IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN SAGU (Metroxylon spp) … · Pengamatan morfologi tersebut...
Transcript of IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN SAGU (Metroxylon spp) … · Pengamatan morfologi tersebut...
IDENTIFIKASI TANAMAN SAGU (Metroxylon
spp) di DISTRIK MUARA TAMI, JAYAPURA -
PAPUA
PENDAHULUAN Identifikasi aksesi sagu diperlukan untuk mengetahui potensi
sagu yang ada di Papua khususnya Kota Jayapura
Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan untuk
mengidentifikasi tanaman sagu yaitu : Mengetahui ciri – ciri
morfologi dan potensi sagu dari setiap jenis tanaman sagu
yang diidentifikasi di Kota Jayapura
METODOLOGI
Pengamatan morfologi tersebut diantaranya meliputi
pengukuran panjang batang produksi, warna batang, lingkar
batang, warna daun muda dan daun tua, panjang dan
lebar daun, jumlah daun dan anak daun, panjang dan lebar
anak daun, warna pati sagu, warna empulur, bentuk bunga,
bentuk buah, bentuk pelepah, penampakan kulit batang,
jumlah rumpun, kerapatan duri dan potensi produksi pati.
Pengukuran panjang batang produksi,
pengamatan dilakukan dengan cara menebang pohon, selanjutnya diukur dari bagian batang
yang ditebang sampai ke ujung pelepah
terbawah.
Pengukuran lingkar batang, pengamatan
dilakukan dengan cara mengukur lingkar batang
menggunakan meteran.
Pengamatan warna daun, pengamatan
dilakukan dengan cara mengamati warna daun
muda secara dominan.
Pengukuran diameter batang ada yang
dilakukan secara langsung pada tanaman sagu
jenis He Tabang dan jenis yang lainnya dihitung
menggunakan rumus:
K = 2 x µ x r
r = D/2
Ket: K = keliling lingkaran, µ = 3,14 , r = jari-jari
lingkaran, D = diameter lingkaran.
Pengamatan batang sagu, dilakukan dengan
cara melihat langsung permukaan batang licin,
berambut (pilosus), berduri (spinosus), dan
memperlihatkan bekas-bekas pelepah daun (Riska et al. 2011)
Pengamatan warna pati dan empulur,
pengamatan dilakukan secara visual.
Pengamatan bentuk bunga (jika ada), pengamatan dilakukan dengan cara melihat langsung bentuk dari bunga sagu yang masih kuncup atau belum mekar, yang sudah mekar dan yang sudah berbuah (Dewi 2015).
Pengamatan buah (jika ada), pengamatan dilakukan dengan cara melihat langsung bentuk buah, warna buah dan bagian dalam buah (Dewi 2015).
Pengamatan bentuk pelepah, pengamatan dilakukan dengan cara melihat langsung bentuk dari pelepah, panjang pelepah, lebar pelepah, berduri atau tidak berduri, warna pelepah.
Pengamatan kerapatan duri, pengamatan dilakukan dengan cara melihat dan mengukur jarak antar duri di pelepah. Kerapatan duri akan diamati secara visual dengan mengklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu sangat rapat, rapat, dan jarang dengan kriteria sebagai berikut:
Sangat rapat : > 70% menutupi permukaan
Rapat : 50 – 70% menutupi permukaan
Jarang : < 50% menutupi permukaan (Dewi 2015).
Pengamatan jumlah rumpun, pengamatan dilakukan
dengan cara menghitung jumlah anakan yang muncul dan hidup (Dewi 2015).
Menurut Dewi (2015) pengamatan potensi produksi pati
akan diketahui hasilnya dengan menggunakan
perbandingan volume. Pati diperoleh dari empulur sagu
yang akan diambil dari batang sagu yang telah ditebang.
HASIL
1. He Tabang
2. He A (1)
3. He A (2)
4. He Lee
5. He Bang
6. He Beng Ni
7. He Ta
8. He Ri
Daftar nama lokal :
He Tabang He A (1)He A (2)
He Lee He Bang He Beng Ni
He Ta He Ri
MORFOLOGI
BATANG
SAGU
PELEPAH
He TabangHe A 1
He A 2 He Lee He Bang
He Beng Ni He Ta He Ri
DAUN
WARNA EMPULUR
WARNA PATI
BUNGA
He A 2 He Lee He Bang
He Beng Ni He Ta He Ri
BUAH
He Bang
BUAH
He Ri
POTENSI PRODUKSI
299.39
163.22
563.41508.83
725.78
287.39
555.91
461.37
0
100
200
300
400
500
600
700
800
He Tabang He A (1) He A (2) He Lee He Bang He Beng Ni He Ta He Ri
(Kg)
Jenis - Jenis Tanaman Sagu
KESIMPULAN
1 Aksesi sagu di Muara Tami sangat beragam
paling tidak ada 8 aksesi
2 Potensi produksi pati sagu dari 163.22 - 725.78 kg pati basah per batang
TERIMA KASIH