Hemoroid Word

30
PEMBAHASAN HEMOROID 1. Definisi Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan kelainan patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan . Secara umum hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. Sedangkan hemoroid eksterna merupakan varises vena hemoroidalis inferior. (1) Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid interna timbul di sebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid eksterna timbul di sebelah dalam sfingter. Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. (1) 2. Epidemiologi Hemoroid (hemorrhoid) dikenal oleh masyarakat luas dengan istilah ambeien atau wasir. Wasir ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk baik pria maupun wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam

description

Bedah

Transcript of Hemoroid Word

Page 1: Hemoroid Word

PEMBAHASAN HEMOROID

1. Definisi

Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang

tidak merupakan kelainan patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan

keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan. Secara umum hemoroid biasanya

dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid

interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. Sedangkan

hemoroid eksterna merupakan varises vena hemoroidalis inferior. (1)

Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid interna timbul di sebelah

luar otot sfingter ani, dan hemoroid eksterna timbul di sebelah dalam sfingter.

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik

dari vena hemoroidalis. (1)

2. Epidemiologi

Hemoroid (hemorrhoid) dikenal oleh masyarakat luas dengan istilah

ambeien atau wasir. Wasir ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar

35% penduduk baik pria maupun wanita yang berusia lebih dari 25 tahun.

Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan

perasaan yang sangat tidak nyaman ( 1 )

Kurang lebih 70 % manusia dewasa mempunyai hemorrhoid (wasir),

baik wasir dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun tidak semua penderita

wasir ini memerlukan pengobatan. Hanya sebagian kecil saja yang

memerlukan pertolongan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan,

adanya tonjolan dangatal-gatal. ”Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni

saat susah buang air dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab susah buang

air ini adalah kurang minum, kurang makan serat, kurang olah raga atau

banyak duduk dan mengangkat yang berat-berat.(1)

Page 2: Hemoroid Word

Berdasarkan sejarahnya, hemoroid sudah dikenal selama berabad-abad

dan diduga masih termasuk salah satu penyakit yang umum ditemukan di

mana-mana. Di Amerika Serikat, hemoroid ditemukan dengan jumlah kasus

meliputi 4,4% dari seluruh penduduk; paling banyak pada umur 45-65 tahun.

Namun sayangnya frekuensi pasti dari hemoroid sulit diketahui. Seseorang

yang menderita hemoroid cenderung malu mengutarakan penyakitnya dan

takut membayangkan tindakan yang mungkin akan dilakukan dokter. Di

samping itu, hemoroid memang bukanlah penyakit yang mematikan.

Gejalanya dapat hilang timbul, dan pada sebagian besar kasus gejala hemoroid

sudah lenyap dalam beberapa hari saja. (2)

Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen

yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya

perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada

kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan

yang merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa waktu

setelah melahirkan ( 3 ).

3. Anatomi

Rektum panjangnya 15 – 20 cm dan berbentuk huruf S. Mula – mula

mengikuti cembungan tulang kelangkang, fleksura sakralis, kemudian

membelok kebelakang pada ketinggian tulang ekor dan melintas melalui dasar

panggul pada fleksura perinealis. Akhirnya rektum menjadi kanalis analis dan

berakhir jadi anus. Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang

dibentuk oleh lipatan kohlrausch. Fleksura sakralis terletak di belakang

peritoneum dan bagian anteriornya tertutup oleh paritoneum. Fleksura

perinealis berjalan ektraperitoneal. Haustra ( kantong ) dan tenia ( pita ) tidak

terdapat pada rektum, dan lapisan otot longitudinalnya berkesinambungan.

Pada sepertiga bagian atas rektum, terdapat bagian yang dapat cukup banyak

meluas yakni ampula rektum bila ini terisi maka imbullah perasaan ingin

buang air besar. Di bawah ampula, tiga buah lipatan proyeksi seperti sayap –

Page 3: Hemoroid Word

sayap ke dalam lumen rektum, dua yang lebih kecil pada sisi yang kiri dan

diantara keduanya terdapat satu lipatan yang lebih besar pada sisi kanan, yakni

lipatan kohlrausch, pada jarak 5 – 8 cm dari anus. Melalui kontraksi serabut –

serabut otot sirkuler, lipatan tersebut saling mendekati, dan pada kontraksi

serabut otot longitudinal lipatan tersebut saling menjauhi.

Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan kulit

tipis yang sedikit bertanduk yang mengandung persarafan sensoris yang

bergabung dengan kulit bagian luar, kulit ini mencapai ke dalam bagian akhir

kanalis analis dan mempunyai epidermis berpigmen yang bertanduk rambut

dengan kelenjar sebacea dan kelenjar keringat. Mukosa kolon mencapai dua

pertiga bagian atas kanalis analis. Pada daerah ini, 6 – 10 lipatan longitudinal

berbentuk gulungan, kolumna analis melengkung kedalam lumen. Lipatan ini

terlontar keatas oleh simpul pembuluh dan tertutup beberapa lapisan epitel

gepeng yang tidak bertanduk. Pada ujung bawahnya, kolumna analis saling

bergabung dengan perantaraan lipatan transversal. Alur – alur diantara lipatan

longitudinal berakhir pada kantong dangkal pada akhiran analnya dan tertutup

selapis epitel thorax. Daerah kolumna analis, yang panjangnya kira – kira 1

cm, di sebut daerah hemoroidal, cabang arteri rectalis superior turun ke

kolumna analis terletak di bawah mukosa dan membentuk dasar hemorhoid

interna.( 5 )

Page 4: Hemoroid Word

Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna. Hemoroid interna

adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea dentata/garis

mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan

bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah.

Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan ( jam 7 ),

kanan belakang (jam 11), dan kiri lateral (jam 3). Hemoroid yang lebih kecil

terdapat di antara ketiga letak primer tesebut.( 4,5 )

Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus

hemoroid inferior terdapat di sebelah distal linea dentata/garis mukokutan di

dalam jaringan di bawah epitel anus.

Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan secara

longgar dan merupakan awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum

sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid interna mengalirkan darah ke vena

hemoroidalis superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid

eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum

dan lipat paha ke vena iliaka.( 4,5 )

Page 5: Hemoroid Word

4. Patomekanisme

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa ada

hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat

jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul

pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna

akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah yang keluar berwarna merah

segar dan tidak tercampur dengan faeces, dapat hanya berupa garis pada

faeces atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes

atau mewarnai air toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar secara

perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada

tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul

reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid

interna ini perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke

dalam anus.

Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang

mengalami prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya

Page 6: Hemoroid Word

mukus dan terdapatnya faeces pada pakaian dalam merupakn ciri hemoroid

yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan

rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh

kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul

apabila terdapat trombosis yang luas dengan udem dan radang.( 4 )

5. Faktor resiko

Faktor risiko terjadinya hemoroid adalah sebagai berikut :

1. Anatomik : vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus

hemoroidalis kurang mendapat sokongan dari otot dan fascia sekitarnya.

2. Umur : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga

otot sfingter menjadi tipis dan atonis.

3. Keturunan : dinding pembuluh darah lemah dan tipis

4. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus mengangkat

barang berat mempunyai predisposisi untuk hemoroid.

5. Mekanis : semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya tekanan intra

abdomen, misalnya penderita hipertrofi prostat, konstipasi menahun dan

sering mengejan pada waktu defekasi.

6. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus oleh

karena ada sekresi hormone relaksin.

7. Fisiologi : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada

penderita sirosis hepatis.( 5 )

6. Manifestasi Klinis

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa ada

hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat

jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul

pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.

Page 7: Hemoroid Word

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid interna

akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah yang keluar berwarna merah

segar dan tidak tercampur dengan faeces, dapat hanya berupa garis pada

faeces atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes

atau mewarnai air toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar secara

perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada

tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul

reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid

interna ini perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke

dalam anus.

Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang

mengalami prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya

mukus dan terdapatnya faeces pada pakaian dalam merupakn ciri hemoroid

yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan

rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh

kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul

apabila terdapat trombosis yang luas dengan udem dan radang.( 4 )

7. Klasifikasi

Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk

akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya

merupakan hematoma, walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna akut.

Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit

merupakan reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu

atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit

pembuluh darah.

Hemoroid interna diklasifikasikan menjadi 4 derajat yaitu :

Derajat I : Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan penderita

adalah perdarahan

Page 8: Hemoroid Word

Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan masuk sendiri

setelah selesai defekasi.

Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong masuk setelah

defekasi selesai karena tidak dapat masuk sendiri.

Derajat IV : Tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi

8. Diagnosis

Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras,

yamg membutuhkan tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan ), pasien

sering duduk berjam-jam di WC, dan dapat disertai rasa nyeri bila terjadi

peradangan. Pemeriksaan umum tidak boleh diabaikan karena keadaan ini

dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti sindrom hipertensi portal.

Hemoroid eksterna dapat dilihat dengan inspeksi apalagi bila terjadi

trombosis. Bila hemoroid interna mengalami prolaps, maka tonjolan yang

ditutupi epitel penghasil musin akan dapat dilihat apabila penderita diminta

mengejan.( 4,5 )

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat

diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak

nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering

prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada perabaan

terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk

menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.( 5 )

9. Pemeriksaan Penunjang

a. Anoskopi

Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol

keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran.

Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan

Page 9: Hemoroid Word

dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh

bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang

menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita diminta mengejan sedikit

maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan

lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan

lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harus

diperhatikan.( 4,5 )

b. Proktosigmoidoskopi

Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan

bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat

tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda

yang menyertai. Faeces harus diperiksa terhadap adanya darah samar. ( 5 )

10. Diagnosis Banding

Perdarahan rektum merupakan manifestasi utama hemoroid interna yang juga

terjadi pada :

a. Karsinoma kolorektum

b. Penyakit divertikel

c. Polip

d. Kolitis ulserosa

Pemeriksaan sigmoidoskopi harus dilakukan. Foto barium kolon dan

kolonoskopi perlu dipilih secara selektif, bergantung pada keluhan dan gejala

penderita. Prolaps rektum juga harus dibedakan dari prolaps mukosa akibat

hemoroid interna. ( 5 )

11. Komplikasi

Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila yang

pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan

Page 10: Hemoroid Word

portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini

mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak.

Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang

dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa

mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga

sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah

karena adanya mekanisme adaptasi.

Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi

(inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan

sepsis dan bisa mengakibatkan kematian.( 3 )

12. Penatalaksanaan

Terapi non bedah

a. Terapi obat-obatan (medikamentosa) / diet

Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat kedua

dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang

makan. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti

sayur dan buah-buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar,

namun lunak, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi

keharusan mengejan berlebihan.

Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang

bermakna kecuali efek anestetik dan astringen. Hemoroid interna yang

mengalami prolaps oleh karena udem umumnya dapat dimasukkan

kembali secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal

untuk mengurangi pembengkakan. Rendam duduk dengan dengan cairan

hangat juga dapat meringankan nyeri. ( 5 )

b. Skleroterapi

Page 11: Hemoroid Word

Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang,

misalnya 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke

submukosa dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid

interna dengan tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian

menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Penyuntikan dilakukan di

sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang panjang melalui

anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yang tepat maka

tidak ada nyeri.

Penyulit penyuntikan termasuk infeksi, prostatitis akut jika masuk

dalam prostat, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang

disuntikan.Terapi suntikan bahan sklerotik bersama nasehat tentang

makanan merupakan terapi yang efektif untuk hemoroid interna derajat I

dan II, tidak tepat untuk hemoroid yang lebih parah atau prolaps.( 4,5 )

c. Ligasi dengan gelang karet

Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani

dengan ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anoskop,

mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke

tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan

secara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Pada satu

kali terapi hanya diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi

berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 2 – 4 minggu.

Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena

terkenanya garis mukokutan. Untuk menghindari ini maka gelang tersebut

ditempatkan cukup jauh dari garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat

pula disebabkan infeksi. Perdarahan dapat terjadi waktu hemoroid

mengalami nekrosis, biasanya setelah 7 – 10 hari.( 3,5 )

Page 12: Hemoroid Word

d. . Krioterapi / bedah beku

Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah sekali.

Jika digunakan dengan cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas

hemoroid pada sambungan anus rektum, maka krioterapi mencapai hasil

yang serupa dengan yang terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak

ada nyeri. Dingin diinduksi melalui sonde dari mesin kecil yang dirancang

bagi proses ini. Tindakan ini cepat dan mudah dilakukan dalam tempat

praktek atau klinik. Terapi ini tidak dipakai secara luas karena mukosa

yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Krioterapi ini lebih cocok untuk

terapi paliatif pada karsinoma rektum yang ireponibel.( 3 )

e. Hemorroidal Arteri Ligation ( HAL )

Pada terapi ini, arteri hemoroidalis diikat sehingga jaringan hemoroid

tidak mendapat aliran darah yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan

hemoroid mengempis dan akhirnya nekrosis.( 3 )

f. Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah

Dengan sinar infra merah yang dihasilkan oleh alat yang dinamakan

photocuagulation, tonjolan hemoroid dikauter sehingga terjadi nekrosis

pada jaringan dan akhirnya fibrosis. Cara ini baik digunakan pada

hemoroid yang sedang mengalami perdarahan.( 3 )

g. Generator galvanis

Jaringan hemoroid dirusak dengan arus listrik searah yang berasal

dari baterai kimia. Cara ini paling efektif digunakan pada hemoroid

interna.

Page 13: Hemoroid Word

h. Bipolar Coagulation / Diatermi bipolar

Prinsipnya tetap sama dengan terapi hemoroid lain di atas yaitu

menimbulkan nekrosis jaringan dan akhirnya fibrosis. Namun yang

digunakan sebagai penghancur jaringan yaitu radiasi elektromagnetik

berfrekuensi tinggi. Pada terapi dengan diatermi bipolar, selaput mukosa

sekitar hemoroid dipanasi dengan radiasi elektromagnetik berfrekuensi

tinggi sampai akhirnya timbul kerusakan jaringan. Cara ini efektif untuk

hemoroid interna yang mengalami perdarahan.( 3 )

Terapi Bedah

Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun

dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat

dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh

dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat

IV yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera

dengan hemoroidektomi.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah eksisi

yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi

sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan

tidak mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan

rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis

akibat prolapsus mukosa.( 4,6 )

Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional

( menggunakan pisau dan gunting), bedah laser ( sinar laser sebagai alat

pemotong) dan bedah stapler ( menggunakan alat dengan prinsip kerja

stapler).

Page 14: Hemoroid Word

a. Bedah konvensional

Saat ini ada 3 teknik operasi yang biasa digunakan yaitu :

1. Teknik Milligan – Morgan

Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat

utama. Teknik ini dikembangkan di Inggris oleh Milligan dan Morgan

pada tahun 1973. Basis massa hemoroid tepat diatas linea mukokutan

dicekap dengan hemostat dan diretraksi dari rektum. Kemudian

dipasang jahitan transfiksi catgut proksimal terhadap pleksus

hemoroidalis. Penting untuk mencegah pemasangan jahitan melalui

otot sfingter internus.

Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid eksterna.

Suatu incisi elips dibuat dengan skalpel melalui kulit dan tunika

mukosa sekitar pleksus hemoroidalis internus dan eksternus, yang

dibebaskan dari jaringan yang mendasarinya. Hemoroid dieksisi secara

keseluruhan. Bila diseksi mencapai jahitan transfiksi cat gut maka

hemoroid ekstena dibawah kulit dieksisi. Setelah mengamankan

hemostasis, maka mukosa dan kulit anus ditutup secara longitudinal

dengan jahitan jelujur sederhana.

2. Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada

satu waktu. Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi

tunika mukosa rektum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik

mengambil terlalu sedikit daripada mengambil terlalu banyak jaringan.( 6 )

3. Teknik Whitehead

Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu

dengan mengupas seluruh hemoroid dengan membebaskan mukosa

dari submukosa dan mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa

daerah itu. Lalu mengusahakan kontinuitas mukosa kembali.

Page 15: Hemoroid Word

4. Teknik Langenbeck

Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan

klem. Lakukan jahitan jelujur di bawah klem dengan cat gut chromic

no 2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu klem dilepas

dan jepitan jelujur di bawah klem diikat. Teknik ini lebih sering

digunakan karena caranya mudah dan tidak mengandung resiko

pembentukan jaringan parut sekunder yang biasa menimbulkan

stenosis.( 5 )

b. Bedah Laser

Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan

konvensional, hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser

memotong, pembuluh jaringan terpatri sehingga tidak banyak

mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan nyeri yang minimal.

Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri

ikut terpatri. Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional,

saat post operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat memotong

jaringan, serabut syaraf terbuka akibat serabut syaraf tidak mengerut

sedangkan selubungnya mengerut.

Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf

menempel jadi satu, seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka.

Untuk hemoroidektomi, dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah

jaringan diangkat, luka bekas operasi direndam cairan antiseptik. Dalam

waktu 4 – 6 minggu, luka akan mengering. Prosedur ini bisa dilakukan

hanya dengan rawat jalan ( 7 ).

Page 16: Hemoroid Word

c. Bedah Stapler

Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse

Hemorrhoids (PPH) atau Hemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai

diperkenalkan pada tahun 1993 oleh dokter berkebangsaan Italia yang

bernama Longo sehingga teknik ini juga sering disebut teknik Longo. Di

Indonesia sendiri alat ini diperkenalkan pada tahun 1999. Alat yang

digunakan sesuai dengan prinsip kerja stapler. Bentuk alat ini seperti

senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di belakangnya.

Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di

saluran anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar.

Kerjasama jaringan hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan

mengerut menjamin kontrol keluarnya cairan dan kotoran dari dubur.

Teknik PPH ini mengurangi prolaps jaringan hemoroid dengan

mendorongnya ke atas garis mukokutan dan mengembalikan jaringan

hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena jaringan hemoroid ini

masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak perlu dibuang

semua.

Page 17: Hemoroid Word

Keterangan :

Internal/External Hemorrhoids [1], Dilator [2], Purse String [3],

Closing PPH [4], Mucosa Pull [5], Staples [6]

Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan

alat yang dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa

dinding anus. Kemudian alat stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari

stapler dikeluarkan sebuah gelang dari titanium diselipkan dalam jahitan

dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk mengokohkan posisi

jaringan hemoroid tersebut. Bagian jaringan hemoroid yang berlebih

masuk ke dalam stapler. Dengan memutar sekrup yang terdapat pada

ujung alat , maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara

otomatis. Dengan terpotongnya jaringan hemoroid maka suplai darah ke

jaringan tersebut terhenti sehingga jaringan hemoroid mengempis dengan

sendirinya.

Keuntungan teknik ini yaitu mengembalikan ke posisi anatomis,

tidak mengganggu fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal

karena tindakan dilakukan di luar bagian sensitif, tindakan berlangsung

cepat sekitar 20 – 45 menit, pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di

rumah sakit semakin singkat.( 3,7,8 )

Meskipun jarang, tindakan PPH memiliki resiko yaitu :

1. Jika terlalu banyak jaringan otot yang ikut terbuang, akan

mengakibatkan kerusakan dinding rektum.

2. Jika m. sfinter ani internus tertarik, dapat menyebabkan disfungsi baik

dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.

3. Seperti pada operasi dengan teknik lain, infeksi pada pelvis juga

pernah dilaporkan.

Page 18: Hemoroid Word

4. PPH bisa saja gagal pada hemoroid yang terlalu besar karena sulit

untuk memperoleh jalan masuk ke saluran anus dan kalaupun bisa

masuk, jaringan mungkin terlalu tebal untuk masuk ke dalam stapler.

13. Prognosis

Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid simptomatis dapat dibuat

menjadi asimptomatis. Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih

dahulu pada semua kasus. Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil

yang baik. Sesudah terapi penderita harus diajari untuk menghindari obstipasi

dengan makan makanan serat agar dapat mencegah timbulnya kembali gejala

hemoroid.( 4 )

Page 19: Hemoroid Word

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis akibat kongesti

vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis yang tidak

merupakan keadaan patologik. Diperlukan tindakan apabila hemoroid

menimbulkan keluhan.

2. Faktor resiko terjadinya hemoroid yaitu keturunan, anatomi, pekerjaan, umur,

endokrin, mekanis, fisiologis dan radang.

3. Hemoroid terdiri dari 2 jenis yaitu hemoroid interna yang terletak di atas garis

mukokutan dan hemoroid eksterna yang terletak di bawah garis mukokutan.

4. Manifestasi klinis hemoroid yaitu perdarahan per anum berwarna merah segar

dan tidak tercampur dengan faeces.

5. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesa, inspeksi, colok dubur dan penilaian

anoskop. Bila perlu dilakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi untuk

menyingkirkan kemungkinan radang dan keganasan.

Page 20: Hemoroid Word

6. Diagnosis banding dari hemoroid yaitu Ca kolorektum, penyakit divertikel,

polip,

kolitis ulserosa dan fissura ani.

7. Komplikasi dari hemoroid yaitu perdarahan hebat, inkarserasi dan sepsis.

8. Penatalaksanaan hemoroid yaitu dengan konservatif, membuat nekrosis

jaringan dan bedah.

9. Prognosis hemoroid baik bila diberikan terapi yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

1. Silvia A.P, Lorraine M.W,1995, Patofisiologi, Konsep – konsep

Klinis Proses Penyakit, Edisi IV, EGC, Jakarta, pemeriksaan

penunjang: 420 – 421.

2. http://www.pharosindonesia.com/news-a-edia/beritakesehatan/417-

kenali-hemoroid-wasir-lebih-dekat.html

3. Anonim, 2004, Hemorhoid, http://www.hemorjoid.net/hemoroid

galery.html.

4. Syamsuhidayat R, Jong W.D, Buku Ajar Bedah, EGC,Jakarta,

pemeriksaan penunjang:910 – 912.

5. Werner Kahle ( Helmut Leonhardt,werner platzer ), dr Marjadi

Hardjasudarma ( alih bahasa ), 1998, Berwarna dan teks anatomi

Manusia Alat – Alat Dalam,p:232

6. Mansjur A dkk ( editor ), 1999, Kapita selecta Kedokteran, Jilid II,

Edisi III, FK UI, Jakarta,pemeriksaan penunjang: 321 – 324.

7. Linchan W.M,1994,Sabiston Buku Ajar Bedah Jilid II,EGC,

Jakarta,hal 56 – 59.