Hormon auksin

28
HORMON AUKSIN KELOMPOK 4 LINA YARIYANI (A42012003) FIRLITA NURUL KHARISMA (A420120008) INE YULIANA SARI KUSUMAH (A420120026) IDA NURJANAH (A420120033)

Transcript of Hormon auksin

Page 1: Hormon auksin

HORMON AUKSIN

KELOMPOK 4

LINA YARIYANI (A42012003)

FIRLITA NURUL KHARISMA (A420120008)

INE YULIANA SARI KUSUMAH (A420120026)

IDA NURJANAH (A420120033)

Page 2: Hormon auksin

Frits Went (1926) :

Dalam percobaannya Went menggunakan bahan potongan agar-agarujung koleoptil dipotong dan diletakkan pada potongan agar-agarjika potongan agar tersebut diletakkan kembali pada kecambah yang telah dipotong ujungnya, terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah tumbuh ujung koleoptil.

jika yang digunakan potongan agar tanpa auksin maka tidak terjadi pertumbuhan dan pembelokan arah tumbuh.

Kesimpulan :Ada sinyal yang berdifusi dari potongan pucuk koleoptil ke dalam potongan agar-agar, yang menstimulasi pertumbuhan pada sisi yang tidak langsung terkena cahaya.

Page 3: Hormon auksin

Percobaan Yang Dilakukan Oleh F.W. Went.

Page 4: Hormon auksin

Boysen-Jensen (1913)

Menggunakan sepotong mika

Jika disisipkan dibawah pucuk dibagian yang tidak terkena cahaya maka tidak ada pembelokan

Jika disisipkan pada sisi yang terkena cahaya langsung maka ada pembelokanKesimpulan : untuk terjadinya pembelokan perlu transport sinyal disepanjang sisi yang tidak terkena cahaya secara langsung

Page 5: Hormon auksin

Mekanisme IAA• Reaksi Indolpiruvat

• Reaksi ini merupakan reaksi biosintesis IAA yang umum terjadi pada tanaman. Reaksi ini diawali dengan transminasi Trp katalis menjadi asam Indolpiruvat oleh enzim Triptofan Transminase, asam Indolpiruvat kemudian dirubah menjadi Indoleasetaldehid oleh enzim Dekarbosilase, kemudian tahap terakhir Indoleasetaldehid melalui dehidrogenasi oleh enzim Dehydrogenase dirubah menjadi Indoleacetid acid (IAA)

• b. Reaksi Indoleacetaldoxim

• Reaksi ini, merupakan reaksi yang khas pada tanaman Brassicaceae dan Resedaceae. Reaksi ini diawali dengan pembentukan Indoleacetaldoxim dari triptofan oleh enzim Monooksigenase, kemudian dirubah menjadi Indolacetonitrill. Oleh enzim Nitrilase, kemudian dirubah menjadi IAA.

• c. Reaksi Triptamin

• Reaksi ini diawali dengan dekarboksilasi Trp menjadi Triptamin oleh enzim Dekarboksilase. Triptamin kemudian dioksidasi dan deaminisassi untuk menghasilkan Indolasetaldehid. Molekul ini akan mengalami oksidasi lebih lanjut untuk menghasilkan IAA.

• Pada umumnya, auksin diproduksi pada daerah meristem seperti tunas pucuk, pucuk tunas daun, atau benih yang sedang berkembang dan di translokasikan menuju daerah perakaran (Ljung et al., 2005). Dari tempat sintesis, auksin didistribusikan langsung ke seluruh bagian tanaman untuk beberapa bentuk proses perkembangan seperti pembelahan sel, pemanjangan sel, pertumbuhan akar lateral, dominansi apikal, perkembangan daun dan bunga (Davies, 2004). Secara fisiologis sistem transport auksin dilakukan melalui dua tipe jalur yang berbeda, yaitu secara non polar melalui floem dan secara polar melalui sel ke sel. Menurut Michniewicz et al. (2007), sistem transport non polar melalui floem berlangsung relatif cepat dengan perpindahan molekul berlangsung selama 5 – 20 cm per jam. Pada sistem ini, auksin bersama dengan metabolit lain ditransportasikan melalui floem ke organ dan jaringan lain kemudian secara bertahap di distribusikan lebih spesifik melalui sistem polar.

• Pada sistem transport polar yang terjadi dari sel ke sel (Raven, 1975) berlangsung selama 5-20 mm per jam dan aktif untuk auksin eksogen (Michniewicz et al., 2007; Lomax et al., 1995). Pada tipe tersebut ada dua macam penggolongan yaitu jarak jauh (distribusi ke seluruh bagian tanaman) dan jarak dekat (didistribusikan ke jaringan spesifik). Di dalam sel penyebaran auksin terjadi secara lateral (ke samping), acropetal (ke atas) maupun basipetal (ke bawah) (Rashotte et al., 2000). Menurut Jenik and Barton (2005) auksin dapat melintasi membran sel menuju sel karena ada protein (AUX1) yang membawanya. Protein tersebut termasuk dalam auxin amino acid permease (AAAP) atau auxin amino acid transporter.

Page 6: Hormon auksin

Indole Acetid Acid (IAA)

• Pembentukan IAA

Asam Amino Triptopan

Asam Indole piruvat

Triptamin

Indole Acetaldehida IAA

Zn

Page 7: Hormon auksin

Fitohormon, Vitamin, Gula

• Sekumpulan zat-zat yang membantupertumbuhan tanaman

Page 8: Hormon auksin

Dimana “Auksin” Disintesis ??

Ujung koleoptil dan Pucuk Tumbuhan Mempunyai EnzimMengubah“Triptofan” menjadi IAA

Maka Auksin banyak disintersis pada : Jariingan Meristem (Pucuk) tumbuhan Tunas, Kuncup bunga, Kuncup Daun, dan ujung akar.

Aukasin dibuat pada bagian pucuk dan kuncup Didistribusikan kedaerah lain ke seluruh bagian tumbuhan.

Tidak semua bagian tumbuhan mendapat distribusi yang sama

Page 9: Hormon auksin

Auksin Indogen & Auksin Eksogen

Page 10: Hormon auksin

Perbedaan Pembentukan Auksin

• Beberapa proses bekerjanya auxin pada tumbuhan adalah sebagai berikut :1. Auxin turut serta dalam reaksi molekuler. Auxin bekerja sepertinya bekerjanya koenzim dalam pertumbuhan tanaman2. Auxin mempengaruhi enzim. Auxin bekerja sebagai zat pelindung bagi enzim dari inaktivasi. Auxin mempengaruhi DNA sehingga aktif dalam sintesis protein.3. Auxin mempengaruhi tekanan osmotic tumbuhan. Auxin akan menaikkan tekanan osmotic tumbuhan sehingga akan menaikkan. Proses penyerapan air oleh tumbuhan.4. Auxin akan memperpanjang/mengembangkan ukuran sel. Penjelasan secara Secara sederhana adalah bahwa auxin akan melunakkan dinding sel sehingga terjadi kenaikkan penyerapan air oleh sel yang akan berakibat sel mengembang.5. Auxin menaikkan penyerapan H20.

Page 11: Hormon auksin

Auksin dapat Berdifusi

• Auxin dapat berdifusi ke sel-sel yang berada di belakang sel-selkoleoptil

• Auksin sangat berperan penting dalam dominasi tunas apikal, merupakan sebuah fenomena dari pusat percabangan tumbuhanyang tumbuh lebih dominan daripada percabangan lainnya. Tunas apikal adalah bagian yang memproduksi hormon auksin yang dapatberdifusi ke bawah dan menunjang pertumbuhan tunas lateral, dilain pihak pertumbuhan ini akan menimbulkan kompetisi padatunas apikal terhadap cahaya matahari dan nutrisi. Apabila prinsipdari dominasi apikal dapat dipahami, maka akan sangat membantudalam manajemen tumbuhan. Manajemen tumbuhan dapat berupamemanipulasi respon natural, seperti pengaruh hormone auksin iniuntuk menghasilkan tumbuhan yang dapat diatur ukuran, bentuk, maupun produktivitas buahnya

Page 12: Hormon auksin

Distribusi Auksin Bipetal

• IAA diangkut dari satu organ atau jaringan ke organ atau jaringan yang lain melalui sel parenkim yang bersinggungan dengan berkas pembuluh. Pengangkutan IAA pada batang dan tangkai daun biasanya berasal dari daun muda menuju arah bawah sepanjang berkas pembuluh

• Cara pengangkutan auksin memiliki keistimewaan yang berbeda dengan pengangkutan floem. Pertama, pergerakan auksin lambat sekitas 1cm/jam. Kedua, pengangkutan auksin berlangsung secara polar arahnya basipetal (mencari dasar). Ketiga, pergerakan auksin memerlukan energi metabolisme yaitu kemampuan zat penghambatan sintesis ATP atau kurang oksigen, asam 2,3,5-triiodobenzoat (TIBA) dan asam α-naftilalamat (NPA) yang sering disebut antiauksin.

• Pengangkutan IAA secara basipetal dalam sel hidup yaitu pompa proton yang dijalankan oleh ATP di membran plasma mempertahankan pH dinding tetap lebih rendah daripada pH sitosol. Di duga ada dua protein penerima yang tak terlihat. Satu penerima mengangkut IAAH (IAA tak terdisosiasi) menuju puncak sel melalui kontranspor dengan proton, menurunkan gradien energi-bebas mereka sedangkan penerima lainnya di dasar sel mengangkut IAA keluar sel.

Page 13: Hormon auksin

Hubungan Auksin denganFototropisme dan Geotropisme

• Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan phototropisme.Terjadinya phototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari.

Page 14: Hormon auksin

• GeotropismeGeotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah.Keadaan auxi dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).

Page 15: Hormon auksin

Pengaruh jika Kadar Auksin Tinggiterhadap Batang dan Akar

1. akar : akan menaikkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara2. Daun : mempertinggi laju fotosintesis sehingga hasil fotosintesa lebih banyak3. Ditambah dengan penambahan unsur – unsur hara dari POC NASA dan atau POP SUPER

Page 16: Hormon auksin

Hubungan Auksin dengan AsamAbsisat

• Asam absisat merupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. Hormone ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air, dengan cara dormansi. Kekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormone asam absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga keseimbangan airdapat dijaga.

Page 17: Hormon auksin

Arti Auksin Bagi Fistum

a. Pengembangan selb. Phototropismec. Geotropismed. Apical dominasie. Pertumbuhan akar (root initiation)f. Parthenocarpyg. Abisissionh. Pembentukan callus (callus formation) dani. Respirasi

Page 18: Hormon auksin

Hormon Auksinadalah senyawa asamindol asetat (IAA) yangdihasilkan di ujungmeristem apikal (ujungakar dan batang). F.W.Went (1928) pertamakali menemukan auksinpada ujung koleoptilkecambah gandumAvena sativa.

Page 19: Hormon auksin

Auxin diproduksi dalamjaringan meristimatik yang aktif (yaitutunas , daun muda dan buah)(Gardner, dkk., 1991). Kemudianauxin menyebar luas dalam seluruhtubuh tanaman, penyebarluasannyadengan arah dari atas ke bawahhingga titik tumbuh akar, melaluijaringan pembuluh tapis (floom) ataujaringan parenkhim (Rismunandar,1988).

Page 20: Hormon auksin

Salisbury dan Ross (1995)menambahkan hormon yang pertamakali ditemukan adalah auksin. Auksinendogen yaitu IAA (Indol Acetic Acid)ditemukan pada tahun 1930-anbahkan saat itu hormon mula-muladimurnikan dari air seni. Karenasemakin banyak hormon ditemukanmaka efek serta konsentrasiendogennya dikaji.

Hormon pada tanamanjelas mempunyai ciri : setiaphormon mempengaruhi responpada bagian tumbuhan, respon itubergantung pada species, bagiantumbuhan, fase perkembangan,konsentrasi hormon, interaksiantar hormon, yang diketahui danberbagai faktor lingkungan yaitucahaya, suhu, kelembaban, danlainnya.

Page 21: Hormon auksin

STRUKTUR MOLEKUL AUKSINAdanya struktur cincin

yang tidak jenuhadanya rantai keasaman (acid chain) pemisahan karboksil grup (-COOH) dari struktur cincinadanya pengaturan ruangan antara struktur cincin dengan rantai keasaman.

Page 22: Hormon auksin

Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis.Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang dapat meregulasi banyak proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein (Darnell, dkk., 1986).

Page 23: Hormon auksin

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerja Auksin :KonsentrasiTingkat perkembangan sel yang menerima hormonUmur sel

Page 24: Hormon auksin

Peran Fisiologi Auksin

Dominansi apikalDiferensiasi berkas pengangkutInduksi akar adventif dan akar lateralMenghambat absisiMemacu pemanjangan selMenstimulasi sintesis etilenMenstimulasi perkembangan buah

Dominansi apikal AuksinIAA diproduksi pada tunas pucukDominansi apikal akan hilang jika tunas pucuk dipotongJika tunas pucuk yg telah dipangkas diberi IAA, dominansi apikal muncul kembaliPertumbuhan tunas lateral dipacu oleh sitokinin namun dihambat oleh IAA

Page 25: Hormon auksin

Diferensiasi berkas pengangkut

Aplikasi IAA pada jaringan yang luka dapat menyebabkan diferensiasi. Diferensiasi xilem diinduksi oleh transport polar basipetal dari IAA yang diaplikasikan Auksin memacu pertumbuhan akar adventif dan lateral. Auksin disintesis di ujung batang dan ditranspor secara basipetal ke jaringan dibawahnya. Suplai auksin yang mencapai daerah subapikal (dibawah ujung) batang atau koleoptil diperlukan untuk melanjutkan elongasi sel-selnya.

Page 26: Hormon auksin

GAMBAR UNTUK MANFAAT ATAU

DAMPAK AUKSIN

Page 27: Hormon auksin

GAMBAR UNTUK MANFAAT ATAU DAMPAK AUKSIN

Page 28: Hormon auksin

TERIMAKASIH