Hidraulika Terapan - UGM

40
3/11/2021 Djoko Luknanto 1 Hidraulika Terapan Energi di saluran terbuka oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D. Pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Transcript of Hidraulika Terapan - UGM

Page 1: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 1

Hidraulika TerapanEnergi di saluran terbuka

olehIr. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.Pengajar Departemen Teknik Sipil dan LingkunganFakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada

Page 2: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 2

Konsep energi pada titik Energi pada Titik A:

dA kedalaman titik A tegak lurus dasar sungai

2

2AVg

datum

QzA

muka air

dasar sungai, kemiringan dasar

1A

dAcosVA

gVdZH A

AAA 2cos

2

dA hA

HA

Page 3: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 3

Konsep energi pada tampang Energi pada Tampang 1:

datum

Q

z1

muka air

dasar sungai

, kemiringan dasar

1

d1cos= h1V1kecepatan rerata

gVdZH2

cos2

1111

d1

d1 kedalaman Tampang 1 tegak lurus dasar sungai

H1

21

2V

g

Page 4: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 4

Konsep energi pada saluran Energi pada Tampang i

denganH : tinggi tenaga total (m)Z : elevasi dasar saluran (m) : kemiringan dasar saluran (rad, 0)d : kedalaman saluran, diukur tegak lurus dasar saluran (m)V : kecepatan rerata saluran (m/d) : koefisien koreksi tenaga kinetikg : percepatan gravitasi (m/d2)V2/2g : tinggi kecepatan (m)

gVdZH i

iii 2cos

2

Page 5: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 5

Konsep energi pada saluran Jika kemiringan saluran kecil, maka ≈ 0,

maka d ≈ h sehingga energi pada Tampang i

denganH : tinggi tenaga total (m)Z : elevasi dasar (m) : kemiringan dasar saluran (rad, 0)h : kedalaman saluran diukur vertikal (m)V : kecepatan rerata saluran (m/d) : koefisien koreksi tenaga kinetikg : percepatan gravitasi (m/d2)V2/2g : tinggi kecepatan (m)

gVhZH i

iii 2

2

Page 6: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 6

Garis energi Energi pada setiap tampang Air mengalir dari lokasi

yang mempunyai energi tinggi ke energi rendah.

Garis yang menghubungkan ttk Adan B disebut garis energi.

Kemiringan garis energi (EGL: energi grade line, Ie) digunakan untuk menghitung V rerata.

adalah kehilangan energi dari Tampang 1-2datum

Q

z2 2

h2V2

gVhZH i

iii 2

2

H2

22

2V

g

z11

h1V1

H1

21

2V

g

A

BH

Page 7: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 7

Energi Spesifik Energi Spesifik adalah tenaga/energi pada sembarang

tampang diukur dari dasar saluran (bukan dari datum). Energi Spesifik adalah tenaga tiap satuan berat air

pada sembarang tampang diukur dari dasar saluran. Energi Spesifik pada Tampang i

denganEs : tenaga spesifik (m)h : kedalaman saluran diukur vertikal (m)V : kecepatan rerata saluran (m/d) : koefisien koreksi tenaga kinetikg : percepatan gravitasi (m/d2)V2/2g : tinggi kecepatan (m)

gVhEs 2

2

Page 8: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 8

Energi Spesifik

Kurva Es jika digambar berupa kurva denganh=0 asimtot datar Es

Es=h asimtot miring Untuk setiap nilai Es terdapat

dua pasang h1 dan h2

disebut conjugate ataualternate depth

Es minimum disebut Es kritik

2 2 2

2 2 2 22 2 2sV Q q KE h h h h

g gB h gh h

h

Es

=450

Es kr Es1

h1

h2

Es2

h1

h22

2

2ghqhEs

hkr

0sdEdh

0sdEdh

0sdEdh

Page 9: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 9

Energi Spesifik Minimum Es minimum tercapai jika Persamaan menjadi

W

dh

h

dA=W•dh

2

2

2 22

3

0 02

1 ( ) 0 1 02

sdE d Qhdh dh gA

Q d Q dAAg dh gA dh

2 2

3 3

2 3

1 0 1Q W Q WgA gA

Q Ag W

2 2

3 2

2 2

1 0

1

1 1cos

Q W Q AgA gA W

V VD Dg g

V FrDg

D =A/B, disebut radius hidraulis rerataA = luas tampang basahW = lebar muka airFr = bilangan Froude = sudut kemiringan dasar saluran

A

Page 10: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 10

Energi Spesifik Minimum

2 3Q A

g W

11 Fr

Dg

V

2 3 2 2

2 2 2Q A Q A V Dg W gA W g

Dari Pers. 1 dan 2

Diperoleh persamaan Es minimum:

gVhE kr

krskr 2

2

2

krkrs

DhEkr

Page 11: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 11

Es min. tampang 4 persegi panjang

3 32 3 2 2

32

krkr

W hQ A Q Qhg W g W gW

2 3 2 2

2 2 2krhQ A Q A V

g W gA W g

Dari A = W•h

Diperoleh persamaan Es minimum:

gVhE kr

krskr 2

2

krkr

krs hhhEkr

5,12

Page 12: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 12

Energi Spesifik

h

Es

=450

Es kr Es1

h1

h2

Es2

h1

h2

2

22sqE hgh

QqW

hkr

hkr

hkr

q1

q2>q1

q3>q2

Hubungan Aliran Subkritik-Kritik-Superkritik

Page 13: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 13

Energi Spesifik Minimum

h

Es=450 Es kr Es1

h1

h22

2

2gAQhEs

hkr

2kr

krsDhE

kr

hkr

2krD

Perubahan aliran dari subkritik (h2) menuju superkritik (h1) atau sebaliknya akan melalui hkr

Pada saat melalui hkr maka energi spesifik menjadi minimum.

Page 14: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 14

Kasus 1: Penurunan dasar saluran

EGL

E shu

lu

E shi

lirTampaksampinghhulu = ?

Whulu Whilir

Tampak atas

Q

hhilir = ?

s = penurunan

• Es hilir = Es hulu + s

• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu penurunan dasar saluran diketahui?

2

22huluhulu

Qh sgA

Page 15: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 15

Penambahan Es (penurunan dasar) Jika Es bertambah

(ke kanan) dari Eshulu ke Es hilir maka: Pada aliran

superkritik muka air harus turun, sedangkan

Pada aliran subkritik muka air harus naik

h

Es

=450

Es kr Eshu

h1

h2

Es hi

h1

h22

22sQE hgA

hkr

+s

Page 16: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 16

Aliran pada penurunan dasar saluran

EGL

E shu

lu

Q E shi

lir

Tampak samping

hhulu hhilir

Whulu Whilir

Tampak atas

subkritik

Q

EGL

E shu

lu

Q E shi

lir

Tampak sampinghhulu

hhilirsuperkritik

Page 17: Hidraulika Terapan - UGM

Contoh soal Suatu saluran dengan tampang lintang empat

persegi panjang, lebar dasarnya W = 1,50 m, kedalaman airnya H = 2,00 m dan debit aliran Q = 6,00 m3/detik serta nilai percepatan gravitasi, g = 9,81 m/detik2.

Di lokasi tertentu saluran dirancang untuk diturunkan dasarnya sebesar ∆s = 0,50 m, secara kontinu tanpa terdapat kehilangan tenaga. Hitung elevasi muka air di sebelah hilir penurunan saluran.

3/11/2021Djoko Luknanto 17

Page 18: Hidraulika Terapan - UGM

Langkah Hitungan

Hitung Es hulu

Hitung Es hilir = Es hulu + s

Hitung hhilir dari persamaan

3/11/2021Djoko Luknanto 18

2 2

222 2s hilir hilir hilir

hilir hilir

Q QE h hgA g Wh

2

22huluhulu

QhgA

Page 19: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 19

Jaw

aban

Diketahui Hitungan Es hilir

Pene

ntua

n je

nis a

liran

Hitu

ngan

iter

asi!

Sketsa

Page 20: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 20

Kasus 2: Pelebaran dasar saluran

• Es hilir = Es hulu• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu pelebaran

dasar saluran diketahui?

EGL

E shu

lu

E shi

lir

Tampak samping

Whulu Whilir

Tampak atas

Q

hhulu = ? hhilir = ?

Page 21: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 21

Pengurangan q (pelebaran) Pelebaran dg Es konstan

Jika q berkurang dari qhu ke qhi maka: Pada aliran superkritik

muka air harus turun, sedangkan

Pada aliran subkritikmuka air harus naik

h

Es

=450

Es kr Es

h1

h2

2

2

2

2

2

2

sQE hgAqhgh

hkr

hkr

hihi

QqW

huhu

QqW

h2

h1

Page 22: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 22

Pelebaran saluran

EGL

E shu

lu

Q E shi

lir

Tampak samping

hhulu hhilir

Whulu Whilir

Tampak atas

subkritik

Q

EGL

E shu

lu

Q

E shi

lir

Tampak samping

hhuluhhilir

superkritik

Page 23: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 23

Kasus 3A: Kenaikan dasar saluran

EGL

E shu

lu

E shi

lirTampak samping

hhulu = ?

Whulu Whilir

Tampak atas

Q

hhilir = ?

s = kenaikan

• Es hilir = Es hulu - s• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu kenaikan

dasar saluran diketahui?

Page 24: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 24

Pengurangan Es (kenaikan dasar) Jika Es berkurang

dari Es hu ke Es himaka: Pada aliran

superkritik muka air harus naik, sedangkan

Pada aliran subkritik muka air harus turun

h

Es

=450

Es kr Es hi

h1

h2

Es hu

h1

h22

22sQE hgA

hkr

-s

Page 25: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 25

Kenaikan dasar saluran

EGL

E shu

lu

Q E shi

lir

Tampak samping

hhulu hhilir

Whulu Whilir

Tampak atas

subkritik

Q

EGL

E shu

lu

Q

E shi

lir

Tampak samping

hhulu

hhilir

Page 26: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 26

Kasus 3B: Pengurangan Es(kenaikan dasar kritik)

Jika Es berkurang dari Es huke Es kr maka: Pada aliran superkritik muka

air harus naik, sedangkan Pada aliran subkritik muka

air harus turunsampai mencapai hkr

Jika dasar saluran dinaikkan lagi maka muka air hulu berubah untuk menambah Es yaituEs = Es kr + s.

h

Es

=450

Es kr Es hu

h1

h22

22sQE hgA

hkr

Es hu baru

h1

h2

-skr

+s

Page 27: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 27

Kenaikan dasar saluran kritik

EGL

E shu

lu

Q

Es hilir = Es krTampak samping

hhulu > hhulu awal hhilir = hkrsubkritik

EGL

E shu

lu

Q

Es hilir = Es krTampak samping

hhulu < hhulu awal

hhilir= hkr

Jika kenaikan dasar (s) sama atau lebih besar dari kenaikan kritik, maka di hilir tonjolan akan terjadi pengaliran kritik, sehingga kedalaman saluran hilir adalah hkr

Jika kenaikan dasarnya (s) melebihi kenaikan kritik, maka muka air di sebelah hulu tonjolan akan berubah.

Page 28: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 28

Kasus 4A:Penyempitan dasar saluran

• Es hilir = Es hulu• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu

penyempitan dasar saluran diketahui?

EGL

E shu

lu

E shi

lir

Tampak samping

Whulu Whilir

Tampak atas

Q

hhulu = ? hhilir = ?

Page 29: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 29

Penambahan q (penyempitan) Penyempitan dg Es konstan

Jika q bertambah dari qhu ke qhi maka: Pada aliran superkritik

muka air harus naik, sedangkan

Pada aliran subkritikmuka air harus turun

h

Es

=450

Es kr Es

h1

h2

2

2

2

2

2

2

sQE hgAqhgh

hkr

hkr

huhu B

Qq hi

hi BQq

h2

h1

Page 30: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 30

Penyempitan saluran

EGL

E shu

lu

Q

E shi

lir

Tampak samping

hhuluhhilir

Whulu Whilir

Tampak atas

superkritik

Q

EGL

E shu

lu

Q E shi

lir

Tampak samping

hhuluhhilir

subkritik

Page 31: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 31

Kasus 4B: Penambahan q(penyempitan kritis)

Penyempitan dg Es konstan

Jika q bertambah dari qhu ke qhi maka: Pada aliran

superkritikkedalaman air harus naik, sedangkan

Pada aliran subkritikkedalaman air harus turun

Pada saat kritik, maka penyempitan menjadi maksimum. Jika disempitkan lagi maka muka air hulu berubah untuk menambah Es.

h

hulu=450

Es kr Es

h1

h22

2

2ghqhEs

hkr

hkr

huhu

QqW

h1

hkr

krkr

QqW

hihi

QqW

h2

hkr

Es baru

h2

h1

Page 32: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 32

Penyempitan saluran kritik

EGL

E shu

lu

Q

Tampak samping

hhulu < hhulu awal

superkritik

EGL

E shu

lu

Q

Tampak samping

hhulu > hhulu awal subkritik

Jika penyempitan sama atau melebihi penyempitan kritik, maka di hilir penyempitan akan terjadi pengaliran kritik, sehingga kedalaman saluran hilir adalah hkr

Jika penyempitan melebihi penyempitan kritik, maka muka air di sebelah hulu penyempitan akan berubah.

Es hilir = Es kr

hhilir = hkr

Es hilir = Es kr

hhilir= hkr

Page 33: Hidraulika Terapan - UGM

Resume Langkah hitungan1. Hitung Es yang tersedia di hulu (Q, h diketahui)2. Hitung Es hilir sesuai kondisi lapangan3. Cek apakah Es hilir mencukupi untuk

mengalirkan air:a) Jika mencukupi (kondisi hilir tergantung hulu)

i. Hitung hhilir (trial & error) dengan Es hilir (= Es hulu )b) Jika tidak mencukupi (kondisi hulu tergantung hilir)

i. Terjadi kondisi kritis di hilir (agar Es minimum)ii. Hitung Es hilir kritikiii. Hitung Es hulu yang sesuai dengan Es hilir kritikiv. Hitung hhulu dengan Es hulu (trial & error)

3/11/2021Djoko Luknanto 33

Page 34: Hidraulika Terapan - UGM

Es: Permasalahan Lapangan

3/11/2021Djoko Luknanto 34

Page 35: Hidraulika Terapan - UGM

TOPIK MENARIKDjoko Luknanto

3/11/2021Djoko Luknanto 35

Page 36: Hidraulika Terapan - UGM

3/11/2021Djoko Luknanto 36

Q maksimum pada Es tertentu

h

Es

=450

Es1

h1

h2

2

22sQE hgA

hkr

Q1

Q2>Q1 Q3>Q2Pada Es tertentu

h1

h2

h

h

Q maksimum pada Es tertentu terjadi pada saat hkr

Page 37: Hidraulika Terapan - UGM

Q maksimum pada Es tertentuDigunakan rumus energi spesifik:

Q maksimum jika dQ/dh = 0

3/11/2021Djoko Luknanto 37

22 2

2 ( )2 2s sQE h Q E h AgA g

22 ( )22 s

dQ dAQ A E h Ag dh dh

0 2( )2 2s s sA DA E h W E h E hW

2kr

krs kr

DE h Jadi pada Es tertentu Q maksimum terjadi pada kondisi kritik

Page 38: Hidraulika Terapan - UGM

Kondisi normal aliran Kondisi normal-ideal sebuah aliran

terjadi pada aliran permanen beraturan. Pada kondisi ini diberlakukan rumus

kecepatan rerata Chezy, Manning atau yang sejenis. Kedalaman aliran pada kondisi ini disebut Hn, kedalaman air normal.

3/11/2021Djoko Luknanto 38

eV C RI 2 / 3 1/ 21eV R I

n

Page 39: Hidraulika Terapan - UGM

Kedalaman normal HnChezy Manning

3/11/2021Djoko Luknanto 39

eV C RI 2 / 3 1/ 21eV R I

n

eQ C RIA2

2 2 eQ RI

C A

2 3

2e

Q AC I P

2 / 3 1/ 21e

Q R IA n

2 24 / 3

2 en Q R I

A

2 2 10 / 3

4 / 3e

n Q AI P

Page 40: Hidraulika Terapan - UGM

Kedalaman AirNormal Hn Kritik hkr

3/11/2021Djoko Luknanto 40

2 3

2e

Q AC I P

2

31 0Q WgA

2 3

e

Q AI P

2 3Q Ag W