HASYIM

4
  T okoh Hasyim Maryam Uci Mawar Asep Rita Lastri Kisah Orang Komplek (KOK) Di sebah kompl ek permahan! "at angl ah warga bar yang bernama # Hasyim$ Karena # Hasyim mengi"ap penyakit % akibat aler gi "eb! oleh karena it "ia seri ng sekali bersin "an berkata &HA'M*$ 'aat "i warng mbak Lastri! bertemlah # Hasyim "engan # Rita yang merpakan RT "i komplek it$ Rita + b siapa, Hasyim + Hasyim--- (#ersin) Rita + Owh b Hasyim Hasyim + Kok ta, Ri ta + T a"i ! ib sen "ir ikan yang bil ang, Hasyim + Owh git ya, b sen"iri siapa, Rita + Rita Hasyim + Kok Rita, Ri ta + Me mangnya kenapa, Hasyi m + b ini gimana sih ! sema orang ya ta kala ini bkan Rita tapi warng$ Ri ta + Hih $ $ $ Maks" saya nama say a Ri ta! b &Hasyim* (menirkan bersin) Hasyim + b ternyata % .ga ya, Ri ta + &Hasyim*--- (t ambah keras) Hasyim + &/gomong0ngomong R T "i sini siapa, Mang Asepn "atang "an langsng berkata$ Asep + &# Maryam*$ Rita + &#k an b! R Tnya it saya! Rita Her"awani* $ Hasyim + & A"h $ $ $ ang bener it yang mana, # Maryam ata # Rita,*$ Asep + &# Maryam*$ Ri ta + &# kan tapi saya *$ Lastri + &# Maryam RT yang "l! tapi # Rita R T yang sekarang*$ Hasyim + &Oh $ $ $ 1it ya,*$

description

zz

Transcript of HASYIM

Tokoh

TokohHasyim Maryam

Uci

Mawar

Asep

Rita

Lastri

Kisah Orang Komplek (KOK)

Di sebuah komplek perumahan, datanglah warga baru yang bernama Bu Hasyim. Karena Bu Hasyim mengidap penyakit flu akibat alergi debu, oleh karena itu dia sering sekali bersin dan berkata HASYIM.

Saat di warung mbak Lastri, bertemulah Bu Hasyim dengan Bu Rita yang merupakan RT di komplek itu.

Rita : Ibu siapa?

Hasyim : Hasyim!!! (Bersin)

Rita : Owh bu Hasyim

Hasyim : Kok tau?

Rita : Tadi, ibu sendirikan yang bilang?

Hasyim : Owh gitu ya? Ibu sendiri siapa?

Rita : Rita

Hasyim : Kok Rita?

Rita : Memangnya kenapa?

Hasyim : Ibu ini gimana sih , semua orang ya tau kalau ini bukan Rita tapi warung.

Rita : Hih . . . Maksud saya nama saya Rita, bu Hasyim (menirukan bersin)

Hasyim : Ibu ternyata flu juga ya?

Rita : Hasyim!!! (tambah keras)

Hasyim : Ngomong-ngomong RT di sini siapa?

Mang Asepun datang dan langsung berkata.

Asep : Bu Maryam.

Rita : Bukan bu, RTnya itu saya, Rita Herdawani.

Hasyim : Aduh . . . Yang bener itu yang mana? Bu Maryam atau Bu Rita?.

Asep : Bu Maryam.

Rita : Bukan tapi saya.

Lastri : Bu Maryam RT yang dulu, tapi Bu Rita RT yang sekarang.

Hasyim : Oh . . . Gitu ya?.

Lastri : Memangnya ibu mau apa?

Hasyim : Lapor

Lastri : Lapor apa?

Hasyim : Saya mau lapor kalau saya warga baru di sini.

Lastri : Memangnya udah berapa lama ibu di sini.

Hasyim : Kira-kira hampir sebulan lah.

Rita : Hah Ibu ini gimana sih? Kan di depan ada tulisan, LAPOR 24 JAM Kok ibu baru sekarang lapornya.

Hasyim : Maklum lah bu.

Rita : Maklum kenapa?

Hasyim : Saya nggak bisa baca.

Asep : Haduh . . . Bu Rita ini gimana? Baru 2 hari jadi RT, ada warga baru aja nggak tau?.

Rita : Emangnya harus tau?.

Asep : Ya harus.

Rita : Alasannya?.

Asep : Kalau terjadi apa-apa bagaimana? Ibu mau tanggung jawab?.

Rita

: Tanggung jawab kenapa? Sayakan tidak ngapa-ngapain bu Hasyim.

Asep : Bukan itu maksud saya.

Rita : Terus apa?

Asep

: Saya tidak bisa jelasin.

Rita

: Kenapa?

Asep : Karena saya bukan RT.

Rita : Sayakan RT, kenapa nggak tanya saya?.

Asep : Kan ibu nggak tau.

Rita : Oh . . . Iya yah. Terus gimana?.

Asep : Kita serahkan saja sama bu Maryam.

Lastri : Iya iya, saya setuju.

Rita : Kapan kita kesana?.

Asep : Tahun depan. Ya sekarang lah.

Setelah sampai di rumah Bu Maryam.

Lastri : Kenapa? Kok berhenti?.

Asep : Saya lupa.

Lastri : Lupa kenapa?.

Asep : Bu Maryam telah tiada.

Semua : Innalilahiwainnailahirojiun.

Asep : Maksud saya, bu Maryam sedang tidak ada?.

Hasyim : Memangnya kemana?.

Asep : Nggak tau.

Rita : Kenapa nggak tau? Mang Asepkan kerja di sini?.

Asep : Tapi saya nggak tau.

Rita : Hmmm . . . Ya udah nanti sore aja ke sininya, sekalian arisan.

Lastri : Ya udah mang Asep, kita permisi dulu ya?.

Asep : Iya. (senyum dan menundukan kepalanya)

Bu Rita, bu Hasyim dan mbak Lastripun pergi meninggalkan rumah bu Maryam. Tak lama kemudian Mawar, adik bu Maryampun datang.

Mawar : Assalamualaikum.

Asep : Sayakan udah bilang bu Maryamnya nggak di rumah. Eh . . . Mbak Mawar udah pulang?.

Mawar : Kok rumah sepi mang?.

Asep : Iya, mbak Uci sekolah, bu Maryam nggak tau kemana?.

Mawar : Mamang sendiri aja?

Asep : Nggak, kan ada mbak Mawar.

Mawar : Maksud Mawar mamang dari tadi sendiri aja di rumah? Memangnya bi Surti kemana?.

Asep : Pulang kampung, kambingnya melahirkan.

Mawar : Apa hubungannya?.

Asep : Nggak tau. Mbak Mawar mau minum apa?

Mawar : Yang dingin aja deh.

Asep : Mau es teh, es campur, es kelapa muda, es podeng atau es salju?

Mawar : Emangnya ada?.

Asep : Enggak.

Mawar : Terus, kenapa di tawarin?.

Asep : Ya, nanti Mamang beliin ke Pasar.

Mawar : Nggak usah deh, yang ada aja.

Asep : Adanya Cuma air putih.

Mawar : Ya udah, air putih aja.

Asep : Nih.

Mawar : Kok cepet.

Asep : Kan ada di bawah meja.

Mawar : Kenapa nggak bilang dari tadi.

Asep : Biar surprise.

Mawar : Apanya yang surprise?.

Asep : By the way in the bus way, mbak Melati mana?

Mawar : Mati.

Asep : Innalilahiwainnailahirojiun. Kenapa?.

Mawar : Ketabrak becak. Mang Asep jangan becanda ah, Mawar lagi nggak mau becanda?.

Asep : Siapa yang becanda sih? Mang Asep teh serius, mbak Mawar kali?.

Mawar : Sudah beribu kali, Mawar ngomong sama Mang Asep. Kalau Mawar nggak punya saudara yang namanya Melati, Okeh.

Asep : Kok gitu?.

Mawar : Emangnya kenapa?

Asep :Oh . . . Nggak apa-apa kok, Mamang Cuma sedih.

Mawar : Sedih kenapa Mang?.

Asep : Mbak Mawarkan bentar kagi mau menikah, sedangkan Mamang suka dengan mbak Mawar. Mamang sih berharap kalau mbak Mawar punya kembaran yang namanya Melati.

Mawar :Oh . . . Gitu. Bukannya Mamang udah sama si Tuti?.

Asep :Tuti? Ya enggak lah, Tuti bukan level mamang. Mamang teh maunya sama orang yang pinter, kaya mba Mawar gitu.

Mawar : Ah . . . Si mamang bisa aja.

Asep : Oiya tunangan mba Mawar namanya siapa ya? Kayaknya hampir sama kaya namanya mamang, Sep . . . Sepiro . . . atau Separo ya?, ucap mamang.

Mawar : Septian mang, biasa di panggil Tian,