HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi...

53
HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PENDERITA ASMA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Rina Setyowati G0006145 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010

Transcript of HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi...

Page 1: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA

PADA PENDERITA ASMA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Rina Setyowati

G0006145

Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Page 2: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma pada Penderita Asma Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Rina Setyowati, NIM / Semester : G0006145/VIII, Tahun : 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Kamis, Tanggal 25 Maret 2010

Pembimbing Utama Nama : Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P (K) NIP : 1950110419751110 (………………………….) Pembimbing Pendamping Nama : Pudjo Pramono, dr., Sp.F NIP : 194409191976111001 (………………………….)

Penguji Utama Nama : Ana Rima S, dr., Sp.P NIP : 196205021989012001 (………………………….) Anggota Penguji Nama : Budiyanto, dr., Sp.F NIP : 194820071981011001 (………………………….)

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi

Sri Wahjono, dr., MKes., DAFK NIP : 19450824 197310 1 001

Dekan Fak. Kedokteran UNS

Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS. NIP : 19481107 197310 1 003

Page 3: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Maret 2010

Rina Setyowati

NIM. G 0006145

Page 4: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

ABSTRAK Rina Setyowati, G0006145, 2010. HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PENDERITA ASMA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Tujuan Penelitian : Asma merupakan gangguan inflamasi kronik saluran pernapasan yang melibatkan berbagai macam sel inflamasi. Sehingga menyebabkan beberapa gejala serangan asma, seperti mengi dan sesak napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini semuanya pasien asma perempuan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling random denagn jumlah sampel adalah 56 orang yang terdiri 28 pasien asma yang sedang menstruasi dan 28 pasien asma yang tidak sedang menstruasi pada saat penelitian. Masing-masing sampel dilakukan pengukuran terhadap frekuensi serangan asmanya dengan Asthma Control Questioner (ACQ). Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square dan Rasio Odds yang diolah menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. Data yang telah diperoleh, di masukkan ke tabel dan dianalisis dengan uji Chi- Square dengan batas kemaknaan = 0,05. Hasil Penelitian : Dari perhitungan data statistik didapatkan nilai p = 0,015 (p < 0,05), dan diperoleh X2 hitung = 8,743, sedangkan X2 tabel = 3, 841. Karena X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima, yang berarti ada hubungan antara menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan Rasio Odds 5,4. Simpulan Penelitian : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Kata kunci : Menstruasi, ACQ , Frekuensi serangan asma

Page 5: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

ABSTRACT

Rina Setyowati, G0006145, 2010. THE RELATION BETWEEN MENSTRUATION AND FREQUENCY OF ASTHMA EXACERBATION ON ASTHMA VICTIMS IN REGIONAL COMMON HOSPITAL OF Dr. MOEWARDI SURAKARTA Objective : Asthma is a chronic inflamation respiratory disorders dealing various inflamation cell. It causes some symptoms of asthma exacerbation, such as wheezing and hard breath. This research aims to know if there is or no relationship between menstruation and frequency of asthma exacerbation on asthma victims in (RSUD) Regional Common Hospital of Dr.Moewardi Surakarta. Methods : This research uses observational analytic with cross sectional approach. The subject of the research are female asthma patients. The sample taking is performed with sampling random purposive technique with the sums of the sample is 56 persons which consist of 28 asthma patients who are having menstruation and 28 asthma patients who are not having menstruation when the research was held. The instrumentation of the research uses acceptance form, data from patient status, questioner and some instructions. Each sample was measured their frequency of asthma exacerbation by using Asthma Control Questioner (ACQ). The data analysis technique uses Chi Square test, and Odds Ratio on its counting uses Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. Data which is gained, is presented in the form of table and analyzed with using Chi square test on significance level = 0,05. Results : Based on statistical count, p = 0,015 (p < 0,05), counting Chi Square = 8,743, while Chi Square table = 3,841. Since counting Chi Square > Chi Square table, it is stated that H0 is rejected and H1 is accepted, which means there is a relation between the menstruation and frequency of asthma exacerbation on asthma victims in Regional Common Hospital of Dr. Moewardi Surakarta, with Odds ratio 5,4. Conclusion: Based on this research, it can be concluded that there is a relation between the usage of inhaled corticosteroids with asthma control achievement Key words : Menstruation – ACQ – Frequency of asthma exacerbation

PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT. atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul ” Hubungan

Page 6: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma pada Penderita Asma Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, Penulis tidak lepas dari berbagai hambatan. Untuk itu pada Penulis ingin megucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. A.A.Subijanto, dr., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS, yang telah mengijinkan pelaksanaan penelitian ini dalam rangka penyusunan skripsi.

2. Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P (K), selaku Pembimbing Utama yang telah berkenan memberikan bimbingan, saran dan motivasi bagi penulis.

3. Pudjo Pramono, dr., Sp.F, selaku Pembimbing Pendamping yang telah membimbing penulis demi sempurnanya penulisan skripsi ini.

4. Ana Rima S, dr., Sp.P, selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji sekaligus memberikan saran, nasehat, koreksi dan kritik bagi penulis.

5. Budiyanto, dr., Sp.F, selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan saran, nasehat dan melengkapi kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

6. Sri Wahjono, dr., M.Kes selaku Ketua Tim Skripsi 7. Bu Enny, pak Nardi selaku sekretariat skripsi dan Mbak Yamti, mas Arif, mas

Waluyo, mbak Dita selaku sekretariat SMF paru. 8. Bapak, Ibu, mas Iwan, mas Mego, mbah Kakung, mbah Putri dan mbah Kidul

yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan yang terbaik kepada Penulis.

9. Teman-teman skripsi paru gelombang 30, PBL D1, Panum B2, LKMI, angkatan 2006 semua dan teman-teman kos saqinah, terima kasih atas doa, dukungan dan bantuannya selama ini.

10. Niaa, my best friend yang namanya pengen ditulis disini, thanks so much n buat seseorang yang sekarang sangat jauh dari aku, makasih banyak, karena telah menjadi penyemangatku untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat Penulis harapkan. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Maret 2010

Rina Setyowati

Page 7: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

DAFTAR ISI

PRAKATA..................................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Perumusan Masalah.................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 4

A. Tinjauan Pustaka........................................................................ 4

1. Menstruasi................................................................................. 4

2. Asma………............................................................................. 8

3. Hubungan Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma....... 15

B. Kerangka Pemikiran................................................................. 17

C. Hipotesis................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 19

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 19

B. Rancangan Penelitian................................................................ 22

C. Instrumentasi Penelitian............................................................ 23

D. Identifikasi Variabel.................................................................. 23

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................. 23

F. Cara Kerja................................................................................. 27

G. Teknik Analisis Data.................................................................. 28

H. Identifikasi Variabel.................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 30

Page 8: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

BAB V PEMBAHASAN............................................................................. 37

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 43

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Pernikahan

Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5. Distribusi Sampel berdasarkan derajat Berat Asma

Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Frekuensi Serangan Asma

Tabel 7. Penyajian Tabulasi Silang Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma

Tabel 8. Perhitungan Data Statistik Uji Chi Square

Page 10: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Penjelasan

Lampiran 2. Surat Persetujuan

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Kuesioner Asthma Control Questioner (ACQ)

Lampiran 5. Distribusi pasien asma kelompok sedang menstruasi, menurut

umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, derajat

berat asma, skor ACQ, dan kriteria frekuensi serangan asma

Lampiran 6. Distribusi pasien asma kelompok tidak sedang menstruasi,

menurut umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan,

derajat berat asma, skor ACQ, dan kriteria frekuensi serangan

asma

Lampiran 7. Perhitungan Data Statistik uji Chi Square

Lampiran 8. Perhitungan Data Statistik Odds Ratio

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian di RS. Dr. Moewardi Surakarta

Lampiran 10. Surat Pengantar Penelitian di RS. Dr. Moewardi Surakarta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 11: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Penyakit non infeksi dan degeneratif seperti asma sering dijumpai di

masyarakat baik di unit rawat jalan maupun gawat darurat. Survai Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1986, 1992, 1995

menunjukkan asma masih menduduki peringkat ke- 3 penyebab kematian di

Indonesia dan 10 penyebab utama kematian di Indonesia. (Mangunnegoro, 2001).

Asma merupakan suatu penyakit saluran napas kronik yang masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma

dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas namun dapat menjadi berat serta

mengganggu aktivitas harian. (Agustina, 2005). Penderita asma sering

menggambarkan dada terasa seperti diikat. (Jonathan, 2005). Faktor lingkungan dan

berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas

pada penderita asma. Resiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor

penjamu dan faktor lingkungan. Faktor penjamu berupa predisposisi genetik yang

mempengaruhi berkembangnya asma yaitu genetik asma, alergi, jenis kelamin dan

ras. (PDPI, 2004).

Indonesia termasuk negara dengan prevalensi asma rendah, yaitu < 5%.

Mangunnegoro menyatakan bahwa walaupun Indonesia dinyatakan sebagai low

prevalence country untuk asma, kenyataan sulit dibantahkan bahwa asma terdapat

dimana-mana. (Surjanto, 2008). Di Indonesia, prevalensi asma sekitar 5%. (Jonathan,

2005). Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis kelamin,

umur, status atopi, faktor keturunan, serta faktor lingkungan. Pada masa kanak- kanak

ditemukan prevalensi anak laki- laki berbanding anak perempuan 1,5 : 1. (Sundaru,

Page 12: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

2004). Sebaliknya, pada usia dewasa angka kejadian asma pada perempuan lebih

tinggi dibandingkan laki-laki (Wahyudi, 2008).

Perbedaan jenis kelamin pada kekerapan asma bervariasi tergantung usia dan

perbedaan karakter biologi. Perempuan termasuk 75% manusia dewasa yang masuk

Rumah Sakit karena asma. Pada usia 20 tahun kekerapan asma perempuan lebih

tinggi. Kunjungan ke Rumah Sakit 3 kali lebih sering pada perempuan dibanding

laki- laki. Hal ini dipengaruhi perubahan hormonal yang berhubungan dengan proses

reproduksi termasuk siklus menstruasi. Perempuan lebih lama dirawat di rumah sakit

karena asma dibanding laki- laki dan diperkirakan menjadi penyebab gangguan

saluran napas pada usia reproduksi. (Amu, 2008).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian untuk mengetahui adanya hubungan antara menstruasi dengan frekuensi

serangan asma pada penderita asma.

B. Perumusan Masalah:

Apakah ada hubungan antara menstruasi dengan frekuensi serangan asma

pada penderita asma ?

C. Tujuan Penelitian:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara menstruasi dengan

frekuensi serangan asma pada penderita asma.

Page 13: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

D. Manfaat Penelitian:

1. Manfaat Teoritik

Menambah pemahaman tentang asma terutama dalam hubungannya dengan

menstruasi pada penderita asma. Selain itu juga sebagai masukan bagi peneliti lain

yang berminat khususnya dalam bidang yang sama dan sebagai masukan bagi ilmu

pengetahuan dalam bidang yang bersangkutan.

2. Manfaat Aplikatif

Apabila hasil penelitian ternyata ada hubungan antara menstruasi dengan

frekuensi serangan asma, maka dapat diupayakan suatu langkah- langkah

pendekatan terhadap wanita untuk mengurangi dampak negatif yang diakibatkan

menstruasi terhadap serangan asma.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Menstruasi

a. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus

disertai pelepasan (deskuamasi) dari endometrium. Biasanya berlangsung

Page 14: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

selama 3- 5 hari. Panjang siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai

siklus menstruasi klasik selama 28 hari. (Prawirohardjo, 1994).

Menstruasi merupakan suatu siklus discarge fisiologik darah dan

jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, di bawah

kendali hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar empat

minggu, tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif (pubertas sampai

menopause) pada wanita. (Dorland, 2005).

b. Mekanisme

Perubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium

dan perubahan endometrium. Pusat pengendalian hormon dari sistem

reproduksi adalah hipothalamus. Dua hormon hipothalamus gonadotropic-

releasing hormone (GnRH), yaitu follicle-stimulating hormone-releasing

hormone (FSHRH) dan lutenizing hormone-releasing hormone (LHRH).

Kedua hormon ini akan merangsang hipofisis anterior untuk menyekresi

follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua

hormon ini akan menyebabkan produksi estrogen dan progesteron dari

ovarium. (Price, 2005). Fluktuasi kadar estrogen dan progesteron yang terjadi

selama siklus ovarium menyebabkan perubahan- perubahan yang mencolok

pada uterus. Hal ini mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi. (Sherwood,

2001).

1) Siklus Ovarium

a) Fase Folikuler

Page 15: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau

terlepasnya endometrium. FSH merangsang pertumbuhan beberapa

folikel primordial dalam ovarium. Satu folikel berkembang menjadi

folikel deGraaf. Folikel terdiri dari sebuah ovum dengan dua lapisan

sel yang mengelilinginya. Lapisan dalam, yaitu sel granulosa

menyintesis progesteron selama paruh pertama siklus menstruasi, dan

bekerja sebagai prekusor pada sintesis estrogen oleh lapisan sel teka

interna yang mengelilinginya. Kadar estrogen yang meningkat

menyebabkan pelepasan LHRH dari hipothalamus. (Price, 2005).

b) Fase Luteal

Kadar estrogen yang tinggi akan menghambat produksi FSH.

Kemudian kadar estrogen mulai menurun. Setelah oosit terlepas dari

folikel deGraf, lapisan granulosa menjadi banyak mengandung

pembuluh darah dan berubah menjadi korpus luteum yang berwarna

kuning pada ovarium. Korpus luteum terus menyekresi sejumlah kecil

estrogen dan progesteron yang makin lama makin meningkat. (Price,

2005).

2) Siklus Endometrium

a) Fase Proliferasi

Fase proliferasi terjadi sebelum ovulasi dan berlangsung

selama 11 hari. (Guyton, 1997). Pada fase ini kadar estrogen pada

Page 16: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

folikel yang sedang berkembang meningkat sehingga merangsang

stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar-

kelenjar menjadi hipertrofi dan pembuluh darah menjadi banyak

sekali. Fase ini berakhir pada saat terjadinya ovulasi. (Price, 2005).

b) Fase Sekresi

Fase proliferasi terjadi setelah ovulasi. Pada fase ini kadar

progesteron meningkat dan estrogen terus diproduksi oleh korpus

luteum yang mengakibatkan endometrium menebal dan menjadi

seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok- kelok,

epitel kelenjar menjadi berlipat- lipat. Sehingga memberi gambaran

seperti “gergaji”. Inti sel bergerak ke bawah, dan permukaan eoitel

tampak kusut. Stroma menjadi edematosa. Terjadi pula infiltrasi

leukosit yang banyak, dan pembuluh darah menjadi berbentuk spiral

dan melebar. Lamanya fase sekresi sama pada setiap perempuan yaitu

14 hari. (Price, 2005).

c) Fase Menstruasi

Pada fase menstruasi kadar estrogen dan progesteron berkurang

secara tiba- tiba, terutama progesteron. Efek adalah penurunan

terhadap rangsangan sel- sel endometrium yang diikuti dengan cepat

oleh involusi endometrium sendiri menjadi kira- kira 65 persen dari

ketebalan semula. Kemudian selama 24 jam sebelum terjadinya

menstruasi, pembuluh darah yang berkelok- kelok, yang mengarah ke

lapisan mukasa endometrium, akan menjadi vasospastik yang mungkin

Page 17: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

disebabkan oleh efek involusi, seperti pelepasan bahan

vasokonstriktor, salah satu tipe vasokonstriktor dari prostaglandin

yang terdapat dalam jumlah sangat banyak pada fase ini. (Guyton,

1997)

Vasospasme dan hilangnya rangsangan rangsangan hormonal

menyebabkan di mulainya proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari

pembuluh darah. Sebagai akibatnya, darah akan merembes ke lapisan vaskuler

dari endometrium. Perlahan- lahan, lapisan nekrotik bagian luar dari

endometrium terlepas dari uterus pada daerah perdarahan tersebut. Efek

kontraksi dari prostaglandin merangsang kontraksi uterus yang menyebabkan

dikeluarkannya isi uterus sehingga terjadilah menstruasi. (Guyton, 1997).

2. Asma

a. Definisi

Asma adalah suatu inflamasi kronis gangguan saluran napas.

Gambaran histopatologi termasuk denudasi epitel saluran napas, pengendapan

kolagen membran di membran basal, edema saluran napas, aktivasi sel mast,

dan infiltrasi dengan neutrofil, eosinofil, dan limfosit T. Hipertrofi otot polos

bronkus dan hipertrofi kelenjar mukus dengan penyumbatan saluran

pernapasan kecil dapat terjadi oleh mukus yang tebal. Inflamasi saluran napas

ini menyebabkan reaksi hiperresponsif pada saluran pernapasan, keterbatasan

aliran udara, gejala- gejala respirasi (termasuk episode berulang dari

”wheezing”, sesak napas, dada sesak dan batuk, khususnya selama malam hari

dan dini hari), dan penyakit yang kronis. (Lawrence, 2002).

Page 18: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Saat gejala asma muncul lebih buruk dari biasanya di sebut dengan

serangan asma. Selama serangan asma akan diikuti obstruksi jalan napas

melalui penebalan otot dan produksi mukus yang lebih banyak dari biasanya

sehingga akan membuat seseorang menjadi sulit bernapas. (Mc fadden, 1998).

b. Faktor Resiko

1) Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya asma adalah atopi (produksi Ig E

yang berlebihan dalam kontak dengan alergen lingkungan), jenis kelamin

dan ras. (Surjanto, 2001). Dalam semua kelompok umur, terjadinya asma

disertai dengan peningkatan level Ig E (Bierman et all, 1996).

2) Faktor Penyebab

Alergen dalam ruangan / indoor allergen (tungau, debu rumah),

alergen luar rumah/ outdoor allergen (tepung sari, biji- bijian, rumput-

rumputan, serta jamur), obat (aspirin, NSAID) dan zat adiktif makanan

(salisilat, monosodium glutamat) merupakan faktor penyebab asma.

(Surjanto, 2001). Terpapar alergen dalam waktu yang lama dapat menjadi

faktor pencetus serangan asma. (Bierman et all, 1996).

3) Faktor Kontribusi

Faktor kontribusi merupakan faktor yang meningkatkan resiko

terjadinya asma baik karena pajanan (faktor penyebab) maupun karena

adanya kecenderungan (faktor predisposisi). Misalnya : infeksi virus,

polusi udara, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), merokok dan diet.

(Surjanto, 2001).

Page 19: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi
Page 20: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

4) Faktor resiko penyebab eksaserbasi (pencentus)

Alergen, polusi udara, infeksi saluran napas, exercise dan

hiperventilasi, perubahan cuaca, sulfurdioksida, makanan adiktif, obat-

obatan, ekspresi emosional yang ekstrim, rhinitis, sinusitis,

gastroesophageal reflux, menstruasi, premenstruasi dan kehamilan

merupakan faktor pencetus terjadinya asma. (Surjanto, 2001).

c. Patogenesis

Karakteristik asma adalah adanya inflamasi saluran napas,

hiperreaktivitas saluran napas terhadap berbagai rangsangan dan obstruksi

saluran napas yang reversibel baik secara spontan maupun dengan

pengobatan. (Busse, 2001). Inflamasi saluran napas ini bersifat kronik dan

ikut melibatkan berbagai sel inflamasi terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit

T, makrofag, neutrofil dan sel epitel. (PDPI, 2004).

Inflamasi yang terus menerus akan mengakibatkan terjadinya

perubahan struktur jalan napas seperti hipertrofi otot polos, pembentukan

pembuluh darah baru, peningkatan sel- sel goblet epithelial, fibrosis

subepithelial dan penebalan membran basalis. (Boushey, 2000). Eosinofil

akan mempengaruhi hiperreaktvitas bronkus. Eosinofil ini akan melepaskan

berbagai mediator seperti histamin, prostaglandin, dan leukotrien yang dapat

menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, meningkatkan permeabelitas

kapiler, dan hipersekresi kelenjar mukus. (Surjanto, 2005)

d. Gambaran Klinis

Page 21: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Gambaran klinis asma klasik adalah serangan episodik batuk, mengi,

dan sesak napas. Pada awal serangan sering gejala tidak jelas seperti rasa berat

di dada, dan pada asma alergik mungkin disertai pilek atau bersin. Meskipun

pada mulanya batuk tanpa di sertai sekret, tetapi pada perkembangan

selanjutnya pasien akan mengeluarkan sekret baik yang mukoid, putih kadan-

kadang purulen. Ada sebagian kecil pasien asma yang gejalanya hanya batuk

tanpa di sertai mengi, dikenal dengan istilah cough variant asthma. (Sundaru,

2006)

e. Klasifikasi

1) Klasifikasi berdasar etiologi :

a) Asma Ekstrinsik (tipe atopi)

Penyakit asma yang berhubungan dengan atopi, predisposisi

genetik yang berhubungan langsung dengan Ig E, sel mast, dan respon

eosinofil terhadap alergen yang umum. (Sundaru, 2006)

b) Asma Intrinsik (tipe non atopi)

Asma yang tidak disebabkan oleh faktor lingkungan (Wiyono,

2002). Asam intrinsik lebih jarang disebabkan oleh alergi, bisa lebih

progresif dan respons terhadap terapi tidak begitu baik. (Davey, 2003)

2) Klasifikasi berdasar berat penyakit

a) Intermitten

(1) Gejala klinis < 1 kali/ minggu

(2) Gejala malam < 1 kali/ minggu

(3) Tanpa gejala di luar serangan

Page 22: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

(4) Eksaserbasi berlangsung singkat

(5) Volume Ekspirasi Paksa detik pertama (VEP1) > 80% nilai

prediksi atau Arus Puncak Ekspirasi (APE) > 80% nilai terbaik

(6) Variabilitas APE < 20%

b) Persisten Ringan

(1) Gejala klinis > 1 kali/ minggu tetapi < 1 kali/ hari

(2) Gejala malam > 2 kali/ bulan

(3) Eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas dan tidur

(4) VEP1 > 80% nilai prediksi atau APE > 80% nilai terbaik

(5) Variabilitas APE 20% - 30%

c) Persisten Sedang

(1) Gejala klinis terjadi setiap hari

(2) Gejala malam > 1 kali/ minggu

(3) Eksaserbasi mengganggu aktivitas dan tidur

(4) Membutuhkan bronkodilator setiap hari

(5) VEP1 60% - 80% nilai prediksi atau APE 60% - 80% nilai terbaik

(6) Variabilitas APE > 30%

d) Persisten Berat

(1) Gejala klinis terjadi terus menerus

(2) Gejala malam sering

(3) Sering kambuh

(4) Aktivitas fisik terbatas

(5) VEP1 < 60% nilai prediksi atau APE < 60% nilai terbaik

Page 23: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

(6) Variabilitas APE > 30% (GINA, 2006; PDPI, 2004)

f. Diagnosis

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menegakkan

diagnosis asma, yaitu:

1) Mengi (wheezing)

Pada asma ringan, mengi dapat terdengar pada waktu ekspirasi

paksa. Bila penyakit makin berat, mengi terdengar pada waktu inspirasi

dan ekspirasi biasa.

2) Memiliki riwayat :

a) mengi berulang

b) sesak nafas berulang

c) rasa berat di dada berulang

d) batuk yang memburuk pada malam dan atau dini hari

Page 24: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

3) Penyempitan saluran nafas yang reversible dan variasi diurnal.

Variasi diurnal diukur dengan peak flow meter. Arus Puncak

Ekspirasi (APE) yang diukur pagi hari (sebelum inhalasi agonis β2) dan

malam hari (setelah inhalasi agonis β2) menunjukkan perbedaan 20% atau

lebih.

4) Gejala timbul/ memburuk pada berbagai faktor pencetus.

5) Gejala terjadi/ memburuk pada malam hari yang menyebabkan penderita

terbangun. (Surjanto, 2001)

g. Komplikasi

1) Pneumothorax

2) Pneumomediastinum dan emfisema subkutis

3) Atelektasis

4) Aspergilosis bronkopulmoner alergik

5) Gagal napas

6) Bronkitis

7) Fraktur iga (Mansjoer, 2000)

Page 25: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

3. Hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma

a. Progesteron

Progesteron merupakan suatu hormon yang dapat menyebabkan

relaksasi otot. Kadar progesteron mencapai puncak 7 hari sebelum awal

menstruasi dan penurunan menuju kadar tak terdeteksi pada hari pertama.

Penurunan kadar dalam plasma ini menyebabkan bronkokonstriksi karena

kemunduran efek relaksan pada otot bronkus. Progesteron mempengaruhi

densiti reseptor alfa2 adrenergik dengan baik. Reseptor ini bila aktif akan

menyebabkan relaksasi bronkus dan otot vaskuler. Reseptor ditemukan di

saluran nasofaring dan paru, bereaksi pada sirkulasi hormon stimulan seperti

epinefrin untuk dilatasi dan relaksasi saluran napas. (Amu, 2008).

b. Estrogen

Estrogen dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi asetilkolin,

sekresi mukus dan produksi prostaglandin. Asetilkolin merupakan zat kimia

yang dihasilkan oleh sistem saraf parasimpatik untuk mengontrol pelebaran

bronkus. Estrogen menyebabkan penyempitan saluran napas, sementara

sekresi mukus dapat meningkatkan resistensi saluran napas. Prostaglandin

biasanya bertindak sebagai messenger kimia ke sel tetangga yang

diimplikasikan sebagai agen proses inflamasi dalam etiologi asma. Ketiga hal

tersebut secara teori memberi efek pada bronkus dengan cara memberi efek

bronkokonstriksi diikuti dengan eksaserbasi. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Rubio dkk menemukan bahwa kadar estrogen plasma, progesteron atau

Page 26: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

kortisol lebih dari normal (80 %) dapat menyebabkan hiperreaktivitas saluran

napas. (Amu, 2008).

c. Respon Imun

Sistem imun mengalami fluktuasi selama siklus menstruasi normal dan

mendukung respons negatif pada populasi perempuan penderita asma. Respon

negatif ini menyebabkan penurunan aktivitas sel natural killer (NK cell),

aktivitas fagositosis dan respons antigen imun spesifik. Perubahan ini dapat

menurunkan aktivitas untuk menolak infeksi dan penyakit termasuk

eksaserbasi asma. Ig E merupakan suatu antibodi yang juga turut serta pada

respons imun. Suatu studi menunjukkan bahwa tingkat Ig E akan turun karena

usia yang disebabkan penurunan pertahanan imun terutama selama masa

pubertas pada perempuan. Perempuan selalu menunjukkan Ig E yang lebih

rendah secara bermakna pada fase periovulasi siklus menstruasi. (Amu, 2008).

Page 27: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Kerangka Pemikiran

Menstruasi

Penurunan kadar Hormon progesteron

Penurunan kadar Hormon estrogen

Fluktuasi respon imun

Penurunan asetilkolin

Peningkatan sekresi mukus

Peningkatan prostaglandin

Penurunan aktivitas NK cell

Penurunan aktivitas

fagositosis

Penurunan respon Ag

imun spesifik

Penurunan aktivitas untuk menolak infeksi dan

penyakit

Bronkokonstriksi

Serangan asma

Alergen, obat, merokok, polusi udara, cuaca, zat adiktif makanan, infeksi saluran napas

Page 28: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Hipotesis

Terdapat hubungan antara menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada

penderita asma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

BAB III

METODE PENELITIAN

.

A. Jenis penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Poliklinik Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pasien asma persisten ringan dan persisten

sedang yang sedang berobat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Sampel Penelitian

1. Kriteria sampel

Kriteria inklusi

Wanita WNI keturunan Indonesia asli

Sampel kelompok yang akan diteliti adalah pasien asma yang sudah

mendapatkan menstruasi dan berusia 14- 50 tahun

Page 29: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Bersedia mengisi surat persetujuan (informed Consent), diwawancarai dan

mengisi kuesioner

Kriteria eksklusi

1) Pasien asma juga menderita penyakit gagal jantung, bronkitis kronik,

emfisema paru dan emboli paru

2) Mempunyai gangguan menstruasi

3) Merokok dan bekerja di lingkungan yang berpolusi

4) Pasien asma yang sedang hamil

2. Besar sampel

N = Zα2.p.q

d 2

Keterangan :

N = jumlah sampel

Zα2 = statistic normal standar pada tingkat kemaknaan α.

p = perkiraan proporsi/ prevalensi penyakit asma ( 3,75% )

q = 1-p

d = presisi absolut yang diinginkan (Arief , 2004).

N = (1,96)2x0,0375x 0,9625

(0,05)2

= 55,46

Page 30: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Dari rumus di atas, di dapat sejumlah 56 sampel. Jadi pada penelitian ini

sampel yang akan diteliti adalah 56 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Di

mana 28 sampel adalah pasien asma persisten rngan dan persisten sedang yang

sedang menstruasi dan sebagai kontrol adalah 28 sampel yang lainnya yaitu

pasien asma persisten ringan dan persisten sedang yang tidak sedang menstruasi

pada saat penelitian.

3. Teknik Sampling

Penelitian ini dilakukan secara purposive random sampling di mana

pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dibuat oleh

peneliti sendiri, berdasarkan ciri atu sifat- sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. (Soekidjo, 2005). Sampel yang digunakan dipilih sesuai syarat

inklusi dan eksklusi. (Murti, 2006).

Page 31: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Rancangan Penelitian

Pasien asma persisten ringan dan persisten sedang

Wawancara dan melihat status pasien

Memenuhi kriteria inklusi

Mengisi kuesioner

Skor

Serangan Asma Sering

Serangan Asma Tidak Sering

Chi Kuadrat

Menstruasi Tidak Menstruasi

Page 32: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Instrumentasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan data status pasien, surat pernyataan

kesediaan menjadi responden, panduan wawancara dan kuesioner.

Identifikasi Variabel

Variabel Bebas : Menstruasi

Variabel Terikat : Frekuensi serangan asma

Variabel Luar :

a. Terkendali : Ras, jenis kelamin dan umur

b. Tak terkendali : Genetik, alergen, polusi udara, perubahan cuaca,

subyektivitas responden dalam mengisi kuesioner.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Menstruasi

Menstruasi adalah suatu perdarahan melalui vagina seorang

perempuan sehat, yang terjadi sejak usia belasan tahun, dan merupakan

pertanda sudah memasuki akil balik, berlangsung sejak datang pertama kali,

sampai berhenti pada masa menopause. Menstruasi petama kali pada umur

sekitar 11-14 tahun, dan berhenti pada masa menopause sekitar umur 50

tahun. (Yatim, 2001). Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah

pasien asma dengan siklus menstruasi normal. Siklus menstruasi adalah

jarak antara tanggal di mulainya menstruasi yang lalu dengan di mulainya

Page 33: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

menstruasi berikutnya. Panjang siklus menstruasi yang dianggap normal

adalah 25-31 hari. Pada penelitian ini, pasien dengan kriteria menstruasi

adalah pasien dengan Hari Pertama Menstruasi Terakhir tujuh hari sebelum

penelitian.

Sumber data : Data primer pasien

Alat ukur : Wawancara

Hasil : Menstruasi

Tidak menstruasi

Skala : Nominal

2. Frekuensi serangan asma

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan napas yang

melibatkan berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas

bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan napas, dan gejala

pernapasan (mengi dan sesak). Obstruksi jalan napas umumnya bersifat

reversibel, namun dapat menjadi kurang reversibel bahkan relatif non

reversibel tergantung berat dan lamanya penyakit. (Mansjoer, 2000).

Frekuensi serangan asma merupakan jumlah gejala serangan asma yang

dialami penderita dalam satu minggu baik pada saat menstruasi maupun

tidak menstruasi, yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Pada

penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah Asthma Control Questionair

(ACQ), karena ACQ sesuai dengan kriteria frekuensi serangan asma yang

diharapkan peneliti yaitu skore 0- 7 untuk asma tidak sering dimana dalam

Page 34: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

ACQ skor tersebut menggambarkan serangan asma pasien yang masih

dalam batas terkontrol dan 8- 42 untuk asma sering dimana dalam ACQ skor

tersebut menggambarkan serangan asma pasien dalam batas yang tidak

terkontrol. ACQ merupakan kuesioner yang sudah valid dan digunakan

untuk mengukur seberapa berat serangan asma yang dialami oleh penderita

asma selama satu minggu terakhir, apakah dalam batas terkontrol atau tidak.

(Lotte, 2006).

Sumber data : Data primer pasien

Alat ukur : Kuesioner

Hasil : Serangan asma sering

Serangan asma tidak sering

Skala : Nominal

3. Umur

Umur di sini adalah selisih hari kelahiran dengan hari ulang tahun

terakhir pada saat penelitian berlangsung. (Lestari, 2007)

Sumber data : Data primer pasien

Alat ukur : Wawancara

Skala : Rasio

4. Ras

Ras di sini di maksudkan bahwa sampel adalah WNI keturunan asli

Indonesia.

Page 35: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Sumber data : Data primer pasien

Alat ukur : Wawancara

Skala : Nominal

5. Penyakit gagal jantung

Penyakit gagal jantung di sini adalah penyakit gagal jantung kiri akut

yang dikenal dengan nama asma kardial. (Sundaru, 2006). Penyakit gagal

jantung ini berhubungan dengan respirasi yang dapat mengakibatkan sesak

napas. (Panggabean, 2006). Biasanya pasien tiba- tiba terbangun pada malam

hari karena sesak, tetapi sesak menghilang atau berkurang ketika duduk.

(Sundaru, 2006).

Alat ukur : Diagnosis dari dokter yang ditanyakan melalui

wawancara.

Skala : Nominal

6. Bronkitis kronik

Bronkitis kronik ditandai dengan batuk kronik yang mengeluarkan

sputum 3 bulan dalam setahun untuk sedikitnya 2 tahun. Gejalanya di mulai

dengan batuk pagi hari, lama kelamaan disertai mengi dan menurunnya

kemampuan kegiatan jasmani.(Sundaru, 2006).

Alat ukur : Diagnosis dokter yang ditanyakan melalui

wawancara.

Skala : Nominal

Page 36: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

7. Emfisema Paru

Emfisema paru merupakan suatu perubahan anatonis paru-paru yang

ditandai melebarnya secara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus

terminal, disertai kerusakan dinding alveolus. Emfisema paru mempunyai

gejala utama sesak napas yang jarang disertai batuk dan mengi. Pada

emfisema tidak pernah ada masa remisi, pasien selalu sesak pada kegiatan

jasmani. (Sundaru, 2006).

Alat ukur : Diagnosis dokter yang ditanyakan melalui

wawancara.

Skala : Nominal

8. Hamil

Kehamilan merupakan masa di mana seorang wanita membawa

embrio atau fetus di dalam tubuhnya yang terjadi selama 40 minggu antara

waktu menstruasi terakhir dengan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).

Kehamilan merupakan salah satu faktor pencetus asma. (Surjanto, 2001).

Alat ukur : Wawancara

Skala : Nominal

Cara Kerja

1. Melihat riwayat penyakit yang diderita pasien dalam buku rekam medis untuk

mengetahui apakah pasien termasuk pasien asma persisten ringan (APR) dan

Page 37: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

persisten sedang (APS), melihat apakah pasien menderita penyakit gagal

jantung, bronkitis kronik, emfisema dan emboli paru.

2. Memandu pasien untuk mengisi surat persetujuan dan menjelaskan kepada

pasien maksud dari surat persetujuan tersebut.

3. Melakukan sedikit wawancara terhadap pasien tentang siklus menstruasinya

dan pasien termasuk dalam kriteria menstruasi atau tidak pada saat penelitian.

4. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dipandu untuk mengisi kuesioner,

dalam pengisian kuesioner pasien didampingi dan dijelaskan dengan bahasa

yang lebih mudah diterima oleh pasien apabila pasien tidak paham.

Setelah penelitian selesai, maka dilakukan tabulasi terhadap data yang

telah diperoleh untuk mengelompokkan subyek mana yang termasuk kriteria

menstruasi pada saat penelitian dan tidak menstruasi pada saat penelitian.

Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh akan dianalisa menggunakan uji Chi Kuadrat

(X2). Batas kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikan (α) 0,05.

Menstruasi (+) Menstruasi (-) Jumlah

Serangan Asma Sering

Serangan Asma Tidak

Sering

a

c

b

d

a+b

c+d

a+c b+d N

OR = (a x d) : (b x c)

Page 38: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

))()()(()( 2

2

dbcadcbabcadNX

Keterangan :

N = Jumlah sampel

X2 = Nilai Chi kuadrat

OR = Odds Ratio

Interpretasi hasil

Setelah X2 hitung diketahui, lalu dibandingkan dengan X2 tabel. Sehingga:

bila harga X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

bila harga X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna antara menstruasi dengan frekuensi

serangan asma pada penderita asma.

H1 : Ada hubungan yang bermakna antara menstruasi dengan frekuensi

serangan asma pada penderita asma.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian mengenai Hubungan Menstruasi dengan Frekuensi

Serangan Asma Pada Penderita Asma yang dilakukan bulan Agustus sampai

Page 39: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

September di Poliklinik Penyakit Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, didapatkan 56

pasien asma yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian. Dari 56 pasien asma

tersebut terdiri atas 28 pasien asma dengan kriteria menstruasi dan 28 pasien asma

yang tidak menstruasi pada saat dilakukan penelitian.

Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) Menstruasi < 20 20-29 30-39 40-49 > 49

Jumlah

Ya

Tidak

2 (7,14%)

2

(7,14 %)

6 (21,44%)

3

(10,71%)

10 (35,71%)

4

(14,29)

10 (35,71%)

14

(50%)

0 (0%)

5

(17,86%)

28 (100%)

28

(100%) Jumlah 4

(7,14%) 9

(16,07%) 14

(25%) 24

(42,86%) 5

(8,93%) 56

(100%)

Dari tabel 1, pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan

sampel yang berumur < 20 tahun sebanyak 2 orang (7,14%), 20- 29 tahun sebanyak 6

orang (21,44%), 30- 39 tahun sebanyak 10 orang (35,71%), 40- 49 tahun sebanyak 10

orang (35,71%) dan tidak terdapat sampel yang berumur > 49 tahun. Sedangkan pada

kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat dilakukan penelitian didapatkan

sampel yang berumur < 20 tahun sebanyak 2 orang (7,14%), 20- 29 tahun sebanyak 3

orang (10,71%), 30- 39 tahun sebanyak 4 orang (14,29%) dan 40- 49 tahun sebanyak

14 orang (50%) dan yang berumur > 49 tahun sebanyak 5 orang (17,86%).

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Menstruasi Belum Menikah Sudah Menikah

Jumlah

Page 40: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Ya

Tidak

5 (17,86%)

2

(7,14%)

23 (82,14%)

26

(92,86%)

28 (100%)

28

(100%) Jumlah 7

(12,50%) 49

(37,50%) 56

(100%)

Dari tabel 2, pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan

sampel yang belum menikah sebanyak 5 orang (17,86%) dan yang sudah menikah

sebanyak 23 orang (82,14%). Sedangkan pada kelompok sampel yang tidak

menstruasi pada saat dilakukan penelitian didapatkan sampel yang belum menikah

sebanyak 2 orang (7,14%) dan yang sudah menikah sebanyak 26 orang (92,86%).

Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Menstruasi SD SMP SMA Diploma Sarjana

Jumlah

Ya

Tidak

3 (10,71%)

3

(10,71%)

4 (14,29%)

12

(42,86%)

15 (53,57%)

8

(28,58%)

1 (3,57%)

2

(7,14%)

5 (17,86%)

3

(10,71%)

28 (100%)

28

(100%) Jumlah 6

(10,71%) 16

(28,57%) 23

(41,07%) 3

(5,36%) 8

(14,29%)

56 (100%)

Dari tabel 3, pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan

sampel dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 3 orang (10,71%), SMP sebanyak 4

Page 41: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

orang (14,29%), SMA sebanyak 15 orang (53,57%), Diploma sebanyak 1 orang

(3,57%) dan Sarjana sebanyak 5 orang (17,86%). Sedangkan pada kelompok sampel

yang tidak menstruasi pada saat penelitian didapatkan sampel dengan pendidikan

terakhir SD sebanyak 3 orang (10,71%), SMP sebanyak 12 orang (42,86%), SMA

sebanyak 8 orang (28,58%), Diploma sebanyak 2 orang (7,14%) dan yang Sarjana

sebanyak 3 orang (10,71%).

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Menstruasi Mahasiswa Ibu Rumah

Tangga Swasta PNS

Jumlah

Ya 4 (14,29%)

12 (42,86%)

6 (21,44%)

6 (21,44%)

28 (100%)

Tidak 2 (7,14%)

15 (53,57%)

7 (25%)

4 (14,29%)

28 (100%)

Jumlah 6 (10,71%)

27 (4,82%)

13 (23,21%)

10 (17,86%)

56 (100%)

Dari tabel 4, pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan

sampel mahasiswa sebanyak 4 orang (14,29%), Ibu Rumah Tangga sebanyak 12

orang (42,86%), swasta sebanyak 6 orang (21,44%) dan 6 orang bekerja sebagai PNS.

Sedangkan pada kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat dilakukan

penelitian didapatkan mahasiswa sebanyak 2 orang (7,14%), ibu rumah tangga

sebanyak 15 orang (53,57%), swasta sebanyak 7 orang (25%) dan PNS sebanyak 4

orang (14,29%).

Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Derajat Berat Asma

Menstruasi Derajat Berat Asma Jumlah

Page 42: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

APR APS Ya

Tidak

9 (32,14%)

9

(32,14%)

19 (67,86%)

19

(67,86%)

28 (100%)

28

(100%) Jumlah 18

(32,14%) 38

(67,86%) 56

(100%) Keterangan :

APR : Asma Persisten Ringan

APS : Asma Persisten Sedang

Dari tabel 5, pada kelompok sampel dengn kriteria menstruasi didapatkan

sampel dengan APR sebanyak 9 orang (32,14%) dan APS sebanyak 19 orang

(67,86%). Pada kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat dilakukan

penelitian didapatkan hasil yang sama dengan kelompok msampel yang sedang

menstruasi yaitu sampel dengan APR sebanyak 9 orang (32,14%) dan APS sebanyak

(67,86%).

Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Frekuensi Serangan Asma

Frekuensi Serangan Asma Menstruasi Sering Tidak Sering

Jumlah

Ya

Tidak

18 (64,29%)

7

(25%)

10 (35,71%)

21

(75%)

28 (100%)

28

(100%) Jumlah 25

(44,64%) 31

(55,36%) 56

(100%)

Dari tabel 6, pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan

sampel dengan frekuensi serangan asma sering sebanyak 18 orang (64,29%) dan

sampel dengan frekuensi serangan asma tidak sering sebanyak 10 orang (35,71%).

Page 43: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Sedangkan pada kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat dilakukan

penelitian didapatkan sampel dengan frekuensi serangan asma sering sebanyak 7

orang (25%) dan sampel dengan frekuensi serangan asma tidak sering sebanyak 21

orang (75%).

B. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah UJi Chi

Square yang diolah menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS)

16,0 for Windows.

Tabel 7. Penyajian Tabulasi Silang Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma

Frekuensi Serangan Asma Menstruasi Sering Tidak Sering

Jumlah

Ya Nilai Observasi Nilai Ekspektasi

18 12,5

10 15,5

28 28,0

Tidak Nilai Observasi Nilai Ekspektasi

7 12,5

21 15,5

28 28,0

Jumlah Jumlah Nilai Ekspektasi

25 25,0

31 31,0

56 56,0

Keterangan :

Nilai Observasi : Nilai hasil penelitian

Nilai Expektasi : Nilai yang diharapkan sesuai dengan hipotesis penelitian

Page 44: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Dari tabel 7, dapat didapatkan nilai observasi masing- masing 10, 18, 21 dan

7. Sedangkan nilai expektasinya masing- masing 15,5; 12,5; 15,5 dan 12,5. Pada nilai

ekspektasi tidak terdapat nilai yang kurang dari 5 dan jumlah sampel lebih dari 20

sehingga penelitian ini layak diuji dengan Chi-Square.

Tabel 8. Perhitungan Data Statistik Uji Chi- Square

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square Continuity Correctionb

Likelihood Ratio Fisher’s Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Casesb

8.743 7.226

8.999

8.587

56

1 1

1

1

.003

.007

.003

.003

.007

.003

Tabel 8 menunjukkan hasil uji Chi-Square. Dari tabel terlihat nilai

significanncy-nya adalah 0,003. Nilai yang menunjukkan significanncy adalah pada

nilai Pearson Chi-Squere.

Penelitian ini mempunyai hipotesis terdapat hubungan antara menstruasi

dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma. Setelah dilakukan penelitian

dan disajikan dalam bentuk tabel, dilakukan perhitungan data statistik menggunakan

metode uji Chi- Square didapatkan nilai p = 0,003 (p < 0,05) dan diperoleh X2 hitung =

8,743. Padahal nilai X2 tabel = 3,841. Karena X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak

sedangkan H1 diterima, yang berarti ada hubungan tang bermakna antara menstruasi

dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma.

Page 45: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara menstruasi dengan

frekuensi serangan asma pada penderita asma dilakukan analisis menggunakan Odds

Ratio. Berdasarkan tabel 7, didapatkan :

OR = (a x d) : (b x c)

= (18 x 21) : (10 x 7)

= 5,4

Dari perhitungan dengan menggunakan Odds Ratio, pada penelitian ini

disimpulkan bahwa menstruasi meningkatkan kemungkinan serangan asma pada

penderita asma sebesar 5,4 kali.

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Hubungan Menstruasi dengan Frekuensi Serangan Asma

pada Penderita Asma dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2009 di

poliklinik paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pada penelitian ini diambil 56 sampel

yang terdiri atas pasien asma persisten ringan dan persisten sedang yang sedang berobat

baik di poli rawat jalan maupun rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Semua

sampel berjenis kelamin perempuan dengan usia 14-50 tahun. Dimana pada usia tersebut

perempuan dikatakan dalam usia reproduksi dan mendapatkan menstruasi. (Yatim, 2001).

Pada penelitian ini sampel tidak menderita penyakit gagal jantung, bronkhitis kronik,

Page 46: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

emfisema paru dan emboli paru. Selain itu, sampel tidak mempunyai gangguan dalam

siklus menstruasinya dan tidak sedang hamil. Seperti pada penelitian yang dilakukan

Janice L dkk yang berjudul “ Relation Between Phase of Menstrual Cycle and

Emergency Departemen Visits for Acute Asthma”. Dimana memasukkan hamil, post

menopause dan post histerktomi dalam kriteria eksklusi. (Zimmerman, 2000)

Dari 56 sampel tersebut terdiri atas 28 sampel yang merupakan pasien asma yang

termasuk kriteria menstruasi dan 28 sampel lainnya merupakan pasien asma yang tidak

termasuk kriteria menstruasi pada saat dilakukan penelitian. Pada penelitian ini, karena

sangat sulit mendapatkan pasien asma dengan kriteria menstruasi, maka ada sebagian

pasien asma yang membawa pulang kuesioner dan mengisinya pada saat tujuh hari

setelah Hari Pertama Menstruasi Terakhir (HPMT) pasien asma.

Pada penelitian ini proses pengambilan datanya dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang dipandu secara langsung melalui wawancara. Pada penelitian ini

kuasioner yang digunakan ACQ (Asthma Control Questionnaire), karena ACQ sesuai

dengan kriteria frekuensi serangan asma yang diharapkan peneliti yaitu skore 0- 7 untuk

asma tidak sering dimana dalam ACQ skor tersebut menggambarkan serangan asma

pasien yang masih dalam batas terkontrol dan 8- 42 untuk asma sering dimana dalam

ACQ skor tersebut menggambarkan serangan asma pasien dalam batas yang tidak

terkontrol. ACQ merupakan kuesioner yang sudah valid dan digunakan untuk mengukur

seberapa berat serangan asma yang dialami oleh penderita asma selama satu minggu

terakhir, apakah dalam batas terkontrol atau tidak. (Lotte, 2006).

Pada tabel 1, dapat diketahui distribusi sampel berdasarkan umur. Pada kelompok

sampel dengan kriteria menstruasi, didapatkan sampel terbanyak pada rentang umur 30-

Page 47: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

39 tahun dan 40- 49 tahun yaitu sebanyak masing- masing 10 orang (35,71%) dan jumlah

yang paling sedikit pada rentang umur < 20 tahun yaitu sebanyak 2 orang (7,14%).

Sedangkan pada kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat penelitian, didapatkan

sampel terbanyak pada rentang umur 40- 49 tahun yaitu sebanyak 14 orang (50%) dan

jumlah yang paling sedikit pada rentang umur < 20 tahun yaitu sebanyak 2 orang

(7,14%). Sampel termuda berumur 19 tahun dan yang tertua berumur 50 tahun. Pada

penelitian ini didapatkan sampel dengan umur 19- 50 tahun. Dimana pada usia ini,

perempuan dalam masa reproduksi dan mengalami menstruasi. Senada penelitian yang

dilakukan Janice L dkk yang mendapatkan sampel yang berusia 18- 54 tahun dalam

penelitiannya yang berjudul “ Relation Between Phase of Menstrual Cycle and

Emergency Departemen Visits for Acute Asthma”. (Zimmerman, 2000).

Pada tabel 2, tentang distribusi sampel berdasarkan status pernikahan. Pada

kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan sampel yang terbanyak adalah

pada pasien dengan status yang sudah menikah yaitu sebanyak 23 orang (82,14%). Sama

hal nya pada kelompok sampel yang tidak menstruasi pada saat dilakukan penelitian

sampel yang terbanyak juga didapatkan pada pasien dengan status yang sudah menikah

yaitu sebanyak 26 orang (92,86%). Aktivitas seksual dapat meningkatkan serangan asma.

Hal ini di karenakan adanya alergi pada perempuan terhadap antigen sperma ataupun

kondom yang digunakan pada saat melakukan hubungan seksual (Ferhan et al, 2004).

Pada tabel 3, distribusi sampel berdasarkan tingkat pendidikan. Dari tabel terlihat

pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan sampel yang paling banyak

pada pasien dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (53,5%) dan paling sedikit

Diploma sebanyak satu orang (3,57%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Allen

Page 48: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Widysanto, yang mengambil 32 sampel dengan tingkat pendidikan antara SD sampai

perguruan tinggi, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat

pendidikan dengan serangan asma. (Widysanto, 2006).

Pada tabel 4, distribusi sampel berdasarkan jenis pekerjaan didapatkan hasil pada

kelompok sampel dengan kriteria menstruasi jumlah yang terbanyak adalah ibu rumah

tangga yaitu sedanyak 12 orang (42,86%) dan yang paling sedikit adalah mahasiswa

(tidak bekerja) yaitu sebanyak 4 orang (14,29%). Sama halnya dengan kelompok sampel

yang tidak menstruasi pada saat penelitian ,sampel terbanyak juga ibu rumah tangga yaitu

sebanyak 15 rang (53,57%) dan yang paling sedikit adalah mahasiswa (belum bekerja)

yaitu sebanyak 4 orang (14,29%).

Ibu rumah tangga merupakan perempuan dengan resiko tinggi terkena paparan

debu dan serangga rumah tangga. (Ferhan et al, 2004). Alergen dalam ruangan / indoor

allergen (tungau, debu rumah), alergen luar rumah/ outdoor allergen (tepung sari, biji-

bijian, rumput- rumputan, serta jamur), obat (aspirin, NSAID) dan zat adiktif makanan

(salisilat, monosodium glutamat) merupakan faktor penyebab asma. (Surjanto, 2001).

Terpapar alergen dalam waktu yang lama dapat menjadi faktor pencetus serangan asma.

(Bierman et all, 1996).

Tabel 5, distribusi sampel berdasarkan derajat beratnya asma. Pada tabel

didapatkan hasil pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi jumlah yang lebih

banyak adalah pasien asma persisten sedang (APS) yaitu sebanyak 19 orang (67,86%)

dan pasien asma persisten ringan (APR) hanya sebanyak 9 orang (32,14%). Sama halnya

dengan kelompok sampel yang menstruasi, pada kelompok sampel yang tidak sedang

Page 49: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

menstruasi pada saat dilakukan penelitian juga didapatkan sampel yang lebih banyak

adalah pasien asma persisten sedang (APS) dengan jumlah yang sama.

Pasien asma persisten sedang (APS) mempunyai gejala yang sedikit lebih berat

dari pada pasien asma persisten ringan (APR). Gejala asma persisten sedang muncul

setiap hari, gejala malam lebih dari satu kali/ miggu, eksaserbasi mengganggu aktivitas

dan tidur, membutuhkan bronkodilatorsetiap hari, VEP1 60%- 80% nilai prediksi atau

APE 60%- 80% nilai terbaik dan variabilitas APE > 30% (PDPI, 2004). Hal ini membuat

pasien datang ke Rmah Sakit untuk memeriksakan diri. Sehingga didapatkan pasien asma

persisten sedang (APS) yang lebih banyak dari pada pasien asma persisten ringan (APR).

Pada tabel 6, dapat diketahui distribusi sampel berdasarkan frekuensi serangan

asma. Pada kelompok sampel dengan kriteria menstruasi didapatkan jumlah sampel yang

lebih banyak pada kriteria asma sering dari pada asma tidak sering. Masing- masing

dengan jumlah 18 orang (64,29%) dan 10 orang (35,71%). Sedangkan pada kelompok

yang tidak menstruasi pada saat dilakukan penelitian didapatkan jumlah sampel yang

lebih banyak pada kriteria asma tidak sering dari pada asma sering. Masing- masing

dengan jumlah 7 orang (25%) dan 21 orang (75%). Seperti pada penelitian yang telah

dilakukan oleh Ferhan dkk dengan judul “ Asthma and Women “, didapatkan kebanyakan

perempuan menggunakan short- acting beta- agonist inhaler dalam mengatasi serangan

asma yang dideritanya pada saat hari menstruasi maupun pre menstruasi dengan proporsi

38,6%. Sedangkan pada perempuan yang sudah menopause hanya didapatkan 4,7% yang

mengalami peningkatan serangan asma. Pada perempuan yang sedang hamil didapatkan

32,3% mengalami peningkatan frekuensi serangan asma (Ferhan et al, 2004). Oleh

karena itu pada penelitian ini hamil dimasukkan dalam kriteria eksklusi.

Page 50: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat hubungan antara menstruasi dengan dengan frekuensi serangan asma

pada penderita asma.

2. Pasien yang sedang menstruasi mempunyai kemungkinan mengalami serangan

asma 5,4 kali lebih sering dari pada pasien yang tidak sedang menstruasi.

3. Pada kelompok sampel yang sedang menstruasi didapatkan 64,29% sampel

dengan serangan asma sering dan pada kelompok sampel yang tidak sedang

menstruasi pada saat penelitian didapatkan 25% sampel dengan serangan asma

sering.

B. Saran

1. Mendampingi dan memberi panduan dengan jelas dan mudah di mengerti dalam

mengisi kuesioner, karena kebanyakan pasien agak kebingungan dalam

memahami dan mengisi kuesioner.

2. Mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan menstruasi dengan

frekuensi serangan asma pada penderita asma.

3. Penderita disarankan untuk menghindari faktor pencetus asma selama masuk

dalam masa kriteria menstruasi yaitu tujuh hari setelah hari pertama menstruasi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 51: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

A. H. Boushey : B. D. Corry ; V. J. Fahy. 2000. Asthma . In (Murray J. F., Nadel J. A.,

Mason R. J., Boushey H. A, eds). Textbook of Respiratory Medicine. Philadelpia : W. B Company. pp 1247-1289

Arief TQ, M. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.CSGF (the

Community of Self Help Group Forum).Perhimpunan Pemandirian Masyarakat Indonesia.Klaten.pp:125-133.

Agustina P. Kualiti Hidup Penderita Asma. Jurnal Respirologi Indonesia. Vol 25 (2).

Jakarta: Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan. p:89

Amu F. A., Yunus F. 2006. Asma Pramenstruasi. Jurnal Respirologi Indonesia. vol 26

(1). Jakarta: Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan. pp:28-31

Bierman, Pearlman, Shapiro. 1996. Allergi, Asthma and Imunology from Infancy to

adulthood. 3th ed. Philadelpia : W. B Company Davey, P. 2003. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga. p : 90 Fadden. Mc. 1998. Asthma. In (Fauci, Braunwald, Isselbacher, Wilson, Martin, Kasper,

Hauser, Longo, eds) Harison’s : Principles of Internal Medicine. Vol 2. Mc Graw-Hill Companies, Inc. pp : 1419-1425

Ferhan O. 2004. Asthma and Women. Dalam : Turkish Respiratory Journal. Vol 5. No. 3 Gleadle J. 2005. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga. p:165 Global Initiative for Asthma.2006.Global Strategy for Asthma Management and

Prevention.National Institute of Health.National Heart, Lung, and Blood Institute. (Revised 2006)

Guyton A.C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.9. Jakarta :EGC.

pp:1291-1295

44

Page 52: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Lestari, P. B. 2007. Perbedaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) Karyawan Sentra Industri

Mebel Ngoresan dengan Masyarakat Sekitar. Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Mansjoer, A,.(ed). 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. pp:

594-595 Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif Di Bidang

Kesehatan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. p : 88 Panggabean, M. 2006. Pulmonologi: Gagal Jantung. Jakarta : Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. FKUI. pp:1503-1504. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Dalam: Mangunnegoro H, Widjaja A, Diniati KS,

Yunus F, Pradjnaparamita, Suryanto E, dkk. 2004. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. pp:1-16

Prawirohardjo S. 1994. Ilmu Kandungan. Bagian Obsgyn FKUI. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Price S. A., Wilson L. M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Ed.6. Jakarta: EGC. pp:1280-1283 Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed.2. Jakarta: EGC. p:716 Sundaru, H. 2006. Asma Bronkial. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. pp:

245 Surjanto, E. 2001. Inflamasi Eosinofil pada Asma. Dalam : Jurnal Respirologi Indonesia

Suplemen vol 25. Jakarta : PDPI. pp : 118-123 Surjanto, E. 2005. Inflamasi Eosinofil Pada Asma. Dalam : Jurnal Respirologi Indonesia

Suplemen vol 25. Jakarta : PDPI. pp : 118-123

Page 53: HUBUNGAN MENSTRUASI DENGAN FREKUENSI SERANGAN …/Hubungan...hubungan menstruasi dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di rsud dr. moewardi surakarta skripsi untuk memenuhi

Wahyudi, A. 2008. Asap Rokok Pemicu Tertinggi Asma. http://edusehat.com/asap rokok

pemicu tertinggi asma/. (24 Maret 2009) Wiyono, W.H.2002.Diagnosis dan Klasifikasi Asma Bronkial.Dalam: Modul Workshop

Asma 2002. Jakarta. Yatim, F. 2001. Haid Tidak Wajar dan Menopause. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Zimmerman, Woodruff. 2000. Menstrual Cycle and Acute Asthma. Dalam : American

Journal Respiratory. Vol 162. pp : 512- 515