Hirschsprung nrb
-
Upload
agnestyasriyani -
Category
Health & Medicine
-
view
216 -
download
3
Transcript of Hirschsprung nrb
KELOMPOK 3
Liza Noor Fariha
Mita Yunianti
Nanik Sri Lestari
Dosen Pengampu:
Ibu Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb
HIRSCHSPRUNG
Hirschprung atau Mega Colon yaitu
penyakit yang disebabkan oleh obstruksi
mekanis yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya motilitas pada usus sehingga
tidak ada evakuasi usus spontan dan tidak
mampunya spinkter rektum berelaksasi. ( Betz, Cecily & Sowden : 2000 ).
Hirschsprung terjadi karena adanya
permasalahan pada persarafan usus besar
paling bawah, mulai anus hingga usus di
atasnya. Syaraf yang berguna untuk membuat
usus bergerak melebar menyempit biasanya
tidak ada sama sekali atau kalopun ada sedikit
sekali. Namun yang jelas kelainan ini akan
membuat BAB bayi tidak normal, bahkan
cenderung sembelit terus menerus.
KLASIFIKASI PENYAKIT HIRSCHSPRUNG
1.Penyakit Hirschsprung segmen pendek / HD klasik
(75%)Segmen aganglionosis dari anus sampai
sigmoid.
2.Penyakit Hirschsprung segmen panjang/ Long
segment HD (20%)daerah agonglionosis dapat
melebihi sigmoid bahkan dapat mengenai seluruh
kolon dan sampai usus halus.
FAKTOR RESIKO
1) Kelainan Genetik dan Kromosom
2) Faktor Mekanik
3) Faktor Infeksi
4) Faktor Obat
5) Faktor Umur Ibu
6) Faktor hormonal
7) Faktor radiasi
8) Faktor gizi
9) Faktor-faktor lain (kongenital yang tidak diketahui
penyebabnya)
Sedangkan komplikasi yang muncul pasca bedah antara
lain:
a. Gawat pernafasan (akut)
Disebabkan karena distensi abdomen yang menekan paru –
paru sehingga mengganggu ekspansi paru.
b. nterokolitis (akut)
Disebabkan karena perkembangbiakan bakteri dan
pengeluaran endotoxin.
c. Stenosis striktura ani
Gerakan muskulus sfingter ani tak pernah mengadakan
gerakan kontraksi dan relaksasi karena ada colostomy
sehingga terjadi kekakuan ataupun penyempitan.
GEJALA PENYAKIT HIRSHPRUNG MENURUT
( BETZ CECILY & SOWDEN, 2002 : 197)
1. Masa neonatal
Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24-48
jam setelah lahir
Muntah berisi empedu
Enggan minum
Distensi abdomen
2. Masa bayi dan anak – anak
Konstipasi
Diare berulang
Tinja seperti pita dan berbau busuk
Distenssi abdomen
Adanya masa difecal dapat dipalpasi
Gagal tumbuh
Biasanya tampak kurang nutrisi dan anemi
DIAGNOSA
Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat
mekonim yang terlambat > 24 jam setelah
lahir, diikuti oleh distensi abdomen dan muntah
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan colok dubur
(memasukkan jari tangan ke dalam anus)
menunjukkan adanya pengenduran pada otot
rektum.
pemeriksaan penunjang.
KOMPLIKASI MENURUT MANSJOER
(2000:381)
a. Pneumatosis usus
Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan
pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan
dindingnya.
b.Enterokolitis nekrotiokans
Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan
pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan
dindingnya.
c. Abses peri kolon
Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan
pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan
dindingnya.
d. Perforasi
Disebabkan aliran darah ke mukosa berkurang
dalam waktu lama.
e. Septikemia
Disebabkan karena bakteri yang berkembang dan
keluarnya endotoxin karena iskemia kolon akibat
distensi berlebihan pada dindinng usus.
PENATALAKSANAAN
1. Temporari ostomy dibuat proksimal terhadap
segmen aganglionik untuk melepaskan obstruksi
dan secara normal melemah dan terdilatasinya
usus besar untuk mengembalikan ukuran
normalnya.
2. Pembedahan koreksi diselesaikan atau dilakukan
lagi biasanya saat berat anak mencapai sekitar 9
Kg ( 20 pounds ) atau sekitar 3 bulan setelah
operasi pertama.
3. Ada beberapa prosedur pembedahan yang
dilakukan seperti Swenson, Duhamel, Boley &
Soave. Prosedur Soave adalah salah satu
prosedur yang paling sering dilakukan terdiri dari
penarikan usus besar yang normal bagian akhir
dimana mukosa aganglionik telah diubah
4. Terapi konservatif yaitu Pemasangan sonde
lambung serta pipa rektal untuk mengeluarkan
mekonium dan udara
5 Dilakukan kolostomi yaitu pembuatan lubang pada
dinding perut yang disambungkan dengan ujung
usus besar
ASUHAN
a Membantu orang tua untuk mengetahui adanya
kelainan kongenital pada anak secara dini
b Membantu perkembangan ikatan antara orang tua
dan anak
c Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi
medis ( pembedahan )
d Mendampingi orang tua pada perawatan colostomy
setelah rencana pulang
e. Ajarkan kepada orang tua untuk memantau adanya
tanda dan gejala jangka panjang
f. Ajarkan tetang perawatan kolostomi pada orang tua
GAMBAR-GAMBAR PADA BAYI YANG TERKENA
HIRSCHSPRUNG
GAMBAR-GAMBAR PADA BAYI YANG TERKENA
HIRSCHSPRUNG
GAMBAR-GAMBAR PADA BAYI YANG TERKENA
HIRSCHSPRUNG
DAFTAR PUSTAKA
Betz, cecily, dkk. 2002. Buku Saku KeperawatanPediatrik, Edisi 3. Jakarta : EGC.
Arief Mansjoer( 2000 ), Kapita SelektaKedokteran, edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius FKUI
Wong,L. 1996. Pedoman Klinis KeperawatanEdiatrik. Jakarta: EGC
WIWIN ERNAWATI (KELOMPOK 12)
Pertanyaan
Prosedur pembedahan yang dilakukan seperti swenson,duhamel dan soave seperti apa?
Jawab : operasi swenson dilakukan dengan teknik anatomis intususepsi ujung usus agang lionik melalui anus dan retensi.
Operasi duhamel dengan cara penarikan kolon normal kearah bawah dan menganastomiskan di belakang usus agang konik, membuat dinding ganda yaitu selubung agang konik dan bagian posterior kolon normal yang telah ditarik
Operasi soave dengan cara membiarkan dinding otot dengan segamen rektum tetap utuh kemudian kolon yang bersyaraf normal ditarik sampai ke anus
PIPIT ARSIYANTI (KELOMPOK 6)
Pertanyaan : dampak negatif setelah pembedahan
pada penyakit hirschprung?
Jawab : gangguan intergritas kulit bagian dari
kolostomi dan perbaikan pembedahan
Resiko infeksi bagian dari prosedur pembedahan
dan adanya insisi, perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh bagian dari pembedahan
gastrointestinal, nyeri bagian dari insisi
pembedahan.
TERIMA KASIH