Hernia RD2002

download Hernia RD2002

of 15

Transcript of Hernia RD2002

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    1/15

    H E R N I A

    D Collection 2002

    Definisi

    Suatu keadaan keluarnya jar ingan/organ tubuh dari suatu r uangan melalui suatu

    lubang/celah keluar di bawah kulit atau menuju rongga lainnya ( secara

    kongenital / aquisital)

    Kelainan kongenital misal : batang otak turun melalui foramen occipital magnum.Berdasarkan definisi di atas , bila ada suatu organ yang keluar sampai ke kulitdisebut Hernia, misal : post laparatomi, timbul infeksi pada jahitan sehingga jahitan

    robek (dehisiensi) dan terjadi eviserasi ( jahitan robek organ keluar ke permukaankulit ). Hernia terjadi akibat adanya tempat2 yang lemah disebut  Locus Minoris

    Resistentiae (LMR), misal :

    Acquisita : Fascia transversa abdominis

    Kongenital : Processus vaginalis peritonii persistent

    Bagian-bagian Hernia

    1. 

    Pintu Hernia  LMR yang dilalui kantong hernia

    2.  Kantong Hernia  peritoneum parietal

    Tidak semua hernia mempunyai kantong, misal : H.Incisional,H.Adiposa3.  Leher Hernia  bagian tersempit4.  Isi Hernia  Gaster, usus, vu, ovarium, omentum

    Etiologi

      Kongenital

    Sempurna  proses intra uterin 

    Terjadi sejak lahir, misal : H.Umbilikalis, H.Epigastrika, Omphalocelecongenital

    Tidak Sempurna

    Waktu lahir tak tampak, setelah ada faktor predisposisi baru nampak, misal :

    HIL akibat processus vaginalis abdominis persistens tak dapat masuk kescrotum

      Acquisita

    Tekanan intra abdominal yang meninggiPada pasien2 yang sering mengejan, faktor pencetus : Batuk kronis, BPH,

     partus, ascites,vesicolithiasis

    Konstitusi tubuhOrang gemuk lebih sering dari orang kurus (Asthenis), karena banyak

     jaringan lemaknya

    Banyak Preperitoneal fat  H.Adiposa, H.epigastrika

    Distensi dinding perut  ascites, partus

    Sikatrik  jahitan tak sempurna

    Penyakit yang melemahkan otot2 dinding perut   poliomye

    anterior

    Faktor2 yang mempengaruhi Insiden Hernia

      Herediter  Individu type asthenik (fascia transversa abdom lemah)

      Umur dan Pekerjaan  usia > 50 th krn dinding perut mulai melemah  Jenis Kelamin

      HIL banyak pada laki2 krn terdapat processus vaginalis peritonii

     

    H.Femoralis banyak pada wanita karena :Sering partus   tekanan intraabdominal meningkat dan an

    femoralis melemah

    Bentuk pelvis lebih horisontal tekanan lig inguinale lebih besaanulus femoralis melemah

      Keadaan TubuhObesitas  preperitoneal fat banyak   fasc transversa abdominis lemahH.Adiposa

      Conjoint tendon dibentuk oleh MOAI & m.transversus abdominis

      Trigonum Hasselbachii terletak antara m.rektus abdominis dan F

    inguinalis medialis

    Pembagian Hernia

      Secara Klinis

    Reponabilis  dapat dimasukkan kembali tanpa operasi

    Irreponabilis  Tidak dapat dimasukkan, harus operasi (strangulasi)

    Inkarserata  H.Irreponabilis disertai gejala Illeus

    Akreta  mengalami perlengketan

      Hernia Abdominalis

    Externa

    Isi hernia berasal dari cavum abdominalis melalui LMR keluar samsubkutis, terdiri dari :

      HIL, HIM

      Umbilikalis

      Epigastrika

      Lumbalis

      Semilunaris

      Pelvica  femoralis, obturatoria, perinealis, ischiadica

    Interna

    Isi hernia dari cavum abdominalis masuk ke rongga lain

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    2/15

    Diagnosis ditentukan dengan rontgen foto

    Intra-peritonealis

      H.Epiploicum Winslowi

      H.Bursa omentalis

      H.Mesenterica

    Retro-peritonealis

      H.paraduodenalis

      H.recessus illeocecalis

      H.recessus sigmoideus

    Hernia Diafragmatica Morgagni. Bochdalek, Hiatal

     

    Ada tidaknya kantongBerkantong peritoneum

    Tidak berkantong H.adiposa, H.Incisionalis, H.sikatriks

      Hernia bentuk khusus

    Hernia Richter

    Sebagian dinding usus menonjol, sedang sebagian besar dari usus diluarkantog hernia.

    Hernia Littre

    Kelainan embrionik, adanya divertikulum Meckeli yang keluar melalui

    LMR

    Hernia Sliding Suatu keadaan dimana organ peritoneal (usus,colon sigmoid) seakan

    meluncur kebawah, dan akan membentuk dinding posterior kantonghernia.

    Hernia Interstitialis

    Akibat kesalahan reposisi, sehingga organ tidak masuk ke cavumabdomen tetapi masuk ke celah antara jaringan (lamina

    musculoaponeurotic)Akibat yang ditimbulkan : pembuluh darah pecah, ruptur isi hernia

    Hernia Pantalon

    Terdapatnya H.Inguinalis dan medial secara bersama-sama pada satusisi.

    Hernia Spiegel

    Terjadi pada linea semilunaris dibawah linea semisirkularis, namun

    diatas vasa epigastriga inferior menyilang tepi lateral m.rektusabdominis

    Hernia Permagna separo isi rongga perut masuk ke kantong hernia 

    Komplikasi Hernia

    Perlekatan / H.Akreta

    Hernia Irreponabilis

    Jepitan  vaskularisasi terganggu  iskhemi ganggren  nekrose

    Infeksi

    Obstipasi obstruksi / konstipasi

    Hernia Inkarserata  Illeus

    Diagnosis

      Anamnesis

     

    Timbul benjolan/massa yang semakin membesar pada posisi berdiri akan mengecil pada posisi tidur

      Pada anak kecil : sering nangis? mengejan, batuk, kencing lancar/tidak

      Pada usia lanjut : pekerjaan & aktivitas,penyakit kronis, BPH, sering pa

      Hernia femoralis : benjolan pada kaki

      Bila isinya usus 3 hari menimbulkan hernia inkarserata

      Bila isinya bukan usus gangguan (-) misal : tuba,omentum,ovar

      Pemeriksaan Fisik

      Inspeksi

    Pasien disuruh berdiri & mengejan timbul benjolan pada lipat p

     bentuk lonjong (lateral), bulat (medial)

    Beda dengan li mphadenopati benjolan tetap ada pada posisi tidu

    Benjolan di atas lipat paha (Inguinalis), dibawah lipat

    (femoralis)

    Benjolan pada scrotum kemungkinan : tumor, H.scrotalis hidrocele. diapanaskopi (+) hidrocele

    Untuk bedakan tumor atau hernia disuruh mengejan bertam

     besar (hernia)

      Palpasi

    Teraba massa , fluktuasi(+), batas tegas

    Beda HIL & HIM  Pada HIL :

    Anulus inguinalis lateral ditekan, penderita disuruh mengejan

    teraba benjolan

    Annulus inguinalis medial ditekan, penderita mengejan  ter

     benjolan

    Pada anak-anak : teraba silk sign (seperti benang sutera), merupa

     proc vaginalis persisten

      Perkusi  tympani bila isinya usus

     Auskultasi

     suara usus

      Diapanaskopi (Transiluminasi)   melihat ada tidaknya cairan untukmembedakan dengan hidrokele

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    3/15

    Penanganan Hernia

      Konservatif  Reposisi  memasukan isi hernia ke dalam cavum abdomen

      Suntikan  setelah reposisi berhasil, cairan sklerotik (alkohol/kinin)

      Sabuk hernia  bila pintu hernia masih kecil

      Operatif  Indikasi

    Hernia Reponabilis  elektif

    Hernia Irreponabilis  2x24 jam

    Hernia Inkarserata  Speed operasi

    Menilai keadaan hernia

    waktu :

    -  < 24 jam : baru terjadi jepitan- 

    24  –   28 jam : Iskhemi

    -  48  –   72 jam : Ganggren-  > 3 hari : nekrosis

    Usus :

      Kondisi usus membiru / iskhemi / nekrose

      Vaskularisasi :Bila setelah pemberian NaCl (5 mnt) terjadi perubahan warna

    usus, dari biru menjadi merah (viabel), bila tetap (nonviabel/nekrose)Bila non-viabel :

    - KU baik dilakukan reseksi kemudian disambung end toend tutup herniorapi, hernioplasty

    - KU jelek : dilakukan Vorlagerung/exteriorisasiUsus yg nekrose dikeluarkan ditaruh diatas paha, beri

    lubang untuk keluar feses. 2-3 hari bila KU baik dilakukanusus yang lubang di reseksi terus E to E anastomose.

      Peristaltik  (+) setelah pemberian NaCl terjadi peristaltik

      Tujuan :

    Reposisi isi hernia

    Menutup pintu hernia untuk hilangkan LMR

    Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut

      Tahap Operasi

    Herniotomy

    Membuka & memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia

    ke cavum abdominalis

    Hernioraphy

    Mengikat leher hernia & menggantungkannya ke conjoint tendon

    Hernioplasty

    Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale, agar LMRhilang dan dinding perut menjadi kuat

    Operasi Hernia pada Anak.  Usia < 1 tahun teknik MI CHELE BENC

    Dilakukan tanpa membuka aponeurosis musculus abdominis externus (ta

    membuka canalis inguinalis medialis)

    Cara :mengambil kantong hernia lewat annulus inguinalis medialis herniotomy

    hernioraphy tanpa digantung pada conjoint tendon, tanpa hernioplasty

      Usia > 1 tahun teknik POTT

    Cara : canalis inguinalis dibukaherniotomy hernioraphy tanpa di gant pada conjoint tendon , tanpa hernioplasty

    Hernia Inguinalis Lateralis

    Adalah hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis (lateralis/internus)

    mengikuti jalannya spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui anninguinalis subcutan (externus) sampai scrotum. Mempunyai LMR pada :

    Kongenital : Annulus inguinalis lateralis/internus

      akibat kegagalaobliterasi proc. Vaginalis peritonii

    Acquisital : bagian lateral fovea inguinalis lateralis

    Hernia inguinalis disebut jugahernia scrotalis  bila isi hernia sampai ke scrotum

    Batas2 canalis inguinalis :  Dinding depan : aponeurosis MOAE

      Dinding belkg : Fascia transversa abdominis (muka)Peritoneum parietal (belakang)

      Atas : Tepi bebas m.transversus abdominis (belakang)

    Tepi bebas MOAI (muka)

      Caudal : Ligamentum inguinale

    Disebelah dalam canalis inguinalis disilangi oleh vasa epigastrica inferior , cavasa illiaca externa, merupakan dasar untuk membedakan HIL & HIM pada dura

    operasi.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    4/15

    Hernia Inguinalis Medialis

    Adalah hernia yang berjalan melalui dinding inguinale ke belakang, medial dari vasa

    epigastrica inferior ke daerah yang dibatasi oleh Trigonum Inguinalis / Hasselbachii(merupakan LMR)

    Batas2 Trigonum Hasselbachii :  Caudal : Ligamentum inguinale

      Lateral : arteri epigastrica inferior

      Media : Tepi lateral m.rektus abdominis

    DD benjolan pada lipat paha :

     

    Hidrocele pada funiculus spermaticus maupun testis

    Cara membedakan :

    Penderita mengejan, benjolan membesar  hernia

    Diapanaskopi (+)  Kriptorchismus

      Limadenopati / Limadenitis inguinal

      Varices V>Sapena magna

      Lipoma

    HERNIOTOMY

    Indikasi :

    1.  Hernia Inkarserata / Strangulasi (cito)

    2.  Hernia Irreponabilis3.

     

    Hernia Reponabilis  atas indikasi sosial : pekerjaan

    4. 

    Hernia Reponabilis yang mengalami incarserasi (HIL,Femoralis)

    Prinsip semua hernia harus dioperasi, karena dapat menyebabkan inkarserasi /

    strangulasi. Herniotomy pada dewasa lebih dulu faktor2 penyebab harus dihilangkandulu, misal BPH harus dioperasi sebelumnya.

     Anatomi Hernia  Kulit, subcutaneus fat & fascia superficialis

      Aponeurosis MOE  MOI & Transversus abdominis serta Conjoint tendon

      Fascia & m. cremaster  Funiculus Spermaticus

      Arteri spermatica cabang aorta

      Vena spermatica

      Vas deferens

      Processus Vaginalis

     

    Ligamentum inguinale (Poupart)  Arteri Epigastrica Inferior  Trigonum Hesselbachii

      Fascia m.Transversus abdominis, annulus inguinalis internus, pre-peritonea peritoneum

    Tehnik Operasi  Incisi inguinal 2 jari medial SIAS sejajar ligamentum inguinale ke tubercu

     pubicum

      Incisi diperdalam sampai sampai nampak aponeurosis MOE  tampak cmedial dan lateralis yang merupakan anulus eksternus

      Aponeurosis MOE dibuka kecil dengan pisau , dengan bantuan pinset anatodan gunting dibuka lebih lanjut ke kranial sampai anulus internus dan ke ka

    sampai membuka annulus inguinalis eksternus. Hati2 dengan N.Ilioingui

    dan N.Iliohypogastrik. M.cremaster disiangi sampai nampak funicspermaticus

      Funiculus dibersihkan dicantol dengan kain kasa dibawa ke medial, sehingg

    nampak kantong peritoneum  Peritoneum dijepit dengan 2 bh pinset dibuka  usus didorong ke cavum

    abdomen dengan melebarkan irisan ke proksimal sampai leher hernikantong sebelah distal dibiarkan

      Leher hernia dijahit dengan kromik puntung ditanamkan di bawah conjoin

    tendo dan digantungkan  Selanjutnya dilakukan hernioplasty secara :

      Ferguson

    Funiculus spermaticus ditaruh disebelah dorsal MOE & MOI abdom

    MOI & transversus dijahitkan pada ligamentum inguinale dan meletakfuniculus di dorsalnya . kemudian aponeurosis MOE dijahit kemb

    sehingga tidak ada lagi canalis inguinalis .

      Bassini

    MOI & transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguFuniculus diletakkan disebelah ventral   aponeurosis MOE tidak dija

    sehinggacanalis ingui nali s tetap ada .Kedua musculus berfungsi memperkuat dinding belakang canalis,sehin

    LMR hilang

      Halsted

    Dilakukan penjahitan MOE, MOI dan m.transversus abdominis, u

    memperkuat / menghilangkan LMR. Funiculus spermaticus diletakkasubcutis

    Cara Ferguson dan Bassini dilakukan pada orang dewasa. Cara Haldilakukan pada orang tua, supaya dinding perut lebih kuat

      Kemudian luka ditutup lapis demi lapis

     

    Aponeurosis MOE jahit simpul dengan cromic catgut  Subcutan fat dijahit simpul dengan catgut

      Kulit dijahit dengan zyde secara simpul

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    5/15

    Komplikasi Herniotomy  Durante Operasi

      Lesi funiculus spermaticus

      Lesi usus, vu, vasa epigastrica inferior, vasa il iaca ekterna

      Putusnya a.Femoralis

      Post Operasi

      Hematom, Infeksi, Wound dehisiensi

      Atropi testes

      Hydrocele

      Rekurens

    Hernia Umbilikalis

      Intra-uterina=fetalis (ompalocele)

    Akibat kegagalan visera untuk kembali ke rongga abdomen menyebabkan

    dinding ventral perut fetus tak t erbentuk.Tindakan operatif dilakukan dengan memotong sebagian usus dan dinding

    usus dirapatkan.

      Infantilis

      Kongenital tidak sempurna

      Akuisita akibat :

    Perawatan tali pusat kurang baik

    Kesalahan pemotongan tali pusat

    Tekanan intraabdominal yang meninggi (batuk, menangis)

     

    Penanganan dengan meletakkan uang logam diikatkan diatas tonjolan

      Dewasa

    Pada wanita gemuk, sering partus karena aponeurosis sekitar umbilikus kendor .Operatif Cara MAYO  

    Hernia Obturatoria

      LMR : membran obturatoria

      Keluhan : nyeri bagian medial kanan atas gejala illeus

    Hernia obturatoria adalah suatu hernia yang melewati canalis obturatoris pada os

    innominata (Watson, 1948; Shackelford 1961). Foramen obturatorium sebagian besar ditutup oleh membrana obturatoria. Bagian dari Foramen obturatorium di

    sebelah anterosuperior tidak ditutupi oleh membrana obturatoria dan membentuksuatu saluran yaitu canalis obturatoria, tempat lewatnya arteri, vena dan nervousobturatorius.

    Arteri dan Vena Obturatoria biasanya berada di sebelah posterolateral sedamgnervus obturatorius berada diatasnya. Kadang-kadang dijumpai adanya pembu

    darah yang melingkari leher hernia, merupakan anastomosis antara ; a. obturato

    cabang a. illiaca in terna dan cabang dari a. ili aca externa.

    Panjang canalis obturatorius 2-3 cm, diameter vertical 1,8 cm dan diam

    horizontal 1,3 cm. Kantong hernia melewati canalis inguinalis kedepan dan ke dengan jalan salah satu dari tiga kemungkinan, pertama kantong hernia berada ddan didepan m obturator externes dibelakang m. pectineus (ini yang paling ser

    kedua kantong hernia berada diantara bagian atas dan tengah dari serabutobturator externus dan yang ketiga kantong hernia berada diantara m.obtur

    externus dan membrana obturatoria (Watson 1948; Shackelford 1961).

    Adanya herniasi isi rongga abdomen kedalam canalis obturatorius mengakibatertekannya nervus obturatorius sehingga menimbulkan gejala nyeri pada p

    bagian medial sesuai dengan persyaratan nervus obturatorius.  Gejala

    kemudian disebut sebagai tanda Howsship-Romberg  (Watson 1948). Eksteabduksi dan rotasi internal akan menambah nyeri sedangkan fleksi paha a

    mengurangi rasa sakitnya. Adanya penekanan pada n.obturatorius juga amengurangi reflek aduktor paha (Hannington,1980). Merupakan bentuk hernia y jarang dijumpai.

    Romberg pada tahun 1848. Operasi hernia obturatoria dengan laparot pertamakali dekerjakan oleh Hilton pada tahun 1848, namun penderita mening

    Keberhasilan pertama kali operasi dikerjakan oleh Henry Obrey pada tahun 1(Watson 1948). Kebanyakan penderita datang dengan keluhan obstruksi intes

    dengan penyebab yang tidak diketahui atau terduga sebelumnya. Gejala lain ymungkin bisa dijumpai adalah riwayat obstruksi intestinal berulang, teraba mas pangkal paha serta ecchymosis. Gejala klinis yang timbul umumnya ku

    diperhatiakan oleh karena usia penderita, sebelum obstruksi intestinal men

    manifes. Biasanya diagnosis ditegakkan setelah dilakukan laparotomiBeberpa penulis menyebutkan wanita 6 atau 7 kali laki-laki.Pada wanita kead

    pelvis yang lebih lebar, arah canalis obturatorius yang lebih oblique diyak

    menambah resiko terjadinya hernia obturatoria . Hernia obturatoria lebih sedijumpai sebelah kanan. Obstruksi intestinal dijumpai pada semua kasus. Gejal

    merupakan gejala utama yang membawa penderita ke rumah sakit. Biasanya gejgejala awal yang timbul kurang diperhatikan oleh penderita karena usianya

    Obstruksi intestinal yang disebabkan oleh hernia obturatoria kira-kira 0,5% seluruh kasus obstruksi intestinal (Abrahamson,1990). Adanya riwayat obstrintestinal berulang dijumpai pada satu penderita. Kami menemukan tanda How

    Romberg pada 3 kasus, hampir sama seperti yang dikemukakan oleh Gray et al ptahun 1978 (Bjork, 1988). Tanda ini akan semakin jelas bila tungkai digerak

     pada posisi ekstensi, abduksi atau rotasi interna. Untuk pemeriksaan obyektif a

     penekanan n.obturatorius bisa dikerjakan pemeriksaan refleks aduktor p(Hannington,1980). Semua penderita ini pada laporan tidak didapatkan massa p

    daerah inguinal, kecuali satu penderita dengan desertai hernia fermoralis padayang sama. Ecchymosis juga tidak kami dapatkan.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    6/15

    Gambaran radiologis berupa dilatasi usus halus yang berakhir didaerah foramenobturatorius atau di atas ramus os pubicus sertakemungki nan adanya udara dalam

    satu loop usus yang terperangkap didaerah foramen obtur atorium bisa menjadi

    petunjuk adanya hernia obturatoria .

    Hernia Epigastrika

      LMR : linea alba antara proc xiphoideus dan umbilikus

      Jenisnya : Spuria & vera

    Hernia Semilunaris

     Disebut juga Hernia SPIEGELI

      LMR : sudut yang dibentuk pertemuan linea semisirkularis dengan linea

    semulunaris

    Hernia Diafragmatica

    Akibat penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu

     pada diafragma  Traumatica hernia akuisita, akibat pukulan, tembakan, tusukan

      Non-Traumatica

      Kongenital

    Hernia Bochdalek / Pleuroperitoneal Selah dibentuk pars lumbalis, pars costalis diafragma

    Hernia Morgagni / Para sternalis

    Celah dibentuk perlekatan diafragma pada costa dan sternum

      Akuisita  Hernia Hiatus esophagus

    Sempurna (umbilikaliss, epigastrika)

    KongenitalTak sempurna(umbilikalis, inguinalis)

    Penyebab

    Hernia Tekanan Intra abdominal meningkatKonstitusi tubuh (kurus lebih sering)

    Distensi dinding perut (ascites,partus)

    AquisitaPre-peritoneal fat banyakSikatriks (jahitan tak sempurna)

    Penyakit yg melemahkan otot perut(poliomyelitis anterior akut)

    ReponabilisIrreponabilis  perlengketan (H.Akreta)

    Secara KlinisStrangulasi  Vaskularisasi terganggu

    Inkarserata  disertai Illeus mekanik

    HIL & HIM

    Epigastrika Femoralis

    Externa Semilunaris ObturatiaPelvica

    PerinealisIskiadika

    Berdsr arah

    HerniasiEpiploica winslowi

    Bursa omentalis

    CavumAbdomen Mesenterika paraduodenal

    Retroperitoneal illeocoecal

    Interna sigmoidTraumatik

    Cavum  DiafragmatikaThorax Non-traumatik

    Berkantong  kantong peritoneum

    Berdsr ada/tidaknyaKantong H.Epiploica

    H.IncisionalTidak berkantong H.adiposa

    H.Incisional

    H.Sikatriks

    Hernia Residif

    Disiplin ilmu yang pertama kali tertarik pada kasus hernia adalah ilmu bedah. D

    sejarahnya tahun 1558 SM di Mesir telah dilakukan pengobatan untuk hernia denmelakukan suatu tekanan dari luar (Sabiston 1986). Kamber dkk pada permul

    abad ke 19 telah mempelajari struktur anatomis dari canalis inguinalis. Sedanglaser pada abad ke 19 melakukan berbagai metode pembedahan dan meng

    kembali lapisan anatomis dari canalis inguinalis dengan memperhatikan hubunsekitarnya (Ein , SH 1976). Bank pada tahun 1884 mengatakan bahwa pengoba

    hernia yang definitif adalah dengan melakukan ikatan yang baik, kegagalan datindakan tersebut didapatkan akibat kelemahan ikatannya. Ferguson pada tahun 1

    menekankan ligasi tinggi dari kantong hernia tanpa merusak struktur anatomis canalis inguinalis dengan melakukan insisi aponeurosis dari m obliquus externus

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    7/15

    Pada tahun 1894 Bassini melaporkan 206 operasi hernia tanpa menimbulkankematian akibat operasi meski kemudian 3 pasien meninggal. Pasien bervariasi dari

    anak-anak sampai orang tua. Ada 11 orang terkena infeksi, pada kasus ini adlah

    hernia yang mengalami strangulasi. Kemudian ia melakukan Follow up hampirkepada semua pasien selama 5 tahun. Ternyata hanya 8 orang mengalami recurensi.

    Phenomena tersebut tentu saja membuat dia diangkat sebagai bapak HerniorapyModern. Selama 100 tahun kemudian hampir seluruh kasus hernia inguinalisdiperbaiki dengan metode Bassini atau dengan variasinya (Abrahamson 1984).

    Masih menjadi kontroversi mengenai apa yang sesungguhnya menjadi penyebab

    timbulnya hernia inguinalis. Disepakati adanya 3 faktor yang mem pengaruhi

    terjadinya hernia in guinalis  yaitu meliputi :1. 

    Processus vaginalis presistent

    Hernia mungkin sudah tampak sejak bayi tapi kebanyakan baru terdiagnosis

    sebelum pasien mencapai usia 50 tahun (Schrock RT 1991). Analisis dari datastatistik otopsi dan pembedahan menunjukkan bahwa 20% laki-laki yang masih

    mempunyai prosesus vaginalis hingga saat dewasanya merupakan predisposisihernia inguinalis (Lichtenstein, IL 1987).

    2.   Naiknya tekanan intra abdominalsecara berulang Naiknya tekanan intra abdominal biasa disebabkan karena batuk atau tertawa

    terbahak-bahak, partus, prostat hipertrofi, vesiculolitiasis, carsinoma kolon,sirosis dengan asites, splenomegali masif merupakan faktor resiko terjadinya

    hernia inguinalis (Morton, JH 1984). Brendan (1993) mengatakan bahwamerokok lama bisa menjadi sebab direk hernia inguinalis dengan mekanisme,terjadinya pelepasan serum elasytyolitik yang menyebabkan terjadinya penipisan

    fascia transversalis

    Pada acites, keganasan hepar, kegagalan fungsi jantung, penderita yangmenjalani peitoneal dianalisa mnyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal

    sehingga membuka kembali prosesus vaginalis sehingga terjadi indirek hernia

    3. 

    Lemahnya oto-otot dinding abdomen (Abrahamson 1984).

    Akhir-akhir ini beberapa peneliti sepakat bahwa lemahnya otot-otot dan fasciadinding perut pada usia lanjut, kurangnya olahraga, adanya timbunan lemak,

    serta penurunan berat badan dan fitness memungkinkan adanya angka kesakitanhernia (Abrahamson 1984).Peacok (1978) mengatakan bahwa abnormalitas struktur jaringan kolagen dan

     berkurangnya konsentrasi hidroksi prolin berperan penting terhadap berkurangnya daya ikat serabut kolagen dan ini ada hubungannnya dengan

    mekanisme rekurensi hernia ataupun adanya kecenderungan sifat-sifat familier

    dari hernia (Abrhamson 1984).

    Irving (1987) berpendapat bahwa bila hernia rekuren terjadi kurang dari 6 bu

    hal tersebut disebabkan olek kar ena kesalahan tekni k, tapi bil a terjadi setela

    bulan pasca operasi maka hal tersebut disebabkan oleh penipisan dari fascia. 

    Sementara itu oleh Brendan (1993) dikatakan kesalahan teknik tersebut meliputi

    1.  Teknik operasi yang ketinggalan zaman, oleh Guarnieri (1992) dikata bahwa teknik Halsted dan Bassini menimbulkan rekurensi 4%.

    2. 

    Penggunaan benang jahitan yang tidak tepat, syarat benang jahitan yang b

    adalah :- dapat menjaga kekuatan lebih dari 6 bulan.

    -  Indek inflamasi rendah.

    Membentuk ikatan yang kuat- 

    Tidak bisa diserap.

    Pada benang sutera (side) 40% kekuatannya akan hilang setelah 40 hari 80% setelah 80 hari didalam tubuh, disamping menimbulkan respon inflam

    sehingga oleh Brendan (1993) merekomendasi penggunaan benPolypropilene dan monofilamen polyamide ukuran 3/0 sebagai benang pwaktu melakukan hernioplasty.

    3. 

    Hematom / infeksi luka operasi.

    4.  melakukan operasi hernia bilateralsecara serentak, sebaiknya ada selang w3 sampai 5 minggu antara operasi hernia sesisi dengan sisi yang lain.

    Diagnosis hernia biasanya tidak sulit, keluhan utama berupa perasaan discomketika ada benjolan yang timbul pada lokasi hernia pada waktu batuk atau tert

    keras yang dapat mereda atau hilang pada saat istirahat baring (Morton JH 1984)

    Komplikasi yang sering terjadi pada hernia inguinalis lateralis adalah dimana

    atau alat-alat viscera yang terjepit tidak dapat masuk kembali ke rongga abdomengakibatkan gsngguan passase usus berupa penyumbatan saluran cerna terjadi necrosis sampai perforasi. Akibat penyumbatan usus terjadi aliran b

     berupa muntah-muntah sampai dehidrasi dan shock dengan berbagai akibat Ketika terjadi komplikasi maka tindakan elektif harus diubah menjadi tinda

    emergency.Komplikasi yang terjadi sesudah operasi mungkin juga bisa terjadi, sebagaimoperasi pada umumnya yaitu :

    Komplikasi umum meliputi atelektasis pulmo, emboli pulmo, thrombophle

    dan retensi urine.

    Komplikasi lokal meliputi perdarahan disekitar incisi, trauma vesica urin

    trauma vas defferens, trauma usus, trauma sistem syaraf, dan infeksi pdaerah yang diincisi (Abrahamson, 1984).

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    8/15

    Indikasi operasi pada hernia inguinalis yaitu pada saat hernia terdiagnosis.Pertimbangan lain adalah keadaan umum penderita , gizi, penyakit lain yang

    menyertai. Operasi dilakukan dengan anestesi umum, dan bila Hb kurang dari 10

    gr% bisa dilakukan amnestesi lokal (Basu, Ss, 1986). Oleh Brendan (1993)dikatakan pada laki-laki umur lebih dari 70 tahun, hernianya reponibel spontan, jenis

    direk hernia, dengan leher hernia yang lebar sebaiknya tidak dilakukan operasi,kecuali bila menimbulkan stress bagi penderita.Meski telah dilakukan pemeriksaan fisik, namun perlu juga dilakukan pemeriksaan

     penunjang lainnya untuk mengetahui sebab terjadinya kenaikkan tekanan intraabdominal yang mungkin mengambil bagian sebagai peyebab terjadinya hernia

    inguinalis. Meski belum jelas hubungan antra karsinoma kolon dengan timbulnya

    hernia tapi pemeriksaan rektum dengan jari serta penentuan ada tidaknya darahdalam fases harus dikerjakan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik yang

    menyeluruh (Schrock, R.T, 1991).

    Prinsip dasar yang berhubungan dengan keberhasilan operasi hernia inguinalis

    meliputi pengikatan tinggi atas kantong dan reparasi yang adekuat yang tidakmengubah fisiologi canalis inguinalis. Lapisan antero lateral dinding abdomenmemainkan peranan dalam pemotongan hernia inguinalis. Ahli bedah harus

    mengetahui lapisan ini dari kulit sampai peritoneum (kantong) jika inginmemperoleh hasil operasi yang baik.

    Pada tipe operasi ferguson, seluruh lapisan ditempatkan superfisual terhadapfuniculus. Pada operasi Halsted funiculus dil etakkkan subkutan dengan lapisan yang

    direparasi terletak lebih dalam terhadap lapisan funiculus (Thorek,P, 1985).Akhir-akhir ini ada kecenderungan penggunaan protesa berupa lembaran sistesis(dari bahan prolypropilene) untuk menutupi defek dinding perut. Keuntungan dari

     penggunaan protesa tersebut adalah tidak merubah struktur anatomis dari dinding

    perut dan tidak menimbulk an ketegangan dindin g perut  (Gilbert, 1992).

    Akhirnya yang diharapkan penderita sehabis menjalani operasi hernia adalah sbb:   perasaan tidak enak minimal cepat jalan.  Luka bersih cepat sembuh, tidak ada infeksi.

      Kekambuhan (rekurensi) kurang dari 1%.  Cepat kembali pulih seperti sediakala ( setelah 6 minggu pasca operasi

     penderita bisa melakukan kegiatan seperti sedia kala ( Brendan,1993 ).

    Herniorepair

    Inguinal herniorepair adalah tindakan operasi yang cukup sering dilakukan dalam bidang bedah umum. Evolusi tindakan untuk inguinal herniorepair dewasa ini telahmenunjukkan perubahan.

    Sejak lebih seratus tahun yang lalu Edoardo Bassini(1844 - 1924) memperkenalkantehnik muskuloaponeurotik repair untuk menutup defek pada dinding abdomen.

    Tehnik yang dilakukannya (1884) adalah ligasi tinggi kantong hernia memperkuat dasar dari canalis inguinalis dengan menjahitkan conjoint tendon

    ligamentum inguinale di bawah funikulus spermatikus.

    Kemudian hampir bersamaan waktunya William S. Halsted (1852  –   1922) ptahun 1889 melakukan tehnik secara Halsted I, yaitu dengan meletakkan funik

    spermatikus di atas dari aponeurosis oblikus eksternus.Pada tahun 1893 muncul tehnik Halsted II, dimana transposisi dari funikspermatikus tidak dilakukan, tetapi dilakukan imbrikasi pada aponeurosis obl

    eksternus. Prosedur Halsted II juga dikenal sebagai tehnik Ferguson –  Andrew. Ayang pertama memperkenalkan tehnik imbrikasi pada aponeurosis oblikus ekste

    adalah E. Wyllys Andrews (1856- 1927), sedangkan Fergusson tetap menempat

    funikulus spermatikus pada tempatnya semula.Penggunaan ligamentum iliopectineale (ligamentum Cooper) atau ligamen

     pubicum superius sebagai tempat menautkan dinding parietal medial adalah te

    yang diperkenalkan oleh Georg Lotheissen ( 1868 –  1935 ). Tehnik ini dipopuleroleh Chester B. McVay , di Amerika dikenal luas sebagai tehnik McVay .

    Kemudian timbul tehnik serupa dari Shouldice dan lain lain. Perkembanselanjutnya muncul tehnik ”tension-free” yang diperkenalkan oleh Lichtenstein.Di RS. Sarjito herniorepair dengan tehnik tension free telah dikenal s

     pertengahan tahun 90. Penelitian ini akan menunjukkan profil penderita ymengalami tindakan herniorepair, gambaran kasus kasus yang mengalami he

    residif dan pemakaian tehnik tension free pada beberapa kasus..Angka kejadian hernia ingunalis lateralis residif bervariasi antara 1 -5 %, men

    Warko ( 1997 ) angka residif sebesar 10 %. Timbulnya hernia inguinalis lateresidif menjadi permasalahan yang penting dalam penanganan operasi hePemakaian material prostese semakin meningkat sehubungan dengan terjad

    residif. Peningkatan tersebut didasari oleh beberapa hal, antara lainberkurang

    rasa nyeri pasca operasi, pr oses penyembuhan berlangsung l ebih cepat srendahnya angka rekurensi.

    Timbulnya kasus residif l ebih dipengaruhi oleh tehnik reparasi dibandingkan defaktor konstitusi penderita. Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif  paling sering ialah penutupan anulus inguinalis internus yang tidak mem

    diantaranya karena diseksi kantong yang kurang sempurna, tidak ditemukan kanhernia, atau ada lipoma preperitoneal. Berhasil tidaknya tindakan operasi he

    tergantung pada ketrampilan dan pengetahuan dari ahli bedah yang bersangkuKegagalan operasi yang berakibat munculnya rekurensi yang timbul dengan segdianggap sebagai kekurangan dari ahli bedah.

    Timbulnya rekurensi setelah sekian lama pasca operasi biasanya akibat terjadkerusakan jaringan daerah operasi.

    Hernia lebih banyak dijumpai pada pria dibandingkan dengan wanita. Berb

    faktor penyebab berperan pada lemahnya pintu masuk hernia di anulus internus ycukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Disamping

    diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu terseTidak terdapat perbedaan yang bermagna mengenai letak hernia pada sisi kamaupun kiri.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    9/15

    Pada prinsipnya hernia dapat dijumpai pada setiap usia, tetapi kejadian herniameningkat dengan bertambahnya umur disebabkan oleh meningkatnya penyakit

    yang menimbulkan peningkatan tekanan intra abdomen , juga oleh karena faktor

    usia, kekuatan jaringan penunjang menjadi berkurang. Meningkatnya tekanan intraabdomen secara kronik antara lain disebabkan oleh batuk kronik, pembesaran prostat

     jinak, konstipasi dan ascites.Hernia in guinalis lateralis residif adalah hernia yang terjadi kurang dari 6 bulan .Hal tersebut disebabkan oleh karena kesalahan tehnik operasi hernia sebelumnya,

    tetapi jika terjadinya residif setelah 6 bulan, maka hal tersebut disebabkan olehkarena penipisan fascia.

    Sebenarnya residif lebih banyak terjadi pada hernia inguinalis medialisdibandingkan hernia inguinalis lateralis. Pada operasi reparasi hernia inguinalislateralis, jika ahli bedah kurang memperhatikan status dinding posterior kanalis

    inguinalis yang lemah, akan mengakibatkan terjadinya hernia inguinalis medialis

    residif, demikian sebaliknya, adanya kesalahan atau hanya terlalu memperhatikanadanya hernia inguinalis medialis, dan tidak eksplorasi adanya hernia inguinalis

    lateralis dengan baik seperti adanya prosesus vaginalis persisten, akan menyebabkanterjadinya hernia inguinalis lateralis residif.Penyebab herni a inguinal is residif antar a lain  :

    -  Kelemahan pada saat melakukan identifikasi kantong hernia- 

    Terjadinya infeksi pada luka operasi

    -  Kondisi yang menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan intra abdominal- 

    Kesalahan tehnik operasi, misalnya : ketegangan penjahitan serta terjadinya

    kekurangan dalam menutup anulus inguinalis internus.

    Tidak ada tehnik operasi yang dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi residif.

    Yang penting diperhatikan ialah mencegah terjadinya tegangan pada jaringan saat

    melakukan plasti dan kerusakan pada jaringan. Umumnya dibutuhkan plasti dari bahan sitetis yaitu mesh. Pemakaian mesh tidaklah tanpa masalah. Jika dikerjakan

    tanpa memperhatikan prinsip sterilitas akan timbul infeksi.

    Keuntun gan pemakaian mesh antara lain :

    Aman, terutama pada pasien dengan penyakit penyerta yang kronik.

    -  Efektif dan kuat.- 

    Penyembuhan berlangsung lebih cepat.

    -   Nyeri pasca operasi minimal.-  Jarang menimbulkan komplikasi.

    Hernia residif yang berulang, pada beberapa kasus, disebabkan oleh kelainan produksi, maintenans dan absorbsi jarigan kolagen. Peacock et all cit Hartanto (

    1997 ) merekomendasi prosedur reparasi hernia inguinalis lateralis residif berulang

     berdasarkan hipotesanya bahwa rekurensi terjadi oleh karena kelainan lokal darimetabolisme jaringan kolagen. Stimulasi sintesa kolagen untuk mempertahankan

    keseimbangan sintesa kolagens dan kolagenolisis, dengan cara mengoreksi defekhernia dengan grafting jarigan sebagai indikator sintesa kolagen.

    Gangguan metabolisme kolagen yang terjadi pada hernia inguinalis lateralis re pada orang dewasa menyebabkan kelemahan dinding fasci a transversalis. Da

    upaya untuk mengurangi terjadinya rekurensi dan memperkuat hernioplasti, su

    dikembangkan bemacam-macam tehnik termasuk pemakaian jaringan autolog  biomaterial. P emakaian mesh dengan metode Lichtenstein sudah dimulai seja

    tahun yang lalu. Pasca operasi didapatkan nyeri yang minimal. Pemakaian tehnicukup efektif dengan angka rekurensi 0 –  2 % dan dapat dikerjakan dengan aneslokal maupun regional. Mesh yang baik bersifat tahan terhadap infe

     permeabilitas molekuler tinggi, transparansi, tahan terhadap kekuatan mekanistidak menimbulkan reaksi dengan jaringan sekitarnya.

    M  ydl’s Hernia

    Adalah hernia yang berisi 2 loop usus yang berada dalam kantong hermia, semen1 loop yang lain masih tetap di dalam rongga abdomen loop-loop usus besar bersama-sama membentuk huruf W. Loop yang intra abdomen mungkin

    menjadi gangren, sendiri ataupun bersama-sama dengan loop yang beradkantong hermia. Frekuensi terjadinya sama banyak antara usus besar dan usus k

    Hernia ini jarang terjadi, hanya 0,6 % dari Inguinalis strangulata dan hdiperhatikan pada hernia yang besar dan berhubungan dengan nyeri abdomen.

    Struktus iskhemik ini dapat menjadi obstruksi strangulasi ketika usus y

    inkarserata tidak direseksi pada saat hernioraphy, walaupun usus tersebut kelihsehat. Penyempitan tubuler ataupun anuler biasanya terjadi pada ileum ak

    fibrosis pada tempat iskhemik.Keadaan struktur ini dapat menimbulkan g berhari-hari atau bertahun-tahun setelah hernioraphy. Konstipasi, diapenurunan berat badan merupakan gejala yang umum . Terapi pilihannya adareseksi dari segmen yang terlibat. Jika penjahitannya ceroboh pada ligasi tikantong hernia kemungkinan akan mencederai usus yang mengakibat

    terbentuknya abses atau obstruksi usus.Terlepas dari pertanyaan loop usus itu satau tidak selama manipulasi dari kantong, harus dilakukan laparatomi expl

    untuk diagnosis pasti. Di lain pihak trombosis mesenterik pada loop yang termegakibatkan perforasi yang tertunda, meskipun usus kelihatan sehat pada pros

    yang biasa.

    Pemahaman dengan jelas anatomi normal dan abnormal daerah inguinalis penuntuk memahami prinsip yang mendasari herniorafi inguinalis. Daerah tubuh

    merupakan salah satu daerah yang paling rumit anatominya, karena beberapa ldinding abdomen berbeda arah seratnya dan berakhir dalam lipat paha. Kita ti boleh menjadi frustasi dalam usaha awal memahami gambaran anatomi da

    inguinalis, karena hanya setelah melihat dalam kamar operasi, seseorang dmemahami secara penuh masalah yang rumit ini. Struktur anatomi yang ditemu

    dalam daerah inguinalis.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    10/15

    Hernia Inguinalis Indirek

    Hernia ini disebut juga Hernia Inguinalis Interalis, karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terleta k lateral dari pembuluhepigastrika inferior, kemudian masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup

     panjang menonjol keluar menonjol keluar dari anulus inguinalis eksterna Apabilahernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke scrotum disebut hernia scrotalis.

    Berbeda dengan hernia medialis yang langsung menonjol melalui segitigaHasselbach. Pada pemeriksaan hernia lateralis, akan tampak tonjolan berbentuk

    lonjong sedangkan hernia medialis tonjolan berbentuk bulat.Bila isi hernia terjepitoleh cincin hernia disebut hernia Inkarserata atau hernia Strangulata. HerniaInkarserata berarti isi kantong terperangkap tidak dapat kembali kedalam rongga

    abdomen disertai gangguan pasase. Secara klinis hernia inkarserata lebihdimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase, sedangkan gangguanvaskularisasi disebut hernia strangulata. Operasi darurat untuk hernia inkarserta

    merupakan operasi terbanyak nomor dua setelah operasi darurat untuk apendisitis.Selain itu hernia inkarserata merupakan penyebab astruksi usus nomor satu diIndonesia.

    EtiologiFaktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya proses vaginalis yangterbuka, peninggian tekanan di dalam rongga abdomen dan kelemahan otot dinding perut karena usia.

    Gambaran klinis hernia

    Jenis Reporibel Nyeri Obstruksi Toksik

    Reponibel + - - -Ireponibel - - - -

    Inkarserata - + + -

    Strangulata - + + + ++

    Diagnosis

    Gejala/Tanda

    Obstruksi usus

    pada herniainkarserata

    Nekrosis/gangrenhernia strangulata

    NyeriSuhu badanDenyut nadiLekosit

    Rangsang PeritoneumSakit

    KolikNormalNormal/meninggiNormal

    -sedang / berat

    MenetapNormal / meninggiMeninggiLeukositasis

    JelasBerat

    PenangananPenanganan Maydl’s Hernia pada prinsipnya sama dengan hernia lainnya. Te

     pilihannya adalah laparatomi explorasi dan reseksi dari segmen usus yang terlib

    Tehnik OperasiIncisi median perdalam ldl sampai peritoneum. Peritoneum dibuka keluar ca

    serous hemorhagis. Explorasi tampak 2 loop usus halus 60 cm kehitaman proxdan distal dari loop berada di anulus inguinalis. Sistim usus dibebaskan dari kan

    hernia tampak usus halus kehitaman 150 cm dari lig Treitz sepanjang 100 cm

    arah anal dengan jarak 3 cm dari ileosekal dan non viabel : diputuskan ureseksi anastomose ileoasendostomi end to end dan cek pasase lancar. Kemu

    dilakukan herniorepair dari dalam cavum abdomen. Pasang drain intraperitoneal.

    .

    Hernia Paraduodenalis

    Hernia paraduodenalis dextra merupakan salah satu bentuk dari hernia inte

    dimana usus keluar dari cavum retroperitoneum melalui fossa messentericoparieyang terletak dibawah duodenum (Watson, 1948).Keberadaan hernia interna sangat jarang dijumpai. Penulisan pertama kasus he

    interna yang terjadi di sekitar duodenum ditulis oleh Bardenove tahun 1

    kemudian Neubeuer menulis pada tahun 1786, abad berikutnya pada tahun 18treitz menulis dan berusaha menguraikan secara anastomis tentang terjadinya he

    diskitar duodenum tersebut. Pada tahun 1939 Hansman dan Morton menghimkasus-kasus hernia interna dari literature-literature dan kemudian dibuat moriog berdasar lokasi hernia. Hasil yang diperoleh 53% terletak disekitar duodenum, 1

    disekitar coecum, 8% tepi mesenterium, 8% pada foramen winslowi, 7% dida pelvis, 6% didaerah sigmoideum, dan 5% dilain tempat.(Watson 1948). He

     paraduodenalis dextra menempati urutan ke tiga dari seluruh hernia inteTerbanyak adalah hernia paraduodenalis sinistra dan kedua ditempati oleh hemesocolica tranversalis (Hansman dan Mortan, 1939; cit watson 1948). And

    1923, menyebutkan bahwa hernia paraduodenalis terjadi sebagai akibat adamalrotasi usus pada masa kehidupan embryonal, pendapat ini diperkuat o

    Longacre 1934, Zimmerman dan Anson 1967 (Ellis, 1990).

    Willwert etal membagi hernia paraduodenalis kedalam tiga tipe;1.

     

    Hernia paraduodenalis sinistra

    2.  Hernia paraduodenalis dextra3.

     

    Hernia mesocolica tranversalis (Ellis, 1982).

    Beberapa hernia paraduodenalis adalah asymtomatis kecuali bila sudah menga

    komplikasi baik berupa strangulasi, volvulus ataupun perforasi. Biasanya penddatang berobat sebagai kasus abdomen.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    11/15

    Diagnosis sebagian besar ditegakkan selama operasi (Watson, 1948) Dengan adanyakemajuan teknologi kedokteran di bidang radiologi, Carty dan Present

    mengemukakan bahwa diagnosis hernia paraduodenalis dapat ditegakkan sebelum

    operasi yaitu dengan mengacu pada gambaran radiologis foto abdomen tiga posisidimana dijumpai gambaran l etak usus mengelompok ditengah atau di kanan atas ,

    tidak akan berubah letaknya pada perubahan posisi penderi ta .Terapi pada hernia paraduodenalis tidak ada keistimewaan yang menyolok, namunketerlambatan penegakkan diagnosis preoperatif dapat menyebabkan keadaan

     penderita menjadi lebih serius.

    Anatomi dan Embriologi

    Beberapa recessus berada disebelah kiri pars ascenden duodeni dan fleksuraduodenojejunalis. Besar dan dalamnya recessus bervariasi pada masing-masing

    individu. Recesus yang paling sering sebagai tempat terjadinya hernia paraduodenalis adalah yang dibentuk oleh adanya plica duodenomesocolica superiordan plica duodenomesocolica inferior. Keduanya berorigo pada titik perlekatan

    mesocolon descenden dan berjalan melengkung dari kiri ke kanan disebelah atasflexura duodenujejunalis dan disebelah bawah pars ascenden duodeni. Di sebelah

    kiri pars ascenden dijumpai fossa yang disebut fossa paraduodenalis, pertama kalidikemukakan oleh Landzert tahun 1871. Fosa ini terbentuk akibat adanya plica peritoni dan plica venosa yang menyelimuti vena mesenterika inferior. Fossa

    Landsert masih banyak dijumpai pada bayi dan jarang pada dewasa, dan merupakan pintu hernia paraduodenalis sinistra. Plica superior melengkung ke bawah

    membentuk celah yang disebut fossa dudenalis superior Broeseki. Fossa ini

    dijumpai pada 40% sampai 50% dari populasi. Plica inferior melengkung ke atas danmembentuk celah disebut sebagai fossa duodenalis inferior dari Treitz. Fossa Treitzdijumpai pada 70% samapai 75% dari populasi.

    Fossa mesentericoparietalis pertamakali ditulis oleh Waldayer pada tahun 1874,disebutkan disebelah ventral dibatasi oleh penonjolan plica peritoni akibat dari

    adanya arteria mesenterika superior saat terletak sedikit dibawah duodenum dandisebelah dorsal dibatasi oleh peritoneum parietalis yang terletak disebelah kananaorta. Fossa ini sangat harang dijumpai pada orang dewasa (Netter 1978).

    Berdasarkan fikasi dan hubungan usus halus dewasa terhadap arteria mesentericasuperior, tampak bahwa gaster dan duodenum bagian pertama terletak di sebelah

    depan atas arteri tersebut, duodenum bagian ke II (pars ascenden) terletak disebelah

    kanan dari arteri, duodenum bagian ke III (pars tranversum) terletak dibawah dariarteri dan bagain ke IV (pars ascenden) terletak disebelah kiri dari arteriamesenterica superior. Pada keadan embrional diketahui bahwa pipa duodenojejunal

    terletak sesuai dnegan gaster yaitu disebelah atas dari arteria mesenterika superior.Bertolak dari keadaan tersebut dapat dimengerti bahwa pipa duodenojejunalis

     berputar mengelilingi arteria mesenterica superior sebesar 270 der. Pada orangdewasa, ileum terminal, coecum dan colon dextra terletak disebelah kanan dari

    arteria mesenterika superior. Pada embryo, ileocaecal dan colon dextra terletakdibawah dari arteria mesenterica superior.

    Pipa coecolica seperti halnya pipa duodenojejunalis, berputar berlawanan arah ja jam sebesar 270 derajat, berawal dari bawah arteria mesenterica superior

     berakhir disebelah kanan arteria tersebut. Pada minggu ke VIII embrional put

    duodenum mencapai bagian ke III atau dibawah arteri, dan pada minggu kduodenum sudah mencapai bagian ke IV. (Bill 1979).

    Kelainan-kelainan perputaran usus akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dterbawa sampai dewasa. Bill (1979) membagi kelainan perputaran usus menjastadium :

    Stadium pertama  usus bertambah panjang tetapi tidak mengalami perputaran tetap berada diatas arteria mesenterica superior, hal ini akan menyebabkan terjad

    volvulus usus halus.

    Stadium ke dua   kelainan berupa kelianan perputaran dan fixasi duodenum.

    duodenum tidak berputar sedangkan colon berputar normal akan dapat menimbu

    obstrutif duodenum oleh band atau hernia paraduodenalis dextra. Bila duodendan colon bersama-sama berputar terbalik dapat mengakibatkan terjadinya destr

    colon oleh jeratan vasa mesenterica. Bila duodenum berputar terbalik sedangkolon berputar normal dapat menyebabkan terjadinya hernia paraduodenalis sini

    Stadium tiga   kelinan pada perputaran dan fixasi kolon. Bila duodenum berpnormal sedangkan colon tidak berputar akan menyebabklan terjadinya volvulus.

    terjadi perputaran colon dan duodenum, tetapi fixasi di flexura hepatis tsemprna akan menyebabkan terjadinya obstruksi duodenum oleh ladd’s b

    Perlengketan yang tidak sempurna dari coecum dan mesenterium amemungkinkan terjadinya volvulus coecum. Herniasi diseputar ligamentum Takan menyebabkan terjadinya hernia interna.

    Manifestasi klinik

    Hansman dan Morton pada tahun 1939, didalam reviewnya menemukan bah

    hernia paraduodenalis sinistra tiga kali lebih banyak dari dextra, frekuensi pada laki 4 kali daripada perempuan dan hernia paraduodenalis tidak dipengaruhi ousia. Sedangkan isi hernia semakin tambah usia semakin besar isisnya (Wat

    1948). Penderita hernia ini tidak mempunyai gejala yang khas secara klinis, bilakeluhan biasanya berupa tanda-tanda obstruktif partial atau total.

    Pada penderita yang mengalami strangulasi keadaan akan menjadi serius. Pende

    akan tampak kesakitan menetap sesuai lokasi dan akan berkurang dengan pmengurangi grafitasi. Tanda obstruksi akan dijumpai dan peristaltik menga penurunan bahkan dapat berhenti. Pada kasus yang berat septik syok enterorharg

     perforasi dan peritonitis dapat menyertai keadaan ini (Watson, 1948).

    Beberapa hernia paraduodenalis pada prinsipnya sama dengan hernia lainnya reposisi dan herniorapi   secara hati-hati dan halus. Tindakan herniorapy

     penderita hernia paraduodenalis dextra yaitu dengan menjahit plica per(diventral celah fossa messentericoparietalis) dengan peritoneum parie

    disebelah kanan dari aor ta kemudian ditutup dengan graft omentum.  

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    12/15

    Tindakan tambahan yang lain tergantung dari komplikasi yang menyertainya(Watson 1948). Tindakan reseksi masif dapat menimbulkan gejala “short bowel

    syndrome” yang cukup menyulitkan pada perawatan pasca operasi. (Tilson 1983). 

    Hernia Lumbalis 

    Hernia Lumbalis adalah kecacatan dinding abdominal posterolateral yang jarangterjadi, dapat menyebabkan ileus obstruksi dan sulit untuk mendiagnosis secara

    klinis , maupun radiologis. Di daerah lumbal antara iga XII dan krista iliaka adadua buah trigonum masing-masing trigonum kostolumbalis superior (Grynfelt)

     berbentuk segitiga terbalik dan trigonium kostolumbalis inferior atau trigonumileolumbalis (Petit) berbentuk segitiga. Frekwensi kejadian yang paling banyak

    adalah pada trigonum kosto lumbalis inferior (2:1).Trigonum kosto lumbalis superior (Grynfelt) dibatasi oleh, kranial: costa XII,anterior: tepi bebas muskulus oblikus internus abdominis, posterior: tepi bebas

    muskulus sakrospinalis, dasarnya: aponeurosis muskulus transversus abdominis,

    tutupnya: muskulus latissimus dorsi. Trigonum kosto lumbalis inferior (Petit)dibatasi oleh: kaudal: krista iliaka, anterior: tepi bebas muskulus oblikus eksternusabdominis, posterior: tepi bebas muskulus latissimus dorsi, dasarnya: muskulus

    oblikus internus abdominis, tutupnya: fascia superfisialis .

    Hernia Lumbalis biasanya didapat (acquired) 80% atau kongenital, jika didapat

     bisanya 55% kasus disertai trauma, operasi atau peradangan 25%. Perbandingan

    antara laki-laki : perempuan (3:1) , perbandingan sisi kiri dan sisi kanan (2:1), pasien biasanya berumur antara 50-70 tahun.

    Spontan herniasi biasanya dihasilkan oleh peningkatan tekanan intra abdomen , beberapa predisposisi yang didapat adalah atropi otot yang disebabkan oleh p

    kegemukan, umur tua atau penyakit keterbelakangan mental  Hernia b

    mengandung usus halus, lemak retro peritoneal, ginjal, kolon, omentum, lambuovarium atau apendiks.

    Pasien biasanya asimtomatik tetapi bisa mengeluh nyeri pinggang bawah, kolik adanya sensasi tarikan . Ji ka hernia mengandung usus, kadang-kadang sebuah mdapat diraba pada regio flank dan suara usus dapat didengar. Pada pasien gem

    massa sulit dideteksi. Strangulasi jarang terjadi sebab leher hernia umumnya lebUntuk mendiagnosis suatu hernia lumbal sangat ditekankan untuk mengguna

     pemeriksaan penunjang dengan CT-scan (Computed Tomography).Repair dari hernia lumbal membuat insisi secara oblik atau vertikal tepat dmassa dari arah punggung kemudian menjahit secara aproksimasi antara musk

    oblikus eksternus dengan muskulus latissimus dorsi, dilanjutkan den

    menggunakan mesh dan menggunakan flap fasia gluteal (sepanjang garis dasuntuk menutupi bekas defek yang masih ada.

    Pemilihan bahan tergantung seberapa besar ukuran defek, untuk defek yang kcukup dengan menutup fasia dan otot dengan benang surgilon no 0, untuk dyang besar dengan menggunakan mesh ( satu atau dua lapis), graft flap a

    keduanya jika diperlukan.

    Hernia Diafragmatika

    1 Hiatal Hernia

    Hernia hiatus oesofagus adalah suatu keadaan defek pada diafragma ymengakibatkan isi dalam kavum abdomen masuk kedalam kavum thorak s, y

    pada umumnya adalah gaster.  Angka kejadian hiatus hernia di USA dan juga negara-negara barat meningkat seumur mulai dari 10% pada usia dibawah 40 tahun (th) sampai 70% pada usia di

    70th. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan burkit et al, menerang bahwa kurangnya konsumsi serat dan keadaan kronis konstipasi menjela

    hubungan angka kejadian hiatus hernia yang tinggi dinegara-negara barat

    Ada dua bentuk keadaan hernia pada hiatus oesofagus yaitu Sliding hernia

    Para-oesofagal herni a  Manifestasi klinis yang diakibatkan karena keadaan hehiatus oesofagus dapat berupa gejala ringan yang dikenal dengan bouchard’s tr

    yaitu nyeri pada epigastrik, muntah dan tidak dapat dilalui pada pemasangan gastic tube sampai gejala yang berat berupa sindroma distres pernafasan

    gangguan pencernaanDiagnosis hernia hiatus oesofagus, dapat diketahui melalui anamnesis, pemerik

    fisik terutama regio thoraks yaitu didapatkan suara usus, suara pernafasan mensampai tidak terdengar dan suara jantung menjauh dari lesi.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    13/15

    Pada pemeriksaan radiologi akan didapatkan gambaran usus pada rongga thoraks

    dada gambaran diafragma menghilang, paru-paru kolap dan jantung terdorong

    kontralateral  , juga dapat dilakukan prosedur pemeriksaan endoskopi

    Terapi hernia hiatus oesofagus yang paling baik adalah mengembalikan pada posisisemula sesuai anatomi melalui j alan operasi yang dikenal dengan prosedur Belsey’s,

     Neissen’s atau Hill’s.  Prognosis hernia hiatus oesofagus umumnya baik, meskipun beberapa pasien akanmengalami refluks gastro esofagal kronis dan dapat juga residif .

    Dikenal ada 2 bentuk hiatal hernia yaitu :

    1). Sliding hernia”salah tempat secara anatomis (masuknya) oesofagogaster junction melalui hiatusoesofagus kedalam kavum thoraks” 

    2). Para-oesofagal hernia “oesofagogastric tetap pada tempatnya yaitu dibawah diafragma t etapi fundus dan

    kurvatura mayor bergulung masuk kerongga dada melalui hiatus oesofagus

    Tipe-tipe hiatal hernia adalah sebagai berikut :

    Type Description

     H 0 H 1

     H 2

     H 3

     H 4

     No Hiatal HerniaSliding Hernia

    Gastrooesophagal juntion above diafragma Norma position of gastrooesophageal

     Protrusion of the stomach alongside the oesophageal

    Componen Of Sliding and paraoesophageal hernias

    The gastropesophageal juntion is in the chest, the stomach roll trough the hiatus in a paraoesophageal

     position Large hiatal defect wit h components of s liding hernia and/or

     paraoesophageal hernia accopanied by another abdominalorgan ( colon, spleen, Pancreas, small Bowel )

    Secara embrional diafragma disusun oleh 3 bagian yaitu :

    1) septum transversum2) Mesenterium dorsal

    3) membran pleuroperitoneum dari didnding tubuh.

    Etiologi

    1). Traumatik manifestasi klinisnya dapat akut, intermediet dan lambat sampai 2-3tahun.

    2). Non traumatik dapat diakibatkan karena kelemahan otot-otot hiatus oesofagusyang pada umumnya terjadi pada orang berusia pertengahan.

    Predisposisi terjadinya hiatal hernia adalah kelemahan otot-otot penyudiafragma, wanita lebih banyak dari laki-laki, kurang komsumsi serat dalam

    keadaan konstipasi lama, oesofagitis kronis yang menybabkan terjad

     pemendekan oesofgus karena terbentuk fibrosis, kehamilan dan asites.Cara mendiagnosis hiatal hernia didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan f

    terutama regio thoraks yaitu didapatkan suara usus, suara pernafasan menusampai tidak terdengar dan suara jantung menjauh dari lesi.Pemeriksaan penunjang khususnya radiologi thoraks dan abdomen 3 posisi t erut

    regio thoraks yaitu didapatkan gambaran usus dan tidak didapakan diafragPenunjang lainnya yaitu endoskopi..

    Gambaran klinis hiatal hernia dapat berupa gejala ringan yang dikenal bouchatriad 3, heart burn, chest pain dan sampai keadaan yang buruk yaitu sindrom dis

     pernafasan dan atau obstruksi saluran cerna.

    Penatalaksanaan hernia hiatus oesofagus adalah mengembalikan keposisi sem

    sesuai anatomi melalui pembedahan, dikenal ada 3 cara :1.

     

    Operasi Belsey’s : secara transthorakal sampai terlihat oesofagus iabdominal, kemudian diperkuat dengan cara melakukan plikasi gaster se

    keliling sebanyak 280 derajat sampai distal oesofagus.Prognosis tindakan ini 10 – 15 % akan terjadi rekuren.

    2. 

    Operasi Neissen’s Fundoplikasi yang dapat dilakukan secara trans abdom

    maupun trans thorakal dimana tindakannya adalah melakukan fundoplisecara keliling 360 derajat antara distal oesofagus dan fundus gaster, prognkeberhasilannya 96%

    Operasi Hill’s, yaitu secara trans abdominal kemudian melakukan gastropexi

    2 Bochdalek

    Hernia Bochdalek adalah defek kongenital diafragma bagian posterolateral ymenyebabkan hubungan antara kavum thoraks dengan kavum abdom

    sehingga terjadi protusi organ intra abdomen ke kavum thoraks.

    Foramen Bochdalek merupakan celah sepanjang 2 sampai 3 cm di postediafragma setinggi kosta 10 dan 11, tepat di atas glandula adrenal. Kadang-kad

    defek ini meluas dari lateral dinding dada sampai ke hiatus esophagus. Kan pleuroparietalis ini secara normal tertutup oleh membran pleuroparietal kehamilan minggu ke-8 sampai ke-10. Kegagalan penutupan kanalis ini d

    menimbulkan terjadinya hernia Bochdalek.

    Hernia Bochdalek merupakan kelainan yang jarang terjadi. McCulley adalah or pertama yang mendeskripsikan kelainan ini pada tahun 1754. Bochdalek pada ta

    1848 menggambarkan secara detail aspek embriologi dari hernia ini. Tipe y paling sering terjadi (80%) adalahdefek posterolateral atau hern ia Bochdalek .

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    14/15

    Penyebab pasti hernia Bochdalek masih belum diketahui. Hal ini seringdihubungkan dengan penggunaan thalidomide, quinine, nitrofenide, antiepileptik

    atau defisiensi vitamin A selama kehamilan.

    Insidensi pada neonatus tercatat antara 1 : 2000  –   5000. Pada dewasa insidensidilaporkan bervariasi antara 0.17% yang dilaporkan oleh Mullens dkk sampai

    setinggi 6% yang dilaporkan oleh Gale. Hal ini didapat dari penelitian retrospektifdari pemeriksaan CT Scan yang dilakukan untuk berbagai tujuan.Hernia Bochdalek paling banyak dijumpai pada bayi dan anak-anak. Pada dewasa

    sangat jarang ( sekitar 10% dari semua kasus) dan sering terjadi misdiagnosisdengan pleuritis atau tuberculosis paru-paru. Kadang-kadang pada anak yang lebih

     besar juga sering diduga sebagai staphylococcal pneumonia.

    Manifestasi klinis

    Biasanya pada neonatus terjadi distres pernafasan, inf eksi salur an nafas rekur en,muntah dan sianosis , karena kolapnya paru-paru yang terkena dan pergeseran

    struktur mediastinum ke sisi kontralateral serta terganggunya venous return  ke

     jantung .Pada dewasa, gejala-gejala gastrointestinal lebih sering tampak, karena obstruksi

    sub akut, atau batuk yang persisten dan masalah saluran nafas . Kadangditemukan kasus insidental pada laparotomi atau pemeriksaan CT Scan dan MRIyang dilakukan untuk penyakit lain.

    Sebuah review menyatakan bahwa 80-90% hernia terjadi di sisi ki ri  (kemungkinankarena perlindungan dome kanan diafragma oleh hepar), lebih sering pada wanita

    dan tidak mempunyai kantong. Pada 20% kasus terdapat kantong yang berasal darimembran pleuroperitonealis. Ukuran defek bervariasi dari kecil dengan ukuranlubang 2  –   3 cm sampai meliputi seluruh diafragma. Defek dapat meluas dari

    dinding dada bagian lateral sampai ke hiatus esophagus. Hernia Bochdalek

    dilaporkan berhubungan dengan hipoplasia paru-paru, sequestrasi ekstralobaris, dandefek jantung. Derajat hipoplasia secara langsung berpengaruh pada kelangsungan

    hidup pasien

    iagnosis

    Pada anak-anak berdasarkan pada pemeriksaan klinis di mana terdapat abdomenyang scaphoid dan adanya suara usus di thoraks. Pada center yang maju saat ini telah

    didiagnosis antenatal dengan ultrasonografi pada 40-90% kasus. Pada postnatal, pemeriksaan sinar-X dada sederhana atau j ika meragukan dengan barium meal  dan

     follow through  biasanya dapat untuk diagnostik. Gambaran khas berupa

    radiol usensi mul tipel di dalam dada karena l oop usus yang terisi gas dengan

    pergeseran mediastinum k e sisi kont ralateral , menimbulkan pola yang kadang-

    kadang menyerupai malformasi adenomatoid kistik di paru-paru. Pada dewasadiagnosis sering salah sampai timbul kecurigaan yang kuat.

    Thomas dkk menemukan sekitar 38% pasien hernia Bochdalek dewasa terjadi

    misdiagnosis, di mana sering keliru didiagnosis sebagai efusi pleura, empyema, kista paru-paru dan pneumothoraks.

    Pada dewasa yang asimtomatik diagnosis biasanya ditemukan pada pemeriksaanScan atau MRI yang dilakukan untuk penyakit lain.

    Penataksanaan

    Tindakan pembedahan dapat dilakukan baik melalui pendekatan abdomen mau

    thoraks. Pendekatan abdomen mempunyai keuntungan dapat mengoreksi malro pada saat yang bersamaan. Lebih mudah menarik organ ke bawah dari p

    mendorong organ ke dalam kavum abdomen yang sempit. Isi hernia biasameliputi usus halus dan sebagian usus besar. Lien juga sering masuk ke kathoraks. Kadang-kadang lobus kiri hepar, glandula adrenal kiri atau ginjal kiri

    tampak Melalui incisi subcostal organ abdomen dibebaskan dari rongga thor

    menampakkan defek pada diafragma.Ahli bedah lain lebih suka melakukan incisi vertikal karena dapat menunjuk bagian ventral hernia. Tepi anterior diafragma keseluruhan tampak jelas denmenarik ke atas dinding abdomen. Memasukkan kateter karet ke dalam kav

    thoraks dapat membantu menurunkan tekanan negatif di sekitar organ abdomen,

    tidak harus dilakukan. Organ abdomen yang herniasi ditarik dengan hati-hatdalam kavum abdomen. Kadang-kadang terjadi adhesi yang cukup berat antara

    defek dengan fleksura lienalis kolon. Diseksi dengan hati-hati pada tepi postdiafragma, yang biasanya tertutup oleh lapisan peritoneum yang berlanjut den pleura parietalis, akan membuat komponen otot posterior tidak menggu

    sehingga bisa dijahit dengan tepi anterior.  Loop usus yang inkarserasi hdibebaskan dengan hati-hati. Setelah hernia berhasil direduksi, dimasukkan retra

     pada defek untuk melihat kavum thoraks. Kantong hernia harus dicari walausering sulit karena tipis dan transparan. Biasanya tepi defek tajam dan nyata. terdapat kantong, tepi defek menjadi tidak jelas dan tertarik ke arah kavum thor

    Kantong hernia ditarik ke abdomen dan dieksisi. Celah diafragma ditutup den

     jahitan terputus satu lapis dengan benangnon-absorbable. Jika tepi posterior tada, jahitan dapat dibuat melingkari kosta, karena muskulus interkostal tidak cu

    kuat sebagai penahan. Defek yang besar dapat ditutup dengan memasang Mamesh atau Gortex membran atau dengan membuat flap dari peritoneum, fa posterior, dan muskulus transversalis dari dinding kiri atas abdomen.Setelah rep

    diafr agma selesai, dipasang chest tube pada rongga th oraks . 

    Pada beberapa kasus, mediastinum bergeser terlalu cepat ke kiri, den

    overdistensi paru-paru kanan. Keadaan overekspansi ini kadang-kadang dmenimbulkan pneumothoraks pada sisi kontralateral. Pemasangan chest tuhe psisi kontralateral disarankan karena insidensi pneumothoraks yang relatif tinggi

    sisi yang berlawanan dari hernia diafragmatika. Suction dipasang pada setiap chtube untuk mempertahankan struktur mediastinum pada garis tengah.

    Penutupan dinding abdomen dapat menimbulkan masalah, karena sering kali orabdomen tidak muat ditempatkan di dalam kavum abdomen. Charles

    merekomendasikan hanya penutupan kulit dengan penundaan penutupan otot y

    dapat dilakukan pada situasi tersebut.

  • 8/17/2019 Hernia RD2002

    15/15

    Pada keadaan ini dapat menimbulkan terjadinya hernia ventralis, tetapi tekanan padadiafragma dan vena cava inferior akan berkurang. Hernia ventralis direpair 10 hari

    sampai 2 minggu kemudian, setelah kavum abdomen sudah cukup meluas untuk

    menampung usus.Monitor dengan rontgen dada berulang setelah operasi perlu dilakukan. Chest tube 

    dapat diklem bila mediastinum telah berada pada garis tengah dan ahli anestesimencatat adanya peningkatan pengembangan paru. Jika ventilasi mekanisdiperlukan, tekanan inspirasi positif dapat meningkatkan resiko pneumothoraks pada

     paru-paru yang overdistensi.

    Prognosis keseluruhan pada hernia diafragmatika kongenital pada neonatal belummeningkat banyak, terutama pada bayi yang sudah menunjukkan gejala dalam 24

     jam pertama kehidupannya. Walaupun penggunaan tekhnik terbaru dari oksigenasimembran ekstra korporeal, angka survival  masih sekitar 50-65%. Derajat hipoplasia

     paru-paru mempengaruhi keberhasilan. Pada dewasa prognosis lebih baik karenatidak adanya hipoplasia paru-paru.

    Hernia Bochdalek adalah defek kongenital diafragma bagian posterolateral yangmenyebabkan hubungan antara kavum thoraks dengan kavum abdomen. Kanalis

     pleuroparietalis ini secara normal tertutup oleh membran pleuroparietal padakehamilan minggu ke-8 sampai ke-10. Kegagalan penutupan kanalis ini dapat

    menimbulkan terjadinya hernia Bochdalek. 

    3 Morgagni

    .

    Hernia Bochdalek