Hip Erg Like Mia

download Hip Erg Like Mia

of 10

Transcript of Hip Erg Like Mia

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERGLIKEMIA

1. Definisi Hiperglikemia adalah suatu keadaan abnormal dimana kadar glukosa dalam darah < 200 mg/dl (Standards of Medical Care in Diabetes, 2009; Smeltzer & Bare, 2003; PERKENI, 2006) Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari pada rentang kadar puasa normal 80-90 mg/dl darah, atau non puasa sekitar 140-160 mg/100ml darah(Elizabeth J. Corwin, 2001) Suatu keadaan darah dimana diseminasi oleh hiperosmolar dan hiperglikemia dan disertai perubahan kesadaran, dimana tidak terjadi ketosis2. Etiologi Menurut Smeltzer & Bare (2003), hiperglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non Diabetes dengan etiologi sebagai berikut - Dosis insulin tidak tepat (defisiensi insulin efektif)Meningginya kadar gula dalam darah merusak jaringan fungsi sel beta yang bertugas mengeluarkan insulin. Kondisi ini akan menyebabkan pembuluh darah mengalami stres. Lama kelamaan akan terjadi pengerasan di pembuluh darah ataubiasa disebut arteroskelerosis.- Asupan makanan ber>>an Kadar gula dalam darah setelah makan akan mengalami peningkatan, jika makanan berlebihan akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Jika insulin tidak mampu mengubah kadar gula dalam darah maka - Aktivitas 126 mg/dl. Pemeriksaan HbA1c Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan urine; Gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat Pemeriksaan Kultur dan sensifivitas; Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka. Pemeriksaan fungsi tiroid; peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin. Pemeriksaan elektrolit Natrium; Mungkin normal, meningkat atau menurun Kalium; normal atau peningkatan semu (perpindahan selular), selanjutnya akan menurun Fosfor; Lebih sering menurun.6. Stres, makan meningkat, kurang aktivitasPatofisiologi

Sekresi insulin menurun

GlukoneogenesisPeningkatan hormon glukagon

Kekurangan nutrisi dari kebutuhan tubuhGlukosa meningkat

Pemakaian glukosa perifer terhambat

Hiperglikemia

Diuresis osmotik

Kekurangan volume cairanDehidrasi

7. Penatalaksanaan Tujuan utama terapi hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati. Ada 4 komponen penatalaksanaan hiperglikemia:a. DietKomposisi makanan: Karbohidrat = 60% s/d 70% Protein = 10% s/d 15 Lemak = 20% s/d 25%b. Jumlah kalori perhariAntara 1100 s/d 2300 KkalKebutuhan kalori basal: Laki-laki = 30 Kkal/kg BB Perempuan = 25 Kkal/kg BBc. Penilaian stastus gizi BBR = TB-100 X 100%d. Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah: Kurus = BB X 40 s/d 60 Kal/hari Normal atau ideal = BB X 30 Kal/hari Gemuk = BB X 20 Kal/hari Obesitas = BB X 10 s/d 15 Kal/harie. Latihan Jasmani.f. PenyuluhanDilakukan pada kelompok resiko tinggi: Umur diatas 45 tahun Kegemukan lebih dari 120% BB idaman atau IMT > 27 kg/m Hipertensi > 140/90 mmHg Riwayat keluarga DM Dislipidemia, HDL 250 mg/dl Para TGT atau GPPT (TGT > 140 mg/dl s/d 2200 mg/dl), glukosa plasma puasa derange/GPPT > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)g. Obat berkaitan hiperglikemia Obat hiperglikemia oral: Sulfoniluria: glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimiperide, glipizid. Biguanit (Metformin) Hon su insulin sekretagogue (Repackglimide, Natliglinide) Inhibitor glucosidase Tiosolidinedlonesh. Insulin8. Komplikasi Di bagi menjadi 2 kategori:Komplikasi akut1. Komplikasi metabolika. Hipoglikemia Kadar glukosa darah yang abnormal rendah terjadi kalau kadar glukosa darah turun di bawah 50-60mg/dl (2,7-3,3 mmol/L). Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau karena aktivitas yang terlalu berat. Hipoglikemia ringan Ketika kadar glukosa darah menurun, system saraf simpatik akan terangsang. Perlimpahan adrenalin ke dalam darah menyebabkan gejala seperti perspirasi, tremor, takikardi, palpitasi, kegelisahan dan rasa lapar Hipoglikemia Sedang Penurunan kadar glukosa dalam darah menyebabkan sel-sel otak tidak memperoleh cukup bahan bakar untuk bekerja dengan baik. Tanda-tanda penurunan daya ingat, sakit kepala, rasa ingin pingsan, dan penurunan konsentrasi Hipoglikemia Berat Fungsi system saraf pusat mengalami gangguan yang sangat berat sehingga pasien memerlukan pertolongan orang lain untuk mengatasi hipoglikemia yang dideritanya. Gejalanya dapat mencakup perilaku yang mengalami disorientasi, kejang, sulit dibangunkan dari tidur, koma

b. Diabetes Ketoasidosis Diabetes ketoadidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata. Keadaan ini menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.Ada tiga gambaran klinik yang penting pada diabetes ketoasidosis : Dehidrasi Kehilangan elektrolit Asidosis Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Di samping itu, produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua factor ini akan menimbulkan hiperglikemia. Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal akan mengekskresikan glukosa bersama-sama air dan elektrolit ( seperti kalium dan natrium). Diuresis osmotic yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan (poliuria) akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Badan keton bersifat asam, dan bila menumpuk dalam sirkulasi darah akan menimbulkan asidosis metabolic.Ketoasidosis yang merupakan ciri khas diabetes ketoasidosis menimbulkan gejala gastrointestinal seperti anoreksia, mual, muntah, dan nyeri abdomen. Napas pasien mungkin berbau aseton (bau manis seperti buah) sebagai akibat dari meningkatnya kadar badan keton. Selain itu, hiperventilasi (disertai pernafasan yang sangat dalam tetapi tidak berat/sulit) dapat terjadi. Pernafasan Kussmaul ini menggambarkanupaya tubuh untuk mengurangi asidosis guna melawan efek dari pembentukan badan keton. c. Syndrom Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik (SHHNK)HHNK merupakan keadaan yang didominasi oleh hiperosmolaritasdan hipergikemia dan disertai perubahan tingkat kesadaran (sense of awareness). Pada saat yang sama tidak ada atau terjadi ketosis ringan. Kelainan dasar biokimia pada sindrom ini berupa kekurangan insulin efektif. Keadaan hiperglikemia persisten menyebabkan dieresis osmotic sehingga terjadi kehilangan cairan dan elektrolit. Untuk mempertahankan keseimbangan osmotic, cairan akan berpindah dari ruang intrasel ke dalam ruang ekstrasel. Dengan adanya glukosuria dan dehidrasi, akan dijumpai keadaan hipernatremia dan peningkatan osmolaritas.Salah satu perbedaan HHNK dan DKA adalah tidak terdapatnya ketosis dan asidosis pada HHNK. Perbedaan jumlah insulin yang dianggap penyebab parsial perbedaan diatas. Pada hakikatnya pada DKA tidak terdapat insulin yang dapat menyebabkan penumpukan badan keton. Pendertita sindrom HHNK, kadar insulin tidak rendah, meskipun tidak cukup untuk mencegah hiperglikemia (selanjutnya dieresis osmotic). Namun sejumlah kecil insulin ini cukup untuk mencegah pemecahan lemak, sehingga pada penderita sindrom HHNK tidak akan mengalami gejala system gastrointestinal.2. Infeksi beratKomplikasi kronik1) Komplikasi Makrovaskuler 2) Komplikasi Mikrovaskuler a) Nefropati Diabetik b) Retinopati Diabetik c) Neuropati Diabetikum 3) Neuropati Diabetikum Polineuropati Sensorik Neuropati Otonom (Mononeuropati) Kardiovaskuler Pencernaan Perkemihan Kelenjar Adrenal (Hypoglikemik Unawarenass) Disfungsi Seksual9. Masalah Keperawatan Kekurangan volume cairan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh10. Diagnosa Keperawatan a. Kekurangan volume cairan b.d poliuria, dehidrasib. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan insulin, makanan, dan kurangnya aktivitas11. Tujuan dan Intervensi Keperawatan a. Kekurangan volume cairanTujuan: setelah dilakukan intervensi dalam waktu 1x24 volume cairan terpenuhiKriteria hasil: TTV dalam batas normal Pulse perifer dapat teraba Turgor kulit dan capillary refill baik Keseimbangan urine output Kadar elektrolit normalNo.Intervensi Rasional

1.Kaji riwayat durasi / intensitas mual,muntah dan berkemih berlebihan.membantu dalam memperkirakan kekurangan volume total. Tanda dan gejala munkin sudah ada pada beerapa waktu sebelumnya (beberapa jam sampai beberapa hari).

2.Monitor vital sign dan perubahan tekanan darah orthostatikhipovolemia dapat dimanisfestasikan oleh hipotensi dan takikardi.

3.Monitor perubahan respirasi:kussmaul,bau aceton nafsu makanparu-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosisrespiratoris terhadap keadaan ketoasidosis

4.Observasi kwalitas nafas,penggunaan otot asesori dan cyanosiskoreksi hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan pola dan frekuensi pernafasan mendekati normal.

5.Observasi output dan kualitas urin.memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan.

6.Pertahankan cairan 2500 ml/hari jka diindikasikan.memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjytnya dalam memberikan cairan pengganti.

7.Ciptakan lingkungan yang nyaman,perhatikan perubahan emosionalmempertahankan hidrasi atau volume sirkulasi.

8.Timbang BBmenghindari pemanasan yang berkebihan terhadap pasien lebih lanjut akan dapat menimbulkan kehilangan cairan

9.Catat hal yang dilaporkan seperti mual,nyeri abdomen,muntah dan distensi lambungkekurangan cairan dan elektrolit menggiubah motilitas lambung, yang sering kali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan atau elektrolit

10.Observasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat,edema,peningkatan BB,nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler.pemberian cairan untuk perbaikan yang cepat mungkin sangat berpotensi menimbulkan kelebihan beban dan GJK.

11.Kolaborasi: Pertahankan kateter Pemberian NS dangan atau tanpa dextrosa.Untuk mengeluarkan kelebihan cairanUntuk mempertahankan volume cairan dalam tubuh

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhTujuan: setelah dilakukan intervensi dalam waktu 1x24 jam nutrisi dapat terpenuhiKriteria hasil: klien mencerna jumlah kalori/ nutrien yang tepat menunjukkan tingkat energi biasanya mendemonstrasikan berat badan stabil atau penambahan sesuai rentang normal.No.Intervensi Rasional

1.pantau berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorpsi dan ultilisasinya).

2. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dihabiskanmengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik

3.aukultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual,muntahan makanan yang belum dicerna, pertahankan puasa sesuai indikasi.hiperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan motilitas/fungsi lambung(distensi atau ileus paralitik)yang akan memepengaruhi pilihan intervensi.

4.berikan makanan yang mengkandung nutrien kemudian upayakan pemberian yang lebih padat yang dapat ditoleransi.pemberian makanan melalui oral lebih baik jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal baik.

5.libatkan keluarga pasien pada perencanaan sesuai indikasi.meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.

6.observasi tanda hipoglikemiakarena metabolisme karbohidrat mulai terjadi (gula darah akan berkurang dan sementara tetap diberikan insulin maka hipoglikemi dapat terjadi.jika pasien dalam keadaan koma, hipoglikemi mungkin terjadi tanpa memperlihatkan perubahan tingkat kesadaran.

7.kolaborasi: pemeriksaan GDA dengan finger stick pantau pemeriksaan aseton.PH dan HCO3 berikan penggobatan insulin secara teratur sesuai indikasi analisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat ( menunjukkan keadaan saat dilakukan pemeriksaan dari pada memantau gula dalam urine ( reduksi urine) yang tidak cukup akurat untuk memdeteksi fluktuasi kadar gula darah dan dapat dipengaruhi ambang ginjal pasien secara individual atau adanya retensi urine /gagal ginjal. gula darah akan menurun perlahan dengan penggantian cairan dan terapi insulin terkontrol. insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa kedalam sel.

12. Evaluasi a. Volume cairan tubuh terpenuhib. Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh13. ReferensiBrunner and Suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing. Eight Edition. J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 1911 1961. Volume 3Guyton & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Marylin E. Doenges. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta. Herdman, T.Heather, PhD,RN. NANDA International, NURSING DIAGNOSES : DEFINITIONS & CLASSIFICATION 2009-2011. USA: WILLEY-BLACKWELL