Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

download Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

of 11

Transcript of Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    1/11

    Hubungan antara Graves Ophthalmopathy dan Dry Eye Syndrome

    Jessica H Selter, Anisa I Gire, Shameema Sikder.

    Latar Belakang  : Terdapat hubungan yang kompleks antara Graves

    Ophthalmopathy (G! dan Dry Eye Syndrome. "enelitian baru akan mempela#ari

    lebih lan#ut mengenai hubungan di antara kedua penyakit tersebut.

    Metode  : "encarian literatur dilakukan dengan menggunakan terminologi

    $Graves Ophthalmopathy%, $Thyroid Eye Disease%, dan $ Dry Eye% di &ed'ine

    ("ub&ed! dan Scopus. Terdapat sebanyak artikel yang dibahas. 'aporan kasus

    tidak dimasukkan.

    Kesimpulan : "embahasan dari artikel)artikel menun#ukkan hubungan yang erat

    antara Dry Eye Syndrome dan G. &ekanisme yang mendasari hubungan tersebut

    diduga yaitu adanya kerusakan mekanis dari otot)otot orbital dan dis*ungsi

    kelen#ar lakrimal terkait proses imunologis sebagai penyebab  Dry Eye Syndrome

     pada pasien)pasien G. +agaimanapun, terdapat pilihan terapi yang berariasi

    untuk pasien G dengan tanda)tanda mata kering, yang dapat digunakan untuk 

    mengatasi masalah ini.

    Kata Kunci  : Graves ophthalmopathy,  dry eye,  thyroid eye disease,  ocular 

    inflammation

    Pendahuluan

    -ry ye Syndrome (-S! dide*inisikan sebagai abnormalitas dari tear 

     film  yang mengakibatkan perubahan pada permukaan okular, yang dapat

    mengakibatkan rasa tidak nyaman./,0 Ge#alanya antara lain, pandangan kabur, rasa

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    2/11

    terbakar, gatal, kemerahan, atau mata rasa berpasir, dan sensiti* terhadap cahaya./)1

    -S adalah penyakit yang banyak ter#adi dan prealensinya meningkat pada

     pasien dengan penyakit autoimun dan gangguan tiroid, pada 2anita yang telah

    menopause, dan pada orang tua./)1

    Graves Ophthalmopathy  (G! adalah penyakit yang sering dikaitkan

    dengan -S dan merupakan penyebab paling sering dari rasa tidak nyaman di

    mata pada pasien G.3  G, yang #uga dikena dengan thyroid-associated 

    orbitopathy, thyroid eye disease, atau Graves orbitopath, merupakan penyakit

    autoimun dimana terdapat autoantibodi terhadap reseptor thyroid-stimulating 

    hormone  yang mengakibatkan produksi berlebih dari hormon tiroid dan

    mencetuskan respon in*lamasi pada #aringan orbita.  G ter#adi pada sekitar 

    setengah dari seluruh kasus Graves disease (G-!45)6 dengan onset biasanya sekitar 

    /0)/7 bulan setelah ge#ala sistemik G-, dengan *ase akti* yang kemudian diikuti

    oleh remisi spontan. Sayangnya, pada beberapa pasien, *ase akti* dapat muncul

    kembali.7  "erkiraan ter#adinya G pada 2anita adalah sekitar /5 kasus per 

    /88.888 orang per tahun, dan pada pria sebanyak 1 kasus per /88.888 orang per 

    tahun.9,/8 G paling sering ter#adi pada kasus hipertiroidisme (78!4 namun #uga

    dapat ditemukan pada keadaan hipotiroid dan eutiroid.//

    "ada G, terdapat hipotesis adanya reaktiitas silang mela2an antigen

     pada #aringan troid dan #aringan di orbita, yang menyebabkan reaksi autoimun

     pada orbita.6,/0 'im*osit T menginasi ke #aringan orbita dan otot)ototnya sebagai

    respon terhadap adanya antigen yang sama seperti yang ada pada #aringan tiroid.

    "roses in*lamasi ini sering mengakibatkan deposisi glikosaminoglikan, *ibrosis

    otot)otot ekstraokular, dan adipogenesis di daerah orbita/1,/3  Secara klinis, respon

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    3/11

    autoimun tersebut menimbulkan mani*estasi klinis retraksi kelopak mata pada 78)

    98 oasien, lago*talmus, ekso*talmus, restrictive myopathy, dan diplopia.9

    &ani*estasi klinis ini dapat menimbulkan masalah pada isus, pergerakan okular,

    dan kelainan bentuk *isik. ;arena masalah)masalah ini, terutama ge#ala mata

    kering, maka kualitas hidup pasien G pun menurun./

    &eskipun hubungan antara -S dan G telah lama diketahui, penelitan

    terbaru telah meningkatkan pemahaman kita mengenai mekanisme yang

    mendasari hubungan tersebut dan terapi yang potensial untuk mengatasi penyakit

    yang ber#alan bersamaan tersebut. Artikel ini dibuat untuk membahas ilmu terkini

    tentang hubungan antara G dan -S.

    Diskusi

    Epidemiologi

    -S adalah salah satu dari keluhan o*talmologis yang paling sering,

    mempengaruhi #utaan orang di seluruh dunia dan men#adi perhatian yang

    signi*ikan dalam pelayanan kesehatan./5  -S yang berat dapat menimbulkan

     pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas hidup seperti pada gagal gin#al

    kronis./6  "enelitian dengan skala populasi yang besar menun#ukkan bah2a

     prealensi -S sekitar /3)/ dari populasi berusia 8 tahun dan lebih tua.

    1,/5,/7

    "asien -S lebih banyak manula dan memiliki penyakit sistemik lain atau kondisi

    medis komorbid./9

    &eskipun demikian, -S lebih sering ter#adi pada pasien yang #uga

    menderita penyakit tiroid. +anyak penelitian di seluruh dunia yang menun#ukkan

     bah2a terdapat peningkatan risiko untuk menderita -S pada pasien yang

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    4/11

    menderita penyakit tiroid./7,08,0/ "enelitian)penelitian yang secara spesi*ik 

    mempela#ari G menun#ukkan bah2a sekitar 5)7 pasien G memiliki ge#ala

    mata kering./8,00)03

    Perubahan Permukaan Okular

    "ara peneliti telah menyadari pentingnya pemeriksaan yang akurat

    terhadap kesehatan permukaan okular pada G, dan pada skema klasi*ikasi G

    terdapat penilaian permukaan okular baik secara kualitati* maupun kuantitati*.0)06

    Sistem klasi*ikasi ini meliputi

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    5/11

    "e2arnaan @ose +engal dan *luoresen menun#ukkan kerusakan okular 

    yang #auh lebih hebat pada pasien G dan -S dibandingkan kelompok kontrol.

    "ada satu penelitian, pemeriksaan sitologi dari pasien G dan -S menun#ukkan

    densitas sel goblet yang menurun, rasio nuklear)sitoplasmik yang menurun, dan

    deskuamasi yang hebat pada sel)sel kon#ungtia dibandingkan dengan kelompok 

    kontrol.09  "emeriksaan yang lain yang melakukan pemeriksaan sitologi

    menemukan distro*i epitel dengan sel yang polimor*ik dan keratinisasi epitel

    disertai in*iltrasi leukosit pada pasien G.03 ;etika memeriksa mata pasien dengan

    confocal microscopy, terdapat penurunan yang signi*ikan dari sel)sel epitelial

     pada permukaan kornea pada pasien G dan -S dibandingkan dengan

    kelompok kontrol (/8//,15?/99,15 selmm0  pada pasien dan //6,/?/18,5

    selmm0  pada kelompok kontrol!. Terdapat pula peningkatan densitas sel)sel

    stromal (/0/,7/?77,6/ selmm0  pada pasien dan 96/,/?/81,5 selmm0  pada

    kelompok kontrol! dan meningkatnya keratosit akti* yang hiperreakti* (5,83?0,91

    sel*rame pada pasien dan 8,30?8,61 sel*rame pada kelompok kontrol!, yang

    menun#ukkan bah2a terdapat in*lamasi kornea pasa pasien)pasien ini.7  "asien

    dengan tanda a2al dari G #uga memiliki sensitiitas kornea yang menurun. 01

    "asien)pasien G ketika diperiksa dengan confocal microscopy, memiliki #umlah

    serat sara* yang lebih sediit di kornea dibanding kelompok kontrol.

    7

    Tabel 1 Sistem klasiikasi !ang digunakan untuk Graves Ophthalmopathy

    "OSPE#S

    ;elas 8 : Tidak ada tanda maupun ge#ala

    ;elas / : Hanya tanda (terbatasnya retraksi kelopak mata atas, dengan atau tanpa

    lid lag !

    ;elas 0 : ;eterlibatan #aringan lunak (dem kon#ungtia dan kelopak mata,

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    6/11

    in#eksi kon#ungtia, dll!

    ;elas 1 : "roptosis

    ;elas 3 : ;eterlibatan otot ekstraokuler (biasanya dengan diplopia!

    ;elas : ;eterlibatan kornea (akibat lago*talmus!

    ;elas 5 : ;ehilangan penglihatan (akibat keterlibatan nerus optik!$%S&

    "ision loss (kehilangan penglihatan akibat neuropati optik!

    In*lamasi kongesti dan aktiitas pada T-

    Strabismusmotilitas

     Appearance#e$posure

    #&S

     

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    7/11

    Terdapat bukti keterlibatan gangguan mekanis pada kelopak mata, yang

     berhubungan dengan G sebagai penyebab dari ge#ala $mata kering akibat

    eaporasi%. "ada G, gangguan mekanis diakibatkan oleh hipertro*i dari otot

    ekstraorbital, *ibrosis kompleks otot leator, dan peningkatan #aringan lemak dan

     #aringan ikat orbita.07  Seluruh *aktor tersebut dapat menimbulkan peningkatan

     #aringan intraorbita, sehingga meningkatkan tekanan intraorbita, retraksi kelopak 

    mata, pelebaran *isura palpebra, proptosis, dan pada akhirnya ketidakmampuan

    untuk menutup kelopak mata.07  &engedip yang tidak sempurna menimbulkan

    inadekuatnya distribusi airmata ke seluruh permukaan okular, dan melebarnya

    *isura palpebra menyebabkan eaporasi air mata yang berlebihan.07 Satu penelitian

    menemukan bah2a lebar celah *isura palpebra pada pasien G berkorelasi dengan

    tear film breaup time)nya. "asien yang memiliki *isura lebih lebar memiliki tear 

     film breaup time yang lebih pendek, sehingga menyebabkan instabilitas dari air 

    mata.10

    "asien G memiliki tear film dengan osmolaritas yang abnormal tinggi,1/

    dan ini mungkin disebabkan eaporasi yang berlebihan. "ada tikus coba,

    hiperosmolaritas dari air mata menstimulasi sitokin pro)in*lamasi, antara lain

    interleukin /+, tumor necrosis factor &, dan matri$ metalloproteinase 9.11 Sitokin)

    sitokin ini mengaktiasi kaskade &A";, yang menstimulasi sitokin in*lamasi

    yang lebih lan#ut.13 Siklus ini dapat menimbulkan in*lamasi okular yang hebat.

    +ukti menun#ukkan bah2a in*lamasi okular yang dimediasi lim*osit T penting

    dalam patogenesis -S.1  Hiperosmolaritas #uga dapat menyebabkan perubahan

     patologis pada sel epitel kornea, dimana &&")9 dapat melisis subtrat seperti

    membran basal epitel kornea dan protein tight 'unction yang normalnya memiliki

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    8/11

    *ungsi sebagai epitel kornea pelindung.15 "erubahan lain meliputi deskuamasi

    yang meningkat, menumpul dan menghilangnya microplicae, dan pembengkakan

    sel.16

    ;erusakan epitel ini kemudian menginduksi in*lamasi lebih lan#ut dan

    apoptosis. Sitokin)sitokin in*lamasi pada tear film yang timbul akibat paparan

     berlebihan me#adi penyebab potensial dari -S.17

    "roduksi aueous tear yang berkurang #uga ter#adi akibat proses in*lamasi

    dari G.19  "enelitian menun#ukkan bah2a kelen#ar lakrimal terlibat dalam

     patogenesis -S.38,3/  ;elen#ar lakrimal yang #uga mengekspresikan reseptor 

    thyroid-stimulating hormone, men#adikannya sebaga target yang potensial bagi

    autoantibodi pada G.09 ;emudian, autoantibodi yang terikat pada reseptor 

    thyroid-stimulating hormone  di kelen#ar lakrimal pada pasien G dapat

    menyebabkan transduksi sinyal yang menyimpang dan potensial berkontribusi

    terhadap kerusakan kelen#ar lakrimal yang beru#ung pada mata kering akibat

    kekurangan a%ueous tear!09

    "asien G #uga memiliki komposisi protein yang abnormal pada cairan air 

    ata mereka, yang konsisten dengan dis*ungsi kelen#ar lakrimal.09 Satu penelitian

    menun#ukkan bah2a rasio IgAlisosom meningkat 11 pada pasien G, dan

    hanya 1 pada kelompok kontrol.30 -alam penelitian lain terhadap cairan air mata

     pada pasien G #uga ditemukan bah2a 07 pasien memiliki pro*il protein tear 

     film yang abnormal.31  Selan#utnya, autoantibodi yang muncul pada G

    mengakibatkan kerusakan kelen#ar lakrimal dan abnormalitas air mata, yang dapat

    menyebabkan mata kering terkait kurangnya a%ueous tear .

    &eskipun pen#elasan lengkap untuk mekanisme bagaimana G"

    menyebabkan -S tidak keseluruhan diketahui, namun tampaknya terdapat

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    9/11

     banyak mekanisme yang terlibat dan memiliki e*ek sinergis. &ekanisme yang

    telah diketahui meliputi dis*ungsi tear film akibat eaporasi berlebihan danatau

    in*lamasi okular, stimulasi yang kacau dari kelen#ar lakrimal mengakibatkan

    hiposekresi, dan ditambah dengan berbagai mekanisme lain yang mungkin belum

    diketahui saat ini secara pasti, menimbulkan ge#ala dan tanda dari -S.

    Terapi 'O berkaitan dengan DES

    G memiliki banyak opsi terapi yang berbeda)beda, termasuk radioterapi

    orbita dan interensi bedah.9,19 ;arena kurangnya percobaan klinis, maka sulit

    untuk menentukan apakah terapi)terapi ini berkontribusi terhadap perkembangan

    atau progresiitas -S.

    &eskipun demikian, terdapat beberapa bukti yang mendukung bah2a

    terapi dapat mengeksaserbasi ge#ala -S. -alam suatu penelitian yang

    mempela#ari dampak radioterapi orbita pada pasien dengan G, meskipun

    stabilisasi penyakit dicapai pada /0/6 pasien, -S kronik berkembang pada 5/6

     pasien.33 "ada dua penelitian lainnya mengenai dampak radioterapi orbita, lebih

    dari 98 pasien mencapai stabilitas G yang dideritanya, namun /8)/0 pasien

    mengalami keluhan -S.3,35

    "embedahan untuk mengoreksi G, seperti perbaikan retraksi kelopak,

    dapat mengurangi kehilangan airmata akibat eaporasi.

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    10/11

    dengan -S. "enelitian lebih lan#ut perlu dilakukan untuk memberi penilaian

    lebih baik terhadap konsekuensi mata kering akibat terapi)terapi tersebut.

    Terapi 'O !ang memperbaiki DES

    +aik terapi simptomatis maupun antiin*lamasi dapat digunakan untuk 

    mengatasi mata kering pada pasien G. =airan elektrolit dan polimeric digunakan

    sebagai pengganti airmata.37 Terapi lubrikan, terutama malam hari bagi pasien

    dengan lago*talmus, #uga dapat membantu.37  &engurangi osmolaritas airmata

    yang meningkat pada pasien ini #uga merupakan opsi potensial. =airan hipotonis

    dapat digunakan, namun itu hanya sedikit mengurangi osmolaritas.39  Sebagai

    alternati*, terdapat cairan yang memasuki sel)sel epitelial dan menurunkan

     perbedaan osmotiknya. Ini akan melindungi sel)sel tersebut dari kerusakan akibat

    hiperosmolaritas.8 &ana#emen pembedahan untuk memperbaiki posisi kelopak 

    mata yang abnormal dapat #uga membantu melindungi permukaan okular dan tear 

     film!37

    ;arena in*lamasi terlibat pada patogenesis mata kering, tatalaksana dengan

    antiin*lamasi dapat mengurangi mata kering bagi pasien G. Siklosporin A dapat

    menghambat proli*erasi sel T dan menghentikan apoptosis dari sel)sel di

     permukaan okular./,0  +agaimanapun, terdapat perdebatan mengenai dampak 

    terapi siklosporin A untuk -S pada pasien G. "ada satu penelitian, setelah

    tatalaksana dengan silosporin A topikal selama dua bulan, pasien G

    menun#ukkan hasil tes Schirmer dan tear breaup time  yang meningkat, skor 

    S-I yang menurun, menurunnya apoptosis dan ekspresi &&")9 pada sel)sel

    epitel kon#ungtia.15 

  • 8/15/2019 Hubungan Antara Graves Ophthalmopathy Dan Dry Eye Syndrome

    11/11

    dalam terapi -S pada pasien G.1 Steroid topikal dan tetrasiklin merupakan

    agen antiin*lamasi lain yang terkadang digunakan untuk terapi -S pada pasien

    G.3

    Kesimpulan

    Hubungan antara G dan -S telah lama diketahui dan terdapat di

     banyak literatur. Artikel ini bertu#uan mengka#i pembahasan mengenai mekanisme

     bagaimana -S dapat ter#adi pada pasien G. +ukti)bukti mengarah pada

    kerusakan mekanis dari otot)otot orbita dan dis*ungsi kelen#ar lakrimal terkait

    imunologis sebagai penyebab kurangnya tear film yang mengakibatkan mata

    kering pada pasien G. In*lamasi okular akibat masalah)masalah tersebut #uga

     berkontribusi terhadap kerusakan permukaan okular. Terapi untuk -S harus

    dengan hati)hati dipertimbangkan dengan konteks G, karena beberapa terapi

    untuk G dapat berkontribusi pada -S. +agaimanapun, terdapat banyak pilihan

    terapi yang dapat digunakan untuk meringankan -S pada pasien)pasien G ini.