HASIL DAN PEMBAHASAN FINISH.docx

7
HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Hasil dari gambar yang menggunakan Visio pada gambar DAS di Padang guci di lampiran di belakang. Hasil dari perhitungan pada gambar DAS di Padang Guci dengan menggunakan 2 metode yaitu Arithmetic mean method dan Thiessen polygon method di bawah ini: Data curah hujan dari 5 stasiun pada DAS Gage number Curah hujan A (L1) B (L2) C (L3) D (L4) E (L5) 4,6 3,5 3,1 5,4 5,1 Hasil data dari gambar menggunakan Visio pada gambar DAS di Padang Guci Stasiun Luas DAS (cm 2 ) A (L1) B (L2) C (L3) D (L4) E (L5) 14,05836 9,28014 6,73832 6,09347 5,71276

Transcript of HASIL DAN PEMBAHASAN FINISH.docx

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HasilHasil dari gambar yang menggunakan Visio pada gambar DAS di Padang guci di lampiran di belakang. Hasil dari perhitungan pada gambar DAS di Padang Guci dengan menggunakan 2 metode yaitu Arithmetic mean method dan Thiessen polygon method di bawah ini:Data curah hujan dari 5 stasiun pada DASGage numberCurah hujan

A (L1)B (L2)C (L3)D (L4)E (L5)4,63,53,15,45,1

Hasil data dari gambar menggunakan Visio pada gambar DAS di Padang GuciStasiunLuas DAS (cm2)

A (L1)B (L2)C (L3)D (L4)E (L5)14,058369,280146,738326,093475,71276

Mengunakan 2 metoda yaitu:a) Arithmetic mean methodP = =

b) Thiessen polygon methodStasiunPi

L1L2L3L4L5P1P2P3P4P5A1A2A3A4A5

A

StasiunPi

L1L2L3L4L54,63,53,15,45,114,058369,280146,738326,093475,712760.33565750,22157270,16088420,14548770,13639791,54402450,77550450,4987410,78563360,69569293

41,883054,3095329

% Ketilitian =

B.Pembahasan Hasil dari perhitungan di atas menggunakan 2 metoda yaitu Arithmetic mean method dan Thiessen polygon method. Menghasil %ketelitian 0,92% dari kedua metoda tersebut. Selisih hasil rata-rata dari Arithmetic mean method dan Thiessen polygon method adalah 0,03. Karena dipengaruhi pada saat menggambar di visio dan kurang sabar serta teliti saat menarik garis pada gambar.Kesimpulan yang didapat pada kedua metoda yaitu:1.Metoda arithmetic mean adalah yang paling mudah diantara cara lainnya (poligon dan isohet). Digunakan khususnya untuk daerah seragam dengan variasi CH kecil. Cara ini dilakukan dengan mengukur serempak untuk lama waktu tertentu dari semua alat penakar dan dijumlahkan seluruhnya.2.Metoda thiessen polygon ini untuk daerah yang tidak seragam dan variasi CH besar. Menurut Shaw (1985) cara ini tidak cocok untuk daerah bergunung dengan intensitas CH tinggi. Dilakukan dengan membagi suatu wilayah (luasnya A) ke dalam beberapadaerah-daerah membentuk poligon (luas masing-masing daerah Ai).3.Hasil dari perhitungan kedua metoda tersebut selisih antara 0,03.

Lampiran:

PERHITUNGAN CURAH HUJAN PADA LIMA STASIUN DI LUAS DAS MENGGUNAKAN ARTITHMETIC MEAN METHOD DAN THIESSEN POLYGON METHOD

Oleh

MARTININGSIH05111002003

Pada

TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA2013

L3 (6.73832 cm.^2)L2 (9.28014 cm.^2)L1 (14.05836 cm.^2)L5 (5.72176 cm.^2)L4 (6.09347 cm.^2)