Hari Kanker Sedunia

3
 HARI KANKER SEDUNIA Seti ap tangga l 4 Febr uari , ki ta memper ingati Hari Kanker Seduni a. Ter dap at kur ang lebih 100 jenis kan ker did uni a yang dik ate gor ika n sebagai  pertumbuhan sel yang tidak normal. Selain jenis nya yang beragam, penyebab kan ker juga ber beda beda tia p ind ivi du. H! "o rld Heal th !rg ani #ati on$ men gumumkan lima jenis kan ker yang men empati urutan per tama dal am hal  jumlah korban ji%a yaitu kanker paru dengan 1,4 juta kematian setiap tahunnya, kanker perut dengan angka kematian &40.000 setiap tahunnya, kanker hati dengan &00.000 kematian per tahun, kanker kolorektel dengan kematian '10.000 orang setiap tahunnya dan kanker payudara dengan angka kematian sebesar 4'0.000 orang setiap tahunnya "(asjidi, )00*$.  +amun dikesempatan kali ini akan dibahas mengenai kanker serviks atau kanker mulut rahim. Kanker serviks merupakan penyakit yang ditandai dengan tumbuh nya sel sel abn ormal pad a jari nga n serv iks , sementara serv iks sendir i adala h ba gi an uj ung de pan rah im ya ng menj ul ur ke va gi na . i indonesi a diperkirakan terdapat 40.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya. -enurut data kanker berbasis patologi di 1 pusat laboratorium patologi, kanker serviks merupak an penyakit ka nker ya ng memiliki juml ah penderi ta terbany ak di /ndonesia, yaitu lebih kurang '. Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, kea daa n umu m yan g lemah, status sos ial eko nomi yan g rendah , ket erba tasa n sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, jenis histopatologi, dan derajat  pendidikan ikut serta dalam menentukan progn osis dari penderita "(asjidi, )00*$. Sebanyak &' kasus kan ker serviks tidak menimb ulkan gej ala sama sekali. +amun jika sudah terjadi kanker akan timbul gejala yang sesuai dengan  penyakitnya. Gejala yang timbul dapat berupa perdarahan pasca- sanggama atau dapa tjuga terj adi per dar ahan di luar masa haid dan pasca menopause. Jika tumornya besar, dapat terjadi infeksi dan menimbulkan cairan (duh) berbau yang mengalir keluar dari vagina. Bila penyakitnya sudah lanjut, akan timbul nyeri panggul, gejala yang berkaitan dengan kandung kemih dan usus besar

description

e5rew4gwe

Transcript of Hari Kanker Sedunia

HARI KANKER SEDUNIASetiap tanggal 4 Februari, kita memperingati Hari Kanker Sedunia. Terdapat kurang lebih 100 jenis kanker didunia yang dikategorikan sebagai pertumbuhan sel yang tidak normal. Selain jenis nya yang beragam, penyebab kanker juga berbeda beda tiap individu.WHO (World Health Organization) mengumumkan lima jenis kanker yang menempati urutan pertama dalam hal jumlah korban jiwa yaitu kanker paru dengan 1,4 juta kematian setiap tahunnya, kanker perut dengan angka kematian 740.000 setiap tahunnya, kanker hati dengan 700.000 kematian per tahun, kanker kolorektel dengan kematian 610.000 orang setiap tahunnya dan kanker payudara dengan angka kematian sebesar 460.000 orang setiap tahunnya (Rasjidi, 2009).Namun dikesempatan kali ini akan dibahas mengenai kanker serviks atau kanker mulut rahim. Kanker serviks merupakan penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya sel sel abnormal pada jaringan serviks, sementara serviks sendiri adalah bagian ujung depan rahim yang menjulur ke vagina. Di indonesia diperkirakan terdapat 40.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya. Menurut data kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium patologi, kanker serviks merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak di Indonesia, yaitu lebih kurang 36%. Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, jenis histopatologi, dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan prognosis dari penderita (Rasjidi, 2009). Sebanyak 76% kasus kanker serviks tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun jika sudah terjadi kanker akan timbul gejala yang sesuai dengan penyakitnya. Gejala yang timbul dapat berupa perdarahan pasca-sanggama atau dapatjuga terjadi perdarahan di luar masa haid dan pasca menopause. Jika tumornya besar, dapat terjadi infeksi dan menimbulkan cairan (duh) berbau yang mengalir keluar dari vagina. Bila penyakitnya sudah lanjut, akan timbul nyeri panggul, gejala yang berkaitan dengan kandung kemih dan usus besarPerjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari karsinogenesis awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga menjadi kanker invasif. Studi-studi epidemiologi menunjukkan lebih dari 90% kanker serviks dihubungkan dengan jenis human papiloma virus (HPV). Beberapa bukti menunjukkan kanker dengan HPV negatif ditemukan pada wanita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk. HPV merupakan faktor inisiator kanker serviks. Onkoprotein E6 dan E7 yang berasal dari HPV merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan. Onkoprotein E6 akan mengikat p53 sehingga TSG (Tumor Supressor Gene) p53 akan kehilangan fungsinya. Sedangkan onkoprotein E7 akan mengikat TSG Rb, ikatan ini menyebabkan terlepasnya E2F yang merupakan faktor transkripsi sehingga siklus sel berjalan tanpa kontrol (Rasjidi, 2009).Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks. Pertama adalah usia, saat ini telah diketahui di beberapa negara bahwa puncak insidensi lesi prakanker serviks terjadi pada kelompok usia 30-39 tahun, sedangkan kejadian kanker serviks terjadi pada usia di atas 60 tahun. Kedua adalah hubungan seksual pada usia dini dan partner seksual. wanita dengan partner seksual yang banyak dan wanita yang memulai hubungan seksual pada usia muda akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Karena sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko terkena kanker serviks lima kali lipat. Keduanya, baik usia saat pertama berhubungan maupun jumlah partner seksual, adalah faktor risiko kuat untuk terjadinya kanker serviks. Ketiga adalah Human Papilloma Virus (HPV), terdapat sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab neoplasia servikal. Karsinogenesis pada kanker serviks sudah dimulai sejak seseorang terinfeksi HPV yang merupakan faktor inisiator dari kanker serviks yang menyebabkan terjadinya gangguan sel serviks. Faktor resiko dan pemicu munculnya kanker serviks yang lain adalah perokok, pemakaian kontrasepsi oral, diet, latar belakang sosial dan pekerjaan (Suwiyoga, 2003).Kanker serviks sebenarnya dapat diobat lebih awal jika rutin melakukan pengecekan atau skrining seperti tes pap smear dan tes IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) yang idealnya sekali setiap tiga tahun. Namun alangkah lebih baiknya setiap individu untuk mencegah faktor faktor pencetus kanker serviks. Pencegahan primer terhadap kanker serviks adalah dengan menunda aktivitas seksual sampai dengan umur 20 tahun, penggunaan kontrasepsi barier semisal kondom dan spermisida, terakhir adalah melakukan vaksinasi HPV karena dapat menurunkan resiko terkena HPV sekitar 90% (Suwiyoga, 2003). Dari penjelasan diatas diharapkan kita memahami mengenai seluk beluk kanker serviks dan mengerti bahaya serta tau cara mencegahnya. Bersamaan dengan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari diharapkan tercapainya sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kebijakan yang terkait agar dapat semakin mengerti dan peduli terhadap ancaman yang ada dibalik penyakit kanker. Sumber:Rasjidi, I., 2009. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesia Journal of Cancer 3.

Suwiyoga, I.K., 2003. Penanganan Nyeri Pada Kanker Stadium Lanjut. Jurnal Studi Jender SRIKANDI 3.