HASIL PELATIHAN MANAGEMEN IMUNISASI 2.1`.doc
Transcript of HASIL PELATIHAN MANAGEMEN IMUNISASI 2.1`.doc
HASIL PELATIHAN MANAGEMEN IMUNISASIRUMAH SAKIT
SEMARANG 17-20 NOVEMBER 2014A. PENDAHULUAN
Kementrian kesehatan menyatakan program imunisasi bayi (Universal Child Imunisasi /UCI) tahun lalu baru mencakup 69.6 % dari seluruh desa /kelurahan di tanah air. Fakta tersebut di sebabkan antara lain kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program imunisasi. Kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadahi. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta ,kurang sumber daya yang memadahi,serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan maanfaat imunisasi.Imunisasi memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan Human Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat meningkatkan kematian yang tidak di inginkan.Kementrian kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals ( MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi di ukur dengan pencapaian UCI desa /kelurahan yaitu 80% bayi di desa/kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.Pemerintah sendiri telah menargetkan pada tahun 2014 sebanyak 90% dari seluruh bayi di desa/kelurahan telah memperoleh imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG,HEPATITIS B,DPT-HB,POLIO dan CAMPAK.B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi di Indonesia adalah: a. Difteri
b. Pertusis
c. Tetanus
d. Tuberkolusis
e. Campak
f. Poliomelitisg. Hepatitis b
h. Meningitis dan Pnemonia dapat di cegah dengan vaksin Hib (haemophilus influensa tipe b)
C. JENIS VAKSIN1. Vaksin BCG (Baccilus Calmette Guerin)
a. Vaksin BCG Strain Paris no 1173 P2
Indikasi : untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkolusa
b. Vaksin BCG Strain Danish 1331Indikasi : untuk Pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkolusa2. Vaksin DPT / HBIndikasi : untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,tetanus,pertusis,dan hepatitis B
3. Vaksin TT
Indikasi : untuk pemeberian kekebalan aktif terhadap tetanus
4. Vaksin DT
Indikasi : untuk pemberian stimulan terhadap difteri dan tetanus
5. Vaksin POLIO ( Oral Polio Vaccine)
Indikasi : untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit poliomyelitis
6. Vaksin CAMPAK
Indikasi : untuk pemberian kekebalan aktif terhadap campak7. Vaksin HEPATITIS B PID (Prefil Injection Device)
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang di sebabkan virus lain. Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus A atau C. D. MANAJEMEN LOGISTIKAda beberapa jenis peralatan yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan logistik imunisasi di tempat pelayanan imunisasi di rumah sakit,antara lain :
1. Termos / vaksin cair
2. Alat ini adalah suatu wadah yang di gunakan untuk mengirim /membawa vaksin dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke tempat pelayanan
3. Cool Pack /kotak dingin cair adalah wadah plastik berbentuk segi empat yang diisi dengan air kemudian di dinginkan dalam lemari es dengan suhu +2 oC - +8 oC selama minimal 24 jam yang berfungsi untuk mempertahankan suhu dalam pengiriman vaksin.4. Vaksin,pelarut dan penetes5. Jumlah vaksin yang diperlukan dalam pelayanan imunisasi harus sama dengan jumlah pelarutnya begitu juga dengan jumlah penetesnya ( untuk vaksin polio)
6. Alat suntik (ADS) dan alat suntik oplos7. Safety box (kotak pengaman)
8. Kapas basah dan wadah
9. Bahan penyuluhan (poster, leaflet,dll)
10. Alat tulis (kertas,pensil,pena)
11. Kartu kartu imunisasi ( KMS, Buku KIA)
12. Kohort /register
13. Plastik sampah /tempat sampah
14. Wastafel dan sabun untuk cuci tangan
15. Anafilaktik shock kit
16. Lemari es yang di lengkapi dengan thermometer,freeze watch,dan freeze tag.E. CARA DAN LOKASI PENYUNTIKANVaksinBCGDPT/HB/HiBCampak
PolioHB Uniject
Tempat
SuntikanLengan kanan atas luarPaha tengah bagian luar*Batita di Lengan Kanan atasBayi dan Batita Lengan kiri atasMulutPaha sebelah kanan bagian tengah luar
Cara PenyuntikanSuntikan IntrakutanSuntikan IntramuskularSuntikanSubkutanDi teteskan di mulutSuntikan intra muskular
Dosis0,05 cc0,5 ml0,5 ml2 tetes0,5 ml
UkuranJarum10mm,Ukuran 26 G25mm, ukuran 23G25mm, ukuran 23GUkuran 26 G
JenisBubuk+ pelarutSiap pakaiBubuk + pelarutBotol dengan alat tetes mulutSiap pakai
BentukCairan putih keruh dengan sedimen yang melayang jika dikocokCairan putih keruh dengan sedimen yang melayang jika dikocokCairan jernih kekuning-kuninganCairan jernih berwarna merah jambu atau orangeCairan jernih
F. KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)
1. Pengertian
KIPI adalah kejadian medis yang terjadi setelah pemberian imunisasi dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur ataupun koinsidens sampai ditentukan adanya hubungan kausal. 2. Gejala klinis KIPI
Dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan syaraf pusat, serta reaksi lainnya.Reaksi vaksin, interval kejadian dan rasio KIPI.
VaksinReaksiInterval
KejadianRasioper juta
dosis
BCGLimfadenitis supuratif
BCG ostitis
BCG-itis diseminata2-6 bulan
1-12 bulan
1-12 bulan100-1000
1-700
2
HibTidak ditemukan
Hepatitis BAnafilaktis0-4 jam1-2
Meales/MMR(a)Kejang demamTrombositopenia
Anafilaktik 5-12 hari
15-35 hari
0-1 jam33333
1-50
Oral polioVaccine associated paralyticPoliomyelitis (VAPP)4-30 hari1,4 3,4 (b)
Tetanus Neuritis brakialisAnafilaktik
Abses steril2-28 hari0-4 jam
1-6 minggu5-101-6
6-10
Tetanus DiphteriaSama dengan tetanus
DPTMenangis menjerit berkepanjangan >3jamKejang demam
Episode hipotonik hiporesponsif (EHH)
Anafilaktif
Ensefalopati0-24 jam0-3 hari
0-24 jam
0-4 jam
0-3 hari1000-60000570 (c)
570
20
0-1
Dikutip dari: Backgound of advest events following immunization, supplementary information on vaccine safety. Part 2 tahun 2000, WHO.G. Rencana tindak lanjut pelatihan imunisasi bagi RSUD KAB kota dan UPKSNo.Uraian kegiatanTujuan Sasaran Lokasi Waktu pelaksanaanSumber danaPelaksanaPenanggung jawab
123456789
Pemberian pelayanan imunisasi di klinik RSUD dr.R.Soedtijono Blora.
Memberikan pelayanan imunisasi di RSUD dr.R.soedtijono BloraPasien Batita yang datang ke poliklinik RSUD dr.R.Soedtijono BloraPoliklinik anak RSUD dr.R.Soedtijono BloraHari Rabu pada minggu kedua setiap bulan. Untuk vaksin gratis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora sedangkan biaya administrasi dan jasa tindakanditanggung pasien. Perawat yang bersertifikat pelatihan imunisasiDokter spesialis Anak.