handboring teodas
-
Upload
della-syahbani -
Category
Documents
-
view
35 -
download
1
description
Transcript of handboring teodas
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
BAB I
HAND BORING
(BOR TANGAN)
1.1 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengambil contoh tanah terganggu dan tak terganggu.
2. Untuk mengetahui profil (struktur lapisan) tanah.
3. Untuk mengetahui letak muka air tanah.
1.2 Teori Dasar
Pemboran tanah adalah pekerjaan yang paling umum dan paling akurat dalam
survey geoteknik di lapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan
lubang tanah dengan menggunakan alat bor manual ataupun alat bor mesin,
dengan tujuan antara lain :
a. Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor atau core
barel.
b. Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli pada kedalaman
yang dikehendaki.
c. Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (standar penetration test) atau
yang disebut SPT.
d. Untuk memasukkan alat uji lainnya.
Metode – metode paling penting untuk melakukan penyelidikan tanah di
lapangan adalah sebagai berikut :
1. Driling (pemboran)
2. Trial pits (sumur percobaan)
3. Sampling (pengambilan contoh tanah)
4. Penetration test (percobaan penetrasi)
5. Vane shear test
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
1. Driling (pemboran) menggunakan bor tangan (HAND BORING)
Bor tangan mempergunakan berbagai macam “auger” pada ujung bagian
bawah dari serangkaian stang – stang (roda) bor. Bagian atas dari rangkaian stang
bor ini mempunyai tungkai (handle) yang dipakai untuk memutar alat tersebut.
Dalam beberapa hal sering dipakai tripod (kaki tiga) dengan katrol dan tali yang
dipakai untuk mencabut kembali stang – stang dan augernya dari lubang bor
tersebut. Dengan menggunakan tripod pemboran mencapai 15 meter. Tanpa
menggunakan tripod pemboran hanya mencapai kedalaman 8 – 10 m. Bor tangan
hanya digunakan pada tanah yang cukup lunak, terutama dalam lempung lunak
(soft clay) sampai lempung tegih (firm clay), dan tidak mungkin melakukan
pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dengan kerikil padat (dense
gravel) dan sebagainya.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Gambar HB. 1 Beberapa macam alat Bor Tangan (Hand Eugers)
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
2. Trial Pits (sumur percobaan)
Sumber percobaan atau sumur penyelidikan adalah lubang hasil penggalian
tanah dengan tangan ukuran diameter kira – kira 1 sampai 1,5 meter. Lubang-
lubang percobaan mempunyai keuntungan yaitu bahwa lubang ini bisa
memberikan gambaran yang jelas tentang susunan lapisan tanah dan kita juga
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Gambar HB. 2 Contoh type catatan lubang bor (Bor Log)
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
dapat mengambil contoh tanah berupa potongan – potongan besar dari dasar atau
dinding lubang tersebut.
3. Soil Sampling (pengambilan contoh tanah)
Sebagai lanjutan dari catatan – catatan yang diteliti tentang lapisan – lapisan
tanah ini, biasanya kita perlu melakukan penyelidikan lanjutan mengenai sifat –
sifat dari lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar air (water content), kekuatan
(strength), daya rembes air dan sebagainya. Penyelidikan ini biasanya dilakukan
dilaboratorium, dan untuk kepentingan ini kita perlu mendapat contoh dari
lubang bor atau lubang percobaan dan membawanya kembali ke laboratorium.
Contoh tanah ini ada dua macam yaitu contoh asli (undisturbed) dan contoh tidak
asli (disturbed). Contoh tidak asli (disturbed sample) tanpa adanya usaha – usaha
yang dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah tersebut. Contoh –
contoh ini biasanya dibawa ke laboratorium dalam tempat tertutup (kaleng atau
tempat plastik) sehingga kadar airnya tidak akan berubah. Bila mana tidak ada
kebutuhan untuk mempertahankan contoh – contoh tersebut pada kadar airnya
yang asli, maka contoh – contoh tersebut dapat dibiarkan terbuka. Contoh tidak
asli ini dapat dipakai untuk segala penyelidikan yang tidak memerlukan contoh
asli, seperti ukuran butiran , batas – batas atterberg, pemadatan, berat jenis dan
sebagainya. Contoh asli (undisturbed sample) adalah suatu contoh tanah yang
masih menunjukkan sifat – sifat asli dari tanah yang apa adanya. Contoh –
contoh ini tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar airnya (water
content), atau susunan kimia. Contoh yang benar – benar asli tidak mungkin
diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana semestinya dan
cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan terhadap contoh bisa dibatasi
sekecil mungkin. Contoh asli dapat dipakai dengan mengambil tabung – tabung,
core barrels, atau dengan mengambilnya secara langsung dengan tangan, sebagai
contoh dalam bentuk bongkahan – bongkahan.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
4. Tabung Contoh (Sample Tubes)
Alat ini berupa silinder berdinding tipis yang disambung dengan suatu alat
yang disebut pemegang tabung contoh (sample tubes holding device). Alat ini
terutama dipakai untuk lempung, yang lunak sampai yang sedang. Tabung contoh
ini dimasukkan ke dalam dasar tabung bor, dan kemudian ditekan atau dipukul ke
dalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor, cara ini
diperlihatkan pada Gambar 1.3. Tabung – tabung contoh yang biasanya dipakai
disini mempunyai diameter dalam ± 7 cm. Derajat kerusakan contoh – contoh
tanah yang diambil dengan menggunakan tabung contoh ini tergantung pada
beberapa hal berikut ini :
Keadaan dan ukuran tabung contoh
a. Tebal dinding harus setipis mungkin
Perbandingan luasnya jangan lebih dari 10 %
DO2−D
12
D12
≤ 10 %
Dimana : D1 = diameter dalam tabung
D2 = diameter luar tabung
b. Permukaan dalam dan luar dari tabung harus licin
c. Ujung pemotong tabung harus cukup terpelihara, serta mempunyai
bentuk dan ukuran tertentu.
Cara pelaksanaan
Tabung dan contoh sebaiknya ditekan kedalam tanah secara langsung dan
jangan dipukul. Ini biasanya hanya bila tersedia alat bor mesin (Driling
ring).
Cara membuat membersihkan lubang bor
Tanah pada dasar lubang harus betul – betul asli, dan sebelum tabung
dimasukkan, kotoran serta Lumpur terlebih dahulu harus dikeluarkan dari
lubang bor. Setelah tabung contoh ditekan kedalam tanah, hendaknya
dibiarkan dulu selama beberapa menit, dengan maksud untuk memberikan
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
kesempatan terjadinya peletakan antara tanah dengan permukaan dinding
tabung. Kemudian tabung contoh ini diputar kira – kira 180º, untuk
memotong tanah pada dasar tabung, sebelum mencabutnya kembali. Setelah
contoh tanah diambil dari lubang bor, kemudian tabung tersebut ditutup
dengan paraffin pada kedua ujunya, untuk mencegah terjadinya
pengeringan, dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk diselidiki.
Contoh – contoh Core Barrel (Core Barel Sample)
Dalam bahan – bahan yang keras, tabung contoh seperti yang dijelaskan tadi
tidak dapat dipakai, dan untuk kepentingan ini digunakan alat core barrel, untuk
mendapatkan contoh asli. Bila contoh asli nantinya diperlukan untuk diselidiki
lebih lanjut dilaboratorium, maka kemudian harus diikatkan baik – baik dan
ditutup pada kedua ujungnya dengan paraffin, untuk mencegah pengeringan.
Inti yang diambil dengan core barrel biasanya ditempatkan dalam kotak –
kotak kayu yang bersekat – sekat, dan diletakkan dalam udara terbuka. Ini berarti
bahwa contoh inti tersebut akan menjadi kering dalam beberapa hari. Inti contoh
dari lempung atau tanah lainnya, yang telah mengering, sedikit sekali
kegunaannya bagi para sarjana teknik yang ingin mengetahui kondisi tanah
tersebut.
Contoh – contoh bongkahan (Block Sample)
Disini dilakukan pemotongan atau pengambilan tanah secara langsung
dengan tangan, baik pada permukaan ataupun pada dasar lubang – lubang
percobaan. Untuk mengangkatnya ke laboratorium, contoh ini harus ditutup
seluruhnya dengan paraffin, dan ditempatkan dalam tempat yang kuat.
Keuntungan dari pengambilan block sample (contoh berbentuk bongkahan )
adalah :
1. Kerusakan – kerusakan yang terjadi lebih sedikit.
2. Contoh yang diambil dapat lebih besar.
3. Hal ini memungkinkan kita untuk memilih secara tepat kedalaman dan posisi
dari mana contoh tersebut akan diambil.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
1.3 Alat dan Bahan Yang Digunakan
1. Bor tangan dengan komponen sebagai berikut :
a. Mata Bor (Hand Auger)
b. Batang Bor (Extension Rod)
c. Kepala Pemutar dan Stang Pemutar
d. Kepala Pengambil Contoh
e. Kepala Pemukul (digunakan untuk tanah keras)
f. Pahat (digunakan untuk tanah keras)
2. Sepasang kunci pipa dan sikat baja
3. Palu 5 kg
4. Tabung contoh dari baja berdinding tipis
5. Lilin (Paraffin) untuk menutup tabung
6. Pita pengukur untuk mengukur kedalaman muka air tanah dan posisi lubang
bor.
1.4 Persiapan Sampel
1. Menentukan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan
permukaannya dari rerumputan atau benda – benda lainnya.
2. Merangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
1.5 Cara Melakukan Percobaan
1. Melakukan pengeboran dengan memutar mata bor sambil ditekan.
2. Mengamati semua tanah yang dikeluarkan dari lubang bor dan
diklasifikasikan berdasarkan kondisi visual (mencatat pada formulir isian).
3. Pada interval kedalaman tertentu (setiap kedalaman 1,5 meter atau pada saat
ditemukan lapisan tanah yang berbeda dari sebelumnya). Mengambil contoh
tanah tak terganggu dengan menekan tabung tipis kedalam dasar lubang bor.
4. Meratakan permukaan tanah dalam tabung dan menutup dengan paraffin
untuk menghindari pengaruh luar dan siap dibawa ke laboratorium.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
5. Memberikan label pada setiap sampel yang memuat nomor titik bor, nomor
sampel dan kedalaman sampel.
6. Untuk pengujian sifat fisik dapat diambil contoh terganggu dengan
menggunakan kantong plastik.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
b)
a)
c)
d) e)
f)
Gambar 1.3 Alat Percobaan HAND BORING (bor tangan)
a. Bor tangan1. Stang pemutar2. Kepala pemutar (T-piece)3. Batang bor
b. Mata bor (Auger)c. Pemutar tabungd. Pahate. Kepala pemutarf. Peralatan HAND BORING
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
1.6. Kesimpulan dan Saran
1.6.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh data-data sebagai berikut:
1. Kedalaman 0,00 m merupakan top soil dengan
kandungan tumbuhan dan kotoran.
2. Kedalaman 0,20 - 0,60 m merupakan jenis tanah lanau
berpasir, berwarna cokelat tua.
3. Kedalaman 0,80 - 1,20 m merupakan jenis tanah lanau
berpasir halus dengan kandungan kerikil, berwarna
cokelat muda.
4. Kedalaman 1,40 - 1,80 m jenis tanah merupakan lanau
berpasir dengan kandungan kerikil, tekstur lebih kasar,
berwarna cokelat tua.
5. Kedalaman 2,20 – 2,40 m tanah yang diperoleh
merupakan pasir berkerikil, berwarna abu-abu muda dan
merupakan letak sampel tanah asli.
1.6.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan handboring sebaiknya
peneliti terlebih dahulu sudah mempelajari tentang jenis-
jenis tanah dan memiliki pengetahuan tentang klasifikasi
tanah agar dalam mendiskripsikan tanah di lapangan
tidak keliru.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
Gambar Kerja
No Gambar Keterangan
1
Mata bor dipasang
pada stang bor.
2
Mata bor yang sudah terpasang pada stang ditaruh pada tanah yang akan digali dan diusahakan agar tegak lurus dengan permukaan tanah.
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO
Della Syahbani Adiputri – F 111 12 035
3
Stang bor diputar dengan menggunakan stang bor searah dengan jarum jam dan diberikan beban di atasnya, agar mata bor lebih cepat masuk dalam tanah. Setiap kedalaman beberapa cm mata bor dikeluarkan, lalu periksa jenis lapisan tanahnya
TEKNIK SIPIL . UNIVERSITAS TADULAKO