Handout Sistem Karburasi

download Handout Sistem Karburasi

of 4

Transcript of Handout Sistem Karburasi

  • 8/14/2019 Handout Sistem Karburasi

    1/4

    SISTEM KARBURASI

    Oleh :

    Prof. Dr. Ir. Santosa, MP

    Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian,Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas

    Padang, Oktober 2009

    Sistem karburasi mempunyai output yaitu terjadinya pencampuran bahan bakar

    (bensin) dan udara dengan perbandingan tertentu. Pada pencampuran di karburator

    tersebut, cairan dijadikan kabut, istilahnya dikabutkan, kemudian kabut tersebut

    dicampur denggan udara.Guna karburator adalah (a) merubah bahan bakar cair menjadi kabut, (b)

    memberikan campuran bahan bakar ke dalam silinder, dan (c) mencampur bahan

    bakar dan udara dengan perbandingan tertentu.

    Prinsip kerja karbutator disajikan pada Gambar 1. Pada pengapung terdapat

    suatu jarum. Apabila permukaan bahan bakar pada karburator naik (atau bahan bakar

    masuk dari tangki ke karburator) maka jarum dapat menutup lubang. Jadi, setelah

    karburator terisi dengan bensin pada jumlah tertentu, maka lubang pemasukan bahan

    bakar dapat ditutup oleh pengapung dengan jarum.

    Gambar 1. Prinsip Kerja Karburator

    Pada Gambar 1 terlihat bahwa ujung perecik sempit. Udara bisa bergerak (atau

    mengalir) dari bawah atau dari atas perecik. Jalannya udara di sekitar perecik

    dipersempit. Tempat penyempitan tersebut disebut venturi atau pengabut, yaitu

    bagian yang sempit di sekitar ujung perecik.

    1

  • 8/14/2019 Handout Sistem Karburasi

    2/4

    Udara dapat masuk menuju venturi (yang selanjutnya ke silinder) dikarenakan

    poros engkol berputar, yang berakibat udara dihisap oleh silinder. Udara yang masuk

    ke saluran udara mempunyai tekanan satu atmosfer. Pada bagian saluran udara yang

    menyempit (venturi), pada luas penampang yang kecil tersebut berakibat

    kecepatannya meningkat. Hal ini mengikuti hukum kontinuitas :

    Q = A . V = konstan ........................................ (1)

    A1 . V1 = A2 . V2 .............................................. (2)

    dengan Q adalah debit aliran udara, A adalah luas penampang saluran, dan V adalah

    kecepatan aliran udara.

    Atau, didasarkan pada hukum kekekalan massa :

    A . V . = konstan ............................................ (3)

    A1 . V1 . 1 = A2 . V2 . 2 ....................................... (4)

    dengan adalah densitas fluida (udara). Karena 1 = 2, maka, menjadi

    persamaan (1).

    Pada venturi, dengan naiknya kecepatan aliran udara tersebut, maka

    tekanannya berkurang, sesuai dengan Hukum Bernoulli :

    ( p / ) + z + (V2 / 2 g ) = C ........................... (5)

    Karena tekanan udara di venturi berkurang (kurang dari satu atmosfer), sedangkan

    tekanan udara di karburator adalah satu atmosfer, maka bensin yang berada di

    karbutaror keluar dari perecik, maka terbentuklah kabut bahan bakar bensin.

    Jika kendaraan (sepeda motor, mobil, atau traktor) bergerak dengan kecepatan

    tinggi (ngebut), maka kecepatan udara di venturi juga semakin besar, sehingga beda

    tekanan antara karburator dan venturi juga semakin besar Hal ini berakibat bahan

    bakar yang keluar dari karburator menuju venturi juga semakin banyak.

    Pada karburator, campuran bahan bakar dan udara adalah 1 : 15. Campuran

    dengan perbandingan tersebut akan menghasilkan CO2 yang sempurna pada

    pembakaran pada silinder nantinya. Bahan bakar di karburator tidak dapat keluar

    sendiri melalui perecik, kecuali ada hisapan udara dari silinder (yaitu pada waktu

    engine hidup atau pada saat di-starter). Pada kendaraan yang bergerak dengan

    kecepatan tinggi (ngebut), perbandingan campuran bahan bakar dengan udara

    menjadi lebih besar (misalnya 1 : 12).

    Campuran bahan bakar dan udara sebesar 1 : 15 pada karburator disebut

    campuan normal atau netral. Campuran 1 : 9 disebut campuran terlalu kaya atau

    gemuk atau rich, sedangkan campuran 1 : 20 disebut campuran miskin atau kurus.

    2

  • 8/14/2019 Handout Sistem Karburasi

    3/4

    Pada karburator dengan dua perecik (dapat dilihat pada Gambar 2), campuran

    bahan bakar dengan udara dapat diatur. Ini dapat dikatakan sebagai karburator

    otomatis, karena dapat mengatur campuran bahan bakar (dengan udara) pada

    berbagai beban. Pada karburator tersebut dilengkapi dengan kamar persediaan,

    yang di dalamnya terdapat perecik kompensasi. Jika campuran bahan bakar mau

    terlalu kaya, maka perecik kompensasi mengeluarkan sedikit bahan bakar (atau

    bahkan hanya mengeluarkan udara) sehingga campuran bahan bakar dengan udara

    menjadi netral kembali.

    Gambar 2. Perecik Utama dan Perecik Kompensasi pada Karburator

    Pada campuran yang mau kaya, aliran bahan bakar tidak sempat belok ke

    kamar persediaan, sehingga bahan bakar yang dialirkan melalui perecik kompensasi

    menjadi lebih kecil, bahkan bisa jadi hanya udara saja yang keluar dari perecik

    kompensasi, sehingga campuran total menjadi normal.

    Apabila campuran akan terlalu miskin, bahan bakar yang melalui perecik

    utama sedikit, tetapi yang keluar melalui perecik kompensasi relatif banyak, sehingga

    dihasilkan campuran yang seimbang (terbentuk campuran normal).

    Fungsi perecik kompensasi atau perecik bantuan adalah agar perbandingan

    campuran bahan bakar yang dihasilkan oleh karburator adalah tetap. Jika kecepatan

    kendaraan (motor / mobil / traktor) diperbesar maka perecik utama cenderung kaya

    (gemuk), dan perecik kompensasi mengeluarkan udara. Pada kecepatan kendaraan

    (motor / mobil / traktor) diperkecil atau diperpelan, maka perecik utama cenderung

    miskin, dan perecik kompensasi mengeluarkan bahan bakar. Perecik bantuan

    (kompensasi) berada di kamar persediaan, yang berhubungan dengan udara luar.

    Prinsip kerja perecik stationer sebagai berikut. Apabila handle throttle (gas)

    diinjak, klep pada saluran udara membuka lebih lebar, sehingga aliran udara menjadi

    3

  • 8/14/2019 Handout Sistem Karburasi

    4/4

    lebih banyak. Apabila handle throttle tidak diinjak, bahan bakar yang keluar dari

    perecik stationer relatif sedikit. Gambar perecik stationer disajikan pada Gambar 3.

    Gambar 3. Perecik Stationer

    Guna perecik stationer adalah, pada waktu idler, di perecik utama tidak

    mengeluarkan bahan bakar. Perecik stationer berhadapan dengan penyempitan berupa

    klep, yang lebih sempit daripada venturi, yang akibatnya adalah mempunyai vakum

    yang lebih besar daripada di venturi. Dengan demikian, maka perecik stationer

    mengeluarkan bahan bakar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Soenjoto S. 1985. Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas TeknologiPertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

    4