hipertensi bayu

26
Bayu Maulana : 1301-1207- 0251

description

swsfg

Transcript of hipertensi bayu

Page 1: hipertensi bayu

Bayu Maulana : 1301-1207-

0251

Page 2: hipertensi bayu

PENDAHULUANHIPERTENSI

masalah kesehatan tersering dalam

kehamilankomplikasi kehamilan 7-10% penyebab morbiditas dan mortalitas

selain perdarahan dan infeksiIndonesia 30-40% kematian perinatal

Page 3: hipertensi bayu

KLASIFIKASI Working Group Report On High Blood

Pressure In Pregnancy :Preeklamsi EklamsiHipertensi kronikPreeklamsi/eklamsi atas dasar hipertensi

kronis Hipertensi gestasional

Page 4: hipertensi bayu

DEFINISIPreeklamsi hipertensi +proteinuri akibat kehamilan, > 20 minggu/ segera setelah persalinan

Eklamsi kelainan akut preeklamsi, dlm kehamilan, persalinan, nifas. Kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaraan

Page 5: hipertensi bayu

Hipertensi kronik hipertensi kehamilan < 20 minggu & menetap setelah 12 minggu pasca persalinan

Preeklamsi y/ diperberat hipertensi kronis preeklamsi pada pasien hipertensi kronik

Hipertensi gestasional hipertensi pd wanita hamil yg sebelumnya normotensi & tdk mempunyai gejala2 hipertensi kronik. Gejala hilang dalam 12 minggu pascasalin.

Page 6: hipertensi bayu

FAKTOR PREDISPOSISIUmur < 18 tahun atau ≥ 35 tahunParitasSuku bangsaKeluarga

Page 7: hipertensi bayu

Genetik :Golongan darahKonsanguitasJenis kelamin janin

NutrisiKalori dan proteinVitamin, mineralBerat badan

Page 8: hipertensi bayu

LingkunganMasa perang, kelaparan dan

musim keringIklim dan cuacaKetinggianPerkotaan dan pedesaan

Kebiasaan dan sosio ekonomiMerokok Kegiatan fisikSosio-ekonomi

Page 9: hipertensi bayu

HiperplasentosisKehamilan gandaHidrops fetalisDiabetes MelitusMola hidatidosa

Page 10: hipertensi bayu

PATOFISIOLOGI Faktor imunologis

nullipara, gemelli, multipara inseminasi donor, C4 , wanita dengan fenotipe HLA-DR4, aktivasi komplemen, neutrofil dan makrofag

Faktor genetik gen resesif tunggal, multifaktor, diturunkan oleh gen angiotensinogen.

Faktor nutrisi defisiensi Ca, protein, garam natrium , asam lemak tak jenuh .

Page 11: hipertensi bayu

Faktor hormonal progesteron , ekskresi Na , renin, angiotensin I dan angiotensin II, aldosteron retensi Na dan air

Komponen vasoaktif Endotelin , NO

Faktor endotel dan plasenta Gangguan invasi trofoblas, gangguan perfusi uteroplasenta sitotoksik

Page 12: hipertensi bayu
Page 13: hipertensi bayu

DIAGNOSISPREEKLAMSI

ringan

- sistolik 140 - <160 mmHg

- diastolik antara 90-<110 mmHg - proteinuri (> 300

mg/24 jam/>+1 dipstick)

Page 14: hipertensi bayu

DIAGNOSISberat

- Sistolik > 160 mmHg atau Diastolik > 110 mmHg. - Proteinuri > 2 g/24 jam atau > +2 dipstick- Kreatinin serum > 1,2 mg% disertai oliguri - Trombosit < 100.000/mm3- Angiolisis mikroangiopati (peningkatan kadar LDH)- Peninggian kadar enzim hati (SGOT dan SGPT)- Sakit kepala yang menetap/gangguan visus&serebral- Nyeri epigastrium menetap- Pertumbuhan janin terhambat- Edema paru disertai sianosis- HELLP Syndrome

Page 15: hipertensi bayu

EKLAMSIKejang – kejang, yang tidak disingkirkan oleh penyebab lain, pada penderita preeklamsi, bisa terjadi sebelum, selama, atau segera setelah persalinan.

SUPERIMPOSED PREEKLAMSIPreeklamsi/eklamsi yang terjadi pada pasien yang menderita hipertensi kronis.

Page 16: hipertensi bayu

HIPERTENSI KRONISHipertensi sebelum kehamilan / sebelum

kehamilan berumur 20 minggu/ setelah kehamilan berumur >20 minggu / menetap hingga 12 minggu pasca persalinan.

Tensi ≥ 140/90 mmHg untuk pertama kalinya dalam kehamilan

Proteinuri (-)

Page 17: hipertensi bayu

TERAPIPreeklamsi ringanRawat inap Istirahat (tirah baring/ tidur miring kekiri)Pemantauan tekanan darah dan protein urine setiap

hari.Obat-obatan antioksidan atau anti agregasi trombositRoboransiaKortikosteroid pada kehamilan 24-34 minggu.Methyl Dopa 3 x 250 mg bila diastol 100-110 mmHg.Pemantauan kesejahteraan janin USG (Doppler) dan

CTG.Jika diastol turun sampai normal pasien dipulangkanJika diastol naik dan disertai dengan tanda-tanda

preeklamsi berat pasien dikelola sebagai preeklamsi berat.

Umur kehamilan > 37 minggu pertimbangkan terminasi kehamilan.

Page 18: hipertensi bayu

Preeklamsi Berat Rawat bersama dengan Bagian yang terkait (IPD, Saraf, Mata,

Anestesi).A. Perawatan aktifa. Indikasi

i. Ibu :1. kehamilan > 37 minggu2. adanya gejala impending eklamsiii. Janin :1. adanya tanda-tanda gawat janin2. adanya tanda-tanda IUGRiii. Laboratorik :adanya HELLP syndrome

b. Pengobatan medisinal1. Infus larutan ringer laktat 2. Pemberian obat : MgSO43. Diuretikum 4. Antihipertensi, bila : Sistolik > 180 mmHg dan Diastolik > 110 mmHg 5. Kardiotonika6. Obat-obat antipiretik7. Antibiotika8. Antinyeri

Page 19: hipertensi bayu

c. Pengelolaan ObstetrikCara terminasi kehamilanBelum inpartu :1. Induksi persalinan : amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor Bishop > 62. Seksio sesarea bila ;

a. Syarat tetes oksitosin tidak dipenuhi atau adanya kontra indikasi tetes oksitosin

b. 8 jam sejak dimulainya tetes oksitosin belum masuk fase aktif

Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesarea.Sudah inpartu :Kala IFase laten : Amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor Bishop > 6.Fase aktif :AmniotomiBila his tidak adekuat, diberikan tetes oksitosin.Bila 6 jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap, pertimbangkan seksio sesarea.Amniotomi dan tetes oksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 15 menit setelah pemberian pengobatan medisinal.Kala II :Pada persalinan pervaginam, maka kala II diselesaikan dengan partus buatan.

Page 20: hipertensi bayu

B. Pengelolaan konservatifa. Indikasi :

Hamil preterm (< 37 minggu) tanpa tanda2 impending eklamsi dgn keadaan janin baik

b. Pengobatan medisinal :Sama dengan perawatan medisinal pengelolaan secara aktif.

c. Pengelolaan obstetrik1. Selama perawatan konservatif, tindakan observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif, termasuk pemeriksaan tes tanpa kontraksi dan USG untuk memantau kesejahteraan janin2. Bila setelah 2 kali 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medisinal dan harus diterminasi. Cara terminasi sesuai dengan pengelolaan aktif.

Page 21: hipertensi bayu

EklamsiRawat bersama di unit perawatan intensif dengan bagian-bagian yang terkait.1. Obat anti kejang2. Obat-obat supportif3. Perawatan pasien dengan serangan kejang 4. Perawatan pasien dengan koma5. Pengobatan Obstetrik

Page 22: hipertensi bayu

PENYULITSindroma HELLPGagal ginjalGagal jantungEdema paru Kelainan pembekuan darah Perdarahan otak

Page 23: hipertensi bayu

Sindroma HELLPDiagnosis laboratorium :Hemolisis :

adanya sel-sel spherocytes, schistocytes, triangular dan sel burr pada hapus darah perifer

kadar bilirubin total > 1,2 mg%Kenaikan kadar enzim hati :

kadar SGOT > 70 IU/lkadar LDH >600 IU/l

Trombositopeni :kadar trombosit < 100 x 103/mm3

Page 24: hipertensi bayu

KlasifikasiBerat-ringannya trombositopenia

Kelas 1 : kadar trombosit < 50x103/mm3 Kelas 2 : kadar trombosit 50-100 x 103/mm3 Kelas 3 : kadar trombosit > 100 x 103/mm3

Lengkap tidaknya gejala Complete Hellp:

Anemia hemolitik mikroangiopatik pada PEB LDH > 600 IU/L SGOT > 70 IU/L Trombositopenia < 100.000/mm3

Partial Hellp : Bila ditemukan satu atau dua gejala diatas

Page 25: hipertensi bayu

Penatalaksanaan Sindroma HELLP Atasi hipertensi dengan pemberian obat

antihipertensi Cegah terjadinya kejang dengan pemberian

MgSO4 Pertahankan keseimbangan cairan dan

elektrolit transfusi trombosit konservatif (kehamilan < 34 minggu, tekanan darah

terkontrol < 160/110 mmHg, normourine, tidak disertai nyeri perut kuadran atas kanan atau nyeri uluhati)

kortikosteroid (kehamilan 24-34 minggu atau kadar trombosit < 100.000/mm3)

persalinan pervaginam

Page 26: hipertensi bayu

TERIMA KASIH