Hydrocracking Unit (Hcu) Ppt

download Hydrocracking Unit (Hcu) Ppt

of 28

description

hcu

Transcript of Hydrocracking Unit (Hcu) Ppt

HYDROCRACKING UNIT (HCU)

HYDROCRACKING UNIT (HCU)

Kelompok 3:Dizikri(1207121243)Dwi Yerlis Rahmi(1207121272)Fadlilahi Hafiz(1207136393)Rahmawati(1207121230)Robi Maulana(1207154322)Tiffani Qalbi(1207113590)Trya Nungki Villarul(1207154385)Roy Marthin P(1207113612)

PENDAHULUAN

Sejarah berdirinya PT. PERTAMINA (Persero) RU IIPembangunan kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai dilaksanakan mulai bulan 20 April 1969 atas dasar persetujuan Turn Key Project merupakan hasil kerjasama Pertamina dengan Far East Sumitomo Sloye kaisha yang merupakan kontraktor jepang, kilang ini di kukuhkan dalam surat keputusan direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nomor 334 / Kps / DM / 1967.Pada tanggal 21 Februari 1973 Naphta Rerun Unit ( NRU) dan Hydrocarbon platformer mulai di operasikan dan pada tanggal 6 september 1973 Platformer unit di serahkan pada pihak P.T. PERTAMINA (Persero) oleh pihak Sumitomo Slolye Kaisha.

Beberapa Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Yang Telah Diproduksi Oleh Kilang Pertamina UP II Dumai Saat Ini Adalah :

Sedangkan Non-bbm Antara Lain :

Saat ini, Pertamina RU II Dumai berencana untuk menghasilkan produk baru dengan nama solar plus untuk bahan bakar busway. HYDROCRACKING UNIT (HCU)

Fungsi utama bagian ini adalah melakukan perengkahan hidrokarbon dengan bantuan hidrogen menghasilkan fraksi-fraksi yang lebih ringan. Produk yang dihasilkan dari pengolahan di unit HCU antara lain adalah:Offgas dan LPG yang diolah lebih lanjut di unit Amine & LPG Recovery,light naphtha sebagai komponen blending gasoline,heavy naphtha yang akan diumpankan ke unit NHDT,light kerosene dan heavy kerosene sebagai komponen blending kerosin atau avtur, tergantung pada permintaan pasar, Automotive Diesel Oil (ADO),Bottom fractinator dialirkan sebagai umpan LBO Plant.

Hydrocracker Unibon (HCU) 211/212HCU berfungsi mengolah HVGO (Heavy Vacuum Gas Oil) dan HCGO (Heavy Coker Gas Oil) menjadi fraksi-fraksi yang lebih ringan melalui proses perengkahan berbantuan gas hidrogen (hydrocracking). Produk yang dihasilkan unit ini adalah gas dan LPG yang akan diolah lebih lanjut di unit Amine & LPG Recovery.Diagram Alir Hydrocracker Unibon- Unit Reactor Section

Hydrogen Plant adalah salah satu yang menghasilkan hidrogen dengan menggunakan sistem reforming dan gas yang kaya hidrogen. Unit ini terdiri dari 2 buah train dan dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidrogen yang diperlukan pada proses Hydrocracking Unit.Umpan yang diolah berasal dari :H2 rich gas dari Platformer (70-80% H2 dan sedikit methane).Saturated gases dari recovery (30-50% H2 dan sedikit methane dan ethane).LPG (propane dan butane).

Hydrogen Plant 701/702Tahapan yang terjadi di Hydrogen Plant:Tipe dari desulfurisasi dipengaruhi oleh feed stock dari senyawa sulfur pada feed.Hydrogen sulfida dan komponen sulfur reaktif dapat dihilangkan dengan absorbsi karbon aktif atau absorbsi Zinc Oksida panasDesulfurisasiAdapun reaksinya sebagai berikut :ZnO + H2S ZnS + H2OKatalis Zinc Oksida digunakan pada suhu sampai 454oC, tatapi paling efektif pada suhu 340oC dan tekanan atmosfer sampai 50 kg/cm2. Sedangkan space velocity antara 200/jam sampai 2000/jam dan kandungan H2S maksimum 50 ppm.

Hidrokarbon setelah diproses pada desulfurizer dicampur dengan steam dan selanjutnya diproses pada reformer dengan bantuan katalis nikel dan alumina yang ditempatkan didalam tube reformer.Steam Reforming Adapun reaksinya sebagai berikut:

Burner digunakan untuk memanaskan feed sampai mencapai suhu reaksi. Suhu operasi 850 oC dan tekanan 18 kg/cm2, sedangkan steam/ carbon sebasar 2,5-8 mol. Jika umpannya methane, diperlukan steam carbon ratio yang lebih kecil dibandingkan dengan buthane. Kebutuhan steam harus seimbang agar effluent dari reformer jangan ada yang terbentuk methane.

Shift ConventionKarbon monoksida pada reformer tidak akan terabsorb pada absorbersystem dan karbon monoksida ini harus dikonversi menjadi karbon dioksida pada Shift Converter. Ini merupakan fungsi dari Shift Converter untuk mereaksikan karbon monoksida dengan steam menjadi bentuk tambahan antara hidrogen dengan karbon dioksida.Reaksi pada shift converter adalah:

Walaupun reaksi ini eksotermis, namun berlangsung pada suhu rendah, konsentrasi steam yang tinggi dan tidak dipengaruhi oleh tekanan. Reaction rateakan terjadi pada suhu yang lebih tinggi, jika suhunya rendah konversinya lebih sempurna tetapi reaction rate lambat.Oleh sebab itu dibutuhkan dua stage konversi pada shift converter , yaitu :

High Temperature Shift Converter (HTSC) dengan suhu operasi 330-510oC dan tekanan 50 kg/cm2, tetapi pada tekanan pada 121 kg/cm2masih memungkinkan untuk beroperasi , sedangkan normal wet gas space velocity antara 1000 hingga 5000 per jam.Low Temperature Shift Converter (LTSC) yang beroperasi pada suhu 193-250oC dan tekanan 51 kg/cm2. Katalis memiliki thermal stability yang tinggi tetapi sangat dipengaruhi oleh senyawa sulfur dan klorida serta normal wet gas space velocity antara 2000-5000 per jam.

CO2 AbsorbtionBeberapa sistem absorbsi yang digunakan untuk menghilangkan CO2 dari produksi gas, yaitu :Mono Ethanol Amine (MEA)UCAR Amine Guard System (Actived MEA)Hot Potassium Carbonat seperti Vetrocoke, Catacarb, Benfield processSulfinol processUntuk memilih proses yang mana yang dipakai, tergantung pada spefikasi produk dan steam balance.

Absorbsi CO2 Sisa-sisa dari karbon oksida yang keluar dari absorber sistem dirubah ke bentuk methane dengan bantuan katalis. Karbon oksida dihidrogenasi menjadi methane tejadi pada reaksi yang mana keduanya secara eksotermis.Adapun reaksinya adalah :

Metanasi

Sisa karbon oksida bisa dikurangi sekitar 5-10 ppm pada proses methanasi. Suhu operasi antara 232-454oC dan tekanan hingga 60 kg/cm2, namun bisa beroperasi hingga 250 kg/cm2. Unit ini berfungsi untuk memproduksi hidrogen dengan kemurnian lebih dari 97%. Gas hidrogen akan digunakan dalam proses hydrotreating dan hydrocracking, sebagai make up serta sebagai recycle gas untuk beberapa unit prosesUmpan yang digunakan dalam unit ini adalah LPG dari unit Amine & LPG Recovery dan gas yang berasal dari unit platforming dan Amine & LPG Recovery. Amine & LPG Recovery 410Unit ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan sulfur dalm gas dan LPG yang dihasilkan unit-unit lain. Penghilangan sulfur ini bertujuan untuk mencegah teracuninya katalis dalam unit proses dan mencegah terjadinya korosi dalam tangki LPG. Kapasitas amine dan LPG recovery pada unit ini masingmasing adalah 20.000 Nm3/jam dan 15 m3/jam. Umpan unit ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu gas dan LPG.Sour Water Stripper 840Unit ini berfungsi untuk menurunkan kandungan H2S dan NH3 yang mengkontaminasi air proses sehingga dapat digunakan kembali dan tidak mencemari jika dibuang ke lingkungan. Unit ini mampu menghilangkan 97%-v H2S dan 90%-v NH3 dari umpan..Kapasitas pengolahan unit ini adalah 10.3 MBSD. Umpan unit ini berasal dari unit NHDT, HCU, HVU, DCU, DHDT, Amine & LPG Recovery, dan KO drum dari flare system. Nitrogen Plant 940Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gas nitrogen yang digunakan untuk startup dan shut-down unit proses, regenerasi katalis, dan media blanketting tangki. Gas nitrogen diperoleh dengan cara pemisahan oksigen dan nitrogen dari udara berdasarkan titik embunnya dengan temperatur operasi -1800C. Kapasitas pengolahan unit ini adalah 500 /hari. Proses ini menggunakan molecular sieve absorber untuk menyerap uap air dalam udara.Kesimpulan:Hydrocracking Unit (HCU) berfungsi mengolah Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO) yang berasal dari HVU dan Heavy Cooker Gas Oil (HCGO) yang berasal dari DCU menjadi fraksi yang lebih ringan melalui reaksi Hydrocracking dengan bantuan gas Hidrogen (H2) yang berasal dari H2plant.HCU memiliki kapasitas produksi sebesar 27,9 MB per hari masing-masing unit atau total 60 MB per hari. Umpan berupa campuran minyak berat HVGO-HCGO mengalami perengkahan pada tekanan dan temperatur tinggi dengan bantuan katalis dan gas hidrogen menjadi fraksi-fraksi ringan yang bernilai ekonomis lebih tinggi.

Sekian &Terima Kasih