hiv (2).docx

download hiv (2).docx

of 26

Transcript of hiv (2).docx

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    1/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA.

    II.1. HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)

    Human Immunodeficiency Virus merupakan Virus yang

    menyebabkan rusaknya / melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. HIV

    membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak.

    Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV

    -1 dan HIV-2. HIV 1 adalah virus HIV yang pertama diidentifikasi oleh uc

    !oontainer di Institut "asteur "aris# tahun 1$%&. HIV-2 berhasil di isolasi dari

    pasien 'frika (arat tahun 1$%) * evinson +# ,aet # 200&. HIV-1 lebih

    mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber

    dari mayoritas infeksi HIV di dunia# sementara HIV-2 kebanyakan berada di

     'frika (arat. (aik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. 'sal HIV-1 berasal

    dari simpanse "an troglodytes yang ditemukan di amerun selatan. HIV-2

    berasal dari 3ooty !angabey *4ercocebus atys# monyet dari 5uinea (issau#

    5abon# dan amerun * "rice 3'# +ilson !# 200).

    HIV-1 adalah yang lebih 6virulent6 dan lebih mudah menular# dan

    merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia. HIV-2

    kebanyakan masih terkurung di 'frika (arat. edua spesies beraal di 'frika

    7

    Universi!s S"#!er! U!r!

    http://id.wikipedia.org/wiki/HIV-1http://id.wikipedia.org/wiki/HIV-1http://id.wikipedia.org/wiki/HIV-2http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Primatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simpansehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamerunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sooty_Mangabeyhttp://id.wikipedia.org/wiki/Guinea_Bissauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gabonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamerunhttp://id.wikipedia.org/wiki/HIV-1http://id.wikipedia.org/wiki/HIV-2http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Primatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simpansehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamerunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sooty_Mangabeyhttp://id.wikipedia.org/wiki/Guinea_Bissauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gabonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamerunhttp://id.wikipedia.org/wiki/HIV-1

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    2/26

    (arat dan tengah# menular dari primata ke manusia dalam sebuah proses

    yang dikenal sebagai oonosis.

    HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus

    *3IVcp yang ditemukan dalam subspesies simpanse# "an troglodyte

    troglodyte .

    HIV-1 memiliki & kelompok atau grup yang telah berhasil

    diidentifikasi berdasarkan perbedaan pada envelope-nya yaitu !# 8# dan 9 .

    elompok ! yang paling besar prevalensinya dan dibagi kedalam % subtipe

    berdasarkan seluruh genomnya# yang masing-masing berbeda secara

    geografis . 3ubtipe yang paling besar prevalensinya adalah subtipe (

    *banyak ditemukan di 'frika dan 'sia# subtipe ' dan D *banyak ditemukan di

     'frika# dan 4 *banyak ditemukan di 'frika dan 'sia: subtipe-subtipe ini

    merupakan bagian dari kelompok ! dari HIV-1. o-infeksi dengan subtipe

    yang berrbeda meningkatkan sirkulasi bentuk rekombinan *4;

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    3/26

    kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. ,ika virus HIV membunuh sel = 4D7

    sampai terdapat kurang dari 200 sel = 4D7 permikro liter darah# maka

    kekebalan seluler akan hilang *Highleyman# 200?

    3ecara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan# bisa

    diibaratkan seperti mesin fotocopy. 8amun virus ini akan merusak mesin

    fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam @umlah yang

    cukup banyak. 3ehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan @umlah

    virus men@adi sangat banyak *elly , et al# 1$$7: 8goi (, et al# 200%

    Virus HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. 4airan

    yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah# cairan sperma#

    cairan vagina dan air susu ibu. 3edangkan cairan yang tidak berpotensi untuk

    menularkan virus HIV adalah cairan keringat# air liur# air mata dan lain-lain.

    II.$. PATO%ENESE

    HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu

    vertikal# horiontal dan transeksual. HIV dapat mencapai sirkulasi sistemik

    secara langsung dengan di perantarai benda ta@am yang mampu menembus

    dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit dan mukosa

    yang tidak intak. 3etelah berada dalam sirkulasi sistemik# 7-11 hari se@ak

    paparan pertama HIV dapat di deteksi di dalam darah *8asroudin# 200?

    )

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    4/26

    Virus memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang

    mempunyai molekul 4D7. elompok terbesar yang mempunyai molekul 4D7

    adalah limfosit =7 yang mengatur reaksi sistem kekebalan manusia. 3el-sel

    target lain adalah monosit# makrofag# sel dendrit# sel langerhans dan sel

    mikroglia. 3etelah mengikat molekul 4D7 melalui transkripsi terbalik maka

    beberapa D8' yang baru terbentuk saling bergabung dan masuk ke dalam

    sel target dan membentuk provirus. "rovirus dapat menghasilkan protein

    virus baru# yang beker@a menyerupai pabrik untuk virus-virus baru. 3el target

    normal akan membelah dan memperbanyak diri seperti biasanya dan dalam

    proses ini provirus @uga ikut menyebarkan anak-anaknya. 3ecara klinis# ini

    berarti orang tersebut terinfeksi seumur hidupnya. .

    3iklus replikasi HIV dibatasi dalam stadium ini sampai sel yang

    terinfeksi diaktifkan. 'ktifasi sel yang terinfeksi dapat dilaksanakan oleh

    antigen# mitogen# sitokin *=8< alfa atau interleukin 1 atau produk gen virus

    seperti sitomegalovirus *4!V# virus pstein-(arr# herpes simpleks dan

    hepatitis. 3ebagai akibatnya# pada saat sel =7 yang terinfeksi diaktifkan#

    replikasi serta pembentukan tunas HIV akan ter@adi dan sel =7 akan

    dihancurkan. HIV yang baru dibentuk ini kemudian dilepas ke dalam plasma

    darah dan menginfeksi sel-sel 4D7 lainnya. arena proses infeksi dan

    pengambil alihan sel =7 mengakibatkan kelainan dari kekebalan# maka ini

    memungkinkan berkembangnya neoplasma dan infeksi opportunistic.

    3esudah infeksi inisial# kurang lebih 2>A dari sel-sel kelen@ar limfe akan

    ?

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    5/26

    terinfeksi oleh HIV pula. ;eplikasi virus akan berlangsung terus sepan@ang

    per@alanan infeksi HIV# tempat primernya adalah @aringan limfoid.

    ecepatan produksi HIV diperkirakan berkaitan dengan status

    kesehatan orang yang ter@angkit infeksi tersebut @ika orang tersebut tidak

    sedang menghadapi infeksi lain# reproduksi HIV ber@alan dengan lambat.

    8amun# reproduksi HIV tampaknya akan dipercepat kalau penderitanya

    sedang menghadapi infeksi lain atau kalau sistem imunnya terstimulasi.

    eadaan ini dapat men@elaskan periode laten yang diperlihatkan oleh

    sebagian penderita sesudah terinfeksi HIV. 3ebagian besar orang yang

    terinfeksi HIV *)>A tetap menderita HIV/'ID3 yang simptomatik dalam

    aktu 10 tahun sesudah orang tersebut terinfeksi *D@uanda '#1$$$#

    =@okonegoro '# Btama# 1$$7

    II.&. %AMBARAN K'INIS

    5e@ala dini yang sering di@umpai berupa eksantem# malaise# demam

    yang menyerupai flu biasa sebelum tes serologi positif. 5e@ala dini lainnya

    berupa penurunan berat badan lebih dari 10A dari berat badan semula#

    berkeringat malam# diare kronik# kelelahan# limfadenopati.

    %

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    6/26

    (eberapa ahli klinik telah membagi beberapa fase infeksi HIV yaitu C

    1. Infeksi HIV stadium pertama .

    "ada fase pertama ter@adi pembentukan antibodi dan memungkinkan

     @uga ter@adi ge@ala-ge@ala yang mirip influena atau ter@adi

    pembengkakan kelen@ar getah bening.

    2. "ersisten generalied limfadenopati.

    =er@adi pembengkakan kelen@ar limfe di leher# ketiak# inguinal# keringat

    pada aktu malam atau kehilangan berat badan tanpa penyebab

    yang @elas dan sariaan oleh @amur kandida di mulut.

    &. 'ID3 relative comple *';4

    Virus sudah menimbulkan kemunduran pada sistem kekebalan sehingga

    mulai ter@adi berbagai @enis infeksi yang seharusnya dapat dicegah oleh

    kekebalan tubuh. Disini penderita menun@ukkan ge@ala lemah# lesu#

    demam# diare# yang tidak dapat di@elaskan penyebabnya dan

    berlangsung lama# kadang-kadang lebih dari satu tahun# ditambah

    dengan ge@ala yang sudah timbul pada fase kedua.

    7.

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    7/26

    3ering ter@adi radang paru pneumocytik# sarcoma kaposi# herpes yang

    meluas# tuberculosis oleh kuman opportunistik# gangguan pada sistem

    saraf pusat# sehingga penderita pikun sebelum saatnya. ,arang

    penderita bertahan lebih dari &-7 tahun# biasanya meninggal sebelum

    aktunya.

    II.. KRITERIA DIA%NOSIS

    II..1. Di!n*sis erin+e,si HIV

    Diagnosis di tegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan hasil

    pemeriksaan laboratorium. Diagnosis pasti di tegakkan dengan melakukan

    pemeriksaan laboratorium yang di mulai dengan u@i penapisan / penyaringan

    dengan menentukan adanya anti body anti HIV kemudian di lan@utkan

    dengan u@i pemastian dengan pemeriksaan yang lebih spesifik yaitu +estern

    (lot 'ssay karena mampu mendeteksi komponen komponen yang

    terkandung pada HIV *'ttili 3uresh V3# 200)C (artlet ,5#5allant ,=# 200)

    Di Indonesia +estern (lot belum merata di lakukan secara rutin

    maka dapat di lakukan pemeriksaan laboratorium dengan & metode yang

    berbeda *salah satu yang di an@urkan I3'. Di katakan terinfeksi HIV

    apabila ketiga pemeriksaan laboratorium dari metode yang berbeda tersebut

    menun@ukkan hasil reaktif *8asroudin# 200?

    10

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    8/26

    II..$. Di!n*s! AIDS

    Di indonesia diagnosis 'ID3 ditegakkan bila menun@ukkan tes HIV

    positif dan sekurang kurangnya ditemukan dua tanda mayor dan satu tanda

    minor *8asroudin# 200?

    1.T!n-! #!*r 

    a. "enurunan berat badan lebih dari 10A dalam 1 bulan

    b. Diare kronik lebih dari 1 bulan.

    c. Demam menetap lebih dari 1 bulan intermitten dan

    konstan d. "enurunan kesadaran dan gangguan neurologist.

    e. nselopati HIV.

    $.T!n-! #in*r 

    a. (atuk menetap lebih dari 1 bulan.

    b. Dermatitis generalisata.

    c. Herpes oster rekuren.

    d. Infeksi herpes simpleks virus kronik progresif 

    e. andidiasis orofaringeal

    f. Infeksi @amur berulang pada alat kelamin anita.

    g. ;etinitis oleh virus sitomegalo *8asroudin# 200?

    11

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    9/26

    II..&. Di!n*sis s!"s i#"n

    Dapat di lihat dari hasil pemeriksaan limfosit total dan atau 4D7#

    penentuan kepadatan virus atau beban virus *viral load)

    "enetapan status 'ID3 di nyatakan berdasarkan adanya infeksi

    sekunder dan atau manifestasi keganasan atau berdasarkan 4D7 yang

    rendah *E 200 sel/mm& * "rice 3'# +ilson !# 200)

    II./. CD

    3el 4D7 adalah semacam sel darah putih atau limfosit dan ini

    bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Disebut @uga sel

    =-7# sel pembantu atau kadang sel 4D7

    etika manusia terinfeksi HIV sel yang paling sering terinfeksi

    adalah sel 4D7# dan men@adi bagian dari sel tersebut. etika sel 4D7

    menggandakan diri untuk melaan infeksi apa pun# sel tersebut @uga

    membuat banyak duplikasi HIV. 3emakin menurunnya sel 4D7 berarti sistem

    kekebalan tubuh kita semakin rusak dan semakin rendahnya @umlah 4D7

    yang ada dalam tubuh manusia# semakin mungkin kita akan mudah sakit

    atau mungkin akan mengalami infeksi oportunistik *(urban 3D# 200?

    arena @umlah 4D7 sering berubah-ubah biasanya dokter lebih

    menggunakan presentase sel 4D7 yaitu perbandingan dengan limfosit total.

    12 Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    10/26

    ,ika hasil tes 4D7 F &7A berarti &7A dari limfosit kita adalah 4D7. 'ngka

    normal berkisar &0 - )0A. Di baah 17A menun@ukan kerusakan parah pada

    sistem kekebalan tubuh. Hal ini adalah tanda 'ID3 pada orang yang

    terinfeksi HIV.

    ,umlah 4D7 normal adalah 710 sel/mm& G 1>$0 sel/mm

    &# bila @umlah

    4D7 dibaah &>0/mm&# atau dibaah 17A# kita dianggap 'ID3# *Definisi

    Depkes. ,umlah 4D7 dipakai bersama untuk meramalkan berapa lama kita

    akan tetap sehat.

    II./.1. Tes CD.

    =es ini adalah tes baku untuk menilai prognosis berlan@ut ke 'ID3

    atau kematian# untuk membentuk diagnosis diferensial pada pasien

    berge@ala# dan untuk mengambil keputusan terapeutik mengenai terapi

    antiretroviral *';= dan profilaksis untuk patogen oportunistik. ,umlah 4D7

    adalah indikator yang paling diandalkan untuk prognosis *4hen ; et al#

    200?.

    II./.1.1. Te,ni,

    4ara baku untuk menentukan @umlah 4D7 memakai flow cytometer 

    1&Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    11/26

    II./.1.$ F0* 2*#eri

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    12/26

    !onitoring status imunologi pada infeksi HIV bisa diakukan dengan

    metode flow cytometri. 3eperti diketahui baha virus HIV menginfeksi

    limposit = helper atau melalui antigen 4D 7. imposit yang terinfeksi ini

    kemudian lisis ketika virion baru dilepaskan atau dipindahkan oleh sistem

    imun selular. "ada infeksi HIV yang progresif# 4D 7 =-limposit @umlahnya

    menurun. ,umlah absolut 4D 7 merupakan pengukuran yang penting untuk

    memprediksi# menentukan dera@at# dan memonitoring progresifitas serta

    respons terhadap pengobatan pada infeksi HIV. "emeriksaan @umlah virus

    melengkapi pemeriksaan labolatorium untuk monitoring penyakit. (esarnya

    berbanding terbalik dengan 4D 7# @adi @umlah 4D 7 dan @umlah virus secara

    langsung menun@ukkan status imun penderita. Ini berguna untuk menentukan

    diagnosa# prognosa# dan mana@emen pengobatan pada penderita yang

    terinfeksi HIV

    1> Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    13/26

    II./.1.&. Fre,"ensi es

    =es 4D7 sebaiknya diulang setiap tiga sampai enam bulan untuk

    pasien yang belum diobati dengan ';= dan @angka aktu dua sampai empat

    bulan pada pasien yang memakai ';=. =es tersebut sebaiknya diulangi bila

    hasil tidak konsisten dengan kecenderungan sebelumnya.

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    14/26

    imfosit =# bertanggung @aab dalam pembentukan limfosit

    teraktivasi yang dapat membentuk imunitas yang di perantarai sel# dan

    limfosit (# bertanggung @aab dalam pembentukan antibody yang

    memberikan imunitas humoral * 5uyton '4# !. D# Hall ,# 1$$?

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    15/26

    berinteraksi dengan 4D7 yang kemudian menghambat aktivasi sel yang

    mempresentasikan antigen *'"4 * 8ursalam# urniaati 8D# 2002

    ,enis @enis sel = dan fungsinyaC

    1. 3el = "embantu

    merupakan sel = yang @umlahnya paling banyak kira kira ?> A dari

    limfosit = sel ini membantu melakukan fungsi system imun dan bertindak

    sebagai pengatur utama system imun.

    2. 3el = 3itotoksik*sel pembunuh

    merupakan sel penyerang yang mampu langsung membunuh

    mikroorganisme

    &. 3el = 3upresor#

    sel yang mempunyai kemampuan untuk menekan fungsi sel =

    sitotoksik dan sel = pembantu# men@aganya agar @angan menyebabkan reaksi

    imun yang berlebihan yang dapat merusak tubuh * 5uyton '4# !. D# Hall ,#

    1$$?

    1% Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    16/26

    II.5. JENIS JENIS PEMERIKSAAN HIV6AIDS

    HIV/'ID3 termasuk @a@aran penyakit yang mempunyai tingkat

    penularan yang sangat tinggi. Hal ini ter@adi karena seringkali seseorang tidak

    menyadari baha dirinya telah terinfeksi HIV# sehingga men@adi sumber

    penularan bagi orang lain.

    3eseorang terkena HIV biasanya diketahui @ika telah ter@adi

    3indrom Defisiensi Imun Dapatan *'ID3 yang ditandai antara lain penurunan

    berat badan# diare berkepan@angan# 3arkoma aposi# dan beberapa ge@ala

    lainnya.

    (erkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini mengi@inkan kita

    untuk mendeteksi HIV lebih dini. (eberapa pemeriksaan tersebut antara lain

    adalah C

    II.5.1. Di3si2, es HIV

    =est ini sering di gunakan sebagai test aal untuk mendeteksi anti

    bodi HIV-1 atau HIV-2 pada serum# plasma atau darah dari orang yang di

    anggap mempunyai resiko terpapar dengan virus HIV# namun bila hasil tidak

    reaktif belum dapat dikatakan baha belum pernah terpapar dengan virus

    HIV.

    1$

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    17/26

    II.5.$. Tes S!0iv!

    =est ini untuk mendeteksi antibody HIV pada saliva pasien

    dengan menggunakan alat 9ra3ure test dengan akurasi $$#%A.

    3eperti di ketahui saliva merupakan cairan tubuh yang dapat

    menularkan penyebaran dari virus HIV. =est ini di gunakan untuk

    pemeriksaan virus HIV pada orang penderita hemophilia yang sulit di

    ambil darahnya karena resiko perdarahan dan orang yang menggunakan

    obat anti koagulan.

    II.5.&. Tes "rine.

    Brine merupakan cairan tubuh yang mengandung virus HIV

    namun konsentrasinya rendah sehingga dapat di gunakan untuk test

    anti body HIV dengan akurasi $$#%A. Indikasi untuk penderita hemopilia

    dan yang sulit mengambil sample darah karena pembuluh darah yang

    buruk.

    II.5.. E'ISA

    I3' *nym inked Immunosorbent 'ssay ),  tes ini

    mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. 'ntibodi

    tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke 2# atau bahkan setelah

    minggu ke 12 setelah

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    18/26

    terpapar virus HIV. erena alasan inilah maka para ahli mengan@urkan

    pemeriksaan I3' dilakukan setelah minggu ke 12 sesudah melakukan

    aktivitas seksual berisiko tinggi atau tertusuk @arum suntik yang

    terkontaminasi. =es I3' dapat dilakukan dengan sampel darah vena# air 

    liur# atau urine.

    3aat ini telah tersedia =es HIV 4epat *;apid HIV =est. "emeriksaan

    ini sangat mirip dengan I3'. 'da dua macam cara yaitu menggunakan

    sampel darah @ari dan air liur.

    Hasil positif pada I3' belum memastikan baha orang yang

    diperiksa telah terinfeksi HIV. !asih diperlukan pemeriksaan lain# yaitu

    +estern (lot atau I

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    19/26

    21 Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    20/26

    sulit dan butuh keahlian lebih dalam melakukannya *"rice 3'# +ilson !#

    200)

    =es ini untuk mendeteksi antibodi HIV -1. 'lat ini mengandung virus

    HIV yang sudah di lemahkan dengan psoralen dan sinar ultra violet. "rotein

    specific HIV-1 di kelompokkan sesuai dengan berat molekulnya dengan

    elektroforesis pada larutan sodium dodecysulfat# larutan ini di campur dengan

    serum yang akan di periksa# kemudian di simpan dalam incubator# kemudian

    di nilai skor reaksi berdasarkan intensitasnya. (ila hasil tidak reaktif

    seseorang pasti tidak terpapar dengan virus HIV.

    II.5.4. IFA

    I

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    21/26

    dilakukan @ika u@i antibodi diatas tidak memberikan hasil yang pasti. 3elain itu#

    "4; test @uga dilakukan secara rutin untuk u@i penapisan *screening test 

    darah atau organ yang akan didonorkan * 8ursalam# 8inuk D# 2002

    II.8. SISTEM TAHAPAN 7HO UNTUK INFEKSI DAN PENYAKIT HIV

    "ada tahun 1$$0# +H9 mengelompokkan berbagai infeksi dan

    kondisi 'ID3 dengan memperken alkan system tahapan utuk pasien

    yang terinfeksi dengan virus HIV-1. 3istem ini kemudian di perbaharui

    pada 3eptember 200>.

    =abel 1. 3tadium infeksi HIV pada orang deasa oleh +H9.

    K0inis s!-i"# I

    1. 'simtomatik

    2. imfadenopati menyeluruh dan persisten 3kala

    penampilan 1C asimptomatik# aktivitas normal

    2& Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    22/26

    K0inis s!-i"# II.

    1. "enurunan berat badan E 10 A

    2. !anifestasi mukokutaneus yang ringan

    *dermatitis seboreika# prurigo# infeksi @amur pada kuku# ulserasi mulut yang

    berulang# angular chelitis.

    &. Herpes oster dalam > tahun terahir.

    7. Infeksi saluran nafas yang berulang *sinusitis bacterial.

    K0inis s!-i"# III

    1. "enurunan berat badan 10 A

    2. Diare kronik dan demam yang tidak bisa di @elaskan 1 bulan.

    &. andidiasis oral *thsrush.

    7. 9ral hairy *leukoplakia

    >. =uberkulosis paru dalam tahun sebelumnya.

    ). Infeksi bakteri yang berat *yakni pneumonia# pyomyositis

    27

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    23/26

    K0inis s!-i"# IV.

    1. HIV asting syndrome.

    2. "neumocystis carinii pneumonia.

    &. =ooplasmosis otak.

    7. 4ryptosporidiosis dengan diare 1 bulan.

    >. 4ryptococcosis ekstra paru.

    ). "enyakit cytomegalovirus pada satu organ selain hati# limpa atau

    kelen@ar limfe.

    ?. Infeksi virus herpes simpleks mukokutaneus 1 bulan# atau infeksi

    saluran cerna

    %. "rogressive multifocal leucoencephalopathy.

    $.   !icosisendemic diseminata.*histoplasosis#

    coccidioidimycosis

    10. 4andidiasis esophagus# trakea# bronkus# atau paru paru

    11. 'typical mycibacteriosis disseminated.

    12. 8on thypoid salmonella septicaemia

    1&. =uberkulosis ekstra paru.

    17. imfoma.

    1>. 3arkoma aposi.

    1). nsefalopati HIV *8ursalam# 8inuk D# 2002

    2>Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    24/26

    II.9. PEN%OBATAN

    II.9.1. Pe-*#!n #e#"0!i er!3i 3!-! ODHA -e!s! #en"r" De3,es RI

    ($::9).

    II.9.1.1. Bi0! erse-i! 3e#eri,s!!n CD

    1. 3tadiumklinis 1 dan 2 ';V dimulai bila 4D7 J 200/mm&

    $. 3tadium & :

    ,umlah 4D7 200 G &>0 sel /mm&  pertimbangkan terapi sebelum

    4D7 E 200 sel /mm&

    P!-! ,e;!#i0!n !!" TB <

    - !ulai terapi ';V pada semua ibu hamil dengan 4D7 E &>0/ mm&

    - !ulai terapi ';V pada semua 9DH' dengan 4D7 E &>0/mm& dengan

    =( paru atau infeksi bakterial berat.

    &. 3tadium 7 terapi ';V di mulai tanpa memandang @umlah 4D7

    Universi!s S"#!er! U!r!

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    25/26

    Bi0! i-!, erse-i! s!r!n! 3e#eri,s!!n CD

    2)1. 3tadium 1 terapi ';V tidak di berikan

    $. 3tadium 2 bila @umlah limfosit total E 1200/mm&

    &. 3tadium & dan 7 terapi ';V di mulai tanpa memandang @umlah limfosit 

    total

    II.9.$. Rei#en -!n e+e, s!#3in.

    II.9.$.1. Pe#=!i!n *0*n!n ARV.

    1. 8ucleoside reserve tanscriptase inhibitors *8s;=I

     'bacavir*'(4# Didanosine *ddl# amivudine *&=4# 3tavudin *d7=

    # Kidovudine*KDV/'K=

    2. 8on nucleoside reserve transcriptase inhibitors

    *88;=I faviren *

  • 8/17/2019 hiv (2).docx

    26/26

    8elvinafir *8 $::4.

    O=! ARV

     '(4

     'K=

    D7=

    =D<