Hemiparese Sinistra Spastik
-
Upload
whiwid-putri-jamelaakusuma -
Category
Documents
-
view
2.288 -
download
0
Transcript of Hemiparese Sinistra Spastik
5/13/2018 Hemiparese Sinistra Spastik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemiparese-sinistra-spastik-55a756c04e9d9 1/3
Hemiparese Sinistra Spastik
Dibuat oleh: Umi Takhwiefa,Modifikasi terakhir pada Tue 25 of Jan, 2011 [06:07]
Abstrak
Hemiparese adalah kelemahan sebagian anggota tubuh dan lebih ringan dari pada hemiplegi.
Hemiparese adalah manisfestasi dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan perederan darah
otak atau stoke. Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak lokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Untuk mencari penyebab stroke bisa menggunakan algoritma stroke Gadjah Mada (ASGM).
Pada kasus ini pasien wanita usia 50 tahun, seorang ibu rumah tangga dengan keluhan tiba-tiba
merasa tungkai dan lengan kirinya terasa lemah saat beraktivitas dengan riwayat hipertensi,dan diagnosa hemiparese sinistra spastic.
Kata kunci : hemiparese, stroke, ASGM
Kasus
Pasien seorang wanita, usia 50 tahun diantar oleh keluarga karena 1 jam sebelum masuk rumahsakit, pasien tiba-tiba merasa tungkai dan lengan kirinya terasa lemah ketika sedang mencucipiring. Pasien juga mengeluh nyeri kepala (+), penurunan kesadaran (-), demam (-), mual (-),
muntah (-), sesak nafas (-). Pasien tidak mengalami gangguan pada makan dan minum, serta
BAB(+) dan BAK(+).
Pada riwayat penyakit dahulu: Riwayat Diabetes mellitus (-), pasien menderita hipertensi (+)
selama 11 tahun dan mendapat perawatan rutin di puskesmas.
Riwayat penyakit keluarga: tidak ada keluhan serupa sebelumnya di keluarga pasien. Riwayat
hipertensi (-), Riwayat diabetes mellitus (-).
Pada pemeriksaan didapatkan pasien dalam sadar (kompos mentis). GCS E4 V5 M6. Tanda vital
tekanan darah 140/90 mmHg, suhu 36,6oC, nadi 88 x/menit, pernafasan 22x/menit. Reflek
cahaya (+/+), pupil diameter 3 mm isokor. Leher tidak didapatkan kaku kuduk. Tidak terdapat
tanda meningeal (kaku kuduk, burdzinki 1 dan 2, kernig). Tidak ada Trismus, wajah simetris / tidak didapatkan lateralisasi (sudut mulut/N VII). Pada anggota gerak atas dan bawah sebelah
kiri didapatkan kelemahan, reflek fisiologi: kanan-kiri normal tidak didapatkan perluasan reflek,reflek patologi: babinski (+) kiri.
Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah didapatkan tidak ada kelainan.
Diagnosis
5/13/2018 Hemiparese Sinistra Spastik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemiparese-sinistra-spastik-55a756c04e9d9 2/3
Hemiparese Sinistra Spastik
Terapi
Prinsip penanganan pada pasien stroke adalah 6 B yaitu breath: menjaga jalan nafas, blood:pasang infuse RL / Nacl menjaga tekanan darah, mengecek gula darah, Brain: neuroprotektan,
Bladder: memasang DC, Bowel: bila perlu diberi pencahar jika sulit BAB. Pasien ini diberi
infuse RL 20 tpm. Citicolin 500mg/ 12jam, ceftriaxone 1gr/12jam, bioneuron 2x sehari.
Diskusi
Stroke merupakan suatu penyakit yang lama dikenal dan dewasa ini banyak diderita oleh
masyarakat Indonesia. penyakit yang disebabkan oleh gangguan perederan darah otak ini
manisfestasinya adalah hemiparese. Penyakit ini akan menimbulkan problem kapasitas fisik
berupa kelemahan anggota gerak sisi kanan atau kiri, gangguan sensorik, potensial ulkus tekan,potensial kontraktur juga mengakibatkan permasalahan kemampuan fungsional yaitu gangguan
gerak fungsional yang meliputi miring kekanan atau kekiri, bangun keduduk dan berdiri.
Stroke adalah kehilangan kesadaran mendadak dan sering kali disertai kelumpuhan sebagian
tubuh yang disebabkan karena terbendungnya pembuluh darah. Hemiparese Sinistra adalahkelemahan sebelah kanan. Hemiparese Sinistra ini ditandai dengan adanya tonus yang abnormal,
timbulnya pola sinergis, terlepasnya beberapa refleks tonus, dan gangguan sensoris. Pada kasus
ini akan menimbulkan kapasitas fisik diantaranya timbulnya spastisitas dan potensial terjadinya
kontraktur dan decubitus, dan juga penurunan kemampuan fungsional.
Pasien pada kasus ini terjadi kelemahan anggota gerak kiri secara tiba-tiba tanpa disertai adanyatrauma kepala. Pasien juga mengeluh nyeri kepala (+), pasien menderita hipertensi (+) selama 11tahun dan mendapat perawatan rutin di puskesmas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan reflek
patologi: babinski (+) kiri.
Pada kasus stroke, hal pertama yang kita lakukan adalah dengan membedakan penyebabnya
apakah stroke iskemik ataukah perdarahan. Untuk membedakan jenis atau penyebab stroke biasmenggunakan algoritma stroke Gadjah Mada (ASGM). Dimana pada algoritma tersebut terdapat
3 gejala dan tanda yang harus diperhatikan, diantaranya adalah penurunan kesadaran, nyeri
kepala, dan uji babinski. Menurut ASGM, jika terdapat 2 atau 3 dari ketiga criteria tersebut,
maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika ditemukan 1 kriteria yaitu penurunan
kesadaran atau nyeri kepala saja, maka dapat ditegakkan diagnosis stroke perdarahan. Jika hanyadidapatkan uji babinski positif atau dari ketiga kriteria tidak ada yang terpenuhi, maka dapat
ditegakkan diagnosis stroke iskemik. Jadi pada pasien stroke jika terjadi penurunan kesadaran
atau nyeri kepala, maka dapat ditegakkan stroke perdarahan. Jika tidak didapatkan kedua gejalatesebut dan hanya terdapat reflek babinski yang positif ataupun negative, maka diagnosisnya
adalah stroke iskemik. Berdasarkan ASGM, maka pasien diatas dapat ditegakkan diagnosis
stroke perdarahan.
5/13/2018 Hemiparese Sinistra Spastik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemiparese-sinistra-spastik-55a756c04e9d9 3/3
Selain dari ASGM, untuk mendiagnosis stroke dibutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya,
seperti pemeriksaan laboratorium (gula darah, profil lipid, fungsi ginjal) untuk menentukanfaktor resiko pada pasien, sehingga dapat diberi pengobatan yang adekuat dan dapat dicegah
kejadian stroke ulang. Setelah diketahui jenis atau penyebab stroke, maka perlu diketahui letak
dan luas kelainan baik karena perdarahan maupun infark. Untuk mengetahui letak dan luas
kelainan dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala ataupun MRI namun pada pasien initidak dilakukan.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, didapatkan diagnose hemipasere sinistra spastic
dikarenakan stroke perdarahan.
Kesimpulan
Pada kasus ini pasien wanita usia 50 tahun, seorang ibu rumah tangga dengan keluhan tiba-tiba
merasa tungkai dan lengan kirinya terasa lemah saat beraktivitas dengan riwayat hipertensi, dandiagnosa hemiparese sinistra spastic. Pada kasus stroke, hal yang pertama diperhatikan adalah
menentukan penyebabnya apakah perdarahan atau iskemik. Untuk membedakan dapat
menggunakan algoritma stroke Gadjah Mada. Kemudian ditentukan letak dan luas kelaianandengan pemeriksaan CT Scan ataupun MRI kemudian menentukan terapi yang akan dipilih
apakah konservatif atau operatif..
Referensi
Anomin. 2010. Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Makasar, Hemiparese. Diakses18 januari 2011. dari http://artikelfisioterapi.blogspot.com/2010/02/hemiparese.html
Harsono. 2005. Gangguan Peredaran Darah Otak , dalam Kapita Selekta Neurologi,Ed.2.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press .
Hartwig, Mary S. 2006. Penyakit Serebrovaskular , dalam Price, Sylvia A dan Wilson, LorraineM, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Prose Penyakit. Ed.6. Jakarta: EGC
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2004. Guidelines Stroke 2004. Jakarta:PERDOSSI
Sidharta, Priguna. 1999. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Jakarta: Dian Rakyat