IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki...

16
15 Bab II IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN Dalam bab I ditekankan bahwa penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka menjawab suatu permasalahan. Rangkaian kegiatan ilmiah tersebut bersifat sistematis sehingga antara langkah pertama dengan langkah- langkah berikutnya selalu mengikuti kaidah (metode) yang telah ditentukan. Sistematika kerja dan langkah yang tepat merupakan persyaratan mutlak supaya validitas hasil penelitian dapat terjamin, dan laporan penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan. Sistematika kerja yang tepat terwujud dari pelaksanaan metode dan prosedur penelitian serta analisis yang tepat, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perlu dipahami bahwa pemilihan suatu metode beserta dengan prosedur penelitiannya tergantung dari rumusan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Kejelasan rumusan tujuan menentukan metode beserta prosedur penelitiannya, karena rumusan tujuan menggambarkan arah dan target yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian tersebut. Menurut Azwar (dalam Soesilo 2010), tujuan penelitian selalu dirumuskan dalam kaitannya dengan usaha pemecahan permasalahan.

Transcript of IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki...

Page 1: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

15

Bab II

IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN

PENELITIAN TINDAKAN

Dalam bab I ditekankan bahwa penelitian merupakan suatu

rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka menjawab suatu

permasalahan. Rangkaian kegiatan ilmiah tersebut bersifat

sistematis sehingga antara langkah pertama dengan langkah-

langkah berikutnya selalu mengikuti kaidah (metode) yang telah

ditentukan. Sistematika kerja dan langkah yang tepat merupakan

persyaratan mutlak supaya validitas hasil penelitian dapat terjamin,

dan laporan penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan.

Sistematika kerja yang tepat terwujud dari pelaksanaan metode

dan prosedur penelitian serta analisis yang tepat, sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.

Perlu dipahami bahwa pemilihan suatu metode beserta

dengan prosedur penelitiannya tergantung dari rumusan tujuan

penelitian yang hendak dicapai. Kejelasan rumusan tujuan

menentukan metode beserta prosedur penelitiannya, karena

rumusan tujuan menggambarkan arah dan target yang hendak

dicapai dalam kegiatan penelitian tersebut. Menurut Azwar (dalam

Soesilo 2010), tujuan penelitian selalu dirumuskan dalam kaitannya

dengan usaha pemecahan permasalahan.

Page 2: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

16

Pada umumnya, tujuan penelitian yang terumuskan dengan

jelas akan menunjukkan apakah tujuan penelitian tersebut

berkaitan dengan jawaban pada masalahnya atau tidak, realistik

atau tidak, dan urgen atau belum urgen untuk dilaksanakan. Tujuan

penelitian yang dirumuskan dengan jelas maka akan menuntut dan

memperjelas pemilihan metode beserta langkah-langkah

penelitiannya. Selain itu, juga mempermudah (memperjelas) dalam

menentukan cara pengukuran maupun analisisnya.

Seorang peneliti wajib memahami dan mendalami prosedur

penelitian yang dilakukannya karena setiap jenis penelitian

memiliki prosedur atau langkah-langkah yang berbeda. Meskipun

demikian, kesemua jenis penelitian memiliki kesamaan tentang

gambaran umum tahap penelitiannya. Namun, apapun jenis

penelitiannya, seorang peneliti harus memahami gambaran yang

jelas dan detail mengenai rancangan dan tahap-tahap penelitian

sampai pada penyusunan laporan penelitiannya.

Sebelum membahas mengenai identifikasi masalah penelitian

dan tujuan penelitian, pada bagian ini dijelaskan terlebih dahulu

secara ringkas mengenai tahap-tahap umum penelitian.

A. Gambaran Umum Tahap Penelitian

Setiap jenis penelitian selalu memiliki prosedur penelitian

yang harus dilalui oleh peneliti. Namun demikian, beragam jenis

penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama.

Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi

Masalah dan Tujuan Penelitian, 2) Penentuan Subjek Penelitian, 3)

Penentuan variabel, 4) Kajian Teoritis, 5) Penyusunan Instrumen

Penelitian, 6) Penentuan Teknik Analisis, 7) Pengumpuan Data, 8)

Page 3: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

17

Pengolahan Data, dan 9) Analisis dan Pembahasan (Pelaporan Hasil

Penelitian), seperti yang disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian

Pada gambar 1, menggambarkan bahwa dalam kegiatan

penelitian berawal dari temuan adanya permasalahan

(problematika) penelitian, dan diakhiri dengan penyusunan laporan

hasil penelitian. Dalam awal penelitian, peneliti perlu melakukan

identifikasi masalah dan merumuskan masalah penelitiannya. Pada

tahap ini peneliti menguraikan kesenjangan (masalah)

penelitiannya secara jelas dan ringkas. Tanpa mewujudkan adanya

kesenjangan, maka penelitian tersebut belum layak diteliti, karena

belum menunjukkan alasan mengapa penelitian tersebut perlu

dilakukan. Jika kesenjangan tersebut sudah diuraikan (dijelaskan)

dalam latar belakang penelitian, maka peneliti menindaklanjutinya

dengan merumuskan rumusan masalah penelitiannya.

Berlandaskan rumusan masalah tersebut maka selanjutnya peneliti

Identifikasi Masalah &

Tujuan Penelitian

Penentuan Subjek

Penentuan Variabel

Penentuan Teknik Analsis

Penyusunan Instrumen

Kajian Teoritisdan Kerangka

Berpikir

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisa & Pembahasan (Pelaporan)

Page 4: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

18

merumuskan tujuan penelitian yang terkait dengan rumusan

masalah penelitian tersebut.

Pada tahap berikut, peneliti menentukan subjek penelitian.

Perlu dipahami bahwa subjek penelitian dapat ditentukan saat

peneliti menemukan dan menyusun identifikasi masalahnya.

Dengan demikian, dalam penjelasan masalah penelitian, peneliti

secara eksplisit sebenarnya juga sudah dapat menjelaskan

mengenai kondisi subjek penelitiannya.

Jika peneliti sudah menentukan subjek penelitiannya, maka

selanjutnya peneliti perlu menentukan variabel penelitiannya.

Penentuan jumlah dan fungsi variabel penelitian dapat dilakukan

setelah peneliti merumuskan tujuan penelitiannya. Bahkan,

variabel penelitian sebenarnya sudah dapat ditentukan hanya

dengan mengkaji judul penelitian.

Setelah variabel penelitian ditentukan maka selanjutnya

peneliti menentukan dan menelaah teori-teori yang benar-benar

relevan dengan variabel yang diteliti. Penentuan variabel penelitian

akan mendukung pada pilihan dan telaah teori yang relevan. Hasil

telaah teori mendukung pada tersusunnya konsep yang jelas

mengenai variabel penelitian sehingga peneliti dapat menyusun

kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen dikembangkan menjadi draf

instrumen untuk mengumpukan data sesuai variabel penelitian.

Draf instrumen perlu diuji validitas serta reliabilitasnya maupun uji

ahli terlebih dahulu sehingga dapat diketahui sebagai instrumen

yang siap digunakan untuk mengumpulkan data.

Sebelum data terkumpul dan diolah, peneliti juga

menetapkan teknik analisis penelitiannya. Perlu dipahami bahwa

penetapan teknik analisis peneitian selalu dilandasi dari tujuan

penelitian dan skala data yang digunakan sesuai variabel penelitian.

Page 5: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

19

Jika teknik analisis sudah ditentukan dan data sudah dikumpulkan,

maka peneliti dapat melakukan analisa dan pembahasan penelitian,

serta menyusunnya menjadi suatu laporan penelitian.

B. Identifikasi Permasalahan Penelitian

Meskipun pada sub bab di atas sudah menjelaskan secara

umum tahap-tahap penelitian, namun pada bagian ini menjelaskan

mengenai identifikasi masalah agar lebih terinci. Perlu diakui bahwa

tahap identifikasi masalah bukan merupakan hal yang gampang

dilakukan. Identifikasi masalah merupakan bagian awal penelitian

yang harus dilakukan oleh peneliti. Peneliti perlu menguraikan

identifikasi masalahnya sehingga masalah penelitiannya menjadi

jelas dalam latar belakang masalahnya.

Tidak sedikit mahasiswa mengalami kebingungan dalam

menentukan judul calon penelitiannya saat menyusun tugas akhir

(skripsi) berupa penelitian. Judul penelitian yang diajukan oleh

mahasiswa tidak jarang pula ditolak oleh dosen pembimbingnya

dengan berbagai alasan, misalnya karena judul tersebut sudah

banyak diteliti, atau karena teori dan alat ukur penelitiannya yang

belum ada (belum tersedia), atau bahkan karena penelitian

tersebut tidak layak untuk diteliti. Namun bagi penulis, awal dari

sebuah penelitian bukan terletak pada perumusan judul penelitian

terlebih dahulu tetapi terletak pada hasil identifikasi masalah yang

diketemukan oleh calon peneliti. Judul penelitian dapat dirumuskan

kemudian ketika masalah penelitian sudah diidentifikasi oleh calon

peneliti. Jika calon peneliti sudah menemukan masalah yang akan

ditelitinya maka calon peneliti dapat melanjutkan langkah-langkah

penelitian berikutnya.

Page 6: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

20

1. Pemahaman tentang Masalah Penelitian

Seperti yang digambarkan pada gambar 1 bahwa langkah

paling awal dalam penelitian adalah mengidentifikasi masalah

penelitian. Ketika peneliti sudah mengidentifikasi (menemukan)

masalah penelitiannya maka sebenarnya peneliti sekaligus sudah

menentukan topik penelitiannya. Oleh karena itu, calon peneliti

perlu memahami tentang masalah dalam penelitian.

Dalam kegiatan penelitian, masalah dipahami sebagai adanya

kesenjangan antara kondisi riel (nyata) yang ada dengan teoritis,

atau apa yang diharapkan ternyata berbeda dengan kenyataan

yang ada. Masalah juga dapat dipahami sebagai kesenjangan

(adanya perbedaan) hasil temuan penelitian si A dengan hasil

temuan si B meskipun topik dan subjek yang diteliti sama.

Contoh pertama. Misalnya penelitian yang membahas

motivasi belajar siswa. Pada umumnya ada keterkaitan antara

motivasi belajar dengan prestasi yang dicapai siswa yakni jika

motivasi belajar tinggi selalu diikuti oleh prestasi yang tinggi pula;

sebaliknya jika motivasi belajar rendah juga memiliki prestasi yang

rendah pula. Oleh karena itu, diharapkan siswa memiliki motivasi

belajar tinggi agar prestasinya juga tinggi. Namun, kenyataannya di

sekolah ’x’ diketemukan motivasi belajar siswa pada umumnya

berkategori rendah, yang dibuktikan dengan hasil penyebaran skala

sikap tentang motivasi belajar. Kondisi tersebut dapat berakibat

pada pencapaian prestasi yang rendah pula. Dengan demikian, yang

menjadi permasalahan dalam penelitian tersebut adalah

bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa? Hal ini diawali

dengan mengidentifikasi mengapa motivasi belajar siswa tersebut

rendah? Contoh pertama ini sangat sesuai untuk penelitian

tindakan maupun eksperimen yang berupaya untuk meningkatkan

Page 7: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

21

(memperbaiki) kondisi subjek penelitian. Data konkret tentang

kondisi permasalahan diri subjek perlu disertakan dalam latar

belakang penelitian.

Contoh kedua. Dalam upaya melakukan kegiatan parenting

tentang pendidikan seks anak usia dini, dibutuhkan suatu model

yang tepat agar orangtua dapat memahami secara tepat bagaimana

menerapkan pendidikan seks kepada anak usia dini. Namun, sejauh

ini belum ada model dan media yang tersedia untuk melakukan

kegiatan parenting tentang pendidikan seks anak usia dini.

Permasalahan yang diketemukan dalam contoh ini adalah belum

tersedianya model yang tepat untuk kegiatan parenting tentang

pendidikan seks anak usia dini sehingga perlu disusun dan

dikembangkan model yang tepat untuk kegiatan parenting

tersebut. Permasalahan yang diungkapkan pada contoh kedua ini

lebih tepat untuk jenis penelitian pengembangan, khususnya

pengembangan model parenting.

Contoh ketiga. Pada hasil penelitian tentang Hubungan

antara Konsep Diri dengan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Progdi

PAUD di UNNES, yang diteliti oleh Rahman (2011) menemukan ada

hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kedisiplinan

Belajar dengan skore sig sebesar 0,008, dan tingkat korelasi sebesar

0,645. Hal ini didukung hasil penelitian Yenni (2012) yang

menemukan adanya korelasi yang signifikan antara Konsep Diri

dengan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Progdi PAUD di UMS,

dengan skore sig sebesar 0,011, dan taraf korelasi sebesar 0,345.

Sebaliknya, hasil penelitian One (2014) tentang Hubungan antara

Konsep Diri dengan Kedispilinan Belajar Mahasiswa Progdi PAUD di

UKSW, menemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara

Konsep Diri dengan Kedispilinan Belajar Mahasiswa.

Page 8: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

22

Pada contoh ketiga, bagian latar belakang penilitian memberi

gambaran mengenai hasil dari beberapa penelitian dengan topik

(variabel) yang sama, tetapi kenyataannya hasilnya berbeda atau

bahkan bertolak belakang. Keberagaman (kesenjangan) dari

beberapa hasil penelitian tersebut sering disebut sebagai isyu

research, yang dapat digunakan sebagai landasan adanya masalah

penelitian. Melalui adanya isyu research tersebut, maka calon

peneliti dapat menguji rumusan hipotesisnya, dengan melakukan

penelitian pada lokasi yang berbeda, tetapi menggunakan alat ukur

dan variabel yang sama. Pengungkapkan masalah pada contoh

ketiga ini lebih tepat digunakan sebagai penguraian masalah untuk

jenis penelitian inferensial yakni penelitian yang harus menguji

suatu hipotesis.

2. Cara Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian pada umumnya terwujud saat

peneliti menguraikan masalah penelitiannya. Identifikasi masalah

tersebut merupakan wujud penguraian dan penegasan batas-batas

temuan permasalahan penelitian, sehingga cakupan penelitian

terfokus pada hal-hal tertentu saja. Dalam identifikasi

permasalahan penelitian terdiri atas dua langkah pokok, yaitu (a)

penguraian latar belakang permasalahan dan (b) perumusan

permasalahan.

a) Penguraian Latar Belakang Masalah Penelitian

Penguraian latar belakang permasalahan penelitian

dimaksudkan untuk mengantarkan dan menjelaskan mengenai

fenomena apakah yang tampak di mata peneliti atau yang terjadi di

lapangan sehingga memerlukan penelitian. Permasalahan

penelitian juga mengungkapkan mengapa hal-hal (fenomena-

fenomena atau variabel-variabel) tertentu yang diteliti dan

Page 9: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

23

dianggap penting, Selain itu, peneliti juga perlu mengungkap alasan

mengapa subjek tersebut yang dipilih.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya,

permasalahan diuraikan sebagai suatu kondisi kesenjangan atau

ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya terjadi (das sollen-

what should be) dan apa yang sesungguhnya sedang terjadi (das

sein-what is happening). Kesenjangan tersebut juga dapat berupa

adanya keragaman hasil penelitian, meskipun variabel, tujuan

maupun teknik analisis penelitiannya sama. Oleh karena itu, dalam

latar belakang masalah perlu disajikan data atau fakta yang relevan

dan mendukung uraian mengenai pentingnya permasalahan yang

dibicarakan.

Pada umumnya, penguraian permasalahan penelitian

berangkat dari latar belakang yang bersifat umum, yaitu berada

dalam kerangka pemikiran yang luas dengan mengaitkan topik

penelitian pada banyak hal yang relevan menuju ke permasalahan

yang lebih spesifik dan terpusat pada pokok persoalannya. Cara

yang demikian ini yang disebut deduktif. Dengan demikian,

pembaca tergiring dari sudut pandang permasalahan yang luas

menuju kepada suatu topik tertentu yang hendak diteliti saja.

Menurut Azwar (1999), berpikir deduktif adalah proses

pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum

mengenai suatu fenomena (teori) dan meng-

generalisasikan kebenaran tersebut pada suatu

peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan

fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata

lain, deduksi berarti menyimpulkan hubungan yang

tadinya tidak tampak, berdasarkan generalisasi yang

sudah ada.

Page 10: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

24

Dalam penguraian masalah, peneliti selalu membatasi pada

masalah tertentu saja. Akibat keterbatasan kemampuan (dana,

tenaga dan pikiran) maka peneliti tidak mungkin mampu meneliti

banyak problematika yang ada melainkan hanya dapat meneliti

sebagian kecil, bahkan pada bidang tertentu saja yang memang

benar-benar dikuasainya. Selain itu, dengan adanya penentuan

masalah tertentu saja maka peneliti dapat terfokus dan dapat

mengulas secara mendalam hasil penelitiannya.

Uraian latar belakang permasalahan harus disusun secara

sistematik dengan membatasi permasalahan yang hendak diteliti,

meskipun diawali dengan uraian (referensi) yang lebih luas.

Penyusunan alenia demi alenia secara sistematik tersebut akan

memudahkan pembaca untuk mencernanya. Selain itu, dalam

uraian masalah, khususnya pada penelitian tindakan, juga perlu

disertai data sebagai bukti adanya permasalahan (kesenjangan)

penelitian, sehingga hal ini dapat memudahkan pembaca untuk

memahaminya juga.

Perlu dipahami bahwa uraian permasalahan penelitian pada

kelompok jenis penelitian yang inferensial berbeda penekanannya

dengan jenis penelitian tindakan atau eksperimen. Hal ini

disebabkan kedua kelompok penelitian tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda.

Pada penelitian tindakan maupun eksperimen, permasalahan

ditekankan pada adanya penguraian dan penyajian masalah

konkret yang benar-benar dialami oleh diri subjek. Hal ini

disebabkan jenis penelitian tindakan maupun eksperimen

merupakan penelitian yang bersifat kekinian, yang

menggambarkan kondisi subjek penelitian setelah mendapat

perlakuan.

Page 11: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

25

Seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa penelitian

tindakan maupun eksperimen merupakan penelitian yang hasilnya

tidak dapat digeneralisasi. Hal ini disebabkan subjek penelitiannya

dipilih secara purposive, dengan ciri tertentu saja; sampel dipilih

tidak menggunakan teknik probabilitas. Dengan demikian, hasil

penelitian tindakan maupun eksperimen hanya berlaku pada subjek

di tempat dan saat penelitian tersebut berlangsung. Kalaupun ada

penelitian yang menggunakan variabel bebas (sebagai treatment)

yang sama dengan penelitian sebelumnya, maka hasilnya sangat

dimungkinkan berbeda, karena subjek dan kondisi penelitian

tersebut berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penekanan adanya masalah konkret pada penelitian tindakan

maupun eksperimen dibuktikan dengan adanya data yang disajikan

dan dianalisis secara ringkas di bagian latar belakang penelitian.

Oleh karena itu, peneliti harus terlebih dahulu mencari masalah

konkret tersebut dengan melakukan survei terlebih dahulu kepada

subjek penelitian yang diduga memiliki (mengalami) permasalahan.

Kegiatan inilah yang sering disebut sebagai Pra-Penelitian.

Dalam kegiatan pra-penelitian, peneliti terlebih dahulu

mengidentifikasi gejala-gejala masalah penelitian dengan

melakukan wawancara maupun pengamatan pada pihak-pihak

yang dianggap berwenang atau relevan di tempat tersebut. Temuan

adanya gejala-gejala di atas ditindaklanjuti oleh peneliti dengan

menyebarkan instrumen sesuai temuan gejala (masalah) tersebut.

Instrumen seyogyanya sudah dipersiapkan oleh peneliti; setidak-

tidaknya sudah dilakukan uji validitas isi (konten). Data hasil

temuan pra-penelitian melalui penyebaran instrumen tersebut

merupakan bukti konkret adanya suatu masalah.

Page 12: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

26

Dalam uraian latar belakang penelitian, peneliti perlu

menjelaskan alasan mengapa perlu ada tindakan untuk mengatasi

masalah konkret yang diketemukan saat pra-penelitian.

Selanjutnya peneliti juga perlu menjelaskan alasan penggunaan

variabel bebas sebagai treatment (perlakuan) dalam mengatasi

temuan masalah konkretnya. Penjelasan tersebut berisikan

mengenai mengapa treatment dilakukan untuk mengatasi temuan

masalahnya, dan apa keterkaitan treatment dengan masalah

penelitiannya. Sebaiknya peneliti mencari atau mengutip

penjelasan-penjelasan tersebut dari pendapat ahli yang relevan,

dengan menyertakan sumber kutipannya.

b) Perumusan Masalah Penelitian

Sebelum menyusun rumusan masalah, sering dijumpai pula

peneliti – terutama pada penelitian tindakan – yang melakukan

identifikasi masalah penelitiannya, dan menempatkan bagian

tersebut pada sub bab Identifikasi Masalah. Pada bagian ini

berisikan rincian masalah yang diketemukan peneliti beserta

keterkaitan penyebab timbulnya permasalahan tersebut.

Penyusunan identifikasi masalah pada umumnya dilakukan saat

pra-penelitian yakni melalui kegiatan wawancara, pengamatan

maupun mengkaji data dokumenter yang tersedia. Dengan adanya

identifikasi masalah, akan memudahkan peneliti dalam menyusun

rancangan tindakan dalam upaya mengatasi masalah konkret yang

diketemukan peneliti.

Setelah latar belakang permasalahan diuraikan dengan

seksama, maka selanjutnya peneliti merumuskan pokok-pokok

permasalahan dalam bentuk kalimat-kalimat tanya yang hendak

dicari jawabannya, yakni berupa rumusan masalah. Rumusan

masalah merupakan pertanyaan-pertanyaan dasar dalam

Page 13: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

27

penelitian (basic questions) yang akan dicari jawabannya dengan

menganalisis data sesuai tujuan penelitiannya. Pada penelitian

yang termasuk kelompok tindakan khususnya eksperimen, peneliti

bukan hanya merumuskan pertanyaan penelitian tetapi juga

merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan tersebut.

Jawaban sementara tersebut diformulasikan dalam bentuk

hipotesis penelitian, biasanya disusun pada bagian kajian teoritis.

Adapun ciri-ciri rumusan masalah pada umumnya sebagai

berikut:

a. Disusun dalam bentuk kalimat tanya,

b. Menanyakan mengenai hubungan atau mengaitkan

keberadaan antar variabel, minimal pada dua variabel.

c. Harus dapat diuji melalui metode empirik, yakni

melalui analisis dari data yang dikumpulkan sesuai

variabel penelitian.

Adapun contoh susunan rumusan masalah penelitian dapat

dibaca pada bagian di bawah ini yakni pada sub tujuan penelitian.

C. Tujuan Penelitian

Setelah menyusun rumusan masalah penelitiannya,

selanjutnya peneliti merumuskan tujuan penelitian. Rumusan

tujuan penelitian berisikan kalimat pernyataan yang menjelaskan

secara lugas tujuan yang ingin dan akan dicapai oleh peneliti dalam

penelitiannya. Isi rumusan tujuan penelitian harus memiliki ‘benang

merah’ (keterkaitan) dengan isi rumusan masalah.

Isi kalimat tujuan penelitian, juga terkait dengan jenis

penelitiannya. Misalnya, jika tujuan hanya untuk mendeskripsikan

maka jenis penelitian tersebut berupa penelitian deskripsi.

Page 14: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

28

Sedangkan jika tujuan berupa menguji signifikansi (misalnya

hubungan, atau pengaruh, atau perbedaan) maka penelitian

tersebut berjenis penelitian inferensial. Begitu pula jika tujuan

penelitian adalah untuk meningkatkan (memperbaiki) kondisi

subjek penelitian, maka penelitian tersebut berjenis penelitian

tindakan. Jika penelitian tersebut bertujuan mengembangkan satu

model layanan atau pembelajaran, maka jenis penelitian yang tepat

berupa penelitian pengembangan. Berikut di bawah ini contoh-

contoh rumusan tujuan sesuai dengan rumusan masalah berdasar

jenis penelitiannya.

1) Contoh rumusan masalah, rumusan tujuan pada

penelitian deskripsi.

Rumusan masalah yang disusun oleh Soesilo (2018) dalam

penelitian Pelaksanaan Parenting Pendidikan Seks AUD di PAUD

Tunas Bangsa Ungaran, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan parenting pendidikan seks

AUD di PAUD Tunas Bangsa Ungaran?

2. Model parenting bagaimanakah yang dibutuhkan dalam

melakukan pendidikan seks bagi AUD di PAUD Tunas

Bangsa Ungaran?

Adapun tujuan penelitian berdasar hasil rumusan masalah

di atas, sebagai berikut:

1. mengidentifikasi pelaksanaan parenting pendidikan

seks AUD di PAUD Tunas Bangsa Gugus Merpati Ungaran

Kab Semarang.

2. mengidentifikasi model parenting yang dibutuhkan

dalam melakukan pendidikan seks bagi AUD di PAUD

Tunas Bangsa Gugus Merpati Ungaran Kab Semarang

Page 15: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

29

2) Contoh rumusan masalah, rumusan tujuan pada

penelitian eksperimen.

Di bawah ini rumusan masalah penelitian Susi (2016)

yang berjudul Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional

Telepon Kaleng terhadap Perkembangan Bahasa Percakapan

Anak di Kelompok B2 TK M. Xaverius 78 Salatiga tahun

pelajaran 2014/2015, sebagai berikut: Adakah pengaruh yang

signifikan permainan tradisional telepon kaleng terhadap

perkembangan bahasa percakapan anak di Kelompok B2 TK M.

Xaverius 78 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?

Sedangkan rumusan tujuan penelitian berdasar masalah

di atas adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh

permainan tradisional telepon kaleng terhadap perkembangan

bahasa percakapan anak di Kelompok B2 TK M. Xaverius 78

Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

3) Contoh rumusan masalah, rumusan tujuan pada

penelitian tindakan.

Rumusan masalah penelitian Agatha (2016) dari

penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemandirian Anak Usia 4-

5 Tahun melalui Penerapan Teknik Scaffolding di TK Sang Timur

Salatiga, yaitu: Apakah melalui penerapan teknik scaffolding dapat

meningkatkan kemandirian anak usia 4-5 tahun di TK Sang Timur

Kota Salatiga?

Adapun rumusan tujuan penelitian Agatha di atas adalah

untuk meningkatkan kemandirian anak usia 4-5 tahun melalui

penerapan teknik scaffolding di TK Sang Timur Salatiga.

4) Contoh rumusan masalah, rumusan tujuan pada

penelitian pengembangan.

Page 16: IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN …...penelitian tersebut secara umum memiliki tahap-tahap yang sama. Secara umum tahap-tahap penelitian terdiri dari 1) Identifikasi Masalah

30

Rumusan masalah penelitian yang dilakukan Soesilo (2018)

dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Model Parenting

Pendidikan Seks bagi AUD melalui Media Permainan Pinball adalah

sebagai berikut: bagaimanakah pengembangan model parenting

pendidikan seks bagi AUD melalui Media Permainan Pinball agar

orang tua dapat melakukan pendidikan seks pada AUD.

Sedangkan rumusan tujuan penelitian Soesilo tersebut

adalah untuk mengembangkan model parenting pendidikan seks

AUD melalui media permainan pinball.

Tugas 2.

1. Menurut anda, mana yang lebih dahulu perlu dilakukan?

Menentukan judul terlebih dahulu ataukah menemukan

masalah penelitian terlebih dahulu? Jelaskan alasan anda!

2. Apa yang dimaksud dengan kesenjangan dalam latar

belakang penelitian?

3. Carilah suatu penelitian, dan kutiplah kalimat-kalimat yang

menunjukkan adanya kesenjangan dalam penelitian

tersebut!

4. Carilah satu contoh penelitian yang ternyata antara

rumusan masalah dengan tujuannya tidak saling terkait

(tidak memiliki benang merah)!

5. Menurut anda, mengapa pada setiap penelitian selalu

memiliki rumusan masalah?