HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar...

22
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Permukaan bagian dorsal tubuh trenggiling dilindungi oleh sisik-sisik yang keras dan rambut-rambut yang kasar di antara sisik tersebut. Sedangkan pada bagian ventral tubuhnya tidak ditutupi sisik hanya terdapat rambut-rambut di daerah tersebut (Gambar 8). Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu tampak lateral, sisik bagian dorsal berwarna coklat tua dan bagian ventral berwarna coklat muda. Setelah sisik-sisik pada trenggiling dilepaskan dan kulit bagian bahu dikuakkan ke dorsal, maka akan terlihat otot kulit musculus cutaneus yang menutupi otot-otot superfisial daerah bahu dan dada. Saat mempreparir m. cutaneus, harus dilakukan secara hati-hati agar otot ini tidak ikut tersayat karena otot ini menempel pada kulit. Serabut otot ini mengarah longitudinal dan berjalan dari lateral bahu hingga ke daerah pangkal ekor trenggiling (Gambar 9).

Transcript of HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar...

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Permukaan bagian dorsal tubuh trenggiling dilindungi oleh sisik-sisik yang

keras dan rambut-rambut yang kasar di antara sisik tersebut. Sedangkan pada

bagian ventral tubuhnya tidak ditutupi sisik hanya terdapat rambut-rambut di

daerah tersebut (Gambar 8).

Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu tampak lateral, sisik bagian dorsal berwarna coklat tua dan bagian ventral berwarna coklat muda.

Setelah sisik-sisik pada trenggiling dilepaskan dan kulit bagian bahu

dikuakkan ke dorsal, maka akan terlihat otot kulit musculus cutaneus yang

menutupi otot-otot superfisial daerah bahu dan dada. Saat mempreparir

m. cutaneus, harus dilakukan secara hati-hati agar otot ini tidak ikut tersayat

karena otot ini menempel pada kulit. Serabut otot ini mengarah longitudinal dan

berjalan dari lateral bahu hingga ke daerah pangkal ekor trenggiling (Gambar 9).

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

1

Gambar 9 Otot kulit trenggiling setelah kulit dikuakkan.

Kelompok Otot Daerah Gelang Bahu

Setelah m. cutaneus dikuakkan ke ventral, ditemukan otot-otot daerah

gelang bahu yang terdiri atas m. trapezius, m. rhomboideus, m. brachiocephalicus,

m. omotransversarius, m. latissimus dorsi, m. serratus ventralis, dan m. pectoralis

(m. pectoralis superficialis dan m. pectoralis profundus) (Tabel 1). Kelompok otot

ini menghubungkan tulang kaki depan dengan badan.

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Tabel 1 Origo dan insersio otot-otot gelang bahu trenggiling

Nama Otot Origo Insersio

1 M. trapezius

a. pars cervicis

b. pars thoracis

processus spinosus

os vertebrae cervicalis I-

processus spinosus os vertebrae thoracalis II

processus spinosus

os vertebrae thoracalis II

spina scapulae os scapulae

sepertiga proximal dari

spina scapulae os scapulae

2 M. rhomboideus

a. m. rhomboideus

cervicis

b. m. rhomboideus

thoracis

os vertebrae cervicalis II -

os vertebrae thoracalis V

processus spinosus

os vertebrae thoracalis V-IX

bagian craniomedial dan

craniolateral cartilago

scapulae dan sepanjang spina scapulae os scapulae

bagian caudomedial dan

caudolateral cartilago scapulae os scapulae

3 M. brachiocephalicus alae atlantis os atlas dan

processus transversus os vertebrae cervicales

bagian proksimomedial

os radius dan os ulna

4 M. omotransversarius Alae atlantis os atlas bagian proksimal spina

scapulae os scapulae

5 M. latissimus dorsi fascia lumbodorsalis dan os costae IX-XIII

tuberculum teres major os humerus

6 M. serratus ventralis

a. m. serratus ventralis cervicis

b. m. serratus ventralis thoracis

processus transversus os vertebrae cervicalis III-

VII

os costae I-X/XI

bagian anterior fascia serrata os scapulae

bagian posterior fascia serrata os scapulae

7 M.pectoralis superficialis

a. m. pectoralis

descendens b. m. pectoralis

transverses

cartilago manubri os sternum

os sternum

tuberositas deltoidea dan

crista humeri os humerus tuberositas deltoidea

os humerus

8 M. pectoralis profundus a. m. subclavius

b. m. pectoralis

ascendens

os sternum

-lapis superfisial: origo

bersatu dengan m. cutaneus -lapis profundal: segmen

pertama (os costae V-VI),

segmen kedua (os costae VII), segmen ketiga

(os costae VIII), dan segmen

keempat (os costae IX)

tuberculum minus

os humerus

tuberculum minus dan

fascies cranialis os humerus

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 10 Otot-otot superfisial daerah gelang bahu dan lengan atas.

1. m. brachiocephalicus, 2. m. cleidobrachialis, 3. m. cutaneus,

4. m. deltoideus pars scapularis, 5. m. latissimus dorsi, 6. m. pectoralis ascendens, 7. m. tensor fasciae antibrachii, 8. m. teres major,

9. a) m. trapezius pars cervicis, b) m. trapezius pars thoracis,

10. a) m. triceps brachii caput longum, b) m. triceps brachii caput laterale,

c) m. triceps brachii caput accessorium

3

8

1

2

10c 6

5

7

10a

10b

4

9a

9b

10c

2

1

6

5

7

10a

10b

4

9a

9b

10c

3

8

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 11 Otot-otot daerah gelang bahu setelah m. trapezius dikuakkan.

1. m. cleidobrachialis, 2. m. deltoideus pars scapularis, 3. m. latissimus dorsi, 4. m. longissimus thoracis, 5. a) m. rhomboideus cervicis,

b) m. rhomboideus thoracis, 6. m. serratus ventralis thoracis, 7. m. tensor

fascia antibrachii, 8. m. teres major, 9. a) m. trapezius pars cervicis, b) m. trapezius pars thoracis, 10. a) m. triceps brachii caput longum,

b) m. triceps brachii caput laterale.

1

2

10a

10b

8

7

6

5a

5b

9a

9b

9b

4

8

3 3

10a

10b

8

7

6

5a

5b

9a

9b

9b

4

8

3 3

1

2

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

M. trapezius merupakan otot besar yang berbentuk kipas. Berdasarkan letak

origonya, otot ini dibagi dalam dua bagian yaitu m. trapezius pars cervicis yang

memiliki arah serabut caudoventrad dan m. trapezius pars thoracis yang memiliki

arah serabut cranioventrad (Gambar 10). Otot yang terletak di profundal

m. trapezius dan menghubungkan bagian dorsal thorax dengan os scapulae

dinamakan m. rhomboideus. Otot ini terbagi menjadi dua bagian yaitu

m. rhomboideus cervicis dan m. rhomboideus thoracis (Gambar 11).

Ditemukannya insersio m. rhomboideus pada bagian medial dan lateral

os scapulae merupakan hal yang menarik dari penelitian,bahkan pada

m. rhomboideus cervicis memiliki insersio di sepanjang spina scapulae

os scapulae.

Trenggiling memiliki m. brachiocephalicus yang panjang, besar, dan tebal

serta berinsersio di bagian proksimomedial os radius dan os ulna. Pada

trenggiling otot ini memiliki m. cleidobrachialis yang letaknya ada di caudodistal

m. brachiocephalicus. Trenggiling memiliki m. latissimus dorsi yang tebal dan

hampir menutupi seluruh m. serratus ventralis thoracis pada daerah thorax

(Gambar 10). Setelah otot ini dikuakkan, ditemukan m. serratus ventralis yang

menutupi daerah thorax. Otot ini terdiri atas m. serratus ventralis cervicis

(Gambar 14) dan m. serratus ventralis thoracis (Gambar 12 dan 14).

M. pectoralis superficialis terdiri atas m. pectoralis descendens dan

m. pectoralis transversus, sedangkan m. pectoralis profundus terdiri atas

m. subclavius dan m. pectoralis ascendens (Gambar 13). Otot-otot tersebut

memiliki origo di daerah thorax dan insersio di daerah lengan atas. Trenggiling

memiliki dua lapis m. pectoralis ascendens, yaitu lapis superfisial yang origonya

bersatu dengan m. cutaneus dan lapis profundal yang terdiri dari empat segmen.

Segmen pertama dari m. pectoralis ascendens yaitu berorigo di os costae V-VI,

segmen kedua pada os costae VII, segmen ketiga pada os costae VIII, dan segmen

terakhir pada os costae IX.

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 12 Otot-otot daerah gelang bahu setelah m. latissimus dorsi dikuakkan.

1. m. deltoideus pars scapularis, 2. m. latissimus dorsi, 3. m. pectoralis ascendens, 4. m. rhomboideus thoracis, 5. m. serratus ventralis thoracis,

6. m. teres major, 7. m. tensor fascia antibrachii, 8. a) m. trapezius pars

cervicis, b) m. trapezius pars thoracis, 9. a) m. triceps brachii caput longum, b) m. triceps brachii caput laterale, c) m. triceps brachii caput accessorium.

5

2

2

6

4 8b

8a

9a

9b

1

4

9c

3

5

2

2

6

4 8b

8a

9a

9b

1

7

9c

3

3

3

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 13 Otot-otot daerah pektoral. 1. m. brachiocephalicus, 2. m. coracobrachialis, 3. m. pectoralis ascendens,

4. m. pectoralis descendens, 5. m. pectoralis transversus, 6. m. subclavius.

1

5

4

4 2

6

3

1

5

4

4 2 6

3

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 14 Otot-otot daerah bahu bagian medial. 1. m. pectoralis transversus, 2. m. pectoralis descendens, 3. m. subclavius,

4. m. scalenus dorsalis, 5. m. serratus ventralis cervicis, 6. m. serratus

ventralis thoracis, 7. m. subscapularis, 8. m. teres major, 9. m. serratus dorsalis, 10. m. latissimus dorsi, 11. m obliquus externus abdominis,

12. a) m. rhomboideus cervicis, b) m. rhomboideus thoracis, 13. m. pectoralis

ascendens, 14. m. coracobrachialis.

14

13

3

13 13

9

10

3

12a

12b

8

7

6

4

5

1

6 11

2

14

9

3

12a

12b

8

7

6

5

13

13

13

10

3 4

1

6

11

2

13

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Kelompok Otot Daerah Bahu

Kelompok otot daerah bahu mempunyai origo di os scapulae dan insersio di

os humerus. Otot-otot tersebut terdiri atas m. supraspinatus, m. infraspinatus,

m. deltoideus, m. teres minor, m. subscapularis, m. teres major, dan

m. coracobrachialis (Tabel 2).

Tabel 2 Origo dan insersio otot-otot daerah bahu trenggiling

Nama Otot Origo Insersio

Otot Bahu Lateral

1 M. supraspinatus bidang kranial fossa

supraspinata dan spina

scapulae os scapulae

tuberculum minus os humerus

2 M. infraspinatus fossa infraspinata os scapulae tuberculum majus os humerus

3 M. deltoideus a. pars scapularis

b. pars acromialis

spina scapulae dan margo

caudalis os scapulae

acromion os scapulae

processus styloideus lateralis

et medialis os radius

tuberositas deltoidea os humerus

4 M. teres minor margo posterior os scapulae

bagian distal

tuberositas deltoidea

os humerus

Otot Bahu Medial

5 M. subscapularis fossa subscapularis os scapulae

tuberculum minus os humerus

6 M. teres major bagian proksimal angulus

caudalis dan margo caudalis os scapulae

tuberositas major os humerus

bersama-sama dengan m. latissimus dorsi

7 M. coracobrachialis processus coracoideus

os scapulae

kira-kira di sepertiga daerah

tengah facies cranialis

os humerus.

Otot-otot daerah bahu bagian lateral terdiri atas m. supraspinatus,

m. infraspinatus, m. deltoideus, dan m. teres minor (Gambar 17). Otot-otot daerah

bahu bagian medial yang ditemukan pada trenggiling adalah m. subscapularis,

m. teres major, dan m. coracobrachialis (Gambar 14).

Pada trenggiling, m. deltoideus terdiri atas m. deltoideus pars scapularis dan

m. deltoideus pars acromialis (Gambar 15). Trenggiling memiliki ukuran

m. deltoideus pars scapularis yang tipis dan berbentuk panjang hingga ke bagian

kaudal dari os radius, serta m. deltoideus pars acromialis berukuran tebal dan

pendek (Gambar 15).

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 15 Otot-otot daerah bahu dan lengan atas bagian lateral setelah

m. brachiocephalicus dikuakkan. 1. m. brachiocephalicus, 2. a) m. deltoideus pars scapularis,

b) m. deltoideus pars acromialis, 3. m. supraspinatus, 4. a) m. triceps brachii

caput longum, b) m. triceps brachii caput laterale, c) m. triceps brachii caput accessorium, 5. m. tensor fascia antibrachii, 6. m. latissimus dorsi,

7. m. omotransversarius, 8. m. trapezius pars cervicis, 9. m. cleidobrachialis.

9

1

8

1

2b

2a

3

7 4c

4b

4a

5

6

4c 7

5

9

1

8

1

2b

2a

3

4b

4a

6

4c

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 16 Otot-otot daerah bahu dan lengan atas.

1. m. brachiocephalicus, 2. m. supraspinatus, 3. a) m. deltoideus pars

scapularis, b) m. deltoideus pars acromialis, 4. m. barchialis, 5. a) m. triceps

brachii caput longum, b) m. triceps brachii caput laterale, c) m. triceps brachii caput mediale, d) m. triceps brachii caput accessorium, 6. m. tensor

fascia antibrachii, 7. m. trapezius pars cervicis, 8. m. omotransversarius.

3b

5c

3a

5d

5b

1 7

8

1

2

6

5b

3a 5a

4

3b

3a

1 7

8

1

2

5d 6

5b

3a

5c

5a

5b

4

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 17 Otot-otot profundal daerah bahu dan lengan atas setelah

m. brachiocephalicus, m. deltoideus (pars acromialis dan pars scapularis), dan m. triceps brachii caput laterale dikuakkan.

1. m. supraspinatus, 2. m. infraspinatus, 3. m. teres minor,4. a) m. triceps

brachii caput longum, b) m. triceps brachii caput laterale, c) m. triceps brachii caput mediale, d) m. triceps brachii caput accessorium, 5. m. tensor

fascia antibrachii, 6. m. teres major, 7. m. latissimus dorsi, 8. m. trapezius

pars thoracis, 9. m. serratus ventralis thoracis, 10. m. brachiocephalicus,

11. m. trapezius pars cervicis, 12. m. cleidobrachialis, 13. m. brachialis, 14. m. deltoideus pars acromialis.

1 2

4d

3

5

4b

4b

4c

4a

6

7

7

8

9

10 11

12

10 13

14

14

1 2

4d

3

5

4b

4b

4c

4a

6

7

7

8

9

10

10

11 12

13

14

14

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Kelompok Otot Daerah Lengan Atas

Otot lengan atas trenggiling umumnya berorigo pada os scapulae dan

sebagian os humerus. Otot-otot daerah ini yang ditemukan terdiri atas

m. brachialis, m. biceps brachii (Gambar 18), m. triceps brachii, dan m. tensor

fasciae antebrachii (Tabel 3). Otot lengan atas memiliki fungsi utama dalam

menggerakkan fungsi siku. Selain itu, otot- otot ini juga berfungsi sebagai fiksator

persendian bahu dan siku saat hewan berdiri tegak (Getty 1975).

Tabel 3 Origo dan insersio otot-otot daerah lengan atas trenggiling

Nama Otot Origo Insersio

1 M. brachialis kira-kira di sepertiga proksimal

fascies caudalis os humerus

tuberositas radii dan tepi

medial os radius

2 M. biceps brachii tuberculum supraglenoidalis

os scapulae

tuberositas radii os radius

3 M. triceps brachii

a. caput longum

b. caput laterale

c. caput mediale

d. caput accessorium

margo posterior os scapulae

spina scapulae os scapulae

fascies medial dari corpus humeri di distocaudal dari

tuberculum teres major

os humerus

tuberositas deltoideus os humerus

bagian laterovolar

olecranon os ulna bagian lateral olecranon

os ulna

bagian mediodorsal olecranon os ulna

olecranon os ulna

4 M. tensor fasciae

antebrachii

margo posterior os scapulae bagian laterovolar

olecranon os ulna

Trenggiling memiliki m. triceps brachii yang kompleks dan terletak pada

siku. Otot ini pada trenggiling memiliki empat caput yang terdiri atas

caput longum, caput lateral, caput medial, dan caput accessorium. M. tensor

fasciae antebrachii merupakan otot yang cukup tebal dan insersionya bersatu

dengan m. triceps brachii caput longum (Gambar 16).

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Gambar 18 Otot-otot daerah lengan atas bagian medial.

1. m. brachiocephalicus, 2. m. biceps brachii, 3. m. triceps brachii caput medial, 4. m. tensor fasciae antebrachii, 5. m. coracobrachialis,

6. m. pectoralis ascendens, 7. m. pectoralis descendens, 8. m. subclavius.

1

2 3

4

5

6

7

8

1

5

2

6

3

4

7

8

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Pembahasan

Secara umum trenggiling memiliki fungsi otot-otot daerah bahu dan lengan

atas yang mirip dengan anjing yaitu sebagai hewan penggali tanah dan beruk

sebagai hewan pemanjat pohon. Perilaku hewan yang berbeda-beda akan

mengakib7tkan perbedaan dalam adaptasi fungsi organ tubuhnya. Salah satu

fungsi dari kaki depan pada waktu hewan berjalan adalah untuk menerima

kembali beban tubuh secara elastis dan tanpa guncangan keras di bumi. Melihat

adanya perbedaan fungsi akan berakibat pada perbedaan anatomi, diantaranya

yaitu anatomi tulang dan otot.

Trenggiling merupakan hewan mamalia yang memiliki perilaku unik,

terutama kemampuannya menggulung tubuh pada saat terancam oleh predator.

Trenggiling akan membentuk suatu posisi yang kokoh dengan sisik–sisik tajam

saat menggulung, sehingga predator menjadi sulit untuk memangsa (Schlitter

2005). Posisi tersebut akan memudahkan trenggiling menggelinding terutama

pada daerah tebing yang miring, sehingga dapat menghindar dari pemangsa.

Trenggiling mampu menggelinding sejauh 30 meter selama 10 detik (Tenaza

2005). Kemampuan trenggiling lainnya adalah dapat memanjat pohon pada saat

mencari pakan dan menggali tanah untuk membuat sarang. Aktivitas-aktivitas saat

menggulung, memanjat pohon, dan menggali tanah tersebut yang membutuhkan

struktur tubuh khusus pada trenggiling. Keistimewaan ini terletak pada

karakteristik skeletonnya (Cahyono 2007), dan otot-ototnya yang juga istimewa.

Trenggiling memiliki musculus cutaneus yang tidak terbagi dan menutupi

bagian superfisial daerah dada sampai ke pangkal ekor. Otot ini memiliki

ketebalan yang lebih tebal dari pemamah biak dan kuda serta berbentuk lebar,

diduga berfungsi untuk menggerakkan sisik-sisik di lateral tubuh serta kulit

daerah dada dan abdomen. Fungsi lain dari m. cutaneus diduga menunjang pada

saat trenggiling menggulung tubuhnya. Beberapa spesies hewan seperti kuda dan

pemamah biak, otot kulit ini kurang berkembang dibandingkan dengan trenggiling

yaitu terdiri atas m. cutaneus omobrachialis yang menutupi bidang lateral bahu

dan lengan atas, serta m. cutaneus trunci yang menutupi dinding lateral dan

ventral daerah dada dan perut. Fungsi otot ini pada kuda dan pemamah biak yaitu

untuk menggerakkan kulit di daerah tersebut, terutama untuk mengusir lalat atau

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

benda asing yang menempel pada tubuh hewan tersebut. Sedangkan pada beruk

otot kulit dinamakan m. panniculus carnosus. Otot ini merupakan otot kulit yang

terbentang dari daerah thorax sampai ke daerah gluteal dan berfungsi sebagai

penggerak kulit daerah punggung saat menyingkirkan kotoran dan serangga yang

menggigit (Husein 2012).

Kelompok otot gelang bahu pada trenggiling terdiri atas m. trapezius,

m. rhomboideus, m. brachiocephalicus, m. omotransversarius, m. latisimus dorsi,

m. serratus ventralis, dan m. pectoralis (m. pectoralis superficialis dan

m. pectoralis profundus). Otot-otot ini memiliki fungsi yang penting karena otot-

otot di daerah ini menghubungkan tulang kaki depan dengan badan. Hal ini

berhubungan dengan fungsi kaki depan agar dapat menahan beban tubuh secara

elastis (Soesetiadi 1977). Otot-otot daerah gelang bahu memiliki beberapa fungsi

seperti mencegah penguakan os scapulae ke lateral, menarik os scapulae dan

os humerus ke anterior dan posterior, penggantung tubuh, serta sebagai

pergerakan kaki depan. Otot yang berfungsi sebagai pencegah penguakan dan

mengatur pergerakan dari os scapulae adalah m. trapezius dan m. rhomboideus,

sedangkan untuk menarik os scapulae dan os humerus ke anterior dan posterior

adalah m. brachiocephalicus dan m. latisimus dorsi. Selain itu, otot daerah ini

juga berperan dalam pergerakan kaki depan yaitu aduktor dan retraktor kaki

depan.

Trenggiling memiliki m. trapezius yang terdiri atas m. trapezius pars

cervicis dan m. trapezius pars thoracis. Origo m. trapezius pars cervicis pada

trenggiling yaitu di processus spinosus os vertebrae cervicalis I sampai processus

spinosus os vertebrae thoracalis II, sementara pada hewan lain umumnya

berorigo pada ligamentum nuchae. Contoh hewan yang memiliki origo pada

ligamentum nuchae yaitu anjing yang berorigo di os vertebrae cervicales III

sampai os vertebrae thoracales III (ligamentum nuchae ) (Miller 1993), serta

beruk yang berorigo di protuberantia occipitalis externa, ligamentum nuchae, dan

processus spinosus os vertebrae cervicales (Husein 2012). Trenggiling memiliki

ligamentum nuchae yang tidak subur dikarenakan karakteristik tubuh trenggiling

yang lentur dibuktikan dengan kemampuannya untuk menggulung diri dan

menggelinding secara aktif. Sedangkan ligamentum nuchae merupakan suatu

Page 18: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

jaringan ikat yang terdiri atas serabut elastin membentang dari protuberantia

occipitalis externa pada os occipitale hingga processus spinosus daerah gumba

(Soesetiadi 1977) dan memiliki fungsi utama sebagai penegak leher pada hewan

besar, terutama yang memiliki leher panjang.

Otot yang terletak di profundal m. trapezius dan menghubungkan bagian

dorsal thorax dengan os scapulae dinamakan m. rhomboideus. Bersama-sama

dengan m. trapezius, m. latissimus dorsi, dan m. serratus ventralis,

m. rhomboideus berfungsi untuk mencegah penguakkan os scapulae (Nurhidayat

et al. 2010). Trenggiling memiliki dua bagian pada otot ini yang terdiri atas

m. rhomboideus cervicis dan m. rhomboideus thoracis. Beberapa hewan lainnya

seperti pada anjing, otot ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu m. rhomboideus

cervicis, m. rhomboideus thoracis, dan m. rhomboideus capitis (Getty 1975). Hal

yang menarik dari penelitian ini adalah ditemukannya insersio m. rhomboideus

pada bagian medial dan lateral os scapulae, sedangkan pada hewan lain pada

umumnya seperti kambing dan kuda, otot ini berinsersio hanya pada bagian

medial cartilago os scapulae. Bahkan m. rhomboideus cervicis memiliki insersio

di sepanjang spina scapulae os scapulae. Pertautan ganda pada m. rhomboideus

yang berbeda dengan hewan lain pada umumnya ini yang diduga berperan dalam

fiksasi os scapulae menjadi lebih kuat dari otot fiksasi lainnya serta mengatur

pergerakkan os scapulae dalam kaitannya dengan menggulung tubuh. Saat

trenggiling menggulung tubuhnya, maka diperlukan otot-otot yang dapat

memfiksasi os scapulae dan tulang kaki depan agar tidak terkuak dan tetap

terfiksasi. Trenggiling memiliki struktur m. rhomboideus thoracis yang sama

dengan beruk yaitu melekat pada bagian lateral dan medial cartilago os scapulae

(Husein 2012).

Trenggiling memiliki m. brachiocephalicus yang panjang, besar, dan tebal

serta berinsersio di bagian proksimomedial os radius dan os ulna. Sedangkan pada

kambing, otot ini hanya berupa otot tipis dan panjang serta pada kuda otot ini

berukuran besar (Getty 1975). Otot ini pada trenggiling memiliki

m. cleidobrachialis yang letaknya ada di caudodistad dari m. brachiocephalicus.

Sedangkan pada kuda dan anjing ditemukan m. cleidocervicalis (transversus).

Insersio m. brachicephalicus pada hewan lain umumnya di fascia antibrachii dan

Page 19: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

tuberositas deltoideus dan crista humeri os humerus bagian proksimal. Fungsi

utama dari otot ini yaitu sebagai fleksor kepala dan leher apabila kaki depan

sebagai titik tetap, serta ekstensor persendian bahu dan protaktor kaki depan

ketika kepala berfungsi sebagai titik tetap (Nurhidayat et al. 2010).

Terkait dengan fungsinya sebagai fleksor kepala dan leher serta sebagai

ektensor bahu, m. brachiocephalicus pada trenggiling akan memberikan kekuatan

yang lebih pada kaki depan dan leher saat menggulung tubuhnya. Kekuatan

tersebut yang menjadikan trenggiling tidak akan mudah lepas dari posisi

menggulung. Kaki depan trenggiling memiliki tingkat kerja lebih tinggi

dibandingkan pada hewan lain seperti kambing dan domba yang hanya berperan

sebagai alat gerak dan penumpu berat badan saja (Sisson Sisson & Grossman

1962; Tenaza 2005). Selain menggunakan kaki depan sebagai alat gerak dan

penumpu berat badan, trenggiling juga menggunakan kaki depannya untuk

menggali lubang dalam mencari pakan maupun membuat sarang serta memanjat

pohon (Schlitter 2005). Fungsi lain dari m. brachiocephalicus pada trenggiling

yaitu sebagai protaktor kaki depan dalam proses penggalian tanah.

Trenggiling memiliki m. latissimus dorsi yang tebal dan hampir menutupi

seluruh m. serratus ventralis thoracis pada daerah thorax. Otot ini pada hewan

lain umumnya merupakan otot yang besar, berbentuk segitiga, dan menutupi

dinding laterodorsal thorax. Otot ini berasal dari daerah thorax (fascia

lumbodorsalis) dan bertaut ke daerah bahu medial (tuberositas teres major

os humerus) (Getty 1975). Fungsi dari otot ini yaitu sebagai fleksor persendian

bahu, aduktor lengan atas (Aversi-Ferreira et al. 2007), dan retraktor lengan atas

(Stone & Stone 2008). Anjing memiliki fungsi pada kaki depan terutama ketika

melakukan penggalian tanah (Miller 1993). Seperti halnya pada anjing, otot ini

diduga juga berpengaruh terhadap fungsi kaki depan trenggiling sebagai penggali.

Selain menggali tanah, trenggiling juga dapat memanjat pohon seperti layaknya

primata, salah satu contoh primata adalah beruk. Menurut Husein (2012), beruk

memiliki m. latissimus dorsi yang besar dalam mendukung aktivitas memanjat

saat mencari pakan. Semut yang merupakan pakan spesifik dari trenggiling

sebagian besar hidup dan membuat sarang di pepohonan, sehingga aktivitas

memanjat sangat penting bagi trenggiling dalam usaha mencari pakan.

Page 20: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Berdasarkan keadaannya, m. latissimus dorsi diduga merupakan suatu bentuk

adaptasi dari kerja berat yang dilakukan oleh kaki depan.

M. serratus ventralis terdiri atas m. serratus ventralis cervicis dan

m. serratus ventralis thoracis. Otot ini bertaut dari processus transversus

os vertebrae cervicalis III-VII (m. serratus ventralis cervicis) dan

os costae I-X/XI (m. serratus ventralis thoracis) hingga ke fascia serrata

os scapulae. Fungsi secara umum m. serratus ventralis pars cervicis yaitu untuk

menarik basis os scapulae ke arah leher dan mengangkat leher atau membengkok

leher ke lateral, sedangkan m. serratus ventralis pars thoracis memiliki fungsi

untuk menarik basis os scapulae ke kaudal dan sebagai otot inspirasi dalam

keadaan memaksa.

Trenggiling memiliki m. pectoralis yang terdiri atas m. pectoralis

superficialis (m. pectoralis descendens dan m. pectoralis transversus) serta

m. pectoralis profundus (m. subclavius dan m. pectoralis ascendens). Saat

memanjat pohon, m. pectoralis descendens membantu kerja dan menambah

kekuatan m. pectoralis transversus (Kurniawan 2000). Otot ini juga memiliki

fungsi yang sinergis dengan m. pectoralis transversus yaitu membantu kerja dan

menambah kekuatan dalam melakukan gerakan aduksi dan menekan pada saat

memanjat pohon (Aversi-Ferreira et al. 2007; Stone & Stone 2008). Trenggiling

memiliki dua lapis m. pectoralis ascendens, yaitu lapis superfisial yang origonya

bersatu dengan m. cutaneus dan lapis profundal yang terdiri dari empat segmen.

Segmen pertama dari m. pectoralis ascendens yaitu berorigo di os costae V-VI,

segmen kedua pada os costae VII, segmen ketiga pada os costae VIII, dan segmen

terakhir pada os costae IX. Origo m. pectoralis ascendens yang kompleks inilah

yang memberikan dugaan bahwa fungsi sebagai retraktor dan protaktor kaki muka

pada trenggiling menjadi bertambah. Sehingga otot ini dapat berperan dalam

penggalian tanah untuk mencari pakan. Selain itu, m. pectoralis ascendens

menambah kekuatan lengan atas sehingga dapat melakukan gerakan aduksi dan

menekan pada saat memanjat pohon. Pada trenggiling, m. pectoralis profundus

berpengaruh terhadap aktivitas dalam memanjat pohon saat mencari pakan dan

gerak aduktor serta retraktor lengan atas (Aversi-Ferreira et al. 2007).

Page 21: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Kelompok otot bahu trenggiling mempunyai origo di os scapulae dan

insersio di daerah os humerus. Otot-otot bahu tersebut terdiri dari

m. supraspinatus, m. infraspinatus, m. deltoideus, m. teres minor,

m. subscapularis, m. teres major, dan m. coracobrachialis (Getty 1975). Stabilitas

persendian bahu selama trenggiling bergerak dipengaruhi oleh m. teres minor,

m. supraspinatus, m. infraspinatus, dan m. subscapularis.

Trenggiling memiliki m. deltoideus yang terdiri atas m. deltoideus pars

acromialis dan m. deltoideus pars scapularis, serta memiliki ukuran yang tebal

dan pendek (m. deltoideus pars acromialis ) dan berukuran tipis dan panjang

hingga ke bagian kaudal dari os radius (m. deltoideus pars scapularis). Insersio

dari m. deltoideus pars scapularis pada trenggiling yaitu di processus styloideus

lateralis et medialis os radius, sedangkan hewan lain umumnya memiliki insersio

pada tuberositas deltoidea. Keadaan ini yang menguatkan dugaan bahwa kaki

depan trenggiling berperan dalam aktivitas menggali lubang dan memanjat pohon

saat membuat sarang serta mencari pakan sehingga dibutuhkan otot yang kuat

pada kaki depannya. Fungsi secara umum m. deltoideus pars acromialis adalah

sebagai abduktor lengan, serta m. deltoideus pars scapularis sebagai ekstensor

dan rotator lengan ke arah lateral (Stone & Stone 2008).

Trenggiling memiliki m. teres major yang berorigo pada angulus caudalis

os scapulae. Mamalia penggali memiliki struktur yang khas pada angulus

caudalis os scapulae yaitu bagian tersebut mengalami perluasan yang berfungsi

untuk meningkatkan daya angkat kaki depan (Cahyono 2007). Hal inilah yang

menguatkan dugaan bahwa trenggiling memiliki kekuatan dalam menggali tanah

untuk mencari pakan berupa semut. Otot ini juga memiliki fungsi yang sinergis

dengan m. teres minor yaitu sebagai fleksor persendian bahu.

Otot lengan atas trenggiling umumnya berorigo di os scapulae dan sebagian

os humerus. Otot-otot daerah ini yang ditemukan pada trenggiling terdiri atas

m. brachialis, m. biceps brachii, m. triceps brachii, dan m. tensor fasciae

antebrachii. Otot lengan atas memiliki fungsi utama dalam menggerakkan fungsi

siku. Selain itu, otot-otot ini juga berfungsi sebagai fiksator persendian bahu dan

siku saat hewan berdiri tegak (Getty 1975).

Page 22: HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54929/BAB IV Hasil... · Gambar 8 Struktur eksterior tubuh trenggiling daerah bahu ... m. pectoralis superficialis

Trenggiling memiliki m. triceps brachii yang kompleks dan terletak pada

siku. Otot ini pada trenggiling memiliki empat caput yang terdiri atas caput

longum, caput lateral, caput medial, dan caput accessorium, sedangkan pada

hewan lain seperti kambing dan domba, otot ini umumnya memiliki tiga caput

yaitu caput longum, caput laterale, dan caput mediale (Nurhidayat et al. 2010).

Tambahan caput pada m. triceps brachii yang dimiliki trenggiling akan

menyebabkan kemampuan dari otot ini semakin bertambah. Hal ini sangat

berkaitan dengan aktivitas kaki depan trenggiling yang berat dan membutuhkan

kekuatan luar biasa yang hanya didapatkan dari otot-otot sebagai alat gerak aktif.

Keempat caput tersebut berinsersio pada olecranon os ulna. Olecranon

merupakan bungkul besar yang terdapat pada ujung proksimal os ulna.

Trenggiling memiliki struktur olecranon yang panjang untuk menghasilkan tenaga

ungkit yang besar (Cahyono 2007). Fungsi utama dari bungkul ini adalah sebagai

insersio utama pada m. triceps brachii dan m. tensor fasciae antebrachii (Sisson

& Grossman 1962), sehingga olecranon yang panjang akan memiliki kontribusi

khusus pada fungsi otot tersebut. Otot ini berfungsi sebagai fiksator persedian

siku, fleksor persendian bahu, dan ekstensor persendian siku (Stone & Stone

2008). Fungsi fiksator juga tidak kalah pentingnya dengan aktivitas besar pada

kaki depan trenggiling yang membutuhkan suatu daya fiksasi yang besar untuk

melindungi persendian terutama persendian siku. Fungsi m. triceps brachii yang

didukung caput accessorium menambah kekuatan dari otot ini untuk menjalankan

fungsinya sebagai fiksator persendian siku tersebut.

Perbedaan struktur m. brachiocephalicus, m. latissimus dorsi, m. pectoralis

descendens, m. pectoralis transversus, m. subclavius, m. pectoralis ascendens,

dan m. deltoideus pars scapularis pada trenggiling diduga menyebabkan

trenggiling mempunyai kekuatan pada kaki muka yang lebih besar. Hal tersebut

berpengaruh terhadap gerakan trenggiling saat memanjat pohon. Sedangkan

kemampuan trenggiling saat menggali tanah diduga dipengaruhi oleh perbedaan

struktur m. brachiocephalicus, m. latissimus dorsi, m. deltoideus pars scapularis,

m. teres major, dan m. pectoralis ascendens.