Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
Transcript of Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 1/27
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya.
Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu, hasil hutan seperti
rotan, dammar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat
mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-
pohon di hutan tanpa memperhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak
hutan-hutan yang gundul.
A. Konsep Hutan
1. Pengertian hutan atau definisi hutan
Merujuk pada UU No. 41 tahun 1999 yang dimaksud dengan hutan adalah
suatu pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannnya yang satu dengan yang
lainnya tidak dapat dipisahkan.
Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu
kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang
cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis
yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997). Menurut Spurr
(1973) hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam
suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya
membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling
berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.
Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah
vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Selama pertumbuhannya pohon melewati
berbagai tingkat kehidupan sehubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya.2. Jenis Hutan
Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam
pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis
pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis
pohon/tanaman.
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 2/27
Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi,
banjir dan tanah longsor.
2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai
produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis,
mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.
3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para
wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.
4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi
flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
5. Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk
menghindari daratan dari abrasi.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara,
cendana), damar, rotan, bambu dll.
3. Persebaran Hutan
Sebagian dari hutan tropis terbesar di duniaterdapat di Indonesia. Dalam
hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan
Republik Demokrasi Kongo (dulunya Zaire) dan hutan-hutan ini memiliki
kekayaan hayati yang unik. Tipe-tipe hutan utama di Indonesia berkisar dari
hutan-hutan Dipterocarpaceae dataran rendah yang selalu hijau di Sumatera dan
Kalimantan, sampai hutan-hutan monsun musiman dan padang savana di Nusa
Tenggara, serta hutan-hutan non-Dipterocarpaceae dataran rendah dan kawasan
alpin di Irian Jaya (kadang juga disebut Papua). Indonesia juga memiliki hutan
mangrove yang terluas di dunia. Luasnya diperkirakan 4,25 juta hektar pada awaltahun 1990-an.
Sebagian besar habitat ini menghadapi ancaman kritis.
Saat ini Indonesia kehilangan sekitar 2 juta hektar hutan setiap
tahun. Skala dan laju deforestasi sebesar ini belum pernah
terjadi sebelumnya. Organisasi-organisasi lingkungan kadangkala
dituduh melebih-lebihkan kekhawatiran mereka mengenai
kerusakan yang akan segera terjadi. Dalam kasus Indonesia,
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 3/27
berbagai prediksi bencana akibat hilangnya habitat dan
penurunan jumlah spesies tidak dibesarbesarkan. Survey terbaru
dan yang paling diakui hasilnya mengenai tutupan hutan
Indonesia memprediksikan bahwa hutan-hutan Dipterocarpaceae
dataran rendah – habitat tropis yang paling kaya – akan lenyap
dari Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2010 jika
kecenderungankecenderungan saat ini tetap tidak dicegah
(Holmes, 2000).
Dari keterangan di atas seharusnya kita patut berbangga
diri atas potensi sumber daya hutan yang ada di Indonesia.
Perhatikan tabel berikut
Tabel III.2 : Luas Penutupan Lahan Pada Hutan Lindung Per Provinsi
(Ribu Ha)
No. PROPINSI
Penutupan Lahan
HUTAN NON HUTANTidak Ada
DataJumlah
luaskawasanlindungPrimer
Sekunder
Tanaman
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1N. Aceh
Darussalam960,0 599,8 3,7 1.563,5 84,3 158,9 8,6 131,4 7,1 1.853,8
2SumateraUtara
330,0 360,1 34,4 725,4 46,6 622,9 40,0 207,5 13,3 1.555,7
3 Riau 34,6 204,9 3,5 243,0 60,0 105,1 26,0 56,7 14,0 404,8
4SumateraBarat
223,6 325,8 - 549,4 58,2 294,5 31,2 100,6 10,6 944,4
5 Bengkulu 164,5 10,1 - 174,6 69,6 43,8 17,5 32,4 12,9 250,8
6 Jambi 43,2 52,7 0,1 96,0 55,0 22,6 12,9 55,8 32,0 174,3
7SumateraSelatan
165,7 60,9 - 226,7 36,3 350,1 56,0 48,5 7,8 625,3
8 BangkaBelitung
14,5 48,3 - 62,8 29,5 117,1 54,9 33,4 15,6 213,3
9 Lampung 12,4 42,8 - 55,1 17,4 241,3 76,0 21,3 6,7 317,
SUMATERA 1.949,2 1.705,5 41,7 3.696,4 58,3 1.956,2 30,9 687,5 10,8 6.340,1
10 Banten 2,2 3,2 10,2 15,6 51,6 11,1 36,9 3,5 11,5 30,2
11 DKI Jakarta - - - - - 0,1 100 - - 0,1
12 Jawa Barat 23,8 77,8 8,8 110,4 52,4 94,0 46,3 6,4 3, 210,8
13JawaTengah
- 44,3 8,6 52,9 70,9 21,7 29,1 0,0 0,0 74,6
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 4/27
14D.I.Yogyakarta
- - 2,0 2,0 64,8 1,1 35,2 - - 3,0
15 Jawa Timur 80,8 162,7 39,9 283,5 80,1 69,9 19,8 0,4 0,1 353,8
JAWA 106,8 288,1 69,5 464,4 69,0 197,9 29,4 10,3 1,5 672,5
16KalimantanBarat
1.108,8 661,6 - 1.770,4 77,2 392,4 17,1 130,4 5,7 2.293,2
17KalimantanTengah
476,8 285,8 0,0 762,6 90,8 35,1 4,2 42,7 5,1 840,4
18KalimantanTimur
1.851,7
490,1 0,0 2.341,8 83,9 83,8 3,0 366,7 13,1 2.792,3
19KalimantanSelatan
25,7 175,3 9,4 210,4 43,5 109,2 22,6 164,4 34,0 484,0
KALIMANTAN 3.463,0 1.612,8 9,4 5.085,2 79,3 620,5 9,7 704,2 11,0 6.400,9
20SulawesiUtara
49,9 21,3 - 71,2 39,0 43,5 23,8 68,0 37,2 182,6
21 Gorontalo 90,6 45,8 - 136,4 78,5 16,9 9,8 20,4 11,7 173,7
22SulawesiTengah
351,6 514,3 - 865,9 65,2 68,4 5,1 394,2 29,7 1.328,5
23SulawesiTenggara
407,3 218,4 - 625,7 58,5 72,3 6,8 371,7 34,8 1.069,7
24SulawesiSelatan
303,3 970,4 - 1.273,7 64,4 403,3 20,4 301,3 15,2 1.978,3
SULAWESI 1.202,7 1.770,2 - 2.972,9 62,8 604,3 12,8 1.155,5 24,4 4.732,7
25 Bali 42,5 6,6 - 49,1 49,0 22,7 22,6 28,5 28,4 100,3
26 NTB 272,5 94,4 - 366,9 75,9 77,8 6,1 38,4 7,9 483,1
27 NTT 48,6 176,0 - 224,6 32,4 403,7 58,2 65,6 9,5 693,92
BALI & NUSATENGGARA
363,6 277,0 - 640,6 50,2 504,2 39,5 132,5 10,4 1.277,3
28MalukuUtara
288,8 209,9 - 498,6 68,4 45,2 6,2 184,8 25,4 728,6
29 Maluku 181,5 147,6 0,6 329,7 52,4 103,5 16,4 196,2 31,2 629,3
MALUKU UTARA& MALUKU
470,25 357,5 0,6 828,3 61,0 148,6 10,9 381,0 28,1 1.358,0
30 Papua 6.925,8 238.5 0,5 7.164,8 78,1 716,7 7,8 1.288,6 14,1 9.170,1
INDONESIA 14.481,4
6.249,6 121,7 20.852,6 69,6 4.748,4 15,8 4.359,6 14,6 29.960,6
Sumber: Data digital penutupan lahan skala 1:250.000 hasil penafsiran citra Landsat 7
ETM+ Liputan tahun 1999/2000
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 5/27
Tabel III.3 : Luas Penutupan Lahan Pada Hutan Konservasi Per Provinsi
(Ribu Ha)
No. PROPINSI
Penutupan Lahan
HUTAN NON HUTANTidak Ada
Data Jumlah luaskawasan
konservasiPrimerSekunde
rTanam
anJumlah %
Jumlah
%Jumla
h%
1N. AcehDarussalam
601,7 119,9 7,6 729,1 88,6 22,7 2,8 71,2 8,7 823,0
2SumateraUtara
91,6 89,6 0,2 181,5 67,1 19,0 7,0 69,7 25,8 270,2
3 Riau 79,9 153,6 2,8 236,3 65,3 30,7 8,5 94,5 26,2 361,5
4SumateraBarat
354,9 248,3 - 603,1 77,9 64,1 8,3 107,1 13,8 774,3
5 Bengkulu 359,5 30,5 - 390,0 84,6 49,7 10,8 21,6 4,7 461,3
6 Jambi 265,4 83,7 - 349,1 48,9 187,4 26,3 177,2 24,8 713,7
7SumateraSelatan
164,5 74,6 - 239,1 32,5 300,0 40,8 196,1 26,7 735,2
8BangkaBelitung
- - - - - - - - - -
9 Lampung 164,6 59,4 - 224,0 57,0 160,3 40,8 8,6 2,2 392,9
SUMATERA 2.082,0 859,5 10,6 2.952,2 65,1 834,0 18,4 746,0 16,5 4.532,2
10 Banten 51,9 2,3 11,7 66,0 82,0 7,1 8,8 7,4 9,2 80,5
11 DKI Jakarta - 0,0 - 0,0 8,9 0,2 91,1 - - 0,212 Jawa Barat 20,1 60,1 6,0 86,2 79,2 15,0 13,8 7,6 7,0 108,8
13JawaTengah
0,0 2,9 0,2 3,1 36,0 4,7 53,8 0,9 10,2 8,7
14D.I.Yogyakarta
- - 0,2 0,2 28,4 0,5 71,6 - - 0,8
15 Jawa Timur 83,9 110,3 3,6 197,9 86,1 27,5 12,0 4,3 1,9 229,7
JAWA 155,9 175,7 21,8 353,4 82,4 55,0 12,8 20,2 4,7 428,6
16KalimantanBarat
932,0 252,1 - 1.184,1 82,8 189,7 13,3 56,9 4,0 1.430,7
17KalimantanTengah
321,5 194,9 - 516,4 81,6 76,7 12,1 39,6 6,3 632,7
18KalimantanTimur 984,7 189,1 9,9
1.183,7 66,9 238,9 13,5 346,6 19,6 1.769,2
19KalimantanSelatan
- 68,8 2,4 71,2 55,0 45,6 35,2 12,6 9,7 129,4
KALIMANTAN 2.238,1 705,0 12,3 2.955,5 74,6 550,9 13,9 455,7 11,5 3.962,1
20SulawesiUtara
66,8 34,5 - 101,3 40,9 19,6 7,9 126,5 51,2 247,4
21 Gorontalo 88,8 65,1 - 153,8 79,5 9,9 5,1 29,8 15,4 193,6
22SulawesiTengah
138,8 189,0 - 327,8 54,1 44,1 7,3 233,6 38,6 605,5
23SulawesiTenggara
102,4 58,9 - 161,3 53,6 46,7 15,5 92,7 30,8 300,7
24
Sulawesi
Selatan 14,9 48,5 - 63,4 48,6 19,7 15,1 47,4 36,3 130,5
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 6/27
SULAWESI 411,7 396,0 - 807,6 54,7 139,9 9,5 530,1 35,9 1.477,7
25 Bali 5,0 6,9 - 11,9 50,9 7,0 29,9 4,5 19,1 23,3
26 NTB 33,9 32,2 - 66,1 43,4 60,7 39,9 25,5 16,7 152,3
27 NTT 66,3 72,1 - 138,5 48,2 140,8 49,0 7,8 2,7 287,1
BALI & NUSATENGGARA 105,2 111,3 - 216,4 46,8 208,5 45,1 37,8 8,2 462,7
28MalukuUtara
2,1 18,1 - 20,1 39,4 5,5 10,8 25,5 49,9 51,2
29 Maluku 179,2 57,6 - 236,8 59,0 46,7 11,6 117,6 29,3 401,0
MALUKU &MALUKUUTARA
181,3 75,6 0,6 256,9 56,8 52,2 11,5 143,1 31,6 452,2
30 Papua 5.184,8 198,6 0,6 5.384,1 66,0 1.026,4 12,6 1.745,2 21,4 8.155,7
INDONESIA 10.359,0 2.521,6 45,4 12.926,1 66,4 2.867,0 14,7 3.678,0 18,9 19.471,1
Sumber: Data digital penutupan lahan skala 1:250.000 hasil penafsiran citra Landsat 7
ETM+ Liputan tahun 1999/2000
B. Manfaat Hutan
Banyak sekali masyarakat Indonesia, meskipun jumlahnya tidak diketahui
secara pasti, yang tinggal di dalam atau di pinggir hutan atau hidupnya bergantung
pada hutan. Angka estimasi yang dibuat selama beberapa dekade yang lalu sangat
bervariasi – dari 1,5 sampai 65 juta orang – bergantung pada definisi mana yang
digunakan dan agenda kebijakan mana yang diikuti
a. Jasa-jasa non kayu
Pada pertengahan tahun 2000, Departemen Kehutanan1 melaporkan bahwa
30 juta penduduk "secara langsung mengandalkan hidupnya pada sektor
kehutanan" meskipun tingkat ketergantungannya tidak didefinisikan (Dephut,
2000). Sebagian besar masyarakat ini hidup dengan berbagai strategi ekonomi
"portofolio" tradisional, yakni menggabungkan perladangan padi berpindah dan
tanaman pangan lainnya dengan memancing, berburu, menebang dan menjual
kayu, dan mengumpulkan hasil-hasil hutan nonkayu (NTFP) seperti rotan, madu,
dan resin untuk digunakan dan dijual. Budidaya tanaman perkebunan seperti kopi
dan karet juga merupakan sumber pendapatan yang penting (De Beer dan
McDermott, 1996:74). Salah satu hasil hutan nonkayu yang paling berharga
adalah rotan. Indonesia mendominasi perdagangan rotan dunia, dengan pasokan
yang melimpah dari rotan liar dan hasil budidaya yang mencapai 80 sampai 90
persen dari pasokan rotan di seluruh dunia (FAO, 2001:4).
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 7/27
Jutaan orang juga menggunakan tumbuhtumbuhan hutan yang diketahui
khasiatnya untuk pengobatan. Tanaman obat dan hasil hutan nonkayu lainnya
belum begitu dihargai dan sulit untuk mendokumentasikannya, karena sebagian
besar dari tumbuhan ini tidak muncul dalam transaksi di pasar resmi sehingga
tidak dimasukkan kedalam statistik ekonomi. Menurut Departemen Kehutanan,
nilai ekspor total "tumbuhan dan satwa liar" untuk tahun fiskal 1999/2000 lebih
dari 1,5 miliar dolar, tetapi rincian dari nilai total ini tidak dijelaskan (Dephut,
2000).
Manfaat nilai guna yang sifatnya bukan komersial kemungkinan juga
tinggi: jika masing-masing dari 30 juta masyarakat yang hidupnya mengandalkan
hutan diperkirakan memanfaatkan hasil-hasil hutan yang nilainya hanya 100 dolar
setiap tahun, maka nilai totalnya akan menjadi 3 miliar dolar.
b. Jasa-jasa Lingkungan
Berbagai manfaat yang disediakan oleh hutan Indonesia jauh melebihi
nilai yang didapatkan dari hasil-hasil hutan. Lima belas Daerah Aliran Sungai
(DAS) terbesar di Indonesia merupakan sumber air bagi lebih dari 16 juta orang.
Hutan di DAS ini membantu melindungi pasokan air dengan menstabilkan tanah
di lereng-lereng bukit dan mengatur laju dan kecepatan aliran sungai. Namun,
DAS ini kehilangan lebih dari 20 persen tutupan hutannya antara tahun 1985 dan
1997. Hutan-hutan Indonesia juga menyimpan jumlah karbon yang sangat besar.
Menurut FAO, jumlah total vegetasi hutan di Indonesia menghasilkan lebih dari
14 miliar ton biomassa, jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia, dan
setara dengan sekitar 20 persen biomassa di seluruh hutan tropis di Afrika. Jumlah
biomassa ini, secara kasar menyimpan sekitar 3,5miliar ton karbon.2 Mengingat
penebangan hutan yang sudah berlangsung secara ekstensif di Indonesia,sementara hutan yang ditanami kembali sangat terbatas, kemungkinan besar
perubahan tutupan lahan ini justru lebih banyak menghasilkan karbon daripada
menyimpannya, sehingga memberikan andil terhadap pemanasan global.
Jasa-jasa lingkungan seperti ini sulit untuk diukur. Banyak bukti dari
laporan yang tidak diterbitkan, dan banyak lagi studi lokal yang menyatakan
bahwa berbagai jasa lingkungan ini sudah semakin menurun dengan
meningkatnya deforestasi. Sayangnya laporan pada skala nasional masih sangat
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 8/27
kurang. Semakin menurunnya jasa lingkungan ini sulit sekali dinilai dalam ukuran
dolar. Para ahli sudah berusaha untuk memberikan nilai ekonomi bagi berbagai
barang dan jasa lingkungan yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar-pasar.
Dengan menggunakan beragam asumsi dan pendekatan metodologi, berbagai
penulis telah memberikan nilai bagi hutan-hutan tropis yang berkisar dari ratusan
sampai ribuan dolar per hektar. Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor menyimpulkan bahwa secara teori nilai ekonomi
keanekaragaman hayati dan simpanan karbon saat ini jauh melebihi pendapatan
yang diperoleh dari produksi kayu bulat (Institut Pertanian Bogor, 1999).
Memang hasil studi seperti ini tidak cukupkokoh untuk diartikan secara
harfiah,3 tetapi merupakan peringatan yang bermanfaat bahwa berbagai
pendekatan konvensional yang digunakan untuk menilai hutan, yaitu berdasarkan
harga kayu, terlalu sempit dan mengabaikan kepentingan masyarakat lokal yang
hidupnya mengandalkan hutan. Cara penilaian tersebut juga mengabaikan
kepentingan dan perhatian masyarakat dunia yang peduli terhadap nasib hutan
Indonesia. Banyak orang yang mengagumi hutan tropis dengan rasa bangga dan
terpesona. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa berbagai teknik penilaian
moneter tidak selalu relevan, dan nilai kualitas spiritual serta keindahan hutan
Indonesia masih jauh dari jangkauan ilmu ekonomi dan bahkan ekonomi
lingkungan untuk bias mengukurnya.
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 9/27
c. Sumber Daya Kayu Sebagai Sumber Pendapatan Pokok Nasional
Indonesia adalah negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat tropis
dan kayu gergajian, kayu lapis dan hasil kayu lainnya, serta pulp untuk pembuatan
kertas. Lebih dari setengah hutan di negara ini, sekitar 54 juta hektar, dialokasikan
untuk produksi kayu (meskipun tidak semuanya aktif dibalak), dan ada 2 juta ha
lagi hutan tanaman industri yang telah didirikan, yaitu untuk memasok kayu pulp.
Volume dan nilai produksi kayu Indonesia sulit ditentukan secara persis: data
yang disediakan oleh FAO, the International TropicalTimber Organization dan
Pemerintah Indones ia masing-masing berbeda dan tidak bisa dibandingkan
begitu saja. Sebagian besar produksikayu Indonesia digunakan untuk
kepentingandomestik dan harganya umumnya jauh lebih rendah dibandingkan
harga di pasar internasional. Namun jelas bahwa sektor kehutanan penting sekali
bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 1997, sektor kehutanan dan pengolahan
kayu menyumbang 3,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan ekspor
kayu lapis, pulp dan kertas nilainya mencapai 5,5 miliar dolar. Jumlah ini nilainya
hampir setengah dari nilai ekspor minyak dan gas, dan setara dengan hampir 10
persen pendapatan ekspor total.
Sektor kehutanan mengalami pertumbuhan yang hebat dan menggerakkan
ekspor bagi perekonomian tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi ekspansi ini dicapai
dengan mengorbankan hutan karena praktek kegiatan kehutanan yang tidak lestari
sama sekali. Industri pengolahan kayu di Indonesia saat ini membutuhkan sekitar
80 juta meter kubik kayu tiap tahun untuk memasok industri penggergajian, kayu
lapis, pulp dan kertas. Jumlah kayu yang dibutuhkan ini jauh lebih besar daripadayang dapat diproduksi secara legal dari hutan alam dan HTI. Akibatnya, lebih dari
setengah pasokan kayu di Indonesia sekarang diperoleh dari pembalakan ilega.
d. Habitat Keanekaragaman Hayati
Sekitar 17.000 pulau di Indonesia terbentang antara kawasan Indomalaya
dan Australasia; Kepulauan Indonesia memiliki tujuh kawasan biogeografi utama
dan keanekaragaman tipe-tipe habitat yang luar biasa. Banyak pulau yang
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 10/27
terisolasi selama ribuan tahun, sehingga tingkat endemiknya tinggi. Sebagai
contoh, dari 429 spesies burung endemik lokal, 251 di antaranya adalah spesies
unik yang terdapat di suatu pulau tertentu saja. Sebagian besar serangga Indonesia
juga tidak ditemukan di tempat lain, dan sebagian marga berada terbatas pada
puncak-puncak pengunungan tertentu. Tiga lokasi utama yang merupakan pusat
kekayaan spesies di Indonesia adalah Irian Jaya (tingkat kekayaan spesies dan
endemisme tinggi), Kalimantan (tingkat kekayaan spesies tinggi, endemisme
sedang), dan Sulawesi (tingkat kekayaan spesies sedang, endemismetinggi).
Indonesia juga menjadi rumah bagi beberapa mamalia yang paling
disayangi di dunia, yaitu orangutan, harimau, badak, dan gajah. Sejak awal tahun
1930, tiga subspesies harimau: Harimau Bali, Harimau Jawa, dan Harimau
Sumatera; menyebar di beberapa wilayah negara. Dari ketiga subspesies ini,
Harimau Bali ( Panthera tigris balica) menjadi punah pada akhir tahun 1930-an
dan Harimau Jawa ( Panthera tigris sondaica) punah pada tahun 1970-an. Saat ini,
yang masih tersisa hanya subspesies dari Sumatera. Karena pola hidup harimau
yang soliter dan nokturnal, hampir mustahil untuk melakukan sensus yang akurat
terhadap Harimau Sumatera. Subspesies ini diyakini berjumlah sekitar 400-500
ekor, sebagian besar hidup di lima taman nasional di Sumatera. Suatu sensus
informal pada tahun 1978 memperkirakan jumlah harimau di pulau ini sekitar
1000 ekor. Meskipun harimau mampu hidup di berbagai habitat, fragmentasi
hutan dan pembangunan pertanian di pulau ini dan juga permintaan pasar terhadap
berbagai produk yang berasal dari harimau mempunyai andil terhadap penurunan
populasi spesies ini (Tiger Information Center, 2001).
Nasib spesies mamalia lainnya juga tidak jauh lebih baik. Badak Sumatera
dan Badak Jawa keduanya termasuk spesies terancam punah dalam kategori kritismenurut Daftar Merah – IUCN. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah
mamalia besar yang paling langka di dunia jumlahnya diperkirakan hanya 54-60
ekor pada tahun 1995, dan sebagian besar hidup di satu kawasan lindung, yaitu
Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Sumatera ( Dicerorhinus sumatrensis)
diketahui terdapat di Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Dari
semua populasi yang ada, jumlah badak telah merosot lebih dari 50 persen selama
dekade yang lalu. Hanya sekitar 400 badak diketahui terdapat di Indonesia.
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 11/27
Fragmentasi dan konversi habitat secara khusus juga telah menghancurkan
spesies primata. The Primate Specialist Group dari IUCN baru-baru ini telah
menetapkan dua spesies, yaitu Orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus) dan Owa
Jawa (Hylobates moloch), sebagai spesies yang menduduki peringkat tertinggi
pada daftar 25 primata yang terancam punah. Owa Jawa yang berjumlah antara
300-400 ekor sekarang terpencar di hutan-hutan yang masih tersisa di Jawa. Di
Sumatera, orangutan hanya terdapat di propinsipropinsi Aceh, Sumatera Utara,
dan Sumatera Barat. Seperti kondisi mamalia yang paling terancam punah,
kehilangan habitat dan fragmentasi merupakan penyebab utama penurunan
populasi. Namun, perburuan untuk memperoleh makanan dan untuk tujuan olah
raga, perdagangan binatang peliharaaan ilegal, dan pengelolaan yang tidak efektif
di berbagai taman nasional juga telah memberikan andil terhadap penurunan
populasi (IUCN, 2001). Perhatikan diagram Kekayaan Biotik: Persentase
Spesies yang Terdapat di Indonesia berikut
D. Fungsi Sumber Daya Hutan
E. Nilai Sumber Daya Hutan
Total
Burung Mamali
a
Tumbuhantingkattinggi
Amfibi
Ikan airtawar
Reptilia
PERSE
N
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 12/27
Hutan memiliki 3 nilai kontribusi dalam pembangunan di Indonesia, yaitu
niai ekonomi, ekologi (lingkungan), dan nilai sosial. Berikut adalah pembahasan
mengenai nilai kontribusi hutan dalam pembangunan nasional:
a. Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi merupakan peranan hutan dalam memberikan sumbangan
terhadap perekonomian negara. Hasil hutan yang dinilai secara ekonomis dan
dimasukkan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) hanya terbatas pada beberapa
jenis hasil hutan yang memiliki nilai komersial, yaitu nilai ekonomi dalam arti
sempit saja. Berdasarkan data statistik kehutanan dan perkebunan 1999/2000 dari
Departemen Kehutanan diketahui bahwa macam-macam produksi hutan yang
dianggap sebagai pendapatan adalah kayu (Kayu bulat, gergajian, dan lapis),
bukan kayu, dan hasil penjualan tanda masuk pengunjung Taman Nasional dan
Hutan Wisata. Manfaat hutan lainnya yang tidak memberikan nilai komersial
tidak dimasukkan kedalam perhitungan walaupun itu sangat penting, misalnya
manfaat hutan dalam menjegah terjadinya erosi dan banjir.
Hutan tidak hanya menghasilkan nilai ekonomis tetapi juga memerlukan
dana untuk pemeliharaannya, namun itu tidaklah banyak dan dapat di hitung
secara rasional. Dana pemeliharaan tersebut hanya perlu dilakukan pada hutan-
hutan tertentu yang fungsinya untuk melindungi wilayah disekitarnya dari
berbagai bentuk bencana alam yang sangat tinggi, yaitu hutan-hutan pada tempat
yang curam, tanahnya peka terhadap erosi, hutan yang terletak pada tempat yang
sangat tinggi dari permukaan air laut. Dengan terpeliharanya hutan tersebut maka
keberadaan hutan akan dapat dipertahankan sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan penggunaan lain yang dapat memberikan pendapatan dengan cara
tanpa harus merusak hutan. Selain memberikan nilai ekonomis hutan di tempattersebut juga dapat memberikan perlindungan terhadap bencana alam.
Sektor kehutanan telah membuktikan sebagai suatu sektor yang
memberikan peran signifikan terhadap pembangunan ekonomi, seperti sebagai
penghasil devisa, pendorong ekonomi wilayah, pendukung sektor-sektor ekonomi
lain yang terkait, dan juga sebagai penyedia lapangan kerja. Selama krisis
ekonomi di Indonesia sektor kehutanan masih mampu memberikan kontribusi
yang relatif signifikan terhadap perekonomian Indonesia, hasil devisa yang
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 13/27
diperoleh dari ekspor hasil hutan pada tahun 1999/2000 antara lain adalah US$
84,02 juta dari pulp dan US$ 93,99 juta dari paper , serta devisa dari ekspor kayu
olahan selama lima tahun terakhir berjumlah sebesar US$ 28,12 juta untuk kayu
gergajian, US$ 2.720,33 juta untuk kayu lapis (Pusat Rencana Kehutanan
Departemen Kehutanan RI 2001).
b. Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan nilai jasa yang diberikan hutan terhadap
keberlangsungan hidup manusia (aktifitas manusia). Hubungan saling
ketergantungan manusia dan hutan dalam suatu interaksi dalam sistem kehidupan
tidak dapat disangkal lagi. Kurang lebih 50% penduduk Indonesia, baik langsung
maupun tidak langsung, menggantungkan hidupnya kepada hutan. Hutan
Indonesia tidak hanya memiliki nilai ekonomi saja yaitu sebagai perekonomian
bangsa, sebab hutan juga telah berperan dalam menangani masalah sosial di
Indonesia. Apabila tekanan terhadap hutan terus terjadi maka hutan akan semakin
berkurang dan bencana berupa dampak ekologi akan berantai ke sektor-sektor
lain, dan pada gilirannya akan berdampak pada kehidupan masyarakat luas.
Berikut ini adalah beberapa contoh kontribusi nialai sosial terhadap pembangunan
nasional:
a) Tersedianya lapangan pekerjaan dalam kegiatan pengelolaan hutan dan
industri kehutanan dalam arti luas
b) Berbagai kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan hasil hutan dan
kegiatan pengelolaan hutan
c) Belum termasuk fungsi hutan dalam menyediakan berbagai bentuk jasa
untuk kepentingan kegiatan budaya, keagamaan dan aktivitas social.
c. Nilai Ekologi (Lingkungan)
Nilai Ekologi (Lingkungan) merupakan Kontribusi sektor kehutanan
dalam bidang lingkungan hidup. Nilai ini meliputi jasa perlindungan terhadap
pencegahan erosi dan pengendapan lumpur dalam wilayah DAS, Nilai jasa hutan
untuk menyimpan karbon, Nilai perlindungan terhadap kenaekaragaman hayati
berupa jasanya sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang nilainya
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 14/27
sangat tinggi dan belum diketahui, serta nilai perlindungan terhadap hama dan
penyakit tanaman. Nilai ekologis belum diperhitungkan secara ekonomi, hal
tersebut dikarenakan tidak adanya besaran-besaran terukur yang bisa mengungkap
peran hutan dan subsektor kehutanan secara utuh dan menyeluruh. Walaupun ada,
baru hanya sebatas kajian akademik sehingga belum pada tahap implementasi
kebijakan di lapangan. Oleh karena itu dibutuhkan cara pandang baru dengan
melihat kontribusi hutan dan sektor kehutanan secara utuh dan holistik.
F. Pengelolaan/Kelestarian Hutan
a. Penyebab Berkurangnya Luas Hutan
Hutan yang berfungsi sebagai paru-paru Indonesia, yang menjaga
tersedianya oksigen di bumi, perlahan-lahan mulai lenyap. Hutan-hutan tropis
yang tadinya banyak dijumpai di Indonesia, kini perlahan-lahan berubah menjadi
ladang perkebunan sawit, coklat dan karet dan gedung-gedung bertingkat.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya luas hutan sehingga makhluk hidup
yang biasa tinggal di hutan kehilangan tempat tinggal serta berkurangnya jumlah
oksigen yang dihasilkan oleh hutan. Berkurangnya luas hutan juga mempercepat
efek pemanasan global.
a) Penyebab berkurangnya luas Hutan
1. Kebakaran hutan yang terjadi akibat manusia atau bencana alam
contohnya musim kemarau berkepanjangan. Perhatikan gambar propensi
yag dilanda kebakaran dan persebaran pencemaran kabut asap pada tahun
1997/1998 di bawah ini.
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 15/27
Sumber: penyebaran kabut asap di peroleh dari Barber dan Schweithelm
(2000).
Tabel Perhitungan ADB untuk kawasan yag dilanda kebakaran tahun
1997/1998 (Ha)
2. Penebangan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan
Menurut data terakhir, laju deforestasi di Indonesia adalah
laju deforestasi tercepat di dunia.10 Hal ini menempatkan
Indonesia menjadi negara ketiga terbesar penghasil gas
rumah kaca setelah Amerika Serikat dan Cina. Tingginya
emisi tersebut memiliki dua alasan – pesatnya laju deforestasi
dan degradasi serta pembakaran lahan gambut.
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 16/27
Deforestasi hutan tropis didorong oleh permintaan global
akan produk kertas serta minyak kelapa sawit yang digunakan
dalam pembuatan pasta gigi, coklat dan mentega serta
biofuel. Sejak 1950, lebih dari 74 juta hektar hutan Indonesia
telah sepenuhnya binasa, ditambah area sekitar yang juga
mengalami kerusakan berat.
Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengidentifikasi
industri kayu, minyak kelapa sawit, pertanian, serta pulp
(bubur kertas) dan kertas sebagai penyebab utama
kekeringan lahan gambut, deforestasi dan emisi yang
dihasilkan Indonesia. Dalam laporan disebutkan bahwa bila
tidak ada tindakan tegas yang dilakukan, diperkirakan kadar
pelepasan emisi tersebut akan terus meningkat.16 Namun di
sisi lain, pemerintah masih terus memberikan izin terhadap
perusahaanperusahaan yang menghancurkan hutan tropis
yang tersisa
3. Penebangan hutan untuk dijadikan lahan hunian mahal (real estate), dsb.
b) Bahaya yang ditimbulkan
1. Berkurangnya jumlah oksigen yang dihasilkan ke udara
2. Makhluk hidup yang tinggal di hutan kehilangan tempat tinggal
3. Air hujan tidak dapat diserap oleh pohon ke dalam tanah sehingga
menimbulkan banjir
4. Pohon yang berfungsi sebagai perekat tanah berkurang sehingga dapat
menimbulkan tanah longsor.
5. Tidak ada lagi tempat untuk berteduh karena hutan sudah banyak yang
gundul
b. Usaha, cara dan Solusi Pelestarian Hutan
a) Usaha/Cara
Berikut di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan
untuk menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat.
Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 17/27
sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan habitat
serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.
1. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah.
Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami
sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang
terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan
menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif
lagi.
2. Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api
unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang
dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di
dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang
lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan
hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun
jika asap terbawa angin kencang.
3. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para
pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan
penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur
dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti
dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan
pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena
berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.
4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan
menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu
menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi
yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 18/27
bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya
demi anak cucu di masa yang akan datang.
5. Menjaga hutan dari penebang liar, melapor kepada petugas dan
tidak ikut serta dalam proses penebangan liar
6. Mengubah lahan perkebunan kembali menjadi hutan setiap 5 tahun
sekali
7. Mengajak orang lain untuk ikut peduli hutan dan menjaga
kelestarian hutan.
c. Solusi terhadap upaya pelestarian hutan diindonesia
Hutan hujan mengalami degradasi dengan sangat cepat. Banyak orang dan
organisasi sosial yang ingin menyelamatkan hutan hujan, namun menyelamatkan
hutan hujan tidak akan mudah. Hal ini membutuhkan usaha banyak pihak yang
bekerja bersama dalam rangka menjaga hutan hujan dan kehidupan alam liarnya
sehingga dapat bertahan untuk kehidupan masa depan.
Butler (2007), mengemukaan beberapa langkah untuk menyelamatkan
hutan hujan dan termasuk ekosistem di seluruh dunia dengan fokus pada 4 hal
yaitu: Pendidikan masyarakat, Rehabilitasi hutan hujan tropis, hidup dengan tidak
merusak lingkungan, taman perlindungan.
1. Pendidikan masyarakat
Di negara-negara hutan hujan termasuk Indonesia, penduduk lokal kadang
kala tidak mengerti apa pentingnya hutan hujan. Dengan program pendidikan,
mereka dapat belajar bahwa hutan memberikan sumber kunci (seperti air bersih)
dan adalah rumah bagi hewan dan tumbuhan yang tak akan ditemukan di bagian
lain manapun di dunia. Di Soroako misalnya, ketika anak-anak tahu beberapaspesies ikan di Danau Matano bersifat endemik dan tidak ditemukan di dunia
manapun mereka tampak senang.
2. Rehabilitasi Hutan
Dalam melindungi hutan, kita juga butuh melihat bagaimana hutan yang
rusak dapat disehatkan kembali, terutama melalui penanaman pohon kembali. Di
beberapa kasus, bisa juga menggunakan lahan hutan yang telah ditebangi untuk
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 19/27
dijadikan lahan pertanian, sehingga dapat menyediakan makanan bagi orang-
orang di sekitarnya. Saat mereka telah memiliki makanan, mereka tidak butuh
untuk menebang lebih banyak hutan untuk menanam tanaman.
3. Hidup dengan tidak merusak Lingkungan
Di negara-negara hutan hujan, banyak ilmuwan dan organisasi yang
bekerja untuk menolong penduduk lokal hidup dengan cara yang tak terlalu
merusak lingkungan. Beberapa orang menyebut ide ini dengan “sustainable
development” (perkembangan yang berkepanjangan). Sustainable development
memiliki tujuan untuk meningkatkan kehidupan dari masyarakat yang pada saat
bersamaan juga melindungi lingkungan. Tanpa meningkatkan taraf hidup
masyarakat yang tinggal di dan di sekitar hutan hujan, akan sangat sulit untuk
melindungi taman dan alam liar. Agar taman-taman tersebut bisa berguna,
masyarakat lokal harus tertarik pada konservasi. Saat ini Indonesia juga telah
berupaya menggunakan sistem kredit karbon melalui penghindaran penggundulan
hutan.
4. Taman Perlindungan
Cara efektif untuk melindungi hutan hujan adalah melibatkan penduduk
asli di manajemen taman. Para penduduk asli ini lebih tahu mengenai hutan
dibandingkan dengan siapapun dan memiliki ketertarikan untuk menjaganya
dengan aman sebagai ekosistem yang telah memberinya makanan, tempat
berlindung, dan air bersih. Taman-taman ini juga dapat membantu perekonomian
di negara-negara hutan hujan dengan cara ekoturism
d. Manfaat Pelestarian Hutan
Manfaat Menjaga Kelestarian Hutan1. Makhluk hidup yang tinggal di hutan tidak akan kehilangan tempat tinggal
2. Meminimalkan terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir dan lain-
lain
3. Bumi menjadi tempat yang lebih teduh dengan banyaknya hutan-hutan
tropis yang ada
4. kita tidak akan kekurangan jumlah oksigen yang dilepas ke udara
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 20/27
5. Pohon juga dapat berfungsi untuk mencegah erosi dengan cara mengikat
tanah dengan akar-akarnya
G. KERUSAKAN HUTAN (DEFORESTASI)
Kerusakan hutan (deforestasi) masih tetap menjadi ancaman di Indonesia.
Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003-2006 yang
dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia mencapai
1,17 juta hektar pertahun.
Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan oleh State of the World’s Forests
2007 yang dikeluarkan The UN Food & Agriculture Organization (FAO), angka
deforestasi Indonesia pada periode 2000-2005 1,8 juta hektar/tahun. Laju
deforestasi hutan di Indonesia ini membuat Guiness Book of The
Record memberikan ‘gelar kehormatan’ bagi Indonesia sebagai negara dengan
daya rusak hutan tercepat di dunia. Hingga saat ini Luas hutan di Indonesia
menyusut setiap tahun. Kementrian Kehutanan mencatat kerusakan hutan hingga
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 21/27
2009 mencapai lebih dari 1,08 juta hektar per tahun. Menurun dari data kerusakan
hutan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 2 juta hektar pertahun.
Dari total luas hutan di Indonesia yang
mencapai 180 juta hektar, menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri
Kehutanan sebelumnya menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 persen
atau setara dengan 26 juta hektar telah dijarah total sehingga tidak memiliki
tegakan pohon lagi. Artinya, 26 juta hektar hutan di Indonesia telah musnah.
Selain itu, 25 persen lainnya atau setara dengan 48 juta hektar juga
mengalami deforestasi dan dalam kondisi rusak akibat bekas area HPH (hak
penguasaan hutan). Dari total luas hutan di Indonesia hanya sekitar 23 persen atau
setara dengan 43 juta hektar saja yang masih terbebas dari deforestasi (kerusakan
hutan) sehingga masih terjaga dan berupa hutan primer.
Penyebab Deforestasi.
Untuk saat ini, penyebab deforestasi hutan semakin kompleks. Kurangnya
penegakan hukum yang terjadi saat ini memperparah kerusakan hutan dan
berdampak langsung pada semakin berkurangnya habitat orangutan secara
signifikan. Penyebab kerusakan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Hak Penguasaan Hutan Lebih dari setengah kawasan hutan Indonesia
dialokasikan untuk produksi kayu berdasarkan sistem tebang pilih. Banyak
perusahaan HPH yang melanggar pola-pola tradisional hak kepemilikan atau
hak penggunaan lahan. Kurangnya pengawasan dan akuntabilitas perusahaan
berarti pengawasan terhadap pengelolaan hutan sangat lemah dan, lama
kelamaan, banyak hutan produksi yang telah dieksploitasi secara berlebihan.
Menurut klasifikasi pemerintah, pada saat ini hampir 30 persen dari konsesi
HPH yang telah disurvei, masuk dalam kategori "sudah terdegradasi". Areal
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 22/27
konsesi HPH yang mengalami degradasi memudahkan penurunan kualitasnya
menjadi di bawah batas ambang produktivitas, yang memungkinkan para
pengusaha perkebunan untuk mengajukan permohonan izin konversi hutan.
Jika permohonan ini disetujui, maka hutan tersebut akan ditebang habis dan
diubah menjadi hutan tanaman industri atau perkebunan.
2. Hutan tanaman industri Hutan tanaman industri telah dipromosikan secara
besar-besaran dan diberi subsidi sebagai suatu cara untuk menyediakan
pasokan kayu bagi industri pulp yang berkembang pesat di Indonesia, tetapi
cara ini mendatangkan tekanan terhadap hutan alam. Hampir 9 juta ha lahan,
sebagian besar adalah hutan alam, telah dialokasikan untuk pembangunan
hutan tanaman industri. Lahan ini kemungkinan telah ditebang habis atau
dalam waktu dekat akan ditebang habis. Namun hanya sekitar 2 juta ha yang
telah ditanami, sedangkan sisanya seluas 7 juta ha menjadi lahan terbuka
yang terlantar dan tidak produktif.
3. Perkebunan Lonjakan pembangunan perkebunan, terutama perkebunan
kelapa sawit, merupakan penyebab lain dari deforestasi. Hampir 7 juta ha
hutan sudah disetujui untuk dikonversi menjadi perkebunan sampai akhir
tahun 1997 dan hutan ini hampir dapat dipastikan telah ditebang habis.
Tetapi lahan yang benar-benar dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit
sejak tahun 1985 hanya 2,6 juta ha, sementara perkebunan baru untuk
tanaman keras lainnya kemungkinan luasnya mencapai 1-1,5 juta ha.
Sisanya seluas 3 juta ha lahan yang sebelumnya hutan sekarang dalam
keadaan terlantar. Banyak perusahaan yang sama, yang mengoperasikan
konsesi HPH, juga memiliki perkebunan. Dan hubungan yang korup
berkembang, dimana para pengusaha mengajukan permohonan izinmembangun perkebunan, menebang habis hutan dan menggunakan kayu
yang dihasilkan utamanya untuk pembuatan pulp, kemudian pindah lagi,
sementara lahan yang sudah dibuka ditelantarkan. 4.llegal logging Illegal
logging adalah merupakan praktek langsung pada penebangan pohon di
kawasan hutan negara secara illegal. Dilihat dari jenis kegiatannya, ruang
lingkup illegal logging terdiri dari : a)Rencana penebangan, meliputi semua
atau sebagian kegiatan dari pembukaan akses ke dalam hutan negara,
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 23/27
membawa alat-alat sarana dan prasarana untuk melakukan penebangan
pohon dengan tujuan eksploitasi kayu secara illegal. b)Penebangan pohon
dalam makna sesunguhnya untuk tujuan eksploitasi kayu secara illegal.
Produksi kayu yang berasal dari konsesi HPH, hutan tanaman industri dan
konversi hutan secara keseluruhan menyediakan kurang dari setengah bahan
baku kayu yang diperlukan oleh industri pengolahan kayu di Indonesia.
Kayu yang diimpor relatif kecil, dan kekurangannya dipenuhi dari
pembalaka ilegal. Pencurian kayu dalam skala yang sangat besar dan yang
terorganisasi sekarang merajalela di Indonesia; setiap tahun antara 50-70
persen pasokan kayu untuk industri hasil hutan ditebang secara ilegal. Luas
total hutan yang hilang karena pembalakan ilegal tidak diketahui, tetapi
seorang mantan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan, Departemen
Kehutanan, Titus Sarijanto, baru-baru ini menyatakan bahwa pencurian kayu
dan pembalakan ilegal telah menghancurkan sekitar 10 juta ha hutan
Indonesia.
4. Konvensi Lahan Peran pertanian tradisional skala kecil, dibandingkan
dengan penyebab deforestasi yang lainnya, merupakan subyek kontroversi
yang besar. Tidak ada perkiraan akurat yang tersedia mengenai luas hutan
yang dibuka oleh para petani skala kecil sejak tahun 1985, tetapi suatu
perkiraan yang dapat dipercaya pada tahun 1990 menyatakan bahwa para
peladang berpindah mungkin bertanggung jawab atas sekitar 20 persen
hilangnya hutan. Data ini dapat diterjemahkan sebagai pembukaan lahan
sekitar 4 juta ha antara tahun 1985 sampai 1997. 6.Program Transmigrasi
Transmigrasi yang berlangsung dari tahun 1960-an sampai 1999, yaitu
memindahkan penduduk dari Pulau Jawa yang berpenduduk padat ke pulau- pulau lainnya. Program ini diperkirakan oleh Departemen Kehutanan
membuka lahan hutan hampir 2 juta ha selama keseluruhan periode tersebut.
Disamping itu, para petani kecil dan para penanam modal skala kecil yang
oportunis juga ikut andil sebagai penyebab deforestasi karena mereka
membangun lahan tanaman perkebunan, khususnya kelapa sawit dan coklat,
di hutan yang dibuka dengan operasi pembalakan dan perkebunan yang
skalanya lebih besar. Belakangan ini, transmigrasi "spontan" meningkat,
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 24/27
karena penduduk pindah ke tempat yang baru untuk mencari peluang
ekonomi yang lebih besar, atau untuk menghindari gangguan sosial dan
kekerasan etnis. Estimasi yang dapat dipercaya mengenai luas lahan hutan
yang dibuka oleh para migran dalam skala nasional belum pernah dibuat.
5. Kebakaran Hutan Pembakaran secara sengaja oleh pemilik perkebunan skala
besar untuk membuka lahan, dan oleh masyarakat lokal untuk memprotes
perkebunan atau kegiatan operasi HPH mengakibatkan kebakaran besar yang
tidak terkendali, yang luas dan intensitasnyan belum pernah terjadi
sebelumnya. Lebih dari 5 juta ha hutan terbakar pada tahun 1994 dan 4,6
juta ha hutan lainnya terbakar pada tahun 1997-98. Sebagian dari lahan ini
tumbuh kembali menjadi semak belukar, sebagian digunakan oleh para
petani skala kecil, tetapi sedikit sekali usaha sistematis yang dilakukan untuk
memulihkan tutupan hutan atau mengembangkan pertanian yang produktif.
Pada kondisi alami, lahan gambut tidak mudah terbakar karena sifatnya yang
menyerupai spons, yakni menyerap dan menahan air secara maksimal
sehingga pada musim hujan dan musim kemarau tidak ada perbedaan
kondisi yang ekstrim. Namun, apabila kondisi lahan gambut tersebut sudah
mulai tergangggu akibatnya adanya konversi lahan atau pembuatan kanal,
maka keseimbangan ekologisnya akan terganggu. Pada musim kemarau,
lahan gambut akan sangat kering sampai kedalaman tertentu dan mudah
terbakar. Gambut mengandung bahan bakar (sisa tumbuhan) sampai di
bawah permukaan, sehingga api di lahan gambut menjalar di bawah
permukaan tanah secara lambat dan dan sulit dideteksi, dan menimbulkan
asap tebal. Api di lahan gambut sulit dipadamkan sehingga bisa berlangsung
lama (berbulan-bulan). Dan, baru bisa mati total setelah adanya hujan yangintensif.
Dari beberapa penyebeb deforestasi di atas, Laju deforestasi hutan di
Indonesia paling besar disumbang oleh kegiatan industri, terutama industri kayu,
yang telah menyalahgunakan HPH yang diberikan sehingga mengarah pada
pembalakan liar. Penebangan hutan di Indonesia mencapai 40 juta meter kubik
setahun, sedangkan laju penebangan yang sustainable(lestari berkelanjutan)
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 25/27
sebagaimana direkomendasikan oleh Departemen Kehutanan menurut World
Bank adalah 22 juta kubik meter setahun.
Penyebab deforestasi terbesar kedua di Indonesia, disumbang oleh pengalihan
fungsi hutan (konversi hutan) menjadi perkebunan. Konversi hutan menjadi area
perkebunan (seperti kelapa sawit), telah merusak lebih dari 7 juta ha hutan sampai
akhir 1997.
Dampak Deforestasi.
Deforestasi (kerusakan hutan) memberikan dampak yang signifikan bagi
masyarakat dan lingkungan alam di Indonesia. Kegiatan penebangan yangmengesampingkan konversi hutan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan
yang pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor
dan banjir. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka
sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap
bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Sejak tahun
1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di
Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, dimana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang
diakibatkan kerusakan hutan [Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003].
Dampak buruk lain akibat kerusakan hutan adalah terancamnya kelestarian
satwa dan flora di Indonesia utamanya flora dan fauna endemik. Satwa-satwa
endemik yang semakin terancam kepunahan akibat deforestasi hutan misalnya
lutung jawa (Trachypithecus auratus), dan merak ( Pavo muticus), owa jawa
( Hylobates moloch), macan tutul( Panthera pardus), elang jawa (Spizaetus
bartelsi), merpati hutan perak (Columba argentina), dan gajah
sumatera ( Elephant maximus sumatranus). Sementara itu, hutan Indonesia selama
ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan
merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat
hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia,
menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring
dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 26/27
tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan sebagian masyarakat miskin di
Indonesia hidup berdampingan dengan hutan.
Dampak lainnya yang juga kini mengancam manusia akibat laju kerusakanhutan adalah berkembangnya berbagai virus yang mematikan. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Prof. Dr. Hadi S Alikodra, Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB
Bogor. Menurutnya perkembangan virus flu burung yang telah merenggut
puluhan jiwa Orang Indonesia sejak dua tahun belakangan ini tidak lepas dari
deforestasi yang tinggi di negeri ini.
Jumlah mikroba yang hidup di alam seimbang dengan ekosistemnya
sehingga tidak sampai menyerang manusia. Tapi apa lacur! Manusialah yang
merusak ekologi mikroba tersebut. Hasilnya: keseimbangan hidup mikroba pun
berubah. Dan perubahan itu menyebabkan mikroba mengalami transformasi
dalam kehidupannya. Mikroba transformatif itulah yang akhirnya menyerang
manusia.
Flu burung merupakan penyakit yang menular lewat pernafasan.
Berdasarkan penelitiannya di Cina, penyebab kedua penyakit tersebut adalah
polusi udara dan penebangan hutan yang sewenang-wenang. Polusi udara di Cina
saat ini sudah mencapai tahap yang sangat berbahaya. Kondisi tersebut ditambah
lagi dengan minimnya suplai oksigen (O2) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Seperti diketahui, suplai oksigen terbesar berasal dari hutan. Jika hutan itu rusak,
maka suplai oksigen pun berkurang. Dampaknya luar biasa: mikroba akan tumbuh
subur dan perkembangbiakannya tak terkendali. Sebab, oksigen – yang bila
terkena sinar ultraviolet dari matahari berubah menjadi ozon (O3) dan O nascend
– adalah pembunuh mikroba dan virus yang amat efektif.
Bila oksigen itu berkurang, pembunuh mikroba dan virus pun berkurang.
Dampaknya, mikroba dan virus akan makin berkembang, hingga muncullah
varian baru virus flu burung HxNy, dengan yang kini menyerang manusia
merupakan farian H5N1. So, apakah kita akan birakan hutan hancur dan virus,
bakteri dan mikroba lain yang selama ini hidup tenang dihabitatnya gentayangan
dengan beragam varian dan siap menyerang manusia?
8/8/2019 Hutan Merupakan Sumber Daya Alam Yang Sangat Penting Keberadaannya
http://slidepdf.com/reader/full/hutan-merupakan-sumber-daya-alam-yang-sangat-penting-keberadaannya 27/27
Siapakah yang bertanggung jawab atas deforestasi hutan di Indonesia yang
semakin menggila ini?. Siapa pula yang wajib mencegah kerusakan hutan di
Indonesia?. Jawabnya singkat, kita semua!