Hyperplasia

30
HYPERPLASIA Disusun Oleh : ABDUL MUNAZZAR R 160110110017 SARAH ASYFA S 160110110021 HANIFAH SYAHIDA160110110037 NURUL MUKHLIZA R 160110110058 RIFA’AH MAHMUDA B 160110110106 VITA SEPFINA 160110110113 VANYA DEAN 160110110129

description

afas

Transcript of Hyperplasia

HYPERPLASIADisusun Oleh :

ABDUL MUNAZZAR R 160110110017SARAH ASYFA S 160110110021HANIFAH SYAHIDA 160110110037

NURUL MUKHLIZA R 160110110058RIFA’AH MAHMUDA B 160110110106

VITA SEPFINA 160110110113 VANYA DEAN 160110110129

Hyperplasia (Mekanisme penyakit)

Peningkatan abnormal jumlah sel-sel normal, dalam susunan yang normal, pada sebuah organ atau jaringan sehingga meningkatkan volume organ atau jaringan tersebut.

Hiperplasia tulang merupakan pertumbuhan dari tulang baru normal yang terkadang muncul pada lokasi karakteristik .

tetapi tidak dianggap sebagai tumor oleh karena susunan normal dari jaringan dan potensi pertumbuhan yang terbatas.

Pada beberapa kasus perkembangan ini tergantung pada stimulus.

Torus palatinus

Torus palatinus adalah protuberansia tulang (hyperostosis) yang terjadi pada sepertiga tengah dari garis tengah palatum keras.

SinonimPalatine torus

Gambar Tulang dari tumor jinak dapat meluas sebagai hasil dari remodelling ke arah luar dari tepi kortikal.

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Gambar Lesi jinak biasanya berkembang dengan lambat, sehingga menyebabkan

pergeseran dari gigi di sebelahnya.Sumber Gambar White and pharoah

Thunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans: Lousiana State University.

Karakteristik Klinis Torus palatinus eksostosis paling umum. Torus ini berkembang sekitar dua kali lebih sering pada wanita

dibandingkan laki-laki. Biasanya torus mulai berkembang pada dewasa muda dan

dianggap muncul melalui peran faktor genetik dan lingkungan.

Dasar dari nodul tulang meluas di sepanjang bagian tengah dari palatum keras, dan gumpalan mencapai ke arah bawah rongga mulut.

Ukuran dan bentuk dari torus palatinus dapat beragam, dan lesi ini telah digambarkan sebagai bentuk yang datar, berlobul, nodul atau berbentuk seperti jamur.

Mukosa normal menutupi massa tulang dan dapat terlihat pucat dan terkadang berulserasi ketika terkena trauma.

Gambaran Radiografis

Torus terbentuk dari tulang kompak gambaran radioopak tebal yang homogen

Berbatas jelasOutline konveks

atau berlobulBiasanya terdapat di

area apikal gigi rahang atas

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Perawatan

Torus palatinus biasanya tidak membutuhkan perawatan, tetapi pembedahan dibutuhkan jika pasien akan dibuatkan gigi tiruan

Torus MandibulaTorus mandibula

merupakan hyperostosis (pertumbuhan tulang berlebih) yang menonjol pada aspek lingual dari prosesus alveolaris mandibula, biasanya berada di area premolar

Gambaran Klinis

Torus palatinus: 25% di US, predileksi wanita

Torus mandibula: 7% di US, tidak ada predileksi khusus berdasarkan jenis kelamin

Faktor terbentuknya tori: daya mastikasi, genetik, lingkungan

Menggangu fungsi bicara

Gambaran Klinis Torus mandibula dapat tumbuh tunggal atau multiple, unilateral atau bilateral (umumnya bilateral

Ukuran bervariasi

Imaging Features

LokasiDapat secara bilateral ataupun unilateral. Pada foto periapikal mandibular, torus

mandibularis tampak bayangan radioopak, biasanya superimpose pada akar premolar, molar, dan kadang terlihat pada kaninus atau insisif.

BatasBerbatas tajam pada anterior dan kurang

tegas pada pelebaran posterior

Struktur InternalPada foto oklusal, torus mandibular

tampak radioopak dan homogen.

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Perawatan

Torus mandibular biasanya tidak membutuhkan perawatan, meskipun pembuangan diperlukan jika gigi tiruan mandibular akan dipasang.

HYPEROSTOSIS

Synonim hiperostosis dan eksotosis setaraMedical literatureDental literature:

eksostosis lebih sering digunakan setara dengan istilah osteokondroma

Mekanisme Penyakit

Biasanya terdapat daerah kecil osseous hiperplasia pada tulang cortical.

Kadang terjadi pada bagian dalam tulang berongga dan biasanya terjadi pada permukaan tulang alveolar

Gambaran Klinis Hyperistosis

Hyperostosis umumnya dapat tumbuh di permukaan bukal dari prosesus alveolaris maksilaris, biasanya pada area gigi canine atau molar. Juga dapat muncul pada permukaan atau puncak palatum dan umumnya jarang pada prosesus alveolaris mandibularis. Terkadang juga tumbuh di puncak dibawah pontik pada fixed bridge.

Lebih jarang terjadi dibandingkan dengan torus mandibula atau palatinal

Umumnya berukuran kecil tapi dapat juga berukuran besar, dan juga dapat berdiri tunggal ataupun berkelompok.

Berbentuk nodular, pedunculated, atau berbentuk prominences rata pada permukaan tulang.

Dilapisi oleh mukosa normal dan tulang keras.

Imaging Features Lokasi

◦ Pada umumnya terletak di prosesus alveolaris maksilaris, dan biasanya overlaps pada akar dari gigi yang terkena.

Batas luar (perifer) ◦ Batas terluar dari hyperostosis biasanya mudah ditentukan

dan berkontur halus dengan batas melengkung ◦ Namun, ada beberapa yang memiliki batas yang sulit

ditentukan yaitu yang bercampur dengan tulang disekitar. Struktur Internal

◦ Aspek internal dari hyperostosis biasanya homogen dan radiopak. Meskipun hyperostosis dengan ukuran besar dapat memiliki pola cancellous bone pada struktur internalnya, tapi yang paling sering dijumpai yaitu hanya tulang kotikalnya saja.

PerawatanBiasanya tidak membutuhkan perawatan.

ket :FIGURE 22-9 A, Periapical image of a region of hyperostosis on the buccal aspect of the maxillary alveolar process, seen as a region of slight increase in radiopacity overlapping the roots of the molars (arrows). B, Another example of hyperostosis overlapping an edentulous ridge. C, Hyperostosis on the crest of the alveolar ridge. D, Hyperostosis under a bridge pontic. E, Coronal CT image of hyperostosis located on the palatal aspect of the right maxillary alveolar process. Note the presence of a maxillary torus. F, Clinical photograph of a small hyperostosis occurring on the labial surface of the maxillary alveolar ridge.

Dense Bone Island (DBI)

SinonimSinonim dari Dense Bone Island (DBI) adalah Enostosis dan

periapikal idiopatik osteoskelorisMekanisme Penyakit

DBI adalah penonjolan internal dari jaringan tulang yang berlokasi pada tulang kompak dan tulang konseleus. Terjadi karena kegagalan aktivitas osteoklastik pada saat remodelling tulangGejala

DBI adalah asimtomatik

GambaranLokasi : DBI lebih sering terjadi di mandibula dibandingkan dengan maksila dan paling sering terjadi pada area premolar-molar, dan keberadaannya tidak berhubungan dengan abses pada gigi.

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Batas :batasnya dapat terlihat dengan jelas tetapi kadang terdapat trabekula di sekeliling tulangnya, tidak ada gambaran radiolusen pada marginnya atau gambaran radiopak (kapsul).Struktur internal : DBI adalah radiopak tanpa karakteristik lain, tetapi kadang terlihat bagian radiolusen tergantung dari bentuk dan ketebalan tulang. Sumber Gambar White and pharoah

Thunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans: Lousiana State University.

Efek pada jaringan sekitarnyaDBI yang berlokasi pada periapikal dari akar gigi berhubungan dengan resorpi eksternal dari gigi (jarang terjadi) ( Lihat Gambar). Pada umumnya pada DBI keadaan gigi masih vital. Dan pada kasus yang yang sangat jarang terjadi DBI menghambat erupsi dari gigi.

Different Diagnosis :Periapikal osseous displasia

Periapikal osseous dysplasia dapat dibedakan dari Dense Bone Island dengan adanya batasan gambaran radiolusen

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Different Diagnosis :Periapikal Sklerosis Osteitis

Apabila Dense Bone Island terletak di apikal akar dapat membuatnya terlihat sama dengan periapikal Sclerosis Osteitis, namun pada sklerosis osteitis terlihat adanya pelebaran membran periondontal dan juga sklerosis osteitis umumnya terletak di tengah apikal akar gig

Sumber Gambar White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans:

Lousiana State University.

Perawatan

Dense Bone Island tidak membutuhkan perawatan. Jika terdapat lebih dari 5 gigi atau lebih Dense Bone Island maka rekam medis keluarga pasien perlu dilihat untuk dilihat adanya riwayat penyakit kanker usus

Daftar Pustaka

White and pharoahThunty, K.H. 2011. Dental Radiographic Diagnosis. New Oarleans: Lousiana State University.

Whaites, E. 2003. Essentials of Dental Radiography and Radiology. Philadelphia. Elsevier.