HUBUNGANANTARAKEMAMPUAN GURUBIDANG STUDI ......adalah pihak sekolah yaitu guru, terutama guru bidang...
Transcript of HUBUNGANANTARAKEMAMPUAN GURUBIDANG STUDI ......adalah pihak sekolah yaitu guru, terutama guru bidang...
-
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN GURU BIDANG STUDI
FIQIH DALAM: PENGELOLAAN KELAS DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
DI MTs JAM'IYYATUL KlIAIR CEMPAKA PUTIH CIPUTAT
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (SI)
Oleh:
NENENG KHOERIYAll
NIM: 103011026723
JURUSAN PENDIDlKAN AGAMA ISLAM:
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2007
-
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
J. Skrifisi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenllhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata 1 di UlN Syrif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UlN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
J. Jika dikGmudian had terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asH saya
atau merupakan hasil jiplakan dad karya orag lain, maka saya bersedia
mer"erima sangsi yang berlaku di U1N SyarifHidayatullah Jakarta.
Ciputat, 17 November 2007
Penulis
Neneng Khoeriyah
-
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi beJjudul "Hubungan Antara Kemampuan Guru Bidang Studi FiqihDalam Pengelolaan Kelas dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Jam'iyyatulKhair Cempaka Putili' Cipulat" diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah danKeguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarla, dan lelah dinyatakan lulusdalam ujian Munaqasah pada, 2 L1I1uari 2008 c1ihadapan dewan penglUi. Karenailu, penulis berhak memperoleh gelar smjana S I (S.Pd.l) dalam bidangPendidikan Agama.
Jakarta, JanuaJ'i 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program sludi)
Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, M. A.NIP: 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Tanggal Tanda Tangan
Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag.NIP: 150299471
Penguji I
Salman Harun, MA., Prof. Dr. H.NIP: 150 062 568
Penguji II
Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag.NIP: 150299477
Mengelahui :D '\11, t..,
')s ~da MA
31356
-
ABSTRAK
Neneng Khoeriyah, NIM ; 103011026723, Hubungan Antara Kemampuan GuruBidang Studi Fiqih Dalam Pengelolaan Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa.
Secara umum kemampuan seOI'ang guru untuk pcngelolaan kelas turutmenentukan berhasil alau tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakanbagian integral dalam suatu sistem pengajaran. Dalam kegiatan belajar mengajarterdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajarmengajar yaitu kemampuan guru dalam pengelolaan kelas dan pengajaran itusendiri. Kedua hal itu saling tergantung. Keberhasilan pengajaran dalam artitercapainya tujuan-tlljuan intruksioal sangat bergantung kepada pengaturan keJas.Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang dapat memungkinkan anakbelajar sehigga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran dan meneapaiprestasi yang diharapkan.
Yang jadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat HubunganAntara Kemampuan Guru Bidang Studi Fiqih Dalam Pengelolaan Kelas DenganPrestasi Belajar Siswa di MTs Jam'iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana eara gurubidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas, untuk mengetahui prestasi belajarsiswa serta untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan gurubidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.
Sedangkan"Hingkah-langkah yang ditempllh dalam penelitian ini adalahmenentukan loknsi penelitian yaitu di MTs. Jam'iyyatul Khair Cempaka PutihCiputat, populasi penelitian yaf,u seluruh siswa yang belajar di MTs Jam'iyytulKhair mulai dari kelas VII s.d IX. Yang menjadi sampelnya yaitu seluruh siswakelas VII s.d IX yang berjumlah 130 orang dan diambil seeara aeak denganmenggunakaan pola kocokan. Penulis mengambil 25 % dari 130 orang, makadidapat hasilnya yaitu 32 orang dari 3 kelas, dimana tiap ;,elas terdiri dari kelasVII sebayak 12 orang, VIII sebayak 10 orang dan IX sebay2k 10 orang.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriftif analisis. Metode ini penulis dukung dengan eknik-teknik pengumpulandata yang meliputi teknik wawaneara dan angket. Teknik analisa data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi produekmoment.
Dari pengolahan data yang didapat, langkah selanjutnya diklasifikasikandan diolah sehingga menghasilkan data akhir dengan Rxy sebesar 0,53 yangberarti terdapat hubungan yang eukup kuat terhadap prestasi belajar siswa.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Nol (Ho) ditolak danHipotesis (Ha) diterima, ini mengandung pengertian bahwa hubungan antarakemampuan guru bidang studi fiqih dahm pengelolan kelas terdapat hubungandengan prestasi belajar siswa.
-
8. Ayahandu H. Syamsudin dan Ibunda tercil1ta Hj. Rurnyariah, berkat
eurahan einta dan kasih sayang yang tiada henti-hentinyayangtelah
memberikan dorongan baik modi mallplln material scrla do'a kedllariya
untuk k,~bcrhasilan pcnulis.
9. Kakanda tercinta Nliriailah, Dede Umayah, dan Adinda Arizal Firdaus
yang t,"lah memberikan dorongan dan masukan kepada penulis untuk
menydesaikan penyusllnan skripsi ini.
10. Kakanda tercinta Achlllad Mubarok yang telah memotivasi, dukungan, baik
mated dan moril kepada penulis hingga terselesaikanya skripsi ini.
1J. Sahabat-sailabatku dikelas C Jurusan Pendidikan Agama Islam yang selalll
.bersama-sallla baik suka maupun duka.
Akhimyapenulis hanya lllanlpu mengucapkan tcrima kasih yang setulus-
tulusnya serta mcmanjatkan do'a llllldah-mudahan segala amal baik mereka
menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang sedrajatdari Allah SWT.
Semoga skripsi ini bnermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pefubaca
umumnya. Alllin ya Robbal 'Alamin
Bogor, 2007
Penulis
NENENG IaIOERIYAH
-
DAFTARISI
LEMBAR SAlVIPUL .
SURAT PERNYATAAN PENULIS ii
LEItIBAR PENGESAHAN iii
ABf,TRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR lSi............................... viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah 1
n. ldentifikasi, pembatasan dan perumusan masdah 4C. Tujuan penelitian 5
D. Manfaat penelitian 5
'BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
HII'OTESIS
A. Kemnmpuan Gurn
I. Pengertian Kemampuan Guru.......... 6
2. Tugas Guru 10
3. Peran Guru 12
B. Bidang Studi Fiqih
I. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah 14
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Fiqih 16
3. Ruang lingkup Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah 17
C. Pengelolaau Kelas
I. Pcngertian Pengelolaan Kelas 18
2. Tujuan Pcngelolaan Kclas 21
3. l~olllponcn Kclcrampillln Pcngclolaan Kclas 22
D. Prestasi Belajar"
1. Pengertian Prestasi Belajar 31
2. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar............. 32
-
3. Hal-hal Yang Mendorong Prestasi Belajar 34
E. Kcranglm Bcrfikir ~........................ 35
F. Hipotcsis............................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian..................................... 37
B. Metode Penelitian................................................... 37
C. Populasi dan Sampling.................... 37
D. Variabel Pcnelitian.............. 38
E. Teknik Pengumpulan Data........................................ 39
F. Instrumen Penelitian............................. 43
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................... 44
BAB IV H
-
Tabell
Tabel2
Tabel3
Tabel4
Tabel5
Tabel6
Tabel7
Tabel8
Tabel9
Tabel 10
Tabelll
Tabel12
Tabel13
Tabel14
Tabel 15
Tabel16
Tabel17
Tahel18
DAFTAR TABEL
Kisi-kisL,
-
Tabel19 Guru Fiqih menegur siswa yang mcngganggu proses
pembelajaran............................ 62
Tabel20 Guru Fiqih mcmberikan pcnguatan / bimbingan kcpada
siswa yang mcgalami kcsulitan didalam mengCljakan tugas 63
Tabcl21 Guru Fiqih mcmbcrikan pcnguatan berupa pujian kepada
siswa yang mcmberikan respon positif atau bcrtingkah laku
wajar agar menjadi teladan bagi siswa yang mengganggu ... 64
Tabel22 Guru Fiqih tidak bertele-tele dalam menjelaskan mater!
pokok pdajaran.. .. 64
Tabel23 Guru Fiqih tidak n·.;engulang kembali pembahasan yang
tidak perlu............................................ 65
Tabel24 Guru Fiqib mengajarkan perilaku baru dengan eontoh dan
pembiasaan..... 66
Tabel25 Guru Fiqih memberikan hukuman kepada lliswa yang
berperilaku buruk............. . 66
Tabel26 Guru Fiqih memberikan penguatan berupa pujian kepada
siswa yang berperilaku baik........... .. 67
Tabel27 Guru Fiqih selalu memberikan tugas kelompok kepada
siswa................................................................. 67
Tabel28
Tabel29
Tabel30
Tabel31
Tabel32
Tabel33
Guru Fiqih memberikan semangat kepada siswa untuk
meningkatkan kerjasama yang baik ..
Guru Fiqih memberikan kebempatan kepada siswa untuk
bertanya ..
Guru Fiqih menjauhkan benda-benda yang dapat
mengganggu konsentrasi belajar siswa .
l'crhitungan unluk meneari dala variabel X dan hasil
penyebaran angket. ..
Nilai prestasi belajar siswa sebagai variabel Y ..
Pcrhitungan untuk memperoleh angka inde:,s korelasi
antara variabel X dan variabel Y .
68
68
69
70
71
72
-
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket penelitian
2. Pedoman wawancara gUt'll bidang studi fiq ih
3. Jawaban hasil wawancara dengan gUt'll bidang studi fiqih
4. Sural permohonan penelilian dan wawancara
5. Surat pengesahanjudul skripsi
6. Surat risel / wawancara dad fakultas
-
BABI
PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat
penting dalam peradaban manusia dan dapat memajukan masyarakat. Sebagai
bangsa yang sedang membangun, Indonesia menyadari betul peran pendidikan
terhadap perkembangan dan kemajllan bangsa.
f>entingnya pendidikall tel'Sebllt ditegaskan dalam VU Republik
Indonesia NomoI' 20 tahun 2003. yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencalla untuk mewlljudkansuasana belqjar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aJ...iifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagmnaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dil'inya, masyarakat, bangsa dan Negara.1
Berdasarklan Undang-Undang Sisdiknas di atas, bahwa pendidikan
dapat menghasilkan putl'a-putra bangsa yang dapat membangun dirinya
. ~.endiri dan bertallggung jawab atas pembangunan bangsanya. Vntuk
membentuk putra bangsa yang demikian, maka pelaksanaan pendidikan
berlangsung melalui pendidikan di sekolah dan di luar sekolah. Melalui
pendidika~, potensi manusia dikembangkan secara optimal baik aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
Dalam perspektif agama, pendidikan mempunyai "ranting" yang
sangat tinggi dalam kehidllpan manusia. Dimana adanya disparitas antara
manusia deng,an manusia yang lain, dan juga dengan makhluk lain salah satu
penentunya adalah pendidikan. Bahkan dengan tegas Allah berjanji untuk
meningkatkan derajat manusia yang berpendidikan, sebagaimana fll'man-Ilya
dalam AI-qur'an surat 58:11
p '" ,. J ", .. " '" J~,1 to ,I' ". "'.,~..) ~,. -:..1,1: .,., ,; ~J )1-,J1 ".-;1~:' ~_;. 01::~~ ...ll\~ ~)'~~IIJ.I.·JJ]\~~\w\; NJ]!.til1 "J',J~~{/.J ..;- ~ ; .J / ,- ,;.).J W"" J I ...I u..... l.J",
I Vndang-undang RI Tentang SisdiknGS dan perallll'an pelaksanammya, (Jakarta: cv.Tirta Vlama, 2004) h. 4
-
2
Artinya: "Allah akan mcningkatkan dcra.;at omng-orang yang bcrimandianfara11111 dan orang-orang .fang diberi pengelal1lJGn beberapadcrajal.(Qs. AI-Mujadalah,ll)
Masalah yang sering dibicarakm dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah tentang kualitas pendidikan, baik yang bcrkaitan dengan murid maupun
pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Yang sering diperbincangkan masyarakat
adalah pihak sekolah yaitu guru, terutama guru bidang studi fiqih yang
mempl.!nyai peranan penting dalam membina sikap dan menambah keimanan
peserta didik.
Bidang studi fiqih merupakan salah satu bidang studi yang sangat
pt
-
3
pengajar dan pendidikan yang paling menentukan. GUfl1sebagai pengajar dan
pendidik mempunyai tugas mendidik, membimbing, mengarahkan,
memberikan penerapan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan. Unfuk itu
guru bidang studi fiqih membutuhkan peningkatan diri, karena seorang guru
bidang studi fiqih memerlukan kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan dalam menyusun dan mengoprasikan program pengajaran.
Hal ini diIakukan oleh seorang guru bidang studi fiqih sebagai kegiatan
perencanaan.
2. Kemal11puan dalam menyajikan program pengajaran berdasarkan
peren
-
4
B. Identifikasi, l'embatasan dan Perumusan Masalah.
1. Identifikasi Masalall
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
mengidenfikasikall masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan
kelas.
b. Apakah dengan kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan
kelas akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi yangakan
dicapai oleh siswa.
c. Apakah keberhasilan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas
dapat dilihat dari tingginya prestasi yang akan dicapai oleh siswa.
d. Apakah ada hubunganya antam kemampuan gulU bidang studi fiqih
dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar sh,wa.
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, nmka
penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikllt:
a. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
~.tau keahlian guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas
b. Prestasi yang dimaksud adalah hasil rapot ' siswa dalam mata
pealajaran fiqih kelas VII, VIII, dan IX.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas,maka
penulis merumllskan masalah yang diteliti sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan
kelas.
b. Bagaimana guru bidang studi fiqih mengetahui prestasi belajar siswa.
c. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih
dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.
-
5
C. Tujuall Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana eara guru bidang studi fiqih dalam
pengeJolaan kelas
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa bidang stlldi fiqih
c. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru
bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar
siswa
D. Manfaat Penelitian
Bagi instansi sekolah tulisan ini bisa diharapkan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam memperbaiki mutu, metode dan teknis
pembelajaran.
Sedangkan bagi guru bidang studi fiqih penelitian ini diusahakan agar
bisa menjadi gambaran motivator dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik, dan juga agar dapat meningkatkan kemampuan guru bidang studi
fiqih dalam mengelala kelas serta untuk mengetahui prestasi belajar siswa
dan juga untuk memberikan masukan bagi guru untuk selalu meningkatklln
kemampuan mengajal'l1ya.
Bagi penulis sendiri penelilian ini dihararkan daral menjadi konsentrasi
lebih lanjut sehingga dapat D)engetahui permasalahan yang dihadapi dan dapat
dicari salusinya.
-
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERl'IKIR DAN
HIPOTESIS
A. Kem21rnpuan guru
1. Pengertian Kemampuan Guru
Kemampuan sangat diperlukan seseorang dalam suatu bidang
pekerjaan karena selllua pekeIjaan melllerlukan kelllampuan. Menurut kamus
lengkap' bahasa Indonesia, kemapuan adalah "kesanggupan kekuatan untuk
melakukan sesualu".' Scdangkan Drs. Nashar menyatakan kemapuan
merupakan "daya untuk melakukan suatu lindakan sebagai hasil dari
pcmbawaan dan latihan.2
Selain itu, Utami Munandar. mengatakan bmampuan bcrfungsi
menunjukan bahwa sescorang dapat atau tidak dapat mclakukan aktivitas?
Kelllampaun guru mcrupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam
jenjang pcndidikan apapun, karena kemalllpuan itu lllemiliki kepcntingan
terscndiri dan sangat penting untuk dimiliki oleh guru"
Jadi dapal disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesaggupan
sescorang untuk mclakukan tindakan, baik tindakan yang bcrsifat emosional,
intelektual, fisik, dan spiritual.
Adapun kemapuan guru adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang
untuk melakukan kecakapan dalam mendidik terutama kecakapan tentang
bidang yang menjadi tanggung jawabnya danikut pula menentukan suatu
1 EM Zul FajreRaIu Aprilia Senja, Kalllus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: DifaPublisher), h. 546
2 Nashar, Peranatl Motivasi dan Kemampuan Awal, (Jakarta: Deli Press, 2004), cet.2,h.64
3 Nashar, Peranata Afolivasi ''0' h. 65
4 ecce Wijaya, Kemampuan Dasa,. Guru Do/am Propses Be/aFlr Mengajar. (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1994) eet. 3, h. 8
-
7
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan dipengaruhi oleh
kemampuan dasar yang dimiliki guru.
Perbedaan pokok, antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak
dalam tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat
kaitannya dengan kemampuan yang disaratkan untuk memangku profesi
'ersebut. Menurut Nana Sudjana kemampuan dasar seorang guru dapat dibagi
'llenjadi empat bagiaan yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia
b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya.
c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat
dan bidang studi yang dibinanya.
d. Mcmpunya keterampilan dan teknik mengajar.5
Pendapat yang paling serupa dikemukakan oleh Glasser. Menurutnya
ada emrat hal yang hams dikuasi oleh seorang guru, yaitu:
a. Menguasai bahan pelajaran
b. Kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa
c. Kemampuan melaksanakan proses pengajaran
d. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa 6
Adapun 'v1enurut Ahmad Sabri kemampuan seorang gnru dapat dibagi
menjadi tiga bidang yaitu:
a. Kemampuan bidang kognitif, mtinya kemampuan intelektual sepertipenguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuantentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang admnistrasi kelas,pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuantentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainya.
b. Kemampuan bidang sikap artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadapberbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnyasikap menghargai pekerjaan, mencintai dan mcmiliki perasaan senangterhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap temamprofesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasilpekerjaannya.
, Nana SUdjani:.9asar.Dasar Proses Be/ajar Mellgajar (Bandung: PT SINAR BARUALGENSINDO, 2000) Cet. 5, h. 17·18
'Nurhaida Amir Das, Rudito, Desailllll/l'llksiolla/ (Jakarta: P3G Depdikbud, 1981) Cot 1
-
8
c. Kemampuan prilaku/ performance, artinya kemampua guru dalanlberbagai keterapilanya/ berprilaku, seperti keterampilan mengajar,membimbing, menilai, menggunakan alat Bantu pengajarall, bergaul atauberkomunikasi dellgan siswa, keterampilall admillistrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaannya dengan kemampuan kognitif berkenaan dengan aspekteor! atau pengetahuannya, pada kemampuan prilaku yang diutamakanLdalah praklek/ keterampilanmelaksanakallya.7 .
Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah kemampuan yang hams
dimiliki oleh seorang gum, yaitu meliputi kemampuan pribadi dan
kemamruan professional yaitu:
1. Kemampuan pribadi
Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang
;deal. Oleh karena itu, kepribadian guru sering dianggap sebagai model atau
panutan (yang hams ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki
kemampuan yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal
competencies), di anlaranya:
a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama sesuai
dengan keyakinan agama yang dianutnya.
b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama
c. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dellgan norma, aturan, dan sistem
nilai, yang berlaku di masyarakat.
d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan
salltun dan tatakrama
e. Bersikap demokratis dan terbuka tcrhadap pcmball1~ruan dan kritik.8
2. Kemapuan professional
Guru mempakan suatu pekerjaan profesional. Unluk dapat
melaksaakan tugas tersebut dengan baik, maka guru juga harus memiliki ilmu
7 Ahmad Sabri, SJl'alegi Be/ajar Mengajar dan Mikro Teaching. (Jakarta: QuantumTeaching, 2005) cet. I, h. 78-79
8 \Vina Sanjaya, Pembelajaran Dolam Imp/emen/asi KUl'iku/U111 Berbasis Kompetensi,(Jakarta: Kcncnnn Prcnada Media Grnup, 2006) cct. 2, h. 145-146
-
9
dan kecakapan-keterampilan keguruan. lImu dan kecakapan keterapilan
tersebut diperoleh selama menempuh pelajaran di lembaga pendidikan guru.9
Sedangkan kemampuan professional adalah kemampuan yang
berhubungan dengan penyelesaian dengan tugas-tugaskeguruan potensi ini
merupakan kemampuan yang sangat penting, oleh sebab langsung
berhubu:lgan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkat
kepro fcsionalan seorang guru dapat dilihat dari kemampllan ini di antaranya:
a. Menguasai landasan kependidikan.
1 Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasionaJ
2 Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
3 Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfa'atkan dalam proses belajar mengajar
b. Menguasai bahan pengajaran
1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan
menengah
2. Menguasai bahan pengayaan
c. Menyusun program pengajaran
1. Menetapkan tujuan pembelajaran
2. Menlilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
3. Memilih dan mengembangkan strategi belajar ml~ngajar
4. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
5. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
d. Melaksanakan program pengajaran
J. Menciptakan suasana belajar mengajar yang tepat
2. Mengatur ruang be!
-
10
e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
1. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
2. Menilai proses belajar mengajar yang tclah dilaksanakan. 1O
Dari pendapat di atas, jelas bahwa scorang guru ditun(ut untuk dapat
menguasai dasar-dasar keilmuan, mcnyusun dan melaksanakan program
pengajaran yang telah ditetapkan, mema(uhi norma-norma, memilih metode
yang baik dan memahami perbedaan kemampuan siswa. Tingkat keberhasilatl
dari tujuan SUaill proses pembe1ajaran yang telah dirumuskan akan lebih
optimal. Jika seorang gi"ru telah memahami, menguasai, kemudiat1
mengaplikasikanya pengetahuan tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
2. Tugas Guru
Jabatan guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan oleh orang yangtidak
memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi
guru, diperlukan syarat-syarat khusus, melalui tindakan tertentu.
Menurut Moh. Uzer Usman, tugas guru dapat dikelompokan menjadi
tiga jenis. "tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam
kemasyarakatan".
a. Tugas dalam bidang profesiiI Meildidik.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilaihidup,
2 Mengajar.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.3 Melatih.
Melatih berati mengembangkan keterampilan-keterampilan padasiswa.
b. Tugas kemanusiaan meliputi:1. Menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua2. Mampu menarik simpatik para siswa
lO Moh. Uzcr Usman, Menjadl GlIrll Projeslonal, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006) cct. 19, h. 17-18
-
11
c. Tugas kemasyarakatan meliputi:I Guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju Rembentukan
manusia Indonesia seutuhnya dan berdasarkan pancasila. I
Dari uraian di atas, penulis dapat mengetahui bahwa tugas guru tidak
hanya sebatas dingding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara
sekolah dan masyarakat di samping mengajar tapi juga menciptakan
Iingkungan belajar yang positif dan bersifat memberi suport terhadap iklim
melalui keterampilan mengajar yang t;pektif.
Tugas guru tidak hanya yang telah disebutkan. Menurut Roestiyah
N.K., bahwa guru dalam mendidik anak bertugas untuk:
a. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandayan
kecakapan, dan pengamalan-pcngamalan.
b. Mcmbcntuk kepribadian anak yang harmon is, scsuai dcngan eita-eita dan
dasar Negara kita pancasila
e. 8t:bagai peranata dalam bclajar.
d. Guru adalah scbagai pembimbing, untuk membawa anak didik kearah
kl~dcwasaan.
e. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik.
f. Guru adalah sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
g. Sebagai penegak disiplin.
h. Guru sebagai administrator dan manajer.
i. Pekeljaan guru adalah sebagai suatu profesi.
j. Guru sebagai perencana kurikulum
k. Guru sebagai pemimpin
1. GUill sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak
Dcngan mcncliti poin-poin tersebut, tahulah bahwa tugas guru
tidaklah ringan. Profcsi guru harus bcrdasarkan panggilan jiwa, schingga
dapat menunaikan tugas dcngan baik, dan iklas, guru harus mendapatkan
haknya secara proposional dcngan gaji yang patut dipcrjuangkan mclcbihi
II Moh Uzer Usman, MeJyadi Guru ..., h. 6-8
-
12
profesi-profesi lainya. Sehingga keinginan peningkatan kemampuan guru dan
kualitas beilliar anak didik bukan hanya sebuah slogan di atas kertas. 12
3. Pe.-auan Guru
Profesi guru bukanlah seperti profesi lainya, sebab guru menjadi
tauladan dan mempunyai pengaruh terhadap perkemballgan allak didik dalam
tugasnya sebagai pelldidik, mata anak didik selalu tertuju padanya, telillga
anak didik selalu mendengarkan apa yang dikatakanya. Biasanya bila guru
mellganggap baik tentang Sesuatu, berarti baik pula disisi mereka.
Perkembangan dalam proses belajar mengajar membawa konsekwensi
kepada guru untul lebih meningkatkan peran dan kopetensinya karena proses
belajar menglliar dan prestasi belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh
peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompctcn akan Icbih mampu
menciptakan lihl.~kungan belajar yang efektif dan akan lcbih mampn
mcngelola kclasnya sching.7,a prcstasi bclajar siswa berada pada tingkat
optimal.
Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atan
siapa saja yang telah menerjunkan diri mcnjadi guru. Semua pcranan yang
diharapkan itu menurut Uzer Usman dapat dibagi mcnjai empat yaitu:
a. Guru sebagai demonstrator
Yaitu seorang guru dapat memainkan perannya scbagai pengajar, guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkan selta scnantiasa mengembangkan dalam arti meningkatkan
kemampuanya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sallgat
menentukan hasil belajar yang dieapai oleh siswa.
b. Guru sebagai pengelola kelas
Yaitu seorang guru hendaknya mampu mengclola kelas sebagai
lingkungall beilliar serta merupakan aspek dari lingkullgan sckolah yang perin
12 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik. (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000) eel.1, h. 38·39
-
13
diorganisasik'm. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar
terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar
lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi
lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat
menantang dan merangsang °i>iswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan
kepuasan dalam mencapai tujuan.
c. Guru sebagi mediator atau fasilitator
Guru sebagi mediator hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan
alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan
demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang
bersifat melengkapi dan merupakan bagian dari integral demi berhasilnya
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
Sedangkan guru sebagai fasilitator yaitu gum hendaknya mampu
mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang
pencapainn tujuan dan proses bclajar mcngajar dcngan baik yang berupa
narasumbe. Buku teks, m1\ialah ataupun surat kabar.
d. Guru sebagai evaluator
Yaitu guru sebagai penilai dan penilaian guru dapat mengetahui
keberhasilan pencapaian, tujuan penguasaan siswa terhadap pelajaran serta
ketetapan atau keefektifan metode mengajar. 13
Dari uraian di atas, penulis dapat mengetahu( bahwa guru ditunttlt
harus mempunyai pengetahuan yang cukup yang dijadikan sebagi suatu
jaminan bagi seorang dalam melaksanakan peran jabatanya sebagai seorang
guru yang baik dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar.
13 Moh. Uzer Usman, Jvfenjadi Guru... , h. 9~11
-
14
B. Bidang Studi Fiqih di MTs
1. Mata Pclajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Pada tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) mata pelajaran fiqih
merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl).
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang dilakukan oleh guru agama
dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami,
menghayati hingga mengiinami, bertaqwa dan berakhlak mulia serta
mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya yaitu alqur'an dan
hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, sertapenggunaan
pengalaman, dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain
dalam hubungannya dengan kerukunan antara umat beragama dalam
masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Komponen
pendidikan agama islam yang diajarkan disekolah meliputi : keimanan,
alqu'an atau hadist, akhlak, fiqih atau ibadah dan sejarah atau tarikah.
Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang prestasi belajar
siswa dalam bidang studi fiqih di MTs Jam'iyyatul Khair. Sebelumnya penulis
terlebih dahulu akan menjelaskan pengertina fiqih menurut beberapa ahli.
Dalam kamus islam karangan Muhammad. E.. Hasim dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan fiqih adalah ilmu mengenai perbuatall· baik
fi'liyah maupun qauliyah bagi mukallaf, yang bersumber kepada alqur'an dall
hadist (Ijma Sahabat) dan Qiyas untuk bidang muamalah, dalam i1mu fiqih
ditetapkan hukum agama terdiri dari wajib, sunat, mubah, halal, haramdan
makruh. 14
Secara semantis kata fiqih bennakna "mengetahui sesuatu dan
memah
-
15
daripadanya. 16 Sebagai eontoh pemakaian kata tersebut terdapat dalam
alqur'an suratAt-Taubah ayat 122
Artinya : ."/ak sepa/u/nya hai orang-orang mu 'min pergi semuanya (kemedanperang). Mengapa lidak pergi dari /iap-/iap golongan dian/ara11lereka beberapa orang un/uk memperoleh penge/ahuan 11lereka/en/ang agama dan ull/uk memeri peringa/an kepada kaunmyaapabila mereka /elah kembali kepadanya, supaya mereka ilu dapa/menjaga dirinya". (Q.S. At-Tallbah : 122)17
Secara terminologi, fiqih menllrut Saiflldin Shidik dalam kitab Ushlll
Fiq ihnya sebagai berikllt :
Cl~ :; / ,., / .... ()". ,i', ~''-- 0 o.o.J"
;;~\~'A"~\I L;'JJI ~ ~I t:..c. clJl ~ '1L 'f-L}I, _,_ , r" ~, _, , _, .) "" ,~\/ .-
Artinya : "i/mu yang 11lembahas /e11lang hukum syara' yang behubungandengan alllal~·ah.,9;erbua/an) yang diperoleh melalui dalil-dalilsecara /erper11lCI
Kata "hllkum" menjelaskall bahwa hal-hal yang berada di Illar
cukuplln hukum seperli dzut dan siful lidakluh lermusuk kcdulam pcngerlian
hukum.
Penggunaan kata "syari'at" dalall1 definisi berarti fiqih it1lll1enyangkllt
ketentuan yang bersifat syar'i yakni sesuau yang berasal dari kehendak allah.
Kala "arnaliyah" dalam dcfinisi terscbul menjelaskan bahwa tiqih
hanya menyangkul segala p:,rbuatan manllsia yang bersifat peraktis. Dengan
demikian hal-hal yang bersifat keimanan tidak termasllk dalall1 arti ini.
Dengan menganalisa definisi tersebut di atas, maka makna fiqih itu
adalah. 19
16 Ismail Muhamad Syckh, Fi/safat lJukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, eel. n.h.l9
17 Departemen Agama RI, Al'luran dan Teljemalmya, h.301
18 Saifudi Shidik, Ushul Fi'lih (Jakarta Raja grapindo persada )
-
16
a. I1mu yang membahas tentang hukum islam
b. Bahwa yang menjadi pembicaraan fiqih adalah hal-hal yang bersifat
amaliyyah furuiyyah.
c. Bahwa pengetahuan tentag hukum-huku111 syara itu didasarkankepada
dalil-dalil tafshili
d. Bahwa fiqih itu digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal
para muztahid.
Adapun pengertian mata pelajaran fiqih di 111adrasah tsanawiyahadalah: salah satu bagian mata pelajaran pendidikan aga111a islam yang diarahkan untllk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,menghayati, dan mengall1alkan syari'at islam yang kemudian menjadi dasarpan~angan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pembelajaral1,sella penggunallll pengall1alan.20
2. Fungsi dan Tujuan Mala Pelajaran Fiqih di (MTs)
Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah adalah:
a. Mendorong tumbuhnya kesadaran beribadah siswa kepada allah SWT.
b. Menanamkan kebijakan melaksanakan syariat islam dikalangan siswa
dengan iklao,.
c. Mendorong tumbuhnya kesadaran siswa untuk mensyukuri nikll1at allah
SWT dengan ll1engolah dan ll1ell1anlilatkan alam untuk kesejahteraan
hidup.
d. Membelltllk kebiasaan kedisiplinan dan rasa tanggllng jawab sosial di
madrasah dan di masyarakat.
e. Membentuk kebiasaan berbllatJ berprilaku ylUlg sesuai dengan
peraturan yang berlaku di madrasah dan di masyarrakat
Tujuan ilmu fiqih secara umum adalah menerapkan hukum-hukum
syari'ah terhadap perbuatan dan ucapan manusia. Jadi dengan mempelajari
ilmu fiqih siswa dapat ll1engamalkan ajaran islam pada kehidupan sehari-hari
sesuai dengan syal'illt
19 H. A. Djajuli, 1. Nurolaen, Ushlll Fiqih Metodologi Hukllm Islam (Jakarta: PT GrafindoPersada, 2000) Cet. I h, 1-4
20 Direktorat Jcnderul Kelembagaan Agama Islam, kUl'ikulum berbasis kompetensikurikulllm dan hasil belajar, (Jakarla: 2003) h. 2
-
17
Adaplln tlljllan mata pelajaran fiqih di madrasah adalah
a. Ag'lr slswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok syariah
islam secara terperlpci dan menyeluruh balk berupa dalil naqli dan aqIi.
agar siswa dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan syariat
islam dengan benar.
b. Agar sis\\ a dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan syariat
islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan dapat
menllmbllhkan ketaatan menJalankan syariat Islam, dlslplln dan
tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidllpan pribadi maupun
sosial.21
3. Ruang lingkup mata pelajarall fiqih di MTs
Secara umum pembahasan fiqih menuru Wahkam AI-ZlIhalli
mencakllp dua bidang yaitu:
a. Fiqih lbadah yakni yang mengatur hubungan manllsia dengan tuhanllya
seperti shaht, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fiqih Muamalah, yakni yang mengatur hllbungan manusiadellgan
manllsia lainya sepelti'jual beli, sewa menyewa, dan sebagainya?Z
Menurut Ibnu Abidin fiqih secara garis besar terbagi tiga
a. Ibadah, bag:.an ini meIingkupi lima pokok yaitu shalat, zakat, puasll,
haji, dan jihad.
b. Mllamalah, bagian ini melengkapi lima pcrsoalan, mllamalahlllaliyah,
munakahat, mukhashamal amanal, dan tarikah
c. Ukubat, bagian ini melengkapi qishos, had, zina, tindakan terhadap
pemberontakan dan pembegalan dihllbungkandenganinimasalah
ta'dzir.
Adapun ruang lingkup mala pelajran fiqih dalam kurikulum berbasis
kompeicnsi pada Madrasah Tsan
-
18
a. Hubun,gan Manusia dengan Allah
Siswa dibimbing untuk menyakini bahwa hubungan pertikal
kepada allah SWT merupakan ibadah utama dan pertama. Topik
bahasannya mellputi: lhaharah, shalal, (shalat lar'.dhu, shalat dalam
keadaan khusus, dan shalat sunnat). Puasa, zakat, haji dan umrah.
Qurban, aqiqah, shodaqoh, hibah dan hadiah.
b. Hubungan Manusia dengan Manusia
Siswa dibimbing dan dldidik menjadl anggota masyarakat
dengan beraklak mulia dan berusaha menjadi tauladan masyarakat.
Materinya meliputi: muamalah Gual beli, khiyar, qiradh, hutang
. piutang). Penyelenggaraan jenazah dan takjiah. Tata pergaulan remaja,
hudud dan undang-undang Negara dan syariat islam.
,). Hubungan Manusia dengan Alam
Siswa dibimbing dan dldidik untuk peka dan clnta terhadap
lingkungan hidup. Materinya meliputi: makanan dan minuman yang
dihalalkan dan yang diharamkan. Binatang yang dihalalkan dan
dihararnkan, binatang sembelihan dan ketentuanya, serta cinta terhadap
lingkungan hidup,23
C. Pengelolaa!l Kelas
1. Peng~rtian pcngelolaan kelas
Peni5elolaan merupakan terjemahan dari kata "managemen" terbawa
oleh derasnya arus penambahan kata pungut kedalam bahasa Indonesia, istilah
inggris tersebut lalu di indonesiakan menjadi "manajernen" atau
'~lnenejemenu.
Dan didalam kamus umum bahasa Indonesia (l958-h. 412) diseblltkan
bahwa pengelolaan berarti penyelenggaran, menurut Drs. Winarto Hamiseno
(1978-h.I), pengelolaan adalah substantive dari mengelola. Sedangkan
mengelola berarti suatu tlndakan yang dimulai dari penyusunan data,
23 Direkloral Jendral Kelembagaan Agama Islam...• b. 3
-
19
merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan
dan penilaiall. Dljelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan
sesuatu d~n sesuatu itll dapat merupakan sumber penyempurnaan dan
penlngkatan pengelolaan selanjutnya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahawa pengelolaan meliputi
banyak kegiatan dan semuanya ltu bersama-sama menghasllkan suatu hasil
akhir, yang m
-
20
untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Guru sudah sepatutnya
memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi beltJiar mengajar yang balk.
Salah satu kemalllpuan yang sangat penting adalah kelllal11puan l11engatur
kelas.
Dalal11 kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turnt
menentukan berhasiJ tldaknya suatu plOses belajar mengajar, yaitu pengaturan
kelas dan pengajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling tergantung. KeberhasiJan
pengajaran, dalalll arti tercapainya tujuan-tujuan lntrukslonal, sangat
bergantung pada kel11ampuan l11engatur kelas. Kelas yang baik dapat
menciptakan situasl yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakall
titik awal keberhasiJan pengajaran,z7
Sedangkan pengelolaan kelas mengandung pengertian, yaitu proses
pengeloJaan untuk mencJptakan suasana dan kondisi kelas yang
l11el11ungkinkan siswa clapat belajar secara efektif.28
Drs. Suharsillli Arikunto menyatakan bahwa pengelolaankelas adalah
suatu usaha yang diJakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar
atau yang melllbantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
dapat terlahana kegiatan belajar seperti yang dlharapkan.
Pengelolaan kelas l11eliputi dua hal, yaitu:
a. Pengelolaan yang l11enyangkut slswa
b. Pengelolaan fisik (ruang perabot, alat pelajaran).
Menurut eece Wijaya yang dimaksud pengelolaan kelas adalah usaha
dari piha!; guru untuk menata kehidupan kelas dil11ulai dari perencaaan
kurlkulul11, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturaII
Iingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantaukemajuan siswa,
dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin tlmbul.
Menurut definisi ini ada tiga daerah sasaran yang fuenjadi garapan
studl pengelolaan kelas, yaitu:
27 Conny Scmiawlln, AF. Tang Yang, S. fielcn dkk, Pendekman Kelerampi!an Proses,(Jakarta: PT. Uramedia Widiasarana Indonesia, 1992) eel. I, h. 63
28 Abdul Hadis, Psikologi Dalam Pendidikan, (fiandung: Cv. i.lfabita, 2006) cet. 1, h. 83
-
21
a. Perencanaan kurikulum yang lengknp mulai dari rumusan tujuannya,
bahan ajarnya, sampai pada evaluasinya.
b. Pengorganisasian proses belajar mengajar dan sumber belajar sehingga
serasi dan bermakna.
c. Penataan lingkungan yang bernapaskan pokok bahasan menjadi usaha
guru dalam menata kelas agar kelas menjadi terangsang dan penuh
dorongan untuk memunculkan proses belajar yang efektifdan efisen.
7. Tujuan pengclolaan kelasAdapun tujuan pengelolaan kelas itu menurut cece wijaya, antara lain
sebagai berikut:
a. Agar slap anak dikclas itu dapat bckcrja dengan tcrtib sehingga segera
tercapai tuj'lan pengajaran secara efektif dan efisien.
b. Unluk memberi kcmudahan dalam usaha memanlau kemajuan slswa
dalam pelajaranya. Dengan pengelolaan kelas maka guru mudah melihat
dan mengamati setiap kemajuan yang dicapai siswa, terutama siswa yang
ler...l0long lamban
c. Untuk l11el11beri kemudahan dalam mengangkal masalah-masalah penting
untuk dibicarakan di kelas untuk perbaikan pengajaran pada masa
l11cndatag?9
Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut sy1iful bOOri djamarah,
adalah sebagai b~rikut:
a. Untuk anak didik.
1. Mendorong anak dldik mcngembangkan tanggung jawab individu
tcrhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri
2. Mel11bantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan
tata tcrtib dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu
peringatan dan bukan kemarahan
3. Membangkilkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam
lugas dan pada kegiatan yang diadakan.
29 ecce Wijaya, Kemampuan Dasar Guru .... h. 113
-
22
b. Untuk guru
I. Mcngcl11bangkan pcmahaman dalam pcnyajian pcJajaran dcngan
pcmbukaan yang JancaI' dan kecepatan yang tepat
2. Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam y
memberi petunjuk secarajelas kepada anak didik
3.:v!empelajaral bagaimana ll1erespon secara efektiT terhadap tingkah
laku anak didik yang mengganggu
4. MemHlki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat
diguakan dalam hubungannya dengan l11asalah tingkah laku anak
didik yang muneul di daiam kelas.30
Dari pendapat di atas jeias sekali bahwa seorang guru itu dituntut
unwk bisa mengelola kelas agar gul'll mudah melihat dan mengamati setiap
kemajuan yang dieapai oleh siswa dan juga agar proses pengajaran dapat
dilakukan seear"! maksil11al sehlngga tujuan pengajaran dapat dicapai secara
efektifdan efisien.
3. Komponen keterampilan pengelolaan kelas
Seeara umum komponen keterampilan pengelolaan kelas dibagi
menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang bcrhubungan dcngan pcneiptaan
dan pemeliharan kondlsi belajar yang optimal (bersifat preventilQ, dan
keterampilml yang bcrhubungan pengembangan kondisi bclajar yang optimal.
a. Keterarnpllan yang berhubungan dengan pcneiptan dan pemeliharaan
kondisi bel(\jar yang optimai (bersifat preventif).
Keterampllan ini bcrkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan earn
l11enunjukan sikap tanggap, memberi perhatiaan, memusatkan perhatian
kelompok, memberikan petunjuk·petunjuk yang jelas, menegur, member!
penguatan, dan kelanearan.
30 Syaiful Bahr; Djamarah, Guru dan Anak Didik...• h. 147-148
-
23
J. Sikap tanggap
guru harus bersikap tanggap terhadap segall aktivitas belajar dan
kegiatan siswa di kelas, prilaku siswa di kelas, baik itu prilaku yang
mendukung seperti perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi
belajar siswa yang tinggi dan lain sebagainya. Prilaku yang
l11enyimpang seperli l110tivasi belajar siswa yang rendah,
ketidakantusiasan siswa dan lainnya. Sikap ini dihadirkan agar siswa
merasa bahwa guru benar-benar ada dan hadlr bersama siswa. Untuk
l11el11berikan kesan tanggap dapat dilunjukan dengan berbagai eara
seperti berikut :
Menumt Wardani dengan eara : memandang seeara seksama,
mendekati, l11emberikan pernyalaan atau memberikan reaksi terhadap
gang,,'lJan dalam kelas?
Memandang secara seksama yailu pemperhatikan siswa,
mendekati siswa dan mel11berikan perlanyaan kepada siswayang
mengganggu keadaan kelas ataupun suasana di dalam kelas. Teguran
perlu dilakukan oleh guru unttuk mengembalikan keadaan kelas,
karena kelas tidak selamanya akan tenang, pasti ada gangguan.
Teguran guru merupakan tanda bahwa guru ada bersama siswa. Dan
teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat
pula, sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah
laku.
Menurut Wina Sanjana, yaitu l11enjaga kontak mata, artinya
:;ctiap saat guru perlu memperhatikan siswa mehlui pandangan secara
terus menerus. Gerak mendekat, aIiinya perlu memberikan perhatan
khusus baik kepada individu l11aupun kepada kelompok. Ini
Jimaksudkan untuk mel11berikan kesan adanya perhatian guru
terhadap aktivitas siswa., sehingga terbangul' suasana akrab dan
bersahabat.
31 I. G. A. K. Wardani, Dasar-dasar Komunikasi dan Kelerampilan Dasar Mengajar,(Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka, 2001) Cet. 1, h. 35
-
24
Sedangkan menurut Uzer Usman, can;, menunjukan sikap
tanggap Itu adalah dengan memandang secara bersama·sama untuk
bercakap-cakap, bekerjasama, dan menunjukan rasa persahabtan.
Gerak mendekati di slnl untuk menandakan keslagaan, mina!, dan
perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa.
Memberikan pernyataan yaitu komentar yang baik, maksudnya yaltu
komentar yang tidak mengandung ancaman, da'1 mengandung reaksi
dalam bentuk teguran. Hal Inl dapat mencegah meluasnya
p"nyimpangan tingkah laku siswa.
Menurut JJ. Hasibuan, melalul slkap tanggap Inl slswamerasakan bahwa "guru hadir bersama dengan mereka" dan "tllhu apayang mereka perbuat". Kesan ini dapat ditunjukan dengan caramemandang kelas dengan seksama, gerak mendekati, membefikanpernyataan dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekllcauansiswa.32
Silmp taggap di sini penting, karena dengan adanya sikap Ini
siswa akan merasa bahwa guru benar-benar ada bersama mereka,
jangan sampal guru tidak dianggap ada oleh slswa. Sikap In1 dapat
ditunjukan dengan cara memandang secara seksama, mendekati siswa
dan memberikan pernyataan terhadap reaksl yang baik ataupun yang
buruk. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan
untuk menakut-akuti, mengancam atau memberi kritikal1dan
hukuman. Begitu halnya dengan memberi pernyataan hams
menghindarl hal-hal yang menunjukan domlnasi guru, mlsalnya
dengan komentar atau pernyataan yang mengandung ancamaan.
2. Member! perhatian
Pengelolaan kelas yang baik ditandai dengan pembagian
perhatian yang baik, perbuatan membagi perhatian dapat dikerjakan
secara visual dan verbal.
32 J. ,1. Hasibuan dan Mocdjiono, Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1999) Cet. 7, h. 82
-
25
Visual, yaitu guru dapat mengubah pandangannya dalalIl
memperhatikan kegiatan pertama, sehingga dapat melrik ke kejadian
kedua, tanpa kehilangan perhati,m pada kegiatan pertmna.
Verbal, yaitu guru memberikan komentar, penjelasal1,
pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertalIl
-
26
sebclum memperkenalkan objek, perlannyaan, atau topic, dengan
memllih.si:;wa seeara random untuk meresponnya.35
4. Memberi petunjuk dan tujuan yangjelas
Member! petunjuk dan tujuan yang jelas agar siswa konsentrasi
dalam pembelajaran, karena sering teljadi kurangnya konsentrasi
disebabkan ket!dak pahaman terhadap arah dan sasaran yang akan di
eapaL
Pell1berian petunjuka dan tujllan yang jelas ini dilakllkan agar
tidak terjadi kebingungan pada siswa. Pemberian petunjuk dan tujuan
yang jelas dapat dilakukan pada seluruh anggota kelas, kepada
keloll1pok kecil, atallpun kepada individu dengan bahan da tujuan
yangjelas.
5. Pertanggung jawaban
Guru meminta pertanggung jawaban siswa atau kegiatan dan
keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap s'swa sebagai anggota
kGgiatan keloll1poknya. Misalnya meminta siswa melaporkan hasil dan
member! tanggapan.
6. MembeJ"i teguran dan penguatan
Teguran diperJukan sebagai upaya ll1emodifikasi tingkah Jaku.
Beberapa hal yang hams diperhatikan daJam menegur, diantaranya :
Menegur diarahkan kepada siswa yang benar-benar ll1enggangu
kondisi kelas dengan prilaku menyimpang. Menegur dilakukan seeara
verbal dan menghindari peringatan-peingatan yang kasar atau
bertendensl menghina atau mengejek.36
Teguran verbal yang efektif hams memenuhi persyaratan
sebagai beikut :
a). Tegas, jelas teltuju kepada siswa yang menggangu dan
tingkah laku yang hams dihentikan.
" Syai!\I! Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar ... , h. 189
36 Wina Sanjaya. Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompelensi,(Jakalta: Keneana, 2006), Cel. II, h. 178
-
27
b). Menghindari peringatan yang kasar atau penghinaan
c). Menghindari ocehan yang berkepanjangan. 37
Pemberian penguatan perlu dilakukan kepada siswa yang
mengganggu atau tidak melakukan tugas.penggunaan penguatan untuk
mengubah tingkah laku merupakan strategi remedial untuk mengatasi
siswa yang terus mcngganggu atau yang tidak melakukan tugas.
Ataupun penguatan ini perlu dilakukan kepada siswa yang
mcmbcrikan rcspon positif dan dan membcrikan pujian atau
pengharga~n. Dalam hal ini guru dapat menggunakan dua macam cara
sebagai berikut :
a). Guru dapat memberikan pcnguatan kcpada siswa
y~ngmengganggu, yaitu dengan jalan "mengangkap" siswa
tersbut kctika ia sedang melakukan til1gkah laku yang tidak
wajar.
b). Guru dapat membcrkan penguatan kepada sswa yang
bcrtingkah laku w1\iar dan dengan demikian menjadi contoh
atau teladan tentang tingkah laku yang positif bag siswa
yang mengganggu.38
5. Kclancarann
Kclancaran atau kemajuan siswa dalam belajar adalah tindakan
bahwa siswa dapat memusatkan perhatianya pada pclajaran yang
diberikan di kelas. Hal ini p~rlu didukung guru dan jangan diganggu
dcngan hal-hal lain yang bisa membuyar konsentrasi siswa.
Ada scjumlah kesalahan yang harus dihindari guru, yaitu :
a). Campur tangan yang berlebihan
apabila seorang guru mcngganggu kegiatan yang sedang asyik
dilakukan oleh siswa dcngan komcntar, pertanyyaan atau petunjuk
yang mcndadak, kegiatan itu akan terganggu bahkan bisa terputus.
37 lIa.
-
28
b). Kelenyapan, yaitu diam dalam waktu yang lama, atau melupakan
langkah-langkah dalam pel
-
29
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap
gangguan siswa yag berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
mengambil tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal. Tindakan lersebut adalah dengan Illcnggunakan slralcgi
yang tepat yaitu modifikasi tingkah laku, guru dapat menggunakan
pendekatan pemecaha masalah kelompok dengan cara memperlancar
tugas-tugas dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok. Menemukan
dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
1. Modifikasi tingkah laku.
Modifikasi tingkah laku yailu mengubah tingkah laku siswa
dengan cara memberikan penguatan sistematis.
Menurut Drwan Syah, modifikasi tingkah laku dengan cara :
a). Mengajarkan tingkah laku baru dengan contoh dan pembiasaan.
b). Meningkatkan prilaku yang baik, melalui pcnguatan.
c). Mengurangi prilaku buruk dengan hukuman.39
2. Guru dapat menggunakan pendekatan kelompok dengan cara :
Menurul JJ. H asibuan dan Mocdjiono dengan cara
mempcrlancara tugas.dan memelihara kcgiatan kelompok.40
Sedangkan mcnurut Darwan Syah adalah :
a). Mcmperlancar tugas dan memelihara kegiatan kelompok.
b). Peningkatan kerjasama dan keterlibatan
c). Menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul .41
pendekatan masalah yang timbul dalam kelompok dapat
dilakukan dengan cara memperlancar tugas dan memelihara kegiatan
39 Darwansyah, dkk, Perencanaan sistem pengajaran pendidikan agama is/am, (Jakata:Fazamedia, 2006), Cet. I, h. 259
40 Hasibuan dan Mocdjiono, Proses Be/ajar Mengajar ... , h. 85
41 Darwansyah, dkk, Perencanaan sis/em "', h. 267
-
30
antara kelompok, meningkatkan kerjasama yang baik dan keterlibatan,
sera menangani konflik dan memperkeeil masalah yang timbul.
3. Menemukan dan mengatasi prilaku yang menimbulkan masalah
dengan eara :
Menurut Darwan Syah, adalah
a). Mengabaikan yang direneaakan
b). Campur tangan yang berlebihan.
c). Mengawasi seeara ketal.
d). Mengakui perasaan negative siswa.
e). Mend'JfOng peserta didik untuk mengungkapkan perasaanya.
f). Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi
g). Menyusun kembali program belajar
h). Menghilangan ketegangan siswa dengan humor
i). Mengekan seeara fisik42
Masshall menambahkan sebagaimana yang dikutip oleh n.Hasibuan dan Moedjiono, adaiah. :
Menguasai perasaan yang mendasari terjadinya suatu perbuata
yang negative, mengungkap perasaan siswa, memindahkan masalah
yang bersifat mengganggu, menyusun kembali reneana belajar,
menghilangkan ketegangan dengan humor, mmindahkan penyebab
gangguan, pengekangan fisik, dan pengasingan.43
Dar! bel'bagz:i teori tentang pengelolaan kelas, maka yang
dimaksud dengan pengeloaan kelas dalam penelitian ini adalah suatLl
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar (guru) atau yang membantu denganmaksud agar dieapai
kondisi yang optimal melalui pfO~;es merencanakan,
mengorganisasikan, memotivasi dan mengawasi sehingga terlaksana
kegiatan kegiatan seperti yang diharapkan. Pengelolaan kelas dapat
diukur dengan indikator tanggap tel'hadap aktivitas belajar siswa,
42 Darwansyah. dkk, Perencanaan sis/em .'0' h. 267
43 Hasibuan dan Mocdjiono, Proses Be/ajar A1engajar .... h. 85
-
31
memberikan perhatian kepada siswa, memusatkan perhatian ketika
proses pembelajaran berlangsun, memberlkan petunjuk dan tujuan
yang jelas agar siswa dapat berkonsentrasi, meminta tanggung jawab
terhadap sesuatu kegiatan, memberikan teguran dan penguatan kepada
siswa yag berprilaku menyimpan, mendukung kelancaran siswa ketika
proses belajar berlangsung, memodifikasi tingkah laku yang
menyimpang, menggunakan pendekatan masalah kelompok,
menemllkan dan mengatasi prllakll yang menimbulkan masalah dalam
proses pembelajaran.
D. Prestasi Belajar
1. Pengertilill Prestasi Belajar
Ada suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar
yaitu mengetahlli sejauh mana kemajuan peserta didik. Hasll belajar ini dapat
diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Oleh karena itu evaillasi sangat penting
fungsinya. Evaluasi artinya "penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program".44
Dengan adanya evaluasi guru dapat mengetahui dan dapat menentllkan
angka-angka atau kemampllan siswa atau dapat disebut prestasi belajar siswa
dalam menerima lImu pengetahuan yang dllakukan oleh guru. Dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar mengajar
merupaka suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasll tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang
dialami oleh siswa. Oleh karena itu prestasi erat kaitanya dengan belajar.
Menurutkamus besar bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang discbabkan oleh pengalaman.45 BeI~tiar adalah kegiatan yang
berproses yang merupakan unsure yang sangat tundamental daIam setiap
44 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: RemajaRosda Karya, 2006) h. 141
4S Depdikbud, Kamus Besar... , h. 13
-
32
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.46 Ngalim purwanto
berpendapat bahwa belajar adalah "suatu perubahan dalam tingkah laku,
dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada yang lebih buruk".47
Ngalim purwanto dalam bukunya "psikologi pendidikan"mengemukakan "belajar adalah hubungan dengan perubahan tingkah laku:,eseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yangberulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidakdapat dijelaskan, atau dasar kecendrungan respQn pembawaan, kematanganalau keadaan sesaat seseorang".48
Sedangkan preslasi belajar berasal dari dua kata yaitu kata "preslasi"
dan kata "belajar". Kata prestasi belajar berasal dad bahasa belanda yaitu
"prestalie" yang kemudian dalam bahasa Indonesia berubah menjadi prestasi
yang berarti hasH usaha.49 Para ahli mempunyai rumusan yang berbeda
mengenai pengertian prestasi belajar misalnya W.S Winkel memberikan
pengertian prstasi belajar adalah "hasil yang diraih oleh seseorang selama dan
sesudah ia mengalami proses belajar".5o Nana sudjana, mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah "kel11ampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia
menerima pengaiaman belajar".51
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
suatu hasil yang diperoleh dari proses belajar yang dilakukan oleh seseorang
dalam beberapa waktu penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dibuktikan melalui tes belajar dan dinyatakan dalam bentuk nilai.
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
46 Muhibbin Syah, Psikologi Petldidiktltl h.89
47 Ngalim Purwanto, Psikologi Petldidikatl, (l3andung: Rcmaja Rosda Karya, 1990) h. 85
48 PurwantG, Psikologi"', h. 84
49 Zacnal Aritin, Eva/uasi Hasil/merales;, Prinsij, Teknis, Prosedur, (Bandung: RcmajaRosda Karya, 1996) h. 2
50 W. S Winkcl,psikologi ... ,h. 52
51 '.Nana Sudjana, Dasat'~dasar Proses ... , h. 25
-
33
Sebelum membahas faktor yang mempengaruhl prestasi belajar, perlu
kiranya dijelaskan terlebih dahulu faktor yang mempeng.aruhi belajar, sebagai
titlk tolak dari fakior yang mempengaruhl prestasi belajar. Belajar sebagai
proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor.
Diantaranya faktor yang mempengaruhi belajar yaltu:
a. Faktor internal (faktor dad dalam siswa), yaknl keadaanl kondlsi jasmanldan rohanl slswa, faktor ini meliputl dua aspek yaitu:1. aspek Fisiologis (yang bersifat jasmani)2. aspek pslkologls (yang bersifat rohaniyah)
b. Faktor ektemal (faktor dad luar slswa), yaknl kondisi Iingkungan dlsekitar siswa. Faktor inl terdlri dad dua macam, yaltu:1. lingkungan sosial, sepertl para guru, para staf adminlstrasi, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.2. llngkungan non soslal, sepertl gedung sekolah, dan letaknya, TUmah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaaneuaca, dan waktu belajar yang digunakan slswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to leamlng),yaknl jenis upayabelajar slswa yang mcliputi strategi dan metode yang digunakan slswauntuk melakukan kegiatan pembelajaran mated-mater! pelajaran.52
Prestasi belajar merupakan suatu hasil dad proses belajar mengajar, di
mana dl dalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi.
Selanjutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh
faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengal'lihi
prestasl belajar mengajar menurut Ngalim Purwanto, dapat didefinisikan
menjadi dua baglan:
a. Faktor pada dirl orang yang belajar (intern), faktor ini dapat di bagi lagi
menjadi dua bagian:
1. Faktor tisik yaitu, faktor yang mcncakup kcsehatan jasmani yangdapat mcnunjukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yangbadannya terganggu aklbat pcnyakit atau kclelahan tldak akan belajardcngan cfektlf, tetapi sebaliknya keadaUll fislk yang sehat, kuat dansegar, akan menguntungkan hasil belajar.
2. Faktor pslkologls, sangat besar sekali pengarunya terhadap belaJar danprestasi belajar. Yang tennasuk faktor mcntal psikologis adalahmotlvasi, minat, perhatiaan dan keeerdasan.
52 Muhibbin Syah,psikologi Pendidikan...• h. 132-138
-
34
b. Faktor luar dari orang yang belajar (ekstern) yaitu:
I. Faktor alam fisik : meneakup ,irkulasi udara, eUllea, iklim, dan lainya.2. Faktor sosial : disini faktor utama adalah guru alau pembimbing yang
mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar menjadi salah satusumber materi belajar
3. Faktor sarana : baik fisik maupun non fisik. 53Adapun H. M. alisuf sabri mengatakan: "ada berbagai faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa yang seem'a garis besar dibagi menjadi dua,
yaitu faletor internal dan faktor eksternal".
a. Faktor internal siswa.1. Paktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesebatan dan kebugara fisik,
serta kondisi panea indranya terutama penglihatan dan pendengaran2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi,
dan kemampuan-kemampuan kognitif seplti kemampuan pengetahuan(bahan apersepsi) yang dimiliki siswa.
b. Faktor eksternal siswa.1. Faktor Iingkungan siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua, yaitu
pertama faktor Iingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu,kelembaban udara, waktu, Ietak sekolah, dan sebagainya. Keduafaktor Iingkungan sosial seperti, manusia dan budayanya.
2. Faktor instrumental. Antara lain gedung atau sarana fisik kelas, saranaatau alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum ataumateri pelajaran atau strategi belajar mengajar.54
Secara singkat penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor dari did sendiri dan faktor yang
berasal dari linl;lkungan.
3. Hal-hal yang Mendorong Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa tidak semata-mata dinyatakan oleh tingkat
kemampuan intelektualnya tetapi ada hal-hal lain seperti motivasi, sikap,
kesehatap., fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-Iain.55
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar yang
didalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi
53 Purwanlo, M., Psik%gi...• h. 107
54 M. AlisufSabri, Psikologi Pendidikan, (jakarta: pdoman ilmujayu, 1996), cet ke-2, h.59·60
" Slamclo, Be/ajar dan Faklor-jaklor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Bina Aksara,1988), h. 130
-
35
rendahnya prestasi tergantung pada faktor-filktor tersebut, antara lain sebagai
berikut:
a. Faktor internal, seperti kesehatan, kemampuan minat dan lain-lain.
b. Faktor eksternal, sepertl keberslhan rumah udara Iingkungan dan
lain-lain.
Setlap orang tua yang balk dan betanggung jawab, blasannya sangat
mendambakan prestasi bell\iar yang balk dan menggembirakan dari anak-
anaknya, maka slkap orang tua yang menunjang keberhasilan beJajar antara
lain:
a. Kasih suyang yang iklas
h. Perhatian dan pengertian yang besar
c. Bimbingan dan arahan yang kontinyu
d. B\jaksana dalam menghadapi kesukaran belajar
e. Pengorbanan tanpa pamdh gembira dan bahagla selalu.56
Berdasarkan uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa hal yang
mendorong prestasi belajar Itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang darl
dalam dirinya sendiri dan faktor dari luar did sendiri. Kedua faktor tersebut
8kan selalu berlnteraksl, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung
akan mempengaruhi prestasi belajarnya.
E. Kerangka br.rfikil·
Dalam proses belajar mengajar banyak sekali hal yang perlu
diperhatikan. Dalam hal ini tugas utama guru adalah menciptakan suasana
didalam kelas agar teljadi interaksi belajar mengl\iar yang dapat memotivasi
siswa '.mtuk belajar dep.gan baik dan sungguh-suugguh. Guru sudah
sepatutnya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar
yang baik. Salah satu kemampuan yang penting adalah kemampuan mengelola
kelas. Pengelolaan kelas mengandug pengertian suatu proses pengelolaan
untuk mnciptakan suasana dan kondisi kelas yang melmmgkinkan siswa dapat
belajar seeara efektif agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat
" Hasan Basrl, Remaja Berkualitas, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 1996), h. 96
-
36
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan dan mencapai prestasi
yang balk. Sedangkan prestasl belajar adalah kemampuan yang dlmilikl oleh
siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu
kemampuan gum dalam mengelola kelas dan pengajaran Itu sendlri. Kedua
hal itu saling tergantung, keberhasilan pengajaran dalnm arti tercapainya
tujuan-tujuan lntruksional sangat bergantung pada pengaturan kelas. Kelas
yang baik c1apat menciptakan situasi yang dapat memungkinkan anak belajar,
sehlngga merupakan lilik awal kcbcrhasilan pcngajaran dan mencapai prestasi
yang diharapkan.
Sebagai pendidik guru hams menguasai matcri yang dli\iarkan dan
juga hams mampu mengelola kclas karena kemampuan gum dalam mengelola
kelas maka akan meneiptakan Iingkungan yang kondusif dan efektif sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan dan meneapai prestasi yang
diharapkan pula.
F. Hipotcsis
Penelitlan yang penulis lakukan menyorot; dua variable yaitu hubungan
gum bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan
prestasi yang akan dleapai oleh siswa.
Ho : Tldak terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan kelas
dengan prestasl yang akan dicapai oleh siswa.
-
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ternpat dan Waktn Penclitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 10 september s.d 25 September
2007. Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan
penelitian yaitu sekolah MTs. Jam'iyyatlll Khair 31. Cempaka Putih CiPlitat.
B. Mctode pcnclitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penclitian ini adalah metodc
deskriptif analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini
berlaku. Didalamnya terdapat upaya mcndeskripsikan, meneatat, menganalisa,
dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi. Dengan kata
lain penelitian deskriptif analisis bertujuan untuk m{mperoleh infonnasi-
infonnasi l11engenai saat ini dan l11elihat kaitan antara variabeI-variabel yang
ada.'
C. Populasi dan Sampling
Populasi adalah suatu kelol11pok atau kUl11pulan menyeluruh dari suatu
objek yang merupakan perhatian peneliti. Jadi populasi yang diambil sebagai
objek penelitian adalah seluruh orang yang belajar di MTs Jam'iyyatul Khair
Cempaka putih ciputat. Mulai dari siswa kelas VlI sId kelas IX yang
seluruhnya berjul11lah 130 orang
Sedangkan sampel adalah sebagian kecil atau wakil dari populasi yang
diteliti? Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebayak 25 % x 130 maka
I Mardalis, Metode Penelilian Suotu Pendekatan Proposal, (Jakata: Bumi Aksara 95),CeLS, h. 26
2 Snharsirni Arikunto, Prosedur Penelitian Sualu Pendekatan Pl'oktek, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), eeL 12, h. 109
-
38
hasilnya 32 siswa. Sampel yang diambil dari kelas VII sebayak 12 orang, dari
kelas VlIl sebayak 10 orang dan terakhir dari kelas IX sebayak 10 orang.
Adapun tekhnik penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan
sampel secara a~ak. Karena dengan menggunakan pengambilan sampel seeara
acak anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua
kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai
peluang yang sama pula. Adapun dalam menentukan sampel penulis
menggvnakan pola kocokan, di mana sebelumnya p
-
39
E. Tekllik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, fakta, dan infonnasi yang mengungkap dan
Jllenjelaskan pennasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan
berbagai metode pengumpulan data, tujuannya agar diperoleh data yang
objektif. Banyak terdapat teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian, namun penulis hanya mengunakan beberapa saja yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Wawancara
wawancara adalah "Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung".3 Wawancara ini ditujukan kepada guru bidang studi fiqih.
tujuan dilakukan wawancara yaitu untuk mengetahui bagaimana
kemampuan guru bidang studi fiqih dalam mengelola kelas dan prestasi
belajar siswa.
b. Angket atau kuesioner
angket atau kuesioner adalah "sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh infonnasi dari responden dalam arti laporan
tcntang pribadinya, atau hal-hal yang dikctahuinya".
Tujuan dilakukan angket yaitu untuk memperoleh informasi tentang
adakah hubungan antara kemampuan guru bidang studi' fiqih dalam
mengelola kclas dengan prestasi belajar siswa. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data informasi tcntang keterkaitan antara kemampuan guru
bidang studi fiqih dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa.
Angket ini berisi 22 pertanyaan mengenai kemampuan guru bidang studi
fiqih dalam mengelola kelas dan mengenai prestasi belajar siswa dilihat
pada hasil rapot akhir semester.
3 Joko Subagio, Metode Penelitian Do/am Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. RinekaCipla), Cet. 4, h. 37
-
40
Tabe!.1
Kisi-kisi kemampuau guru bidang studi fiqih dalam mengelola kelas
Variabel Dimensi Indilmtor Item Ket
Pengelolaan I. Terampil I. Tanggap terhadap 2 1,2
Kelas memel ihara aktifitas belajar
kondisi siswa.
belajar yang 2. membel'ikan 2 3,4
optimal perhatian kepadaI
siswa
3. Memusatkan 2 5,6
perhatian ketika
proses
pembelajaran
berlangsung
4. Memberi petunjuk 2 7,8
dan tujuan yang
jelas agar siswa
dapat
berkonsentrasi
5. Meminta tanggung 2 9, 10
jawab siswa
terhadap suatu
kegiatan
6. Memberikan 3 11,12,13
teguran dan
peguatan kepada
siswa yang
berperilaku
menympnag
7. Mendukung 2 14, 15
kelancaran siswa
-
41
ketika proses,
belajar
berlangsung
2. Terampil I. Memodifikasi 3 16,17,18
mengembang tingkah laku yang
yan kondisi menyimpang
belajar yang 2. Menggunakan 2 19,20
optimal pendekatan
masalah- dalam
kegiatan kelompok
3. Menemukan dan 2 21,22
mengatasi perilaku
yang menimbulkan
masalah dalam
proses
pembelajaran.-.-
Jawaban angket pada setiap butir soalnya telah disediakan altematif
jawaban yang tdah memiliki skor tertentu. Dalam penelitian ini penulis
memberikan 4 altematifjawaban dengan menggunakan skala likeet yaitu:
a. Alternatifjawaban A mempunyai skala likeet 4
b. Alternatifjawaban B mempunyai skala likeet 3
c. Alternatifjawaban C mempunyai skala likeet 2
d. Alternatifjawaban D mempunyai skala Iikeet 1
-
42
Tabel.2
Ad'lpun mengenai prcstasi belajar siswa yaitu yang diujikan
pada ulangan semester dua dapat dilihat pada nilai rapot
Sebagaimana dapat dilihat sebagai berikut:
No Nama Siswa Jenis Kelamin Skor Nilai
Fiqih
1 Adit Setiawan L 80
2 Aditya Saputra DS L 75
3 Mlilik Yusri Rendi L 80
4 Manik Mlinila P 85
5 Herlindes L 65
6 Komariah P 80
7 Amelia F.L P 60
8 Firua Firnanda P 70
9 N:lbila Qlll'Otulaini P 70
10 Akhirul Lail L 90
11 Nur ohman Jaini L 70
12 Lilli Ayu Islami P 70
13 Ahmad Abdul Rahman L 70
14 Ahmad Imllm Fauzi J_ 70
15 Ngapip Masrllr L 75
16 Muhamad Rendi Saputra L 60
17 Saepul Bahri L 60
18 Pertiwi Handayllni P 80
19 Sell Rosadianawati P 75
2il Septiana P 6021 Muhamad Ade Rifai L 75
22 Alpian Usmadi L 60
23 Rahmat Widodo L 65-
-
43
24 Devi Puspitasari P 78
25 Nila Puspitaningtias P 72
26 IlltjIJl Nurhllbibah P 68
27 Mega Lamsti P 60
28 Do di Saputra L 63
29 AIbi Pranllldia Aripill L 74
30 Salful Hadi L 75
31 AlIgga Wahylldi L 55
'32 J':1ila P 75
F. Instrul1len penelitian
lnstrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitiall yang
menggunakan suatu metode atau alat untuk mengumpulLan data. Penelitian ini
menggunakan cua instrumen berupa angket dan hasil rapot yaitu: a.
instrument untuk mengukur kemampuan guru bidang staudi fiqih dalam
mengelola kelas yaitu berupa angket (22 butir soal). b. instrument untuk
mengukur prestasi belajar siswa berupa (hasil rapot akhir semester).
1. Instrumen kemampuan guru bidang studi fiqih dalam
pengelolaan kelas
a. Definisi konseptual
Kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas di
definisikan adalah sebagai penguasaan sejumlah keterampilan, menciptakan
situasi dan kondisi kelas sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah MTs
Jam'iatul KlJa.ir dapat dilaksanakan secm·a efektif dan efisien.
-
44
b. Definisi opemsionul
Untuk mengungkapkan adakah hubungan antara kemampuan guru
bidang studi liqih dalam pengelolaan kelas, digunakan pengukuran dengan 22
butir soal angket yang nantinya akan dikorelasikan dengan variabel yang
kedua.
2. Instrumen prestasi belajar siswa
a. Definsi konseptual
Preswsi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh dari proses belajar
yang dilakukan oleh seorang dalam beberapa waktu penguasaan pengetahuan
dan keterampilan yang dibuktikan mclalui tes belajar dan dinyatakan dahlm
bentuk nilai.
b. Definisi operasional
Untuk mengungkapkan adakah hubungan kemampuan guru bidarig
studi fiqih dalam pengelolaan kelas dalam menumbuhbn atau meningkatkari
prestasi siswa, digunakan pengukuran dengan nilai rapot akhir semester. Yang
nantinya akan dikorelasikan dengan variabel yang pertama.
G. Teknik pengolahan dan allalisis data
Data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada siswa diolah
dengan eara statistik melalui Tabel Distl'ibusi Frelmensi Relatif, juga
dinamakan rabe! l'resenlase. Dikatakan "frekuensi reialij" sebab lrekuensi
yang disaji:mn di sini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan
frekuensi y"ng dituangkan dalam bentuk angka persenan. Rumus dari tabel
Distribusi Frekuensi Relatif adalah:4
4 Anas Sudijono, Penganlar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2003), Cet. 1, h. 43
-
45
Rumus
P = ..E. x 100%N
Keterangan
P = Angka Presentase
F = Frekuensi yang sedang dieari presentasenya
N = Number GfCases Uumlah frekuensi / banyaknya individu).
Dalam teknis pelaksanaan atau analisisnya yaitu dengan memeriksa
. hwaban-jawaban dari tiap responden/ siswa, lalu dijumlah dan menghasilkan
skor total, diklasifikasikan dan ditabulasikan (dibuat tabel), data yang di dapat
dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu tabel masing-masing.
Kcmudian dari data hasil presentase tersebut dianalisa dengan
menggunakan tekhnik Analisa Korelasi Product Moment untuk mendapatkan
hasil seberapa besar Hubungan Antara Kemampuan Guru Bidang Studi Fiqih
Dalam Pengelolaan Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa, Pada siswa MTs
Jam'iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputa. Yang rumusnya sebagai berikut:
Rumus produk moment yaitu:
YJ.y
Kelerangan :
/Xy =Angka Indeks Korelasi "r" Prouct Moment
N = Number ofCases
2:xy = Jumlah Hasil Perkalian Antara Sektor X dan Sektor Y
2:x = Jumlah Seluruh Seklor X
2:Y = Jumlah Sektor Y
Setelah nilai rxy diketahui, maka penulis memberikan Interpretasi
terhadap Angka Indeks Korelasi r Produck Moment melalui dua eara yaitu:
a. dengan eara sederhana atau seem'a kasar, Pada umumnya dipergunakan
pedoman atau anear-anear sebagai berikut:
-
46
BeSaIllya "r" Interpretasi
0,90 - 1,00
0,70 - 0,90
0,40 - 0,70
0,20 - 0,40
Product Moment (rxy)1---· ----c:-;:-;,---::-::-~-----I-;-----C":-:--:-;- C"--;-:---,-:;-;-j
0,00 - 0,20 Antara variabeI X dan variabeI Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat Iemah atau rendah
sehingga koreIasi itu diabaikan
dianggap tidak ada kore!asi antara
variabel X dan variabeI Y
Antara variabeI X dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah
Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau
cukup
Antara variabel X dan variabel Y
terdapat variabeI yang kuat atau tinggi
Antara variabel X dan variabe! Y
terdapat koreIasi yang sangat kuat
atau sangat tinggi.
b. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai "r" Propduct Moment, yaitu
dengan terlebih dahulu merumuskan Hipotesis Kerja! Alternatif (Ha) dan
Hipotesis Nihil (Ho). Kemudian mencari derajat b~basnya (df atau db)
dengan rllmusan sebagai berikllt:
Idf-N-nr
Keterangan;
df= Degrees Of Freedom
N = Number Of Causes
nr = BanyaIenya variabel yang dikorelasikan
-
47
Selanjutnya untuk mengetahui dan tnCl1cari seberapa besar hubungan variabel
X terhadap variabel Y dengan rumus ;3ebagai berikut:
Keterangan :
KD = KocJisien Determination (Kontribusi variabel X terhadap variabel Y
r " Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y.
-
BABIV
HASIL PENEUTIAN
A Gambaran Umum Madnlsah Tsanawiyah Jam'iyyatul Khair
1. Sejarah sillglmt berdirillya MTs Jam'iyyatul khail-
Kehadiran yayasan jam'iyyatul khair, dimlllai dari kelompok pengajian
pada suatu mushallah dalam keadaan yang masi sederhana. Pengajian itu
dil11ulai s~iak lahun 1958/ 1959 dcngan mclodc yang scderhana, sarana dan
fasilitas yang minim. Pada pcrkembangan selanjutnya kclompok pengajian ini
semakin bcrkembang, baik jumlah anggota mallplln pengakllan formalnya.
Dcngan melihat keadaan tersebut di atas maka para pemuka masyarakat
bcrcila-cila agar dapal Il1cll1iJiki ICll1pal bcl:tiar yang lcbih baik dan mCll1adai
sebagai wadah pendidikan dan pengkaderan.
Pada tahun 1962-1963, mereka memlllai ll1elakukan pertemuan agar
segera merealisasikan cita-eitanya. Langkah awal yang mereka lakllkan adalah
membentllk panitia pembangunan madrasah ibtidaiyah.
Walaupun bayak kckllrangan yang dialal11i pada l11adrasah ibtidaiyah,
namun itu tidak mengllrai keinginan pengurus yayasan Jam'iyyatul Khair
untuk mendirikan madrasah tingkat tsanawiyah tersebut pada tanggal 11 jllni
1987.
Berdasarkan izin operasional dari kanwil Dcpag Propinsi Jawa Barat
No; W. i/PP/005,i!l43/1989. Maka Madrasah Tsanawiyah Jam'iyyatul Khair
dapat l11elakukan kegiatan pendidikan dengan status terdaftar. Dalam kegiatan
pendidikon MTs Jam'iyyatul Khair berada dibawah koordinasi MTsN
Tangerang II sebagai lel11baga yang berada dibawah naungan Departemen
Agama.
-
49
2. Tata Tertib Guru, Visi, Misi, Strategi dan Tujuan
a. Tata Tertib Guru
1. Kehadiran
a. Gum hams sudah ada dimadrasah lima menit sebelum bel masuk
dibunyikan
b. Guru meninggalkan kelas setelah bunyi bel tanda jam pelajaran
selesai
e. Guru yang berhalangan, harus memberitahukan kepada kepala
madrusall satu lluri sebclfllllnya
d. Guru yang tidak hadir cukup lama tanpa adanya pembetitahuan/
keterangan yangjelas akan dibebastugaskan
2. Di kelas
a. Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam
b. Sebelum pelajaran dimulai, guru hendaknya terlebih dahulu
menelitil memeriksa keadaan kelas dan siswa
c. Jika terdapat kejanggalan pada siswa (melanggar tata tertib siswa),
guru dapat bertindak dengan penuh bijaksana.
d. Sebelum meniggalkan kelas, guru terlebih dahulu mengisi bukll
jurnal kelas
e. Guru mencatat dan melaporkan tentang keganjilansikap siswa
selama dalam belajar kepada waH kelas
f. Bagi guru laki-laki tidak merokok di kelas sewaktu menyampaikan
pelajaran.
3. Pakaian
a. Guru harus berpakaian sederhana rapih dan bersih
b. Mode pakaian guru tidak mcyolok, harus sopan dan tidak
menyinggung tata susila (etika berpakaian islami)
c. Tidak memakai perhiasan/ aksesoris yang berlebihan
d. Rambut bagi guru laki-laki tidak melebihi kerah baju.
c. Kcrudung bagi guru wan ita hcndaknya rapih
-
50
b. Visi
"Menjadikan Madrasah Tsanawiyah Jam'iyyatul Khair Ciputat sebagai
pendidikan dasar yang unggul dalam pembinaan keislaman, keilmuan,
kemandirian dan keindonesiaan".
c. II1isi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan yang
beriman, beraklakul karimah dan berkpribadian Indonesia dengan
kemampua kompetitif.
2. Melakukan inovasi kurikulum dengan penekanan pada pembinaan
kcislaman, sains dan tcknologi scrta mcnyikapi kccendrungan
globalisasi dengan tetap komitmen pada kepribadian Indonesia.
3. Mengoftimalkan sarana dan prasarana pendidika sebagai sumber
belajar sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat
belajar.
4. Memiliki komitmen bersama mulai dari manajemen puncak hingga
seluruh jajaran pegawai dalam mewujutkan lembaga pendidikan yang
dimaksu dalam visi
5. Melakukan pembinaan bagi tenaga kependidikan baik dalam aspek
keilmuan, skill keguruan maupun kemampuan beradaptasi dengan
globalisasi.
6. Melakukan pembinaan kemandirian melalui berbagai aktifitas belajar
intra dan ektra kulikuler
7. Peduli tterhadap lingkungan setempat sebagai wujud dari pengabdian
lembaga pada masyarakat.
-
51
d. Strategi
1. Memaksimalkan kurikulum nasiona1 dan. mengembangkannya
kedalam suatu program pembeiajaran
2. Melengkapi dan menyemplilnakan fasilitas media dan multi media
belajar
3. Memberdayakan tempat-tempat pribadatan dan perpustakaan serta
laboratorium
4. Membina silaturahmi dengan instansi terkait seperti: pemerintah
daerah, pengusaha, professional, dan kelompok masyarakat lainya
yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan.
e. Tujuan
1. Membantu pemerintah dalam mensukseskan program wajib belajar 9
tahun
2. Mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan berikutnya
3. Mendorong masyarakat untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan
3. Keadaan Guru, Pegawai Dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru adaLlh pendidik di sekolah, yang menjalankan tugasnya karena
suatu jabatan profesional. Profesi guru adalah pekeIjaan yang berat, namun
mulia. Guru dituntut untuk memiliki kualitas pengetahuan, kemampuan serta
sikap dan kepribadian yang mantap.
Menurut prof. Dr. Zakiyah Drajat, "seorang guru akan menunaikan
tugasnya dengan baik, bila di dalam dirinya telah memiliki kompetensi da1am
cara mengajar". Di dalam proses mengajar seorang guru memiliki tugas yang
berat sebab tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan saja, tetapi
ia juga harus memiliki kemampuan untuk membentuk i';epribadian yang baik
pada diri siswa sesuai dengan norma agama. Oleh karena itu.prof. Dr. Zakiyah
Drajat menerangkan bahwa "fungsi atau tugas guru meliputi tugas bimbingan
-
52
dan penyuluhan atau guru sebagai pembimbin, dan tugas administrasi atau
guru pemimpin (manager kelas)".
Adapun jumlah guru di madrasah tsanawiyah jam'iyyatul khair ciputat
yaitu sebayak 15 orang, belum termasuk di dalamnya tenaga tata usaha. Dari
jumlah 15 orang tcrsebut guru laki-laki scbayak 7 orang dan pcrempuan
sebannyak 9 orang. Dengan kualifikasi ijazah sesuai dengan latar belakang
pendidikan masing-masing.
Tabel. 3
Data Personil Guru Dan Jabatan Yang Dipegang
No Nama Jabatan
I Drs. Sukirman Kcpala sckolah
2 Drs. Ashar munadi Guru aqidah akhlak
3 Saenih, S.Ag Guru tiqih/ bidang kesiswaan
4 k;puri, A. Md Guru matematika/ waH kelas 3
5 syamsiyah Guru KTK
6 Tri Mulalsih, S. Pd Guru B. Indonesia
7 Dra. Romlah Guru IPS/ Bid. Kurikululll
8 Anwar syaddad, S.Pd GurulPA
9 Siti kllaerunisa, S Guru Bio + ppkn/ waH kelasVII'Ie..
Muhammad saidih Guru TI + Kom
'Ii Dra. Rosyidah Guru B. Indonesia12 Sarim, S.Pd.1 Guru Penjas + Pramuka
13 Zuhrur, S.Pd.I Guru B. Inggris
14 Mualifatul Istiyanah, S. Pd.I Guru SKI
15 Edeh, S.Pd.I BTQ
16 Sainah Tata usaha
17 Ismail Tala usaha
18 Ratu, S.Pd.l Guru B. Arab
-
Tabc!. 4
Data Pcrsonil Gnru BcrdasarkanI'cndidikan Tcrakhir
53
No N~ulla Pcndidikan Tcrakhir
1 Drs, Sukirman LAIN Ush. Dakwahl akta IV
2 Drs, Ashar Munadi lAIN Tarb. PAll 1990
3 Sacnill, S.Ag lAIN Tarb. PAIl 1994
4 Aspuri, A. Md UT ISIP/ Pajak! 1997
5 Syamsiyah PGAN6Tahun
6 Tri Mulatsih, S.Pd UHAMKA FKIP/ B. Indonesia! 1998
7 Dra.Romlah LAIN Tarb. IPSIl992
8 Anwar Sadad, S.Pd.I UIN Tarb. MTKI 2005
9 Siti Khairuni