Hari Palang Merah Sedunia.pdf

download Hari Palang Merah Sedunia.pdf

of 18

Transcript of Hari Palang Merah Sedunia.pdf

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    1/18

     

    HARI PALANG MERAH SEDUNIA 8 MEI 2016

    “ Agent for Humanity ”  

    Oleh HPS ISMKI Wilayah 1

    Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada

    setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda  –  bedakan bangsa, golongan, agama

    dan politik.

    Gerakan Palang Merah, dan Bulan Sabit Merah Internasional merupakan kumpulandari organisasi kemanusiaan terbesar di dunia, seringkali dikenal sebagai Palang Merah.

    Gerakan ini terdiri dari:

      Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross,

    ICRC), sebuah komite yang berpusat di Jenewa, Swiss, yang memiliki kewajiban

    khusus di bawah hukum perikemanusiaan/humaniter internasional

      Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

    (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, IFRC), yang

    merupakan badan keanggotaan dari perhimpunan Palang Merah, dan Bulan Sabit

    Merah nasional dari setiap negara yang didirikan untuk mengkoordinasi aksi bantuan

    internasional, dan mempromosikan aktivitas kemanusiaan internasional.

    Gerakan Palang Merah sekarang ini memiliki lebih dari 115 juta sukarelawan.

    Sejarah

    Ide palang merah lahir pada tahun 1859, ketika Henry Dunant, seorang pemuda

    Swiss, ketika pertempuran berdarah di Solferino, Italia, antara tentara kekaisaran Austria dan

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    2/18

     

    aliansi Franco-Sardinia. Sekitar 40.000 orang terbaring mati atau sekarat di medan perang

    dan terluka yang kurang perhatian medis.

    Dunant mengajak masyarakat setempat untuk mengikat luka para prajurit 'dan untuk

    memberi makan dan menghibur mereka. Setelah kembali, ia menyerukan penciptaan

    masyarakat nasional untuk membantu mereka yang terluka dalam perang, dan menunjuk jalan

    menuju Konvensi Jenewa masa depan.

    Palang Merah lahir pada tahun 1863 ketika lima orang Jenewa, Jendral Dufour, Dr.

    Theodore Maunoir, Dr. Louis Appia, Gustave Moynier, dan Dunant, merintis

    terbentuknya Komite Internasional Palang Merah  (KIPM) yang kemudian

    menjadi I nternasional Committee of the Red Cross (ICRC) . Pada tanggal 22 agustus 1864atas prakarsa ICRC, pemerintah Swiss menyelenggarakan suatu konferensi yang diikuti oleh

    12 kepala negara yang menandatangani perjanjian Internasional yang dikenal dengan

    Konvensi Jenewa 1 yang berisi:

      Tentara yang terluka atau sakit harus diobati.

      Sebagai penghargaan terhadap negara Swiss, maka lambang perlindungan

    menggunakan tanda Palang Merah di atas dasar putih, yang terjadi dengan

    mempertukarkan warna  –   warna federal. Lambang ini hendaknya dipakai untukRumah Sakit, Ambulans dan para petugas penolong dimedan perang/konflik

     bersenjata.

     Jean-Henry Dunant

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    3/18

     

    Karena tanda Palang Merah diasumsikan mempunyai arti khusus, maka pada tahun

    1876 simbol bulan sabit merah disahkan untuk digunakan oleh Negara-negara Islam. Kedua

    symbol tersebut memiliki arti dan nilai yang sama.

    ―Konferensi Internasional Palang Merah ― yang diselenggarakan 4 tahun sekali dan

    dihadiri oleh ICRC, Federasi, Perhimpunan Nasional dan Pemerintah peserta peratifikasi

    Konvensi Jenewa tahun 1949. Pertemuan itu membahas persoalan  –   persoalan umum dan

    menampung usul  –   usul serta resolusi di samping mengambil keputusan. Para peserta

    konferensi memilih anggota Standing Commission (Komisi Tetap) yang bersidang pada

    waktu diantara dua konferensi Internasional.

    Dengan berakhirnya Perang Dunia I, berbagai epidemi penyakit berjangkit bencanakelaparan menjalar. Melihat kenyataan itu, Henry P. Davidson warga negara Amerika,

    merasa perlu mendirikan suatu organisasi yang menangani masalah bantuan tersebut.

    Organisasi ini resmi didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dalam suatu Konferensi Kesehatan

    Internasional di Cannas Perancis.

    Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didirikan pada

    tahun 1919 di Paris pada masa setelah Perang Dunia I. Perang telah menunjukkan perlunya

    kerjasama yang erat antara Masyarakat Palang Merah, melalui kegiatan kemanusiaan mereka

    atas nama tawanan perang dan kombatan, telah menarik jutaan relawan dan membangun

    sebuah tubuh besar keahlian. Sebuah Eropa hancur tidak mampu kehilangan sumber daya

    tersebut.

    Henry Davison, presiden Komite Perang Palang Merah Amerika, yang mengusulkan

     pembentukan sebuah federasi dari Perhimpunan Nasional ini. Sebuah konferensi medis

    internasional yang diprakarsai oleh Davison mengakibatkan lahirnya Liga Masyarakat Palang

    Merah, yang berganti nama pada Oktober 1983 ke Liga Palang Merah dan Bulan Sabit

    Merah, dan kemudian pada November 1991 untuk menjadi Federasi Internasional PalangMerah dan Bulan Sabit merah.

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    4/18

     

    Tujuan pertama dari IFRC adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di

    negara-negara yang telah sangat menderita selama empat tahun perang. Tujuannya adalah

    "untuk memperkuat dan bersatu, untuk kegiatan kesehatan, sudah ada Palang Merah

    Masyarakat dan mendorong terciptanya Masyarakat baru"

    Keorganisasian

    Sekretariat bertanggung jawab untuk menjalankan sehari-hari dari IFRC, sedangkan

    keputusan tentang arah dan kebijakan yang dibuat oleh badan pemerintah. Badan-badan ini

    menentukan kerangka tujuan, kebijakan, tujuan dan program, dan menyediakan mekanisme

    untuk akuntabilitas dan kepatuhan.

    Majelis Umum adalah tempat pengambilan keputusan tertinggi dari IFRC. Hal ini

    dilakukan setiap dua tahun dan terdiri dari wakil-wakil dari semua anggota Perhimpunan

     Nasional.

    Dewan Pimpinan bertindak antara majelis umum, pertemuan dua kali setahun dengan

    otoritas untuk membuat keputusan tertentu. Dewan ini terdiri dari Presiden dan Wakil

    Presiden, wakil IFRC dari Societies anggota terpilih, Ketua Komisi Keuangan dan Ketua

    Komisi Pemuda. IFRC memiliki empat konstitusional komisi / panitia: Komisi Keuangan,

    Komisi Pemuda, Komite Kepatuhan & Mediasi dan Komite Pemilihan.

    Dewan Pimpinan IFRC saat ini dipimpin oleh Presiden, Mr. Tadateru Konoe yang

     berasal dari negeri sakura, Jepang. Dan Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC)

    adalah Mr. Peter Maurer.

    Mandat

    Pernyataan misi resmi ICRC dan IFRC secara garis besar yaitu sama, berbunyi: Komite

    Internasional Palang Merah (ICRC) adalah organisasi yang tidak memihak, netral, dan

    mandiri, yang misinya semata-mata bersifat kemanusiaan, yaitu untuk melindungi kehidupan

    dan martabat para korban konflik bersenjata dan situasi-situasi kekerasan lain dan memberi

    https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://rcrcconference.org/general-assembly/&usg=ALkJrhjV92GxbBYVwQjRhtPK4ysQlwl2rQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://rcrcconference.org/general-assembly/&usg=ALkJrhjV92GxbBYVwQjRhtPK4ysQlwl2rQ

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    5/18

     

    mereka bantuan. Tugas  utama bersumber pada Konvensi Jenewa dan Statuta Gerakan,  di

    mana dikatakan bahwa tugas ICRC dan IFRC antara lain:

      Memantau kepatuhan para pihak yang bertikai kepada Konvensi Jenewa

      Mengorganisir perawatan terhadap korban luka di medan perang

      Mengawasi perlakuan terhadap tawanan perang (Prisoners of War  –   POW) dan

    melakukan intervensi yang bersifat konfidensial dengan pihak berwenang yang

    melakukan penahanan.

      Membantu pencarian orang hilang dalam konflik bersenjata (layanan pencarian)

      Mengorganisir perlindungan dan perawatan penduduk sipil

      Bertindak sebagai perantara netral antara para pihak yang berperang

     

    Mengurangi jumlah kematian, luka-luka dan dampak dari bencana.

      Mengurangi jumlah kematian, penyakit dan dampak dari penyakit dan keadaan

    darurat kesehatan masyarakat.

      Meningkatkan masyarakat setempat, masyarakat sipil dan Palang Merah Bulan Sabit

    Merah kapasitas untuk mengatasi situasi yang paling mendesak kerentanan.

      Promosikan menghargai keberagaman dan martabat manusia, dan mengurangi

    intoleransi,diskriminasi dan pengucilan sosial.

    Status Hukum

    ICRC adalah satu-satunya institusi yang disebut secara eksplisit menurut Hukum

    Humaniter Internasional (HHI) sebagai otoritas pengawas. Mandat hukum ICRC bersumber

     pada empat Konvensi Jenewa 1949, serta Statuta Gerakan. ICRC juga menjalankan tugas-

    tugas yang tidak secara khusus diamanatkan oleh hukum, seperti mengunjungi tahanan politik

    di luar konflik dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam bencana alam.

    ICRC adalah asosiasi swasta yang terdaftar di Swiss dan mendapat hak-hak istimewa

    dan kekebalan hukum di wilayah Swiss selama bertahun-tahun. Hak-hak istimewa itu

    dikatakan mendekati kedaulatan de facto. Pada tanggal 19 Maret 1993, landasan hukum

     perlakuan khusus untuk ICRC ditetapkan melalui perjanjian resmi antara Pemerintah Swiss

    dan ICRC. Perjanjian ini melindungi "kesucian" ( sanctity).

    https://id.wikipedia.org/wiki/Konvensi_Jenewahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Statuta_Gerakan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Statuta_Gerakan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Konvensi_Jenewa

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    6/18

     

    Lambang

    Lambang diakui oleh Konvensi Jenewa tahun 1949 adalah palang merah, bulan sabit

    merah dan singa merah dan matahari. Karena Konvensi dan aturan Gerakan Internasional,

    Perhimpunan Nasional harus menggunakan salah satu dari lambang tersebut untuk diakui

    sebagai anggota Gerakan.

    Ini adalah logo resmi dan sah yang akan kita gunakan dalam keadaan tertentu ketika

    ICRC, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dan National Societies

     berkomunikasi atau mengumpulkan dana bersama untuk darurat kemanusiaan, tema atau

    kampanye kepedulian global.

    Konferensi diplomatik yang diadakan di Jenewa pada tahun 1864 mengadopsi tanda

     berupa palang merah di atas dasar putih, yang merupakan kebalikan dari bendera Swiss.

     Namun, dalam perang Rusia-Turki 1876-1878, Kekaisaran Ottoman menyatakan akan

    menggunakan tanda berupa bulan sabit merah, bukan palang merah, sebagai lambangnya dan

    akan tetap menghormati lambang palang merah yang digunakan oleh pihak musuh. Lambang

     palang merah dan bulan sabit merah berhak memperoleh penghormatan sepenuhnya

     berdasarkan hukum internasional. Gagasan memunculkan lambang baru bagi semua

     perhimpunan negara sangat didukung oleh Gerakan dan kemudian terwujud pada bulan

    Desember 2005, yaitu ketika sebuah konferensi diplomatik memutuskan untuk mengakui

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    7/18

     

    kristal merah sebagai tanda pembeda bersama-sama dengan palang merah dan bulan sabit

    merah.

    Prinsip

    Semua kegiatan kemanusiaan dilandasi oleh 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah

    dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ketujuh prinsip ini disahkan dalam Konferensi

    Internasional Palang Merah ke XX di Wina tahun 1965. Ketujuh prinsip ini juga disahkan

    dalam Munas XIV Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tahun 1986.

    Kemanusiaan (Humanity ). Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit MerahInternasional didirikan berdasarkan keinginan memberikan pertolongan tanpa membedakan

    korban terluka di dalam pertempuran, berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa,

    mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.Palang Merah menumbuhkan saling

     pengertian, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

    Kesamaan (Impartiality ). Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar

    kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan tingkatan atau pandangan politik. Tujuannya

    semata  –   mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan

    mendahulukan keadaan yang paling parah.

    Kenetralan (Neutrality ). Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak,

    gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan,

    agama atau idiologi.

    Kemandirian (I ndependence ). Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional

    disamping membantu pemerintahannya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati

     peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sesuai

    dengan prinsip –  prinsip gerakan ini.

    Kesukarelaan (Voluntary Service ). Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan

    sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    8/18

     

    Kesatuan (Unity ). Didalam suatu negara hanya ada satu Perhimpunan Palang Merah

    atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas

    kemanusiaan di seluruh wilayah.

    Kesemestaan (Universality ). Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

    Internasional adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung

     jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.

    Gerakan dan Kegiatan

    Kegiatan ICRC terbagi dalam empat kategori, yakni perlindungan ( protection),

     bantuan (assistance), pencegahan ( prevention) dan kerjasama (cooperation).

    Perlindungan. ICRC berusaha untuk melindungi manusia dalam situasi konflik atau

    kekerasan bersenjata, dan untuk dapat melakukan hal ini, ICRC harus terus berada di dekat

     para korban dan menjalin dialog secara konfidensial dengan pihak-pihak yang terlibat.

    Kegiatan kunjungan ke tempat-tempat penahanan dan pemulihan kembali hubungan keluarga.

    Bantuan. Krisis kemanusiaan sering kali terjadi secara bersamaan dengan, atau

    menjadi penyebab tidak langsung bagi, krisis-krisis lain seperti kelaparan, wabah penyakit,

    dan kekacauan ekonomi. Dalam kondisi seperti itu, ICRC memberikan bantuan yang

    dibutuhkan. Walaupun demikian, ICRC selalu berusaha untuk tetap terarah pada tujuan

    utamanya, yaitu memulihkan kemampuan orang untuk mencukupi kebutuhannya sendiri atau

    mandiri.

    Pencegahan. Kegiatan ICRC yang bersifat preventif dirancang untuk membatasi efek

     buruk dari konflik dan menjaga agar efek-efek semacam itu sekecil mungkin. Semangat yang

    sesungguhnya dari ―Hukum Humaniter Internasional‖  ialah agar penggunaan kekuatan

    dilakukan secara terkendali dan secara proporsional dengan tujuannya.

    Kerjasama. Tujuan kegiatan kerja sama ICRC adalah untuk meningkatkan

    kemampuan Perhimpunan-perhimpunan Nasional memenuhi tanggung jawab mereka sebagai

    lembaga Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam memberikan pelayanan kemanusiaan

    di negara masing-masing. ICRC terutama membantu dan mendukung Perhimpunan-

    https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Humaniter_Internasionalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Humaniter_Internasionalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Humaniter_Internasional

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    9/18

     

     perhimpunan Nasional dalam kegiatan mereka untuk memberikan bantuan kepada para

    korban konflik dan ketegangan dalam negeri (kesiapan dan tanggapan).

    Fakta-fakta kunci Masyarakat Nasional

      Dari tahun 2004 hingga 2011, 160 juta orang didukung oleh 600.000 Palang Merah

    dan Bulan Sabit Merah relawan dalam operasi tanggap bencana.

      190 Perhimpunan Nasional Gerakan mewakili lebih dari 13 juta relawan yang

    aktif.Sekitar setengah relawan muda.Selain itu, sekitar 50 persen dari relawan

    Gerakan adalah perempuan.

      Di seluruh dunia, Perhimpunan Nasional mempekerjakan sekitar 300.000 orang.

      Program dan layanan Masyarakat Nasional mengatasi kebutuhan jangka panjang,

    meliputi: respon darurat kesiapsiagaan bencana kesehatan dan perawatan berbasis

    masyarakat, pelatihan pertolongan pertama dan kegiatan memulihkan kontak keluarga

    untuk korban bencana. 

    Sumber

    Anonim. 2016. Diakses dari  http://Academia.edu/palang-merah-international/  tanggal 7 Mei

    2016.

    Anonim. 2013. Diakses dari http://fok4l.wordpress.com/sejarah-palang-merah-internasional/ 

    tanggal 7 Mei 2016.

    Enggal, Paulus. 2016.  Palang Merah membantu masyarakat rawan banjir melalui

     pendekatan tradisional dan modern. Diakses dari http://www.ifrc.org/ tanggal 7 Mei

    2016.

    IFRC.  International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies. Diakses dari

    http://www.ifrc.org/ tanggal 7 Mei 2016.

    Saltbones, Olav. 2006.  International Committee of the Red Cross. Geneva: ICRC. Diakses

    dari https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-

    statement/ tanggal 7 Mei 2016.

    https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/&usg=ALkJrhgJFD18gZMfGW1pmVgJ6kfkSpCCrAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/preparing-for-disaster/&usg=ALkJrhg6W-Z_hbQRBjyGmPNzjaapKJxfKAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/community-based-health/&usg=ALkJrhjHc0KXuP46FP2AnH0YsXvm20hp4whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/community-based-health/&usg=ALkJrhjHc0KXuP46FP2AnH0YsXvm20hp4whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/first-aid-saves-lives/&usg=ALkJrhikS5UVKnTi8ON0IXt1E8ixM6eO6ghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/services-for-the-disaster-affected/tracing/&usg=ALkJrhj573p7lDdYriqAuM6-RqLGtCdYZAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/services-for-the-disaster-affected/tracing/&usg=ALkJrhj573p7lDdYriqAuM6-RqLGtCdYZAhttp://academia.edu/palang-merah-international/http://academia.edu/palang-merah-international/http://academia.edu/palang-merah-international/http://fok4l.wordpress.com/sejarah-palang-merah-internasional/http://fok4l.wordpress.com/sejarah-palang-merah-internasional/http://www.ifrc.org/http://www.ifrc.org/http://www.ifrc.org/http://www.ifrc.org/http://www.ifrc.org/https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-statement/https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-statement/https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-statement/https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-statement/https://www.icrc.org/en/document/world-red-cross-red-crescent-day-2016-statement/http://www.ifrc.org/http://www.ifrc.org/http://fok4l.wordpress.com/sejarah-palang-merah-internasional/http://academia.edu/palang-merah-international/https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/services-for-the-disaster-affected/tracing/&usg=ALkJrhj573p7lDdYriqAuM6-RqLGtCdYZAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/services-for-the-disaster-affected/tracing/&usg=ALkJrhj573p7lDdYriqAuM6-RqLGtCdYZAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/services-for-the-disaster-affected/tracing/&usg=ALkJrhj573p7lDdYriqAuM6-RqLGtCdYZAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/first-aid-saves-lives/&usg=ALkJrhikS5UVKnTi8ON0IXt1E8ixM6eO6ghttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/community-based-health/&usg=ALkJrhjHc0KXuP46FP2AnH0YsXvm20hp4whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/community-based-health/&usg=ALkJrhjHc0KXuP46FP2AnH0YsXvm20hp4whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/health/community-based-health/&usg=ALkJrhjHc0KXuP46FP2AnH0YsXvm20hp4whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/preparing-for-disaster/&usg=ALkJrhg6W-Z_hbQRBjyGmPNzjaapKJxfKAhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-management/responding/&usg=ALkJrhgJFD18gZMfGW1pmVgJ6kfkSpCCrA

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    10/18

     

    Isu terbaru kesehatan tentang Palang Merah (HOT NEWS)

    Palang Merah Dunia dan Bul an Sabit Merah H ari : Pernyataan dari Presiden

    (6 Mei 2016)

    Pernyataan Mr Tadateru Konoe, presiden Federasi Internasional Palang Merah dan

    Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Mr Peter Maurer, presiden Komite Internasional Palang

    Merah (ICRC).

    Palang Merah Dunia dan Bulan Sabit Merah Day, 8 Mei adalah kesempatan untuk

    merayakan keberanian dan prestasi dari 17 juta relawan dan hampir setengah juta anggota

    staf yang memastikan bahwa kami menjaga komitmen kami untuk kemanusiaan setiap hari

     berada di sana sebelum, selama , dan setelah bencana, krisis kesehatan atau konflik. Kami

    adalah lokal dan internasional, independen dan tidak memihak, dan kami di mana-mana

    untuk semua orang.

    Ketika menjabat sebagai presiden dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC)

    dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), kami telah memiliki

    hak istimewa untuk melihat kekuatan dan keragaman tangan pertama Gerakan kami, dan

     belajar apa "di mana-mana untuk semua orang" berarti ICRC, IFRC dan Palang Merah

     Nasional kita 190 dan Bulan Sabit Merah karena mereka memastikan bahwa imperatif

    kemanusiaan terus datang pertama.

    Di Tuvalu, yang di mana-mana untuk semua orang berarti bahwa 11 orang yang

    tinggal di pulau kecil Papaeliese - salah satu komunitas terkecil dan paling terpencil di dunia

    - dilatih dan didukung dalam kesiapsiagaan bencana dengan Palang Merah Tuvalu, dan dapat

    menerima siklon dan tsunami pesan peringatan pada ponsel mereka.

    Ini berarti tinggal untuk mendukung orang yang membutuhkan, bahkan ketika banyak

    orang lain yang melarikan diri. Ketika menakutkan wabah Afrika Barat Ebola

    menghancurkan kehidupan dan masyarakat yang dilanda di Sierra Leone, Guinea dan Liberia,

    relawan Palang Merah merupakan yang pertama untuk menanggapi terlepas dari risiko yang

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    11/18

     

    mengerikan. Salah satu relawan ditanya mengapa mereka tinggal dan menjawab, "Jika kita

    sebagai Palang Merah tidak melakukannya, siapa lagi?"

    Ini berarti bahwa orang yang melarikan diri dari rumah mereka untuk melarikan diri

     perang, penganiayaan atau bencana dapat tetap berhubungan dengan anggota keluarga atau

     jejak kerabat yang hilang melalui Gerakan Memulihkan Keluarga global yang Links jaringan.

    Di Suriah, yang di mana-mana untuk semua orang berarti risiko cedera atau kematian

    untuk menyediakan bantuan kemanusiaan paling mendesak untuk orang membutuhkan. Sejak

    konflik dimulai lebih dari lima tahun yang lalu, 53 Syrian Arab Red Crescent dan delapan

    relawan Palestina Red Crescent dan staf telah tewas sambil memberikan layanan dasar seperti

    makanan, air, selimut atau perawatan medis.

    Dalam dunia yang kompleks dan semakin rentan - salah satu yang terganggu oleh

    krisis kesehatan, konflik berlarut-larut, migrasi dan perpindahan, peningkatan jumlah bencana

    alam terkait dengan perubahan iklim, dan ancaman lanjutan dari risiko nuklir dan teknologi -

    menjadi mana-mana untuk semua orang tumbuh sebuah tantangan. Setiap tahun, kita sudah

    mencapai jutaan orang dengan kegiatan tanggap bencana dan program pembangunan dan

    ketahanan pembangunan, serta dalam situasi konflik bersenjata. Tapi seperti kerentanan

    meningkat, sehingga kebutuhan kemanusiaan akan.

    Untuk terus di mana-mana untuk semua orang kita harus menggunakan jaringan

    global kami untuk memperkuat kapasitas lokal. Jadi hari ini, sementara kita merayakan

    Gerakan kami dan staf dan relawan berani dan berdedikasi, kami juga akan merenungkan

     bagaimana kita dapat bekerja dengan individu, masyarakat dan pemerintah untuk mendukung

    orang-orang terbaik yang membutuhkan kita, mengurangi risiko dan membangun ketahanan,

    dan meningkatkan pelayanan dan akuntabilitas kami.

    Kami akan berusaha untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan dan tindakan

    untuk mencegah penyakit tidak menular; integrasi pengurangan risiko bencana ke dalam

    strategi perubahan iklim; penguatan kerangka hukum dan penghormatan yang lebih besar

     bagi hukum humaniter internasional; akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan

    kepada orang-orang yang terkena dampak konflik; dan investasi di kepemimpinan pemuda.

    Dan akhir bulan ini, pada KTT Kemanusiaan Dunia di Istanbul, kami akan

    menegaskan kembali komitmen kami untuk kemanusiaan dengan menaikkan suara global

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    12/18

     

    kami dalam mengejar lebih aman, dunia yang damai dan lebih tangguh, dan menggarisbawahi

     peran unik Gerakan kami dalam mendukung mereka yang membutuhkan.

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    13/18

     

    Palang Merah membantu masyarakat rawan banji r melalui pendekatan tradisional dan

    modern

    (29 Apri l 2016 14:51)

    Misnawati Dewi, 45, hanya bisa menatap shock dari lantai dua rumahnya di Jakarta

    Timur karena banjir menggenangi permukaan tanah. Situasi adalah pengingat suram dari

     banjir yang melanda Jakarta pada tahun 2007, ketika dia hampir kehilangan putra sulungnya

    yang terbawa banjir.

    "Banjir telah menjadi bagian dari kehidupan kita di sini, karena kami menetap di

    Jakarta 25 tahun yang lalu," katanya."Biasanya, jika hujan mulai turun di pagi hari dan terus

    untuk waktu yang lama kita akan mulai memindahkan barang-barang berharga kami ke lantai

    dua."

    Banjir dipicu ketika tanggul Kali Cipinang runtuh karena hujan lebat yang sedang berlangsung pada pertengahan April. Bencana ini juga dipengaruhi Kota Bekasi, Bogor dan

    Karawang, dengan tingkat air naik setinggi 300 sentimeter di beberapa daerah. Penilaian awal

    oleh tim Tanggap Darurat Palang Merah Indonesia Society (Palang Merah Indonesia)

    mengungkapkan bahwa setidaknya 4.300 rumah terendam selama banjir, menggusur 2.200

    orang. Kegiatan di ratusan fasilitas umum termasuk sekolah dan pusat kesehatan terganggu

    oleh banjir.

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    14/18

     

    Pada puncak darurat, Palang Merah mengerahkan 4 unit ambulans, 4 perahu karet dan

    21 personil untuk membantu mengevakuasi para korban. Staf Palang Merah dan relawan

    membagikan makanan untuk 2.100 orang berkoordinasi dengan pemerintah daerah,

    sementara kantor masyarakat nasional di Jakarta dimobilisasi terpal, selimut, perlengkapan

    kebersihan dan bayi kit untuk mendukung operasi darurat.

    "Palang   Merah di Kabupaten Bekasi sudah melakukan persiapan sebelum musim

    hujan mulai," jelas Ilham Nurahman, sebuah logistician di markas Palang Merah

    Indonesia."Saat hujan intens berlangsung selama lebih dari dua jam, kami segera

    mengirimkan tim penilaian dan ambulans untuk daerah rawan banjir."

    Menyadari tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ini, Palang Merah Indonesia,

     bersama-sama dengan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)

    dan didukung oleh Zurich Insurance Group, sedang melaksanakan program Community

    Banjir Ketahanan di sekitarnya sungai-sungai Ciliwung, Citarum dan Bengawan Solo.

    Program ini melibatkan 21 komunitas di tujuh wilayah dan 4 provinsi. Hal ini bertujuan

    untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif untuk mengurangi risiko bencana dan

    membangun ketahanan masyarakat. Salah satu solusi ini adalah pembentukan anggota Tim

    Action Berbasis Komunitas dalam setiap daerah rawan bencana.

    "Para anggota Tim Action Berbasis Komunitas berasal dari berbagai latar belakang

    dan juga termasuk pemuda dan wanita," kata Surendra Kumar Regni, Delegasi Pengurangan

    Risiko Bencana IFRC di Indonesia. "Mereka akan menerima berbagai pelatihan, seperti

     bagaimana melakukan penilaian setelah bencana dan bagaimana membuat rencana

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    15/18

     

    kontingensi, diikuti oleh simulasi bencana dengan Palang Merah." Masyarakat juga didorong

    untuk menanam pohon-pohon palem dan mangrove untuk memperkuat tepi sungai dan

    mencegah erosi tanah, serta mendaur ulang sampah mereka menjadi barang berharga seperti

    tikar plastik dan tas anyaman.

    Suparno, anggota berusia 62 tahun dari Action Team Berbasis Komunitas dari

    Gedhong Village, mengatakan bahwa banjir terburuk terjadi di Jawa Tengah melanda pada

    tahun 1966 dan 2007, ketika air sungai Keduang meluap. "Orang-orang melarikan diri selama

    tiga hari," katanya. "Itu sebabnya saya ingin menjadi bagian dari tim ini dan membantu

    komunitas saya mempersiapkan diri untuk bencana, terutama banjir."

    Proyek ini tidak hanya berfokus pada bencana, tetapi pada rehabilitasi lingkungan, pengelolaan limbah yang tepat, dan penggunaan teknologi untuk memperingatkan masyarakat

    tentang bencana yang akan datang.

    A Mobile App,  Dini Banjir Peringatan Dini Sistem Action (FEWEAS), diluncurkan

    awal Maret tahun ini melalui kolaborasi antara Palang Merah Indonesia, IFRC, Bandung

    Institute of Technology dan perusahaan swasta. "aplikasi ini memberikan peringatan banjir,

    informasi tentang situasi banjir saat ini di dalam negeri dan dapat diakses menggunakan

    smartphone," kata Dr Armi Susandi, pemimpin tim untuk pengembangan aplikasi FEWEAS. 

    Anggota Tim Action Berbasis Komunitas dapat menggunakan informasi yang mereka

    terima dari App untuk menginformasikan kepada orang lain ketika datang situasi banjir.

    Mereka juga dapat meng-upload foto, video atau informasi yang relevan ke dalam App itu

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    16/18

     

    sendiri, untuk berbagi dengan orang lain. Palang Merah menggunakan App untuk memantau

    tingkat air dan curah hujan.

    Upaya oleh Palang Merah untuk memperkuat ketahanan masyarakat telah dipuji dan

    disambut oleh pemerintah Kota Surakarta. Dalam sambutan tertulisnya, Walikota Surakarta

    mengatakan bahwa kerentanan bencana yang dihadapi oleh kota harus dikelola dengan

    kolaborasi dan inovasi, yang akan menguntungkan masyarakat yang tinggal di dekat lembah

    sungai Bengawan Solo.

    Oleh Paulus Enggal, IFRC Indonesia 

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    17/18

     

    Bul an Sabit Merah Palestina Bersedia Menolong Korban Kaum Yahudi

    (18 Januari 2016)

    JERUSALEM, KOMPAS.com —   Komite Internasional Palang Merah, menyatakan

     bahwa berdasarkan hasil penyelidikan internal, staf tim Bulan Sabit Merah Palestina tidak

    menolak untuk merawat korban dari Yahudi.

    Pernyataan itu menyusul adanya tuduhan bahwa tim Bulan Sabit Merah Palestina

    (PRCS) tidak bersedia merawat dua warga Yahudi yang menjadi korban penembakan

    sehingga keduanya tewas.

    Pada 13 November 2015 lalu, seorang wanita Yahudi mengaku bahwa tim medis dari

    PRCS menolak merawat suami dan anaknya setelah mereka ditembak di dekat sebuah

     permukiman di bagian selatan Tepi Barat.

    Akhirnya, korban yang bernama Ya'koov Litman dan anaknya, Netanyel, tewas.

    Berita ini kemudian menyebar luas di media Israel, dan menuding bahwa tim PRCS tidak

     bersikap netral.

    Duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyerukan agar Sekretaris Jenderal

    PBB Ban Ki-moon secara terbuka mengecam organisasi tersebut.

     Namun, setelah diselidiki oleh Palang Merah Internasional (ICRC), tim dari PRCS

    tidak bisa menawarkan bantuan apa pun karena kedua korban sudah tewas.

    "Dua orang dari tim medis darurat dari PRCS yang merespons panggilan darurat

    adalah tim yang pertama tiba di lokasi kejadian," kata Kepala ICRC Jacques de Maio dalam

     penyataannya.

    "Tak ada satu pun dari korban yang memerlukan bantuan medis darurat, dan tragisnya

    tidak ada lagi yang bisa dilakukan tim PRCS kepada mereka yang telah ditembak dan

    dibunuh," lanjut Maio.

    Setelah tim medis Israel tiba, dia melanjutkan, tim PRCS kemudian meninggalkan

    lokasi kejadian.

  • 8/17/2019 Hari Palang Merah Sedunia.pdf

    18/18

     

    Peran Mahasiswa

    Peran Mahasiswa dan pemuda sebagai agen perubahan dalam memperingati Hari

    Palang Merah Sedunia ini yaitu sebagai generasi muda yang dapat memberikan pencerahan

     bagi sesama. Jadi bukan hanya jika ada bencana saja generasi muda bergerak, misalnya

    seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan sebagainya tetapi juga memberi pencerahan

     bagi masyarakat agar tidak terlibat kekerasan.

    Mahasiswa dan pemuda diharapkan agar mampu berlaku sesuai dengan prinsip-

     prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Generasi Muda memegang

     peranan besar dalam kemajuan dunia. Mereka memiliki jiwa kepemimpinan, tulang

     punggung, bekerja dengan ikhlas dan sukarela untuk kesehatan bangsa, meningkatkan

    semangat tolong menolong dan dapat bekerjasama dalam menyelesaikan suatu

     permasalahan, serta penuh semangat untuk menjalankan aksi-aksi kemanusiaan. Mereka

    adalah agen-agen perubahan untuk membuat perbaikan di antara sesamanya dan juga di

    masyarakat, salah satunya dalam bidang kegawatdaruratan medis.

    Ketua Delegasi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Frederic Fournier,

    mengatakan pemuda dan relawan PMI menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan

    kemanusiaan saat terjadi bencana. "Generasi muda adalah kunci perubahan dunia.Merekadengan sukarela memberikan waktu dalam menghadapi perubahan besar di dunia," kata

    Fredric.

    Editor

    Tim Kajian HPS ISMKI Wilayah I 2016

      Ghozi Fadlul

       M Marliando Satria Pangestu C

      Oecy Mardianti

       Rizki Nurhikmah

      Ulfatmi Rasul