Harga komoditas tanaman pangan indonesia

7
TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MAKRO "PERUBAHAN HARGA KOMODITI PANGAN NASIONAL" AGRIBISNIS Disusun Oleh: IBNU KURNIAWAN (D1B010028) PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN AGRIBISNIS JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2013

Transcript of Harga komoditas tanaman pangan indonesia

Page 1: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

"PERUBAHAN HARGA KOMODITI PANGAN NASIONAL"

AGRIBISNIS

Disusun Oleh:

IBNU KURNIAWAN (D1B010028)

PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013

Page 2: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

Harga Komoditas Tanaman Pangan Indonesia

Tanaman pangan merupakan kelompok komoditas tanaman yang digunakan sebagai bahan kebutuhan pokok. Di Indonesia dikenal tiga tanaman pangan utama yaitu padi, jagung, dan kedelai. Beras merupakan konsumsi utama masyarakat Indonesia kemudian jagung dan kedelai. Konsumsi beras Indonesia mencapai 139kg/kapita/tahun dan secara total Indonesia merupakan negara pengkonsumsi beras terbesar di dunia (Bappebti, 2008).

Tanaman pangan dengan peranannya yang sangat penting di dalam konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia perlu mendapatkan perhatian. Berbagai faktor yang mempengaruhi tanaman pangan baik stok, produksi nasional, dan harga di pasar internasional menjadi faktor kritis bagi ketahanan pangan Indonesia. Hal ini dikarenakan faktor-faktor ini akan berdampak pada harga domestik tanaman pangan tersebut. Harga domestik yang tinggi akan berpengaruh terhadap daya konsumsi masyarakat rendah dan apabila dalam jangka waktu panjang kondisi ini akan melemahkan ketahanan pangan nasional terutama akibat dari bencana kelaparan. Sebegitu strategisnya komoditas tanaman pangan ini sehingga memiliki sifat strategis dan politik (Jatmiko, 2004).

Tanaman pangan merupakan komoditas strategis bagi setiap bangsa. Bahan pangan bagi Indonesia yang mendapat perhatian besar adalah beras, jagung, dan kedelai. Kebutuhan bahan pangan ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pengolahan turunan bahan pangan di Indonesia. Kebutuhan akan bahan pangan ini menjadi faktor penting yang mendasari perubahan harga.

A. Beras

Konsumsi bahan pangan terbesar masyarakat Indonesia adalah beras. Tingkat konsumsi beras

masyarakat Indonesia mencapai 139 kg/kapita/tahun. Demikian besarnya konsumsi bahan pangan ini

sehingga kebijakan harga oleh pemerintah pada komoditas ini termasuk sering.

Tabel Harga Beras Nasional 2005-2009 (Rp/kg)

Tahun Harga Komoditas Beras

2005 3458

2006 4703

2007 6414

2008 6221

2009 6706

Sumber: BPS.go.id

Page 3: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

2005 2006 2007 2008 2009

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Rata- Rata Harga Komoditas Beras Nasional 2005-2009

Harga Komoditas Beras

Tahun

Harga

Dari tabel di atas dapat dilihat terjadi kenaikan harga beras dari tahun ke tahun. Data di atas

merupakan data year-on-year bulan Maret yang menjadi patokan harga beras pada tahun berjalan.

Pada tahun 2005-2007 terjadi kenaikan yang signifikan hingga 36% pada 2005-2006 dan 36% pada

2006-2007. Sedangkan pada tahun 2007-2008 terjadi penurunan harga dan kenaikan sebesat 7,80%

pada tahun 2008-2009. Kenaikan pada tahun 2005 ke 2006 disebabkan adanya kenaikan harga BBM

yang mencapai lebih dari 100% sehingga harga beras di konsumen merangkak naik. Pada tahun 2007

ke 2008 terjadi penurunan dan relatif stabil ke 2009. Hal ini dikarenakan tercapainya swasembada

beras Indonesia pada tahun 2008 sehingga pasokan kebutuhan juga tercukupi sehingga tidak

tergantung pada beras impor yang harga internasionalnya tentu berbeda dengan harga di dalam negeri.

Kebutuhan yang relatif mampu dipenuhi dan dikontrol pemerintah dengan kebijakan harga pembelian

oleh BULOG akan mampu menjaga stabilitas harga beras.

Page 4: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

B. Jagung

Harga jagung di Indonesia bersifat fluktuatif dengan adanya pengaruh dari harga jagung di pasar

internasional. Penggunaan jagung sebagai pakan ternak di Indonesia memaksa perlu adanya impor

jagung. Saat ini pasar jagung di dunia internasional cenderung mengalami penurunan volume

sehingga dipastikan adanya kenaikan harga (Kariyasa dan Sinaga, 2004) di pasar internasional.

Penggunaan bahan baku jagung sebagai bahan energi ikut mempengaruhi harga jagung di pasar

internasional. Akibat dari impor jagung yang besar di Indonesia maka harga komoditas akan

mengikuti sifat harga di pasar internasional.

Tabel Rata-Rata Harga Jagung Nasional 2005-2009 (Rp/kg)

Tahun Harga Komoditas Jagung

2005 850

2006 926

2007 1153

2008 1748

2009 1330

Sumber:BAPPEBTI.go.id

2005 2006 2007 2008 20090

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Rata- Rata Harga Komoditas Jagung Nasional 2005-2009

Harga Komodi-tas Jagung

Tahun

Harga

Page 5: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

C. Kedelai

Harga kedelai di pasar Indonesia sangat bergantung pada persediaan dan tingkat harga di pasar

internasional. Dari tahun 2005 hingga 2007 harga kedelai termasuk stabil. Namun, pada tahun 2007-

2008 terjadi kenaikan harga yang luar biasa. Hal ini disebabkan ketergantungan kebutuhan nasional

Indonesia terhadap impor kedelai terutama dari Amerika Serikat. Produksi kedelai nasional Indonesia

terus mengalami penurunan sehingga nilai impor pun semakin besar. Gejolak harga kedelai di pasar

internasional terutama dipengaruhi oleh penggunaan kedelai sebagai sumber energi.

Tabel Rata-Rata Harga Kedelai Nasional 2005-2009 (Rp/kg)

Tahun Harga Komoditas Kedelai

2005 3500

2006 3500

2007 3450

2008 7500

2009 5950

Sumber: BPS.go.id

2005 2006 2007 2008 2009

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Rata-Rata Harga Komoditas Kedelai Nasional 2005-2009

Harga Komoditas Kedelai

Harga

Tahun

Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 6: Harga komoditas tanaman pangan indonesia

1. Dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2005 terjadi kenaikan harga komoditas tanaman pangan beras,

jagung, dan kedelai.

2. Kenaikan harga beras terbesar terjadi dari tahun 2005-2007 dimana angka kenaikan tiap tahun

mencapai 36%.

3. Kenaikan harga beras dipengaruhi oleh kenaikan bahan bakar dan harga beras pasar internasional.

4. Harga beras pada tahun 2007-2009 relatif stabil dikarenakan terjadi swasembada beras pada tahun

2008.

5. Harga jagung dipengaruhi oleh harga di pasar internasional karena sebagaian besar stok jagung

nasional berasal dari impor. Penggunaan jagung sebagai pakan ternak dan bahan energi

mempengaruhi harga di tingkat konsumen.

6. Harga kedelai dipengaruhi oleh harga internasional kedelai karena sebagian besar kebutuhan nasional

berasal dari impor. Penurunan produksi kedelai di dalam negeri dan alih fungsi kedelai sebagai bahan

energi juga berpengaruh pada kenaikan harga.

REFERENSI: www.bappebti.go.idwww.bi.go.idwww.bps.go.idwww.bulog.go.idwww.kadin-indonesia.or.idwww.deptan.go.id