Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

21
IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN: BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONAL Ketua: Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si. Anggota: Dr. Niki Lukviarman, MBA, Akt, Syafrizal, SE., ME., Drs. Syukri Lukman, M. Si., Fery Andrianus, SE., M.Si., Drs. Masrizal, M.Soc.Sc Abstrak Research on underlying behavior of both current and prospective consumer within banking industry is an important issue. The choice of consumer in selecting banking institution not only determined by economical factors but also may influence noneconomic factors, such as their attitude and beliefs. This article was based on the research conducted to identify factors that could differentiate consumers’ choice on selecting banking services; between conventional and syaria banks. The sample of this study was divided into four groups; syaria customer, conventional bank’s customer, customer of both syaria and conventional banks, and non-consumer neither syaria nor conventional banks. The sample was selected by using convenience sampling technique located in municipalities and regencies where there exist both syaria and conventional banks offices. The respondent of the study varies based on their demography characteristics which consist of 310 repondents. The data was analysed by utilizing descriptive approach and crosstab analysis. Further, in order to determine the dimension of factors underlying the buying decision of customer in selecting the banks, this study employs factor analysis. The result of factor anlysis indicates that there exist differences in the dimension underlying their decision in selecting banks. In case of syaria bank, there are several dimensions, namely; perception, personnal selling, family, cost and benefit, religion and beliefs. Meanwhile for conventional bank such underlying dimension influenced by; rational motivation, cost and benefit, family, promotional activities, and life style. Further

Transcript of Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

Page 1: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMENDALAM MEMILIH JASA PERBANKAN:BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONALKetua: Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si. Anggota: Dr. Niki Lukviarman, MBA, Akt, Syafrizal, SE., ME.,Drs. Syukri Lukman, M. Si., Fery Andrianus, SE., M.Si., Drs. Masrizal, M.Soc.ScAbstrakResearch on underlying behavior of both current and prospective consumer withinbanking industry is an important issue. The choice of consumer in selecting bankinginstitution not only determined by economical factors but also may influence noneconomicfactors, such as their attitude and beliefs. This article was based on the researchconducted to identify factors that could differentiate consumers’ choice on selectingbanking services; between conventional and syaria banks. The sample of this study wasdivided into four groups; syaria customer, conventional bank’s customer, customer ofboth syaria and conventional banks, and non-consumer neither syaria nor conventionalbanks. The sample was selected by using convenience sampling technique located inmunicipalities and regencies where there exist both syaria and conventional banksoffices. The respondent of the study varies based on their demography characteristicswhich consist of 310 repondents. The data was analysed by utilizing descriptive approachand crosstab analysis. Further, in order to determine the dimension of factors underlyingthe buying decision of customer in selecting the banks, this study employs factoranalysis. The result of factor anlysis indicates that there exist differences in the dimensionunderlying their decision in selecting banks. In case of syaria bank, there are severaldimensions, namely; perception, personnal selling, family, cost and benefit, religion andbeliefs. Meanwhile for conventional bank such underlying dimension influenced by;rational motivation, cost and benefit, family, promotional activities, and life style. Furtheranalysis through crosstab analysis, there exist several relationships between severaldimensions utilized in the study. Such relationship has been found between the age,income, educational level, occupation and the banking type that the respondent selects.The research also found that there is no relationship between repondent’s perception oninterest and the type of bank that they choose. In other word, the majority of respondentof this study did not agree with the interest principle but they still choose to deal withbanking institution based on their economic rationale.Keywords: syaria bank, conventional bank, consumer behavior, economic rationalePenelitian ini merupakan kerjasama antara Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR)-AndalasUniversity dan dibiayai sepenuhnya oleh Bank Indonesia.

Kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 2PendahuluanPerkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998 dimana Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peran bank syariah dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerahsemakin strategis dalam rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang. Dukungan terhadap pengembangan perbankan syariah juga diperlihatkan dengan adanya “dualbanking system”, dimana bank konvensional diperkenankan untuk membuka unit usaha syariah.Pemahaman dan sosialisasi terhadap masyarakat tentang produk dan sistem perbankan syariah di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini di dukung oleh data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, bahwa hingga Oktober 2006, perbankan syariah hanya memiliki 1,5% dari total pangsa pasar perbankan secara nasiional (the Point, 2006). Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum muslim, tetapi pengembangan produk syariah berjalan lambat dan belum berkembang sebagaimana halnya bank konvensional. Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada aspek-aspek legal dan peraturan perundang-undangan tetapi

Page 2: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

juga harus berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen) lembaga perbankan. Keberadaan bank (konvesional dan syariah) secara umum memiliki fungsistrategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, namun karakteristik dari kedua tipe bank (konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara kedua tipe bank tersebut. Lebih lanjut, perilaku nasabah terhadap produk perbankan (bank konvensional dan bank syariah) dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi masyarakat terhadap karakteristik perbankan itu sendiri. Sumatera Barat sebagai salah satu propinsi di Indonesia, yang didiminasioleh suku Minangkabau, memiliki keunikan tersendiri terhadap perilaku mengkonsumsi suatu produk. Struktur dan persepsi masyarakat Sumatera Barat yang sudah terbangun dengan mayoritas masyarakatnya yang religius sangat memungkinkan terdapatnya berbagai persepsi yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memilih bank. Namun demikian, faktor keagamaan atau persepsi yang hanya didasari oleh alasan keagamaan saja belum tentu mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap keputusan dalam menggunakan suatu jenis jasa perbankan. Selain itu aspek-aspek non-ekonomis diduga juga dapat mempengaruhi interaksi masyarakat terhadap dunia perbankan. Dengan memahami preferensi masyarakat terhadap bank-bank tersebut, maka bank (syariah atau konvensional) memiliki judgement yang kuat untuk mendisain strategi dan kebijakan agar lebih bersifat market driven. Jika kita bandingkan antara bank konvensional dan bank syariah, maka share atau pangsa pasar DPK tahun 2004 yang telah digarap oleh bank syariah di Sumatera Barat relatif kecil (3,36%) dibanding bank konvensional. Jika diperhatikan lebih lanjut, hingga Mei 2006 persentase share DPK tersebut cenderung mengalami penurunan. Hal ini perlu menjadi perhatian institusi, baik Bank Indonesia maupun bank syariah itu sendiri, karena jika fenomena ini tidak diantisipasi, maka kemungkinan share bank syariah di Sumatera Barat akan semakin kecil. Artikel ini membahas tentang perilaku keputusan pembelian konsumnen terhadap perbankan di dalam menentukan pilihannya atas jasa perbankan. Bahagianberikut ini membahas tinjauan literatur yang berhubungan dengan konsep dan teori tentang perilaku konsumer terhadap pemasaran jasa perbankan. Pada bahagian ini juga akan dibahas tinjauan penelitian terdahulu yang telah dilakukan, baik dalam konteks lokal, nasional maupuninternasional, terhadap perilaku konsumen perbankan. Selanjutnya, akan dibahas metodologi penelitian di dalam mencapai tujuan penelitian, dilanjutkan dengan pembahasan tentang hasil danimplikasi penelitian di Sumatera Barat. Pada bahagian akhir akan diuraikan kesimpulan dan rekomendasi kebijakan atas hasil penelitian yang dilakukan. Tinjauan LiteraturHasil penelitian terdahulu mendukung pendapat bahwa perilaku konsumen sebagai nasabah perbankan sangat dipengaruhi oleh sikap dan persepsimereka. Hasil survey yang dilakukan Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah (Utomo 2001), menunjukkan bahwa persepsi bunga dari sudut pandang agama dapat dibedakan menjadi tiga pendapat; (1) bertentangan dengan ajaran agama, (2) tidak bertentangan dengan ajaran agama, (3) tidak tahu/ragu-ragu. Survey di Jawa Barat (2001) menunjukkan indikasi bahwa 62% responden menyatakan bertentangan dengan ajaran agama, sementara 22% diantara responden menyatakan tidak bertentangan dansisanya (16%) menyatakan tidak tahu/ragu-ragu. Sedangkan hasil penelitian Bank Indonesia tahun 2001 di Sumatera Barat menunjukkan bahwa 20% masyarakat menyatakan bunga itu haram, 39% menyatakan tidak tahu/ ragu-ragu, dan sisanya 41% menyatakan bahwa bunga itu tidak haram. Untuk tingkatan internasional, penelitian tentang perilaku nasabah Islamic Bank di Bahrain menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank syariah lebih didorong oleh faktor keagamaan melalui dukungan masyarakat pada ketaatan perbankan terhadap prinsip- prinsip Islam. Di samping itu masyarakat di negara tersebut mereka juga dipengaruhi olehdorongan keluarga, dan teman serta lokasi keberadaan bank. Penelitian yang dilakukan oleh Irbid dan Zarka (2001) memberikan kesimpulan yang berbeda tentang faktor yang mendorong nasabah memilih bank konvensional atau bank syariah. Hasil penelitian tersebut mendukung bahwa

Page 3: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

motivasi nasabah dalam memilih bank syariah cenderung didasarkan kepada motif keuntungan, bukan kepada motif keagamaan. Dengan kata lain, nasabah lebih mengutamakan economic rationale dalam keputusan memilih bank syariah dibandingkan dengan lembaga perbankannon-syariah atau bank konvensional. McKechnie (1992) berargumen bahwa meskipun banyak upaya, namun untuk generalisasi konsep tentang dinamika pengambilan keputusan konsumenterhadap bank atau lembaga keuangan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Selanjutnya, penelitian Pusat Studi Ekonomi Islam Dan Bisnis Brawijaya Malang (2000) di Jawa Timurmendukung bahwa perbedaan penting dalam memilih bank terletak pada faktor kelompok acuan, peran dan status, kepraktisan dalam menyimpan kekayaan, ukuran produk, jaminan, dan periodepembayaran. Penelitian tentang persepsi konsumen di Malaysia menemukan bahwa persepsikonsumen terhadap bank syariah terdiri terdiri dari beberapa dimensi; pemanfaatan fasilitas perbankan, pengetahuan terhadap perbankan Islam, peranan konsumen dalam memilih produkperbankan telah dilakukan (Nurafifah dan Haron 2001). Pada sebuah studi tentang sikap konsumen Amerika terhadap bank komersial, Kaynak (2004) menemukan tiga atribut penting yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih bank; ketersediaan ATM, pelayanan yangcepat dan efisien, serta respon petugas yang cepat. Selanjutnya, penelitian Almossawi (1991) di Bahrain mengidentifikasi lima atribut penting yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih bank; (a) lokasi ATM yang mudah dijangkau, (b) ketersediaan ATM dibeberapa lokasi, (c) reputasi bank, (d) layanan ATM 24 jam, dan (e) ketersediaan tempat parkir yang memadai.Survey yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (2004) di Kalimantan Selatan tentang persepsi bank konvensional, menunjukkan bahwa 94.5% responden setuju dengan peranan perbankan dalam kehidupan sehari-hari, dengan alasanutama menguntungkan masyarakat danpermodalan. Berdasarkan kelompokresponden, sebesar 79.3% respondenbank konvensional menyatakan bungabank bertentangan dengan ajaran agama,cenderung menyatakan penolakan padasistem perbankan konvensional. Namundi sisi lain, mereka adalah nasabah bankkonvensional, sehingga hal ini dapatmengidikasikan tidak konsistennyaperilaku konsumen. Implikasi hasilpenelitian di atas memperlihatkan bahwapemahaman tentang perilaku konsumen,dalam hal ini nasabah perbankan, menjadisemakin krusial dan perlu untuk diteliti.Metode PenelitianDaerah penelitian ini meliputi 4kabupaten/kota di wilayah SumateraBarat, dengan kriteria bahwa padamasing-masing daerah tersebut beroperasikedua tipe bank (bank konvensional danKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 5bank syariah), yaitu: Kota Padang,Bukittinggi, Kab. Pasaman, dan Kab 50Kota. Sampel penelitian ini terdiri dariempat cluster; yaitu nasabah bankkonvensional, nasabah bank syariah,nasabah bank konvensional dan syariah,dan non-nasabah. Jumlah kuesioner yangdidistribusikan berjumlah 310 set yang

Page 4: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

disebarkan langsung oleh surveyor padalokasi penelitian terpilih. Disain pokokpokokisi kuesioner penelitian meliputiaspek demografi, aktifitas penggunaanjasa perbankan, dan perilaku konsumen.Aspek demografi terdiri dari: (1) tipebank (syariah atau konvensional), (2)nasabah perorangan atau non-perorangan,(3) Kabupaten/Kota asal, (4) usia, (5)jenis kelamin, (6) status perkawinan, (7)jenis pekerjaan, (8) penghasilan perbulan.Aktifitas penggunaan jasa perbankanmeliputi: (1) persepsi tentang bunga, (2)pertimbangan memilih bank, (3) lamamenjadi nasabah, (4) informasi tentangbank. Sedangkan aspek perilakukonsumen terdiri dari (1) unsurmarketing-mix, (2) sikap dan, (3) persepsikonsumen. Indikator aspek perilakukonsumen diukur dengan menggunakanskala likert 5 poin (1, berarti SangatTidak Setuju; 2, berarti Tidak Setuju; 3,berarti Netral/Ragu-ragu; 4, berartiSetuju; dan 5, berarti Sangat Setuju).Analisis terhadap sikap dan perilakumasyarakat dalam memilih bank syariah,digunakan analisis statistik deskriptifberupa tabulasi silang, grafik, rata-ratadan frekuensi. Untuk mengetahui faktorfaktorapa saja yang mempengaruhiperilaku masyarakat dalam memilih banksyariah dan bank konvensional digunakananalisis faktor. Selanjutnya, untukmengidentifikasi hubungan antaraberbagai faktor perilaku konsumen didalam memilih jasa perbankan, digunakancrosstab analysis.Hasil dan PembahasanKarakteristik RespondenHasil penelitian lapangan menunjukkanbahwa responden yang berada dalam usiaproduktif berjumlah 95 % dari totalresponden atau sebanyak 295 orang (dari310 orang responden yang diteliti).Sisanya (15 orang) atau 5% dari totaljumlah responden berada dalam kategoriusia tidak produktif. Responden dalampenelitian ini didominasi oleh jeniskelamin laki-laki (57% atau 178 orang),sisanya merupakan perempuan (132Kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 6orang atau 33%). Dilihat dari tingkat

Page 5: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

pendidikan terakhir responden, respondendalam penelitian ini didominasi olehmereka yang berpendidikan sarjanasebesar 39% atau 121 orang, sedangkanjumlah yang paling kecil merupakanresponden dengan tingkat pendidikan SDatau lainnya (1,3% atau 4 orang). Urutankedua adalah responden denganpendidikan SLTA atau sederajat (32 %),diikuti oleh mereka yang berpendidikandiploma (D3) sebesar 17 %, dan pascasarjana 5,8%. Berdasarkan distribusiresponden menurut jenis pekerjaan, makamayoritas responden peneitian adalahmereka yang bekerja sebagai wiraswasta(97 orang atau 31%), diikuti oleh merekayang berprofesi sebagai karyawan swasta(84 orang atau 27%), sedangkan yangterkecil adalah responden berupapensiunan sebanyak 5 orang (1,6%).Lebih lanjut, jika dilihat dari jumlahpenghasilan per bulan, maka respondenyang diteliti didominasi oleh mereka yangberpenghasilan Rp 1 hingga 2 jutaperbulan adalah sebesar 42% (129 orang).Selanjutnya, responden yangberpenghasilan kecil dari satu juta perbulan adalah sebesar 29% (92 orang).Sedangkan responden yang paling sedikitporsinya dalam penelitian ini adalahresponden dengan penghasilan di atas Rp3 juta per bulan, berjumlah 14% (42orang) dari total responden.PembahasanHasil penelitian ini menemukan bahwaterdapat perbedaan persepsi terhadapkeberadaan bank syariah dibandingdengan bank konvensional. Dari 124responden nasabah bank konvensional,sebanyak 51,4% menyatakan bahwakonsep bunga bertentangan dengan ajaranagama. Namun demikian mereka tetapmemilih untuk tetap berhubungan denganberbagai produk yang ditawarkan bankkonvensional. Hanya 29,8% dari jumlahresponden yang menyatakan dengan tegasbahwa konsep bunga tidak bertentangandengan ajaran agama, sehingga dapatmenjadikan ligitimasi bagi mereka untuktetap berhubungan dengan berbagaiproduk bank konvensional. Sementarasisanya (18,5%) berpendapat bahwa

Page 6: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

mereka tidak tahu; apakah bungabertentangan dengan agama.Lebih lanjut, jika dihubungkan denganfrekuensi responden yang telah mengenalberoperasinya bank Syariah di SumateraBarat, mayoritas (94,4%) menyatakanmengenal keberadaan bank dan produkKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 7bank syariah tetapi jumlah respondenbank konvensional yang memahamitentang prinsip bank syariah relatif kecildari jumlah tersebut (34,7%). Hasil inimemberikan indikasi bahwa respondenyang memilih bank konvensional telahmengetahui keberadaan bank Syariah,tetapi tetap memutuskan untukberhubungan dengan bank konvensional.Dalam kaitan ini juga dapat diduga bahwafaktor lamanya berhubungan dengan bankkonvensional (misaknya aspek loyalitaspelanggan) ikut memberikan kontribusikecenderungan responden yangmemahami bahwa bunga bankbertentangan dengan agama namun tetapmemilih untuk memakai jasa atau produkbank konvensional. Hasil pengujiandengan cross-tab analysis mendukungbahwa tidak terdapat hubungan signifikanantara persepsi tentang bunga dengankeinginan untuk menjadi nasabah banksyariah. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapatperbedaan persepsi yang signifikanberdasarkan niat nasabah bankkonvensional untuk menjadi nasabahbank syariah.Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwasejumlah besar reponden bankkonvensional (61%) saat ini masih”tertarik” serta ”mempertimbangkan”untuk pindah ke bank syariah.Sebaliknya, reponden yang menyatakan”tidak tertarik” untuk pindah dari bankkonvensional ke bank syariahmemberikan alasan utama disebabkanoleh; (a) informasi bank syariah tidakjelas, (b) tidak tahu tentang produk banksyariah, (c) terbatasnya jaringan kantorbank syariah, serta (d) saat ini belummembutuhkan layanan perbankan syariah.Namun demikian, responden tidakmemberikan klarifikasi lebih lanjut

Page 7: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

menyangkut pilihan mereka bahwa ”saatini mereka belum memerlukan layananperbankan syariah”.Penelitian ini juga memberikan informasitentang pertimbangan responden di dalammemilih jasa bank konvensional. Hasiljawaban responden di atas memberikangambaran bahwa pertimbangan palingdominan dalam pemilihan bankkonvensional adalah faktor prosedur(cepat dan mudah), berhubungan denganbank, serta kedekatan lokasi (rumahdan/atau tempat kerja) responden dengankantor bank. Pertimbangan di atas lebihdipilih dibandingkan dengan faktorreputasi dan image bank, jumlah kantorbank/cabang yang tersedia untukmelayani kebutuhan mereka, jaminan atasKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 8uang yang ditempatkan, persyaratan yangdiminta oleh bank serta ketersediaanteknologi perbankan. Preferensikonsumen dalam memilih jasa perbankankonvensional lebih ditentukan oleh faktoryang tidak berhubungan dengan produk(non product), seperti; prosedur yanglebih cepat dan mudah, kedekatan lokasibank, reputasi bank serta jumlahkantor/cabang sebuah bank.Berdasasarkan hasil survei terhadapresponden nasabah bank syariah diSumatera Barat, mayoritas responden(81,5%) menyatakan bahwa konsepbunga bertentangan dengan ajaran agama.Hasil ini dapat dianggap merupakanalasan paling mendasar bagi repondentersebut di dalam memilih bank syariah.Hanya 12,9% dari jumlah responden yangmenyatakan dengan tegas bahwa konsepbunga tidak bertentangan dengan ajaranagama, namun persepsi ini tidakmempengaruhi mereka untuk tetapberhubungan dengan berbagai produkbank syariah, sementara sisanya (5,6%)menyatakan pendapat bahwa merekatidak tahu.Implikasi PenelitianHasil penelitian ini memberikaninformasi tentang pertimbanganresponden di dalam memilih jasa banksyariah, pertimbangan paling dominanyaitu: faktor keyakinan bahwa bunga

Page 8: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

bank bertentangan dengan agama, diikutioleh keramahan petugas serta persepsibahwa berurusan dengan bank syariahlebih cepat dan mudah. Ketigapertimbangan di atas lebih diminatikonsumen dibandingkan denganpertimbangan terhadap faktor reputasi danimage bank, persyaratan yang lebihringan dibanding bank konvensional,serta kedekatan lokasi (rumah dan/atautempat kerja) responden dengan kantorbank.Varian produk yang ditawarkan sertaberbagai hal yang berhubungan denganproduk (seperti; variasi, biayaadministrasi serta harapan keuntungan)bukan merupakan pertimbangan utama didalam memilih bank syariah. Hal inidapat mengindikasikan bahwa nasabahbank syariah cenderung melihat produkbank bukanlah sesuatu yang ”unik”, tetapimenyerupai produk komoditas lainnyaseperti yang ditawarkan oleh bankkonvensional. Hal ini ditunjukkan olehKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 9hasil penelitian di atas, bahwa respondencenderung memilih faktor lain yang tidakberhubungan langsung dengan produkyang ditawarkan bank sebagai dasarpertimbangan mereka di dalam memilihjasa perbankan.Berdasarkan pada nasabah penggunaproduk tabungan, sebagian besarresponden (69%) berpendapat bahwabiaya pemeliharaan tabungan di banksyariah lebih rendah dibandingkandengan bank konvensional. Dalam porsiyang hampir sama, sebahagian responden(53%) berpendapat bahwa jikadibandingkan dengan bank konvensional,bank syariah memberi nilai lebih, yaitumemberikan porsi bagi hasil yang relatiftinggi untuk nasabah, serta bank syariahmenenetapkan nilai saldo awal relatifrendah untuk nasabah penabung.Penelitian ini juga menemukan bahwapilihan responden terhadap bank syariah,baik untuk produk tabungan danpinjaman, lebih didasarkan pada berbagaihal berikut; alasan ekonomis, kesesuaiandengan kebutuhan dan persepsikemudahan persyaratan yang ditetapkan.

Page 9: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

Hal ini mendukung hasil analisis bahwapemilihan konsumen antara perbankansyariah dan konvensional tidak selaludidasarkan atas persepsi bahwa faktorbunga bertentangan dengan agama sertabentuk keyakinan responden.Lebih lanjut, penelitian ini berhasilmengungkapkan informasi tentangpersepsi responden yang belum pernahberhubungan dengan bank konvensionalmaupun syariah (non-nasabah). Sejumlah31 responden (42%) memberikanjawaban bahwa bunga bank bertentangandengan agama dan dalam jumlah yangsama (42%) menyatakan bahwa bungabank tidak bertentangan dengan agama.Sisanya (16%) menjawab tidak tahuuntuk jawaban atas pertanyaan yangsama. Hasil pengujian statistikmengindikasikan bahwa tidak terdapathubungan yang signifikan antarakeyakinan responden terhadap bungabank dengan pilihan bank mereka. Hal inimenunjukkan bahwa pilihan konsumenterhadap jenis bank (konvensional versussyariah) untuk responden yang belummenjadi nasabah bank tidak sepenuhnyadipengaruhi oleh keyakinan merekaterdapat pandangan terhadap bunga bank.Hasil pengujian crosstab analysismemperlihatkan bahwa terdapathubungan signifikan antara tingkatKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 10pendidikan, usia, dan jenis pekerjaandengan tipe bank yang dipilih olehresponden (asymp.Sig = 0.032). Dengandasar bahwa kelompok pendidikan tinggilebih didominasi oleh responden banksyariah, dapat dinyatakan bahwaresponden yang memilih bank syariahmemiliki tingkat pendidikan relatif lebihtinggi dibandingkan dengan respondenyang memilih bank konvensional. Secaraumum kelompok usia responden padabank syariah relatif lebih muda dibandingkelompok responden pada bank syariah,dimana frekuensi kelompok usia yangmendominasi berada pada kisaran umur20 hingga 30 tahun (sebanyak 72responden). Dari sisi pendapatan,responden yang berpendapatan di atas Rp3 juta cenderung untuk memilih bank

Page 10: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

konvensional dibanding bank syariah(70%). Kelompok responden bankkonvensional lebih didominasi olehnasabah dengan tipe pekerjaan wiraswastaatau pengusaha (63%) dan angka inirelatif lebih tinggi dibandingkan denganresponden bank syariah (37%).Sedangkan kelompok responden banksyariah lebih didominasi olehPNS/TNI/Polri.Berdasarkan hasil pengolahan analisisfaktor ditemukan lima dimensi penentuperilaku nasabah dalam memilih banksyariah dan bank konvensional, sepertiterlihat pada tabel 1 berikut.Tabel 1. Dimensi Faktor Penentu Perilaku KonsumenBank Syariah Faktor Bank Konvensional FaktorPersepsi(belief/attitudes)Internal Motivasi (Rasional) InternalPersonal Selling Eksternal Biaya dan Manfaat InternalKeluarga Eksternal Keluarga EksternalBiaya dan Manfaat Internal Promosi EksternalAgama/keyakinan Internal Gaya Hidup InternalSumber: output spssHasil di atas memberikan indikasi bahwa,faktor internal lebih dominan dibandingfaktor eksternal bagi konsumen di dalammemilih jenis bank (konvensional versussyariah). Hal ini dapat diartikan bahwafaktor-faktor tersebut mengindikasikanbahwa perilaku konsumen dalammemutuskan untuk menggunakan suatuproduk perbankan lebih didominasi olehinternal locus of control (pengendalianKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 2dari dalam). Internal faktor tersebutmuncul dari kesadaran (awareness)konsumen terhadap produk yangdikomunikasikan dan pada tingkat yanglebih tinggi, dan selanjutnya awarenesstersebut akan memperkuat keyakinan(belief) konsumen. Namun demikian,faktor internal yang mempengaruhikonsumen untuk memilih bank syariahversus bank konvensional relatif berbeda.Pada konsumen yang memilih banksyariah, faktor internal yang sangatmempengaruhi keputusan konsumenuntuk memilih bank tersebut adalah; (1)persepsi, (2) biaya dan manfaat, dan (3)agama. Sementara itu, faktor internal

Page 11: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

yang mempengaruhi keputusan memilihbank konvensional terdiri dari; (1)motivasi rasional, (2) biaya dan manfaat,dan (3) gaya hidup.Dari kelima faktor di atas, tidak terdapatsatupun faktor atau variabel yangberhubungan dengan produk perbankan.Hal ini memberikan implikasi bahwakonsumen cenderung untuk mempunyaipersepsi bahwa produk perbankan yangditawarkan oleh kedua jenis bank relatifsama. Keunikan produk perbankansyariah yang selama ini dipromosikankepada masyarakat tidak cukup untukmempengaruhi persepsi mereka terhadapkeunikan produk perbankan syariahdibandingkan dengan bank konvensional.Dengan kata lain, bank syariah seharusyamampu membangun image di matakonsumen dengan keunikan yangdimilikinya, yang pada akhirnyamenciptakan loyalitas konsumen,sebagaimana dapat dilihat pada gambarberikut.Kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 2Gambar 1. Hubungan Logis antara Image Terhadap Bank Syariah dan LoyalitasKonsumenStudi yang dilakukan menunjukkanbahwa walaupun terdapat persepsi bahwabunga bank bertentangan dengankeyakinan/agama, namun hal tersebutbukan merupakan alasan utama bagiresponden di dalam memilih jenis bank.Konsumen dan calon konsumenperbankan relatif mempunyai argumentasirasional, termasuk motif ekonomis didalam menentukan pilihannya. Hasilpenelitian memberikan implikasi bahwasekalipun terdapat berbagai aspek nonekonomisyang sangat mempengaruhiinteraksi masyarakat terhadap duniaperbankan, namun dalam keputusanmemilih jasa perbankan denganpertimbangan rasional (rational choice)tetap sangat menentukan. Dalam kaitanini dapat diberikan argumentasi bahwaresponden cenderung menilai produkperbankan yang ditawarkan sebagai“produk komoditas”, dimana konsumenmemilih produk perbankan berdasarkanfungsi produk, atau konsumen memilikipersepsi bahwa karakteristik bank syariah

Page 12: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

dan konvensional tidak relative berbeda.ImageBuildingUniquenessCredibility Yes NoTrust DistrustLoyalty SwitchingLoyalist segmentFloating MassKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 2Akibatnya switching cost untuk pindahdari lembaga perbankan syariah kekonvensional dan sebaliknya relatifrendah (lihat gambar 1).Rekomendasi KebijakanSecara ringkas, hasil penelitian inimerekomendasikan berbagai hal berikutini. Untuk mempertegas diferensiasiproduk antara bank syariah dankonvensional, perlu sosialisasi dankomunikasi below the line, sehinggamasyarakat yakin terdapat keunikan padaproduk bank syariah. Komunikasi dengancara konvensional (misal above the line)hanya mampu menciptakan awarenessmasyarakat terhadap keberadaan banksyariah, tetapi belum mampu untukmerubah keyakinan (beliefs) masyarakatterhadap bunga bank.Pendekatan personal-selling denganmengandalkan personel yang memilikipenguasaan memadai terhadap productknowledgebank syariah. Untuk itu BankIndonesia sebagai regulator diharapkandapat menetapkan standardisasikompetensi terhadap product-knowledgebagi petugas bank syariah. Di sampingitu, konsep service excellence yang telahdiadopsi dan diterapkan oleh perbankanselayaknya mendapat fokus perhatianyang lebih besar. Namun, Bank Indonesiaselaku otoritas moneter disarankan untukmengeluarkan kebijakan yang berimbangdalam hal ini, agar tidak menganggukeseimbangan pasar perbankankonvensional yang ada. Dalam kaitan ini,Bank Indonesia dapat mengeluarkankebijakan yang berhubungan dengankarakteristik produk bank syariah dalamkerangka etika yang jelas; berupaya untukmenumbuhkembangkan bank syariahsejalan (align) dengan kebijakan

Page 13: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

pengembangan untuk bank konvensional.Prospek perbankan syariah di SumateraBarat ke depannnya masih relatif besaruntuk dikembangkan (61% respondenbank konvensional berminat menjadinasabah bank syariah). Ketidakjelasaninformasi tentang bank syariah, jaringankantor yang terbatas, dan tidak tahutentang produk bank syariah merupakanalasan utama kenapa mereka belumberhubungan dengan bank syariah.Tidak semua nasabah bank syariah diSumatera Barat termasuk katagorisegmen loyalist (nasabah yang memilihbank syariah semata-mata karena alasanKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 3agama), yaitu hanya 55% dari jumlahresponden bank syariah. Berkaitandengan tipe segmen tersebut, maka upayauntuk meningkatkan pertumbuhan banksyariah dapat dilakukan melaluipeningkatan pemahaman dan membangunimage konsumen perbankan syariah agarmereka tidak ragu untuk berpartisipasimenjadi nasabah dan menjaminkeberadaan ”dual banking” yang sesuaidengan prinsip syariah. Mayoritasmasyarakat Sumatera Barat yangberagama Islam memberikan peluangyang cukup besar untuk pertumbuhanbank syariah untuk menggarap segmenloyalist, aktif dalam meningkatkanawareness nasabah potensial denganpendekatan promosi yang lebih informatif(bukan imaginer), misalnya; seminar,brosur dan phamflet.Perbankan syariah sudah tidak saatnyalagi mengandalkan ”spiritual market”yang hanya diisi oleh segmen syariahloyalist, yaitu mereka yang memilih banksemata-mata hanya karena alasan agama.Kecenderungan dimasa yang akan datangdiperkirakan bahwa segmen yang digarapoleh bank syariah mulai bergeser darisyariah loyalist ke floating market. Halini disebabkan karena konsumen semakinrasional, dengan tetap mengutamakankualitas pelayanan serta benefit lainnyayang ditawarkan daripada hanya denganmelakukan pendekatan emosional. Untukmengantisipasi kecenderungan tersebutperlu adanya kesiapan infrastruktur dan

Page 14: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

sumberdaya yang dimiliki oleh banksyariah saat ini agar mampu berkembangseperti layaknya bank konvensional.Keterbatasan Penelitian dan PenelitianLanjutanCakupan studi ini lebih ditekankankepada aspek kelembagaan perbankan(syariah atau konvensional) sehinggabelum meneliti perilaku pembeliankonsumen terhadap produk (jasa)perbankan yang ditawarkan oleh keduajenis bank tersebut. Studi lanjutandiperlukan untuk mengindentifikasi;apakah perilaku konsumen dalammemilih jenis bank tersebut jugadipengaruhi oleh tipe dan varian produkyang ditawarkan oleh setiap jenis bank?Studi yang telah dilakukan juga belummemberikan penekanan terhadap jenisnasabah (individu versus institusional) didalam memahami persepsi merekaterhadap keberadaan ke dua jenis banksehingga studi lanjutan diperlukanmengidentifikasi berdasarkan sampelKerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 4dengan karakteristik tertentu (misalnya:nasabah institusi).Lebih lanjut, sesuai dengan budayacollectivism yang hidup ditengahmsyarakat Sumatera Barat dan besarnyaperanan “tiga tungku sejarangan, tiga talisepilin” antara; ninik mamak (pemukaadat), alim ulama, dan cerdik pandai(kaum berpendidikan) sebagai kelompokacuan (role model), perlu diakomodasimelalui penelitian lanjutan denganpendekatan kualitatif. Penelitian tersebutdiperlukan untuk mengetahui persepsimereka (tiga pihak) tersebut terhadapkeberadaan lembaga dan produkperbankan syariah sehingga diperolehgambaran apakah mereka memahamiserta merekomendasi perlunya perbankansyariah untuk dikembangkan di SumateraBarat.Daftar PustakaAhmad, N dan Haron, S. 2001.Perception of Malaysian CorporateCustomers Toward Islamic BankingProducts & Services, InternationalJournal of Islamic Financial Service, Vol.3 No. 4.

Page 15: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

Almossawi, M. 2001. Bank selectioncriteria employed by college students inBahrain: an emperical analysis, TheInternational Journal of Bank Marketing,Vol.19 No. 3, pp 115.Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensidan Perilaku Masyarakat terhadap BankSyariah di Jawa Barat. Jakarta.Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensidan Perilaku Masyarakat terhadap BankSyariah di Sumatera Barat. Jakarta.Boyd, W., Leonard, M., & White, C.1994. Customer preferences for financialservices: an analysis, InternationalJournal of Bank Marketing, Vol. 12 ,No.1, pp 9-15.Coyle, T. 1999. The bank of tomorrow,American Community Banker, Vol 8,No.7, pp. 16-18Ho, P. F., Ong, P.Y and Thia, B. H. 1995.Bank selection criteria and multiplebanking phenomena in Singapore.Unphublished MBA dissertation, Schoolof Accountacy and Business, NanyangTechnological UniversityHaron, S., Ahmed, N., & Planisek, S.1994. Bank patronage factors of Muslimand non-Muslim customers, InternationalJournal of Marketing, Vol. 12, No.1, pp32-40.Institut Pertanian Bogor. 2004. Potensi,Preferensi dan Perilaku Masyarakatterhadap Bank Syariah di WilayahKalimantan Selatan. KerjasamaDirektorat Perbankan Syariah – BankIndonesia dengan Institut PertanianBogor.Kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research Universitas Andalas 2Kompas. 2005. Pangsa PerbankanSyariah 2011 diprediksi 20 persen. Senin7 Maret 2005.Kompas. 2004. Tahun 2005 sebanyak 19bank akan buka unit syariah. Kamis 2Desember 2004.Kaufman, G.G. 1967. A survey ofbusiness firms and households view of acommercial bank, Report to the FederalReserve Bank of Chicago, Appleton,University of Wisconsin, Madison, WI.Kaynak, E. 2005. American consumers’attitudes towards commercial banks, TheInternational Journal of Bank Marketing,

Page 16: Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Bank Syariah Dan Bank Konvensional

Vol.23, No. 1, pp 73-89Laroche, M., Rosenblatt, J.A., &Manaing, T. 1986. Service used andfactors considered important in selectinga bank: an investigation across diversedemographic segments, InternationalJournal of Bank Marketing, Vol.4, No.1,pp 35-55.Lewis, B. R. 1982a. Student account-Aporofitable segment?, European Journalof Bank Marketing, Vol. 16 No. 3, pp 63-72Lewis, B. R. 1982b. “Weekly cash-paidworkers: Attitudeand behaviour withregrad to babnk and other financialinstitutions. European Journal of BankMarketing, Vol. 16 No. 3, pp 92-101Utomo, Budi. S. 2001. Makalah: MenujuEra Ekonomi Berkeadilan dan BebasBunga, Jakarta.Metawa, S. A., & Almossawi, M. 1998.Banking behavior of Islamic bankcustomers: Perspectives and implications,International of Bank Marketing, Vol. 16,No. 7, pp. 299-313.Nicholls, J.A.F., Roslow,S.and Tsalikis, J.1993. “Time is central”, InternationalJournal of Bank Marketing, Vol. 11 No.5, pp.12-18Redaksi Info Bank. 1990. Info Bank AprilNo. 241, Jakarta The Point (Newspaper),Syariah Banking in Indonesia, Tuesday12 December 2006.