i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan...

143
i UJI ANALGETIK INFUSA DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) PADA MENCIT PUTIH BETINA SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Filisia Arista NIM: 048114094 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan...

Page 1: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

i

UJI ANALGETIK INFUSA DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) PADA MENCIT PUTIH

BETINA SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh: Filisia Arista

NIM: 048114094

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

ii

ii

UJI ANALGETIK INFUSA DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) PADA MENCIT PUTIH

BETINA SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh: Filisia Arista

NIM: 048114094

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

iv

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

v

v

'life is in your hand'

life is like a nature - sunrise & sunset

life is like a wheels - ups & down

life is like a magic - appear & gone

life is like a music - play & stop

life is like a food - sweet & bitter

life is like a map - search & found

life is like a gamble - win & lost

no matter how & what life is

it depends on you, on how you live your life whether good or bad

maricel suarez

Dedicated to :

My Lord Jesus Christ

My Parents, Felix and Yustina

My Bro, Ardy

My Friends

My Almamater

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

vi

vi

PRAKATA

Segenap puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus

atas segala berkat dan karunia yang dilimpahkan-Nya pada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Analgetik Infusa Daun

Kepel (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) pada Mencit Putih Betina

Swiss dengan Metode Rangsang Kimia” dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga tidak lepas dari dukungan dari

berbagai pihak yang telah membantu penulis hingga akhir penulisan skripsi. Pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan Dosen Penguji.

2. Bapak Arief Rahman Hakim, M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing skripsi,

atas bimbingan, nasihat, dan ilmu yang telah diberikan.

3. Ibu Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji.

4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah membantu penulis dalam hal

perijinan laboratorium.

5. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional Tawangmangu yang telah membantu dalam penyediaan tanaman

kepel sebagai tanaman yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

vii

vii

6. Mas Heru, mas Parjiman, mas Kayat, mas Yuwono, mas Wagiran, dan mas

Otok, selaku laboran dan karyawan Fakultas Farmasi USD yang telah

membantu selama pelaksanaan penelitian di laboratorium.

7. Orangtuaku, Felix dan Yustina tercinta atas segala doa dan kasih sayang

yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

8. Adikku tersayang Ardy atas dukungan, hiburan dan doanya.

9. Keluarga besar Ig. Sugiyanto (Alm.) dan Veronica Sunarni, serta Greg.

Martosasmito (Alm.) dan Paulina Sarah atas doa dan kasih sayangnya.

10. Josephine, Liza, dan Tika atas persahabatan yang telah terjalin di kost

selama ini.

11. Nindya, Ratih, Alpha, Diersa, Felicitas, Bellarmino, Andi, Aang, Raden

Natalino, Stanis, dan Arif atas dukungan, bantuan, semangat, dan doa yang

diberikan.

12. Teman – teman seperjuangan di laboratorium : Indra, Anggi, Siska, dan

Meidina.

13. Ci Nike, terimakasih atas bantuannya dalam penyelesaian skripsi.

14. Teman – teman angkatan 2004 kelas FKK dan FST.

15. Teman – teman kelompok praktikum E terlebih untuk Feri, dan Avi.

16. Teman – teman kost Dewi.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

viii

viii

Dengan segenap kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat menyempurnakan dan membangun.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca sekalian. Terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

ix

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

x

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xi

xi

INTISARI

Tanaman kepel (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) merupakan salah satu tanaman yang dikembangkan sebagai obat tradisional. Tanaman kepel sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai deodoran alami, untuk menurunkan kadar kolesterol, memperlancar air seni, alat pencegah kehamilan tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgetik dan besarnya prosentase efek analgetik infusa daun kepel.

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola satu arah. Metode yang digunakan adalah metode induksi kimia. Subyek penelitian sejumlah 42 ekor mencit putih betina, galur Swiss, berat badan 20-30 gram, umur 2-3 bulan, dibagi secara acak dalam 6 kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif menggunakan akuades, Kelompok II adalah kontrol positif menggunakan parasetamol dosis 91 mg/kgBB, Kelompok III sampai VI adalah kelompok perlakuan infusa daun kepel dengan dosis 823,05 mg/kgBB; 1234,57 mg/kgBB; 1851,85 mg/kgBB; dan 2777,78 mg/kgBB. Senyawa uji dan kontrol diberikan per oral. Limabelas menit kemudian mencit diinduksi asam asetat dosis 100 mg/kgBB secara intraperitonial. Geliat yang timbul diamati dan dicatat tiap 5 menit selama 60 menit. Jumlah kumulatif geliat diubah ke dalam bentuk prosentase penghambatan terhadap geliat. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan One-way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun kepel memiliki efek analgetik terhadap mencit putih betina. Prosentase efek analgetik yang dihasilkan infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB; 1234,57 mg/kgBB; 1851,85 mg/kgBB; dan 2777,78 mg/kgBB berturut – turut adalah 34,15%; 46,44%; 61,06%; dan 72,29%. Kata kunci : efek analgetik, infusa daun kepel, mencit putih betina, metode

rangsang kimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xii

xii

ABSTRACT

Kepel plants (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) is one of plants that is being developed as a traditional medicine. Kepel plants often used by Indonesian people as a natural deodorant, to decrease cholesterol level, diuretic, traditional contraceptive, anti-inflamatory, and nerve acid therapy. The purpose of this research was to know the effect and percentage of analgesic effect from infusion of kepel’s leaves.

The genre of this research is pure experimental in which the program of this research is random research plan, complete, and one-direction pattern. The method used in this research is chemical induction method. The 42 female white mice of Swiss groove, weights 20-30 grams, ages 2-3 months were used as the subject of this research and divided into 6 groups. Group I was the negative control used aquadest, Group II was the positive control used paracetamol dosage 91 mg/kgBB, Group III-VI were the treatment of infusion of kepel’s leaves with dose of 823,05 mg/kgBW; 1234,57 mg/kgBW; 1851,85 mg/kgBW; and 2777,78 mg/kgBW. The testing substances and the control’s were given per oral. The mice were induced by acetic acid dosage 100 mg/kgBB intra peritoneally 15 minutes after the treatment. The wriggles were watched closely and booked every 5 minutes in 60 minutes. The accumulation numbers of the wriggles were transferred into the form of resistance percentage toward the wriggles. The data was analyzed statistically with one-way ANOVA test, the step was continued with LSD test with interval 95% after the calculation.

The result had been showing that infusion of kepel’s leaves have an analgesic effect on white female mice. The percentage analgesic effect produced by 823,05 mg/kgBW; 1234,57 mg/kgBW; 1851,85 mg/kgBW; and 2777,78 mg/kgBW, respectively were 34,15%; 46,44%; 61,06%; and 72,29%. Key words : analgesic effect, infusion of kepel’s leaves, female white mice,

chemical induction method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xiii

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA .................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... ix

INTISARI ...................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Permasalahan .......................................................................................... 3

C. Keaslian Penelitian .................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................... 5

A. Tanaman Kepel ....................................................................................... 9

B. Flavonoid ................................................................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xiv

xiv

C. Radikal Bebas dan Antioksidan .............................................................. 12

D. Infusa ....................................................................................................... 15

E. Nyeri ........................................................................................................ 16

F. Analgetika ............................................................................................... 23

G. Parasetamol ............................................................................................. 25

H. Metode Pengujian Efek Analgetik .......................................................... 26

I. Landasan Teori ........................................................................................ 32

J. Hipotesis .................................................................................................. 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 32

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 34

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 34

1. Variabel Penelitian ............................................................................ 34

2. Definisi Operasional ......................................................................... 35

C. Bahan Penelitian...................................................................................... 35

D. Alat atau Instrumen Penelitian ................................................................ 36

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 37

1. Pengumpulan Bahan ......................................................................... 37

2. Pemilihan Hewan Uji ........................................................................ 38

3. Penetapan Kriteria Geliat Mencit ...................................................... 38

4. Pembuatan Sediaan Uji ..................................................................... 38

4.1 Pembuatan Infusa Daun Kepel .................................................... 38

4.2 Pembuatan Larutan Parasetamol ................................................. 42

4.3 Pembuatan Larutan Asam Asetat ................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xv

xv

5. Uji Pendahuluan ................................................................................ 44

5.1 Penetapan Dosis Asam Asetat ......................................... 44

5.2 Penetapan Kontrol Negatif .............................................. 44

5.3 Penetapan Dosis Parasetamol .......................................... 45

5.4 Penetapan Dosis Infusa Daun Kepel ............................... 45

5.5 Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat dan

Parasetamol ................................................................................. 46

5.6 Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat dan Infusa

Daun Kepel ................................................................................. 46

6. Pengujian Efek Analgetik Kelompok Perlakuan............................... 47

7. Analisis Data ..................................................................................... 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............................. 50

A. Determinasi Tanaman Kepel ................................................................... 50

B. Uji Pendahuluan ...................................................................................... 50

1. Penetapan Dosis Asam Asetat ........................................................... 51

2. Penetapan Kontrol Negatif ................................................................ 53

3. Penetapan Dosis Parasetamol dan Infusa Daun Kepel ...................... 54

4. Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat terhadap

Parasetamol ....................................................................................... 57

5. Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat terhadap Infusa

Daun Kepel ....................................................................................... 59

C. Pengujian Efek Analgetik ....................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xvi

xvi

D. Perbandingan Efek Analgetik Infusa Daun Kepel dan Ekstrak Etanol

Daun Kepel pada Mencit Putih Betina .................................................... 67

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 70

A. Kesimpulan ............................................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71

LAMPIRAN .................................................................................................. 75

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xvii

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Jumlah kumulatif geliat mencit pada penetapan dosis asam

asetat ...................................................................................... 51

Tabel II. Jumlah kumulatif geliat mencit perbandingan antara kontrol

negatif dengan asam asetat dosis 100 mg/kgBB ................... 53

Tabel III. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan

terhadap geliat mencit pada penetapan dosis parasetamol

dan infusa daun kepel ............................................................ 56

Tabel IV. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan

terhadap geliat mencit pada penetapan selang waktu

pemberian asam asetat terhadap parasetamol 91 mg/kgBB .. 58

Tabel V. Hasil uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap

parasetamol 91 mg/kgBB ...................................................... 59

Tabel VI. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan

terhadap geliat mencit pada penetapan selang waktu

pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel dosis

2777,78 mg/kgBB ................................................................. 60

Tabel VII. Hasil uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap

infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB ........................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xviii

xviii

Tabel VIII. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan

terhadap geliat mencit pada seluruh kelompok perlakuan .... 64

Tabel IX. Hasil uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada

pengujian efek analgetik seluruh kelompok perlakuan ......... 65

Tabel X. Data potensi relatif infusa daun kepel dosis 1851,85

mg/kgBB dan 2777,78 mg/kgBB terhadap kontrol positif

(Parasetamol 91 mg/kgBB) ................................................... 66

Tabel XI. Data % penghambatan terhadap geliat mencit pada seluruh

kelompok perlakuan infusa dan ekstrak etanol daun kepel

pada mencit putih betina ....................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xix

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka flavonoid dan sistem penomoran turunan

flavonoid ............................................................................... 11

Gambar 2. Pembentukan mediator – mediator nyeri .............................. 19

Gambar 3. Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari

sumsum tulang belakang ....................................................... 20

Gambar 4. Mekanisme nyeri ................................................................... 22

Gambar 5. Struktur molekul Parasetamol ............................................... 25

Gambar 6. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada

penetapan dosis asam asetat ................................................. 52

Gambar 7. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada

perbandingan antara kontrol negatif dengan asam asetat

dosis 100 mg/kgBB ............................................................... 54

Gambar 8. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat ........ 56

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap

geliat pada penetapan dosis parasetamol dan infusa daun

kepel ...................................................................................... 56

Gambar 9. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat ........ 58

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap

geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat

terhadap parasetamol 91 mg/kgBB ....................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xx

xx

Gambar 10. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat ........ 61

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap

geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat

terhadap infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB ............ 61

Gambar 11 (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat ........ 64

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap

geliat pada seluruh kelompok perlakuan ............................... 64

Gambar 12. Foto Tanaman Kepel ............................................................. 77

Gambar 13. Foto Simplisia Daun Kepel ................................................... 77

Gambar 14. Foto Empat Peringkat Dosis Infusa Daun Kepel .................. 78

Gambar 15. Foto Geliat mencit ................................................................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xxi

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keterangan Pengambilan Bahan Penelitian ................. 75

Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi .............................................. 76

Lampiran 3. Foto Tanaman, Buah Daun Kepel, Empat Peringkat Dosis

Infusa Daun Kepel, dan Geliat Mencit .................................. 77

Lampiran 4. Data dan hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat

mencit pada penentuan dosis asam asetat ............................. 79

Lampiran 5. Data dan hasil analisis statistik perbandingan jumlah

kumulatif geliat mencit pada penetapan kontrol negatif ....... 81

Lampiran 6. Data dan hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat

mencit pada penetapan dosis parasetamol dan infusa daun

kepel ...................................................................................... 83

Lampiran 7. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap

geliat mencit pada penetapan dosis parasetamol dan infusa

daun kepel ............................................................................. 86

Lampiran 8. Data dan hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat

mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat

terhadap parasetamol ............................................................. 88

Lampiran 9. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap

geliat mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam

asetat terhadap parasetamol................................................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

xxii

xxii

Lampiran 10. Data dan hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat

mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat

terhadap infusa daun kepel .................................................... 93

Lampiran 11. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap

geliat mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam

asetat terhadap infusa daun kepel .......................................... 96

Lampiran 12. Data dan hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat

mencit pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok

perlakuan ............................................................................... 98

Lampiran 13. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap

geliat mencit pada pengujian efek analgetik seluruh

kelompok perlakuan .............................................................. 109

Lampiran 14. Data hasil analisis statistik perbandingan efek analgetik

antara infusa dan ekstrak etanol daun kepel .......................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

1

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan

menggunakan obat tradisional sebagai sarana perawatan kesehatan dan untuk

menanggulangi berbagai macam penyakit (Soedibyo, 1998), salah satunya adalah

nyeri. Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional

yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan. Nyeri

bersifat subyektif dan merupakan suatu sensasi (Baumann, 2005). Hampir

sebagian besar penyakit memberi gejala nyeri yang dimanifestasikan dalam

bentuk rasa sakit pada organ atau jaringan tubuh (Anonim, 1991). Hal ini

menyebabkan penderitanya berusaha untuk bebas dari rasa nyeri tersebut.

Walaupun kadang – kadang sangat menyiksa, nyeri sangat berharga sebagai

petunjuk dan peringatan tentang adanya sesuatu yang tidak beres dalam tubuh.

Salah satu solusi untuk mengatasi rasa nyeri tersebut dengan mengembangkan

berbagai upaya pengobatan (Soedibyo, 1998).

Tanaman kepel (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.) secara

empirik telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional.

Tumbuhan yang berkhasit sebagai penurun kadar kolesterol, obat radang ginjal

dan peluruh air seni (Hutapea, 1994), serta pengobatan asam urat, yaitu

penanggulangan atau pencegahan rasa nyeri pada persendian (Sutomo, 2003) ini

memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, dan terpenoid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

2

Flavonoid berkhasiat sebagai anti-inflamasi anti alergi, antithrombolik,

vasoprotektif sebagai penghambat promotor tumor dan untuk proteksi pada

mukosa saluran cerna atau gastrik. Efek-efek tersebut berhubungan dengan

pengaruh flavonoid pada metabolisme asam arakhidonat (Evans, 2002).

Secara ilmiah juga sudah banyak penelitian yang berhubungan dengan

daun tanaman kepel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusa daun

kepel bisa menurunkan kadar asam urat darah pada ayam (Hening, 2002).

Pemberian infusa daun kepel memiliki aktivitas antiinflamasi (Sriwidodo, 2004).

Sutomo (2003) dan Supriyatna (2007) melaporkan adanya flavonoid pada daun

kepel. Potensi ketoksikan infusa daun kepel pada mencit tergolong toksik ringan

dengan harga LD50 semu sebesar > 8190 mg/kg BB (Maspa, 2005).

Seberapa besar efek analgetik tanaman kepel sampai sekarang belum

diketahui. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan uji analgetik dari infusa

daun kepel pada mencit putih betina; karena flavonoid umumnya larut dalam air

dan dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Harborne, 1984), sehingga pada

penelitian ini akan dilihat khasiat daun kepel sebagai analgetika jika dilarutkan

dalam pelarut polar, yaitu air, dan juga akan dibandingkan seberapa besar efek

analgetik daun kepel jika dilarutkan dalam pelarut polar selain air, yaitu etanol

70%.

Pengujian efek analgetik yang dilakukan terhadap daun kepel ini

menggunakan metode uji rangsang kimia. Hal ini dikarenakan metode rangsang

kimia dapat digunakan sebagai langkah pengujian awal untuk mengetahui apakah

suatu senyawa memiliki efek analgesik atau tidak, selain itu metode ini sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

3

dan mudah dilakukan. Hewan uji yang digunakan dalam metode uji rangsang

kimia adalah mencit sebagaimana tercantum dalam acuan (Turner, 1965). Mencit

yang dapat digunakan adalah Swiss Webster dan BALB/C. Pada penelitian ini

digunakan mencit dengan galur Swiss Webster karena karakternya yang lebih

mudah beradaptasi dan tidak mudah stress dibandingkan dengan BALB/C. Selain

itu dipilih jenis kelamin betina dengan asumsi lebih peka terhadap rangsang nyeri

dibandingkan jenis kelamin jantan.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang timbul

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Apakah infusa daun kepel memiliki efek analgetik terhadap mencit putih

betina melalui metode rangsang kimia?

2. Berapa besar prosentase efek analgetik yang dimiliki infusa daun kepel

terhadap mencit putih betina melalui metode rangsang kimia?

3. Bagaimana perbandingan efek analgetik infusa dan ekstrak etanol 70% daun

kepel pada mencit putih betina melalui metode rangsang kimia?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Uji Analgetik Infusa Daun Kepel pada Mencit Putih

Betina Swiss dengan Metode Rangsang Kimia belum pernah dilakukan

sebelumnya. Adapun penelitian tentang tanaman kepel yang pernah dilakukan

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

4

1. Toksisitas Akut Ekstrak Metanol dan Ekstrak Kloroform Daun Kepel

(Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Larva Artemia salina

Leach (Widiastuti, 2000). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol

menunjukkan efek toksik dengan LC50 257 μg/ml, sedangkan ekstrak

kloroform tidak toksik dengan LC 1053 μg/ml.

2. Pengaruh Infusa Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th)

Terhadap Kadar Asam Urat Serum Darah Ayam Terinduksi Hati (Hening,

2002). Hasil menunjukkan bahwa infusa daun kepel dengan dosis 0,98

g/kgBB; 1,47 g/kgBB; dan 2,205 g/kgBB terbukti mampu menurunkan kadar

asam urat dalam serum darah ayam. Makin tinggi dosis maka kemampuan

menurunkan kadar asam urat semakin besar.

3. Skrining Fitokimia dan Penentuan Identitas Makroskopik dan Mikroskopik

Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) (Oktaviani, 2002).

Hasil pemisahan KLT menunjukkan bahwa daun kepel mengandung senyawa

kimia golongan antrakinon, flavonoid, dan kumarin.

4. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl)

Hook. f. & Th) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Sel HELA (Aryuni,

2002). Hasil menunjukkan ekstrak metanol daun kepel bersifat sitotoksik

terhadap sel HELA secara in vitro dengan LC50 setelah inkubasi selama 72

jam sebesar 334,10 μg/ml.

5. Penurunan Asam Urat Darah Ayam Jantan Braille Hiperurisemia Oleh Fraksi

Ekstrak Metanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th)

(Sutomo, 2003). Hasil menunjukkan bahwa fraksi larut petroleum eter dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

5

100 mg/kgBB dan fraksi tidak larut petroleum eter dosis 50; 100; dan 150

mg/kgBB mampu menurunkan kadar asam urat darah ayam hiperurisemia.

6. Pembuatan Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th)

Secara Kempa Langsung Dengan Kombinasi Avicel pH 102® dan Di-Cafos®

Sebagai Bahan Pengisi-Pengikat (Restiyaningsih, 2004). Hasil menunjukkan

bahwa ekstrak daun kepel dapat dibuat jadi sediaan tablet dengan sifat fisik

yang memenuhi persyaratan tablet dengan menggunakan kombinasi Avicel pH

102® dan Di-Cafos® sebagai bahan pengisi-pengikat.

7. Toksisitas Akut-Oral Ekstrak Etanolik Daun Kepel (Stelechocarpus burahol

(Bl) Hook. f. & Th) pada Mencit (Ariningsih, 2004). Hasil menunjukkan

bahwa potensi ketoksikan akut-oral ekstrak etanolik daun kepel pada mencit

tergolong hampir tidak toksik dan tidak menyebabkan kematian dengan harga

LD-50 semu sebesar > 5635,7 mg/kg BB.

8. Variasi Kadar Amprotab Sebagai Bahan Penghancur Dalam Pembuatan Tablet

Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Secara

Granulasi Kering (Ardanie, 2004). Hasil menunjukkan bahwa variasi kadar

Amprotab antara 5 - 15% sebagai bahan penghancur berpengaruh terhadap

daya serap dan waktu hancur tablet. Semakin besar kadar Amprotab maka

semakin besar daya serap tablet dan semakin cepat waktu hancur tablet.

9. Uji Aktivitas Antiinflamasi Infusa Daun Kepel Pada Tikus Jantan Wistar

Dengan Metode Udema Kaki Belakang (Sriwidodo, 2004). Hasil

menunjukkan bahwa sediaan infusa daun kepel yang diberikan secara per oral

mempunyai daya antiinflamasi pada tikus yang diinduksi karagenin 1% secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

6

subplanar. Daya antiinflamasi pada dosis 0,5; 1,0; 2,0; dan 3 g/kgBB masing-

masing sebesar 44,33; 67,00; 71,29; dan 50,91%.

10. Toksisitas Akut Infusa Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. &

Th) pada Mencit Jantan (Maspa, 2005). Hasil menunjukkan bahwa potensi

ketoksikan akut infusa daun kepel pada mencit tergolong dalam kategori

toksik ringan dan dengan harga LD50 semu sebesar > 8190 mg/kg BB.

11. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Antioksidan Penangkap Radikal

Bebas Dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th)

(Sunarni, 2006). Hasil menunjukkan bahwa peneliti berhasil mengisolasi dan

mengindetifikasi senyawa flavonoid golongan flavon dalam fraksi etanol

infusa daun kepel.

12. Standarisasi Simplisia dan Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl)

Hook. f. & Th) (Purwantiningsih, 2005). Hasil menunjukkan bahwa dalam

fraksi n-heksana daun kepel terdapat senyawa golongan terpenoid, flavonoid

dan senyawa yang belum dapat diidentifikasi dengan menggunakan KLT.

13. Uji Aktivitas Hiperurikemia Ekstrak Etanol Daun Kepel (Stelechocarpus

burahol (Bl) Hook. f. & Th) Pada Tikus Putih Jantan Sprague Dawley Serta

Penentuan Kandungan Senyawa Fenolik dan Flavonoid Totalnya (Supriyatna,

2007). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kepel mampu

menurunkan kadar asam urat serum hingga 77,78% pada hari ke-19 setelah

pemberian ekstrak etanol daun kepel dosis 400 mg/kgBB secara per oral.

14. Uji Ekstrak Etanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th)

Terhadap Aktivitas Enzim Xantin Oksidase Secara In Vitro (Aryadi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

7

Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kepel mempunyai potensi

dalam menghambat aktivitas xantin oksidase sebesar 17,78 ± 2,69% pada

konsentrasi 500 μg/ml.

15. Uji Fraksi n-heksana Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. &

Th) Terhadap Aktivitas Enzim Xantin Oksidase Secara In Vitro (Kurniawati,

2007). Hasil menunjukkan bahwa fraksi n-heksana daun kepel pada

konsentrasi 0,5 dan 5 μg/ml dapat menghambat aktivitas enzim xantin

oksidase dengan presentasi penghambatan yang signifikan dibanding blanko,

sedang pada konsentrasi 500 μg/ml menyebabkan pengikatan aktivitas enzim

xantin oksidase sebesar 15,00 ± 1,41%.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang obat tradisional dalam

hal obat analgetik.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang manfaat daun kepel sebagai obat pereda nyeri (analgetik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

8

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah infusa daun kepel memiliki efek analgetik

terhadap mencit putih betina melalui metode rangsang kimia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar prosentase efek analgetik yang dimiliki

infusa daun kepel terhadap mencit putih betina melalui metode rangsang

kimia.

3. Untuk mengetahui perbandingan efek analgetik infusa dan ekstrak etanol

70% daun kepel terhadap mencit putih betina melalui metode rangsang

kimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

9

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Kepel

1. Klasifikasi tumbuhan kepel

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Ranunculales

Suku : Annonaceae

Marga : Stelechocarpus

Jenis : (Stelechocarpus burahol Hook.f. & Thams.)

(Backer C.A., 1968)

2. Nama daerah

Sunda : burahol, turalak

Jawa : kepel, kecindul, simpul, cindul (Hutapea, 1994).

3. Deskripsi

Habitat : pohon, tinggi ± 12 m.

Batang : tegak, bulat, berkayu, percabangan monodial, coklat.

Daun : tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, lebar 4-6 cm, ujung dan pangkal

meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol mengkilat, hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

10

Bunga : majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai

silindris, panjang 4 cm, benang sari dan putik halus kuning, mahkota

lonjong, kuning.

Buah : buni, bulat, kulit kasar, diameter 5 cm, coklat.

Biji : bentuk ginjal, halus, hitam, mengkilat.

Akar : tunggang, putih kotor (Hutapea, 1994).

4. Kandungan kimia

Daging buah, biji, dan akar Stelechocarpus burahol, mengandung

saponin, flavonoid, dan polifenol, disamping itu bijinya juga mengandung

alkaloida dan daunnya juga mengandung flavonoid dan polifenol (Hutapea,

1994). Sutomo (2003) dan Supriyatna (2007) melaporkan adanya flavonoid

pada daun kepel. Sunarni (2006) berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi

senyawa flavonoid golongan flavon dan ekstrak etanol daun kepel yaitu :

Isolat A1 : 7,3’,4-trihidroksi-5-0-gula-flavon

Isolat B2 : 5,4’-dihidroksi-7-0-tersubtitusi-3-0-gula-flavon

Isolat B3 : 5,7,4’-trihidroksi-3-0-gula-flavon

Isolat B4a : 3,7,4’-trihidroksi flavon

Isolat B4b : 3,7,3’,4’-tetrahidroksi-5-metilflavon

Dari kelima isolat tersebut, isolat B4b memiliki aktivitas antioksidan paling

tinggi dibanding isolat lain, hal ini dikarenakan isolat B4b mempunyai gugus

o- di OH dan 3-OH bebas.

Purwantiningsih dkk (2005) melaporkan bahwa kandungan

senyawa kimia dalam fraksi n-heksana daun kepel adalah senyawa-senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

11

golongan terpenoid, flavonoid dan beberapa senyawa yang belum bisa

diidentifikasi dengan menggunakan KLT.

5. Khasiat

Daging buah Stelechocarpus burahol berkhasiat sebagai obat radang

ginjal dan peluruh air seni (Hutapea, 1994), sedangkan daunnya oleh

masyarakat secara empiris biasanya direbus dan digunakan sebagai

pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan atau pencegahan rasa nyeri pada

persendian (Sutomo, 2003).

B. Flavonoid

Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dan sebenarnya

terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit,

tepungsari, nektar, bunga, buah buni, dan biji (Markham, 1988). Kerangka dasar

flavonoid dan sistem penomoran untuk turunan flavonoid terlihat pada gambar 1.

C C C

O

AB

1

2

345

6

7

81'

2' 3'

4'

5'6'

1a 1b

Gambar 1. Kerangka flavonoid (1a) dan sistem penomoran turunan flavonoid (1b) (Robinson, 1995)

Flavonoid merupakan produk alamiah dengan beberapa aktivitas

farmakologi. Flavonoid mempunyai aktivitas sebagai penangkap radikal hidroksil

dan superoksida serta dapat melindungi lipid membran dari reaksi-reaksi yang

merusak (Robinson, 1995). Flavonoid telah dikenal dan merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

12

kelompok antioksidan polifenol yang mempunyai sifat antioksidan yang amat kuat

mencapai 20 kali sifat antioksidan vitamin E (Sitompul, 2003). Flavonoid

berkhasiat sebagai antiinflamasi, anti alergi, anti thrombolik, vasoprotektif sebagai

penghambat promotor tumor dan untuk proteksi pada mukosa saluran cerna atau

gastrik. Efek-efek tersebut berhubungan dengan pengaruh flavonoid pada

metabolisme asam arakhidonat (Evans, 2002).

Secara individual, kelarutan senyawa flavonoid sangat bermacam-macam

sesuai dengan golongan dan substitusi yang terjadi. Flavonoid umumnya larut

dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Harborne, 1984). Flavonoid

terdapat dalam bentuk bebas sebagai aglikon maupun terikat dengan gula sebagai

glikosida. Adanya gula yang terikat flavonoid cenderung menyebabkan flavonoid

lebih mudah larut dalam air. Dengan demikian glikosida flavonoid larut dalam

polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida,

dimetilformamida dan air. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti

isoflavon, flavonon, flavon, serta flavonol yang termetoksilasi cenderung mudah

larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, etil asetat, dan kloroform (Markham,

1988).

C. Radikal Bebas dan Antioksidan

1. Radikal bebas

Radikal bebas adalah suatu spesies yang mempunyai jumlah elektron

ganjil atau elektron yang tidak berpasangan tunggal pada lingkaran luarnya.

Elektron tidak berpasangan tersebut menyebabkan instabilasi dan bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

13

reaktif. Radikal bebas akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh

radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi

sel, bahkan kematian sel (Setiati, 2003).

Radikal bebas diproduksi secara eksogen dan secara endogen. Secara

endogen, radikal bebas diproduksi oleh mitokondria, membran plasma,

lisosom, retikulum endoplasma, dan intisel. Sedangkan secara eksogen,

radikal bebas berasal dari asap rokok, polutan radiasi, obat-obatan, dan

pestisida sumber utama reaksi radikal bebas pada mamalia adalah pada rantai

pernafasan, fagositosis, sintesis prostaglandin, sistem sitokrom P-450, reaksi

enzimatik O2, dan radiasi ion (Setiati, 2003). Radikal bebas yang berlebihan

akan menyebabkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan nyeri. Dalam

proses peradangan, radikal bebas terbentuk ketika asam arakhidonat

dikonversikan menjadi peroksida baik melalui jalur siklooksigenase maupun

lipoksigenase. Ketika terjadi kerusakan jaringan organ, jumlah radikal bebas

meningkat seiring dengan peningkatan produksi peroksida, padahal tubuh

memproduksi antioksidan endogen yang terbatas contohnya yaitu superoksida

dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase (GSH Px) yang bekerja

menstabilkan radikal bebas. Apabila jumlah radikal bebas makin banyak,

antioksidan endogen tak mampu lagi melumpuhkannya secara efektif

sehingga harus ada tambahan antioksidan dari luar (eksogen) yang berasal

dari bahan makanan (Sibuea, 2004).

Ada beberapa zat yang dapat mengurangi reaksi radikal bebas dengan

memutuskan rantai reaksi, yaitu antara lain (1) enzim antioksidan (superoksid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

14

dimutase (SOD), katalase, glutation peroksidase, dan SOD mimics), (2) spin

trap, dan (3) komponen yang memutuskan rantai (Setiati, 2003).

2. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dalam kadar lebih rendah dibanding

bahan yang dapat dioksidasi, sangat memperlambat atau menghambat

oksidasi dari bahan tersebut. Secara alamiah tubuh memproduksi antioksidan

yang mampu melindungi sel dari radikal bebas (Sibuea, 2004).

Menurut Setiati (2003), antioksidan dibedakan menjadi antioksidan

eksogen dan antioksidan endogen. Antioksidan endogen atau sering disebut

antioksidan primer terdiri atas enzim-enzim dan berbagai senyawa yang

disintesis dalam tubuh yang bekerja dengan cara mencegah pembentukan

radikal bebas baru. Antioksidan eksogen atau yang dikenal juga sebagai

antioksidan sekunder karena menangkap radikal dan mencegah reaksi

berantai. Contohnya adalah vitamin E (tokoferol), vitamin C (askorbat),

karoten, asam urat bilirubin, dan albumin. Selain itu terdapat juga antioksidan

tersier yang memperbaiki kerusakan biomolekuler yang disebabkan oleh

radikal bebas, contohnya enzim yang memperbaiki DNA dan metionin

sulfoksida reduktase.

Flavonoid telah dikenal dan merupakan suatu kelompok antioksidan

polifenol yang banyak terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan beberapa

minuman seperti teh hijau dan anggur merah. Di dalam keluarga polifenol,

flavonoid ternyata mempunyai sifat antioksidan yang amat kuat yang

mencapai 20 kali sifat antioksidan vitamin E (Sitompul, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

15

Secara umum dapat dikatakan bahwa senyawa turunan flavonoid

mampu memberikan efek antioksidan antara lain karena adanya gugus fenolik

dalam struktur molekulnya. Ketika senyawa-senyawa ini bereaksi dengan

radikal bebas maka terbentuk radikal baru yang distabilisasi oleh efek

resonanasi inti aromatik (Hertiani, 2000).

D. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia

nabati dengan air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90°C.

Penyarian dengan cara infundasi menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah

tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh tidak bisa

disimpan lebih dari 24 jam (Anonim, 1995).

Pembuatan infusa sebagai berikut :

1. Simplisia dengan derajat halus yang sesuai (diayak menggunakan ayakan

dengan jumlah lubang tiap inchi adalah 35) dicampur dengan air secukupnya,

panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai

90˚C, sambil sesekali diaduk.

2. Pada saat masih panas campuran tersebut diserkai melalui kain katun.

Selanjutnya ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas sampai

diperoleh volume infus yang dikehendaki. Apabila simplisia mengandung

minyak atsiri maka campuran tersebut diserkai dalam keadaan dingin

(Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

16

3. Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah,

infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan

menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut

digunakan sejumlah yang tertera :

a. Kulit kina : 6 bagian.

b. Daun digitalis : ½ bagian.

c. Akar ipeka : ½ bagian.

d. Daun kumis kucing : ½ bagian.

e. Sekale kornutum : 3 bagian.

f. Daun sena : 4 bagian.

g. Rimpang temulawak : 4 bagian.

(Anonim, 1995).

E. Nyeri

Nyeri merupakan respon langsung terhadap kejadian atau peristiwa yang

tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, seperti, luka,

inflamasi, atau kanker (Rang dkk., 2003).

Nyeri dapat dibedakan berdasarkan waktu timbulnya nyeri yaitu: nyeri

akut dan nyeri kronik (Anonim, 2001). Nyeri akut dengan kecepatan penjalaran

antara 6-30 meter per detik biasanya memiliki sebuah penyebab yang dapat

ditegaskan dan sering kali berfungsi sebagai perlindungan yang bertindak sebagai

peringatan dari ancaman luar atau kegagalan dalam tubuh. Nyeri kronik dengan

kecepatan penjalaran antara 0,5-2 meter per detik sering kali tidak menandakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

17

bahaya yang segera menimbulkan pencegahan dan pasien mungkin tidak

mengartikan nyeri tersebut sebagai penyakit serius (Greene dan Harris, 2000).

Nyeri berdasarkan sumbernya dapat dikategorikan menjadi nyeri somatik

dan nyeri viseral. Jika nyeri somatik muncul dari kulit, dinamakan nyeri

superfisial. Jika nyeri itu berasal dari otot, sendi, atau jaringan connective, disebut

nyeri dalam. Nyeri viseral muncul dari organ dalam dan berbeda bermakna

dengan nyeri somatik (Anonim, 2001).

Dalam kondisi normal, nyeri berkaitan dengan aktivitas listrik pada

serabut saraf aferen utama dengan diameter kecil sari saraf perifer. Ujung saraf

sensoris pada jaringan perifer diaktifkan oleh berbagai macam rangsangan

(mekanik, suhu, kimia). Berdasarkan rekaman aktivitas pada serabut aferen

menunjukkan bahwa rangsang yang cukup untuk merangsang serabut aferen

tersebut menumbulkan sensasi nyeri. Banyak dari serabut ini adalah serabut C tak

bemielin dengan kecepatan konduksi yang rendah dimana grup ini dikenal sebagai

nosiseptor C-polimodal. Lainnya adalah serabut bermielin (Aδ) yang menginduksi

lebih cepat tetapi merespon rangsang perifer yang hampir sama. Nosiseptor

polimodal (PMN) merupakan saraf sensorik utama di perifer yang memberikan

respon terhadap rangsang bahaya. Sebagian besar adalah serabut C tak bermielin

dengan ujung-ujungnya yang merespon terhadap rangsang suhu, mekanik, dan

kimia. Zat-zat kimia yang memiliki aksi di PMN dan menimbulkan nyeri meliputi

bradikinin, proton, adenosin tripfosfat (ATP) dan vanilloid. Polimoidal nosiseptor

(PMN) sendiri disensitisasi oleh prostaglandin, hal ini dapat menjelaskan

mengenai aktivitas analgesik dari obat-obat mirip aspirin (Rang dkk., 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

18

Berbagai metabolit dan senyawa dilepaskan dari sel-sel yang terluka, atau

terinflamasi, termasuk 5-HT, histamin, asam laktat, ATP dan K+ dimana banyak

yang mempengaruhi terminal-terminal saraf nosiseptik. Eikosanoid merupakan

hasil pembentukkan dari fosfolipid. Mereka termasuk dalam kontrol dari berbagai

proses fisiologis serta merupakan mediator dan modulator utama dari reaksi

inflamasi. Asam arakidonat ditemukan teresterifikasi dalam fosfolipid. Eikosanoid

yang terpenting adalah prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien, walau derivat

lain seperti lipoksin juga dihasilkan (Rang dkk., 2003). Pembentukkan mediator

derivat fosfolipid dapat dilihat pada Gambar 2.

Prostaglandin merupakan mediator yang dihasilkan dari perombakan asam

arakidonat melalui jalur siklooksigenase. Prostaglandin tidak menyebabkan nyeri

secara langsung tetapi meningkatkan efek penyebab nyeri dari agen lain secara

kuat seperti bradikinin atau 5-HT. Bradikinin merupakan senyawa penyebab nyeri

yang poten, beraksi sebagian dikarenakan lepasnya prostaglandin yang sangat

kuat meningkatkan aksi langsung bradikinin pada terminal-terminal saraf (Rang

dkk., 2003).

Tiga kelompok utama reseptor kulit yang telah diidentifikasi adalah :

1. Mekanoreseptor (mendeteksi sentuhan ringan)

2. Termoreseptor (mendeteksi panas)

3. Nosiseptor (mendeteksi luka dan rangsang bahaya) (Greene dan Harris, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

19

Gambar 2. Pembentukkan mediator-mediator nyeri (Rang dkk., 2003)

Keterangan : = menghambat = membentuk NSAID = Non Steroid Anti Inflammatory Drug PAF = Platelet Activating Factor

Sebagian besar reseptor pada kulit memiliki struktur khusus yang

merupakan ujung saraf bebas yang sederhana di perifer. Tiga tipe serabut saraf

yang terlibat dalam transmisi nyeri :

1. Serabut A-β : berukuran besar, bermielin, cepat dalam menyalurkan impuls

(30-100 m/detik), memiliki ambang nyeri yang rendah dan merespon terhadap

sentuhan ringan.

Gangguan membran sel

Fosfolipida

Asam arakhidonat

Lyso-glyseril fosforilkolin

PAF

leukotrien prostaglandin tromboksan prostasiklin

Vasodilatasi, kemotaksis Penghambat

lipoksigenase Contoh: zileutin

NSAID

Rangsangan

Antagonis PAF

Contoh: lexipafant

Lipooksigenase

siklooksigenase

Fosfolipase A2

Glukokortikoid (menginduksi terbentuknya

lipocortin)

mediator nyeri

nyeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

20

2. Serabut A-δ : berukuran kecil, bermielin tipis, dan memiliki kecapatan

konduksi yang lebih rendah (6-30 m/detik). Serabut ini merespon terhadap

tekanan, panas, zat kimia, dan memberi reaksi terhadap nyeri yang tajam, serta

menimbulkan refleks penarikan diri atau gerakan cepat lainnya.

3. Serabut C : berukuran kecil, tidak bermielin, dan memiliki kecepatan konduksi

yang lambat (1-1,25 m/detik). Serabut ini merespon terhadap seluruh jenis

rangsang bahaya dan mentransmisikan nyeri yang lambat dan tumpul (Greene

dan Harris, 2000).

Gambar 3. Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari sumsum tulang belakang (Rang dkk, 2003)

Langkah pertama untuk mencapai sensasi nyeri adalah rangsangan pada

ujung-ujung saraf bebas yang dikenal sebagai nosiseptor. Mekanisme rangsang

tersebut melepaskan bradikinin, K+, prostaglandin, histamin, leukotrien, serotonin,

dan substansi P (diantara yang lainnya) yang mensensitisasi/mengaktivasi

nosiseptor. Aktivasi reseptor menimbulkan aksi potensial yang ditransmisikan

Mechanoreceptor

Mechanoreceptor

Nociceptor

Nociceptor Thermoreceptor

Mechanoreceptor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

21

sepanjang serabut saraf aferen menuju sumsum tulang belakang. Transmisi

nociceptive terjadi pada serabut saraf Aδ dan C aferen. Rangsangan pada serabut

Aδ yang bermielin dan berdiameter luas membawa nyeri yang tajam dan

terlokalisasi, sebagaimana rangsang pada serabut yang tidak bermielin dan

berdiameter kecil menghasilkan nyeri yang lemah dan tidak terlokalisasi

(Baumann, 2005).

Noksius atau rangsang bahaya yang melewati ambang batas nyeri

menimbulkan aktivasi dalam serabut nosiseptor. Nosiseptor banyak terdapat

dalam serabut C. Aktivitas yang berupa impuls diteruskan menuju sistem saraf

pusat dan menyebabkan eksitasi neuron sehingga menimbulkan nyeri. Aktivasi

serabut C memicu pelepasan Calcitonin gene-related peptide (CGRP). Pada

jaringan inflamasi akan dilepaskan Neuron Growth Factor (NGF) dan mediator

lain seperti bradikinin, serotonin, prostaglandin, dan lain-lain. Penghambatan pada

tahap eksitasi oleh analgetika opioid, enkefalin, GABA, aktivasi jalur

penghambatan menurun menyebabkan aktivitas analgesik pusat. Analgetika

perifer dan NSAID bekerja menghambat pada pelepasan mediator (Rang dkk.,

2003).

Faktor pertumbuhan neuron atau neuron growth factor (NGF) merupakan

mediator mirip sitokinin yang dihasilkan oleh jaringan di perifer terutama pada

jaringan yang mengalami peradangan dan beraksi secara spesifik pada serabut

saraf aferen serta meningkatkan kemosensitifitas dan kandungan senyawa peptida.

Senyawa peptida dilepaskan di pusat dan di perifer sebagai mediator yang

berperan penting dalam terjadinya nyeri (Rang dkk, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

22

Gambar 4. Mekanisme Nyeri (Rang dkk, 2003)

Keterangan : = menginduksi

= menghambat BK = Bradikinin 5-HT = 5-Hidroksi triptamin (serotonin) SP = Substansi P PG = Prostaglandin NGF = Neuron Growth Factor (faktor pertumbuhan neuron) CGRP = Calcitonin gene-related peptide NA = Nor Adrenalin GABA = asam γ-aminobutirat

Penghilangan rasa nyeri dapat berpengaruh dimana saja sepanjang jalur

nyeri, yaitu pad jalur yang melibatkan persepsi atau reaksi terhadap nyeri.

Persepsi merupakan kesadaran terhadap adanya nyeri. Hal ini tidak tergantung

pada kondisi kesadaran tetapi tergantung pada jalur aferen yang sempurna pada

reseptor, saraf sensori yang menghantarkan impuls ke otak dan talamus dimana

persepsi terjadi. Jika sebuah obat bertindak pada poin manapun sepanjang jalur ini

dan menghambat tranfer informasi ke otak maka nyeri tidak teramati. Reaksi

terhadap nyeri merupakan pengalaman nyeri dan merupakan fenomena yang lebih

+__

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

23

kompleks yang membutuhkan kesadaran dan kejadian tingkat tinggi pada otak

yaitu korteks. Obat dapat menghilangkan nyeri dengan mengubah respon terhadap

nyeri. Penggunaan agen-agen penghilang kegelisahan, disebut obat penenang,

dapat menurunkan tingkat reaksi terhadap nyeri (Levine, 1978).

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri,

diantaranya :

1. Menghilangkan penyebabnya : perbaikan atau pencabutan gigi yang sakit,

netralisasi asam lambung pada peptic ulcer.

2. Menggunakan pengukuran fisik : penggunaan panas, dingin, atau tekanan pada

bagian yang sakit.

3. Mengalihkan perhatian dari rangsangan nyeri : penggunaan rangsang

audiovisual seperti musik, suara aliran air terjun pada proses operasi gigi.

4. Hipnotis.

5. Menggunakan obat-obatan termasuk senyawa farmakologi inaktif seperti

plasebo (Levine, 1978).

F. Analgetik

Analgetik adalah obat atau senyawa yang bertujuan untuk mengurangi atau

melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Secara umum analgetik

dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu analgetik opioid (narkotik) dan analgetik

non-opioid (non-narkotik) (Anonim, 2000).

1. Analgetik narkotik

Golongan ini terdiri atas zat-zat yang menghalangi nyeri yang sangat

kuat dengan titik kerja yang terletak pada sistem saraf pusat. Senyawa-senyawa

tersebut pada umumnya mengurangi kesadaran (bersifat meredakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

24

menidurkan), menimbulkan perasaan nyaman (euforia), menyebabkan

toleransi, kebiasaan (habituasi), ketergantungan fisik dan psikis (ketagihan)

bila pengobatan dirutinkan (Tjay dan Rahardja, 2002). Mekanisme kerja

golongan ini adalah dengan cara pengikatan obat dengan sisi reseptor khas

pada sel dalam otak dan spinal. Kelebihan dosis dapat mengakibatkan kematian

karena terjadi depresi pernafasan (Siswandono dan Soekardjo, 1995).

Golongan ini secara kimia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Alkaloida candu alamiah dan sintesis : morfin dan kodein, heroin dan

hidromorfon, hidrokodon dan dionin.

b. Pengganti-pengganti morfin : petidin dan turunannya (fentanil dan

sulfotanil), metadon dan turunannya (dekstromeramida, bezitramida,

piritramida, dan d-propoksifen) (Tjay dan Rahardja, 2002).

2. Analgetik non narkotika

Golongan ini juga disebut analgetik perifer, karena efeknya tidak

mempengaruhi sistem saraf pusat, tidak menurunkan kesadaran serta tidak

menyebabkan ketagihan (Tjay dan Rahardja, 2002). Obat golongan ini

digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan sampai moderat, untuk

menurunkan suhu badan dalam keadaan panas yang tinggi dan sebagai

antiradang untuk pengobatan rematik. Analgetik digunakan untuk pengobatan

simptomatik, yaitu hanya meringankan gejala penyakit, tidak menyembuhkan

atau menghilangkan penyebab penyakit. Mekanisme golongan ini dengan cara

menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf pusat

yang mengkatalisis biosintesis prostaglandin seperti siklooksigenase, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

25

mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit

(Siswandono dan Soekardjo, 1995). Tjay dan Rahardja (2002) membagi

golongan analgetik ini menjadi 4 kelompok :

a. Golongan Salisilat : natrium salisilat, asetosal, salisil amida dan benorilat

b. Turunan p-aminofenol : fanasetin dan parasetamol

c. Turunan Pirozolon : antipirin, aminofenazon, dipiron, fenilbutazon

d. Turunan Antranilat : glafini, asam mefenamat, dan asam diflumiaat

G. Parasetamol

Gambar 5. Struktur molekul Parasetamol (Anonim, 1995)

Parasetamol berbentuk hablur putih; tidak berbau; dan rasa agak pahit.

Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N. Selain itu

parasetamol mudah larut dalam etanol (Anonim, 1995).

Parasetamol adalah metabolit aktif dari phenacetin yang bertanggung

jawab akan efek analgesiknya. Parasetamol adalah penghambat prostaglandin

lemah dalam jaringan perifer dan tidak memiliki efek antiinflamasi yang

signifikan (Katzung, 2002).

Parasetamol berkhasiat sebagai analgetik dan antipiretik, tetapi tidak

antiradang. Dewasa ini parasetamol dianggap sebagai zat nyeri yang paling aman,

juga untuk swamedikasi. Parasetamol diberikan secara peroral dengan dosis

dewasa 0,5-1,0 gram, maksimum 4 gram/hari, pada penggunaan kronis maksimal

OH

NHCOCH3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

26

2,5 gram/hari. Resorpsinya dari usus cepat dan tuntas. Dalam hati diuraikan

menjadi metabolit-metabolit toksis yang diekskresikan kemih dengan konjugat

glukuronida dan sulfat. Waktu paruh parasetamol adalah 1-4 jam (Tjay dan

Rahardja, 2002).

H. Metode Pengujian Efek Analgetik

Pengujian analgetik dapat dilakukan secara in vivo maupun secara in vitro.

Pengujian analgetik secara in vitro secara umum dikaitkan dengan ikatan senyawa

dengan reseptor yang berhubungan dengan rangsang nyeri sedangkan pengujian

secara in vivo berkaitan dengan kemampuan suatu senyawa dalam menurunkan

reaksi hewan uji terhadap rangsang nyeri.

Metode-metode pengujian aktivitas analgetik secara in vivo dilakukan

dengan menilai kemampuan zat uji untuk menekan atau menghilangkan rasa nyeri

yang diinduksi pada hewan uji (mencit, tikus, marmot), yang meliputi induksi

secara mekanik, termik, elektrik dan secara kimia (Anonim, 1991).

Turner (1965) membagi metode pengujian daya analgetik menjadi dua,

yaitu berdasarkan jenis analgetiknya. Masing-masing metode tersebut antara lain :

1. Golongan analgetik narkotika

Analgetik narkotika adalah analgetik dengan mekanisme kerja sentral.

Metode penapisan aktivitas analgetik untuk analgetik narkotika antara lain

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

27

a. Metode jepitan ekor

Sekelompok mencit disuntik dengan senyawa uji dengan dosis

tertentu secara subkutan (s.c.) atau intravena (i.v.). Tiga puluh menit

kemudian, jepitan dipasang pada pangkal ekor mencit selama 30 detik.

Mencit yang tidak diberi senyawa uji akan berusaha melepaskan diri dari

kekangan tersebut, tetapi mencit yang diberi analgetik akan mengabaikan

kekangan tersebut. Dalam rentang waktu tertentu jepitan dipasang

kembali. Respon positif yang menunjukkan adanya efek analgetik apabila

tidak ada usaha untuk melepaskan jepitan selama 15 detik pada tiga kali

pengamatan.

b. Metode rangsang panas

Hewan percobaan ditempatkan diatas lempeng panas dengan suhu

50oC sampai 55oC sebagai rangsang nyeri. Alat untuk uji ini dilengkapi

dengan penangas yang berisi campuran sama banyak aseton dan etil

format yang mendidih. Mencit yang sudah diberi senyawa uji secara

subkutan atau peroral, diletakkan pada hot plate yang sudah dipersiapkan.

Reaksi mencit adalah menjilat kaki depan, kaki belakang lalu meloncat.

Selang waktu antara pemberian rangsang nyeri dan terjadinya respon,

disebut waktu reaksi. Waktu reaksi dapat diperpanjang oleh obat-obat

analgetik. Perpanjangan waktu reaksi selanjutnya dapat dijadikan sebagai

ukuran dalam mengevaluasi aktivitas analgetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

28

c. Metode pengukuran tekanan

Metode ini menggunakan suatu alat untuk mengukur tekanan yang

diberikan pada ekor tikus secara seragam. Alat tersebut terdiri dari 2

syringe yang dihubungkan ujung dengan ujungnya yang bersifat elastis,

fleksibel, dan pipa plastik yang diisi dengan cairan. Sisa pipa dihubungkan

dengan manometer. Syringe yang pertama diletakkan secara vertikal

dengan ujung menghadap ke atas. Ekor tikus diletakkan di bawah

penghisap syringe. Ketika tekanan diberikan pada penghisap dari syringe

yang kedua, tekanan ini akan berhubungan dengan sistem hidrolik pada

syringe yang pertama kemudian dengan ekor tikus. Tekanan yang sama

pada syringe yang kedua akan meningkatkan tekanan pada ekor tikus.

Manometer akan membaca ketika tikus memberikan respon. Respon tikus

yang pertama adalah meronta kemudian akan mengeluarkan suara

(mencicit) tanda kesakitan.

d. Metode potensi petidin

Metode ini kurang baik, karena dibutuhkan hewan uji dalam

jumlah besar, tetapi dapat digunakan untuk uji sedatif. Tiap kelompok

tikus terdiri dari 20 ekor, setengah kelompok dibagi menjadi 3 kelompok

kecil dan diberi petidin dengan dosis berturut-turut yaitu 2, 4, dan 8 mg/kg.

Setengah kelompok dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok petidin

dan senyawa uji dengan dosis 25% dari LD50. Persen proteksi dihitung

dengan bantuan metode rangsang panas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

29

e. Metode antagonis nalorfin

Uji analgetik dengan metode ini bertujuan untuk menunjukkan aksi

obat-obat seperti morfin. Nalorfin memiliki kemampuan untuk

meniadakan aksi dari morfin. Hewan uji yang biasa digunakan dalam

metode ini adalah tikus, mencit, dan anjing. Hewan uji diberi obat dengan

dosis toksik kemudian segera diikuti pemberian nalorfin (0,5-

10,0mg/kgBB) intravena. Sebuah obat yaitu piritramid dapat menyebabkan

respon seperti hilangnya refleks korneal dan refleks bradipnea. Efek

tersebut dapat dilawan setelah 1 menit pemberian nalorfin 1,25 mg/kgBB

yang disuntikkan intravena. Teori menyebutkan bahwa nalorfin dapat

menggantikan ikatan morfin dengan reseptornya.

f. Metode kejang oksitosin.

Oksitosin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari

posterior, dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga menimbulkan

kejang pada tikus. Respon kejang meliputi kontraksi abdominal sehingga

menarik pinggang dan kaki belakang. Respon kejang dapat diatasi dengan

pemberian morfin atau turunannya. Tikus betina diberi estrogen dengan

menanam atau memasukkan 15 mg pelet dietilstilbestrol secara subkutan

pada paha tikus. Setelah 10 minggu hewan uji siap diuji analgesik.

Senyawa yang akan diuji diberikan 15 menit secara subkutan sebelum

diberi oksitosin secara intraperitoneal. Penurunan kejang dapat teramati

dan ED50 dapat diperkirakan. Selain morfin senyawa analgetik yang bisa

diuji dengan metode ini adalah heroin, metadon, kodein, meperidin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

30

g. Metode pencelupan air panas.

Sepuluh tikus disuntik intraperitoneal dengan senyawa uji,

kemudian ekor tikus dicelupkan dalam air panas (suhu 58oC). Respon tikus

dilihat dari hentakan ekornya dari air panas.

2. Golongan analgetik nonnarkotika

Analgetik nonnarkotika yang mekanisme kerjanya secara perifer.

Metode penapisan analgetik untuk analgetik nonnarkotika antara lain sebagai

berikut :

a. Metode rangsang kimia.

Didalam metode ini, rasa nyeri yang timbul berasal dari rangsang

kimia yang disebabkan oleh zat kimia yaitu fenilbenzokuinon dan asam

asetat yang disuntikkan pada hewan uji secara peritoneal. Metode ini

cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa analgetik yang mempunyai

efek analgetik lemah. Selain peka metode ini juga sederhana, dan

reproduksibel. Akan tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu hasilnya

tidak spesifik karena senyawa-senyawa selain analgetik seperti obat

antihistamin juga memberikan reaksi positif. Pemberian analgetik akan

mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sehingga jumlah geliat yang

terjadi berkurang sampai tidak terjadi geliat sama sekali. Hal ini

tergantung pada efek analgetik dari senyawa yang digunakan.

Untuk uji efek analgetik jenis ini senyawa pembanding yang

digunakan biasanya adalah analgetik nonnarkotika seperti asetosal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

31

parasetamol, dan sebagainya. Perhitungan persen penghambatan terhadap

geliat mengikuti persamaan sebagai berikut:

% penghambatan terhadap geliat = 100 – [(P/K) ×100]

Keterangan: P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian obat yang ditetapkan K = jumlah rata-rata geliat hewan uji kelompok kontrol

b. Metode pedodolometer

Metode ini menggunakan aliran listrik untuk mengukur besarnya

efek analgetik. Alas kandang tikus terbuat dari kepingan metal yang bisa

mengalirkan listrik. Tikus diletakkan pada kandang tersebut kemudian

dialiri listrik. Respon ditandai dengan teriakan dari tikus tersebut.

Pengukuran dilakukan setiap 10 menit selama 1 jam.

c. Metode rektodolometer.

Tikus diletakkan dalam kandang yang dibuat khusus dengan alas

tembaga yang dihubungkan dengan sebuah penginduksi yang berupa

gulungan. Ujung lain dari gulungan tersebut kemudian dihubung dengan

silinder elektroda tembaga. Sebuah voltmeter yang sensitif untuk

mengubah 0,1 volt dihubungkan dengan konduktor yang berada di atas

gulungan. Tegangan yang sering digunakan untuk menimbulkan teriakan

mencit adalah 1 sampai 2 volt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

32

I. Landasan Teori

Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan

(Tjay dan Rahardja, 2002). Hampir sebagian besar penyakit memberi gejala nyeri

yang dimanifestasikan dalam bentuk rasa sakit pada organ atau jaringan tubuh

(Anonim, 1991).

Salah satu penyebab kerusakan jaringan (nyeri) adalah adanya reaksi

radikal bebas berlebih di dalam jaringan tubuh. Reaksi radikal bebas

menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel. Salah satu

zat yang dapat mengurangi reaksi radikal berlebih adalah antioksidan (Setiati,

2003). Flavonoid telah dikenal dan merupakan suatu kelompok antioksidan

polifenol yang mempunyai sifat antioksidan yang amat kuat mencapai 20 kali sifat

antioksidan vitamin E (Sitompul, 2003). Flavonoid yang memiliki aktivitas

antioksidan mampu menangkap radikal bebas berlebih yang dilepaskan ketika

terjadi kerusakan sehingga akan mengurangi terjadi kerusakan jaringan yang dapat

menimbulkan nyeri.

Kandungan kimia tumbuhan kepel pada bagian daun adalah flavonoid

dan polifenol (Hutapea, 1994). Sutomo (2003) dan Supriyatna (2007) juga

melaporkan adanya flavonoid pada daun kepel. Sunarni (2006) berhasil

mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid golongan flavon yang

memiliki aktivitas antioksidan pada daun kepel.

Flavonoid umumnya larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol

70% (Harborne, 1984). Maka dengan adanya infusa daun kepel diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

33

senyawa aktif yang terkandung dalam daun kepel, yaitu flavonoid yang memiliki

aktivitas antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas berlebih sehingga

tidak akan terjadi kerusakan jaringan yang dapat menimbulkan nyeri dapat tersari

dengan baik dan dapat memberi efek analgetik.

J. Hipotesis

Infusa daun kepel memiliki efek analgetik terhadap mencit putih betina

melalui metode rangsang kimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

F. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian Uji Analgetik Infusa Daun Kepel pada Mencit Putih Betina

Swiss dengan Metode Rangsang Kimia termasuk penelitian eksperimental murni

dengan rancangan acak lengkap pola satu arah.

G. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel utama

1) variabel bebas : dosis infusa daun kepel.

2) variabel tergantung : prosentase efek analgetik infusa daun kepel

terhadap mencit putih betina.

b. Variabel pengacau terkendali :

1) Galur hewan uji, yaitu mencit dengan galur Swiss.

2) Jenis kelamin hewan uji, yaitu mencit betina.

3) Umur hewan uji, yaitu antara 2-3 bulan.

4) Berat badan hewan uji, yaitu antara 20-30 gram.

5) Asal bahan uji, yaitu dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Karanganyar, Jawa

Tengah.

6) Pembuatan infusa daun kepel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

35

c. variabel pengacau tak terkendali:

1) Ketahanan mencit adalah kemampuan individu mencit dalam menahan

rasa sakit.

2) Kemampuan absorpsi mencit adalah kemampuan absorpsi infusa daun

kepel oleh individu mencit.

3) Keadaan patofisiologis mencit.

2. Definisi Operasional

a. Dosis infusa daun kepel adalah dosis yang diperoleh dengan cara mencari

konsentrasi maksimum infusa daun kepel, sehingga didapat dosis

maksimum. Kemudian dibuat empat peringkat dosis dengan mengalikan

suatu bilangan tertentu sehingga didapat suatu deret ukur.

b. Efek analgetik adalah kemampuan suatu zat untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri dengan/tanpa menghilangkan kesadaran.

c. Metode induksi secara rangsang kimia adalah metode yang digunakan

untuk mengukur efek analgesik zat uji terhadap subyek uji dengan cara

memberi rangsang nyeri dengan pemberian zat kimia tertentu.

H. Bahan Penelitian

1. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa mencit putih betina,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan, yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

36

Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Bahan Uji

Bahan uji yang digunakan berupa daun kepel (Stelecocarpus burahol Hook.f.

& Thams.) yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa

Tengah.

3. Bahan Kimia

a. Parasetamol : berupa serbuk hablur berwarna putih; tidak berbau dan rasa

sedikit pahit; larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N dan juga

mudah larut dalam etanol, diproduksi dan diperoleh dari Brataco Chemica

Yogyakarta dengan kualitas farmasetis.

b. Asam asetat : berupa cairan jernih; tidak berwarna; bau khas, tajam jika

diencerkan dengan air; rasa asam, diproduksi oleh Merck dengan kualitas

teknis, diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

c. Akuades diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

I. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Alat Pembuatan infusa

a. Seperangkat alat gelas berupa bekker glass, gelas ukur, labu ukur, pipet

tetes, dan pengaduk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

37

b. Kompor Listrik merek Mettler Toledo.

c. Panci infusa.

d. Kain flanel.

2. Alat Uji Geliat

a. Kotak kaca tempat pengamatan geliat.

b. Stopwatch.

c. Spuit injeksi peroral ukuran 1 ml (Terumo).

d. Spuit injeksi ukuran 1 ml (Terumo).

3. Lain-lain

a. Neraca merek Mettler Toledo.

b. Neraca analitik merek Mettler Toledo.

J. Tata Cara Penelitian

Penelitian ini dilakukan menurut tata cara sebagai berikut:

1. Pengumpulan bahan

a. Bahan uji yang digunakan yaitu daun kepel yang diperoleh dan telah

didetermiasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

b. Bahan kimia yang digunakan yaitu: parasetamol yang diproduksi dan

diperoleh dari Brataco Chemica, Yogyakarta. Asam asetat yang diproduksi

oleh Merck diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Akuades yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

38

Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Pemilihan hewan uji

Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih betina galur Swiss, berat

20-30 gram, umur 2-3 bulan. Semua hewan uji dipelihara dengan kondisi

perlakuan yang sama meliputi: pakan, minum, kandang, dan alasnya. Sebelum

digunakan dalam percobaan, semua hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu

dengan kondisi yang sama. Bila akan digunakan dalam perlakuan, hewan uji

dipuasakan terlebih dahulu selama ± 18-22 jam tanpa diberi makan, tetapi

tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk mengurangi variasi akibat adanya

makanan.

3. Penetapan kriteria geliat

Respon yang diamati pada uji analgetik ini berupa geliat. Kriteria geliat

perlu ditetapkan untuk mendapatkan geliat yang hampir sama. Pedoman

gerakan mencit yang dianggap sebagai geliat adalah apabila mencit menarik

kedua kaki ke belakang dengan mengempiskan perutnya sehingga permukaan

perut menempel pada alas tempat berpijak mencit itu, yaitu alas pada kotak

kaca tempat pengamatan.

4. Pembuatan Sediaan Uji

4.1 Pembuatan infusa daun kepel

Infusa daun kepel dibuat dengan menyari 10 gram serbuk daun kepel

dengan 100 ml akuadest selama 15 menit terhitung mulai suhu 90˚C sambil

sesekali diaduk kemudian diserkai selagi panas melalui kain flanel. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

39

penelitian ini infusa yang digunakan adalah 4 peringkat dosis serta 2 dosis

yang digunakan dalam uji pendahuluan, sehingga dalam penggunaannya

dilakukan pengenceran dari konsentrasi infusa awal, yaitu 100%.

a. Untuk uji pendahuluan

Dosis yang digunakan 3333,33 mg/kgBB dan 2777,78 mg/kgBB.

Dasar penetapan dosis yaitu : bobot tertinggi mencit, pemberian cairan per

oral maksimal yaitu 1 ml, dimulai dari dosis maksimum, mengikuti

ketentuan konsentrasi infusa menurut Farmakope Indonesia IV, serta

menurut acuan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian tentang aktivitas

antiinflamasi daun kepel.

Penetapan dosis tertinggi infusa daun kepel:

V x C = BB x D

Volume Pemberian x Konsentrasi = Berat Badan x Dosis

1ml x 100% = 0,03 kgBB x Dosis

Dosis = KgBB

mlx

03,0

1%100

= 3333,33 mg/kgBB

Dosis yang satunya diperoleh dengan menurunkan dosisnya 1,2 kali dari

dosis tertinggi, yaitu 3333,33 mg/kgBB sehingga diperoleh dosis sebesar

2777,78 mg/kgBB.

Untuk dosis 3333,33 mg/kgBB, konsentrasi infusa = 100%, sehingga

untuk dosis 2777,78 mg/kgBB, konsentrasi infusa :

%33,83%10033,333378,2777

== xkgBB

mgkgBB

mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

40

Pembuatan infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB yaitu sebagai

berikut :

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 100% = 25 ml x 83,33%

V1 = %100

%33,8325 xml

V1 = 20,83 ml

Dari volume yang diambil, yaitu 20,83 ml kemudian dimasukkan ke labu

ukur 25 ml, dan ditambah akuades hingga batas tanda.

b. Untuk uji efek analgetik kelompok perlakuan

Dosis yang digunakan 2777,78 mg/kgBB; 1851, 85 mg/kgBB; 1234,57

mg/kgBB; dan 823,05 mg/kgBB. Untuk dosis 2777,78 mg/kgBB

perhitungan konsentrasi dan pembuatannya seperti pada uji pendahuluan,

sedangkan untuk ke – 3 dosis yang lain, perhitungan konsentrasi dan

pembuatannya adalah sebagai berikut:

1) Dosis 1851, 85 mg/kgBB, perhitungan konsentrasi infusa :

%56,55%10033,333385,1851

=xkgBB

mgkgBB

mg

Pembuatan infusa daun kepel dosis 1851, 85 mg/kgBB :

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 100% = 25 ml x 55,56%

V1 = %100

%56,5525 xml

V1 = 13,89 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

41

Dari volume yang diambil, yaitu 13,89 ml kemudian dimasukkan ke labu

ukur 25 ml, dan ditambah akuades hingga batas tanda.

2) Dosis 1234, 57 mg/kgBB, perhitungan konsentrasi infusa :

%04,37%10033,333357,1234

=xkgBB

mgkgBB

mg

Pembuatan infusa daun kepel dosis 1234, 57 mg/kgBB:

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 100% = 25 ml x 37,04%

V1 = %100

%04,3725 xml

V1 = 9,26 ml

Dari volume yang diambil, yaitu 9,26 ml kemudian dimasukkan ke labu

ukur 25 ml, dan ditambah akuades hingga batas tanda.

3) Dosis 823,05 mg/kgBB, perhitungan konsentrasi infusa :

%69,24%10033,3333

05,823=x

kgBBmg

kgBBmg

Pembuatan infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB:

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 100% = 25 ml x 24,69%

V1 = %100

%69,2425 xml

V1 = 6,17 ml

Dari volume yang diambil, yaitu 6,17 ml kemudian dimasukkan ke labu

ukur 25 ml, dan ditambah akuades hingga batas tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

42

4.2 Pembuatan larutan parasetamol

Dosis parasetamol yang lazim digunakan adalah 500 mg. Diketahui

faktor konversi manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit dengan berat

badan 20 gram adalah 0,0026.

Dosis = 500 mg x 0,0026

= 1,3 mg/20 gramBB

= 65 mg/kgBB

Bila dosis dikonversikan ke berat badan manusia Indonesia (50 kg) maka

dosis menjadi kgkg

5070 x 65 mg/70kgBB = 91 mg/kgBB

Perhitungan kebutuhan parasetamol dengan volume pemberian 0,5 ml/20

gramBB mencit adalah sebagai berikut:

Larutan parasetamol dosis 65 mg/kgBB

= 1,30 mg/20 gramBB

= 1,30 mg/0,5 ml

= 2,60 mg/ml

Larutan parasetamol dosis 91 mg/kgBB

= 1,82 mg/20 gramBB

= 1,82 mg/0,5 ml

= 3,64 mg/ml

Parasetamol yang telah ditimbang, dimasukkan dalam labu ukur 100 ml,

ditambah akuadest sampai batas volume.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

43

4.3 Pembuatan larutan asam asetat

Asam asetat yang diujikan dalam penelitian meliputi dosis 100 mg/kg

BB dan 150 mg/kgBB. Maka perhitungan kebutuhan asam asetat dengan

volume pemberian 0,5 ml/20 gramBB mencit adalah sebagai berikut:

Larutan asam asetat dosis 100 mg/kgBB

= 2,0 mg/20 gramBB = 2,0 mg/0,5 ml

= 4,0 mg/ml = 400 mg/100 ml

= 0,4 g/100 ml = 0,4%

Larutan asam asetat 0,4% dibuat dengan cara mengambil asam asetat

glasial pro analisis dengan berat jenis (BJ) 1050 mg/ml sebanyak 0,38 ml

dengan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan

ditambah aquadest hingga 100,0 ml.

Larutan asam asetat dosis 150 mg/kgBB

= 3,0 mg/20 gramBB = 3,0 mg/0,5 ml

= 6,0 mg/ml = 600 mg/100 ml

= 0,6 g/100 ml = 0,6%

Larutan asam asetat 0,6% dibuat dengan cara mengambil asam asetat

glasial pro analisis dengan berat jenis (BJ) 1050 mg/ml sebanyak 0,57 ml

dengan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan

ditambah aquadest hingga 100,0 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

44

5. Uji Pendahuluan

5.1 Penetapan dosis asam asetat

Asam asetat yang digunakan dalam penelitian adalah asam asetat

dengan dua peringkat dosis yaitu 100 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB. Sebanyak

enam ekor hewan uji, mencit putih betina, galur Swiss, berat 20-30 gram,

umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam dibagi ke dalam dua

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit yang diberi

asam asetat secara intraperitonial. Geliat mencit diamati dan dicatat tiap selang

waktu 5 menit selama 60 menit. Kelompok dosis yang menunjukkan geliat

paling baik digunakan sebagai dosis efektif asam asetat, yaitu yang jumlah

geliatnya tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak karena dapat

menyulitkan pengamatan.

5.2 Penetapan kontrol negatif

Penetapan kontrol negatif ini bertujuan untuk mengetahui zat yang tidak

memiliki efek analgesik, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan

dengan zat uji. Sebanyak tiga ekor hewan uji, mencit putih betina, galur Swiss,

berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam diberi

akuades dengan volume pemberian 0,5 ml/20 gramBB mencit, kemudian

mencit diberi asam asetat dengan dosis yang paling efektif, yaitu dosis 100

mg/kgBB secara intraperitonial dengan selang waktu 30 menit. Geliat mencit

diamati dan dicatat tiap selang waktu 5 menit selama 60 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

45

5.3 Penetapan dosis parasetamol

Dalam penelitian ini, parasetamol digunakan sebagai kontrol positif.

Penetapan dosis parasetamol menggunakan dua peringkat dosis, yaitu 65

mg/kgBB dan 91 mg/kgBB. Sebanyak enam ekor mencit dibagi dalam dua

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit putih betina,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22

jam sebelumnya. Tiap- tiap kelompok diberi larutan parasetamol secara

peroral, kemudian mencit diberi asam asetat dengan dosis 100 mg/kgBB

secara intraperitonial dengan selang waktu 30 menit. Geliat mencit diamati

dan dicatat tiap selang waktu 5 menit selama 60 menit. Kelompok dosis yang

menunjukkan geliat paling baik digunakan sebagai dosis efektif parasetamol.

5.4 Penetapan dosis infusa daun kepel

Penetapan dosis infusa daun kepel dilakukan dengan menggunakan 2

peringkat dosis, yaitu dosis 3333,33 mg/kgBB dan 2777,78 mg/kgBB.

Sebanyak enam ekor mencit yang dibagi dalam dua kelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit putih betina, galur Swiss, berat

20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam sebelumnya.

Kemudian tiap mencit diberi infusa daun kepel secara peroral, kemudian

mencit diberi asam asetat dengan dosis 100 mg/kgBB secara intraperitonial

dengan selang waktu 30 menit. Geliat mencit diamati dan dicatat tiap selang

waktu 5 menit selama 60 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

46

5.5 Penetapan selang waktu pemberian asam asetat dan parasetamol

Uji ini bertujuan untuk menentukan selang waktu paling baik antara

waktu pemberian suspensi parasetamol secara peroral dengan waktu

pemberian asam asetat secara intraperitonial. Rentang waktu yang diujikan

adalah 10, 15 dan 30 menit. Sebanyak sembilan ekor mencit putih betina,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22

jam dibagi ke dalam tiga kelompok. Tiap-tiap kelompok diberi larutan

parasetamol dengan dosis yang paling efektif, yaitu dosis 91 mg/kgBB secara

peroral, dengan selang waktu 10, 15, dan 30 menit sebelum pemberian asam

asetat dengan dosis 100 mg/kgBB secara intraperitonial. Geliat mencit diamati

dan dicatat tiap selang waktu 5 menit selama 60 menit. Waktu yang dipilih

adalah waktu yang memberikan jumlah geliat paling sedikit.

5.6 Penetapan selang waktu pemberian asam asetat dan infusa daun kepel

Uji ini bertujuan untuk menentukan selang waktu paling baik antara

waktu pemberian infusa daun kepel secara peroral dengan waktu pemberian

asam asetat secara intraperitonial. Rentang waktu yang diujikan adalah 10, 15

dan 30 menit. Sebanyak sembilan ekor mencit putih betina, galur Swiss, berat

20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam dibagi ke

dalam tiga kelompok. Tiap-tiap kelompok diberi infusa daun kepel dengan

dosis yang paling efektif, yaitu dosis 2777,78 mg/kgBB secara peroral, dengan

selang waktu 10, 15, dan 30 menit sebelum pemberian asam asetat dengan

dosis 100 mg/kgBB secara intraperitonial. Geliat mencit diamati dan dicatat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

47

tiap selang waktu 5 menit selama 60 menit. Waktu yang dipilih adalah waktu

yang memberikan jumlah geliat paling sedikit.

6. Pengujian Efek Analgetik Kelompok Perlakuan

Setelah uji pendahuluan selesai, dilanjutkan dengan uji analgetik yang

didasarkan dari hasil pada uji pendahuluan. Hewan uji dikelompokkan

menjadi enam kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari

tujuh ekor mencit putih betina, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan

yang telah dipuasakan ± 18-22 jam sebelumnya. Uji efek analgetik ini

menggunakan metode rangsang kimia dengan pemberian asam asetat sebagai

rangsang nyeri.

Perlakuan untuk masing-masing kelompok mencit adalah:

a. Kelompok I (Kontrol negatif)

Masing-masing mencit diberi akuades 0,5 ml/20 gramBB peroral, 15

menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB intraperitonial.

b. Kelompok II (Kontrol positif)

Masing-masing mencit diberi parasetamol dosis 91 mg/kgBB peroral,

15 menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB

intraperitonial.

c. Kelompok III

Masing-masing mencit diberi infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB

peroral, 15 menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB

intraperitonial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

48

d. Kelompok IV

Masing-masing mencit diberi infusa daun kepel dosis 1234,57 mg/kgBB

peroral, 15 menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB

intraperitonial.

e. Kelompok V

Masing-masing mencit diberi infusa daun kepel dosis 1851,85 mg/kgBB

peroral, 15 menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB

intraperitonial.

f. Kelompok VI

Masing-masing mencit diberi infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB

peroral, 15 menit kemudian diberi asam asetat dosis 100 mg/kgBB

intraperitonial.

Penentuan efek analgetik atau penghambatan terhadap geliat dilakukan

dengan pengamatan respon nyeri berupa geliat pada hewan uji akibat

pemberian asam asetat. Pengamatan dilakukan tiap selang waktu 5 menit

selama 60 menit.

7. Analisis Data

Analisis hasil dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan

pada semua kelompok perlakuan. Data yang diperoleh berupa jumlah

kumulatif geliat kemudian dihitung persen penghambatan terhadap geliat,

yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

49

% penghambatan terhadap geliat = 100 – [(P/K) ×100]

Keterangan: P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian obat yang ditetapkan K = jumlah rata-rata geliat hewan uji kelompok kontrol

Kemudian dihitung potensi relatif infusa terhadap kontrol positif pada

tiap kelompok perlakuan dengan rumus:

Potensi relatif infusa = % efek analgetik infusa x Dosis parasetamol x 100% terhadap parasetamol % efek analgetik parasetamol Dosis infusa

Data awal dianalisis dengan uji distribusi Kolmogorov-Smirnov. Setelah

diketahui distribusi normal dilanjutkan dengan analisis statistik Anova satu

arah (Oneway Anova). Untuk menguji adanya perbedaan nyata antara

kelompok satu dengan yang lain dilakukan uji LSD dengan taraf kepercayaan

95%. Pada penetapan dosis asam asetat, kontrol negatif, dan perbandingan

efek analgetik antara infusa dengan ekstrak etanol daun kepel digunakan

analisis Independent Samples T-test dengan taraf kepercayaan 95% untuk

mengetahui adanya perbedaan di antara kedua kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tumbuhan Kepel

Determinasi tanaman dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Karanganyar,

Jawa Tengah. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman yang dipakai untuk

penelitian adalah banar tanaman kepel dengan nama ilmiah Stelechocarpus

burahol Hook.f.& Thams.

B. Uji Pendahuluan

Sebelum dilakukan uji efek analgetik daun kepel, dilakukan serangkaian

uji pendahuluan. Uji pendahuluan ini bertujuan untuk menetapkan hal-hal yang

akan dilakukan pada pengujian selanjutnya, yaitu pengujian efek analgetik

sehingga dapat diperoleh data lebih optimal. Pada uji pendahuluan ini digunakan

subyek uji dengan ketentuan yang sama dengan pengujian efek analgetik yaitu

mencit putih betina, galur Swiss, berat 20-30 gram, dan umur 2-3 bulan. Semua

hewan uji dipuasakan terlebih dahulu ± 18-22 jam, tidak diberi pakan tetapi tetap

diberi minum. Tujuan dari pemuasaan ini adalah untuk menghindari variasi karena

faktor makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

51

1. Penetapan Dosis Asam Asetat

Penetapan dosis asam asetat bertujuan untuk mendapatkan dosis asam

asetat efektif yang memberikan geliat paling baik yaitu yang tidak terlalu banyak

karena dapat menyulitkan pengamatan dan juga tidak terlalu sedikit supaya cukup

untuk diamati selama 1 jam.

Pada penetapan dosis asam asetat digunakan dua peringkat dosis yaitu 100

mg/kgBB dan 150 mg/kgBB, dengan volume pemberian yang sama untuk masing-

masing peringkat dosis yaitu 0,5 ml/20 gramBB mencit. Masing-masing dosis

diujikan pada 3 ekor hewan uji dengan rute pemberian intraperitoneal kemudian

respon geliat diamati tiap 5 menit selama 60 menit. Hasil rata-rata jumlah

kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis asam asetat dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis asam asetat

No. Dosis asam asetat (mg/kgBB)

n Jumlah kumulatif geliat (X ± SE)

1 100 3 61,00±4,04 2 150 3 90,33±5,93

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Rata-rata jumlah kumulatif geliat yang muncul pada penetapan dosis

efektif asam asetat dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada

gambar 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

52

Gambar 6. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan dosis asam asetat

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin bertambah dosis asam

asetat maka geliat yang terjadi juga semakin bertambah banyak. Untuk melihat

adanya perbedaan pada kedua kelompok tersebut dilakukan analisis secara

statistik menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan analisis hasil uji-t antara kelompok asam asetat 100 mg/kg

BB dan asam asetat 150 mg/kgBB diperoleh probabilitasnya adalah 0,015

(p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan di antara keduanya.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa asam asetat dosis 100

mg/kgBB sudah dapat memberikan rangsang nyeri yang cukup baik, yaitu

memberikan rata-rata geliat lebih dari 50 geliat dimana geliat yang dihasilkan

pada dosis ini tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Oleh karena itu, asam

asetat dosis 100 mg/kgBB dipilih sebagai rangsang nyeri untuk percobaan

selanjutnya.

0102030405060708090

100

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

100 150

Dosis asam asetat (mg/kgBB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

53

2. Penetapan Kontrol Negatif

Penetapan kontrol negatif bertujuan untuk mengetahui zat pembanding

yang tidak memberikan efek terhadap efek analgetik zat uji. Uji ini juga

bertujuan membuktikan bahwa pelarut yang digunakan benar-benar tidak

memiliki efek farmakologis, khususnya efek analgetik, sehingga jika terdapat

efek analgetik pada zat uji benar-benar merupakan efek dari zat uji. Kontrol

negatif yang digunakan yaitu akuades karena akuades digunakan dalam

pembuatan senyawa uji yang diteliti yaitu infusa daun kepel, sebagai pelarut.

Penetapan ini dilakukan dengan membandingkan jumlah geliat yang timbul

antara kelompok kontrol negatif dan asam asetat 100 mg/kg BB. Tabel II

memperlihatkan perbandingan rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada

penetapan kontrol negatif.

Tabel II. Jumlah kumulatif geliat mencit perbandingan antara kontrol negatif dengan asam asetat 100 mg/kg BB

No. Kelompok n Rata-rata jumlah kumulatif geliat

(X± SE) 1 Kontrol negatif

(akuades+asam asetat 100 mg/kgBB)3 55±1,53

2 Asam asetat 100 mg/kg BB (tanpa akuades)

3 61,00±4,04

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Data di atas juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada

gambar 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

54

Gambar 7. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit perbandingan antara kontrol negatif dengan asam asetat 100 mg/kg BB

Dari data tersebut diatas kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji-t

dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan antara kedua

kelompok di atas.

Berdasarkan hasil analisis uji-t antara kelompok akuades dan asam asetat

100 mg/kg BB diperoleh probabilitasnya adalah 0,237 (p>0,05) yang

menunjukkan tidak adanya perbedaan di antara kedua kelompok tersebut.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian akuades tidak memberikan

efek terhadap efek analgetik.

3. Penetapan Dosis Parasetamol dan Infusa Daun Kepel

Pada penelitian ini, parasetamol digunakan sebagai kontrol positif karena

uji efek analgetik dengan metode rangsang kimia ini termasuk dalam uji golongan

analgetik non-narkotika, sehingga kontrol positif yang digunakan juga harus obat

paten yang mempunyai efek analgetik dan termasuk dalam golongan obat

analgetik non-narkotik. Selain itu dipilih parasetamol juga karena dewasa ini

52

53

54

5556

57

58

59

60

61

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

kontrol negatif Asam asetat 100mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

55

parasetamol dianggap sebagai zat nyeri yang paling aman juga untuk

swamedikasi. Kontrol positif berfungsi sebagai pembanding terhadap kelompok

perlakuan dengan zat uji sehingga dapat diketahui pada dosis berapa zat uji

memiliki efek analgetik yang setara dengan parasetamol yang biasa digunakan

sebagai standar dalam menilai efek obat sejenis. Dalam penelitian ini juga

dilakukan uji penetapan dosis infusa daun kepel yang mana nantinya dosis efektif

yang diperoleh akan digunakan dalam percobaan selanjutnya sebagai dosis dalam

kelompok perlakuan.

Dosis parasetamol yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis

terapi yang biasa digunakan manusia yaitu 500 mg. Pada penetapan dosis

parasetamol, digunakan dua peringkat dosis yang diperoleh dari hasil konversi

manusia (70 kg) ke mencit dan hasil konversi manusia (50 kg) ke mencit.

Sehingga peringkat dosis yang digunakan adalah 65 mg/kgBB dan 91mg/kgBB.

Dosis infusa daun kepel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis

yang diperoleh dari dasar penetapan peringkat yaitu: bobot tertinggi mencit,

pemberian cairan secara per oral maksimal yaitu 1 ml, dimulai dari dosis

maksimum dan mengikuti ketentuan konsentrasi infusa menurut Farmakope

Indonesia IV, serta menurut acuan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian tentang

aktivitas antiinflamasi daun kepel; sehingga dosis maksimum yang digunakan

adalah 3333,33 mg/kgBB dan dosis kedua yang digunakan adalah 2777,78

mg/kgBB yang diperoleh dari menurunkan dosis maksimum sebesar 1,2 kali.

Hasil kumulatif rata-rata geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan dosis parasetamol dan infusa daun kepel dapat dilihat pada tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

56

Tabel III. Hasil kumulatif geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis parasetamol dan infusa daun kepel

No. Kelompok n Jumlah kumulatif

geliat (X± SE)

% penghambatan terhadap geliat

(X ± SE) 1 Kontrol negatif 3 55,00±1,53 - 2 Parasetamol 65 mg/kgBB 3 31,67±0,88 42,42±1,60 3 Parasetamol 91 mg/kgBB 3 21,33±1,20 61,21±2,19 4 Infusa 2777,78 mg/kgBB 3 23,67±1,76 56,97±3,21 5 Infusa 3333,33 mg/kgBB 3 31,67±2,03 42,42±3,69

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Data di atas juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada

gambar 8 di bawah ini.

(a) (b)

Gambar 8. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat,

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis parasetamol dan infusa daun kepel.

Keterangan : 1 = Kontrol negatif (akuades) 2 = Parasetamol dosis 65 mg/kgBB 3 = Parasetamol dosis 91 mg/kgBB 4 = Infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB 5 = Infusa daun kepel dosis 3333,33 mg/kgBB

0

10

20

30

40

50

60

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

1 2 3 4 5

Kelompok

0

10

20

30

40

50

60

70

Rata - rata % penghambatan

terhadapgeliat

1 2 3 4 5

Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

57

Dari data tersebut diatas kemudian dianalisis secara statistik menggunakan

uji anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis rata-rata %

penghambatan terhadap geliat menunjukkan terdapat perbedaan di antara

kelompok karena diperoleh probabilitas 0,002(p<0,05) kemudian dilanjutkan

dengan uji LSD untuk untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak.

Hasil uji LSD menunjukkan bahwa parasetamol dosis 65 mg/kgBB berbeda

bermakna dengan dosis 91 mg/kgBB. Dari hasil analisis tersebut dipilih

parasetamol dosis 91 mg/kg BB karena pada dosis tersebut % efek analgetik yang

diperoleh sudah cukup tinggi yaitu sebesar 61,21%. Prosentase efek analgetik

pada dosis ini juga memenuhi syarat aktivitas analgetika menurut Anonim (1991)

yaitu adanya aktivitas analgetika dinyatakan oleh jumlah terjadinya geliat pada

hewan uji lebih sedikitnya ≥ 50% kontrol negatif.

Pada infusa daun kepel diperoleh hasil berbeda bermakna untuk dosis

2777,78 mg/kg BB dan 3333,33 mg/kgBB. Dari hasil analisis tersebut dipilih

ekstrak infusa dosis 2777,78 mg/kgBB karena pada dosis infusa 3333,33

mg/kgBB % efek analgetiknya mengalami penurunan.

4. Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat Terhadap Parasetamol.

Uji ini bertujuan untuk menentukan selang waktu paling baik antara waktu

pemberian parasetamol secara peroral dengan waktu pemberian asam asetat secara

intraperitonial. Selang waktu pemberian asam asetat ditetapkan terlebih dahulu

untuk mencari berapa lamanya waktu yang paling tepat agar senyawa uji dapat

bekerja secara optimal. Senyawa uji yang dipakai pada pengujian ini adalah

parasetamol dosis 91 mg/kgBB. Pada orientasi waktu yang diujikan adalah 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

58

menit, 15 menit, dan 30 menit. Hasil kumulatif rata-rata geliat dan %

penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam

asetat terhadap parasetamol dapat dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan terhadap geliat

pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol 91 mg/kgBB.

No. Waktu Pemberian Rangsang n

Jumlah kumulatif geliat

(X ± SE)

% penghambatan terhadap geliat

(X± SE) 1 Kontrol negatif 3 55,00±1,53 - 2 5 menit 3 22,33±1,76 59,39±3,21 3 15 menit 3 10,67±0,88 80,61±1,60 4 30 menit 3 21,33±1,20 61,21±2,19

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n) Data di atas juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar 9

(a) (b)

Gambar 9. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat, (b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap geliat

pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol 91 mg/kgBB.

Keterangan : 1 = Kontrol negatif (akuades) 2 = Selang waktu 5 menit 3 = Selang waktu 15 menit 4 = Selang waktu 30 menit

0

10

20

30

40

50

60

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

1 2 3 4

Kelompok

0102030405060708090

Rata - rata % penghambatan

terhadap geliat

1 2 3 4

Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

59

Dari data tersebut diatas kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji

anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan

terdapat perbedaan di antara kelompok karena probabilitasnya 0,001 (p<0,05)

kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk untuk mengetahui perbedaan tersebut

bermakna atau tidak. Hasil uji LSD penetapan selang waktu pemberian asam

asetat terhadap parasetamol dapat dilihat pada tabel V.

Tabel V. Hasil uji LSD % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol 91 mg/kgBB .

Selang waktu 5 menit 15 menit 30 menit 5 menit - BB TB 15 menit - - BB 30 menit - - -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p<0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada selang waktu 15 menit

berbeda bermakna dengan 5 menit dan 30 menit, sehingga 15 menit dipilih

sebagai selang waktu pemberian rangsang, selain itu pada selang waktu tersebut

senyawa uji analgetika bekerja secara optimal yang ditunjukkan dengan geliat

paling sedikit dan %penghambatan yang paling bagus diantara selang waktu yang

lain.

5. Penetapan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat Terhadap Infusa Daun

Kepel

Uji ini bertujuan untuk menentukan selang waktu paling baik antara

waktu pemberian infusa daun kepel secara peroral dengan waktu pemberian asam

asetat secara intraperitonial. Selang waktu pemberian asam asetat perlu ditetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

60

terlebih dahulu untuk mencari berapa lamanya waktu yang paling tepat agar

senyawa uji dapat bekerja secara optimal. Senyawa uji yang dipakai pada

pengujian ini adalah infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB, sedangkan waktu

yang diujikan adalah 5 menit, 15 menit, dan 30 menit. Hasil kumulatif rata-rata

geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu

pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel dapat dilihat pada tabel VI.

Tabel VI. Jumlah kumulatif geliat mencit dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB.

No. Waktu Pemberian Rangsang n

Jumlah kumulatif geliat

(X± SE)

% penghambatan terhadap geliat

(X± SE) 1 Kontrol negatif 3 55,00±1,53 - 2 5 menit 3 20,67±2,03 62,42±3,69 3 15 menit 3 15,67±1,33 71,52±2,42 4 30 menit 3 23,67±1,76 56,97±3,21

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Dari data pada tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa selang waktu pemberian

rangsang 15 menit menunjukkan jumlah kumulatif geliat dan prosentase

penghambatan terhadap geliat yang paling baik, yaitu 15,67 dan 71,52% diantara

selang waktu 5 menit dan 30 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

61

Data dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar 10 di bawah

ini.

(a) (b)

Gambar 10. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat,

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB .

Dari data tersebut diatas kemudian dianalisis secara statistik

menggunakan uji anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis

menunjukkan terdapat perbedaan di antara kelompok karena probabilitasnya 0,045

(p<0,05) kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk untuk mengetahui

perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji LSD penetapan selang waktu

pemberian asam asetat terhadap parasetamol dapat dilihat pada tabel VII.

0

10

20

30

40

50

60

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

1 2 3 4

Kelompok

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata - rata % penghambatan

terhadap geliat

1 2 3 4

Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

62

Tabel VII. Hasil uji LSD % penghambatan pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB .

Selang waktu 5 menit 15 menit 30 menit 5 menit - TB TB 15 menit - - BB 30 menit - - -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p<0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Dari data tersebut, maka selang waktu 15menit dipilih sebagai selang

waktu pemberian rangsang. Selain itu pada selang waktu 15 menit senyawa uji

analgetika bekerja secara optimal yang ditunjukkan dengan geliat paling sedikit

dan %penghambatan yang paling bagus diantara selang waktu yang lain.

C. Pengujian Efek Analgetik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgetik

pada infusa daun kepel dan seberapa besar efek analgetik tersebut. Metode yang

digunakan dalam penelitian adalah metode rangsang kimia. Metode ini dipilih dari

beberapa metode pengujian efek analgetik yang lain karena cukup peka, sederhana

dan reproduksible.

Hewan uji berupa mencit putih betina yang diinjeksi dengan zat kimia

yang berfungsi sebagai perangsang nyeri yaitu asam asetat. Asam asetat dapat

menyebabkan nyeri karena menurunkan pH jaringan akibat pembebasan ion H+.

Penurunan pH inilah yang menimbulkan iritasi pada jaringan lokal. Respon yang

timbul berupa geliat menunjukkan bahwa mencit merasakan nyeri. Pemberian

senyawa yang mempunyai efek analgetik akan menekan atau mengurangi rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

63

nyeri yang timbul sehingga gerakan geliat yang muncul semakin sedikit. Respon

geliat diamati tiap 5 menit selama 60 menit setelah pemberian asam asetat. Data

yang diperoleh berupa jumlah kumulatif geliat pada tiap kelompok perlakuan.

Jumlah kumulatif geliat diubah ke dalam bentuk % penghambatan terhadap geliat

dan dianalisis secara statistik dengan variansi satu arah (Oneway-ANOVA)

kemudian dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%.

Pada pengujian efek analgetik infusa daun kepel ini digunakan kontrol

negatif akuades dan kontrol positif larutan parasetamol dosis 91 mg/kgBB.

Pengujian efek analgetik menggunakan senyawa uji berupa infusa daun kepel

dengan empat peringkat dosis yaitu 823,05 mg/kgBB; 1234,57 mg/kgBB; 1851,85

mg/kgBB; dan 2777,78 mg/kgBB yang diberikan per oral. Rangsang nyeri

menggunakan asam asetat dengan dosis 100 mg/kgBB dengan selang waktu

pemberian 15 menit. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih betina, galur

Swiss, usia 2-3 bulan, berat 20-30 gram yang telah dipuasakan terlebih dahulu

selama ± 18-22 jam dengan tidak diberi pakan tetapi tetap diberi minum. Tujuan

dari pemuasaan ini adalah untuk menghindari variasi karena faktor makanan.

Hasil uji efek analgetik yang tersaji dalam bentuk rata-rata jumlah

kumulatif geliat dan % penghambatan terhadap geliat yang dapat dilihat pada

tabel VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

64

Tabel VIII. Jumlah kumulatif geliat dan % penghambatan terhadap geliat pada seluruh kelompok perlakuan.

Kelompok n Jumlah

kumulatif geliat (X±SE)

% penghambatan terhadap geliat

(X±SE) Kontrol negatif 7 54,14±0,91 - Kontrol positif 7 12,00±0,49 77,83±0,90

Infusa 823,05 mg/kgBB 7 36,29±1,19 34,15±2,23 Infusa 1234,57 mg/kgBB 7 29,00±0,38 46,44±0,70 Infusa 1851,85 mg/kgBB 7 21,14±0,51 61,06±0,98 Infusa 2777,78 mg/kgBB 7 15,00±0,44 72,29±0,81

Keterangan :. X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n) Data di atas juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar

11 di bawah ini.

(a) (b)

Gambar 11. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat,

(b) Diagram batang rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada seluruh kelompok perlakuan.

Keterangan : 1 = Kontrol negatif (akuades) 2 = Kontrol positif (parasetamol dosis 91 mg/kgBB) 3 = Infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB 4 = Infusa daun kepel dosis 1234,57 mg/kgBB 5 = Infusa daun kepel dosis 1851,85 mg/kgBB 6 = Infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB

0

10

20

30

40

50

60

Rata - rata jumlah

kumulatif geliat

1 2 3 4 5 6

Kelompok perlakuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata - rata % penghambatan

terhadap geliat

1 2 3 4 5 6

Kelompok perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

65

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi dosis yang

digunakan, prosentase efek analgetika yang dihasilkan semakin meningkat. Data

% penghambatan terhadap geliat kemudian dianalisis secara statistik

menggunakan uji anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat

adanya perbedaan di antara kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil analisis

tersebut diperoleh probabilitasnya adalah 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan

adanya perbedaan di antara kelompok perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan uji

LSD untuk untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak.

Tabel IX. Hasil uji LSD prosentase penghambatan pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Kelompok I II III IV V VI

I - BB BB BB BB BB

II - - BB BB BB BB

III - - - BB BB BB

IV - - - - BB BB

V - - - - - BB

VI - - - - - -

Keterangan : I = Kontrol negatif (akuades) II = Kontrol positif (Parasetamol dosis 91 mg/kgBB) III = Infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB IV = Infusa daun kepel dosis 1234,57 mg/kgBB V = Infusa daun kepel dosis 1851,85 mg/kgBB VI = Infusa daun kepel dosis 2777,78 mg/kgBB

Hasil uji LSD menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan yang satu dengan

yang lain berbeda bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

66

Pada kelompok kontrol positif parasetamol dan keempat kelompok

perlakuan infusa daun kepel terjadi proteksi terhadap nyeri yang ditunjukkan

dengan berkurangnya respon geliat dari mencit.

Rata-rata % penghambatan infusa daun kepel dosis 823,05 mg/kgBB;

1234,57 mg/kgBB; 1851,85 mg/kgBB; dan 2777,78 mg/kgBB berturut - turut

adalah 34,15%; 46,44%; 61,06%; dan 72,29%. Sedangkan % penghambatan

parasetamol dosis 91 mg/kg BB adalah sebesar 77,83%. Suatu senyawa uji

dikatakan memiliki efek analgesik jika mampu mengurangi ≥50% dari jumlah

geliat pada kelompok kontrol negatif (Anonim, 1991). Oleh karena itu walau

keempat dosis infusa daun kepel menunjukkan efek, tetapi hanya dosis 1851,85

mg/kgBB dan dosis 2777,78 mg/kgBB yang memenuhi syarat untuk dapat

dikatakan memiliki efek analgesik karena memiliki persen analgesik lebih dari

50% dari kelompok kontrol negatif. Maka berdasarkan syarat tersebut, dihitung

potensi relatif infusa daun kepel dosis 1851,85 mg/kgBB dan dosis 2777,78

mg/kgBB terhadap kontrol positif (parasetamol dosis 91 mg/kg BB). Hasil data

potensi relatif infusa daun kepel terhadap kontrol positif (parasetamol 91 mg/kg

BB) dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Data potensi relatif infusa daun kepel dosis 1851,85 mg/kgBB dan dosis 2777,78 mg/kgBB terhadap kontrol positif (parasetamol 91 mg/kg BB).

Kelompok perlakuan % potensi relatif

terhadap kontrol positif (X)

Infusa dosis 1851,85 mg/kgBB 3,86 Infusa dosis 2777,78 mg/kgBB 3,04

X = Mean (Rata–rata)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

67

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa potensi relatif infusa daun kepel

dosis 1851,85 mg/kgBB dan dosis 2777,78 mg/kgBB terhadap kontrol positif

(parasetamol dosis 91 mg/kg BB) adalah 3,86% dan 3,04%. Potensi relatif infusa

daun kepel sangat kecil jika dibandingkan dengan parasetamol, hal ini

berhubungan dengan dosis infusa yang digunakan jauh lebih besar dari dosis

parasetamol.

Efek analgetik yang diberikan oleh daun kepel diduga karena kandungan

flavonoid yang dimiliki oleh daun kepel. Flavonoid umumnya larut dalam air dan

dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Harborne, 1984). Dengan adanya infusa

daun kepel, kemungkinan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan yang

mampu menangkap radikal bebas berlebih tersari dengan baik sehingga tidak akan

terjadi kerusakan jaringan yang dapat menimbulkan nyeri. Hal ini memberikan

bukti bahwa daun kepel berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif

obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat analgetik. Akan tetapi perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan senyawa aktif yang

bertanggungjawab dalam efek analgetik tersebut.

D. Perbandingan Efek Analgetik Infusa Daun Kepel dan Ektrak Etanol

70% Daun Kepel pada Mencit Putih Betina

Berdasarkan hasil penelitian Angela (2008), ekstrak etanol 70% daun

kepel terbukti memiliki efek analgetik terhadap mencit putih betina, perbandingan

antara efek analgetik infusa dan ekstrak etanol 70% daun kepel terhadap mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

68

putih betina dapat dilihat dari rata-rata % penghambatan terhadap geliat seluruh

kelompok perlakuan yang dapat dilihat pada tabel XI berikut.

Tabel XI. Data % penghambatan terhadap geliat seluruh kelompok perlakuan

infusa dan ekstrak etanol 70% daun kepel pada mencit putih betina Kelompok perlakuan % penghambatan geliat

X ± SE Infusa dosis 823,05 mg/kgBB 34,15±2,23 Infusa dosis 1234,57 mg/kgBB 46,44±0,70 Infusa dosis 1851,85 mg/kgBB 61,06±0,98 Infusa dosis 2777,78 mg/kgBB 72,29±0,81

Kelompok perlakuan % penghambatan geliat

X ± SE Ekstrak etanol 70% dosis 35 mg/kgBB 27,93 ± 1,23 Ekstrak etanol 70% dosis 140 mg/kgBB 49,88 ± 2,68 Ekstrak etanol 70% dosis 560 mg/kgBB 72,32 ± 1,08

Ekstrak etanol 70% dosis 2240 mg/kgBB 37,00 ± 1,88 Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Dari hasil penelitian Angela (2008), diperoleh % rendemen dari ekstrak etanol

70% daun kepel adalah 19,48%; sehingga :

1. Infusa dosis 823,05 mg/kgBB x 19,48% = 160,33 mg/kgBB

2. Infusa dosis 1234,57 mg/kgBB x 19,48% = 240,49 mg/kgBB

3. Infusa dosis 1851,85 mg/kgBB x 19,48% = 360,74 mg/kgBB

4. Infusa dosis 2777,78 mg/kgBB x 19,48% = 541,11 mg/kgBB

Dari perhitungan rendemen tersebut kemudian dilakukan uji-t antara dosis infusa

(yang telah dikalikan dengan rendemen) 541,11 mg/kgBB dengan dosis ekstrak

etanol 70% daun kepel 560 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

69

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa probabilitasnya adalah 0,987

(p>0,05) yang menunjukkan adanya tidak ada perbedaan di antara kelompok

perlakuan. Hal ini berarti baik infusa maupun ekstrak etanol daun kepel memiliki

efek analgetik yang sama besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Infusa daun kepel memiliki efek analgetik terhadap mencit putih betina melalui

metode rangsang kimia.

2. Prosentase efek analgetik infusa daun kepel pada dosis 823,05 mg/kgBB,

1234,57 mg/kgBB, 1851,85 mg/kgBB, dan 2777,78 mg/kgBB berturut-turut

adalah 34,15%; 46,44 %; 61,06 %; dan 72,29%.

3. Efek analgetik infusa dan ekstrak etanol 70% terhadap mencit putih betina

melalui metode rangsang kimia menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan kimia/senyawa

aktif dari infusa daun kepel yang menyebabkan efek analgetik.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif tengah

(ED50) analgetik infusa daun kepel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

71

DAFTAR PUSTAKA Angela, A., 2008, Uji Analgetik Ekstrak Etanol 70% Daun Kepel (Stelechocarpus

burahol Hook.f. & Thams.) Pada Mencit Putih Betina Swiss Dengan Metode Rangsang Kimia, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7,31, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 1991, Penapisan Farmakologi Pengujian Fitokimia dan Pengujian

Klinik, 49, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Pyitomedika, Jakarta

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 357, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta

Anonim, 2001, Professional’s Handbook of Drug Therapy for Pain, 21-24,

Springouse Corporation, PA Ardanie, F., 2004, Variasi Kadar Amprotab Sebagai Bahan Penghancur Dalam

Pembuatan Tablet Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Secara Granulasi Kering, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ariningsih, I.A.M.E., 2004, Toksisitas Akut-Oral Ekstrak Etanolik Daun Kepel

(Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) pada Mencit, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Aryadi, K N., 2007, Uji Ekstrak Etanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Aktivitas Enzim Xantin Oksidase Secara In Vitro, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Aryuni, C., 2002, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Sel HELA, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Baumann, J.T., 2005, Pharmacotheraphy: A Patiphysiologic Approach: Pain Management, Chapter 58, 1089-1102, editor Dipiro, J.T., Tabert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, M., Mc Graw Hill, Medical Publishing Division, USA

Evans, W.C., 2002, Trease and Evans Pharmacognosy, 15th Edition, 214-252, ELBS, Oxford

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

72

Greene, R.J., and Harris, N.D., 2000, Pathology and Therapeutics for Pharmacist: A Basic for Clinical Pharmacy Practise, second edition, 572-576, Pharmaceutical Press, London

Harborne, J.B., 1984, Phytochemical Methods, diterjemahkan oleh Padmawinata, K.dan Soediro, (1987), Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, terbitan kedua, 84-92, 147-151, Penerbit ITB, Bandung

Hening, T.H.M., 2002, Pengaruh Infusa Daun Kepel (Stelechocarpus burahol

(Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Kadar Asam Urat Serum Darah Ayam Terinduksi Hati, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Hertiani, T., 2000, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Plantago

mayor L., Tesis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), 272-273,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta

Katzung, B.G., 2002, Basic and Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh Bagian Farmasi Kedokteran Universitas Airlangga edisi 8, Jilid 2, 484-485, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Kurniawati, J., 2007, Uji Fraksi n-heksana Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Aktivitas Enzim Xantin Oksidase Secara In Vitro, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Levine, R.R., 1978, Pharmacology: Drug Actions and Reactions, 2nd Edition, 454-456, Little, Brown and Company (Inc.), USA

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, 1-103, Terjemahan Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung

Maspa, T., 2005, Toksisitas Akut Infusa Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) pada Mencit Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Oktafiani, D., 2002, Skrining Fitokimia dan Penentuan Identitas Makroskopik dan

Mikroskopik Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

73

Purwantiningsih, Santosa, D., Purwantini, I., dan Sigit, 2005, Standarisasi Simplisia dan Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th), Laporan Pelaksanaan Penelitian 2005, Kerja Sama Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia dengan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Rang, H.P., Dale M.M., Ritter J.M., and Moore P.K., 2003, Pharmacology, 5th Edition, 231-233, 562-570, Churchill Livingstone, London

Restiyaningsing, D., 2004, Pembuatan Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Secara Kempa Langsung Dengan Kombinasi pH 102® dan Di-Cafos® Sebagai Bahan Pengisi-Pengikat, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, 191-213, Terjemahan Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung

Setiati, 2003, Radikal Bebas, Antioksidan, dan Proses Menua, Medika, No. 6, 366-369, Jakarta

Sibuea, P., 2004, Senjata Pemusnah Radikal Bebas,

http://www.kompas.com/kompas.cetak/0402/10/humaniora/840926.htm Siswandono dan Soekardjo, B., 1995, Kimia Medisinal, 531-557, Airlangga

University Press, Surabaya

Sitompul, B., 2003, Antioksidan dan Penyakit Aterosklerosis, Medika, No. 6, 373-377, Jakarta

Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 352, Balai Pustaka, Jakarta

Sriwidodo, W., 2004, Uji Aktivitas Antiinflamasi Infusa Daun Kepel Pada Tikus Jantan Wistar Dengan Metode Udema Kaki Belakang, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Sunarni, T., 2006, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Supriyatna, I., 2007, Uji Aktivitas Hiperurikemia Ekstrak Etanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Pada Tikus Putih Jantan Sprague Dawley Serta Penentuan Kandungan Senyawa Fenolik dan Flavonoid Totalnya, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

74

Sutomo, 2004, Penurunan Asam Urat Darah Ayam Jantan Braille Hiperurisemia Oleh Fraksi Ekstrak Metanol Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th), Tesis, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Tjay, T.H., dan Rahardja,K, 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi V, Cetakan ke-2, 295-310, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Turner, R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacology, 100-117, academic Press, New York

Widiastuti, Y.A., 2000, Toksisitas Akut Ekstrak Metanol dan Ekstrak Kloroform Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl) Hook. f. & Th) Terhadap Larva Artemia salina Leach, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Wilmana, P.F., 1995, Analgesik Anti inflamasi Non Steroid dan Obat Pirai dalam

Ganiswara, S.G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, 210-212, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

75

Lampiran 1. Surat Keterangan Pengambilan Bahan Penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

76

Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

77

Lampiran 3. Foto tanaman kepel, serbuk simplisia daun kepel, empat peringkat dosis infusa daun kepel, dan geliat mencit

Gambar 12. Tanaman Kepel.

Gambar 13. Serbuk Simplisia Daun Kepel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

78

Gambar 14. Empat Peringkat Dosis Infusa Daun Kepel.

Gambar 15. Geliat Mencit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

79

Lampiran 4. Data dan hasil analisis statistik jumlah geliat mencit pada penentuan dosis asam asetat.

Data jumlah geliat pada penentuan dosis asam asetat Menit Dosis 100 mg/kgBB Dosis 150 mg/kgBB

R1 R2 R3 R1 R2 R3 5 1 7 0 3 5 3 10 2 21 14 7 8 10 15 10 10 6 8 7 6 20 8 9 4 5 4 7 25 3 3 1 7 10 9 30 5 3 1 10 9 11 35 4 2 5 5 5 10 40 5 0 5 7 8 10 45 2 4 5 6 12 8 50 2 3 8 8 9 11 55 4 5 4 9 11 11 60 1 2 5 4 5 3 Σ 56 69 58 79 93 99

NPar Tests

T-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

675.67

17.885.172.172

-.167.421.994

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Group Statistics

3 61.00 7.000 4.041

3 90.33 10.263 5.925

DosisAsam asetat100 mg/kg BBAsam asetat150 mg/kg BB

GeliatN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

80

Independent Samples Test

.569 .493 -4.090 4 .015 -29.333 7.172 -49.247 -9.419

-4.090 3.530 .019 -29.333 7.172 -50.339 -8.328

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

GeliatF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

81

Lampiran 5. Data dan hasil analisis statistik perbandingan jumlah geliat mencit pada penetapan kontrol negatif.

Data perbandingan jumlah geliat kontrol negatif dan asam asetat dosis 100 mg/kgBB

Menit Kontrol negatif Dosis 100 mg/kgBB R1 R2 R3 R1 R2 R3

5 0 0 1 1 7 0 10 12 20 8 2 21 14 15 5 13 12 10 10 6 20 7 4 5 8 9 4 25 4 7 7 3 3 1 30 3 1 1 5 3 1 35 10 5 7 4 2 5 40 2 2 5 5 0 5 45 3 2 3 2 4 5 50 4 0 7 2 3 8 55 2 0 1 4 5 4 60 1 0 1 1 2 5 Σ 53 54 58 56 69 58

NPar Tests

T-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

658.00005.76194

.333

.333-.193.816.518

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Group Statistics

3 61.0000 7.00000 4.04145

3 55.0000 2.64575 1.52753

perlakuanKontrol negatif akuadesAsam Asetat100mg/kgBB

geliatN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

82

Independent Samples Test

4.545 .100 1.389 4 .237 6.00000 4.32049 -5.99561 17.99561

1.389 2.560 .273 6.00000 4.32049 -9.18835 21.18835

Equal varianceassumedEqual variancenot assumed

geliatF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

83

Lampiran 6. Data dan hasil analisis statistik jumlah geliat mencit pada penetapan dosis parasetamol dan infusa daun kepel.

Data jumlah geliat pada penetapan dosis parasetamol Menit Dosis 65 mg/kgBB Dosis 91 mg/kgBB

R1 R2 R3 R1 R2 R3 5 1 0 4 0 1 0 10 4 2 8 0 1 0 15 7 5 6 5 0 1 20 0 5 2 3 0 5 25 2 4 1 3 2 0 30 1 1 1 0 0 3 35 4 0 6 1 4 2 40 2 3 4 3 3 1 45 3 1 0 3 5 3 50 4 5 1 3 3 0 55 1 2 0 2 2 4 60 3 2 0 0 1 0 Σ 32 30 33 23 22 19

Data jumlah geliat pada penetapan dosis infusa daun kepel

Menit Dosis 2777,78 mg/kgBB Dosis 3333,33 mg/kgBB R1 R2 R3 R1 R2 R3

5 1 0 0 1 0 0 10 7 2 7 2 5 9 15 5 3 3 5 12 8 20 5 10 2 3 6 9 25 2 8 1 7 3 4 30 0 3 2 2 0 4 35 2 1 3 4 0 0 40 1 0 2 3 0 1 45 0 0 1 2 1 0 50 0 0 0 1 0 0 55 0 0 0 2 0 0 60 0 0 0 0 1 0 Σ 23 27 21 32 28 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

84

NPar Tests

Oneway

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1532.6667

12.53946.226.226

-.148.876.427

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptives

geliat

3 55.0000 2.64575 1.52753 48.4276 61.5724 53.00 58.003 31.6667 1.52753 .88192 27.8721 35.4612 30.00 33.003 21.3333 2.08167 1.20185 16.1622 26.5045 19.00 23.00

3 23.6667 3.05505 1.76383 16.0775 31.2558 21.00 27.00

3 31.6667 3.51188 2.02759 22.9427 40.3907 28.00 35.00

15 32.6667 12.53946 3.23768 25.7225 39.6108 19.00 58.00

Kontrol negatif (akuades)Parasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

.574 4 10 .688

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

2130.667 4 532.667 75.377 .00070.667 10 7.067

2201.333 14

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

85

Post Hoc Tests

Lampiran 7. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan dosis parasetamol dan infusa daun kepel.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatLSD

23.33333* 2.17051 .000 18.4971 28.169533.66667* 2.17051 .000 28.8305 38.5029

31.33333* 2.17051 .000 26.4971 36.1695

23.33333* 2.17051 .000 18.4971 28.1695

-23.33333* 2.17051 .000 -28.1695 -18.497110.33333* 2.17051 .001 5.4971 15.1695

8.00000* 2.17051 .004 3.1638 12.8362

.00000 2.17051 1.000 -4.8362 4.8362

-33.66667* 2.17051 .000 -38.5029 -28.8305-10.33333* 2.17051 .001 -15.1695 -5.4971

-2.33333 2.17051 .308 -7.1695 2.5029

-10.33333* 2.17051 .001 -15.1695 -5.4971

-31.33333* 2.17051 .000 -36.1695 -26.4971-8.00000* 2.17051 .004 -12.8362 -3.16382.33333 2.17051 .308 -2.5029 7.1695

-8.00000* 2.17051 .004 -12.8362 -3.1638

-23.33333* 2.17051 .000 -28.1695 -18.4971.00000 2.17051 1.000 -4.8362 4.8362

10.33333* 2.17051 .001 5.4971 15.1695

8.00000* 2.17051 .004 3.1638 12.8362

(J) perlakuanParasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBKontrol negatif (akuades)Parasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBKontrol negatif (akuades)Parasetamol 65 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBKontrol negatif (akuades)Parasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBKontrol negatif (akuades)Parasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB

(I) perlakuanKontrol negatif (akuades)

Parasetamol 65 mg/kgBB

Parasetamol 91 mg/kgBB

Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB

Infusa daun kepel 3333.33 mg/kgBB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

86

Data % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis parasetamol

Dosis 65 mg/kgBB Dosis 91 mg/kgBB R1 R2 R3 R1 R2 R3

41,82% 45,46% 40% 58,18% 60% 65,46%

Data % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis infusa daun kepel

Dosis 2777,78 mg/kgBB Dosis 3333,33 mg/kgBB R1 R2 R3 R1 R2 R3

58,18% 50,91% 61,82% 41,82% 42,09% 36,36% NPar Tests

Oneway

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1250.75779.75921

.193

.154-.193.669.761

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

penghambatan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptives

penghambatan

3 42.4243 2.77759 1.60364 35.5244 49.3242 40.00 45.463 61.2123 3.78503 2.18529 51.8098 70.6149 58.18 65.46

3 56.9697 5.55463 3.20697 43.1712 70.7681 50.91 61.82

3 42.4243 6.38513 3.68646 26.5628 58.2859 36.36 49.09

12 50.7577 9.75921 2.81724 44.5570 56.9584 36.36 65.46

Parasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

87

Post Hoc Tests

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

.693 3 8 .582

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

penghambatan

860.334 3 286.778 12.247 .002187.330 8 23.416

1047.664 11

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: penghambatanLSD

-18.78800* 3.95106 .001 -27.8992 -9.6768

-14.54533* 3.95106 .006 -23.6565 -5.4342

.00000 3.95106 1.000 -9.1112 9.1112

18.78800* 3.95106 .001 9.6768 27.8992

4.24267 3.95106 .314 -4.8685 13.3538

18.78800* 3.95106 .001 9.6768 27.8992

14.54533* 3.95106 .006 5.4342 23.6565-4.24267 3.95106 .314 -13.3538 4.8685

14.54533* 3.95106 .006 5.4342 23.6565

.00000 3.95106 1.000 -9.1112 9.1112-18.78800* 3.95106 .001 -27.8992 -9.6768

-14.54533* 3.95106 .006 -23.6565 -5.4342

(J) perlakuanParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBParasetamol 65 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBParasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 3333.33 mg/kgBBParasetamol 65 mg/kgBBParasetamol 91 mg/kgBBInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB

(I) perlakuanParasetamol 65 mg/kgBB

Parasetamol 91 mg/kgBB

Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB

Infusa daun kepel 3333.33 mg/kgBB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

88

Lampiran 8. Data hasil analisis statistik jumlah kumulatif geliat mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol.

Data jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol

Menit 5 menit 15 menit 30 menit R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10 2 3 0 0 0 2 0 1 0 15 11 5 0 1 0 1 5 0 1 20 7 3 3 1 0 2 3 0 5 25 4 3 9 2 1 2 3 2 0 30 1 0 2 0 4 0 0 0 3 35 0 2 2 0 1 0 1 4 2 40 0 1 1 2 1 0 3 3 1 45 0 1 2 1 1 2 3 5 3 50 0 1 1 0 1 2 3 3 0 55 0 0 2 0 1 1 2 2 4 60 0 0 1 2 1 0 0 1 0 Σ 25 19 23 9 11 12 23 22 19

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1227.3333

17.47379.303.303

-.1791.050

.220

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

89

Oneway

Descriptives

geliat

3 55.0000 2.64575 1.52753 48.4276 61.5724 53.00 58.00

3 22.3333 3.05505 1.76383 14.7442 29.9225 19.00 25.00

3 10.6667 1.52753 .88192 6.8721 14.4612 9.00 12.00

3 21.3333 2.08167 1.20185 16.1622 26.5045 19.00 23.00

12 27.3333 17.47379 5.04425 16.2310 38.4356 9.00 58.00

Kontrol negatif (akuades)Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

.709 3 8 .573

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

3312.667 3 1104.222 192.039 .00046.000 8 5.750

3358.667 11

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

90

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatLSD

32.66667* 1.95789 .000 28.1518 37.1816

44.33333* 1.95789 .000 39.8184 48.8482

33.66667* 1.95789 .000 29.1518 38.1816

-32.66667* 1.95789 .000 -37.1816 -28.1518

11.66667* 1.95789 .000 7.1518 16.1816

1.00000 1.95789 .623 -3.5149 5.5149

-44.33333* 1.95789 .000 -48.8482 -39.8184

-11.66667* 1.95789 .000 -16.1816 -7.1518

-10.66667* 1.95789 .001 -15.1816 -6.1518

-33.66667* 1.95789 .000 -38.1816 -29.1518

-1.00000 1.95789 .623 -5.5149 3.5149

10.66667* 1.95789 .001 6.1518 15.1816

(J) perlakuanParasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif (akuades)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif (akuades)Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif (akuades)Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)

(I) perlakuanKontrol negatif (akuades)

Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)

Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)

Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

91

Lampiran 9.Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol

Data % penghambatan terhadap geliat pada penetapan penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol

5 menit 15 menit 30 menit R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

54,55% 65,46% 58,18% 83,64% 80% 78,18% 58,18% 60% 65,46% NPar Tests

Oneway

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

967.0708

10.81182.226.226

-.181.678.747

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

penghambatan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptives

penghambatan

3 59.3940 5.55506 3.20722 45.5945 73.1935 54.55 65.46

3 80.6060 2.77704 1.60333 73.7074 87.5046 78.18 83.64

3 61.2123 3.78503 2.18529 51.8098 70.6149 58.18 65.46

9 67.0708 10.81182 3.60394 58.7601 75.3815 54.55 83.64

Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

.905 2 6 .453

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

92

Post Hoc Tests

ANOVA

penghambatan

829.370 2 414.685 23.518 .001105.794 6 17.632935.164 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: penghambatanLSD

-21.21200* 3.42854 .001 -29.6013 -12.8227

-1.81833 3.42854 .615 -10.2077 6.5710

21.21200* 3.42854 .001 12.8227 29.6013

19.39367* 3.42854 .001 11.0043 27.7830

1.81833 3.42854 .615 -6.5710 10.2077

-19.39367* 3.42854 .001 -27.7830 -11.0043

(J) perlakuanParasetamol 91mg/kgBB (15 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (5 menit)Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)

(I) perlakuanParasetamol 91mg/kgBB (5 menit)

Parasetamol 91mg/kgBB (15 menit)

Parasetamol 91mg/kgBB (30 menit)

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

93

Lampiran 10. Data dan hasil analisis statistik jumlah geliat mencit pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel.

Data jumlah geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap parasetamol infusa daun kepel

Menit 5 menit 15 menit 30 menit R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

5 0 0 0 0 1 0 1 0 0 10 9 3 4 4 3 5 7 2 7 15 2 5 7 3 5 10 5 3 3 20 7 0 2 3 6 2 5 10 2 25 1 2 2 0 2 0 2 8 1 30 1 2 1 0 0 0 0 3 2 35 3 3 0 2 0 0 2 1 3 40 0 0 0 0 0 0 1 0 2 45 1 2 4 1 0 0 0 0 1 50 0 0 1 0 0 0 0 0 0 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Σ 24 17 21 13 17 17 23 27 21

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1228.7500

16.29905.293.293

-.1821.014

.255

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

94

Oneway

Descriptives

geliat

3 55.0000 2.64575 1.52753 48.4276 61.5724 53.00 58.00

3 20.6667 3.51188 2.02759 11.9427 29.3907 17.00 24.00

3 15.6667 2.30940 1.33333 9.9298 21.4035 13.00 17.00

3 23.6667 3.05505 1.76383 16.0775 31.2558 21.00 27.00

12 28.7500 16.29905 4.70513 18.3941 39.1059 13.00 58.00

Kontrol negatif akuadesInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa dan kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

.143 3 8 .931

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

2854.250 3 951.417 111.931 .00068.000 8 8.500

2922.250 11

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

95

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatLSD

34.33333* 2.38048 .000 28.8439 39.8227

39.33333* 2.38048 .000 33.8439 44.8227

31.33333* 2.38048 .000 25.8439 36.8227

-34.33333* 2.38048 .000 -39.8227 -28.8439

5.00000 2.38048 .069 -.4894 10.4894

-3.00000 2.38048 .243 -8.4894 2.4894

-39.33333* 2.38048 .000 -44.8227 -33.8439

-5.00000 2.38048 .069 -10.4894 .4894

-8.00000* 2.38048 .010 -13.4894 -2.5106

-31.33333* 2.38048 .000 -36.8227 -25.8439

3.00000 2.38048 .243 -2.4894 8.4894

8.00000* 2.38048 .010 2.5106 13.4894

(J) perlakuanInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa dan kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif akuadesInfusa dan kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif akuadesInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Kontrol negatif akuadesInfusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa dan kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)

(I) perlakuanKontrol negatif akuades

Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)

Infusa dan kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)

Infusa daun kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

96

Lampiran 11. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel

Data % penghambatan terhadap geliat pada penetapan penetapan selang waktu

pemberian asam asetat terhadap infusa daun kepel 5 menit 15 menit 30 menit

R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 56,36% 69,09% 61,82% 76,36% 69,09% 69,09% 58,18% 50,91% 61,82%

NPar Tests

Oneway

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

963.63647.92534

.199

.146-.199.596.869

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

penghambatan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptives

penghambatan

3 62.4243 6.38513 3.68646 46.5628 78.2859 56.36 69.09

3 71.5153 4.19907 2.42433 61.0843 81.9464 69.09 76.36

3 56.9697 5.55463 3.20697 43.1712 70.7681 50.91 61.82

9 63.6364 7.92534 2.64178 57.5445 69.7284 50.91 76.36

Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

.176 2 6 .843

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

97

Post Hoc Tests

ANOVA

penghambatan

323.976 2 161.988 5.445 .045178.512 6 29.752502.488 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: penghambatanLSD

-9.09100 4.45361 .087 -19.9886 1.8066

5.45467 4.45361 .267 -5.4429 16.3523

9.09100 4.45361 .087 -1.8066 19.9886

14.54567* 4.45361 .017 3.6481 25.4433

-5.45467 4.45361 .267 -16.3523 5.4429

-14.54567* 4.45361 .017 -25.4433 -3.6481

(J) perlakuanInfusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)

(I) perlakuanInfusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (5 menit)

Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (15 menit)

Infusa Daun Kepel 2777.78 mg/kgBB (30 menit)

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

98

Lampiran 12. Data dan hasil analisis statistik jumlah geliat mencit

pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok perlakuan.

Data jumlah geliat jumlah geliat mencit pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok perlakuan

Menit Kontrol negatif Kontrol Positif R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

5 7 7 5 1 2 2 2 0 0 0 1 1 0 3 10 12 11 10 10 5 8 10 4 1 3 0 4 4 7 15 13 7 8 7 10 11 8 0 3 6 4 4 6 1 20 10 3 7 7 7 5 5 0 1 3 3 1 1 0 25 7 6 7 5 5 3 4 2 1 1 1 0 1 0 30 5 7 5 5 7 6 2 1 1 0 0 1 0 0 35 2 9 6 3 5 0 3 0 0 0 0 0 0 0 40 0 4 4 3 5 0 4 0 1 0 1 0 0 0 45 0 2 2 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 50 0 0 2 2 0 7 3 0 2 0 1 0 0 0 55 0 0 1 3 4 6 7 3 2 0 0 0 1 0 60 0 0 0 2 5 3 4 1 0 0 0 0 1 0 Σ 56 56 57 52 55 51 52 11 13 13 11 11 14 11

Data jumlah geliat jumlah geliat mencit pada pengujian efek analgetik seluruh

kelompok perlakuan Menit Infusa dosis 823,05 mg/kgBB Infusa dosis 1234,57 mg/kgBB

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 5 0 5 7 3 1 0 1 0 2 2 1 0 0 0 10 5 15 10 5 15 5 8 0 5 4 7 5 6 7 15 10 9 8 7 7 14 7 3 12 12 10 8 9 7 20 10 3 7 10 6 10 7 6 7 8 6 4 2 9 25 4 5 3 5 6 6 6 8 2 3 2 3 7 5 30 0 0 2 9 2 3 4 6 1 0 2 5 3 1 35 0 0 1 1 0 0 0 3 0 1 0 1 0 0 40 2 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 2 0 0 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

99

60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Σ 31 37 38 40 37 38 33 29 29 31 28 29 28 29

Data jumlah geliat jumlah geliat mencit pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok perlakuan

Menit Infusa dosis 1851,85 mg/kgBB Infusa dosis 2777,78 mg/kgBB R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 0 6 4 4 4 1 2 0 5 0 1 2 0 8 15 2 6 4 8 7 7 8 2 5 7 3 7 10 2 20 7 5 4 0 7 7 7 2 3 6 3 5 0 2 25 7 2 2 1 2 6 3 5 1 0 2 1 2 0 30 4 3 2 5 0 1 0 0 0 4 2 0 1 1 35 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 40 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 45 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 50 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 55 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Σ 21 22 19 21 20 22 23 15 14 17 14 15 14 16

NPar Tests

Oneway

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

4227.9286

14.57092.134.134

-.123.869.436

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

100

Karena varians data tidak sama, yaitu 0,003 (p<0,05) maka dilakukan

transformasi data.

Dari plot spread vs level diperoleh nilai slope = 0,472 dan power = 0,528; maka

bentuk transformasi terbaik adalah square root (akar).

Descriptives

geliat

7 54.1429 2.41030 .91101 51.9137 56.3720 51.00 57.00

7 12.0000 1.29099 .48795 10.8060 13.1940 11.00 14.00

7 36.2857 3.14718 1.18952 33.3751 39.1964 31.00 40.00

7 29.0000 1.00000 .37796 28.0752 29.9248 28.00 31.00

7 21.1429 1.34519 .50843 19.8988 22.3869 19.00 23.00

7 15.0000 1.15470 .43644 13.9321 16.0679 14.00 17.00

42 27.9286 14.57092 2.24834 23.3880 32.4692 11.00 57.00

Kontrol negatif (akuades)Kontrol positif (Pct 91mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis823,05 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1234,57 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1851,85 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis2777,78 mg/kgBBTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

4.449 5 36 .003

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

4.03.53.02.5

Level

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0

Spre

ad

Slope = .472 Power for transformation = .528

* Plot of LN of Spread vs LN of Level

Spread vs. Level Plot of geliat by perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

101

Hasil transformasi data adalah sebagai berikut :

Oneway

Hasil transformasi data masih menunjukkan bahwa varians data tidak sama, yaitu

0,043 (p<0,05) maka dilakukan uji Kruskal – Wallis dilanjutkan dengan Uji Mann

– Whitney.

NPar Tests Kruskal-Wallis Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Test of Homogeneity of Variances

tran_geliat

2.572 5 36 .043

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Ranks

7 39.00

7 4.21

7 31.93

7 25.07

7 18.00

7 10.79

42

perlakuanKontrol negatif (akuades)Kontrol positif (Pct 91mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis823,05 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1234,57 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1851,85 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis2777,78 mg/kgBBTotal

tran_geliatN Mean Rank

Test Statisticsa,b

39.8325

.000

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

tran_geliat

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

102

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11.00 77.00

7 4.00 28.00

14

perlakuanKontrol negatif (akuades)Kontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Total

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00028.000-3.176

.001

.001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11.00 77.00

7 4.00 28.00

14

perlakuanKontrol negatif (akuades)Infusa dosis 823,05mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00028.000-3.144

.002

.001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

103

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11.00 77.00

7 4.00 28.00

14

perlakuanKontrol negatif (akuades)Infusa dosis 1234,57mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00028.000-3.176

.001

.001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11.00 77.00

7 4.00 28.00

14

perlakuanKontrol negatif (akuades)Infusa dosis 1851,85mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00028.000-3.144

.002

.001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

104

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11.00 77.00

7 4.00 28.00

14

perlakuanKontrol negatif (akuades)Infusa dosis 2777,78mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00028.000-3.155

.002

.001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis1234,57 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,209

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

105

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,176

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 4,21 29,50

7 10,79 75,50

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1,50029,500-3,013

,003

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

106

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 10,93 76,50

7 4,07 28,50

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis1234,57 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,50028,500-3,115

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,144

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

107

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,155

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanInfusa dosis1234,57 mg/kgBBInfusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,176

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

108

NPar Tests Mann-Whitney Test

Lampiran 13. Data dan hasil analisis statistik % penghambatan terhadap geliat pada pengujian efek analgetik seluruh kelompok perlakuan

Data % penghambatan terhadap geliat pada kontrol positif

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanInfusa dosis1234,57 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,187

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanInfusa dosis1851,85 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

geliatN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,155

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

geliat

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

109

(Parasetamol 91 mg/kgBB) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

79,68% 75,99% 75,99% 79,68% 79,68% 79,68% 74,14%

Data % penghambatan terhadap geliat pada infusa dosis I (823,05 mg/kgBB)

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 42,74% 31,66% 29,81% 29,81% 31,66% 26,12% 39,05%

Data % penghambatan terhadap geliat pada infusa dosis II

(1234,57 mg/kgBB) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

48,28% 46,44% 46,44% 48,28% 46,44% 42,74% 46,44%

Data % penghambatan terhadap geliat pada infusa dosis III (1851,85 mg/kgBB)

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 61,21% 61,21% 63,81% 64,91% 59,36% 59,36% 57,58%

Data % penghambatan terhadap geliat pada infusa dosis IV (2777,78 mg/kgBB)

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 74,14% 72,29% 74,14% 68,6% 74,14% 72,29% 70,45%

NPar Tests

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

110

Oneway

Karena varians data tidak sama, yaitu 0,003 (p<0,05) maka dilakukan

transformasi data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

3558.3551

16.71002.141.127

-.141.832.492

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

penghambatan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptives

penghambatan

7 77.8343 2.38318 .90076 75.6302 80.0384 74.14 79.68

7 34.1486 5.89261 2.22720 28.6988 39.5983 26.12 42.74

7 46.4371 1.84667 .69798 44.7293 48.1450 42.74 48.28

7 61.0629 2.59231 .97980 58.6654 63.4603 57.58 64.91

7 72.2929 2.13187 .80577 70.3212 74.2645 68.60 74.14

35 58.3551 16.71002 2.82451 52.6150 64.0952 26.12 79.68

Kontrol positif (Pct 91mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis823,05 mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis1234,57 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1851,85 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis2777,78 mg/kgBBTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

penghambatan

6.482 4 30 .001

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

111

Dari plot spread vs level diperoleh nilai slope = -0,667 dan power = 1,667; maka

bentuk transformasi terbaik adalah square (kuadrat).

Hasil transformasi data adalah sebagai berikut :

Oneway

Hasil transformasi data masih menunjukkan bahwa varians data tidak sama, yaitu

0,046 (p<0,05) maka dilakukan uji Kruskal – Wallis.

4.44.24.03.83.63.4

Level

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

Spre

ad

Slope = -.667 Power for transformation = 1.667

* Plot of LN of Spread vs LN of Level

Spread vs. Level Plot of penghambatan by perlakuan

Test of Homogeneity of Variances

tran_penghambatan

2.757 4 30 .046

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

112

NPar Tests Kruskal-Wallis Test

Ranks

7 31.79

7 4.07

7 10.93

7 18.00

7 25.21

35

perlakuanKontrol positif (Pct 91mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis823,05 mg/kgBB)Infusa daun kepel dosis1234,57 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis1851,85 mg/kgBBInfusa daun kepel dosis2777,78 mg/kgBBTotal

tran_penghambatanN Mean Rank

Test Statisticsa,b

32.5764

.000

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

tran_pengham

batan

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

113

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis823,05 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,176

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis1234,57 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,209

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

114

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 11,00 77,00

7 4,00 28,00

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,176

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 10,79 75,50

7 4,21 29,50

14

perlakuanKontrol positif(Parasetamol 91mg/kgBB)Infusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1,50029,500-3,009

,003

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

115

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 4,07 28,50

7 10,93 76,50

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis1234,57 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,50028,500-3,115

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,144

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

116

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanInfusa dosis823,05 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,155

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanInfusa dosis1234,57 mg/kgBBInfusa dosis1851,85 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,176

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

117

NPar Tests Mann-Whitney Test

NPar Tests Mann-Whitney Test

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanInfusa dosis1234,57 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,187

,001

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

Ranks

7 4,00 28,00

7 11,00 77,00

14

perlakuanInfusa dosis1851,85 mg/kgBBInfusa dosis2777,78 mg/kgBBTotal

penghambatanN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

,00028,000-3,155

,002

,001a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

penghambatan

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: perlakuanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

118

Lampiran 14. Data hasil analisis statistik perbandingan efek analgetik antara infusa dan ekstrak etanol dau kepel.

T-Test

Group Statistics

7 72,2929 2,13187 ,805777 72,3157 2,86948 1,08456

perlakuanDosis 541,11 mg/kgBBDosis 560 mg/kgBB

penghambatanN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

,786 ,393 -,017 12 ,987 -,02286 1,35112 -2,96670 2,92099

-,017 11,077 ,987 -,02286 1,35112 -2,99415 2,94843

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

penghambatanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

119

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul ’Uji Analgetik Infusa Daun

Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.)

pada Mencit Putih Betina Swiss dengan Metode

Rangsang Kimia’ bernama lengkap Filisia Arista.

Merupakan anak pertama dari dua bersaudara, lahir

dari pasangan Felix Sapto Budiyono, S.E., dan

Yustina Endang Sunaryanti, S.Pd. di Klaten pada

tanggal 4 Desember 1986. Pendidikan yang ditempuh

penulis adalah TK Pertiwi Polan II (1990-1991),

TK Pertiwi Ngaran I (1991-1992), SD Negeri Ngaran I (1992-1993), SD Kanisius

Delanggu (1993-1998), SLTP Negeri I Delanggu (1998-2001), SMU Negeri I

Klaten (2001-2004), Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2004-2008).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai asisten pada Praktikum Kimia

Dasar (2005-2006), Asisten Praktikum Kimia Organik (2005-2006), Asisten

Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid (2006-2007 dan 2007-2008). Selain itu

penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan UKF JMKI (Jaringan

Mahasiswa Kesehatan Indonesia) sebagai anggota pada periode 2004 – 2005,

UKM HGT (Herbal Garden Team) sebagai anggota pada periode 2004 – 2005,

UKM Grisadha (Group Tari Sanata Dharma) sebagai anggota pada periode 2005 –

2006; serta aktif dalam kegiatan kepanitiaan seperti Panitia Pharmacy

Performance SATURASI 2004 sebagai anggota bidang PubDekDok (Publikasi,

Dekorasi, dan Dokumentasi), Panitia PIMFI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi

Indonesia) 2005 sebagai anggota bidang Dokumentasi, dan Panitia TITRASI 2006

sebagai anggota bidang Konsumsi. Penulis juga pernah membantu Dinas

Kesehatan Yogyakarta dalam melakukan survei dokter praktek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · tradisional, antiradang, dan juga sebagai pengobatan asam urat, yaitu penanggulangan rasa nyeri pada persendian. Tujuan penelitian ini

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI