Identifikasi Derajat Stroke Iskemik Pada Gambaran CT Scan Otak.docx TIARA

27
JOURNAL READING Identification of Ischemic Stroke Stages in CT scan Brain Images Using Imagej Software Pembimbing: dr. Markus B. Rahardjo, Sp. Rad Disusun oleh: Yanuar Firdaus G4A014080 Ridda Nurraida S G4A014081 Tiara Gian P G4A014082 SMF RADIOLOGI RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO

description

.

Transcript of Identifikasi Derajat Stroke Iskemik Pada Gambaran CT Scan Otak.docx TIARA

JOURNAL READINGIdentification of Ischemic Stroke Stages in CT scan Brain Images Using Imagej Software

Pembimbing:dr. Markus B. Rahardjo, Sp. Rad

Disusun oleh:Yanuar FirdausG4A014080Ridda Nurraida SG4A014081Tiara Gian PG4A014082

SMF RADIOLOGIRSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJOFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2015LEMBAR PENGESAHAN

JOURNAL READINGIdentification of Ischemic Stroke Stages in CT scan Brain Images Using Imagej Software

Disusun oleh:Yanuar FirdausG4A014080Ridda Nurraida SG4A014081Tiara Gian PG4A014082

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepanitraan Klinik dibagian Radiologi RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tanggal disetujui:Pada tanggal: April 2015

Dokter Pembimbing:

dr. Markus B. Rahardjo, Sp. Rad

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan journal reading dengan judul Identification of Ischemic Stroke Stages in CT scan Brain Images Using Imagej Software. Tugas ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian Radiologi RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada:1. dr. Markus B. Rahardjo, Sp. Rad, selaku pembimbing yang telah memberikan masukan serta arahan pada tugas ini.2. Teman-teman serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan journal reading ini masih banyak terdapat kekurangan. Penulis berharap semoga journal reading ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta memberikan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran.

Purwokerto, April 2015

Penulis

Identifikasi Derajat Stroke Iskemik pada Gambaran CT Scan OtakMenggunakan Software Imagej

Saleh Jomah Said1, Johan AE Noor1, Yuyun Yueniwati2,3.1(Dept. of Physics, Faculty of Sciences, Brawijaya University, Malang 65145, East Java, Indonesia)2(Dept. of Radiology, Faculty of Medicine, Brawijaya University, Malang 65145, East Java, Indonesia) 3(Dept. of Radiology, Saiful Anwar Public Hospital, Malang 65122, East Java, Indonesia)

Abstrak

Dasar dan Tujuan: Stroke iskemik menggambarkan lebih dari 80% dari seluruh kasus stroke dan ditandai oleh sumbatan pembuluh darah yang disebut trombus atau embolus. Sementara perkembangan dari stroke iskemik terbagi dalam empat derajat, yaitu hiperakut, akut, subakut dan kronik. Gambaran CT dengan menggunakan software Imagej membantu untuk mengidentifikasi derajat dari stroke iskemik pada otak manusia sebagai metode alternatif pada diagnosis CT.

Bahan dan Metode: 80 sampel dari gambaran CT otak dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini dan pemeriksaan ditegakan oleh dokter spesialis di Departemen Radiologi di RSUD Saiful Anwar, Malang. Setiap CT scan otak dianalisa menggunakan software ImageJ versi 1,48 menggunakan standar unit Hounsfield.

Hasil: Hasil numerik dari gray scale untuk setiap derajat dari stroke iskemik telah diidentifikasi menggunakan software ImageJ. Hasil level penilaian rata-rata abu-abu pada kasus normal yaitu 29, pada kasus hiperakut antara 25-29, pada kasus akut antara 23-26, pada kasus subakut antara 20-23 dan kasus kronik 20.

Kesimpulan: ImageJ mudah digunakan untuk mengidentifikasi derajat stroke iskemik pada gambaran CT scan otak. ImageJ memiliki kemampuan untuk menilai densitas setiap pixel dan densitas yang telah dilakukan kalibrasi untuk menggambarkan nilai unit Hounsfield secara nyata. Perbandingan akurasi software ImageJ dalam mengidentifikasi derajat stroke iskemik dengan gambaran CT scan otak pada penelitian ini yaitu 90%.

Kata kunci: gambaran CT scan, unit Hounsfield, stroke iskemik, software ImageJ

I. PENDAHULUAN

Setiap tahunnya, 15 juta orang di dunia menderita stroke. Ini berarti, 5 juta orang meninggal dan 5 juta lainnya mendapatkan kecacatan permanen. Menjadi beban keluarga dan komunitas. Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak pada negara industri. Pada tahun 2002, angka kematian stroke di Indonesia 123.684 orang dan di Libia 1762 orang. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga pada orang dewasa dan beberapa stroke berhubungan dengan kematian yang terjadi setelah onset gejala yang singkat. Ada dua macam dari brain attacks yang dikenal dengan stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pada otak pecah atau ruptur darah ke dalam otak. Jumlah stroke hemoragik sekitar 15% dari semua jenis stroke, dan lebih dari 30% menyebabkan kematian dari semua jenis stroke. Stroke iskemik menggambarkan lebih dari 80% pada semua kasus dan kasus dengan karakteristik adanya oklusi atau sumbatan pada pembuluh darah yang disebut thrombus atau embolus. Pada kasus stroke, gumpalan darah tetap berbahaya karena dapat menghalangi arteri dan menghentikan aliran darah ke otak, sebuah proses yang disebut iskemik. Waktu untuk mencegah terjadinya proses tersebut selama 3 jam.Prosedur CT scan lebih banyak digunakan diberbagai pusat kesehatan dan lebih murah dibanding penggunaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Teknologi CT scan merupakan kunci utama dalam menemukan stroke pada otak manusia. Untuk itu, fasilitas untuk mendiagnosis stroke harus dikembangkan. Analisis data pada gambaran CT scan otak dengan menggunakan ImageJ software dapat menolong untuk identifikasi stroke iskemik pada otak.ImageJ adalah perangkat lunak analisis gambar yang dapat digunakan pada pengambilan gambar dan analisis data pada gambaran CT otak. ImageJ adalah program pengambilan gambar dengan menggunakan domain java. ImageJ dapat menampilkan, mengedit, menganalisa dan memproses gambar 8 bit, 16 bit, dan 32 bit.Dalam penelitian ini, ImageJ software digunakan untuk menilai gambar CT scan pada penentuan derajat stroke iskemik otak. Ini bertujuan untuk memberikan metode alternatif pada diagnosis CT scan dari derajat stroke iskemik otak dan mempersingkat waktu dalam mendiagnosis gambar CT karena sangat penting dalam pengobatan dari stroke otak.

Computed tomografiCT scan adalah teknik yang menghasilkan gambar anatomi tubuh (Gambar 1). Menggunakan beberapa sinar-X dan rekonstruksi kompoter untuk membuat gambar penampang struktur internal. Penggunaan CT lebih awal, dapat membanu mengidentifikasi tanda-tanda awal stroke, dan dapat membantu mengesampingkan perdarahan. CT angiografi dan CT perfusi pencitraan, masing-masing, dapat menggambarkan trombus intravaskular dan jaringan sehat yang ditandai oleh penumbra. Pemeriksaan ini mudah untuk dilakukan pada CT scan dan semakin digunakan pada gambaran stroke untuk memutuskan apakah intervensi diperlukan.Informasi yang diperoleh dengan menggabungkan berbagai teknik pencitraan dapat membantu membedakan pasien yang tidak perlu terapi intravena atau terapi intra-arteri, dan dapat mengubah hasil klinis. Computed tomography (CT) adalah teknik pencitraan dimana pengolahan geometri digital dapat digunakan untuk menghasilkan gambar jaringan 3D dan struktur otak yang diperoleh dari serangkaian besar gambar sinar X 2D. Scan sinar X memberikan gambar lebih rinci dari sebuah objek seperti dimensi, bentuk, cacat internal dan kepadatan untuk diagnostik dan tujuan penelitian.

Gambar 1. Tabung dan detector berputar 360 mengelilingi pasien pada perangkat CT scan.Gambar CT scan dihasilkan dalam kasus yang paling sederhana, objek (di sini silinder putaran) adalah linear pindai yang tipis, memperbesar sorotan sinar X. ini menghasilkan semacam gambar bayangan (disebut sebagai profil pelemahan atau proyeksi), yang dicatat oleh detektor dan prosesor gambar. Berikutnya rotasi lebih lanjut dari tabung dan detektor dengan sudut kecil, objek sekali lagi linear scan dari arah lain, sehingga menghasilkan gambar bayangan kedua. Prosedur ini diulang beberapa kali sampai objek dipindai untuk rotasi 180. Bebrbagai profil pelemahan selanjutnya diproses di prosesor gambar. Dalam kasus proyeksi kembali sederhana, setiap profil pelemahan kearah pemindai ditambahkan dalam memori gambar.

Normor CT scan diukur dalam satuan HU = Hounsfield units

Jumalah CT air dan udara didefinisikan sebagai 0 HU dan -1000 HU, skala ini tidak memiliki batas dalam nilai positif. Scanner medis biasanya bekerja dalam batas -1024 HU hingga +3071 HU. Gambar CT tidak menunjukan nilai-nilai secara langsung, tetapi angka CT menurut Hounsfield:

Nomor CT = 1000 ( - air) / air

Dimana adalah koefisien atenuasi linear dan air adalah koefisien atenuasi linear air.

Pada gambar CT, nilai densitas yang dipresentasikan sebagai nilai gray scale. Namun, karena mata manusia hanya dapat membedakan approx..80 nilai gray scale, tidak semua densitas yang mungkin dapat ditampilkan dilihat sebagai nuansa abu-abu. Untuk alasan ini, kisaran kepadatan dari relevansi diagnosis ditugaskan seluruh nilai abu-abu. Proses ini disebut windowing. Untuk mengatur jendela, itu pertama kali didefinisakan jumlah nilai gray scale pusat yang akan digunakan. Dengan menetapkan lebar jendela, itu kemudian didefinisikan sebagai nomor CT atas dan di bawah nilai abu-abu tengah masih dapat dibedakan dengan berbagai nuansa abu-abu, dengan hitam jaringan mewakili kepadatan terendah dan jaringan putih yang mewakili kepadatan tertinggi.

Gambaran proses menggunakan software ImageJ:Teknik pengolahan gambar dapat membantu untuk membedakan pertumbuhan jaringan abnormal (tumor) yang bersangkutan dengan jaringan lain, memberikan informasi lebih rinci tentang cedera kepala, stroke, penyakit otak dan internal yang terstruktur daripada CT scan sinar X biasa dengan menggunakan program yang sesuai seperti software ImageJ.ImageJ adalah domain publik Java pengolahan gambar dan analisis program yang terinspirasi oleh National Institute of Health (NIH) gambar untuk Mancintosh. Ini berjalan baik sebagai applet online atau sebagai aplikasi yang dapat diunduh, pada setiap computer dengan mesin virtual Java 1.5 atau yang lebih baru. Distribusi download yang tersedia untuk Windows, Mac OSX dan Linux. Hal ini dapat menampilkan, mengedit, menganalisa, memproses, menyimpan dan mencetak gambar 8 bit, 16 bit dan 32 bit. Hal ini dapat membaca banyak format gambar termasuk TIFF, GIF, JPEG, BMP, DICOM, FITS dan raw. Mendukung stacks dan (Hyperstacks), serangkaian gambar yang berbagi satu jendela. Hal ini berurutan, sehingga operasi memakan waktu seperti membaca file gambar dapat dilakukan secara parallel dengan operasi lain. Hal ini dapat menghitung luas dan pixel statistik nilai pilihan yang ditetapkan pengguna. Hal ini dapat membuat histogram kepadatan dan plot profil line. Mendukung standar fungsi pengolahan gambar seperti manipulasi kontras, mengasah, smoothing, deteksi tepi dan penyaring media. Itu tidak transformasi geometris seperti scaling, rotasi dan membalik. Gambar dapat diperbesar sampai 32:1 dan ke 1:32. Semua analisis dan pengolah fungsi yang tersedia di setiap faktor pembesaran. Program pendukung sejumlah jendela (gambar) secara bersamaan, hanya dibatasi oleh memori yang tersedia. ImageJ tersedia secara bebas, sehingga praktisi dapat menginstal dan menggunakan perangkat lunak legal dan tanpa biaya lisensi di komputer manapun. ImageJ merupakan wilayah yang ideal untuk pendidikan dan pelatihan pengolahan gambar digital, namun juga digunakan secara teratur untuk penelitian serius dan pengembangan aplikasi di banyak laboratorium di seluruh dunia, terutama dalam gambaran biologi dan medis.

II. BAHAN DAN METODE

Gambar CT-Scan dan cara mendapatkannya:Kami menggunakan metode analisis gambar. Penelitian dilakukan di RSUD Saiful Anwar dan Laboratorium Biofisika Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia pada bulan Januari sampai Mei, tahun 2014. Sebagai subjek dalam penelitian ini dipilih delapan gambar CT-Scan otak pada pasien Stroke yang terdiri dari 55% perempuan (usia 18 sampai 88 tahun) dan 45% laki-laki (usia 16 sampai 88 tahun). Semua sampel dipilih secara acak dan hasilnya diperiksa silang kemudian dikonfirmasi oleh pemeriksaan dokter spesialis di Departemen Radiologi di RSUD Saiful Anwar, Malang. Semua Scan dilakukan dengan menggunakan alat General Elektric Medical Systems (Bright Speed) CT-Scan dan semua gambar disimpan sebagai gambar DICOM (16 bit). Standar prosedur protokol CT-Scan otak menggukanan 150mA, 140kV, ketebalan irisan 10 mm.

Analisis protokol menurut NIH-ImageJ:ImageJ adalah program gambar yang sudah terpublikasi. Hal ini telah menjadi alat standar dibanyak laboratorum diseluruh dunia karena gratis, sumber terbuka, dan didukung sangat baik. Alamat website ini http://imagej.nih.gov/ij/. ImageJ didasarkan pada Java/JavaScript (Sun Microsystems) dan akan berjalan pada wilayah apapun.Setiap gambar CT-Scan otak di analisis menggunakan Standar Hounsfield Unit versi ImageJ dengan menggambarkan daerah tujuan (ROI) antarmuka komputer dengan menggunakan mouse sebagai alat seleksi di ImageJ pada menu toolbar. Perangkat lunak NIH-ImageJ memiliki kemampuan untuk menilai kepadatan setiap pixel dan melalui kemajuan terbaru dalam paket perangkat lunak NIH-ImageJ. Telah dilakukan kalibrasi pengukuran kepadatan untuk mencerminkan nilai-nilai Hounsfield Unit yang benar.Penggunaan plot profil ini akan menampilkan grafik dua dimensi dari intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar. Sumbu X mewakili jarak sepanjang garis dan sumbu Y adalah intensitas pixel dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata abu-abu dalam area seleksi untuk masing-masing daerah tujuan (ROI). Ini adalah jumlah nilai abu-abu dari semua piksel dalam pemilihan dibagi dengan jumlah piksel.Secara khusus, perkiraan keandalan untuk pengukuran ulang diperoleh dari delapan puluh gambar CT-Scan otak, kami melakukan analisis gambar ini untuk mendapatkan nilai numerik dari gambar yang berhubungan dengan iskemik stroke pada otak dan menentukan wilayah tertentu dari bagian (ROI) dalam gambar. Kemudian membandingkan analisis data hasil gambar CT-Scan otak dapat membantu untuk identifikasi iskemik stroke di otak manusia.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelompok (A) normal CT scan gambar otak:Ada sepuluh CT scan gambar otak normal pada pasien yang menjalani pemeriksaan di Departemen Radiologi, RSUD Saiful Anwar, Malang. Oleh ahli radiologi setelah terdiagnosis (CT scan gambar normal). Telah diilakukan pengukuran menggunakan straight-line tool ImageJ Software untuk mengukur nilai piksel abu-abu sepanjang garis pada gambar. Hal ini digunakan untuk menghitung rata-rata dan nilai gambaran abu-abu pada area yang dipilih untuk masing-masing Region of Interest (ROI). Hal ini merupakan jumlah nilai gambaran abu-abu dari semua piksel dalam pemilihan kemudian dibagi dengan jumlah piksel.

Gambar 2 : Dua sampel dari kelompok A (CT scan gambar normal) dengan profil ImageJ dan profil plot pada grafik dengan dua dimensi dari intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar.

Jumlah kasus normal (kelompok A) tidak berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dalam grafik di atas. Jumlah kasus normal memiliki tingkat nilai gambaran abu-abu antara (29,034-32,291). Jadi untuk kasus normal hasil pengukuran ImageJ menunjukkan jumlah rata-rata untuk tingkat nilai gambaran abu-abu antara (29 -33). Namun semua nomor atas tingkat (29). Jadi untuk hasil pengukuran ImageJ kasus normal menunjukkan jumlah untuk nilai rata-rata tingkat abu-abu 29.

Kelompok stroke iskemik (B) hiperakut dalam gambar CT scan:Kelompok ini terdiri dari sepuluh gambar CT scan otak dengan stroke iskemik hiperakut pada pasien yang menjalani pemeriksaan di Departemen Radiologi, RSUD Anwar Malang setelah terdiagnosis oleh ahli radiologi pada gambar CT scan stroke iskemik hiperakut. Dilakukan pengukuran menggunakan straight-line tool ImageJ Software untuk mengukur nilai gambaran piksel abu-abu sepanjang garis dalam gambar (gambar 3). Ini digunakan untuk menghitung (rata-rata nilai gambaran abu-abu) dalam area seleksi untuk masing-masing Regions of Interest (ROI).

Gambar 3 : Dua sampel dari (stroke iskemik hiperakut di gambar CT scan) kelompok B Dengan profil ImageJ dan profil plot pada grafik dengan dua dimensi intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar.

Jumlah profil di kasus stroke iskemik hiperakut (kelompok B) tidak berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dalam grafik di atas. Nomor profil kasus stroke iskemik hiperakut memiliki tingkat nilai abu-abu antara (25,691-28,587). Jadi untuk kasus stroke iskemik hiperakut hasil pengukuran ImageJ menunjukkan jumlah rata-rata untuk tingkat nilai gambaran abu-abu antara (25 - 29).

Kelompok (C) stroke iskemik akut pada gambar CT scan otak:Sepuluh gambar dengan stroke iskemik akut pada CT scan otak. kelompok ini menjalani pemeriksaan oleh ahli radiologi untuk di departemen Radiologi, RSUD Saiful Anwar, Malang setelah terdiagnosa (gambar CT Scan Stroke iskemik akut). Dilakukan pengukuran menggunakan straight-line tool ImageJ Software untuk mengukur tingkat nilai gambaran abu-abu piksel pada sepanjang garis dalam gambar (fig4). Ini digunakan untuk menghitung (rata-rata nilai gambaran abu-abu) pada area seleksi untuk masing-masing Regions of Interest (ROI).

Gambar 4: Dua sampel dari kelompok C (gambar CT scan stroke iskemik akut) dengan profil ImageJ dan profil plot pada grafik dua dimensi dari intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar

Jumlah profil di kasus stroke iskemik akut (kelompok C) tidak berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan pada grafik di atas. Nomor profil kasus stroke iskemik akut memiliki tingkat nilai gambaran abu-abu antara (23,362-25,950). Jadi untuk kasus stroke iskemik akut hasil pengukuran ImageJ menunjukkan jumlah rata-rata untuk tingkat nilai gambaran abu-abu antara (23- 26).

Kelompok stroke iskemik (D) subakut di CT gambar scan otak:Ada sepuluh gambar dengan stroke iskemik subakut CT scan otak. kelompok ini menjalani pemeriksaan oleh ahli radiologi di Departemen Radiologi, RSUD Saiful Anwar, Malang setelah terdiagnosa (CT scan stroke iskemik subakut). Dilakukan pengukuran menggunakan straight-line tool ImageJ Software untuk mengukur tingkat nilai abu-abu piksel sepanjang garis dalam gambar (Gambar 5). Ini digunakan untuk menghitung (Rata-rata nilai abu-abu) dalam area seleksi untuk masing-masing Regions of Interest (ROI).

Gambar 5: Dua sampel dari kelompok D (gambar scan CT stroke iskemik subakut) dengan profil ImageJ dan profil plot pada grafik dengan dua dimensi dari intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar.

Jumlah profil di kasus stroke iskemik subakut (grup D) tidak berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dalam grafik di atas. Jumlah profil kasus stroke iskemik subakut memiliki tingkat nilai gambaran abu-abu antara (20,910-22,579). Jadi untuk kasus stroke iskemik subakut hasil pengukuran ImageJ menunjukkan jumlah rata-rata nilai gambaran abu-abu antara (20 - 23).

Kelompok (E) stroke iskemik kronis pada gambar otak CT scan:Dalam kelompok ini digunakan sepuluh gambar untuk stroke iskemik kronis CT scan otak untuk pasien yang menjalani pemeriksaan untuk di Departemen Radiologi, RSUD Saiful Anwar, Malang oleh ahli radiologi setelah terdiagnosa. Ini adalah (CT Scan Stroke iskemik gambar kronis) untuk setiap pengukuran citra dilakukan menggunakan straight-line tool ImageJ Software untuk mengukur nilai gambaran abu-abu piksel pada sepanjang garis dalam gambar (Gambar 6). Ini digunakan untuk menghitung nilai rata-rata gambaran abu-abu dalam area seleksi untuk masing-masing ROI. Ini adalah jumlah nilai abu-abu dari semua piksel dalam pemilihan dibagi dengan jumlah piksel.

Gambar 6: Dua sampel dari kelompok E (kronis CT stroke iskemik gambar scan) dengan profil ImageJ dan profil plot untuk grafik dua dimensi dari intensitas piksel sepanjang garis dalam gambar.

Jumlah profil di kasus stroke iskemik kronis (kelompok E) berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dalam grafik di atas. Nomor profil kasus stroke iskemik kronis memiliki tingkat nilai gambaran abu-abu antara (9,104 -20,00). Namun semua nomor di bawah tingkat (20). Jadi untuk kasus stroke iskemik kronis hasil pengukuran ImageJ menunjukkan jumlah untuk tingkat nilai rata-rata di bawah tingkat 20.

Gambar 7 : normal, hiperakut, akut, subakut dan kronis kasus dengan nomor profilGambar 7 menunjukkan regresi linier untuk menentukan kekuatan hubungan antara hasil pengukuran untuk lima kelompok [(A) normal CT gambar scan otak, stroke iskemik (B) hiperakut, (C) stroke iskemik akut, (D) subakut stroke iskemik dan (E) stroke iskemik kronis di gambar CT scan otak] hasil pengukuran yang diperoleh ke nomor profil untuk tingkat nilai rata-rata gambaran abu-abu untuk masing-masing kelompok. Data yang telah diolah dengan menggunakan software ImageJ.

Reabilitas pengukuran ImageJ:Pengukuran ImageJ software ditentukan dengan membandingkan antara reabilitas pengukuran ulang dan ahli radiologi dalam mendiagnosa, diperoleh pada 50 kelompok gambar CT otak.

Secara khusus, dilakukan pengukuran menggunakan software ImageJ untuk tiga kelompok yang dipilih secara acak (Masing-masing kelompok memiliki sepuluh gambar otak CT) diagnosis diketahui dengan cara yang sama seperti pengukuran sebelumnya dalam pekerjaan awal untuk mengetahui kegunaan hasil diperoleh dari menggunakan ImageJ software untuk identifikasi tahap stroke iskemik di gambar CT otak.

Kelompok pertama yang dipilih secara acak:Hasil dalam kelompok ini adalah identik antara pengukuran ImageJ dan diagnosa ahli radiologi. Hasil dalam kelompok ini adalah 100%.

Kelompok kedua yang dipilih secara acak:Dengan pengecualian satu sampel tidak identik karena ada kesalahan. Pengukuran tidak termasuk seluruh stroke. Namun yang lain sembilan kasus yang identik antara pengukuran ImageJ dan diagnosa ahli radiologi. Hasil dalam kelompok ini adalah 90%.

Kelompok ketiga dipilih secara acak:Pengukuran untuk kelompok ketiga adalah sepuluh kasus yang dipilih secara acak menggunakan software ImageJ untuk identifikasi tahapan stroke iskemik pada gambar CT scan otak membandingkan dengan diagnosis ahli radiologi untuk setiap kasus. Dengan pengecualian dari dua Sampel tidak identik karena ada kesalahan. Pengukuran berada di luar daerah stroke. Namun yang lain delapan kasus yang identik antara pengukuran ImageJ dan diagnosa ahli radiologi. Hasil dalam kelompok ini adalah 80%.

IV. KESIMPULAN

1. Pemahaman praktis bagaimana perangkat lunak ImageJ mendukung CT scan. Hal ini penting untuk pengelolaan pasien stroke. Karena ketersediaan tersebar luas dan kecepatan, CT scan tetap studi awal pilihan untuk mengevaluasi pasien gambar stroke.2. ImageJ mudah digunakan dan dapat memproses dengan gambar CT scan. Ia memiliki kemampuan untuk menilai kepadatan setiap pixel dan melalui kemajuan terbaru dalam paket perangkat lunak ImageJ; pengukuran kepadatan telah dikalibrasi untuk mencerminkan nilai-nilai Unit bidang yang benar. Untuk mendapatkan hasil yang baik untuk identifikasi tahapan stroke iskemik pada gambar CT scan otak menggunakan ImageJ yang membutuhkan pengalaman medis yang cukup.3. Rata-rata nilai tingkat abu-abu normal adalah antara tingkat (29 - 33). Jadi biasa 29, hiperakut adalah antara tingkat (25 - 29), akut adalah antara tingkat (23 - 26), subakut adalah antara tingkat (20 - 23) dan kronis adalah antara tingkat (9-20). Jadi kronis 20.4. Ketepatan menggunakan software ImageJ di identifikasi tahap stroke iskemik pada gambar CT scan otak adalah 90%.

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization, 2014. The Atlas of Heart Disease and Stroke.2. Neurological disorders: public health challenges.,World Health Organization 2006.ISBN 92 4 1563362 (NLM classification: WL 140) ISBN 978 92 4 156336 9.3. National Stroke Associations, 2013. Complete Guide to Stroke.4. Candelario-Jalil E: Injury and repair mechanisms in ischemic stroke: considerations for the development of novel neurotherapeutics.Curr Opin Investig Drugs 2009, 10:644-654.5. Durukan A, Tatlisumak T: Acute ischemic stroke: overview of major experimental rodent models, pathophysiology, and therapy of focal cerebral ischemia. Pharmacol Biochem Behav 2007, 87:179-197.6. Stam J (April 2005). "Thrombosis of the cerebral veins andsinuses". The New England Journal of Medicine 352(17).7. LAWRENCE M. BRASS, M.D.YALE UNIVERSITY SCHOOL OF MEDICINE HEART BOOK, CHAPTER 18 STROKE.8. Ashok Srinivasan, MD. MayankGoyal, MD. Faisal Al Azri, MD., CheemunLum, MD.RadioGraphics 2006; 26:S75S95. Published online 10.1148/rg.26si065501. State-of-the-Art Imaging of Acute Stroke.9. E. D. SELETCHI1, O. G. DULIU2. Image Processing And Data Analysis In Computed Tomography.University of Bucharest, Faculty of Physics,Romania,September (2006).10. Berrington de Gonzlez A, Mahesh M, Kim KP, et al. (December 2009). "Projected cancer risks from computed tomographic scans performed in the United States in 2007". Arch. Intern. Med. 169 (22): 20717.11. Hacke W, Albers G, Al-Rawi Y, et al. The Desmoteplasein Acute Ischemic Stroke Trial (DIAS):a phase II MRI-based 9-hour window acute strokethrombolysis trial with intravenous desmoteplase.Stroke 2005;36:6673.12. Tiago Ferreira. Wayne Rasband.TheImageJ User Guide 1.44. February 9, 2011, National Institute of Mental Health, Bethesda, Maryland, USA.([email protected]).13. H; Stark, AK; Pakkenberg, B (2008). "Neocortical glial cell numbers in human brains".Neurobiology of Aging 29.14. http://www.iub.edu/~k536/images/assessment/ct3.jpg