Hemangioma Kapiler Palpebra

26
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : An Umur : 6 bulan JenisKelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku/Bangsa : Makassar Pekerjaan : - Alamat : Jalan Andi Tonro TglPemeriksaan : 12 Januari 2011 RumahSakit : WS II. ANAMNESIS Keluhan Utama : Benjolan pada Kelopak Mata Kiri Atas 1

description

referat mata

Transcript of Hemangioma Kapiler Palpebra

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An

Umur : 6 bulan

JenisKelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Makassar

Pekerjaan : -

Alamat : Jalan Andi Tonro

TglPemeriksaan : 12 Januari 2011

RumahSakit : WS

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan pada Kelopak Mata Kiri Atas

Anamnesa Terpimpin : Dialami sejak 2 minggu setelah lahir, Riwayat kelahiran

normal. Nyeri (-) Mata merah (-), air mata berlebih (-), gatal (-), silau(-), kotoran

mata berlebihan (-).Massa tumor (+). Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-),

Riwayat berobat di Rumah Sakit Bhayangkara (+) di kasi salep mata gentamycin

namum tidak pernah ada perubahan sama sekali.

1

III. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

A. INSPEKSI

Pemeriksaan OD OS

Palpebra Udem (-) Tampak benjolan nodul ukuran 1cm x 0.7cm x

0.5 cm, berwarna merah, berbatas tegas,

permukaan rata

App.

Lakrimalis

Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)

Silia Sekret (-) Sekret (-)

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-),

Kornea Jernih Jernih

BMD Normal Normal

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

Pupil Bulat sentral, RC (+) Bulat sentral, RC (+)

Lensa Jernih Jernih

Mekanisme muskular

Ke segala arah Ke segala arah

2

A. PALPASI

No Pemeriksaan OD OS

1.

2.

3

4.

Tensi Okuler

Nyeri Tekan

Massa Tumor

Grandula Periaurikuler

Tn

(-)

(-)

Pembesaran (-)

Tn

(-)

(+) teraba massa berukuran 1cm x 0.7cm

x 0.5 cm, bewarna merah, berbatas tegas,

permukaan rata dengan konsistensi lunak

Pembesaran (-)

B. TONOMETRI

TOD : Tn

TOS : Tn

C. VISUS

VOD : FT (+)

VOS : FT (+)

D. CAMPUS VISUAL

Tidak dilakukan pemeriksaan

E. COLOR SENSE

Tidak dilakukan pemeriksaan

F. LIGHT SENSE

Tidak dilakukan pemeriksaan

3

G. PENYINARAN OBLIK

Pemeriksaan Dexter Sinister

Konjungtiva

Kornea

Bilik Mata Depan

Iris

Pupil

Lensa

Hiperemis(-)

Jernih

Normal

Cokelat, kripte (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Jernih

Hiperemis (-)

Jernih

Normal

Cokelat, kripte (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Jernih

H. DIAFANOSKOP

Tidak dilakukan pemeriksaan

I. OFTALMOSKOPI

Tidak dilakukan pemeriksaan

J. SLITLAMP

Tidak dilakukan pemeriksaan

USG B-SCAN

Tidak dilakukan pemeriksaan

K. LABORATORIUM

Tidak dilakukan pemeriksaan

4

FOTO PASIEN

L. RESUME

Seorang laki-laki 6 bulan datang ke poli WS dengan keluhan terdapat benjolan

pada kelopak di mata atas kiri dialami sejak 2 minggu setelah lahir, Riwayat kelahiran

normal. Nyeri (-) Mata merah (-), air mata berlebih (-), gatal (-), silau(-), kotoran mata

berlebihan (-).massa tumor (+) Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-), Riwayat

berobat di Rumah Sakit Bhayangkara (+) di kasi salep mata gentamycin namum tidak

pernah ada perubahan sama sekali.

Pada pemeriksaan Oftalmologi didapatkan :

OS: Terdapat benjolan nodul ukuran 1cm x 0.7cm x 0.5 cm,berwarna merah,berbatas

tegas, permukaan rata dengan konsistensi lunak.

M. DIAGNOSIS

OS Hemangioma Kapiler Palpebra

N. ANJURAN TERAPI

Anjuran – observasi (kontrol tiap 3 bulan)

5

OD OS

O. DISKUSI

Hemangioma adalah tumor jinak sistem vaskuler yang terjadi akibat gangguan

pembentukan dan perkembangan pembuluh darah. Hemangioma paling sering terjadi

pada masa infant dan ditemukan pada bulan-bulan pertama kehidupan dengan gejala

khas adanya fase proliferasi dan fase involusi.

Hemangioma merupakan tumor jinak jaringan vaskuler yang dapat terjadi pada

kulit dan membran mukosa serta dapat juga mengenai organ tubuh yang lain.

Hemangioma sring merupakan kelainan kongenital yang terjadi karena malformasi

embrionik, dan umumnya manifestasinya tampak pada hari pertama kelahiran.

Hemangioma strawberry sudah tampak sejak lahir, tapi lebih besar sering pada

minggu pertama kelahiran. Hemangioma tampak sebagai makula warna merah muda

yang dikelilingi halo warna putih. Terdiri dari satu atau beberapa tumor yang berlobul-

lobul, dengan konsistensi lunak. Dapat timbul disemua tempat pada kulit, paling sering

di bagian kepala dan leher, namun dapat juga terjadi di membran mukosa.

Hemangioma dapat ditegakkan dari gambaran klinis dan riwayat penyakitnya.

Jarang sekali kita kesulitan membuat diagnosis hemangioma, khususnya hemangioma

superficial. Untuk membedakan malformasi pembuluh darah adalah ditanyakan tentang

riwayat lesi yang timbul sejak lahir, kurangnya tendesi untuk resolusi secara spontan

dan sering kali ada element lain pada daerah lesi seperti port wine stain.

Untuk hemangioma mempunyai gamabaran tidak pucat dan bentuknya seperti

rubbery pada palpasi. Pada bebrapa bayi dengan bentuk atipik atau lesi yang dalam,

observasi perubahan dari waktu ke waktu dengan foto radiologi penting untuk

menegakkan dignosa. Biopsy lesi vaskuler hanya diindikasikan jika dicurigai kearah

keganasan.

Penatalaksanaan hemangioma disadari oleh banyak faktor, seperti ukuran lesi,

lokasi dari lesi, dampak psikososial, keuntungan dan risiko dari tujuan terapi. Mayoritas

penatalaksanaan hemagioma terutama melalui pendekatan observasi yang sederhana,

karena pada umumnya hemangioma sebagian besar akan regresi spontan, jadi tidak

membutuhkan intervensi lainnya.

6

HEMANGIOMA KAPILER PALPEBRA

A. PENDAHULUAN

Hemangioma adalah tumor jinak sistem vaskular yang terjadi akibat gangguan

pembentukan dan perkembangan pembuluh darah. Hemangioma paling sering muncul

pada masa bayi (infant) dan ditemukan pada bulan-bulan pertama kehidupan dengan

gejala khas adanya fasa proliferasi dan fasa involusi.(1,2)

Hemangiogma merupakan tumor jinak jaringan vaskuler yang dapat terjadi pada kulit

(termasuk palpebra) dan membran mukosa serta dapat juga mengenai organ tubuh yang

lain seperti hati, limpa, otak dan tulang. Hemangioma paling sering ditemukan pada

daerah kepala dan leher yaitu sekitar 60% dari semua hemangioma.(1,2,3)

Hemangioma paling sering terjadi pada bayi (hemangioma kongenital), dapat juga

terjadi pada orang dewasa. Insiden pada bayi lahir antara 1.0-2.6% pada bayi kulit putih

yang berusia 1 tahun. Hemangioma yang tumbuh dan berkembang pada bayi prematur

dengan berat antara 1500-2500gr mempunyai frekuensi yang sama dengan bayi yang

cukup bulan, namun pada bayi prematur kurang dari bermanifestasi hampir 16% dan

pada bayi prematur dari 1000gr hemangioma bermanifestasi sampai 23%. Hemangioma

lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 3:1(2.3,4)

Secara histopatologi hemangioma kongenital dibagi menjadi 3 jenis :

1. Nevus flammeus

- Struge Weber Syndrome

- Klippel Trenaunay Weber Syndrome

2. Hemangioma Kapiler

- Kasbach merritt Syndrome

3. Hemangioma Kavernous

- Maffuci’s Syndrome

- Blue Rubber Bleb nevus(1)

7

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI PALPEBRA

Palpebra terdiri dari lipatan tipis kulit otot dan jaringan fibrosa. Palpebra memiliki

fungsi yaitu melindungi bola mata dari trauma luar dan mengurangi banyaknya cahaya

yang mencapai bola mata. (5,6)

Struktur palpebra terdiri dari 7 lapis struktural yaitu

1. Kulit dan jaringan subkutan

2. Otot protaktor palpebra (muskulus orbicularis oculi)

3. Septum Orbita

4. Lemak orbita

5. Otot struktur palpebra (muskulus levator palpebra)

6. Tarsus

7. Konjungtiva

Kulit palpebra merupakan kulit tipis pada tubuh, tebalnya otot polos pada palpebra

superior atau muskulus palpebra superior (Müller muscle) juga berfungsi dalam memperlebar

pembukaan dari kelopak tersebut. Sedangkan, palpebra inferior tidak memiliki muskulus levator

sehingga muskulus yang ada hanya berfungsi secara aktif ketika memandang ke bawah sekitar

<1mm. Muskulus orbikularis okuli pada kelopak mata atas dan bawah mampu mempertemukan

kedua kelopak mata secara tepat pada saat menutup mata. Pada saat membuka mata, terjadi

relaksasi dari muskulus orbikularis okuli dan kontraksi dari muskulus levator palpebra di

palpebra superior. (6)

Otot polos pada palpebra superior atau muskulus palpebra superior (Müller muscle) juga

berfungsi dalam memperlebar pembukaan dari kelopak tersebut. Sedangkan, palpebra inferior

tidak memiliki muskulus levator sehingga muskulus yang ada hanya berfungsi secara aktif ketika

memandang kebawah.(6)

8

Septum orbita merupakan suatu jaringan yang tipis yang berasal dari rima orbita

merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan, sedangakan lemak orbita berfungsi

sebagai pertahanan antara orbita dan palpebra.(5,6)

Muskulus levator palpebra merupakan suatu otot yang dipersarafi oleh N.III, yang

berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.Tarsus merupakan jaringan ikat

di mana didalamnya terdapat kelenjar meibom dan berfungsi mensekrisikan komponen lipid dari

film air mata.(5,6)

Gambar 1: Anatomi Kelopak Mata(5)

C. KLASIFIKASI

9

1.Nevus Flammeus

Kelainan ini disebut juga Nevus Teleangicktasis, Port Wine Stain Nevus, yang

ditandai dengan satu atau beberapa bercak merah tua atau kebiru-biruan dengan bentuk

yang tidak teratur dan tidak menonjol diatas kulit. (1)

Nevus Flammeus adalah kelainan pembuluh darah kongenital yang biasanya

unilateral. Biasanya pada daerah dahi, muka, occipital dan daerah frontal.

Manifestasinya selain di kulit, juga pada organ dalam. Nevus Flammeus ada 2 bentuk

yaitu :

a. Nevus Flammeus medialis yang seringkali didapatkan didaerah oksipital dan muka.

Lesinya tidak pernah menonjol dan tidak berhubung dengan kelainan lain.

b. Nevus Flammeus lateralis biasanya terdapat unilateral dan kadang-kadang bilateral

di wajah dan ekstremitas. Lesi ini menonjol dan seringkali berhubungan dengan

kelainan pembuluh darah besar lain. (1)

Lesi biasanya muncul pada saat lahir, dan gambaran klinisnya bervariasi dari

makula warna merah muda sampai keunguan sebesar jarum pentul, dan biasanya

ukuran tidak meningkat sesuai pertumbuhan badan. Warna nevus flammeus akan

memudar dengan penekanan. Walupun lesi biasanya datar dan halus, beberapa bentuk

papula, kadang keratotik. (1)

Nevus Flammeus umunnya mentap sampai masa dewasa. Lesinya mempunyai

tendensi berubah warna dari merah muda menjadi keungguan, sesuai dengan usia

penderita, tetapi hal itu jarang menghilang. (1)

2.Strawbery Hemangioma (Hemangioma Kapiler)

10

Sesuai namanya hemangioma strawberry, hemangioma ini seperti buah strawberry dalam

ukuran dan warnanya. Insidens pada bayi 1.0-2.6%. Dikenal dengan nama lain yaitu :

hemangioma simpleks, hemangioma kapiler, hemangioma juvenile,

hemangiomaendotelioma Infantile.(1)

3.Hemangioma Kavernosa

Hemangioma kavernosa adalah malformasi pembuluh darah, kelainanya lebih

dalam sampai ke dermis dan jaringan lemak subkutaneus. Hemangioma kavernosus dapat

bermanifestasi dari awal masa kanak-kanak atau terjadi setelah masa itu. Hemangioma

kavernosa sebagian besar sudah ada sejak lahir, dia tumbuh cepat pada satu bulan

pertama, tetapi sering pertumbuhannya tidak sesuai dengan pertumbuhan badannya.

Lesi bewanra merah terang atau ungu tua, berukuran besar (contoh plakat, nodul atau

tumor). Lesi akan mengempis bila ditekan dan akan cepat mengembung kembali bila

tekanan dilepas. Lesi ini terdiri dari elemen vaskular dewasa. Bentuk ini jarang

mengadakan involusi spontan.(1)

Hemangioma kapiler dapat terletak langsung diatas hemangioma kavernosa.

Hemangioma kavernosa subkutaneus lebih menonjol daripada bagian superficial. Pada

umumnya hemangioma kavernosa sering terdapat di daerah muka, leher, tetapi juga

ditemukan didaerah lain.(1)

Hemangioma dapat terjadi bersamaan dengan hipoplasia dari jaringan lunak atau

tulang. Hemangioma kavernosa sering merupakan gabungan komponen sindrom yang

lain seperti Sindrom Mafucci’s dan Sindrom Blue rubber bleb nevus.(1)

D. ETIOLOGI

11

Etiologi terjadinya hemangioma sampai saat ini masih belum diketahui.

Penyebabnya diduga berhubugan dengan mekanisme kontrol pertumbuhan pembuluh

darah. Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol pertumbuhan dan involusi

hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai pertumbuhan pembuluh

darah yang normal dan proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk untuk megetahui

penyabab timbulnya hemangioma.(1,3,6)

E. PATOFISIOLOGI

Pada awalnya, tumor muncul sebagai sebuah sel, kemudian tumbuh dan mulai

membelah, membentuk sel-sel baru. Awalnya, sel-sel ini medapatkan nutrisi dari

pembuluh darah yang ada di dekatnya. Akan tetapi, karena sel terus membelah maka

sel yang berada di tengah menjadi berada jauh dari pembuluh darah, sehingga ia harus

mempunyai pembuluh darah sendiri. Tanpa pembentukan pembuluh darah yang baru,

tumor tidak akan bias tumbuh lebih besar dari 1 milimeter. (1,7)

Untuk perkembangan tumor diperlukan pembentukan pembuluh darah melalui

angiogenesis. Untuk proses angiogenesis tersebut anatara lain diperlukan vasculer

endothelial growth factor (VEGF) yang merupakan peptide angiogenik yang sangat

berpotensi dalam mengendal pengembangan hematopoietik stem sel dan pengubahan

matriks ekstrasel. (1,7)

In vitro VEGF merangsang degradasi matriks ekstrasel dan proliferasi, migrasi

dan pembentukan rongga pembuluh pada sel endotel pembuluh darah. In vivo

mengatur permeabilitas dinding kapiler yang merupakan hal penting dalam proses

awal angiogenesis.(7)

Faktor angiogenik seperti VEGF mempunyai peranan pada fase proliferasi

involusi hemangioma dan bekerja melalui dua cara. Pertama, secara langsung

mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah. Kedua, secara tidak langsung

mempengaruhi makrofag, sel mast, dan limfosit T penolong. Makrofag menghasilkan

stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase proliferasi, jaringan hemangioma

12

diinfiltrasi oleh makrofag dan sel mast, sedangkan pada fase involusi terdapat infiltrasi

monosit. (8)

F. PATOLOGIS

Hemangioma umumnya menunjukkan 2 fase pertumbuhan, yaitu fase proliferasi

dan fase involusi.Pada fase awal pertumbuhan, hemangioma berupa masa proliferasi

sel endotel. Intinya tidak pleiomorfik dan hanya kadang-kadang tamapak mitosis.

Kemudian pada fase proliferasi, tampak pembesaran kapiler, dilapisi sel endotel yang

menebal. Pada pewarnaan retikulin, nampak setiap sel endotel dikelilingi oleh

membrane serabut retikulin. Pada pewarnaan PAS, nampak penebalan membran basal

dibawah sel endotel yang melapisi lumina. Pada mulanya seperti menyempit, tetapi

berangsur-angsur makin melebar. Ada masa proliferasi ditemukan banyak sel mast.(1)

Hemangioma menjadi lebih progresif dan terorganisir, dengan lobus-lobus yang

tersebar dibatasi jaringan fibrous dan mengandung banyak darah. Pada anak usia 2

tahun atau lebih tua, jumlah lumen pembuluh darah menurun, dan diameter lumen

mengecil diikuti sel endotel yang melapisi sehingga tampak gambaran kavernosus,

yang mana kita tidak boleh bingung membedakan dengan malformasi venous. Secara

simultan ada peningkatan secara progresif jaringan ikat longgar dan lemak pada intra

dan interlobul.(1)

Lokasi lesi secara individual bervariasi. Yang paling superficial terbatas sampai

papilar dan subpapilar dermis, sedangkan lesi yang lebih dalam dapat meluas sampai

masuk ke bagian subkutis. Penelitian secara ultrastruktur menggambarkan lesi pada

fase proliferasi terdiri dari sel endotel yang sangat aktif dengan membran basal yang

berlapis-lapis.(1)

Proyeksi sel mast mikrovilous dapat diamati sepanjang dinding pembuluh darah,

paralel dengan lapisan membran basal.Selama fase involusi, tampak tanda-tanda

degenerasi pembuluh darah. Fase involusi ditandai oleh regresi dari hemangioma.

Separuh dari semua lesi akan involusi pada umur 5 tahun, dan 70% akan involusi pada

umur 7 tahun. Selama fase ini sel mast turun menjadi normal, dan aktivitas sel endotel

dan sel mast sel menurun. Lumen pembuluh darah menjadi menyempit dengan sel

13

endotel tanpa penyokong otot. Histologi hemangioma multipel pada prinsipnya sama

dengan hemangioma.(1)

G. GAMBARAN KLINIS

Hemangioma Strawbery sudah tampak sejak lahir tapi lebih sering pada 2 minggu

pertama kelahiran. Hemangioma tampak sebagai makula warna merah muda yang

dikelilingi halo warna putih. Terdiri dari satu atau beberapa tumor yang berlobul-lobul,

dengan konsistensi lunak. Dapat timbul disemua tempat pada kulit, paling sering

dibagian kepala dan leher, namun dapat juga terjadi di membran mukosa. Pada

umumnya lesi soliter, tetapi 15-20% multipel.(1)

Hemangioma mempunyai bebrapa stadium :

1. Fase pertumbuhan pada tahun pertama kehidupan

2. Fase stabil beberapa bulan sampai beberapa tahun

3. Involusi walau tanpa terapi atau regresi meninggalkan parut atau destruksi jaringan

Regresi sempurna terjadi hampir 75 % penderita sebelum berusia 7 tahun. Jika

hemangioma Strawbery tidak menunjukkan tanda regresi sampai usia 6 tahun, maka

besar kemungkinan tidak akan terjadi regresi.Mulanya hemangioma Strawbery datar,

tetapi selama fase pertumbuhan menjadi papula atau nodul warna merah atau ungu,

dan permukannya sering multinodular dengan konsistensi rubbery.(1)

Regresi ditandai adanya bintik atau garis putih keabuan pada bagian tengah, warna

menyuram, makin melunak dan mendatar.(2.9)

14

Gambar 2

Strawberry hemangioma pada kulit(4)

H. KOMPLIKASI

Komplikasi yang mungkin terjadi pada hemangioma massa adalah ulserasi,

pendarahan, infeksi, kelainan kornea, obstruksi dari : axis visual, nasal, laring, saluran

telinga, gagal jantung kongestif, kelainan kerangka tubuh dan yang jarang terjadi

adalah pertumbuhan yang berlebih dari kerangka tubuh.(1)

I. DIAGNOSIS

Hemangioma dapat ditegakkan dari gambaran klinis dan riwayat penyakitnya.

Jarang sekali kita kesulitan membuat diagnosis hemangioma, khususnya hemangioma

superficial. Untuk membedakan malformasi pembuluh darah adalah ditanyakan

tentang

riwayat lesi yang timbul sejak lahir

kurangnya tendesi untuk resolusi secara spontan

sering kali ada element lain pada daerah lesi seperti port wine stain, nevus

angiomatous ekrine, limfangioma sirkumskripta

Untuk hemangioma mempunyai gamabaran tidak pucat dan bentuknya seperti

rubbery pada palpasi. (1)

15

Pada bebrapa bayi dengan bentuk atipik atau lesi yang dalam,observasi

perubahan dari waktu ke waktu dengan foto radiologi penting untuk menegakkan

dignosa. Biopsy lesi vaskuler hanya diindikasikan jika dicurigai kearah keganasan.

Ultrasonografi sangat membantu dan merupakan metode yang efektif tetapi tidak

menggambarkan tingkat lesi(1)

Magnetic resonance imaging (MRI) paling banyak memberikan informasi

termasuk lokasi lesi, tingkat perluasan, dan garis tengah lesi. Magnetic resonance

imaging juga bermanfaat untuk menegakkan diagnosis banding pada lesi atipik,

malformasi vaskuler, kista dermoid dan macam-macam tumor jinak dan ganas pada bayi.

Computed tomography (CT scan) kurang informatif dibandingkan MRI, karena

tidak dapat membedakan anatara lesi Fast Flow atau Slow Flow, meskipun memberikan

gamabaran ketidaknormalan skeletal. (1)

J. PENATALAKSANAAN

Ada dua cara penatalaksanaan hemangioma, yaitu secara konservatif (alamiah dan

secara aktif. Cara konservatif memanfaatkan proses alamiah dari hemangioma

tersebut. Dilakukan observasi untuk melihat hemangioma mengalami pembesaran

dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan ber-regresi

sampai umur 5 tahun.(11.12)

Penatalaksanaan secara aktif dilakukan dengan pembedahan, terapi kortikosteroid, atau

radiasi. Perawatan dengan tindakan bedah beberapa diantaranya adalah eksisi, bedah krio

dan laser. Pembedahan biasanya diindikasikan pada hemangioma yang tidak mengalami

regresi spontan selama lebih dari 9 tahun,terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu

cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar dan pada

hemangioma raksasa dengan trombositopenia. (12,13)

Tindakan eksisi jarang dilakukan karena hemangioma cenderung mengalami

perdarahan hebat. Untuk mengurangi perdarahan, eksisi dilakukan dengan cara

dikombinasikan dengan skleroterapi. Teknik lainnya adalah dengan bedah krio. (1)

Prinsip kerja dari bedah krio yaitu menyebabkan nekrosis dari sel-sel yang diakibatkan

oleh pembekuan dan melunaknya sel-sel. (1,12)

16

Metode ini diperkenalkan pada tahun 1940-an dengan menggunakan nitrogen cair

yang diaplikasikan dengan kapas. Lalu pada tahun 1961, Copper memperkenalkan

sistem tertutup dengan menyemprotkan cairan nitrogen. Penggunaan laser bisa juga

digunakan sebagai terapi hemangioma, tetapi biaya perawatannya relatif mahal. (1,11,12)

Pengobatan dengan kortikosteroid dipilih apabila melibatkan salah satustruktur vital,

tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik, secara mekanik mengadakan

obstruksi salah satu orifisum, adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa

trombositopenia, dan menyebabkan dekompensasio kardiovaskular. (1,12)

Kortikosteroid yang dipakai antara lain prednison yang mengakibatkan hemangioma

mengadakan regresi, yaitu untuk hemangioma bentuk strawberry, kavernosa dan

campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg per hari selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan

diturunkan, lama pengobatan adalah 3-4 bulan. (1,11,12,13)

Pengobatan dengan radiasi dewasa ini sudah banyak ditinggalkan karena berakibat

kurang baik pada tulang, juga menimbulkan komplikasi berupa keganasan yang terjadi

pada jangka waktu lama dan dapat menimbulkan fibrosis pada kulit yang sehat(1,11,12,13)

K. PROGNOSIS

Kapiler hemangioma biasanya tumbuh cepat, tetap dalam ukuran yang sama, dan pada suatu saat

ia akan hilang. 95 % kasus kapiler hemangioma biasanya hilang pada umur 9 tahun.(14)

Daftar Pustaka

1. Dali Amiruddin M, Hemangioma, Tumor dan bedah Kulit, Halaman 154-7117

2. Riordan P, Capillary Hemangioma, In : GeneraL Ophthalmology, 6th Edition, Lange, Pg 93. Rull G, Willacy H, Capillary Hemangioma (online) 2012, [cited 2012.01.13] : available

from http://www.patient.co.uk4. Ronald P, Capillary Hemangioma (online) 2012, [cited 2012.01.12] : available from

http;//www.wikipedia.com5. James B, Chew C, Bron A, In : Oftamologi, Edisi Sembilan, Halaman 46. Prof dr. H. Sidarta Ilyas , SpM, Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Edisi Ketiga, Halaman 1-37. Amoaku G, Browning G, Capillary Hemangioma of the Newborn, In : Common Eye

Diseases and Their Management, 3rd Edition, Springer, Pg 1248. SugeryWise, strawberry Nevus & Vascular Formation (online) 2012, [cited 2012.01.12] :

available from http://www.surgerywise.com 9. Vorvvick L, Capillary Hemangioma (online) 2012, [cited 2010.10.10] : available from

http://www.medlineplus .com10. Olver J, Cassidy L, Capillary Hemangioma, In : Opthalmology at a Glance, 2005,

Blackwell Science, Pg 5311. Fletcher C, Browning G, Vascular Tumors, In : World Health Organization Classification

of Tumor, 2002, Pg 320-2112. Private HealthCare, Hemangioma (online) 2012, [cited 2012.01.13] : available from

http://www. privatehealth.co.uk13. Goodman RL, Capillary Hemangiom, In : Ophtho Notes The Essential Guide,

2003,Thieme, Pg73-414. Habif T, Hemangioma (online) 2012, [cited 2012.01.12] ; available from

http://www.PubMedHealth.com

18

19