Hemodialisis New
Click here to load reader
description
Transcript of Hemodialisis New
HEMODIALISISHEMODIALISIS
By:Erik Kusuma, S.Kep.Ns, M.Kes
HEMODIALISISHEMODIALISISGinjal buatanHemo artinya darahDialisis artinya memisahkan dari yang lain
Arti klinis : zat sampah/sisa/toksin dalam darah disaring lewat membran semipermeable dan kemudian dibuang
Prinsip hemodialisis
Dialisis: membuang kelebihan elektrolit dan toksin dari tubuh. Menggunakan cara difusi
Ultrafiltrasi: membuang kelebihan air dari tubuh.Menggunakan cara konveksi
Dengan cara bagaimana hemodialisis bisa Dengan cara bagaimana hemodialisis bisa membuang kelebihan air,elektrolit, dan sisa membuang kelebihan air,elektrolit, dan sisa metabolisme ?metabolisme ?
Difusi : perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan konsetrasi rendah
Konveksi : larutan berpindah dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah
ULTRAFILTRASI Ultrafiltrasi : pengeluaran kelebihan air
dari tubuh dengan menggunakan cara konveksi (perpindahan zat pelarut (sbgn zat terlarut terbawa), melalui membran, akibat tenaga hidrostatik yg bekerja pada membran)
Proses ini dibuat dgn membuat tekanan positif pada kompartemen darah dan tekanan negatif pada kompartemen dialisat, sehingga air didorong menuju cairan dialisat.
Ultrafiltrasi bisa diatur tergantung kebutuhan,sesuai kelebihan volume penderita
Waktu untuk dimulainya hemodialisis
Pasien yang mulai melakukan dialisis pada saat jaringan cadangan renal masih tinggi (early start) akan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memulai dialisis pada saat jaringan residu yang ada tinggal sedikit (late start)
Indikasi untuk akut dialisis
1. Creatinine clearance < 25 ml/min :
Uremia kelebihan cairan yang berlangsung
progresif hyperkalemia tak terkontrol atau metabolic acidosis
2. Creatinine > 5 mg/dl, BUN >70 mg/dl
Prinsip Dasar Ginjal Buatan
PENDERITADARAH KELUAR
DARAH KEMBALI
CAIRAN DIALISAT MASUK
PEMBUANGAN
MEMBRAN SEMI PERMEABLE
Dialyzer
Adalah alat yang berisi ribuan serat,berupa membran semipermeable, yang memisahkan kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
Membran semipermeable adlh lapisan sangat tipis dan memiliki pori-pori mikroskopik.Partikel kecil dan air bisa lewat, sel-sel darah tak bisa lewat
Lewat membran inilah terjadi proses difusi dan konveksi, antara komp. darah dengan komp. dialisat
Dialisat adalah larutan elektrolit yg konsentrasinya dibuat sama dengan plasma normal
To dialyzer
From dialy-zer
Hemodialisis link 1Hemodialisis link 2
Peritoneal dialysis
Kateter diinsersikan ke cavum peritoneum
Ujung kateter ditempatkan di cavum douglasi
Kateter berfungsi memasukkan dan mengeluarkan cairan dialisat
CAPD link
Rongga peritonium mempunyai kapiler.Rongga peritonium mempunyai kapiler. Kapiler mempunyai pores (lobang) tempat Kapiler mempunyai pores (lobang) tempat
perpindahan molekul, dari konsentrasi perpindahan molekul, dari konsentrasi tinggi tinggi ke konsentrasi rendah (difusi)ke konsentrasi rendah (difusi)
Difusi
Dialysis solution
Capillary wall & peritoneal membran
Cairan peritoneal kita mengandung glukosa Cairan peritoneal kita mengandung glukosa yang bersifat hipertonik sehingga menarik yang bersifat hipertonik sehingga menarik air dari darah kapiler yg relatif hipotonik air dari darah kapiler yg relatif hipotonik (osmosis)(osmosis)
Mengeluarkan kelebihan air (osmosis)
Capillary wall & peritoneal membran
Dialysis solution
Cairan peritoneal dialysis
Terdapat 3 jenis konsentrasi cairan peritoneal dialysis :
* 1,5% lemah (4 jam me- narik air 200 cc)
* 2,5% sedang(6 jam me- narik air 400 cc)
* 4,25% kuat(8 jam me – narik air 600 cc)
1,5%
2,5%
4,25%
cairan dialysat cairan dialysat yang sudah yang sudah digunakan di digunakan di keluarkan dari keluarkan dari rongga perut.rongga perut.
Proses 15-20 Proses 15-20 menitmenit
Tahap itu pergantian cairan?
2. Fill
mengisi rongga peritonium dengan cairan dialisat baru.Proses ini 10 menit.
3. Dwell
Mendiamkan cairandi dalam rongga perut selama 4-6 jam pada siang hari dan 8-10 jam pada saat malam hari.Pada saat ini terjadi proses pencucian
O
1. Drain
Komplikasi CAPDKomplikasi CAPD
Exit site infectionTunnel infectionPeritonitisAbscesHernia
Komponen Anatomis Dasar Saluran KemihKomponen Anatomis Dasar Saluran Kemih
Field, Pollock, Harris, The Renal System, 2001
Datta, Mirpuri, Patel, Renal & Urinary Systems 2nd ed, 2003
Fungsi Ginjal & Saluran Kemih Ekskresi
• pembuangan sisa metabolisme tubuh dan obat• ekskresi & reabsorbsi selektif bahan-bahan hasil
metabolisme tubuh
Regulasi• pengaturan volume cairan tubuh & komposisi ion• peran utama homeostasis (pemeliharaaan lingkungan
internal tubuh)• pengaturan keseimbangan asam basa
Endokrin• sintesis renin, eritropoetin & prostaglandin
Metabolisme• metabolisme vitamin D & protein-protein dng berat
molekul kecil• tempat utama katabolisme hormon insulin, paratiroid &
kalsitonin
Chronic renal disease
Chronic renal failure
End-stage renal disease
Renal replacement therapy
Hemodialysis
Peritoneal Dialysis Renal transplantation
Earlier referral
Earlier referral
Earlier dialysis
Selama CCPD sebagian Selama CCPD sebagian besar proses pergantian besar proses pergantian cairan dilakukan pada cairan dilakukan pada malam hari saat tidurmalam hari saat tidur
Kita memerlukan mesin Kita memerlukan mesin yang disebut cycler yang yang disebut cycler yang berfungsi untuk berfungsi untuk mengeluarkan dan mengeluarkan dan memasukkan cairan dari memasukkan cairan dari rongga peritonium. rongga peritonium.
Biasanya kita menggunakan Biasanya kita menggunakan mesin cycler selama 9-10 mesin cycler selama 9-10 jam setiap malamjam setiap malam
C C P D
Perbandingan Klirens solut / removal antara ginjal sehat dan CAPD
Ginjal Sehat CAPD
Urea, L/Week 750 70
B12, L/Week 1200 40
Inulin, L/Week
1200 30
B2 Mg,mg/Week
1000 250
Kliren kreatinin <10 ml/menit Kliren kreatinin <10 ml/menit pada non DM, atau <15 ml/menit pada non DM, atau <15 ml/menit apabila sudah terdapat uremiaapabila sudah terdapat uremia
Kliren kreatinin <15 ml/menit Kliren kreatinin <15 ml/menit apabila nefropati diabetikapabila nefropati diabetik
INDIKASI RENAL INDIKASI RENAL REPLACEMENT THERAPY REPLACEMENT THERAPY
Frekuensi pemberian cairan
3 kali : 1,5% 2 x (a` 4 jam) 2,5% 1 x (16 jam)
4 kali : 1,5% 3 x (a 4 jam) 2,5% 1 x (12 jam)
Frekuensi dan konsentrasi bisa berubah sesuai kondisi membran peritonium dan kondisi pasien