Herniwati_Uji Kelayakan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT.perkebunan Nusantara II Prafi
-
Upload
leni-novita-sari -
Category
Documents
-
view
117 -
download
6
description
Transcript of Herniwati_Uji Kelayakan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT.perkebunan Nusantara II Prafi
i
UJI KELAYAKAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PRAFI - MANOKWARI
SKRIPSI
HERNIWATI
PROGRAM STUDI KIMIAJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATAMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI2012
ii
ABSTRAK
Herniwati. Uji Kelayakan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT. Nusantara IIPrafi – Manokwari. Dibimbing oleh Ibu Susilowati, S.Si, M.Sc dan Bapak JacsonVictor Morin, S.Si. M.Sc.
Telah dilakukan penelitian uji kelayakan limbah cair pabrik kelapa sawitpada PT. Perkebunan Nusantara II Prafi – Manokwari berdasarkan parameter fisik(TSS dan warna) serta parameter kimia (pH, DO, minyak/lemak, COD, amoniak,dan nitrat). Analisis menggunakan pH meter, DO meter, spektrofotometer DR2800. Analisis lemak/minyak menggunakan metode gravimetri. Hasil analisismenunjukan nilai TSS sebesar 7.354 mg/L dan berwarna coklat, pH sebesar 5,40,DO sebesar 0,44 mg/L, COD sebesar 6.459 mg/L, lemak/minyak sebesar 1.418,7mg/L, amoniak sebesar 39 mg/L, dan nitrat sebesar 100 mg/L. Hasil tersebutdibandingkan dengan menggunakan standar baku mutu kualitas air berdasarkanPeraturan Pemerintah NO. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan dan pengendalianpencemaran air untuk kriteria kelas 3.
Kata Kunci: Limbah Cair, Kelapa Sawit, Parameter Kimia.
iii
UJI KELAYAKAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PRAFI - MANOKWARI
HERNIWATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains dari Unversitas Negeri Papua
PROGRAM STUDI KIMIAJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATAMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI2012
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Uji Kelayakan Limbah Cair Pabrik Kelapa SawitPT. Perkebunan Nusantara II Prafi – Manokwari
Nama : HerniwatiNIM : 200639005Program Studi : KimiaJurusan : Kimia
Tanggal Lulus : 31 Januari 2012
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ”Uji Kelayakan Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara II Prafi - Manokwari” yang
merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Papua.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Susilowati, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing I dan Bapak Jacson Victor
Morin, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu,
memberikan arahan dan bimbingan serta saran kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada staf dosen di Jurusan Kimia F-MIPA UNIPA yang telah
memberikan masukan dan motivasi selama penulis menempuh pendidikan di
Jurusan Kimia. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Markus
Heryanto Langsa, S.Si, M.Sc dan Kak Oktovianus M Siren, S.Si, yang telah
membantu penulis selama menyelesaikan penelitian di Laboratorium Kimia.
Penghargaan setinggi-tingginya penulis persembahkan skripsi ini kepada
Ayahanda tercinta “Siswomihardjo” dan Ibunda tercinta “Sartinah” terima kasih
atas cucuran keringat, kasih sayang, lantunan doa, nasehat, dukungan dan
motivasinya, serta kepada Kakakku tersayang “Suhermanto”, terima kasih atas
nasehat, do’a, dukungan dan motivasinya.
Buat teman-teman selama penelitian di Laboratorium Kimia yakni Iin
Feriani, Gunawan Adi Saputro, John Hendrik Watimuri, Elia Lesnusa (Ai’),
Terinus Mandacan, Ramla Nur (Mala), Kak Hendri D. Werimon (Kak Hani),
Ferderika Muguri (Dika) dan Salomina Elfira Sungkar, terima kasih atas bantuan
dan kebersamaan yang terjalin selama ini dan buat teman-teman angkatan 2006
yakni Putri Sarera Surbakti, Agustinus Udimeraa, Jein Jelsi Lamia dan Lingga
Kamadatu terima kasih atas dukungan dan kebersamaan selama menempuh
pendidikan di Jurusan Kimia, serta buat adik–adik 2008 antara lain Ila, Ayu,
vi
Abigael, Dwi, Nora dan Irma terima kasih atas dukungan dan dorongan semangat
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaannya. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tulisan ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Manokwari, Januari 2012
Penulis
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Manokwari pada tanggal 02 September 1987. Anak
kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Siswomihardjo dan Ibu
Sartinah.
Penulis memulai pendidikan di TK Yapis Baitul Amin pada tahun 1992
dan melanjutkan pendidikan di SD Negeri Inpres 1 Prafi pada tahun 1994. Pada
tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Warmare. Pada
tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Prafi. Selanjutnya
pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Papua
melalui jalur SESAMA pada Program Studi Kimia Sains, Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Prngetahuan Alam.
Selama kuliah penulis pernah menjadi asisten praktikum kimia dasar 1
mahasiswa layanan, pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional - Pertamina
(OSN-Pertamina) 2011 sebagai juara III tingkat propinsi. Pada semester VII
penulis malaksanakan Praktek Kerja Lapang di Badan Tenaga Nuklir (BATAN)
yang berada di Yogyakarta tahun 2009.
viii
DAFTAR ISIHalaman
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ x
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 11.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 21.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 31.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Limbah Cair ................................................................................... 42.2 Sumber Limbah Cair Pada Proses Pengolahan Minyak Kelapa
Sawit (Crude Palm Oil=CPO) ...................................................... 42.3 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit ........................... 62.4 Parameter Yang Mempengaruhi Limbah Cair............................... 7
2.4.1 Parameter Fisik .................................................................. 72.4.2 Parameter Kimia ................................................................ 7
2.5 Spektrofotometer Visibel/Tampak .................................................... 10
III METODE PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu......................................................................... 133.2 Alat dan Bahan............................................................................... 133.3 Prosedur Penelitian ........................................................................ 13
3.3.1 Preparasi dan Pengambilan Sampel ..................................... 133.3.2 Analisis Parameter Fisik ...................................................... 133.3.3 Analisis Parameter Kimia..................................................... 14
3.4 Analisis Data.................................................................................. 16
IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Kualitas Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Berdasarkan
Parameter Fisika............................................................................. 174.2 Kualitas Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Berdasarkan
Parameter Kimia ............................................................................ 18
V PENUTUP5.1 Kesimpulan .................................................................................... 235.2 Saran .............................................................................................. 23
ix
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24
LAMPIRAN................................................................................................. 27
x
DAFTAR GAMBARHalaman
1 Gambar 2.5 Instrumentasi Spektroskopi Tampak (Visibel) ................. 112 Gambar 4.1 Kertas Saring + Residu Padatan Tersuspensi Dari
Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit ........................................................ 173 Gambar 4.2 Hasil Ekstrak Lemak/minyak dari Limbah Cair
Pabrik Kelapa sawit .............................................................................. 21
xi
DAFTAR TABELHalaman
1 Gambar 2.1 Karakteristik limbah cair pabrik kelapa di PT. Nusantara II(Persero) Unit Pengolahan Sawit Seberang Kabupaten Langkat.......... 6
2 Gambar 2.5 Interval Panjang Gelombang Di daerah SinarTampak (Visibel)... ............................................................................... 11
3 Gambar 4.1 Hasil Analisis Kualitas Limbah Cair di PT. PerkebunanNusantara II Prafi – Manokwari Berdasarkan Parameter Kimia .......... 18
xii
DAFTAR LAMPIRANHalaman
1 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001............................................ 272 Hasil Analisis Kualitas Limbah Cair PT. Perkebunan Nusantara II
Prafi – Manokwari ................................................................................ 303 Perhitungan Zat Padat Tersuspensi (TSS), Lemak/Minyak,
Amoniak, dan Nitrat.............................................................................. 314 Gambar Penelitian................................................................................. 335 Titik Pengambilan Sampel .................................................................... 346 Cara Pengawetan Sampel...................................................................... 357 Bagan Prosedur Penelitian .................................................................... 36
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri pabrik kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis yang
bergerak pada sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di
negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Produk olahan
kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan dasar industri makanan, kosmetika
dan sabun. Prospek perkembangan industri kelapa sawit saat ini sangat pesat,
dimana terjadi peningkatan jumlah produksi minyak kelapa sawit seiring
meningkatnya kebutuhan manusia (Agustina, 2006).
Produk olahan kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit (Crude Palm
Oil=CPO) yang merupakan komoditas andalan pada sektor industri pertanian di
Indonesia. Sekitar 80% minyak kelapa sawit yang beredar di pasaran dunia
dihasilkan oleh Indonesia dan Malaysia (Hanum, 2009). Indonesia saat ini
merupakan produsen minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil=CPO) terbesar di
dunia karena memiliki lahan sawit yang luas dengan jumlah produksi minyak
kelapa sawit sebesar 19,4 juta ton pada 2009 (Anonim, 2008). Peningkatan
produksi minyak kelapa sawit akan berdampak pada peningkatan jumlah limbah
yang dihasilkan. Limbah pada pabrik kelapa sawit adalah suatu buangan yang
dihasilkan dari proses pengolahan kelapa sawit yang berbentuk cair, padat dan gas
yang dapat berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar (Ahmad et.
al. 2011).
Limbah cair dari proses pengolahan kelapa sawit dapat mencemari
perairan karena kandungan zat organiknya tinggi dan tingkat keasaman yang
rendah, sehingga perlu penanganan sebelum dibuang kebadan sungai (Azwir,
2006). Saat ini diperkirakan jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik
kelapa sawit di Indonesia mencapai 28,7 juta ton (Anonim1, 2011). Limbah cair
yang berasal dari pabrik kelapa sawit memiliki kandungan bahan organik yang
tinggi dan mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Posfor (P) dan
Kalium (K) (Togatorop, 2009). Apabila limbah tidak dikelola dengan baik dan
hanya langsung dibuang diperairan maka akan sangat mengganggu lingkungan
2
disekitarnya. Sebagian industri yang akan membuang limbah diwajibkan
mengolahnya terlebih dahulu untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup
disekitarnya (Widhiastuti et. al. 2006). Semakin luasnya areal perkebunan kelapa
sawit dan meningkatnya kegiatan industri pengolahan minyak sawit maka limbah
cair kelapa sawit yang dihasilkan akan semakin besar pula.
PT. Perkebunan Nusantara II merupakan industri pabrik kelapa sawit yang
terletak didaerah Prafi – Manokwari, dimana proses produksi minyak kelapa
sawitnya tidak disertai dengan pengolahan limbah yang baik, bahkan instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) di PT tersebut sudah lama ini tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal. Limbahnya langsung dibuang keperairan tanpa
adanya pengolahan terlebih dahulu sehingga akan berpotensi menyebabkan
pencemaran air disekitar daerah tersebut. Air merupakan sumber daya alam yang
memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat
bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu adanya
upaya pelestarian dan pengendalian (Azwir, 2006). Untuk mengetahui pengaruh
limbah cair industri kelapa sawit di PT ini, maka perlu dilakukan uji terhadap
limbah tersebut berdasarkan parameter-parameter kualitas air. Salah satu
penyebab tercemarnya lingkungan sekitar diduga karena adanya kadar COD,
amoniak, nitrat, TSS, minyak/lemak yang belum memenuhi standar baku mutu
kualitas air.
1.2 Rumusan Masalah
Limbah cair dari proses industri kelapa sawit yang memiliki kabutuhan
oksigen kimia (COD), amoniak, nitrat, padatan tersuspensi (TSS), lemak/minyak
dengan konsentrasi tinggi dan belum memenuhi standar baku mutu kualitas air
yang ditentukan oleh pemerintah akan menimbulkan masalah karena mengandung
racun yang berbahaya dan lama-kelamaan dapat berpotensi mencemari
lingkungan sekitar jika langsung dibuang keperairan. Limbah cair pabrik kelapa
sawit dari proses industri yang mengandung bahan organik dan tidak memiliki
3
nilai ekonomis yang dibuang begitu saja dapat menimbulkan masalah dan dapat
berpotensi mencemari lingkungan perairan. Sehingga diperlukan suatu penelitian
untuk mengetahui bagaimana kualitas dari limbah cair pabrik kelapa sawit PT.
Perkebunan Nusantara II Prafi – Manokwari berdasarkan uji dari tiap-tiap
parameter kualitas air, karena apabila konsentrasinya belum memenuhi standar
baku mutu kualitas air yang ditetapkan oleh pemerintah maka perlu dilakukan
penanganan agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dirumuskan tujuan
penelitian yaitu:
1. Menganalisis kelayakan limbah cair pabrik kelapa sawit melalui parameter
kimia yang meliputi pH, oksigen terlarut (DO), kabutuhan oksigen kimia
(COD), minyak/lemak, amoniak, nitrat dan parameter fisika yaitu padatan
tersuspensi (TSS) dan warna.
2. Membandingkan parameter yang telah dianalisis dengan standar baku mutu
kualitas air kelas 3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai yaitu sumber
informasi tentang kualitas limbah cair kepada penentu kebijakan PT. Perkebunan
Nusantara II Prafi - Manokwari dalam penanganan limbah kelapa sawit.
13
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan yaitu pada bulan November sampai
dengan Desember 2011 di Laboratorium Kimia F-MIPA UNIPA.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat-alat
gelas, botol sampel polietylen, oven, desikator, pinset, kertas saring whatman
No.1, timbangan analitik, kertas pH, vakum, pH meter, DO meter, DRB 200,
spektrofotometer DR 2800 dan evaporator.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair pabrik
kelapa sawit, aquades, aluminium foil, reagen K2Cr2O7 (merk HACH), heksan,
natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat, reagen bubuk ammonia cyanutrate (C3H6N4O3),
reagen bubuk ammonia salicylate (C7H9NO3), reagen bubuk nitraVer® 5 nitrate,
asam sulfat (H2SO4) pekat.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1 Preparasi dan Pengambilan Sampel
Sampel berupa limbah cair diambil dari pabrik kelapa sawit PT. Nusantara
II pada hari rabu 16 November 2011 didaerah Prafi - Manokwari. Pengambilan
sampel diambil pada saluran pembuangan limbah pada jarak ±15 ‒ 20 meter,
dengan menggunakan botol polietylen yang volumenya ±5 liter. Kemudian
sampel dibawa ke Laboratorium F-MIPA UNIPA Jurusan Kimia untuk diawetkan.
Pengawetan sampel dilakukan dengan menambahkan H2SO4 sampai pH sampel
menjadi ≤ 2. Kemudian sampel siap untuk dianalisis.
3.3.2 Analisis Parameter Fisik
Untuk mengalisis zat padat tersuspensi (TSS) menggunakan metode (SNI
NO. 06-6989-26 Tahun 2004) yaitu kertas saring Whatman No.1. dibilas terlebih
dahulu dengan air aquades dan dipanaskan dalam oven pada suhu 105 0C selama 1
jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan kemudian
14
ditimbang. Sampel yang telah dikocok merata, dipipet sebanyak 100 mL
kemudian saring dengan menggunakan vakum. Sebelum disaring sampel
diencerkan terlebih dahulu sebanyak 10 mL menjadi 100 mL. Kemudian kertas
saring dan hasil residu diambil dari alat penyaring vakum secara hati-hati
kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu 105 0C selama 1 jam dan
didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang.
Perhitungan:
TSS (mg/L) = ( ) x FP
Keterangan:
a = berat filter dan residu sesudah pemanasan 105 0C (g)
b = berat filter kering sesudah pemanasan 105 0C (g)
c = mL sampel
FP = Faktor pengenceran
3.3.3 Analisis Parameter Kimia
1. Pengukuran pH
Sampel dimasukan kedalam botol sampel, kemudian pH meter yang telah
dikalibrasi dicelupkan kedalam botol sampel. pH‒nya diamati dan dicatat.
2. Pengukuran kadar DO
Sampel dimasukan kedalam botol sampel, kemudian DO meter dicelupkan
kedalam botol sampel, lalu didiamkan sampai nilai yang terbaca benar-benar
konstan (diam). Hasil pengukuran dicatat dalam satuan mg/L.
3. Pengukuran kadar COD
Disiapkan dua buah tabung, tabung pertama diisi dengan 2 mL aquades
dan 5 mL reagen K2Cr2O7, tabung kedua diisi dengan 0,2 mL sampel dan 5 mL
reagen K2Cr2O7. Kedua tabung tersebut dikocok, setelah itu dimasukan kedalam
DRB 200 pada suhu 150 oC. Setelah 2 jam, tabung tersebut diambil lalu
didinginkan. Selanjutnya tabung tersebut dimasukan kedalam spektrofotometer
DR 2800 untuk dianalisis pada panjang gelombang 620 nm. Hasil pengukuran
yang tampak adalah konsentrasi COD dalam satuan mg/L.
15
4. Pengukuran kadar amoniak (NH3)
Sampel diencerkan sebanyak dua kali, yang pertama yaitu sebanyak 10 mL
sampel diencerkan menjadi 100 mL dan yang kedua sebanyak 1 mL sampel
diencerkan lagi menjadi 10 mL. Selanjutnya sampel yang telah diencerkan
sebanyak 10 mL dan aquades sebanyak 10 mL dimasukan kedalam masing-
masing kuvet, kemudian ditambahkan reagen bubuk ammonia salicylate dan
ditunggu selama 3 menit. Setelah 3 menit ditambahkan reagen bubuk ammonia
cyanutrate, kemudian ditunggu selama 15 menit. Seteleh 15 menit, selanjutnya
sampel dimasukan kedalam spektrofotometer DR 2800 untuk dianalisis pada
panjang gelombang 655 nm. Hasil pengukuran yang tampak adalah konsentrasi
NH3 dalam satuan mg/L.
5. Pengukuran kadar nitrat (NO3)
Sampel diencerkan sebanyak dua kali, yang pertama yaitu sebanyak 10 mL
sampel diencerkan menjadi 100 mL dan yang kedua sebanyak 1 mL sampel
diencerkan lagi menjadi 10 mL. Selanjutnya sampel yang telah diencerkan
sebanyak 10 mL dan aquades sebanyak 10 mL dimasukan kedalam masing-
masing kuvet, kemudian ditambahkan reagen bubuk nitraVer® 5 nitrate dan
ditunggu selama 5 menit. Setelah 5 menit, selanjutnya sampel dimasukan kedalam
spektrofotometer DR 2800 untuk dianalisis pada panjang gelombang 400 nm.
Hasil pengukuran yang tampak adalah konsentrasi dalam satuan mg/L.
6. Analisis Lemak/minyak
Untuk mengalisis zat padat tersuspensi (TSS) menggunakan metode (SNI
06-6989.10-2004 Tahun 2004) yaitu sebanyak 100 mL sampel dipipet lalu
dimasukan kedalam corong pisah kemudian ditambahkan pelarut heksan sebanyak
30 mL, kemudian dikocok dengan kuat selama ±2 menit dan biarkan lapisan
memisah. Setelah memisah lapisan air dikeluarkan dari corong pisah dan
kemudian lapisan pelarut dikeluarkan dari corong pisah melalui corong yang telah
dipasang kertas saring yang telah diberi 10 g Na2SO4 anhidrat kedalam labu bersih
yang telah ditimbang. Setelah itu dipanaskan pada suhu 70 0C. Lalu dinginkan
dalam desikator selama 30 menit sampai labu kering kemudian timbang.
16
Perhitungan:
Kadar minyak/lemak (mg/L) = ( )Ket:
A = berat labu + ekstrak (g)
B = berat labu kosong (g)
C = mL sampel
3.4 Analisis Data
Data hasil uji kualitas limbah cair pabrik kelapa sawit akan disajikan
dalam bentuk tabel dan dibandingkan dengan standar baku mutu kualitas air kelas
3 yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.
23
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa parameter kimia dan parameter fisika yang telah dianalisis pada limbah
cair pabrik kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara II Prafi – Manokwari
semuanya belum memenuhi baku mutu kualitas air yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun 2001, dimana nilai TSS dari limbah cair pabrik kelapa
sawit sebesar 7.354 mg/L dan berwarna coklat, pH sebesar 5,40, DO sebesar 0,44
mg/L, COD sebesar 6.459 mg/L, lemak/minyak sebesar 1.4187 mg/L, NH3
sebesar 39 mg/L, dan NO3 sebesar 100 mg/L.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengolahan limbah cair kelapa sawit tersebut dengan
beberapa metode pengolahan baik secara fisik, kimia dan biologi agar dapat
dimanfaatkan hasil olahan tersebut lebih lanjut sebagai pupuk.
24
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Hatuki. 2006. Land application sebagai alternatif 3r pada industrikelapa sawit. http://b3.menlh.go.id/3r/article.php?article_id=29/ (10 Mei2011)
Ahmad Andrianto et. al. 2011. Penyisihan Kandungan Padatan Limbah CairPabrik Kelapa Sawit Dengan Bioreaktor Hibrid Anaerob BermediaCangkang Sawit. Laboratorium Rekayasa Bioproses Jurusan TeknikKimia-Universitas Riau.
Alaert G. dan Santika S. S. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional.Surabaya.
[Anonim]. 2006. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa Sawit, Subditpengelolaam lingkungan direktorat pengolahan hasil pertanian DitjenPPHP, Departemen Pertanian, Jakarta. (14 Mei 2011)
[Anonim]. 2008. Limbah Pabrik Kelapa Sawit.http:/isroi.wordpress.com/2008/06/19/limbah-pabrik-kelapa-sawit/html.(14 Oktober 2011)
[Anonim1]. 2011. Mimbar Penyuluh Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawithttp://www.sinartani.com/mimbarpenyuluh/pemanfaatan-limbah-kelapa-sawit-1271054663.html. ( 17 Mei 2011)
[Anonim2]. 2011. Limbah Kelapa Sawit.http://williamzeva.wodrpress.com/2011/01/limbah-kelapa-sawit.html.(21 Mei 2011)
Astutik P. A. I. 2010. Pengaruh Suhu Interaksi Minyak Goreng Bekas denganMenggunakan Karbon Aktif Biji Kelor (moringa oleifera. Lamk)terhadap Angka Iodin dan Angka Peroksida. Jurusan Kimia FakultasSains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (uin) Maulana MalikIbrahim. Malang.
Arista. 2009. Perbandingan Total Padatan Tersuspensi dan KebutuhanOksigen Biologis (KOB) pada Analisis Air Limbah Kelepa Sawit diPusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Program Studi Diploma-3 KimiaAnalisis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UniversitasSimatera Utara. Medan.
Azwir. 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh LimbahIndustri Kelapa Sawit pt. Peputra Masterindo di kabupaten Kampar,Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro. Semarang.
25
Day Jr. R.A. Underwood A.L. 2002. Analisis Kuantitatif, edisi keenam.Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hanum Farida. 2009. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dari UnitDeoling Ponds Menggunakan Membran Mikrofiltrasi, SekolahPascasarjana Universitas Sumatera utara. Medan.
Handayani Suci. 2010. Analisa Kualitas Air Ketel Uap. Yayasan PengembanganKetrampilan dan Mutu Kehidupan Nusantara SMK Analisis Kimia NusaBangsa. Bogor.
Hernawan Donik. 2008. Prarancangan Pabrik Ammonium Nitrate dariAmmonia dan Asam Nitrat Kapasitas 150.000 Ton/Tahun. JurusanTeknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Manik K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan.
Naibaho P. M. 1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat PenelitianKelapa Sawit. Medan.
Peraturan pemerintah Republik Pemerintah No. 82 Tahun 2001 TentangPengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air kelas 3.
Poppo Ary et. al. 2008. Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan IndustriPerikanan Desa Pengambengan. ISSN: 1907-5626. Kecamatan Negara,Kabupaten Jembrana. Fakultas Pertanian Universitas Udayana FMIPA.Unud.
Riyadi Wahyu. 2009. Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UVdan IR). http://wahyuriyadi.wordpress.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html. (07 Januari 2012)
Sahabuddin Sasnita. 2010. Analisis Kualitas Air Minum Isi UlangDiKabupaten Manokwari. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Negeri Papua. Manokwari.
Santi N. D. 2004. Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Penyamakan KulitIndustri Pulp dan Kertas Industri Kelapa Sawit. Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Sumatera Utara.
Satria H. 1999. Disain Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri MinyakKelapa Sawit. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan. ITB.
Sasongko A. L. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di SekitarSungai Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta UpayaPenanganannya (Studi Kasus Kelurahan Sampangan dan Bendan
26
Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang). ProgramMagister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro. Semarang.
Sihaloho S. W. 2009. Analisa Kandungan Ammonia dari Limbah Cair Inletdan Outlet dari Beberapa Industri Kelapa Sawit. Program StudiDiplma-3 Kimia Analisis Departemen Kimia Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan.
Siradz A. S et. al. 2008. Kualitas Air Sungai Code, Winongo Dan Gajahwong,Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol.8, No. 2 (2008) p: 121-125. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM, JlFlora, Bulaksumur. Yogyakarta.
Standar Nasional Indonesia. 06-6989.3-2004. Cara Uji Padatan Tersuspensi.
Standar Nasional Indonesia. 06-6989.10-2004. Cara Uji Lemak/Minyak.
Sunu P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001.Jakarta. Penerbit Grasindo.
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas IndonesiaPress, Jakarta.
Togatorop Rusmey. 2009. Korelasi Antara Biological Oxygen Demand (BOD)Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Terhadap pH, Total SuspendedSolid (TSS), Alkaliniti dan Minyak/ Lemak. Sekolah pascasarjanaUniversitas sumatera utara. Medan.
Wardana W. A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi revisi).Penerbit Andi. Yogyakarta.
Widhiastuti Retno et. al. 2006. Pengaruh Pemanfaatan Limbah Cair PabrikPengolahan Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Terhadap BiodiversitasTanah, Jurnal Ilmiah Pertanian KULTURA • Vol. 41 • No. 1.
Winata I. N. A et. al. 2000. Perbandingan Kandungan P dan N Total dalamAir Sungai di Lingkungan Perkebunan dan Persawahan. Jurnal IlmuDasar, Vol. 1 No.I. Universitas Jember.
Yunandar. 2007. Analisis Pemanfaatan Ruang Di Kawasan PembangunanPerikanan Pesisir Muara Kintap Kabupaten Tanah Laut PropinsiKalimantan Selatan. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.Semarang.
27
LAMPIRAN
28
Lampiran 1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
Tanggal 14 Desember 2001
29
30
Keterangan Peraturan Pemerintah:
Mg = miligram
ug = mikrogram
ml = militer
L = liter
Bq = Bequerel
MBAS = Methylene Blue Active Substance
ABAM = Air Baku untuk Air Minum
Nilai pada peraturan pemerintah merupakan batas maksimum, kecuali
untuk pH dan DO. Bagi pH merupakan nilai rentang yang tidak boleh
kurang atau lebih dari nilai yang tercantum. Nilai DO merupakan batas
minimum.
Arti (-) menyatakan bahwa untuk kelas tersebut, parameternya tidak
dipersyaratkan.
Tanda ≤ adalah lebih kecil atau sama dengan
Tanda < adalah lebih kecil
31
Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitas Limbah Cair PT. Perkebunan
Nusantara II Prafi – Manokwari
NNo.
Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Uji
Fisika
1. TSS mg/L 400 7.3542. Warna ‒ ‒ Coklat
Kimia1. pH 6 – 9 5,402. DO mg/L 3 0,443. COD mg/L 50 6.4594. Lemak/Minyak mg/L 1 1.418,75. NO3 mg/L 20 1006. NH3 mg/L ‒ 39
32
Lampiran 3. Perhitungan Zat Padat Tersuspensi (TSS), Lemak/Minyak,
Amoniak dan Nitrat
1. Perhitungan Zat Padat Tersuspensi (TSS)Rumus:
TSS (mg/L)= ( ) x FPKet:
a = berat filter dan residu (g)b = berat fiter (g)c = mL sampel
FP = Faktor PengenceranPengenceran 10 mL sampel menjadi 100 mL
FP = = 10
TSS = ( , , ) x 10
= ( , ) x 10= 7.354 mg/L
2. Perhitungan Lemak/MinyakRumus:
Kadar Lemak/Minyak (mg/L) = ( )Ket:
A = berat labu dan ekstrak (g)B = berat labu kosong (g)C = mL sampel
Kadar Lemak/Minyak = ( )= , – ,= . , – . ,= 1.418,7 mg/L
33
3. Perhitungan AmoniakPengenceran 10 mL sampel menjadi 100 mL
= = 101 mL sampel menjadi 10 mL
= = 10FP = 10 x 10 = 100Hasil analisis = 0,39 mg/Lmg/L NH3-N = 0,39 mg/L x FP
= 0,39 mg/L x 100= 39 mg/L NH3-N
4. Perhitungan NitratPengenceran 10 mL sampel menjadi 100 mL
= = 101 mL sampel menjadi 10 mL
= = 10FP = 10 x 10 = 100Hasil analisis 0,1 mg/Lmg/L NO3
--N = 0,1 mg/L x FP= 0,1 mg/L x 100 mL= 100 mg/L NO3-N
34
Lampiran 4. Gambar Penelitian
Pengambilan sampel Analisis TSS dengan vakum
Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
Spektrofotometer DR 2800
35
Lampiran 5. Titik Pengambilan Sampel
Saluran Pembuangan Limbah
(Titik Pengambilan Sampel)
Perairan
Industri
Kolam Limbah
36
Lampiran 6. Cara Pengawetan Sampel
Analisa Volumesampel
Cara pengawetan Waktu pengawetanmaksimumanjuran/batasan
COD 100 Ditambah H2SO4 s/d.pH ≤ 2
7/28 hari
NH3-N 500 Ditambah H2SO4 s/d.pH ≤ 2
7/28 hari
NO3 100 Ditambah H2SO4 s/d.pH ≤ 2
2 hari
Oksigen 300 Cara elektroda khusus-Dianalisa segera
0,5/1jam
pH 100 Dianalisa segera 2 jamZat tersuspensi 200 Didinginkan 7/14 hariLemak/minyak 500 Diasamkan dengan
H2SO4 s/d. pH ≤ 228 hari
(Sumber: Alaert, G., dan Santika, S. S., 1987)
37
Lampiran 7. Bagan Prosedur Penelitian
AnalisisParameter
Fisik
TSS(kertas saring
WhatmanNo.1)
AnalisisParameter
Kimia
COD,Amoniak& Nitrat
(spektrofotometer
DR 2800)
Lemak/minyak(Gravimetri)
(Gravimetri
DO(DO meter
merk HannaInstrument)
pH(pH meter)
Limbah Cair
Pengawetan(pH ≤ 2)Warna
38