapat kekeliruan pada langkah pengerjaan
yang dilakukan responden D, dimana konversi yang diakukan pada data
volume belum tepat. Pada bagian kesimpulan, responden belum dapat
memberikan penjelasan mengenai gaya ke atas. Responden dapat
membuktikan hipotesis tetapi hasil pengerjaan responden tidak membahas
mengenai gaya ke atas. Pada saat wawancara responden baru memahami
berat benda lebih ringan ketika berada didalam air karena adanya pengaruh
gaya ke atas.
Responden D teridentifikasi mampu berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi responden D yang teridentifikasi hanya
sampai pada kategori menganalisis. Kategori analisis meliputi proses kognitif
mengatribusikan. Proses kognitif mengorganisasi teridentifikasi saat
responden menentukan volume. Meskipun terdapat kekeliruan namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
langkah pengerjaan yang sudah dilakukan sudah bnar. Kekeliruan terjadi
akibat hasil konversi data volume yang salah. Proses kognitif
mengatribusikan teridentifikasi pada saat responden D mendiskripsikan
gaya-gaya yang mempengaruhi benda, ketika benda berada di dalam air.
C. Rangkuman Pembahasan Keempat Responden
Dari analisis yang dilakukan terlihat bahwa tahap proses kognitif
dari keempat responden berada pada tahap High Order Thinking Skills.
Responden A, B dan C mampu mencapai kategori kognitif mencipta.
Sedangkan responden D belum mampu mencapai kategori mencipta.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang teridentifikasi tidak lepas
dari tahap kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) yang dialami oleh
responden. Kemampuan berpikir tingkat rendah yang teridentifikasi meliputi
mengingat, memahami dan mengaplikasikan. Kategori mengingat meliputi
proses kognitif mengenali dan mengingat kemblai.
Kategori memahami yang teridentifikasi meliputi proses kognitif
menafsirkan dan menjelaskan. Kategori mengaplikasikan yang teridentifikasi
meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi responden yang teridentifikasi
meliputi kategori menganalisis, evaluasi, dan mencipta. Kategori analisis
meliputi proses kognitif mengorganisasi dan mengatribusikan. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kategori mencipta, proses kognitif yang terlibat adalah merumuskan. Proses
kognitif ini teridentifikasi saat responden menuliskan rumusan masalah dan
membuat hipotesis. Responden A, B dan C mampu menuliskan rumusan
masalah yang berhubungan dengan tujuan praktikum dan hipotesis yang
berhubungan dengan rumusan masalah. Pada bagian analisis data, responden
A memperoleh hasil yang berbeda antar nilai F dan w, namun langkah
pengerjaan yang dilakukan sudah benar. Hasil yang berbeda dan letak
kesalahannya dapat dijelaskan oleh responden. Pada bagian kesimpulan,
responden dapat memberikan penjelasan mengenai gaya ke atas dan
membuktikan hipotesis mereka. Pada bagian analisis data, responden C
memperoleh hasil yang sama antar nilai F dan w. Langkah pengerjaan yang
dilakukan responden C sudah benar. Pada bagian kesimpulan, responden
dapat memberikan penjelasan mengenai gaya ke atas, responden dapat
membuktikan hipotesis mereka dan mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi berat benda di dalam fluida berkurang.
Pada responden D, Responden belum mampu menuliskan rumusan
masalah yang berhubungan dengan tujuan praktikum. Pada bagian analisis
data, responden D memperoleh hasil yang berbeda antar nilai F dan w.
Terdapat kekeliruan pada langkah pengerjaan yang dilakukan responden D,
dimana konversi yang diakukan pada data volume belum tepat. Pada bagian
kesimpulan, responden belum dapat memberikan penjelasan mengenai gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
ke atas. Responden tidak dapat membuktikan hipotesis dan tidak dapat
mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi berat benda didalam
fluida berkurang.
Hasil analisis juga memberikan bukti mengenai penggunaan model
pembelajaran Inkuiri. Beberapa diantaranya yaitu penerapan model Inkuiri
memberikan pengalaman kepada setiap siswa dalam mengembangkan aspek
Afektif. Hal ini terlihat saat siswa berdiskusi dan bekerjasama dengan
anggota kelompok. Beberapa responden diawal kegiatan terlihat kurang aktif
dalam memberikan masukan dan saran untuk kelompoknya, namun setelah
beberapa saat, responden tersebut ikut terlibat aktif dengan teman kelompok
dalam menentukan rumusan masalah dan hipotesis. Kegiatan pembelajaran
ini, juga memberikan ruang kepada siswa dalam mengembangkan aspek
psikomotorik saat memilih, memasang dan menggunakan alat praktikum
tanpa bantuan kelompok lain maupun bantuan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Rangkuman Pembahasan Keempat responden
Tabel 4. 9 Rangkuman Pembahasan Proses Kognitif Keempat responden
Kategori Kognitif Proses Kognitif Ketercapaian A B C D
1. Mengingat 1.1 Mengenali 1.1.1 Berhasil menyebutkan besaran-besaran yang diukur
dan besaran yang perlu diketahui terlebih dahulu. √ √ √ √
1.2 Mengingat Kembali 1.2.1 Memilih alat dan menyebutkan nama alat √ √ √ √
1.2.2 Menuliskan simbol dan satuan dengan tepat √ √ - √
1.2.3 Mengkonversi satuan volume dari ml ke m3 √ √ √ -
1.2.4 Menuliskan persamaan 𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉, untuk menentukan
gaya ke atas. √ √ √ √
2. Memahami 2.1 Menafsirkan 2.1.1 Berdiskusi dengan kelompok dalam memilih alat dan
menentukan banyaknya air yang diperlukan. √ √ √ √
2.2 Menjelaskan 2.2.1 Menjelaskan cara mengukur berat benda dan Volume
air. √ √ - √
3. Mengaplikasikan 3.1 Mengeksekusi 3.1.1 Responden mengecek alat terlebih dahulu. - √ - -
3.1.2 Melakukan pengukuran berat dan volume √ √ √ √
3.2 Mengimplementasikan 3.2.1 Menggunakan persamaan 𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉 untuk
menentukan gaya ke atas yang dialami oleh benda. √ √ √ √
4. Menganalisis 4.1 Mengorganisasi 4.1.1 Menentukan volume fluida yang dipindahkan dan
gaya ke atas √ √ √ √
4.2 Mengatribusikan 4.2.1 Mendiskripsikan gaya-gaya yang mempengaruhi
benda, ketika benda berada di dalam air. √ √ √ √
5. Mengevaluasi 5.1 Memeriksa 5.1.1 Memeriksa Hipotesis dan rumusan masalah
5.1.2 Memeriksa kembali data pengukuran yang diperoleh
dan menemukan beberapa kesalahan dan
memperbaiki kesalahan tersebut.
5.1.3 Memeriksa hasil atau kesimpulan sesuai dengan data
yang diperoleh
√
√
-
-
-
√
√
√
-
-
-
-
6. Mencipta 6.1 Merumuskan 6.1.1 Menuliskan rumusan masalah dan membuat hipotesis. √ √ √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Hubungan Tahapan Pembelajaran Inkuiri dengan proses kognitif
Tabel 4. 10 Pembahasan hubungan tahapan pembelajaran Inkuiri terhadap proses kognitif yang muncul pada
keempat responden.
Tahapan Pembelajaran
Inkuiri Proses Kognitif Kategori Kognitif
Responden
A B C D
Menuliskan Rumusan
Masalah
Merumuskan Mencipta √ √ √ -
Menuliskan Hipotesis Merumuskan Mencipta √ √ √ -
Memeriksa Mengevalusai √ - √ -
Merancang Percobaan Mengenali Mengingat √ √ √ √
Mengingat Kembali Mengingat √ √ √ √
Menafsirkan Memahami √ √ √ √
Pengambilan Data Mengeksekusi Mengaplikasikan - √ - -
Memeriksa Mengevaluasi √ - √ -
Menganalisis Mengingat kembali Mengingat √ √ √ √
Menjelaskan Menafsirkan √ √ - √
Mengimplementasikan Mengaplikasikan √ √ √ √
Mengatribusikan Menganalisis √ √ √ √
Memeriksa Mengevaluasi - √ - -
Menuliskan Kesimpulan Mengatribusikan Menganalisis √ √ √ -
Menjelaskan Menafsirkan √ √ √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
D. Implikasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses kognitif siswa
melalui kegiatan praktikum yang didesain dalam model pembelajaran inkuiri.
Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap siswa berada pada tahap proses
kognitif yang berbeda-beda. Meskipun berbeda, namun semua responden
teridentifikasi pada tahap High Order Thinking Skills atau kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Hasil ini membuktikan bahwa model pembelajaran
inkuiri dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Beberapa hal
yang dilakukan dalam kegiatan eksperimen, tertuang dalam skenario
pembelajaran inkuiri yang membuat eksperimen dapat berjalan dengan baik.
Skenario dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diterapkan
dengan enam tahapan pembelajaran yaitu: merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang percobaan, pengambilan data atau informasi,
menganalisis data, menuliskan kesimpulan. Pada bagian merumuskan masalah,
kategori kognitif yang terlibat adalah mencipta dan proses kognitif yang
nampak dari kategori mencipta yaitu merumuskan. Pada tahap ini, tidak semua
responden dapat menuliskan rumusan masalah dengan baik. Kategori baik
diartikan, bilamana responden dapat merumuskan masalah yang berhubungan
dengan tujuan. Pada bagian hipotesis, kategori yang terlibat adalah kategori
mencipta dan mengevaluasi. Proses kognitif yang nampak dari kategori
mencipta dan mengevaluasi yaitu merumuskan dan memeriksa. Pada tahap ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
hampir semua responden dapat menuliskan hipotesis dengan baik. Untuk dapat
merumuskan hipotesis dengan baik, responden sebaiknya diberikan arahan
dengan memberikan siswa beberapa catatan dalam merumuskan hipotesis.
Catatan yang penting dalam tahap merumuskan hipotesis yaitu, siswa harus
diarahkan untuk menuliskan pendapat mereka mengenai rumusan hipotesis
yang ditulis beserta dengan alasan. Pada proses kognitif memeriksa hanya dua
responden yang melakukan proses tersebut. Proses ini sangat perlu ditekankan
agar siswa terbiasa memeriksa apakah hipotesis dituliskan sudah berhubungan
dengan tujuan paraktikum dan rumusan masalah.
Pada tahap merancang percobaan, kategori kognitif yangterlibat adalah
mengingat dan memahami. Proses kognitif yang nampak yaitu mengenali,
mengingat kembali dan menafsirkan. Responden merencanakan beberapa hal
yang akan dilakukan sebelum melakukan pengmbilan data. Salah satu topik
yang didiskusikan yaitu memilih alat dan bagaimana cara menggunakan alat
dengan baik. Jika terdapat alat yang belum pernah digunakan oleh responden,
sebaiknya diberikan arahan dengan meminta siswa mencari referensi yang
menjelaskan cara bagaimana menggunakan alat tersebut. Pada tahap ini semua
responden teridentifikasi mampu melakukan proses kognitif
mengenali,mengingat kembali dan menafsirkan.
Pada tahap pengambilan data, kategori yang terlibat yaitu
mengaplikasikan dan mengevaluasi. Proses kognitif yang nampak dari kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
kategori tersebut yaitu mengeksekusi dan memeriksa. Pada proses kognitif
mengeksekusi hanya responden B yangter identifikais dan pada proses kognitif
memeriksa hanya dua responden yang teridentifikasi. Pada tahap ini responden
melakukan ekperimen untuk meneliti beberapa masalah yang telah
dirumuskan, beberapa langkah pada tahap ini yaitu melakukan pengukuran
untuk memperoleh beberapa data. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini
yaitu pada saat responden menggunakan alat.
Selanjutnya yaitu tahap analisis, kategori yang terlibat pada tahap ini
yaitu mengingat, menafsirkan, mengaplikasikan, menganalisis dan
mengevaluasi. Proses kognitif yang nampak dari kategori kognitif secara
berturut-turut yaitu mengingat kembali, menjelaskan, mengimplementasikan,
mengatribusikan dan memeriksa. Pada bagian analisis beberapa responden
tidak berhasil mengerjakan dengan tepat. Kesalahan terjadi pada saat
responden melakukan konversi satuan, hasil yang diperoleh masih keliru.
Kesalahan ini bisa diminimalisir jika responden memperhatikan secara detail
harus dikonversi menjadi satuan apa.
Tahap pembelajaran yang terakhir yaitu menulsikan kesimpulan.
Kategori kognitif yang terlibat pada tahap ini yaitu menganalisis dan
menafsirkan. Proses kognitif yang nampak dari kedua kategori tesebut yaitu
proses mengatribusikan dan menjelaskan. Pada bagian kesimpulan, tidak
semua responden menuliskan kesimpulan dengan baik. Beberapa responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menuliskan kesimpulan dengan membahas mengenai hipotesis yang
dirumuskan, namun beberapa masih sangat kurang. Pada bagian kesimpulan
responden cenderung terfokus menuliskan hasil analisis mengenai perhitungan.
Beberapa responden menyatakan kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama
dalam merangkai kata-kata pada bagian kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka terdapat beberapa usaha yang
perlu dilakukan agar dalam proses belajar siswa mampu mencapai proses
kognitif yang maksimal.
1. Penerapan model praktikum melalui pendekatan inkuiri harus sering
dilakukan. Melalui pendekatan ini, siswa dapat melatih kemampuan
dalam merumuskan masalah dan hipotesis. Selain itu siswa juga
dapat berlatih menemukan dan menyelesaikan persoalan secara
mandiri, dengan merancang percobaan, melakukan eksperimen,
menganalisis dan mempresentasikan hasil penelitian yang mereka
lakukan.
2. Untuk siswa yang belum terbiasa menggunakan model praktikum
melalui pendekatan inkuiri, sebaiknya guru memberikan bimbingan
selama proses praktikum berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini tentunya tidak lepas dari adanya
keterbatasan-keterbatasan dalam melaksanakan penelitian. Hal ini dapat
dirinci sebagai berikut:
1. Keterbatasan Waktu
Durasi pengambilan data yang dilakukan pada sekolah pertama
hanya satu minggu. Pengambilan data dan wawancara dilakukan
pada hari yang berbeda, menyesuaikan jadwal responden.
Pengambilan data dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar di
sekolah selesai. Waktu yang digunakan selama penelitian yaitu 2
jam. Durasi waktu ini sudah termasuk dalam bimbingan mengenai
LKS dan penjelasan awal cara menuliskan rumusan masalah dan
hipotesis. Durasi waktu yang diberikan mempengaruhi
pengambilan data. Siswa tidak memiliki banyak waktu dalam
melakukan eksperimen dan juga model pembelajaran yang baru
sehingga siswa membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan
tiap bagian eksperimen. Pada sekolah yang kedua, responden
diberikan kesempatan melakukan penelitian pada jam belajar
namun duraasi waktu yang diberikan sama dan kendala yang
dialami oleh siswa hampir sama pada sekolah yang pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisa data maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Proses kognitif yang teridentifikasi pada kegiatan pembelajaran yang
didesain dalam model pembelajaran Inkuiri meliputi: mengenali,
mengingat kembali, menafsirkan, menjelaskan, mengeksekusi dan
mengimplementasikan yang merupakan tahap kemampuan berpikir
tingkat rendah. Mengorganisasi, mengatribusikan, memeriksa dan
merumuskan yang merupakan tahap kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
2. Kegiatan pembelajaran yang didesain dalam model pembelajaran
inkuiri dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis yang memperlihatkan bahwa semua
responden teridentifikasi pada tahap High Order Thinking Skills.
B. Saran
1. Agar dalam proses belajar siswa mampu mencapai proses kognitif yang
maksimal, maka guru diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir
siswa, tidak hanya kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order
Thinking Skills) tetapi juga kemampuan berpikir tingkat tinggi (High
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Order Thinking Skills) dengan menerapkan model pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar.
2. Untuk siswa yang belum terbiasa menggunakan model praktikum
melalui pendekatan inkuiri, sebaiknya guru memberikan bimbingan
selama proses praktikum berlangsung. Penerapan model pembelajaran
inkuiri dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, akan
terlaksana dengan baik jika siswa tetap diarahkan dalam tiap tahapan
pembeljaran inkuiri tetapi tidak memberikan jawaban secara langsung.
3. Bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat
melakukan penelitian dengan mengembangkan metode belajar dari
model pembelajaran yang kreatif yang dapat memfasilitasi siswa dalam
melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi, tidak hanya dalam
menyelesaikan soal-soal fisika tetapi juga mengajarkan siswa untuk
mengerti konsep-konsep fisika. Selain itu durasi pelaksanaan
penelitian disekolah harus diperhitungkan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W. dan David R. k. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto. 2014. PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK KURIKULUM
2013. Yogyakarta: Gava Media.
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif ANALISIS DATA. Jakarta: Rajawali
Pers.
Fajariani, Tria Endah, dan Ismono. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatih Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Plemahan Kediri.
Dalam Unesa Journal of Chemistry Education, Vol.2. No. 2, Mei. Hal 108
– 113.
Giancoli, D.C. 2014. Fisika. Edisi 7. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Gunawan, Imam. 2013. METODE PENELITIAN KUALITATIF Teori & Praktik.
Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2013. PROSES BELAJAR MENGAJAR. Jakarta: Bumi Aksara.
Kanginan, M. 1999. FISIKA SMU KELAS 1, CATURWULAN 3. Jakarta: Erlangga.
______. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kuswana, W. S. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, Timotius Vivid. 2016. Identifikasi Proses Kognitif Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Tentang Perubahan wujud. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Putra, Sitiatava. R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.
Serway, R.A. dan John W. J. 2010. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Edisi 6. Buku
1.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Suparno, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF DAN
KONTEKSTUAL. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN I
Lembar Kerja Siswa
Nama :
Eksperimen mengenai hukum Archimedes
A. Tujuan : Menyelidiki gaya ke atas yang dilakukan zat cair
B. Alat yang digunakan:
1. Beaker Glass
2. Neraca Pegas
3. Gelas Ukur
4. Statip
5. Beban 100 g
6. Neraca Ohaus
C. Prosedur percobaan
1. Tulislah rumusan masalah dan hipotesis bersama teman
kelompokmu, sebelum melakukan eksperimen.
2. Ukurlah berat beban di udara dan berat beban di dalam Fluida.
Catat hasilnya dalam tabel.
3. Ukurlah volume fluida sebelum dan setelah beban di masukkan.
Catat hasilnya dalam tabel.
4. Hitunglah berat zat cair yang dipindahkan.
5. Hitunglah volume fluida yang dipindahkan, kemudian hitunglah
nilai F (gaya ke atas).
6. Tuliskan kesimpulan atas eksperimen yang kamu lakukan
bersama teman kelompokmu.
D. Rumusan Masalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
E. Hipotesis :
F. Data dan Analisis :
Tabel 1. Tabel hasil pengukuran berat dan volume
No
Berat Beban (N) Volume air (m3)
Di udara Di dalam air Tanpa beban Dengan beban
tercelup
1
2
3
…
…
…
…
Rata-rata
Wzat cair yang dipindahkan = w di udara – w di dalam air
=
Vfluida yang dipindahkan = ……….
Gaya ke atas (F) = ……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
G. Pembahasan :
H. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN II
Lembar Pengerjaan Responden A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN III
Lembar Pengerjaan Responden B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN IV
Lembar Pengerjaan Responden C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN V
Lembar Pengerjaan Responden D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN VI
Transkrip Wawancara
Kode responden : A
Peneliti : P
Responden Menjawab pertanyaan untuk mengklarifikasi Observasi Kinerja
P : “Kamu masih ingat percobaan yang kamu lakukan tadi mengenai
apa?”
A : “Itu mb, percobaan Archimedes.”
P : “Bunyi hukum Archimedes itu apa?”
A : “Archimedesitu bunyinya “gaya ke atas yang diberikan air pada suatu
benda, itu akan sama dengan berat benda tersebut”.
P : “Berat benda yang mana?”
A : berat benda yang di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air
mba.
P : “Alat – alat yang kamu gunakan selama percobaan apa aja?”
A : “Tadi kelompok saya pake Neraca pegas, Statip, gelas ukur sama
beban 100 gr.”
P : “Besaran apa yang kalian ukur pada saat percobaan?”
A : “Berat dan volume mb.”
P : “Satuannya berat & volume apa?”
A : “Kalau berta itu satuannya Newton, kalau volume satuannya m3.”
P : “Cara kalian mengukur beratnya bagaimana?”
A : “Neraca pegasnya digantung pada statip, bebannya yang 100 gr
digantung pada neraca pegas,terus dilihat berapa beratnya. Nah itu berat
benda yang diudara. Kalau yang di dalam air, penjepit statipnya
diturunkan perlahan – lahan sampai bebannya itu tercelup air, terus
dilihat berapa beratnya pada neraca pegas.”
P : “Kalau volume airnya bagaimana cara mengukurnya?”
A : “Volume airnya sebelum beban dicelupkan dalam air diukur pada
gelas ukur, terus volume yang kedua saat beban tercelup dalam air.”
P : “Menghitung volume fluida yang dipindahkan bagaimana?”
A : “Volume yang akhir dikurangi dengan volume awal.”
P : “Cara kalian menentukan nilai Fa(gaya ke atasnya) bagaimana?”
A : “untuk F-Nya itu pake rumus 𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
P : “Volume yang kalian gunakan yang mana?”
A : “Volume itu, hasil pengurangan tadi. Diperoleh 10 ml terus diubah ke
m3 jadi 10-6.”
P : “Hasil yang kalian peroleh bagaimana?”
A : “Beda mb hasilnya. Bedanya itu 0,05 N.”
P : “Misalkan {menggambar sebuah wadah berisi air, dan sebuah benda
didalam air}”
“Menurut kamu, gaya-gaya apa yang bekerja pada benda tersebut?”
A : “{Menuliskan pada gambar gaya – gaya yangbekerj}”
{Setelahl berpikir sejenak, rsponden kemudian mengganti dengan
gambar yang baru}.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
P : “Kamu menuliskan gaya-gaya yang bekerja pada benda
tersebut yaitu F & w. Apa maksud dari F & w ini?”
A : “ w itu adalah gaya berat, sedangkan F itu kebalian dari w.
P : “Gaya yang kebalikan dari w, yang arahnya ke atas itu,
namanya apa?”
A : “Emm…{berpikir sejenak, sambil memainkan pena}.
Gaya ke atas mb.”
P : “ Oke, misalkan saya tulis:
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
Menurut kamu ini benar gk, F= w ?
A : “ Kalau menurut saya itu benar mb.”
P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis dengan kesimpulan.
“Bagaimana kesimpulan dari kelompokmu?”
A : “Hasil perhitungannya berbeda mb. Kesimpulannya gaya ke atas sama
dengan berat benda yang hilang didalam air.”
P : “Kesimpulan kelompok kalian gaya ke atas sama dengan berat benda
yang hilang, tapi pada bagian analisis jawabannya beda?”
A : “Iya mb memang beda tapi ada penjelasannya kenapa hasilnya beda.”
P : “Alasannya kenapa?”
A : “Karena pada saat penentuan volume akhir, karena berada diantara
300 dan 400 ml, jadi kami memperkirakan 310. Kalau misalkan kami
perkirakan 315 mungkin akan sama nilainya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN VII
Transkrip Wawancara
Kode responden : B
Peneliti : P
I. Responden menjawab pertanyaan wawancara untuk mengklarifikasi
P : “Kamu masih ingat praktikum yang kamu lakukan kemarin mengenai
apa?”
B : “Praktikum mengenai hukum Archimedes.”
P : “Kamu masih ingat alat yang kamu gunakan kemarin apa saja?”
B : “Neraca pegas, gelas beaker, statip sama beban 100 gr.”
P : “Besaran apa saja yang kamu ukur?”
B : “Yang diukur itu berat beban dan Volume fluida.”
P : “Besaran apa saja yang kamu ukur?”
B : “Yang diukur itu berat beban dan Volume fluida.”
P : “Satuannya?”
B : “emmm {berpikir sejenak sambil menoleh kearah kiri}.
Kalau ndk salah berat itu satuannya Newton.”
P : “Kalau volume?”
B : “Volume itu satuannya ml tapi diubah ke m3
P : “Cara kamu mengukur berat beban bagaimana?”
B : “Waktu mengukur berat beban di udara itu, beban 100 gr digantung
pada neraca pegas, terus neraca pegasnya digantung pada statip. Yang
kedua penjepit statipnya diturunkan perlahan, sampai beban 100 gr
tercelup dalam air.”
P : “Ada perbedaan gk saat mengukur beratnya?”
B : “Ada mb, yang kedua lebih ringan dari yang pertama.”
P : “Terus cara mengukur volumenya bagaimana?”
B : “Awalnya gelas beaker diisi air, terus diukur volume air mula-mula,
volume awalnya itu 300 ml, kan tadi kita turunkan penjepit statipnya
saat mengukur beratnya didalam air, nah pada sat itu volumenya juga
diukur. Itu volume yang kedua, voume pada saat beban tercelup.”
P : “Terlihat perbedaan gk?”
B : “Iya mb, volumenya jadi naik, dari yang awalnya 300 ml jadi naik,
tapi kelopok saya memperkirakan jadi 310 ml soalnya digelas
beakernya tidak ada batas skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
P : “Nah bagaimana cara kamu mencari volume fluida yang
dipindahkan?”
B : “Oh itu dari V2 – V1.
P : “V2 - nya yang mana? V1 – nya yang mana?”
B : “V2 itu, volume setelah beban dimasukkan, terus untuk V1 volume
mula-mula sebelum beban dimasukkan.”
P : “Setelah mencari nilai Volume fluida yang dipindahkan, kalian
menghitung nilai Fa (gaya ke atasnya) tidak?”
B : “iya mb, kami menghitung nilai gaya ke atasnya.”
P : “Kalian menggunakan persamaan apa?”
B : “pake persamaan itu, 𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉 .”
P : “𝜌 itu artinya apa?”
B : “Itu massa jenis air mb, kami pake 𝜌 = 1000 𝑘𝑔
𝑚3⁄ . Terus nilai
gravitasiya ( 𝑔 = 10 𝑚𝑠2⁄ ) . "
P : “V yang kalian gunakan yg mana?
B : “pake nilai volume fluida yang di pindahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
P : “Misalkan kita gambar gelas beaker {peneliti menggambar
sebuah wadah yang berisi air yang dan sebuah benda yang
tercelup dalam air}.
Coba kamu tuliskan gaya – gaya apa yang bekerja pada
benda tersebut?”
B :
Gambar 4. 19 Keterangan yang dituliskan responden
P : “nah coba perhatikan gaya – gaya yang kamu tuliskan.
Gaya Fa (gaya ke atas) dan ada gaya w (berat benda) yang
arahnya berlawanan. Misalkan saya tulis”
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
“Menuurut kamu apakah ini benar?”
B : “kalau menurut saya ini benar mb, gaya ke atasnya itu sama dengan
berat benda di dalam air.”
P : “Kamu yakin hasilnya sama dengan berat benda di dalam air?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
B : “emm. Eh sebentar, kayaknya keliru mb. Oh iya maksudnya sama
dengan berat benda yang di dalam air dikurangi dengan berat benda di
udara.”
P : “Coba kamu baca kesimpulan di laporan kelompokmu.”
“Gimana, sama gk dengan hasil analisis kalian?”
B : “{Responden B membaca kesimpulan dengan volume suara sedikit
lebih besar}. Beda mb.”
P : “Coba kamu jelaskan kenapa bisa berbeda”
B : “kesimpulannya, gaya ke atas akan sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan. Tapi karena volume air saat beban dicelupkan tidak
tepat, hanya diperkirakan maka hasilnya berbeda. Kalau misalkan
diperkirakan 315, pasti hasilnya akan sama mb.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN VIII
Transkrip Wawancara
Kode responden : C
Peneliti : P
P : “Kamu masih ingat praktikum kemarin tentang ap?”
C : “praktikum tentang Archimedes mb.”
P : “masih ingat sama alat yang kamu gunakan kemarin?”
C : “emm. Alat nya itu neraca {responden berusaha mengingat nama
neraca yang digunakan}, pegas, ya… neraca pegas mb, sama gelas
ukur dan beban 100 gr.”
P : “Kemarin kamu ngukur besaran apa aja?”
C : “Ngukur berat beban sama volume air.”
P : “satuannya apa?”
C : “Berat dan volume mb?”
P : “Iya. Satuannya berat dan volume.”
C : “Berat itu satuannya Newton, kalau volume m3.”
P : “Kamu masih ingat cara mengukurnya bagaimana?”
C : “Yang pertama mengukur berat di udara dulu. Beban 100 gr nya
digantung di neraca pegas, lalu dilihat hasilnya pada neraca pegas.
Setelah berat yang di udara diukur, kemudian dicelupkan ke dalam
gelas ukur tadi sampai bebannya itu tercelup.”
P : “Waktu kalian mengukur beban di dalam air, bebannya sampai
menyentuh dasar gk?”
C : “Gk sampai dasar mb.”
P : “Terus kalau volumenya, cara kalian mengukurnya gimana?”
C : “Mengukur volumenya itu, volume awalnya dicatat sebelum beban
dimasukkan. Nah volume yang kedua setelah beban dimasukkan dalam
air. Volume yang kedua cuman ditebak-tebak aj mb, soalnya gk pas.”
P : “Ada perbedaan gk, antara volume awal dengan volume akhir?”
C : “Ada mb, volume akhirnya jadi naik.”
P : “Naik itu maksudnya bertambah?”
C : “Eh, iya maksud saya bertambah.”
P : “kemarin cara kalian mengukur volume fluidayang dipindahkan
bagaimana?”
C : “caranya, V2 – V1.”
{gambar pengerjaan responden C pada LKS}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
P : “V2 nya yang mana?”
C : “V2 nya itu, volume dengan beban tercelup.”
P : “Terus cara menentukan F (gaya ke atasnya bagaimana?”
C : “Fa nya itu pake rumus 𝜌 𝑔 𝑉.”
P : “Loh! Disini ditulisnya bukan 𝜌 tapi P.”
C : “oh maaf mb, teman saya mungkin salah tulis, itu harusnya 𝜌.
{mengubah P menjadi 𝜌}.”
P : “Volume yang kalian gunakan, volume yang mana?”
C : “V yang digunakan itu, volume fluida yang dipindahkan.”
{gambar pengerjaan responden C}
P : “Misalkan saya gambar sebuah wadah yang berisi air, nah didalam
air ini ada benda yang tercelup.
Coba kamu tuliskan gaya-gaya yang bekerja pada benda.”
C : “Gaya-gaya yang bekerja itu, emm”
{responden memberikan keterangan pada gambar dengan menuliskan
w gaya yang arahnya ke atas, F untuk gaya yang arahnya ke bawah}.
P : “Gaya yang arahnya ke atas itu kamu tuliskan 𝑤 terus yang kebawah
𝐹. Menurutmu ini sudah benar belum?”
C : “|Emm. Menurut saya (sambil berpikir sejenak), sudah benar mb.”
P : “Kamu yakin sdh benar?”
C : “Eh salah mb, itu kebalik, F itu kan gaya ke atas jadi harusnya
arahnya ke atas. (responden memperbaiki keterangan gambarnya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Gambar 4. 29 Keterangan yang dituliskan responden
P : “Oke misalkan kita tulis
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
Menurut kamu ini benar gk, F= w ?
C : “ Kalau menurut saya itu benar mb.”
P : “Oke, coba sekarang kamu lihat bagian Analisis dari LKS
kelompokmu, bagaimana nilai F dan w, apakah nilainya sama?
C : “Iya mb nilainya sama.”
P : “Kok bisa hasilnya bisa sama?”
C : “Kan sudah dibahas, pada gambar yang tadi. Gaya F kan arahnya ke
atas, sedangkan w itu arahnya ke bawah. Nah karena saling berlawanan
maka gaya F akan sama dengan w nya itu mb.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN IX
Transkrip Wawancara
Kode responden : D
Peneliti : P
P : “Kemarin kamu masih ingat gk, tentang praktikum yang kamu
lakukan?”
D : “Praktek tentang hukum Archimedes.”
P : “Bunyi hukum Archimedes itu apa?”
D : “Lupa e, cuman ingat dikit-dikit.”
P : “Ya udah apa? Sebutin aj.”
D : “Gaya apung yang bekerja pada benda yang tercelup sebagian
(responden membaca catatan yang ada di meja).
P : “Kamu baca itu (peneliti menutup buku yang ada di meja.).”
D : “hemm(Responden tersenyum kemudian tertawa)”
P : “Coba ingat dulu.”
D : “Gaya apung yang tercelup di dalam fluida, e… sama dengan berat
benda yang tercelup dalam fluida.”
P : “Coba ulangi.”
D : “Gaya apung yang bekerja pada benda yang tercelup sebagian dalam
air atau seluruhnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”
P : “Masih ingat gk, alat-alat yang kamu gunakan kemarin apa aja?”
D : “Gelas beaker, neraca pegas, terus air, sama beban.”
P : “Besaran apa yang kamu ukur kemarin?”
D : “Besaran…e.(responden mencoba mengingat) itu, volume sama
berat.”
P : “Satuannya volume apa?”
D : “meter pangkat tiga (m3)”
P : “Satuannya berat?”
D : “Newton.”
P : “Kemarin kamu ngukur berat benda di udara sama berat benda di
daam air itu kan beda, nah menurut kamu yang mempengaruhi
beratnya berbeda apa?
D : “Massa jenis air.”
P : “{peneliti menggambar wadah yang berisi air, dan benda yang
tercelup dalam air}. Coba kamu gambarkan gaya-gaya yang bekerja
pada benda yang tercelup dalam air.
D : “{Responden menuliskan F yang arahnya ke atas, dan w yang
arahnya ke bawah}.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
P : “Misalkankita tulis {responden menuliskan gaya-gaya yang bekerja
pada benda}”
∑𝐹𝑦 = 0
𝐹 − 𝑤 = 0
𝐹 = 𝑤
“Berarti 𝐹 = 𝑤 . Coba kamu lihat nilai F dan w pada lembar kerja
kelompokmu, sama gk?
{gambar pengerjaan responden D}
D : “Beda”
P : “Kenapa bisa beda? Kamu pake persamaan apa?”
D : “𝐹 = 𝜌 𝑔 𝑉”
P : “Volume fluida yang mana?”
D : “Voume rata-rata”
P : “harusnya volume yang digunkan yang mana?”
D : “volume fluida yang dipindahkan.”
P : “Coba lihat kesimpulanmu”
D : “Uji coba kami sama dengan hipotesis {responden membaca bagian
kesimpulan pada lembar kerja kelompoknya}”
{gambar pengerjaan responden D}
P : “Uji coba kami sama dengan hipotesis {peneliti membaca kesimpulan
dari kelompok responden }. hipotesismu apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
D : “Tidak, karena massa jenisnya berbeda {responden membaca
hipotesis pada lembar kerja kelompoknya}”
P : “tadi kan kamu gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda, ada
yang ke atas da nada yang kebawah. Kemarin bendanya sedikit
terangkat to? Nah yang membuat dia terangkat apa?”
D : “Gaya”
P : “Gaya apa namanya?”
D : “Gaya..{sambil mikir}. Gaya Archimedes.”
P : “Gaya Apung atau Gaya?”
D : “Gaya ke atas”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN X
Lembar Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN XI
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA N 11 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN XII
Surat Telah Melakukan Penelitian di SMA 1 Prambanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN XIII
Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN XIV
Penilaian Kinerja Tiap Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI