I. PENDAHULUAN - krl.co.id · Pekerjaan pembangunan Rumah Pompa b. Pekerjaan pembangunan Tangki...

32
Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja 1 Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Setiap bangunan gedung khususnya Bangunan Gedung Negara, harus mempunyai fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dan Daerah tentang Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan serta Penanggulangan dan Pencegahannya. b. Sehubungan dengan Depo KRL PT. Kereta Commuter Indonesia termasuk Bangunan Gedung Negara dan diperlukan Pembenahan Fasilitas Sistim Proteksi dan Penanggulangan Kebakaran yang layak dan memadai maka Pembangunan Konstruksinya perlu segera dilaksanakan. c. Dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dibutuhkan Pelaksana Pekerjaan Pekerjaan atau Pelaksana Pekerjaan yang baik dan sesuai dengan bidang Pekerjaan sehingga sasaran yang ingin dicapai akan sesuai dengan standart dan kebutuhan yang diperlukan. d. Dengan demikian dibutuhkan Pelaksana Pekerjaan yang melaksanakan Konstruksi pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran yang sesuai dengan Rencana dan Rancangan Kerja yang telah disepakati. 2. Latar Belakang a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan Kerja Unit Keamanan dan Keselamatan. b. Dalam tahapan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; pelaksanaannya wajib dimulai dengan dengan tahap Perencanaan yang selanjutnya diikuti dengan tahap Pelaksanaan beserta Pengawasannya yang masing-masing tahap dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan, pekerjaan dan pengakhiran.

Transcript of I. PENDAHULUAN - krl.co.id · Pekerjaan pembangunan Rumah Pompa b. Pekerjaan pembangunan Tangki...

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

1Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

I. PENDAHULUAN1. Umum

a. Setiap bangunan gedung khususnya Bangunan Gedung Negara, harus mempunyaifasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai denganketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dan Daerah tentangPengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan sertaPenanggulangan dan Pencegahannya.

b. Sehubungan dengan Depo KRL PT. Kereta Commuter Indonesia termasuk BangunanGedung Negara dan diperlukan Pembenahan Fasilitas Sistim Proteksi danPenanggulangan Kebakaran yang layak dan memadai maka PembangunanKonstruksinya perlu segera dilaksanakan.

c. Dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dibutuhkan Pelaksana PekerjaanPekerjaan atau Pelaksana Pekerjaan yang baik dan sesuai dengan bidang Pekerjaansehingga sasaran yang ingin dicapai akan sesuai dengan standart dan kebutuhan yangdiperlukan.

d. Dengan demikian dibutuhkan Pelaksana Pekerjaan yang melaksanakan Konstruksipembangunan Sistim Proteksi Kebakaran yang sesuai dengan Rencana dan RancanganKerja yang telah disepakati.

2. Latar Belakang

a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan Kerja UnitKeamanan dan Keselamatan.

b. Dalam tahapan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 59 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; pelaksanaannya wajibdimulai dengan dengan tahap Perencanaan yang selanjutnya diikuti dengan tahapPelaksanaan beserta Pengawasannya yang masing-masing tahap dilaksanakan melaluikegiatan penyiapan, pekerjaan dan pengakhiran.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

2Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

II. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah melakukan pengadaan dan instalasiperangkat Sistim Proteksi Kebakaran di Depo KRL PT. Kereta Commuter Indonesiasebagai fasilitas Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan danLingkungan serta Penanggulangan dan Pencegahannya.

2. Tujuan

Untuk memenuhi persyaratan standart kelayakan sebuah bangunan gedung negara yangharus dilengkapi dengan fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahayakebakaran, PT. Kereta Commuter Indonesia memiliki tujuan untuk membangun SistimProteksi Kebakaran berupa Sistim Alarm Kebakaran (Fire Alarm System) dan SistimPemadam Kebakaran (Fire Fighting System), sesuai dengan standard yang berlaku.

III. SASARAN

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Rangka Pembangunan Konstruksi Sistim ProteksiKebakaran pada Depo KRL PT. Kereta Commuter Indonesia ini adalah :

1. Menetapkan Perusahaan Pelaksana (Pelaksana Pekerjaan) Pekerjaan PembangunanKonstruksi Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL Bukit Duri dan Depok.

2. Pelaksanaan Kontruksi Sistim Penanggulangan Kebakaran Depo KRL Bukit Duri danDepok sesuai perencanaan yang sudah dilakukan.

IV. DASAR HUKUM

Dasar Hukum yang menjadi Acuan dalam pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan Konstruksi SistimPenanggulangan Kebakaran, termasuk kegiatan Pengawasan adalah :

1. Undang-Undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Undang-Undang RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

3. Undang-Undang RI No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

4. Peraturan Pemerintah RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

5. Peraturan Pemerintah RI No. 54 tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas PeraturanPemerintah RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman TeknisPembangunan Bangunan Gedung Negara

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan TeknisSistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

8. PERGUB DKI No. 92-2014 (Persyaratan Teknis Dan Tata Cara Pemasangan Sistem PipaTegak Dan Slang Kebakaran Serta Hidran Halaman)

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

3Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

9. PERGUB DKI No. 250-2015 (Persyaratan Teknis Dan Tata Cara Pemasangan SistemDeteksi Dan Alarm Kebakaran)

10. Peraturan Walikota Depok Nomor 14 tahun 2014 tentang Persyaratan Teknis SistemProteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan

V. RUANG LINGKUP PEKERJAANPelaksanaan Kontruksi Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran di Depo KRL PT. KeretaCommuter Indonesia, yang meliputi :

A. SISTIM ALARM KEBAKARAN (FIRE ALARM SYSTEM)1) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA

Pekerjaan penyediaan perangkat sesuai dengan batas waktu dan spesifikasi teknisyang telah ditentukan dalam kerangka acuan kerja ini.

2) INSTALASI DAN PEMASANGANa. Pekerjaan Pemasangan Perangkat Utama;b. Pekerjaan Elektrikal berupa Instalasi Kabel dan koneksi kabel dengan perangkat

utama;c. Setup dan pemrogaman.

3) TESTING DAN COMMISSIONINGa. Melakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan sistem

yang diimplementasikan berjalan dengan baik.b. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk

mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi Sistim Alarm Kebakaran dapatdinyatakan baik dan layak pakai dari instansi pemerintahan setempat yangberwenang.

4) TRAININGPelatihan kepada Operator PT. Kereta Commuter Indonesia di masing-masing DepoKRL terhadap Cara Pengoperasian/SOP, Perawatan dan Pemeliharaan Sistim AlarmKebakaran (Fire Alarm System) yang telah terpasang.

5) PEMELIHARAANPekerjaan termasuk pemeliharaan selama 12 bulan (1 tahun pertama) terhitung daritanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

B. SISTIM PEMADAM KEBAKARAN (FIRE FIGHTING SYSTEM)1) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA

Pekerjaan penyediaan perangkat Utama Sistim Pemadam Kebakaran meliputi PompaElektrik, Pompa Diesel, Pompa Jockey lengkap dengan panel control, Pillar hydrant,Kotak Hidran, Sprinkler, Nozzle, valve-valve beserta Pemipaannya sesuai dengan

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

4Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

batas waktu dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam kerangka acuan kerjaini.

2) PEKERJAAN SIPILa. Pekerjaan pembangunan Rumah Pompab. Pekerjaan pembangunan Tangki Penyimpanan Air Pemadam Kebakaran

(Reservoir Tank)

3) PEKERJAAN MEKANIKALa. Instalasi Pemipaan dan pemasangan valve-valve dan fitting-fitting berikut

aksesoris lainnya berikut pengecatan pada Instalasi Hidran Halamanb. Instalasi Pemipaan dan pemasangan valve-valve dan fitting-fitting berikut

aksesoris lainnya berikut pengecatan pada Instalasi dalam gedung.c. Instalasi Pemipaan dan pemasangan valve-valve dan fitting-fitting berikut

aksesoris lainnya berikut pengecatan pada Instalasi Rumah Pompa.

4) PEKERJAAN ELEKTRIKALPengadaan dan Pemasangan sistim intalasi listrik dari panel power ke unit panelkontrol pada setiap Pompa Pemadam Kebakaran dalam Rumah Pompa.

5) TESTING DAN COMMISSIONINGa. Melakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan sistem

yang diimplementasikan berjalan dengan baik.b. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk

mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi Sistim Pemadam Kebakaran dapatdinyatakan baik dan layak pakai dari instansi pemerintahan setempat yangberwenang.

6) TRAININGPelatihan kepada Operator PT. Kereta Commuter Indonesia di masing-masing DepoKRL terhadap Cara Pengoperasian/SOP, Perawatan dan Pemeliharaan SistimPemadam Kebakaran (Fire Fighting System) yang telah terpasang.

7) PEMELIHARAANPekerjaan termasuk pemeliharaan selama 12 bulan (1 tahun pertama) terhitung daritanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

C. SISTIM PENGAWASAN / CCTV (CLOSED-CIRCUIT TELEVISION SYSTEM)1) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA

Pekerjaan penyediaan perangkat sesuai dengan batas waktu dan spesifikasi teknisyang telah ditentukan dalam kerangka acuan kerja ini.

2) INSTALASI DAN PEMASANGANa. Pekerjaan Pemasangan Perangkat Utama;

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

5Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

b. Pekerjaan Elektrikal berupa Instalasi Kabel dan koneksi kabel dengan perangkatutama;

c. Setup dan pemrogaman.

3) TESTING DAN COMMISSIONINGMelakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan sistem yangdiimplementasikan berjalan dengan baik.

6) TRAININGPelatihan kepada Operator PT. Kereta Commuter Indonesia di masing-masing DepoKRL terhadap Cara Pengoperasian / SOP , Perawatan dan Pemeliharaan Sistim CCTVyang telah terpasang.

7) PEMELIHARAANPekerjaan termasuk pemeliharaan selama 12 bulan (1 tahun pertama) terhitung daritanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

VI. LOKASI PEKERJAAN1. DEPO KRL BUKIT DURI

Bukit Duri Tanjakan No. 91 Bukit Duri, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

2. DEPO KRL DEPOK,Jl. Baru Dipo KRL, Kel. Ratu Jaya, Kec. Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

VII. SYARAT – SYARAT DAN KETENTUAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN1. Peserta merupakan Badan Usaha Perseroan Terbatas harus memiliki surat izin usaha

SIUP Besar dengan kegiatan usaha (KBLI) kategori Perdagangan Besar Mesin, Peralatandan Perlengkapan lainnya dengan Barang/Jasa Dagangan Utama mencakup PeralatanMekanikal, Elektrikal dan Alat Keselamatan Kerja/Alat Pemadam Kebakaran;

2. Peserta merupakan Perusahaan Jasa Konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha(SBU) dan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) di bidang Instalasi MekanikalElektrikal yang masih berlaku di Sub bidang :

- MK002 : Jasa Pelaksana Konstruksi Pemasangan pipa Air dalam Bangunan danSalurannya (untuk hydrant dan sprinkler system) dengan sub kualifikasiUsaha Besar

- EL009 : Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Sistim Kontrol dan Instrumentasi (untukFire Alarm System) dengan sub kualifikasi Usaha Besar.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

6Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

3. Peserta wajib memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk pekerjaan Konstruksi minimalsebesar 3 Npt (Nilai Pengalaman Tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun);

4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPTtahunan tahun 2017);

5. Menyertakan laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh kantorakuntan public dengan opini wajar;

6. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan, tidakdalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan kegiatanusahanya;

7. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangantidak masuk dalam Daftar Hitam;

8. Pekerjaan Instalasi Sistim Proteksi Kebakaran berhubungan dengan K3 (Kesehatan danKeselamatan Kerja), sehingga Peserta harus memiliki Sertifikat Mutu Perusahaan,diantaranya :

- OHSAS 18000 : 2008- SMK3

- ISO 9001 : 2015

9. Menyertakan Dokumen Teknis :

a. Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terimapekerjaan (termasuk jadwal pengiriman Material/Peralatan Utama Sistim ProteksiKebakaran);

b. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

c. Spesifikasi teknis barang yang ditawarkan dan brosur serta gambar-gambar daribarang yang ditawarkan;

d. Tabel kesesuaian teknis;

e. Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yangdisyaratkan yang masih berlaku;

f. Sertifikat Mutu Perusahaan disyaratkan yang dimiliki dan masih berlaku;

g. Data Pengalaman Perusahaan berisi Pengalaman kerja pada bidang pekerjaansejenis, berserta lampiran kontrak dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

h. Data Personil Tenaga teknis / ahli dengan kemampuan :

i. Project Manager (PM) minimal S1 segala bidang, dan berpengalaman sebagaiProject Manager dalam memimpin kegiatan pembangunan minimal 3 (tiga)pekerjaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran. Pembuktian denganmelampirkan ijazah S1 dan surat keterangan pengalaman dari perusahaan;

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

7Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

ii. Site Manager (SM), minimal S1 Tehnik, pengalaman minimal 5 tahun di bidangyang sama, memiliki sertifikat keahlian di bidang Tehnik Proteksi Kebakaran.Pembuktian dengan melampirkan sertifikat keahlian dan surat keteranganpengalaman dari perusahaan;

iii. Mechanical Engineer, pengalaman minimal 5 tahun di bidang yang sama,memiliki sertifikat keahlian di bidang Mekanikal dan atau Plumbing.Pembuktian dengan melampirkan sertifikat keahlian dan surat keteranganpengalaman dari perusahaan;

iv. Electrical & Instrument Engineer, pengalaman minimal 5 tahun di bidang yangsama, memiliki sertifikat keahlian di bidang Elektronika dan Telekomunikasidalam Gedung. Pembuktian dengan melampirkan sertifikat keahlian dan suratketerangan pengalaman dari perusahaan;

v. Civil Engineer, pengalaman minimal 3 tahun di bidang yang sama, memilikisertifikat keahlian di bidang Sipil. Pembuktian dengan melampirkan sertifikatkeahlian dan surat keterangan pengalaman dari perusahaan;

vi. HSE Officer, pengalaman minimal 3 tahun di bidang yang sama, memilikisertifikat Keanggotaan K3. Pembuktian dengan melampirkan sertifikatkeahlian dan surat keterangan pengalaman dari perusahaan;

vii. Welder, pengalaman minimal 5 tahun di bidang yang sama, memiliki sertifikatPengelasan (minimal Kelas 3G). Pembuktian dengan melampirkan sertifikatkeahlian dan surat keterangan pengalaman dari perusahaan;

viii. Tenaga Ahli Pompa Pemadam Kebakaran yang memiliki sertifikat keahliandari Principal merk Pompa yang ditawarkan. Pembuktian denganmelampirkan sertifikat keahlian;

ix. Tenaga Ahli Fire Alarm System yang memiliki sertifikat keahlian dari Principalmerk Fire Alarm System yang ditawarkan. Pembuktian dengan melampirkansertifikat keahlian;

i. Peserta wajib mendapatkan dukungan (berupa surat asli) dari distributor resmiuntuk produk Pompa pemadam kebakaran (Fire Pump) dan sistim alarm kebakaran(Fire Alarm System), pada surat menyatakan mendukung peserta ikut dalamkegiatan pengadaan ini.

j. Peserta wajib melampirkan Certificate of Manufacture ( COM ) atau Certificate ofOrigin ( COO ) terhadap barang-barang ditawarkan dengan negara asal dari luarnegeri

k. Peserta wajib melampirkan sertifikat Standart Approval ( UL Listed / FM Approval )terhadap setiap barang - barang utama yang dipersyarat dalam KAK ini.

l. Garansi Barang minimal 1 (satu) tahun dari distributor resmi untuk barang Pompapemadam kebakaran (Fire Pump), sistim alarm kebakaran (Fire Alarm System) dan

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

8Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

CCTV System, berikut dengan seluruh aksesoris dan material pendukung darimasing-masing sistim.

m. Peserta wajib menyampaikan Surat Jaminan Layanan Purna jual serta Garansiselama masa pemeliharaan (surat asli).

n. Peserta wajib menyampaikan Surat Jaminan Pemeliharaan terhadap PekerjaanKonstruksi untuk jangka waktu pemeliharaan selama 1 (satu) tahun, yang berisikan:

i. wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehinggakondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan;

ii. Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka wajibmemperbaikinya dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikanmenjadi tanggung jawab Peserta;

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAANBatas waktu pelaksanaan pekerjaan yang tersebut di atas adalah 210 (dua ratus sepuluh)hari kalender, terhitung dari tanggal ditandatanganinya kontrak kerjasama atau diterimanyaSurat Perintah Kerja dari PT Kereta Commuter Indonesia atau diterimanya Surat PenetapanRekanan untuk perkerjaan yang dimaksud dari PT Kereta Commuter Indonesia kepadapemenang pelaksana pekerjaan.

IX. SPESIFIKASI UMUMA. DATA PEKERJAAN KONTRUKSI

1. Jenis Pekerjaan : Konstruksi Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran

2. Tipe Pekerjaan : Mekanikal, Elektrikal dan Sipil

3. Klasifikasi Jenis Pekerjaan : Non Standard atau Khusus (Permen PU No. 45/2007bagian E)

4. Tingkat Resiko Pekerjaan : Sedang (pekerjaan berhubungan dengan Safety atau K3)

X. SPESIFIKASI DAN KETENTUAN PEKERJAAN TEKNISA. UMUM

1) Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajariseluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yangberpengaruh pada pekerjaan.

2) Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskanbaik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuanpada spesifikasi ini.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

9Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

3) Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasangdengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajibanPelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehinggasesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

B. LAY OUT DAN AS PLAN DRAWING1) Gambar Layout dan Rencana Konstruksi Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran

telah disiapkan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan .

2) Peserta pengadaan di ijinkan (jika di perlukan) untuk melakukan kunjunganlapangan untuk melihat langsung fisik dan kondisi ruangan sebagai target lokasipembagunan, pelaksanaan kegiatan kunjungan akan ditentukan waktunya padasaat pelaksanaan Annwijzing.

C. PEKERJAAN PERSIAPAN1) DIREKSI KEET DAN GUDANG PROJECT

Pelaksana Pekerjaan wajib memiliki kantor kerja secara temporer berupa Direksi Kitdan Gudang Serta workshop, agar mempermudah konsultan pengawas pekerjaandan pemberi tugas berkordinasi serta mengawasi Produksi/ Pabrikasi, Stok / KondisiMaterial , alat – alat kerja , selama masa pelaksanaan pekerjaan.

2) MOBILISASI DAN DEMOBILISASIPelaksana Pekerjaan wajib membuat dan melaporkan jadwal (schedule) mobilisasidan demobilisasi agar konsultan pengawas dan pemberi tugas mengetahui waktukedatangan pekerja, alat kerja, serta material utama dan material instalasi sesuaidengan jadwal perencanaan pelaksanaan yang sudah di buat dalam kontrak.

3) PENYEDIAAN DAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAPelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan pekerjaan sesuai aturan K3 yang berlakudan aturan kerja yang di berikan oleh pemberi tugas agar terhidar dari kecelakaankerja dan kerugian yang akan di akibatkan dari kejadian tersebut. Hal tersebutsebagai berikut:

a. Penggunaaan APD semua pekerja yang terlibatb. Pemasangan Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerjac. Membuat dan memasang rambu – rambu tentang K3 dalam pelaksanaan

pekerjaan di setiap Lokasi pelaksaan pekerjaan.d. Memberikan Safety Induction / Intruksi Keselamatan Kerja pada semua

pekerja yang berlaku.

4) KOORDINASI PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN PENGAMANANPelaksana Pekerjaan wajib melakukan koordinasi dalam semua pelaksanaanpekerjaan dan memberikan keamanan dalam pelakasanaan pekerjaan.

a. Melakukan / membuat ijin kerja setiap pelaksanaan pekerjaan.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

10Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

b. Membuat laporan Hasil Pekerjaan Harian, Bulanan Dan Laporan Kemajuanpekerjaan yang di periksa oleh pengawas pelaksanaan serta disetujui olehpemberi tugas.

c. Berkoordinasi dalam setiap permasalahan pelaksanaan pekerjaan yang ada dilapangan serta kendala yang ada, agar tidak menghambat waktu pelaksanaanyang telah di tentukan.

d. Koordinasi keamanan dan mengikuti aturan keamanan yang sudah berlakupada lokasi pelaksanaan pekerjaan.

D. PEKERJAAN SISTIM ALARM KEBAKARAN (FIRE ALARM SYSTEM)1) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA

a. Seluruh Perangkat dan Peralatan Utama berikut perangkat-perangkatpendukungnya telah memiliki Standard Approval UL Listed dan FM Approved.

b. Tipe yang digunakan adalah Full Addressable systemc. Peralatan Utama (MCFA, Annunciator, Detector) dan perangkat

pendukungnya (Modul, Manual Call point, Indicator Lamp, Alarm Bell) yangditawarkan harus satu merk.

2) KETENTUAN BAHAN DAN PERALATANa. MCFA (Master Control Fire Alarm) Panel. Menggunakan Sistem Addressable

dengan kebutuhan loop yang menyesuaikan dengan kebutuhan di lokasi saatini dan menyisakan kebutuhan untuk di masa datang. Kelengkapan MCFAantara lain Fireman intercom, Synthetic Sound, Sealed Acid Battery dan Powersupply charger. MCFA harus dilengkapi dengan graphic software untuk dapatdikoneksi dengan perangkat komputer sebagai sarana untuk monitoring(disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan).

b. Smoke Detector. Jenis yang dipakai adalah prinsip photoelectric yang memiliki2 buah response lamp dan mempunyai karateristik sensitivitas yang rata (flatresponse technology). Penggunaan detector dengan 2 tipe, Addressable danConventional, disesuaikan dan fungsi dan kebutuhan ruangan di lokasi.

c. Heat Detector. Jenis yang digunakan adalah Rate of Rise detector dan FixedTemperature detector yang memiliki response lamp di base, disesuaikan danfungsi dan kebutuhan ruangan di lokasi. Mempunyai stabilitas tinggi terhadapdebu, gangguan elektromagnetis, perubahan suhu kelembaban dan karatan.

d. Module. Penggunaan baik, Imput, Output, Supervisory dan Zone Moduledisesuaikan dengan kebutuhan di lokasi. Pemasangan Module Harus DalamTerminal Box dan mengunakan terminal kabel.

e. Manual Call Point/Emergency Break Glass. Jenis yang dipakai merupakansurface mounted dan dilengkapi dengan reset switch, jika terjadi penekanan.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

11Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

f. Alarm Bell. Kontruksi anti karat. Operating Voltage : 18 s/d 36 V DC. Harusdalam 1 merk dengan Sistim alarm kebakaran yang ditawarkan.

g. Indicator Lamp. Indicator Lamp merupakan lampu indikator yang dipasangparalel dengan group detector, Alarm Bell Manual Call Point. Lampu indicatorini akan menyala hanya jika group detector yang bersangkutan bekerja.

h. Combination Box. Untuk pemasangan Bell, Manual Call Point serta Jackphonedi area yang tidak ada Indoor Hydrant Box maka di pasang pada CombinationBox / Kotak Kombinasi sesuai Gambar Detail dan Material Aprroval yang diperiksa dan di setujui oleh Pengawas dan Pemberi tugas.

i. Terminal Box (Kotak Sambung). Terminal Box terbuat dari plat baja dengantebal minimal 2 mm. Ukuran dari Terminal Box menyesuaikan dengankebutuhan dan mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas atauPemberi Tugas. Pemasangan Terminal Box harus dikoordinasikan denganKonsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

j. Pipa Konduit.- Semua kabel harus dipasang didalam pipa konduit PVC High impact dia.

20 mm, baik yang diatas plafond (horizontal) maupun yang di dinding /tembok / beton ((vertical). Seluruh kotak sambungan, persimpangan, danlain-lain harus dipasang tutup sehingga tidak akan masuk benda-bendalain kedalam kotak tersebut. Seluruh saluran ini harus terpisah dengansistem saluran lainnya yang terdapat pada bangunan.

- Untuk Pemasangan Instalasi kabel di luar ruangan/bangunanmengunakan pipa Steel Conduit berdiameter 20 mm sehingga kabelterlindung dari cuaca dan ganguan yang lain.

- Untuk Pemasangan Instalasi kabel di dalam Tanah mengunakan pipalistrik HDPE / HDPE Conduit berdiameter 20 mm mm sehingga kabelterlindung dari gesekan dan ganguan yang lain.

k. Kabel. Kabel yang digunakan mengacu kepada spesifikasi pada Rincian dataspesifikasi yang diberikan. Seluruh kabel menggunakan merk kabel 4 besar.- Kabel untuk main Power Supply dari setiap perlengkapan dalam system

menggunakan kabel NYAF dengan ukuran minimal 2 x 1.5 mm².- Kabel untuk instalasi circuit antar detector, module dan perangkat

signaling menggunakan kabel NYAF dengan ukuran minimal 2 x 1.5 mm².- Kabel untuk instalasi telepon jack menggunakan kabel ITC 2C-0.8 mm².- Kabel untuk instalasi Main Bell dan Red Lamp menggunakan kabel NYAF

dengan ukuran minimal 2 x 1.5 mm².- Kabel data untuk koneksi data dari Terminal Box ke MCFA menggunakan

kabel AWG 18 x 1 Pair dengan 2 kali tarikan untuk input dan Output.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

12Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

- Setiap Penyambungan kabel harus menggunakan terminal kabel sertamenggunakan Isolasi pelindung sambungan.

- Pemasangan Instalasi Dilarang Ada sambungan dari MCFA ke Modul atauantara Modul dari satu Area ke Modul Area Lain

3) INSTALASI DAN PEMASANGANa. Pekerjaan Pemasangan Perangkat Utama sesuai Data teknis/Data Sheet

produk dan Gambar pelaksanaan, yang sudah dikoordinasikan dan disetujuioleh konsultan pengawas serta pemberi tugas.

b. Instalasi dan pemasangan Sistim Alarm Kebakaran (Fire Alarm System) harusmengacu kepada Pedoman Standarisasi dan Acuan Regulasi sebagai berikut :- SNI 03-3985-2000, tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan

Pengujian Sistem Alarm Kebakaran;

- SNI 04-0225-2000, tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)2000;

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.02/MEN/1983 tentangInstalasi Alarm Kebakaran Automatik;

- NFPA 72 (National Fire Alarm Code)

c. Untuk detail cara pemasangan perangkat utama instalasi kabel danpenyambungan, pelaksana pekerjaan wajib membuat gambar kerja/shopdrawing yang akan diperiksa serta disetujui untuk menjadi gambar akhir/asbuilt drawing agar mempermudah saat perawatan.

d. Pelaksana Pekerjaan wajib mengajukan persetujuan material utama danmaterial bantu pemasangan dengan mengajukan contoh material / MaterialApproval sesuai dengan yang telah disepakati.

e. Pekerjaan Elektrikal berupa Instalasi Kabel dan interkoneksi kabel denganperangkat utama dan perangkat pendukung serta perangkat lain harusterhubung dan sistim berfungsi;

4) SETUP DAN PEMROGRAMANa. Setting dan Interkoneksi

- Seting dan Interkoneksi dilakukan setelah pemasangan instalasiperangkat dengan sebelumnya melakukan Test Konuitas instalasi kabel.

- Test Kontuinitas wajib dilaksanakan pada semua kabel instalasi agar dapatmengetahui apakah jalur kabel tersebut tidak terputus.

- Test kontuinitas harus menggunakan alat yang sudah dikalibrasi agar hasildari pengetesan akurat validasinya. Copy Hasil Kalibrasi Harus di serahkankepada pengawas .

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

13Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

- Setelah pengetesan setiap instalasi wajib diberi tanda agarmempermudah saat penyambungan/interkoneksi dan mengetahuikegunaan instalasi tersebut.

- Pengetesan Kontuinitas harus disaksikan oleh pihak pengawas danPelaksana Pekerjaan wajib membuat laporan test sebagai bukti sudahdilakukan pengetesan yang di periksa oleh pengawas dan disetujui olehPemberi Tugas.

- Penyetelan pada device dan Modul harus sesuai alamat dan area di manaalat tersebut terpasang.

b. Pemograman MCFA dan Pemberian Alamat Pada Device dan Module.- Pemograman harus dilakukan oleh orang yang sudah di rekomendasikan

pihak prinsipel / distributor produk dan Expert / Ahli.

- Pemograman harus sesuai dengan alamat yang sudah dibuat saatpenyetelan dan interkoneksi.

- Pemograman wajib menggunakan Software/perangkat lunak yang asli(Original).

- Pemograman harus disaksikan pihak pengawas dan Pelaksana Pekerjaanwajib membuat laporan aktifitas program sebagai bukti sudah dilakukanpengetesan yang di periksa oleh pengawas pelaksanaan dan disetujui olehPemberi Tugas.

5) TESTING DAN COMMISSIONINGa. Melakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan

sistem yang diimplementasikan berjalan dengan baik.

b. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untukmendapatkan persetujuan bahwa Instalasi Sistim Alarm Kebakaran dapatdinyatakan baik dan layak dari instansi pemerintahan setempat yangberwenang.

6) TRAININGPelaksana Pekerjaan sebelum serah terima seluruh pekerjaan, diharuskan untukmemberikan Pelatihan kepada karyawan dan operator PT. Kereta CommuterIndonesia di lokasi masing-masing tentang cara Pengoperasioan, Perawatan danPemeliharaan terhadap system yang sudah terpasang.

7) PEMELIHARAANPemeliharaan termasuk Garansi Barang dan Pekerjaan Konstruksi selama 12 bulan(1 tahun pertama) terhitung dari tanggal ditandatanganinya Berita Acara SerahTerima Pekerjaan.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

14Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

E. PEKERJAAN SISTIM PEMADAM KEBAKARAN (FIRE FIGHTING SYSTEM)1) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA HYDRANT SYSTEM

Pekerjaan penyediaan perangkat Utama Hydrant System meliputi Pompa Elektrik(Pompa Utama), Pompa Diesel (Pompa Cadangan), Pompa Jockey (Pompa Pacu);lengkap dengan panel control, Pillar hydrant, Kotak Hidran, valve-valve besertaPemipaannya sesuai dengan batas waktu dan spesifikasi teknis yang telahditentukan dalam kerangka acuan kerja ini.

a. Pompa Elektrik (Pompa Utama). Sesuai dengan perencanaan system pemadamyang sudah di buat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasisebagai berikut :Standard : NFPA 20 Approved UL listed & FM approved.Type/Jenis : Horizontal Split case c/w Motor listrikTotal Head : 150 PsiTotal Flow : 750 GpmTotal Putaran : 2950 RpmJenis Motor : 3 Phase/ 380 V/ 3000 Rpm/ 60 Hz / 125 Kw.

b. Pompa Disel (Pompa Cadangan). Sesuai dengan perencanaan system pemadamyang sudah di buat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasisebagai berikut :Standard : NFPA 20 Approved UL listed & FM approved.Type/Jenis : Horizontal Split case c/w Motor listrikTotal Head : 150 PsiTotal Flow : 750 GpmTotal Putaran : 2950 RpmJenis Pengerak : Diesel Industri Pompa Pemadam UL Listed / FM Approved

3000 Rpm/ 145 HP/ 12 VDC

c. Pompa Jockey (Pompa Pacu). Sesuai dengan perencanaan system pemadamyang sudah di buat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasisebagai berikut :Standard : NFPA 20 Approved UL listed / FM approved.Type/Jenis : Vertical Multi Stage case c/w Motor listrikTotal Head : 120 MTotal Flow : 25 GpmTotal Putaran : 2950 RpmJenis Motor : 3 Phase / 3000 Rpm /380V /50Hz/ 5.5 Hp.

d. Panel Kontrol. Sesuai dengan perencanaan system pemadam yang sudah dibuat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifik sebagai berikut :Standard : NFPA 20 Approval, UL listed & FM approved.Type/Jenis : Automatic / Enclosure NEMA 2

e. Panel Distribusi. Sesuai dengan perencanaan system pemadam yang sudahdibuat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagaiberikut :

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

15Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

Standard : NFPA 20 Approval, UL listed / FM approved, PUIL , SNI

f. Pillar Hidran. Jenis short type two way dengan main valve dan branch valvesukuran 4" x 2.5" x 2.5". Jenis coupling harus disesuaikan dengan model yangdipergunakan oleh Mobil Dinas Kebakaran Kota. Setiap pillar hydrant harusdilengkapi dengan gate valve untuk memudahkan maintenance.

g. Siamese Connection. Jenis two way untuk pemasangan free standing denganukuran 4" x 2.5" x 2.5". dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valvedan outlet coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan olehDinas Pemadam Kota.

h. Box Hidran (Hydrant Box).1. Indoor Hydrant Box – Type B (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan

sebagai berikut :- Steel box recessed type, ukuran minimal 750 x 1.250 x 180 mm- Dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada

tutup yang dapat dibuka 180° dan dilengkapi stopper.- Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm

Horn.- Hose rack untuk slang ukuran 2.5", chronium plated bronze dengan

jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box.- Hydrant valve, chronium plated 2.5" VDH sambungan dan bentuk

valve disesuaikan dengan posisi pipa.- Fire hose ukuran 2.5" X 30 meter termasuk couplings (jenis kopling

disesuaikan dengan jenis Dinas Pemadam Kebakaraan Kota).- Hydrant nozzle variable spray type ukuran 2.5"

2. Outdoor Hydrant Box – Type C (class III NFPA) harus terdiri dari peralatansebagai berikut :- Steel box outdoor type, ukuran minimal 600 mm x 950 x 200 mm

- Dicat powder coating warna merah dengan tulisan warna putih“HIDRAN” pada tutup yang dapat dibuka 180° dan dilengkapistopper.

- Hose rack untuk slang ukuran 2.5", chronium plated bronze denganjumlah gigi disesuaikan dengan lebar box.

- Hydrant valve, chromium plated 40 mm dan 65 mm sambungandan bentuk valve disesuaikan dengan posisi pipa.

- Fire hose ukuran 2.5" X 30 meter termasuk couplings (jenis koplingdisesuaikan dengan jenis Dinas Pemadam Kebakaraan Kota).

- Hydrant nozzle variable spray type ukuran 2.5".

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

16Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

i. Valve-Valve. Sesuai dengan perencanaan hydrant system yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :Working Pressure : 300 psi (15 bar)Standard : UL Listed & FM Approved

j. Pemipaan. Sesuai dengan perencanaan hydrant system yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :- Material pipa yang digunakan adalah ERW Black Steel ASTM A53 Grade A

SCH 40. Semua Pipa yang ditawarkan harus dalam 1 merk.- Fitting yang digunakan adalah Black Steel ASTM A 234 SCH 40 Pipe, class

15K.

2) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA WATER SPRAY SYSTEMPekerjaan penyediaan perangkat Utama Water Spray System meliputi Deluge Valveberikut complete set perangkat pendukungnya, Nozzle, valve-valve besertaPemipaannya sesuai dengan batas waktu dan spesifikasi teknis yang telahditentukan dalam kerangka acuan kerja ini.

a. Deluge Valve complete set. Sesuai dengan perencanaan Water Spray Systemyang sudah di buat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasisebagai berikut :Ukuran : 3"Complete with : Trim Set, Electric Release and Isolating ValveType : Electric released type,Standard : UL Listed & FM ApprovedAccessories : Solenoid Valve, Temper Switch, Pressure Switch, Test and

Drain Valve complete with sight glass

b. Spray Nozzle. Sesuai dengan perencanaan Water Spray System yang sudahdibuat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagaiberikut :Type : Brass Type, Angle 95º, 1/2" NPT, K Factor 2.3.Standard : UL Listed & FM Approved

c. Valve-Valve. Sesuai dengan perencanaan system pemadam yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :Working Pressure : 300 psi (15 bar)Standard : UL Listed & FM Approved

d. Pemipaan. Sesuai dengan perencanaan hydrant system yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :- Material pipa yang digunakan adalah ERW Galvanized ASTM A53 Grade A

SCH 40. Semua Pipa yang ditawarkan harus dalam 1 merk.- Fitting yang digunakan adalah Black Steel Galvanized BW ASTM A 234 SCH

40 Pipe, class 15K.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

17Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

e. Release Panel. Menggunakan Sistem Conventional dengan kebutuhan Zonayang menyesuaikan dengan kebutuhan di lokasi saat ini. Memiliki StandardApproval UL Listed dan FM Approved. Release Panel harus interkoneksi denganSistim Alarm Kebakaran Gedung (MCFA).

f. Heat Detector. Menggunakan tipe Conventional dengan jenis Explosion Proof.Memiliki Standard Approval ATEX untuk Explosion Proof.

g. Perangkat Signaling. Perangkat signaling (Manual pull release, Horn & Strobe,Modul) Menggunakan tipe Conventional dan memiliki Standard Approval ULListed dan FM Approved. Perangkat yang ditawarkan harus satu merk denganRelease Panel.

h. Pipa Konduit. Kabel harus dipasang di dalam Steel Conduit E-19 dan FlexibleConduit E-19. Seluruh kotak sambungan, persimpangan, dan lain-lain harusdipasang tutup sehingga tidak akan masuk benda-benda lain kedalam kotaktersebut.

i. Kabel. Kabel yang digunakan mengacu kepada spesifikasi pada Rincian dataspesifikasi yang diberikan. Seluruh kabel menggunakan merk kabel 4 besar.- Kabel untuk main Power Supply dari setiap perlengkapan dalam system

menggunakan kabel NYAF dengan ukuran minimal 2 x 1.5 mm².- Kabel untuk instalasi circuit antar detector, module dan perangkat signaling

menggunakan kabel NYAF dengan ukuran minimal 2 x 1.5 mm².- Kabel data untuk koneksi data dari Junction Box ke Release Panel

menggunakan kabel AWG 18 x 1 Pair dengan 2 kali tarikan untuk input danOutput.

- Setiap Penyambungan kabel harus menggunakan terminal kabel sertamenggunakan Isolasi pelindung sambungan.

3) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMA SPRINKLER SYSTEMPekerjaan penyediaan perangkat Utama Sprinkler System meliputi Alarm CheckValve berikut complete set perangkat pendukungnya, Sprinkler, valve-valve besertaPemipaannya sesuai dengan batas waktu dan spesifikasi teknis yang telahditentukan dalam kerangka acuan kerja ini.

a. Alarm Check Valve complete set. Sesuai dengan perencanaan Sprinkler Systemyang sudah dibuat sesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasisebagai berikut :Ukuran : 3"Complete with : trim, retard chamber, water motor alarm, pressure switchStandard : UL Listed & FM ApprovedAccessories : Alarm Loose Trim, Retarding Chamber, Water Motor Alarm,

Pressure Switch, Tamper Switch, Test and Drain Valve.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

18Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

b. Sprinkler Head. Sesuai dengan perencanaan Sprinkler System yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :Type : Standard Response type, Pendent, K 8, Temp 155 F/ 68C, 1/2"

NPT, Brass Finish.Standard : UL Listed & FM Approved

c. Valve-Valve. Sesuai dengan perencanaan system pemadam yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :Working Pressure : 300 psi (15 bar)Standard : UL Listed & FM Approved

d. Pemipaan. Sesuai dengan perencanaan hydrant system yang sudah dibuatsesuai kebutuhan masing-masing lokasi dengan spesifikasi sebagai berikut :- Material pipa yang digunakan adalah ERW Black Steel ASTM A53 Grade A

SCH 40. Semua Pipa yang ditawarkan harus dalam 1 merk.- Fitting yang digunakan adalah Black Steel ASTM A 234 SCH 40 Pipe, class

15K.

4) PEKERJAAN MEKANIKALa. Pekerjaan Pemasangan Perangkat Utama sesuai Data teknis/Data Sheet produk

dan Gambar pelaksanaan, yang sudah dikoordinasikan dan disetujui olehkonsultan pengawas serta pemberi tugas.

b. Instalasi dan pemasangan Sistim Pemadam Kebakaran (Fire Fighting System)harus mengacu kepada Pedoman Standarisasi dan Acuan Regulasi sebagaiberikut :- SNI 03-6570-2001, tentang Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk

Proteksi Kebakaran;- SNI 03-1745-2000, tentang Tata cara perencanaan dan pemasangan Sistem

pipa tegak dan slang;- SNI 03-3989-2000, tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem

Springkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada BangunanGedung;

- NFPA 20 (Installation of Stationary Pumps for Fire Protection)- NFPA 14 (Standpipe and Hose Systems)- NFPA 13 (Standard For Sprinkler Installation)- NFPA 15 (Standard for Water Spray Fixed Systems for Fire Protection)

c. Untuk detail cara pemasangan perangkat utama, penyambungan pipa,pelaksana pekerjaan wajib membuat gambar kerja/shop drawing yang akandiperiksa serta disetujui untuk menjadi gambar akhir/ asbuilt drawing.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

19Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

d. Pengecatan Dilakukan Dengan Cara :- Pengecetan Dasar / Primer / Shincromate / Anti karat. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni

dan dilapisi dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau denganbahan anti karat sintesis yang dispesifikasi untuk keperluan pemipaanbawah tanah.

Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat (exposed) harus diberi tandadengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian olehPengawas.

- Pengecetan Finishing. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda

warna/cat pada setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipainduk, begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintupemeriksaan.

Sebagai patokan gunakan warna cat untuk jaringan pipa hydrantdengan warna merah.

5) PEKERJAAN ELEKTRIKALa. Pengadaan dan Pemasangan sistim intalasi listrik dari panel power ke unit panel

kontrol pada setiap Pompa Pemadam Kebakaran dalam Rumah Pompa.

b. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pelaksana Pekerjaan harus barudan meterial tersebut harus coco kuntuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untukmaterial-material yang disebut di bawah ini maka Pelaksana Pekerjaan harusmenjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalanmenunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.- Peralatan panel : Switch, circuit breaker, relay-relay dan kontaktor.- Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast & kapasitor.- Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, grid switch, dimmer.- Kabel

c. Untuk semua material yang ditawarkan maka Pelaksana Pekerjaan wajib mengisidaftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap denganbrosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar materialini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barangproduksi pabrik.

d. Penyebutan Merk/Produk Pabrik. Apabila pada spesifikasi teknik ini atau padagambar disebutkan beberapa merk tertentu terutama untuk material-materiallistrik utama, maka Pelaksana Pekerjaan wajib mengajukan di dalampenawarannya meterial yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyekberjalan terjadi bahwa meterial yang disebutkan pada tabel material tidak dapatdiadakan oleh Pelaksana Pekerjaan yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

20Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

yang diterima Pemilik dan Pengawas Lapangan, maka dapat dipikirkanpenggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada PelaksanaPekerjaan.

e. Produk Pabrik Yang Digunakan Secara Umum :- Kabel NYY, NYM, NYFGBY 4 Besar (Standard LMK PLN Up Kabel)- Fire Resistance Cable, 4 Besar (Standard LMK PLN Up Kabel)- Kabel Tray setara- Panel TR (Tegangan Rendah) / Panel Distribusi SNI (Standard LMK PLN )- Seluruh Perlengkapan Panel :

o MCB, MCCBo Shot Circuit, Eath Foult, o/uvoltage protectiono Fuseo Selector Switch A-O-Mo Kwh Metero Conductor, Push Button, Piloto Fixture Armature :

- Lamp Holder- Tube/ bola lampu dan Starter- Ballast, Capasitor- Emergency Light- Housing Lamp- Saklar, Stop Kontak MK,- Pipa / Conduit- Capasitor Circutor

6) PEKERJAAN SIPILPekerjaan pembangunan Rumah Pompa dan Tangki Penyimpanan Air Pemadam(Reservoir Tank).

a. Pekerjaan pembersihan dan Persiapan Lahan1. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Sampah

yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalamdaerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, atau dibuang dengancara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Semua sisa-sisatanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harusdihilangkan sampai kedalaman 0,500 m dibawah tanah dasar/permukaan.

2. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah adamaupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

21Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

3. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwplank)termasuk pekerjaan Pelaksana dan harus dibuat dari kayu jenis Merantiatau setaraf dengan tebal 3 cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolkenberdiameter 8-10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasanganharus kuat danpermukaan atasnya rata dan sifat datar (waterpass). Segalapekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Pelaksana.

4. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masapelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.

5. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengadakan pengukuran danpenggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapiketerangan-keterangan mengenai peil tanah, letak batas-batas tanahdengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh KonsultanPengawas. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dankeadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

6. Penentuan titik ketinggiaan dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/theodolith.

7. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan theodolith/waterpass besertapetugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan KonsultanPengawas.

8. Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitigaphytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telahdiisetujui oleh Konsultan Pengawas.

9. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yangmenyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dantidak mudah hilang jika terkena air/hujan.

b. Pekerjaan Galian1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat

yang ditentukan menurutkeperluan.

2. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiapgalian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur,maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembalidengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembalidasar yang waterpass.

3. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktupenggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

22Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

pompa air atau pompa lumpur jika diperlukan dapat bekerja terusmenerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.

4. Pelaksana Pekerjaan harus memperhatikan pengamanan terhadap dindingtepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahanatau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

5. Juga kepada Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengambil langkah-langkahpengamanan terhadap bangunan lainyang berada dekat sekali denganlubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementarapadabangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidakakan mengalami kerusakan.

6. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelahmencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halamanpekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjukKonsultan Pengawas.

7. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah danmemenuhi syarat-syarat sebagaitanah urug.

8. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubang-lubanggalian yang terletak di dalam garis bangunan harus diisi kembali denganpasir urug yang diratakan dan diairi secara dipadatkan sampaimencapai95% kepadatan maksimum yang dibuktikan dengan test laboratorium.

9. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkanuntuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkinditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampaimenderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pelaksana Pekerjaanatas tanggungannya sendiri. Bila suatu alat pelayanan dinas yang sedangbekerja ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambaratau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Pelaksana Pekerjaan harusbertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untukmenjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidakterganggu.

10. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaanPelaksana Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus segera menggantikerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusakakibat pekerjaan Pelaksana Pekerjaan.Sarana yang sudah tidak bekerja lagiyang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di dalamlapanganpekerjaan harus dipindahkan ke luar lapangan ketempat yang disetujuioleh KonsultanPengawas atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

23Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

c. Pekerjaan Beton Bertulang1. Baja tulangan yang digunakan adalah batang-batang baja lunak dengan

tegangan leleh 300 Mpa dan tegangan maksimum 450 Mpa untuk mutubaja U30, bagi baja dia 12 mm, tegangan leleh 400 Mpa dan teganganmaksimum 600 Mpa untuk mutu baja U40 bagi baja ulir dia. > 12 mmPelaksana Pekerjaan harus membuktikan kepada Pengawas bahwa segalapenulangan memenuhi spesifikasi dan memperlihatkan surat-suratketerangan dari laboraturium Pengujian Mutu Baja yang disetujui olehPengawas. Bila syarat spesifikasi ini tidak terpenuhi, maka PelaksanaPekerjaan harus membayar untuk pengujian-pengujian, baja tulanganyang tidak memenuhi syarat harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.Pelaksana Pekerjaan hanya diperkenankan mengganti dengan diameterlain apabila luas penampang tulangan karena penggantian ini tidakmenjadi berkurang, penggantian harus disetujui Pengawas. Bila terjaditambahan biaya akibat penggantian penulangan tersebut di atas makatambahan tersebutsepenuhnya menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.

2. Spesifikasi Besi Baja / Beton harus sesuai standar :- PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3)- SK.SNI T-15-1991-03 : Standar Beton 1991.- Peraturan Portland Cement Indonesia 1973, NI - 8.- PBN : Peraturan Bangunan Nasional 1978

d. Pekerjaan Finishing1. Dimana diperlukan, menurut Konsultan Pengawas, Pelaksana Pekerjaan

harus membuat shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan danpasangan. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yangdiperlukan. Adukan dilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahanyang digunakan sesuai dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas.

2. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjukdalam gambar arsitektur, terutama gambar detail dan gambar potonganmengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

3. Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata dari bawah permukaantanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 cmdaripermukaan lantai untuk toilet, ruang pantry dan daerah basah lainnyadipakai adukan plesteran 1 pc : 2 pasir (trasraan).

4. Untuk adukan kedap air harus ditambah Daily bond, dengan perbandingan1 pc : 1 Daily Bond

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

24Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

5. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakankotak (boxes) pengukuran yangakurat.

6. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh perencana dan digunakansesuai dengan ketentuan dari pabrik.

7. Pekerjaan bata yang sudah selesai harus dilindungi dengan lembaranpenutup untuk mencegah adukan menjadi cepat kering.

8. Pasangan dinding bata pada sudut ruangan harus dilindungi dengan papanuntuk melindungi dari kerusakan. Jika ada pekerjaan pasangan yangmemperlihatkan sambungan yang rusak atau tidak beres maka pasanganitu harus dibongkar dan diganti yang baru.

9. Berikan angkur sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjukkan gunakanukuran/jarak type standard.

10. Tempatkan angkur pada bubungan pasangan bata dengan struktur kolompraktis atau balok sesuai petunjuk gambar tapi tidak lebih dari 60 cm padajarak vertikal dan 90 cm pada jarak horizontal.

11. Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1PC : 4 pasir pasang.

12. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai daripermukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar,dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, sertasemua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduktrasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1pc : 2pasir pasang. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak airatau drum hingga jenuh.

13. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

14. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan airterlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.

15. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdirimaksimum 24 lapis setiap harinya,diikuti dengan cor kolom praktis.

16. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkankolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm,dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak20 cm.

17. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekalitidak diperkenankan.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

25Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

18. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiapbagian pekerjaan beton(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi betondiameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baikpada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasanganbata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

19. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.

20. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dindingfinish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm.Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

e. Pekerjaan AtapBangunan gedung dengan struktur atap dibuat dengan struktur rangka baja.Bentang struktur bangunan, beban gravitasi, beban angin dan mutu bahan,dijelaskan pada data teknis berikut.- Tipe Rangka : Tipe 3- Panjang Bentang Rangka(B) : 16 m- Jarak Antar Kuda – kuda(L) : 5 m- Sudut kemiringan rangka(α) : 23°- Mutu Baja : BJ41, Fy=2400 kg/cm, Fu=4100 kg/cm- Penutup Atap : Genteng Plat / Galvalum- Beton Sambungan : LasProfil- Rangka yang digunakan : Double Siku- Profil Gording : Light Lip Channel.

7) TESTING DAN COMMISSIONING- Melakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan sistem

yang diimplementasikan berjalan dengan baik.

- Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untukmendapatkan persetujuan bahwa Instalasi Sistim Pemadam Kebakaran dapatdinyatakan baik dan layak pakai dari instansi pemerintahan setempat yangberwenang.

8) PEMELIHARAANPemeliharaan termasuk Garansi Barang dan Pekerjaan Konstruksi selama 12 bulan(1 tahun pertama) terhitung dari tanggal ditandatanganinya Berita Acara SerahTerima Pekerjaan.

9) SERTIFIKASISistim Proteksi Kebakaran harus tersertifikasi oleh dinas terkait.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

26Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

F. PEKERJAAN SISTIM PENGAWASAN / CCTV (CLOSED-CIRCUIT TELEVISION)SYSTEM1) PENJELASAN UMUM

Sistem Closed Circuit Television System dipergunakan untuk membantupengawasan terhadap bahaya terjadinya kebakaran dengan cara mengamatikegiatan operasi suatu gedung atau ruangan melalui video camera. Hasil gambardapat diamati melalui TV monitor.

Sistem CCTV ini terdiri dari Camera, Monitor, Video Recorder dan perangkatpendukung lainnya. Sistem CCTV yang direncanakan adalah berwarna (colour).

2) PENYEDIAAN PERANGKAT UTAMAa. Seluruh Perangkat CCTV dan Peralatan Utama berikut perangkat-perangkat

pendukungnya harus dapat diintegrasikan dengan Sistim Alarm kebakaran dimasing-masing lokasi.

b. Perangkat CCTV setiap lokasi Dipo KRL harus dapat diakses oleh Sistim CCTVkantor pusat PT. Kereta Commuter Indonesia.

c. Perangkat Utama (CCTV) dan perangkat pendukungnya (NVR) yangditawarkan harus satu merk.

3) KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN1. CCTV Kamera.

a. Fixed Lens Dome IP Camera minimum 2 Megapixels untuk pemasanganIndoor

b. Varifocal Lens Bullet Camera minimum 4 Megapixels untuk pemasanganoutdoor

c. Merk CCTV System yang direkomendasikan : Pelco, Bosch, Honeywell danAxis.

d. Housing kamera tahan terhadap resapan debu dan air dengan standarisasiIP66, dengan minimal berbahan metal.

e. Kamera dapat menahan pukulan (vandalisme), getaran, kelembaban, debudan turun naik suhu udara, dan dapat bekerja dengan stabil denganstandarisasi IK10.

f. Kamera memiliki internal slot MicroSD/SDHC/SDXC dan dapat memuatMicroSD sampai dengan 128 GB

g. Kamera mampu merekam ke dalam MicroSD/SDHC/SDXCh. Kamera Mendukung TDN (True Day Night) dan WDR (Wide Dynamic

Range)i. Minimum 3.6mm fixed lens dengan aperture F1.4 untuk Kamera jenis

Dome

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

27Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

j. Minimum 2.7mm – 12mm lens dengan aperture F1.4 untuk Kamera jenisBullet.

k. Seluruh Kamera memiliki fitur Smart IRl. Mendukung ONVIF (Open Network Video Interface Forum)m. Minimal mampu mendukung Dual Stream ouput.n. Kamera sudah mendukung teknologi POE (Power Over Ethernet) dengan

standar IEEE 802.3afa. Kamera mendukung kompresi H.264, MPEG 4 dan MJPEGb. Kamera memiliki fitur pengaturan video seperti ukuran video, kualitas dan

ukuran bit rate videoc. Kamera memiliki fitur pengaturan gambar mulai dari Saturasi/ Brightness/

Contrast/Sharpness dan memiliki pengaturan Less Noise.d. Kamera dapat diakses menggunakan aplikasi WEB Mozila Firefox, Internet

Explorer versi 7 hingga 10.

2. Network Video Recorder .NVR adalah perangkat perekam yang berbasis protokol internet, digunakansebagai media penyimpan rekaman segala aktifitas yang ditangkap olehkamera IP. Distribusi video/gambar ditranfer melalui di jaringan (network).Karena perangkat tersebut berbasis IP, NVR dapat dikelola secara remotemelalui LAN atau melalui Internet sehingga memberikan fleksibilitas yanglebih besar.a. Setiap perangkat NVR memiliki web interface (antarmuka) yang digunakan

untuk memudahkan pengguna melakukan pengaturan.b. Perangkat NVR memiliki Built-in PoE Switch; untuk memudahkan dalam

instalasi dan perawatan (maintenance) tanpa harus menyediakan powersupply.

c. Perangkat yang ditawarkan harus satu merk dengan CCTV Camera.

3. PC ClientDengan memanfaatkan fitur remote monitoring pada sistem CCTVmenggunakan PC (Personal Computer)/Desktop Computer akan memudahkansaat penentuan ruangan untuk pusat pengawasan CCTV.Kebutuhan Spesifikasi Minimum :– Operating Sistem : Microsoft® Windows(R) 10 Profesional Licensi– Processor Type Minimum : Intel(R) Core(TM) i5-7500 Processor– Minimum Hardisk Capacity : 1TB 7200 RPM SATA HDD– Minimum Memory RAM : 4GB RAM– Display Resolusi Monitor : 1024 x 678– Network Protocol : TCP/IP, Ethernet LAN 10/100/1000– Network Interface Card : Dedicated VGA Card AMD R7 450 4GB

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

28Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

– USB Optical Mouse, USB Keyboard, 16x Max DVD+/-RW Drive,– Sudah termasuk Pro-Support NBD on site service selama 3 tahun

4. Multi-site SoftwareProgram aplikasi bawaan dari principal merk CCTV untuk penggunaaninterkoneksi CCTV local dengan CCTV Pusat Kontrol. Program berfungsi untukmengumpulkan seluruh channel Kamera dari beberapa NVR ke dalam satulayar Monitor.

5. CCTV Monitora. Minimal tipe LCD dengan ukuran 42” (untuk lokasi Depok dan Bukit Duri)b. Minimal tipe LCD dengan ukuran 55” (untuk lokasi Kantor Pusat-Juanda)c. Memiliki resolusi Full HDd. Dilengkapi dengan Bracket

6. Gigabit Switch PortHalf-duplex gigabit hubs terhubung melalui link yang diizinkan oleh spesifikasiPCI kartu jaringan. Perangkat yang direkomendasikan : Extreme, Juniper,Cisco, HP Enterprise.

7. Pengkabelan CCTV IP System ( UTP CAT6)Kabel UTP CAT-6 berikut komponennya mengacu kepada standarInternasional IEC 61935-2 dan TIA/EIA 568-B.2-1 untuk Kabel Telekomunikasi.

4) INSTALASI DAN PEMASANGANa. Pekerjaan Pemasangan Perangkat Utama CCTV sesuai Data teknis/Data Sheet

produk dan Gambar pelaksanaan, yang sudah dikoordinasikan dan disetujuioleh konsultan pengawas serta pemberi tugas.

b. Sistim CCTV harus terintegrasi dan terkoneksi dengan sistim Fire Alarm yangterpasang.

c. Sistim CCTV tersebut harus terintegrasi dengan Fire Alarm System sedemikianrupa sehingga setiap NVR terkoneksi dengan modul triger data dari DetektorFire Alarm di setiap Area.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

29Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

d. Untuk detail cara pemasangan perangkat utama instalasi kabel danpenyambungan, pelaksana pekerjaan wajib membuat gambar kerja/shopdrawing yang akan diperiksa serta disetujui untuk menjadi gambar akhir/asbuilt drawing agar mempermudah saat perawatan.

e. Pelaksana Pekerjaan wajib mengajukan persetujuan material utama danmaterial bantu pemasangan dengan mengajukan contoh material / MaterialApproval sesuai dengan yang telah disepakati.

f. Pekerjaan interkoneksi kabel dengan perangkat utama dan perangkatpendukung serta perangkat lain harus terhubung dan sistim berfungsi;

5) SETUP DAN PEMROGRAMANa. Setting dan Interkoneksi

- Seting dan Interkoneksi dilakukan setelah pemasangan instalasiperangkat dengan sebelumnya melakukan Test Konuitas instalasi kabel.

- Test Kontuinitas wajib dilaksanakan pada semua kabel instalasi agar dapatmengetahui apakah jalur kabel tersebut tidak terputus.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

30Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

- Test kontuinitas harus menggunakan alat yang sudah dikalibrasi agar hasildari pengetesan akurat validasinya. Copy Hasil Kalibrasi Harus di serahkankepada pengawas .

- Setelah pengetesan setiap instalasi wajib diberi tanda agarmempermudah saat penyambungan/interkoneksi dan mengetahuikegunaan instalasi tersebut.

- Pengetesan Kontuinitas harus disaksikan oleh pihak pengawas danPelaksana Pekerjaan wajib membuat laporan test sebagai bukti sudahdilakukan pengetesan yang di periksa oleh pengawas dan disetujui olehPemberi Tugas.

- Penyetelan pada device dan Modul harus sesuai alamat dan area di manaalat tersebut terpasang.

b. Pemograman dan Pemberian Alamat Pada CCTV dan Module.- Pemograman harus dilakukan oleh orang yang sudah di rekomendasikan

pihak prinsipal / distributor produk dan Expert / Ahli.

- Pemograman harus sesuai dengan alamat yang sudah dibuat saatpenyetelan dan interkoneksi.

- Pemograman wajib menggunakan Software/perangkat lunak yang asli(Original).

- Pemograman harus disaksikan pihak pengawas dan Pelaksana Pekerjaanwajib membuat laporan aktifitas program sebagai bukti sudah dilakukanpengetesan yang di periksa oleh pengawas pelaksanaan dan disetujui olehPemberi Tugas.

6) TESTING DAN COMMISSIONINGa. Melakukan uji coba terhadap perangkat yang dipasang dan memastikan

sistem yang diimplementasikan berjalan dengan baik.b. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk

mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi Sistim Alarm Kebakaran dapatdinyatakan baik dan layak dari instansi pemerintahan setempat yangberwenang.

7) TRAININGPelaksana Pekerjaan sebelum serah terima seluruh pekerjaan, diharuskan untukmemberikan Pelatihan kepada karyawan dan operator PT. Kereta CommuterIndonesia di lokasi masing-masing tentang cara Pengoperasian, Perawatan danPemeliharaan terhadap system yang sudah terpasang.

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

31Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

8) PEMELIHARAANPemeliharaan termasuk Garansi Barang dan Pekerjaan Konstruksi selama 12 bulan(1 tahun pertama) terhitung dari tanggal ditandatanganinya Berita Acara SerahTerima Pekerjaan dengan tambahan Asuransi All-Risk selama 12 bulan (1 tahun).

XI. TAHAPAN PEMBAYARANTahapan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume tahapanpenyelesaian pekerjaan (prestasi pekerjaan) yang benar-benar telah dilaksanakan olehPelaksana Kontruksi berdasarkan pekerjaan yang telah terpasang (termasuk peralatandan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan);dilaksanakan dengan termin sebagai berikut :

1) Pembayaran Termin Pertama : sebesar 30% dari Total Nilai Kontrak, dibayarkan setelahprestasi kemajuan pekerjaan mencapai 35%. Pelaksana Konstruksi mengajukan laporankemajuan hasil pekerjaan berikut dengan lampiran data pendukung, yang telah disetujuioleh Pengawas Lapangan dan Pemilik.

2) Pembayaran Termin Kedua : sebesar 35% dari Total Nilai Kontrak, dibayarkan setelahpekerjaan selesai 75%,

3) Pembayaran Termin Ketiga : sebesar 30% dari Total Nilai Kontrak, Dibayar setelahpekerjaan selesai 100%

4) Sebesar 5% dari Total Nilai Kontrak, sebaga Retensi (Masa Pemeliharaan) dibayarkansetelah Pelaksana Konstruksi menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% dari nilaikontrak. Jangka Masa Pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan.

XII. PELAPORANPelaksana Kontruksi wajib memberikan dokumen laporan tertulis kepada PengawasLapangan berupa Laporan yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yangsistematik dan baik yang meliputi sebagai berikut :

1) Laporan harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk yang penting dariPemberi Tugas, Pelaksana Pekerjaan Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.

2) Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian dan laporan pencapaianhasil Kerja.

3) Laporan harian, berisi keterangan tentang :- Tenaga Kerja,- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,- Alat-alat Kerja Dan Alat bantu Pelaksanaan- Rencana Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,- Hasil pekerjaan dan kendala pekerjaan hari sebelumnya- Waktu pelaksanaan pekerjaan yang akan di laksanakan.- Dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan hari sebelumnya

Lampiran I RKS No. 61/LL/NONSAR/KCI/RKS/VII/2018, tanggal 23 Juli 2018 Kerangka Acuan Kerja

32Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pengadaan Pembangunan Sistim Proteksi Kebakaran Depo KRL

4) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran (Sebagai lampiranlaporan mingguan, bulanan dan akhir).

5) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan Pelaksana (Sebagai lampiran laporanmingguan, bulanan dan akhir).

6) Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ) (Sebagai lampiran laporan mingguan,bulanan dan akhir).

7) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat olehPelaksana Pekerjaan Pelaksana (Sebagai lampiran laporan mingguan, bulanan danakhir).

8) Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan.