IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI...
Transcript of IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN
JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2008 / 2009
Skripsi
Oleh :
Dwi Setiawan
NIM K 5603041
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN
JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2008 / 2009
Oleh:
Dwi Setiawan
NIM K 5603041
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret
Surakarta .
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Drs. H. Agustiyanto, M.Pd.
NIP. 19680818 199403 1 001
Pembimbing II
Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes
NIP. 19640417 199003 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jum’at
Tanggal : 15 Oktober 2010
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda tangan
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes ……………...
Sekretaris : Slamet Widodo S.Pd M.Or ....................
Anggota I : Drs. H. Agustiyanto, M.Pd ……………..
Anggota II : Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes .....................
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Dwi Setiawan. IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA
KELAS 1 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-
KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 / 2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Keberbakatan olahraga pada
siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono Kabupaten
Karanganyar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus.
Populasi Adalah seluruh siswa putra kelas 1 SMPN se-Kecamatan Jumantono
tahun 2008/2009 sejumlah 301 siswa. Sampel yang diambil dengan teknik
Purposive sampling dengan Quota sampling sejumlah 95 siswa. Teknik
pengumpulan data dengan teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan
berupa data, antara lain : Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tennis, Lempar bola basket, Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap. Teknik analisis data adalah dari
hasil tes dan pengukuran kesepuluh macam item tes tersebut diatas, selanjutnya
dapat dimasukkan dalam rumus – rumus yang terdapat dalam metode sport
search.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : Bakat yang dimiliki
siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten
Karanganyar Tahun 2008 / 2009 meliputi cabang olahraga Sprinter, Angkat Besi-
Berat, Loncat Indah, Lari-Lompat, Tenis Meja, Senam, Panahan, Futsal. Dari
hasil analisis potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 / 2009 yang memiliki klasifikasi
sangat potensial sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki klasifikasi
potensial sebagai calon atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki klasifikasi cukup
potensial sebagai calon atlet sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki klasifikasi
kurang potensial sebagai calon atlet sebanyak 13 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan
Nasihat itu kadang bagai embun pagi, menetes pelan menyejukkan hati,
terkadang pula bagai sebilah pisau, menyayat perih mengena membuka mata.
Sebaik baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Seiring dengan waktu yang berjalan, perjuangan dan pengorbanan yang telah
dilakukan, skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang terlibat dalam
penulisan skripsi ini.
Skripsi ini dipersmbahkan
Kepada:
Ibu dan ayah tercinta
Kakak dan ponakan tersayang
Dan almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmad dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya
kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk
bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Drs. H. Agustiyanto, M.pd sebagai Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak / Ibu Kepala SMP Negeri di Kecamatan Jumantono Tahun 2008 yang
telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Bapak Ibu Guru Olahraga SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono tahun 2008
yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian ini.
8. Keluarga tercinta , Ibu Bapak atas semua kasih sayang yang tak terhenti,
kakak serta ponakan daffa Abyan, terima kasih atas perhatian selama ini.
9. Teman teman 1 angkatan tahun 2003
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Penulis menyadari dalam skipsi ini masih ada kekurangan, namun
diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, 8 Oktober 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Daftar Isi
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 4
D. Perumusan Masalah ................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 6
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 6
1. Olahraga ............................................................................ 6
a. Definisi Olahraga .......................................................... 6
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Olahraga … 8
2. Pembinaan Olahraga usia Dini ........................................... 9
a. Tujuan Berolahraga bagi Anak ..................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
b. Prinsip Pengembangan Multilateral .............................. 9
c. Prinsip – Prinsip Latihan Fisik ..................................... 11
d. Metode Latihan Kondisi Fisik ...................................... 11
e. Kompetisi...................................................................... 12
3. Bakat dalam Olahraga ........................................................ 13
a. Pengertian Bakat ……………………… ……………... 13
b. Identifikasi Bakat Olahraga ….. ………………………. 14
c. Tujuan Pemanduan Bakat …………………………….. 15
d. Manfaat Pemanduan Bakat …………………………. 15
4. Identifikasi Bakat Olahraga dengan Metode Sport Search . 16
a. Pengertian Metode Sport Search …………………….. 16
b. Apakah yang dapat dilakukan Sport Search Untuk anak
berusia 11-15 tahun? ………………………………… 17
c. Karakteristik Anak Usia 11-15 Tahun………………… 18
d. Peranan Guru / Instruktur …………………………….. 19
e. Sport search sebagai bagian dari kurikulum Sekolah … 20
f. Tes-tes yang Digunakan dalam Sport Search ………… 21
g. Pelaksanaan Tes Sport Search ……………………… 22
5. Identifikasi Bakat dan Karakteristik Anak Pada Siswa
Putra SMP Kelas I dalam Cabang Olahraga ……………. 23
B. Kerangka Pemikiran ............................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 28
B. Metode Penelitian ................................................................... 28
C. Populasi dan Sampel ............................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 29
E. Teknik Analisis Data ............................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 36
A. Deskripsi Data ................................................................. 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Hasil Analisis Data ................................................................ 38
1. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Sprinter ..... 38
2. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Angkat besi 39
3. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Loncat Indah 40
4. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lari Lompat 41
5. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tenis Meja 42
6. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Senam ....... 43
7. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Panahan .... 44
8. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Futsal ........ 45
9. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tolak Peluru 46
10. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lompat Tinggi 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 47
BAB V Simpulan , Implikasi Dan Saran ............................................. 48
A. Simpulan .............................................................................. 48
B. Implikasi ............................................................................... 48
C. Saran ..................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50
LAMPIRAN .................................................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian
prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga ..................... 24
Tabel 2 Norma Kategori Hasil Tes Pemanduan Bakat ……………….. 30
Tabel 3 Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 11
tahun Putra ............................................................................... 31
Tabel 4 Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 12
tahun Putra ............................................................................... 31
Tabel 5 Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 13
tahun Putra ............................................................................... 32
Tabel 6 Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 14
tahun Putra ............................................................................... 32
Tabel 7 Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 15
tahun Putra ............................................................................... 32
Tabel 8 Profil Keberbakatan Cabang Olahraga .................................... 33
Tabel 9 Data hasil idetifikasi bakat siswa putra kelas 1 SMP Negeri
Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2008. ......................................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pegambilan Data Tinggi Badan ……………………………… 70
Gambar 2. Pegambilan Data Berat Bdan ………………………………… 70
Gambar 3. Pegambilan Data Tinngi Duduk ……………………………… 71
Gambar 4. Pegambilan Data Rentang Lengan …………………………... 71
Gambar 5. Pegambilan Data Lempar Tangkap Bola Tenis ………………. 72
Gambar 6. Pegambilan Data Lempar Bola Basket ……………………….. 72
Gambar 7. Pegambilan Data Loncat Tegak ………………………………. 73
Gambar 8. Pegambilan Data Lari Kelincahan ……………………………. 73
Gambar 9. Pegambilan Data Lari Cepat 40 m ……………………………. 74
Gambar 10. Pegambilan Data Lari Multi Tahap ( MFT ) ………………… 74
Gambar 11 Lain- lain ……………………………………………………... 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Tinggi
Badan .............................................................................. 52
Lampiran 2. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Tinggi
Duduk .............................................................................. 54
Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Berat
Badan .............................................................................. 56
Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search
Rentang Lengan .............................................................. 57
Lampiran 5. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lempar
Tangkap Bola Tenis ........................................................ 58
Lampiran 6. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lempar
Bola Basket ..................................................................... 60
Lampiran 7. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Loncat
Tegak ............................................................................... 61
Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari
Kelincahan ...................................................................... 63
Lampiran 9. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari
Cepat 40 Meter ................................................................ 65
Lampiran 10. Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari
Multi Tahap ..................................................................... 66
Lampiran 11. Peralatan dan Perlengkapan ............................................ 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang saat ini dialami
bangsa Indonesia, ternyata bidang olahraga juga mengikuti perkembangan dan
kemajuan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya fasilitas-fasilitas maupun
sarana olahraga yang telah tersedia, bangunan-bangunan yang berdiri guna menunjang
kegiatan-kegiatan keolahragaan yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, baik
di kota maupun di pelosok desa.
Adanya masyarakat yang mayoritas mencintai dan gemar dengan olahraga,
juga keinginan dari masyarakat yang ingin melihat prestasi olahraga di Indonesia
semakin baik, maka sangat perlu untuk diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh pembina
maupun pelatih dengan mengupayakan langkah-langkah yang tepat, diantaranya
mengadakan pembinaan maupun seleksi untuk pembibitan atlet-atlet muda yang
jangka panjangnya memiliki prestasi yang maksimal. Problematika yang selalu
menghambat upaya optimalisasi prestasi dalam cabang olahraga salah satunya yaitu
terletak pada sulitnya menemukan atlet-atlet muda yang berbakat. Bakat sendiri
merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat mendukung dan sangat diperlukan
dalam pencapaian prestasi olahraga. Upaya untuk mendapatkan atlet-atlet berbakat
hendaknya dilakukan pemanduan bakat sejak usia muda. Pemanduan bakat tersebut
dapat dilakukan pada anak-anak sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut Yusuf
Adisasmita dan Aif Syarifudin (1996: 33) menyatakan bahwa “Pemanduan bakat harus
diperbanyak dan diperluas, sehingga diperoleh bibit-bibit atlet yang potensial yang
harus dibina secara terus menerus dan berencana, agar dapat mencapai prestasi yang
tinggi.”
Sebagai langkah maupun upaya yang tepat dalam pemanduan bakat salah
satunya melalui bangku sekolah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Saiful
Aristanto (1990: 8) yang menyatakan bahwa “Pemain berbakat dapat ditemukan di (1)
Sekolah-sekolah, (2) Perkumpulan-perkumpulan olahraga, (3) Organisasi-organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pemuda, dan (4) Keluarga.” Dalam hal ini orang-orang yang berkompetensi dalam
pemanduan bakat (guru, Pembina, pelatih atau orang tua) harus memiliki kemampuan
untuk dapat mengadakan proses melihat dan memperhatikan terhadap bakat olahraga
peserta didiknya yang dilakukan secara teliti. Dengan kata lain guru atau pelatih harus
mampu untuk mengadakan pemantauan bakat peserta didiknya.
Kemudian perlu diupayakan proses pencarian bakat atau keahlian yang
dimiliki peserta didik yang tentunya sesuai dengan karakteristik anak. Sejalan dengan
pernyataan tersebut M. Furqon H (2001:1) menerangkan bahwa “Pembinaan olahraga
sebaiknya dimulai sejak anak pada usia dini sehingga tidak terjadi keterlambatan dan
selalu berkesinambungan, akan tetapi pembinaan tersebut harus mempertimbangkan
kondisi anak atau disesuaikan dengan kondisi anak.” Setiap anak atau peserta didik
pada dasarnya dapat belajar berbagai bentuk gerakan, akan tetapi tidak semua anak di
kemudian hari dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi. Oleh sebab itu di olahraga
sangat penting untuk menemukan anak-anak yang sangat berbakat yaitu untuk memilih
atlet-atlet pada usia muda, dengan memperhatikan mereka secara terus menerus dan
mendorong mereka untuk mencapai tingkatan prestasi yang lebih tinggi.
Selanjutnya untuk mendapatkan bibt-bibit atlet yang berbakat, maka perlu
ditempuh langkah langkah yang tepat. Sebagai pihak guru, pembina maupun pelatih
harus memahami dan menguasai aspek-aspek apa saja yang erat kaitannya untuk
mengadakan pemantauan terhadap bakat olahraga. Yusuf Adisasmita dan Aif
Syarifudin (1996: 36) menyatakan bahwa “aspek-aspek yang perlu dipahami dan
dikuasai unutk mendapatkan atlet-atlet berbakat melalui (1) pemasalan olahraga (2)
pemanduan bakat dan (3) kriteria bibit unggul.”
Perkembangan cabang olahraga khususnya di tingkat sekolah sangat perlu
mendapat perhatian dari pembina maupun pelatih. Selanjutnya melalui perhatian
tersebut, diharapkan para pembina maupun pelatih dapat menyeleksi peserta didik
untuk menjadi atlet yang berbakat dan berpotensi ke masa depannya dalam pencapaian
prestasi yang maksimal, sebagai wujud regenerasi atlet yang telah mapan. Salah satu
ilmu yang berkembang dalam pemanduan bakat olahraga terkini adalah penggunaan
metode sport search. M. Furqon H dan Muchsin Doewes (1999: 1) menyatakan bahwa
“Sport search adalah suatu paket komputer interaktif yang memungkinkan anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menyelesaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan
potensi olahraga anak.”
Saat ini perkembangan olahraga khususnya pada wilayah Kecamatan
Jumantono, Kabupaten Karanganyar, kurang baik. Hal ini justru terjadi pada tingkat-
tingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SMP), yang memperoleh hasil yang kurang bagus
pada kejuaraan-kejuaraan tingkat Kabupaten. Kejuaraan-kejuaraan yang
diselenggarakan di tingkat Kabupaten Karanganyar sendiri diantaranya: Pekan
Olahraga Daerah (POPDA) tingkat sekolah maupun umum, Kejuaraan yang
diselenggarakan oleh bupati, DPRD maupun instansi-instansi di Kabupaten
Karanganyar.
Dengan melihat hasil yang diperoleh dari tingkat SMP di Kecamatan
Jumantono, maka perlu mendapat perhatian khusus bagi pembina maupun pelatih-
pelatih olahraga. Langkah-langkah yang perlu diambil oleh pembina maupun pelatih
diantaranya perlu adanya pemanduan bakat peserta didik untuk menemukan bibit atlet
yang berpotensi dan berbakat dalam cabang olahraga. Oleh sebab itu pembina maupun
pelatih perlu mengupayakan langkah yang tepat untuk menemukan bibit-bibit atlet
yang berbakat, dan selanjutnya diberi pembinaan maupun pelatihan. Saat ini di wilayah
Kecamatan Jumantono, khususnya di tingkat sekolah, belum diterapkan adanya suatu
model pemanduan bakat dalam bidang keolahragaan pada peserta didiknya. Salah satu
bentuk atau model pemanduan bakat yang perlu digunakan dalam pengidentifikasian
bakat pada peserta didik, yaitu menggunakan model sport search. Dimana teknik ini
belum banyak dikenal oleh pembina maupun pelatih khususnya di wilayah Kecamatan
Jumantono. Pada tingkat Kecamatan Jumantono sendiri terdapat tiga SMP yaitu :
SMPN 1 Jumantono, SMPN 2 Jumantono, SMPN 3 Jumantono.
Selanjutnya setelah memperoleh hasil dari pemanduan bakat tersebut perlu
adanya pembinaan maupun pelatihan yang serius sehingga diharapkan mampu
mencetak atlet-atlet yang berprestasi dari SMP di wilayah Kecamatan Jumantono.
Dengan beberapa alasan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu adanya
suatu penelitian yang lebih lanjut, tentang pemanduan bakat pada siswa SMP Negeri
khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dalam
penelitian ini mengambil judul “Identifikasi Bakat Olahraga pada Siswa Putra Kelas I
SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya prestasi yang dicapai oleh siswa putera di tingkat SMP
khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono
2. Belum adanya bentuk pemanduan bakat yang diterapkan oleh pembina maupun
pelatih pada siswa putera tingkat SMP khususnya di wilayah Kecamatan
Jumantono
3. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya pemanduan bakat pada peserta
didik di tingkat SMP khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono
4. Perlunya pemanduan bakat pada peserta didik khususnya di tingkat SMP di
wilayah Kecamatan Jumantono
5. Perlunya studi tentang pemanduan bakat model sport search pada siswa putera
SMP di wilayah Kecamatan Jumantono.
C. Pembatasan Masalah
Kemudian dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas dan agar dalam penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya, maka
perlu ada pembatasan masalah yaitu :
1. Manfaat yang diperoleh dari pemanduan bakat model sport search
2. Studi idetifikasi bakat olahraga pada siswa putera Kelas I SMP se-Kecamatan
Jumantono
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka perlu
dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimanakah bakat olahraga pada siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
Keberbakatan olahraga pada siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembina maupun pelatih se-
Kecamatan Jumantono akan pentingnya pemanduan bakat, sehingga para
atletnya dapat berprestasi secara maksimal
2. Dapat dijadikan suatu wacana bahwa dengan menggunakan metode sport
search, seorang anak dapat mengatahui potensi keberbakatannya pada cabang
olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Olahraga
a. Definisi olahraga
Penjelajahan konsep dan definisi olahraga hingga tuntas tidak akan berhasil
diperoleh, karena definisi berkaitan dengan olahraga tersebut mengalami perubahan
seiring dengan perubahan sosial dan pengaruh iptek. Tidak mengherankan jika definisi
klasik olahraga yang bertumpu pada permainan dan peragaan ketrampilan fisik dengan
dukungan dan usaha keras kelompok otot-otot besar semakin sukar dipertahankan. Saat
ini muatan teknologi yang menggabungkan otot dan mesin serta temuan ilmiah
melahirkan olahraga yang berorientasi teknologi (techno-sport).
Pada tingkat Internasional sekalipun, para ahli dihadapkan dengan masalah
dalam perumusan definisi olahraga sehingga dijumpai definisi yang cukup beragam
sesuai dengan sudut pandang, disiplin ilmu keolahragaan yang ditekuninya. Hal
tersebut juga diungkapkan oleh Rusli Lutan dan Sumardianto (1999: 4) menyatakan
bahwa :
”Memang tidak akan pernah dijumpai definisi yang paling memuaskan dalam istilah
olahraga, karena karakteristik olahraga yang kian lama kian kompleks baik ditinjau
dari jenis kegiatannya yang semakin beragam, penekanan tujuan yang ingin dicapai
maupun konteks lingkungan sosial-budaya tempat pelaksanaannya, dan bahkan sebagai
fenomena yang serba kontradiktif. Baik dari sisi modif dan cara pengelolaannya
karakteristik dan definisi olahraga itu telah banyak berubah”.
Selanjutnya meskipun definisi olahraga cukup beragam namun masih
mengandung beberapa unsur pokok yang ada didalam lingkup olahraga itu sendiri.
Menurut Rusli Lutan & Sumardianto (1999: 6) menjelaskan bahwa ”Makna istilah
olahraga (sport) itu berubah sepanjang waktu, namun esensi pengertiannya kebanyakan
berkaitan dengan tiga unsur pokok, yaitu: bermain, latihan fisik dan kompetisi.” Untuk
lebih jelasnya lagi, definisi-definisi olahraga dikemukakan oleh beberapa ahli yang
dikutip oleh Rusli lutan & Sumardianto (1999: 6-7) adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Definisi olahraga menurut Matveyev. Bahwa olahraga merupakan kegiatan otot
yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya
(performanya) dan kemauannya semaksimal mungkin.
2. UNESCO menjelaskan bahwa Olahraga merupakan setiap aktifitas fisik berupa
permainan yang berisikan melawan unsur-unsur alam, orang lain ataupun diri
sendiri.
3. Dewan Eropa pada tahun 1980 yang berbunyi: olahraga sebagai aktifitas spontan,
bebas dan dilaksanakan pada waktu luang.
Selanjutnya olahraga itu sendiri pada hakekatnya bersifat netral, namun
masyarakatlah yang kemudian membentuk kegiatannya dan memberi arti bagi kegiatan
itu. Karena itu seperti di Indonesia sendiri, sesuai dengan fungsi dan tujuannya kita
mengenal beberapa bentuk kegiatan olaharaga, seperti (1) Olahraga pendidikan untuk
tujuan bersifat mendidik, (2) Olahraga rekreasi untuk tujuan bersifat rekreasi, (3)
Olahraga kesehatan untuk tujuan pembinaan kesehatan (4) Olahraga rehabilitasi untuk
tujuan rehabilitasi (5) Olahraga kompetitif untuk tujuan mencapai preatasi setinggi-
tingginya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Olahraga
Olahraga dengan tujuan mencapai prestasi yang tinggi, memerlukan profil
biologis khusus dengan ciri-ciri kemampuan biomotorik dan ciri-ciri psikologis yang
baik. Menurut Bompa (1990: 335) mengemukakan beberapa kriteria utama dalam
mengidentifikasi bakat, yaitu:
1. Kesehatan
2. Kualitas biomotorik
3. Keturunan
4. Fasilitas olahraga dan iklim
5. Ketersediaan ahli
Selanjutnya dalam berbagai kegiatan olahraga memerlukan beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja tubuh. Menurut M. Furqon H (2002; 6-14) meliputi:
1. Aspek biometrik terdiri dari:
a. Tinggi badan
b. Berat badan
c. Proporsional tinggi duduk
d. Proporsional panjang anggota tubuh bagian atas
e. Tipe tubuh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Aspek fisiologis yang terdiri dari:
a. Kelenturan
b. Kapasitas aerobik
c. Kapasitas an aerobik
d. Kekuatan/ kecepatan (power)
e. Kecepatan lari
f. Daya tahan
g. Koordinasi
h. Kemampuan dalam permainan
i. Kepandaian yang beraneka ragam dalam olahraga
3. Aspek ketrampilan, berkaitan dengan :
a. Pengambilan keputusan
b. Koordinasi
c. Efisiensi biometrik
d. Kemampuan untuk beradaptasi dengan tuntutan permainan
4. Aspek psikologis , berkaitan dengan :
a. Motivasi
b. Semangat
c. Konsentrasi
d. Agresi
5. Aspek perseptual, berkaitan dengan :
a. Visual
b. Gerak
6. Aspek sosiologis,/ budaya berkaitan dengan
a. Pengaruh dan dukungan keluarga
b. Pertimbangan finansial
c. Peluang memasuki cabang olahraga
d. Keinginan untuk berlatih
7. Aspek kamatangan
a. Usia biologis
b. Tinggi badan yang diramalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Pembinaan Olahraga Usia Dini
a. Tujuan Berolahraga bagi Anak
The ACC/NCAS ( 1990 : 87 ) mengemukakan bahwa anak bermain olahraga
untuk ( 1. ) memperoleh kesenangan, ( 2 ) persahabatan atau memperoleh teman baru,
( 3 ) merasa enak, ( 4 ) belajar keterampilan baru. Tujuan seperti ini dapat dicapai, jika
aktivitas olahraga sesuai dengan anak dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemempuannya.
Anak harus tidak dipaksa untuk bermain olahraga. Olahraga harus dikemas
menjadi aktivitas yang menyenangkan yang dapat membangun keterampilan,
penetahuan tentang permaianan, persahabatan dan hiburan.
Anak bukan “ orang dewasa kecil” tetapi anak adalah anak . yaitu anak harus
dipandang sebagai anak yang memiliki dunianya sendiri yang disesuaikan dengan
karakteristiknya. Oleh karena itu tidaklah tepat mengharapkan anak melakukan
kegiatan seperti yang dilakukan orang dewasa, dan tidak juga mengharapkan anak
melakukan kondisi yang sama sebagai mana kondisi yang dilakukan orang dewasa.
b. Prinsip Pengembangan Multilateral
Asas pengembangan menyeluruh ( Multilateral atau Versatile Development )
adalah asas yang menekankan pada pengembangan yang menyeluruh pada anak, baik
dalam aspek biometric , mental-emosional , maupun aspek sosialnya. Asas ini
mengatakan bahwa jika anak pada usia dini banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan
fisik ( banyak olahraga ), maka ia akan dapat berkembang secara multilateral.
Kebutuhan penegmbangan multilateral tampaknya merupakan persyaratan
yang diterima di sebagian besar bidang pendidikan dan perilaku manusia. Tanpa
mengabaikan upaya spesialisasi , pada mulanya ia harus dibina kea rah pengembangan
multilateral agar memperoleh landasan-landasan yang diperlukan.
Bompa ( 1990 : 31 ), mengemukakan bahwa dasar pengembangan fisik
multilateral yang luas , khususnya persiapan fisik umum , merupakan salah satu
persyaratan dasar yang diperlukan untuk mencapai tingkat persiapan fisik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dispesialisasi dan penguasaan teknik. Pendekatan latihan semacam itu harus dipandang
sebagai suatu persyaratan untuk spesialisai9 olahraga.
Landasan dari berbagai program latihan adalah pengembangan multilateral.
Jikan penembangan multilateral ini mencapai tingkat yang memadai , khususnya yang
berkaitan dengan pengembangan fisik. , maka atlet selanjutnya memasuki tahap
pengembangan kedua , yaitu latihan spesialisasi. Latihan Spesialisasi mengarah pada
inti perjalanan karier seorang atlet , yaitu latihan untuk prestasi tinggi.
Ozolin dalam Bompa ( 1990 : 32 ) mengemukakan bahwa prinsip
pengembangan multilateral berawal mengembangkan dari saling ketergantungan
diantara seluruh organ – organ manusia dan sistemnya, dan diantara proses fisiologis
dan psikologis. Konsekuensinya , pada tahap – tahap awal latihan atlet , pelatih harus
mempertimbangkan suatu pendekatan yang diarahkan pada penembangfan funsional
tubuh secara tepat.
Kelompok otot , kelentukan persendian , stabilitas dan pengaktifan dari
seluruh anggota berhubungan dengan persyaratan – persyaratan olahraga yang dipilih
di masa yang akan dating. Dengan kata lain, atlet harus dikaembangkan ke tingkat atas
semua kemampuan morfologis dan fungsional yang diperlikan untuk melekukan
keterampilan teknik dan taktik tingkat tinggi secara efisien.
Kenyatanya jalan menuju ke spesialisasi dan penguasaan olahraga secara
fungsional didasarkan pada penembangan multilateral. Dalam berbagai olahraga
perubahan untuk mencapai prestasi tinggi terletak pada individu yang (1) selama tahap
awal latihan olahraga telah dilatih dengan penembangan morfologis dan fungsional ;
(2) melakukan latihan yang sistematik ; Dan (3) di samping keterampilan olahraga
yang dipilih , juga keterampilan lain dan aktivitas motorik.
Pelatih yang terlibat dalam berbagai olahraga dapat merenungkan pentingnya
prinsip ini. Namun perlu mempedulikan keuntungan penegembangan multilateral ke
dalam proses latihan , yaitu berbagai variasi latihan dan kesenangan melalui game. Hal
ini untuk menghilangkan kemungkinan bosan ( Bompa 1990 : 32 ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Prinsip – Prinsip Latihan Fisik
Menigkatnya kemempuan fisik anak berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak , misalnya meningkatnya tinggi badan berhubunngan dengan
bertambahnya panjang tulang dan panjang tubuh. Tulang yang panjang akan
membentuk lengan pengungkit yang panjang pula dan menghasilkan kelebihan
mekanik dalam berbagai keterampilan olahraga.
Berat tubuh meningkat , demikian juga masa ototnya menigkat karena otot
seimbang dengan daerahpersilangan otot, makakekuatan dan penampilan olahraga
tergantung pada kekuatan yang cenderung meningkat secara progresif sesuai proses
pertumbuhan.
Kinerja latihan daya tahan tahan meningkat sebagai hasil perubahan
peretumbuhan dan perkembangan. Bertambahnya masa otot dan bertambahnya ukuran
organ kardiovaskulaer dan pernafasan meningkatkan kapasitas anak dalam
menggunakan oksigen. Peningkatan konsentrasi haemoglobin darah juga menyebabkan
peningkatan power aerobic maksimal.
Pada sebagian besar olahraga , spesialisasi awal ( terlalu dini ) dan latihan
yang berat tidak member manffat yang nyata. Spesialisasi yang terlalu awal dapat
berpengaruh negative pada perkembangan umum pola gerak dasar. Pengalaman
menunjukkan bahwa tingkat pertandingan tertinggi paling sering dicapai oleh atlet
yang memulai latihan fisik secara sistematis pada usia remaja atau awal usia dewasa.
( Pate , Rotella dan McClenaghan 1984 : 325 ).
d. Metode Latihan Kondisi Fisik
Berdasarkan karakteristik anak pada masa kanak – kanak , maka dapat
dikemukakan bahwa pendekatan latihan fisik yang dapat dilakukan adalah :
1. Aktivitas fisik yang bertujuan untuk mengembangkan fisik yang bersifat
multilateral.
2. Aktivitas fisik diorientasikan pada ipaya merangsang dan memaju pertumbuhan
dan perkembangan anak.
3. Aktifitas fisik berupa gerak dasar , yang meliputi gerak lokomotor, stabilitas dan
gerak manipulatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
4. Suasana aktivitas dikemas dalm bentuk “ game “ dan menyenangkan bagi anak.
5. Memfokuskan pada kerja anak daripada hasil akhir.
Dengan demikian penembangan fisik untuk anak dapat diperoleh secara
serempak , bukan merupakan aktivitas yang berdiri sendiri untuk mengembangkan
unsure fisik tertentu , misalnya dengan melakukan permainan tertentu , akan diperoleh
pengembangan unsure – unsure kecepatan , waktu reksi , kekuatan , koordinasi ,
kelincahan dan lain lain.
1. Intensitas Latihan
Latihan harus berada pada intensitas yang rendah dan tanpa adanya tekanan dan
beban yang berat.
2. Lama Latihan
Berbagai upaya atau aktivitas yang berat harus dilakukan dalam waktu yang
singkat. Tiap sesi latihan paling lama 1 jam untuk anak usia 10 tahun ke bawah,
sedangkan untuk anak usia 11 tahun ke atas lama latihan selama 1,5 jam.
3. Frekuensi Latihan
Anak harus hanya bernain dan berlatih tidak lebih tiga sesi tiap minggu.
e. Kompetisi
The ACC?NCAS ( 1988 : 88 ) mengemukakan beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan kompetisi bagi anak , Yaitu :
1. Kompetisi bukanlah baik atau jelek , melainkan kompetisi lebih menekankan
pada hasil kompetisi yang membuat pembedaan.
2. Kompetisi seharusnya memfokuskan pada peningkatan dan kesenangan anak
yang dapat digunakan sebagai pendorong ( motivator )
3. Jika menang merupakan focus kompetisi , maka pengalaman tersebut
berpengaruh negative bagi anak. Pengalaman negative yang tidakmenyenangkan
akan menghilangkan minat anak.
4. Anak senang berkompetisi dengan yang lain akan tetapi hasil akhir dari
kompetisi bukan tujuan.
5. Tekanan yang berat yang berkaitan dengan kompetisi dapat menghilangkan
harga diri dan percaya diri anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Bakat Olahraga
a. Pengertian Bakat
Bakat merupakan hal yang sangat diperlukan dalam pencapaian prestasi
olahraga. Dalam usaha menjadi atlet berprestasi, seseorang harus mutlak memiliki
bakat dalam olahraga yang ditekuninya. Dengan pengertian yang lain bahwa tidak ada
satupun cabang olahraga yang tidak memerlukan bakat dari pelakunya.
Selanjutnya bakat yang dimiliki seseorang tersebut, masih memerlukan suatu
pembinaan maupun pelatihan yang lebih lanjut, jika menghendaki pencapaian prestasi
yang maksimal di kemudian hari. Demikian pentingnya bakat dalam pencapaian
prestasi olahraga, maka untuk memajukan prestasi olahraga di Indonesia diperlukan
atlet-atlet yang berbakat. Berkaitan dengan bakat Saparinah yang dikutip Heru Suranto
(1992: 22) menyatakan bahwa “Bakat adalah kemampuan untuk terbentuknya keahlian
atau keberhasilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu.” Pendapat lain dikemukakan
Yusuf Adisasmita dan Aif Syarifudin (1996: 53) bahwa “Bakat (attitude) diartikan
sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar bakat itu dapat terwujud.”
Berdasarkan dua pendapat di atas menunjukkan bahwa bakat adalah potensi
atau kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan, lebih khusus lagi terbatas pada hal-
hal tertentu. Sedangkan dalam olahraga sendiri, bakat tersebut dapat diartikan berupa
tanda-tanda atau dasar-dasar yang dimiliki oleh seseorang yang berupa keterampilan
gerak dalam cabang olahraga tertentu untuk dibina dan dikembangkan menjadi atlet
yang memiliki potensi tinggi.
Dengan demikian orang dikatakan berbakat artinya dalam dirinya terdapat
ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju keberhasilan, yaitu pencapaian prestasi
yang lebih tinggi. Selanjutnya ciri-ciri yang terdapat dalam diri seseorang atau individu
tersebut perlu dikenali, agar diperoleh calon-calon atlet yang dapat dikembangkan
secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Identifikasi Bakat Olahraga
Identifikasi bakat atau upaya pencarian bibit olahragawan merupakan salah satu
tugas seorang guru dan pelatih olahraga. Tugas identifikasi bakat pada dasarnya
didasarkan pada pemikiran yang bersifat prakiraan mengenai kemungkinan pencapaian
prestasi apabila seseorang sejak dini diberi kegiatan belajar dan berlatih olahraga
secara serius. Apabila diperkirakan bahwa seseorang anak dimungkinkan untuk meraih
prestasi yang tinggi di bidang olahraga di kemudian hari, maka tidak salah apabila
sejak dini anak yang bersangkutan diarahkan untuk menekuni kegiatan olahraga.
Seperti yang dikemukakan Yusuf Adisasmita & Aip syarifuddin (1996: 54) bahwa
”anak berbakat adalah mereka yang diidentifikasi atau ditemukan oleh orang-orang
profesional, dimana anak tersebut memang mempunyai kemampuan yang sangat
menonjol, mampu mencapai prestasi tinggi.” Pendapat lain menurut Soegiyono yang
dikutip Heru Suranto (2002: 272) menyatakan bahwa ”Pemanduan bakat olahraga
merupakan usaha untuk memperkirakan peluang atlet yang berbakat dalam olahraga
prestasi, untuk dapat berhasil dalam menjalankan program latihan sehingga mampu
mencapai prestasi puncak.
Selanjutnya identifikasi bakat merupakan langkah penting untuk bisa
menghasilkan olahragawan yang berprestasi tinggi. Menurut Sugiyanto, Sudjarwo
(1991: 316) menyatakan bahwa :
“Untuk bisa melakukan identifikasi bakat yang berhasil diperlukan berbagai
pengetahuan antara lain mengenai hakekat prestasi setiap cabang olahraga, faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi, dan pengetahuan tentang penelitian olahraga.”
Selanjutnya pendapat lain dikemukakan Harsono (1988: 18) bahwa prinsip-
prinsip yang harus diperhatikan dalam identifikasi bakat antara lain:
1. Melakukan analisis lengkap tentang kondisi fisik dan mental atlet
2. Melakukan seleksi berdasarkan faktor-faktor determinan utama yang
mencakup:
a. Karakteristik antropometrik seperti tinggi badan kaitannya dengan
parameter fisik tertentu.
b. Beberapa kemampuan fisik seperti kecepatan, daya tahan, koordinasi,
maupun kemampuan bermain
3. Melakukan evaluasi dan seleksi berdasarkan data-data yang mencakup:
a. Sikap anak terhadap olahraga
b. Partisipasi anak dalam kegiatan olahraga
c. Keunggulan dan ciri-ciri prestasi olahraga di lingkungan anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa identifikasi bakat olahraga merupakan suatu upaya pengidentifikasian
keberbakatan olahraga dengan mengacu pada kesesuaian potensi dan minat atlet.
Identifikasi bakat dalam olahraga sendiri dapat dilakukan dengan tes kemampuan fisik,
antropomerik, kemampuan bermain atau bertanding serta mental atau sikap terhadap
olahraga.
c. Tujuan Pemanduan Bakat
Pada dasarnya pengidentifikasian bakat dilakukan pada tingkat anak usia dini.
Dengan maksud dan tujuan agar nantinya si anak mampu menunjukkan kesesuaian
kondisinya sejak awal dalam menyelesaikan program latihannya. Tujuan identifikasi
bakat sendiri menurut Harrt Ed (1982: 26) mengemukakan bahwa:
”Tujuan pemanduan bakat adalah untuk memprediksi suatu derajat yang
tinggi tentang kemungkinan apakah calon atlet akan mampu dan berhasil
menyelesaikan program latihan dalam olahraga yang ditekuni, agar ia dapat
mengukur secara pasti, dalam melakukan tahap latihan selanjutnya”.
d. Manfaat Pemanduan Bakat
Identifikasi bakat pada anak usia muda sendiri pada dasarnya memiliki
dampak dan manfaat. Menurut Bompa (1990: 334), yaitu:
1. Menurunkan waktu yang diperlukan untuk mencapai prestasi yang tinggi dengan
menyeleksi calon atlet yang berbakat dalam olahraga tertentu.
2. Mengeliminasi volume kerja, energi dan memisahkan bakat yang tinggi bagi
pelatih. Keefektifan latihan dapat dicapai terutama bagi calon atlet yang memiliki
kemampuan tinggi.
3. Meningkatkan daya saing dan jumlah atlet dalam mencapai tingkat prestasi tinggi.
4. Meningkatkan kepercayaan diri atlet, karena perkembangan prestasi, tampak
makin drastis dibanding dengan atlet-etlet lain yang memiliki usia sama yang
tidak mengalami seleksi.
5. Secara tidak langsung mempermudah penerapan latihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas jelas bahwa identifikasi
bakat sangat penting dan besar sekali manfaatnya bagi perkembangan olahraga dimasa
yang akan datang. Oleh sebab itu pemanduan bakat pada anak usia dini sangat penting
untuk dilakukan.
4. Identifikasi Bakat Olahraga dengan Metode Sport Search
a. Pengertian Metode Sport Search
Sport Search adalah suatu pendekatan yang unik dan inovatif untuk
membantu anak ( yang berusia antara 11 – 15 tahun ), agar dapat membuat keputusan-
keputusan yang didasari pada informasi mengenai olahraga, tidak hanya menarik tetapi
juga sesuai dengan anak.
Pengertian metode sport search menurut M. Furqon & Muchsin Doewes
(1991: 1) adalah ”Suatu pendekatan yang unik dan inovatif untuk membantu anak yang
berusia antara 11-15 tahun agar dapat mambuat keputusan - keputusan yang didasari
pada informasi mengenai olahraga”. Selanjutnya M. Furqon H (2002: 2) sendiri juga
menjelaskan bentuk pengertian yang lain bahwa metode sport search adalah ”Suatu
metode pengidentifikasian bakat yang terdiri 10 butir tes yang bertujuan membantu
anak, untuk menemukan potensi anak dalam olahraga yang disesuaikan dengan
karakteristik dan potensi anak”.
Sport search merupakan suatu paket komputer interaktif yang memungkinkan
anak menyesuaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan
potensi olahraga anak. Program tersebut juga memberikan informasi lebih dari 80
cabang olahraga dan rincian tentang bagaimana cara-cara mancari, memilih berbagai
cabang olahraga di masyarakat. Sport search ini merupakan salah satu program yang
dikembangkan oleh komisi olahraga Australia (The Australian Commision) sebagai
bagian dari AUSSIE SPORT, yakni suatu pendekatan bangsa Australia secara
menyeluruh terhadap pengembangan olahraga junoir. Selanjutnya ini merupakan suatu
inisiatif yang memberikan sumbangan tehadap pendidikan dan pengembangan anak
dengan menekankan pada kesenangan, permainan yang fair, pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
ketrampilan, pengajaran yang berkualitas, partisipasi maksimum, akses yang sebanding
serta peluang-peluang jiwa kepemimpinan dalam olahraga.
Melalui berbagai program dan strategi, AUSSIE SPORT bertujuan untuk
memperkaya kehidupan anak-anak dengan pengalaman-pengalaman olahraga yang
berkualitas, yang akan mampu menumbuhkan partisipasi seumur hidup. Program
maupun falsafah ini adalah melayani anak sejak berusia 3-20 tahun.
b. Apakah yang dapat dilakukan Sport Search Untuk anak berusia 11-15 tahun?
Sport Search adalah suatu program penyuluhan tentang olahraga.
Anak menyelesaikan 10 butir tes yang mengukur cirri-ciri fisik, fisiologis,
maupun ketrampilan. Sport Search secara otomatis memperhitungkan profil kinerja
siswa mencocokkan antara hasil tes dengan norma-norma yang berlaku di Australia.
Pada akhirnya profil ketrampilan dan kesegaran jasmani ini dapat diterbitkan dalam
bentuk sertifikat.
Sport Search juga dapat menunjukkan cabang olahraga apa saja yang
kemungkinan besar akan digemari anak dan disesuaikan dengan profil ketrampilannya,
serta olahraga yang menjadi pilihan siswa.
Apabila siswa tertarik untuk mengetahui sesuatu mengenai olahraga, maka Sport
Search dapat memberikan suatu gambaran tentang olahraga apa saja termasuk di dalam
program dan informasi yang berkenaan dengan bagaimana cara untuk menghubungi
organisasi-organisasi yang bergerak di bidang olahraga.
Selain itu, Sport Search memiliki informasi mengenai program-program
AUSSIE SPORT yang lain, kondisi-kondisi medis dan olahraga, serta organisasi-
organisasi olahraga bagi para penyandang cacat. Anda juga dapat menggunakan Sport
Search sebagai suatu basis data ( database ) mengenai olahraga dan organisasi-
organisasi olahraga.
Sport Search memiliki potensi untuk mempersiapkan siswa secara keseluruhan,
tanpa memperdulikan apa bentuk atau kecakapan fisik anak, dengan informasi yang
diberikan untuk membantu didalam menentukan pilihan-pilihan olahraga yang sesuai,
dan diharapkan dapat mengarahkan siswa pengalaman yang berkaitan dengan olahraga
dengan cara yang lebih positif serta lebih menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Karakteristik Anak Usia 11-15 Tahun
Identifikasi bakat dalam cabang olahraga pada anak usia muda merupakan
usia yang tepat, karena mengingat dari keadaan fisiologis maupun biologis anak yang
sedang berkembang, dan belum banyak pengaruh negatif yang masuk. Seperti yang
disampaikan M. Yusuf dan Aip Syarifudin (1996: 92) “Perkembangan atlet sejak usia
muda akan lebih berhasil dibandingkan dengan apabila dimulainya telah terlambat,
sebab atlet usia muda masih belum banyak pengaruh negatif yang menimbulkan
hambatan yang masuk.” Selanjutnya dengan berlatih tekun, disiplin dan terarah di
bawah bimbingan pelatih yang berkualitas sejak dini, maka penguasaan komponen
pendukung dalam bakatnya akan lebih mudah dicapai sehingga pada akhirnya akan
menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas yang tinggi dalam cabang olahraga yang
ditekuni.
Kemudian dalam kenyataan di lapangan, dari siswa putra kelas 1 di SMPN
Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar banyak didominasi oleh anak usia
11-15 tahun. Pada dasarnya usia tersebut merupakan kelompok umur yang mempunyai
perkembangan fisiologis yang menonjol dibandingkan dengan kelompok usia
sebelumnya. Menurut M. Furqon H (2002: 14) mengungkapkan beberapa karakteristik
fisiologis anak usia 11-15 tahun yang diantaranya:
1. Otot-otot penunjang lebih berkembang lagi dari usia sebelumnya.
2. Makin menyadari keadaan tubuhnya sendiri.
3. Permainan aktif lebih disukai, baik laki-laki maupun perempuan.
4. Reaksi geraknya makin membaik.
5. Minat terhadap cabang olahraga kompetitif mulai bangkit.
6. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan jelas sekali.
7. Penampilan tubuhnya tampak sehat dan kuat.
8. Koordinasi geraknya baik.
9. Pada usia ini perkembangan panjang tungkai lebih cepat dari pada anggota badan
bagian atas.
Dengan memperhatikan karakteristik fisiologis pada usia 11-15 tahun tersebut
di atas, nampak jelas bahwa dalam usia tersebut anak telah mencapai puncak dari
perkembangan geraknya. Dengan demikian sangat penting untuk mengetahui keadaan
bakat yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
d. Peranan Guru / Instruktur
Banyak siswa (dan juga para guru) tidak mampu melihat kesesuaian partisipasi
di dalam program pengetesan yang tidak mempunyai manfaat jangka panjang yang
jelas. Sport search terdiri dari 10 item tes yang mengukur suatu rentangan luas tentang
karakteristik fisik dan keterampilan, serta menggunakan hasil-hasil untuk keperluan
pembimbingan. Hasil akhir pengetesan memiliki kesesuaian langsung bagi siswa dan
hasil-hasil ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan jangka pendek dan jangka panjang.
Semua siswa menerima hasil-hasil yang positif dan bersifat informative, tidak seperti
kebanyakan tes lain yang memperkuat hasil mengenai keberhasilan atau kegagalan dan
akibatnya bahkan dapat menghilangkan motivasi di kalangan siswa.
Guru/instruktur mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggunakan
Sport search yang efektif. Dengan memiliki program ini anda telah mampu mengenali
arti pentingnya permainan-permainan olahraga dalam upaya pengembangan social,
fisik , maupun akademik siswa. Terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh untuk
membantu siswa memanfaatkan informasi yang disediakan oleh Sport Search.
Penggunaan Sport Search dapat membantu memotivasi kelompok-kelompok
berikut ini :
1. Kelompok “Physical underachiever”
Sebagian siswa memiliki beberapa problem koordinasi yamg mungkin dapat
mempengaruhi perkembangan anak. Secara khusus siswa ini merasakan bahwa
keterlibatan dalam kegiatan dapat menjerumuskan kearah lingkungan yang
buruk mengenai pengalaman yang negatif. Sport Search dapat memberikan
keseluruhan rentangan pilihan-pilihan olahraga yang mungkin belum pernah
dipertimbangkan oleh siswa kelompok physical underachiever.
2. Kelompok “Saya tak tertarik pada olahraga”
Tidak setiap orang tertarik pada olahraga, sebaliknya seringkali
ketidaktertarikan ini merupakan semacam penghalang yang berasal dari
pengalaman olahraga negatif. Siswa tidak berminat dalam olahraga
kemungkinan belum pernah diberi kesempatan untuk mencoba salah satu jenis
olahraga yang mungkin akan disukai dan diminati. Sekolah-sekolah tidak akan
mungkin dapat menyediakan segala macam jenis olahraga, namun dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
luasnya atau banyaknya klub olahraga, maka anak dapat memfokuskan pada
jenis olahraga yang disukainya. Informasi yang tersedia melalui Sport Search,
dikombinasikan dengan pengetahuan lokal yang dapat membantu siswa untuk
memasuki klub-klub olahraga lokal.
3. Kelompok “Saya tidak dapat memutuskan pilihan saya”
Merupakan hal yang terbaik bagi siswa untuk terlibat di dalam suatu rentangan
olahraga yang luas sejalan dengan tahun-tahun perkembangannya. Namun
demikian, akan datang suatu saat di mana komitmen-komitmen dalam studi dan
kerja paruh waktu (part-time) dapat menimbulkan kesulitan pada siswa untuk
menyesuaikannya dengan jenis olahraga yang ingin dilakukan. Dalam keadaan
semacam ini guru/instruktor dapat membimbing siswa untuk mempergunakan
informasi yang telah disediakan oleh sport search dalam membuat keputusan
mengenai olahraga apa saja yang akan dicari.
4. Kelompok yang mengatakan “saya mengetahui olahraga saya”
Banyak siswa merasakan kenyamanan di dalam olahraga yang baru saja
dilakukan sehingga tidak terburu-buru mencari alternatif lain. Akan tetapi siswa
pasti merasa berkepentingan untuk mengetahui seberapa cocok dia dengan
olahraga tersebut atau terhadap aktivitas-aktivitas olahraga tambahan. Sport
search juga dapat memberikan kepada siswa pilihan-pilihan lain yang mungkin
akan dicari dalam kehidupan siswa di masa mendatang.
e. Sport search sebagai bagian dari kurikulum Sekolah
Kurikulum pendidikan jasmani pada umumnya merupakan kurikulum sekolah
yang didasarkan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, sumber
daya, pengalaman guru dan waktu yang tersedia.
Kurikulum tambahan juga akan dipengaruhi oleh kerangka kerja kurikulum
nasional. Sport search bermaksud melengkapi kerangka kerja kurikulum ini dengan
memberikan suatu cara untuk mengidentifikasi waktu yang terluang dan olahraga yang
tersedia serta kemungkinan diterima di kalangan siswa.
Sport search dapat membantu para guru untuk mengenali aktivitas-aktivitas
olahraga yang mungkin amat popular di kalangan siswa tetapi tidak/belum sempat
terangkum di dalam kurikulum. Sport search juga akan selalu menyediakan bagi guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
suatu tinjauan ulang mengenai kesegaran jasmani siswa dan profil-profil keterampilan
serta dapat membantu untuk mengidentifikasi lingkup area yang menjadi perhatian,
namun belum dijamah oleh kurikulum yang tersedia saat ini.
Sport search dapat dimanfaatkan oleh siswa pada berbagai kesempatan. Sport
search dapat dipadukan ke dalam kurikulum setiap tahun atau pada tahapan-tahapan
transisi utama seperti:
Pengenalan terhadap pendidikan jasmani
Pada tahapan-tahapan yang berbeda dari kematangan fisik
Persiapan / pendahuluan bagi seleksi olahraga sekolah
Sebagai akhir pendidikan jasmani yang di wajibkan.
Pada masa peralihan dari sekolah menengah umum ke perguruan tinggi.
Pada akhir masa-masa sekolah seorang pelajar.
Sport Search juga membantu untuk menyelenggarakan kesempatan-kesempatan
bagi kurikulum silang, ini meliputi :
Matemetika dan ilmu komputer
Pendidikan ilmu-ilmu sosial melalui pandangan terhadap peranan agen-agen
komunitas, seperti klub olahraga.
Bahasa inggris untuk peristilahan dalam komunikasi (misalnya surat-surat dan
kontak langsung).
Pengembangan pribadi dan sosial (misalnya peranan waktu luang di dalam
masyarakat).
f. Tes-tes yang digunakan dalam Sport search
Menurut M. Furqon & Muchsin Doewes (1999: 16) dalam metode sport
search terdiri dari beberapa tes yang meliputi :
1. Tinggi badan
2. Tinggi duduk
3. Berat badan
4. Rentang lengan
5. Lempar tangkap bola tenis
6. Lempar bola basket
7. Loncat tegak
8. Lari kelincahan
9. Lari cepat 40 meter
10. Lari multi tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
g. Pelaksanaan Tes Sport Search
1. Urutan Pelaksanaan
Pelaksanaan seluruh butir test dalam satu sesi atau bagian berdurasi 90
menit yang memungkinkan dilaksanakan dengan perbandingan antara testi dan
tester sebesar 10:1, perlu mengatur urutan butir tes dalam dua bagian atau
lebih. Apabila dikelompokkan dalam 2 bagian, maka sebaiknya menggunakan
lima tester. Masing-masing tester sebaiknya menangani satu pos pengetesan
dan testi sebaiknya melakukan dari satu pos ke pos lain.
Urutan pelaksanaan tes yang disarankan adalah bagian pertama, meliputi
tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, rentang lengan dan lempar tangkap
bola tenis. Kemudian bagian kedua meliputi lempar bola basket, loncat tegak,
lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multi tahap. Perlu diperhatikan
bahwa lari multi tahap dilaksakan yang paling akhir dalam bagian kedua.
2. Tempat Pelaksanaan
Dalam malaksanakan tes dapt menggunakan gedung olahraga atau bagian
ruang dalam aula olahraga. Tempat tersebut harus memiliki permukaan atau
lantai yang tidak licin, terutama untuk tes lari kelincahan. Selanjutnya
pelaksanaan lari cepat 40 meter perlu diukur dan dilakukan ditempat terbuka.
Lintasan harus lurus, rata dan ditempatkan pada angin yang melintang
(crosswind). Apabila menggunakan permukaan berumput, pilihlah permukaan
yang kering.
3. Pakaian
Testi harus mengenakan pakaian olahraga yang layak (berupa T-shirt dan
celana pendek atau skirt) dengan alas kaki sepatu olahraga. Pakaian ini
sebaiknya digunakan untuk seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yang
disebutkan secara khusus didalam tata cara tes (misalnya pelepasan sepatu
untuk pengukuran tinggi badan dan berat badan).
4. Persiapan Pre-Test
Testi harus melakukan pemanasan secara menyeluruh termasuk aktifitas
aerobik ringan dan peregangan baik pada bagian tubuh atas maupun bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
sebelum pelaksanaan tes melempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan,
lari cepat 40 meter dan lari multi tahap.
5. Identifikasi Bakat dan Karakteristik Anak Pada Siswa Putra Kelas I SMP
dalam Cabang Olahraga
Pembibitan atau pencarian atlet-atlet baru yang berbakat dapat dilakukan
dengan pengidentifikasian bakat. Seperti yang dikemukakan oleh M. Furqon H. (2002:
4) bahwa: “pembibitan atlet dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat
(talent Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat
(Talent Development). Dengan cara demikian , maka proses pembibitan diharapkan
akan lebih baik.”
Identifikasi bakat dalam cabang olahraga merupakan salah satu upaya mencari
bibit-bibit atlet yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggi-
tingginya dikemudian hari. Identifikasi bakat dalam cabang olahraga pada anak usia
muda merupakan usia yang tepat. Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Adisasmita
dan Aip Syarifudin (1996: 92) ”Pengembangan atlet sejak usia dini akan lebih baik
berhasil dibandingkan dengan apabila dimulainya telah terlambat, sebab atlet muda
masih belum banyak pengaruh negatif yang menimbulkan hambatan yang masuk.”
selanjutnya dengan berlatih tekun, disiplin dan terarah dibawah bimbingan pelatih
yang berkualitas, pada masa dini, maka penguasaan komonenn pendukung dalam
berolahraga akan lebih mudah dicapai sehingga pada akhirnya akan menghasilkan
atlet-atlet yang berkualitas.
Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala
proses pembinaan, karena prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang
dicapai dalam suatu perlombaan atau pertandingan, setelah melalui berbagai macam
latihan maupun uji coba. Berikut adalah tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan
Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 1. Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi
puncak dalam berbagai cabang olahraga.
No. Cabang Olahraga Usia Mulai
Berolahraga
Usia Spesialisasi Usia Pencapaian
Prestasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Atletik
Bola Basket
Tinju
Balap Sepeda
Loncat Indah
Anggar
Senam Putri
Senam Putra
Dayung
Sepakbola
Renang
Tenis
Bola Voli
Agkat Besi
Gulat
Ski
10-12
8-9
13-14
14-15
6-7
8-9
6-7
6-7
12-14
10-12
3-7
6-8
11-12
11-13
13-14
6-7
13-14
10-12
15-16
16-17
8-10
10-12
10-11
12-14
16-18
11-13
10-12
12-14
14-15
15-16
15-16
10-11
18-23
20-25
20-25
21-24
18-22
20-25
14-18
18-24
22-24
18-24
16-18
22-25
20-25
21-28
24-28
20-24
Kemudian apabila melihat kenyataan dilapangan, dari siswa putra Kelas I di
SMP se Kecamatan Jumantono usianya antara 12-14 tahun. Secara teori usia tersebut
merupakan kelompok umur yang rata-rata masuk dalam usia spesialisasi sesuai dengan
tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam
berbagai cabang olahraga. Dan juga di usia antara 12-14 tahun anak telah mencapai
puncak dari perkembangan geraknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Menurut M. Furqon H (2002: 14) menjelaskan beberapa karakteristik
fisiologis anak usia 11-15 tahun (dimana usia 12–14 tahun termasuk di dalamnya)
antara lain:
1. Otot-otot penunjang lebih berkembang lagi dari usia sebelumnya
2. Makin menyadari keadaan tubuhnya sendiri
3. Permainan aktif lebih disukai, baik laki-laki maupun perempuan
4. Reaksi geraknya makin membaik
5. Minat terhadap cabang olahraga kompetitif mulai bangkit
6. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan jelas sekali
7. Penampilan tubuhnya tampak sehat dan kuat
8. Koordinasi geraknya baik
9. Pada usia ini perkembangan panjang tungkainya lebih cepat daripada
anggota badan bagian atas
Dengan memperhatikan usia rata-rata anak yang masuk dalam usia apesialisasi
menurut tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi
puncak dalam berbagai cabang olahraga, dan karakteristik fisiologis pada anak usia 11-
15 tahun tersebut di atas, maka sangat penting untuk mengetahui keberbakatan yang
dimiliki anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Kerangka Pemikiran
Bakat merupakan salah satu faktor penting sebagai pendukung dan sangat
diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga. Dalam usaha menjadi atlet berprestasi,
seseorang harus mutlak memiliki bakat dalam olahraga yang ditekuninya. Dengan
pengertian yang lain bahwa tidak ada satupun cabang olahraga yang tidak memerlukan
bakat dari pelakunya
Sebagai salah satu usaha dalam memperoleh atlet yang berprestasi, maka
perlu adanya suatu pemanduan bakat. Saat ini di wilayah Kecamatan Jumantono,
khususnya di tingkat sekolah, belum diterapkan adanya suatu model pemanduan bakat
dalam bidang keolahragaan pada peserta didiknya. Oleh sebab itu pembina maupun
pelatih perlu mengupayakan langkah yang tepat untuk menemukan bibit-bibit atlet
yang berbakat, dan selanjutnya diberi pembinaan maupun pelatihan. Salah satu bentuk
atau model pemanduan bakat yang perlu digunakan dalam pengidentifikasian bakat
pada peserta didik, yaitu menggunakan model sport search. Dimana teknik ini belum
banyak dikenal oleh pembina maupun pelatih khususnya di wilayah Kecamatan
Jumantono.
Metode sport search pengertiannya yaitu: Suatu metode pengidentifikasian
bakat terdiri 10 butir tes yang bertujuan membantu anak untuk menemukan potensi
anak dalam berolahraga yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak.
Adapun tes tersebut meliputi:
1. Tinggi badan
2. Tinggi duduk
3. Berat badan
4. Rentang lengan
5. Lempar tangkap bola tenis
6. Lempar bola basket
7. Loncat tegak
8. Lari kelincahan
9. Lari cepat 40 meter
10. Lari multi tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Dengan demikian pengukuran maupun tes dari 10 butir kondisi anak tesebut,
diperoleh hasil data yang selanjutnya dianalisis dalam pengolahan komputer versi
metode Sport Search yang didalamnya telah diklarifikasi beberapa kategori nilai hasil
tes yang masuk pada masing-masing cabang olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di masing-masing tempat yaitu :
1. SMPN 1 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 1 Jumantono.
2. SMPN 2 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 2 Jumantono.
3. SMPN 3 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 3 Jumantono.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, waktu pengambilan data dari masing-masing Sekolah
dilaksanakan pada :
1. SMPN 1 Jumantono pada tgl 27 Agustus 2008 jam 07.30 WIB
2. SMPN 2 Jumantono pada tgl 26 Agustus 2008 jam 07.30 WIB
3. SMPN 3 Jumantono pada tgl 25 Agustus 2008 jam 07.30 WIB
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan studi kasus. Sugiyanto (1995: 53) menjelaskan bahwa “Studi kasus
pada dasarnya merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif atau secara
mendalam tentang suatu kasus.”
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas I yang usia rata-rata 12-
14 tahun, pada SMPN se- Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar tahun 2008.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive sampling dengan Quota sampling. Menurut Sutrisno Hadi ( 1994 : 82 )
menjelaskan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
“Dalam Purposive sampling pemilihan kelompok subyek di dasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-
sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sebutan Purposive menunjukkan
bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Quota sampling yang
penting adalah jumlah subyek yang akan diselidiki ditetapkan lebih dahulu.”
Berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian ini mengambil sampel
25% dari populasi dan dengan spesifikasi siswa yang nilai olahraganya lebih dari sama
dengan ( ≥ ) 8 dan jika itu belum memenuhi quota dari 25% maka di tambah dari
pengamatan guru olahraga sekolah yang bersangkutan.
Dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Populasi Sampel
1.
2.
3.
SMPN 1 Jumantono
SMPN 2 Jumantono
SMPN 3 Jumantono
138
121
42
35
30
30
Jumlah 301 95
Jadi dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak : 95 Siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan
teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan berupa data, antara lain :
1. Tinggi badan
2. Tinggi duduk
3. Berat badan
4. Rentang tangan
5. Lempar tangkap bola tenis
6. Lempar bola basket
7. Loncat tegak
8. Lari kelincahan
9. Lari cepat 40 meter
10. Lari Multi tahap
“Petunjuk pelaksanaan tes terlampir, Dikutip dari M. Furqon H (2002: 25-35).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
E. Teknik Analisis Data
Dari hasil tes dan pengukuran kesepuluh macam item tes tersebut diatas,
selanjutnya dapat dimasukkan dalam rumus – rumus yang terdapat dalam metode sport
search.
Berikut beberapa langkah yang dapat digunakan dalam penyusunan metode
sport search :
1. Menurut Direktorat Olahraga dan Departemen Pendidikan Nasional
( 2002 : 38 ) bahwa setelah diperoleh hasil penilaian kemudian :
1. Hasilnya dikonsultasikan kedalam tabel profil cabang olahraga yang
diminati.
2. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis
kelamin
( Tabel Norma Penilaian ) .
3. Selanjutnya dicocokkan antara hasil tes dengan norma dengan profil cabang
olahraga yang diminati.
4. Untuk hasilnya adalah jika hasil tes minimal sama atau lebih baik dari profil
cabang olahraga yang diminati, maka anak tersebut “berbakat” dalam cabang
olahraga tersebut.
Tabel 2. Norma Kategori Hasil Tes Pemanduan Bakat Sport Search Anak Usia 12 – 14
Tahun Putra.
NO 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun Keterangan
1 603 – 672 602 – 669 616 – 687 SP
2 534 – 602 534 – 601 546 – 615 P
3 466 – 533 466 – 533 475 – 545 CP
4 397 – 465 398 – 465 405 – 474 KP
5 328 – 396 330 – 397 334 – 404 TP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Sumber : Bagian Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Jasmani Pendidikan
Dasar Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah
Bekerjasama Dengan Direktorat Jendral Olahraga.
Keterangan :
SP : Sangat Potensial KP : Kurang Potensial
P : Potensial TP : Tidak Potensial
CP : Cukup Potensial
Berikut tabel tentang norma penilaian hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 11-
15 tahun Putera :
Tabel 3. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 11 tahun Putra
Kategori LTBT LBB LT LK L. 40 M MFT
A (5)
B (4)
C.(3)
D.(2)
E. (1)
> 17
12-16
8-11
4-7
< 3
> 5.90
5.10-5.85
4.35-5.05
3.35-4.30
< 3.30
> 39
33-38
26-32
19-25
< 18
< 18,02
18.03-20.71
20.72-23.42
23.43-26.13
>26.14
< 6.78
6.79-7.59
7.60-8.40
8.41-9.21
> 9.22
> 8.8
6.5-8.7
4.2-6.4
2.8-4.2
< 2.7
Tabel 4. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 12 tahun Putra
Kategori LTBT LBB LT LK L. 40 M MFT
A (5)
B (4)
C.(3)
D.(2)
E. (1)
>17
14-16
10-13
6-9
< 5
> 6.80
6.00-6.75
5.15-5.95
4.30-5.10
< 4.25
> 42
35-41
28-34
21-27
< 20
< 18,15
18.16-20.07
20.08-21.99
22.00-23.91
> 23.92
< 6.05
6.06-6.75
6.76-7.45
7.46-8.15
> 8.16
> 9.3
8.0-9.2
5.7-7.9
3.5-5.6
< 3.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 5. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 13 tahun Putra
Kategori LTBT LBB LT LK L. 40 M MFT
A (5)
B (4)
C.(3)
D.(2)
E. (1)
>18
15 - 17
11 - 14
7 - 10
< 6
> 8.05
6.85-8.00
5.70-6.80
4.50-5.65
< 4.45
> 44
37 – 43
29 – 37
22 – 28
< 21
< 16.60
16.61-18.72
18.73-20.84
20.85-22.97
> 22.97
< 5.82
5.83-6.56
6.57-7.30
7.31-8.04
> 8.05
>10.2
8.9-10.1
6.6-8.8
4.3-6.5
< 4.2
Tabel 6. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 14 tahun Putra
Kategori LTBT LBB LT LK L. 40 M MFT
A (5)
B (4)
C.(3)
D.(2)
E. (1)
>19
16-188
12-15
8-11
< 7
< 8.75
7.50-8.70
6.25-7.45
5.00-6.20
< 5.45
> 47
40 – 46
32 – 39
25 – 31
< 24
< 16.42
16.43-18.35
18.36-20.29
20.30-22.22
> 22.23
< 5.50
5.51-6.21
6.22-6.93
6.94-7.46
> 8.05
>11.4
9.2-11.3
6.9-9.1
4.7-6.8
< 4.2
Tabel 7. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 15 tahun Putra
Kategori LTBT LBB LT LK L. 40 M MFT
A (5)
B (4)
C (3)
D (2)
E (1)
> 20
17-19
13-16
9-12
< 8
> 9.85
8.65-9.80
7.45-8.60
6.25-7.00
< 6.20
> 57
48-56
36-47
29-35
< 28
< 14.89
14.90-17.88
17.89-20.19
20.18-22.12
> 22.13
< 5.00
5.01-5.93
5.94-6.77
6.78-7.50
> 7.51
> 11.8
9.5-11.7
7.1-9.4
4.8-7.0
< 4.7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Berikut tabel tentang profil keberbakatan cabang olahraga :
Tabel 8. Profil Keberbakatan Cabang Olahraga
No. Cabang
Olahraga
LTBT L.
Tegak
LBBs LK Lari 40
M
MFT
1 Anggar 5 4 4 4 4 4
2 Angkat Besi 3 5 5 2 2 1
3 Baseball 5 4 4 4 4 4
4 Bola Basket 5 5 5 4 4 4
5 Bola Tangan 5 4 4 4 4 4
6 Bola Voli 5 4 5 4 4 4
7 Bulutangkis 5 5 5 5 5 5
8 Dayung 3 5 5 2 4 4
9 Hoki 5 4 5 5 4 4
10 Jalan 1 3 1 2 2 5
11 Judo 3 4 5 3 2 3
12 Kano 3 3 5 2 3 4
13 Karate-Do 4 5 5 5 4 4
14 Kung Fu 4 5 5 5 4 4
15 Lari Cepat 1 5 3 4 5 2
16 Lari Jarak Jauh 1 3 1 3 4 5
17 Lari Gawang 3 5 1 5 5 2
18 Lompat Jauh 2 5 2 3 4 2
19 Lempar Cakram 3 4 5 3 4 1
20 L. Lembing 3 4 5 3 4 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
No. Cabang
Olahraga
LTBT L.
Tegak
LBBs LK Lari 40
M
MFT
21 L. Jangkit/Tiga 2 5 2 3 5 2
22 L. Tinggi 2 5 2 4 4 2
23 L.Tinggi Galah 3 5 4 3 4 2
24 Loncat Indah 4 5 5 5 4 2
25 Lontar Martil 3 4 5 2 2 1
26 Panahan 5 2 5 1 1 3
27 Panjat Tebing 5 5 2 4 4 4
28 Pencak Silat 4 5 5 5 4 4
29 Renang
a. Jarak Pendek
b. Jarak Jauh
3
3
5
4
5
5
3
3
5
4
4
5
30 Senam 4 5 5 5 4 2
31 Sepakbola 4 4 3 4 4 4
32 Sepak Takraw 4 5 5 5 4 4
33 Sepeda 3 5 4 4 4 5
34 Softball 5 4 4 4 4 4
35 Squash 5 4 5 5 5 4
36 Steeplechase 2 5 1 4 4 5
37 Taekwondo 4 5 5 5 4 4
38 Tenis 5 5 5 5 4 5
39 Tenis Meja 5 3 3 3 3 3
40 Tinju 4 3 5 4 4 4
41 Tolak Peluru 3 4 5 2 2 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Keterangan :
5 : Sangat Penting.
4 : Penting
3 : Cukup Penting
2 : Kurang Penting
1 : Tidak Penting.
LTBT : Lempar Tangkap Bola Tenis
L.40M : Lari 40M
LT : Loncat Tegak
LK : Lari Kelincahan
LBB : Lempar Bola Basket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interprestasinya.
Hasil penelitian yang disajikan adalah hasil dari analisis yang telah dilakukan terhadap
data dari tiap variable penelitian. Data dari variable yang diambil dalam penelitian ini
adalah data keberbakatan yang terdiri dari 10 (sepuluh) macam item tes yaitu : Tinggi
badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis,
Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi
tahap (MFT). Berikut ini disajikan data hasil identifikasi bakat siswa putra kelas 1
SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai
berikut :
Tabel 9 : Data hasil idetifikasi bakat siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008.
No. Cabang Olahraga Kategori Jumlah (siswa)
1 Spriter Berbakat
Cukup Berbakat
Kurang Berbakat
4
11
1
2 Angkat Besi-Berat Berbakat
Cukup Berbakat
2
4
3 Loncat Indah Berbakat
Cukup Berbakat
Kurang Berbakat
1
25
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
No. Cabang Olahraga Kategori Jumlah (siswa)
4 Lari Lompat Sangat Berbakat
Berbakat
Cukup Berbakat
Kurang Berbakat
1
6
14
2
5 Tenis Meja Berbakat
Cukup Berbakat
2
5
6 Senam Cukup Berbakat
Kurang Berbakat
5
2
7 Panahan Cukup Berbakat 1
8 Futsal Cukup Berbakat 1
9 Tolak Peluru - -
10 Lompat Tinggi - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
B. Hasil Analisis Data
Data hasil tes sport search yang telah dilakukan kemudian dibuat diagram
grafik dan hasilnya sebagai berikut ;
1. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Sprinter
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Sprinter pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai
berikut :
0
2
4
6
8
10
12
SB B CB KB TB
Gambar 1. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga sprinter
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Sprinter
sebanyak 4 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Sprinter sebanyak 11 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang
olahraga Sprinter sebanyak 1 siswa.
2. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Angkat Besi-Berat
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Angkat Besi-Berat pada siswa
putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2008 sebagai berikut :
0
1
2
3
4
SB B CB KB TB
Gambar 2. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Angkat Besi-Berat
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Angkat
Besi-Berat sebanyak 2 siswa, dan yang memiliki kategori cukup berbakat dalam
cabang olahraga Angkat Besi-Berat sebanyak 4 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Loncat Indah
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Loncat Indah pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
sebagai berikut :
0
5
10
15
20
25
SB B CB KB TB
Gambar 3. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Loncat indah
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Loncat
Indah sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang
olahraga Loncat Indah sebanyak 25 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat
dalam cabang olahraga Loncat Indah sebanyak 8 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
4. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lari Lompat
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Lari Lompat pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
sebagai berikut :
0
2
4
6
8
10
12
14
SB B CB KB TB
Gambar 4. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Lari Lompat
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori sangat berbakat pada cabang olahraga Lari
Lompat sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori berbakat dalam cabang olahraga
Lari Lompat sebanyak 6 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang
olahraga Lari Lompat sebanyak 14 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat
dalam cabang olahraga Lari Lompat sebanyak 2 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
5. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tenis Meja
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Tenis Meja pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
sebagai berikut :
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
SB B CB KB TB
Gambar 5. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Tenis Meja
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Tenis Meja
sebanyak 2 siswa, dan yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga
Tenis Meja sebanyak 5 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
6. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Senam
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Senam pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai
berikut :
0
1
2
3
4
5
SB B CB KB TB
Gambar 6. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Senam
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga
Senam sebanyak 5 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang
olahraga Senam sebanyak 2 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
7. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Panahan
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Panahan pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai
berikut :
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
SB B CB KB TB
Gambar 7. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Panahan
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga
Panahan sebanyak 1 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
8. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Futsal
Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Futsal pada siswa putra kelas 1
SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai
berikut :
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
SB B CB KB TB
Gambar 7. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Futsal
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes
keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang
tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari
kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP
Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang
berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga
Futsal sebanyak 1 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
9. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tolak Peluru
Berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi
duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket ,
Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa
putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2008 yang berjumlah 95 siswa tidak ada siswa yang memiliki Potensi Keberbakatan
dalam cabang olahraga Tolak Peluru.
10. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lompat Tinggi
Berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi
duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket ,
Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa
putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2008 yang berjumlah 95 siswa tidak ada siswa yang memiliki Potensi Keberbakatan
dalam cabang olahraga Lompat Tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-
Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 di lakukan tes Sport
Search yang meliputi 10 (sepuluh) macam item tes yaitu : Tinggi badan, Tinggi duduk,
Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat
tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT). Adapun kategori
potensi atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten
Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
Tabel 10. Kategori Potensi Calon Atlet
No. Kategori Potensi Calon Atlet Jumlah (Siswa)
1 Sangat Potensial Sebagai Atlet 1
2 Potensial Sebagai Atlet 15
3 Cukup Potensial Sebagai Atlet 66
4 Kurang Potensial Sebagai Atlet 13
Berdasarkan table 10 tersebut menunjukkan bahwa , siswa yang memiliki
kategori sangat potensial sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori
potensial sebagai calon atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki kategori cukup
potensial sebagai calon atlet sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki kategori kurang
potensial sebagai calon atlet sebanyak 13 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB V
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
simpulan sebagai berikut :
Bakat yang dimiliki siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono
Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 meliputi cabang olahraga Sprinter, Angkat Besi-
Berat, Loncat Indah, Lari-Lompat, Tenis Meja, Senam, Panahan, Futsal. Dari hasil
analisis potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono
Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang memiliki klasifikasi sangat potensial
sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki klasifikasi potensial sebagai calon
atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki klasifikasi cukup potensial sebagai calon atlet
sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki klasifikasi kurang potensial sebagai calon atlet
sebanyak 13 siswa.
B. Implikasi
Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang
lebih luas, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar simpulan
yang telah diambil , implikasi yang ditimbulkan dari penelitian ini yaitu: Sport search
merupakanmetode yang efektif untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki
seseorang, sehingga dapat diketahui bakat yang dimiliki seseorang. Dari hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi tentang keberbakatannya
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diikutinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang telah di ambil dan implikasi yang
ditimbulkan, maka disarankan hal-hal sebaagai berikut :
1. Upaya mengidentifikasi atlet berbakat dalam olahraga menggunakan tes
keberbakatan model sport search disaranklan agar dikembangkan karena metode
ini sangat efektif untuk menentukan potensi anak yang belum diketahui.
2. Hendaknya di sekolah-sekolah SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono dilakukan
pembinaan dan pelatihan yang sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa serta
menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang dibutuhkan sesuai dengan bakat
yang dimiliki siswa.
3. Bilamana perlu mendatangkan pelatih – pelatih yang professional untuk bias
mengembangkan potensi anak sihingga mencapai prestasi yang tinggi.