HANDOUT PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PROGRAM...
Transcript of HANDOUT PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PROGRAM...
HANDOUT PERKULIAHAN
PENGEMBANGAN PROGRAM MATEMATIKA
OLEH:UTARI SUMARMO
PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN MATEMATIKAPASCASARJANA UPI
2014
HANDOUT PERKULIAHAN
PENGEMBANGAN PROGRAM MATEMATIKA
OLEH:UTARI SUMARMO
PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN MATEMATIKAPASCASARJANA UPI
2014
A. Beberapa Konsep Kurikulum:1. Pandangan Lama (menekankan pada konten):
Kurikulum adalah sekumpulan bidang studiyang harus diajarkan kepada peserta didik
2. Hilda Taba (1962) membedakan kurikulumdengan Pengajaran dalam hal cakupan dantujuan.Kurikulum: luas, umum, utk jangka panjangPengajaran: sempit, khusus, utk jangka
pendek
A. Beberapa Konsep Kurikulum:1. Pandangan Lama (menekankan pada konten):
Kurikulum adalah sekumpulan bidang studiyang harus diajarkan kepada peserta didik
2. Hilda Taba (1962) membedakan kurikulumdengan Pengajaran dalam hal cakupan dantujuan.Kurikulum: luas, umum, utk jangka panjangPengajaran: sempit, khusus, utk jangka
pendek
3. Mac Donald (1965):Kurikulum adalah suatu rencana sbgpedoman dalam kegiatan belajar mengajar
4. Beaucamp (1968):Kurikulum:
* dokumen tertulis sbg rencanapendidikan/pengajaran utk pst didik selamamereka mengikuti pendidikan
* memuat tujuan, bahan ajar, KBM, alatpengajaran, dan jadual waktu
5. Zais: Kurikulum sbg rencana dan kurikulumfungsional
3. Mac Donald (1965):Kurikulum adalah suatu rencana sbgpedoman dalam kegiatan belajar mengajar
4. Beaucamp (1968):Kurikulum:
* dokumen tertulis sbg rencanapendidikan/pengajaran utk pst didik selamamereka mengikuti pendidikan
* memuat tujuan, bahan ajar, KBM, alatpengajaran, dan jadual waktu
5. Zais: Kurikulum sbg rencana dan kurikulumfungsional
6. Doll (1974): proses dan ruang lingkup yanglebih luas
Kurikulum: seluruh pengalaman belajar yangditawarkan kpd pst didik di bawah bimbinganlembaga
Johnson: Konsep Doll terlalu luas, iamembedakan kurikulum dan pengajaran.Pengajaran: perencanaan isi, KBM, dan
evaluasiKurikulum : Hasil belajar terstruktur yang
dikehendaki
6. Doll (1974): proses dan ruang lingkup yanglebih luas
Kurikulum: seluruh pengalaman belajar yangditawarkan kpd pst didik di bawah bimbinganlembaga
Johnson: Konsep Doll terlalu luas, iamembedakan kurikulum dan pengajaran.Pengajaran: perencanaan isi, KBM, dan
evaluasiKurikulum : Hasil belajar terstruktur yang
dikehendaki
B. Empat Model Konsep Kurikulum
1. Kurikulum subyek akademik:a. Landasan: teori pendidikan klasik
b. Tujuan: memberikan pengetahuan yangsolid, dan melatih pst didik menggunakanide-ide, dan proses meneliti.Mengutamakan penyusunan bahansecara sistimatis dan logis.
c. Organisasi materi: Correlated, UnifiedIntegrated, dan Problem SolvingCurriculum
B. Empat Model Konsep Kurikulum
1. Kurikulum subyek akademik:a. Landasan: teori pendidikan klasik
b. Tujuan: memberikan pengetahuan yangsolid, dan melatih pst didik menggunakanide-ide, dan proses meneliti.Mengutamakan penyusunan bahansecara sistimatis dan logis.
c. Organisasi materi: Correlated, UnifiedIntegrated, dan Problem SolvingCurriculum
d. Evaluasi: sesuai dg tujuan dan sifat B S
e. Masalah: Penguasaan mendalam makaBS sedikitBanyak BS maka penguasaandangkal
f. Saran: * Usahakan penguasaankomprehensif
* Pilih BS yang diperlukanmasyarakat
* Utamakan BS pengetahuanDasar
d. Evaluasi: sesuai dg tujuan dan sifat B S
e. Masalah: Penguasaan mendalam makaBS sedikitBanyak BS maka penguasaandangkal
f. Saran: * Usahakan penguasaankomprehensif
* Pilih BS yang diperlukanmasyarakat
* Utamakan BS pengetahuanDasar
2. Kurikulum Humanistika) Landasan: teori pendidikan Humanistik,
berpusat pada pst didik
b) Tujuan: mengembangkan pribadi yg utuh* Menekankan keutuhan pribadi, partisipasi
pst didik* keg. terintegrasi, isi pend relevan dg
kebutuhan pst didik, menekankan prosesdari pada hasil
* Mengembangkan potensi pst didik ,kepekaan perasaan, dan kehalusan budipekerti
2. Kurikulum Humanistika) Landasan: teori pendidikan Humanistik,
berpusat pada pst didik
b) Tujuan: mengembangkan pribadi yg utuh* Menekankan keutuhan pribadi, partisipasi
pst didik* keg. terintegrasi, isi pend relevan dg
kebutuhan pst didik, menekankan prosesdari pada hasil
* Mengembangkan potensi pst didik ,kepekaan perasaan, dan kehalusan budipekerti
3. Kurikulum Teknologisa) Tujuan: penguasaan kompetensi tertentub) Metode:
* Pembelajaran sbg proses pencapaiantujuan secara tuntas
* Tujuan tegas* Pst didik segera mengetahui hasil
belajarnya* Org. bahan ajar: mengacu pd disiplin
ilmu dan diramu utk mendukungkompetensi tertentu
* Evaluasi: dpt setiap saat; fungsievaluasi sbg umpan balik siswa, guru,dan pengem. kurikulum
3. Kurikulum Teknologisa) Tujuan: penguasaan kompetensi tertentub) Metode:
* Pembelajaran sbg proses pencapaiantujuan secara tuntas
* Tujuan tegas* Pst didik segera mengetahui hasil
belajarnya* Org. bahan ajar: mengacu pd disiplin
ilmu dan diramu utk mendukungkompetensi tertentu
* Evaluasi: dpt setiap saat; fungsievaluasi sbg umpan balik siswa, guru,dan pengem. kurikulum
4. Kurikulum Rekonstruksi Sosiala) Berpusat pada problema masyarakat
b) Tujuan: menghadapkan pst didik padatantangan, ancaman, dan hambatan
c) Organisasi materi: tematik
d) Tujuan dan isi dapat berubah tiap tahun;mengutamakan kerjasama dari padabersaing
e) Evaluasi melibatkan pst didikf) Pelaks. diarahkan pada kecenderungan
perkemb. teknologi masyarakat.
4. Kurikulum Rekonstruksi Sosiala) Berpusat pada problema masyarakat
b) Tujuan: menghadapkan pst didik padatantangan, ancaman, dan hambatan
c) Organisasi materi: tematik
d) Tujuan dan isi dapat berubah tiap tahun;mengutamakan kerjasama dari padabersaing
e) Evaluasi melibatkan pst didikf) Pelaks. diarahkan pada kecenderungan
perkemb. teknologi masyarakat.
C. TIGA PANDANGAN THD KURIKULUM
1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis(Rencana Belajar Peserta Didik)
• Sifatnya teoritik, dasarnya Falsafah Negaradan Tujuan Pend. Nasional
• Dokumen Kurikulum lengkap• Deskripsi mata pelajaran/kuliah yg memuat
kompetensi yg seharusnya dimiliki pst didik• Silabus Matakuliah• Satuan Acara Perkuliahan (SAP) (rencana
pelaksanaan pembel dan evaluasi has. Bel.Pst didik)
• Ketentuan Akademik (pedoman pelaksanaan)
C. TIGA PANDANGAN THD KURIKULUM
1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis(Rencana Belajar Peserta Didik)
• Sifatnya teoritik, dasarnya Falsafah Negaradan Tujuan Pend. Nasional
• Dokumen Kurikulum lengkap• Deskripsi mata pelajaran/kuliah yg memuat
kompetensi yg seharusnya dimiliki pst didik• Silabus Matakuliah• Satuan Acara Perkuliahan (SAP) (rencana
pelaksanaan pembel dan evaluasi has. Bel.Pst didik)
• Ketentuan Akademik (pedoman pelaksanaan)
1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis(Rencana Belajar Peserta Didik) lanjutan
Komponen struktur kurikulum:• Rincian mata pelajaran/mata kuliah, sebaran-
nya, dan bobot sks• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Dasar (KD)• Tujuan Pembelajaran umum (TPU), Tujuan
Pembelajaran Khusus (TPK), Indikator• Rencana Proses Pembelajaran (RP utk satu
atau beberapa pertemuan)• Rencana Evaluasi Hasil Belajar (dlm tiap Ren
Pel. dan Evaluasi akhir pembelajaran)
1. Kurikulum sebagai Rencana Tertulis(Rencana Belajar Peserta Didik) lanjutan
Komponen struktur kurikulum:• Rincian mata pelajaran/mata kuliah, sebaran-
nya, dan bobot sks• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Dasar (KD)• Tujuan Pembelajaran umum (TPU), Tujuan
Pembelajaran Khusus (TPK), Indikator• Rencana Proses Pembelajaran (RP utk satu
atau beberapa pertemuan)• Rencana Evaluasi Hasil Belajar (dlm tiap Ren
Pel. dan Evaluasi akhir pembelajaran)
Hubungan antara tujuan dan hasil belajar
a. Rumusan Tujuan terdiri atas:Kemampuan yg hrs dikuasai pst didikMateri yg hrs dipelajari pst didik;Proses Pencapaian dan dpt pulamemuat Sumber Belajar
b. Kemampuan yg hrs dikuasai pst didiktergambar dlm Hasil Belajar pst didik
Hubungan antara tujuan dan hasil belajar
a. Rumusan Tujuan terdiri atas:Kemampuan yg hrs dikuasai pst didikMateri yg hrs dipelajari pst didik;Proses Pencapaian dan dpt pulamemuat Sumber Belajar
b. Kemampuan yg hrs dikuasai pst didiktergambar dlm Hasil Belajar pst didik
2. Kurikulum sebagai Proses (sifatnyaempiris, pelaksanaan pembelajaran olehguru/dosen)
Tergambar dalam: Suasana Belajar (diskursus) Aktivitas Dosen/Guru dan pst didik Interaksi Dosen/Guru dan pst didik dan
antar pst didik Sumber Belajar/ Bahan ajar Media/Alat Belajar Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan tindak lanjut
2. Kurikulum sebagai Proses (sifatnyaempiris, pelaksanaan pembelajaran olehguru/dosen)
Tergambar dalam: Suasana Belajar (diskursus) Aktivitas Dosen/Guru dan pst didik Interaksi Dosen/Guru dan pst didik dan
antar pst didik Sumber Belajar/ Bahan ajar Media/Alat Belajar Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan tindak lanjut
3. Kurikulum sebagai Hasil Belajar(sifatnya empiris, hasil belajar yang
ditunjukkan oleh pst didik).
Meliputi: Pengetahuan/ kemampuan pst didik Sikap/ Disposisi/ Minat pst didik Keterampilan pst didik Kebiasaan/nilai yang dimiliki pst didik
Diukur melalui: tes (tulis, lisan, performans),non-tes (observasi/angket/skala/wawancara)
3. Kurikulum sebagai Hasil Belajar(sifatnya empiris, hasil belajar yang
ditunjukkan oleh pst didik).
Meliputi: Pengetahuan/ kemampuan pst didik Sikap/ Disposisi/ Minat pst didik Keterampilan pst didik Kebiasaan/nilai yang dimiliki pst didik
Diukur melalui: tes (tulis, lisan, performans),non-tes (observasi/angket/skala/wawancara)
D. Evaluasi Kurikulum
1. Tujuan evaluasia) Menentukan keefektifan suatu
kurikulum/program pembelajaranb) Menentukan keunggulan/kelemahan
kurikulum/program pembelajaranc) Menentukan tkt keberhasilan pencapaian
hasil belajar pst didikd) Menentukan masukan untuk memperbaiki
programe) Mendeskripsikan kondisi pelaks programf) Menetapkan keterkaitan antar komponen
program
D. Evaluasi Kurikulum
1. Tujuan evaluasia) Menentukan keefektifan suatu
kurikulum/program pembelajaranb) Menentukan keunggulan/kelemahan
kurikulum/program pembelajaranc) Menentukan tkt keberhasilan pencapaian
hasil belajar pst didikd) Menentukan masukan untuk memperbaiki
programe) Mendeskripsikan kondisi pelaks programf) Menetapkan keterkaitan antar komponen
program
2. Fungsi Evaluasi Kurikulum
a) Formatif : Utk perbaikan berbagai unsurpenting yg dianggap masih lemah padaproses belajar, silabus, program, kurikulum
b) Sumatif: utk menentukan status evaluasi(peserta didik, silabus, dan programkurikulum)
2. Fungsi Evaluasi Kurikulum
a) Formatif : Utk perbaikan berbagai unsurpenting yg dianggap masih lemah padaproses belajar, silabus, program, kurikulum
b) Sumatif: utk menentukan status evaluasi(peserta didik, silabus, dan programkurikulum)
3. Model Evaluasi Kurikulum
MODEL
KUALITATIF KUANTITATIF EKONOMIK
E. Kurikulum Matematika PT1) Isu yg berkembang: kurikulum matematika
utk siapa?2) Kurikulum disesuaikan dg program studi
pst didik (matematika/ non matematika)3) Dua pendapat Kurikulum utk cln guru:
Program S1 Matematika secara penuh ataucukup dgn sejumlah Matematika S1 saja.
4) Organisasi pembelajaran di levelS1beragam:a) MK yang sama utk semua mahasiswab) MK khusus utk mhs matematikac) MK khusus utk mhs non matematikad) Ada MK wajib dan ada MK pilihan..
E. Kurikulum Matematika PT1) Isu yg berkembang: kurikulum matematika
utk siapa?2) Kurikulum disesuaikan dg program studi
pst didik (matematika/ non matematika)3) Dua pendapat Kurikulum utk cln guru:
Program S1 Matematika secara penuh ataucukup dgn sejumlah Matematika S1 saja.
4) Organisasi pembelajaran di levelS1beragam:a) MK yang sama utk semua mahasiswab) MK khusus utk mhs matematikac) MK khusus utk mhs non matematikad) Ada MK wajib dan ada MK pilihan..
5. Beberapa unsur yang mempengaruhikurikulum matematika PT
a) Perubahan dlm matematika sendiri.Matematika dikreasi secara kontinu,jadi MK matematika hrs selalu diperbaharui(aspek diterminasi dari perubahan kurikulum)
b) Perubahan kurikulum matematika ditingkat pra-universitas
c) Perubahan peminat:* Mhs cenderung lebih suka pada
pengembangan karier, cepat memperolehketerampilan, dan pekerjaan.
* Mhs memilih BS yg memberi peluang utkberkarier atau sekolah sambil bekerja
5. Beberapa unsur yang mempengaruhikurikulum matematika PT
a) Perubahan dlm matematika sendiri.Matematika dikreasi secara kontinu,jadi MK matematika hrs selalu diperbaharui(aspek diterminasi dari perubahan kurikulum)
b) Perubahan kurikulum matematika ditingkat pra-universitas
c) Perubahan peminat:* Mhs cenderung lebih suka pada
pengembangan karier, cepat memperolehketerampilan, dan pekerjaan.
* Mhs memilih BS yg memberi peluang utkberkarier atau sekolah sambil bekerja
5. Beberapa unsur yang mempengaruhikurikulum
d) Keterbatasan sumber yg ada di PT: staf dosensedikit; kelas besar, tekanan efisiensi finansial
e) Kemajuan teknologi mendorong perubahanpembelajaran matematika misalnya denganmemanfaatkan TIK, e-learning dll
f) Pengaruh tekanan dari luar PT (pemerintah,perusahaan, lembaga penelitian, masy.)
g) Hasil-hasil penelitian pada jenjang S1.
5. Beberapa unsur yang mempengaruhikurikulum
d) Keterbatasan sumber yg ada di PT: staf dosensedikit; kelas besar, tekanan efisiensi finansial
e) Kemajuan teknologi mendorong perubahanpembelajaran matematika misalnya denganmemanfaatkan TIK, e-learning dll
f) Pengaruh tekanan dari luar PT (pemerintah,perusahaan, lembaga penelitian, masy.)
g) Hasil-hasil penelitian pada jenjang S1.
6. Kecenderungan dlm Kurikulum
1) Profil kemampuan yg dikehendaki:* Memahami prinsip, teknik, dan aplikasi
matematika* Menyusun dan menerapkan model mate-
matika , berfikir kreatif dan kritis* Terampil berkomunikasi lisan/tulisan* Menerapkan logik, menyusun generalisasi,
abstraksi, dan pembuktian* Memahami penurunan konjektur dan
teorema* Memahami matematika sebagai bagiandari budaya
6. Kecenderungan dlm Kurikulum
1) Profil kemampuan yg dikehendaki:* Memahami prinsip, teknik, dan aplikasi
matematika* Menyusun dan menerapkan model mate-
matika , berfikir kreatif dan kritis* Terampil berkomunikasi lisan/tulisan* Menerapkan logik, menyusun generalisasi,
abstraksi, dan pembuktian* Memahami penurunan konjektur dan
teorema* Memahami matematika sebagai bagiandari budaya
3. Kecenderungan dlm Kurikulum
1) Pengurangan konten dan keketatan2) Penekanan pada aplikasi dan pemodelan3) Program bridging4) Kemajuan teknologi5) Penilaian bervariasi6) Program utk mahasiswa nonmatematika7) Kombinasi matematika dg disiplin lain8) Saran-saran dari hasil penelitian pada
level S1
3. Kecenderungan dlm Kurikulum
1) Pengurangan konten dan keketatan2) Penekanan pada aplikasi dan pemodelan3) Program bridging4) Kemajuan teknologi5) Penilaian bervariasi6) Program utk mahasiswa nonmatematika7) Kombinasi matematika dg disiplin lain8) Saran-saran dari hasil penelitian pada
level S1
F. Kurikulum Berbasis Kompetensi1. Empat Pilar Pendidikan
a) Learning to know: belajar memahamipengetahuan matematika
b) Learning to do: belajar melaksanakanproses matematis, proses HOT dan advancedmathematical thinking (AMT)
c) Learning to be: belajar menjadi dirinyasendiri, menghargai produk/prosesmatematika, ulet, kreatif, percaya diri,memiliki disposisi matematik tinggi.
4. Learning to live together: belajar memahamimenghargai orang lain, berkerja sama,saling sumbang pendapat
F. Kurikulum Berbasis Kompetensi1. Empat Pilar Pendidikan
a) Learning to know: belajar memahamipengetahuan matematika
b) Learning to do: belajar melaksanakanproses matematis, proses HOT dan advancedmathematical thinking (AMT)
c) Learning to be: belajar menjadi dirinyasendiri, menghargai produk/prosesmatematika, ulet, kreatif, percaya diri,memiliki disposisi matematik tinggi.
4. Learning to live together: belajar memahamimenghargai orang lain, berkerja sama,saling sumbang pendapat
2. Prinsip Belajar Sepanjang Hayat
3. Pandangan Konstruktivisma
a) Pengetahuan baru dibentuk oleh pst didikmelalui interaksi dg lingkungan melaluiasimilasi dan akomodasi
b) Dasarnya: belajar adalah proses yang aktifdan pst didik adalah individu yang aktif
c) Cara peserta didik belajar aktif
2. Prinsip Belajar Sepanjang Hayat
3. Pandangan Konstruktivisma
a) Pengetahuan baru dibentuk oleh pst didikmelalui interaksi dg lingkungan melaluiasimilasi dan akomodasi
b) Dasarnya: belajar adalah proses yang aktifdan pst didik adalah individu yang aktif
c) Cara peserta didik belajar aktif
d) Alasan Menganut Pandangan Konstruktivisma Matematika adalah kegiatan manusia, proses
yang aktif, dinamik, dan generatif.
Memahami lebih bermakna (learning to know) Mahasiswa aktif doing math (learning to do)
Membantu mhs memiliki self efficacy, selfconcept, habit of mind, disposisi matematik
(learning to be)
Dapat berlangsung secara individual/berkelompok/ keseluruhan, membentuk
masyarakat belajar (learning to live together)
d) Alasan Menganut Pandangan Konstruktivisma Matematika adalah kegiatan manusia, proses
yang aktif, dinamik, dan generatif.
Memahami lebih bermakna (learning to know) Mahasiswa aktif doing math (learning to do)
Membantu mhs memiliki self efficacy, selfconcept, habit of mind, disposisi matematik
(learning to be)
Dapat berlangsung secara individual/berkelompok/ keseluruhan, membentuk
masyarakat belajar (learning to live together)
Bagaimana mahasiswa mengkonstruksipengetahuan baru?
Terjadi ketakseim-bangan. Melaluiasosiasi terbentukkeseimbangan baru.Melalui akomodasiterbentuk penget.baru
Ada interaksi antara inf. baru(lingk) dg penget. awal
Pengetawal
Informasibaru ygberkaitan dgpengetahuanawal mhs
Terjadi ketakseim-bangan. Melaluiasosiasi terbentukkeseimbangan baru.Melalui akomodasiterbentuk penget.baru
Otak mahasiswa
H.Pertimbangan dlm merancang/mengembangkan kurikulum matematika
1. Kompetensi dan sikap matematik yangdikembangkan:
a) Mat. sbg human activities; disposisi mat; selfefficacy, self concept, self regulated learning; habitof mind, disposisi matematik termasuk diposisiberpikir kritis dan kreatif
b) Pembentukan konsep, pemahaman mattingkat tinggi, problem solving,
c) Representasi, translasi, modeling, koneksidan komunikasi matematik
H.Pertimbangan dlm merancang/mengembangkan kurikulum matematika
1. Kompetensi dan sikap matematik yangdikembangkan:
a) Mat. sbg human activities; disposisi mat; selfefficacy, self concept, self regulated learning; habitof mind, disposisi matematik termasuk diposisiberpikir kritis dan kreatif
b) Pembentukan konsep, pemahaman mattingkat tinggi, problem solving,
c) Representasi, translasi, modeling, koneksidan komunikasi matematik
d) Advanced mathematical thinking:abstraksi, analogi, generalisasi, sintesa,abstraksi reflektif, pembuktian matematik
e) Berfikir kritis dan kreatif matematik
f) Menerapkan mat. sbg kecakapan hidup
g) Kemajuan disiplin ilmu lainnya, dan TIK
d) Advanced mathematical thinking:abstraksi, analogi, generalisasi, sintesa,abstraksi reflektif, pembuktian matematik
e) Berfikir kritis dan kreatif matematik
f) Menerapkan mat. sbg kecakapan hidup
g) Kemajuan disiplin ilmu lainnya, dan TIK
2. Beberapa Tugas Dosena) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugas
matematik yg relevan utk mencapai highorder thinking (HOT) dan atau advancedmathematical thinking (AMT)
b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan,memilih tugas dan mengatur diskursus, danmenciptakan suasana yg kondusifi) tugas dipilih sesuai dg
c
2. Beberapa Tugas Dosena) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugas
matematik yg relevan utk mencapai highorder thinking (HOT) dan atau advancedmathematical thinking (AMT)
b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan,memilih tugas dan mengatur diskursus, danmenciptakan suasana yg kondusifi) tugas dipilih sesuai dg
c
2. Beberapa Tugas Dosen
a) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugasmatematik yg relevan utk mencapai highorder thinking (HOT) dan atau advancedmathematical thinking (AMT)
b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan,mengatur diskursus, dan menciptakansuasana yg kondusif
c) Melaksanakan evaluasi dan merefleksi PBM,dan hasil bel mhs utk perbaikan
2. Beberapa Tugas Dosen
a) Merumuskan TPU, TPK, dan memilih tugasmatematik yg relevan utk mencapai highorder thinking (HOT) dan atau advancedmathematical thinking (AMT)
b) Melaksanakan pembelajaran yg relevan,mengatur diskursus, dan menciptakansuasana yg kondusif
c) Melaksanakan evaluasi dan merefleksi PBM,dan hasil bel mhs utk perbaikan
d) Dalam pembelajaran jenis apapun, hal yangesensial adalah tercapainya belajar bermaknaBeberapa saran di antaranya:
• Pilih tugas matematik untuk meningkatkandaya dan disposisi matematik siswa
• Atur diskursus agar tumbuh keyakinan dirisiswa, tercipta suasana belajar yg mendorongpengemb. daya dan disposisi matematik siswa
• Gunakan alat bantu yang sesuai• Bantu siswa mengkaitkan pengetahuan awal
dan yang sedang dipelajari• Bimbing siswa secara individual, kelompok
atau klasikal sesuai dg kebutuhan• Analisis partisipasi belajar siswa utk menetap-
kan tindak lanjut
d) Dalam pembelajaran jenis apapun, hal yangesensial adalah tercapainya belajar bermaknaBeberapa saran di antaranya:
• Pilih tugas matematik untuk meningkatkandaya dan disposisi matematik siswa
• Atur diskursus agar tumbuh keyakinan dirisiswa, tercipta suasana belajar yg mendorongpengemb. daya dan disposisi matematik siswa
• Gunakan alat bantu yang sesuai• Bantu siswa mengkaitkan pengetahuan awal
dan yang sedang dipelajari• Bimbing siswa secara individual, kelompok
atau klasikal sesuai dg kebutuhan• Analisis partisipasi belajar siswa utk menetap-
kan tindak lanjut
3. Asumsi:
a. Pembelajaran adalah proses yang komplekstidak dpt disederhanakan menjadi resep
b. Mahasiswa belajar bermakna shg daya dandisposisi matematis mhs berkembang
c. TPU/TPK utk membantu mhs mencapai HOTdan atau Advanced Mathematical Thinking
(AMT)
3. Asumsi:
a. Pembelajaran adalah proses yang komplekstidak dpt disederhanakan menjadi resep
b. Mahasiswa belajar bermakna shg daya dandisposisi matematis mhs berkembang
c. TPU/TPK utk membantu mhs mencapai HOTdan atau Advanced Mathematical Thinking
(AMT)
4. Beberapa Alternatif Pembelajaran
a) Ekspositori model Ausubel
b) Pembel berbasis masalah, Pembel denganpenemuan/ inkuiri, Pembel langsung taklangsung, Pembel kontekstual, Pembelinduktif-deduktif,
c) Pembelajaran melalui e-learning/ berbasis TIK/multimedia
4. Beberapa Alternatif Pembelajaran
a) Ekspositori model Ausubel
b) Pembel berbasis masalah, Pembel denganpenemuan/ inkuiri, Pembel langsung taklangsung, Pembel kontekstual, Pembelinduktif-deduktif,
c) Pembelajaran melalui e-learning/ berbasis TIK/multimedia
d) Pembel metakognitif, Pembel berbasis teoriAPOS, Pembel berbasis metode Moore
e) Pembel dg strategi REACT, PACE, Diskursif,
e) Metode IMPROVE, SQ3R, Transactional, dll
f) Berbagai strategi belajar kooperatif
d) Pembel metakognitif, Pembel berbasis teoriAPOS, Pembel berbasis metode Moore
e) Pembel dg strategi REACT, PACE, Diskursif,
e) Metode IMPROVE, SQ3R, Transactional, dll
f) Berbagai strategi belajar kooperatif
h)h) Pendekatan PAKEM
PAKEM : Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan
PAIKEM GEMBROT:Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan Gembiradan Berbobot
MATOA : Menyenangkan, atraktif, terukur, orangaktif
SANI : Santun Berbahasa dan Komunikatif35
h)h) Pendekatan PAKEM
PAKEM : Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan
PAIKEM GEMBROT:Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan Gembiradan Berbobot
MATOA : Menyenangkan, atraktif, terukur, orangaktif
SANI : Santun Berbahasa dan Komunikatif
5. Perubahan paradigma Pembelajaran:a) Kelas sebagai masyarakat belajar,
dengan kerjasama dan urunan tanggungjawab dan perhatian.
b) Melayani siswa sesuai dg perkembanganindividual dan sosial, minat, kekuatan,harapan, dan kebutuhan masing-masing.
c) Seleksi materi dan sesuaikan kurikulumsecara fleksibel
d) Guru membimbing ke arah logika danperistiwa matematika.
e) Guru sebagai pendidik, motivator,fasilitator, dan manajer belajar
5. Perubahan paradigma Pembelajaran:a) Kelas sebagai masyarakat belajar,
dengan kerjasama dan urunan tanggungjawab dan perhatian.
b) Melayani siswa sesuai dg perkembanganindividual dan sosial, minat, kekuatan,harapan, dan kebutuhan masing-masing.
c) Seleksi materi dan sesuaikan kurikulumsecara fleksibel
d) Guru membimbing ke arah logika danperistiwa matematika.
e) Guru sebagai pendidik, motivator,fasilitator, dan manajer belajar
f) Penekanan pada pemahaman, penalarandan proses menemukan idea secara aktif,menyusun konjektur, dan memecahkanmasalah yang menantang dan mendorongsiswa mengajukan idea secara spontan.
g) Kerjasama antar guru untuk memajukanprogram matematika
h) Connecting mathematics, its ideas, andits application”.
f) Penekanan pada pemahaman, penalarandan proses menemukan idea secara aktif,menyusun konjektur, dan memecahkanmasalah yang menantang dan mendorongsiswa mengajukan idea secara spontan.
g) Kerjasama antar guru untuk memajukanprogram matematika
h) Connecting mathematics, its ideas, andits application”.
6. Pertimbangan dalam Penilaian
a) Penilaian meliputi aspek kognitif, afektifdan psikomotor (kalau dimungkinkan/diperlukan)
b) Penilaian adalah bagian integral daripembelajaran
c) Menggunakan berbagai metode penilaian
d) Laksanakan kurikulum secara seimbang
e) Perubahan penekanan dalam prosesevaluasi
6. Pertimbangan dalam Penilaian
a) Penilaian meliputi aspek kognitif, afektifdan psikomotor (kalau dimungkinkan/diperlukan)
b) Penilaian adalah bagian integral daripembelajaran
c) Menggunakan berbagai metode penilaian
d) Laksanakan kurikulum secara seimbang
e) Perubahan penekanan dalam prosesevaluasi
Perubahan Penekanan dalam Penilaian
Dari Pandangan Ke arah Pandangan
1. Mengases yang tidakdiketahui
1. Mengases yangdiketahui
2.Skor hanya berda-sarkan jawaban benar
2. Asesmen bagianintegral daripembelajaran
2.Skor hanya berda-sarkan jawaban benar
2. Asesmen bagianintegral daripembelajaran
3.Hanya mengguna-kansatu jenis tes
3. Menggunakan beragamteknik ases.
4. Pada keterampilan ygsaling terpisah
4. Pada tugas mat. yglebih luas, dan secaraholistik
G. Beberapa Kesulitan Siswa dan Guru/dosen
1) Kesulitan siswa/mahasiswaa)Cenderung menyalin solusi dari guru/dosenb)Kurang menguasai konsep dasarc)Kemampuan dasar matematik dan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif matematik siswa/mhsdalam pre-tes sangat rendah.
d)Sulit: membuat model matematika, menuliskanalgoritma penyelesaian masalah,menginterpretasi solusi sesuai masalah awal,dan mencari alternatif solusi lainnya;menerapkan representasi grafik/tabel danmembuat representasi teks tertulis
G. Beberapa Kesulitan Siswa dan Guru/dosen
1) Kesulitan siswa/mahasiswaa)Cenderung menyalin solusi dari guru/dosenb)Kurang menguasai konsep dasarc)Kemampuan dasar matematik dan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif matematik siswa/mhsdalam pre-tes sangat rendah.
d)Sulit: membuat model matematika, menuliskanalgoritma penyelesaian masalah,menginterpretasi solusi sesuai masalah awal,dan mencari alternatif solusi lainnya;menerapkan representasi grafik/tabel danmembuat representasi teks tertulis
2. Kelemahan Guru/Dosen:a) Lebih banyak memberi tahu dan kurang
memberi kesempatan siswa mengeksplorkurang melibatkan siswa belajar aktif, kurangmenekankan pada pemahaman
b) Berpikir kritis bukan tujuan utama, kurangmenguasai karakteristik berpikir kritis danpembel.
c) Pembelajaran kurang menarik/membosankand) Kurang mengkaitkan pengetahuan awal siswae) Sulit menyusun bahan ajar dan soal latihan dg
pembel. baru dan penyajiannya terutama dgmenggunakan ICT
f) Kurang fasilitas komputer dan kurang waktu
2. Kelemahan Guru/Dosen:a) Lebih banyak memberi tahu dan kurang
memberi kesempatan siswa mengeksplorkurang melibatkan siswa belajar aktif, kurangmenekankan pada pemahaman
b) Berpikir kritis bukan tujuan utama, kurangmenguasai karakteristik berpikir kritis danpembel.
c) Pembelajaran kurang menarik/membosankand) Kurang mengkaitkan pengetahuan awal siswae) Sulit menyusun bahan ajar dan soal latihan dg
pembel. baru dan penyajiannya terutama dgmenggunakan ICT
f) Kurang fasilitas komputer dan kurang waktu
H. Empat cara pengembangan nilai dalampembelajaran Matematika
1) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilaidalam pembelajaran matematikaTanamkan kpd siswa bhw nilai-nilai dalampendidikan karakter, kemampuan dandisposisi matematik perlu dipahami dandimiliki siswa sehingga mrk ingin dan maumelaksanakan tugas-tugas matematik dg baik
2) Pembiasaan.Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis,kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasa-kan melalui pemberian tugas matematik yangmenantang sesuai dengan kebutuhan dantahap perkembangan intelektual siswa. 42
H. Empat cara pengembangan nilai dalampembelajaran Matematika
1) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilaidalam pembelajaran matematikaTanamkan kpd siswa bhw nilai-nilai dalampendidikan karakter, kemampuan dandisposisi matematik perlu dipahami dandimiliki siswa sehingga mrk ingin dan maumelaksanakan tugas-tugas matematik dg baik
2) Pembiasaan.Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis,kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasa-kan melalui pemberian tugas matematik yangmenantang sesuai dengan kebutuhan dantahap perkembangan intelektual siswa.
3) Contoh atau teladan.Guru memberi teladan (berperilaku real)sesuai dengan nilai dan karakter yang akandikembangkan. Misalnya guru bersikap jujurdan adil dalam menilai siswa, dalam menuliskarya ilmiah, dll.
4) Pembelajaran matematika secara integral.Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikankarakter, kemampuan dan disposisimatematik dilaksanakan secara integral/tidakparsial/tidak terpisah-pisah danberkelanjutan.
43
3) Contoh atau teladan.Guru memberi teladan (berperilaku real)sesuai dengan nilai dan karakter yang akandikembangkan. Misalnya guru bersikap jujurdan adil dalam menilai siswa, dalam menuliskarya ilmiah, dll.
4) Pembelajaran matematika secara integral.Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikankarakter, kemampuan dan disposisimatematik dilaksanakan secara integral/tidakparsial/tidak terpisah-pisah danberkelanjutan.
f) Penekanan pada pemahaman, penalarandan proses menemukan idea secara aktif,menyusun konjektur, dan memecahkanmasalah yang menantang dan mendorongsiswa mengajukan idea secara spontan.
g) Kerjasama antar guru untuk memajukanprogram matematika
h) Connecting mathematics, its ideas, andits application”.
f) Penekanan pada pemahaman, penalarandan proses menemukan idea secara aktif,menyusun konjektur, dan memecahkanmasalah yang menantang dan mendorongsiswa mengajukan idea secara spontan.
g) Kerjasama antar guru untuk memajukanprogram matematika
h) Connecting mathematics, its ideas, andits application”.
I. Saran Pembelajaran1. 9 Strategi Pembel Berman untuk mengemb.
berpikir terbuka dan kritis:a) Ciptakan lingkungan yang amanb) Ikuti cara berpikir siswac) Dorong siswa berpikir kolaboratifd) Ajarkan cara bertanya dan bukan cara
menjawabe) Ajarkan tentang keterkaitanf) Anjurkan siswa berpikir multi persepektifg) Dorong siswa agar sensitifh) Bantu siswa menetapkan standar dan
berpandangan positif untuk masa depani) Berikan peluang siswa berbuat sesuaia) dengan jalan fikirannya 45
I. Saran Pembelajaran1. 9 Strategi Pembel Berman untuk mengemb.
berpikir terbuka dan kritis:a) Ciptakan lingkungan yang amanb) Ikuti cara berpikir siswac) Dorong siswa berpikir kolaboratifd) Ajarkan cara bertanya dan bukan cara
menjawabe) Ajarkan tentang keterkaitanf) Anjurkan siswa berpikir multi persepektifg) Dorong siswa agar sensitifh) Bantu siswa menetapkan standar dan
berpandangan positif untuk masa depani) Berikan peluang siswa berbuat sesuaia) dengan jalan fikirannya
2. Saran Marzano (Hassoubah, 2004) agarmenjadi pemikir kreatif
a) Bekerja dgn kemampuan tinggi, rasapercaya diri yang kuat, dan tertantangmenyelesaikan masalah
b) Mengevaluasi idea sendiri dari sudutpandang lain
c) Bekerja dg motivasi internal, proaktif, dantidak reaktif.
d) Berfikir divergen ; bersikap terbuka danfleksibel.
e) Berfikir lateral, vertikal, imajinatif46
2. Saran Marzano (Hassoubah, 2004) agarmenjadi pemikir kreatif
a) Bekerja dgn kemampuan tinggi, rasapercaya diri yang kuat, dan tertantangmenyelesaikan masalah
b) Mengevaluasi idea sendiri dari sudutpandang lain
c) Bekerja dg motivasi internal, proaktif, dantidak reaktif.
d) Berfikir divergen ; bersikap terbuka danfleksibel.
e) Berfikir lateral, vertikal, imajinatif
3. Empat cara pengembangan nilai dalampembelajaran Matematika
a) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilaidalam pembelajaran matematikaTanamkan kpd siswa bhw pelaksanaanbelajar matematika perlu disertai dengandisposisi matematik
b) Pembiasaan.Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis,kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasa-kan melalui pemberian tugas matematik yangmenantang sesuai dengan kebutuhan dantahap perkembangan intelektual siswa.
47
3. Empat cara pengembangan nilai dalampembelajaran Matematika
a) Memberi pemahaman ttg pendidikan nilaidalam pembelajaran matematikaTanamkan kpd siswa bhw pelaksanaanbelajar matematika perlu disertai dengandisposisi matematik
b) Pembiasaan.Sikap jujur, disiplin, kerja keras/ulet, kritis,kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu dibiasa-kan melalui pemberian tugas matematik yangmenantang sesuai dengan kebutuhan dantahap perkembangan intelektual siswa.
c) Contoh atau teladan.Guru memberi teladan sesuai dengan nilai dankarakter yang akan dikembangkan. Misalnyaguru bersikap jujur dan adil dalam menilaisiswa, dalam menulis karya ilmiah, dll.
d) Pembelajaran matematika secara integral.Pengembangan nilai-nilai, kemampuan dandisposisi matematik dilaksanakan secaraintegral/tidak parsial/tidak terpisah-pisah danberkelanjutan
.
c) Contoh atau teladan.Guru memberi teladan sesuai dengan nilai dankarakter yang akan dikembangkan. Misalnyaguru bersikap jujur dan adil dalam menilaisiswa, dalam menulis karya ilmiah, dll.
d) Pembelajaran matematika secara integral.Pengembangan nilai-nilai, kemampuan dandisposisi matematik dilaksanakan secaraintegral/tidak parsial/tidak terpisah-pisah danberkelanjutan
.
4. Nilai-nilai yg dikembangkan dalam
pendidikan karakter:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah air,menghargai prestasi orang lain, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,peduli lingk., peduli sosial, dan tanggungjawab.
49
4. Nilai-nilai yg dikembangkan dalam
pendidikan karakter:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah air,menghargai prestasi orang lain, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,peduli lingk., peduli sosial, dan tanggungjawab.