HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii...

63
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RS DR. R ISMOYO KENDARI TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH HARLINA T P00312016071 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN KENDARI 2017

Transcript of HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA

DI RS DR. R ISMOYO KENDARI TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH

HARLINA T

P00312016071

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN KENDARI

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RS DR. R ISMOYO

KENDARI TAHUN 2016

Diajukan Oleh:

HARLINA T P00312016071

Telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian skripsi dihadapan Tim

Penguji Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kendari Jurusan

Kebidanan.

Kendari, 1 Desember 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Nurnasari p, SKM, M.Kes Hj. Syahrianti, S.Si.T,M.Kes Nip. 196909301990022001 Nip. 198010282003122001

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

Sultina Sarita, SKM, M.Kes Nip. 196806021992032003

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RS DR. R ISMOYO

KENDARI TAHUN 2016

Diajukan Oleh:

HARLINA T P00312016071

skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik

Kesehatan Kementrian Kendari Jurusan Kebidanan serta diujikan pada

tanggal 8 Desember 2017.

1. Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp, M.Kes ...........................................

2. Askrening, SKM, M.Kes ...........................................

3. Dr. Kartini, S.Si.T, M.Kes ...........................................

4. Hj. Nurnasari p, SKM, M.Kes ...........................................

5. Hj. Syahrianti, S.Si.T,M.Kes ...........................................

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

Sultina Sarita, SKM, M.Kes Nip. 196806021992032003

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama : Harlina T

Tempat Tanggal Lahir : Bulo-bulo, 2 April 1977

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Kebangsaan : Jl. Saranani Lrg Mawar

Pendidikan :

1. SDN Inpres No. 164 Kulanga Tahun 1989

2. S MP PGRI Bulo-Bulo Tahun 1993

3. SPK PPNI Kendari Tahun 1998

4. Akademi Kebidanan Pelamonia Makassar Kesdam VII/Wirabuana

Tahun 2011

5. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Prodi D-IV

Kebidanan Tahun 2016 hingga sekarang

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara

Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian Retensio Plasenta di RS DR.

R Ismoyo Kendari Tahun 2016”.

Dalam proses penyusunan skripsi ini ada banyak pihak yang

membantu, oleh karena itu sudah sepantasnya penulis dengan segala

kerendahan dan keikhlasan hati mengucapkan banyak terima kasih

sebesar-besarnya terutama kepada Ibu Hj. Nurnasari P, SKM, M.Kes

selaku Pembimbing I dan Ibu Hj. Nurnasari, SKM, M.Kes selaku

Pembimbing II yang telah banyak membimbing sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Askrening, SKM. M.Kes sebagai Direktur Poltekkes Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kendari.

3. DR. H. Jonaidi, Sp.P selaku Direktur di RS DR. R Ismoyo Kendari.

4. Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp, M.Kes selaku penguji 1, Askrening,

SKM, M.Kes selaku penguji 2, Dr. Kartini, S.Si.T, M.Kes selaku penguji

3 dalam skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Kendari

Jurusan Kebidanan yang telah mengarahkan dan memberikan ilmu

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

vi

pengetahuan selama mengikuti pendidikan yang telah memberikan

arahan dan bimbingan.

6. Suamiku (Bapak Sugianto) dan anak-anakku (Muh Fahrian, Sahvira

Julita Putri).

Seluruh teman-teman D-IV Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kendari, yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan,

pengorbanan, motivasi, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlas

selama penulis menempuh pendidikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan dalam penyempurnaan skripsi ini serta sebagai bahan

pembelajaran dalam penyusunan skripsi selanjutnya.

Kendari, Desember 2017

Penulis

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR......................................................................... v

DAFTAR ISI...................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian.................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 8

A. Telaah Pustaka.......................................................................... 8

B. Landasan Teori.......................................................................... 21

C. Kerangka Teori.......................................................................... 22

D. Kerangka Konsep...................................................................... 23

E. Hipotesis Penelitian................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 25

A. Jenis Penelitian......................................................................... 25

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 26

D. Variabel Penelitian..................................................................... 26

E. Definisi Operasional.................................................................. 27

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................ 26

G. Instrumen Penelitian.................................................................. 28

H. Alur Penelitian........................................................................... 28

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

viii

I. Pengolahan dan Analisis Data.................................................. 28

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 32

A. Hasil Penelitian.......................................................................... 32

B. Pembahasan............................................................................. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 43

A. Kesimpulan................................................................................ 43

B. Saran........................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 45

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

ix

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RS DR. R ISMOYO KENDARI

TAHUN 2016

Harlina T1 Hj. Nurnasari

2 Hj. Syahrianti

2

Latar belakang: Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta

hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari Tahun 2016. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan ialah observasional dengan rancangan case control study. Sampel penelitian adalah ibu bersalin retensio plasenta dan yang tidak mengalami retensio plasenta yang berjumlah 82 orang. Perbandingan sampel kasus kontrol 1:1 (41:41). Instrumen pengumpulan data berupa ceklist tentang kejadian retensio plasenta dan anemia dalam kehamilan. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan untuk melihat besarnya risiko mengunakan uji Odds Ratio (OR). Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan Terdapat 41 kasus (13,66%) retensio plasenta dari 300 persalinan di RS Dr. Ismoyo Kendari pada tahun 2016. Terdapat 25 kasus (11,09%) anemia dalam kehamilan dari 210 persalinan di RS Dr. Ismoyo Kendari pada tahun 2016. Ada hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari Tahun 2016 (p=0,038; X

2=4,321). Ibu hamil

dengan anemia berisiko 2,68 kali mengalami retensio plasenta dibandingkan yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan (OR=2,68; CI95%=1,045-6,858).

Kata kunci : retensio plasenta, anemia dalam kehamilan

1 Mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Kendari

2 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari

Page 10: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta

hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian

besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi

uterus (Nugroho, 2012). Retensio plasenta adalah salah satu penyebab

perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian pada ibu

bersalin (Anik & Yulianingsih, 2012).

Retensio plasenta merupakan penyebab tersering kedua

perdarahan post partum (20-30% kasus), sedang perdarahan post partum

merupakan salah satu penyebab kematian maternal di Negara

berkembang termasuk Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan

indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu dan salah

satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas

pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu berdasarkan data survei

demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 sebesar

359/100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013) dan pada tahun 2015

berdasarkan data SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) sebesar

305/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian terbesar adalah

penyebab lain sebesar 40,8% dan perdarahan sebesar 30,3%

(Kemenkes, 2016).

Page 11: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

2

Retensio plasenta secara potensial dapat mengancam jiwa, bukan

hanya retensionya saja, tetapi karena berkaitan dengan perdarahan dan

infeksi yang merupakan komplikasi retensio plasenta. Kejadian retensio

plasenta di dunia sebesar 33% (WHO, 2016). Di Indonesia data untuk

retensio belum ada namun retensio merupakan salah satu penyebab

perdarahan post partum sebesar 30,3% sebagai penyebab kematian ibu.

Demikian pula data retensio plasenta di Sulawesi Tenggara tidak ada,

namun kejadian retensio plasenta masih merupakan salah satu penyebab

perdarahan post partum. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu

terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah pendarahan (dengan

berbagai faktor, salah satunya retensio uteri) penyebab lain-lain dan

eklamsi atau hipertensi dalam kandungan (HDK). Dimana pada tahun

2014 kematian ibu akibat perdarahan terjadi sebanyak 30 dari total 65

kematian ibu atau sebesar 46%. Kemudian sedikit menurun pada tahun

2015 menjadi 22 kematian ibu akibat perdarahan dari total 67 kematian

atau sebesar 33%. Kota Kendari menduduki posisi pertama bersama

dengan Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah 8 kasus kematian ibu

atau sebesar 12% (Dinkes Sultra, 2016).

Penyebab retensio plasenta secara fungsional dapat terjadi karena

his kurang kuat (penyebab terpenting), plasenta sukar terlepas karena

tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya (plasenta membranasea,

plasenta anularis) dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil). Plasenta

yang sukar lepas karena penyebab diatas disebut plasenta adhesive

Page 12: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

3

(Rukiyah, 2015). Salah satu faktor penyebab terjadinya retensio plasenta

adalah anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan menyebabkan

terjadinya gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh

maupun sel otak. Selain itu anemia menyebabkan oksigen yang diikat

dalam darah kurang sehingga vaskularisasi ke miometrium berkurang,

suplai darah menurun menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat untuk

melahirkan plasenta (Saifuddin, 2012).

Pada ibu hamil, zat besi memiliki peranan yang cukup penting

untuk pertumbuhan janin. Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah

mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat.

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat

mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat

meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan (Kemenkes RI, 2015)

Anemia defisiensi besi dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar

hemoglobin <10,5 gr% pada trimester II dan merupakan salah satu

penyebab kematian pada ibu hamil (Kemenkes RI, 2015). Anemia dalam

kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan

dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti

gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel

otak, kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen

yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak (Manuaba, 2012). Ibu

Page 13: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

4

hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami

perdarahan postpartum yang disebabkan karena retensio plasenta.

Dalam rangka mencegah anemia dalam kehamilan maka salah

satu program pemerintah adalah memberikan tablet Fe kepada ibu hamil

untuk mencegah anemia pada kehamilan. Secara nasional cakupan ibu

hamil mendapat tablet Fe tahun 2014 sebesar 85,1%, data tersebut belum

mencapai target program tahun 2014 sebesar 95% (Kemenkes RI, 2015).

Kemudian pada tahun 2015 cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe3

sebesar 85,17%, tidak berbeda jauh dibanding tahun 2014 (Kemenkes

RI, 2016). Dimana pada tahun 2014 cakupan pemberian tablet Fe di

Sulawesi Tenggara sebesar 79% dan menurun pada tahun 2015 sebesar

73,9%. Artinya masih ada ibu hamil yang tidak mendapat tablet Fe

sehingga dapat menimbulkan resiko anemia pada kehamilan. Pada tahun

2015 dari 15 puskesmas yang tersebar di Kota Kendari tercatat sebanyak

7.354 ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe dari total 7.877 ibu hamil

atau sebesar 93,36% (Dinkes Sultra, 2016).

Data awal kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit dr. R Ismoyo

Kendari menunjukkan adanya peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah

kasus retensio sebanyak 25 kasus (12,44%) dari 201 persalinan, tahun

2015 jumlah kasus retensio sebanyak 33 kasus (12,89%) dari 256

persalinan dan pada tahun 2016 jumlah kasus retensio sebanyak 41

kasus (13,66%) dari 300 persalinan. Kejadian anemia dalam kehamilan di

Rumah Sakit dr. R Ismoyo Kendari menunjukkan adanya peningkatan.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

5

Pada tahun 2014 jumlah kejadian anemia dalam kehamilan sebanyak 20

kasus (10,01%) dari 198 persalinan, tahun 2015 jumlah kejadian anemia

dalam kehamilan sebanyak 23 kasus (11,44%) dari 201 persalinan dan

pada tahun 2016 jumlah kasus retensio sebanyak 25 kasus (11,09%) dari

210 persalinan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan

Retensio Plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan

antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio plasenta di

RS dr. R Ismoyo Kendari Tahun 2016 ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara anemia dalam kehamilan

dengan kejadian retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari

Tahun 2016.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kejadian anemia dalam kehamilan di RS dr.

R Ismoyo Kendari Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui kejadian retensio plasenta di RS dr. R

Ismoyo Kendari Tahun 2016.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

6

c. Untuk menganalisis hubungan anemia dalam kehamilan dengan

kejadian retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari Tahun

2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan

data empiris untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Insitiusi

Sebagai salah satu bagian dari pengabdian masyarakat untuk

memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan, khususnya

mengenai anemia dan retensio plasenta

3. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan wawasan untuk mengetahui dan menghindari

kejadian retensio plasenta yang merupakan salah satu penyebab

perdarahan post partum terjadi pada dirinya

4. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan untuk dapat lebih meningkatkan upaya

pencegahan terhadap anemia pada masa kehamilan.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Nanda dan Wawang (2011) yang berjudul hubungan

antara karakteristik responden dengan kejadian retensio plasenta

pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Al Ikhsan Bandung.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nanda dan Wawang

Page 16: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

7

adalah variable bebas penelitian. Variabel bebas pada penelitian ini

adalah anemia dalam kehamilan, sedangkan penelitian Nanda dan

Wawang adalah usia dan paritas.

2. Penelitian Ayu Wuryanti (2010) yang berjudul hubungan antara

anemia kehamilan dan kejadian perdarahan post partum karena

atonia uteri di RSUD wonogiri. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Ayu Wuryanti adalah pada variabel terikat. Variabel

terikat pada penelitian Ayu Wuryanti adalah Perdarahan yang

disebabkan atonia uteri, sedangkan pada penelitian ini adalah

retensio plasenta.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Retensio Plasenta

a. Pengertian Retensio Plasenta

Retensio plasenta adalah keadaan di mana plasenta belum

lahir dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Diagnosis ditegakkan

berdasarkan adanya plasenta tidak lahir spontan dan tidak yakin

apakah plasenta lengkap (Walyani, 2015). Retensio plasenta

adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga melebihi

waktu 30 menit setelah bayi lahir (Pranoto, 2014). Retensio

plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir selama

setengah jam setelah janin lahir (Maryunani, 2015).

b. Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Retensio Plasenta

Penyebab retensio plasenta secara fungsional dapat terjadi

karena his kurang kuat (penyebab terpenting), plasenta sukar

terlepas karena tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya

(plasenta membranasea, plasenta anularis) dan ukurannya

(plasenta yang sangat kecil). Plasenta yang sukar lepas karena

penyebab diatas disebut plasenta adhesive (Rukiyah, 2015).

Salah satu faktor penyebab lain terjadinya retensio plasenta

adalah anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

9

menyebabkan terjadinya gangguan dan hambatan pada

pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu anemia

menyebabkan oksigen yang diikat dalam darah kurang sehingga

vaskularisasi ke miometrium berkurang, suplai darah menurun

menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat untuk melahirkan

plasenta (Saifuddin, 2012).

Hasil penelitian Fenny dkk (2017) menyatakan bahwa ada

hubungan anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

plasenta di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Demikian

pula hasil penelitian Ayu Wuryanti (2010) yang menyatakan adanya

hubungan antara anemia dengan perdarahan post partum.

Anemia menjadi salah satu pemicu terjadinya perdarahan post

partum, karena jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang

sehingga jumlah oksigen jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun

kurang. Hal ini menyebabkan vaskularisasi ke miometrium

berkurang sehingga suplai darah menurun. Penurunan suplai darah

menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat untuk melahirkan

plasenta otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat

(Rukiah, 2015; Saifuddin, 2012).

Menurut Walyani (2015), menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi terjadinya retensio plasenta antara lain:

1) Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau

serviks; kelemahan dan tidak efektifnya kontraksi uterus;

Page 19: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

10

kontraksi yang tetanik dari uterus; serta pembentukan

constriction ring.

2) Kelainan dari plasenta dan sifat perlekatan plasenta pada

uterus.

3) Kesalahan manajemen kala tiga persalinan, seperti manipulasi

dari uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan dari

plasenta menyebabkan kontraksi yang tidak rtimik; pemberian

uterotonik yang tidak tepat waktu dapat menyebabkan serviks

kontraksi dan menahan plasenta; serta pemberian anestesi

terutama yang melemahkan kontraksi uterus.

c. Penyebab Retensio Plasenta

Menurut Maryunani (2015), menyatakan bahwa penyebab retensio

plasenta antara lain:

1) Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan

tumbuh lebih dalam. Menurut tingkat perlekatannya:

a. Bila plasenta belum lepas sama sekali, tidak akan terjadi

perdarahan tetapi bila sebagian plasenta sudah lepas maka

akan terjadi perdarahan. Ini merupakan indikasi untuk segera

mengeluarkannya.

b. Plasenta mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau

rektum penuh. Oleh karena itu keduanya harus dikosongkan.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

11

c. Melalui periksa dalam atau tarikan pada tali pusat dapat

diketahui apakah plasenta sudah lepas atau belum, dan bila

lebih dari 30 menit maka dapat dilakukan plasenta manual.

2) Plasenta sudah terlepas dari dinding rahim, namun belum keluar

karena atoni uteri atau adanya konstriksi pada bagian bawah rahim

(akibat kesalahan penanganan kala 3) yang akan menghalangi

plasenta keluar (plasenta inkarserata).

Menurut Sastrawinata (2012), menyatakan bahwa penyebab retensio

plasenta antara lain:

1) Fungsional:

a) His kurang kuat (penyebab terpenting).

b) Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba);

bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis); dan

ukurannya (plasenta yang sangat kecil).

Plasenta yang sukar lepas karena penyebab di atas disebut

plasenta adhesiva.

2) Patologi-anatomi:

a) Plasenta akreta.

b) Plasenta inkreta.

c) Plasenta perkreta.

d) Jenis Retensio Plasenta

Menurut Pranoto (2014), menyatakan bahwa jenis-jenis retensio

plasenta adalah:

Page 21: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

12

1) Plasenta adhesiva, adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion

plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi

fisiologis.

2) Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga

memasuki sebagian lapisan miometrium.

3) Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta sehingga

memasuki atau mencapai miometrium.

4) Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang

menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding

uterus.

5) Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta dalam kavum

uteri, disebabkan oleh kontraksi ostium uteri.

d. Diagnosis Retensio Plasenta

Menurut Nugroho (2012), menyatakan bahwa tanda dan gejala

yang selalu ada, antara lain:

1) Plasenta belum lahir setelah 30 menit.

2) Perdarahan segera.

3) Kontraksi uterus baik.

Selain tanda dan gejala yang selalu ada, berikut tanda da gejala

yang kadang-kadang ada, antara lain:

1) Tali pusat putus akibat tarikan berlebihan.

2) Inversio terus akibat tarikan.

3) Perdarahan lanjutan.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

13

e. Penatalaksanaan Retensio Plasenta

Menurut Pranoto (2014), menyatakan bahwa penatalaksanaan

yang dapat dilakukan pada kasus retensio plasenta adalah:

1) Jika plasenta terlihat dalam vagina, mintalah ibu untuk mengedan,

jika dapat dirasakan plasenta dalam vagina, keluarkan plasenta

tersebut.

2) Pastikan kandung kemih sudah kosong. Jika perlu, lakukan

kateterisasi kandung kemih.

3) Jika plasenta belum keluar, berikan oxitosin 10 unit IM.

4) Lakukan peregangan tali pusat terkendali.

5) Jika belum berhasil, cobalah melakukan pengeluaran plasenta

secara manual.

6) Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji apembekuan

darah sederhana.

f. Penanganan Retensio Plasenta

Menurut Walyani (2015), menyatakan bahwa penanganan

retensio plasenta atau sebagian plasenta adalah:

1) Resusitasi (pemberian oksigen 100%). Pemasangan IV-line

dengan kateter yang berdiameter besar serta pemberian

cairan kristaloid (sodium klorida isotonik atau larutan ringer

laktat yang hangat, apabila menungkinkan). Monitor jantung,

nadi, tekanan darah dan saturasi oksigen. Tranfusi darah

Page 23: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

14

apabila diperlukan yang dikonfirmasi dengan hasil

pemeriksaan darah.

2) Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan

ringer laktat atau NaCL 0,9% (normal saline) sampai uterus

berkontraksi.

3) Plasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil

lanjutkan dengan drips oksitosin untuk mempertahankan

uterus.

4) Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual

plasenta. Indikasi manual plasenta adalah: perdarahan pada

kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc, retensio plasenta

setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan yang

sulit seperti forsep tinggi, versi ekstraksi, perforasi, dan

dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali pusat putus.

5) Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan

dapat dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan

kuret sisa plasenta. Pada umumnya pengeluaran sisa

plasenta dilakukan dengan kuretase. Kuretase harus

dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding

rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.

6) Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta,

dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui

suntikan atau per oral.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

15

7) Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan

untuk pencegahan infeksi sekunder.

g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelepasan Plasenta

Menurut Pranoto (2014), menyatakan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi pelepasan plasenta antara lain:

1) Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau

serviks, kelemahan dan tidak efektifnya kontraksi uterus;

kontraksi yang tetanik dari uterus; serta pembentukan

constriction ring.

2) Kelainan plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau

plasenta previa; implantasi di cornu; dan adanya plasenta

akreta.

3) Kesalahan manajemen kala tiga persalinan, seperti manipulasi

uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan plasenta

menyebabkan kontraksi yang tidak ritmik; pemberian

uterotonik yang tidak tepat waktunya yang juga dapat

menyebabkan serviks kontraksi dan menahan plasenta; serta

pemberian anestesi terutama yang melemahkan kontraksi

uterus.

h. Terapi Retensio Plasenta

Terapi untuk retensio atau inkarserasi adalah 35 unit syntocinon

(oksitosin) IV yang diikuti oleh usaha pengeluaran secara hati-hati

dengan tekanan pada fundus. Jika plasenta tidak lahir, usahakan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

16

pengeluaran secara manual setelah 15 menit. Jika ada keraguan

tentang lengkapnya plasenta, lakukan palpasi sekunder (Walyani,

2015).

2. Anemia Dalam Kehamilan

a. Pengertian

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3

atau kadar haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2.

Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak

hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2

(Saifuddin, 2012).

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang

lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi,

bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan

bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.

Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel

darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam

kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan

mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36

minggu (Wiknjosastro, 2012).

Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu

meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya

Page 26: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

17

kehamilan. Penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai

berikut:

a) Kurang gizi (malnutrisi)

b) Kurang zat besi dalam diet

c) Malabsorpsi

d) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid

dan lain-lain

e) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus,

malaria dan lain-lain

b. Gejala dan tanda

Secara klinik dapat dilihat ibu lemah, pucat, mudah pingsan,

mata kunang-kunang, sementara pada tekanan darah masih dalam

batas normal, perlu dicurigai anemia defisiensi. Untuk menegakkan

diagnosa dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan

pemeriksaan kadar Hb (Saifuddin, 2012).

c. Klasifikasi anemia dalam kehamilan

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Wiknjosastro

(2012), adalah sebagai berikut:

1) Anemia Defisiensi Besi

Anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam

darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita

hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah

pemberian tablet besi.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

18

(a) Terapi oral adalah dengan memberikan preparat besi

yaituferosulfat, feroglukonat atau Natrium ferobisitrat.

Pemberian preparat besi 60 mg/hari dapat menaikkan kadar

Hb sebanyak 1 gr% tiap bulan. Saat ini program nasional

menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram

asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2012).

(b) Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak

tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan

penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa

kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2012). Pemberian preparat

parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg)

intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat

meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2012).

Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi

dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan

keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan

keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan

pengawasan Hb dapat dilakukan minimal 2 kali selama

kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb, dapat

digolongkan sebagai berikut (Saifuuddin, 2012) :

(a) Hb 11 gr% : Tidak anemia

(b) 9-10 gr% : Anemia ringan

(c) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang

Page 28: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

19

(d) Hb < 7 gr% : Anemia berat

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata

mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg

diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi

digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal,

kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin

dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan

menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3

kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg

zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288

hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg

sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita

hamil (Manuaba, 2012).

2) Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folat,

jarang sekali karena kekurangan vitamin B12. Pengobatannya:

(a) Asam folat 15 – 30 mg per hari

(b) Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari

(c) Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari

(d) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban

sehingga dapat diberikan transfusi darah.

3) Anemia Hipoplastik

Page 29: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

20

Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,

membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostic diperlukan

pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi

lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan

retikulosit.

4) Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel

darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Wanita

dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil; apabila ia hamil,

maka anemianya biasanya menjadi lebih berat. Gejala utama

adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,

kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi

kelainan pada organ-organ vital. Pengobatannya tergantung

pada jenis anemia hemolitik dan beratnya anemia. Obat-obat

penambah darah tidak member hasil. Tranfusi darah, kadang

dilakukan berulang untuk mengurangi penderitaan ibu dan

menghindari bahaya hipoksia janin.

5) Anemia-anemia lain

Seorang wanita yang menderita anemia, misalnya

berbagai jenis anemia hemolitik herediter atau yang diperoleh

seperti anemia karena malaria, cacing tambang, penyakit ginjal

menahun, penyakit hati, tuberkulosis, sifilis, tumor ganas dan

sebagainya dapat menjadi hamil. Dalam hal ini anemianya

Page 30: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

21

menjadi lebih berat dan berpengaruh tidak baik pada ibu dalam

masa kehamilan, persalinan, nifas serta berpengaruh pula bagi

anak dalam kandungan. Pengobatan ditujukan pada sebab

pokok anemianya, misalnya antibiotika untuk infeksi, obat-obat

anti malaria, anti sifilis obat cacing dan lain-lain.

d. Penanganan Anemia Dalam Kehamilan Menurut Tingkat Pelayanan

Menurut Saifuddin (2012) penanganan anemia dalam

kehamilan menurut tingkat pelayanan adalah sebagai berikut :

1) Polindes

(a) Membuat diagnosis klinik dan rujukan pemeriksaan

laboratorium.

(b) Memberikan terapi oral : tablet besi 90 mg/hari.

(c) Penyuluhan gizi ibu hamil dan menyusui.

2) Puskesmas

(a) Membuat dignosis dan terapi.

(b) Menentukan penyakit kronik (malaria, TBC) dan

penanganannya.

3) Rumah Sakit :

(a) Membuat diagnosis dan terapi.

Diagnosis thalasemia dengan elektroforesis Hb, bila ibu ternyata

pembawa sifat, perlu tes pada suami untuk menentukan risiko pada

bayi.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

22

B. Landasan Teori

Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta

hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian

besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi

uterus (Nugroho, 2012). Penyebab retensio plasenta secara fungsional

dapat terjadi karena his kurang kuat (penyebab terpenting), plasenta sukar

terlepas karena tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya (plasenta

membranasea, plasenta anularis) dan ukurannya (plasenta yang sangat

kecil). Plasenta yang sukar lepas karena penyebab diatas disebut

plasenta adhesive (Rukiyah, 2015).

Salah satu faktor penyebab terjadinya retensio plasenta adalah

anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan menyebabkan

terjadinya gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh

maupun sel otak. Selain itu anemia menyebabkan oksigen yang diikat

dalam darah kurang sehingga vaskularisasi ke miometrium berkurang,

suplai darah menurun menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat untuk

melahirkan plasenta (Saifuddin, 2012).

Page 32: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

23

C. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka teori penelitian dimodifikasi dari Nugroho (2012); Rukiyah (2015);

Saifuddin (2012)

Anemia pada kehamilan

Hb kurang sehingga oksigen yang diikat dalam darah kurang

Vaskularisasi ke miometrium berkurang, suplai darah menurun

Kontraksi uterus tidak adekuat untuk melahirkan plasenta

Retensio Plasenta

Page 33: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

24

D. Kerangka Konsep

Gambar 2: Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel bebas : Anemia dalam kehamilan

Variabel terikat : Retensio plasenta

E. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan retensio

plasenta.

Anemia dalam

kehamilan

Retensio Plasenta

Page 34: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan

Case Control Study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

anemia dalam kehamilan dengan retensio plasenta. Penelitian dimulai dari

faktor efek (retensio plasenta) dan akan ditelusuri faktor risikonya (anemia

dalam kehamilan) (Nursalam, 2013)

Gambar 3. Skema rancangan penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RS Dr. Ismoyo Kendari yang ini

dilakukan pada 02 s/d 07 Oktober 2017.

Populasi

300 orang

Sampel Retensio Plasenta dan Tidak Retensio Plasenta (82 orang)

Kasus Retensio Plasenta

(41 orang)

Kontrol Tidak Retensio

Plasenta (41 orang)

Anemia dalam kehamilan

Tidak Anemia dalam kehamilan

Tidak Anemia dalam kehamilan

Anemia dalam kehamilan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

26

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di ruang

bersalin RS Dr. Ismoyo Kendari tahun 2016 berjumlah 300 ibu

bersalin.

2. Sampel dalam penelitian adalah ibu bersalin dengan retensio

plasenta dan tidak retensio plasenta yang berjumlah 82 orang.

Perbandingan sampel kasus kontrol 1:1 (41:41).

a. Kasus: ibu bersalin dengan retensio plasenta pada tahun 2016

yang berjumlah 41 orang. Tehnik pengambilan sampel kasus

secara total sampling, dimana seluruh ibu bersalin dengan

retensio plasenta diambil sebagai kasus.

b. Kontrol: ibu bersalin dengan tidak retensio plasenta pada tahun

2016 yang berjumlah 41 orang. Tehnik pengambilan sampel

kontrol secara sistematik random sampling, dimana seluruh ibu

bersalin yang tidak retensio plasenta diurut memakai nomor, lalu

dari 259 orang ibu ibu bersalin dengan tidak retensio plasenta

dibagi jumlah kontrol yang diambil 259:44 = 6,3, sehingga

sampel untuk kontrol adalah kelipatan 6.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat (dependent) yaitu retensio plasenta.

2. Variabel bebas (independent) yaitu anemia dalam kehamilan.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

27

E. Definisi Operasional

1. Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya

plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir

sesuai dengan status ibu. Skala ukur adalah nominal.

Kriteria objektif

a. Retensio plasenta: jika plasenta lahir > 30 menit

b. Tidak retensio plasenta: jika plasenta lahir ≤ 30 menit

(Nugroho, 2012)

2. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar

haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2 sesuai dengan

status ibu yang diperoleh dari medical record atau rekam medis.

Skala ukur adalah nominal.

Kriteria objektif

a. Anemia dalam kehamilan: jika kadar HB <11 gr%

b. Tidak Anemia dalam kehamilan: jika kadar HB ≥11 gr%

(Saifuddin, 2012)

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data adalah data sekunder. Data yang dikumpulkan

adalah data tentang kejadian retensio plasenta, anemia dalam

kehamilan. Data diperoleh dari buku register di Ruang bersalin RS Dr.

Ismoyo Kendari tahun 2016.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

28

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelelitian ini adalah lembar

master tabel tentang karakterisitk responden, kejadian retensio plasenta

dan anemia dalam kehamilan.

H. Alur Penelitian

Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 5 : Alur penelitian

I. Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpul, diolah dengan cara manual dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Populasi Ibu bersalin yang berjumlah 300 orang

Sampel Ibu bersalin retensio plasenta dan tidak retensio plasenta yang berjumlah 82 orang yang terbagi menjadi 2 yaitu ibu bersalin retensio plasenta sebanyak

41 orang dan ibu bersalin tidak retensio plasenta sebanyak 41 orang

Pengumpulan data

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

29

Dilakukan pemeriksaan/pengecekan kelengkapan data yang

telah terkumpul, bila terdapat kesalahan atau berkurang dalam

pengumpulan data tersebut diperiksa kembali.

2. Coding

Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode angka sesuai

dengan petunjuk.

3. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta

pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk

tabel distribusi.

b. Analisis data

1. Univariat

Data diolah dan disajikan kemudian dipresentasikan dan

uraikan dalam bentuk table dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

f : variabel yang diteliti

n : jumlah sampel penelitian

K: konstanta (100%)

X : Persentase hasil yang dicapai

2. Bivariat

Untuk mendeskripsikan hubungan antara independent

variable dan dependent variable. Uji statistik yang digunakan

Kxn

fX

Page 39: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

30

adalah Chi-Square. Adapun rumus yang digunakan untuk

Chi-Square koreksi Yates adalah sebagai berikut :

X2 =

Keterangan :

N : Jumlah

A : Kasus positif

B : Kontrol positif

C : Kasus negatif

D : Kontrol negatif

Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesa

adalah ada hubungan jika p value < 0,05 dan tidak ada

hubungan jika p value > 0,05 atau X2 hitung ≥ X2 tabel maka

H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan dan X2

hitung < X2 tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti

tidak ada hubungan.

Untuk mendeskripsikan risiko independent variable

pada dependent variable. Uji statistik yang digunakan adalah

perhitungan Odds Ratio (OR). Mengetahui besarnya OR

dapat diestimasi factor risiko yang diteliti. Perhitungan OR

menggunakan tabel 2x2 sebagai berikut:

Page 40: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

31

Tabel 1 Tabel Kontegensi 2 x 2 Odds Ratio Pada Penelitian

Case Control Study

Faktor risiko Kejadian retensio plasenta

Jumlah Kasus Kontrol

Positif a b a+b

Negatif c d c+d

Keterangan :

a : jumlah kasus dengan risiko positif

b : jumlah kontrol dengan risiko positif

c : jumlah kasus dengan risiko negatif

d : jumlah kontrol dengan risiko negatif

Rumus Odds ratio: Odds case : a/(a+c) : c/(a+c) = a/c

Odds control : b/(b+d) : d/(b+d) = b/d

Odds ratio : a/c : b/d = ad/bc

Estimasi Confidence Interval (CI) ditetapkan pada tingkat

kepercayaan 95% dengan interpretasi:

Jika OR > 1 : faktor yang diteliti merupakan faktor risiko

Jika OR = 1 : faktor yang diteliti bukan merupakan faktor risiko (tidak ada

hubungan)

Jika OR < 1 : faktor yang diteliti merupakan faktor protektif

Page 41: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

32

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Rumah Sakit Dr. Ismoyo Kendari adalah rumah sakit tingkat IV

dalam standar perumahsakitan TNI Angkatan Darat (AD) yang disingkat

rumkit Ismoyo namun bagi masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya

kota Kendari lebih mengenal dengan sebutan Rumah Sakit Korem, karena

berada di wilayah Korem 143/Haluoleo Kendari.

Rumah Sakit Dr. Ismoyo berdomisili di Kecamatan Mandonga, Kota

Kendari yang merupakan ibu kota Sulawesi Tenggara. Rumah Sakit Dr.

Ismoyo sangat strategis bagi masyarakat karena berada di jalan poros

antar provinsi yakni Jalan Laute Nomor 1 poros jalan antar provinsi dan

Jalan Abdullah Silondae poros utama Kota Kendari.

b. Lingkungan Fisik

Rumah sakit Dr. Ismoyo selain tempatnya strategis, juga berada di

antara pusat perkantoran pemerintahan swasta serta pusat perbelanjaan.

Rumah sakit Dr. Ismoyo terdiri dari tanah seluas 10.215 m2 yang terdiri

dari bangunan kantor Denkesyah, kantor rumah sakit, instalasi gawat

darurat, radiologi, laboratorium, instalasi dapur, instalasi perawatan,

instalasi, bersalin, poliklinik, KIA/KB, apotek pelengkap Kimia Farma,

Page 42: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

33

instalasi bedah, gudang, kantin, tempat parker, sarana olahraga dan

instalasi mesin genzet.

c. Status

Rumah sakit Dr. R. Ismoyo adalah rumah sakit milik TNI AD yang

berada di wilayah Korem 143/Haluoleo berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kesehatan RI. No. YM 02.04.3.2.4548 tentang penyerahan

kepada Mabes TNI AD untuk menyelenggarakan rumah sakit umum.

Rumah Sakit Dr. R. Ismoyo sesuai dengan tugas pokoknya

melayani personel TNI, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan keluarganya yang

berada di wilayah Korem 143/Haluoleo. Namun pada perkembangannya

diberikan kebijakan untuk melayani masyarakat umum dan lain-lain.

2. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden merupakan ibu bersalin di ruang

bersalin RS Dr. Ismoyo Kendari tahun 2016. Responden sendiri tidak

diwawancarai secara langsung, melainkan menggunakan data dari rekam

medik pasien yang menjadi dijadikan sampel penelitian.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang ibu bersalin,

dengan perbandingan sampel kasus kontrol 1:1. Yaitu 41 kasus (terjadi

retensio plasenta) dan 41 kontrol (tidak terjadi retensio plasenta).

a. Umur

Dari total 82 responden dalam penelitian ini sebanyak 75

responden atau sebesar 91,46% berumur 20–35 tahun, 3 responden

Page 43: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

34

berumur dbawah 20 tahun yaitu 3,66% dan sisanya 4 responden berumur

diatas 35 tahun atau sebesar 4,88% yang tersaji pada tabel 1 berikut.

Tabel 1 Distribusi Umur Ibu Bersalin di Ruang Bersalin RS Dr. Ismoyo Kendari

Tahun 2016

Umur Frekuensi Persentase (%)

< 20 tahun 3 3.66 20 – 35 Tahun 75 91.46

> 35 Tahun 4 4.88

Jumlah 82 100

b. Pendidikan

Latar belakang pendidikan responden rata-rata masih belum cukup

tinggi. Rata-rata belum pendidikan masih dibawah SMA, yaitu sebanyak

16 respondenatau 19.51% berpendidikan SD dan sebanyak 26 responden

atau 31.71% berpendidikan SMP. Distribusi pendidikan responden tersaji

dalam tabel 2 berikut :

Tabel 2 Distribusi Pendidikan Ibu Bersalin di Ruang Bersalin RS Dr. Ismoyo

Kendari Tahun 2016

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD 16 19.51 SMP 26 31.71 SMA 30 35.29

Sarjana 10 12.19

Jumlah 82 100

c. Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan responden, kebanyakan responden adalah

ibu rumah tangga. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan tingkat

pendidikan responden yang masih rendah, dimana banyak yang hanya

Page 44: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

35

lulusan SMP, bahkan ada juga yang lulusan SD. Dari 82 responden

sebanyak 65 responden atau 79,24% responden ibu rumah tangga.

Sedangkan sisanya sebanyak 16 responden atau sebesar 19,52%

responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1 atau 1,24%

responden bekerja sebagai pedagang. Distribusi status kerja responden

dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3 Distribusi Pekerjaan Ibu Bersalin di Ruang Bersalin RS Dr. Ismoyo

Kendari Tahun 2016

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga 65 79,24 Pegawai Negeri Sipil 16 19,52

Pedagang 1 1,24

Jumlah 82 100

d. Paritas

Berdasarkan paritasnya, mayoritas responden telah melahirkan

anak lebih dari satu kali tapi tidak lebih dari 5 kali atau multipara sebanyak

44 responden atau 53,65%. Responden primipara atau baru satu kali

melahirkan sebanyak 33 responden atau sebanyak 40.24%, responden

yang belum pernah melahirkan sebanyak 3 orang atau 3.65% dan

responden grandemultipara sebanyak 2 orang atau 2.44%. Distribusinya

tersaji dalam tabel 4 berikut.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

36

Tabel 4 Distribusi Paritas Ibu Bersalin di Ruang Bersalin RS Dr. Ismoyo Kendari

Tahun 2016

Paritas Frekuensi Persentase (%)

Belum Pernah 3 3.65 Primipara 33 40.24 Multipara 44 53.65

Grandemultipara 2 2.44

Jumlah 82 100

3. Analisa Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi

frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah anemia dalam

kehamilan. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah retensio

plasenta.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kamar bersalin RS dr.

Ismoyo Kendari tahun 2016, didapatkan hasil ibu dengan anemia dalam

kehamilan sebanyak 28 resonden yang tersaji dalam tabel 5 sebagai

berikut :

Tabel 5 Distribusi Kejadian Anemia dalam Kehamilan di RS dr. Ismoyo Kendari

Tahun 2016

Anemia dalam Kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Anemia 28 34.15 Tidak Anemia 54 65.85

Jumlah 82 100

Page 46: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

37

4. Analisa Bivariat

Untuk mendeskripsikan risiko independent variable pada

dependent variable. Uji statistik yang digunakan adalah perhitungan Odds

Ratio (OR). Mengetahui besarnya OR dapat diestimasi factor risiko yang

diteliti. Perhitungan OR menggunakan tabel 2x2 sebagai berikut :

Tabel 6 Hubungan Kejadian Anemia pada Kehamilan dan Retensio Plasenta di RS

dr. Ismoyo Kendari Tahun 2016

Anemia Dalam

kehamilan

Retensio Plasenta

p X2 OR CI95% Retensio Tidak

Retensio

n % n %

Anemia 19 46,3 9 24,4 0,038 4,321 2,68 1,045-6,858 Tidak

anemia 22 53,7 32 75,6

Tabel 6 menyatakan bahwa dari 41 orang ibu dengan retensio

plasenta, terdapat 19 orang (46,3%) dengan anemia dalam kehamilan dan

22 orang (53,7%) dengan tidak anemia. Pada 41 orang ibu yang tidak

retensio, terdapat 9 orang (24,4%) dengan anemia dan 32 orang (75,6%)

dengan tidak anemia. Hasil analisis data diperoleh data bahwa ada

hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan retensio plasenta. Ibu

hamil dengan anemia berisiko 2,68 kali mengalami retensio plasenta

dibandingkan yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan (p=0,038;

X2=4,321; OR=2,68; CI95%=1,045-6,858).

Page 47: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

38

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di di Ruang

Bersalin RS Dr. Ismoyo Kendari Juni 2017, dari 82 responden diperoleh

hasil bahwa ada hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan

kejadian retensio plsenta. Dari 41 orang ibu dengan retensio plasenta,

terdapat 19 orang (46,3%) dengan anemia dalam kehamilan dan 22 orang

(53,7%) dengan tidak anemia. Pada 41 orang ibu yang tidak retensio,

terdapat 9 orang (24,4%) dengan anemia dan 32 orang (75,6%) dengan

tidak anemia. Hasil analisis data diperoleh data bahwa ada hubungan

antara anemia dalam kehamilan dengan retensio plasenta. Ibu hamil

dengan anemia berisiko 2,68 kali mengalami retensio plasenta

dibandingkan yang tidak mengalami anemia dalam kehamilan (p=0,038;

X2=4,321; OR=2,68; CI95%=1,045-6,858).

Hasil penelitian ini sesuai dengan Fenny dkk (2017) yang

menyatakan bahwa ada hubungan anemia dalam kehamilan dengan

kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Ayu Wuryanti (2010) yang

menyatakan adanya hubungan antara anemia dengan perdarahan post

partum. Anemia menjadi salah satu pemicu terjadinya perdarahan post

partum, karena jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang. Sehingga

jumlah oksigen jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun kurang. Hal ini

menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

39

Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta

hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian

besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi

uterus (Nugroho, 2012). Retensio plasenta adalah salah satu penyebab

perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian pada ibu

bersalin (Anik & Yulianingsih, 2012).

Retensio plasenta merupakan penyebab tersering kedua

perdarahan post partum (20-30% kasus), sedang perdarahan post partum

merupakan salah satu penyebab kematian maternal di Negara

berkembang termasuk Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan

indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu dan salah

satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas

pelayanan kesehatan. Retensio plasenta secara potensial dapat

mengancam jiwa, bukan hanya retensionya saja, tetapi karena berkaitan

dengan perdarahan dan infeksi yang merupakan komplikasi retensio

plasenta. Kejadian retensio plasenta di dunia sebesar 33% (WHO, 2016).

Penyebab retensio plasenta secara fungsional dapat terjadi karena

his kurang kuat (penyebab terpenting), plasenta sukar terlepas karena

tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya (plasenta membranasea,

plasenta anularis) dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil). Plasenta

yang sukar lepas karena penyebab diatas disebut plasenta adhesive

(Rukiyah, 2015). Salah satu faktor penyebab terjadinya retensio plasenta

adalah anemia dalam kehamilan.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

40

Anemia dalam kehamilan menyebabkan terjadinya gangguan dan

hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu

anemia menyebabkan oksigen yang diikat dalam darah kurang sehingga

vaskularisasi ke miometrium berkurang, suplai darah menurun

menyebabkan kontraksi uterus tidak adekuat untuk melahirkan plasenta

(Saifuddin, 2012). Pada ibu hamil, zat besi memiliki peranan yang cukup

penting untuk pertumbuhan janin. Selama hamil, asupan zat besi harus

ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu

meningkat. Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak

diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini

dapat meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan (Kemenkes RI,

2015). Anemia defisiensi besi dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar

hemoglobin <10,5 gr% pada trimester II dan merupakan salah satu

penyebab kematian pada ibu hamil (Kemenkes RI, 2015).

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat

kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat

negatif seperti gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel

tubuh maupun sel otak, kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan

kurangnya oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak

(Manuaba, 2012). Ibu hamil yang menderita anemia memiliki

kemungkinan akan mengalami perdarahan postpartum yang disebabkan

karena retensio plasenta.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

41

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim

disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah

kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi

pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut:

plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah

dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai

puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro,

2012).

Pada saat hamil, bila terjadi anemia dan tidak tertangani hingga

akhir kehamilan maka akan berpengaruh pada saat postpartum. Pada ibu

dengan anemia, saat postpartum kontraksi uterus akan menurun sehingga

bisa menyebabkan plasenta tertahan atau tidak lahir. Hal ini disebabkan

karena oksigen yang dikirim ke uterus kurang. Jumlah oksigen dalam

darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi

dengan adekuat sehingga timbul retensio plasenta yang mengakibatkan

perdarahan banyak (Manuaba, 2012).

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi

dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Anemia dalam

kehamilan merupakan salah satu risiko kematian ibu (Kemenkes RI,

2016). Menurut Manuaba (2012) pada saat hamil, bila terjadi anemia dan

tidak tertangani hingga akhir kehamilan maka akan berpengaruh pada

saat postpartum. Pada ibu dengan anemia, saat postpartum kontraksi

uterus akan menurun sehingga bisa menyebabkan plasenta tertahan atau

Page 51: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

42

tidak lahir. Hal ini disebabkan karena oksigen yang dikirim ke uterus

kurang. Jumlah oksigen dalam darah yang kurang menyebabkan otot-otot

uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul retensio

plasenta yang mengakibatkan perdarahan banyak.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat 28 kasus (34,15%) anemia dalam kehamilan dari 82

persalinan di RS Dr. Ismoyo Kendari pada tahun 2016.

2. Terdapat 41 kasus (13,66%) retensio plasenta dari 300 persalinan

di RS Dr. Ismoyo Kendari pada tahun 2016.

3. Ada hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian

retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari Tahun 2016

(p=0,038; X2=4,321). Ibu hamil dengan anemia berisiko 2,68 kali

mengalami retensio plasenta dibandingkan yang tidak mengalami

anemia dalam kehamilan (OR=2,68; CI95%=1,045-6,858).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara anemia dalam

kehamilan dengan kejadian retensio plasenta di RS dr. R Ismoyo Kendari

Tahun 2016, peneliti menyarankan :

1. Kepada masyarakat, khususnya ibu hamil untuk memeriksakan dirinya

selama kehamilan dan selalu mengkonsumsi makanan bergizi agar

terhindar dari anemia.

2. Kepada petugas kesehatan, khususnya bidan untuk selalu

meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan masyarakat,

terutama ibu hamil untuk meningkat pengetahuan ibu hamil mengenai

Page 53: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

44

anemia serta mendorong ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi

selama kehamilan dan juga makanan-makanan bergizi.

3. Kepada insitusi dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

anemia pada kehamila maupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi

retensio plasenta.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

45

DAFTAR PUSTAKA

Anik, Yulianingsih, 2012. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan.

Jak ar t a : CV Trans Info Media. Ayu, W. (2010). Hubungan antara anemia kehamilan dan kejadian

perdarahan post partum karena atonia uteri di RSUD wonogiri. Naskah Publikasi.

Badan Pusat Statistik, Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan, & Macro International Inc. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Dinkes Sultra, 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2015. Kendari: Dinkes SUltra.

Fenny, Atik, M., Wahyu, S., (2017). Hubungan Anemia Dalam Kehamilan

Dengan Kejadian Retensio Plasenta di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Naskah Publikasi

Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta:

Kemenkes RI. ___________, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI. Maryunani, A., 2015. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum).

Jakarta: TIM. Manuaba, IBG., 2012. Ilmu Kebinanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Nanda, Wawang (2011). Karakteristik Responden Dengan Kejadian

Retensio Plasenta Pada Pasien Yang Dirawat di Rumah Sakit Al Ikhsan Bandung. Naskah Publikasi.

Nugroho, 2013. Panduan Praktis Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Nursalam, 2013. Pendekatan Praktis Metode Riset Keperawatan.

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Pranoto, 2014. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawisohardjo.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

46

Rumah Sakit dr. R Ismoyo Kendari, 2017. Profil Rumah Sakit dr. R Ismoyo Kendari. Kendari: Rumah Sakit dr. R Ismoyo Kendari.

Rukiyah, A., 2015. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info Media. Walyani, E.S., 2015. Ilmu Obstetri & Ginekologi Sosial untuk Kebidanan.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Saifuddin, A.B., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.

Sastrawinata, S., 2012. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan

Reproduksi, ed.2. Jakarta: EGC. World Health Organization, 2016. Maternal Mortality. Geneva: WHO.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

LAMPIRAN

Page 57: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

MASTER TABEL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RS DR. R ISMOYO KENDARI TAHUN 2016

NO. NAMA/INISIAL UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN PARITAS

HB (gr%)

Anemia RETENSIO PLASENTA

1 SM 29 SMP Ibu Rumah Tangga 3 10,2 ya ya

2 S 35 SD Ibu Rumah Tangga 2 10,4 ya ya

3 A 24 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak ya

4 Y 22 SMP Ibu Rumah Tangga 0 11,4 tidak ya

5 WSM 26 SMU Ibu Rumah Tangga 0 11,6 tidak ya

6 L 33 SD Ibu Rumah Tangga 2 9,8 ya ya

7 N 28 SMU Pegawai Negeri Sipil 4 10,0 ya ya

8 M 35 SMP Ibu Rumah Tangga 3 9,6 ya ya

9 H 21 SMP Ibu Rumah Tangga 0 11,6 tidak ya

10 R 27 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 1 11,6 tidak ya

11 CL 28 SD Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak ya

12 NW 27 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,6 tidak ya

13 RP 26 SMU Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak ya

14 HM 26 SD Ibu Rumah Tangga 2 11,8 tidak ya

15 PR 33 SMP Ibu Rumah Tangga 2 9,8 ya ya

16 SC 18 SD Ibu Rumah Tangga 1 10,2 ya ya

17 JM 36 SMU Ibu Rumah Tangga 2 9,4 ya ya

18 AR 29 SMP Ibu Rumah Tangga 3 11,8 tidak ya

19 WA 36 SMU Pedagang 2 9,8 ya ya

20 YN 28 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 3 11,8 tidak ya

21 MN 35 SMU Ibu Rumah Tangga 2 9,6 ya ya

22 MT 30 SD Ibu Rumah Tangga 2 10,2 ya ya

23 MD 22 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,8 tidak ya

24 DS 35 SMU Pegawai Negeri Sipil 1 10,4 ya ya

25 KM 28 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak ya

26 MD 36 SD Ibu Rumah Tangga 3 9,6 ya ya

27 YN 25 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 1 11,8 tidak ya

28 RY 30 SMU Ibu Rumah Tangga 2 10,2 ya ya

29 NT 28 SD Ibu Rumah Tangga 2 11,8 tidak ya

30 RK 20 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak ya

31 RG 21 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak ya

32 NV 27 SD Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak ya

33 AW 33 SMP Ibu Rumah Tangga 4 10,2 ya ya

34 NK 26 SMU Ibu Rumah Tangga 3 11,8 ya ya

35 MY 30 SMP Ibu Rumah Tangga 2 10,4 ya ya

36 MRY 30 SMU Ibu Rumah Tangga 2 10,4 ya ya

37 WM 24 SMU Pegawai Negeri Sipil 1 11,8 tidak ya

38 NM 24 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak ya

Page 58: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

39 SM 31 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 1 10,2 ya ya

40 HN 41 SMU Ibu Rumah Tangga 5 9,8 ya ya

41 IS 29 SD Ibu Rumah Tangga 2 11,8 tidak ya

42 RK 29 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 2 11,8 tidak tidak

43 AD 27 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

44 AT 28 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak tidak

45 RE 24 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 2 11,4 tidak tidak

46 ET 28 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak tidak

47 CH 18 SMU Ibu Rumah Tangga 1 9,8 ya tidak

48 KH 24 SMU Ibu Rumah Tangga 2 11,8 tidak tidak

49 RN 29 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak tidak

50 SW 22 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak tidak

51 IR 33 SMP Ibu Rumah Tangga 5 10,4 ya tidak

52 AA 25 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 2 11,8 tidak tidak

53 FU 27 SD Ibu Rumah Tangga 1 11,8 tidak tidak

54 FM 26 SMU Ibu Rumah Tangga 3 11,6 tidak tidak

55 HS 22 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

56 YT 32 SMP Ibu Rumah Tangga 3 11,6 tidak tidak

57 RL 31 SMP Ibu Rumah Tangga 3 11,4 tidak tidak

58 HR 35 SD Ibu Rumah Tangga 3 10,2 ya tidak

59 AG 24 SMU Pegawai Negeri Sipil 1 11,4 tidak tidak

60 RI 24 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 3 11,6 tidak tidak

61 EJ 26 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak tidak

62 FR 22 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,6 tidak tidak

63 SY 29 SD Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

64 AD 24 SMP Ibu Rumah Tangga 1 11,6 tidak tidak

65 HL 29 SMU Pegawai Negeri Sipil 2 11,4 tidak tidak

66 SW 34 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 3 9,8 ya tidak

67 FZ 26 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

68 NR 25 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak tidak

69 LY 26 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak tidak

70 IN 24 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

71 SP 31 SMU Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak tidak

72 AR 28 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,4 tidak tidak

73 HG 22 SD Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

74 IJ 28 SMU Ibu Rumah Tangga 1 11,4 tidak tidak

75 DY 28 SD Ibu Rumah Tangga 1 11,6 tidak tidak

76 RK 17 SMP Ibu Rumah Tangga 1 10,2 ya tidak

77 L 23 SARJANA Pegawai Negeri Sipil 3 11,6 tidak tidak

78 IN 31 SMP Ibu Rumah Tangga 4 9,6 ya tidak

79 SW 24 SMP Ibu Rumah Tangga 2 11,6 tidak tidak

80 IA 31 SMU Pegawai Negeri Sipil 1 9,8 ya tidak

81 RDA 31 SMU Ibu Rumah Tangga 3 10,4 ya tidak

82 SI 34 SD Ibu Rumah Tangga 1 9,6 ya tidak

Page 59: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

HASIL ANALSIS

Frequencies

Statistics

KAT_UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN PARITAS ANEMIA RETENSIO

N Valid 82 82 82 82 82 82

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

KAT_UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

< 20 TAHUN 3 3,7 3,7 3,7

20-35 TAHUN 75 91,5 91,5 95,1

>35 TAHUN 4 4,9 4,9 100,0

Total 82 100,0 100,0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

SARJANA 10 12,2 12,2 12,2

SD 16 19,5 19,5 31,7

SMP 26 31,7 31,7 63,4

SMU 30 36,6 36,6 100,0

Total 82 100,0 100,0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ibu Rumah Tangga 65 79,3 79,3 79,3

Pedagang 1 1,2 1,2 80,5

Pegawai Negeri Sipil 16 19,5 19,5 100,0

Total 82 100,0 100,0

Page 60: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

PARITAS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

,00 3 3,7 3,7 3,7

1,00 33 40,2 40,2 43,9

2,00 27 32,9 32,9 76,8

3,00 14 17,1 17,1 93,9

4,00 3 3,7 3,7 97,6

5,00 2 2,4 2,4 100,0

Total 82 100,0 100,0

ANEMIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

ANEMIA 29 35,4 35,4 35,4

TIDAK ANEMIA 53 64,6 64,6 100,0

Total 82 100,0 100,0

RETENSIO

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

RETENSIO 41 50,0 50,0 50,0

TIDAK RETENSIO 41 50,0 50,0 100,0

Total 82 100,0 100,0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ANEMIA * RETENSIO 82 100,0% 0 0,0% 82 100,0%

Page 61: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio

ANEMIA * RETENSIO Crosstabulation

RETENSIO Total

RETENSIO TIDAK

RETENSIO

ANEMIA

ANEMIA

Count 19 10 29

% within RETENSIO 46,3% 24,4% 35,4%

% of Total 23,2% 12,2% 35,4%

TIDAK ANEMIA

Count 22 31 53

% within RETENSIO 53,7% 75,6% 64,6%

% of Total 26,8% 37,8% 64,6%

Total

Count 41 41 82

% within RETENSIO 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4,321a 1 ,038

Continuity Correctionb 3,414 1 ,065

Likelihood Ratio 4,375 1 ,036

Fisher's Exact Test ,064 ,032

N of Valid Cases 82

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for ANEMIA

(ANEMIA / TIDAK ANEMIA)

2,677 1,045 6,858

For cohort RETENSIO =

RETENSIO

1,578 1,043 2,389

For cohort RETENSIO = TIDAK

RETENSIO

,590 ,340 1,022

N of Valid Cases 82

Page 62: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio
Page 63: HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/414/1/SKRIPSI.pdfiii halaman pengesahan hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian retensio