IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI...

65
IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA DENGAN INKONTINENSIA (Studi di Puskesmas Brambang) KARYA TULIS ILMIAH VITA NUR FATIMAH 14.131.0035 PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017

Transcript of IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI...

Page 1: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

i

IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA DENGAN INKONTINENSIA

(Studi di Puskesmas Brambang)

KARYA TULIS ILMIAH

VITA NUR FATIMAH

14.131.0035

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2017

Page 2: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

ii

IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA DENGAN INKONTINENSIA

(Studi di Puskesmas Brambang)

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi persyaratan menyelesaikan

Studi di program Diploma III Analis Kesehatan

VITA NUR FATIMAH

14.131.0035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2017

Page 3: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

iii

IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA

DENGAN INKONTINENSIA

(Studi di Puskesmas Brambang)

Vita Nur Fatimah, Erni Setyorini, Suhardono

ABSTRAK

Pendahuluan: Inkontinensia atau buang air kecil yang tidak disadari sering dijumpai pada lanjut usia, seringnya buang air kecil yang tidak disadari itulah yang menyebabkan daerah vagina menjadi lembab, gatal, berbau tidak enak dan masalah hieginis penderita, sehingga dapat menimbulkan kualitas hidup menurun yang disebabkan adanya jamur candida albians di daerah vagina. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya Jamur Candida albicans dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasinya seluruh wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Diwek sejumlah 15. Tekhnik pengambilan sampel dengan total sampling. Variabel penelitian Identifikasi candida albicans dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia. Instrument penelitian menggunakan observasi laboratorium secara makroskopis dan mikroskopis, pengolahan data dengan cara editing, coding, tabulating. Kesimpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan indentifikasi Candida albicans dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia positif Candida albicans sejumlah 15 responden (100%). Kesimpulannya adalah seluruh sampel urine wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans. Diharapkan bagi tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada wanita lansia untuk menjaga kebersihan pribadi terutama pada organ reproduksi, agar tidak terdapat jamur Candida albicans di daerah vagina. Kata Kunci : Jamur candida albicans, urine wanita lansia, inkontinensia

Page 4: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

iv

IDENTIFICATION Candida albicans in elderly female urine with

incontinence

(Study at Puskesmas Brambang)

Vita Nur Fatimah, Erni Setyorini, Suhardono

ABSTRACT

Unconscious incontinence or urination is often seen in the elderly, frequent urination that is not realized that causes the vaginal area becomes damp, itchy, unpleasant smell and hygiene problems of the patient, so it can lead to a decreased quality of life caused by the fungus Candida Albians in the vaginal area. The purpose of this study was to determine the presence of Candida albicans fungus in elderly women urine with incontinence. Research design using descriptive method. Population of all elderly women with incontinence in Puskesmas Diwek number 15. Technique of sampling with total sampling. Research variables Identification of candida albicans in elderly female urine with incontinence. Instrument research using laboratory observation in macroscopic and microscopic, data processing by way of editing, coding, tabulating. Based on the results of identification of Candida albicans in the urine of elderly women with positive incontinence Candida albicans a total of 15 respondents (100%). In conclusion, all urine samples of elderly women with positive incontinence include candida albicans fungi. It is expected for health workers to provide counseling to elderly women to maintain personal hygiene, especially on the reproductive organs, so there is no Candida albicans fungus in the vagina. Keywords: Candida albicans fungus, urine of elderly women, incontinence.

Page 5: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

v

Page 6: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

vi

Page 7: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

vii

Page 8: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

viii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Jombang pada tanggal 19 Februari 1995 dari

pasangan Bapak Moh.Khomsun dan Ibu Tunik. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara.

Pada tahun 2001 penulis masuk jenjang pendidikan sekolah dasar di

SDN Pandan Wangi dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2010 penulis lulus

dari MTs Daerah Mojokerto. Tahun 2013 penulis lulus dari SMK BIM

Jombang. Tahun 2014 penulis lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia

Medika Jombang. Penulis memilih program studi Diploma III Analis

Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes Insan

Cendekia Medika Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, Agustus 2017

Vita Nur Fatimah

Page 9: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

ix

MOTTO

“Orang sukses juga pernah malas, bodoh, dan gagal, tapi mereka tetap terus

bergerak dan mencoba”

Page 10: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

x

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur atas segala RahmadMu Ya Allah SWT

Engkau berikan kemudahan dalam setiap langkah hidupku

Pada lembar persembahan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang sangat mendukung dan

membantu dalam pembuatan dan penyusunan Karya Tulis ini, yaitu :

1. Ibunda Tunik dan Ayahanda M. Khomsun yang selalu memberikan

dukungan moral serta moril kepada ananda.

2. Semua dosen STIKes ICMe Jombang yang tidak pernah lelah

membimbing tanpa mengeluh dan meminta imbalan.

3. Zulfi Endi Dwi Rohman yang membantu memberikan dukungan.

4. Sahabat-sahabat terbaik seperjuanganku STIKes ICMe Jombang,

Putri Indah Wati, Eka Mujayana, dan Denis Eka Saputri yang telah

memberikan masukkan serta berjuang bersama dalam suka maupun

duka dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Almamaterku.

Page 11: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini berhasil diselesaikan tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Judul dalam penelitian ini adalah “ Identifikasi Candida

Albicans Dalam Urine Wanita Lansia dengan inkontinensia (Studi di

Puskesmas Brambang)”.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam penelitian

yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan program studi Diploma III Analis

Kesehatan STIKes ICMe Jombang. Penulis menyadari sepenuhnya tanpa

bantuan dari berbagai pihak, maka Karya Tulis Ilmiahini tidak bisa terwujud.

Untuk itu, dengan rasa bangga perkenankan penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada H. Bambang Tutuko, S.Kep., Ns., M.H

selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Erni Setiyorini, S.KM., M.M selaku

Kaprodi D-III Analis Kesehatan dan selaku pembimbing utama.

Drs.Suhardono,M.Kes selaku pembimbing anggota Karya Tulis Ilmiah yang

banyak memberikan saran dan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat terselesaikan.

Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran

yang dapat mengembangkan Karya Tulis Ilmiah, sangat penulis harapkan

guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu

kesehatan.

Jombang, Mei 2017

Vita Nur Fatimah

Page 12: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................ iii

ABSTRACT ......................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ....................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL KTI ........................................ vi

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ viii

MOTTO .............................................................................................. ix

PERSEMBAHAN ................................................................................ x

KATA PENGANTAR ............................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5

2.1 Candida Albicans .................................................................... 5

2.2 Lansia ..................................................................................... 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................... 17

3.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 17

3.2 Penjelasan kerangka konseptual ............................................ 18

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................... 19

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 19

4.2 Desain Penelitian .................................................................... 19

4.3 Kerangka kerja (Frame Work) ................................................. 20

4.4 Populasi sampel dan sampling ................................................ 21

4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ......................... 21

Halaman

Page 13: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xiii

4.6 Prosedur kerja ........................................................................ 22

4.7 Cara Pengumpulan Data ......................................................... 24

4.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................... 25

4.9 Etika Penelitian........................................................................... 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 28

5.1 Hasil penelitian ............................................................... 29

5.2 Pembahasan .......................................................................... 30

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 32

6.1 Kesimpulan ..................................................................... 32

6.2 Saran .................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................ 22

Tabel 5.1 Sumber Data Primer.......................................................... 30

Page 15: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep tentang Uji Mikrobiologi pada

identifikasi Candida albicans dalam urine wanita

lansia dengan inkontinensia di Puskesmas

Brambang.

17

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian tentang Uji Mikrobiologi

pada identifikasi Candida albicans dalam urine

wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas

Brambang.

20

Page 16: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian (dari BAAK)

Lampiran 3 Tabulasi hasil penelitian

Lampiran 4 Jadwal Penelitian dari Proposal sampai KTI

Lampiran 5 Lembar konsultasi 1

Lampiran 6 Lembar konsultasi 2

Lampiran 7 Dokumentasi

Page 17: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah yang sering dijumpai pada lanjut usia adalah buang air kecil

yang tidak disadari atau yang disebut dengan inkontinensia urine, seringnya

buang air kecil yang tidak disadari itulah yang menyebabkan daerah vagina

menjadi lembab, gatal, berbau tidak enak dan masalah hieginis penderita,

sehingga dapat menimbulkan kualitas hidup menurun yang disebabkan

adanya jamur Candida albicans di daerah vagina (Setiati,dkk, 2007).

Bila timbul kandidiasis pada vagina, bisa diberikan anti jamur lokal atau

flukonazol peroral. Candidiasis yang sudah menyebar ke seluruh vagina,

biasanya berat, progresif dan berakibat fatal, dan diberikan amfoterisin B

intravena (melalui pembuluh darah) meskipun flukonazol efektif untuk

beberapa penderita. Dalam dunia klinis, kandidiasis umumnya diobati dengan

jenis antimycotics (obat anti jamur) misalnya: clotrimazole topikal, nistatin

topikal, flukonazol, dan ketokonazol topikal. Sebagai contoh, dosis satu kali

flukonazol (sebagai Diflucan 150 mg tablet diambil secara oral) telah

dilaporkan 90% efektif dalam mengobati infeksi jamur vagina. Perawatan

atau pengobatan harus melihat kemungkinan terjadinya reaksi alergi

terhadap kelompok obat-obatan azole. Obat ini memiliki tingkat reaksi

contraditory yang berbeda dengan obat-obatan lainnya. Dosis ini hanya

efektif untuk infeksi ragi vagina, dan jenis infeksi ragi lainnya mungkin

memerlukan perawatan yang berbeda pula. Pada infeksi berat (umumnya

pada pasien rawat inap), amfoterisin B, caspofungin, atau vorikonazol dapat

digunakan ( Koes Irianto 2013)

Page 18: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Berdasarkan data internasional, sebanyak 75% perempuan diseluruh

dunia minimal pernah mengalami keputihan satu kali dalam hidupnya (Junita,

2006). Menurut dr Dwiana Octiyanti (2006), 75% wanita Indonesia pasti

mengalami keputihan minimal 1 kali dalam hidupnya dan penelitian di Jawa

Timur menunjukkan 75% remaja menderita keputihan paling sekali seumur

hidup, 45% bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih (Ubaiy,

2012).

Jamur sebenarnya merupakan organisme yang tidak begitu patogen

terhadap manusia, tetapi akan menimbulkan penyakit bila keadaan

memungkinkan untuk menginfeksi manusia. Beberapa jenis jamur bahkan

normal berada dalam tubuh manusia (Mansjoer, Suprohaita, Wardhani, dan

Setiowulan, 2000). Sampai saat ini, penyakit infeksi jamur yang cukup tinggi

adalah kandidiasis (Adiguna,2001). Berdasarkan studi pendahuluan yang

telah dilakukan pada 4 orang lansia yang mengalami inkontinensia dengan

menggunakan sampel urine yang ditanam pada media SDA (sabaroud

dekstrosa agar) ditemukan spora candida pada urinenya.

Kandidiasis adalah salah satu penyakit jamur yang bersifat akut atau

subakut, disebabkan oleh jamur genus Candida yang dapat mengenai mulut,

vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru (Kuswadji, 2002). Candida albicans

merupakan flora normal pada beberapa area tubuh manusia serta memiliki

sifat opportunis sehingga apabila kondisi mendukung, akan dapat berubah

menjadi patogen (Ramali dan Werdani, 2001). Keadaan lingkungan yang

tidak mendukung, gangguan metabolisme dari host, atau maserasi jaringan

dapat mengurangi kekebalan host sehingga Candida albicans dapat

menginvasi jaringan (Kuswadji,2002). Adanya jamur Candida albicans dalam

Page 19: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

urine dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik eksogen maupun

endogen. Selain masalah hieginis inkontinensia urine mempunyai komplikasi

yang cukup serius seperti infeksi saluran kemih, kelainan kulit, gangguan

tidur, problem psikososial seperti depresi dan mudah marah (Setiati,dkk,

2007).

Sehingga solusi yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya

keputihan yaitu menjaga kebersihan pribadi terutama pada daerah vagina,

memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan dan kebersihan organ

reproduksi (vagina) pada remaja atau pada wanita lansia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat jamur Candida albicans dalam urine wanita lansia

dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui adanya jamur Candida albicans dalam urine wanita

lansia dengan inkontinensia

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu

kesehatan khususnya di bidang Mikrobiologi.

2. Untuk menambah ilmu mikologi tentang identifikasi jamur Candida

albicans dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi tenaga kesehatan

Page 20: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Sebagai data dalam memberikan informasi kepada lansia untuk

mencegah terjadinya inkontinensia yang menyebabkan keputihan.

2. Bagi institusi pendidik

Sebagai data untuk pengabdian kepada masyarakat terutama

pada lansia.

Page 21: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Candida albicans

Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya

untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang

akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang

akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor

eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat,

lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 μ x 3-6 μ hingga 2-5,5 μ x 5-28

μ. Candida dapat mudah tumbuh di dalam media Sabaroud dengan

membentuk koloni ragi dengan sifat-sifat khas, yakni : menonjol dari

permukaan medium, permukaan koloni halus licin, berwarna putih kekuning-

kuningan, dan berbau ragi. Pada keadaan tertentu sifat candida dapat

berubah menjadi pathogen dan dapat menyebabkan penyakit yang disebut

kandidiasis atau kandidosis (Siregar, 2005).

Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas,

spora jamur disebut blastospora. Membentuk hifa semu (pseudohifa) yang

sebenarnya adalah rangkaian blastospora. Berdasarkan bentuk-bentuk

jamur tersebut dikatakan bahwa Candida albicans menyerupai ragi (yeast

like), untuk membedakannya dari jamur yang hanya membentuk blastospora

(Jawetz, 2004).

Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi

pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat

tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28°C - 37°C. Candida albicans

membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi

5

Page 22: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. Unsur karbon ini dapat

diperoleh dari karbohidrat. Jamur ini merupakan organisme anaerob fakultatif

yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana anaerob

maupun aerob. Proses peragian (fermentasi) pada candida albicans

dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yang tersedia

dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan

cara mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan H2O dalam suasana aerob (

Tauryska, 2011 ).

Klasifikasi

Kerajaan : Fungi

Filum : Ascomycota

Upafilum : Saccharomycotina

Kelas : Saccharomycetes

Ordo : Saccharomycetales

Family : Saccharomycetaceae

Genus : Candida

Spesies : Candida albicans

Sinonim : Candida stellatoidae dan Oidium albicans

( Hendarwati, 2008 )

Page 23: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

2.1.1 Morfologi

Sel jamur Candida berbentuk bulat, lonjong atau bulat

lonjong. Koloninya pada medium padat sedikit menimbul dari

permukaan medium, dengan permukaan halus, licin atau berlipat-

lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Besar koloni

bergantung pada umur. Pada tepi koloni dapat dilihat hifa semu

sebagai benang-benang halus yang masuk ke dalam medium. Pada

medium cair jamur biasanya tumbuh pada dasar tabung (Suprihatin,

1982). Candida albicans dapat meragikan glukosa dan maltosa

menghasilkan asam dan gas. Selain itu Candida albicans juga

menghasilkan asam dari sukrosa dan tidak bereaksi dengan laktosa

(Jawetz et al., 1986).

2.1.2 Candidiasis

Candida albicans menimbulkan suatu keadaan yang disebut

kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut, vagina dan

saluran pencernaan (Pelczar dan Chan,1986). Infeksi terbanyak

secara endogen, karena jamur telah ada di dalam tubuh penderita, di

dalam berbagai organ, terutama di dalam usus. Infeksi biasanya terjadi

bila ada faktor predisposisi. Oleh karena itu Candida albicans

dimasukkan sebagai jamur oportunis (Suprihatin, 1982).

Faktor-faktor predisposisi utama infeksi Candida albicans pada

hakikatnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

pertama menyuburkan pertumbuhan Candida albicans seperti diabetes

melitus dan kehamilan. Kelompok kedua yaitu memudahkan terjadinya

invasi jaringan atau penyakit yang melemahkan tubuh penderita,

Page 24: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

misalnya penyakit menahun dan pemberian kortikosteroid (Suprihatin,

1982).

2.1.3 Patogenitas

Candida albicans dapat hidup sebagai saprofit atau yang

disebut saprobe, yaitu organisme yang melekat pada inang dan

menyerap makanannya melalui organisme yang telah mati tanpa

menyebabkan suatu kelainan di dalam tubuh manusia. Infeksi yang

disebabkan oleh Candida albicans disebut kandidiasis. Proses infeksi

dimulai dengan perlekatan Candida albicans pada sel epitel. Kemudian

Candida albicans mensekresikan enzim proteolitik yang

mengakibatkan kerusakan ikatan protein sel pejamu, sehingga

memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida albicans juga

mengeluarkan mikotoksin, diantaranya gliotoksin yang mampu

menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal.

Untuk mengetahui patogenitas Candida dilakukan dengan uji germ

tube (GTT), yaitu penambahan serum pada koloni Candida albicans.

Hasil pengamatan menunjukkan adanya gumpalan sehingga

menandakan bahwa candida tersebut patogen (Jawetz, 2004).

2.1.4 Cara penularan

Penyebab keputihan ada dua macam yaitu penyebab non

patologis dan penyebab patologis (karena penyakit), nonpatologis (bukan

penyakit) antara lain saat menjelang menstruasi, atau setelah menstruasi,

rangsangan seksual, saat wanita hamil, stres, baik fisik maupun

psikologis. Keputihan sering dialami oleh remaja putri dan kadang-kadang

Page 25: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

menimbulkan suatu masalah pada sebagian remaja putri, sehingga

pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang cukup besar mengenai

masalah wanita (Muliawan, 2007).

Sumber infeksi secara normal berasal dari pasangan seksual

wanita, dan masa inkubasinya 2-3 hari. Faktor resiko pada pria hampir

sama dengan wanita. Penularan Candida albicans pada pria diperkirakan

sekitar 10%. Di samping infeksi langsung, manifestasi lain Candida

albicans adalah dermatitis tingkat rendah pada penis pria yang

berhubungan seksual dengan wanita yang menderita candidosis vagina.

Dermatitis ini tampak melalui iritasi dan hiperaemia yang terjadi dalam

beberapa jam atau beberapa hari setelah hubungan seksual.

Pertimbangan tentang natural histori candidosis vagina menyatakan

bahwa bila wanita dapat menularkan penyakit ini pada pria, bukan tidak

mungkin terjadi proses sebaliknya (Hendrawati, 2008).

Candidiasis juga bisa terjadi pada usia lanjut. Terjadinya

Candidiasis pada usia lanjut bisa disebabkan karena terjadinya

inkontinensia. Buang air kecil yang tidak disadari atau yang disebut

dengan inkontinensia urine, seringnya buang air kecil yang tidak disadari

itulah yang menyebabkan daerah vagina menjadi lembab, gatal, berbau

tidak enak dan masalah hieginis penderita, sehingga menimbulkan jamur

candida albicans didaerah vagina (Setiati,dkk,2007).

2.1.5 Upaya pencegahan

Pencegahan terhadap keputihan sama dengan pencegahan-

pencegahan terhadap penyakit lain, yang paling utama untuk mencegah

keputihan adalah menjaga kebersihan diri dan kelembaban vagina.

Page 26: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Mencuci tangan ketika akan membersihkan daerah vagina, ketika mandi

tidak boleh terlalu membersihkan daerah V (vagina) dengan pembersih

atau sabun, mengganti celana dalam sesering mungkin karena apabila

terlalu lembab bisa jadi sumber infeksi dan menimbulkan gejala

keputihan. Membiasakan diri mengenal alat kelamin sendiri sehingga jika

terdapat kelainan dapat langsung ditangani secepatnya.

Apabila keputihan tidak normal dibiarkan saja tanpa diobati,

akibatnya infeksi bisa menjalar, masuk ke dalam rahim, saluran telur, dan

bisa juga sampai menginfeksi ovarium. Kondisi ini bisa merusak organ

reproduksi bagian dalam dan bisa juga mengakibatkan kemandulan.

Sehingga kita harus mewaspadai munculnya gejala-gejala keputihan

yang tidak normal, dan tidak perlu malu untuk memeriksakannya ke

dokter. Karena itu dalam menjaga kebersihan diri sangatlah penting untuk

mencegah terjadinya keputihan (Widyandana, 2006).

2.2 Lansia

Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses

perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Usia lanjut

merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu

yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari

(Notoatmodjo, 2007).

Lansia merupakan dua kesatuan fakta sosial dan biologi. Sebagai suatu

fakta sosial, lansia merupakan suatu proses penarikan diri seseorang dari

berbagai status dalam suatu struktur masyarakat. Secara fisik pertambahan usia

dapat berarti semakin melemahnya manusia secara fisik dan kesehatan

(Prayitno, 2000).

Page 27: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Menurut Undang Undang RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal

19 ayat 1 bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya

mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan

memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan (Khoiriyah, 2011).

Inkontinensi urine merupakan masalah kesehatan yang cukup sering

dijumpai pada orang berusia lanjut, khususnya perempuan. Inkontinensia urine

sering kali tidak dilaporkan oleh pasien atau keluarganya, antara lain karena

menganggap bahwa masalah tersebut merupakan masalah yang memalukan

atau tabu untuk diceritakan dan juga karena ketidaktahuan mengenai masalah

inkontinensia urine dan menganggap bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu

yang wajar terjadi pada orang usia lanjut serta tidak perlu diobati. Inkontinensia

urine merupakan eliminasi urine dari kandung kemih yang tidak terkendali atau

terjadi di luar keinginan (Sudoyono dkk., 2006).

2.2.1 Klasifikasi Lansia

Menurut Maryam (2008), lima klasifikasi pada lansia antara lain:

1. Pra lansia

Seseorang yang berusia 45-59 tahun.

2. Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3. Lansia resiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih atau seseorang yang

berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

4. Lansia potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan

yang masih dapat menghasilkan barang atau jasa.

Page 28: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

5. Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya

bergantung pada bantuan orang lain.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Nugroho (2000),

lanjut usia meliputi:

1. Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun.

2. Usia lanjut (eldery) antara 60-74 tahun.

3. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun.

4. Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.

2.2.2 Tugas Perkembangan Lanjut Usia

Seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas perkembangan khusus.

Menurut Potter dan Perry (2005), tujuh kategori utama tugas perkembangan

lansia meliputi:

a. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring terjadinya

penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini tidak dikaitkan

dengan penyakit, tetapi hal ini adalah normal.

b. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan

Lansia umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh karena itu

mungkin perlu untuk meyesuaikan dan membuat perubahan karena hilangnya

peran bekerja.

Page 29: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

c. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan

Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan

kadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit diselesaikan, apalagi bagi lansia

yang menggantungkan hidupnya dari seseorang yang meninggalkannya dan

sangat berarti bagi dirinya.

d. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia

Beberapa lansia menemukan kesulitan untuk menerima diri sendiri

selama penuaan. Mereka dapat memperlihatkan ketidakmampuannya sebagai

koping dengan menyangkal penurunan fungsi, meminta cucunya untuk tidak

memanggil mereka “nenek” atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang

menempatkan keamanan mereka pada resiko yang besar.

e. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup

Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya. Misalnya kerusakan fisik

dapat mengharuskan pindah ke rumah yang lebih kecil dan untuk seorang diri.

f. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa

Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan anak-

anaknya yang telah dewasa.

g. Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup

Lansia harus belajar menerima akivitas dan minat baru untuk

mempertahankan kualitas hidupnya. Seseorang yang sebelumnya aktif secara

sosial sepanjang hidupnya mungkin merasa relatif mudah untuk bertemu orang

baru dan mendapat minat baru. Akan tetapi, seseorang yang introvert dengan

sosialisasi terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu orang baru selama

pensiun.

Page 30: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

2.2.3 Masalah Fisik yang Sering Ditemukan pada Lansia

Menurut Azizah (2011), masalah fisik yang sering ditemukan pada lansia

adalah:

a. Mudah Jatuh

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata

yang melihat kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau

terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan

kesadaran atau luka.

b. Mudah Lelah

Disebabkan oleh:

a) faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan atau perasaan depresi)

b) gangguan organis

c) pengaruh obat-obatan.

c. Berat Badan Menurun

Disebabkan oleh:

a) Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang gairah hidup atau

kelesuan

b) Adanya penyakit kronis

c) Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan

terganggu.

d. Sukar Menahan Buang Air Besar

Disebabkan oleh:

a) Obat-obat pencahar perut

b) Keadaan diare

c) Kelainan pada usus besar

d) Kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rektum usus).

Page 31: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

e. Gangguan pada Ketajaman Penglihatan

Disebabkan oleh:

a) Presbiop

b) Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)

c) Kekeruhan pada lensa (katarak)

d) Tekanan dalam mata yang meninggi (glaukoma)

2.2.4 Penyakit yang Sering Dijumpai pada Lansia

Menurut Azizah (2011), dikemukakan adanya empat penyakit yang

sangat erat hubungannya dengan proses menua yakni:

a. gangguan sirkulasi darah, seperti : hipertensi, kelainan pembuluh darah,

gangguan pembuluh darah di otak (koroner) dan ginjal.

b. gangguan metabolisme hormonal, seperti: diabetes mellitus, klimakterium, dan

ketidakseimbangan tiroid.

c. gangguan pada persendian, seperti osteoartitis, gout arthritis, atau penyakit

kolagen lainnya.

d. berbagai macam neoplasma.

2.2.5 Identifikasi Candida albicans

a. Makroskopik

Identifikasi secara makroskopik disini berfungsi untuk

melihat morfologi dari Candida albicans. Prosedur yang

digunakan untuk penilaian makroskopik Candida albicans melalui

proses penumbuhan jamur pada media. Jamur candida

umumnya tumbuh dalam suhu kamar (25oC-30oC) dan suhu

37°C pada agar Sabouraud glukosa dengan atau tanpa

Page 32: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

antibiotika untuk menekan pertumbuhan bakteri, biasanya

digunakan kloramfenikol. Dalam 24-48 jam terbentuk koloni

bulat, basah, mengkilat seperti koloni bakteri, berukuran sebesar

kepala jarum pentul. Satu sampai dua hari kemudian, koloni lebih

besar,putih kekuningan. Pada sediaan langsung dari Candida

albicans ditemukan klamidospora. Mula-mula permukaan koloni

halus, licin, lama kelamaan berkeriput dan berbau ragi. Candida

albicans membentuk germ-tube seperti kecambah bila diinkubasi

2 jam dengan serum pada suhu 37°C dan membentuk

klamidospora bila ditanam pada beberapa media khusus

misalnya medium agar tepung jagung (Ramali dan Werdani,

2001).

b. Mikroskopik

Setelah penilaian secara makroskopik, identifikasi

dilanjutkan secara mikroskopik. Koloni yang tumbuh pada media,

dibuat sediaan, membersihkan obyek glass dengan alcohol 70%,

diatas obyek glass ditetesi dengan KOH 10% atau dapat

diwarnai dengan pewarnaan Gram kemudian ditutup dengan

over glass, dan selanjutnya dilihat di bawah mikroskop, yang

dapat dilihat adalah sel-sel ragi, blastospora dan hifa semu

(pseudohifa) berbentuk oval, bulat, lonjong atau bulat lonjong

dengan sel anakan, dan berbentuk filament, berkembang biak

dengan memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari

tunas disebut blastospora (Koes Irianto, 2003).

c. Prosedur persiapan sampel urine

1) Menyiapkan wadah untuk menampung urine.

Page 33: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

2) Membersihkan labia dengan air bersih.

3) Keluarkan urine, aliran urine yang pertama dibuang. Aliran

urine selanjutnya ditampung dalam wadah steril yang

disediakan.

Page 34: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo 2010, h.83).

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini disajikan pada gambar

dibawah ini :

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

- Daerah vagina menjadi lembab

- Gatal - Berbau tidak enak - Masalah hieginis

penderita.

WanitaLan

sia

Inkontinen

sia

Jamur

Candidiasi

s

Ujimikroba

(+) Candida

Albicans

(-) Candida

Albicans

18

8

8

Page 35: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Gambar 3.1 Kerangka konseptual Uji Mikrobiologi pada Identifikasi Jamur

Candida albicans dalam Urine wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

3.2 Penjelasan kerangka konseptual

Pada wanita lansia sering dijumpai terjadinya buang air kecil yang

tidak disadari atau yang disebut dengan inkontinensia urine, seringnya

buang air kecil yang tidak disadari itulah yang menyebabkan daerah vagina

menjadi lembab, gatal, berbau tidak enak, dan masalah hieginis penderita,

sehingga menimbulkan jamur Candidiasis didaerah vagina. Perlu dilakukan

pemeriksaan uji mikroba untuk mengetahui adanya jamur Candida

albicans.Hasil identifikasi mikroba dinyatakan positif jamur Candida

albicans dan negatif jamur Candida albicans.

Page 36: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

BAB IV

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran

ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah, yang menggunakan metode

ilmiah (Notoatmodjo 2010, h. 19). Pada bab ini akan diuraikan tentang

waktu dan tempat penelitian, desain penelitian, kerangka kerja, populasi,

sampel dan sampling, definisi operasional variabel, instrumen penelitian

dan cara pengumpulan data, pengolahan dan analisa data, penyajian

data dan etika penelitian.

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

4.1.1 Waktu penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan bulan November 2016, di

awal dari perencanaan (penyusunanproposal) sampai dengan

penyusunan laporan akhir. Adapun pengumpulan data akan

dilakukan pada bulan Mei 2017.

4.1.2 Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di Puskesmas

Brambang, sedangkan pengujian jamur Candida albicans dalam urine

wanita lansia dengan inkontinensia dilakukan di Ruang Laboratorium

Bakteriologi Program Studi D III Analis Kesehatan Stikes Icme

Jombang.

4.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang

digunakan sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan

20

Page 37: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan

(Nursalam, 2013).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, karena

peneliti hanya ingin melihat adanya jamur Candida albicans dalam urine

wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

4.3 Kerangka kerja (Frame Work)

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam penelitian yang berbentuk kerangka hingga analisis data (Hidayat,

2010).

PengolahandanAnalisis Data Editing, Coding, Tabulating

Simpulandan Saran

Populasi Seluruh wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas

Brambang yang berjumlah 15 orang

Penyusunan Proposal

PenentuanMasalah

Sampling Total sampling

Desain Penelitian Deskriptif

Pengumpulan Data LembarEksperimental

Sampel Seluruh wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas

Brambang yang berjumlah 15 orang

Page 38: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

4.4 Populasi, Sampling dan Sampel

4.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

akan diteliti (Notoatmojo, 2010). Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah seluruh wanita lansia dengan inkontinensia di

Puskesmas Brambang sebanyak 15 orang.

4.4.2 Sampling

Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi contoh (Nursalam 2013). Teknik sampling

dalam peneliti ini adalah Non Probability Sampling dengan metode

Total sampling.

4.4.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah urine wanita lansia dengan

inkontinensia di Puskesmas Brambang sebanyak 15 orang.

4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel

pada penelitian ini adalah Identifikasi jamur Candida albicans dalam

urine wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

Gambar 4.1 Kerangka Uji Mikrobiologi Identifikasi Jamur Candida albicans dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

Page 39: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel

secara operasional berdasarkan kriteria yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi dan pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat,2014).

Definisi opersioanal variable pada penelitian ini disajikan pada tabel.

Tabel 4.1 Definisi Operasional Identifikasi Jamur Candida albicans dalam urine

wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

Variabel Definisi

Operasional

Parameter AlatUkur Katagori

Identifkasi jamur Candida albicans.

Suatu kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme.

a. Makroskopis pada media SDA (sabaroud dekstrosa agar) menonjol dari permukaan medium, permukaan koloni halus, licin, berwarna putih kekuning-kuningan dan berbau ragi.

b. Mikroskopis Sel-sel ragi, blastospora dan hifa semu (pseudohifa) berbentuk oval, bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan sel anakan, dan berbentuk filament, berkembang biak dengan memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas.

Observasi laboratorium secara makroskopis dan mikroskopis.

Makroskopik:

1. Positif=1 jika sesuai dengan ciri parameter.

2. Negatif= 0 jika tidak sesuai dengan ciri parameter.

Mikroskopik :

1. Positif = 1 jika ada candida berbentuk oval, bulat, lonjong, atau bulat lonjong dengan sel anakan, dan berbentuk filament.

2. Negatif = 0 jika tidak ditemukan candida berbentuk oval, bulat, lonjong, atau bulat lonjong dengan sel anakan, dan berbentuk filament.

Page 40: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

4.6 Prosedur kerja

4.6.1 Alat Penelitian

1. Neraca digital

2. Beaker glass

3. Cawan petri

4. Pipet tetes

5. Hot plate

6. Inkubator

7. Ose bulat

8. Objeck glass

9. Cover glass

10. Autoclave

11. Batang pengaduk

12. Gelasukur

13. Lampuspirtus

14. Mikroskop

15. Kertas Koran

4.6.2 Bahan Penelitian

1. Media SDA (sabaroud dekstrosa agar).

2. Aquadest

4.6.3 Prosedur Penelitian

A. Sampling Sampel Urine

1. Meminta responden untuk membersihkan labia dengan air

bersih.

Page 41: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

2. Responden diminta untuk mengeluarkan urine, aliran urine

yang pertama dibuang. Aliran urine yang selanjutnya

ditampung dalam wadah steril yang telah disediakan.

B. Pembuatan Media

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menimbang media SDA (sabaroud dekstrosa agar)

menggunakan beaker glass sebanyak 13 gram pada

neraca digital.

3. Melarutkan dengan aquadest sebanyak 200 ml.

4. Memanaskan diatas hot plate hingga mendidih dengan

mengaduk menggunakan batang pengaduk.

5. Menuangkan media pada cawan petri kemudian ditutup.

6. Mensterilisasi menggunakan autoclave dengan suhu 121oC

selama 15 menit.

7. Membiarkan media membeku kemudian dibungkus

menggunakan kertas dengan cara dibalik.

8. Memasukkan ke dalam lemari pendingin.

C. Uji Candida albicans

1. Mensterilisasi mulut cawan bagian tepi dengan memutarnya

diatas api, kemudian dipijarkan jarum inokulum dan dinginkan.

2. Mencelupkan jarum inokulum ke dalam sampel urine, dan

membuka mulut cawan, kemudian jarum inokulum digoreskan

diatas media.

3. Menutup kembali cawan petri dan memanaskan mulut cawan.

4. Menginkubasi pada suhu kamar selama 24 jam pada suhu

25°C-30°C.

Page 42: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

5. Membersihkan obyek glass dengan alcohol 70%

6. Melakukan pengambilan koloni pada media dan meletakkan

pada obyek glass, menetesi dengan KOH dan mendiamkan

sekitar 15-30 menit.

7. Memanaskan sebentar, menutup dengan cover glass, dan

mengamati di bawah mikroskop.

8. Atau diwarnai dengan dengan pewarnaan gram, dilihat di

bawah mikroskop, yang dilihat sel-sel ragi, blastospora dan

hifa semu (pseudohifa).

4.7 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada obyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini pengumpulan data

dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing dan

izin penelitian dari lembaga pendidikan (STIkes ICME) serta institusi terkait

selanjutnya memberikan surat persetujuan dari tempat penelitian

keresponden, dan seterusnya sampai pengambilan data kepihak yang

terkait dan melakukan pengisian kuesioner.

4.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

4.8.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui

tahapan Editting, coding, dan tabulating.

Page 43: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

a. Editing

Editing merupakan pemeriksaan ulang terhadap data hasil

penelitian meliputi kelengkapan data, keseragaman data, kebenaran

pengisian data dll.

b. Coding

Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmojo, 2010). Pada

penelitian ini, peneliti memberikan kode sebagai berikut :

Sampel 1 Kode S1

Sampel 2 Kode S2

Positif Kode 1

Negatif Kode 0

c. Tabulating

Tabulasi yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmojo, 2010).

Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel yang

menggambarkan hasil Identifikasi Jamur Candida albicans dalam

urine wanita lansia dengan inkontinensia di Puskesmas Brambang.

4.8.2 Analisa data

Analisa data merupakan kegiatan pengolahan data setelah data

digolongkan sesuai dengan ada tidaknya Candida albicans, kemudian

dari penggolongan tersebut dilakukan analisa data secara deskriptif

untuk membuktikan adanya jamur Candida albicans yang di dapatkan

dari pemeriksaan.

Page 44: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Keteranggan:

P = Presentase

N = Jumlah seluruh urine yang diperiksa

F = Frekuensi urine yang positif terdapat jamur

Candida albican

Setelah diketahui presentasi dari perhitungan, kemudian di tasirkan

dengan kriteria sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya

76 % - 99 % = Hampir seluruhnya

51 % - 75 % = Sebagian besar

50 % = Setengah

26 % - 49 % = Hampir dari setengahnya

1 % - 25 % = Sebagian kecil

0 % = Tidak ada satupun

4.9 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang

diteliti dan juga masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Kemudian peneliti langsung melakukan

penelitian dengan memperhatikan :

4.9.1 Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada

subjek penelitian diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian, jika

subjek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.

Page 45: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

4.9.2 Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor responden atau inisial untuk

menjamin kerahasiaan identitas.

4.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, penyajian data atau hasil penelitian

hanya ditampilkan pada forum akademis.

Page 46: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di

Laboratorium Mikrobiologi STIKES ICME Jombang Jl. Kemuning

No.57 Candimulyo Kabupaten Jombang pada tanggal 24-28 Juli 2017

dengan pengambilan sampel di Puskesmas Brambang. Hasil penelitian

disajikan dalam data dari Uji Mikrobiologi pada Identifikasi Candida albicans

dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran lokasi penelitian

Pada pelaksanaan penelitian Identifikasi Candida albicans

dalam urine wanita lansia dengan inkontinensia, pengambilan

sampel di Puskesmas Brambang. Puskesmas Brambang

merupakan Puskesmas dalam faskes tingkat pertama BPJS

kesehatan di Kabupaten Jombang. Puskesmas Brambang memiliki

pelayanan rawat jalan terdiri dari pusat-pusat layanan, yaitu: Poli

umum dewasa, Poli kesehatan ibu dan anak, Poli kesehatan gigi

dan mulut, dan Poli khusus seperti kusta dan TB paru, pojok gizi,

Klinik peduli remaja, dan klinik sanitasi. Pelayanan rawat jalan

berlaku untuk seluruh pasien umum, ASKES PNS, dan ASKES

GAKIN dengan ketentuan dan biaya sesuai Perda No 10 Tahun

2004.

Page 47: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

Letak geografis Puskesmas Brambang yaitu menghadap ke

Jl. Raya Brambang disebelah timur bersebelahan dengan SDN

Diwek Brambang, dan Puskesmas Brambang juga dominan

dikelilingi sawah. Puskesmas Brambang berada di Jl. Raya

Brambang No.114, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang jawa

timur, kode pos 61471. Tipe Puskesmas merupakan Non Rawat

Inap.

5.1.2 Hasil penelitian

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi Identifikasi Candida albicans dalam urine

pada wanita lansia dengan inkontinensi.

No

Hasil candida albicans

dalam urine wanita lansia

dengan inkontinensia

Frekuensi Persentase (%)

1 Positif 15 100% 2 Negatif - -

Total 15 100.0 %

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa seluruh sampel hasil

pemeriksaan positif candida albicans dalam urine wanita lansia dengan

inkontinensia sejumlah 15 responden (100%).

5.2 Pembahasan

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan

didapatkan Identifikasi Candida albicans dalam urine wanita lansia dengan

inkontinensia positif sejumlah 15 responden (100%).

Menurut peneliti adanya jamur candida albicans pada urine wanita

lansia dengan inkontinensia, hal ini disebabkan karena buang air kecil

29

Page 48: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

dengan disadari ataupun tanpa disadari, karena faktor usia juga, sehingga

wanita lansia ini malas untuk mengganti celana dalam. Hal-hal tersebut

menyebabkan daerah vagina menjadi lembab dan memicu timbulnya jamur

candida albicans.

Candidiasis juga bisa terjadi pada usia lanjut. Terjadinya Candidiasis

pada usia lanjut bisa disebabkan karena terjadinya inkontinensia. Buang air

kecil yang tidak disadari atau yang disebut dengan inkontinensia urine,

seringnya buang air kecil yang tidak disadari itulah yang menyebabkan

daerah vagina menjadi lembab, gatal, berbau tidak enak dan masalah

hieginis penderita, sehingga menimbulkan jamur candida albicans didaerah

vagina (Setiati,dkk,2007).

Adanya jamur candida albicans pada vagina memunculkan teradinya

keputihan. Keputihan yang terjadi pada wanita lansia bisa disebabkan karena

faktor patologis seperti penyakit diabetes mellitus dan faktor non patologis

salah satunya inkontinensia.

Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi

pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat

tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28°C - 37°C. Candida albicans

membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi

untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. Unsur karbon ini dapat

diperoleh dari karbohidrat. Jamur ini merupakan organisme anaerob fakultatif

yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana anaerob

maupun aerob. Proses peragian (fermentasi) pada candida albicans

dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yang tersedia

dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan

Page 49: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

cara mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan H2O dalam suasana aerob (

Tauryska, 2011 ).

Penyebab keputihan ada dua macam yaitu penyebab non patologis dan

penyebab patologis (karena penyakit), nonpatologis (bukan penyakit) antara

lain saat menjelang menstruasi, atau setelah menstruasi, rangsangan

seksual, saat wanita hamil, stres, baik fisik maupun psikologis. Keputihan

(Muliawan, 2007).

Candida albican telah muncul sebagai salah satu infeksi nosokomial

yang paling penting di seluruh dunia dengan angka morbiditas, mortalitas dan

pembiayaan kesehatan yang bermakna. Penggunaan anti jamur untuk

profilaksis dan penatalaksanaan infeksi Candida albican telah mengubah

epidemiologi dan penatalaksanaan infeksi ini. Penggunaan agen

kemoterapeutik, imunosupresif, antibiotic spectrum luas, transplantasi organ,

nutrisi parental dan teknik bedah mutakhir juga telah berperan untuk

mengubah epidemiologi infeksi candida. Infeksi jamur telah muncul sebagai

ancaman yang bermakna pada individu yang imunocompromised. Spesies

candida adalah pathogen jamur yang paling sering (Djuanda, 2008).

Pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya dengan cara

menjaga organ reproduksi, khususnya bagian luar yang merupakan bagian

dari menjaga kebersihan pribadi. Selain itu area vagina harus selalu dijaga

dalam keadaan yang kering, karena kelembaban dapat menyebabkan gatal

didaerah vagina, berbau tidak enak, selain itu juga dapat menimbulkan

tumbuhnya kuman, bakteri, dan jamur menjadi tumbuh subur, sehingga

sering menyebabkan terjadinya keputihan. Sering mengganti celana dalam

Page 50: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

minimal 2-3 kali dalam sehari sebagai langkah untuk menjaga agar vagina

tidak dalam keadaan yang lembab.

Page 51: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian Identifikasi Candida albicans dalam urine wanita

lansia dengan inkontinensia disimpulkan, bahwa seluruh sampel urine

wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

6.2. Saran

1. Bagi wanita lansia

Bagi wanita lansia untuk menjaga kebersihan pribadi terutama

pada organ reproduksi, mengganti celana dalam minimal 2-3 kali dalam

sehari sebagai langkah untuk menhaga agar vagina tidak dalam

keadaan yang lembab, karena kelembaban dapat memicu tumbuhnya

jamur candida albicans.

2. Bagi tenaga kesehatan

Dengan data ini diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat

memberikan penyuluhan kepada wanita lansia untuk menjaga

kebersihan pribadi terutama pada organ reproduksi, agar tidak

terdapat jamur Candida albicans di daerah vagina.

3 .Bagi institusi STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan pengabdian

masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi, terutama

pada daerah organ reproduksi agar tidak terjadi pertumbuhan Jamur

Candida albicans pada daerah vagina.

35

Page 52: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 53: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

HASIL PENELITIAN

no sampel Hari

Keterangan 1 2 3

1 Responden 1 - + + positif H+2

2 Responden 2 - + + positif H+2

3 Responden 3 - + + positif H+2

4 Responden 4 - + + positif H+2

5 Responden 5 - + + positif H+2

6 Responden 6 - + + positif H+2

7 Responden 7 - + + positif H+2

8 Responden 8 - + + positif H+2

9 Responden 9 - + + positif H+2

10 Responden 10 - + + positif H+2

11 Responden 11 - + + positif H+2

12 Responden 12 - + + positif H+2

13 Responden 13 - + + positif H+2

14 Responden 14 - + + positif H+2

15 Responden 15 - + + positif H+2

POSITIF (+)

Candida albicans

NEGATIF (-)

Candida albicans

Page 54: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

PROSES PEMBUATAN MEDIA

PROSES PENGAMBILAN SAMPLE DAN PENANAMAN

Page 55: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

PROSES PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HARI KE 1

PROSES PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN

MIKROSKOPIS HARI KE – 2

Page 56: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.

PROSES PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HARI KE – 3

Page 57: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 58: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 59: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 60: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 61: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 62: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 63: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 64: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.
Page 65: IDENTIFIKASI Candida albicans DALAM URINE WANITA LANSIA ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/298/1/KTI Vita.pdf · wanita lansia dengan inkontinensia positif terdapat jamur candida albicans.