HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI...

77
Skripsi 2017 HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Oleh : Grelvan Iftan Suangga C111 14 541 Pembimbing : dr. Endy Adnan, Ph.D., Sp.PD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI...

Page 1: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

Skripsi 2017

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN

HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh :

Grelvan Iftan Suangga

C111 14 541

Pembimbing :

dr. Endy Adnan, Ph.D., Sp.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan judul :

“HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI DI RUMAH

SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN”

Hari / Tanggal : Rabu / 22 November 2017

Waktu : 10.30 WITA

Tempat : Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin

Makassar,

( dr. Endy Adnan, Ph.D., Sp.PD )

Page 3: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Grelvan Iftan Suangga

NIM : C111 14 541

Fakultas/ Program Studi : Kedokteran / Pendidikan Kedokteran

Judul Skripsi : Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Hipertensi di

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin

Telah berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana

kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : dr. Endy Adnan, Ph.D., Sp.PD (……………………)

Nip. 197701012009121002

Penguji : DR. dr. Harun Iskandar, Sp.P, Sp.PD, K-P (……………………)

Nip. 197506132008121002

Dr. dr. Risna Halim, Sp.PD (…..………………)

Nip. 197505172008122002

Ditetapkan di : Makassar

Tanggal : 22 November 2017

Page 4: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

iv

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK

Judul Skripsi :

“HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI DI

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN”

Makassar,

( dr. Endy Adnan, Ph.D., Sp.PD )

Page 5: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

v

LEMBAR PERYATAAN ANTI PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.

Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa

tulisan, data, gambar atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum

dipublikasi, telah direferensi sesuai dengan ketentuan akademis.

Saya menyadari plagiarism adalah kejahatan akademik, dan melakukannya

akan menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi

akademik yang lain.

GRELVAN I SUANGGA

Page 6: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Indeks

Massa Tubuh Dengan Hipertensi Di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Kedokteran. Penulisan skripsi ini tidak semata-mata karena hasil kerja dari

penulis sendiri melainkan juga adanya bantuan dari berbagai pihak. Olehnya itu

pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya. Ucapan terima

kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya dari penulis diberikan kepada dr.

Endy Adnan, PhD., Sp.PD selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini atas

waktu, tenaga, pikiran, semangat, dorongan serta bimbingan yang tidak bosan

bosannya diberikan selama penulisan skripsi ini.

Tidak hanya itu, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak atas jasa-jasanya yang tidak mungkin dilupakan oleh penulis, yaitu:

1. Bapak Prof. DR. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin.

2. Dr. dr. Harun Iskandar, Sp.P, Sp.PD, K-P dan Dr. dr. Risna Halim, Sp.PD

selaku penguji atas waktu, masukan, dan arahan yang telah diberikan

kepada penulis.

Page 7: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

vii

3. Prof. dr. A Jayalangkara Tanra., Ph.D., Sp.KJ(K) selaku pembimbing

akademik atas waktu, masukan, dan arahan yang telah diberikan kepada

penulis.

Seluruh staf dosen FK Unhas, yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan serta pengalamannya yang sangat berharga bagi penulis.

4. Seluruh staf pegawai FK Unhas, yang telah memberikan bantuan selama

penulis menjalani pendidikan di FK Unhas.

5. Teman satu pembimbing skripsi yaitu Andi Syalazil Marjuwa atas

kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat saya Muhammad Anugrah Prasetya, Muhammad Fadly

Hafid, Fiqih Eka Putra, Rizal Talalu, Zulkarnain Rusli, Iqra Wardana,

Vecky Valentino Lie, Krisna Goysal, Amirrudin, Verry Asward Samiun,

Winardi Rudiato, Kwan Silvea Kwandou, Ayumi Kandacong, dan semua

teman-teman Neutrof14vine atas motivasi, dukungan, dan doa demi

kelancaran skripsi ini.

7. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

terlibat memberikan bantuan kepada penulis baik langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

8. Secara khusus ucapan terima kasih serta hormat yang teramat tinggi

penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku yang tercinta, yaitu bapak

Alfret Suangga ST.,Msi dan ibu Krismawangi Lasampa atas semua doa,

dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis sejak

Page 8: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

viii

kecil sampai saat ini, dan juga kepada sanak keluarga yang penulis tidak

dapat sebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala

kekurangan penulis, sehingga belum dapat membalas semua jasa dan kebaikan

bapak / ibu, penulis hanya berdoa kiranya Tuhan Yang Maha Esa akan membalas

semua budi baik bapak / ibu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. demi

penyempurnaan dalam menghadapi tantangan dan perkembangan ilmu

pengetahuan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mempersembahkan skripsi ini semoga dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Makassar, 22 November 2017

Penulis

GRELVAN I SUNGGA

Page 9: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

ix

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

Skripsi, November 2017

ABSTRAK

Grelvan Iftan Suangga (C11114541)

“Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Hipertensi Di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin”

Latar Belakang : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di

mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah) meningkat yaitu

≥140/90 mmHg. Peningkatan berat badan memainkan peranan penting pada

mekanisme timbulnya hipertensi pada orang dengan obesitas. Tujuan :

Mengetahui hubungan IMT dengan tekanan darah pasien hipertensi di Rumah

Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Maret hingga Agustus 2017. Metode :

Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross

sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Sampel

: Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti serta dianggap

mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini, sampel diambil menggunakan

teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil penelitian :

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan bahwa jenis

kelamin laki-laki dan perempuan sama banyak yaitu 34 orang (50%), jumlah

pasien dengan rentang usia 40 – 50 tahun dan 51 – 60 sama banyak yaitu

berjumlah 19 orang (27,9 %), rentang usia 61 – 70 tahun 18 orang (26,5 %), dan

rentang usia > 70 tahun 12 orang (17,6 %), Sampel dengan hipertensi derajat 1

terbanyak pada IMT normal (25, %), sedangkan sampel dengan hipertensi derajat

2 terbanyak pada IMT obes II (11,76 %). Kesimpulan : Hubungan antara IMT

dengan tekanan darah pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017 tidak memiliki hubungan

yang signifikan tetapi memiliki hubungan yang kuat.

Kata kunci : Hubungan, Indeks Massa Tubuh, Hipertensi, RS Universitas Hasanuddin

Page 10: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

x

Faculty of Medicine

Hasanuddin University

Skripsi, November 2017

ABSTRACT

Grelvan Iftan Suangga (C11114541)

"Relationship of Body Mass Index With Hypertension In Hasanuddin

University Education Hospital"

Background : Hypertension or high blood pressure is a chronic condition in

which blood pressure in the arterial wall (blood vessels) increases ≥140 / 90

mmHg. Increased weight plays an important role in the mechanism of

hypertension in people with obesity. Objective : To know relation of BMI with

blood pressure of hypertension patient at Hasanuddin University Education

Hospital from March to August 2017. Method : This research use analytical

survey method with cross sectional approach. This study uses secondary data that

is medical record. Sample : The sample is part of the whole object under study

and is considered representative of the entire population. In this study, the sample

was taken using non probability sampling technique that is purposive sampling.

Results : Based on data collected from a total of 68 patients, it was found that the

sexes of men and women were 34 persons (50%), the number of patients with age

range 40-50 and 51- 60 was about 19 (27.9%), age range 61-70 years 18 people

(26.5%), and age range > 70 years 12 people (17.6%), Sample with hypertension

grade I on normal BMI (25% ), whereas samples with hypertension grade II on

IMT obes II (11,76%). Conclusion : Relation of BMI with hypertension patient at

Hasanuddin University Education Hospital from March to August 2017 not have

significant relation but have a strong relation.

Keywords : Relationship, Body Mass Index, Hypertension, Hasanuddin

University Hospital

Page 11: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN CETAK ..............................................................iv

LEMBAR PERYATAAN ANTI PLAGIARISME……………………………v

KATA PENGANTAR ....................................................................................vi

ABSTRAK ......................................................................................................ix

DAFTAR ISI. .................................................................................................. xi

DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................xvi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

1.4.1. Institusi .......................................................................... 3

1.4.2. Ilmiah ............................................................................. 4

Page 12: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xii

1.4.3. Peneliti ........................................................................... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2.1. Hipertensi ..................................................................................... 5

2.1.1. Definisi ............................................................................ 5

2.1.2. Etiologi ............................................................................ 6

2.1.3. Patogenesis Hipertensi Primer ........................................ 7

2.1.4. Patofisiologi .................................................................... 8

2.1.5. Diagnosis Hipertensi ..................................................... 10

2.2. Indeks Massa Tubuh (IMT) ....................................................... 15

2.3. Hubungan Hipertensi dan Indeks Massa Tubuh (IMT) ............. 17

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN ........... 19

3.1. Kerangka Teori .......................................................................... 19

3.2. Kerangka Konseptual ................................................................. 20

3.3. Identifikasi Variabel .................................................................. 21

3.4. Definisi Operasional .................................................................. 21

3.5. Hipotesis Penelitian ................................................................... 23

BAB 4. METODE PENELITIAN ................................................................. 24

Page 13: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xiii

4.1. Desain Penelitian ....................................................................... 24

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 24

4.3. Populasi dan Sampel .................................................................. 24

4.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ..................................................... 25

4.4.1. Kriteria Inklusi .............................................................. 25

4.4.2. Kriteria Eksklusi ........................................................... 25

4.5. Manajemen Data ........................................................................ 26

4.5.1. Jenis dan Sumber Data .................................................. 26

4.5.2. Pengolahan Data ........................................................... 26

4.5.3. Penyajian Data .............................................................. 28

4.6. Etika Penelitian .......................................................................... 28

4.7. Alur Penelitian. .......................................................................... 29

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN …30

5.1 Hasil Penelitian. ........................................................................... 30

5.1.1 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin

di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Pada Bulan Maret - Agustus 2017…………………….31

Page 14: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xiv

5.1.2 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Kelompok Usia

di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Pada Bulan Maret - Agustus 2017…………………….31

5.1.3 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Kelompok IMT

di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Pada Bulan Maret - Agustus 2017…………………….32

5.1.4 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Interpretasi Derajat Hipertensi

di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Pada Bulan Maret - Agustus 2017…………………….33

5.1.5 Hubungan Interpretasi IMT

dan Interpretasi Derajat Hipetensi

Pada Pasien Hipertesi

di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Pada Bulan Maret - Agustus 2017………………….….34

5.2 Analisis Hasil Penelitian………………………………………...36

BAB 6. PEMBAHASAN…………………………………………………....38

6.1 Pembahasan ............................................................................................... 38

Page 15: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xv

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….…..43

7.1 Kesimpulan…………………………………………………………….....43

7.2 Saran………………………………………………………………….…..44

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... .45

Page 16: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Grafik 5.1 Hubungan Interpretasi IMT Dengan Derajat Hipertensi .............. 36

Page 17: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Usia Dewasa

(Usia ≥18 tahun) Menurut JNC 8 .................................................... 6

Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Usia Dewasa

(Usia ≥18 tahun) Kriteria Asia Pasifik …………………………….17

Tabel 3.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Usia Dewasa

(Usia ≥18 tahun) Menurut JNC 8 …………………………………22

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Usia Dewasa

(Usia ≥18 tahun) …………………………………………………...22

Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Kolerasi Versi de Vaus …………………….27

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin ...…………………………31

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Kelompok Usia ………………………………………32

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Interpretasi IMT ……………………………………..33

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi

Berdasarkan Interpretasi Derajat Hipertensi ………………………33

Tabel 5.5 Hubungan Interpretasi IMT dan Interpretasi Tekanan Darah ….….35

Tabel 5.6 Analisis Hasil Penelitian …………………………….…………….36

Page 18: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Data Penelitian ..................................................................... 49

Lampiran 2. Surat Permohonan Iizin Penelitian Dan

Pengambilan Data Rekam Medik .................................................. 51

Lampiran 3. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik ………………………….…52

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Judul ………………………………………..53

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Proposal ......................................................... 54

Lampiran 6. Lembar Persetujuan Hasil............................................................... 55

Lampiran 7. Hasil Pengolahan Data ................................................................... 56

Lampiran 8. Biodata Diri Penulis ....................................................................... 59

Page 19: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi dapat diartikan sebagai peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg

(Tanto, Hustrini, 2014). Hipertensi merupakan kelainan tekanan darah yang paling

sering dijumpai, hipertensi juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang

serius, namun penyebab umumnya belum dapat diketahui (Sherwood, 2012).

Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena penderita tidak dapat

merasakan gejala maupun tanda dari penyakit hipertensi. Hipertensi yang tidak

terkontrol dapat meningkatkan peluang untuk terjadinya penyakit-penyakit

berbahaya seperti penyakit kardiovaskuler, antara lain stroke, 6 kali lebih besar

Congestive Heart Failure (CHF) dan 3 kali lebih besar serangan jantung (Rahajeng et

al, 2009).

Sampai sekarang ini prevalensi hipertensi atau sering disebut tekanan darah

tinggi di Indonesia masih sangatlah tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

tahun 2013 memperlihatkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi yang ada di

masyarakat belum terdiagnosis. Prevalensi hipertensi pada umur ≥18 tahun di

Indonesia yang didapat melalui jawaban pernah didiagnosis tenaga kesehatan sebesar

9,4 persen, sedangkan yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum

obat hipertensi sendiri sebesar 9,5 persen. Jadi, terdapat 0,1 persen penduduk yang

Page 20: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

2

minum obat sendiri, meskipun tidak pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes.

Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18

tahun sebesar 25,8 persen. Jadi cakupan nakes hanya 36,8 persen, sebagian besar

(63,2%) kasus hipertensi di masyarakat tidak terdiagnosis (Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013).

Peningkatan berat badan memainkan peranan penting pada mekanisme

timbulnya hipertensi pada orang dengan obesitas (Nurrahmani, 2012). Saat ini

terdapat berbagai metode pengukuran antropometri tubuh yang dapat digunakan

sebagai skreening obesitas. Metode tersebut antara lain pengukuran indeks massa

tubuh, lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan atas, serta perbandingan

lingkar pinggang dan lingkar panggul (Malope, 2012). Indeks Massa Tubuh (IMT)

merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya

yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Penggunaan IMT

hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat

diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan (Supariasa, 2012).

Body Mass Index di definisikan sebagai berat badan (BB) dalam kg dibagi dengan

tinggi badan (TB) dalam m2 (kg/m2 ). Dikatakan overweight bila IMT>25 kg/m2,

sedangkan obesitas apabila IMT>30 kg/m2 berdasarkkan umur dan jenis kelamin

(Haris dan Tambunan, 2009).

Berdasarkan data tersebut diatas, peneliti ingin mengetahui apakah ada

hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada penderita

hipertensi. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik menemukan jawabannya dengan

melakukan pembuktian secara ilmiah melalui sebuah penelitian yang difokuskan

Page 21: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

3

untuk mengetahui apakah ada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan

darah pada penderita hipertensi yang berada di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

Makassar Sulawesi Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini yaitu adakah hubungan Indeks Massa Tubuh

(IMT) dengan tekanan darah pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah pasien

hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah,

baik pusat maupun daerah, dalam usaha menurunkan prevalensi pasien hipertensi

di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hipertensi,

terutama faktor risiko, upaya pencegahan, dan penanganan pada pasien.

Page 22: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

4

1.4.2 Ilmiah

Sebagai salah satu referensi atau acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin

melanjutkan penelitian ini.

1.4.3 Peneliti

Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam hal penelitian, sekaligus

sebagai media bagi peneliti untuk memperluas wawasan.

Page 23: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi

2.1.1 Definisi

Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbagan secara

hemodinamik sistem kardiovaskular, yang patofisiologinya adalah

multifaktor, sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme

tunggal. Masalahnya ialah beberapa mmHg tekanan darah diatas harga

kesepakatan normal tersebut, maka ia akan dikatakan sebagai hipertensi

(tekanan darah tinggi) (Yugiantoro, 2009).

Menurut The Eighth Report of The Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure

(JNC 8) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (18 tahun dan lebih tua)

didasarkan pada rata-rata dua atau lebih diukur dengan benar pembacaan

tekanan darah dari dua atau lebih kunjungan klinis. Jika tekanan darah sistolik

dan nilai-nilai tekanan darah diastolik jatuh ke dalam kategori yang berbeda,

klasifikasi keseluruhan ditentukan didasarkan pada lebih tinggi dari dua

tekanan darah. Tekanan darah adalah diklasifikasikan ke dalam salah satu

dari empat kategori: normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1 dan hipertensi

derajat 2. Prehipertensi tidak dianggap sebagai penyakit, namun

Page 24: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

6

mengidentifikasi mereka yang cenderung untuk maju ke tahap 1 atau Tahap

2 HTN di masa depan (Tabel 2.1) (JNC 8).

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Usia Dewasa (Usia ≥18 tahun)

Menurut JNC 8

2.1.2 Etiologi

Berdasarkan etiologinya, hipertensi diklasifikasikan menjadi:

1) Hipertensi primer/esensial (insidens 80-95%): hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya (Tanto, Hustrini, 2014). Hipertensi semacam ini

dikenal sebagai hipertensi idiopatik. Hipertensi primer adalah suatu

kategori umum untuk peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh

beragam penyebab yang tidak diketahui dan bukan suatu entitas tunggal.

Orang dapat memperlihatkan kecenderungan genetik yang kuat mengidap

hipertensi primer, yang dapat dipercepat atau diperburuk oleh faktor

kontribusi misalnya kegemukan, stres, merokok, atau kebiasaan makan

(Sherwood, 2012).

2) Hipertensi sekunder: akibat suatu penyakit atau kelainan mendasari,

seperti stenosis arteri renalis, penyakit-penyakit parenkim ginjal,

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-95

Hipertensi Derajat I 140-159 Atau 90-99

Hipertensi Derajat II ≥160 Atau ≥100

Page 25: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

7

hiperaldosteronisme, dan sebagainya (Tanto, Hustrini, 2014). Beberapa

contoh hipertensi sekunder antara lain: (1)Hipertensi ginjal. Sebagai

contoh lesi aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen suatu arteri

renalis atau penekanan eksternal pembuluh ini oleh suatu hormon dapat

mengurangi aliran darah ke ginjal. Ginjal berespons dengan mengaktifkan

jalur hormon yang melibatkan angiotensin II. Jalur ini mendorong retensi

garam dan air sewaktu pembentukan urin sehingga volume darah

bertambah untuk mengompensasi berkurangnya aliran darah ginjal.

Angiotensin II merupakan vasokontriktor kuat. Meskipun kedua efek ini

(peningkatan volume darah dan vasokontriksi yang dipicu oleh

angiotensin) adalah mekanisme kompensasi untuk memperbaiki aliran

darah ke arteri renalis yang menyempit namun keduannya juga menjadi

penyebab meningkatnya tekanan darah arteri secara keseluruhan.

(2)Hipertensi endokrin. Sebagai contoh, feokromositoma adalah suatu

tumor medulla adrenal yang mengeluarkan epinefrin dan nonepinefrin

secara berlebihan. Peningkatan abnormal kadar kedua hormon ini

menyebutkan peningkatan curah jantung dan vasokontriksi perifer

generalisata, di mana keduanya berperan menyebabkan hipertensi khas

pada penyakit ini. (3)Hipertensi neurogenik. Salah satu contoh adalah

hipertensi yang disebabkan oleh kesalahan kontrol tekanan darah karena

defek di pusat kontrol kardiovaskular (Sherwood, 2012).

Page 26: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

8

2.1.3 Patogenesis Hipertensi Primer

Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial. Berbagai mekanisme

yang berperan dalam peningkatan tekanan darah, antara lain:

- Mekanisme neural: stres, aktivitas simpatis, variasi diurnal;

- Mekanisme renal: asupan natrium tinggi dengan retensi cairan;

- Mekanisme vascular: disfungsi endotel, radikal bebas, dan remodeling

pembuluh darah;

- Mekanisme hormonal: sistem renin, angiotensin, dan aldosterone (Tanto,

Hustrini, 2014).

2.1.4 Patofisiologi

Mekanisme patofisiologi yang berhubungan dengan peningkatan

hipertensi esensial antara lain :

1) Curah Jantung dan Tahanan Perifer

Keseimbangan curah jantung dan tahanan perifer sangat berpengaruh

terhadap kenormalan tekanan darah. Pada sebagian besar kasus hipertensi

esensial, curah jantung biasanya normal tetapi tahanan perifernya

meningkat. Tekanan darah ditentukan oleh kosentrasi sel otot halus yang

terdapat pada arteriol kecil. Peningkatan konsentrasi sel otot halus akan

berpengaruh pada peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler.

Peningkatan konsentrasi otot halus ini semakin lama akan mengakibatkan

penebalan pembuluh darah arteriol yang mungkin dimediasi oleh

Page 27: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

9

angiotensin yang menjadi awal meningkatnya tahanan perifer yang

irreversible.

2) Sistem Renin-Angiotensin

Ginjal mengontrol tekanan darah melalui peningkatan volume cairan

ekstraseluler dan ekskresi renin. Sistem Renin-Angiotensin merupakan

sistem endokrin yang penting dalam pengontrolan tekanan darah. Renin

diekskresi oleh juxtaglomerulus aparatus ginjal sebagai respon glomerulus

underperfusion atau penurunan asupan garam, ataupun respon dari sistem

saraf simpatik.

3) Sistem Saraf Otonom

Sirkulasi sistem saraf simpatik dapat menyebabkan vasokontriksi dan

dilatasi arteriol. Sistem saraf otonom ini mempunyai peran yang penting

dalam mempertahankan tekanan darah. Hipertensi dapat terjadi karena

interaksi antara sistem saraf otonon dan sistem renin-angiotensin bersama-

sama dengan faktor lain termasuk natrium, volume sirkuasi, dan beberapa

hormon.

4) Disfungsi Endotelium

Pembuluh darah sel endotel mempunyai peran yang penting dalam

pengontrolan pembuluh darah jantung dengan memproduksi sejumlah

vasoaktif lokal, yaitu molekul oksida nitrit dan peptida endotelium.

Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus hipertensi primer. Secara

klinis pengobatan dengan antihipertensi menunjukan perbaikan gangguan

produksi dari oksida nitrit.

Page 28: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

10

5) Substansi Vasoaktif

Banyak sistem vasoaktif yang mempengaruhi transpor natrium dalam

mempertahankan tekanan darah pada keadaan normal. Bradikinin

merupakan vasodilator yang potensial, begitu endothelin. Endothelin dapat

meningkatkan sensitifitas garam pada tekanan darah serta mengaktifkan

sistem rein-angiotensin lokal. Arterial natriuretic peptide merupakan

hormon yang diproduksi di atrium jantug dalam merespon peningkatan

volum darah. Hal ini dapat meningkatkan ekskresi garam dan air dari

ginjal yang akhirnya dapat meningkatkan retensi cairan dan hipertensi.

6) Hiperkoagulasi

Pasien dengan hipertensi memperlihatkan ketidaknormalan dari dinding

pembuluh darah (disfungsi endotelium atau kerusakan sel endotelium),

ketidaknormalan faktor homeostasis, patelet, dan fibrinolisis. Diduga

hipertensi dapat menyebabkan protombotik dan hiperkoagulasi yang

semakin lama akan semakin parah dan merusak organ target. Beberapa

keadaan dapat dicegah dengan pemberian obat anti-hipertensi.

7) Disfungsi Diastolik

Hipertrofi ventrikel kiri menyebabkan ventrikel tidak dapat beristirahat

ketika terjadi tekanan diastolik. Hal ini untuk memenuhi peningkatan

kebutuhan input ventrikel, terutama pada saat olahraga terjadi peningkatan

tekanan atrium kiri melebihi normal, dan penurunan tekanan ventrikel.

(Gray, et al, 2005).

Page 29: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

11

2.1.5 Diagnosis Hipertensi

1. Anamnesis. Kebanyakan pasien hipertensi bersifat asimtomatik.

Beberapa pasien mengalami sakit kepala, rasa seperti berputar, atau

penglihatan kabur. Hal yang dapat menunjang kecurigaan ke

hipertensi sekunder, antara lain: penggunaan obat-obatan

(kontrasepsi hormonal, kortikosteroid, dekongestan, OAINS); sakit

kepala paroksimal, berkeringat, atau takikardi (feokromositoma);

riwayat penyakit ginjal sebelumnya. Mencari faktor risiko

kardiovaskuler lainnya: merokok, obesitas, inaktivitas fisik,

dislipidemia, diabetes mellitus, mikroalbuminuria, atau laju filtrasi

glomerulus (LFG) <60 mL/mnt, usia (laki-laki >55th, perempuan

>65th), riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskuler dini (laki-

laki <55th, perempuan <65th) (Tanto, Hustrini, 2014).

2. Pemeriksaan fisis. Pengukuran tekanan darah (TD) dilakukan pada

penderita yang dalam keadaan nyaman dan rilaks, dan dengan tidak

tertutup/tertekan pakaian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada

saat melakukan pengukuran tekanan darah adalah:

a. Untuk mengukur TD terdapat 3 jenis sphygmomanometer. Yaitu

aneroid (kurang akurat bila digunakan berulang-ulang),

manometer elektronik (juga kurang akurat) dan manometer

merkuri/air raksa (ingat merkuri dapat mencemari lingkungan).

Gunakan manset dengan ukuran iflatable bag; (karet yang ada di

bagian dalam manset) yang sesuai, yaitu lebar ± 40% dari lingkar

Page 30: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

12

lengan (rata-rata pada orang dewasa 12-14 cm) dan panjang ± 60-

80% lingkar lengan, sehingga cukup panjang untuk melingkupi

lengan.

b. Pasang manset pada lengan atas dengan pusat iflatable bag di

bagian atas arteri brakhialis (pada sisi dalam lengan atas) dan sisi

bawah manset ± 2,5 cm di atas fossa antecubiti.

c. Posisi lengan penderita sedikit fleksi pada siku, lengan harus

disangga (dengan bantal, meja atau benda lain yang stabil),

pastikan bahwa manset setinggi jantung. Cari arteri brakhialis,

biasanya sedikit medial dari tendon bisep.

d. Lakukan pemeriksaan palapasi tekanan darah sistolik (TDS) yaitu

ibu jari atau jari-jari lain diletakan di atas arteri brakhialis, manset

dipompa/dikembangkan sampai ± 30 mmHg di atas tingkat mana

pulsasi mulai tidak teraba, kemudian manset pelan-pelan

dikendurkan dan akan didapatkan TDS yaitu saat pulsasi mulai

terasa kembali.

e. Selanjutnya stetoskop (bagian bell) diletakkan di atas arteri

brakhialis, manset dipompa kembali sampai ± 30 mmHg di atas

harga palpasi TDS, kemudian manset dikendurkan pelan-pelan

(mulai terdengar suara) dan tekanan darah diastolik atau TTD

(suara mulai menghilang).

f. Pengukuran TD harus dilakukan pada lengan (arteri brakhialis)

kanan dan kiri, setidaknya pernah dilakukan walaupun sekali saja.

Page 31: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

13

Normal antara kanan dan kiri terdapat perbedaan 5-10 mmHg.

Bila ada perbedaan > 10-15 mmHg perlu dicurigai adanya

kompresi atau obstruksi arteri pada sisi yang TD-nya lebih

rendah.

g. Pada penderita yang mendapat obat antihipertensi dan ada riwayat

pingsan atau postural dizziness, atau pada penderita dengan

dugaan hipovolemik. TD diukur pada posisi tidur, duduk, dan

berdiri (kecuali ada kontraindikasi). Normal dari posisi horizontal

ke posisi berdiri akan menyebabkan TDS sedikit menurun atau

tidak berubah dan TDD sedikit meningkat. Bila saat berdiri TDS

turun & 20 mmHg, apalagi disertai adanya keluhan, menunjukan

adanya hipotensi ortostatik (postural). TDD juga bisa turun.

Penyebabnya adalah obat, hipovolemia, terlalu lama tirah baring

dan gangguan sistem saraf otonom perifer.

3. Pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi

terdiri dari: tes darah rutin, glukosa darah (sebaiknya puasa),

kolestrol total serum, kolestrol LDL dan HDL serum, trigliserida

serum (puasa), asam urat serum, kreatinin serum, kalium serum,

hemoglobin dan hematokrit, urinalisis (uji carik celup serta sedimen

urin), elektrokardiogram.

Beberapa pedoman penanganan hipertensi menganjurkan tes lain

seperti: ekokardiogram, USG karotis (dan femoral), C-reactive

protein, mikroalbuminuria atau perbandingan albumin/kreatinin urin,

Page 32: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

14

proteinuria kuantitatif (jika uji carik positif), funduskopi (pada

hipertensi berat).

Evaluasi pasien hipertensi juga diperlukan untuk menentukan adanya

penyakit penyerta sistemik, yaitu: aterosklerosis (melalui

pemeriksaan profil lemak), diabetes (terutama pemeriksaan gula

darah), fungsi ginjal (dengan pemeriksaan proteinuria, kreatinin

serum, serta memperkirakan laju filtrasi glomerulus) (Yugiantoro,

2009).

Pemeriksaan penunjang untuk kecurigaan klinis hipertensi sekunder:

i. Hipertiroidisme/hipotiroidisme: fungsi tiroid (TSH, FT4, FT3);

ii. Hiperparatiroidisme: kadar PTH, Ca2+

;

iii. Hiperaldosteronisme primer: kadar aldosterone plasma, CT-scan

abdomen, kadar serum Na+↑, K

+↓, peningkatan ekskresi K

+ dalam

urin, ditemukan alkalosis metabolik;

iv. Feokromasitoma: kadar metanefrin, CT-scan/MRI abdomen;

v. Sindrom Cushing: kadar kortisol urin 24 jam;

vi. Hipertensi renovaskular: CT-angiografi arteri renalis, USG ginjal,

Doppler sonografi.

(Tanto, Hustrini, 2014)

4. Pemeriksaan kerusakan organ target. Pada pasien hipertensi,

beberapa pemeriksaan untuk menentukan adanya kerusakan organ

target dapat dilakukan secara rutin, sedang pemeriksaan lainnya

hanya dilakukan bila ada kecurigaan yang didukung oleh keluhan

Page 33: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

15

dan gejala pasien. Pemeriksaan untuk mengevaluasi adanya

kerusaakan organ target meliputi:

1. Jantung: pemeriksaan fisik, foto polos dada (untuk melihat

pembesaran jantung, kondisi arteri intra toraks dan sirkulasi

pulmoner), elektrokardiografi (untuk deteksi iskemia, gangguan

konduksi, aritmia, serta hipertrofi ventrikel kiri), ekokardiografi.

2. Pembuluh darah: pemeriksaan fisik termasuk perhitungan pulse

pressure, ultrasonografi (USG) karotis, fungsi endotel.

3. Otak: pemeriksaan neurologis, diagnosis stroke ditegakan

dengan mengguanakan cranial computed tomo-grafi (CT) scan

atau magnetic resonance imaging (MRI) (untuk pasien dengan

keluhan gangguan neural, kehilangan memori atau gangguan

kognitif).

4. Mata: funduskopi retina.

5. Fungsi ginjal: pemeriksaan fungsi ginjal dan penentuan adanya

proteninuria/mikro-makroalbuminuria serta rasio albumin

kreatinin urin, perkiraan laju filtrasi glomerulus, yang untuk

pasien dalam kondisi stabil dapat diperkirakan dengan

mengguanakan modifikasi rumus dari Cockroft-Gault sesuai

dengan anjuran National Kidney Foundation (NKF) yaitu :

Page 34: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

16

( )

( )

(*glomerulus filtration rate/laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam

ml/menit/1,73 m2). (Yugiantoro, 2009).

2.2. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan suatu pengukuran yang

membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan

“indeks”, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat

badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)

(Markenson, 2004). Rumus penghitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah:

( )

( ( ) ( )

Dengan menggunakan IMT dapat diketahui apakah berat badan seseorang

dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang

dewasa berumur diatas 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak,

remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat

diterapkan dalam keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti edema, asites, dan

hepatomegali (Supariasa, 2002).

Pada remaja dan anak-anak tidak digunakan rumus Indeks Massa Tubuh

(IMT) yang digunakan oleh orang dewasa. Pengukuran dianjurkan untuk

Page 35: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

17

mengukur berat badan berdasarkan nilai presentil yang dibedakan atas jenis

kelamin dan usia anak karena kecepatan pertumbuhan tinggi badan serta berat

badan tidak berlangsung dengan kecepatan yang sama, jumlah lemak tubuh yang

masih sering berubah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dan

perbedaan jumlah lemak tubuh untuk anak laki-laki dan perempuan juga berbeda

selama pertumbuhan berlangsung. (Dinsdale H, Ridler C, Ells L, 2011).

Olahragawan mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang cukup tinggi

dikarenakan peningkatan massa otot yang akan menunjukan kategori obesitas

dalam pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) namun memiliki kadar lemak

tubuh yang rendah (Maqsood S, 2011).

Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Usia Dewasa (Usia ≥18 tahun)

Kriteria Asia Pasifik

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang <18,5

Berat Badan Normal 18,5-22,9

Berat Badan Berlebih 23-24,9

Obes I 25-29,9

Obes II ≥30

Sumber: WHO technical series, 2000

2.3. Hubungan Hipertensi dan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) erat kaitannya dengan penyakit

hipertensi baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Kenaikan berat badan

(BB) sangat berpengaruh pada mekanisme timbulnya kejadian hipertensi pada

Page 36: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

18

orang yang obes akan tetapi mekanisme terjadinya hal tersebut belum dipahami

secara jelas namun diduga pada orang yang obes terjadi peningkatan volume

plasma dan curah jantung yang akan meningkatkan tekanan darah. Angka

kejadian hipertensi pada pasien yang menderita obesitas menurut Sweedish Obese

Study didapatkan sebesar 13,5% dan angka tersebut terus meningkat seiring

dengan peningkatan IMT dan Waist Hip Ratio (WHR) (Sihombing, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Avihani RDH dan Sulcan M pada tahun 2013

menunjukan bahwa sekitar 7,5% hipertensi obesitik diderita oleh remaja awal

(Avihani, Sulchan, 2013). Penelitian hipertensi pada pasien yang menderita

obesitas berusia dewasa di Indonesia memperlihatkan bahwa, angka kejadian

hipertensi pada pasien yang menderita obesitas sebesar 48,6%, presetase pada

pasien laki-laki yang menderita obesitas terdapat 50,1% dan pasien perempuan

yang menderita obesitas 47,9%. Hasil ini jika dibandingkan dengan angka

kejadian hipertennsi pada pasien yang menderita obesitas hasil laporkan Swedish

Obese Study jauh lebih tinggi (Sihombing, 2010).

Page 37: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

19

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Teori

(Dhianningtyas, Hendrati, 2006; Rahajeng, Tumiah, 2009; Sihombing, 2010; Irza

2009; Humayun, et al, 2009; Kotchen, 2006; Uiterwaal, et al,2007).

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

kejadian hipertensi

Faktor-faktor yang

tidak dapat di

kontrol:

Faktor-faktor yang dapat

di kontrol:

Usia

Jenis kelamin

Etnis

Riwayat

keluarga

Pola makan

Status gizi

Aktivitas fisik

Kebiasan

merokok

Faktor penyakit

lain

Konsumsi

alkohol

Keadaan stres

Konsumsi

minuman

bekafein

Hipertensi

Page 38: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

20

3.2 Kerangka Konseptual

Faktor resiko (variabel bebas) Kejadian (variabel terikat)

= Diteliti = Tidak diteliti

Usia

Jenis kelamin

Etnis

Riwayat keluarga

Pola makan

Status gizi

Aktivitas fisik

Faktor penyakit lain

Keadaan stres

Konsumsi berkafein

Konsumsi alkohol

Kebiasaan merokok

Hipertensi

Kata Kata

Page 39: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

21

3.3 Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : status gizi (menggunakan IMT)

2. Variabel terkait : tekanan darah

3. Variabel perancu : umur, ras, jenis kelamin, aktivitas fisik/olahraga,

konsumsi alkohol, merokok, stress, pola konsumsi (diet).

3.4 Definisi Operasional

1. Tekanan darah

Definisi : Tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika

darah di pompa oleh jantung keseluruh tubuh anggota tubuh manusia.

Alat Ukur : Data rekam medik pasien.

Cara Ukur : Memindahkan informasi mengenai tekanan darah sistolik dan

diastolik pasien ke dalam program komputer untuk menentukan

interpretasinya.

Skala Ukur : Ordinal

Hasil Ukur :

Page 40: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

22

Tabel 3.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Usia Dewasa (Usia ≥18 tahun)

Menurut JNC 8

1. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Definisi : Alat ukur untuk menentukan status gizi seseorang.

Alat Ukur : Data rekam medik pasien.

Cara Ukur : Memindahkan informasi mengenai berat badan dan tinggi

badan pasien ke dalam program komputer untuk menentukan Indeks

Massa Tubuh (IMT) dan interpretasinya.

Skala Ukur : Ordinal

Hasil Ukur :

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Usia Dewasa (Usia ≥18 tahun)

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang <18,5

Berat Badan Normal 18,5-22,9

Berat Badan Berlebih 23-24,9

Obes I 25-29,9

Obes II ≥30

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-95

Hipertensi Derajat

I

140-159 Atau 90-99

Hipertensi Derajat II ≥160 Atau ≥100

Page 41: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

23

3.5 Hipotesis Penelitian

Adanya hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah pasien

hipertensi di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar pada bulan Maret

hingga Agustus 2017.

Page 42: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

24

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross

sectional. Dalam penggunaan pendekatan cross sectional, pengukuran variabel

terikat (tekanan darah pada pasien hipertensi) dan variabel bebas (Indeks Massa

Tubuh (IMT)) dilakukan secara stimulan, satu kali saja dalam waktu yang

bersamaan dan tidak dilakukan follow up.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh pasien hipertensi yang datang berobat ke Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017.

Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti serta dianggap

mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini, sampel diambil menggunakan

teknik non probability sampling yaitu purposive sampling karena tidak semua

Page 43: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

25

pasien mewakili kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, terdapat kriteria-

kriteria yang telah ditentukan peneliti sebelumnya (kriteria inklusi dan eksklusi).

Adapun yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan

pasien hipertensi yang datang berobat ke Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017 dan memenuhi kriteria inklusi

serta eksklusi.

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.4.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien hipertensi yang datang berobat ke Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017.

2. Memiliki data rekam medik yang dapat dievaluasi, meliputi:

identitas pasien berupa nama, umur, jenis kelamin, alamat,

pekerjaan, serta hasil antropometri pasien berupa berat badan dan

tinggi badan.

3. Pasien berumur 40 tahun ke atas.

4.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap (identitas

pasien dan hasil antropometri), rusak, atau tidak terbaca.

2. Pasien adalah seorang ibu hamil.

Page 44: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

26

3. Pasien adalah olahragawan (jika dapat diketahui melalui rekam

medik).

4.5 Manajemen Data

4.5.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang diperoleh melalui rekam medik pasien hipertensi yang datang berobat ke

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga

Agustus 2017 namun belum pernah mendapatkan terapi pengobatan

sebelumnya, sudah pernah mendapatkan terapi pengobatan tetapi berhenti

atau tidak teratur.

4.5.2 Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari rekam medik kemudian dimasukan ke

dalam tabel untuk kemudian diolah dengan menggunakan perangkat

Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi

Spearman karena kedua kelompok data yang di peroleh menggunakan skala

ordinal (interpretasi) sehingga untuk menghubungkan keduanya diperlukan

uji korelasi dengan metode spearman.

Page 45: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

27

Rumus uji korelasi spearman untuk jumlah sampel ≤ 30 adalah :

( )

Di mana :

rs = koefisien korelasi Spearman

∑d2 = total kuadrat selisih antar ranking

n = jumlah sampel penelitian

Jika, jumlah sampel > 30 maka :

Di mana :

z = nilai z hitung

rs = koefisien korelasi Spearman

n = jumlah sampel penelitain

Sedangkan untuk menentukan hasil interpretasinya menggunakan

koefisien korelasi Versi de Vaus

Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Kolerasi Versi de Vaus

Koefisien Kekuatan Hubungan

0,00 Tidak ada hubungan

0,01 – 0,09 Hubungan kurang berarti

0,10 – 0,29 Hubungan lemah

0,30 – 0,49 Hubungan moderat

0,50 – 0,69 Hubungan kuat

0,70 – 0,89 Hubungan sangat kuat

>0,90 Hubungan mendekati sempurna

Page 46: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

28

4.5.3 Penyajian Data

Data yang telah diolah dan dianalisis kemudian akan disajiakan dalam

bentuk tabel disertai penjelasan serta disusun dan dikelompkan sesuai dengan

tujuan penelitian.

4.6 Etika Penelitian

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada instansi terkait

sebagai permohonan izin melakukan penelitian.

2. Menjaga kerahasiaan data rekam medik sehingga diharapkan tidak ada

pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

Page 47: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

29

4.7 Alur penelitian

Rumusan Masalah

Identifikasi variabel

Penentuan subjek penelitian

(populasi dan sampel)

Kriteria inklusi dan ekslusi

Pengolahan dan analisis data

Pengumpulan data dan sampel

Hasil penelitian

Kesimpulan

Page 48: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

30

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017. Penelitian ini

dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medik penderita

hipertensi namun belum pernah mendapatkan terapi pengobatan sebelumnya,

sudah pernah mendapatkan terapi pengobatan tetapi berhenti atau tidak teratur.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample yaitu

cara pemilihan sampel yang disengaja karena ada pertimbangan tertentu sesuai

dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Jumlah penderita hipertensi yang

berobat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin mulai dari Maret

hingga Agustus 2017 yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini didapatkan

sebanyak 68 orang.

Sampel yang telah diambil dari data bagian rekam medik Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin yang dikumpulkan dan diolah berdasarkan

jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tekanan darah. Data yang terkumpul

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS yang hasilnya dapat dilihat

sebagai berikut.

Page 49: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

31

5.1.1 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Kelompok Jenis

Kelamin di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada

Bulan Maret - Agustus 2017

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan

bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang (50%) dan perempuan

sebanyak 34 orang (50 %).

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan

Kelompok Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (n) Persen (%)

Laki-laki 34 50

Perempuan 34 50

Total 68 100

Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

5.1.2 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Kelompok Usia

di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan

Maret - Agustus 2017

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan

bahwa jumlah pasien dengan rentang usia 40 – 50 tahun berjumlah 19

orang (27,9 %), rentang usia 51 – 60 tahun berjumlah 19 orang (27,9 %),

rentang usia 61 – 70 tahun 18 orang (26,5 %), dan rentang usia > 70

tahun 12 orang (17,6 %).

Page 50: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

32

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan

Kelompok Usia

Usia Jumlah (n) Persen (%)

40 – 50 Tahun 19 27,9

51 – 60 Tahun 19 27,9

61 – 70 Tahun 18 26,5

> 70 Tahun 12 17,6

Total 68 100

Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

5.1.3 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Interpretasi IMT

di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan

Maret - Agustus 2017

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan

bahwa jumlah pasien dengan IMT berat badan kurang berjumlah 7 orang

(10,3 %), IMT berat badan normal berjumlah 23 orang (33,8 %), IMT

berat badan berlebih 10 orang (14,7 %), IMT obes I 23 orang (33,8 %),

dan IMT obes II 5 orang (7,4 %).

Page 51: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

33

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan

Interpretasi IMT

Interpretasi IMT Jumlah (n) Persen (%)

Berat Badan Kurang 7 10,3

Normal 23 33,8

Berat Badan Berlebih 10 14,7

Obese I 23 33,8

Obese II 5 7,4

Total 68 100

Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

5.1.4 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Interpretasi

Derajat Hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin Pada Bulan Maret - Agustus 2017

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan

bahwa jumlah pasien dengan hipertensi derajat I 48 orang (70,6 %) dan

jumlah pasien dengan hipertensi derajat II 20 orang ( %).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan

Interpretasi Derajat Hipertensi

Jenis Kelamin Jumlah (n) Persen (%)

Hipertensi Derajat I 48 70,6

Hipertensi Derajat II 20 29,4

Total 68 100

Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

Page 52: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

34

5.1.5 Hubungan Interpretasi IMT dan Interpretasi Derajat Hipertensi

Pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin Pada Bulan Maret - Agustus 2017

Beradasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bagaimana hubungan antara

interpretasi IMT dan interpretasi derajat hipertensi secara angka dalam

bentuk tabel. Sampel dengan hipertensi derajat 1 berjumlah 48 orang

(70,59 %), di mana 6 orang memiliki IMT berat badan kurang (8,82 %),

17 orang memiliki IMT berat badan normal (25,00 %), 6 orang memiliki

IMT berat badan berlebih (8,82 %), 15 orang memiliki IMT obes I (22,06

%), dan 4 orang memiliki IMT obes II (5,88 %). Sedangkan Sampel

dengan hipertensi derajat 2 berjumlah 20 orang (29,41 %), di mana 1

orang memiliki IMT berat badan kurang (1,47 %), 6 orang memiliki IMT

berat badan normal (8,82 %), 4 orang memiliki IMT berat badan berlebih

(5,88 %), 8 orang memiliki IMT obes I (11,76 %), dan 1 orang memiliki

IMT obes II (1,47 %).

Page 53: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

35

Tabel 5.5 Hubungan Interpretasi IMT dan Interpretasi Tekanan

Darah

Interpretasi IMT

Interpretasi Hipertensi

Total HT

Derajat 1

HT

Derajat

2

Berat Badan Kurang 6

(8,82 %)

1

(1,47 %)

7

(10,29 %)

Normal 17

(25,00 %)

6

(8,82 %)

23

(33,82 %)

Berat Badan Lebih 6

(8,82 %)

4

(5,88 %)

10

(14,71 %)

Obes I 15

(22,06 %)

8

(11,76 %)

23

(33, 82 %)

Obes II 4

(5,88 %)

1

(1,47 %)

5

(7,35 %)

Total 48

(70,59 %)

20

(29,41 %)

68

(100 %)

Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

Page 54: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

36

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

BERATBADAN

KURANG

NORMAL BERATBADANLEBIH

OBES I OBES II

HT GRADE I

HT GRADE II

Grafik 5.1 Hubungan Interpretasi IMT Dengan Derajat Hipertensi

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Tabel 5.6 Analisis Hasil Penelitian

Interpretasi

IMT

Interpretasi

Derajat

Hipertensi

Spearman’s rho Interpretasi

IMT

Correlation

Coefficeient

Sig. (2-tailed)

N

1,000

68

0,065

0,597

68

Interpretasi

Hipertensi

Correlation

Coefficeient

Sig. (2-tailed)

N

0,065

0,597

68

1,000

68

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman

karena kedua kelompok data yang diperoleh menggunakan skala ordinal

(interpretasi) sehingga untuk menghubungkannya keduanya digunakan uji

korelasi dengan metode Spearman. Pada penelitian ini di dapatkan data > 30

jumlah sampel maka digunakan rumus √ untuk menentukan

Page 55: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

37

correlation coefficient. Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa hubungan

antara interpretasi IMT dan interpretasi tekanan darah menghasilkan nilai

correlation coefficient (simbol r), sebesar 0,065 serta nilai Sig. (2-tailed)

(symbol p), sebesar 0,597. Untuk nilai p sendiri dipakai untuk menentukan

hubungan yang signifikan (p < 0,05) atau tidak (p > 0,05) antara dua variabel,

sedangkan nilai r dipakai untuk menentukan bagaimana kekuatan hubungan

antara kedua variabel tersebut, dalam penenlitian ini interpretasi nilai r

menggunakan koefisien korelasi Versi de Vaus. Dari hasil penelitian, maka di

temukan nilai p sebesar 0,597 dimana p > 0,05 yang berarti tidak adanya

hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan hipertensi pada

pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada

bulan Maret hingga Agustus 2017 sedangkan untuk nilai r ditemukan sebesar

0,065, karena jumlah sample lebih dari 30 orang sehingga menggunakan

rumus √ maka di dapatkan nilai r sebesar 0,532 yang berarti nilai

r jika di konversikan dengan koefisien korelasi Versi de Vaus mempunyai

hubungan yang kuat antara indeks massa tubuh dengan hipertensi pada pasien

hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan

Maret hingga Agustus 2017. Selain itu angka koefisien korelasi pada hasil di

atas, bernilai positif, yaitu 0,532 sehingga hubungan kedua variabel bersifat

searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin meningkat indeks

massa tubuh pada pasien hipertensi yang berusia ≥ 40 tahun di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017

maka tekanan darah pada pasien tersebut juga akan meningkat.

Page 56: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

38

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan

Berdasarkan pengolahan rekam medik pasien hipertensi di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017

ditemukan jumlah pasien hipertensi laki-laki sebanyak 34 orang (50 %) dan

pasien hipertensi perempuan sebanyak 34 orang (50 %). Sehingga total pasien

hipertensi berjumlah 68 orang (100 %).

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iksan,

dkk (2014) yang dilakukan pada bulan September 2013 hingga Februari 2014 di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang menyatakan bahwa jumlah

pasien hipertensi laki-laki berjumlah 11 orang (36,7 %) dan jumlah pasien

hipertensi perempuan berjumlah 19 orang (63,3 %) sehingga total pasien

hipertensi berjumlah 30 orang (100 %). Berdasarkan hasil penelitian tersebut di

dapatkan jenis kelamin pasien terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan.

Menurut Cortas, dkk (2008) mengatakan bahwa prevalensi kejadian pada pria

sama dengan wanita. Untuk wanita diatas usia 45 tahun cenderung akan

mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) di akibatkan

karena terjadinya menopause. Hal ini di karenakan berkurangnya hormon estrogen

pada masa menopause yang mengakibatkan berkurang pula kadar High Density

Lipoprotein (HDL), hal tersebut akan mempengaruhi terjadinya proses

aterosklerosis dan mengakibatkan tekanan darah tinggi akibat tingginya kadar

High Density Lipoprotein (LDL) (Anggraini, dkk, 2009).

Page 57: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

39

Berdasarkan hasil penelitian pasien hipertensi didapatkan jumlah pasien dengan

rentang usia 40 – 50 tahun berjumlah 19 orang (27,9 %), rentang usia 51 – 60

tahun berjumlah 19 orang (27,9 %), rentang usia 61 – 70 tahun 18 orang (26,5 %),

dan rentang usia > 70 tahun 12 orang (17,6 %). Dapat dilihat bahwa pada rentang

usia rata-rata pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017 lebih banyak pada usia diatas

atau sama dengan 40 tahun relatif sama, yang berarti hasil penelitian ini

menunjukan bahwa pasien yang menderita hipertensi di dominasi oleh usia-usia

di atas 40 tahun yang datang ke Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin

untuk mendapatkan pengobatan. Peningkatan usia sangat mempengaruhi proses

terjadinya hipertensi. Usia lebih dari 40 tahun memiliki risiko menderita

hipertensi dengan prevalensi angka kejadian hipertensi adalah sekitar 40 %

dengan angka kematian sekitar 50 % pada usia diatas umur 60 tahun (Staessen,

dkk, 2003). Menurut teori dikatakan bahwa usia diatas 45 tahun dinding

pembuluh darah akan mengalami penebalan karena adanya penumpukan zat

kalogen pada lapisan otot. Sehingga pembuluh darah akan menyempit dan

menjadi kaku (Nuraini, 2015).

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan bahwa

jumlah pasien dengan IMT berat badan kurang berjumlah 7 orang (10,3 %), IMT

berat badan normal berjumlah 23 orang (33,8 %), IMT berat badan berlebih 10

orang (14,7 %), IMT obes I 23 orang (33,8 %), dan IMT obes II 5 orang (7,4 %).

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa jumlah pasien hipertensi dengan IMT

normal berjumlah 23 orang sama dengan jumlah pasien hipertensi dengan IMT

obes I. Artinya untuk distribusi pasien hipertensi dengan IMT normal dan IMT

Page 58: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

40

dengan obes I sama banyaknya di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari total 68 pasien, ditemukan bahwa

jumlah pasien dengan hipertensi derajat I 48 orang (70,6 %) dan jumlah pasien

dengan hipertensi derajat II 20 orang (29,4 %). Untuk distribusi pasien hipertensi

dengan derajat I lebih banyak dari pasien hipertensi derajat II di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017.

Distribusi pasien hipertensi dengan interpretasi IMT dan Interpretasi derajat

hipertensi memperlihatkan bahwa pasien dengan IMT normal serta menderita

hipertensi derajat I lebih mendominasi penelitian ini dengan jumlah 17 orang

(25,00 %) dibandingkan dengan pasien dengan IMT obes I serta menderita

hipertensi derajat II dengan jumlah 15 orang (22, 06 %).

Untuk hubungan interpretasi IMT dan interpretasi derajat hipertensi sampel

dengan hipertensi derajat 1 berjumlah 48 orang (70,59 %), di mana 6 orang

memiliki IMT berat badan kurang (8,82 %), 17 orang memiliki IMT berat badan

normal (25,00 %), 6 orang memiliki IMT berat badan berlebih (8,82 %), 15 orang

memiliki IMT obes I (22,06 %), dan 4 orang memiliki IMT obes II (5,88 %).

Sedangkan Sampel dengan hipertensi derajat 2 berjumlah 20 orang (29,41 %), di

mana 1 orang memiliki IMT berat badan kurang (1,47 %), 6 orang memiliki IMT

berat badan normal (8,82 %), 4 orang memiliki IMT berat badan berlebih (5,88

%), 8 orang memiliki IMT obes I (11,76 %), dan 1 orang memiliki IMT obes II

(1,47 %). Jika melihat data diatas pasien hipertensi pada bulan Maret hingga

Agustus 2017 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin terbanyak pada

pasien yang memiiki IMT normal serta menderita hipertensi derajat I hal ini di

Page 59: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

41

dukung dengan hasil uji analisis dengan metode Spearman menunjukan hasil nilai

p sebesar 0,597 dimana p > 0,05 yang berarti tidak adanya hubungan yang

signifikan antara indeks massa tubuh dengan hipertensi pada pasien hipertensi di

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga

Agustus 2017. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian lainnya yang

dilakukan di Desa Samosir pada tahun 2013 oleh Arifin, dkk dengan

menggunakan metode chi-square di peroleh bahwa nilai p sebesar 0,160 dimana

p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan

kejadian hipertensi. Hasil yang berbeda dengan penelitian lainnya yang dilakukan

di RSUD DR. Moewardi Surakarta pada tahun 2017 oleh Yundari dengan

menggunakan uji chi-square di peroleh bahwa nilai p sebesar 0,000 dengan nilai

p < 0,05 dan penelitian yang dilakukan oleh Natalia, dkk pada tahun 2015 yang

dilakukan penelitian pada Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat dengan hasil

p < 0,05, kedua penelitian tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan

antara obesitas dan hipertensi dalam artian semakin besar indeks massa tubuh

maka resiko terkena hipertensi akan semakin tinggi.

Pada penelitin ini di dapatkan nilai r sebesar 0,532 yang berarti nilai r jika di

konversikan dengan koefisien korelasi Versi de Vaus mempunyai hubungan yang

kuat antara indeks massa tubuh dengan hipertensi pada pasien hipertensi di

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga

Agustus 2017. Selain itu angka koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai

Page 60: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

42

positif, yaitu 0,532 sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah, dengan

demikian dapat diartikan bahwa semakin meningkat indeks massa tubuh pada

pasien hipertensi yang berusia ≥ 40 tahun di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus 2017 maka tekanan darah pada

pasien tersebut juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrik di

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara tahun 2012 menunjukan bahwa

kenaikan nilai IMT diikuti dengan kenaikan tekanan darah. Artinya semakin

tinggi nilai IMT seseorang maka peluang untuk terkena hipertensi semakin tinggi

pula. Menurut Sheps pada tahun 2005 obesitas adalah salah satu faktor dari

hipertensi. Ketika seseorang mengalami obesitas atau dalam kata lain memiliki

berat badan yang berlebih maka orang tersebut akan membutuhkan lebih banyak

darah untuk menyuplai oksigen dan makanan ke jaringan tubuhnya, sehingga

volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, curah jantung

ikut meningkat, dan akhirnya tekanan darah ikut meningkat.

Page 61: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

43

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan indeks massa tubuh

dengan hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada

bulan Maret hingga Agustus 2017 dengan jumlah pasien 68 orang maka dapat

diberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis kelamin laki laki dan perempuan cenderung mempunyai resiko yang

sama untuk menderita penyakit hipertensi.

2. Kelompok usia diatas 40 Tahun (> 40 tahun) mempunyai resiko yang

sangat signifikan untuk menderita penyakit hipertensi.

3. Dari hasil penelitian, maka di temukan nilai p sebesar 0,597 dimana

p > 0,05 yang berarti tidak adanya hubungan yang signifikan antara indeks

massa tubuh dengan hipertensi pada pasien hipertensi di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan Maret hingga Agustus

2017.

4. Pada penelitin ini di dapatkan nilai r sebesar 0,532 yang berarti nilai r jika

di konversikan dengan koefisien korelasi Versi de Vaus mempunyai

hubungan yang kuat antara indeks massa tubuh dengan hipertensi pada

pasien hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada

bulan Maret hingga Agustus 2017. Selain itu angka koefisien korelasi pada

hasil penelitian, bernilai positif, yaitu 0,532 sehingga hubungan kedua

Page 62: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

44

variabel bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin

meningkat indeks massa tubuh pada pasien hipertensi yang berusia ≥ 40

tahun di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada bulan

Maret hingga Agustus 2017 maka tekanan darah pada pasien tersebut juga

akan meningkat.

7.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan indeks massa tubuh

dengan hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada

bulan Maret hingga Agustus 2017 maka dapat diberikan saran yaitu :

1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk lebih memperhatikan penulisan

rekam medik sebaik mungkin dan sesuai data yang tertera agar bisa di

gunakan dengan baik untuk tujuan-tujuan penelitian selanjutnya.

2. Diharapkan bagi tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan

penyuluhan dengan metode-metode menarik, skrining, serta edukasi pada

pasien-pasien hipertensi maupun non hipertensi untuk mencegah penyakit

tersebut tidak terjadi atau bertambah parah sehingga menimbulkan

komplikasi-komplikasi.

3. Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk memperhatikan dan

menemukan variabel lain yang dapat berpengaruh pada kejadian hipertensi

terhadap faktor resiko lainnya serta memperhatikan kekurangan-

kekurangan dari penelitian ini sehingga dapat di sempurnakan di kemudian

hari.

Page 63: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraeni, A.D, Waren A, Situmorang E, Asputra H, Siahaan S. 2009. Faktor-

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang

Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari – Juni

2008. Laporan Penelitian: Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

2. Arifin, M.H.B.M, Weta, Ratnawati, Ni Luh, K.A. 2016. Faktor Yang

Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Wilayah

UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Bandung Tahun 2016. E-Jurnal Medika.

3. Avihani RDA, Sulchan M. 2013. Densitas Energi Makanan dan Hereditas

Sebagai Faktor Resiko Hipertensi Obesitik pada Remaja Awal. Journal of

Nutrition College.

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

5. Cortas K, et al. 2008. Hypertension. Emedicine.

6. Dhianningtyas Y, Hendrati LY. 2006. Resiko Obesitas, Kebiasaan Merokok,

dan Konsumsi Garam terhadap Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif. The

Indonesian Jurnal of Public Health.

7. Dinsdale H, Ridler C, Ells L. 2011. A simple guide to classifying body mass

index in children. Oxford: National Obesity Observatory.

8. Gray, et al. 2005. Hipertensi, dalam: Lecturer Notes Kardiologi, Edisi ke-4.

Jakarta: Erlangga.

Page 64: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

46

9. Haris, S. & Tambunan, T. (2009).Hipertensi pada sindrom metabolik. Jurnal

Sari Pediatri , 11 (4):257-63.

10. Hendrik. 2012. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tekanan Darah

Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Skripsi:

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

11. Humayun A, et al. 2009.Relation of Hyeprtension with Body Mass Index

and Age in Male and Female Population of Peshawar. Pakistan: J Ayub Med

Coll Abbottabad.

12. Iksan I, Tuti R. 2014. Hubungan Olahraga Terhadap Tekanan Darah

Penderita Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Surakarta.

13. Irza S. 2009. Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Negeri

Bungo Tanjung Sumatra Barat. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi USU.

14. Kotchen TA, et al. 2006. Nutrition, Diet, and Hypertension. Modern

Nurtrition in Health and Disease (2). Philadelpia: Lippincot Williams &

Wikins.

15. Malope S. (2012). Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Pinggang

dengan Tingkat Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Interna RSJ

Prof. Dr.V. L. Ratumbuysang Propinsi Sulawesi Utara.

16. Markendon JA. 2004. An In-Depth Overview of Osteoarthritis for

Physician.

Page 65: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

47

17. Michael, et al. 2011. Body Mass Index in Diagnosing Obesity in Athletes

Vs. General Population. Rutgers University, New Brunswick, NJ.

18. Natalia, Diana, Petrus H, Hendro. 2015. Hubungan Obesitas Dengan

Kejadian Hipertensi Di Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat.

19. National Obesity Observatory. 2009. Body Mass Index As A Meassure of

Obesity.

20. Nuraini, B. 2015. Risk Factors of Hypertension. Faculty of Medicine,

University of Lampung.

21. Nurrahmani, Ulfa. (2012). Stop! Hipertensi. Bandung : Familia.

22. Rahajeng, Ekowati dan Sulistyowati Tuminah. 2009. Prevalensi

Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia

2009 Vol 59 (12): 580- 587.

23. Sheps SG. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah

Tinggi. Jakarta: Intisari Mediatama.

24. Sherwood L. 2012. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

25. Staessen A Jan, Juguang W, Giuseppe B, Willem H.B. 2003. Essential

Hypertension. The Lancet.

26. Sihombing M. 2010. Hubungan Perilaku Merokok, Konsumsi

Makanan/Minuman, dan Aktivitas Fisik dengan Penyakit Hipertensi pada

Responden Obes Usia Dewasa di Indonesia. Maj Kedokt Indon.

Page 66: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

48

27. Supariasa Nyoman. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

28. Tanto C, Hustrini NM. 2014. Hipertensi, dalam: Kapita Selekta

Kedokteran, Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Media Aesculapius.

29. Uiterwaal SPM, et al. 2007. Coffee Intake and Incidence of Hypertension.

Am J Clin Nutr 2007 Vol 85.

30. Verma A, et al. 2013. Relation of BMI & hypertension in natives of

Gujarat. GCSMC J Med Sci.

31. Yugiantoro M. 2009. Hipertensi Esensial, dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam, Jilid II, Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

32. Yundari S.A. 2017. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Hipertensi

Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik Di RSUD DR. Moehardi Surakarta.

Page 67: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

49

Lampiran 1

Tabel Data Penelitian

Data pasien Hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin pada

bulan Maret hingga Agustus 2017.

No Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

Tekanan Darah

(mmHg)

1 P 58 54 155 170/80

2 P 50 54 156 150/100

3 P 64 55 154 140/90

4 L 43 45 145 150/90

5 L 65 60 165 170/80

6 L 57 68 165 140/80

7 L 42 65 163 150/90

8 P 64 56 153 150/90

9 P 56 57 154 149/76

10 P 80 40 155 180/100

11 L 40 53 149 145/80

12 L 52 47 162 145/90

13 P 48 67 158 145/80

14 L 60 70 172 140/46

15 P 40 69 157 179/104

16 P 49 68 163 150/85

17 P 40 61 154 142/86

18 L 41 66 163 150/90

19 L 70 71 166 140/90

20 P 46 62 157 160/90

21 P 45 60 152 140/70

22 L 46 64 170 150/90

23 L 68 66 162 180/90

24 L 70 55 160 140/80

25 P 59 68 155 140/70

26 P 69 52 154 140/90

27 P 55 60 157 165/90

28 P 70 52 152 150/90

29 P 66 53 154 180/100

30 L 74 70 162 140/80

31 P 55 53 158 140/80

32 L 62 62 163 165/90

33 P 64 64 162 180/110

34 P 49 49 158 140/90

35 L 57 57 168 150/80

36 L 59 59 165 140/70

Page 68: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

50

No Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

Tekanan Darah

(mmHg)

37 P 70 70 155 160/70

38 L 73 73 152 140/70

39 L 76 76 163 140/90

40 L 63 63 160 160/90

41 L 70 70 161 140/90

42 L 82 82 159 140/70

43 L 57 57 159 150/90

44 P 47 66 152 240/140

45 P 64 64 154 150/80

46 P 49 65 166 140/90

47 L 43 50 168 140/100

48 P 71 70 162 150/70

49 P 68 43 157 140/90

50 L 75 52 170 140/80

51 L 59 69 159 140/90

52 P 58 70 156 150/100

53 P 69 74 164 180/80

54 P 73 60 152 150/80

55 L 55 57 162 140/70

56 P 66 61 156 150/100

57 L 74 65 173 170/90

58 L 53 70 162 150/90

59 L 52 65 170 150/80

60 P 47 75 155 150/90

61 L 58 74 156 140/90

62 P 48 43 158 150/90

63 L 75 60 167 150/80

64 P 52 67 160 140/80

65 L 71 52 170 140/90

66 L 72 61 167 160/100

67 P 48 65 150 160/90

68 L 51 80 168 170/100

Page 69: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

51

Lampiran 2

Surat Permohonan Iizin Penelitian Dan Pengambilan Data Rekam Medik

Page 70: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

52

Lampiran 3

Surat Rekomendasi Persetujuan Etik

Page 71: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

53

Lampiran 4

Lembar Persetujuan Judul

Page 72: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

54

Lampiran 5

Lembar Persetujuan Proposal

Page 73: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

55

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN HASIL

Kami selaku pembimbing Skripsi mahasiwa :

Nama : Grelvan Iftan Suangga

NIM : C111 14 541

Judul Skripsi : Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Hipertensi Di Rumah

Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin

Menyatakan bahwa mahasiswa ini telah mempresentasikan hasil penelitian

Skripsinya pada :

Hari/tanggal : Rabu, 22 November 2017

Waktu : 10.30 WITA

Tempat : Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hasanuddin

Makassar, 22 November 2017

( dr. Endy Adnan, Sp.PD, Ph.D )

Nip. 197701012009121002

Page 74: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

56

Lampiran 7

Hasil Pengolahan Data

1. Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin

di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan Maret -

Agustus 2017.

2. Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Kelompok Usia di Rumah

Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan Maret - Agustus 2017.

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 34 50.0 50.0 50.0

Perempuan 34 50.0 50.0 100.0

Total 68 100.0 100.0

Kelompok Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40-50 19 27.9 27.9 27.9

51-60 19 27.9 27.9 55.9

61-70 18 26.5 26.5 82.4

>70 12 17.6 17.6 100.0

Total 68 100.0 100.0

Page 75: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

57

3. Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Interpretasi IMT di

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan Maret - Agustus

2017.

4. Distribusi Frekuensi Pasien Hipertensi Berdasarkan Interpretasi Derajat

Hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan

Maret - Agustus 2017.

Interpretasi IMT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berat Badan Kurang 7 10.3 10.3 10.3

Berat Badan Normal 23 33.8 33.8 44.1

Berat Badan Berlebih 10 14.7 14.7 58.8

Obes I 23 33.8 33.8 92.6

Obes II 5 7.4 7.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

Interpretasi Hipertensi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Hipertensi Derajat 1 48 70.6 70.6 70.6

Hipertensi Derajat 2 20 29.4 29.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

Page 76: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

58

5. Hubungan Interpretasi IMT dan Interpretasi Derajat Hipertensi Pada Pasien

Hipertensi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Pada Bulan

Maret - Agustus 2017.

Pada penelitian ini di dapatkan data > 30 jumlah sampel maka digunakan rumus

√ untuk menentukan correlation coefficient.

Correlations

Interpretasi IMT

Interpretasi

Hipertensi

Spearman's rho Interpretasi IMT Correlation Coefficient 1.000 .065

Sig. (2-tailed) . .597

N 68 68

Interpretasi Hipertensi Correlation Coefficient .065 1.000

Sig. (2-tailed) .597 .

N 68 68

Page 77: HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YTc... · kerjasama dan bantuannya selama proses pembuatan skripsi

59

Lampiran 8

Data Diri Penulis

Nama Lengkap : Grelvan Iftan Suangga

Nama Panggilan : Elvan

NIM : C11114541

Tempat, Tanggal Lahir : Saemba, 6 November 1996

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Dokter / Kedokteran

Nama Orangtua :

Ayah : Alfret Suangga ST., Msi

Ibu : Krismawangi Lasampa

Anak Ke : 1

Alamat : BTN Asal Mula Blok E2 No.7

Telepon : 081355477722

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

No Jenjang Pendidikan Asal Tahun Tamat

1 Sekolah Dasar SDN Maliwuko

Poso

2008

2 Sekolah Menengah Pertama SMPN I Poso

Kota Selatan

2011

3 Sekolah Menengah Atas SMAN 2 Poso 2014