HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP...
Transcript of HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP...
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
PENINGKA TAN KEDISIPLINAN SISWA P ADA KELAS II MTsN 15
MARUNDAJAKARTAUTARA
Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pencapaian Gelar Sarjana (S 1)
Oleh:
MASKUROH (101018121064)
PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN .
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 H/2005 M
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA PADA KELAS II MTsN 15
MARUNDAJAKARTAUTARA
SKRIPSI:
Dia,jukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Pcmbimbing I,
~~ Drn. H. Akyas Azhari NIP: 150023318
Gelar Sarjana Pcndidikan Islam
MASKUROH NIM: 101018121064
Di bawah bimbingan :
p'"''"~i? a.Mane rah
NIP : 150268585
PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN
.JURlJSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
VIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 HI 2005 M
PENGESA.HAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH
Shipsi yang berjudul : "HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH
TEIUIADAP PEN!NGKATAN KEDISIPLINAN SISWA PADA KELAS II
MTsN 15 IVIARUNDA .JAKARTA UTARA", telah diujikan dalam Sidang
Munaqsah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
langgal 17 Oktober 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
rncmpcrolch gclar Sarjana Pendidikan Strata (I) pada jurusan KI- Supervisi
Pendidikan.
Dekan / Merangkap Anggota,
Prol'. DR. De< • l svada, MA NIP. IS 2JI 356
Pcnou1·g· l h • '
I
Drs. II. Far dal Arkam, M.Pd NIP. ISO 191 177
Sidang Munaqasah,
Anggota,
Jakarta, 14 November 2005
Sckrctaris Ujian / Mcranglrnp Anggota,
Drs. II. Mn'arif Svam, M.Pd NIP. 150 258 856
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH Ha la man
KATAPENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFT AR TABEL ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. l
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 7
C. Metode Pembahasan ....................................................................... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8
E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS ........................................................................................ I 0
A. Kajian Teori ............................................................................... , ... l 0
I. Supervisi Pendidikan .......................................................... I 0
2. Disiplin Siswa ..................................................................... 19
3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kedisiplinan ........................................................................ 30
4. Hubungan Supervisi Pendidikan Terhadap Peningkatan
Kedisiplinan Siswa ............................................................ .32
B. Kerangka Berfikir. ......................................................................... .36
C. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... .38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 40
A. Variabel Penelitian ...................................................................... .40
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 41
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. .41
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... .4 2
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ .43
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ ........ .47
A. Gambaran Umum MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara ................. 47
1. Sejarah Berdirinya .......................................................... .47
2. Visi dan Misi MTsN 15 Maruncla, Jakarta Utara ............. 48
3. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa, dan Sarana
Prasarana ....................................................................... 49
B. Pengolahan dan Interpretasi Data ................................................ 5 I
C. Analisa Data ................................................................................. 66
D. Ulasan Data .................................................................................. 71
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72
A. Kesimpulan ................................................................................... 72
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFT AR PUST AKA
DAFTAR LAMPIRAN
20. Motif Siswa Menjadi Tidak Taat Terhadap Peraturan .......................................... 62
21. Perasaan Siswa Setelah Menerima Hukuman ........................................................ 63
22. Skor Angket Supervisi Kepala Sekolah ................................................................ 64
23. Skor Angket Kedisiplinan Siswa ........................................................................... 65
24. Tabel Untuk Mencari Koefisien Korelasi antara Supervisi Kepala Sekolah
dengan Kedisiplinan Siswa .................................................................................. 66
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Kedudukan pendidikan dalam kehidupan manus1a sangat penting artinya.
Dalam sejarah perkembangan kebudayaan manusia pendidikan merupakan tolok ukur
untuk mengetahui maju m1mdumya suatu kebudayaan umat manusia pada masa dan
bangsa tertentu. Suatu bangsa bisa dikatakan maju apabila tingbt pendidikannya
telah memadai dengan kondisi yang dialaminya. Juga bisa dikatakan munclur apabila
pendidikan tidak bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi umat manusia
pada waktu itu.
Keberhasilan pendidikan mernpakan warna kehidupan yang dinamis. Dalam
menuju keberhasilan pendidikan banyak diperlukan motivasi untuk mengembangkan
potensi yang ada, juga mengantisipasi hambatan yang menjadi ancaman bagi
tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Untuk itu, keberhasilan pendidikan
sangat ditentukan oleh seorang pemimpin, yaitu kepala sekolah. Karena di_ dalam
keberhasilan pendidikan mernpakan keberhasilan kepala sekolah yang dapat
memimpin sekolah dengan profesional.
Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memaharni keberadaan sekolah
sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan
kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab m1tuk memimpin
sekolah.
2
Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah
"seseorang yang menentukan titik pusat dan irama snatu sekolah. Beberapa diantara
kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf
dan siswa. Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas
mereka dan yang menentukan irama bagi sekolah mereka" .1
· Dalam menjalani masa kepemimpinam1ya, kepala sekolah harus melakukan
kegiatan utama pendidikan sekolahnya untuk mewujudkan tujuan. Salah satu tugas
kepala sekolah sebagai supervisor adalah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan
oleh tenaga kependidikan, yaitu gum.
Jika supervisi dilakukan oleh kepala sekolah, maka ia hams mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian tmtuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini mempakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga mernpakan tindakan preventif untuk mencegah para tenaga kependidikan untnk tidak melakukan penyimpangan dan Iebil1 berhati-hati dalam melakukan pekerjaaooya.2
Dalam karya Pidarta (I 988) yang dikutip Drs. E. Mulyasa mengemukakan
tiga macam keterampilan yang hams dimiliki oleh kepala sekolah untuk
menyukseskan kepemimpinaooya. Ketiga keterampilan tersebut adalah "keterampilan
konseptual, yaitu keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan orgrmisasi;
keterampilan manusia\\~, yaitu keterampilan untuk bekerja sama, memotivasi dan
meminipin; serta keterampilan teknik yaitu keterampilan dalam menggunakan
1 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Seka/ah, Ti11jaua11 Teoritik dan Pemiasalaha1111ya, (Jakarta.: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet.ke-3, h.82.
2 E. Mulyasa, Menjadi Kepa/a Seka/ah Profesional, (Bandung : Rosdakarya, 2004), h. 111
3
pengetahuan, metode, teknik, serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
te1ientu". 3
Kepala sekolah merupakan motor pcnggcrak. pcncntu arah kcbijakan sckolah,
yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikau pada
wnumnya direalisasikan. Sehubungan dengan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah),
kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektifitas kinerja. Dengan
begitu, MBS sebagai paradigma baru pendidikan dapat memberikan hasil yang
memuaskan.
. Dalam railgka melaksanakan MBS, kepala sekolah sebagai pemimpin juga
hams merealisasikan pembinaan kedisiplinan bagi warga sekolalmya, terutama bagi
pesmia didik, yaitu siswa. Karena selain menjadi pengawas dan pengendali kinerja
guru di sekolah, ia juga hams mengawasi kedisiplinan atau tata tertib siswa yang
secara tidak Iangsung akan menilai kinerja gum di dalam mendidik siswanya.
Kepala sekolah hams mampu membantu pegawai untuk mengembangkan pola
dan meningkatkan standar perilakunya serta menggunakan pelaksanaan aturan
sebagai alat untuk menegakan disiplin.
"Penerapan disiplin yang paling awal hams dimulai dari disiplin diri dalam
kehidupan pribadi dan keluarga. Sehingga membentuk disiplin masyarakat, jika
semua unsur dalan1 kehidupan berdisiplin maka tercipta suatu ketahanan. Di sekolal1
3 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : Rosdakal}'a, 2003), Cet.ke-3, h. 126.
4
dengan disiplin akan mewujudkan ketahanan sekolah, yakni kondisi yang berisi
kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan."4
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan yang sangat
penting dalam mengembangkan kepribadian peserta didik sesuai dengan kemampuan
dan pengetahuannya untuk melaksanakan tugas di masyarakat. Tirjuan ini dapat
berhasil jika seluruh komponen dan unsur yang ada dalam sekolah dapat berjalan
sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga membentuk suatu totalitas
fungsional menuju suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Kelancaran selnruh komponen dan unsur sekolah dalam menjalankan
fungsinya akan sangat menunjang keberhasilan sekolah dalam upaya menciptakan
suasana ·sekolah dalam upaya menciptakan suasana sekolah yang tertib dan teratur.
Kondisi ini merupakan pemmjang bagi keberhasilan proses belajar mengajar yang
optimal.
Suatn proses tanpa adanya disiplin dalarn membangun kerutinan dan
kebiasaan dalam sekolah, maka tidak akan diperoleh. kedamaian, ketentraman dan
keteraturan di dalamnya. Dan masalah. ini akan mengganggu kelancaran dari proses
belajar mengajar.
Belajar mengajar dapat be1jalan efektif bila seluruh. komponen yang
berpengaruh dalam proses belajar mengajar dapat saling mendukung dalam rangka
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan dalam proses tersebut akan terealisasi secara
4 Ece Dachyat., et. al., l'edoY1an (}erakan /Jisiplin Nasional ~\'i.nva, (Bandung: Departe1nen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barnt, 1998), h. 20.
5
optimal apabila dapat diciptakan dan dipertabankan kondisi yang mengnntnngkan
bagi peserta didik. Dalam kaitannya ini sekolal1 harus merencanakan dan
mengusabakan kondisi tersebut secara sengaja agar dapat dilrindari kondisi yang
merugikan bagi peserta didik.
Sebagai lembaga pendidikan sekolah mengajarkan nilai-nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat di samping mengajarkan berbagai
keterampilan dan kepandaian kepada peserta didik. Akan tetapi fungsi sekolah
sebagai pembentuk nilai dan norma dalam diri peserta didik sekarang ini banyak
mengbadapi tantangan. Indikasi adanya tantangan tersebut dapat dilihat dengan
munculnya kenakalan peserta didik atau pelanggaran-pelanggaran yang dilaknkan
oleh peserta didik terhadap aturan dan tata tertib sekolah, yang merupakan salah satu
faktor penghambat keberhasilan belajar peserta dldik khususnya dan pencapaian
tujuan-pendidikan pada umumnya.
Munculnya kenakalan peserta didik terhadap aturan tata tertib sekolah,
menunjukkan adanya kegagalan sekolah dalam upaya mendisiplinkan peserta didik,
padahal mennrut Maria Fransiska Subagya dalam membalias masalah kesulitan
belajm: pada anak dan usaha menanggulanginya, mengatakan bahwa : "Faktor disiplin
sekolah sangat membantu kesungguhan belajar anak kalau sekolal1 kurang
melaksanakan disiplin sudah tentu mutu pelajarannya akan menurun".5
' Singgih D. Gunarsa.,et,al., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta : Gunung Mulia, 1995), Cet.ke-7, h. 134.
6
Disiplin bukanlah suatu isyarat dari per1didikan, namun kita melihat nilai
hakiki da~i penerapan disiplin tersebut, yaitu pengalaman bagi peserta didik. Selain
itu penerapan disiplin sekolah memiliki keuntungan lain, yaitu peserta didik helajar
hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungannya. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pe111,>aruh
yang positif bagi kehidupan pese1ta didik di masa yang akan datang.
Penerapan disiplin di setiap sekolah cukup bervariasi, hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan norma kelakuan dan suasana sekolah masing-masing. Setiap
sekolah mempunyai kepala sekolah, guru, karyawan, dan peserta didik yang berbeda
beda. Perbedaan ini memberikan ke1mmgkinan adanya perbedaan berbagai kebijakan
dan peraturan yang dikeluarkan, tetapi pada intinya semua itu bermuara pada satu
tujuan yaitu menciptakan suasana sekolah yang tertib dan teratur.
Suasana sekolah yang tertib dan teratur akan menunjau,i kelancaran
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah terutama kelancaran proses belajar mengajar
yang akan menunjang pencapaian tujuan dari proses tersebut dengan baik. Secara
ummn, ha! ini ditandai dengan adanya peningkatan basil belajar peserta didik.
Berdasarkan hal-hal tersebut, keberhasilan suatu sekolah diukur dari moral
dan perilaku para lulusannya sehingga dibutuhkan peran seorang kepala sekolah yang
mampu memberikan pengawasan dan pengendalian serta turut membantu tenaga
pendid1k_ dalam merealisasikan peraturan-peraturan atau tata tertib yang telah
diberlakukan di sekolah tersebut.
7
Oleh karena itu, penulis akan menjadikan masalah tersebut sebRgai penelitian
yang penulis tuangkan ke dalam sebuah bahasan yang berjudul : "HUBUNGAN
SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN
KEDISIPLINAN SISWA PADA KELAS II MTsN 15 MARUNDA JAKARTA
UT ARA".
B. Pemb.atasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dari judul di atas Penulis memberikan pembatasan pada beberapa
permasalahan, yaitu :
a. Kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya pandai meneliti, mencari, dan
menetukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan
sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di sekolah itu tercapai.
b. Disiplin yang dimaksudkan adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang
yang tergabung dalam suatu sistem ttmduk pada peratl1Tan-peratt1ran yang ada
dengan senang hati, terutama bagi peserta didik.
c. Penelitian ini dilakukan pada siswa/i kelas II Madrasah Tsanawiyah Negeri 15
Marunda, Jakarta Utara.
2. Perumusan Masalah
Agar pembahasan masalah ini terarah dan tidak meluas, maka penulis
merumuskan masalah ke dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. ,A,pakah terdapat hubungan antara supervisi pendidikan yang dilakukan kepala
sekolah terhadap peningkatan kedisiplinan siswa?
8
b. Bagaimana pengaruh dari penerapan disiplin bagi siswa MTsN 15 Marunda?
C. Metode Pembahasan
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang berusaha mengumpulkan
sumber-smnber informasi dengan cara menelaah dan mengkaji buku-buku dan
sumber-sumber lain yang berkaitan langsung dengan pembahasan. Sedangkan
metode pembahasannya adalah penelitian Iapangan (field research), yaitu melakukan
penelitian atau peninjauan langsung ke lapangan untuk memperoleh infonnasi
mengenai berbagai ha! yang berkaitan dengan masalah atau yang berkaitan dengan
tema skripsi yang diambil.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitiau
Pene!itian ini dilakukan dengan beberapa tujnan, yaitu :
a. Untuk mengetahui apakah proses supervisi pendidikan yang dilakukan oleh
kepala sekolah memiliki hubungan terhadap peningkatan kedisiplinan siswa.
b. Iugin mengetahui apakah pengaruh dari penerapan kedisiplinan siswa.
2. Manfaat Penelitian
a. Agar pihak sekolah, terutama kepala sekolah berperan aktif dalam rangka
pengembangan pola perilakn siswa.
b. Sebagai wacana pendidikan bagi Mahasiswa untuk memperkaya wawasan dan
khasanah pengetahuannya.
9
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang memuat sub bab,
sebagai berikut :
BAB I : Pendalmluan. Bab ini be1isikan Latar Belakang Masalah, Pembatasan
BAB II
Masalah, Perumusan Masalah, Metode Pemba11asan, Tujuan dan
Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan.
Kajian Teori, Kerangka Berfikir dan Pengujian Hipotesis. Kajian Teori
membahas tentang Supervisi Pendidikan, ·Disiplin Sekolah, Tugas dan
Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Supervisor, dan Hubungan
Supervisi Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa.
Selain itu, bab ini juga membahas tentang Kerangka Berfikir dan
Pengajuan Hipotesis.
BAB III : Metodologi Penelitian. Bab ini membahas ten tang V ariabel Penelitian,
Waktu dan Tempat Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
BAB IV : Hasil Penelitian. Bab ini membahas mengenai Gambaran Umum Objek
Penelitian, Pengolahan dan Interpretasi Data, Analisis Data, dan Wasan
Data.
BAB V : Penutup. Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran-saran.
Skripsi ini kemudian diakhiri dengan daftar bacaan sebagai rujukan
dalam pembahasannya.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Snpervisi Pendidikan
a. Pe11gertia11 Supervisi Pe11didika11
Setiap aktivitas, besar ataupun kecil yang tercapainya tergantung kepada
beberapa orang diperlukan adanya koordinasi di dalam segala gerak langkalmya.
Untuk mengkoordinasi semua gerak langkah tersebut, pimpinan sekolah hams
bemsaha meneetahui keseluruhan situasi di sekolahnya dalam segala bidang. Adapun
usaha pimpinan dan guru-guru untuk mengetahui situasi lingkungan sekolah dalam
segala kegiatannya, disebut supervisi atau pengawasan sekolah sedangkan untuk
seseorang yang melakukan supervisi itu disebut supervisor.
Secara etimologi, "supervisi" berasal dari kata "super" dan "vision", yang
masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis supervisi
adalah penglihatan dari atas. 1
-Sedangkan secara semantik, pengertian supervisi menurut Ben M. Harris
dalam tiukunya Supervisor Behaviour in Education, 1975, Menyatakan supervisi
adalah "apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat
r Subari, Supervisi dalam Jlangka Perbaikan Situasi Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.ke-1, h. I.
11
dalam rangka mempertahankan atau mengubah pengelolaan sekolah untuk
mempengaruhi langsung pencapaian tujuan instruksional sekolah. Supervisi
mempunyai impact dengan pelajar melalui perantaraan orang lain dan alat".2
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto, dkk., dalam bukunya Administrasi
Pendidikan, 1979, menyatakan supervisi adalal1 '"suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif'.
Sedangkan menurut Drs. Ametemb1m, dalam buk1mya Supervisi Pendidikan
adalah "pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umunmya dan
peningkatan mutu belajar mengajar di kelas pada khususnya".3
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat dikemukakan secara
sederhana bal1wa supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Supervisi berintikan program pengajaran
dengan ditunjang oleh unsur-1msur lain, seperti Guru, sarana dan prasarana,
kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung
jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
2 Departemen Agama RI, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi, (Jakarta : Usaha Nasional, 2000), h. 31.
3.fbid, h. 32
12
Pusat perhatian supervisor adalah perkembangan dan kemajuan siswa, karena
itu usahanya berpusat pada peningkatan kemampuan profesional gum dengan segala
aspekny<i, seperti perbaikan pendekatan, metode dan teknik mengajar, pengembangan
kurikulum, penggunaan alat peraga atau alat bantu pengajaran, perbaikan cara dan
prosedur penilaian, penciptaan kondisi yang kondusif di sekolah dan sebagainya.
b. Syarat-syarat Seora11g Supervisor
Sebagai seorang supervisor, yang hams melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, hendaknya mempunyai persyaratan-persyaratan ideal. Dilihat dari seg1
kepribadiannya (personality), syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ia hams mempm1yai perikemanusiaan dan solidalitas yang tinggi, dapat menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta dapat bergaul dengan baik.
2. Ia hams dapat memelihara dan rnenghargai dengan sungguh-sllllgguh sernua kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dengannya.
3. Ia hams berjiwa optirnis yang berusaha mencari yang baik, rnengharapkan yang baik dan rnelihat segi-segi yang baik.
4. Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengamhi oleh penyimpangan-penyirnpangan manusia.
5. Hendaknya ia cukup tegas dan obyektif (tidak rnernihak) sehingga guru-gum yang lernah yang rnenjadi stafnya tidak "hilang dalarn bayangan" orang-orang yang kuat pribadinya. _
6. Ia hams berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan mud ah mernberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang baik.
7. Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap seseorang tmtuk selarna-lamanya hanya karena suatu kesalahan saja.
8. Ia hen<laknya jujur, terbuka dan pen uh tanggung jaw ab. 9. Ia hams cukup taktik, sehingga kritiknya tidak menyinggung perasaan orang. 10. Sikapnya yang bersimpati terhadap gum-gurunya, tidak akan menimbulkan
putus asa pada anggota-anggota stafuya. 11. Sikapnya hams ramah, terbuka dan mudah dihubungi, sehingga gum-guru
dan siapa saja yang memerlukaffilya tidak akan ragu-ragu untuk meuemuinya. 12. Ia hams dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga rnerupakan
contol1 bagi anggota/stafnya.
13
13. Personal appearance terpelihara dengan baik, sehingga dapat menimbulkan respect dari orang lain.
14. Terhadap murid-murid ia harus mempunyai perasaan cinta sedemikian ru;a, sehingga ia secara wajar dan serius mempunyai perhatian terhadap mereka.
Dengan adanya syarat-syarat di atas diharapkan seorang supervisior dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang telah diamanatkan olehnya sebelum
diangkat inenjadi seorang pengawas pendidikan.
c. T11j11an dan Sasaran Supervisi
Melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tanpa mengetahui dengan jelas tujuan
dan sasaran yang akan dicapai berarti pemborosan, perbuatan sia-sia, bahkan banyak
orang yang terjebak dalam kegiatan atau activity trap yang sibuk setiap hari tapi tidak
mengetahui apa hasil yang dicapai dari kesibukannya itu. Oleh karenanya memahami,
mengahayati dan mengarahkan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu titik tujuan
sangat penting artinya bagi setiap orang, termasuk para pengawas pendidikan.
Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar
secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu
mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti !µas,
termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan
pembinaan human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan tujuan di atas, maka kegiatan supervisi pada dasarnya
diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
4 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedon1an Penye/enggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 76-77.
14
I. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
2. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang barn dalam proses pembelajaran yang Iebih baik dan Iebih sesuai.
3. Mengembangkan kerja sama yang baik dan harmonis antara guru dengna siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan.
4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan pegawai sekolah dengan cara mengadakan pembinaan secara berkala, baik dalam bentuk work shop, seminar, in service training, up garding, dsb.5
Semua yang disebutkan di atas dimaksudkan untuk memberanikan pelayanan
prima kepada personal yang berada di bawah tanggnng jawab dan kewenangan para
kepala sekolah sebagai pengawas.
Adapun fokus supervisi adalah pada setting for teaming, bukan pada
seseorang atau sekelompok orang, tapi semua orang, seperti guru, pegawai, dan
siswa. Mereka adalah mitra kerja kepala sekolah sebagai pengawas yang sama-sama
mempunyai tujuan mengembangkan situasi yang memungkuinkan terciptanya
kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
Di samping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran
pokok, yaitu "supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatif dan teknis adminis~asi.
Supervisi edukatif meliputi kurikulnm, proses belajar mengajar dan evaluasi/
penilaiaI.J. Sedangkan supervisi teknis administrasi meliputi administrasi personal,
administrasi material, administrasi keuangan, administrasi Jaboratorinm, perpustakaan
sekolah dan Iain-Jain".6
5 Op.cit, h. 35
6 Ibid, h. 36
15
Dcngan memahami tujuan dan sasaran supcrvisi yang discbutkan di alas,
diharapkan para supervisor khususnya kepala sekolah akan lebih meningkatkan
wawasan dan kemampuan profesional dalam bidangnya.
Hal ini sangat penting, karena dalam era baru sekarang ini atau dengan
paradigma baru, diharapkan para kepala sekolah sebagai supervisor menjadi salah
satu andalan dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajai"an di sekolah-sekolah yang berada di bawah wewenang dan tanggung
jawabnya.
d. Fungsi-fungsi Supervisi
Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui oleh para
pimpinan pendidikan tennasuk kepala sekolah, adalah sebaagi berikut :
I). Dalam bidang kepemimpinan a) Menyusun rencana dan policy bersama b) Mengikutsertakan anggota-anggoat kelompok (guru-guru, pegawai)
dalam berbagai kegiatan. c) Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi
dan memecahkan persoalan-persoalan. d) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk
moral yang tinggi kepada anggota kelompok. e) Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusan. f) Membagi-bagi dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
kepada anggota kelompok, sesuai dengan fungsi-fungsi dan kecakapan masing-masing.
g) Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok. h) Menghilangkan rasa malu dan rasa rendal1 diri pada anggota kelompok
sehingga mereka berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama.
2). [)a/am hubungan kemanusiaan a) Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang
C:ialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun bagi anggota kelompoknya.
16
b) Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok, seperti dalam halkemalasan, marasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis, dsb.
c) Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis. d) Memupuk rasa saling menghormati diantara sesame anggota kelompok
dan sesame manusia. e) Menghilangkan rasa curiga mencurugai antara anggota kelompok.
3). Dalarn pernbinaan proses kelompok a) Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik
kelemahan maupun kemampuan masing-masing. b) Menimbulkan dan memelihara sikap percaya mempercayai anatar
sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan. c) Memupuk sikap dan kesediaan tolong-menolong. d) Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok. e) Bertindak bijaksana dalam meneyelesaikan pertentangan atau
perselisihan pendapat diantara anggota kelompok. t) Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan
pertemuan lainnya. 4). Dalarn bidang administrasi personel
a) Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
b) Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampnan masing-masing.
c) Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja serta basil maksimal.
5). Dalam bidang evaluasi a) Menguasai dan memal1ami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus
dan terinci. b) Menguasai and memiliki norma-norma atau uknran-ukuran yang
akan digunakan sebagai kriteria penilaian. c) Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh
data yang lengkap, benar, dan dapat diolal1 menurnt nonna-norma yangada.
d) Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendaapt gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.7
7 Ngalim Purwanto,Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2002), r_P.t kP.-11 h Rh-R7
17
Jika fungsi-fungsi supervisi tersebut benar-benar dikuasai dan dijalankan
dengan sebaik-baiknya oleh setiap pemimpin pendidikan termasuk kepala sekola11
terhadap para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolall atau lembaga dalam
pencapaain tujuan pendidikan akan lebih terjamin.
e. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan tugas-tugas supervis1, para supervisor terntama
pengawas dapat memilih dan menggunakan beberapa teknik supervisi, antara lain:
I). Kunjungan kelas Kunjungan kelas ini sering disebut dengan observasi ke!as y .mg dilakukan
kepala sekolah untuk mengamati guru bekerja, melihat kedisipilan siswa belajar, dan untuk mengamati situasi belajar secara keselurnhan dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan siswa di kelas.
2). Pembicaraan individual Pembicaraan individual merupakan teknik supervisi yang sangat penting
karena kesempatan yang diciptakannya bagi kepala sekolah untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah professional pribadinya.
3). Diskusi kelompok Dengan diskusi kelompok, dimaksudkan untuk berkumpuh1ya sekelompok
orang dalam situasi bertatap muka dan melalui iliteraksi lisan bertukar fikiran, infonnasi atau berusaha untuk mencapai suatu keputusan tentang masalahmasalah bersama.
4). Demonstrasi mengajar Demonstrasi mengajar merupakan teknik yang berharga pula. Rencana
demonstarsi yang telah disusun dengan teliti dan dicetak lebih dulu dengan menekankan pada hal-hal yang dianggap penting atau pada nilai teknik mengajar tertentu akan sangat membantu.
5). Kunjungan ke/as Sejumlah studi mengungkapkan bahwa kunjungan kelas yang dilakukan gmu
guru diantara mereka sendiri adalah efektif dan disukai. Klliljungan ini biasanya direncanakan dan alas permintaan guru-guru.
6). Pengembangan kurikulum -Perencanaan kurikulum menyediakan kesempatan yang sangat baik bagi
partisipasi guru. 7). Bulletin supervisi
18
Bulletin supervisi rnerupakan alat kornunikasi yang efektif. Berisikan pengurnurnan-pengurnmnan, ikhtisar tentang penelitian-penelitian, analisis presentasi dalarn pertemuan-pertemnan organisasi professional, dan perkembangan dalam berbagai bidang studi.
8). Perpustakaan professional Perpustakaan profesional sekolah merupakan surnber infonnasi yang sangat
mernbantu untuk pertumbuhan profesionalan personil pengajar sekolah. 9). Loka karya
Loka karya menyediakan kesempatan untuk mempertemukan ide-ide, untuk rnendiskusikan masalah-masalah bersarna atau khusus, dan untuk pertmnbuhan pribadi dan professional dalam berbagai bidang studi.
JO). Survey seko!ah masyarakat · Studi yang komprehensif tentang rnasyarakat akan mernbantu gum dan
kepala sekolah untuk mernaharni dengan lebih jelas jenis proi,rram sekolah yang memenuhi kebutuhan siswa.
8
Berdasarkan uraian di alas dapat diketahui ba11wa terdapat beberapa teknik
yang digunakan dalam rangka rnelaksanakan supervisi. Pada rnasing-masing teknik
supervisi itu rnemerlukan sebuah perencanaan yang rnatang dan sistematis. Sehingga
ketika seorang supervisor akan melakukan supervisi di lapangan dapat mengetalmi
langkah-langkah apa saja yang akan diarnbil dan proses pencapaian akan dapat
tercapai secara efektif.
Menurut John Minor seperti yang dikutip oleh Piet sahertian, teknik supervisi
dapat dibedakan rnenjadi dua macarn yaitu, teknik supervisi yang bersifat individual
dan kelompok. Teknik yang bersifat individual yaitu teknik yang dilaksanakan untuk
seorang guru atau perorangan, sedangkan teknik yang bersifat kelompok yaitu teknik
yang dilaksanakan lebih dari satu orang.
Adapun teknik-teknik tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
8 Oteng Sutisna, Adn1inistrasi Pendidikan Dasar Teoritik untuk Praktek Pro..tesional. (Bandung: Angkasa, 1993), Cetke-1, h. 268-270.
1). Teknik yang bersifat individual a) Perkunjungan kelas b) Observasi kelas c) Percakapan pribadi d) Inter-visitas e) Penyeleksi sumber materi untuk mengajar f) Menilai diri sendiri
2). Teknik yang bersifat kelompok . a) Pertemuan orientasi bagi guru barn
b) Panitia penyelenggara c) Rapat guru d) Tukar menukar pengalaman e) Loka karya f) Diskusi panel g) Simposium h) Demonstrasi mengajar i) Perpustakaan jabatan j) Bulletin supervisi k) Organisasijabatan I) Perjalaann sekolab untuk anggota staf(fields trip).9
Dengan kedua teknik supervisi tersebut, dibarapkan kepala sekolab sebagai
supervisor dapat memilih tek:nik-teknik mana sajakah yang paling efek:tif untuk
mempertahankan dan meningkatk:an kualitas k:inerja · para guru guna mengembangk:an
prestasi sekolah.
2. Disipiiu Siswa
a. Pe11gertia11 Disipli11
Menumt etimologi disiplin berasal dari kata "Disiple" (Bahasa lnggris:
Discipline) artinya pengikut atau penganut".w
9 Pi et Sahertian dan Farns Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h. 52.
10 Tim Penyusun Ka1nus Pusat Pembinaan dan Pengen1banga11 Bahasa Indonesia, Kan1us /Jesar /Ja/Jasa flufonesia. (Jakarta: Balai Pustnka, 1989), Cet.IT, h. 208
20
Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin adalah:" Kepatuhan atau
ketaatan kepada tata tertib atau peraturan" .11
Menurut Drs. Amir Dien Indra Kusuma "Disiplin berarti adanya kesediaan
untuk mematul1i peraturan-peraturan atau larangan-larangan".12
Menurut Elizabeth B. Hurlock "Disiplin yakni seorang yang belajar dari atau
secara sukarela mengikutJ seorang pemimpin".13
Sedangkan pengertian disiplin menurut penulis adalah kesediaan untuk taat
terhadap peraturan atau tata tertib yang telah diperlakukan oleh pihak sekolah secara
sukarela.
b. Tujua11 Disipli11
Secara umum tujuan disiplin adalah mendidik seseorang agar dapat
mengendalikan diri, misalnya melatih anak mengatur diri sendiri sehingga ia
memiliki rasa percaya diri sendiri.
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukuny<: "Perkembangan Anak",
"disiplin mempunyai tujuan untuk membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia
akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu
itu diidentifikasikan". 14
h. 142
11 N.A. Ametambun, Manajemen Ke/as, (Bandung: FJP, IKIP, 1981 ), Cet. Ill, h. 8
12 Amir Dien Indrakusuma, Pengantar I/mu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973 ),
13 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 82
14 Ibid., h. 82
21
Sedangkan menumt Emile Durkheim, semua disiplin mempunyai tttjuan
ganda yaitu "mengembangkan suatt1 keteraturan tertentu dalam tindak tanduk
manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus juga membatasi
cakrawalanya". 15
c. Fungsi Disiplin
Adapun fungsi disiplin yang akan memenuhi masa kanak-kanak adalah
sebagai berikut :
a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa main akibat perilaku yang salah, perasaan yang pasti mengak:ibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk, disiplin memungkinkan anak hidup menumt standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial.
c. Anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan, ha! ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebaliagiaan.
d. Disiplin menjadi motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya.
e. Disiplin membanm anak mengembangkan hati nurani "Suara dari dalaI11" pembimbing dalaill pengaI11bilan kepumsan dan pengendalian perilaku. 16
Disiplin selain memiliki fungsi sebagaimana di atas, juga mengandung fungsi
tertentu yang berguna bagi perkembangan anak. Menumt Alex Sobur, bahwa fungsi
di<>iplin yang utama adalah "mengajar mengendalikan diri, menghorniati dan
" Emile Durkheim, Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosio/ogi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 35.
16 Alex Sobur, "Pembinaan Anak dalam Keluarga ",(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1998), h. 68.
22
mematuhi otoritas. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak secara tegas terhadap
hat yang barns dilakukan dan yang dilarang". 17
Dengan demikian disiplin bagi seorang anak akan membiasakan diri untuk
bisa hidup secara teratur, dengan adanya keteraturan dalam hidup diharapkan ia
mampu mengendalikan diri, dengan memiliki pengendalian diri tersebnt maka ia
tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang telah ditetapkan.
Bila kit~ men!!h11lmn1Ykan antara pendidikan agama Islam dengan disiplin ini
adalal1 sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat orang yang mengetalmi dan
sadar serta memahami pengetahuan agama dengan baik, ia akan selalu berupaya
disiplin dalam mengerjakan sesuatu.
Di dalam Al-Qur' an terdapat ayat yang berhubungan dengan disiplin.
Contohnya dalam surat Al-Ashr yang berbunyi :
Artinya : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman don menge1jakan amal shaleh don nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran ". (Q.S. Al-Ashr : 1-3).18
Dalam surat ini menjelaskan mengenai pentingnya waktu. Waktu itu sangat
penting, . sehingga dalam surat ini menyebut masa atau waktu. Masa atau waktu
17 Ibid., h. 84
18 H. Mahmud Junus, Tmjamah Al-Qur'an Al-Karim, (Bandung: Al-Ma'arif, 1989), Cet. Ke-5, h. 540.
23
adalah sangat penting karena sangat menentukan seseorang itu akan mendapat
ketmtungan atau menderita kerugian.
Di sekolah peserta didik banyak menghadapi dan mendapatkan tugas-tugas
dari guru mereka. Tugas-tugas tersebut harus diselesaikan tepat pada waktunya.
Ketepatan penyelesaian tugas tersebut rnendorong peserta didik untuk melaksanakan
kewajiban dengan sebaik-baiknya.
Dalam kata lain, disiplin berfungsi untuk mengarahkan dan membimbing
peserta didik untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
d. Ruang Li11gk11p Disipli11 Sekola/1
Menurut Suharsimi Arikunto ruang lingkup disiplin di sekolah adalah:
1. Peraturan umum untuk seluruh personil sekolah. Tujuan diberlaknkan secara umurn adalali agar kegiatan sekolah dapat
berlangsung secara efektif dalarn suasana tenang, tentram dan setiap personil dalam organisasi sekolah merasakan puas karena terpenuhi kebutuhannya. a. Hormati dan bersikaplah sopan terhadap sesama
Contohnya adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh semua perkataannya, menghafal nama dan identitas diri yang lain.
b. Hormatilah hak milik sesama warga Maksudnya apapun warga sekolah perlu diakni dan diperhitungkan sebagai milik pribadi.
c. Patuhilah semua peraturan sekolah Peraturan sekolah dibuat untuk dan diurnumkan kepada anggota keluarga sekolah.
2. Peraturan umum untuk siswa a. Bawalah semua peralatan sekolah yang kamu perlukan b. Kenakan pakaian seragam sesuai ketentuan
3. Peraturan khusus untuk pengelolaan pengajaran a. Siapkanla11 buku dan peralatan perlengkapan sebelum pelajaran dimulai b. Datanglah ke sekolah paling lambat Jima menit sebelum be! berbunyi c. Segerala11 brada di ternpat duduk mud an menyiapkan diri untuk mengikuti
dan memperhatikan pelajaran apabila be! sudah bebirnyi. d. Ikutilah semua atau perintah yang diberikan oleh guru. e. Tata tertib khusus
24
I). Meninggalkan kelas boleh tetapi hanya satu kali selama pelajaran berlangsung
2). Meninggalkan kelas diperbolehkan tetapi sebentar saja · 3 ). Meminta izin guru untuk meninggalkan kelas tidak selalu hams dengan
formal mengatakan apa yang akan dilakukan oleh siswa. 4). Meninggalkan kelas boleh tetapi jangan berbarengan 5). Mengikuti petunjuk dan perinta11 yang diberikan sekolah maupu gum
bukan hanya yang bersifat larangan saja akan tetapi anjuran pun selalu dikemukakan oleh gum.
6). Tata tertib untuk kegiatan klmsus, biasanya dibaut sendiri secara klmsus pula
7). Cara untuk meugatur siswa yang akan menyela pelajaran 8). Jangan sampai ada hak milik yang ketinggalan di kelas 9). Tinggalkan kelas dalam keadaan bersih dan teratur. 19
Jadi, peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membuat
anak menjadi makhluk bermoral. Pertama, peraturan mempunyai nilai pendidikan,
sebab peraturan memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui anggota
kelompok tersebut. Kedua, peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak
diinginkan.
Agar peraturan dapat memenuhi kedua fungsi penting di atas maka peraturan
itu harus dinlengerti, diingat, dan diterinla oleh anak.
Sedangkan menumt buku Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasi_onal,
tahun 2003 bahwa ruang lingkup disiplin siswa di sekola11 adala11: setiap siswa
berkewajiban untuk:
"I ).Menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bilamana s1swa
dibebaskan dari kewajiban tersebut. Sesuai dengan peraturan yang berlaku.
19 Suharsimi Arikunto, Manaje111e11 l'engajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993 ), Cet ke-11, h. 128-134.
25
2). Mematuhi semua peraturan
3). Mematuhi tenaga kependidikan
4). Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan
sekolah".20
· Ruang lingkup disiplin di kelas menurut Mallary M. Collin. M.Ed dan don H
Fotenelle. P.Hd.
"I. Masuk dalam kelas pada waktunya
2. Menyelesaikan pekerjaan rumah
3. Dilarang berbuat bandel
4. Dilarang bertengkar
5. Menyelesaikan tugas di kelas".21
Ruang lingkup disiplin di sekolah ada tiga : Yang pertama, dalam kegiatan
sekolah. yaitu berupa menanggung biaya sekolah. Kedua, dalam ketertiban sekolah
yang berupa menghormati tenaga pendidikan, ikut memelihara sarana dan prasarana,
mematuhi semua peraturan sekolab, menghormati hak milik warga dan mernakai
seragam. Ketiga, dalam proses belajar mengajar yang berupa membawa semua
peralatan belajar, datang tidak terlrunbat, mengerjakan tugas yang diperintab.kan guru,
20 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 1992), h. 98
21 Malary, \VI (~ollin, ct.,al .. "Nfengubah l'rilaku ,\'i.nva ", (Jakarat: BPK Gunung Agung ), h. 41-42
26
jangan ada barang yang ketinggalan di dalarn kelas, meninggalkan kelas dalam
keadaan bersih dan teratur dan mengerjakan pekerjaan rumah.
e. Perlunya Disiplin
Menurut Elizabeth Hurlock perluuya disiplin karena:
a. Karena terdapat variasi dalam laju perkembangan berbagai anak. Setiap anak mempunyai sifat yang berbeda, mungkin untuk salah satu anak cukup dengan cara lemal1 lembut saja sudah dapat menanamkan disiplin akan tetapi mungkin untuk anak yang Iebih bandel memerlukan kekerasaan agar dapat menanaw.kan disiplin.
b. Kebutuhan akan disipiin bervariasi menurut waktu dalarn setiap hari. c. Kegiatan yang dilakukan anak mempengaruhi kebutuhan akan disiplin d. Kebutuhan akan disiplin bervariasi dengan hari dalam seminggu. e. Disiplin Iebih sering dibutuhkan dalam keluarga besar daripada keluarga
kecil. f. Kebutuhan akan disiplin bervariasi dengan usia. Disiplin bagi anak-anak
cukup dengan Iarangan, akan tetapi bagi anak yang Iebih besar memerlukan penjelasan dan memberikan motivasi untuk melakukan apa yang diharapkan.22
Keyakinan baliwa anak-anak memerlukan disiplin dari dulu sudali ada, tetapi
terdapat pembalian dalam sikap mengenai mengapa mereka memerlukannya. Pada
masa larnpau, dianggap bahwa disiplin perlu untuk menjarnin bahwa anak akan
menganut standar yang ditetapkan masyarakat dan yang harus dipatuhi anak agar ia
tidak ditolak masyarakat. Sedangkan kalau sekarang telali diterima baliwa anak
membutuhkan disiplin, bila mereka ingin baliagia dan menjadi orang yang baik
penyesuaiannya. Melalui disiplinlali mereka dapat belajar berperilaku dengan cara
yang diterinia masyarakat dan sebagai hasilnya diterima oleh anggota kelompok
sosial mereka.
22 Elizabeth B. Hurlock, loo. cit., h. 83
27
f. Unsur-unsur Disipfin
Bila disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai
dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka, ia hams mempunyai empat
unsur pokok, ada p1m cara mendisip!inkan yang digunakan, yaitu "peraturan sebagai
pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang
digunakan untuk mengajarkan dan memaksanya, hukuman untuk pelanggaran
peraturan, dan penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan peraturan
yang berlaku".23
Hilangnya salah satu hal pokok ini akan menyebabkan sikap yang tidak
menguntungkan pada anak dan perilaku yang tidak akan sesuai dengan standar dan
harapan sosial.
g: Telmik-telmik Menerapkan Disiplin
Menumt Amir Dien Indra Kusmna tehnik-tehnik meuerapkan disiplin adalah:
a. Dengan pembiasaan membiasakan anak-anak melakukan hal-hal yang tertib, baik dan teratur.
b. Dengan contoh dan tauladan. Pendidik hams memberikan contoh yang baik bagi anak didik agar tidak ada perasaan yang tidak adil dan memprotes. Sehingga tidak ikhlas melakukan pembiasaan tersebut dan sulit sekali
. menjadikannya disiplin dalam diri. c. Dengan penyadaran. Siswa hams diberikan penjalasan-penjelasan tentang
pentingnya peraturan-peraturan itu diadakan. Siswa Jambat laun hams menyadari nilai dan fungsi dari peraturan-peraturan itu, apabila kesadran itu telal1 timbul kemudian tumbuh disiplin diri sendiri.24
• •23 Ibid., h. 84
"'Amir Dien Indrakusuma, op.cit., h. 143.
28
Sedangkan menurut Drs. N.A. Ametembun dalam bukunya Manajemen Kelas
menyatakan bahwa cara-cara pembinaan disiplin:
a. Tehnik inner kontrol. Bahwa kepekaan akan disiplin hams trnnbuh dan berkembang dari dalam diri murid sendiri ke arah disiplin diri sendiri.
b. .Tehnik ekstemal kontrol. Pengendalian dari luar berupa bimbingan dan penyuluhan.
c. Tehnik kooperatifkontrol. Guru dan murid harus bersama-sama menciptakan situasi kelas dari suasana yang tidak diinginkan baik oleh guru maupun murid.25
Tentang penanaman disiplin ini, ada klasifikasi yang dikemukakan oleh
Haimowitz,M.L.& Haimowitz.N, yaitu:
a. Telmik yang berorientasi pada kasih sayang (tanpa kekuasaan).Teknik ini dikenal pula sebagai cara menanamkan disiplin dengan meyakinkan tanpa kekuasaan
b. Tehnik yang bersifat material (melalui kekuasaan). Teknik 1111
mempergunakan hadiah yang benar-benar berwujud atan hukuman-hukuman fisik. Anak patuh karena tidak memperoleh yang diinginkan (hadia11) atau takut duhukum. Karena tingkah lakunya bukan tingkah laku yang benar-benar ingin diperlihatkan maka perlu terns menerus diawasi orang tua.26
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tehnik-tehnik
menanantkan disiplin adalah dengan pembiasaan, contoh atau suri tauladan, it111er
kontrol atau penyadaran, ekstemal kontrol yang berorientasi pada kasih sayang dan
material, dan kooperatifkontrol berupa pengawasan.
11. Sumber-sumber Pelanggarm1 Disiplin dan Pena11ggulanga1111ya
Dalam pelaksanaan disiplin demi keberhasilannya yang . optimal, perlu
diperhatikan sejenak tentang sumber-sumber pelanggaran disiplin, yaitu :
25 N.A Ametembun, op.cit., h. 27-29.
26 Alex Sobur, op.cit., h. 69-70
29
I). Sumber-sumber Umum (a). kebosanan dalam kelas (monoton, kurang kreatif/re-kreatif) (b ). perasaan kecewa dan tertekan karena tuntutan yang kurang wajar/sesuai
dengan kemampuan siswa. ( c ). kurang perhatian, kasih sayang, dan pengenalan status.
2). Sumber dari Lingkungan Sekolah itu sendiri (a). tipe kepemimpinan guru/kepala sekolah yang otoriter. (b)." kelompok besar (mayoritas) siswa dikurangi haknya sebagai siswa yang
seharusnya turut menentukan rencana masa depannya di bawah bimbingan guru.
( c ). tidak/kurangnya memperhatikan kelompok minoritas. 27
(d). guru atau siswa yang potensial kurnng dilibatkan/diikutsertakan dalam kegiatan/tanggung jawab sekolah.
(e) .. latar belakang kehidupan keluarga kurang diperhatikan dalam kehidupan sekolah.
(f). · pihak sekolah kurang bekerja sama dengan orang tua/wali/BP3.
Jadi, kalau di sekolah ia tidak rnendapat pengaral1an dan perhatian yang
memadai, bal1kan ia dibenturkan pada perintah-perintah dan kewajiban-kewajiban
yang keras, maka ia akan melanggar peraturan sekolah. Dan biasanya ha! itu nampak
dalam bentuk pelanggaran sebagai berikut :
"I. Kabur dari sekolah.
2. Absen terns menerus, atau terlambat dari waktu-waktu pelajaran yang telah
ditentukan
3. Ketinggalan pelajaran
4. Me.lakukan pelanggaran di dalam lingkungan sekolah".28
'XI Ary H. Gunawan,Administrasi Seko/ah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Cet ke-1, h. 97
28 Syaikh M. Jamaluddin Mafuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta : Pustaka AlKautsar, 2004), Cet. Ke-I, h. 157.
30
Selain mengetahui sumber-sumber perlu pula mengenal cara-cara
penanggulangan pelanggaran disiplin, seperti :
(a). Pengenalan siswa secara hangat ( didekati) antara lain dengan mengguuakan Interest Inventory, Sosiogram, Feedback.
(b). Mengekspresikan perasaan sebagai penyalnran yang sesuai terhadap berbagai perasaan yang tertekan, dengan cara (antara lain) Catasptrophic fantastis (menguji pikiran), cribe (kotak keluhan/saran), tension relaxation ( pengendali ketegangan jiwa), roleplaying (bermain peranan).29
Dari segi lain, peratnran-peraturan sekolah yang melibatkan kesempatan para
siswa untuk menguugkapkan kebutuhan-kebutuhan mereka, sangat mempengaruhi
pribadi mereka dan sekitar masyarakat yang luas. fa sering menjadi sumber penyebab
kegagalan sementara siswa dalam beradaptasi dengan sekolalmya. Karena itu, pihak
sekolah tidak memperlakukan siswa sebagai kumpulan manusia. Tetapi, perlakuan
terhadap mereka harus berorientasi pada asas penyendirian yang dapat membantu
pembentukan rasa percaya diri di lingkungan sekolah. Dengan demikian, mereka
merasa dibimbing berbaur dengan kelompok-kelompok lain yang mngesankan
adanya.persamaan diantara sesama mereka.
3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan
Seora'lg pemimpin harus mampu menumbuhkan disiplin, !P.rntama disiplin
diri (self-discipline). Dalam kaitan ini, pemimpin harus mampu membantu pegawai
mengembangkan pola dan meningkatkan standar prilakunya, serta mengguuakan
pelaksanaan atnran sebagai alat untuk menegakkan disiplin.
29 Ibid., h. 98
31
Disiplin merupakan scsuatu yang pcnling untuk menanamkan rasa honnal
terhadap kewenangan, menanamkan kerjasama, dan merupakan kebutuhan untuk
berorganisasi, serta untuk menanamkan rasa hormat terhadap orang lain.
Peningkatan kinerja pegawai dalam manajemen berbasis sekolah perlu
ditnulai d.engan sikap demokratis. Oleh karena itu, dalam membina disiplin perlu
berpedoman pada sikap tersebut, yakni dari, oleh dan untuk pegawai, sedangkan
pemimpin. tut wuri handayani. Dalam ha! ini, Soelaeman (1985:77) mengemukakan
bahwa pemimpin berfungsi sebagai pen gem ban ketcrtiban, yang pa tut diteladani ... ,
tetapi tidak diharapkan sikap yang otoriter.
Adapun strategi umum yang digunakan kepala sekolah untuk meningkatkan
kedisiplinan sebagai berikut:
1) Konsep diri; Strategi ini menekankan bahwa konsep-konsep diri setiap individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, pemimpin disarankan bersikap simpatik, menerima, hangat, dan terbuka sehingga para pegawai dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalalmya.
2) Keterampilan berkomunikasi; Pemimpin ham~ menerima semua perasaan pegawai dengan teknik komunikasi yang dapat menimbulkan kepatuhan dari dalam dirinya. -
3) Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; Perilaku-perilaku yang salah terjadi karena pegawai telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Untuk itu pemimpin disarankan menunjukkan secara tepat ttrjuan perilaku yang salah sehingga membantu pegawai dalam mengatasi perilakunya dan memanfaatkan akibat-akibat yang Iogis dan alami dari perilaku yang salall.
4) Klarifikasi nilai; Strategi ini dilakukan untuk membantu pegawai dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.
32
5) Latihan keefektifan pemimpin; Metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode represif dan kekuasaan, misalnya hukuman dan ancaman melalui model komunikasi tertentu.
6) Terapi realitas; Pemimpin perln bersikap positif dan bertanggungjawab.30
Untuk menerapkan berbagai strategi tersebut, kepala sekolah harus
ihempertim~angkan berbagai situasi, dan perlu memahami faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
4. Huimngan Supervisi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kedisiplinan
Siswa
Sekolah merupakan Iembaga pendidikan fonnal yang mempunyai perat1an
untuk mengembangkan kepribadian peserta didik sesuai dengan kemampuan dan
pengarulmya untuk melaksanakan tugas di masyarakat. Tnjuan ini akan berhasil
apabila gw u berhasil mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk belajar
mengembangkan kreativitas pengetahuan dan keterampilannya. Selain itu adalah
tugas penting seorang guru untuk membantu peserta didik agar dapat
mengembangkan pengendalian diri mereka, menumbuhkan tingkah laku yang selalu
berorientasi pada tugas dan mengembangkan sifat-sifat lain yang menunjukk~n
kematangan sosial.
Seorang guru akan berhasil dalam menjalankan tugas tersebut apabila guru itu
dapat memanfaatkai1 kelompok peserta didik sebagai partncrnya.
30 Mulyasa, Manaje111e11 Berbasis ~'Iekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2003), Cet.ke-3, h, 118-119
33
Setiap kelompok sekecil apapun selalu memiliki peraturau yaug hams ditaati
oleh setiap auggotauya, maka demikiau halnya dengau kelompok yaug terbentuk
diantara para peserta didik di sekolah. Kelompok ini dapat membuat aturau-aturau
yaug sama-sama ditaati oleh para auggotauya. Maka untuk mentaati peraturau
tersebut diperlukau sikap disiplin dari setiap anggota kelompok tersebut. Disiplin
inilah yaug dinamakan dengan istilah disiplin kelompok.
Disiplin merupakan suatu sikap yang saugat diaujurkan bagi setiap orang. Bila
kita membahas pentingnya disiplin sehamsnya kita sebagai baugsa Indonesia hams
lebih mencauangkannya karena bauyak masyarakat Indonesia yaug mengabaikau
disiplin, akibatnya bangsa Indonesia semakin terpuruk dan terbelakang dari bangsa
lain.
Di sekolah, disiplin mutlak diperlukan. Segenap program sekolah hams
dijalankan menurut peraturau yang telah ditetapkau. Baik guru maupun peserta didik
bahkan orang tua murid hams patuh kepada tata tertib dau peraturan yaug berlaku.
Tanpa · disiplin dalam sekolah, kemungkinan besar tidak diperoleh ketertibau,
ketentraman, keteraturau serta keberhasilan penyelenggaraan program-program
sekolah, seperti menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar dikarenakan
siswa tidak berdisiplin dau tanpa adanya tindakan pencegahan dari pihak sekolah.
Oleh karena itu, hidup berdisiplin harus dipraktekkan dalarn melaksanakan kegiatan
kegiatau di sekolah, terutama dalam kegiatau belajar mengajar.
Bagi siswa, pembinaan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh positif
bagi kehidupan mereka di masa yaug akan datang. Melalui pembiasaan ini, siswa
34
akan terlatih dalam upaya mengendalikan diri sehingga pada akhirnya akan terbentuk
disiplin diri sendiri.
· Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, problema pendidikan pun
semakin beragam sehingga para pendidik memerlukan solusi yang rasional bagi
pemecahan masalah yang dihadapinya. Hal tersebut melatarbelakangi perlunya
kegiatan supervisi yang optimal terutama dalam ha! upaya meningkatkan kedisiplinan
s1swa ..
Dalam menghadapi masalah tersebut para guru memerlukan bantuan
pengawasan dan pengendalian yang kontinyu dari kepala sekolah . Kepala sekolah
sebagai pemimpin dan penggerak bagi masyarakat lingkungan sekolah dalam
bersikap dan berperilaku seharnsnya dapat dijadikan suri tauladan !<arena sudah diberi
kepercayaan sebagai orang pilihan.
Allah telah memberi kepercayaan kepada manusia untuk menjadi pemimpin di
muka bumi ini, hendaknya manusia dapat menjalankan amanat tersebut. SemPa sikap
yang dilakukan oleh manusia akl.batnya akan dirasakan oleh manusia itu sendiri.
· Lalu apa yang dilakukan kepala sekolal1 sebagai supervisor untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa ? kita kembali kepada arti supervisi itu sendiri
"supet'Visi sebagai aktivitas menentukan kondisi syarat-syarat yang esensial yang
akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan". Dari definisi tersebnt terlihat
bahwa kepala sekolal1 sebagai supervisor hendaknya pandai meneliti dan menentukan
hal-hal yang diperlukan bagi kemajuan sekolalmya. Kepala sekolah juga hams pandai
35
mengatur dan bertanggung jawab pada kelancaran aktivitas di sekolab sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
Jika diperhatikan secara teliti, kepala sekolab memiliki tugas dan tanggung
jawab yang sangat besar karena kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya atas
kelancaran pelaksanaan pcndidikan dan pengajaran di sekolal1. Kepala sekolab yang
dapat dijadikan contoh tentu dapat menjalankna tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik.
Dalam melaksanakan supervisi, kepala sekolah harus berperan langsung
menghadapi guru sebagai pendidik yang langsung menangani siswa, karena guru
adalab orang yang dekat dengan siswa di lingkungan sekolal1 dalam proses belajar
mengajar. Selain itu, dengan melaksanakan pengawasan kedisiplinan siswa secara
tidak Iangsung pula kcpala sekolab akan meni!ai kinerja gum dalam mendidik siswa.
Meskipun kepala sekolab hanya sebagai fasilitator (mengarabkan) saja tetapi
sebagai orang pililian kepala sekolal1 juga dinilai oleh siswa .dalam kinerjanya sebagai
pemimpin sekolab. Dalam ha! ini, kepala sekolah yang bekerja sama dengan gum
harus menjadi contoh dalam masalal1 ketepatan waktu datang ke sekolal1 dan
keteraturan dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Apabila supervisi dilakukan secara kontinyu maka siswa akan mendapatkan
sebuab keknatan berupa motivasi untuk terns meningkatkan kedisiplinannya datang
ke sekolah maupun dalam mengerjakan tugas-tugas dari gum bidang studi tepat pada
waktunya. Hal ini akan tercapai jika supervisi yang dilakukan kepala sekolab
memang betul-betul mengedepankan prinsip-prinsip yang bersifat membangun. Lain
36
halnya bila supervisi mengedepaukan prinsip-prinsip yang bersifat otoriter atau hanya
mencari kesalahan-kesalahan siswa tanpa memberikan motivasi berupa penjelasan
mengenai ganjaran atau hukuman yang akan didapatkan bila melakukan perilaku
yang menyimpang di sekolah.
Kiranya dapat dimengerti bahwa supervisi memiliki peranan yang
menentukan dalam rangka memberikan dorongan (support) kepada siswa akan
pentingnya hidup berdisiplin.
B. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian yang dilakukan ini penulis ingin membuktikan bahwa ada
hubungan pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
peningkatan kedisiplinan siswa. Penelitian ini didasarkan pada kerangka berfikir
sebagai berikut :
Pada masa lalu kegiatan supervisi berlangsung secara otoriter, dan lebih
bersifaf inspeksi yaitu mengedepankan pada pengawasan, penilaian dan mencari
kelemahan-kelemahan orang yang disupervisi. Padahal kepala sekolah sebagai
-supervisor merupakan orang yang seharusnya membantu guru dalam memperhatikan
perkembangan dan pertumbuhan siswa. Apabila supervisi dilakukan berdasarkan
paradigma lama, maka setiap komponen sekolah akan mengalami ketidakpuasan
dalam melakukan tugasnya masing-masing, dan apabila ha! ini berlangsung secara
terus menerus maka akan mengalami apa yang dinamakan dengan krisis rnotivasi,
yaitu semakin berkurangnya semangat dalam diri kompouen sekolah untuk
mengembangkan dan meningkatkan profosionalismcnya.
37
Pada paradigma modern supervisi dimaksudkan IUltuk menolong guru-guru
agar mereka senantiasa bertumbuh dan mampu menolong dirinya sendiri, dan tidak
tergant\Ulg kepada kepala sekolah. Hal ini dapat tercapai apabila kepala sekolal1
mampu menunjukkan segi-segi positif atau kekuatan yang dimiliki oleh guru-guru,
sehingg!I mereka memperoleh kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja ini akan
memberi motivasi pada mereka untuk terns menerus berusaha mengembangkan diri.
Tetapi selain menjadi supervisor atau pengawas bagi guru 1U1tuk dapat
mengembangkan kinerjanya di sekolah, kepala sekolah juga harus memperhatikan
perkembangan kedisiplinan siswanya dalam mematuhi peraturan di sekolah
walauplUl masalah kesiswaan telah diserahkan kepada guru, baik guru bidang studi,
guru piket ataupllll guru BP (Binlbingan dan Penyuluhan).
Dalam hal ini, kepala sekolah ditlllltut 1U1tuk juga ikut merealisasikan
peraturan yang telah diberlakukan oleh sekolah IUltuk siswanya sehingga kedisiplinan
siswa dapat meningkat setiap harinya. Karena selain 1U1utuk menjadikan siswa
mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh sekolah juga secara tidak langsung akan
-menilai guru-guru dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam mendidik
siswa dan bagi kepala sekolah juga dapat menjadi tolok ukur kedisiplinan dirinya
1U1tuk selalu menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komponen sekolah sehingga menjadi teladan atau contoh yang baik. Apakal1 guru-
gum tel.ah menerapkan kedisiplinan bagi dirinya sendiri dengan datang ke sekolal1
tepat pada wakt\Ulya atau tidak. Masalah keterlambatan guru datang ke sekolah
tersebut mempengaruhi siswanya 1U1tuk juga ikut datang ke sekolal1 tepat pada
38
waktunya tetapi apabila guru datang tepat pada waktu akan mengajar di kclas maka
siswa akan merasa bertanggung jawab akan kehadiran dirinya untuk mengikuti proses
belajar mengajar di kelas dengan keadaan teratur.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap
peningkatan kedisiplinan siswa sebagai faktor ekternal bagi siswa tmtuk bisa tmnbuh
dan berkembang secara professional. Akan tetapi, pengawasan tersebut harus
dilakukan secara tertib dan kontinyu sehingga akan menjadi bagian internal dalam
diri siswa untuk selalu meningkatkan keteraturan dirinya untuk menjalankan
kegiatannya sehari-hari.
Adapun kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah di tempat penulis
mengadakan penelitian memiliki hubungan yang cukup kuatterhadap peningkatan
kedisiplinan siswa dalam mentaati peraturan sekolal1. Hal ini dapat diamati dari
kedisiplinan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan
teratur sesuai waktunya.
C. Pengajuan Hipotesis
-Berdasarkan kerangka berfikfr di atas, penulis akan mengajukan hipotesa yang
akan diujikan kebenarannya, sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah
terhadap peningkatan kedisiplinan siswa.
Ha Terdapat hubungan positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah
terhadap peningkatan kedisiplinan siswa.
39
Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan membandingkan harga
"rxy" yang diperoleh dalam perhitungan atau "ro" dengan besarnya "r" yang
tercantum dalam tabel nilai "r" Product Moment (n). Jika "ro" sama dengan atau
lebih besar dari "n" maka Hipotesis Altematif (Ha) disetujui atau diterima yakni
terbukti kebenarannya. Sebaliknya jika "ro" Iebih kecil dari "n" maka Hipotesis
Altematif (Ha) ditolak dan Hipotesis Nihil (Ho) diterima.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
pengumpulan dan menganalisa data yang diperlukan guna menjawab permasalahan
yang di!iadapi. Penggtmaan metodologi ini dimaksudkan untuk menemukan dan
mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan permasalaban yang
diangkat, sehingga dapat dipergunakan sebagai pengtmgkap masalah yang dihadapi.
A. Variabel Penelitian
Menurut Sul1arsimi Arikunto variabel adalal1 "gejala yang bervariasi, yang
menjadi 'objek penelitian". 1 Penelitian ini mempnnyai dua variabel, yaitu:
I. V ariabel pertama yaitn pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebagai variabel
independent (bebas) yang dilambangkan dengan "X". Pelaksanaan surervisi
kepala sekolal1 yang dimaksud adalah supervisi pendidikan. Kegiatan supervisi
yang dilakukan adalab berupa bantnan yang diberikan oleh kcpala sekolab
terhadap gttru-gtm1 yang secara langsung mendidik siswa dalam rangka
meningkatkan kedisiplinan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berj;llan
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Variabel kedua yaitu kedisiplinan siswa dalam rnernatnhi peraturan di sekolab
sebagai variabel dependent (terikat) yang dilambangkan dengan "Y".
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), Cet.ke· 10, h. II L
40
T
41
Kedisiplinan siswa merupakan modal mereka untuk mengikuti k..:giatan-kegiatan
yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah sehingga siswa dapat menjalankan
tugasnya sebagai seorang pelajar dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
t. Waktu Penelitian
. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 1-31 Agustus 2005.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri
15 Marunda yang beralamat di JI. Marunda Bart1 IV No. 5 Ke!. Marunda Cilincing
Jakarta Utara.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah "kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan
perhatian peneliti. Adapun sampel adalah bagian dari populasi".2
Menurut Suharsimi Arikunto, "untnk sekedar ancar-ancar maka apabila
subjekriya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jmnlah sumbemya besar atau Jebih
dari 100, dapat diambil antara 10%-15%, 20o/o-25% atau lebih". 3
2 Ronny Kountur,Metodologi Penelitian Untuk Penelitian Skripsi dan Tesis, (Jakarta:PPM, 2003), Cetke-1, h. 137.
3 Op.cit, h. 99
42
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengambil 10,5% dari
keseluruhan populasi yang ada.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh
sampel penelitian adalah teknik sampel random sampling dengan :
1. Populasi
a. Populasi target
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN 15 Maranda
Jakarta Utara kelas II yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 380 siswa pada tahun
ajaran 2005/2006.
b. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah siswa kelas II. l MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
tal1un ajaran 2005/2006.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel secara acak
sederhana. Dari populasi terjangkau diambil sebanyak 40 siswa dari 45 siswa di kelas
II.I MTsN 15 Manmda Jakarta Utara. Siswa dipilih secara acak, diundi dep.gan
menggunakan gulungan kertas yang diambil itulah yang dijadikan sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data, penulis menggunakan tiga
teknik, yaitu :
"
43
1. Angket. Teknik 1111 penulis gunakan untuk rnengumpulkan data tentang
pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan kedisiplinan siswa di sekolah dengan cara
menyebarkan angket kepada siswa MTsN 15 Marunda sebagai responden. Angket
yang digunakan bersifat tertutup, artinya jawaban telah disediakan clan responden
hanya memilih salah satu jawaban yang telah disediakan yang berjumlah 20 soal,
masing-masing variabel berjuklah 10 pertanyaan dengan menggunakan Skala Like1i
(Smnrnated-rating scale) yang terdiri dari empat altematif jawaban, yaitu
Selalu, Sering, Kadang-kadang dan Tidak Pemah.
Angket disusun berdasarkan indikator yang ada dalam variabel superv1s1
kepala sekolah dan kedisiplinan siswa dalam memal11hi perat1rran sekolah. Untuk
lebih jelasnya dapat dilil1at dari tabel berikut :
Tabet 1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel lndikator No. Butir Soal 1 Jumlah 1
~
1 Supervisi Pe ran Kepala Sekolah l, 6, 9 3 Kepala terhadap Kedisiplinan Sekolah Siswa -
(X) ---·---·-----------·-- --·-·--·-·--- . ··-··-·-···-···· ·------ ------------ --------- -- - ----
Pelaksanaan Supervisi 2, 3, 4, 5, 8 5 Ke las Pengawasan terhadap 7, 10, 13 0
.)
Peraturan Sekolah 2 Kedisiplinan Pendapat Siswa terhadap 11, 12, 14 3
Siswa Tata Tertib Sekolah (Y)
Sikap Siswa terhadap 16, 17, 20 3 Kedisiplinan Sekolah
Kepatuhan Siswa terhadap 15, 18, 19 3
44
E l Peraturan Jumlah 20
2. Wawancara. Teknik ini digunakan tmtuk memperoleh data tentang
pelaksanaan snpe1visi kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTsN
15 Marnuda Jakarta Utara dengan cara dialog yang dilaknkan Pewawancara
(interviewee) dengan kepala sekolah.
3. Dokumentasi. Telmik ini diperlukan nutuk memperkuat data-data yang
diperoleh dengan dua teknik terdalmlu, dengan upaya menelaah data s1swa yang
berkaitan dengan sanksi pelanggaran di MTsN 15 Manmda Jakarta Utara.
E. Telmik Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan
oleh para pengumpul data. Angket yang telah diisi oleh responden dan dikcmbalikan
kepada penulis, kemudian penulis segera memeriksa satu persatu yang dikembalikan
dari satu sampai nomor terakhir.
b. Tabulasi
Tabulasi berttijuan nutuk menjelaskan gambaran frekuensi dalam setiap
item yang penulis kemukakan. Untuk kemudian dibuatlah tabel yang berbentuk
kolom untuk mewakili setiap bagian angket.
45
c. Skoring
Pada setiap skor terhadap butir-butir pcrtanyaan yang tcrdapat di dalam
butir jawaban ada 4, yaitu a, b, c, dan d maka skor yang diberikan adalah 4 untuk a, 3
untuk b, 2 untuk c, clan I untuk cl m1tuk pernyataan negatif
2. Analisis Data
Penggunaar1 teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuar1
yang ingin dicapai. Berdasarkan jenis data yar1g terkumpul maka digunakan beberapa
cara, yafru:
a. Prosentase
Angka prosentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jmnlah
respond en dikalikan 100% dengan rnmus statistik (prosentase) sebagai berikut :
P=_.E_xl00%
N
Keterangan : P = Prosentase Jawaban
F = Frekuensi
N =Number Of Cases (responden)
100 = Bilangan Tetap (mums prosentase)
b. Kore/asi
Melihat hubungan antara variabel X dan Y. Dalam ha! ini melihat kepada
lmbungan antara supervisi kepala sekolah dalatn meningkatkar1 kedisiplinar1 siswa.
Langkah-langkalmya sebagai berikut ini :
(1). Mcncari angka indeks korelasi "r" product moment, antara variabel X dan
variabel Y (rxy) dengan rumus-rumus product moment, yaitu :
N2:;xy-(I:X)·(2>) rxy= ~N· L;x2 -(Lx)2(NL;i-(L;y)2)
Keterangan : rxy = Angka lndeks Korelasi "r" Product Moment
N =Number Of Cases
EXY = Jumlah Hasil Perkalian Antara Skor X dan Skor Y
EX= Jumlah Seluruh Skor X
EY = Jumlah Seluruh Skor Y
(2). Mencari koefisien determinasi (KD) untuk mengetahui kontribusi variabel
X tcrhadap variabel Y, dengan rumus :
KD = (rxy)2 x 100%
Keterangan : fyx = Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment
100 = Bilangan Tetap
c. Memberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai, dengan jalan,
sebagai berikut :
r: df= N-nr
Keterangan : N = Number Of Cases
nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Setelah itu hasilnya dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi "r"
Product Moment signifikansi I% ataupun 5%.
'BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
1. Sejarah Berdirinya
Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
tersebut adalah pendidikan sehingga kualitas pendidikan hams senantiasa
ditingkatkan. Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan, pada tempatnyalah
kualitas sumber daya manusia ditingkatkan melalui berbagai program pendidika..1
yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan k epentingan yang
mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan dilandasi oleh
keimanan dan ketaqwaan (Imtaq).
Dalam kondisi seperti itu, kebutuhan akan sekolah menjadi dasar motivasi
guna mengatasi tantangan yang ada. Sesuai dengan Landasan Madrasah Tsanawiyah
Negeri 15 Marunda yang awalnya merupakan kelas jauh dari Madrasah Tsanawiyah
Negeri 5 Cilincing, Jakarta Utara karena menyadari semakin baiknya respon dari
masyarakat sekitar sekolah. Dengan alasan tersebut pada talmn 1996, MTsN 15
Marunda Jakarta Utara memisahkan diri dari MT£N 5 Cilincing Jakarta Utara .
. MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara beralamat di JI. Marunda Barn IV No.5
Marurrda, Jakarta Utara Telp: (021).44852232. MTsN 15 Marunda memiliki luas
tanah 4000 m2 (milik Pemerintah) dengan No. Sertifikat KMA: WJ/l
b/kp.07 ,5/MN03 l/l 986. Dengan bangunan gedung bersifat permanen dan lnas
selnruh bangunan 3,125 m2•
47
48
Adapun kepala sekolah yangpertama adalah Drs. Sjabeni (1996-2001), yang
kedua adalah Asnawi (2001-2003), dan Kepala Sekolah yang sekarang adalah Drs.
Burhanudin, MM. Saat ini, MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara (Kampus A)
mempunyai KKM (Kelompok Kerja Madrasah), yaitu MTsN 15 Rorotan, Jakarta
Utara (Karnpus B) yang pimpin pula oleh Dr. Burhanudin, MM.
2. Visi dan Misi MTsN 15 Marunda, Jalrnrta Utara
Visi MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara : Unggul dalam Prestasi
berdasarkan Iman dan Taqwa (IMTAQ). Sedangkan Misi MTsN 15 Manmda,
Jakarta Utara adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
Madrasah.
c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk dapat mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.
d. Menumbuhkan penghayatan ajaran agama dan budaya bangsa sehingga
menjadi sumber kearifan dalarn bertindak.
e. Menumbuhkan semangat berkorban, berarnal beriufak dan berzakat sebagai
wujud kepedulian soSial terhadap sesamanya.
f. Meningkatkan kualitas dan manajemen.
g. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan pendidikan agama Islam.
49
3. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa, dan Sarana Prasarana
a. Keadaa11 Guru
Pada tahun ajaran 2005/2006, jwnlah guru sebanyak 29 guru yang terdiri
dari 17 orang laki-laki, dan 12 orang perempuan. Kebanyakan guru mempunyai latar
belakang pendidikan Strata 1 (SI) sebanyak 20 orang, Diploma III (D3) sebanyak 3
orang, dan Sarjana Muda (SM) sebanyak 2 orang. Sedangkan Kepala Sekolal1, Wakil
Kepala Sekolah dan 1 orang guru mempunyai latar belakang pendidikan Strnta 2 (S2).
Dengan latar belakang pendidikan yang memadai seperti itu, berarti MTsN 15
Marunda Jakarta Utara telah memiliki tenaga pengajar yang professional.
( Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7)
b. · Keadaa11 Karymva11
Pada talmn ajaran 2005/2006 MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara mempunyai
14 karyawan. 8 orang dibagian tata usal1a (TU), I orang dibagian keuangan. dan I
orang sebagai pustakawan, 2 orang sebagai Cleaning Service, dan 2 orang sebagai
penjaga sekolah. Adapllil latar belakang pendidikan karyawan MTsN 15 Marunda
Jakmia Utara beragam, kebanyakm1 karyawan berpendidikan Strata I (SI) sebmiyak 6
orang,. Diploma III (D3) sebanyak I orang, SL TA/MAN sebanyak 3 orang, dan
SD/MI sebanyak 4 orang. Dengan keadaan karyawan seperti itu, diharapkan dapat
membantu tenaga pengajar dalmn mengerjakan tugas mereka dalmn mendidik siswa/i.
( Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8)
50
c. Keadaa11 Siswa/I
Siswa/I MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari 5 tahun ke belakang yaitu mulai dari tahun
2000/2001 - 2005/2006. Pada tahun ajaran 2000/2001 berjumlah 400 siswa/l, pada
tahun 200 l/2002 berjumla11 404 siswa/I, pada tahun 2002/2003 berjumlah 378
siswa/I, pada tahu11 2003/2004 berjumlah 496 siswa/I, pada tahun 2004/2005
berjumlah 682 siswa/I, sedangkan pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 380
siswa/I MTsN 15 Marunda Jakarta Utara. Dengan demikian, berarti siswa/I MTsN 15
Marnnda Jakarta Utara dari tahun 2000/2001 - 2005/2006 berjumlah 27 40 dan mulai
dari talmn ajaran 2001/2002-2004/2005 MTsN 15 Marunda Jakarta Utara telah
mcluluskan 2360 siswa/i.
(Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada lampiran 9)
tL Keadaa11 Sara11a da11 Prasara11a
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
masih cukup lengkap. Ini dibuktikan dengan adanya fasilitas yang dimiliki MTsN 15
Marw1da Jakarta Utara, seperti I ruang kepala sekolah, I ruang wakil kepala sekola11,
I ruang tata usaha (TU), 1 ruang Bimbiugan dan Penyuluhan (BP), 9 ruang kelas
dengan 2 tmit, 1 ruang perpustakaan, 2 ruang LAB (Lab. MIPA dan Lab Komputer),
2 ruang kamar mandi, I ruang Sekretaris KKM, I buah kantin sekolah, 2 buah
lapangan (lapangan basket dan lapangan volley), I bua11 Mushalla, dan 1 ruang untuk
gudang:
51
Dengan sarana dan prasarana tersebut diharapkan dapat menunJang
berjalannya proses belajar mengajar di kelas.
(Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada lampiran 10)
B. Pengolahan dan Interpretasi Data
Semua angket yang disebarkan mendapatkan jawaban atau terisi dengan
lengkap. Setelah diadakan verifikasi data, ternyata semua data layak untuk diolah.
Pengolahan ini dilakukan berdasarkan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.
Angket disusun berdasarkan indikator yang ada dalam variabel supervisi
kepala sekolah dan kedisiplinan siswa dalarn mematu11i peraturan di sekolah. Data
soal supervisi kepala sekolah (variabel X ) dan kedisiplinan siswa (variabel Y) yang
telah dipcroleh melalui angket dapat dilihat pada tabel berikut ini:
a. Persentase Jawaban Angket Supervisi Kepala Sekolah
Tabel 2
Kepala Sekolah Masuk Kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor 1 Selalu - - 4 2 Sering 2 5% 3 3 Kadang-kadang 29 72,5% 2 4 TidakPemah 9 22,5% I
Jumlah 40 100% -
Pada tabel 2, dapat diketahui 5% Kepala Sekolah sering masuk ke kelas
untuk melihat keadaan kelas, 72,5% menjawab kadang-kadang, dan 22,5% menjawab
bahwa Kepala Sekolah tidak pemah masuk ke kelas. Sesuai dengan basil wawancara,
52
Kepala · Sekolah setiap jam pertama (07.00) memeriksa setiap kelas unruk
mengetahui ketidakhadiran guru dalam mengajar. Hal tersebut dilakukan, selain
unruk melihat kerajinan siswa juga unruk mengetahui kedisiplinan clan
tanggungjawab guru dalam melaksanakan tugasnya.
Tabel3
Kepala Sekolah Mengikutsertakan Guru-guru dalam Kegiatan Supervisi Kelas
No. Altematif Jawaban Freknensi Persentase Skor
I Selalu 6 15% 4 2 Serini! 29 72,5% 3 3 Kadan!!-kadanir 3 7,5% 2 4. TidakPemah 2 5% l
Jumlah 40 100% -
Pada tabel di atas dapat diketahui 15% menjawab Kepala Sekolah selalu
mengikutsertakan Bapak/Ibu guru dalam kegiatan supeivisi kelas, 72,5% menjawah
sering, 7,5% menjawab kadang-kadang, dan 5% menjawab tidak pernah
mengikutsertakan Bapak/Ibu guru dalam kegiatan supervisi kelas. Sesuai dengan
hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, supeivisi yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah harus bekerjasama dengan guru kelas karena selama ini diantara mereka
tidak selalu mempunyai kesempatan yang sama dengan masalah waktu mensupeivisi.
Tabel4
Kepala Sekolah Mengadakan Supervisi Kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
l Selalu 5 12,5% 4 2 Sering 24 60% 3
53
3 Kadang-ka~ng _ 2 _ _j 5% ___ 2 --~ 4 Tidak Pernah _ 9 -J-___ 22,5% _ _ ______ 1 __
'--- Juml&h 40 I 00% -
Menurut Kepala Sekolah, Supervisi adalah melaksanakan pengawasan
kepada komponen pendidikan. Pada tabel di atas dapat diketahui 12,5% menjawab
Kepala · Sekolah selalu mengadakan supervisi kelas, 60% menjawab sering, 5%
menjawab kadang-kadang, dan 22,5% menjawab tidak pernah. Supervisi diadakan
untuk. melihat ketertiban kelas selama proses belajar mengajar _
Tabel5
Kepala Sekolah Melaksanakan Supervisi Kelus Patla Saat FBiVi
No. I Alternatif Jawaban I Frekuensi I Persentase I Skor
I Selalu 2 5% 4 2 Sering 3 7,5% 3 3 Kadang-kadang 29 72,5% 2 4 Tidak Pernah 6 15% I
Jumlah 40 100% -
Pada tabel tersebut dapat diketahui 5% menjawab Kepala Sekolah selalu
melasanakan supervisi kelas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, 7,5%
menjawab sering, 72,5% menjawab kadang-kadang, dan 15% menjawab Kepala
Sekolah tidak pernah melakuk.an snpervisi kelas pada saat proses belajar mengajar.
Kepala Sekolah melakukan supervisi pada saat proses belajar mengajar tmtuk
mengetahui cara mengajar Guru. Apakah RP (Rencana Pengajaran) yang dibuat Guru
sesuai qengan materi pelajaran yang akan telah disampaikan kepada siswa di kelas.
54
Tabel 6
Kepala Sekolah Memberikan Kritik dan Saran
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
------ ------1 Selalu 24 60% 4 2 Sering 9 22,5% 3 3 Kadang-kadang 5 12,5% 2 4 Tidak Pernah 2 5% I
Jumlah 40 100% -
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% me1rjawab Kepala Sekolah
selalu memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki mutu atau kualitas
pendidikan, 22,5% menjkawab sering, 12,5% me11iawab kadang-kadang, dan 5%
menjawab Kepala Sekolal1 tidak pernah memberikan kritik dan saran untuk
memperbaiki mutu alau kualitas pendidikan. Kepala Sckolah sebagai supervisor hams
membantu Guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan berupa kritik dan saran yang
bersifat 'membangun.
Tabel 7
Kepala Sekolah Menggantikan Guru Mengajar
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
--~ - --1 Selalu - - 4 2 Sering 2 5% 3 3 Kadang-kadang 28 70% 2 4 TidakPemah 10 25% l
Jumlah 40 100% -
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa 5% menjawab Kepala Sekolah senng
mengga'tltikan gum bidang studi yang tidak bisa mengajar di kelas karena
55
berhalangan hadir, 70% menjawab kadang-kadang, dan 25% menjawab Kepala
Sekolah tidak pernah menggantikan guru bidang studi yang berhalangan hadir. Dalam
ha! ini, Kepala Sekolah dapat langsung mengawasi suasana kelas pada saat proses
belajar mengajar dan dapat menilai bagaimana gum bidang studi mengajar di kelas.
Tabel 8
Kepala Sekolah Mengawasi Tata Tertib
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
l Selalu 21 17,5% 4 -
2 Sering 8 20% 3 3 Kadang-kadang 7 52,5% 2 4· TidakPemah 4 10% 1
Jumlah 40 100% -
Pada tabel 8 dapat diketahui bahwa 17 ,5% menjawab Kepala Sekolah selalu
mengawasi tata tertlb di sekolah ini, 20% menjawab sering, 52,5% menjawab
kadang~kadang, dan 10% menjawab Kepala Sekolah tidak pemal1 mengawasi tata
tertib sekolah. Hal tersebut sesuai dengan basil wawancara dengan Kepala Sekolah
bahwa Kepala Sekolal1 hanya sebagai fasilitator (Mengarahkan) saja. Karena ma§alah
kesiswaan telall diserahkan kepada gum-guru sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Tabel 9
Kepala Sekolah Mengecek Kebersihan Kelas
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 Selalu - - 4 2 Sering 9 22,5% 3 3 Kadang-kadang 21 52,5% 2
56
I 4 I TidakPemah L 10 25% j l .~-Jumlah 40 100% -- - -- ----
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 22,5% meujawab Kepala Sekolah
sering mengecek kebersihan kelas, 52,5% menjawab kadang-kadang, 25% menjawab
Kepala Sekolah tidak pemah mengecek kebersihan kelas. Dalam ha! ini, biasanya
dilakukan oleh guru bidang studi pada saat sebelum proses belajar mengajar dimulai.
Karena kebersihan kelas juga menunjang kesehatan siswa dalam belajar dan siswa
tidak akan tergangb'l.I dengan kcadaan kelas yang kotor.
Tabel 10
Kepala Sekolah Mensosialisasikan Tata Tertib
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
l· Selalu 20 50% 4 2 Sering 11 27,5% 3 3 Kadang-kadaug 5 12,5% 2 4 Tidak Pema11 4 10% I
Jumlah 40 100% L -..
Pada tabel I 0 dapat diketahui baliwa 50% menjawab Kepala Sekoalh selalu
mensosialisasikan tata tertib yang ada di sekolah ini, 27,5% menjawab sering, 12,5%
menjawab kadang-kadang, dan 10% menjawab Kepala Sekolah tidsk pemah
mensosialisasikan tata tertib yang ada di sekolah ini. Dalam ha! mensosialisasikan
tata tertib di sekolali ini telah diseralikan kepada guru piket dan guru-guru yang
terkait, . sedangkan Kepala Sekolah hanya memantau dan sesekali mengawasi
langsung penerapan tata tertib di sekolab ini.
57
Tabel 11
Kepala Sekolah Mengawasi Pelanggar Peraturan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 Selalu - - 4 2 Sering 2 5% 3 3 Kadang-kadang 28 70% 2 4 Tidak Pernah 10 25% 1
Jumlah 40 100% -
Pada tabel 1 l dapat diketahui bahwa 5% menjawab Kepala Sekolah sering
mengawasi siswa yang melanggar peraturan di sekolah ini, 70% menjawab Kepala
Sekolah kadang-kadang, 25% menjawab Kepala Sekolah tidak pemah mengawasi
sffiwa yang melanggar peraturan di sekolah ini. Sesuai dengan basil wawancara
dengan.Kepala Sekolah bahwa Kepala Sekolah pernah langsung menegur siswa yang
melanggar peraturan sekolah, seperti ketidaksesuaian siswa memakai serai,'lll11
sekolal1.
b. Persentase Jawaban Angket Kedisiplinan Siswa
Tabel 12
Siswa Memerlukan Peraturan di Sekolah
N11. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 San!!llt Perin 6 15% 4 2 Perin 29 72,5% 3 3 Kurang Perln 3 7,5% 2 4 TidakPerlu 2 5% 1
Jumlah 40 100% -
59
pelanggaran. Sehingga secara tidak langsung siswa dapat memahami perbuatan dan
tingkali laku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di sekolah.
Tabel 14
Pihak Sekolah Mensosialisasikan Peraturan Sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 Selalu 9 22,5% 4 2 Sering 12 30% 3 3 Kadang-kacJang 15 37,5% 2 4 Tidak Pernah 4 10% 1
Jumlah 40 100% -
.Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 22,5% siswa menjawab pihak
sekolah selalu mensosialisasikan peraturan sekolah iui, 30% siswa menjawab sering,
37,5% siswa menjawab pihak sekolah kadang-kadang mensosialisasikan peraturan
sekolah iui, dan 10% siswa menjawab pihak sekolah tidak pemah mensosialisasikan
peraturan sekolah. Hal tersebut tida mengurangi kepatuhan siswa terhadap tata tertib
karena pihak sekolah sebelumnya telah mensosialisasikan peraturan sekolah dengan
penerapan secara langsung kepada siswa ataupiu pegawai sekolah sekalipun.
Tabel 15
Siswa Dilibatkan Dalam Pembuatan Peraturan Sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
l Sanirat Melibatkan 5 12,5% 4 2 Melibatkan 4 10% 3 3 Kuranv; Melibatkan 11 27,5% 2 4 Tidak Melibatkan 20 50% I
Jumlah 40 100% -
61
Tabei 17
Siswa Termotivasi Dengan Adanya Hukuman
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 San!!at Termotivasi II 27,5% 4 2 Termotivasi 20 50% 3 3 Kwang Termotivasi 5 12,5% 2 4 Tidak Termotivasi 4 10% 1
Jumlab 40 100% -
Pada tabel 17 dapat diketahui bahwa 27 ,5% siswa menjawab sangat
tennotivasi dengan adanya hukuman, 50% siswa menjawab termotivasi, 12,5% siswa
menjawab kurang tennotivasi dengan adanya hukuman, dan 10% siswa menjawab
tidak tennotivasi dengan adanya hukuman. Dengan adanya hukuman akan sedikit
banyaknya mernbah sikap dan tingkah laku siswa dalam bertindak. Penerapan
hukuman disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan siswa. Apabila
tennasuk jenis pelanggaran berat seperti, berkelahi maka hukuman yang diperoleh
adalah skors atau dikeluarkan dari sekolah.
Tabel 18
Siswa Taat Setelab Menjalani Hukumau
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
1 San!!at Taat 9 22,5% 4 2 Taat 21 52,5% 3 3 KurangTaat 10 25% 2 4 TidakTaat - - 1
Jumlah 40 100% -
62
Pada tabel 18 dapat diketalmi bahwa 22,5% siswa menjawab sangat taat
setelah menjalani hukuman, 52,5% siswa menjawab taat, 25% siswa menjawab
kurang taat setelah menjalani hukuman. Dengan basil tersebut, maka penerapan
peraturan menjadikan siswa taat setelal1 melakukan pelanggaran di sekolah.
Tabel 19
Motif Siswa Taat Terhadap Peraturan Sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor
-1 Takut 5 12,5% 4 2 Malu 11 27,5% 3 3 Sadar 20 50% 2 4· .... 4 10% 1
Jumlab 40 100% -
P.ada tabel di atas dapat diketahui bahwa 12,5% siswa me1tjawab takut
terhadap peraturan yang ada di sekolah ini, 27 ,5% siswa menjawab malu terhadap
peraturan yang ada sehingga siswa menjadi taat, 50% siswa menjawab sadar akan
adanya peraturan sekolah sehingga siswa menjadi taat, dan 10% siswa menjawab
dengan alas an tertentu. Kesadarnn diperoleh siswa harus melewati sebuah preses
yang cukup panjang karena ha! seperti itu dapat diperoleh dengan perubahan sikap
dan tingkali laku yang tidak mudah.
· Tabel20 ~\';
Motif Siswa Menjadi Tidak Taat Terhadap Peratilrnn
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase I Skor
1 TidakTakut ,6 15% I 4
63
2 SudahBiasa 20 50% 3 3 Ac uh 10 25% 2 4 .... 4 10% 1
Jumlah 40 100% - -·
Pada tabel 20 dapat diketahui bahwa 15% siswa menjawab tidak takut
terhadap peraturan yang ada di sekolah, 50% siswa menjawab sudah biasa, 25%
siswa menjawab acuh terhadap peraturan sekolah, dan 10% siswa menjawab dengan
alasan tertentu siswa tidak taat terhadap peraturau. Dalam hal ini, siswa tidak hams
membiasakan diri uutuk melakukan pelanggaran yang pemah dilakukannya karena
akan pnla membiasakan siswa untuk mengnlangi pelanggaran dimana pun ia herada.
Kepala Sekolah dan guru-guru hams melakukan pembinaan secara kontinyu agar
siswa tidak menjadikan sebuah alasan yang tidak masuk akal uutuk menghindari
hukuman.
Tabel 21
Perasaan Siswa Setelah Menerima Hukuman
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Skor , --
I Sangat Malu 25 62,5% 4 2 Malu 10 25% 3 3 Biasa-biasa Saja 5 12,5% 2 4 .... - - 1
Jumlah 40 100% -
Pada tabel di atas dapat diketalmi bahwa 62,5% siswa menjawab sangat malu
setelab menerima hukuman, 25% siswa menjawab malu setelal1 menerima bukuman,
64
dan 12,5% siswa menjawab biasa-biasa saja setelah menerima buk•unan. Rasa malu
sangat dibutuhkan siswa agar tidak mengulangi perbuatan yang menyimpang lagi.
Untuk mengetahui nilai supervisi kepala sekolah dan nilai kedisiplinan siswa
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel22
Skor Angket Supervisi Kepala Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 3 4 4 3 4 2 4 2 4 2 32 2 2 4 3 4 3 3 3 1 3 2 28 3 . 3 3 4 2 4 2 4 2 4 1 29 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 2 28 5 1 4 2 3 3 1 4 1 4 2 25 6 2 3 3 2 4 2 4 2 3 1 26 7 2 4 3 3 4 1 3 2 4 2 28 --i-----------------·----·--·---· -8 2 3 2 2 2 2 4 2 4 2 25 9 2 4 3 2 4 2 4 1 3 1 26 10 2 2 I 2 4 2 3 2 4 2 24 11 2 3 4 I 2 2 4 2 3 2 25 12 2 3 1 2 4 1 4 2 4 2 25 13 l 2 4 2 4 2 4 2 4 2 27 14 2 3 4 2 4 1 3 2 2 2 25 15 2 3 3 2 3 2 3 2 4 1 25 16 . I 3 3 2 4 2 3 2 4 2 26 17 2 2 3 2 4 2 4 2 3 2 27 18 2 3 I 2 3 2 3 2 2 1 21 19 2 3 3 2 4 2 4 2 2 2 26 20 I 3 3 2 3 2 4 2 3 2 25 21 2 3 3 2 4 l 3 2 4 1 26 22 2 3 3 2 2 2 4 2 4 2 26 23 2 3 I 2 4 l 4 2 4 l 24 24 l 3 3 2 4 1 2 2 2 2 22 25 2 3 1 2 4 2 4 3 1 2 24 26 2 3 3 2 .2 2 2 1 2 1 20 27 2 l 3 1 4 2 4 3 4 2 26 28 2 3 I l 4 2 4 I 1 4 2 24
65
29 . 2 3 3 2 4 I 2 3 4 2 24 30 I 3 3 2 2 I 4 2 4 I 23 31 2 3 3 2 4 2 2 1 1 2 22 32 2 3 3 1 1 2 4 3 4 2 25 33 I l 3 2 4 2 2 I 4 3 23 34 2 3 3 2 4 2 2 2 1 2 23 35 I 3 I 2 I 2 I 1 4 2 18 36 2 3 3 1 4 2 2 3 3 3 26 37 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 24 38 I 3 3 2 3 2 4 I 3 I 23 39 2 3 I I 3 1 I 3 I 2 18 40 2 3 I 2 3 2 I I 3 2 20
Jml 984
Tabel23
Skor Angket Kedisiplinan Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 36 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 32 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 35 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 32 5 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 36 6 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 32 7 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 33 8 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 32 9 3 4 3 I 2 4 4 3 3 4 31 10 3 4 3 2 4 4 4 I 3 3 3 33 11 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 32 12 3 4 4 2 4 2 3 2 2 3 29 13 4 3 4 I 2 3 3 2 3 4 29 14 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 28 15 . 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 30 16 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 35 17 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 28 18 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 33 19 . 3 3 2 I 2 2 3 2 3 4 25 20 3 3 3 2 I 2 3 3 4 4 28 21 3 4 2 I 2 4 4 3 2 4 33
66
22 3 3 I 3 2 3 3 2 3 3 26 23 3 3 3 2 4 2 4 2 2 3 28 24 2 3 2 I 2 3 3 1 3 4 24
~-·--~- -~--
25 3 I 2 I 4 2 3 2 2 3 26 26 3 3 2 I 1 3 3 2 3 4 25 27 3 2 2 1 2 1 3 1 2 3 20 28 3 3 I I 2 4 4 2 3 4 27 29 3 3 2 1 2 3 3 2 2 4 25 30 3 3 2 1 4 I 3 2 3 3 25 31 3 3 2 I 2 3 2 2 I 4 27 32 2 I 2 I I I 2 I 3 2 16 33 3 3 2 I 2 3 2 2 I 4 24 34 3 I 2 I I 3 2 2 3 4 22 35 3 I 2 I 2 3 2 2 2 2 20 36 3 I 2 I 2 I 2 2 3 4 21 37 2 I I I 1 1 2 2 l 2 16 --38 1 l 2 I 1 1 2 2 3 2 18 39 3 l 3 I 1 I 2 I I 2 18 40 I I 1 4 2 2 2 2 I 4 21
-Jml 1090
C. Analisis Data
Uji hipotesis dilakukan dengan menggtmakan rumus korelasi product
moment. Runms ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara dua variabel,
yaitu variabel X sebagai variabel bebas (supervisi kepala sekolah) sedangkan variabel
Y sebagai variabel terikat (kedisiplinan siswa) sebagai berikut :
Tabel 24
Tabet Untuk Mencari Koefisien Korelasi Antara Supervisi Kepala
Sekolah dengan Kedisiplinan Siswa
Subiek x y XY x• yz 1 32 36 1152 1024 1296
2 28 32 896 784 896 3 29 35 1015 811 1015
67
4 28 31 868 784 868 5 25 36 900 625 900 6 26 32 832 676 832 7 28 33 924 784 924 8 25 32 800 625 800 9 26 31 806 676 806 10 24 33 792 576 792 11 25 32 800 625 800 12 25 29 725 625 725 13 27 29 783 729 783 14 25 28 700 625 700 15 25 30 750 625 750 16 26 35 910 676 910 17 27 28 756 729 756 18 21 33 693 441 693 19 26 25 650 676 650 20 25 28 700 625 700 21 26 33 858 676 858 22 26 26 676 676 676 23 24 28 644 576 644 24 22 24 528 484 528 25 24 26 624 576 624 26 20 25 500 400 500 27 26 20 520 676 520 28 24 27 648 576 648 29 24 25 600 576 600 30 23 25 575 529 575 31 22 27 594 484 594 ··-------.. ______
·----------·--.. ·-- .. !---------·-- -------·--32 25 16 400 625 40Q_ 33 23 24 552 529 552 34 23 22 506 529 506 35 18 20 360 324 360 36 26 21 546 676 546 37 24 16 384 576 384 38 23 18 414 529 414 39 18 18 324 324 324 40 20 21 420 400 420
N=40 984 1090 27117 24512 30922
e
68
Dari perhitungan tersebut, maka diketahui nilai-nilai sebagai berikut :
N = 40 .EX= 984 .EY = 1090 !:XY = 27117 .EX2 = 24512 .EY2 = 30922
Kemudian nilai-nilai yang didapat dimasukkan ke dalam rumus :
N2;XY -(2;X).(2;Y) rxy --;==========~=====o
~(N.2;X"-(2;Xt(N2;Y-(2;YJ')
1xy 40.27117 - (984).(1090)
.J(40.24512-(984)').(40.30922-(1090))
1084680 -1072560 ixy = '.J=c9=8o=4=8o=-=9=6=82=s=6)=.c1=2=36=8=80=-=1=1=ss=1=00=)
12120 ixy = .J(12224).(48780)
. 12120 T:1J' = .J596286720
12120 T:1J' = 24419
rxy = 0,49633482
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diperoleh hasil nilai hitung 0,49
Dari basil perhitungan koefisien korelasi Pearson di atas, terliliat bal1wa
s11pe1visi kepala sekolah kaitannya dengan kedisiplinan siswa terdapat hubungan
yang signifikan. Angka indeks korelasinya sebesar 0,49 apabila dibulatkan satu
desimal menjadi 0,50.
Untuk menentukan tingkat korelasi tersebut Anas Sudjono, membagi criteria
korelasi besar "r" sebagai berikut :
Nilai "r" 1--0,00 - 0,20
0,20-0.40 0,40-0,70 0.70-0.90 0,90-1,00
69
Sedangkan pemberian interpretasi terhadap angka indeks korelasi "r" product
moment dengan cara menghubungkan pada tabel nilai "r" product moment. Lebih
dalmlu harus dirnmuskan hipotesa alternatif (Ha) dengan hipotesa nihil (Ho) sebagai
berikut:
Hipotesa Nol (Ho) : " Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara
supervisi kepala sekolah kaiatannya dengan
disiplin siswa".
Hipotesa Alternatif (Ha) : " Ada korelasi positif yang signi!Ikan antara supervisi
kepala sekolal1 dengan disiplin siswa".
Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan baliwa nilai korelasi sebesar 0,50
termasuk pada kategori adanya korelasi yang sedang atau culn1p.
Untuk mengetaliui kontribusi variabel X terhadap variabel Y, maka perlu
diketahui koefisien determinasi yang dapat dihitung dengan rumus :
KD = (rxy)2 xl00°/o
= (0,50)2 x 100%
=0,25x 100%
=25%
70
Dari basil perhitungan tersebut, dapat diketahui babwa variabel X
berpengaruh sebesar 25% terhadap variabel Y.
Selanjutnya untulc mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel
(supervisi kepala sekolah dan disiplin siswa), maka "r" hasil perhitnngan
dibandingkan dengan "r" tabel. Tetapi sebelum penulis membandingkan maka
terlebih dahuln hams dicari derajat kebebasannya atau df (degrees of freedom)
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
df=N-nr
= 40-2
= 3.8
Dengan menggunakan tabel "r" product moment ternyata dengan df sebesar
38, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ftabeI = 0,312, sedangkan pada taraf
si~ansi I% diperoleh ftnbel = 0,372.
· Jika dilihat berdasarkan pada harga r tabel tersebut, rxy lebil1 besar dari pada
harga ftabcl, baik pada taraf signifikansi 5% (0,50 > 0,312), maupun pada. taraf
signifikansi l % (0,50 > 0,372). Dengan demikian hipotesa altematif yang
menyatakan terdapat hubungan positif antara supervisi kepala sekolah dengan
kedisip.linan siswa MTsN 15 Martmda, Jakarta Utara diterima. Artinya terdapat
hubungan positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan disiplin
siswa, walaupun lmbtmgan yang terjadi antara kedua variabel tersebut hanya berskala
sedang.
71
D. Ulasan Data
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi Pearson terlihat bahwa supervisi
kepala sekolah kaitannya dengan peningkatan kedisiplinan siswa terdapat hubungan
positif yang signifikan dengan angka korelasi sebesar 0,49 yang apabila dibulatkan
meajadi 0,50. Sehingga Hipotesa alternatif(Ha) yang diajukan diterima.
Selanjutnya dilihat dari nilai ro yang diperoleh (yaitu sebesar 0,49) ternyata
terletak antara 0,40-0,70. Berdasarkan tabel pedoman atau ancar-ancar dapat
dikatakan babwa korelasi antara Variabel X dan Variabvel Y itu adalah korelasi yang
tergolong sedang atau cukupan. Sebingga secara sederbana dapat diberikan
interpretasi terbadap "ro" tersebut yaitu bahwa antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi positif yang sedang.
Adaplll1 kontribusi supervisi kepala sekolah terhadap peningkatan
kedisiplinan siswa sebesar 25%. Sedangkan selebibnya yaitu sebesar 75% merupakan
variabel lain yang tidak tennasuk dalam penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
Setelah mengadakan penelitian dan mendapatkan data yang diperlukan maka
langkah selanjutnya dengan interpretasi data (tabulasi data) serta analisis data. Setelah
data dapat dianalisis maka penulis dapat menyimpulkan basil penelitian dan
memberikan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai sumbangan pemikiran
dalam usaha meugatasai hambatan dalam proses pelaksanaan supervisi pendidikau di
MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara.
A. Kesimpulan
!. Kegiatan snpervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolal1 MTsN 15
Marunda Jakarta Utara menunjukkan bahwa memiliki hubungan yang positif
terhadap peningkatan kedisiplinan siswa dalam mematuhi peraturan sekolah.
Hal ini dapat dilihat dari basil perhitungan dengan rumns Korelasi Product
Moment dengan indeks korelasi sebesar 0,49 yang berkisar antara 0,40-0,70,
sehingga antara supervisi kepala sekolah (Variabel X) dan kedisiplinan siswa
dalam mematuhi peraturan sekolah (Variabel Y) menut*tkkan korelasi yang
sedang atau cukup. Adapun kontribusi supervisi kepala seko!ah terhadap
peningkatan kedisiplinan siswa dalam mematuhi peraturan sekolah sebesar
25%. Scdangkan selebihnya yaitu 75% mempakan variabel lain yang tidak
tennasuk dalam penelitian ini.
2. Pengaruh penerapan disiplin sekolal1 bagi siswa sangat positif karena dengan
adanya peraturan yang diberlakukan maka dapat membantu siswa untuk
72
73
membah sikap dan tingkah lakunya dari perbuatan menyimpang. Dalam ha!
ini, diperlukan ketegasan dari pihak sekolah, temtama kepala sekolah yang
hams saling bekerja sama dengan guru-guru yang sering sekali menangani
masalah kesiswaan. Dengan adanya tata tertib siswa dapat meningkatkan
prilakunya yaitn dari yang tidak taat menjadi taat atau bembah sedikit demi
sedikit.
B. Saran
I. Kepala sekolah hendaknya dalam melaksanakan fungsinya sebagai supervisor
tidak bertujuan untuk mencari-cari kesalahan ( siswa) walaupun dalam
masalah kedisiplinan kepala sekolal1 hanya sebagai fasilitator (memberikan
arahan) terhadap gum-guru yang berwenang menjalankan tugasnya. Tetapi
dalam rangka membantu siswa menemnkan. jati dirinya, mengatasi dan
mencegah situasi yang tidak menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran
sehingga mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolali. Selain itu, kepala sekolal1 dan karyawan juga hams menjadi panutan
yang baik bagi para siswa yaitu dengan mencontohkan sikap disiplin seperti
datang ke sekolah tepat pada waktunya.
2. Siswa hendaknya dapat tergabung dalam sistem tundnk pada peraturan
peraturan yang ada dengan senang hati sehingga dapat membentuk mereka
sesuai dcngan tingkah laku yang diharapkan olch masyarakat. Dcngan adanya
tata tertib, siswa juga dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan teratur.
DAFT AR PUSTAKA
Ametembun, N.A., Manajemen Kelas, Bandung: FIP. IKIP, 1981.Cetakan ke-3.
Arikunto, Suharsimi, Drs., Manajemen Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1993.
___ , Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
Azra, Yumardi, Prof., Dr., MA., et.al., Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: UIN Press, 2002.
Collin, Mallary, M., et. al., Jvfengubah Prilaku Siswa, Jakarta : BPK Gunung Agung, 2000.
Dachyat, Ece.,et.,al., Pedoman Gerakan Disiplin Nasional Siswa, Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah J awa Baral, 1998.
Departemen Agama RI, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi, Jakarta: Usaha Nasional, 2002.
Dien Indrakusuma, Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional,
1973.
Durkheim, Emile, Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan, Jakaiia : Gunung Mulia, 1990.
Gunarsa, Singgih D.,et.,al., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: (]unung Mulia, 1995, Cetakan ke-7.
Gunawan, Ary. I-I., Administrasi Sekolah, Jakai·ta: Rineka Cipta, 1996, Cetakan ke-1.
Hamid, Abd., Bulw Panduan Penu/isan Skripsi, Jakarta: FEIS UIN Press, 2004.
llurlock, Elizabeth B., l'erke111/w11g1111 1/1111k, Jakarta: Erlangga, 1990.
Jamaluddin, Syaikh M. Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta Pustaka Al-Kautsar, 2004, Cetakan ke-3.
Junus, Mahmud, Tarjamah Al-Qur'an Al-Karim, Bandung Cetakan ke-3.
Al-Ma'arif, 1989,
Kountur, Ronny, Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, Jakarta : PPM, 2003, Cetakan ke-3.
Mulyasa, E., Dr., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung Rosdakarya, 2003, Cetakan ke-3.
-···----~' Menjadi Kepala Sekolah Prof'esional, Bandung: Rosdakarya, 2004.
Purwanto, Ngalim, eLal., Administrasi Pendidikan, Bandung Rosdakarya, 1981, Cetakan ke- 7.
Rohan.i, Ahmad dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1995, Cetakan ke-1.
Sahertian, Piet, et.,al., Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya Usaha Nasional, 1981.
Sobur, Alex, Pembinaan Anak Dalam Keluarga, Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1988.
Subari, Supervisi Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar, Jakarta : Bina_Aksara, 1994, Cetakan ke- 1.
Sutisna, Oteng, Pendidikan Dasar Teoritik untuk Profesional, Bandung : Angkasa, 1993, Cetakan ke- 1.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pernbinaan dan Pengernbangan Bahasa Indonesia, Kamus /Jesar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1989.
Undang-Undang Sistern Pendidikan Nasional Talrnn 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 1992.
r;
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Cetakan ke-3.
DAFTAR LAMPIRAN
I. Pengajuan Judul Skripsi
2. Perubahan Judul Skripsi
3. Abstraksi Out Line/Bimbingan Skripsi
4. Perpanjangan Skripsi
5. Instrumen Riset dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syahid Jakarta
6. Blanko Isian Observasi
7. Keadaan Guru MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
8. Keadaan Karyawan MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
9. Keadaan Siswa/i MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
10. Keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
11. Angket Untuk Responden
12. Surat Wawancara Untuk Kepala Sekolah MTsN 15 Marunda Jakarta Utara
13. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
14. Berita Wawancara Kepala Sekolah
15. Struktur Organisasi MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara Tah1:11 Ajaran 2005/2006
16. Waktu Kegiatan Belajar
17. Tata Tertib Siswa
18. Rekap Kasus (Tata Tertib) yang terjadi di MTsN 15 Maruuda, Jakarta Utara
19. Surat Keterangan Penelitian dari MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Hal : Pengajuan Judul Skripsi Kepada Yth, Ketua Jurusan KI-Supe1visi Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyat dan Keguruan Di
Tempat Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera kami sampaikan semoga Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin. Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Nim Fakultas Jurusan Ke las
:MASKUROH : 101018121064 : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan : KI-Supervisi Pendidikan :VIIB
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul "KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MEREALISASIKAN DISIPLIN SISWA MTsN 15 MARUNDA JAKARTA UTARA"
Sebagai bahan pertimbangan berikut akan saya lampirkan: 1. Proposal Skripsi 2. Out Line 3. Daftar Pustaka Sementara
Demikian pengajuan judul ini saya buat, semoga dapat disetujui. Atas saran dan bimbingannya saya ucapkan terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Dosen pembimbing
Sep~
llis. H. Mahsusi, MD. MM
~ D
Mengetahui osen Pen 1
. 1,1•'-f: f,' . r· -~··-~~e1at .· .. ademik I fa , ) -· . . . , 1y •· .. -
_j Jts·. AL/ A . , --;kl rr~· .
Zj hr~ . /l1 ~/'M.___
Dra. Manerah
,, '· L' I 0:i . )' ,.._ ) .
{){ f ____ _
Jakarta, 15 Desember 2004 Hormat Saya,
-----«-;fr, a:,,/\ ·~ - -~C:--" Maskuroh -
lJNl V E.K::Sl1A:S l::SLAM NEliElU SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JI. Ir. H. Juanda Non1or 95, Ciputat 15412, Indonesia
Tolp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fm<. (62-21) ~
Email : [email protected]
Nomor : ET/TL.02.3/ XI /2005 Lamp.
Jakarta, 11 November 2005
Ha I : Perubahan Judul S!a·ipsi
Tembusan:
Kepada Yth. I. Drs. H. Akyas Azhari 2. Dra. Manerab Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullab Jakarta
Assalamu 'alaikum wr. wb. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memberitahukan bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
: Maskuroh
: 101018121064
: KI - Supervisi Pendidikan
: "Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam Merealisasikan Disiplir Siswa MTs. N 15 Marunda Jakarta Utara"
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yani bersangkutan dengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi : "Hubwtgm: Supervisi Kepala Sekolalz terlzadap Peningkatan J(edisiplinan Siswa pada Ke/as fJ MTs.N 15 Marum/a Jakarta Utara"
Dcmikianlah, agar dapat dibcrikan bimbingan sclanjutnya. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
V!!;l'AKl~JVl~N AGAMA lJNIVERSITAS ISLA!\1 NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUA.N
. Ir. H. Juanda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Pax. (62-21) 74029
Email : [email protected] -Nomor: ETfTL.02.2/ V/2005 Lamp. : Ahslraksi D111/i11e Hal :BIM/i!N\,'.;IN SKl?/l'SI
:lssul111111r'11!11iA11111 11·r 11·/i
Jakarta, 27 Mei 2005
Kepada Yth. I I >is. 11. i\kyas i\zhari 2. Dra. Manerah Dasen Pernbirnbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah & Keguruan UTN SyarifHidayatullah Jakarta.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pernbimbing T/II (materi/teknis) penulisru1 skripsi rnahasiswa:
Nam a
NIM.
: Maskuroh
101018121064
.lurusai1 I Semester : Kl -- Su11ervisi l'cndidikan I VIII
.ludul Skripsi "Kepula Seka/ah Sebagai Supervisor dalam lvferea/isasikan Disiplin Si.rn·o ME. Negeri 15 lvfar11nda .Jakar/a Utara"
.ludul terscbut telah disetujui olch .lurusan yang bersangkutan pada tanggal 17 .Januari 200) de111•,;111 ahslr;1k~;i / lH1!1111l' seh;i)•.:11111:111:1 IL'J l:11llpir
Bin1hi11ga11 sknps1 1111 diliar::pk;111 seles~1i dala111 \Vaktu (1 (cnan1) buhu1, yakni sa111pai dengrn1 langgal 17 Juli 2005.
i\tas perhatian dru1 kesediaan Sauclara, kami ucapkan terima kasih.
1-Vassala11111 1alaik11r11 \l'r. \!'/J.
a.11. l>ek;u1
frmbusan:
.... l>embrul!u Dekru1 ,;'{~.t(ffti~~kademik,
(:
~~r:<-u.r.1:(~1('.._. ... '\; .. ~ /,~i __..._ (":,, .... , -:1.1 \ '. ~·1" ,.~ . ,,,
/.', """ ~- ' ,. . .I '~ <6£111\ 0 ~, \,_.,
' .. ~ ~, "·~' . ' ,_,.,, \\':.• """ r,:,.,">-..t'ij' ,·J •' \ \\ j ~~ ~ ~ "
\;1).::, .. ·ror J.{,;<: !lede osyada, Mi\ .,·~1 .....:1, "t,.,.... ... :~.z . '\;~'[)rAf:lf::SJ)b2 5 6 !
-":"..· .:::-.~.~:...~~
I. Dekan 2. Ketua Jurusan ybs. 1. rvtahasisvva yang bcrsangkutan.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JI. Ir. H. Juanda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) ~
Email : [email protected]
Nomor : ET/PP.01.lNII/2005 Lamp.
Jakarta, 18 Juli 2005
Ha l : Perpanjangan Bimbingan Skripsi
Tembusan:
Kepada Yth. 1. Drs. H. Akhyas Azhari 2. Dra. Manerah Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang wak1 Bimbingan I/II (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Maskuroh
No. Pokok : 101018121064
Jurusan : KI Supervisi Pendidikan
Judul Skripsi: "Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam Merealisasikan Disipli Siswa MTs. Negeri 15 Marunda Jakarta Utara"
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang tela ditentukan sejak tanggal 17 Juli 2005 dan diperpanjang sampai dengan tangg< 17 Januari 2006.
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb. --""'=···=•a.n. Dekan ,.,;<.;:·"} 'N'!.EN ~ • •
./,..,..:C:'(;:.:;;:;;;,;2!-·-,P13.mbantu Dek\;1 Bid. Akadem1k, /; .o~-'-l.;~ ,_,,;~-.;>;,· ,\\ y 1'1 ;,V ,, ..... ,~ ]::;, ,, ( q.i-1 .-':l~ ~ \\ :(;.1;• (\&!~.*'.'·" g * l """' . • 1 1!. ~c'!P1 \ I C'.'.\1"' ,~.~{.~1'/ · ,' \"'1·\ ,,"'-"'" ~f. D . Ros a, MA. ~~~"!..><A">Y ·,,, . 15 356% ~y ·r
1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan * Coret yang tidak perlu.
]LI .l.!J.L I'1.L" .I. .l.!J.I. 'f'.LA:.1.1. ., .C-JI. ""'-JL.1.1' .a..i. ...
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
· FAKULTAS ILMU TilllYM JDAN ICEGURUAN
l. Jr. H. Juanda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Proc. (62-21) 740 Email : [email protected]
Nomor Lamp. Hal
: ET!IL.02.2N/2005 : /llstrumen Rise! : RISET I WA WAN CARA
Kepada Yth.
KepalaMTs. Negeri 15 Marunda
Jak<irta Utara
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nam a : Maskuroh
Jakarta, 27 Mei 2005
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UlN SyarifHidayatullah Jakarta:
NI.M
Jurusan
Semester
: 101018121064
: KI- Supervisi Pendidikan
: VIII ( delapan)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul: "Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam Merealisasikan Disiplin Siswa MTs. Negeri 15 Marunda Jakarta Utara"
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/i tersebut.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb. a.n. Dekan /'"~~~tu Dekan
/.y ·~)._..--!~'10"\. //-.,~''S?d'lliJ°',fi.kademik, i/,!"J·~ P\•"'\
ff Qt~f 4~:,., \~,\"\\ ~
~* ~" ~-,""f~; * 1\ \_,., , ~ ·· ~:;.~~~,;_Yj ·, . iJ V""\ ~· "" 11'.f$.'7j -.' ' \
Tembusan: ~~;~~{;'~'
1
d osy~da, MA ~c,~A5023 56-;i.;
I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
BLANKO ISIAN OBSERV ASI
1.Lingkungan Sekolah A. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara 2. Alamat Sekolah : JI. Marunda Baru IV No. 5 Marunda Jakarta Utara Telp.
(021) 44852232 3. Tahun Berdiri 4. Bentuk Sekolah 5. Status Sekolah
: 1996 : Permanen : Negeri
6. Waktu Belajar : Pagi (mulai pukul 07.00-13.45) B. Keadaan Bangnnan
1. Luas Bangunan : 3,125 m 2. Gedung Sekolah : Bertingkat 3. Ruang Belajar : 9 Ruang 4. Mushalla : 1 Buah 5. Ruang Kepala Sekolah : I Ruang 6. Ruang Guru : 1 Ruang 7. Ruang TU : 1 Ruang 8. Ruang BP : 1 Ruang 9. Ruang Sekret. KKM : 1 Ruang
10. Ruang CBC : 1 Ruang 11. Perpustakaan : 1 Buah 12. LAB : 2 Buah 13. Koperasi : 1 Ruang 14. KamarMandi Guru : 1 Buah 15. Kamar Mandi Siswa : 1 Buah 16. Lapangan : 2 Buah 17. Gudang : 1 Ruang
II. Personalia Seko lah A. Struktur Sekolah
1. Kepala Sekolah 2. Waka.' Bid. Kurikulum 3. Waka. Bid. Kesiswaan 4. Waka. Bid. Humas 5. Bendahara Rutin&Komite Sekolah 6. Bendahara OSIS&SAB 7. Sekretaris KKM 8. Bimbingan Penyuluhan 9. Pustakawan
10. Pembina LAB. MIPA 11. Pembina LAB. Komputer 12. Pembina ROHIS 13. Pembina Ekskul 14. Pembina Keputrian 15. Pembina Sosial
: Drs. Burhanudin, MM : Drs. Nurhadi, MM : Drs. Fallaqul Mubarok : Dra. Sri Hartati : Rukhoyah, BA : Hj. M~~Kal'J, BA : Daryant0, /\11!).. Pd : Halimatussa'diyah, S.Pd : Tamah : Firmansyah, S.Pd : Ali Masykur, S.Pd.I : Didi Nurhadi, S.Ag : Budi Purwoko, S.Pd : Hj. Siti Maryam, Am.Pd : Dra. War:;i to h
B. Keadaan Guru J umlah Semua Guru : 29 Guru 1. Guru Laki-laki : 17 Guru 2. Guru Perempuan : 12 Guru
C. Keadaaii Pegawai/Karyawan 1. Staf . : 8 Orang 2. Pustakawan : I Orang 3. Keamanan : 2 Orang 4. Kebersihan : 2 Orang
D. Keadaan Siswa Jumlah Keseluruhan Siswa : 380 Orang 1. Kelas I : 134 Orang 2. Kelas II : 134 Orang 3. Ke las III : 122 Orang
ID. Sarana.Telmik Pengajaran A. Kurikulum : 1994 B. Alat Bantu Kegiatan Belajar Mengajar
1. Buku Pelajaran 2. Papan Tulis 3. Alat Penghapus 4. Kursi 5. Meja 6. Ol:lP 7. Audio Visual IPA, IPS, dan Bahasa
IV. Ekstrakurikuler 1. Pramuka 2. PMR 3. Pencak Silat 4. Keputrian 5. Kesenian dan Keterampilan 6. Paskibra 7. Kegiatan Keagamaan 8. OlahRaga
Observer
~ Mas ur ~--
NIM. 101018121064
Keadaan Guru MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Tahun Ajaran 2005/2006
No Nama Jabatan Pendidikan Bidang Studi 1 Drs.Burhanudin,MM Kepala Sekolah S2(STIEBI Kepala Sekolah
Jakarta 2005) 2 Drs.Nuliadi, MM Wakasek S2(STIEBI Fisika
Bid.Kurikulum Jakarta 2005) 3 Drs. Fallaqul,M Wakasek Sl(IAIN Biologi
Bid.Kesiswaan Jakarta 1992) 4 Dra. Sri Hartati Wakasek. Bid. Sl(IAIN B. Indonesia
Sarana&Humas Jakarta 1992) 5 Daryanto, Am.Pd Sekre.KKM 15 D3(UT 1987) Matematika 6 Hj.Siti Maryam,Amd Pembina D3(IAIN B. Indonesia
Keputrian Jakarta 1999) 7 Hj.Masyrifah, BA Bendahara SM(IAIN Qur' an Hadits
OSIS&SAB Jakarta 1989) -8 M. Nasir, S.Pd Wali Kelas Sl(IAIN Imam Fisika
VIII.2 Boniol 2000) 9 Joni Afiyanto, Amd Gum D3(1AIN Penjaskes
Jakarta 1999) 10 Zuwirni,BA Guru SM(IAIN B. Inggris
Jakarta 1985) 11 Dra. Warsitoh Pembina Sosial Sl(JAIN Sejarah
Jakarta 1985) 12 Waryadi, S.Pd Guru S2(UHAMKA Matemalika
Jakarta 2000) 13 Masudi, S.Ag WaliKelas Sl(lAIN Fiqh -
VIII.I Jakarta 1998) 14 A. Munip, S.Ag Piket hari Selasa Sl(IAIN B. Inggris
Jakarta 1995) 15 Didi Nurhadi, S.Ag Guru S HUNJ 1995) B. Arab 16 Budi P, S.Pd Pembina Ekskul SI (IKIP Jakarta Maternatika
+~Wi--- --17 Noupal S, S.Ag Guru ~!j~\!(iffflsBA Aqidah
J~l!!~2001) Akhlaq&SKI 18 Sumirat, S.Pd Piket Hari Kamis ~si(uN.i Jakarta Penjaskes
2001) 19 A. Sholeh, S.Pd Guru SI (IKIP Jakarta PPKN
1998)
I 20 Erni Sakura, S.Pd Guru S 1 (IKIP Jakarta Geog&PLKJ 1997)
21 Finnansyah, S.Pd Pembina Sl(UNJ Jakarta Elektronik Lab.MlPA 2003)
22 Halimatussa' diyah, BP Sl(UNJ Jakmta BP S.Pd 2004)
23 Dra. Suhartini Guru Sl(IAIN B. Indonesia Jakarta 1988) --
24 Ali Masykur, S.Pd.I Pembina Lab. SI (UNJ Jakarta Komputer Kornouter 2003)
25 Muthrnainah, S.Pd Guru Sl(IAIN Ekonomi Jakarta 20Q'.ll___
--~----------
26 Sri Handayani, S.Pd Guru Sl(UNJ Jakarta KTK 2002)
27 E. Rachmawati, S.Pd Guru Sl(IKIP 1993) Kesenian 28 Dian Rivia, S.Ag Guru Sl(IAIN SKI
Jakarta 2003) 29 H.M. Hatta,M.Ed Guru S2(Virginia B.lnggris
Unersitv 2005)
Keadaan Karyawan MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Tahun Ajaran 2005/2006
No Nama Pendidikan Jabatan Mata Terakhir Pelaiaran
1 Samingun, S.Pd S 1 (IAIN Jakarta Kepala TU -1993)
2 Rukoyah D3(IAIN Jakarta Bendaharawan -1985)
3 Saeful Anwar, S.Ag S 1 (IAIN Jakarta Anggota TU -2000)
4 Ana Lamon, SE SI (STJE Nusantara Anggota TU -2001)
5 Jihadillah, SE S 1 (STIE A.Dahlan Anggota TU -1998)
6 Heni Siswiyati, SE Sl(STIE Nusantara Anggota TU -2202)
7 Dian Rosdiana SLTA(SLTA 73 Anggota TU -Jakarta 1994)
8 Ruslan AG,S.Sos Sl(IISIP Jakarta Anggota TU -2001)
9 Irnawati SLTA(SLTA83 Anggota TU -Jakarta 1995)
10 Tamah MAN(MANV Pustakawan -1981)
11 Muma ta SD(SD 03 Jakarta Penjaga -1984) Sekolah
12 Amrillah SD(SD 04 Rorotan Penjaga
I - -
1984) Sekolah 13 Syamsudin SR 1984 Cleaning -
Service 14 Ubaidillah MT 2001 Cleaning -
Service
No •.
1
2
3
4
5
6
Keadaan Siswa/I MTsN 15 l\'larunda, Jakarta Utara
Dari Tahun Ajaran 2000/2001- 2005/2006
Tahun Ajaran Kelas I Kelas II Kelas Ill Jumlah
L p L p L p
2000/2001 47 89 52 103 51 58 400
2001/2002 39 88 76 61 53 87 404
2002/2003 35 98 66 53 62 64 378
2003/2004 78 183 62 54 52 67 496
2004/2005 103 218 104 143 53 61 682
2005/2006 64 70 60 74 57 55 380
Jumlah 2740
Keadaan Sarana dan Prasarana MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Tahun Ajaran 2005/2006
No. Jenis Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1 mang
2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 mang
--3 Ruang Tata Usaha 1 mang
4 Ruang Badan Peuyuluhan (BP) 1 mang
5 RuangKelas 9 ruang
6 Perpustakaan l ruang
7 Laboratorium (Lab. MIP A&Lab 2mang
Komputer)
-8 Kamar Mandi/WC (Guru&Siswa) 2 ruang
------ ------·-----··-···---------------------9 Ruang Komputer I mang
10 Ruang CBC (Competence Based 1 ruang
Curriculum) -11 Ruang Sekretaris KKM 1 ruang
12 Kan tin 1 buah
13 Lapangau (Basket&Volly) 2 buah
14 Mushalla I buah
15 Gudang 1 ruang
--
ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA PADA KELAS II MTsN 15
MARUNDAJAKARTAUTARA . .
Nama ....
Ke las
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d yang scsuai dengati keadaan sebenamya.
2. Apapunjawaban anda, tidak mempengaruhi nilai raport dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan di sekolah ini.
3. Jawaban anda terjamin kerahasiaannya. 4. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih. 5. Bacalah Basmallah sebelum mengisi.
PERT ANY AAN-PERTANYAAN
A.Kepala Sekolah sebagai Supervisor
1.Apakah Kepala Sekolah pernah masuk ke kelas ini ?·
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering: d. Tidak Pemah
2. Apakah Kepala Sekolah mengikutsertakan Guru-guru dalam kegiatan supervisi
(mengawasi) kelas ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. ~.ering_; d. Tidak Pernah
3. Apakah Kepala Sekolah mengadakan supervisi (pengawasan) kelas ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. :Sering d. Tidak Pernah
4. Apakah Kepala Sekolah melaksanakan supervisi (mengawasi) kelas pada saat Proses
Belajar Mengajar ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. serjg_g_ d. Tidak Pernah
5. Apakah Kepala Sekolah memberikan kritik dan saran setelah mengadakan
pengawasan kelas ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Se!filg_ d. Tidak Pernah
6. Menurut Anda, apakah Kepala Sekolah pernah Menggantikan Guru Mengajar ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering_ d. Tidak Pernah
7. Menurut Anda, apakah Kepala Sekolah ikut mengawasi Tata Tertib di sekolah ini ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seri11g d. Tidak Pernah
8. Apakah Kepala Sekolah ikut mengecek kebersihan kelas ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Seriilll_ d. Tidak Pernah
9. Menurut Anda, apakah Kepala Sekolah ikut mensosialisasikan TataTertib sekolah ini ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
10. Apakah Kepala Sekolah mengawasi siswa yang melanggar peraturan sekolah ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. ~erjng d. Tidak Pernah
B. Disiplin Siswa
11.Apakah di MTsN 15 Marunda ini perlu adanya peraturan?
a. Sangat Perlu b.Perlu c. Kurang Perlu d. Tidak Perlu
12. Apakah Anda sudah memahami peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah ini ?
a. Sangat Memahami b. Memahami c. Kurang Memahami d. Tidak Memahami
13. Apakah pihak sekolah mensosialisasikan sangsi (hukuman) atas pelanggaran
peraturan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pemah
14. Apakah pembuatan peraturan melibatkan siswa?
a. Sangat Melibatkan c. Kurang Melibatkan
b.Melibatkan d.Tidak Melibatkan
15. Apakah Anda pemah melanggar peraturan di sekolah ini ?
a. Selalu b. Sering_ c. Kadang-kadang d. Tidak Pemah
16. Menurut Anda, apakah hukuman dapat memotivasi siswa untuk giat belajar?
a. Sangat Memotivasi c. Kurang Memotivasi
b. Memotivasi d. Tidak Memotivasi
17. Setelah Anda menjalani hukuman karena melanggar peraturan, apakah Anda taat
terhadap peraturan tersebut ?
a. Sangat Taat b. Taat c. Kurang Taat d. Tidak Taat
18. Alasan Anda jika menjadi taat peraturan, motifnya apa?
a. Takut b. Malu c. Sadar d ..... .
19.Jika Anda menjadi tidak taat peraturan, apa motif Anda?
a. Tidak takut hukuman b. Sudah biasa c. Acuh d .....
20. Bagaimana perasaan Anda setelah menerima hukutl'-att lilltibitt pelanggaran yang
diperbuat?
a. Sangat Malu b. Malu c. Biasa-biasa saja d ..... .
No. : Istimewa Lamp : I (satu) berkas Hal : Riset/Wawancara
Kepada Yth. Drs. Burhanuddin Kepala Sekolah MTsN 15 Marunda Di-Tempat
Assa!amu'alaikum, Wr.Wb
Jakarta, 8 Agustus 2005
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, Shalawat dan Salam
tidak lupa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah n1embawa
umatnya ke jalan yang !urns.
Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak senantiasa dalam Jindungan Allah
SWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan dalam upaya penyelesaian
skripsi, unfuk itu kami sangat mengharapkan bantuan Bapak Kcpala Sckolah MTsN 15
Marunda, berupa data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi yang dimaksud.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kesediaan Bapak untuk menjawab pe1ianyaan riset
atau wawancara yang telah disediakan guna menunjang penelitian yang akan
dilaksanakan. Adapun penelitian skripsi ini mengambil judul : "KEP ALA SEK OLAH
SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MEREALISASIKAN DISIPLIN SISWA MTsN 15
MARUNDA, JAKARTA UT ARA".
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Mahasiswa, Ybs
Maskurob
NIM. 101018121064
PEDOMAN WA WANCARA
Masai ah : Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam Merealisasikan Disiplin Siswa
. MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Interviewee : Kepala Sekolah MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara
Hari(fgl : Senin/ 22 Agustus 2005
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Pertanyaan-pertanyaan
I. Bagaimana sejarah berdirinya MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara?
2. Apa visi dan misi berdirinya MTsN 15 Marunda, Jakarta Utara?
3. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya MTsN 15 Marunda ini ?
4. Apa yang dimaksud dengan Supervisi, menurut Bapak ?
5. Apa. yang dimaksud dengan Disiplin, menurut Bapak?
6. Apa yang Bapak lakukan dalam meningkatkan disiplin siswa?
7. Bagaimana prosedur pembuatan Tata Tertib di sekolah ini ?
8. Bagaimana bentuk hukuman yang diterapkan dalam Tata Tertib sekolah ini ?
9. Bagaimana tahapan-tabapan bagi siswa yang tidak memenuhi kewajiban-
kewajiban Tata Tertib sekolah ini ?
10. Seberapa besar peran Bapak dalam merealisasikan disiplin siswa di sekolah?
Interviewer
N\r'\l.11"' 1s>.Nf.'N\Y _. _,
s . NIM. 101018121064
2. T : Apa visi dan misi berdirinya MTsN 15 Marunda ini ?
J : Visi : Unggul dalam Prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa (!MT AQ)
Misi : a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengna potensi yang
dimiliki.
b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga Madrasah.
c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk dapat mengenali
potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.
d. Menumbuhkan penghayatan ajaran agama dan budaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
e. Menumbuhkan semangat berkorban, beramal, berinfak dan berzakat
sehingga wujud kepedulian sosial terhadap sesamanya.
f Meningkatkan kualitas dan manajemen.
g. Menigkatkan kualitas pelajaran dan bimbingan pendidikan agama
Islam.
3. T : Bagaimana respon masyarakat dengan acianya MTsN 15 Marunda ini ?
J : .Respon masyarakat terhadap sekolah ini sangat baik, dibuktikan dengan
. banyaknya orangtua yang mendaftarkan anaknya untuk sekolah di sini.
4. T : Apa yang dimaksud Supervisi, menurut Bapak?
J : Supervisi adalah mengkomunikasikan program supervisi terhadap tenaga
kependidikan, karyawan, dan siswa, melaksanakan supervisi kepada guru dan
karyawan, dan melakukan supervisei kepada komponen pendidikan. -
5. T Apa yang dimaksud Disiplin, menurut Bapa:k ?
J Disiplin adalah suatu peningkatan kinerja yang mempunyai ketepatan waktu
dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaaannya sesuai dengan
tugasnya masing-masing.
Bisn1 il!ahirrah rnanirra !Jin;
1 'ATA Tll'l>Trn s1~\ilV-'· f·'i:, N_ /·~ II i[.; .11:\.. .I I.JU' \..... Jl k7 'f f·f.,
lo/fTsN l 5 .JAKA H.'i'A
BAB I I..:1~·1·1~r"·rt1"\t-J tJf\.11.Jrvr
Sr:fiap ~;i:;\va ~. \ l'~~t~z I~ .Jak:trlJ 1.\'Jjib 1nc111atuhi scn1u:i !~c!::.~nlu:1n d:1n p~n:lur::n b(il"il~ul
h1i:
PJ\SAL I KFHAnmAN
1. Sis\va harus li:idir di 1n;1drns11h p:1ling J:1n1bar 5 <ii1nt1) llll'niL schr:l111n _ia1n 111;isuk.1pclaj<1ran di1nuiai
l. /l:iri Scni11 ;11npai dcngan .lu111'<1I rnasukjan107.00 s.d 13.4.S \Vin. kccua!i hari J111n'a1 nwsukjem 07.00 s.d 11.45 Wffl
·'· Sis\va yang tcrl.11nhni !iadir: ;l, Si.t;lV;l y.1ne, lcrJ:1111h:11 hadir, han1~ di:infar nk~h nranr 111;1/\y;iJj <.:i<.:\V:\ d:in lv.!;1h
n11:11d;ql~1r ii.in dari f.~llrU pike! dap;1f 1n:1s11J, kvlas h Si.<.:\Va y;ing h .. Tla1nha1 5 .. 10 1ncnit. diizinkan n1a.suk kclas. scfcl;1h 111enclapa!
ii'.in dari guru pike! I. ~)cl:1n1.1 pc/;11:1rnn bcrlanµ:,sun_g, sis,v,1 lid<tk bnlch kclu;ir kc!;is :;. lzin \,~:iu;1r k:.:!;i.': dihL:rik;111 olch guru y~1ng ~:ed:ing, !:h'1H•,.1j:1r_ /-::1rL~n;1 .•;;t!;ih .•:;1ftt d:1ri
h;d~h;d hcrii-:111 ini·. :i. :\dn kr.:-pcrlu;in n1cndcsak dan da111n1l h. ,.\d;i pi.T1noho11;1n /r..-;r!ulis dari or;1ng lua/\vali ::.is\\«r c. /\(la rckcnncnd;isi dari kcpal:1 madrasnh 1111111!.: kce,ial:in :1las n;nna 111;1dra .... rl1 d. .-\d;1 111nsibah kclu;1rg;1 sctclah gu111 pike! n1clakiiJ.:;1n konfr1rn1:1si kt: n1n1;1h
(1. J\1da \\;akin pcrg<in!i;in j;in1 pclajaran~ sis\V<l h.in1s /et;1p hcr:ula di n1:1ng. k~~!;1s d;in n1c11unggu guru pclajar.1n bcrikutny.1 .tnn~uk
7. /lp:1bil~1 hingga 5 (lin1.1) 111cnit dari jad\Val_ gu111 hc/11n1 1n<1.suk kc/~1s. kt:lua kt·!;1s l;1por kcpada gnrn pikcl untuk 111cndapalkan lugas
8. Scl;1111a j;11n hel;ij;ir .sis,v<1 1id;1k dipL~rkcnank;1n kcluar dari lingk11ng<1n 111;1dr;H.;rh () ~zi11 kcl11;11· li11_9,k11nr,;1n n1;idn1s;1h diherik;1n nlch gnrn pike!. karcn:i .~;il:1'1 •.;;1111 d;1ri /J,1l-
h;1J J>,~ril\l.tl.
:l. /\d.1 po.:rn1ohonan lcrtulis dari or,1ng ln<t/\v,1fi fiiS\V<l h. ,:\da reko1ncnda.si dari k·.:.pala n1adra1:iah u11!11k kcgi;11an ;\!;i.s n;i1n;1 n1;1dr;i'.~;1h
G. ,,\d;i n1usihah kt.!h1arg11 SC-fl;l;1h guru pikr.,;! n1elak11k;1n konl inn;i::.r kc run1ah sir:•,v:i ler.~chuf
d. J)ala111 r;n1gkil I\.l3lvf dan ;J!as izin d;1ri gurn _\·,un: "'cd;i11.!: n1cn,<!<1.i;11 di 1'1.'ias )·ting h1:r~:1111gku!;1n
10. :)is\v;r ~;ud;1li ha111:-: n1L'.11ingg.al!-.a11 rn;idrasah si.:la1nbat"l,<11nh<rfn_v;1 -15 111(;11i! o..:'...'.h.d;1hj;i111 pcl;ij;ll'<lll hen1khir, kGcuali .1d;1 kt)r,ialan lain yat,lt1. dia!pr nlcl1 pirnpin;in1n rn:idr:1....;;ih
11. P;1d~ h:iri lihur .1!;111 dilu.ir h;1ri hi..~hijar, :d~nva ~'i!llf!, :11,an !h:rL(.g,i;i!an di 111;id;H;1.,;11l . • 11;111 ki..":gi;1t;1n diluar n1adra.s;1h ~-.1ng n1cngal;1s1L11H.,1;l, 11: 111.idr;is;t/1. h;trus nh'!Hlnpa! il.i11 k:rlcbih d:ih11l11 d:iri l~cpa/a 111adra:.;ah
6. T : Apa yang Bapak lakukan dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah ini ?
J : Dengan mendatangi meja piket pada jam pertama (07.00), pada saat siswa
masuk kelas. Apabila ada siswa yang melanggar peraturan maka langsung
. mendapatkan hukuman sesuai dengan bobot pelanggarannya.
7. T :. Bagaimana prosedur pembuatan tata tertib di sekolah ini ?
J Tata tertib dibuat pada saat rapat kerja guru. Tata tertib yang lama karena
sudah usang maka harus diperbaiki sesuai dengan jenis-jenis pelanggaran dan
hukuman yang telah ditentukan. Untuk pembuatan tata tertib yang baru
(sekarang) disesuaikan dengan prosedur tata tertib MTs sederajat lainnya.
Untuk saat ini, MTsN 15 Marunda menggunakan Draf bobot pelanggaran
. (point) siswa yang akan disesuaikan dengan jenis pelanggarannya.
8. T Apakah bentuk hukuman yang Bapak terapkan?
J : Bentuk hukuman disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan siswa,
apakah termasuk kepada jenis pelang13aran berat atau ringan. Apabila ada
siswa yang mempunyai bobot pelanggaran l 00 point dan dengan kasus yang
berat, maka harus dikeluarkan.
9. T : Bagaimana tahapan-tahapan bagi siswa yang tidak memenuhi kewajiban
kewajiban atau melanggar tata tertib sekolah ?
J Tahapan -tahapan yang dilakukan di sekolah ini adalah :
a. Teguran lisan dan langsung
b. Penugasan-penugasan
c. Perjanjian tertulis bersama dengan orang tua/ wali kelas.
d. Sanksi/hukuman berupa :
1 ). Skorsing
2). Dikeluarkon
e. Tahapan pembinaan siswa bisa terjadi tidak mengikuti urutan tersebut
di atas, dengan melihat jenis pelanggaran yang dilakukan s1swa,
seperti berkelahi/tawuran.
l I
10. T Bagaimana peran kepala sekolah dalam merealisasikan kedisiplinan siswa di
sekolah ini ?
J Dalam masalah ini Kepala Sekolah hanya sebagai Fasilitator atau
mengarahkan saja, karena untuk masalah kesiswaan sudah ada t,>uru-guru
yang menanganinya. Apabila guru piket sudah tidak bisa mengatasi masalah
siswa maka dapat dialih tangankan kepada Wali Kelas, Guru BP, dan
apabila belum juga bisa diatasi masalah tersebut maka dapat didiskusikan
dengan kepala sekolah sehingga dapat diputuskan tindakan apa yang baik
dan tepat untuk diambil sebagai jalan keluamya. Selain itu, Kepala Sekolah
mempunyai tugas untuk menandatangani surat skorsing dan surat
pemyataan pengunduran siswa yang dibuat oleh orang tu2iwali siswa.
',,_,
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH MT.sN 15 MARUNDA, JAKARTA UTARA
T AHUN AJARAN 2005/2006
[ Komite Sekalah
Drs. M. Soleh
WakJl.Bid. Kurikulum Drs. Nurhadi,MM
LAB. -=--
Kepala Sekolah Drs. Burhanudin, MM
WakJl.Bid. Sarana&Humas Dra. Sri Hartati
Ekskul
MIPA Komputcr Budi Purwoko
Firmansyah,S.Pd Ali Masyhrr, S.Pd.l
Guru
Siswa
Keterangan : 1. : garis instruksi 2. ------------------ : garis koordinasi
Kepala TU Samingun,S.Pd
Waka.Bid.Kesiswaan Drs. Fallaqul, M
Keputrian
Hj. Siti Maryam.Am.Pd
\/VAKTU KEGIATAN BELAJAR MADARASH TSANAWIYAH NEGERI 15 MARUNDA DAN KJ ROROTAN
TAHUN PELAJARAN 2001)1200(;
JAM KE SENIS SID SABTU KEGIATAN
06.40-07.00 TADARRUS
1 ·-07.00-07.45 KBM
-2 07.45-80.15 KBM
3 08.15-09.30 KBM
09.40-10.00 SHALA T DHUHA 4
09.15-10.00 KBM
09.10-09.20 KBM -
09.20-09-30 SHALAT DHUHA 5
10.20-11.05 l<BM
-6 11.05-11.50 KBM
7 11.50-12.35 KBM
12.35-13.00 SHALAT
8 13.00-13.45 KBM
I
'menAgama 5 Jakarta -
SENIN
3 4 5 6
28 18 18 22 18 28 28 3 4 4 22 28
i 25 14 14 8 8 22 47 18
I 14 8 8 11
l 39 11 11 37 l 18 25 25 39
' 37 39 39 16
7
.43
22 28
8 14 47
37 39 16
Bud! Purwoko,S.Pd
) 10 31 32 30 52 2 52 10 10 42 40 1 31 40 40 40 42
0 30 23 23 12 12 3 23 24 24 45 20 2 12 20 5 23 30 0 20 12 12 51 51
7 17 32 2•'. 45 45
' 24 17 17 35 35 6 25 35 20 20 24
Zubaidah,S.Pd
a 3 43 2
43 14 47
16 11 22
52 40 42
30 20 5
23
32 45 24
11. Zllwimi, BA
1 2
39 39 18 16 7 7
15 15 19 32 32 11
25 25 37 37 21 21
26 26 31 31
20 20
10 10 45 45 30 30 17 17
51 35 24 24 13 13
1nudln;MM 12. Eiy Rusmiyati, BA idi 13. Afrida, S.Ag iul Mubarok 14. Ora. Warsitoh artati 15. Waryadl, S.Pd Jin 16. Masudi, $Ag yarn,AmPd 17, H. Ohim I, S.Pd Am.Pd 18. A. Munip, S.Ag fah,BA 19. Didi Nurhadi, S.Ag ,S.Pd 20. Sugita, S.Pd into, Am.Pd 21, 8udiP,S.Pd
SELASA
3 4 5 6 7 8
7 7 18 18 2 2 39 39 7 7 7 4 18 18 39 39 3 43
16 16 53 32 19 19 37 37 16 16 15 15 19 19 15 15 16 16
47 32 21 21 8 11 27 27 8 8 21 21 25 25 11 11 27 27 Didi Nurhadl,S.Ag
20 20 38 38 33 33 38 38 37 37 20 20 37 37 33 33 38 38
17 17 45 24 45 45 10 10 30 45 17 17 5 5 17 17 44 44
30 30 44 44 5 5
45 35 35 13 13 35 48 48 51 26 26 24 45 24 24 35 35 51
Ora. Fakhriyah
22. Noupc.:!, S.Ag 23. Ahdi Heriyadi, S.Pd 24. Dra. Sunarti 25. Sumirat, S.Pd 26. Ora. Fakhriyah 27. A. Soleh, S.Pd 28. Emi sakura, S.Pdl 29. H. Mahmudi,SH 30. Kokot S, S.Pd 31. Heri P, S.Pd 32. Firmansyah, S.Pd
JADWAL PELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006
RABU KAMIS
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
7 7 18 18 16 4 4 4 28 7 7 19 22 22 14 14 -14 14 7 7 18 16 18 2 19 28 22 22 4 4 3 3 18 16 14 14 7 7 3 3 22 19 28 16 18 16 19 19
39 39 28 18 22 27 27 22 15 15 16 18 6 28 37 37 19 53 39 39 9 16 43 26 25 25 15 15 18 6 6 6 11 19 11 11 39 39 53 47 9 9 25 25 37 37 28 43
47 47 27 27 19 19 21 21 36 36 21 21 11 11 22 2.2 21 21 47 47 11 11 9 47 21 21 36 38 9 32 11 11 8 8 21 21 47 47 47 11 11 11 32 9 26 36 21 21
M. Naslr,S.Pd Sumlrat,S.Pd MAORASAH TSANAWIYAH NEOERI 18 KJ ROROTAN
37 37 31 31 31 44 41 30 37 42 42 40 40 33 33 33
31 31 30 30 33 33 33 41 40 40 52 52 13 13 26 26 52 52 33 33 41 30 31 31 10 10 12 12 42 40 40 44
45 45 13 13 44 41 37 23 42 23 44 44 38 20 20 42 13 13 44 . 41 23 45 45 38 26 26 23 23 44 44 12 12 10 10 41 23 13 13 44 37 33 33 38 s• 33 51 23 20 32 32 10 10 38 23 23 44 5 13 41 48 48 30 41 13
41 15 35 51 51 46 24 24 20 20 49 37 49 48 48 38 20 I 20 32 35 37 51 45 45 4E 46 13 13 38 46 30 41 48 I 48 24 32 45 45 17 17 41 45 46 38 12 12 51 32
Ora. Sunartl Sugita,S.Pd
33. Ida Karimah,S.Pd 44. lda M, S Pd 34. Ha!in1o·tusadiy:lh 45. Neneng R, S.Pd 35. Ors. Zianal A 46. Nastiti SMU, S.Pd E WAKTU
0
36. Ors. Suhartini 47. Ema R, S.Pd ~ SENIN-SABTU 37. Ali Masykur. S.Pdl 48. Syarifudin 1 07 .00 - 07.45 38. luslana, S.Pd 49. Nir.lng S,S.Pd 2 07.45 - 08.30 39. Mutmainah, S.Pd 50. Zubaidah,S.Pd 3 08.30 . 09.15 40. S. Hariri, S.Ag 51. Humaimatut B,S.Pd 4 09.15-10.00 41. Mukh!isin, S.Ag 52. li!ik Sumarni,S.Pd '" 10.00 -10.20 42. H.Sulaiman,S.Ag 53. Dian Rivia,S.Ag , 10.20- 11.05 43. Sri H, S.Pd 6 11.05-11,50
I 11.~0- !;i:.35 Sha 12,3_. -13.00
8 13.00 - 13.45
JUM'AT
1 2 3 4 5 6 7
37 37 4 4 8 8 2 8 8 37 37 27 27 7 10 10 8 8 7 37 37
6 6 15 15 9 9 9 9 9 27 27 28 22 19 15 15 6 28 6 6 27
36 26 36 36, 19 19 6 28 38 9 22 22 28 53 19 19 53 9 36 36 28
Dra.Warsitch
30 42 " 44 31 12 12 44 44 12 12 30 42 44 31 31 30 30 44 44 33
24 24 23 48 48 52 52 52 52 24 24 24 30 30 48 48 51 23 33 33 23 26 26 5 33 23 23 51
12 12 46 46 49 26 26 25 25 49 51 35 49 49 35 43 43 49 46 35 35
A. Heryadl,S.Pd
' • 'WAKTU a ~ JUM'AT 1 07 .00 - 07.40 2 07AO- Ol}.20 3 08.20- 09.00 4 09.00 - 09.40 ,,, 09.40 -10.00 5 10.00- 10.35 6 10,35-11.10 I 11.10-11.45
Sha
EDISI REVIS! : 26-30 JULI 2005 ---------- ------- - -
1 10 19 27
18 47 15
18 14 9
40 31 13
24 37 32 52
25 12 29
SA BTU
2 3 4 5 6 7
10 19 19 27 27 3 19 10 10 4 4 2 27 4 4 2 2 7
18 6 6 19 47 47 47 18 18 6 6 15 15 9 27 22 22 6
9 9 53 43 9 14
14 36 38 19 19 19 22 14 14 36 36 43
Hallmatussa'dlyah,S.Pd
40 31 13
24 51 32 52
25 12 29
52 52 40 13
32 40 37 42 37 32 26 26
26 26 42 45 51 51 32 32 5 5 52 52
33 33 33 37
49 49 24 24 35 29 29 35 25 ~5
,, 49 Ety Rusmlaty,BA
Jakarta, Juli 2005 Kepala
dto
Ors. Burhanudin,MM NIP .150271464
I~:~ I J
13 33 52
32 48 28 5
29 49 51
WK 8
3 19
2 a 22 14
47 16 15 9 6 a
14 28 43 25 19 21
31 31
33 40 52 12
·32 20
48 23
26 26
5 32
29 35
" 13 ,7 24
PASAL 2 ABSENSJ
"I. }J;:1gi slsn1a :1ang lidak hadlr di 1nadrasah, 1n<1k.1 orang lna,\vali sis\v;i h;irus 111cmhcriU1ht1kan sccnra tcrtulis kcpada gu111 pikct/\vali kcl;is
2. 1\pnhila ketidakl1adirH11 lersebut karena sakit clan lchih dari 3 (tig<1) hari, n11tkn surat i7in dnri or:ing t11n/\vaJi sisvv<1 k~rschu1 h;1n1s Oiscrt;ii snrnl keh~r11ng11n dnktcr, fll-;-111 orang t11a/\v<ili sis1ha n1t:1nht:rilahukan langsung kcpacln \v,1li kclas
:~. 1\p<thil<1 sis\V<I, kt1rcna snlu hat yang direnr,anakan al.;an tidak n1<1suk 1narlrasah. n1.1k:1 orang lua/\v;ili sis,va harus n1cngajukan surat pcnnohonan izin kcpad<1 kcpal.1 1nadrili.;ah
·L l:eh.1diran sis•.va scknrang-kurangnyn 90 C!,0 dari hari cfi;klifhch1jnr S. Jikn di akhir !aht1n rck<1p kehadiran si!nvc1 kurang dari 90 ~n. 1nc1ka sis\va tcrschu1
dipcrlinthtlngknn kennik;1n kclasnya/keikufscrtctnnnyct d:ilnn11.1ji<111 nkhir
PASAT. 3 P 1\1(1\I,\N
1. Sis\Vil \Vctjih 1nengcnnk11n pnk11i11n scragam 1n::idr:if.::1h clcnp,:ln kctcnt11a11 scbagai bcrikut:
n. 8opan dzin nipi scsuai dcngan kctcnlnan yang bcrl<1ku h. Baju/pak;iian tid:ll.; lcrhu<1l dari kain yang lipis da11 lcn1hus p;1nda11g, lid:1k
kclill drin tid,1k 1ncn.1n1p<tkknr1 lckuk l11h11h
c. lZuh hagi !ii!-i\v;1 p..;rernpuan S<llnpai Jll<lla kaki d. Sis";;i h1ld-laki n1c11gent1k<111 cclnna p.1njnng t..'. B:lpi sis\V;J Jaki-Jaki, h;iju dinlilSllkk;n1 kc dalillll c.~:!;111;1
I. i'VIC-lllal\ai h::tOS single! \V<ll'flil pulih g. r.·fcn1:ikai h;1dgc rvrrsi'! 15 clan idcntilas 111adra:-:ah h. s~~ptllll \V:l111<1 hilan1 <.Jan k<IOS kaki \Vi.lrna pU!iJi
i. lkiil pi111!g;1.ng \Vllrnll hit;1111 J l'id.ik lll\;llg\;11ak<111 JK.:rhi<isan yang hLTk:bih;1n. ki:c.11:1ii h;ioya Sl.'.kt..:dar
;1nlingtgi\v"1ng hap,i pcrc111p11<111 2. \Vnrn.1 pakainn scragan1 yang dikcnakan untuk hnri:
a. ~cnin : Putih~Putih~ h:~ju \Va111a pulih clan rok/cclan<l \Varna putih h. Sclnsn : 13iru-Putih, baju \Varna putih dan rok/cc!:ina \Varnn hiru clongker c. Rnhu-f<::1111is : bfJju scragan1 putih hiran1 d. Sahlu: Scragnm pr;unuka, scr:1g<1m pran1ukn lcngkap dc11g:111 afrihu!nyn c. Sis\va laki-laki 111cr11ak:1i peci hita1n
.~. Pnk.1l;1n nlah ra.e,:i ; ;1. I.Jn111k pr.::lajan1n ol:1h r:1ga sis\va \Vajih 1ncn1~1kai pakaian 1;c1agi1111 ,vang lr.:.:lah
ditclapkm1 olch madrnsah h. Schcltun dan scsudnh pclajaran olah rag;:i tlcluk dipcrkcnankan 1ncngcnaka11
scrag111n olah ra_ga scht1111snya mengg;inti dcng,1n pHkaian seraga1n pad;i hnri l~rschu!
Sis\va dilar;ing schiigai bcrikul:
!'ASAL 4 i,ARANGAN
J. 13cnnnhul par\jnng/1nela1npaui batas ketcntuan (tclinga~ al is dan krnh ba_iu). 1ncngccat r~unhut, bercukur gundul, berkuku pnt\iang clan hertatc
2, l'vlcm:ikai kalnng, anting dan gclang (laki-laki) 3. iVh:ng..:nakan pcrhian.111'111nkc up y:111g bcrlchihan/incncoloK -L l\1[0n1h;nv;:1 al<1u n1cngkonsun1si rokok, narkoba da11 n1in111na11 tcrlarang
.5. :rvfclak11k,1n pc1:i11dia11. ;it:nr inc1nh;nva k;1r!u/har;111g/a!;i! p~'nn;1inm1 yang hias;1 <lipakai ·nntuk bi.::i:judifl<1n1l111n
6. 1\iJc111b;nv:1 st.:;1j;11a t:lj;1111. s..:.qjn!~1 api, atau ala11hara11g .v:1ng dapa! 111cnin1bulkan kccclakaan aU1u bahaya
7. lvfcrnba\vil bacaan, t1lat at;n1 h:1rang yang tnCt\jUrus pornogra[i alau kckcra.s:111/sadi.sn1c R. )'vfcngc11d:1rai kcndarat1n hennolor hagi yang hch11n 111en1iliki SflVf 9. l3l:rhicar<i ko!or, 111eng,u1npal, hergunjing, 1ncnghina alrn1 ni..:uyapa anlar scsa1na sis\.VCJ
al.iu \Varga rnadrasah dcngan kala .sapaan atau panggil:111 yang. fidnk scnonoh l 0. l\:fccrnhuang s:in1p;1h fidak p;ida lcn1p<1tnya 11. iJcrn111.s11ha11!n1cnglu1s111, hcrlik;.1i, bcrseteru atau bcrke!ali/ta\.vuran deng.:111 .sip;:ipun l 2 .. ~:Jc111hunyik~1n at:n1 inengaktifl\an I~TP selan1:1 KB?v1 herlangta1ng !3. j\,fc111hcri ;l!:1t1 r11cncri111a contckan pacla sa;it ulangan hari;1n.ulangan ll!lHil11 dan ujian I<!. Tlerpnc;1r<111 <1!<!!! hergaul lanpn 1nongindnhkan nonna ;1g;1r11a. k1::.~trsil;1;1n, ~r:'<.;('pan;1n
d;111 nonn;i ht1kun1 1--;. l\·ft~l.:.1k11k;111 kcei:il;in :11;111 kc1jasan1a dcne;111 pih.1k d;1ri 10:11" y:H1!_'. ad:1 hnhr1nt1;1nt_i,n:·:i
dcng,an 111.;1dr;1s,1h f<1npa seizin kcp.:ila 111cH.lras.1h 16. l'vh::lakuk:in kt~gi.::11:111 incng<tf<1s11:1111nk;1n 1nadras;1h di ltiar n1adrasa!i. t;1nn;1 ·"cizin
kcpala 1narlr;ir::1h 17. 1\1cn1sakt1ncncorct-corcl sarana rnadrasah 18. !'vlcrus:1k lann1n dan !a11an1an di 1nadrastth 1 {). l\·lc11g<1dak;1n acara ulang t-nhunan dcngan n1c1necah lelor. r11cn;1hurk;111 11..T1gu d;in
11;t~11yir;1111kan :iir l>'e]l:1rl;1 :';JflE hcs:1nr.,k11t;1n
l'ASAL 5 l( r~ \\'A.Tl 11 :\~J
Sis\v;1 dhv:1jibk;in f;ch.1gai hcrikni: ! . 1\-fcngur.apk;111 ~alan1 tcrhddap kep~ila niadrc1~,ah, g11n1 dan pcg;nvai s~~rta 1cn1;rn,
<tpahi!;1 h1::rte11111 poida \\:cii:t 1J pngi:'~dang bt?.ri af;n1 rik;1n h;:rpisctl! p;id;i \v;1k!11 ~:i;-1ng. 1~n!\' h;iri
> i\{cn1:1k;ij SCr<lf!fllll SCSll;Ji dctl[')lll kcfen1ll<l11 cJ;iJ:11n 1llCll£~ik11/i kct_i;1f;111-kce,i:rf;111 n1adr;1sal1
~ ivfcngikuri kegiafan Bt.'-lajar i\.Icngajar dcngan sungguh-sung_guh 4. l\,1cnj.-ig;i :~unsana ketcnangan bclaj;ir baik di kc!Js, pc.rp1l;,alk:ian, \ahoralori1J1n,
n111sholla 1n;:1111n1n di lc111pJI hiin di lingkungan 111adr:1sah 5. !'vh~t\i.ag;1 11arn:1 baik cliri scndiri, kc!uarga clan 1nadrasnh 6. i\1 k~111b:l\v:1 kilah ~uci :tl-<)tu··:111 scliap h:iri untuk 1nch1ks;111;1k;111 i;ularrus 7 i\'lene,iknli sh:1l:11 /,h11h11r hc1j;in1;i'ah d;1n !'llalar J11111'ah di 1\'!:1sjid (Ja-ki-l,1~i)
S. fv1engil\11li up<1cctr<1 h0n(k:ra pada hari Senin clan l1<1ri hi..:s;1r nasional di.,:ng,r1n pakaian .r.;0r<1g;1111 yang h::J;d1 dilcnlukan
r). ;\fc-ngiku!i ~c,giatan/pcringalan hnri-hari bcsar kc~1g.i111;1;111, scpcrli tllilUJid /'-I;1hi, fsra' ivti'rai. Nll7.llllll ()ur'an, ldul ;\dha clan lnin-lain
10. rv!cngikuti ~;alnh ~•llu !zcgiat:in ckstr«1kulikulcr (P:iskihra. Pra1nuk:i, P~.'fR/tJt~S. l~ohis, ()iroah, Tviar<J\Vis, 1'-J;isyicl, <2osidah. Pida!o, olah rag;-i dan lain-lain) yang, diad;1kan di 1n<1dn1s;ih
11. 1vfcnjaga k1..·bcrsih;1n ruang kr:J;is I~. i\tfcnj,1~.:i kt;hersih;1n k;1111;1r n1;1ndi/kccil/tnilcl 13. i\'fi:nj;1g;1 kch~;rsilian h;1J;11nan, ki.:.hun d.111 lingkung_;oi n1adrasah l ,k lkut 111c111elihara dan n1cnnvat !t1111an dan 1nna111an 15. lvfenghonnati ses.:1111.1 si::nva h;iik di n1adrnsah n1aup1111 di hi~ir 1n;idr;1~;ah I(). i'\'lcnhonna!i idc .. pikir;111 d:111 pi.:.ndapal. hak cipl;1 nra11.t', J;1i11 dan h;ik 111iiik 1c.n1;111 d;1n
\V;trg:1 111adrasah l 7. 1\·Ii.:.11gg11n;1k;111 bah;1saik;1la yang 80pan d<111 bl:radah ~·a11g n1L~n1hi.:.cl;ikan huhungan
dcng;in nn1ng yang lchih 1!_1,1 dan le1n:1n ,..~--j;nva!
PASAL6 KEUi\NGi\N
J, lurnn Anggota l<.ontitc ivladnisah dibayarkan sel:1111ha1-la111batnya pacla tanggal l 0 (scpuluh) sctiap bulan
2. !vlelunasi keuangan yang te1ah ditentukan oleh tna<lr;isah 3. ;\pnhila s:isvva fid<ik melnnasi keuangan n1<1dr~1sah tcr.<.:chut1 1nak~1 arnng tna/,v;di _<.;i.<.:\va
akan diherikan surat panggilan untuk 1nenyelesaikannye1/n1e.ngklarifikasikanny;l
BAB II l'EI ,AN<iOARAN TAT/\ TE1nm
-rcrhadap sis\v~1/sis"1 i rvrrsN 15 J,1karta, yang n1elanggar kcti;ntuan 1ata tcrtih ini. akan dilakukan lindakt1n pc111binann dcngan heqJedoman pada kcl(.:nlunn ~ebagnu hcriku! :
P ASAL I TATJAI'AN PEl'dlJTPJ;\,\N
Sccarn 11nn1111 proses pc!,1ksnnnan pcrnbinaan sis\v;1 yang inclangg;ir 1:11;1 !errih dil:1k11kan ~>cc;1ra bcrl:ih.'.lp y;ikni;
a) 'J"cgurC111 lisan dan Jangsung b) ·I \:nugasa-pcnugasan l:) !\.:1jan_jia11 llT!i:lis bersa111.1 dcnga11 orang!u;1/\\1:ili J;L·!;1s ii) 's;1nksi!1111\.;r1111:111 ht~r11p;1:
1) Sko1si11,ii . . ~) J)ikcluark;111
c) ·rahap;111 pc111hin;1an sis\v;1 bisa tcijadi lidak 111r.rrgiku1i nnllan k'.rs..;hut di a!;u;, dcngan 111clihat _jcnis pc!Jtl.£1,gar;111 yang dilakukan ~is,v;i. scpcr!i hcrJ.:cJ;1hi:1:nvnran. n1e11gko11fa1rnsi d.1n/Jnc11gcclark:1n narkob:1 clan l:iin-!:1in
l' t\S1\L 2 MEKANISME PEMllINi\1\N
1. ·r~~gur.in !is;1n d;1n lang,sung dil;1kuk;in olch gnru ~·;;i;1g n1cndap.1ti a:au n1,,::ncn111k;i11 pelanggar:111 lt.:rscbut , Bcn!ul~ cfr111 j.;nis pcnugas.in 1ncnj:icli \Vc\vcnang gnn1 1nJt;i pckijaran ;itau gu!u pike!
I. l\;1:ian,iit111 icrlulis bcrsan1a orang lu~1/\vali sis\va dilakuk:1n dihadap.'.111 \Vali kclas. guru 131( d;1n pitnpinan mndrasah dengan kctentuan sehngai lv2rikut: 1) Pc1:ja11ian I, _iika sis\v;i 1ncncapai angka kredit ku111u!atif p~la11gg.iran 25 ~) Pc.1jani;n1 I!, _iika sis\V:l rncnc,1pai ;ingka krcdil k1111Hil;1fifpr.J;tnr,g:11·;1n "10 .1) Pe1:j;1nia11 III.jika si~nva 111L~nc;1p<ii angk<i J..rcdit kun1ulalifpL.:la11gg.<1n111 75 4) Pc1:j11ni:1n l\1• jik;i sis\va n1cncapai angka krcdit kurnul:1lif pclanggaran 100 .
. sckaligus nie-n:vcrahkan sis\va kctnhali kcpada or<1ng tu;ihvali sis\v;:1 S. LJntu]{ pelil1l.l1.f.!.ara11 y;ing dilakukan be111J;:111g kali at.iu d1nilai oleh pin1pinan 111adrasah
cnkup hcr:i! ;1!11u berd:11npak r-;;:ngal ncg;itiC n1ak;1 t;1h:1pa11 pr:n1hin;1anya hisa dil<lkukan lanp<1 n1claiui nrutt1n di <itas
!'ASAL 3 S ,'\NI( STilH JK l Jivl 1\ N
SK ORSINO
Skor~i11g dil;il.:ul,;111 olch ki;pn!J 111aclras;1h, sis\Va dapa! di~d~on; d~1ri ::1;1dr;1:;;1h. ;ip:ihilil n1c111c1n1hi i:.;.:ilah :~1110 krilcri;i berikut: 1. :\tas trnul 111<iyoritas dari guru dalan1 forun1 rapat/bric-fing dari kcpala 111adra~:th,
ndapun la1na skorsing bercl.:1sarkan hasiJ rapat/briciing 2. Karcn<i n1cl<lnggnr pctjani:tn tcrtulis ynng dihu;il hcrs;11n;i dcng;in orang tn.1/\vali sis\va
a) J\-1clanggnr pci:jajian If~ si~nva ten~t:hul diskors 3 (!ig.:1) Iiari dan dihcrikar1 tugas khusus oleh 13T(/pin1pinan 1nadrasah
NO
REKAP Si SW A BERKASIJS V ,\NG BERPRILAKU Ml~N.JADI BAii<
TAllUN AJARAN 2003/2004
KLAS!F!KASI KASUS PEF!.UBAHAN PERILAKU BAIK
l Pakaian tidak rapih -I ----< 4
r·-----[--
L~~: ~-~-----~----------··------· ·-----
0 J,
Datang terlambat
Mcmbolos
3
2
4. I J arang masuk ---·· -~-
___ ,,___ -----·-~:;-;;;----
....... ,_ ----
.1--~ ---·- _J I
Tidak berseragam
Berambut gondrong
7 . Berkelahi
... . -:···-· 1 · ··~.. ··-··· 8. Merokok
9.
T ·-·------ 2 ___ ....J
.• =1----1-. , - _ .....................
~l·--5~--~--··· .......
·6.-·--·-·-···--·
---·-----·-------·---
1·0.-·[-· ~~~j-=_··:~~: .. · M~g-~gu teman I 0
. .Diketahui ~ · ·· ~ K~p':.lla_ Sekoluh. -' -~:-t .'.~
"·· :_/ \'. \ '/ '\
:·-_· .. ~ ;, . . ' .. \\. 1• ', '·i 'I
... ;· ~'. ~ --_. ~--·-/~~~:./}. . • . -?. '/ \<·· ·;, · .... J)r~.'·1;<(1rhanudin
··< .:: ::,'N'1 i>/i son 1464
Koordinator Guru BP MtsNegeri 15 Marunda,
M. Hatta NIP. 150277466
h) Mc·.la11ggar pcrjani;m fll, siswa lerscbul diskors ·; (lujuh) hari da11 dihcrika11 lugas khusw; old1 llKipirnpinan madrasah
3. Mclakubn pelanggaran tala tertib yang dinil:1i a!mt c!ianggap cukup hcrnl .11:111
berclampak luas oleh pimpinan madrasah, lama skorsing dilclubn oleh pimpinan madr:1sah
PASAL 4 SANKSI/IHJKUM:\ t~
DIKEUJ1\RI<1IN
S;lllksi'hu.l;urnan dikch1ark:in dari madrasah c/;1pal dihe111ziin nkl1 kc·pal;1 111;1Clra"ah ;1p:1hil:1 si;-nva n:cl~J! .. 111\;111 ~:al;dt safu h~ll-hal hcriku!:
Sucl;1h dih,11aJ,;rn s:rnksi1hukmna11 hing,ga ~ (liga) Laii ;ilau .'. 1d11;1) Lali herl111·11l-lt1n1I ·1·idak 1n;1~; 1 1k 111adraH;11! sr:!~l!na 1 (sCltu) rninggu d;u1 orang> to;1:'\'.t;i!i f.:i~~\Vi! t!d;Jk 11h.~11giri1n strr:if pe1nlh..:ri!ahu;111
.'•. l1t•.rh11;1/ ;1sti::il:1. h;1ik dil:1knl..::1n di rr1ildr:1!-::1h n\n!!p!!n di ll1;1r 1n;1dr:1s.;1/i
-t. :\·f~if;1kuk;1n lind:ikan kri111inaf h:iik dilakuknn di n1:H.lr;is;1h 111;Hip1n1 di\ lu;1r n1;1dr;J.':,\l) .s :i..-rt.~l:ikuk:in pclang.gar:111 yang oleh d0\v;1n guru dan ni1npin(111 1ri;1dr;1:~;1h di11il:11 naiur
1ncnj;1di ;i!n::;~n untuL dik,;lu:1rl.:an r·. :\Jc!akul\.:111 1i11dal .. pfd;111,1 dan din_va1:1k;in h .... 'n.,;i[;d1 d:1n '.l:hul..tin1 <deli p1'fl•1;1rld;1n
ll;\Jl Ill PFNT iTl ll'
l Ld--!i;J/ y;n1g hc.Jun1 ;llau licJ;:J, di.1l11r clalnn1 1:1L1 !crlih iiii. ;lf.:;111 d!:1f1Jr kcinudian . . j 1, l/l
d•.~.:ig;1;1 <hl.:.clu;1rl-:;nn1.\·;1 lal;1 rcrtih lni, rnaka tc1fa !crtih .v<ing fr..:rd;rl11ili1 dinya1;;k;n1 iid~1k !1,_:rf a/ .. u.
.r:iJ.:nrlf!, ,Tu!i ?nn:~ I·~l:pal;1 i\'fT';.;?< 15
dlr1
I Ir'.;. r~ urban nclin, ~, ·f :\ :f Nii'. I :10 2! I 4M
ANGKA I<REDIT PELANGGARAN SISWA
!~~-,---:-· . ASPEK/URAIAN r----BOBO'l~-----lrARA;.-
H . 1- _J_:__ _ 1. ASPEKKELAKUAN _ 15 -----------~ 11 Tidak hormat kepada guru 10 _ _ __ =3
__ 2_/ __ 13_erbicara tidak sopan kepada teman ·- _.!2______ ·-·-----·---.. =u1vfembawa/m~nghis_-1p ~ok~k. . . 5?------·----_4_~_ Membawa SEJata ta1atn1se1erusnya tanpa !Zill ~· ______ 7,;>__ ___________________ ~
5 I Membawa obat tcr!arang, gambar porno, / 50 / , minuman kcras, kaset/video porno, alat judi
_ _ _. [_c~~e,.i"..ll!S.llYll________________ ·-- ------------···--·--1-------------i - ~ ---/ t~~~i1~~j~~~~;;;~:rka11Jobat terlarnng- ------- t<fo --- ----/------------!
II dan scjenisn,ta -~--· ______ / ________ J 8 _;~~~:;:/menggunakan senjata tajam atau _· ---~---'-----------' 2.__l Mengancam/memalak/memeras siswa lain 25 , ____ j _________ / 10 l Mengancam guru/pcgawai I 50 =l 1
"IT- Bekelahi/t~an/menganiaya siswa lain 75 -------=~-==~~~ 12 '_ Menganiaya guru!pegawai 100 i1-J Mencemarkan nama baik /madrasah lain / 15 -1
._Ej _ _Mcnyalahgunakan uang bayamn / 25 J__ - - I 15 / Mela~ka? penipuan,pemalsuan,pencurian / 50 /
atau se emsn·0 a 16 Berkeliaran, keluar masuk kelas saat guru 5 f /
I tidak hadir/saat pergantian jam pelajaran / / tan pa alasan yang jelas . I /
-ul Bekeliaran, keluar masuk kelas saat 5 -----1
1
------·--
1 ._ berlangsungj>elajaran tan a alasan an 'elas ______ _ · 18 I Melaknkan kerja sama dengan pihak luar 20 / - /
yang ada hubungannya dengan madrasah / I tanpa izin keoala madrasah ,
I 19 I M;msak Sat:ana/pras11r11n11 dan tllman milik I 25 r· I rno I I -1T----r---------j
~ __ J_QQ ______ c __ ·~-------1 ___ 25 -- ---J----
5
I adrasah I 20 Mclal'uakn tindakan asusila I
21 Merusak barang milik !lliru/prgawai -22 Melakuakn pcrganlan bcbas -23 Tidak masuk d~ngan surat keterangan palsu -----24 Makan makanan waktu pelajaran berlangsung
---t
25 Membawa buku/majalah/benda lain yang. s
pelaJ L--·---~-1 .. ·---··------ ··--··-··------ ---------
------------ -----------------.------·-·------·---. -~i'l(I\. 1 ..... 1,_:.~_,\,Jlf\,..\N
:_.:_,r:amhat m"~uk j~t11_J~<0.1;1ja1~~.!!.._~t:i~~;; __ ]______ •• -----i--=~= 2 i Tidak rn .. -.11k t;mpa izin tctapi berncla di I ZS
.->\.:~,;ll:1r Iingkun1J:111 J11:1<Irns:1l1____________ . __ --------·----1-----------···-- ... ,..:------- .. _ .. ____ --!-------- . _ ·-----1
; i /A_~;;:;;~~~~\1•1~1;11 ·1~~11~:"i~~l~;;~~ k;~~~~~1i_tanpa - - -{(j--- ---1-- --- · 11
. 1Ztt1 ·---- --~---------, •, •, l\1eninggalkan pelajaran sebelum waktunya 10 I
t·~ 1 habis <lan ti<lak kembali ke madrasah tanpa j
I izin
1~:;~~~~c=~~:1tj ___ ::a_lat ___ :h~111~ju~~-t--:i _1 _ _ ____ 15 _ =1~~~~~~:1 7
1
.T'idal: n1cng1kt1ti kcgiatan y·a11g diwajibkan di J 10 j j maclrasah ( ekskul, piket, ell!) tanpa alasan
-------+,\'~ luat ___ __________ _ ___ _J I 8 I Tidak mcngikuti KBM dengan baik (misalnya I 10 I I tidur, lidak mcngc1:jakan PR, mcngerjakan PR
l-9 -I ~~~;~~~~:1(~f'~!:1~;;~~,:;~~~ari-besM- -- --- -- i5 I / Nasional atau kegiatan peringatan hari besar L= /
._______ keag_amaan tanpa a\asan vang_ kuat _________ _ ______ jJ_I_I_,_A~~J_!;K KERAPJJ-JAN _______ _ _ _j
~ Tidak memaka.i seragam madrasah sesuai 10 / j
___ dengan ketentuan 1---------1 Tidak memakai badge OSIS dan identitas 5 I I
'--j madrnsah - I_ j 3 I Memakai badge OSIS dan identitas madrasah 5 'I j
,_____ teta_Ri tidak dijahit __ _ 4 t Merna-kai baju tetapi tidak dimasukkan 5 £ _
celana/rapi -~ ----~ / Tidak_ mekaian sepatu hitam ____ 1 O _ _ _____ : _____ _
6 Ti-dak memakai kaos- ka!<l wa..rna putih - 5 I j 7 Tidak memakai kaos dalam/singlet wama 5
putili ~
8 I T!~~ra:1:i~:::~a segam olah raga saat / 5 j j
1 9 Membun sam ah tidak ada tern atn a 10 ___ J_=_==:J l 0 Mengikuti mode tidak pada ternpatnya, · 20 J J
I misalnya memakai anting-anting,gelan~j _L tangan/kaki,rambut gondrong, rambut kiwir,
I rambut diwamai, bertato, bcrcukur gundul
~- tanpa sebab, baju ketat dan tipis ______________ _ __
:'\O
'· 0
-i.
' 6.
RJEI(AJP Kl~§DS YANG TER.JADI TAHUN A D'ARAN 2002/2003
: KLASIFiKASI i I -·-- --------r I KASUS i JUU AGST SEPT OKT ' ~JOY i DES i JAN FEB MAR APR MEI I JUN
i I JUML
I Pakaia~ tidak j 2 l I [ I j I ·-i-- I 1
I rap1h · __ _I_ I I I , 1 --l
j Datang I I 2 I i I I '1 I 1 '
,.--_-)
4 terlambat 1
1 1 .
Membolos I i I I I I I
Jarang masuk
Tidak berseragam Berambut gondrong
I I '
Berkelahi 2 - 1 --l-:··1-1~1---I
3
3
3
2
2
8
-9.1 ~::!;:~:~Ill I '.-1 ; I : ll ___ : -1---: J __ ; ___ f--~~ T 1-~ ! : J I - l'-------'1 rnilikoranQ!ain ~ I I ! l J I !
I Kesul.itan I I -r-- I i -I r ·1 I - J_ I l \). , bela1ar 1 • 1 1 ,
1
- . --· - ---'·------ -----·-1----·--··---L- I --! \i1eroko~ i - l - ; - . - · - i i I j 1 I I I I i I I
-·-- ; ____ , __ L_ __ ~_! -----·---·--.. ·-------'- ---------··- -----·----· ' __ __!_ _: ______ ...--J
"D&2taht.1i .[(epala:Sekolah,
·, .. . . . ,,.,
D.rs.:BUrhanuJin .N IPAS027 ! 464
_..:./
Koo;-;:;;:z,.tor Guru 2-? ;'v1ts Ncgcri 15 Marundn,
M. Hatta NIP. 150277466
Rl~KAP KASUS (PELANGGARAN TATA TERT!B) PADA TAHUN AJARA.N 2002 I 2003
1---r - -... - ---- --T----------·----····-···
l~LASIFIKASI KASUS .JlJMLAB KASLIS i NO I [·--1 _--·1·-- Pakaian tidak rapih 5 -------------~
12 t--- n,,,,,g <odo•nb"' ' 4 I I
J arang masuk
l __ ~J Membolos 1----
1 4.
3 I I
3 I I - --·-- ... --· ----·--•-~--~-------------------·--- --------
Tidak bcrscragam ). 0
i .)
6. __ ,_ ____ -·-_ _, -------·----- ---- --·---
Berambut gondrong 2 -~
I I ' '
7. Berkelahi -, ! I I
·~
8. Mengganggu teman I I ' ___ _J
1~--1------------[\.[engambil milik orang lain j 1-10-:--1------ Kesulitan belajar ··--1·---------l _~:]~~1~=-~ -~---=· Merokok -----~_-_] ________ 1 ___ _
· -.b.fk'~tahui ·; Kepal~Sekolah.
~...-·, ·, \'. \ ,I • \:, 1\
:}/} .. , ..
.. <: Di:s~;13i1i~w1udin · · '!<iris: 1 50271464
Koordinator Guru BP lvits Negeri 15 Marunda,
M. Hatta NIP. 150277466
REKAP SISW A BERKASU§ YANG BERPRILAKU MENJADI BAIK
T AHUN AJARAN 2002/2003
1~-- ----KLASIFIKASI KASUS
-
PERUBAHAN PERILAKU BAIK
l-~- Pakaian tidak rapih 4
2. Datang terlambat 3
3. Membolos 0
" 4. .J arang masuk 0
" ----C-----
5. Tidak berseragam 3
. 6. Berambut gondrong l
7. Berkelahi 1
---·---··-·-·-- -----· 8. Mengganggu teman 1
I
I
I --
I I
1 __ 9. Mengambil milik orang lain 1 I '
--- . -··· -·--··· - --------10.
. ------11.
·- -... -------
-· •· ::Piket~hui • • > • ' ~~ ( :- ....- ••
· ··; -- Kep<!la:S.ekolah, ,· ;:.·;v\\
.. · -· .. - \' 1\ !---~-~,·;_.:.;.·:>•\. \i_.\ ~It
.; ·~.::~,~~·.:·:::~~~~/ ·· <:' :~-pi!s,:·:.\3urhimudin
'··""N'Ii( 150271464
Kesulitan belajar
Merokok
l
1
Koordinator Guru BP Mts Negeri 15 M::mmda,
M. Hatta NIP. 150277466
I
r-;o
].
2.
3.
4.
KLASIFIKASI KASUS I JULI
Pakaian tidak I rapih
Datang terlambat
Membolos
J a rang rnasuk
AGST 2
FJEI~-A.!P KASUS YANG TERJADI T AHUJV AJ ARAN 2003/2004
!
SEPT I OKT NOV DES JAN FEB
2
I
MAR APR MEI JUN JUML 6
,3
3
3
I ' no.> I - I I j I -J I I berseragam - 1 I _ , _ I 1-1 -1] - -1 I - 2 I :. .
6. Berambut j 1 I I I - [ gondrong I I
2
Berkelahi I I I [ ! ' '
i. 2
s. Merokok 1 I --_- , ---;- - ~ ' - I -r · 1- I 1 i 2
9. Mcngambil I ____ ! ___ ······-:·--r- ----- ' --~---1-- :---[---=-- I I I I I 2 I milik oran_g lain ! \ 1 1 1
10. Kesulitan ! I ; 1 I I 1 1
, belajar I · , 11. Menggangu , I . i I I 1
1
J ten1an 1 J : I i I 1 L ___ --------------- ---·- '---------·--·----· ·-- ·- ---·----1- ------~--~~-----'-----'-----'----L.·----' ---
· ·. bik~tahui Kepala Sekolah,
Drs. Bur!Jant!diii NIP. 150271464
Koordinator Guru BP . Mts Negeri 15 Marunda,
tv1. Hatta NIP. 150277466
. REKAP KASUS (PELANGGARAN TATA TERTlB) PADA TAHUN AJARAN 2003 /2004
-----·
NO KLASIFIKASJ KASUS JUMLAH KASUS
c___l_. -·t Pakaian tidak rapih 6
2. Datang terlambat 3
3. Membolos 3
4. Jarang masuk " ~
f--'i~------·
h·-1 6. [
1-1-. ~~- ---··· js.
Tidak berseragarn
Berarnbut gondrong
Berkelahi
··---· Merokok
---··---·--------- -----2
2
- ---- ----------------·------2
2
! i '!. I i\1cngambil milik orm1g lain
~---·----- !. ___________ , ___ --------
f .. : :1-=~-- M::::::,'::M
')
0
:·. c · Djketahui ' ' · :K~p;al,a Sekolah,
-Koordinator Guru BP M ls N egeri 15 Marunda .
---- • ·. 1 •
•, ~\~;·:·~'. ::' ,· /· ) ·.<'··. ·- · I5rs,.Burhanudin ·, NIP. 150271464
M. Hatta NIP. 150277466
REY.AP KASUS YANG 'fJERJA1Il[ TAHUN AJARAN 2004/2@~5
00 ICLASIFIKASI KASUS
l. Pakaian tidak rapih
~ 'v!engganggu -· teman
' Kesulitan Belajar
4. Keluar main sebelum jam
istirahat
Diketahui KcpaJ'\Sc>.oJah,
. '-7 \~ :-:~'\ '\
~s.::; -~ .!
Dr>1'.82uihanudin ,'J(
~'lf/"0271464
JULI -
-I I -
-
AGST SEPT - 8
- -
- -
- -
OKT,NOV DES JUML -
2
-
-
!
7 15
- - 2
- 2 2
- 3 3
:<onrdinator c:uru nr ivits Negeri l 5 rvtarunda,
M. Hatta NIP. 1502774-66
Ut.t'AK r.tMEN AGAMA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 15 MARONI:
JI. Marunda Baru IV No. 5 Marunda Telp. 44852232 JAKARTA UTARA
SURAT KETERANGAN Nomor : Mts.09.0S.15/PP.00.5/346/2005
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala MTsN. 15 Marunda Jakarta Utara
menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Na ma
NIM
Jurusan
Program Study
Perguruan Tinggi
: Maskuroh
: 101018121064
: KI - Supervisi Pendidikan
: S.1
: UIN Syarif Hldayatullah Jakarta
Dengan ini menyatakan bahwa nama tersebut dlatas telah rr.elaksanakan
Penelitian di MTs. Negeri 15 Marunda Jakarta Utara dari 1 s/d 31 Agustus
2005 dengan Judul Skripsi : "Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam
Merealisasikan Disiplin -Siswa MTs. Negeri 15 Marunda Jakarta
Utara".
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 22 Agustus 2005
Kepala