HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

57
HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Yohana Lita NIM : 158114044 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

Page 1: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT

KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Yohana Lita

NIM : 158114044

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

ii

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT

KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Yohana Lita

NIM : 158114044

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk:

Kedua orang tua, saudariku,

terkhusus Tuhan Yesus Kristus yang

menenangkanku melalui doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

viii

PRAKATA

Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

rahmatNya maka skripsi yang berjudul “Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi ini

merupakan bagian dari penelitian Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. yang berjudul

“Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskuler pada Pelajar Sekolah

Menengah di Indonesia” berdasarkan SK no. 039/ LPPM USD/IV/2018. Saya

mengucapkan terima kasih kepada Dr. Rita Suhadi M. Si., Apt. selaku dosen

pembimbing yang dengan tulus selalu membimbing saya mengenai banyak hal

terkait penelitian ini. Selain itu, penyusunan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa adanya campur tangan beberapa pihak. Oleh sebab itu, saya

mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. Yustina Sri Hartini., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma dan jajarannya

2. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. dan Maria Wisnu Donowati, M.Si.,

Apt. selaku dosen penguji skripsi

3. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. sebagai dosen yang telah

membimbing dan menemani dalam pengambilan data di Palembang dan Bali

4. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., Dita Maria Virginia, S. Farm., Apt.,

M.Sc., dan Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai dosen yang telah

membantu dan membimbing dalam mencari responden penelitian serta

mengajarkan cara pemakaiaan alat yang ada dalam penelitian

5. Kepala sekolah SMA terkait yang bersedia dilakukannya penelitian

6. Carmen Suhadi yang telah membantu mencari responden penelitian

7. Yohanes Sunarno dan Theresia Wiyanti selaku orang tua terkasih saya yang

selalu memotivasi dan menenangkan saya ketika banyak tantangan yang

harus saya hadapi selama penyusunan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

ix

8. Vicencia Bellia sebagai saudari tersayang saya, selalu menegur saya ketika

saya malas mengerjakan skripsi, membantu membangunkan saya di pagi hari,

saudara kembaran saya yang sangat menyebalkan namun sangat saya sayangi

9. Yuliani Sivana Putri teman seperjuangan, sahabat serumah, yang selalu

bersama saya dimanapun saya berada, selalu membangunkan saya ketika

kuliah pagi, selalu menemani makan dan masak, menemani ambil data

sampai Palembang. Sahabat all the time

10. Preiffer Agus Prasojo sahabat laki-laki yang melebihi kekasih saya, yang

selalu mengingatkan saya untuk makan dan istirahat, memperhatikan

kesehatan saya, dan menemani ambil data sampai Palembang. Terima kasih

laki-laki ku tapi milik orang lain

11. Felik Drejeg Lalang teman seperjuangan Atmajaya yang membantu mencari

responden, mengantarkan surat izin, dan memberi semangat

12. Preiffer Agus Prasojo, Yuliani Silvana Putri, Vinanda Oktaviani, Teresia Oei,

Sekar Octavia, Desi, Feby, Widya, Diana sebagai tim skripsi yang bekerja

keras bersama untuk mengumpulkan data dan berbagi kisah bersama

13. Oswin, Sekar, Maudy, Dio, Yuli, Preiifer, Ingrid, Dea, Tea, Nanda, Babah

sebagai anggota Fakir yang memotivasi saya, memberi harmonisasi dan

dinamika persahabatan yang unik selama kuliah

14. Fitriani yang telah membantu menginput data kuesioner saya

Saya menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam sayaan ini,

sehingga sangat diharapkan adanya saran yang membangun terkait sayaan ini.

Saya harap informasi dalam skripsi ini menjadi informasi yang berguna bagi

pembaca. Terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

ABSTRACT ....................................................................................................... xv

LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1

METODE PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN ............................................................................ 2

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN ....................................................... 2

PROSEDUR PENELITIAN ..................................................................... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7

KESIMPULAN ................................................................................................ 13

SARAN ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

LAMPIRAN ..................................................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia ................. 7

Tabel II. Profil Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia ................. 8

Tabel III. Hasil Statistik Uji Posthoc Scheffe Hobi Tiga Kategori terhadap

Parameter Tekanan Darah Diastolik dan Frekuensi Nadi ............. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia .............. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Ethical Clearence................................................... 16

Lampiran 2. Sertifikat Hasil Analisis Cebu ................................................... 17

Lampiran 3. Data Validasi dan Reliabilitas Alat ........................................... 18

Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Tensimeter .................................................. 21

Lampiran 5. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek Uji............................ 27

Lampiran 6. Informed Consent ...................................................................... 29

Lampiran 7. Case Report Form ..................................................................... 30

Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian ..................................... 33

Lampiran 9. Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah ...... 34

Lampiran 10. Standar Operasional Prosedur Pengukuran Gula Darah ............ 36

Lampiran 11. Definisi Operasional Penelitian ................................................. 38

Lampiran 12. Pengkategorian Hobi ................................................................. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

xiv

ABSTRAK

Hobi dapat melibatkan aktivitas fisik ataupun non aktivitas fisik, dilakukan

di dalam dan atau luar ruangan yang dapat mempengaruhi nilai tekanan darah,

frekuensi nadi, dan gula darah sebagai parameter faktor risiko penyakit

kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan

hobi terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada siswi SMA di Indonesia.

Pengukuran dilakukan secara cross sectional di sekolah SMA Indonesia.

Pengujian statistik menggunakan One Way Anova. Berdasarkan uji statistika,

variabel hobi tiga kategori terhadap nilai TDS (Tekanan Darah Sistolik) dan GDS

(Gula Darah Sesaat) memiliki p value 0,13 dan 0,34 (p > 0,05) artinya, hobi

buruk, sedang, dan baik secara kardiovaskular pada siswi SMA di Indonesia tidak

mempengaruhi nilai TDS dan GDS. Kemudian variabel hobi terhadap nilai TDD

(Tekanan Darah Diastolik) dan frekuensi nadi memiliki p value 0,03 dan 0,02 (p <

0,05), artinya subjek penelitian dengan hobi baik secara kardiovaskular memiliki

TDD dan frekuensi nadi yang lebih baik (p = 0,03 dan p = 0,02) jika dibandingkan

dengan hobi sedang dan buruk, sehingga semakin baik hobi secara kardiovaskular

maka risiko penyakit kardiovaskular semakin rendah.

Kata kunci: hobi; risiko penyakit kardivaskular; tekanan darah; frekuensi nadi;

gula darah; siswi SMA Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

xv

ABSTRACT

Hobby might include physical or non-physical activities, might be done

indoor or outdoor, which could affect the blood pressure, pulse frequency, and

blood sugar as a parameter of cardiovascular disease. The aim of this research was

to evaluate the relation between hobby and the risk of cardiovascular disease to

female Indonesian Senior High School students. The measurement used cross

sectional measurements done at Senior High School in Indonesia. The statistic test

used in this research used One Way Anova. Based on the statistic test, variable of

three categories of the hobby to the value of TDS (Systolic Blood Pressure) and

GDS (Impaired Fasting Glucose) had p value which was 0,13 and 0,34 (p > 0,05)

which means that bad hobby, medium hobby, and good hobby of cardiovascular

on female Indonesian Senior High School students did not affect the TDS and

GDS value. Then, variable of hobby to the value of TTD (Diastolic Blood

Pressure) and pulse frequency had p value 0,03 and 0,02 (p < 0,05), which means

that the research subjects who had good hobby of cardiovascular had better TDD

and pulse frequency (p = 0,03 and p = 0,02) if it was compared to those who had

medium hobby and bad hobby; thus, the better cardiovascular hobby, the risk of

cardiovascular disease was lower.

Keywords: hobby; risk of cardiovascular disease; blood pressure; pulse frequency;

blood sugar; female Indonesian Senior High School students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

1

LATAR BELAKANG

Prevalensi penyakit kardiovaskular pada tahun 2008 adalah sebesar 17,3

juta dengan kematian lebih dari 3 juta. Penyakit kardiovaskular memiliki faktor

risiko berupa: usia, jenis kelamin, tekanan darah, gula darah, berat badan atau

obesitas, aktivitas fisik, stress dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa usia

menjadi faktor risiko yang memprihatinkan. Hal ini dikarenakan penderita gagal

jantung, jantung koroner, dan stroke berdasarkan diagnosis dan gejala muncul

mulai usia 15 tahun (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Berdasarkan data proporsi dan prevalensi, Sumatera Selatan, Yogyakarta,

Bali, dan Kalimantan Barat termasuk dalam empat dari sepuluh provinsi di

Indonesia yang memiliki proporsi faktor risiko dan atau prevalensi penyakit

kardiovaskular tertinggi. Sumatera Selatan termasuk provinsi dengan estimasi

diagnosis stroke tertinggi pada umur ≥ 15 tahun di Indonesia tahun 2013.

Yogyakarta termasuk provinsi tiga besar dengan prevalensi hipertensi tertinggi

pada umur ≥ 18 tahun dan prevalensi diabetes tertinggi pada umur ≥ 15 tahun di

Indonesia tahun 2013. Bali termasuk provinsi sepuluh besar dengan prevalensi

gagal jantung tertinggi pada usia ≥ 15 tahun di Indonesia tahun 2013. Kalimantan

Barat termasuk provinsi yang memiliki jumlah dokter spesialis penyakit dalam

dan penyakit jantung urutan ke-17 terendah di Indonesia (Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Pada suau penelitian, remaja wanita (usia 14-17 tahun) memiliki nilai

sistolik, diatolik, dan frekuensi nadi yang normal (110 mmHg, 64 mmHg, dan 76-

80 kali/ menit) (Christofaro, et al., 2017). Pada penelitian lain, remaja (usia 13-18

tahun) dengan nilai sitolik, diastolik, frekuensi nadi, dan gula darah normal yang

mengalami depresi secara klinik dapat mengalami peningkatan risiko penyakit

kardiovaskular (Waloszek, et al., 2015). Depresi itu sendiri lebih banyak dialami

wanita yang dipengaruhi oleh kebiasaan dan lingkungan mereka (Ryba, et al.,

2012). Hobi/ kebiasaan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular apabila

dilakukan dengan melibatkan aktivitas dan menurunkan tingkat depresi (Saihara,

et al., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

2

Berdasarkan masalah yang ada disertai bukti pendukung, perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara hobi terhadap risiko

penyakit kardiovaskular. Hobi perlu diteliti karena dapat melibatkan aktivitas fisik

ataupun non aktivitas fisik, dalam dan atau luar ruangan yang dapat

mempengaruhi nilai tekanan darah, frekuensi nadi, dan gula darah sebagai

parameter faktor risiko penyakit kardiovaskular. Jenis kelamin perempuan

memiliki tingkat stress lebih tinggi dibanding laki-laki yang dipengaruhi

kebiasaan/ lingkungan. Selain itu, dalam penelitian di Manhattan Utara tahun

2014, persentase kejadian hipertensi lebih tinggi terjadi pada wanita dewasa

(32%) dibanding pria yang hanya sebesar (19%) (Whelton, et al., 2017).

Oleh sebab itu peneliti menggunakan subjek siswi SMA di Indonesia yang

memenuhi kriteria inklusi dan eklusi untuk mengevaluasi hubungan hobi terhadap

risiko penyakit kardiovaskular dilihat dari parameter tekanan darah, frekuensi

nadi, dan gula darah. Penelitian dilakukan di empat provinsi berbeda yaitu

Palembang Sumatera Selatan, Yogyakarta, Bali, dan Pontianak Kalimantan Barat.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif secara

cross sectional. Penelitian cross sectional yaitu penelitian dengan pengamatan

atau pengukuran variabel bebas dan tergantung dilakukan secara simultan pada

satu waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian dilakukan di sekolah

Indonesia yaitu Palembang, Bali, Yogyakarta, dan Pontianak. Penelitian dilakukan

setelah ethical clearance diterbitkan. Penelitian ini merupakan bagian dari

penelitian payung “Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskular pada

Pelajar Sekolah Menengah di Indonesia”.

Alat Dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan adalah pena, tensimeter merk Omron®

, lanset, dan

glucometer merk Accucheck®

. Bahan yang digunakan adalah Case Report Form

(CRF), informed consent, strip test dan alkohol swab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

3

Prosedur Penelitian

Perencanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan mengidentifikasi masalah kesehatan di

masyarakat. Penyakit kardiovaskular merupakan suatu masalah kesehatan yang

diprediksi dipengaruhi oleh hobi/ kebiasaan (Saihara, et al., 2010). Hobi

melibatkan aktivitas dapat mempengaruhi tekanan darah, frekuensi nadi, dan gula

darah. Hobi dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu hobi baik, sedang, dan buruk

secara kardiovaskular. Definisi operasional pengkategorian hobi terlampir

(Lampiran 10).

Perizinan Penelitian

Perizinan dilakukan dengan mengajukan ethical clearance pada Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Duta Wacana Yogyakarta 0274-563929 Ext. 606 email: [email protected].

Ethical clearance merupakan etika peneliti untuk perizinan di sekolah lokasi

penelitian.

Validasi dan Reliabilitas Alat

Kuesioner divalidasi dengan cara uji pemahaman bahasa dengan tujuan

adanya persamaan persepsi antara peneliti dan subjek peneliti. Validasi dan

reliabilitas tensimeter dilakukan dengan mengukur 3 orang probandus. Probandus

yang bersedia diharapkan memiliki nilai tekanan darah yang berbeda, masing-

masing memiliki tekanan darah rendah, normal, dan tinggi. Pengukuran pada

tekanan darah yang berbeda ditujukan untuk memastikan sensitivitas alat baik

pada tekanan darah rendah, normal, mauun tinggi. Pengukuran dilakukan pada

masing-masing alat sebanyak minimal 3 kali. Validasi alat (tensimeter dan

glucometer) adalah dengan menghitung perbandingan nilai antar alat

menggunakan uji statistik T berpasangan dengan p value > 0,05 (tidak berbeda

bermakna pengukuran antar alat). Selain itu alat ditara sehingga didapatkan

sertifikat yang menerangkan bahwa alat yang digunakan dalam penelitian adalah

valid. Pada pengukuran gula darah dilakukan dengan cara mengukur kadar gula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

4

darah pada 2 probandus sebanyak 3 kali dari masing-masing alat. Kemudian

reliabilitas alat tensimeter dan glukometer dilihar dari nilai CV. Semua hasil

pengukuran dari masing-masing alat baik nilai CV maupun p value dari uji T

berpasangan terlampir (Lampiran 3). Berdasarkan perhitungan CV dan p value

dari masing-masing alat, didapatkan alat 1 kurang valid dan reliabel dalam

mengukur tekanan darah dan frekuensi nadi dengan ada beberapa nilai CV > 5%

dan p value < 0,05.

*Responden Hobi vs GDS tidak sama banyak dengan pengukuran lainnya karena

pengukuran gula darah tidak dilakukan di salah satu tempat penelitian dan terdapat

beberapa subjek peneliti yang tidak bersedia diukur gula darahnya.

Gambar 1. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia

Populasi penelitian 379 responden siswi

Kriteria Inklusi:

Siswi SMA sehat, status siswi SMA yang bersekolah di Palembang/ Yogyakarta/ Bali/ Pontianak, bersedia menandatangani informed consent, dapat berkomunikasi secara verbal, dan orang tua siswi menyetujui dan

menandatangani informed consent.

Kriteria Eksklusi:

Kuesioner dan/atau pengukuran tidak dilakukan

Hobi vs TDS

Tereksklusi : - Total : 379 responden

Hobi vs TDD

Tereksklusi : - Total : 379 responden

Hobi vs frekuensi nadi

Tereksklusi :

1 responden Total : 378 responden

Hobi vs GDS

Tereksklusi : 138 responden

Total : 241 responden*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

5

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pengukuran langsung

menggunakan instrumen. Ketentuan dalam pengambilan data dan pengukuran

harus menggunakan alat yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Lampiran

3). Kemudian pengukuran juga harus sesuai dengan SOP (Standard Operating

Procedure) terlampir (Lampiran 8 dan 9). Kemudian untuk pengukuran tekanan

darah dan gula darah terdapat risiko yang harus diterima responden. Risiko

tersebut telah dijelaskan dalam Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek seperti

terlampir (Lampiran 5).

Analisis Data

Hasil perhitungan statistik akan disajikan dalam bentuk tabel. Data yang

diperoleh bersifat ordinal dan rasio. Uji distribusi normalitas data diuji dengan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, semua distribusi data

dianggap normal walaupun nilai signifikansi < 0,05. Hal ini dikarenakan pada

penelitian ini diperoleh 379 responden penelitian. Asumsi distribusi dianggap

normal maka uji statistik yang digunakan yaitu uji Anova dengan uji posthoc

Scheffe untuk pengujian variabel bebas hobi 3 kategori terhadap variabel

tergantung.

Interpretasi Hasil secara Statistik

Berdasarkan hasil pengolahan data akan diperoleh p value. Kekuatan dari

bukti untuk menolak atau menerima hipotesis null (Ho) ditunjukkan dengan nilai

p value. Berikut merupakan hipotesis parameter kardiovaskular yang dirancang

dalam penelitian ini:

Hipotesis Tekanan Darah Sistolik

Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah sistolik pada

siswi SMA Indonesia.

H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap tekanan darah sistolik pada siswi

SMA Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

6

Hipotesis Tekanan Darah Diastolik

Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah diastolik pada

siswi SMA Indonesia.

H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap tekanan darah diastolik pada siswi

SMA Indonesia.

Hipotesis Frekuensi Nadi

Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap frekuensi nadi pada siswi

SMA Indonesia.

H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap frekuensi nadi pada siswi SMA

Indonesia.

Hipotesis Gula Darah Sesaat

Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap gula darah sesaat pada siswi

SMA Indonesia.

H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap gula darah sesaat pada siswi SMA

Indonesia.

Apabila p value ≤ 0,05 artinya menandakan adanya hubungan yang

signifikan antara hobi dengan risiko kardiovaskular sedangkan, p value > 0,05

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara hobi dengan risiko

kardiovaskular, jika p value ≤ 0,05 maka hipotesis null (Ho) ditolak, artinya hobi

memiliki hubungan terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada siswi SMA

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel I. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia

Frekuensi (n) Persentase (%)

Usia:

15 tahun

16 tahun

17 tahun

107

227

45

28,2

59,9

11,9

Kelas:

Kelas 10

Kelas 11

Tanpa Keterangan

183

151

45

48,3

39,8

11,9

Hobi 3 Kategori:

Buruk

Sedang

Baik

132

117

130

34,8*

30,9*

34,3*

TDS:

< 120 mmHg

≥ 120 mmHg

302

77

79,7

20,3

TDD:

< 80 mmHg

≥ 80 mmHg

304

75

80,2

19,8

FN:

< 100 kali/ menit

≥ 100 kali/ menit

300

78

79,4

20,6

GDS:

< 140 mg/ dL

≥ 140 mg/ dL

238

3

98,8

1,2

TDS = Tekanan Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik, FN = Frekuensi

Nadi, GDS = Gula Darah Sesaat

*diuji statistik non parametrik Friedman memiliki nilai p value > 0,05 (p = 0,368)

sehingga jumlah masing-masing hobi tidak berbeda bermakna

Pada penelitian didapatkan 379 subjek penelitian. Usia responden terendah

adalah 15 tahun dan tertinggi 17 tahun dengan proporsi tertinggi pada usia 16

tahun mencapai 59,9% (Tabel I). Jumlah antar variabel bebas hobi buruk, sedang,

baik memiliki nilai yang hampir sama dengan persentase mulai 30,9% sampai

34,8%. Profil TDS dan TDD < 120/80 mmHg lebih banyak dibanding ≥ 120/80

mmHg dengan persentase 79,7% dan 80,2%. Perlu diperhatikan karena dari

jumlah total subjek 379 orang, didapati 77 untuk TDS dan 75 untuk TDD yang

memiliki nilai ≥ 120/80 mmHg pada usia 15 – 17 tahun. Profil frekuensi nadi ≥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

8

100 kali/ menit mencapai 20,6%. Pada profil gula darah sesaat hanya didapati 3

dari 379 responden yang memiliki kadar gula darah ≥ 140 mg/ dL dengan

persentase 1,2%. Perlu diperhatikan bahwa sebelum usia 20 tahun tetap dapat

ditemukan risiko kardiovaskular dari parameter TDS, TDD, frekuensi nadi, dan

gula darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tabel II. Profil Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia

Mean ± SD Hobi

p value** Hobi Buruk Hobi Sedang Hobi Baik

Usia (tahun)

BB (kg)

TB (cm)

TDS (mmHg)

TDD (mmHg)

FN (kali/ menit)

GDS (mg/ dL)

15,9 ± 0,6

55,0 ± 12,3

157,9 ± 5,6*

110,2 ±11,3*

72,2 ± 8,3

90,2 ± 12,5

91,4 ± 11,3*

16,0 ± 0,6

54,0 ± 9,9*

157 ± 5,9*

108,4 ± 11,9*

72,1 ± 7,7*

89,5 ± 13,2*

94,8 ± 15,1

15,8 ± 0,6

54,1 ± 10,7

157,8 ± 6,1*

108,6 ± 11,2*

70,2 ± 7,4

87,0 ± 13,4

92,6 ± 16,2

0,34

0,69

0,41

0,13

0,03

0,02

0,34

SD = Standar Deviasi, BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan, TDS = Tekanan

Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik, FN = Frekuensi Nadi, GDS =

Gula Darah Sesaat,

*Data terdistribusi normal (Kolmogorov Smirnov)

** p value uji Anova

Uji distribusi normalitas data diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov. Data yang terdistribusi nomal hanya TB dan TDS (p > 0,05). Namun

pada penelitian ini, semua distribusi data diasumsikan normal walaupun nilai

signifikansi usia, BB, TDD, FN, dan GDS p < 0,05 (Tabel II). Hal ini didasarkan

pada Theorema Limited Central bahwa pada jumlah sampel di atas 40 memiliki

distribusi data yang semakin normal seiring dengan semakin besarnya sampel

yang digunakan (Nuridin, et al. 2014). Selain itu, untuk data di atas 40 dapat

langsung diuji parametrik walaupun distribusi data tidak normal (Elliot, et. al.,

2007).

Hobi berpengaruh terhadap nilai TDD dan frekuensi nadi, namun tidak

berpengaruh pada TDS dan GDS. Berdasarkan uji statistika, variabel hobi tiga

kategori terhadap nilai TDS dan GDS memiliki p value 0,13 dan 0,34 (p> 0,05)

artinya, hobi buruk, sedang, dan baik secara kardiovaskular pada siswi SMA di

Indonesia tidak mempengaruhi nilai TDS dan GDS. Kemudian variabel hobi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

9

terhadap nilai TDD dan frekuensi nadi memiliki p value 0,03 dan 0,02 (p < 0,05)

artinya, hobi buruk, sedang, maupun baik secara kardiovaskular pada siswi SMA

di Indonesia mempengaruhi nilai TDD dan frekuensi nadi.

Berdasarkan nilai mean ± SD antara variabel hobi terhadap TDS dan TDD

menggambarkan hobi yang buruk memiliki nilai TDS dan TDD yang semakin

tinggi. Namun, perbedaan TDD dan TDS akibat pengaruh hobi tidak bermakna

secara klinis karena perbedaannya < 10 mmHg. Apabila perbedaan tekanan darah

> 10 mmHg maka memerlukan pemeriksaan vaskular lebih lanjut (Vischer, et al.,

2016). Perbedaan statistik yang signifikan pada jenis hobi tiga kategori terhadap

nilai TDD dapat dilihat dari uji posthoc Scheffe yang diperoleh (Tabel III). Hobi

dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular apabila dilakukan dengan

melibatkan aktivitas dan menurunkan tingkat depresi (Saihara, et al., 2010). Jenis

hobi baik dan buruk secara kardiovaskular memberikan perbedaan nilai TDD

signifikan dengan p value 0,04 (p < 0,05) namun tidak untuk hobi sedang (Tabel

III). Berdasarkan prevalensi diastolik prehipertensi, pada remaja usia< 13 tahun

lebih banyak mengalami diastolik prehipertensi dibanding sistolik prehipertensi

dengan prevalensi sebesar 11,2% sampai 15,5% dari 22% angka kejadian

prehipertensi yang dialami remaja (Karatzi, et al., 2017).

Nilai TDD pada penelitian lebih memberi pengaruh daripada nilai TDS,

karena pada usia < 45 tahun nilai TDD lebih memberikan pengaruh yang berarti

dibandingkan TDS. Perbedaan statistik yang signifikan antara hobi terhadap TDD

didukung dari suatu penelitian yang hasilnya adalah insidensi ISH (Isolated

Systolic Hypertension) lebih rendah dibandingkan dengan IDH (Isolated Diastolic

Hypertension) pada usia antara 18 - 45 tahun. Selain itu, kenaikan nilai diastolik

pada usia antara 18 – 45 tahun lebih memberikan perburukan kesehatan secara

kardiovaskular bahkan hingga kematian (Palatini, P., et al, 2018). Nilai TDD yang

rendah akan lebih sering ditemui pada orang tua/ lansia dengan usia > 60 tahun

dengan hipertensi. Hal ini dikarenakan pada usia tua terjadi perubahan

aterosklerotik dalam kapasitansi yang besar pada pembuluh darah. Hipertensi

yang lebih mungkin terjadi pada orang yang lebih tua/ lansia adalah ISH (Isolated

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

10

Systolic Hypertension), termasuk ISH dengan TDD rendah (TDS ≥ 140 dan TDD

60 mmHg) (Li, Y., and Yan, G., 2018).

Berdasarkan uji statistik hobi terhadap frekuensi nadi, hobi buruk memiliki

nilai mean yang semakin besar. Hal ini berarti kontraksi arteri dalam memompa

darah semakin sering. Kecepatan frekuensi nadi dapat menggambarkan elastisitas

keadaan arteri jantung (Schillaci, et al., 2015). Nilai frekuensi nadi tersebut masih

tergolong normal, namun jika dilihat dari hobi buruk (responden tidak memiliki

aktivitas yang baik secara kardiovaskular) dan memiliki frekuensi nadi yang

tinggi maka arteri jantung berkontraksi untuk memopa darah semakin kuat dan

akan mempengaruhi elastisitas arteri jantung (Schillaci, G., et al, 2015).

Tabel III. Hasil Statistik Uji Posthoc Scheffe Hobi Tiga Kategori terhadap

Parameter Tekanan Darah Diastolik dan Frekuensi Nadi

Hobi

Tekanan Darah Diastolik

(mmHg)

Frekuensi Nadi (kali/ menit)

p value* Posthoc p value* Posthoc

Buruk

0,03

Sedang : 0,68*

Baik : 0,04*

0,02

Sedang : 0,61*

Baik : 0,02*

Sedang Buruk :0,68

Baik : 0,27

Buruk :0,67

Baik : 0,20

Baik Buruk : 0,04*

Sedang : 0,27*

Buruk : 0,02*

Sedang : 0,20*

Semua data memiliki variansi yang sama pada pengujian homogenitas

Frekuensi nadi atau frekuansi denyut jantung adalah ekspansi ritmik dan

kontraksi arteri yang disebabkan oleh pemompaan darah dari jantung (National

Health and Nutrition Examination, 1993). Nilai normal frekuensi nadi adalah 60 –

100 kali/ menit (American Heart Association, 2015). Hal ini dapat membuktikan

bahwa hobi buruk secara kardiovaskular dapat mempengaruhi nilai frekuensi nadi

yaitu semakin tinggi nilai frekuensi nadi artinya arteri jantung harus bekerja lebih

sering untuk memompa darah. Kebermaknaan pengaruh hobi baik dan buruk

terhadap frekuensi nadi dapat dilihat dari nilai signifikansi pada Tabel III. Hobi

baik dan buruk mempengaruhi frekuensi nadi (p value = 0,02), namun tidak untuk

hobi sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

11

Frekuensi nadi menunjukkan seberapa besar tubuh membutuhkan oksigen.

Hobi yang semakin buruk secara kardiovaskular memiliki frekuensi nadi yang

semakin tinggi ketika diukur pada waktu istirahat. Hal ini menggambarkan bahwa

frekuensi nadi yang semakin tinggi diukur pada saat istirahat menunjukkan kerja

jantung yang semakin berat dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Hal ini akan

membuat arteri jantung bekerja lebih sering untuk memenuhi kadar oksigen

(Bernmark, et al., 2012). Hobi yang baik secara kardiovaskular memberikan nilai

frekuensi nadi yang lebih rendah sehingga kerja jantung lebih efisien dibanding

hobi sedang dan buruk.

Pada pengukuran GDS, jumlah responden tidak sama dengan pengukuran

parameter lain. Hal ini dikarenakan SOP pengukuran gula darah harus sesuai

dengan kesediaan responden. Sehingga tidak semua dari responden total bersedia

untuk diukur gula darahnya. Total responden untuk pengukuran gula darah adalah

sebanyak 241 responden. Dari 241 responden diperoleh hasil statistik jenis hobi

terhadap GDS dengan nilai variansi data yang homogen dan tidak memiliki

perbedaan atau pengaruh terhadap gula darah sesaat dilihat dari uji anova dengan

nilai signifikansi 0,12 (p > 0,05).

Berdasarkan ADA tahun 2017, kadar gula darah prediabetes yaitu untuk

IFG (Impaired Fasting Glucose) 100 – 125 mg/dL dan IGT (Impaired Glucose

Tolerance) sebesar 140 – 199 mg/dL (American Diabetes Association, 2017).

Pada penelitian digunakan IFG sebagai parameter kadar gula darah tidak normal.

Hal ini dikarenakan angka kejadian/ prevalensi diabetes pada usia 15-17 tahun

sangat jarang ditemukan. Berdasarkan suatu penelitian, risiko diabetes mulai

ditemukan pada usia 24-32 tahun, namun metode yang mereka gunakan adalah

melalui pengukuran HbA1C (Nguyen, et al., 2014). Tingkat prevalensi wanita

Filipina tahun 1998 - 2015 memiliki Elevated Blood Pressure dan diabetes yang

tinggi. Hal ini didukung oleh faktor usia dan juga gaya hidup. Kenaikan gula

darah dapat terjadi ketika usia semakin bertambah (dewasa/ tua) (Noordam, et al.,

2011). Jika dilihat dari nilai p value (p = 0,12) dan hasil mean pada pengukuran

GDS, pengaruh hobi baik ataupun buruk pada penelitian ini tidak membuktikan

bahwa hobi dapat mempengaruhi nilai GDS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

12

Hobi baik, sedang, buruk tidak dapat dipastikan secara mutlak

mempengaruhi atau tidak mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular pada

setiap orang. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pengaruh

hobi terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Kelemahan penelitian ini yaitu

metode yang digunakan kurang akurat, pengukuran hanya dilakukan satu waktu

(cross sectional), pengambilan data hanya berdasarkan pengukuran yang

dilakukan peneliti (tidak berdasarkan tes laboratorium).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

13

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa hobi mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular pada siswi SMA di

Indonesia. Subjek penelitian dengan hobi baik secara kardiovaskular memiliki

TDD dan frekuensi nadi yang lebih baik (p= 0,034 dan p= 0,016) jika

dibandingkan dengan hobi sedang dan buruk, sehingga semakin baik hobi secara

kardiovaskular maka risiko penyakit kardiovaskular pada parameter TDD dan

frekuensi nadi semakin rendah. Dengan demikian, hobi mempengaruhi nilai

tekanan darah diastolik dan frekuensi nadi sebagai risiko penyakit kardiovaskular

pada siswi SMA Indonesia, sehingga H1 pada parameter tekanan darah diastolik

dan frekuensi nadi diterima.

SARAN

Setelah melakukan analisis data terhadap pengumpulan data yang

diperoleh, maka peneliti menyarankan untuk menjaga kebiasaan/ hobi termasuk

aktivitas maupun pola makan, serta kegiatan sehari-hari agar tekanan darah,

frekuensi nadi, dan gula darah tetap stabil. Hal ini dikarenakan parameter tersebut

dapat menjadi nilai yang tidak normal diusia muda yang dapat menjadi risiko

penyakit kardiovaskular. Saran untuk pembaca yang tertarik untuk melakukan

analisis permasalahan yang sama diharapkan dapat menambah hasil luaran yang

dilakukan. Peneliti menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat pada

penelitian, sehingga perbaikan metode ataupun jenis penelitian sangat diperlukan

untuk perkembangan informasi kesehatan terutama di bidang kardiovaskular. Hal

teknis yang perlu diperbaiki adalah verifikasi kelengkapan pengisian instrument

pengambilan data (CRF), penyamaan instruksi cara pengisian kuesioner,

penggalian informasi aktivitas responden sebelum pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

14

DAFTAR PUSTAKA

Adair, L. S., Kuzawa, C., McDade, T., Carba, D. B., Borja, J. B., 2015. Seventeen-Year

Changes in Body Mass Index, Waist Circumference, Elevated Blood

Pressure, and Diabetes Phenotypes in a Cohort of Filipino Women. Asia

Pacific of Public Health. 1-11.

American Diabetes Association, 2017. Diabetes Care : Standards of Medical Care

in Diabetes. The Journal of Clinical and Applied Research and Education.

January (40) 1. 14, 58.

American Heart Association, 2015. Know Your Target Heart Rates for Exercise,

Losing Weight and Health. https://healthyforgood.heart.org/move-

more/articles/target-heart-rates. Accessed on 4th

April 2018.

Bernmark, E., Forsman, M., Pernold, G., Wiktorin, C., 2012. Validity of Heart-

Rate Based Measurements of Oxygen Consumption During Work with

Light and Moderate Physical Activity. Public Health Sciences. 5475-5476.

Christofaro, D. G. D., Casonatto, J., Vanderlei, L. C. M., Cucato, G. G., Dias, R.

M. R., 2017. Relationship between Resting Heart Rate, Blood Pressure and

Pulse Pressure in Adolescents. Sociedade Brasileira De Cardiologia. 108

(5): 405-410. Elliot, A. C., Woodwart, W. A., 2007. Statistical Analysis Quick Reference Guidebook

with SPSS Examples. Sage Publication. London, New Delhi. 26.

Karatzi, K., Protogerou, A. D., Moschonis, G., Tsirimiagou, C., Androutsos, O.,

Chrousos, G. P., et al., 2017. Prevalence of Hypertension and Hypertension

Phenotypes by Age and Gender among Schoolchildren in Greece: The

Healthy Growth Study. Atherosclerosis. 1-26.

Li, Y., and Yan, G., 2018. Low Diastolic Blood Pressure and Adverse Outcomes

in Older Patients with Hypertension. International Journal of Cardiology. 1.

National Health and Nutrition Examination, 1993. Frekuensi nadi and Blood

Pressure Procedure for Household Interviewers. Westat, Inc. Research

Boulevard.

Nguyen, G. C., Whitsel, E. A., Tabor, J. W., Cuthbertson, C. C., Wener, M. H.,

Potter, A. J., et al, 2014. Blood Spotebased Measures of Glucose

Homeostasis and Diabetes Prevalence in a Nationally Representative

Population of Young US Adults. Annals of Epidemiology. 903-909.

Noordam, R., Gunn, D. A., Tomlin, C. C., Maier, A. B., Mooijaart, S. P.,

Slagboom, P. E., et al, 2011. High Serum Glucose Levels are Associated

with a Higher Perceived Age. Advanced Glycan Endproduct. 35, 189-195.

Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuridin, M., Mara, M. N., Kusnandar, D., 2014. Ukuran Sampel dan Distribusi

Sampling dari Beberapa Sample Random Kontinu. Buletin Ilmiah Mat. Stat.

dan Terapannya (Bimaster)., 03 (01), 1-6.

Palatini, P., Saladini, F., Mos, S., Fania C., Mazzer, A., and Casiglia, E., 2018.

Clinical Characteristics and Risk of Hypertension Needing Treatment in

Young Patients with Systolic Hypertension Identified with Ambulatory

Monitoring. Journal of Hypertension., 36 (1), 1-6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

15

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014. Situasi Kesehatan

Jantung. Bakti Husada. Jakarta Selatan, 2-6.

Ryba, M. M., Hopko, D. R., 2012. Gender Differences in Depression:

AssessingMediational Effects of Overt Behaviors and Environmental

Reward through Daily Diary Monitoring. Depression Research and

Treatment. 1-9.

Saihara, K., Hamasaki, S., Ishida, S., Kataoka, T., Yoshikawa, A., Orihara, K., et

al., 2010. Enjoying Hobbies is Related to Desirable Cardiovascular Effects.

Heart Vessels. 25: 113-120.

Schillaci, G., Mannarino, M. R., Pucci, G., Pirro, M., Helou, J., Savarese, G., et

al, 2015. Age-Specific Relationship of Aortic Pulse Wave Velocity with

Left Ventricular Geometry and Function in Hypertension. Journal of

American Heart Association. 317-321.

Vischer, A. S., Burkard, T., 2016. Principles of Blood Pressure Measurement Current

Techniques, Office vs Ambulatory Blood Pressure Measurement.Advances

in Internal Medicine. 1-12.

Waloszek, J. M., Byrne, M. L., Woods, M. J., Nicholas, C. L., Bei, B., Murray,

G., et al., 2015. Early Physiological Markers of Cardiovascular Risk in

Community based Adolescents with a Depressive Disorder. Journal of

Affective Disorder. 175: 403-410. Whelton, P. K., Carey, R. M., Aronow, W. S., Casey, D. E., Collins, K J., Himmelfarb, C.

D., et al. 2017. Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and

Management of High Blood Pressure in Adults. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

16

Lampiran 1. Persetujuan Ethical Clearence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

17

Lampiran 2. Sertifikat Hasil Analisis Cebu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

18

Lampiran 3. Data Validasi dan Reliabilitas Alat

Pengukuran Tekanan Darah Sistolik

Pengukuran Tekanan Darah Diastolik

TDS PA

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

92 94 91 88

94 88 91 90

99 85 91 89

CV (%) 3,78 5,1 0 1,1

Mean 95 89 91 89

TDS PP

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

111 118 118 120

111 115 121 119

110 110 119 117

CV (%) 0,51 3,53 1,2 1,2

Mean 110,7 114,3 119,3 118,7

TDS PD

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

143 145 139 150

143 144 140 143

142 141 131 142

CV (%) 0,4 1,06 1,47 3,01

Mean 142,7 143,3 136,7 145

TDD PA

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

68 65 61 61

62 62 64 56

65 63 60 60

CV (%) 4,6 2,4 2,4 4,4

Mean 65 63,3 61,7 59

TDD PP

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

67 84 65 64

69 71 65 61

70 77 66 70

CV (%) 2,21 8,4 0,87 7,4

Mean 68,7 77,3 65,3 65

TDD PD

(mmHg)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

78 85 83 75

86 83 72 74

79 82 79 71

CV (%) 5,7 3,05 3,50 2,83

Mean 81 83,3 78 73,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

19

Pengukuran Frekuensi Nadi

Pengukuran Gula Darah

FN PA

(kali/ menit)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

94 88 82 87

86 88 81 83

79 85 80 71

CV (%) 8,6 1,9 1,2 10,3

Mean 86,3 87 81 80,3

FN PP

(kali/ menit)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

94 94 87 88

89 89 90 89

90 90 92 94

CV (%) 3,23 6,01 0,87 3,55

Mean 91 91 89,7 90,3

FN PD

(kali/ menit)

Alat 1 Alat 2 Alat 3 Alat 4

77 100 97 74

79 101 103 73

93 101 103 76

CV (%) 10,49 4,37 3,08 2,04

Mean 83 100,7 101 74,3

GDS PY

(mg/ dL)

Alat 1 Alat 2

98 96

96 97

97 95

CV (%) 1,03 1,04

Mean 97 96

GDS PL

(mg/ Dl)

Alat 1 Alat 2

99 93

97 95

94 92

CV (%) 2,60 1,64

Mean 96,7 93,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

20

Uji T Berpasangan pada Pengukuran TDS

Sig. (2-tailed)

Pair 1 TDS_PA1 - TDS_PA2 .729

Pair 2 TDS_PA1 - TDS_PA3 .749

Pair 3 TDS_PA1 - TDS_PA4 .885

Pair 4 TDS_PA2 - TDS_PA3 .848

Pair 5 TDS_PA2 - TDS_PA4 .308

Pair 6 TDS_PA3 - TDS_PA4 .570

Uji T Berpasangan pada Pengukuran TDD

Sig. (2-tailed)

Pair 1 TDD_PA1 - TDD_PA2 .410

Pair 2 TDD_PA1 - TDD_PA3 .001

Pair 3 TDD_PA1 - TDD_PA4 .038

Pair 4 TDD_PA2 - TDD_PA3 .171

Pair 5 TDD_PA2 - TDD_PA4 .065

Pair 6 TDD_PA3 - TDD_PA4 .178

Uji T Berpasangan pada Pengukuran Frekuensi Nadi

Sig. (2-tailed)

Pair 1 FN_PA1 - FN_PA2 .401

Pair 2 FN_PA1 - FN_PA3 .652

Pair 3 FN_PA1 - FN_PA4 .162

Pair 4 FN_PA2 - FN_PA3 .343

Pair 5 FN_PA2 - FN_PA4 .285

Pair 6 FN_PA4 - FN_PA3 .423

Uji T Berpasangan pada Pengukuran GDS

Sig. (2-tailed)

Pair 1 GDS_PY1 - GDS_PY2 .344

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

21

Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Tensimeter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

27

Lampiran 5. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek Uji

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Saya Yohana Lita dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan

melakukan penelitian berjudul Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi hubungan hobi dengan beberapa variabel terkait risiko penyakit

kardiovaskular di kalangan sekolah menengah atas di Indonesia. Tujuan jangka

panjang adalah pencegahan penyakit kardiovaskular bagi kelompok subyek < 20

tahun (anak SMA) pada saat subyek memasuki usia tua.

Penelitian ini membutuhkan subyek penelitian sebanyak 407 orang dari 5

sekolah menengah atas di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan

pengambilan data langsung 1 kali sekitar 30 menit. Kegiatan meliputi

pemeriksaan tekanan darah, frekuensi nadi, gula darah, dan pengisian kuesioner.

TATA KELOLA PENELITIAN

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut maka Anda juga bebas

mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun

sanksi apapun. Bila Anda tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak ada

sanksi atau hal merugikan apapun yang akan dikenakan.

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, orang tua anda

diminta menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk Anda

simpan dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah mengikuti proses

pengukuran tekanan darah, frekuensi nadi, gula darah, dan pengisian

kuesioner (optional khusus untuk gula darah).

C. Kewajiban subjek penelitian

Sebagai subjek penelitian, Anda berkewajiban mengikuti aturan atau

petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas,

Anda dapat bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

No Responden:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

28

D. Manfaat

Keuntungan langsung yang siswa dapatkan adalah memperoleh

pemeriksaan tekanan darah, frekuensi nadi, dan gula darah yang disertai

penjelasan mengenai upaya mengontrol tekanan darah dan gula darah yang

dapat digunakan untuk preventif komplikasi penyakit kardiovaskular di masa

yang akan datang.

E. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian akan

dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan

dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian.

F. Risiko dan Penanganan

Pada pengukuran gula darah dengan pengambilan darah di jari

memungkinkan terjadinya risiko infeksi dan timbul rasa nyeri, namun secara

umum kejadiannya kecil. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya infeksi adalah dengan menggunakan kapas dan alkohol 70%.

Kemudian risiko pengisian kuesioner dan wawancara adalah memakan waktu

dan tempat tersendiri. Pada pengukuran tekanan darah memungkinkan

terjadinya risiko rasa kebas sampai nyeri di lengan atas tempat pengukuran

tekanan darah. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

kebas atau nyeri adalah dengan memberikan informasi kepada responden

untuk rileks dan tidak mengepalkan tangan saat pengukuran dilakukan.

G. Kompensasi

Siswa akan memperoleh pen dan susu kotak sebagai tanda terimakasih atas

kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini.

H. Pembiayaan

Seluruh biaya penelitian akan ditanggung peneliti.

I. Informasi Tambahan

Para siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang

belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu

membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/Ibu/saudara/wali dan siswa dapat

menghubungi Yohana Lita pada no Hp: 081280643958. Saudara juga dapat

menanyakan tentang penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

0274-563929 Ext. 606 email: [email protected].

******************************************************************

No Responden:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

29

Lampiran 6. Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

(Informed Consent)

Saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam

penelitian yang berjudul: Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular

pada Siswi SMA di Indonesia atas persetujuan orang tua saya.

1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “Lembar Informasi”

yang berisi hal-hal terkait penelitian ini dan ketentuan-ketentuan dalam berpartisipasi

sebagai responden.

2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan saya penjelasan secara lisan yang

melengkapi keterangan dari Lembar Informasi. Saya telah memahaminya dan saya

diberikan kesempatan menanyakan hal yang kurang jelas.

3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung menerima manfaat

dari penelitian ini, namun telah disampaikan kepada saya hasil penelitian ini akan

berguna untuk peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyakit kardiovaskular dan

gaya hidup tidak sehat terhadap fungsi jantung.

4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya berkeberatan

untuk menyampaikannya.

5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden pada

penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.

6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan saya

berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

7. Saya juga telah diberi penjelasan bahwa identitas saya dan orang tua saya akan

dijamin kerahasiannya baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.

8. Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya

telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan, saya

dapat menanyakan kepada Yohana Lita.

SAKSI

Saya telah menjelaskan kepada: Sdr. hal-hal mendasar tentang

penelitian ini. Menurut saya, Sdr tersebut telah memahami penjelasan tersebut.

Nama pewawancara :

Status dalam penelitian ini :

Yogyakarta,

( ) ( )

Pewawancara Saksi

( ) ( )

Orang tua Responden Responden

RESPONDEN NO........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

30

Lampiran 7. Case Report Form

Kuesioner Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia

Catatan:

Yang dimaksud snack adalah: makanan/minuman/jajanan yang dikonsumsi di antara waktu makan pagi, siang, sore, dan malam hari, contoh permen, coklat, minuman manis, biskuit, dll.

Mohon semua bagian kuesioner diisi.

*Nama:

*Umur: tahun

* Jenis Kelamin : P/L

*Kelas:

*No. Telpon/email: (boleh salah 1)

*Tinggal bersama: O Orang tua O Wali O Asrama/Kos O Lain-lain

* Berangkat Sekolah Menggunakan (Kendaraan):

O Jalan kaki O SepedaO Motor/mobil O Kadang jalan/sepeda, kadang motor/mobil

*Hobby: 1.

2.

3.

*Olahraga rutin 1. , kali/minggu; selama menit.

2. , kali/minggu; selama menit.

3. , kali/minggu; selama menit.

*Tidur: jam/sehari

*Merokok: O Tidak O Ya (…………… batang/hari)

Kuesioner 1/3

RESPONDEN NO........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

31

O Pernah O Pasif (dari orang rumah atau sekitar secara terus menerus)

*Menurut anda sendiri anda memiliki berat badan:

O sangat berlebihan O berlebihan O ideal O kurang O sangat kurang

*Riwayat Penyakit: O Tidak Tahu O Tidak Ada

O ……………….. O ………………

* Keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara Kandung) ada yang mengalami: hipertensi; diabetes; jantung; penyakit kolesterol, dan kegemukan.

O Tidak Tahu O Tidak Ada O ………………. O ………………

* Makan nasi/makanan pokok: kali/hari

Porsi : O Besar O Sedang O Kecil

*Makanan favorit: O

O

O

*Snack x/ hari : O >5kali O 4-5 kali O 2-3 kali O 0-1 kali O tidak pernah

Porsi snack banding makanan utama:

O lebih banyak snack O sama O lebih sedikit snack

*Sarapan: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

*Makan Siang: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

*Makan Sore/Malam: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

*Makan Sayur Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

*Makan Buah Setiap Hari : O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

NB:

Selalu = setiap hari

Sering = 4x-6x seminggu

Jarang = 1x-3x seminggu

*Makanan snack yang secara umum sering kali siswa konsumsi adalah: O Buah segar O Mie/Bakso/Pasta O Kue/Roti

RESPONDENNO........................

Kuesioner 2/3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

32

O Biskuit/snack kering O Gorengan O O O O

*Minuman yang secara umum sering kali siswa konsumsi adalah: O Juice segar O Minuman bersoda O Es teh manis O Es sirup O Susu O Air putih O O O

*Dalam waktu 7 hari, makanan dan minuman yang sering siswa konsumsi adalah: O O O O O O

*Dalam waktu 24 jam, makanan dan minuman yang saya sering saya konsumsi adalah: O O O O O O

*Siswa sering konsumsi snack pada tempat: O Di sekolah O Di rumah O Di Mall (luar rumah) O

* Siswa sering konsumsi snack pada suasana: O saat sendirian O bersama Teman O Keluarga O ………

*Memilih makanan/minuman atau snack sering kali karena rekomendasi: O Media Sosial O TV/Radio O Coba-coba sendiri O Orang tua O Teman O ……..

*Alasan siswa mengkonsumsi snack: O senang-senang saja O kebutuhan gizi O …………………….. O ikut-ikutan O cegah bosan

Bagian ini diisi oleh Peneliti

BB TB LP TDS/TDD PULSE GDS

Keterangan:

: Tanda kotak merah adalah data yang digunakan dalam penelitian

Kuesioner 3/3

RESPONDEN NO........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

33

Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

34

Lampiran 9. Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Tujuan:

Sebagai pedoman dalam pengukuran tekanan darah subjek peneliti.

Ruang Lingkup:

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran tekanan

darah.

Referensi:

Pedoman InaSH (Indonesia Society of Hypertension)

Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur tekanan darah dengan

menggunakan sphygmomanometer digital, yang bertujuan untuk mengetahui

tekanan darah sistolik, diastolik, dan frekuensi nadi dari subjek peneliti.

Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

Prosedur Kerja

Persiapan Alat:

1. Tensi meter (Sphygmanometer digital)

2. Manset sesuai ukuran

3. Alat tulis

Cara Pelaksanaan:

1. Cuci Tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

35

2. Memberi salam, memperkenalkan diri, asal, tujuan, dan klarifikasi.

Contohnya: Selamat pagi / siang / sore. Saya Yohana Lita, Mahasiswa

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sebelumnya saya

berbicara dengan mas / mbak siapa?

Saya bermaksud untuk mengukur tekanan darah dari mas / mbak …..

Apakah mas / mbak bersedia?

3. Tekanan darah dapat diukur saat keadaan duduk dengan punggung

bersandar dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan posisi

terlentang.

4. Tensimeter (sphygmomanometer digital) diletakkan di bidang rata.

5. Memasang manset standar 2/3 lengan kiri bagian atas sejajar dengan

jantung, 2 cm dari siku dengan keadaan tangan diluruskan (telapak tangan

tidak dikepal)

6. Menghidupkan sphygmomanometer digital.

7. Menekan tombol indicator unruk memompa manset agar manset dapat

memberi tekanan pada lengan atas hingga tekanan maksimal dan hasil

pengukuran dapat terbaca di alat tensimeter.

8. Menekan tombol untuk mengeluarkan udara dari manset tensimeter.

9. Nilai yang terbaca dicatat.

10. Menyampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan untuk diukur tekanan

darahnya.

11. Cuci tangan.

12. Tunggu 1-3 menit untuk pengukuran berulang atau pengukuran pada orang

lain.

13. Pengukuran dapat diulang jika tekanan darah dari subjek peneliti ≥ 140/90

mmHg.

Arsip Terkait:

Inform Concern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

36

Lampiran 10. Standar Operasional Prosedur Pengukuran Gula Darah

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Gula Darah

Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran gula darah pada

subjek uji

Ruang Lingkup :

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran gula darah

Referensi :SOP Puskesmas Mantani, SOP Puskesmas Sungai Ranggit, Pedoman

Praktik Laboratorium yang Benar

Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur gula darah dengan menggunakan

alat glucometer, yang bertujuan untuk mengetahui gula darah dari subjek peneliti.

Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

Posedur Kerja

Alat : Meja, Kursi, Alat Gula Darah

Bahan : Lancet, Handscoon, Strip Gula Darah, Kapas alkohol

Langkah-langkah pelaksanaan :

1. Menyapa pasien dengan senyum, salam & sapa

Contohnya :

Selamat pagi / siang / sore. Saya Widya, Mahasiswa Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Sebelumnya saya berbicara dengan mas /

mbak siapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

37

Saya bermaksud untuk mengukur gula darah dari mas / mbak ….. Apakah

mas / mbak bersedia ?

2. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada subjek uji dan

sensasi yang akan dirasakan untuk pengambilan gula darah

3. Mencuci tangan dan menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan

4. Memakai handscoon

5. Posisi subjek penelitian diatur senyaman mungkin, gula darah dapat diukur

dengan keadaan duduk, punggung bersandar dan kaki menapak lantai.

6. Memasang stik gula darah pada alat pengukur gula darah

7. Membersihkan area penusukan menggunakan kapas alcohol (sebaiknya

menggunakan jari telunjuk, tengah atau manis)

8. Memijat jari telapak tangan dan jari yang akan dilakukan penusukan

9. Membersihkan jari yang akan dilakukan penusukan dengan kapas berisi

alcohol

10. Menunggu hingga jari benar-benar kering dari alcohol

11. Menusukkan jarum dengan sedikit menekan jari

12. Petugas meletakkan stik gula darah di jari tangan pasien

13. Menutup bekas luka tusukan dengan kapas berisi alcohol

14. Dibaca pada alat glucometer berapa kadar gula darah subjek uji

15. Membaca hasil dan memberi tahu subjek uji bahwa tindakan yang

diberikan sudah selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

38

Lampiran 11. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Pengukuran

Hobi

(variabel bebas)

Pengertian hobi

dalam variabel ini

adalah kegiatan yang

disukai dan dapat

menjadi salah satu

kegiatan rutinitas

yang selalu

dilakukan sehari-hari

oleh subjek uji. Hobi

yang dimaksud dapat

berupa minat dan

kesukaan. Hobi

dalam variabel ini

dibagi menjadi hobi

yang dilakukan

indoor atau outdoor

dengan atau tanpa

aktivitas fisik.

Data hobi diperoleh melalui

kuesioner. Dari kuesioner akan

didapat hasil hobi sehat dan tidak

sehat. Pengkategorian hobi dilihat

dari jenis, frekuensi, dan durasi.

Perbandingan antara sehat dan tidak

sehat dinilai dari proporsi hobi hasil

pengkategorian.

Proporsi baik > buruk Baik

Proporsi baik = buruk Sedang

Proporsi baik < buruk Buruk

Keterangan:

Hobi dikatakan baik atau sehat

secara kardiovaskular jika jenis hobi

dilakukan:

a. Outdoor disertai aktivitas fisik

b. Indoor disertai aktivitas fisik

c. Outdoor tanpa aktivitas fisik

Hobi dikatakan buruk atau tidak

sehat secara kardiovaskular jika

jenis hobi dilakukan:

a. Indoor tanpa aktivitas fisik

Frekuensi hobi yang baik melibatkan

aktivitas fisik berdasarkan AHA

tahun 2015 dan JNC7 dibagi

menjadi 3 yaitu:

1. 3 kali perminggu untuk aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

39

berat

2. 5 kali perminggu untuk aktivitas

sedang

3. 7 kali perminggu untuk aktivitas

ringan

Sesuai Joint ESC Guideline tahun

2016, durasi aktivitas fisik yang baik

dibagi menjadi 3 yaitu:

1. 75 menit untuk aktivitas berat

2. 150 menit untuk aktivitas sedang

3. 300 menit untuk aktivitas ringan

Tekanan darah

(Variabel

tergantung)

Tekanan darah

merupakan faktor

risiko yang berkaitan

dengan aliran darah.

Tekanan darah

dibagi menjadi

sistolik dan diastolik.

Tekanan darah yang

tinggi dapat

menandakan kerja

jantung yang

semakin kuat dalam

memompa darah.

Data tekanan darah diperoleh

melalui pengukuran menggunakan

instrumen tensimeter Omron. Dari

pengukuran akan didapat tekanan

darah sehat dan tidak sehat dengan

penilaian normal dan di atas normal

sebagai berikut:

a. Sistolik

1) Sehat dengan nilai normal ≤

120 mmHg

2) Tidak sehat dengan nilai di

atas normal > 120 mmHg

b. Diastolik

1) Sehat dengan nilai normal ≤

80 mmHg

2) Tidak sehat dengan nilai di

atas normal > 80 mmHg

(Whelton, et al, 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

40

Pulse

(Variabel

tergantung)

Pulse merupakan

salah satu parameter

kerja jantung yang

dapat menjadi faktor

risiko penyakit

kardiovaskular.

Pulse yang semakin

tinggi menandakan

kerja jantung yang

semakin cepat dalam

memompa darah.

Data pulse akan diperoleh melalui

pengukuran menggunakan instrumen

tensimeter Omron. Dari hasil

pengukuran menggunakan instrumen

tensimeter akan didapat data pulse.

Kemudian dari data pulse yang

didapat akan dikategorikan pulse

sehat dan tidak sehat dengan

penilaian normal dan di atas normal

sebagai berikut:

a. Sehat dengan nilai normal ≤ 100

kali/menit

b. Tidak sehat dengan nilai di atas

normal > 100 kali/menit

(American Heart Association, 2015)

Gula darah

(Variabel

tergantung)

Gula darah

merupakan salah

satu faktor risiko

penyakit

kardiovaskular. Gula

darah yang tinggi

dapat meningkatkan

risiko penyakit

kardiovaskular.

Data gula darah akan diperoleh

melalui pengukuran menggunakan

instrumen Accucheck. Dari hasil

pengukuran gula darah

menggunakan instrumen Accucheck

akan didapat data gula darah sehat

dan tidak sehat dengan penilaian

normal dan di atas normal sebagai

berikut:

a. Sehat dengan nilai normal ≤

140 mg/dL

b. Tidak sehat dengan nilai di

atas normal > 140 mg/dL

(American Diabetes Association,

2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

41

Lampiran 12. Pengkategorian Hobi

Jenis hobi Contoh

Outdoor + aktivitas

fisik (baik)

Sepak bola, basket, travelling, naik gunung,

berpetualang, bersepeda, air soft gun, jogging, lari,

senam, skate board, lompat, squash, pemanasan,

skipping, jumping.

Outdoor + tanpa

aktivitas fisik (baik)

Kulineran, motoran, fotografi, memancing, jalan-jalan.

Indoor + aktivitas

fisik (baik)

Bela diri, futsal, badminton, renang, billyard, dance,

fitness, gym, sit up,push up, kardio, yoga, cheerleader.

Indoor + tanpa

aktivitas fisik (buruk)

Shooping, membaca, bernyanyi, menulis, nail art,

menonton, main game, bermain music, tidur, ngemil,

melamun, desain, nongkrong, koleksi sepatu,

memecahkan teka-teki, mendengarkan music,

menggambar, belajar, puisi, bereksperimen, ke gereja,

main computer, makan, make up, fashion show, main

hp, hang out, fan girl k-pop.

Pembagian Aktivitas Fisik Hobi

Aktivitas Ringan Aktivitas Sedang Aktivitas Berat

Billyard. Dance, yoga,

bersepeda, senam,

skateboard,

pemanasan, travelling.

Bela diri, futsal, badminton,

renang, fitness, gym, sit up,

push up, kardio, cheerleader,

sepak bola, basket, naik

gunung, berpetualang, air soft

gun, lari, jumping, squash,

skipping, jogging.

Pembagian Kategori Hobi

Buruk 2 dan bagus 1 (memenuhi frekuensi dan durasi) = baik

Buruk 2 dan bagus 1 (tidak memenuhi durasi dan frekuensi) = sedang

Buruk 3 dan bagus 1 (memenuhi durasi dan frekuensi) = sedang

Buruk 3 dan bagus 1 (tidak memenuhi semuanya) = buruk

Buruk semua = buruk

Buruk 1 dan bagus 1 (memenuhi durasi dan frekuensi) = baik

Buruk 1 dan bagus 1 (tidak memenuhi durasi dan frekuensi) = sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...

42

BIOGRAFI

Yohana Lita, anak pertama dari tiga bersaudara merupakan

putri kandung dari pasangan bapak Yohanes Sunarno dan ibu

Theresia Wiyanti. Lahir di Belitang, 08 Desember 1996.

Peneliti tinggal di Palembang Sumatera Selatan bersama

keluarga. Peneliti lahir di Belitang dan dibesarkan di

Palembang ditengah keluarga Katolik. Peneliti menjalani

riwayat pendidikan sebagai berikut:

Tahun 2002 – 2003 : TK Xaverius 5 Palembang

Tahun 2003 – 2004 : SD Xaverius 5 Palembang (Kelas 1)

Tahun 2004 – 2008 : SD Xaverius 9 Palembang (Kelas 2)

Tahun 2008 – 2009 : SD Charitas 01 Betitang (Kelas 6)

Tahun 2009 – 2010 : SMP Charitas 01 Belitang (Kelas 7)

Tahun 2010 – 2012 : SMP Xaverius Maria Palembang (Kelas 8 – Kelas 9)

Tahun 2012 – 2015 : SMA Xaverius 1 Palembang (Kelas 10 – Kelas 12)

Tahun 2015 – 2018 : diterima di Universitas Sanata Dharma Fakultas Farmasi

Selama berada di Fakultas Farmasi, peneliti berhasil:

1. Melakukan penelitian Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Rambutan sebagai

Anti Kolesterol dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent yang dibiayai

oleh Kemristekdikti tahun 2016

2. Melakukan penelitian sebagai tugas akhir tahun 2018 dengan judul

Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Siswi

SMA di Indonesia sebagai anggota penelitian payung dari penelitian

Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskular pada Pelajar

Sekolah Menengah di Indonesia

3. Menjadi peserta lomba Patient Counseling Event di Universitas Indonesia tahun

2017 dan 2018

4. Menjadi pemenang lomba OSCE Pharmanation 2018 sebagai juara ke 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI